Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
-
Upload
ossy-dewinta -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
description
Transcript of Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
-
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Polimer
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang
menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad
menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri
polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an,
Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses
yang dikenal sebagai vulkanisasi. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras
dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene,
polystyrene, dan nilon di tahun 1930-an yang memulai ledakan dalam penelitian polimer
yang masih berlangsung sampai sekarang.
Sebelum mendiskusikan peranan polimer dalam konstruksi komersial, berikut ini
kami sajikan sedikit infromasi mengenasi struktur, tipe, dan sifat-sifat fisik polimer.
Polimer seperti kapas, wol, karet, dan semua plastik digunakan di hampir semua industri.
Polimer alami dan sintetik bisa diproduksi dengan beragam kekakuan, kekuatan, ketebalan,
dan ketahanan terhadap panas. Elastomer (polimer bersifat elastis) memiliki struktur yang
saling bersilangan dan longgar. Struktur rantai bertipe inilah yang menyebabkan elastomer
memiliki ingatan. Rata-rata 1 dari 100 molekul saling bersilangan. Saat jumlah rata-rata
ikatan saling bersilangan itu meningkat (sekitar 1 dalam 30), material menjadi lebih kaku danrapuh. Baik karet alami dan sintetis adalah contoh dari elastomer. Di bawah kondisi
temperatur dan tekanan tertentu, plastik yang juga termasuk polimer dapat dibentuk atau
dicetak.
Berbeda dengan elastomer, plastik lebih kaku dan tidak memiliki elastisitas yang
dapat dibalik. Selulosa mreupakan salah satu contoh material berpolimer yang harus
dimodifikasi secara bertahap sebelum diproses dengan metode yang biasanya digunakan
untuk plastik. Beberapa plastik (seperti nilon dan selulosa asetat) dibentuk menjadi fiber.
Padatan amorf terbentuk saat rantai memiliki orientasi yang kecil di sepanjang polimer yang
besar. Temperatur transisi kaca merupakan titik dimana polimer mengeras menjadi padatan
amorf. Istilah ini digunakan sebab padatan amorf punya sifat-sifat yang mirip dengan kaca.
Dalam proses kristalisasi, ditemukan bahwa rantai-rantai yang relatif pendek
mengorganisir diri mereka sendiri menjadi struktur kristalin lebih cepat daripada molekul
yang lebih panjang. Dengan begitu, derajat polimerisasi (DP) merupakan sebuah faktor yang
penting dalam menentukan kekristalinan sebuah polimer. Polimer dengan DP yang tinggi
-
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
sulit diatur menjadi lapisan-lapisan sebab cenderung menjadi kusut.
Dalam mempelajari polimer dan aplikasinya, penting untuk memahami konsep
temperatur transisi kaca, T g. Polimer yang temperaturnya jatuh di bawah T g akan semakin
kusut. Sedang polimer yang temperaturnya naik di atas T g akan menjadi lebih mirip dengan
karet. Dengan begitu, pengetahuan akan T g merupakan hal yang penting dalam memilih
bahan-bahan untuk berbagai aplikasi. Pada umumnya, nilai T g di bawah temperatur ruangan
menentukan bidang elastomer sedang nilai T g di atas temperatur ruangan menyebabkan
polimer berstruktur kaku.
Perilaku ini bisa dipahami dalam hal struktur bahan berkaca yang biasanya dibentuk
oleh substansi yang mengandung rantai-rantai yang panjang, jaringan atom-atom yang
berhubungan, atau apapun yang memiliki struktur molekul yang komples. Normalnya dalal
keadaan cair, bahan-bahan seperti itu memiliki sifat rekat/kekentalan yang tinggi. Saat
temperatur berubah menjadi dingin dengan cepat, kristalin berada dalam keadaan lebih stabil
sedang pergerakan molekul menjadi terlalu pelan atau geometri terlalu kaku untuk
membentuk kristalin. Istilah kaca bersinonim dengan keadaan tak seimbang yang terus-
menerus.
Sifat polimer lainnya, yang juga sangat tergantung pada temperaturnya, adalah
responsnya terhadap gayasebagaimana diindikasikan oleh dua tipe perilaku yang utama:
elastis dan plastik. Bahan-bahan bersifat elastis akan kembali ke bentuk asalnya begitu gaya
tidak ada lagi. Bahan-bahan plastik takkan kembali ke bentuk asalnya. Di dalam bahan
plastik berlangsung aliran yang mirip dengan cairan yang sifat rekat/kekentalannya tinggi.
