Poliomyelitis

52
POLIOMYELITIS oleh dr. Sri Indayati, Sp.A(K)

description

medical student tutorial

Transcript of Poliomyelitis

  • POLIOMYELITIS

    oleh

    dr. Sri Indayati, Sp.A(K)

  • DEFINISI Penyakit menular akut o.k. satu dari 3 jenis virus polio Predileksi: Sel cornu anterior medula-spinalis Inti motorik batang otak Area motorik dikorteks otak Dpt. mengakibatkan kelumpuhan & atrophi otot

  • ETIOLOGI : (Entero Virus)

    V. Polio type 1 (Leon). Luas & ganas

    V. Polio type 2 (Lansing). Ringan

    V. Polio type 3 (Brunhilde)

  • Sifat virus

    Tahan bpp hari pada temperatur kamar Tidak tahan sinar ultra violet Tidak tahan pemanasan pd suhu 550C (30 menit) Dihancurkan bahan bersifat oksidatif (formaldehida, chlorine)

    Tahan berbulan-bulan dlm tinja Tidak tahan pengeringan Temperatur ruang aktivitas virus tahan bbp hari Virus dpt disimpan pd. -200C

  • Penularan:

    Kontaminasi makanan dg. tinja penderita polio (fekal-oral) Daerah dg higiene lingkungan kurang baik

    Percikan ludah (oral-oral) Daerah dg sanitasi baik

  • Masa inkubasi : 7-10 hari (3-35 hari)

  • Epidemiologi

    Hanya menyerang manusia

    Higiene jelek, sosio-ekonomi rendah: infeksi bayi dan anak muda lbh seringparalisis usia < 5th >>

  • Epidemiologi

    Higiene jelek : Bayi terinfeksi virus polio masih ada anti body dari ibu jarang paralisis

    Perbaikan higiene dan sosio-ekonemi: pergeseran usia terinfeksi virus polioparalisis usia 5-14 th >>, dewasa muda

  • Faktor yg mempengaruhi keganasan virus polio

    Jenis virus Epidemi: galur lbh. ganas dan afinitas thd ssn saraf >

    Usia. Umur >> paralise >>, kematian >> Trauma Tonsilektomi, injeksi (paralise >>) Kehamilan: paralise >> (pengaruh hormon) Kerja keras

  • Faktor yg meningkatkan paralise Kerja keras/kecapaian

  • Faktor yg meningkatkan paraliseInjeksi Operasi

  • Patogenensis

    Virus berkembang pertama kali didalam dinding farings dan saluran cerna bagian bawah

    Virus menyebar kejaringan getah bening regional

    Virus masuk kedalam aliran darah Viremia minor menjalar ke jaringan RES (berkembang biak) Viremia mayor

    Virus menembus dan berkemb. biak dijar. saraf

  • V. polio masuk kedalam tubuh Tidak ada infeksi Infeksi subklinisTidak tjd imunitas/ imunitas mencegah pertumb. virusV. dihancurkan dlm lambungTerjadi imunitas tanpa gejala/ imunitas mencegah infeksiV. berkembang dlm sal. pencernaan

  • V. Polio masuk ke dlm tubuhPoliomielitis paralise (-)Poliomielitis paralise (+)Masuk via usus dan/atau farings Blood brain barrier melindungi M.S.Terj imunitas dgn gejalaV. menyebar keseluruh tubuhImunitas dg paraliseSel cornu ant. terkena

  • Respon thd infeksi virus polio

    Tanpa gejala90-95%kultur dan serologis

    2. Minor illness (abortive poliomyelitis) 4-8%

    3. Non paralytic poliomyelitis 1-2% (Aseptic meningitis)

    4. Paralytic poliomyelitis 1-2%

  • Patologi poliomyelitis

  • Poliomyelitis abortive (minor illness)

    Gejala sangat ringan (abortif )- Panas- Nyeri tenggorok Mual Mencret 1-4 hari menghilang Lesu Nyeri kepala

    DD: Influenza, nasofaringhitis

  • Non paralytic poliomyelitis (37,9-390C) :Malaise, panas, sakit kepala, nyeri ototAnoreksia, muntah, konstipasi, diareKadang hyperesthesia, paresthesiaLeher, punggung kakuParalise vesica urinaria (hilang timbul), obstipasi.

