Polimerisasi Kondensasi Nylon

download Polimerisasi Kondensasi Nylon

of 6

description

Nylon 6-6 condensation polymerization process, thermodynamical aspect of Nylon 6-6 reaction

Transcript of Polimerisasi Kondensasi Nylon

  • Teaching Note 1 Teknologi Polimer

    Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 1

    Polimerisasi Kondensasi Nylon-6,6 dan Karakteristik Nylon-6,6

    oleh: Adiputra Khomas, 1006679390

    Polimerisasi Kondensasi

    Polimer terbagi menjadi dua grup, yaitu polimer kondensasi dan polimer adisi. Polimer

    kondensasi mengalami kehilangan atom dari unit monomer pembentuknya. Sementara itu,

    polimer adisi tidak mengalami kehilangan atom dari unit monomer pembentukya.

    Mengenai Nylon-6,6

    Nylon merupakan penamaan umum dari poliamida sintetik. Nylon memiliki gugus fungsi amida

    CONH . Penomoran pada bagian akhir penamaan polimer mengindikasikan jumlah karbon

    pada monomer amina dan asam penyusunnya secara berurutan. Seperti contoh, Nylon-6,6

    menunjukkan bahwa produk ini dihasilkan dari reaksi polimerisasi antara heksametilen diamin

    dan asam adipat, dimana masing-masingnya memiliki enam atom karbon.

    Nylon-6,6 sendiri memiliki karakteristik kekuatan tarik yang sangat tinggi. Kekuatan tarik ini

    dihasilkan oleh ikatan hydrogen yang terbentuk antara atom O pada karbonil dengan atom H

    yang terdapat pada gugus amina pada molekul yang berbeda, seperti yang dapat dilihat pada

    ilustrasi di bawah ini.

    Sebagai efek dari ikatan hydrogen yang sangat kuat ini, Nylon-6,6 memiliki kekuatan, elastisitas,

    ketangguhan, dan ketahanan terhadap abrasi yang sangat tinggi, baik sebagai plastic maupun

  • Teaching Note 1 Teknologi Polimer

    Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 2

    sebagai serat. Karakteristik mekanis dapat bertahan dengan baik pada suhu 150oC untuk serat,

    dan 125oC untuk plastik.

    Aplikasi Nylon-6,6 sangat beragam, dan dapat digunakan dalam bentuk serat maupun plastik.

    Nylon-6,6 sebagai serat sebagian besar dimanfaatkan sebagai produk rumah tangga, pakaian,

    sementara Nylon-6,6 sebagai plastic dimanfaatkan sebagai pengganti logam untuk berbagai jenis

    suku cadang, didasarkan pada kekuatan dan kestabilannya pada suhu yang tinggi, serta ketahan

    abrasi yang tinggi.

    Reaksi pembentukan Nylon-6,6 dapat dilihat pada persamaan reaksi di bawah ini.

    n HOOC(CH2)4COOH + n H2N(CH2)6NH2 H-[HN(CH2)6NHCO(CH2)4CO]n-OH+ (2n- 1)H2O

    Asam Adipat Heksametilen diamin Nylon-6,6 Air (1)

    Mekanisme reaksi polimerisasi Nylon-6,6 akan dijelaskan lebih lanjut pada penjelasan berikut

    ini.

    Mekanisme Polimerisasi Kondensasi Nylon-6,6

    Polimerisasi Nylon-6,6 dari heksametilen diamin dan asam adipat merupakan jenis polimerisasi

    kondensasi. Polimerisasi kondensasi (atau polimerisasi step) Nylon-6,6 ini berlangsung dengan

    mekanisme reaksi adisi dan eliminasi gugus karbonil. Tahapan reaksi ini berlangsung dalam

    beberapa tahapan.

    Tahap pertama merupakan tahapan dimana asam adipat terprotonasi oleh asam adipat lainnya.

    Terjadi reaksi kecil di antara dua molekul asam adipat, dimana salah satu asam adipat akan

    memberikan proton (atom H) kepada gugus karbonil pada asam adipat lainnya, seperti yang

    terlihat di bawah ini.

  • Teaching Note 1 Teknologi Polimer

    Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 3

    Tahap kedua merupakan tahapan terikatnya heksametilen diamin pada gugus karbonil asam

    adipat terprotonasi. Atom oksigen pada asam adipat yang terprotonasi berada pada kondisi yang

    tidak stabil, sehingga atom ini menarik electron pada ikatan rangkap karbonil, menghasilkan

    atom oksigen yang stabil, tetapi menyebabkan atom karbon menjadi karbokation dan kehilangan

    kestabilannya. Elektron bebas dari atom nitrogen pada gugus amina heksametilen diamina

    kemudian berikatan pada karbokation yang ada, menghasilkan intermediate ammonium.

  • Teaching Note 1 Teknologi Polimer

    Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 4

    Tahap ketiga merupakan tahapan terjadinya perpindahan electron pada gugus karbonil. Atom

    hydrogen melepaskan electron ke oksigen, sehingga terbentuk kembali ikatan rangkap karbonil.

    Ikatan rangkap ini memaksa gugus hidroksil lainnya untuk terlepas dari gugus karbonil yang

    telah kelebihan muatan. Gugus hidroksil ini menarik atom hydrogen yang terikat pada atom

    nitrogen membentuk air. Atom nitrogen sendiri mendapatkan electron dari hydrogen yang

    terlepas, untuk kemudian membentuk dimer yang lebih stabil.

  • Teaching Note 1 Teknologi Polimer

    Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 5

    Tahap selanjutnya merupakan pengulangan dari ketiga tahapan yang telah dijelaskan

    sebelumnya, membentuk trimer, tetramer, dst, sampai pada akhirnya membentuk polimer Nylon-

    6,6 dengan berat molekul yang besar.

    Reaksi ini berlangsung tanpa memerlukan katalis. Hal ini disebabkan karena asam adipat sendiri

    telah berupa asam dan menghasilkan ion H+ pada proses polimerisasi (seperti yang dapat dilihat

    pada tahap kedua), sehingga katalis tambahan tidak diperlukan.

    Reaksi ini akan menghasilkan nilai konversi yang semakin baik dalam kondisi vakum. Kondisi

    vakum ini bertujuan agar air yang dihasilkan sebagai produk samping reaksi ini akan terbawa

    dan terevaporasi. Sesuai prinsip Le Chatelier, dengan berkurangnya konsentrasi produk, maka

  • Teaching Note 1 Teknologi Polimer

    Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 6

    kesetimbangan reaksi akan mengarah ke produk, dan hasilnya jumlah Nylon-6,6 yang terbentuk

    akan semakin banyak.

    Pada skala industri, reaksi ini dilangsungkan pada reaktor autoclave dengan tekanan 20 atm dan

    suhu 200-275oC. Reaksi polimerisasi ini berlangsung pada tekanan dan suhu yang tinggi juga

    disesuaikan dengan prinsip Le Chatelier. Tekanan tinggi diberikan agar reaksi mengarah ke

    produk yang memiliki koefisien molekul lebih sedikit, Suhu tinggi diberikan karena reaksi

    bersifat endotermis, yang akan membantu menggeser kesetimbangan ke arah produk pula.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. Nylon-6,6. http://pslc.ws/macrog/nysyn.htm, diakses 24 Februari 2014, 12.00 WIB

    Billmeyer, F.W. 1984. Textbook of Polymer Science, New York: Wiley and Sons