Kebanyakan material mendemonstrasikan kombinasi dari perilaku elastis dan plastik,
memperlihatkan perilaku plastik setelah melebihi batasan elastis.
Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-polimer/#ixzz2yNaG8qB5
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-polimer/#ixzz2yNaG8qB5http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-polimer/#ixzz2yNaG8qB5http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-polimer/#ixzz2yNaG8qB5http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-polimer/#ixzz2yNaG8qB5 -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Mengenal Sifat dan Manfaat Natural Rubber
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemui dan menggunakan peralatan yang
terbuat dari karet. Berbagai macam produk rumah tangga maupun industri sebagian besar
terbuat dari karet sebagai bahan bakunya. Contoh peralatan berbahan karet yang sering kita
jumpai adalah karpet mobil, roda ban mobil/sepeda, sandal jepit, sepatu boot, dan lain-lain.
Karet juga banyak digunakan sebagai pelindung karena sifatnya yang elastis dan isolator
listrik. Karena sifat tersebut, karet digunakan sebagai pelindung dan peredam benturan pada
konstruksi, baik pada konstruksi bangunan, jembatan, maupun pelabuhan. Keberadaan karet
sangat penting dalam bidang konstruksi karena karet dapat memberikan perlindungan dan
mencegah kerusakan pada struktur bangunan.
Banyak barang yang terbuat dari karet, namun ada bervariasi jenis karet yang
digunakan sebagai bahan baku peralatan tersebut. Penggunaan jenis karet disesuaikan dengan
tujuan penggunaan peralatan tersebut, disesuaikan dengan sifat kimia dan fisik dari bahan
baku karet. Ada bermacam-macam jenis karet, beberapa di antaranya yaitu Natural Rubber,
Neoprene Rubber, Nitrile Rubber, dan lain sebagainya. Dari berbagai macam jenis karet
tersebut, salah satu jenis yang paling sering dijumpai adalah Natural Rubber. Dalam artikel
ini akan ditinjau secara khusus mengenai Natural Rubber.
Natural Rubber (NR)
Natural Rubber merupakan campuran dari senyawa organik polyisoprene dan
sejumlah kecil komponen organik lain termasuk air. Polimer polyisoprene (C5H8)n
merupakan komponen paling utama. Natural Rubber diklasifikasikan sebagai elastomer
(polimer elastis). Natural Rubber dibuat dengan mengolah latex (getah) yang dihasilkan dari
tanaman Hevea brasiliensis. Hevea brasiliensis merupakan tanaman asli dari lembah Amazon
dan diketahui dapat menghasilkan polimer dengan berat molekul yang tinggi dengan
kandungan cis 1,4 polyisoprene hingga 100%. Berat kering rata-rata dari latex normalnya
adalah antara 30 dan 35%, dan secara khusus berkisar dari 25 sampai 40 %. Untuk
mendapatkan latex, pohon Hevea brasiliensistersebut disadap. Latex sendiri merupakan
dispersi koloid dari partikel solid polymer polyisoprene dalam air. Kandungan polyisoprene
dalam emulsi getah karet adalah 30%.
http://fenderrubber.wordpress.com/2012/10/25/natural-rubber-manfaat/http://fenderrubber.wordpress.com/2012/10/25/natural-rubber-manfaat/http://fenderrubber.wordpress.com/2012/10/25/natural-rubber-manfaat/ -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Hevea brasiliensis [1] penyadapan latex [2]
Setelah latex diperoleh, kemudian diberi stabilizer untuk mencegah koagulasi dini.
Teknik pengumpulan dan pengolahan latex akan mempengaruhi grade/kualitas dari Natural
Rubber yang dihasilkan. Ada 8 tipe yang berbeda dari Natural Rubber yang kemudian
diklasifikasikan menjadi 35 tipe sesuai dengan spesifikasi grade internasional. Grade tersebut
menunjukkan kualitas warna, kebersihan, adanya gelembung, dan keseragaman penampakan.
