POLIMER

16

Click here to load reader

Transcript of POLIMER

Page 1: POLIMER

POLIMER

BY : AHMED ZIKRI

Page 2: POLIMER

APA ITU POLIMER ?

Page 3: POLIMER

Hart (1983) dalam bukunya, Organic Chemistry, menyebutkan bahwa polimer (poly = banyak, meros = bagian) adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unit. Molekul sederhana yang membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Sedangkan reaksi pembentukan polimer dikenal dengan istilah polimerisasi.

Page 4: POLIMER

Polimer Monomer Sumber

Amilum Glukosa Beras, gandum

Selulosa Glukosa Kayu

Glikogen Glukosa Jaringan otot dan hati

Protein Asam amino Wol, enzim

Asam nukleat NukleotidaDNA dan RNA

Karet alamIsoprena

Getah karet

Tabel Polimer di alam

Page 5: POLIMER

. SIFAT POLIMER•Sifat ThermalSifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin•Sifat KelenturanPolimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.

Page 6: POLIMER

•Ketahanan terhadap MikroorganismePolimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.•Sifat LainnyaSifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :•Toksisitasnya•Daya tahan terhadap air, minyak atau panas•Daya tembus udara (oksigen)•Kelenturan•Transparan

Page 7: POLIMER

KEGUNAAN DAN DAMPAK POLIMER TERHADAP LINGKUNGAN

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).

Page 8: POLIMER

Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin.

Page 9: POLIMER

Untuk mengurangi pencemaran plastik :•Kurangi penggunaan plastik•Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.•Jangan membuang sampah plastik sembarangan.•Sampah plastik jangan dibakar.Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :•Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.•Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.

Page 10: POLIMER

REAKSI POLIMERISASIProses pembentukan polimer disebut juga reaksi polimerisasi.

Berdasarkan jenis reaksinya terdapat dua macam polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang berikatan rangkap. Ikatan rangkap akan menjadi jenuh tatkala monomer-monomer itu berikatan satu sama lain. Pada polimerisasi adisi, tidak ada molekul yang hilang.

Contoh;CH2=CH-Cl vinil klorida (monomer) ----CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH------Cl Cl Cl Cl Polivinilklorida (PVC, suatu plastik) CH2=C-CH=CH2 isoprena (monomer)CH3 -----CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2--------CH3 CH3 CH3

Page 11: POLIMER

Poliisoprena (karet alam)Polimerisasi kondensasi, yaitu bergabungnya monomer-monomer

yang mempunyai gugus fungsional. Pada polimerisasi kondensasi, ada molekul yang hilang, misalnya pelepasan air.

Contoh: HO-CO-(CH2)4-C-OH dan H-N-(CH2)6-N-HH HAsam adipat heksana diamin----CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N----(Nilon) H-N-CH-CO-OH (asam amino) dan H-N-CH-CO-OH (asam

amino)H R H R ----- N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO-----H R H R H R H R (protein)

Page 12: POLIMER

PENGGOLONGAN POLIMER

Berdasarkan sumbernya polimer diklasifikasikan menjadi dua;a. Polimer alam yaitu polimer yang terdapat di alam. Misalnya karet alam, pati, protein, selulosa, wol, sutra, katun dan glikogen.b. Polimer buatan yaitu polimer yang disintetik dan tidak terdapat di alam. Misalnya polietena, polipropilena, polivinilklorida (PVC), polietilen, nilon, teflon, dakron.Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi;a. Homopolimer yaitu polimer yang tersusun dari monomer pembentuk sejenis. Misalnya PVC, protein dan karet alam.b. Kopolimer yaitu polimer yang tersusun dari monomer pembentuk berbeda.Misalnya nilon 66.

Page 13: POLIMER

Berdasarkan sifatnya, polimer dapat digolongkan menjadi termoplastik dan termoseta Polimer termoplastik, yaitu polimer yang bersifat kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola yang diinginkan. Setelah pendinginan, polimer kehilangan sifat kenyal dan mempertahankan bentuknya yang baru.b Polimer termoset, yaitu polimer yang pada mulanya kenyal ketika dipanaskan, tetapi sekali didinginkan tidak dapat diuraikan lagi.

Page 14: POLIMER

APLIKASI POLIMER

Teflon adalah merek dagang dari plastic politetrafluoroetena. Plastic ini bersifat keras, kaku, tahan panas (titik leleh 3200C), dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan sebagai pelapis alat masak, setrika dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi makanan, minuman serta bahan kimia.

Teflon merupakan salah satu dari polimer yang banyak digunakan oleh manusia. Teflon tidak mengandung atom hydrogen, hanya karbon dan fluor. Sifat ini menyebabkan hamper tak ada zat yang dapat bereaksi dengan Teflon. Sifat lainnya, Teflon memiliki koefisien gesek yang rendah dan tidak basah jika dimasukkan zat cair. Itulah sebabnya mengapa Teflon digunakan sebagai alat masak.

Page 15: POLIMER

Bahaya Polimer Sintetik Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut adalah), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat.

Page 16: POLIMER

THANK FOR ATTENTION