    Pemeriks. fisik :Nuchal-spinal signPerubahan refleks superficial dan deep tendon refleks

    Lab:LCS : - sel 20-300, ly >>- glukosa N- prot. N / meningkat sedikit

    DD :- meningitis serosa, meningismus- tonsilitis akut

  • Poliomyelitis tanpa paralise Panas Leher kakuSakit pinggang Sakit sendi-sendiNyeri kepalaLesu Batuk Infeksi saluran nafas atas sakit tenggorok Gangguan pencernaan

  • Polio paralitik Virus mencapai susunan saraf: hematogen /melalui saraf Gej. polio non-paralitik (lbh. berat) disertai paralise. Panas Nyeri otot lebih hebat Cemas, gelisah Kelumpuhan : dapat berlangsung cepat (bbp. jam) dapat berlangsung perlahan (3-5 hari) Kelumpuhan bersifat flacid Tungkai >> lenganTidak lama sblm kelump. : Reflek superficialDeep tendon refleks
  • Otot yg sering terkena poliomyelitis Otot spinal Otot panggulEkstensor lututDorsofleksi pergelanganDeltoid Triseps Otot pernafasanOtot thenar

  • Sadar sakit tenggorok leher sedikit kaku Sakit kepala hebat LesuDemam Sakit sendi-sendi, otot-otot dan pinggang Lumpuh layu asimetri sensasi normalBulbair dan/atau paralisis pernafasan pd kasus beratPolioPARALISA

  • Tinggi kerusakan susunan syaraf Bentuk spinal (45-50%)Bentuk bulbair (10-15%)Bentuk bulbo spinal (15%)Bentuk encephalitis (1-5%)

  • Bentuk spinal : Kelumpuhan (lumpuh layu) tungkai bawah >> lengan Refleks tendon /negatif Gangguan sensibilitas negatif Bila berat tdpt kelumpuhan otot pernafasan

    Differential diagnosa lumpuh layu: Guillain Barre Pseudo paralysis: Osteomyletis, trauma, artritis

  • Bentuk bulbair : Kelumpuhan satu atau lebih N.cranialis, N10 paling sering terkena (ggn. menelan, berbicara, reflek batuk)Dgn/tanpa disfungsi pusat vital (ggn. resp & sirkulasi)

    Bulbospinal : Kombinasi spinal + bulbair

  • Bentuk bulbair: Cemas Disphagi (sulit menelan) Suara sengauTidak bisa batuk dan bersin dgn baik Ludah/makanan keluar dari hidung Sesak

    Ggn kardiovaskuler : Tekanan darah meningkat Aritmi

  • Tanda-tanda otot pernafasan terkena pd pure poliomyelitis spinal: Keacemasan Bicara sering istirahat (kehabisan nafas) PCH positif, otot nafas tambahan bekerja Tidak bisa batuk atau bersin dgn dala

  • Bentuk ensefalitisDelirium Kesadarn menurunTremorKejang

  • Pemeriksaan penunjang

    Isolasi virus Tinja :90% positif 2 minggu50% positif 3 minggu25% positif 6 minggu

  • Likuor serebrospinalis PleiositosisPMN >> limfosit limfosit >> PMNsesudah 10-14 hari jumlah sel normal kembaliProteinPermulaan normal / sedikit 2-3 minggu pleiositosis (-), prot. 50-100 mgGlukosa normal

    Pemeriksaan penunjang

  • Pengobatan

    Supportif yg baik, symptomatis Fisio therapi Ortopedi

  • PengelolaanSilent infection : tidak adaAbortive polio :Umum :Istirahat ditempat tidur 7 hariSesudah 2 bln kelainan otot + / -Symptomatik : analgetik & sedativaKhusus : (-)Non-paralytic : ~ abortive polio ~ istirahat 2 mgg

  • Paralitik Umum : ~ abortive polio ~ istirahat 2 mggKhusus : Istirahat posisi phisiologisMencegah kontrakturGentle passive exercise utk sendi yg terkena / active exercise utk sendi yg tdk terkenaPosisi diubah-ubah tiap 2 jam utk mencegah dekubitus

  • Prognosa

    Poliomyelitis tanpa paralise : baik, sembuh sempurnaParalise: tergantung derajat kelamahan (kerusakan syaraf)Mortalitas: 5-7% (dlm 2 minggu) o.k. paralise pernafasan Bulbair, bulbospinal, bulbo-encephal 25-35%

  • Prognosa : paraliseKelemahan otot ringan : sembuh sempurna 10 hari pertama : paralise makin berat gej. sisa makin berat - Perbaikan : setelah penyakit menghilang 3 bulan 60% 6 bulan 85% 6 bulan - 2 tahun perbaikan sedikitKesembuhan maksimum

  • Sebagian besar anak dg poliomyelitis tidak pernah paralisis

  • Polio dengan paralise 30% Paralise sembuh sempurna 30% Paralise ringan 30% Paralise sedang atau berat

  • Polio dengan paralise 10%Ggn pernafasan berat Poliomyelitis bulbair atauatauMeninggal

  • Pencegahan Imunisasi polio Injeksi Diminum

  • PENCEGAHAN

    Imunisasi : Salk (virus inaktif) Sabin (attenuated) anti body mencegah viremia & invasi ke-ssn saraf

    Vaksin Sabin:- Replikasi virus di orofarings & gastro-intestin bawah - Ekskresi virus dlm tinja 24-48 jam setelah pemberian vaksin sampai bbp minggu.

    Higiene baik

  • Kendala OPVKonversi serum neg. berkembang 50%USA 95%Diatasi dg vaksinasi tambahan 2x/th (jarak 2 bulan)USA VAPP o.k. mutasi virus OPV

  • Who 1988: Eradikasi polio secara global dunia bebas v. polio

    Vaksinasi OPV pd anak (paling sedikit 3x)

    AFP surveillance: semua anak usia < 15 thn AFP dilaporkan. diperiksa poliomyelitis positif/negatif

    NID (Indonesia : PIN): vaksinasi masal semua anak 0-5 thn

    MOPPING: imunisasi masal lokal

    kasus polio >

  • Eradikasi polio global 4 program WHO: Cakupan vaksinasi oral Kembangkan sistem epidemiologi yg sensitif, peningkatan lab., standar WHO utk diagn. poliomyelitis. (survei AFP)Dosis vaksin OPV tambah (usia < 5th) Indonesia PINMopping vaksin

  • Beberapa tindakan penting:

    Meningkatkan vaks. pd populasi yg blm divaksinasi Mencegah masuknya v.polio liar kedaerah bebas polio dg mengeliminasi reservoir di negara endemik polio. Negara tetap endemik polio: NID/PIN surveillance AFP

  • Terima kasih

  • Epidemi pd daerah non-endemik dan non-imun

    Mungkin disebabkan o.k. galur virus yg virulens

    Penyebaran infeksi pd orang yg non-imun

    Banyak pelancong non-imun datang ke daerah endemik

  • Keuntungan vaksin Sabin

    Rangsang antigen tidak tergantung dosisRespons imun : anti body dlm sirkulasirespon lokal pd saluran pencernaan IgG, IgM, IgA (mukosa saluran pencernaan)

  • Epidemi baru di daerah endemik

    Sbg akibat galur virus yg tidak lazim

    Virulensi virus >>

    Type virus berbeda-beda Type 1 dan type 2 di daerah endemik type 3

    Kegagalan sistem imun o.k. perbaikan higiene dan kegagalan infeksi subklinis pd masa bayi

  • Anak :

    Stadium preparalisis lebih singkat Kelemahan otot pd waktu suhu , penderita lbh baik

    Dewasa :Stadium preparalisis lebih berat dan lebih lama.Sakit berat, agitasiOtot menjadi sensitif dan kaku, Refleks tendon

  • Diagnosis banding

    Syndrom Guillain Barre (SGB)Myelitis trasversa akut Paralise histerika Encefalitis/meningitis o.k. virus lain