Untuk mendapatkan karet dari latex, memerlukan proses koagulasi atau penggumpalan
dengan menambahkan zat asam seperti asam format (HCOOH). Proses koagulasi tersebut
berlangsung selama 12 jam. Koagulum (zat yang terkoagulasi) akan terbentuk menjadi
lembaran-lembaran padat yang lembut dan kemudian diperas untuk mengurangi kandungan
air sehingga ketebalannya berkurang hingga 3 mm. Lembaran-lembaran tersebut kemudian
dikeringkan dalam ruang pengasapan selama beberapa hari. Karet yang dihasilkan nantinya
berbentuk lembaran yang disebut dengan istilah ribbed smoked sheetdengan karakteristik
warna coklat tua. Ada pula lembaran karet yang dikeringkan di udara panas yang diberi
istilah air dried sheet dengan kualitas atau grade yang lebih tinggi daripada ribbed
smoked sheet.Grade karet yang lebih baik dari kedua jenis grade karet yang disebutkan
sebelumnya adalah karet pale crepe, yang menggunakan dua tahap koagulasi, dan
dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan udara hangat dengan karakteristik warna
coklat muda.
Ribbed smoke sheet [3]
http://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/rubber-smoke-sheet.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/latex.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/hevea-brasiliensis-seed1.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/rubber-smoke-sheet.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/latex.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/hevea-brasiliensis-seed1.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/rubber-smoke-sheet.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/latex.jpghttp://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/hevea-brasiliensis-seed1.jpg -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Sifat-sifat Umum
Proses kristalisasi yang cepat pada saat karet ditarik membuat karet memiliki tensile
strength, tear strength, dan sifat tahan gores yang sangat baik. Tensile strength dari karet
vulkanat tanpa bahan pengisi berkisar dari 2500 hingga 3500 psi, di mana bahan pengisi
dapat meningkatkan tensile stength hingga lebih dari 4500 psi (35 mPa). Gaya pegas atau
kekenyalan dari Natural Rubber sangat baik. Pada strain atau tegangan yang tinggi, umur
fatik dari Natural Rubber lebih tinggi dari pada Styrene (SBR). Pada strain yang rendah,
berlaku kebalikannya. Karakteristik kekuatan Natural Rubber menurun seiring dengan
meningkatnya temperatur.
Namun demikian, Natural Rubber lebih memiliki ketahanan pada panas lebih baik
daripada jenis elastomer lainnya. Natural Rubber memiliki sifat pengolahan yang sangat baik
dan dapat diproses dengan menggunakan teknik yang bervariasi. Proses konvensional akan
menghasilkan Natural Rubber dengan sifat awal yang baik seperti kekuatan karet, ketahanan
gores, dan fatigue resistance. Ketahanan panas dan sifat relaksasi tegangan pada pengolahan
Natural Rubber secara konvensional tidak begitu diinginkan. Untuk meningkatkan stabilitas
suhu dan meningkatkan low compression set, dapat digunakan sistem vulkanisasi dengan
sulfur dengan waktu dipercepat. Penambahan zat kimia seperti carbon black, kasium
karbonat, dan clay akan meningkatkan sifat adesif pada Natural Rubber.
Bahan pengisi dari proses pengolahan Natural Rubber yang paling utama adalah
carbon black, yang merupakan bentuk koloid dari karbon dan diperoleh dari proses
dekomposisi thermal hidrokarbon. Carbon black dapat meningkatkan tensile strength dan
ketahanan abrasi dari produk jadi Natural Rubber. Carbon black juga memberikan
perlindungan dari sinar ultraviolet. Kandungan carbon black inilah yang menyebabkan
kebanyakan produk karet berwarna hitam.
Carbon Black [4]
http://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/carbon-black.jpg -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Aplikasi Natural Rubber :
Natural Rubber banyak diaplikasikan pada berbagai peralatan di bidang Industri dan teknik,
antara lain sebagai berikut :
Bidang Industri : selang/pipa karet, conveyor belt, gasket, dan seal.
Teknik : pegas, bantalan, rubber ring, dan lain sebagainya.
Selain penggunaan karet untuk keperluan di atas, Natural Rubber juga digunakan sebagai
bahan baku utama untuk produk karet yang diproduksi CV. BCS. Beberapa produk tersebut
antara lain Rubber Fender, Elastomeric Bearing Pad, Rubber Bumper, Rubber Ring for PVC,
Rubber Dam, Seismic Rubber Bearing, Rubber Sheet, dan lain sebagainya.
BCS Natural Rubber Products
http://fenderrubber.wordpress.com/tag/polimer-elastis/
http://fenderrubber.wordpress.com/tag/polimer-elastis/http://fenderrubber.wordpress.com/tag/polimer-elastis/http://fenderrubber.files.wordpress.com/2012/10/bcs-products1.jpghttp://fenderrubber.wordpress.com/tag/polimer-elastis/ -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sifat-sifat Polimer
SebagianmakromolekuL(termasuk diantaranyakarbohidrat, protein, dan lemak)
mempunyai struktur yang lebih teratur, yakni tersusun dari unit-unit terkecil dengan struktur
yang karakteristik berulang, mulai dari 50 sampai ribuan unit. Makromolekul yang dimekian
disebut denganpolimerdan unit-unit terkecilnya disebut denganmonomer.Berikut analogi
suatu polimer beserta monomer-monomer penyusunnya.
Contohhomopolimeradalah polietilena dengan 1 jenis monomer yaitu etena, sedangkan
contohkopolimeradalah SBR dengan monomer stirena dan butadiene.
A. SIFAT-SIFAT POLIMER
Sebelum membahas tentangfaktor yang mempengaruhi sifat-sifat polimer,berikut akan
dijelaskan terlebih dahulutiga sifat polimeryang harus kita ketahui.
1. Termoplas
Termoplasbersifat lunak jika dipanaskan dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain. Hal
ini dikarenakan termoplas memiliki banyak rantai panjang yang terikat oleh gaya antar
molekul yang lemah. Contoh polimer yang memiliki sifat termoplas adalah PVC, polietena,
nilon 6,6 dan polistirena
2. Termoset
Termoset mempunyai bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan.
Penyebabnya adalah termoset memiliki banyak ikatan kovalen yang sangat kuat diantara
rantai-rantainya. Ikatan kovalen akan terputus serta terbakar jika dilakukan pemanasan yang
tinggi. Polimer yang memiliki sifat termoset adalah bakelit
3. Elastomer
http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://jejaringkimia.blogspot.com/http://2.bp.blogspot.com/_-c52mclf8BY/TTHDttrQh1I/AAAAAAAAAyY/UYyFKJAMR90/s1600/JENIS+POLIMER.jpghttp://jejaringkimia.blogspot.com/http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.html -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Elastomermerupakan polimer yang elastic atau dapat mulur jika ditarik, tetapi kembali ke
awal jika gaya tarik ditiadakan. Penyebabnya adalah tumpang tindih antara polimer yang
memungkinkan rantai-rantai ditarik, dan ikatan silang yang akan menarik kembali rantai-
rantai tersebut ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet sintetis SBR.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT POLIMER
Sifat-sifat polimer seperti yang dipaparkan di atas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut:
1. Panjang rantai/jumlah monomer
Kekuatan polimer akan bertambah dengan semakin panjangnya rantai/jumlah monomer
karena terdapat semakin banyak gaya antar molekul antara rantai-rantai penyusunnya.
2. Susunan rantai satu terhadap lainnya
Susunan rantai satu terhadap lainnya dapat bersifat teratur membentukdaerah kristalindan
acak membentukdaerah amorf.Polimer yang membentuk daerah kristalin akan lebih kuat
karena rantai-rantainya tersusun rapat, meski kurang fleksibel. Sedangkan polimer yang
membentuk daerah amorf akan bersifat lemah dan lunak.
3. Tingkat percabangan pada rantai
Ketidakteraturanrantai-rantai polimerdisebabkan oleh banyak cabang sehingga akan
mengurangi kerapatan dan kekerasan polimer itu sendiri, namun akan menaikkan
fleksibilitasnya. Terdapat dua contoh polimer yang dibedakan berdasarkan fleksibilitasnya
yaituLDPE (low density polyethene)danHDPE (high density polyethene).Sesuai dengan
namanya LDPE lebih fleksibel tapi kurang tahan panas dengan titik didih 105oC, sendangkan
HDPE lebih kaku, tetapi kuat dan tahan panas pada kisaran suhu 135oC.
4. Gugus fungsi pada monomer
Adanyagugus fungsi polarseperti hidroksida - OH dan amina - NH2 pada monomer dalam
polimer akan mengakibatkan terbentuknya ikatan hydrogen. Akibatnya, kekuatan gaya antar
molekul polimer meningkat dan akan menaikkan kekerasan polimer.
5. Ikatan silang (cross linking) antar rantai polimer
http://jejaringkimia.blogspot.com/http://jejaringkimia.blogspot.com/http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://jejaringkimia.blogspot.com/ -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Termoplastidak memiliki cross linking, hanya gaya antar molekul yang lemah sehingga
bersifat lunak. Sebaliknya termoset memiliki cross linking yang kuat berupa ikatan kovalen
sehingga bersifat keras dan sulit meleleh. Sementara itu sifat elestomer dipengaruhi selain
oleh tumpang tindih rantai, juga cross linking yang lebih sedikit disbanding termoset.
6. Penambahan zat aditif
Sangat sedikitpolimeryang digunakan dalam bentuk murninya, kebanyakan ditambah zat
aditif untuk memperbaiki atau memperoleh sifat yang diinginkan.Zat plastis
(plasticizer)yang digunakan untuk melunakkan polimer pada jenis polimer termoset; zat
pengisi/penguat untuk menaikkan kekuatan polimer; stabilitator untuk menaikkan ketahanan
terhadap dekomposisi oleh panas, sinar UV, dan oksidator; pigmen untuk pewarnaan; dan
penghambat nyala api yang digunakan untuk mengurangi sifat mudah terbakar dan materi.
http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.html
Sifat Mekanik Polimer
Sifat mekanikpolimeradalah salah satu aspek yang sering banyak dipelajari. Dengan
mengetahui sifat polimer, maka akan diketahui polimer tersebut cocok untuk digunakan
dalam bidang apa saja.Sifat mekanik polimeryang paling penting yaitu kuat tarik danelastisitas modulus Young. Penggolongan kualitas mekanik polimer biasanya dilakukan
dengan menggunakan parameter kuat putus, kuat tekan, dan modulus Young. Pada umumnya
sifat mekanik penting untuk bahan polimer bentuk film adalah kuat lumer (yield strength),
kuat putus (strength at break), perpanjangan saat putus (elongation at break), dan modulus
Young.
Uji kuat tarik sangat penting untuk mengetahui sifat fisik dan ketahanan. Secara umum, kuat
tarik akan meningkat seiring bertambahnya panjang rantai dan ikatan silang pada polimer.
http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/polimer.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.htmlhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.html -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Kuat putus menunjukkan kekuatan akhir bahan polimer yang dihitung dari beban pada saat
putus dibagi luas penampang awal spesimen polimer, atau dapat diungkapkan dalam bentuk
persamaan berikut:
= F / A
dimana
= kuat putus bahan polimer (kgf/mm2)
F = beban pada saat putus (kgf)
A = luas penampang bahan polimer (mm2)
Perpanjangan saat putus (%) didapat dari selisih antara panjang pada saat putus dengan
panjang mula-mula dan dibagi dengan panjang mula-mula atau dapat diungkapkan dalam
bentuk persamaan:
% = [L / Lo] x 100
Bila kecepatan tarik diperkecil, maka perpanjangan bahan akan bertambah, yang
mengakibatkan kurva teganganregangan menjadi landai sehingga modulus elastiknya
menjadi kecil dan batas lumernya tidak jelas. Kecenderungan ini sangat terlihat pada bahan
yang fleksibel pada suhu kamar.
http://2.bp.blogspot.com/-0Y7nTOKd084/UU1fDrl-l0I/AAAAAAAAAI4/WW__BjVbU_c/s1600/tensile+tester.PNG -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
Makin tinggi kecepatan tarik maka kuat putus dan modulus elastiknya makin besar,
sedangkan perpanjangan menjadi kecil. Dengan demikian kecepatan tarik memberikan
pengaruh besar pada sifat mekanik bahan polimer. Oleh karena itu, persyaratan yang ketat
harus diperhatikan untuk setiap pengujian suatu bahan polimer.
Pengaruh temperatur terhadap kekuatan tarik polimer termoplastik adalah sangat besar. Jika
temperatur dinaikkan maka kekuatan tarik bahan polimer akan turun. Pada batas temperatur
tertentu (temperatur lunak, temperatur transisi gelas), deformasi karena tarikan akan
meningkat dengan cepat, sedangkan kuat putus dan modulus elastiknya akan menurun.
Sebaliknya di bawah temperatur tersebut kuat putus dan modulus elastik akan meningkat dan
perpanjangan pada saat putus akan menurun. Jadi, dalam penentuan sifat mekanik bahan
polimer perlu diperhatikan temperatur transisi tersebut (temperatur lunak,temperatur transisi
gelas)agar dapat diketahui sifat mekanik bahan polimer yang sesungguhnya.
Pada umumnya pengaruh kelembaban terhadap kekuatan tarik serupa dengan pengaruh
temperatur. Meningkatnya kadar air yang terabsorpsi cenderung menghasilkan kurva
tegangan-regangan yang serupa dengan pengaruh temperatur.
Dengan meningkatnya air yang terabsorpsi maka kuat putus dan modulus elastik bahan akan
menurun, sedangkan perpanjangan saat putus akan meningkat. Polimer temoset dan
termoplastik umumnya tidak bersifat higroskopis, sehingga pengaruh kelembaban tidak dapat
diamati. Akan tetapi, seringkali diamati bahwa adanya air dalam jumlah sedikit dapat
menyebabkan terjadinya pengurangan modulus elastik.
http://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.html
http://www.ilmukimia.org/2013/03/transisi-gelas.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/transisi-gelas.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/transisi-gelas.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/transisi-gelas.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-mekanik-polimer.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/transisi-gelas.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/transisi-gelas.html -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
POLIMER
Suatu polimer adalah rantai berulang dariatomyang panjang, terbentuk dari pengikat
yang berupa molekul identik yang disebutmonomer.Sekalipun biasanya merupakan organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimerinorganik.Contoh terkenal dari polimer
adalahplastikdanDNA.
Sekilas
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepadaplastik,tetapi polimer
sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan
yang beragam. Bahan polimer alami sepertishellacdanambertelah digunakan selama
beberapa abad.Kertasdiproduksi dariselulosa,sebuahpolisakaridayang terjadi secara alami
yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer sepertiproteindanasam nukleatmemainkan
peranan penting dalam proses biologi.
Klasifikasi polimer
Teknologi polimer berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok,
yaitu (1) Polimer Alam yang terjadi secara alami seperti karet alam, karbohidrat, protein,
selulosa, dan wol. (2) Polimer Semi Sintetik yang diperoleh dari hasil modifikasi polimeralam dan bahan kimia seperti serat rayon dan selulosa nitrat. (3) Polimer Sintesis, yaitu
polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer-monomer polimer, seperti
formaldehida."
Demikian papar Ir. Yusuf Setiawan, M.Eng selaku Peneliti Bidang Derivat Selulosa
dan Lingkungan Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung. Hal ini disampaikan Yusup ketika
menjadi pembicara Kuliah Umum "Peranan Polimer Sebagai Bahan Baku Pengembangan
Produk Manufaktur" di Jurusan Teknik Kimia FTI UII, Rabu, 29 Desember 2010. Dalam
Kuliah Umum tersebut, Yusuf berdampingan dengan Prof. Ir. Rochmadi, SU., Ph.D selaku
Kepala Laboratorium Teknologi Polimer, Teknik Kimia, FT UGM.
Menurut kedua pembicara, teknologi polimer di Indonesia berkembang secara
aplikatif dan dinamis. "Pemanfaatan teknologi polimer dalam kehidupan kita sehari-hari
dapat kita lihat pada produk pelumas mesin, pesawat terbang, kampas rem, isolator alat
listrik, gigi palsu dan lain sebagainya. Jadi, pemanfaatan teknologi polimer ini tidak akan ada
http://id.wikipedia.org/wiki/Atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inorganik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inorganik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inorganik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shellac&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shellac&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shellac&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amber&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amber&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amber&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Selulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Selulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Selulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polisakaridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polisakaridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polisakaridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleathttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polisakaridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Selulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amber&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shellac&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inorganik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atom -
5/25/2018 Polimer Didefinisikan Sebagai Substansi Yang Terdiri Dari Molekul
http:///reader/full/polimer-didefinisikan-sebagai-substansi-yang-terdiri-dari-m
matinya. Hal inilah yang seharusnya dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk terus
mengkaji dan meneliti teknologi polimer", ujar Prof. Rochmadi.
Berdasarkan sumbernya ===
1. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
2. Polimer sintetis
1. Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
2. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
3. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa
tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan
fisika asalnya)
Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
1. 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
2. 5 ~ 11 Cair (bensin)
3. 9 ~ 16 Cairan denganviskositasrendah
4. 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
5. 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
6. 1000 ~ 3000Plastik(polistiren,polietilen, dll)
Industri
Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka
adalahpolyethylene,polypropylene,polyvinyl chloride,polyethylene
terephthalate,polystyrene,danpolycarbonate.Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer
dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya,
dan kimia.
http://johnsadhega.blogspot.com/2012/05/polimer.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polistirenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polistirenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polistirenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polyethylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polyethylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyvinyl_chloride&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyvinyl_chloride&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyethylene_terephthalate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyethylene_terephthalate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyethylene_terephthalate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyethylene_terephthalate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polycarbonate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polycarbonate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polycarbonate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polycarbonate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyethylene_terephthalate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyethylene_terephthalate&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyvinyl_chloride&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polyethylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polistirenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plastikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas