POLA KADERISASI AMIL: ANALISIS TERHADAP...
Transcript of POLA KADERISASI AMIL: ANALISIS TERHADAP...
ii
POLA KADERISASI AMIL: ANALISIS TERHADAP
MADRASAH AMIL LAZNAS DEWAN DA’WAH
KEBON JERUK JAKARTA BARAT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Zulfa Aenun Nisa
NIM 11150530000064
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019 M
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi yang berjudul Pola Kaderisasi Amil: Analisis
Terhadap Madrasah Amil LAZNAS Dewan Da’wah Kebon
Jeruk Jakarta Barat adalah benar merupakan karya saya yang
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Adapun sumber data yang saya gunakan dalam penyususnan
karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam
skripsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SYraif
Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya
asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain,
maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta, 14 Agustus 2019
Zulfa Aenun Nisa
NIM 11150530000064
iv
POLA KADERISASI AMIL: ANALISIS TERHADAP
MADRASAH AMIL LAZNAS DEWAN DA’WAH
KEBON JERUK JAKARTA BARAT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Dakwah (S.Sos)
Oleh
Zulfa Aenun Nisa
NIM. 11150530000064
Pembimbing
Dr. Muhammad Sungaidi, MA
NIP. 19600803 199703 1 006
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M/1440 H
v
PERSETUJUAN PENGUJI
Skripsi berjudul “Pola Kaderisasi Amil: Analisis Terhadap
Madrasah Amil Laznas Dewan Da’wah Kebon Jeruk Jakarta
Barat Tahun 2019” telah diujikan dalam sidang munaqasah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2019. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Sosial (S,Sos)
pada Program Studi Manajemen Dakwah.
Jakarta,14 Agustus 2019
Sidang Munaqasah
Anggota,
Pembimbing
Ketua Sidang,
Drs. Sugiharto, MA
NIP. 19660806 199603 1 001
Dr. Muhammad Sungaidi, MA
NIP. 19600803 199703 1 006
Penguji II,
Amirudin, M.Si
NIP. 19820608 201101 1 003
Penguji I,
Drs. Hasanudin, MA
NIP. 19660605 199403 1 005
Sekertaris Sidang,
Ahmad Fatoni, S. Sos. I
vi
ABSTRAK
Zulfa Aenun Nisa, Nim: 11150530000064, “Pola Kaderisasi
Amil: Analisis Terhadap Madrasah Amil Laznas Dewan
Da’wah Kebon Jeruk Jakarta Barat
Zakat memiliki peran strategis dalam kehidpan ekonomi untuk
mengentaskan kemiskinan agar tujuan ini bisa tercapai maka zakat
harus dikelola dengan benar karena itulah amil sebagai pengelola zakat
merupakan kunci kesuksesan dalam mengentaskan kemiskinan. Dengan
berjalannya waktu zakat sudah mengalami perkembangan yang cukup
pesat, perkembangan tersebut tidak datang begitu saja tanpa adannya
amil yang profesional dalam melaksanakan kewajibannya. Maka perlu
dilakukan kaderisasi guna membentuk amil – amil zakat yang jujur,
amanah, profesional, berkarakter dan lain sebaginya.
Madrasah Amil yaitu sebuah wadah pelatihan untuk
mengkaderisasi bagi calon amil agar menguasai dasar- dasar
pengelolaan zakat, meningkatkan kualitas amil dari dasar terampil
menuju Advance (Ahli) serta sertifikasi amil Nasional.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pola kaderisasi yang dilakukan
LAZNAS Dewan Dakwah? Apa saja faktor yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kaderisasi pada LAZNAS Dewan Dakwah?
Dan Bagaimana hasil kaderisasi yang dilakukan oleh LAZNAS Dewan
Dakwah?
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metodologi kualitatif
dengan teknik deskriptif. Data- data yang didapatkan dari lembaga
kemudian diolah secara sistematis baik berupa kata- kata tertulis, arsip
dan lisan, serta perilaku yang diamati untuk memperoleh gambaran
informasi yang berhubungan dengan pola kaderisasi.
Pola kaderisasi LAZNAS Dewan Da’wah Madrasah Amil ialah
berbentuk formal karena dilakukan secara teratur dan ter lembaga,
bentuknya madrasah amil sendiri ada tiga yaitu: pelatihan, kampanye
ZIS dan kelas kompetensi. Proses kaderisasi dimulai dari sosialisasi,
rekruitmen, opening/kontak, training, magang, evaluasi, dann wisuda
sekaligus sertifikasi
Kata kunci: Kaderisasi, Amil, LAZNAS Dewan Da’wah
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah serta inayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada pengemban risalah dakwah Islam yaitu
Rosulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya
yang senantiasa berjalan di jalan Allah sampai akhir zaman dan
yang membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.
Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi ataupun dari teknik penulisan.
Untuk itu, kritikan dan saran yang bertujuan membangun
sungguh merupakan masukan bagi peneliti agar dapat bisa
memperbaiki kembali sehingga bisa menghasilkan karya ilmiah
yang lebih baik lagi.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA. Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. DR. Suparto M.Ed, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. DR. Siti Napsiah Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Dr.
Sihabudin Noor, M. Ag Wakil Dekan 2 Bidang
Administrasi Keuangan, Cecep Castrawijaya, M.Si Wakil
viii
Dekan 3 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Sugiharto, M.A Ketua Jurusan Manajemen Dakwah
beserta Amirudin, M.Si Sekertaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
5. Prof. Dr. Murodi, M.A Dosen Pembimbing Akademik.
6. Dr. Muhammad Sungaidi, M.A dosen Pembimbing skripsi
yang dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga
akhir penyelesaian skripsi ini.
7. Drs. Hasanudin, MA penguji 1 dan Amirudin, M.Si
penguji 2 yang telah membantu penulis dalam
mengarahkan penulisan skripsi menjadi lebih baik lagi.
8. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
terutama dosen- dosen di Program Studi Manajemen
Dakwah Konsentrasi Manajemen ZISWAF yang telah
memberikan ilmu dan nasihatnya bagi penulis.
9. Pimpinan program Agung Gumalar LAZNAS Dewan
Da’wah, Ustad Idris manager marketing, Ustad Mahfud
ketua bidang dakwah, Ka Mel, Ka Qawa, Ka Hafiz, Ka
Umam, Ka Apriana, Ka Azka, Ka Selvi, Ka Rahma, Ka
Alvian, Ka Zaima yang telah membantu dalam penelitian
skripsi ini.
ix
10. Teristimewa kedua orang tua penulis bapak Rosidin dan
mamah Wanti, serta adik- adikku Samsul Abidin, Abel
Afifudin yang selalu mendo’akan serta memberikan
motivasi dan semangat.
11. Kawan- kawan Manajemen Dakwah angkatan 2015
terkhusus Manajemen ZISWAF Tahun 2015.
12. Teman- teman Nia Darmawati, Istiqomah Ad-Dien, Diini
Islamiyati, Wulan Nur’aeni, Flafilla Zafarani, Rifka
Hartono terimakasih sudah menemani perjuangan penulis
selama ini.
13. Kawan sejawat penulis Intan Safitri, Ayu Naina, Mayanti
Ulfa, Nur Azizah, Fani, Irna kalian adalah teman rasa
saudara
Tanpa dukungan mereka semua, skripsi ini
hanyalah tulisan yang tidak bermakna dan tidak dapat
terwujud. Akhir kata, penulis berharap kepada pihak yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini
mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT dan
dihitung sebagai amal ibdah Amiin Yarabbala’lamin
Jakarta, 14 Agustus 2019
Zulfa Aenun Nisa
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................... i
HALAMAN JUDUL .............................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iv
PERSETUJUAN PENGUJI .................................................. v
ABSTRAK .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................. 4
C. Batasan Masalah .................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................. 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................. 5
F. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................... 9
G. Metode Penelitian ................................................. 8
H. Sistematika Penulisan ........................................... 12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pola Kaderisasi ...................................................... 15
1. Pengertian Pola .................................................. 15
2. Kaderisasi .......................................................... 15
xi
a. Pengertian Kaderisasi ................................... 15
b. Proses Kaderisasi .......................................... 16
c. Fungsi Kaderisasi .......................................... 19
d. Jenis- Jenis Kaderisasi .................................. 18
e. Tujuan Kaderisasi ......................................... 19
B. Amil ....................................................................... 20
1. Pengertian Amil ................................................. 20
2. Visi dan Misi Amil ............................................ 23
3. Hak dan Kewajiban Amil .................................. 23
5. Syarat Amil ....................................................... 26
C. Konsep Lembaga Amil Zakat ............................... 28
1. Pengertian Lembaga Amil Zakat ....................... 28
2. Standar dan Kriteria Lembaga Amil Zakat ....... 29
3. Tingkatan Lembaga Amil Zakat ....................... 30
BAB III GAMBARAN UMUM LAZNAS DEWAN
DA’WAH
A.Profil LAZNAS Dewan Da’wah ...................... 34
B. Visi dan Misi LAZNAS Dewan Da’wah ........ 36
C. Struktur Organisasi LAZNAS Dewan Da’wah 37
D. Program LAZNAS Dewan Da’wah ................ 41
E. Kantor LAZNAS Dewan Da’wah ................... 41
F. Laporan Keuangan LAZNAS Dewan Da’wah 43
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Madrasah Amil ............................... 44
B. Visi dan Misi Madrasah Amil ......................... 44
xii
C. Value ................................................................ 45
D. Kriteria Program ............................................. 45
E. Dokumen Pendaftaran ..................................... 46
F. Fasilitas yang diperoleh Peserta ....................... 46
G. Kurikulum Pelatihan ....................................... 47
H. Rundown Acara Training in Class .................. 48
I. Data Total Peserta Madrasah Amil ................... 49
BAB V ANALISIS PENELITIAN
A Pola Kaderisasi LAZNAS Dewan Da’wah ....... 52
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Kaderisasi
LAZNAS Dewan Da’wah ................................ 57
C. Hasil Kaderisasi yang dilakukan oleh LAZNAS
Dewan Da’wah ................................................. 63
BAB VI PENUTUP
A.Kesimpulan ........................................................ 77
B. Saran ................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 79
LAMPIRAN ............................................................................ 84
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Laporan Keuangan .................................................. 43
Tabel 4.1: Kurikulum Pelatihan ............................................... 47
Tabel 4.2: Susunan Acara Pelatihan ........................................ 48
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1: Struktur Organisasi ................................................ 37
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Transkrip Wawancara
Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 5 : Daftar Peserta Madrasah Amil
Lampiran 6 : Annual Report per 31 Desember 2017
Lampiran 7 : Dokumentasi dengan narasumber
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zakat merupakan juga sumber biaya ekonomi Islam
yang disyariaatkan oleh Allah.1 Hadirnya kewajiban ibadah
zakat merupakan sebuah solusi dan terobosan untuk
mengatasi berbagai kesenjangan sosial yang telah
melahirkan kemiskinan struktural. Serta mengikis
ketamakan dan kebakhilan dan sikap egoistik para pemilik
harta terhadap amanah rizki dan penghasilan yang didapat.
Selain menjadikan hikmah dan manfaat bagi muzzaki untuk
semakin tumbuh dan subur harta yang dimiliki secara
kualitatif dan kuantitatif.2 Akan tetapi potensi zakat yang
begitu besar kenyataannya belum belum bisa dilakukan
secara optimal untuk memberdayakan masyarakat. Salah
satu penyebabnya adalah masih banyaknya para muzzaki
yang menyerahkan zakatnya langsung kepada mustahik
maka penyaluran zakat menjadi subjektif sesuai kehendak
muzzaki. Berbeda jika muzakki memeberikan zakatnya
melalui lembaga zakat maka penyalurannya akan bersifat
objektif.
Zakat memiliki peran yang sangat signifikan terutama
dalam menjaga kestabilan perekonomian. Karenanya
1 Yusuf Qarwdhawi, Hukum Zakat, (Jakarta: PT Mitra Kerjaya
Indonesia, 2011), cet. I, h. 38 2 Didin Hafidhuddin, Agar Harta Berkah dan ...., h. 69
2
diperlukan manajemen pengelolaan yang baik, yang
dalam hal ini direkomendasikan Al- Qur‟an dengan
sebutan amilin. Amil adalah orang atau lembaga yang
mendapat tugas untuk mengambil, memungut, dan
menerima zakat dari muzakki, menjaga dan memeliharanya
untuk kemudian menyalurkannya kepada para
mustahiknya.1 Dalam surat At- Taubah ayat 103 Allah
sudah memerintahkan.
م ه ي ل ل ع م با وص يه زك م وت ره ه ط ة ت ق د والم ص م ن أ ذ م خن ك إ ت ل ن ص ك م س يع والل ه ل يم س ل ع
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Performa profesionalisme amil bisa dilihat dari cara
mereka mengurus, mamanage, memiliki semangat yang
tinggi, juga kemampuannya dalam memecahkan masalah
baru yang cukup kreatif. Karena jika seorang amil tidak
mengetahui syarat- syarat dan ketentuan menjadi amil,
yang terjadi bukan menyelesaikan masalah melainkan
justru menambah masalah baru. Seperti kasus- kasus yang
menimpa mengenai amil di Indonesia saat ini.
1 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq Sedekah,
(Jakarta: Gema Insani, 1998), h. 22
3
Amil saat ini semakin banyak jumlahnya amil muda
generasi milenals. Bahwasanya mereka ini adalah asset
gerakan zakat yang tak ternilai harganya. Nantinya
kemajuan OPZ bisa tergantung dari bagaimana amil
mudanya bertindak. Dalam Islam sendiri.
Banyak para amil zakat yang bekerja hanya pada sisa
waktu saja jadi akibatnya pengelolaannya tidak optimal bahkan
tidak jarang yang mengelola zakat amilnya tidak diberikan gaji
yang cukup serta rendahnya minat para generasi muda yang
masih engga untuk memiliki profesi amil, hal ini menjadi salah
satu akibat dari fenomena munculnya amil yang kurang
professional dan tidak berkualifikasi dalam mengelola dana
zakat. Untuk menjadi amil yang professional maka seorang amil
harus mengetahui kriteria untuk menjadi amil seperti harus
sudah memiliki sertifikasi amil untuk menyatakan bahwa ia
mampu di bidang zakat.
Kaderisasi dalam menghadirkan amil- amil baru dan
professional menjadi hal yang penting agar tidak sembarangan
orang menjadi amil. Pihak ini diharapkan mampu
memeditasi secara professional dan serius untuk mengurus
memanage, mengumpulkan, dan mendistribusikan zakat.
Amil zakat diharapkan berperan secara optimal guna
memberdayakan zakat yang ada. Sehingga dapat
memberikan sumbangsih kesejahteraan bagi umat manusia.
Madrasah amil merupakan salah satu program
LAZNAS Dewan Da‟wah merupakan lembaga
nirbala milik masyarakat yang berhidmat mengangkat
harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana
4
ZISWAF (Zakat, Infaq, sedekah dan Wakaf) yang berfokus
dijalan Da‟wah. Melalui program pendidikan Madrasah
Amil yang digunakan sebagai wadah untuk mencetak para
amil yang professional sehingga harapannya pengelolaan
dana zakat bisa dikelola dengan baik dan bisa lebih
maksimal lagi dalam mengumpulkan, mengelola dan
mendayagunakan dana zakat.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis
akan mencoba mengangkat permasalahan ini dalam sebuah
kajian skripsi yang berjudul “Pola Kaderisasi Amil:
Analisis Terhadap Madrasah Amil Laznas Dewan Da‟wah
Kebon Jeruk Jakarta Barat Tahun 2019”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam rangka mengoptimalkan dana zakat maka
ada banyak yang perlu dibenahi lagi dari sisi lemabga zakat
serta unsur penting dalam lembaga zakat yaitu amil. Untuk
mencapai profesionalisme seorang amil maka diperlukan
adanya pelatihan atau pembelajaran yaitu kaderisasi.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi
permaslahan supaya penelitian yang dilakukan bisa lebih
terfokus dan terarah. Berdasarkan latar belakang masalah
dan pengamatan awal yang dilakukan peneliti maka penulis
5
membatasi pada aktivitas LAZNAS Dewan Da‟wah
terhadap pendidikan pengkaderan amil tahun 2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah penelitian
diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pola Kaderisasi yang dilakukan
LAZNAS Dewan Da‟wah ?
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan kaderisasi pada LAZNAS Dewan
Da‟wah?
3. Bagaimana hasil Kaderisasi yang dilaksanakan oleh
LAZNAS Dewan Da‟wah ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
disusun, maka tujuan penelitian yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana pola kaderisasi yang
dilakukan LAZNAS Dewan Da‟wah.
b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat pelaksanaan
kaderisasi pada LAZNAS Dewan Da‟wah.
c. Untuk mengetahui hasil kaderisasi yang dilakukan
oleh LAZNAS Dewan Da‟wah
6
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis
1) Manfaat penelitian ini secara akademis adalah
untuk mendapatkan gelar sarjana Strata 1
2) Diharapkan penelitian ini dapat memberi
kontribusi ilmu pengetahuan mengenai
pendidikan kaderisasi amil zakat.
b. Secara praktis
Kajian ini dapat memberikan sumbangan
kepada lembaga amil zakat supaya menjadi lebih
baik lagi kedepannya.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Tinjauan Kajian terdahulu merupakan deskripsi
ringkas tentang kajian atau penelitian yang sudah pernah
dilakukan di seputar masalah yang diteliti, sehingga terlihat
jelas bahwa kajian yang sedang akan dilakukan ini bukan
merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian atau
penelitian yang telah ada.
Untuk menghindari plagiarisme dan kesamaan,
maka berikut ini penulis sampai kan beberapa penelitian
sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini,
antara lain sebagai berikut :
1. Ida Farida judul skripsi “Strategi Kaderisasi Corps
Dai Dompet Dhuafa (CORDOFA) Pada Program Dai
Ambassador”. Skripsi ini menjelaskan tentang
strategi dan evaluasi kaderisasi yang digunakan oleh
CORDOFA dalam program Dai Ambassador.
7
Perbedaannya dilihat dari objek tempat penelitiannya
skripsi ini dilakukan di Corps Dai Dompet Dhuafa
(CORDOFA) yang dinaungi oleh Dompet Dhuafa,
dari subjek penelitiannya skripsi ini membahas
tentang Strategi kaderisasi pada Dai. Persamaanya
Skripsi ini mengangkat tema tentang kaderisasi
2. Dwi Agung Subekti Judul Skripsi “Peran Lembaga
Rahima Terhadap Kaderisasi Ulama Perempuan
Pendidikan Agama Islam”. Skripsi ini menjelaskan
tentang Upaya Pendidikan Pengkaderan ulama
perempuan. Perbedaanya dilihat dari objek tempat
penelitiannya skripsi ini di Lembaga Rahima- Pusat
Pendidikan dan Informasi Islam dan hak- hak
perempuan, dan dari subjek penelitiannya skripsi ini
membahas tentang kurikulum pendidikan kaderisasi
untuk ulama perempuan. Persamaanya Skripsi ini
mengangkat tema tentang kaderisasi terhadap
anggota
3. Abdul Hamid Judul Skripsi Manajemen Program
ADP (Amil Development Program) Pada Lembaga
IMZ Manajemen Da‟wah. Skripsi ini menjelaskan
tentang manajemen program ADP yang dilakukan
oleh IMZ yang bertujuan untuk meningkatkan
realisasi potensi zakat salah satunya peningkatan
SDM (Amil). Perbedaanya dilihat dari objek tempat
penelitiannya skripsi ini di IMZ dan dari subjek
8
penelitiannya skripsi ini membahas tentang konsep
managemennya program amil. Perasamaanya Skripsi
ini mengangkat tema tentang amil.
4. Aang Anwar Mujahid Judul Skripsi “Perencanaan
Sumber Daya Manusia (Amil) pada Badan Amil
Zakat, Infaq, Shadaqah (BAZIS) DKI Jakarta”
Skripsi ini menjelaskan tentang perencanaan amil
dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Amil
Perbedaanya dilihat dari objek tempat penelitiannya
skripsi ini di BAZIS Prov. DKI Jakarta. Persamaanya
Skripsi ini mengangkat tema tentang perencanaan
untuk amil daengan tujuan untuk peningkatan
kualitas amil.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan metodologi
kualitatif dengan teknik deskriptif. Data- data yang
didapatkan dari lembaga kemudian diolah secara
sistematis baik berupa kata- kata tertulis, arsip dan
lisan, serta perilaku yang diamati untuk memperoleh
gambaran informasi yang berhubungan dengan pola
kaderisasi.
Alasan penulis menggunakan metode kualitatif
karena permasalahan yang dikemukakan oleh penulis
bersifat dinamis, holistik, belum jelas permasalahan
yang ada serta penuh makna yang tidak
9
memungkinkan untuk diteliti dengan menggunkan
metode kuantitatif. Selain itu juga penulis bermaksud
memahami kondisi sosial secara lebih mendalam
terkait permasalahan tersebut.
2. Sumber dan Jenis Data
Secara garis besar sumber data ada dua macam
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.2 Dalam
penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari
hasil wawancara dengan beberapa orang yang
mempunyai keterkaitan terhadap permasalahan
tersebut.
b. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau dokumen.3Data
sekunder yang digunakan penulis berupa buku-
buku pustaka, brosur, jurnal penelitian yang
berkaitan dengan amil, majalah yang diterbitkan
oleh LAZNAS Dewan Da‟wah dan sumber data
lainnya yang memiliki relevansi dengan masalah
penelitian sebagai bahan penunjang penelitian.
2Sugiyono.Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 308 3 Sugiyono,Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),...h. 308
10
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan
dalam penulisan ini, maka teknik pengumpulan data
yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Dalam hal ini, peneliti akan berinteraksi
secara penuh dalam situasi sosial dengan subjek
penelitian. Teknik ini digunakan untuk
mengamati, memahami peristiwa secara cermat,
mendalam dan terfokus terhadap subjek penelitian,
baik dalam suasana formal maupun santai tentang
subjek penelitian melalui: pimpinan lembaga,
karyawan, teman sejawat, bawahan, dan yang
berhungan dengan subjek penelitian.4 Dalam
melakukan observasi penulis mendatangi secara
langsung tempat penelitian.
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses
memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan
informasi dengan menggunakan cara tanya jawab
bisa sambil tatap muka ataupun tidak tatap muka
yaitu melalui media telekomunikasi antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman.5
4 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta:
Referensi, 2013), h.168 5 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta:
Pustakabaru,2014), hal. 31
11
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data
kualitatif, sejumlah besar fakta dan data tersimpan
dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.6Data
dalam bentuk berupa foto kegiatan, catatan harian,
jurnal- jurnal kegiatan program dan lain
sebagainya guna mendukung keakuratan data.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data dari data- data yang sudah
dikumpulkan merupakan tahapan yang penting dalam
membantu menyelesaikan suatu penelitian ilmiah.
Dalam setiap penelitian analisis data digunakan
untuk menyatukan data yang telah didapat,
mengelolanya menjadi kata yang bermakna. Dalam
penelitian ini, penelitian menggunakan analisis data
kualitatif.
Analisis data dilakukan dengan tujuan mencari
titik permasalahan dan kesimpulan berdasarkan fakta
dan data yang sudah diteliti oleh penulis. Untuk itu
Metode analisis yang penulis gunakan dalam
penelitian ini menggunakan model Miles and
Huberman. Miles dan Huberman (1984),
mengemukakan baja aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
seacar terus menerus sehingga datanya sudah jenuh.
6 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian...., h. 33.
12
Aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction,
data display,dan conclusion drawing verivication.
Untuk mengelola data, penulis menggunakan
analisis data kualitatif dengan mengikuti konsep
Miles dan Huberman yang dilakukan secara interaktif
dengan mereduksi data, menyajikan data dan
menarik kesimpulan dari data yang diperoleh untuk
mendeskripsikan secara mendalam tentang
pengkaderan amil yang dilakukan LAZNAS Dewan
Da‟wah.
5. Teknis Penulisan
Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini
menggunakan “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, danDisertasi), Karangan Hamid
Nasuhi dkk, CeQDA UIN SyarifHidayatullah.
6. Tempat dan WaktuPenelitian
Lokasi penelitian inidilaksanakan di Kantor
Pusat LAZNAS Dewan Da‟wah alamat: Jl. Kramat
raya no. 45 Jakarta Pusat.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk
menyusun penulisan skripsi agar lebih terarah sesuai
dengan bidang kajian dan juga untuk mempermudah
13
pembahasan dalam skripsi ini, dalam sistematika
pembahasan dibagi menjadi enam bab masing- masing
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda namun dalam
kesatuan yang saling berkaitan dan saling melengkapi.
Adapun sistematika pembahasan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang pendahuluan, adapun yang dibahas
meliputi: Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Kajian
Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Berisi mengenai tinjauan teoritis, pada bab ini
pembahasan meliputi: Konsep Pola Kaderisasi,
Konsep Da‟wah, Konsep Amil dan Konsep
LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional)
BAB III : GAMBARAN UMUM LAZNAS DEWAN
DA’WAH
Bab ini membahas tentang Profil LAZNAS
Dewan Da‟wah, Visi dan Misi, Struktur
Organisasi, Program LAZNAS Dewan Da‟wah,
14
Kantor LAZNAS Dewan Da‟wah, Laporan
Keuangan LAZNAS Dewan Da‟wah
BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab ini membahas tentang Deskripsi Madrasah
Amil, Visi dan Misi, Value, Kriteria Program,
Dokumen Pendaftaran, Fasilitas yang diperoleh,
Kurikulum Pelatihan, Rundown acara training in
class, Data total peserta madrasah Amil.
BAB V : POLA KADERISASI PADA LAZNAS
DEWAN DA’WAH
Bab ini berisi tentang uraian yang mengaitkan
latar belakang, teori dan rumusan teori dari
penelitian, yakni : Bagaimana Pola kaderisasi
yang dilakukan oleh LAZNAS dewan Da‟wah
dan apa saja faktor pendukung dan penghambat
kaderisasi amil di LAZNAS Dewan Da‟wah, dan
Hasil Kaderisasi LAZNAS Dewan Da‟wah.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran
dari peneliti.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pola Kaderisasi
1. Pengertian Pola
Pola dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memiliki beberapa makna yakni sistem, cara atau bentuk
yang tetap.1
Jadi pola merupakan sebuah bentuk tertentu yang
digunakan untuk menghasilkan suatu atau bagian dari
sesuatu.
2. Kaderisasi
a. Pengertian Kaderisasi
Kader dalam kamus ilmiah populer adalah orang yang
didik untuk menjadi pelanjut tongkat estapet suatu partai
atau organisasi: tunas muda. Dalam kamus istilah ilmiah
seri intelektual disebut bahwa kader adalah generasi
penerus atau pewaris dimasa depan (dalam organisasi,
pemerintahan atau partai politik).2
Menurut KBBI kader merupakan orang yang
diharapkan akan memegang peran yang penting dalam
pemerintahan, partai, dan sebagainya.3 Kader diartikan
sebagai orang yang diharapkan akan memegang jabatan
1 DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia. H.778
2 M. Dahlan Al-Barry, L.lya Sofyan Yacub, Kamus Induk Istilah
Ilmiah; Seri Intelektual (Surabaya: Target Press, 2003), h. 349. 3 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kader diakses pada tanggal 6
februari 2019 pukul 17.59 WIB
16
atau pekerjaan penting di pemerintahan, partai, atau
lain-lainnya. Pengkaderan adalah proses atau cara
perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi
kader.1 Sedangkan kaderisasi merupakan sebuah proses
yang dilakukan secara terencana oleh subuah lembaga
dengan tujuan mengembangkan potensi kader tersebut
supaya menjadi seorang kader yang diharapkan lembaga
untuk meneruskan.
Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan
bahwa kaderisasi merupakan sebuah proses atau cara
untuk menjadikan seorang kader mengetahui apa yang
harus dilakukannya secara terencana dengan baik dan
benar sehingga mampu mencapai tujuan dengan tepat
serta bisa melanjutkan atau meneruskan keberlangsungan
lembaga.
b. Proses Kaderisasi
Dikarenakan ada batas waktu atau masa berakhirnya
suatu jabatan dalam sebuah kepemimpinan, maka perlu
kiranya diadakan suatu proses kaderisasi. Adapun
langkah- langkah atau tahapan dalam aktivitas
pengkaderan adalah sebagai berikut:
1) Seleksi kader potensial sejak dini. Seleksi ini
menyangkut kemampuan akademis, kualitas
kepribadian, maupun komunikasi sosialnya.
1 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
PT Grapindo Persada, 2004), h. 85
17
2) Pendidikan umum dan pendidikan khusus yang
menunjang kebutuhan kader untuk melaksanakan
tugas di masa yang akan datang
3) Evaluasi bertahap, baik yang menyangkut
kemampuan personal akademik, maupun sosialnya
4) Pendidikan remidial bagi seorang kader yang
mengalami ketinggalan dalam proses pendidikan
yang ditargetkan.
5) Praktek magang, untuk mempraktekkan hasil-
hasil pendidikan kader yang telah diterim.
6) Sertifikasi kader untuk menentukan apakah kader
telah memenuhi target yang telah di tetapkan atau
masih belum.2
Dengan demikian apabila aktivitas pengkaderan
dilakukan sesuai dengan proses yang baik dan benar serta
berurutan diharapkan nantinya kader bisa dibentuk sesuai
dengan apa yang diinginkan dan bisa menjawab
kebutuhan secara maksimal.
c. Fungsi Kaderisasi
Mengapa kaderisasi diperlukan? Karena setiap
manusia yang sekarang menjadi pemimpin suatu saat akan
mengakhiri kepemimpinannya. Pengakhiran dari proses
kepemimpinan terjadi karena beberapa hal diantaranya:
2 Sulthon Masyhud dan Moh. Khusnurdilo dkk, Manajemen Pondok
Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005), cet ke-2, h. 55
18
1) Dalam organisasi ada ketentuan periode seseorang
2) Adanya penolakan dari anggota kelompok, yang
menghendaki pemimpinnya diganti baik secara wajar
maupun tidak wajar
3) Proses alamiah, menjadi tua atau kehilangan
kamampuan dalam memimpin
4) Kematian, kematian merupakan hal yang tidak bisa
ditolak oleh setiap manusia.3
Kaderisasi dilakukan supaya sumber daya manusia dalam
lembaga tidak mengalami kepunahan dan bisa terus berjalan.
d. Jenis – Jenis Kaderisasi
Jenis kaderisasi dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
1) Kaderisasi Formal
Kaderisasi formal merupakan usaha
mempersiapkan seseorang sebagai calon pemimpin
dilakukan secara berencana, teratur dan tertib, sistematis,
terarah dan disengaja. Usaha itu bahkan dapat
diselenggarakan secara melembaga, sehingga semakin
jelas sifat formalnya.4
Kaderisasi formal ini dilakukan oleh sebuah organisasi
berupa pendidikan yang terperogram untuk tujuan
tertentu.
3 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi..., h. 86
4 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi…, h. 88
19
2) Kaderisasi informal
Yaitu sebuah usaha kaderisasi yang bersifat secara
tidak beraturan tanpa dilakukan perencanaan yang baik
sehingga segala sesuatunya menjadi hanya sewajarnya
saja. Para calon kader hanya mempelajari sendiri materi
yang harus d tanpa pembimbingan yang jelas dan tertata.
Jadi berdasarkan jenisnya kaderisasi dibagi menjadi
dua dilihat dari proses saat melakukan proses
pengkaderannya.
e. Tujuan Kaderisasi
Adapun tujuan dan manfaat kaderisasi adalah
sebagai berikut:
1) Kaderisasi sebagai alat untuk menjamin
keberlangsungan organisasi sehimgga dapat bertahan
untuk melanjutkan visi dan misi yang sudah
direncanakan.
2) Kaderisasi sebagai tempat proses belajar dan
menngkatkan potensi calon anggota organisasi yang
dapat memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi
calon penerus organisasi.
3) Kaderisasi sebagai tempat mekanisme control
organisasi
20
4) Kaderisasi sebagai tempat mewariskan nilai-nilai
organisasi yang baik.5
Jadi, berdasarkan pengertian tersebut penulis mengambil
kesimpulan bahwa pola kaderisasi merupakan sebuah bentuk atau
cara yang tetap untuk mendidik seseorang yang nantinya akan
menjadi penerus organisasi dengan dilakukan tahapan- tahapan
dari mulai seleksi sampai sertifikasi supaya suber daya manusia
dalam organisasi tidak mengalami kepunahan, jenis kaderisasinya
sendiri terbagi menjadi dua jenis formal dan informal dengan
tujuan untuk meningkatkan potensi kader.
B. Amil
1. Pengertian Amil
Amil Zakat dalam Kitab-Kitab Fiqh dan Perundang-
undangan Amil adalah berasal dari kata bahasa Arab „amila-
ya‟malu yang berarti bekerja. Berarti amil adalah orang yang
bekerja. Dalam konteks zakat, Menurut Qardhawi yang
dimaksudkan amil zakat dipahami sebagai pihak yang
bekerja dan terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam hal pengelolaan zakat.6
Pengertian amil menurut empat Mazhab:
5https://akusyaifularifin.blogspot.com/2011/05/kaderisasi-
organisasi.html diakses pada tanggal 12 Maret 2019 pukul 08.03 6 Aang Anwar Mujahid, Skripsi: Perencanaan Sumber Daya Manusia
(Amil) Pada Badan Amil Zakat, Infaq, Dan Shadaqah (Bazis) Dki Jakarta
(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h.27
21
a. Madzhab Hanafi
Menurut mazhab Hanafi, amil adalah adalah
orang-orang yang dipekerjakan oleh imam untuk
mengumpulkan zakat. Amil merupakan sinonim dari al-
sa„i. Lafat ini bermakna orang yang ditugaskan oleh imam
pada kabilah-kabilah untuk mengambil zakat dari mereka.
Mazhab Hanafi hanya menggambarkan bahwa amil adalah
petugas yang diangkat oleh imam untuk mengumpulkan
zakat dari muzakki (wajib zakat) saja.7
b. Madzhab As Syafi‟i
Amil adalah orang yang diangkat untuk
mengumpulkan zakat dan mendistribusikannya. Mereka
dibayar dari zakat itu sesuai dengan kadar upah orang-
orang yang sepadan dengan mereka.8
c. Mazhab Malik
Sedangkan pengertian Amil menurut Imam Maliki
lebih spesifik yaitu pengurus zakat, penulis, pembagi,
penasihat, dsb. Syarat amil harus adil dan mengetahui
segala hukum yang bersangkutan dengan zakat.9
d. Madzhab Hambali
7 http://baitulmal.acehprov.go.id/?p=2080 diakses pada tanggal 25
Maret 2018 pukul 08.33 WIB 8 Hamidy Thalib dkk,”Peran Amil Sebagai pengelola zakat untuk
kesejahteraan umat di kota bima”, Iqtishadia, Vol 3 No. 2, Edisi 2 Desember
2016, h. 294 9 Hamidy Thalib dkk,”Peran Amil Sebagai pengelola zakat …, h. 294
22
Amil adalah pengurus zakat dan diberi zakat
sekedar upah pekerjaannya. (sesuai dengan upah
pekerjaanya)10
Sedangkan menurut Hasan Saleh, amil zakat adalah
orang atau orang-orang yang mendapat tugas mengurus
zakat, mulai dari pengumpulan, penerimaan,
pendistribusian, bahkan sampai pemberdayaannya.11
Al-„amil adalah orang- orang yang bekerja memungut
zakat yang harus memilikisifat kejujuran dan mengusai
hukum zakat. Adapun bagian yang diberikan kepada amil
dikategorikan sebagai upah atas kerja yang dilakukannya.
Panitia masih tetap diberi bagian zakat, meskipun dia
orang kaya. Karena, jika hal itu dikategorikan sebagai
zakat atau sedekah, dia tidak boleh mendapatkannya.12
Berdasarkan pengertian diatas penulis penulis
menyimpulkan bahwa amil merupakan seseorang yang
memiliki beban tugas dalam pengelolaan dana zakat mulai
pengumpulan dana zakat, pengelolaan, pendayagunaan
dan pemberdayaan dana zakat dalam rangka
mengoptimalkan potensi dana zakat untuk
kebermanfaatan umat.
10
https://www.slideshare.net/Ardhacom/zakat-memalui-badan-amil
diakses pada tanggal 25 maret 2018 pukul 08.56 WIB 11
Ali, M. D, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, (Jakarta:
Universitas Indonesia 1998),h.52 12
Wahbah Al- Zuhayly. Zakat Kajian Berbagai Madzhab. (Bandung:
Remaja Rosdakarya,2005), h. 282
23
2. Visi dan Misi Amil
a. Visi
Menjadi amil zakat yang amanah, profesional, dan
bertanggung jawab yang mampu mengembangkan dan
mengoptimalkan pengelolaan potensi zakat untuk
pemberdayaan ekonomi umat dan masyarakat.
b. Misi
1) Mengelola potensi zakat tidak hanya dalam
bentuk konsumtif tapi juga dalam bentuk
produktif untuk kesejahteraan umat dan
masyarakat
2) Mendorong pertumbuhan ekonomi umat dan
masyarakat sehingga terwujud kemakmuran
3) Memberi kontribusi terhadap kesejahteraan umat
dan masyarakat sehingga tercipta pemerataan dan
keadilan.13
3. Hak dan Kewajiban amil
a. Hak Amil
Selain menjalankan tugas sebagai pengelola dan
zakat amil memiliki haknya mendapatkan bagian
seperlapan persen. Hak amil terdapat didalam surat At-
Taubah ayat 60:
13
KEMENAG RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Zakat. Modul Penyuluhan Zakat 2012. h. 71.
24
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana”
Berdasarkan undang- undang Nomor 21 Tahun
2011 tentang pengelolaan dana zakat bahwa amil zakat
yang terdiri dari Badan Amil Zakat Nasional dan
Lembaga Amil Zakat Nasional dalam melaksanakan
tugas mengumpulkan, mendistribusikan, dan
mendayagunakan zakat berhak mendapat pembinaan,
perlindungan (advokasi) dan dukungan fasilitas.
Pembinaan amil zakat meliputi pengembangan SDM
amil zakat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan
manajemen pengelolaan zakat yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
pengembangan manajemen pengelolaan zakat yang
25
bertujuan untuk agar pengadministrasian pengelolaan
zakat lebih rapi dan transparan.14
b. Kewajiban Amil
Agar dapat melaksanakan kewajiban sebagai Amil
Zakat, maka Amil Zakat harus memenuhi ketentuan dan
syarat-syarat yaitu Islam, jujur, memengetahui hukum
zakat, dan persyaratan lainnya. Seorang amil zakat harus
mempunyai etika keislaman secara umum, seperti
penyantun dan ramah kepada para wajib zakat dan selalu
mendoakan mereka begitu juga terhadap para mustahik,
dapat menjelaskan permasalahan zakat dan urgensinnya
dalam masyarakat islam. Menyalurkan zakat sesegera
mungkin. Kemudian seorang amil zakat harus jujur dan
bertanggung jawab terhadap dana zakat yang dikelolanya
dan bertanggungjawab dan mengganti kehilangan dana
zakat yang terjadi akibat kecerobohan dan kelalaiannya.15
Allah berfirman
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu
14
KEMENAG RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Zakat. Modul Penyuluhan Zakat 2012. h. 71 15
KEMENAG RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Zakat. Modul Penyuluhan Zakat 2012. h. 73
26
itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S At-
Taubah: 103)
4. Syarat Amil
Yusuf Qaradhawi dalam bukunya Fiqhu Az- Zakat
menyatakan bahwa seseorang yang ditunjuk sebagai amil
zakat atau pengelola zakat, harus memiliki beberapa
persyaratan sebagai berikut:
a. Beragama Islam.
Zakat merupakan kewajiban penting yang dilakukan
oleh kaum muslimin maka sudah seharusnya yang
zakat juga dikelola oleh kaum muslimin juga.
b. Mukalaf
Yaitu orang dewasa yang sehat akal pikirannya dan
siap menerima tanggung jawab mengurus urusan
umat.
c. Memiliki sifat amanah dan jujur.
Sifat ini sangat penting karena berkaitan dengan
kepercayaan umat. Artinya, para muzaki akan dengan
rela menyerahkan zakatnya melalui amil zakat jika
lembaga ini memang patut dan layak dipercaya.
d. Mengerti dan memahami hukum zakat
Dengan pengetahuan tentang zakat yang relatif
memdai, para amil zakat di harapkan terbebas dari
kesalahan dan kekeliruan yang diakibatkan dari
kebodohan masalah zakat tersebut.
27
e. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas
sebaik- baiknya.
f. Kesungguhan amil zakat dalam melaksanakan
tugasnya.
Amil zakat yang baik adalah amil zakat yang full-
time dalam melaksanakan tugasnya, tidak asal- asalan
dan tidak pula sambilan.16
Untuk mendapatkan para Amil Zakat yang
memenuhi persyaratan sebagaimana dijelaskan di atas,
maka dalam perundang-undangan pengelolaan zakat
diatur tentang tata cara proses seleksi menjadi pengurus
badan Amil Zakat. Proses seleksi tersebut sebagai
berikut :
a. Calon pengurus badan amil zakat di semua tingkatan
terdiri atas unsur masyarakat yang memenuhi syarat
dan kriteria terentu, antara lain memiliki sifat
amanah, mempunyai visi dan misi, adil, berdedikasi,
professional dan memeliliki integritas.
b. Calon pengurus badan amil zakat diseleksi melalui
tahapan sebagai berikut:
1) Membentuk tim seleksi yang terdiri atas unsur
ulama, cendekia, tenaga professional, praktisi
pengelolaan zakat dan lembaga swadaya
16
Didin Hafiduddin & Ahmad Juwani. Membangun Peradaban Zakat
Meniti Jalan Kegemilangan Zakat. (Ciputat: Divisi Publikasi Institut
Manajemen Zakat, 2007) h. 80-83
28
masyarakat dan unsur pemerintah.
2) Menyusun kriteria calon pengurus badan amil
zakat.
3) Mempublikasikan rencana pembentukan badan
amil zakat dan calon pengurusnya secara luas
kepada masyarakat
4) Menyeleksi calon pengurus badan amil zakat
sesuai dengan keahliannya.17
C. Konsep Lembaga Amil Zakat
1. Pengertian Lembaga Amil Zakat
Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi
pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsa
masyarakat dan dikelola oleh masyarakat sendiri. Pemerintah
berfungsi sebagai regulator dan koordinator. Karena itu
pemerintah bertugas untuk membina, melindungi dan
mengawasi LAZ. Setiap LAZ yang telah memenuhi syarat
akan dikukuhkan oleh pemerintah. Pengukuhan tersebut
dimaksudkan sebagai bentuk pembinaan pemerintah dan juga
sebagai perlindungan bagi masyarakat baik yang menjadi
muzakki atau mustahiq.18
17
KEMENAG RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Zakat. Modul Penyuluhan Zakat .Jakarta. 2012, h.
71. 18
Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jendral Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Standar
Operasional Prosedur Lembaga Pengelola Zakat. Jakarta. 2012, h. 58
29
Badan Amil Zakat dibentuk oleh pemerintah, baik
tingkat pusat maupun daerah. Sedangkan Lembaga Amil
Zakat dibentuk oleh masyarakat tetapi tetap dikukuhkan,
disahkan, dibina dan dilindungi oleh pemerintah.19
2. Standar dan Kriteria Lembaga Amil Zakat
Menurut UU No. 23 Tahun 2011, untuk menjadi
lembaga Amil Zakat harus memenuhi beberapa standar
sebagai berikut:
a. LAZ merupakan lembaga pengelolaan zakat yang
dibentuk oleh masyarakat
b. Mampu melaksanakan fungsi pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
c. Pembentukan LAZ harus mendapat izin Menteri atau
pejabat yang ditunjuk menteri
d. Siap melakukan koordinasi oleh BAZNAS dalam
rangka mengoptimalkan fungsi pengelolaan zakat.20
Standar kelembagaan LAZ tersebut didukung oleh
kriteria- kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya:
a. Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam
yang mengelola bidang pendidikan, dakwah dan
sosial.
19
Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. Profil LPZ.
2012. h. 14 20
Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat
Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. Standarisasi Amil Zakat di Indonesia.
Jakarta, 2012. h, 59-60
30
b. Berbentuk lembaga berbadan hukum, pengelolaan
zakat merupakan perbuatan hukum yang menuntut
kesungguhan dan kesesuaian dengan peraturan
perundangan.
c. Mendapat rekomendasi dari BAZNAS. Mengingat
LAZ harus bersedia melakukan pengelolaan zakat di
bawah koordinasi BAZNAS selaku koordinator,
pembentukan LAZ perlu mendapatkan rekomendasi
dari BAZNAS sesuai tingkatannya.
d. Memiliki pengawas syariat. Pengawas syariat adalah
pihak yang mengkaji, meneliti, dan menilai apakah
pengelolaan zakat telah berpedoman pada syariat.
e. Memiliki kemampuan teknis, administratif dan
keuangan untuk melaksanakan kegiatannya.
f. Bersifat nirbala
g. Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi
kesejahteraan umat.
h. Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara
berkala.21
3. Tingkatan Lembaga Amil Zakat
Lembaga Amil Zakat dibagi menjadi dua tingkat,
yaitu:
a. Lembaga Amil Zakat Pusat
21
Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat
Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. Standarisasi Amil Zakat…, h, 60-62
31
Lembaga Amil Zakat tingkat pusat dibentuk oleh
lembaga dakwah atau organisasi masyarakat yang
bergerak dibidang dakwah, pendidikan, sosial dan
kemaslahatan ummat yang telah memiliki jaringan di
sepertiga jumlah provinsi di Indonesia
Adapun syarat agar LAZ dapat dikukuhkan
menjadi lembaga Amil Zakat tingkat pusat yaitu:
1) Berbadan hukum.
2) Memiliki data muzaki dan mustahik
3) Telah beroprasi minimal selama dua tahun
4) Memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh
akuntan publik selama dua tahun terakhir
5) Memiliki wilayah operasi secara nasional minimal
10 provinsi
6) Telah mampu mengumpulkan dana sebesar Rp
1.000.000.000,- dalam satu tahun
7) Bersedia disurvey oleh tim yang dibentuk oleh
kementerian Agama dan bersedia diaudit oleh
akuntan publik.
8) Dalam melaksanakan kegiatan bersedia
berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional
dan Kementerian Agama.22
22
Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jendral Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Standar
Operasional Prosedur …,h. 60-62
32
b. Lembaga Amil Zakat Tingkat Provinsi
Lembaga Amil Zakat tingkat provinsi dibentuk
oleh organisasi Islam atau lembaga dakwah yang bergerak
di bidang dakwah, pendidikan, kemaslahatan, umat yang
telah memiliki jaringan dipertiga jumlah kabupaten di
provinsi yang bersangkutan.
Syarat agar dapat dikukuhkan menjadi Lembaga
Amil Zakat tingkat provinsi, yaitu:
1) Berbadan hukum
2) Memiliki data muzaki dan mustahik
3) Telah beroprasi minimal dua tahun
4) Memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh
akuntan publik selama dua tahun terakhir
5) Memiliki wilayah operasional secara nasional
minimal 40% dari jumlah kabupaten di provinsi
tempat lembaga berada
6) Mendapat rekomendasi dari kantor wilayah
Kementerian Agama provinsi setempat
7) Telah mampu mengumpulkan dana Rp500.000,-
dalam satu tahun.
8) Bersedia disurvei oleh tim yang dibentuk oleh
kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
setempat dan bersedia diaudit oleh akuntan publik.
9) Dalam melaksanakan kegiatan bersedia
berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Daerah
33
dan Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi
setempat.23
Kewajiban LAZ ditetapkan UU No.23 Tahun 2011
pasal 19 adalah melaporkan pelaksanaan pengumpulan,
pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit
kepada BAZNAS secara berkala. Menurut bagian kelima
pasal 19 LAZ tidak hanya melapor ke BAZNAS, tetapi juga
wajib melapor ke pemerintah daerah setempat dimana LAZ
berada secara berkala. Adapun ketentuan pelapor akan diatur
dalam peraturan pemerintah.
Terdapat beberapa perubahan yang ada, nampak
fungsi BAZNAS lebih dimaksimalkan, mulai dari
rekomendasi dan pelaporan. Peraturan UU No.38 Tahun
1999 sejalan dengan UU No.23 Tahun 2011 bahwa LAZ
dapat dibentuk oleh lembaga dan instalasi apapun, selama
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Boleh dibentuk oleh
lembaga pendidikan, pesantren, BUMN/BUMD dan berbagai
instalasi negeri maupun swasta.24
23
Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jendral Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Standar
Operasional Prosedur Lembaga…, h. 59-60. 24
Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. Profil LPZ…,
h. 15-16
34
BAB III
GAMBARAN UMUM LAZNAS DEWAN DA’WAH
A. Profil LAZNAS Dewan Da’wah
LAZNAS Dewan Da‟wah adalah lembaga Resmi Amil
Zakat Nasional yang diperbarui pengukuhannya dalam SK
Menteri Agama RI No.712 tanggal 2 Desember 2016.
LAZNAS Dewan Da‟wah didirikan oleh Yayasan Dewan
Da‟wah untuk menghimpun dana Zakat, Infaq sedekah
masyarakat (pribadi maupun lembaga) guna mendukung
terlaksananya program- program Dakwah yakni seperti, Beasiswa
Pendidikan, Dakwah di Pedalaman, Pemberdayaan Umat,
Kemanusian, dan Kesehatan.
Hari lahir LAZNAS Dewan Da‟wah didasarkan pada SK
Menteri Agama RI Nomor 407/tanggal 17 September 2002.
Adapun pemegang cakup pimpinan LAZNAS Dewan Da‟wah
adalah sebagai berikut:
1. Periode pertama (2002-2009) lembaga ini dipimpin
oleh Direktur Eksekutif LAZNAS Dewan Da‟wah Dr.
Mohammad Siddik, MA yang juga President RISEAP
dan Mantan Direktur IDB (Islamic Development
Bank)
35
2. Periode kedua (2009-2019) LAZNAS Dewan Da‟wah
dipimpin oleh H. Ade Salamun, M.Si
Legal formal
1. Lembaga Amil Zakat Nasional dengan SK Menteri
Agama RI No. 407/17 September 2002
2. [diperbarui] Lembaga Amil Zakat Nasional dengan
SK Menteri Agama RI No. 712/2 Desember 2016
Keanggotaan Dalam Forum
1. Anggota The Union of NGO‟s of the Islamic World
(UNIW) dengan surat sekertaris Jendral UNIW No.
126 tahun 2009/1430 H
2. Rabithah Al Alam Al Islami – Mekkah
3. Internastional Islamic Charitable Organization (IICO)
– Kuwait
4. World Assembly Of Muslim Youth (WAMY)- Riyadh
5. Organisation Of The Islamic Conference- Cairo
6. Motamar Al Alam Islami – Karachi
7. Motamar Al- Islamic Da‟wah Council Of Southeast
Asia & The Pacific (RISEAP) – Kuala Lumpur
8. Southeast Asia Humanitarian Committe- Jakarta
9. Forum Zakat Nasional – Jakarta
36
10. Indonesia Humanitarian Alliance for Myanmar-
Jakarta
11. Indonesia Hummanitarian Alliance- Jakarta.1
B. Visi dan Misi LAZNAS Dewan Da’wah
Visi
“Mendukung Kemandirian Dakwah Dalam Rangka Syiar
Islam dan Penggembangan Ummat.”
Misi
1. Meningkatkan partisipasi dalam dakwah dan kepedulian
sosial masyarakat melalui upaya penghimpunan dana
Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF) serta dana
sosial lainnya, yang halal dan legal.
2. Membangun diri menjadi lembaga yang amanah,
professional, transparan dan mudah diakses oleh
masyarakat.
3. Berperan aktif usaha peningkatan mutu dan cakupan
dakwah bil hal kepada masyarakat.2
1https://www.laznasdewandakwah.or.id/ diakses pada tanggal 1
Januari 2019
2 https://www.laznasdewandakwah.or.id/ diakses tanggal 10 Februari
2019
37
C. Struktur Organisasi LAZNAS Dewan Da’wah3
Bagan 3.1 : Struktur Organisasi
D. Program LAZNAS DEWAN DA’WAH
Sesuai standar BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
program LAZNAS Dewan Da‟wah meliputi 5 bidang Pendidikan,
Kesehatan, Kemanusiaan, Pemberdayaan, dan Dakwah.
3 Tim LAZNAS Dewan Da‟wah, Bedah Ternak Qurban, Man
Tazakka Edisi Dzulqaidah 1440/Juli 2019. LAZNAS Dewan Da‟wah, h. 2
Deputy Direktur
Asrofi Muslikhudin &Nur Bowo
Coorporate Secretary manager
Ramadani
Marketing Manager
Idris Yusuf
Humas
Mufqi
Audiovisual
Ummar Publishing
Melati
Design
Ari, Hudan
Luar Negeri
Teungku
Ghalib
Coorporate
Umam Offline
Ramadana
Online
Fauziah
Ridla Mila
General Manager Marketing
dan Corscec
Widarto
Adm/Rep
Zaimah
M Said
Networking
Manager
Hairul Anwar
Bekasi
Firdaus Jakarta Timur
Jusa
Finance &
Accounting
Fitria D
Layanan
Mustahik
Mahmud
Faaz
Program
Manager
Agung G
General Manager Keuangan &
SDM, Perwakilan
Tjaturadi
Akunting
Nina
Kasir
Husnul
Akunting
Nina
RSDD
M Said
M Said
HDM
Hafidz, Qawah,
Rizki, Perwira
Indonesa
Da’I
Networking
Ahmad R
Umum
Abdul, Ikbal,
Iyus, Arifin
SDM & Ops
Nisa
Keuangan
Yuli
Direktur Utama Ade Salamun
CRM
Nefi Front Office
Syam, Rifka Back Office
Eka, Zikri
38
1. Pendidikan
a. Beasiswa Pendidikan
Penguatan umat di pelosok Negeri dalam bidang
pendidikan melalui: beasiswa Da‟i
- Diploma 2
- Sarjana Muda S1
- Magister S2
b. Cinta Al-Qur‟an
Cetak Al- Qur‟an & pemberian Al- Qur‟an secara
gratis di wilayah – wilayah binaan da‟i yang benar- benar
membutuhkan Al- Qur‟an ditambah pembinaan baca
Qur‟an oleh Da‟i Dewan Da‟wah yang bertugas.
c. Madrasah Amil
Pelatihan untuk Amil agar menguasai dasar- dasar
pengelolaan lembaga zakat, Upgrading amil guna
meningkatkan kualitas amil dari dasar terampil menuju
Advance (Ahli) serta sertifikasi amil Nasional.
d. Bangun Sarana Pendidikan
Pembangunan secara fisik pendidikan (ruang
belajar, perpustakaan, MCK, Sarana olahraga, mushola
sekolah/madrasah/ pesanteran, dll).4
2. Kesehatan
Rumah Sehat Dewan Da‟wah
Klinik layanan kesehatan medis &alternatif
berbasis herbal di Pusdiklat Dewan Da‟wah – Tambun
4 Tim LAZNAS Dewan Da‟wah, Pedoman Ringkas ZISWAF (Zakat
Infaq Sedekah Wakaf). LAZNAS Dewan Da‟wah.
39
Bekasi. RSDD juga melayani layanan kesehatan keliling
di lokasi- lokasi yang membutuhkan termasuk wilayah
bencana.5
3. Kemanusiaan
a. Madrasah Relawan
Pelatihan untuk relawan kemanusiaan Indonesia
tingkat dasar- terampil- ahli. Aksi kemanusiaan turun
lapangan membantu fisik dan mental di daerah bencana
alam dan kemanusiaan.
b. Air Buat Sedulur
Bantuan pengadaan sumber-sumber air bersih
alternatif seperti sumur artesis, pipanisasi air, dan
dropping air bersih dan pembangunan fasilitas penunjang
air bersih- MCK. Seperti sumur air di lereng Merapi
Klaten dan Gunung Kidul DIY, Pipanisasi air bersih di
Simbalun, NTT
c. Sedekah Makan Rakyat
Bantuan makaanan diperuntukan bagi korban
bencana alam, bencana kemanusiaan (kelaparan), untuk
para dhuafa, musafir, dll berupa:
- Makanan siap saji
- Dapur umum &
- Sembako
5 Tim LAZNAS Dewan Da‟wah, Pedoman Ringkas ZISWAF (Zakat
Infaq Sedekah Wakaf). LAZNAS Dewan Da‟wah.
40
d. Sekolah Hatiku Senang
Trauma Healing, bantuan untuk memulihkan
mental anak- anak korban bencana alam dengan mengaji,
games ringan dll
e. Solidaritas Dunia Islam
Bantuan kemanusiaan untuk umat muslim di
Dunia seperti di Palestina, Suriah, Rohingya, Afrika, dll
f. Ramadhan Panen Pahala
Penyaluran bantuan paket- paket ramadhan berupa,
- Zakat fitrah
- Paket Iman (Da‟i Pedalaman)
- Paket Idaman ( Istri Da‟i Pedalaman)
- Paket Bunda (Ibu Da‟i Pedalaman)
- Kado Ayad (Kado Anak Yatim Dhuafa)
- Semarak edisi buka puasa
g. Qurban Multi Manfaat
Sholat Idul Adha menyampaikan manfaat Qurban
hingga ke pelosok negeri, memberi gizi untuk masyarakat
dibarengi dengan masak daging & makan bersama- sama.6
4. Pemberdayaan
Pemberdayaan umat
Inisiasi penguatan ekononmi umat melalui
pemberdayaan ekonomi produktif berbasis masyarakat
6 Tim LAZNAS Dewan Da‟wah, Pedoman Ringkas ZISWAF (Zakat
Infaq Sedekah Wakaf). LAZNAS Dewan Da‟wah.
41
binaan Da‟i, basisi pesantren, dan basis lapas, tahap
pemberdayaan yang dilakukan LAZNAS.7
- Assesment
- Pelatihan
- Monitoring Evaluasi
- Penyuluhan
- Pengolahan jadi
5. Da’wah
Da‟wah Pedalaman
Menempatkan dan membiayai da‟i – da‟i ke
Pedalaman Nusantara untuk membina masyarakat dengan
ilmu agama, ilmu pengetahuan alam juga membantu
masyarakat dalam hal kesehatan thibbun nabawi, pertanian,
perternakan, bantuan lampu, dan bantuan lainnya yang
dibutuhkan.8
E. Kantor LAZNAS Dewan Da’wah
LAZNAS Dewan Da‟wah memiliki beberapa cabang
kantor dibeberapa provinsi yaitu:
Kantor Pusat LAZNAS Dewan Da’wah
Jl. Keramat Raya No.45, Jakarta Pusat 10450
LAZNAS Dewan Da‟wah JATABEK
1. Kantor Cabang Jakarta Barat (Kebon Jeruk)
Panjang No.12 Kebon Jeruk Jakarta Barat
7 Tim LAZNAS Dewan Da‟wah, Pedoman Ringkas ZISWAF (Zakat
Infaq Sedekah Wakaf). LAZNAS Dewan Da‟wah.12 8 Ibid.,h. 20
42
2. Kantor Cabang Bekasi (PUSDIKLAT Tambun)
JL. KP Bulu Desa Setia Mekar Tambun Selatan
3. LAZNAS Cabang Jakarta Timur (Ps. Husnayain)
JL. Lapan No.25 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Barat
4. LAZNAS Cabang Tanggerang Selatan
Ruko Golden Road Blok C32 No. 11, BSD City,
Tanggerang Selatan
LAZNAS Dewan Da‟wah Provinsi
1. LAZNAS Dewan Da‟wah Sumatera Barat
JL. Sri Gunting No. 2 Air Tawar Padang
2. LAZNAS Dewan Da‟wah Riau
JL. Melati Gg Pelita No.15, Pekanbaru, Riau
3. LAZNAS Dewan Da‟wah Kep. Riau
Komplek Ruko Tiban Mas Blok A No. 47,
Kec. Sekupang Kota Batam
4. LAZNAS Dewan Da‟wah Lampung
JL. Sutan Jamil no.28, Gedong Meneng,
Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung
5. LAZNAS Dewan Da‟wah NTB
JL. Terusan Bung Hatta 142 Gegutu Rembige,
Kec. Selaparang Kodaya Mataram
6. LAZNAS Dewan Da‟wah Jawa Barat
JL. Phh. Musthofa no. 54 Bandung, Jawa Barat
7. LAZNAS Dewan Da‟wah Jawa Tengah
JL. Pabelan Baru 1 No 77 Kartasura, Solo, Jawa Tengah
8. LAZNAS Dewan Da‟wah Jawa Timur
Jl. Purwodadi Raya 86-88 Surabaya
43
9. LAZNAS Dewan Da‟wah Bali
Jl. Dewi Sri1/2, Kuta, Bali
F. Laporan Keuangan LAZNAS Dewan Da’wah
Tabel 3.1: Laporan Pengeluaran LAZNAS Dewan
Da’wah
Desember 2017
Penyaluran Dana Zakat
a. Fakiri Miskin
b. Muallaf
c. Gharimin
d. Fisabilillah
e. Ibnu Sabil
f. Amil
-
-
-
7.118.500.000
-
1.262.138.007
Penyaluran Infaq Terikat 7.213.716.217.
Penyaluran Infaq tidak terikat
a. Bantuan Kesehatan
b. Bantuan Pendidikan
c. Bantuan Sosial
d. Bantuan Operasional
Lembaga Dakwah
e. Progra Syiar Dakwah
f. Program Kaderisasi
g. Program Lainnya
h. Program Wakaf
i. Hak Amil
-
160.000.000
-
66.650.000
3.725.118.481
30.250.000
1.066.532.700
12.026.071
2.068.561.350
Total 16.216.842.826
Sumber: Annual Report LAZNAS Dewan Da‟wah 2017
44
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Madrasah Amil
Dalam bab ini, penulis memaparkan tentang deskripsi
program Madrasah Amil yang ada di LAZNAS Dewan
Da‟wah. Madrasah Amil merupakan sebuah program dari
LAZNAS Dewan Da‟wah sebagai pusat pendidikan dan
kaderisasi keamilan mencetak sumber daya manusia yang
amanah, profesional, dan melayani demi terwujudnya
Indonesia yang lebih sejahtera. Panggilan bagi para pemuda
terbaik bangsa untuk andil dalam mengoptimalkan infaq,
sedeqah demi kemajuan dan kesejahteraan umat serta mampu
meningkatkan kualitas amil dari dasar terampil menuju
Advance (Ahli) serta sertifikasi Amil Nasional.
B. Visi dan Misi Madrasah Amil
Visi:
“Mencetak amil yang amanah, profesional, dan melayani
untuk Indonesia yang lebih sejahtera “
Misi :
1. Berperan aktif mencetak amil yang amanah, profesional,
dan melayani umat
2. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan keamilan
dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS)
3. Membantu lembaga dalam memenuhi kebutuan sumber
dayamanusia.
45
45
4. Berperan dalam optimalisasi zakat, infak, dan sedekah
(ZIS)
5. Amil menjadi profesi professional.
C. Value Program Madrasah Amil
1. Integritas
Senantiasa bertanggung jawab untuk memelihara dan
meningkatkan kepercayaan publik
2. Profesional
Menggunakan pertimbangan syariah, moral, dan
profesional dalam kegiatan yang dilakukan
3. Objektif
Menjaga netralitas dan objektivitas sehingga bebas dari
benturan kepentingan
4. Kreatif
Mencari ide atau gagasan yang solutif atas amanah yang
diemban
5. Melayani
Bertindak dalam rangka pelayanan kepada umat.1
D. Kriteria Program
Berikut kriteria program Madrasah Amil LAZNAS
Dewan Da‟wah.2
1. Berkomitmen terhadap Islam dalam ibadah dan akhlak
1 Draft Konsep Program LAZNAS Dewan Da‟wah. PPT.tt
2 Brosur Rekrutmen Madrasah Amil 2019
46
2. Pendidikan S1 atau mahasiswa tingkat akhir yang telah
menyelesaikan tugas akhir dengan IPK diatas 3.00,
3. Maksimal usianya 27 tahun per tanggal 31 desember 2018
4. Memiliki pengalaman organisasi baik di kampus ataupun
masyarakat
5. memiliki jiwa kepemimpinan dan motivasi belajar yang
tinggi
6. Menyukai tantangan dan komitmen mencapai target,
7. Sehat jasmani rohani dan tidak merokok yang utama
8. Bisa berbahasa inggris atau arab
9. Bisa mengendarai motor atau mobil
10. Berkomitmen mengikuti program sampai selesai.
E. Dokumen Pendaftaran
Tahapan rekrutmen menjadi peserta Madrasah Amil,
Yaitu:3
1. Mengisi Formulir secara Online
2. Melampirkan CV Terbaik
3. Foto Copy KTP
4. Foto Ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar
5. Ijazah/Surat Keterangan lulus
6. Transkrip nilai yang telah dilegalisir
F. Fasilitas yang diperoleh peserta
Saat peserta sudah dipastikan lulus seleksi rekruitmen
nantinya peserta akan memperoleh beberapa fasilitas, yaitu:
3 Brosur Rekrutmen Madrasah Amil 2019
47
1. Pelatihan Pengelolaan zakat, infaq, sedekah.
2. Memperoleh sertifikat kompetensi amil
3. Uang saku selama magang
4. Asrama selama magang
5. Konsumsi selama pelatihan
6. Training kit
7. Peluang langsung kerja.
G. Kurikulum Pelatihan
Tabel 4.1: Kurikulum Pelatihan
Kompetensi Inti Kompetensi Teknis
Pengenalan:
Dewan Da‟wah
LAZNAS Dewan Da‟wah
Karakter dan Kode Etik Amil
Fiqih ZISWAF
Pengelolaan Pekerjaan
(Perencanaan, Pengambilan
Keputusan, Multitasking)
Manajemen Organisasi
(Nilai- nilai OPZ, Struktur
Organisasi, Legalitas, Sistem
Administrasi OPZ)
Pengelolaan Tim
(Orientasi terhadap Pelayanan, Kerja
Tim, Kemampuan Komunikasi)
Manajemen Keuangan
(PSAK 109, Alur Keuangan
OPZ, Sistem Pelaporan &
Analisis Laporan Keuangan)
Pengelolaan Diri
(Orientasi Terhadap Tujuan,
Kreatifitas, Inisiatif Kemampuan
Belajar)
Disesuaikan dengan
penyedian SDM
- Marketing
Communication
- CRM
- Penghimpunan
(Teknis & Strategi)
- Penyaluran (Teknis
& Strategi)
Kemampuan Berfikir
(Kemampuan Konsep & Analisis,
Orientasi terhadap detail)
Sumber : Draft Konsep Program Madrasah Amil,
LAZNAS Dewan Da‟wah
48
H. Rundown Acara Training Inclass
Training in class dilakukan selama 1 minggu selain
untuk profesionalisme amil disini para peserta di berikan
pengetahuan mengenai kelembagaan. Selain itu juga peserta
dikenalkan dengan program- program serta mendaptkan
pengatahuan mengenai ilmu zakat.
Gambar 4.2: Susunan Acara Madrasah Amil LAZNAS
Dewan Da’wah
Sumber: Saudari Zaima Latifa(Staf Madrasah Amil)
49
I. Data Total Peserta Madrasah Amil
Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara yang
peneliti lakukan baik itu terhadap staf Madrasah Amil
LAZNAS Dewan Da‟wah sendiri pun dengan para alumni
yang ada, penulis melihat dan menilai bahwasanya madrasah
amil ini memberikan manfaat dan efek yang sangat positif
bagi para fresh graduation utamanya apalagi yang memang
dari basic pendidikannya tidak mempelajari mengenai zakat
ataupun tentang keuangan syariah semacamnya. Dengan
adanya Madrasah amil ini mereka sangat terbantu karena di
madrasah amil ini diajarkan pengetahuan dasar mengenai
dunia zakat jadi peserts nantinya sebelum masuk dan bekerja
di LAZNAS Dewan Da‟wah sudah memiliki dasar landasan
pengetahuan.
Saat ini jumlah alumni peserta madrasah amil ada
2 angkatan. Angkatan yang pertama ini dimulai pada tahun
2017 dibentuk dengan fokus untuk membuat program-
program LAZNAS Dewan Da‟wah supaya lebih diperbarui
lagi. Angkatan pertama ini ada 16 peserta yang terdiri dari 12
laki- laki dan 4 perempuan. Pertama; Melati Fadla lulusan
dari Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Ekonomi
Syariah, Kedua; Muhammad Hafidz Alfarisy dari Kampus
Institut Pertanian Bogor (IPB), Ketiga; Qawah Sukmaedi dari
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam STIE SEBI, Keempat;
Khoirul Umam dari Lembaga Ketrampilan Pelatihan (LKP)
Bekasi, Kelima; Abdul Rohman dari Universitas
50
Hamka(UHAMKA), Keenam; Achmad Farid Kurniawan
dari Universitas Hamka (UHAMKA), Ketujuh; Fandy
Pamungkas dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Kedelapan; Hudan Hudaya dari Universitas Garut Jawa
Barat, Kesembilan; Ikin Sodikin dari Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kesepuluh;
Ahmad Ari Pratama dari Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, Kesebelas; Nur Makiah dari
Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
Keduabelas Isnat Ahmad Zulfiqor dari Universitas Indonesia,
Ketigabelas; Muhammad Indrawan Kadarisman dari Institut
Pertanian Bogor (IPB), Keempatbelas; Yulianti dari Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi STEI SEBI, Kelimabelas; Umar Abdul
Aziz dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al Hikmah,
Keenambelas; Wuri Nur Hidayati dari Universitas
Indraprasta PGRI (UNINDRA) Jakarta.
Sedangkan diangkatan kedua dilaksanakan pada
tahun 2019 ada 18 peserta yang terdiri dari 9 laki- laki dan 9
perempuan keseluruhannya tidak berasal dari kampus serta
jurusan yang berbeda, Pertama; Azka Tahiyati dari Sekolah
Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Jururusan Perbankan
Syariah, Kedua; Diska Ajelina Sudarta dari Institut Pertanian
Bogor (IPB), Ketiga; Hana Nur Rahmi dari Institut Pertanian
Bogor (IPB) Jurusan Agronomi dan Hortikultura, Keempat;
Pandu Yunan Baskara dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
Jurusan Teknologi Industri Benih, Kelima; Amelia Putri dari
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
51
Jurusan Ekonomi Islam, Keenam; Selvia Rustyanti dari
Universitas Airlangga Surabaya Jurusan Ekonomi Islam,
Ketujuh; Dzatin Nithaqaini dari Universitas Islam Indonesia
(UII) Yogyakarta Jurusan Hukum Islam, Kedelapan; Yustika
Usman dari STIKES Budi Kemuliaan Jurusan Kebidanan,
Kesembilan; Rahmawati dari Universitas Esa Unggul
Jurusan Sistem Informasi, Kesepuluh; Apriana dari
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam, Kesebelas; Mursalin dari Universitas Islam
Negeri (UIN) Jakarta Jurusan Tafsir Hadist, Keduabelas;
Hanif Hidayatullah dari Universitas Islam Negeri (UIN)
Jakarta Jurusan Tarjamah, Ketigabelas; Desri Alpian dari
BSI Bekasi Jurusan Manajemen Informatika, Keempatbelas
Epan Saputra dari Tanri Abeng University Jurusan
Akuntansi, Kelimabelas; Muhammad Satrio Universitas
Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Jurusan Manajemen
Perbankan Syariah, Keenambelas; Abdullah Fikri dari
Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Jurusan Hukum
Keluarga, Ketujuhbelas; Muhammad Ashidiqi dari
Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Jurusan Hukum
Keluarga, Kedelapanbelas; Hasyim dari Sekolah Tinggi Ilmu
Agama (STAI) Indonesia.4
4 Presentasi Madrasah Amil & Madrasah Relawan. LAZNAS Dewan
Da‟wah
52
BAB V
ANALISIS PENELITIAN
A. Pola Kaderisasi Amil LAZNAS Dewan Dakwah
Amil adalah orang atau lembaga yang mendapat tugas
untuk mengambil, memungut, dan menerima zakat dari
muzakki, menjaga dan memeliharanya untuk kemudian
menyalurkannya kepada para mustahiknya.1
Sesuai dengan firman Allah surat At- Taubah; 103
Allah sudah memerintahkan
ز م وت ره ه ط ة ت ق د والم ص م ن أ ذ م ا وصل خ م ب يه كم ه ي ل ن ع ك إ ت كن صل م س يع والل ه ل يم س ل ع
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Bila melihat ayat tersebut tugas amil adalah
memungut zakat, mengumpulkannya lalu
mendistribusikannya dengan tepat sesuai dengan asnaf
zakat yang sudah di jabarkan dalam al- Qur‟an dan tidak
lupa untuk mendo‟akan para muzzaki hal ini dilakukan
untuk memberikan ketentraman bagi muzzaki.
1 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq
Sedekah, (Jakarta: Gema Insani, 1998), h. 22
53
Pada Persoalan tentang amil lainnya adalah zakat
dikerjakan hanya pada sisa waktu saja jadi akibatnya
pengelolaannya tidak optimal bahkan tidak jarang yang
mengelola zakat amilnya tidak diberikan gaji yang cukup.
Oleh karena itu Performa profesionalisme menjadi amil
menjadi sangat penting terutama untuk lebih optimal dalam
mengelola dana zakat. Bentuk profesionalismenya adalah
amil harus bekerja secara penuh, menncurahkan potensinya
untuk mengelola zakat dengan baik, konsekuensi lainnya
amil harus digaji sesuai dengan usaha pekerjaan yang dia
lakukan dengan itu maka amil akan merasa terpenuhi
kebutuhan hidupnya dengan bekerja di lembaga zakat.
Amilin zakat menempati peranan yang sangat strategis
dalam pengelolaan zakat, karena ditangan merekalah zakat
diambil dari muzzaki dan didistribusikan kepada mustahik.
Amilin zakat harus benar- benar memiliki kredibilitas yang
tinggi sehingga dipercaya oleh masyarakat pembayar dan
penerima zakat.1
Menurut UU No. 23 Tahun 2011 setiap Lembaga
zakat harus registrasi kembali ke BAZNAS dan ke
KEMENAG dan lembaga zakat yang skalanya nasional
dituntut untuk terus upgrad kemampuan amil maka
diperlukan sebuah wadah atau konsen untuk
1 https://samiranshamir.wordpress.com/2008/09/30/golongan-
penerima-zakat/ pada tanggal 19 mei 2019 pukul 16.00
54
meningkatkan kapasitas amil maka dibentuk madrasah
amil.
“Sebelunya memang sudah sering diadakan pelatihan
tapi belum dibentuk wadah maka dibentuklah madrasah
amil ini supaya lebih konsen, lebih focus, terutama juga
LAZNAS Dewan Da‟wah ini kan sudah tersebar di
berbagai provinsi seperti itu. Selain untuk upgrading juga
untuk pemenuhan kebutuhan SDM.”2
Pola kaderisasi yang dilakukan oleh LAZNAS Dewan
Da‟wah bagi para calon amil dalam meningkatkan
profesionalisme amil. Kegiatan Madrasah amil berpusat di
Kantor Cabang LAZNAS Dewan Da‟wah Kebon Jeruk.
Adapun langkah- langkah yang diterapkan pada
Madrasah Amil dalam rangka mencapai tujuan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diawali
dengan Sosialisasi, rekrutmen, Seleksi, Pengumuman,
Opening, Kontrak, Training, Magang, dan Wisuda. Jenis
kaderisasi yang dilakukan adalah kaderisasi formal yang
merupakan usaha mempersiapkan seseorang sebagai calon
pemimpin dilakukan secara berencana, teratur dan tertib,
sistematis, terarah dan disengaja. Usaha itu bahkan dapat
diselenggarakan secara melembaga, sehingga semakin
jelas sifat formalnya.3
2 Agung Gumelar, Kepala Program Madrasah Amil, LAZNAS Dewan
Da‟wah Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi, pada 25 April 2019 3 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
PT Grapindo Persada, 2004), h 88
55
1. Bentuk Madrsah Amil
Didalam pelaksanaan kaderisasi Madrasah amil
memiliki beberapa cara dengan tujuan yang sama yaitu
untuk upgrading skill amil dalam rangka menuju
profesionalisme amil. Bentuk Madrasah Amil ada tiga (3)
jenis :
a. Pelatihan
- 2 kali dalam satu tahun
- Pelatihan komprehensif keamilan
- Program magang untuk amil muda
- Penyiapan amil leader
b. Kelas Kompetensi
- 1 kali dalam satu bulan atau sesuai permintaan
- Peningkatan kapasitas amil, kelas disesuaikan
dengan kemampuan yang akan di tingkatkan
(penghimpunan, pendayagunaan, kelembagaan,
dan administrasi keuangan)
c. Kampanye ZIS
- Rutin dilaksanakan dalam online dan event
disesuaikan dengan permintaan
- Kampanye zakat, infak, sedekah sesuai dengan
target pasar yang dituju. Misal untuk anak muda
Amil Goes to Campus (Amigos) dan Ngopi
bareng amil (Ngemil)
- Mengadakan event mengenai ZIS, dapat
menjalankan sinergi dengan berbagai pihak
pendukung
56
2. Tahapan Kaderisasi
Dikarenakan ada batas waktu atau masa
berakhirnya suatu jabatan dalam sebuah
kepemimpinan, maka perlu kiranya diadakan suatu
proses kaderisasi. Adapun proses atau tahapan dalam
aktivitas pengkaderan di Madrasah Amil adalah
a. Rekruitmen
Tahap Pendaftaran, seleksi penentuan peserta
yang akan memetakan potensi & Kompetensi awal.
Waktu seleksi ini dilakukan selama satu bulan.
Tahapan rekrutmennya terdiri dari administrasi,
psikotest, ujian tulis, FGD, dan wawancara
Pendaftaran secara online dengan menyertakan
CV Terbaik, Foto copy KTP, Foto Ukuran 4x6
sebanyak 2 buah, Ijazah/ Surat keterangan lulus,
Transkrip nilai yang telah dilegalisir lalu dikirim
melalui email madrasah amil.
b. Opening atau Kontrak
Tahapan yang menandai dibukanya program
untuk memberikan gambaran global proses yang
dijalani peserta dan kontrak program bersama peserta
selama 1 hari
c. Training
Preetest. Training berlangsung dua pekan dengan
komposisi 70% materi in class dan 30% praktik
penugasan serta evaluasi.
57
Post test. Bagi yang lulus training akan
melanjutkan ke program magang selama 14 hari.
Setelah selesai diadadakan field trip ke desa
binaan LAZNAS Dewan Da‟wah
d. Magang
Praktik ilmu yang diperoleh dari training sesuai
dengan bidang yang telah ditentukan selama enam
bulan.
e. Evaluasi
Selanjutnya adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan
setiap 2 minggu sekali setiap bulannya di minngu ke
2 dan 4.4
f. Wisuda
Ujian akhir sidang, penilaian keseluruhan dan
wisuda bagi yang lulus sesuai nilai standar, interview
dan melakukan ikatan kerja selama satu tahun.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat LAZNAS Dewan
Dakwah dalam melaksanakan Program Madrasah
Amil
Madrasah Amil merupakan sebuah program dari
LAZNAS Dewan Da‟wah yang berkhidmat sebagai pusat
pendidikan dan kaderisasi amil guna mencetak amil yang
amanah, professional, dan melayani demi terwujudnya
Indonesia yang lebih sejahtera. Panggilan bagi para
4 Azka Tahiyati, Peserta Madrasah amil angakatan 2, LAZNAS
Dewan Da‟wah Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi, pada 4 Juli 2019
58
pemuda terbaik bangsa untuk andil dalam
mengoptimalkan potensi zakat, infak, sedekah demi
kemajuan dan kesejahteraan umat. Namun dalam
pelaksanaan program tentunya Madrasah Amil memiliki
beberapa factor pendukung serta penghambatnya. Adapun
faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor pendukungnya
a. Kebutuhan yang besar terhadap amil profesional
dalam pengoptimalan dana ZISWAF
Faktor pendukung yang utama dirasakan
Madrasah Amil adalah kebutuhan yang besar
terhadap pengoptimalan dana zakat dan peran amil
yang profesional dalam pengerjaanya. Diberbagai
wilayah di Indonesia masih banyak orang- orang
yang belum paham tentang Zakat serta
profesionalisme seorang amil akibatnya
pengoptimalan dana ZISWAF belum bisa
dilakukan secara optimal sebabnya program
pelatihan amil ini sangat dibutuhkan untuk bisa
lebih memaksimalkan lagi dari pengumpulan
sampai pendistribusian. Adanya amil yang
profesional dan berpengetahuan sangat
mendukung aktivas manajemen zakat karena amil
adalah orang yang memiliki kewajiban
mengumpulkan serta mendistribusikan dana
ZISWAF.
59
“untuk upgrad kemampuan amil maka
diperlukan sebuah wadah atau konsen untuk
meningkatkan kapasitas amil maka dibuatlah
madrasah amil”5
“Dengan adanya madrasah amil ini
mendukung profesionalitas amil itu sendiri karena
seseorang yang baru lulus notabenya otomatis
mereka tidak memiliki skill tentang dunia lembaga
zakat dan skill menjadi amil jadi dengan adanya
MA ini sebenarnya memperkenalkan kepada
freshgraduate mengenai keamilan.”6
Melalui Madrasah Amil LAZNAS Dewan
Da‟wah dapat meningkatkan lagi penghimpunan
dan pendistribusian dana ZISWAF untuk
memenuhi kebutuhanoperasional kegiatan dakwah
baik dipusat maupun di provinsi supaya dakwah
bisa terus hidup hingga kepelosok negeri.
b. Dukungan yang besar dari LAZNAS Dewan
Da‟wah
Faktor selanjutnya yang mendukung faktor
utama adalah besarnya dukungan dari LAZNAS
Dewan Da‟wah untuk program Madrasah Amil.
Hal ini menjadi faktor pendukung yang sangat
menentukan karena dengan nama besar LAZNAS
Dewan Da‟wah dan fasilitas serta dukungan
5 Agung Gumelar, Kepala Program Madrasah ..., Wawancara
Pribadi, pada 25 April 2019 6 Azka T ahiyati. Peserta Madrasaha Amil,... Wawancara Pribadi
pada 4 Juli 2019
60
lainnya yang diberikan LAZNAS Dewan Da‟wah
kepada Madrasah Amil dapat membantu Madrasah
Amil mencapai keberhasilannya. Dukungan yang
selalu diberikan LAZNAS Dewan Da‟wah berupa
fasilitas dan anggaran dana serta besarnya
kepedulian keluarga keluarga besar LAZNAS
Dewan Da‟wah dalam mensukseskan program
Madrasah Amil.
“kalau yang mendukung penuh atas
program ini tentunya dari LAZNAS Dewan
Da‟wah dan Lembaga Dewan Da‟wah itu sendiri
dikarena kebutuhan da‟i dan operasional kegiatan
dakwah di pusat ataupun diprovinsi itu besar”.7
Adanya Madrasah amil tentu tidak terlepas
dari adanya LAZNAS Dewan sehingga
keberpihakan dan dukungan besar dari lembaga
LAZNAS Dewan Da‟wah menjadi energi dan
dukungan besar bagi Madrsah Amil untuk terus
bergerak menciptakan kader amil profesional.
c. Dukungan dari mitra- mitra lembaga zakat yang
serupa dan non lembaga zakat
Faktor selanjutnya yang menjadi faktor
pendukung suksesnya Madrasah Amil adalah
adanya dukungan dari pemerintah sendiri yaitu
BAZNAS dan KEMENAG serta lembaga mitra
7 Ustad Idris Yusuf, Marketing Manager, LAZNAS Dewan Da‟wah
Kantor Cabang Kebon Jeruk,Wawancara Pribadi, pada tanggal 4 Juli 2019
61
pendukung lainnya seperti IMZ, Kitabisa, LMI(
Lembaga Manajemen Infaq), LAZNAS Yatim
Mandiri, Badr Interactive.
2. Fakor Penghambat
Sedangkan beberapa faktor hambatannya yang
dilihat hanya dari segi teknisnya saja, yaitu:
a. Rendahnya minat profesi menjadi amil
Salah satu keberhasilan organisasi pengelola zakat
berada pada SDM atau amil zakat. Mengingat
tugasnya yang mulia, amil zakat juga butuh
penguatan kompetensi. Namun faktanya masih ada
ditemui amil zakat yang kurang profesional dan
hanya sekedar mendapat kerja saja mereka kurang
bangga pada pekerjaanya
“Sekarang ini banyak jenis profesi- profesi salah
satunya menjadi amil namun sayangnya karena
kurangnya pengetahuan mengenai profesi amil lantas
membuat anak muda enggan untuk menjadi amil”.8
Menumbuhkan minat anak muda menjadi
tantangan tersendiri bagi Madrasah amil ini maka
setiap tahunnya Madrasah Amil menggunakan konsep
yang unik dan menarik.
b. Basic Pendidikan Peserta
Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang
belum membuka jurusan mengenai manajemen
8 Agung Gumelar, Kepala Program Madrasah ...,Wawancara Pribadi,
pada 25 April 2019
62
Zakat bahkan tidak semua Universitas Islam ada
jurusan mengenai maanjemen zakat mungkin ada
tapi hanya beberapa dan masyarakat lebih
mengenalnya dengan ekonomi Isla dalam jurusan
ini mungkin ada yang mempelajari mengenai
keuangan Islam namun tidak secara khusus
membahas zakat.
“mungkin ini ketidaksesuaian antara jurusan
dengan kerja”9
Dilihat dari daftar nama- nama peserta
madrasah amil seluruhnya hanya sekitar 30% yang
memiliki basic keilmuaan mengenai keuangan
syariah selebihnya berasal dari jurusan diluar itu.
c. Waktu magang yang lama
Magang merupakan rangkaian rekrutmen
yang dilakukan Madrasah Amil setelah peserta
dibekali ilmu pengetahuan mengenai zakat dan
kelembaganya disinilah waktunya para peserta
mengaplikasikan pengetahuannya dengan praktik
secara langsung di lembaga. Selain pengaplikasian
materi training waktu magang juga sebagai tempat
pengenalan kepada peserta bagaimana dunia kerja
sesungguhnya sebagai tempat latihan. Setiap
lembaga memiliki kebijakan terkait penentuan
9 Azka Tahiyati. Peserta Madrasaha Amil, Wawancara Pribadi, pada
4 Juli 2019
63
lama waktu magang LAZNAS Dewan Da‟wah
memberikan waktu magang selama 6 bulan hal ini
yang justru dirasa kurang efektif karena terlalu
lama.
Itulah beberapa hal yang menjadi evaluasi
Madrasah amil. Hal- hal yang menjadi kekurangan
dari madrasah amil men jadikan tim madrasah amil
dan manager terus memperbaiki kesalahan-
kesalahn yang terjadi. Sehingga ini menjadikan
Madrasah Amil sebagai tempat pendidikan yang
benar- benar dapat mengoptimalkan dana zakat
dan membentuk amil yang profesional.
C. Hasil Kaderisasi LAZNAS Dewan Dakwah
Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara yang
peneliti lakukan baik itu terhadap staf Madrasah Amil
LAZNAS Dewan Da‟wah sendiri pun dengan para alumni
yang ada, penulis melihat dan menilai bahwasanya
madrasah amil ini memberikan manfaat dan efek yang
sangat positif bagi para fresh graduation utamanya
apalagi yang memang dari basic pendidikannya tidak
mempelajari mengenai zakat ataupun tentang keuangan
syariah semacamnya. Dengan adanya Madrasah amil ini
mereka sangat terbantu karena di madrasah amil ini
diajarkan pengetahuan dasar mengenai dunia zakat jadi
peserts nantinya sebelum masuk dan bekerja di LAZNAS
Dewan Da‟wah sudah memiliki dasar landasan
64
pengetahuan. Jika sebelumnya dalam proses rekrutmen di
LAZNAS Dewan Da‟wah hanya melalui Dewan Da‟wah
direkomendasikan para da‟i yang sudah mengabdi yang
kiranya memenuhi kriteria maka dia akan di
rekomendasikan menjadi karyawan LAZNAS Dewan
Da‟wah jadi proses rekrutmennya sangat dirasa tidak
terbuka untuk umum sehingga orang diluar Dewan
Da‟wah tidak bisa bergabung selain sulit untuk umum
menjaungkaunya. Selain itu juga membutuhkan waktu
yang cukup lama karena menunggu para da‟i ini selesai
dari masa pengabdian kurang lebih satu sampai dua tahun
lama. Hal ini dirasakan sangat kurang efektif jadi dengan
Madrasah amil ini bisa dijadikan percepatan rekrutmen.
Melihat besarnya impact dari Madrasah amil terhadap
para pesertanya atau alumni baik perubahan dari sisi
profesionalisme, pengetahuannya, sisi mental juga.
Perubahan ini dirasakan secara nyata oleh para alumni
bahwa sebelum mengikutinMadrasah amil mereka belum
memiliki pengetahuan yang matang terkait tentang dunia
zakat, sehingga setelah mengikuti kaderisasi amil ini
mereka jadi mampu menemukan bakat dan minat di
pekerjaan, mendapatkan pekerjaan, serta lebih yakin
dengan profesi menjadi amil, memiliki pengetahuan serta
pengalaman. Ini semua dapat dibuktikan dari beberapa
hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap peserta
madrasah amil mengenai perubahan yang dirasakan,
65
antara lain wawancara yang dilakukan penulis dengan
beberapa peserta madrasah amil angkatan 1 dan 2, yaitu:
1. Wawancara bersama Melati Fadla, alumni madrasah
amil angakatan 1.10
Saya mendapatkan Infonya dari instagram
madrasah relawan, motivasi ikut madrasah amil yang
perama karena disini fokusnya ke dakwah satu visi satu
misi sama diri sendiri jadi ga mau kerja, kita kerja nih
mengeluarkan waktu banyak tapi ga dapet apa- apa buat
agama. Dan ga mau bawa gaji uang ke rumah kecuali
yang halal. Dulu saya mengambil jurusan ekonomi syariah
dan mau kerja yang sejurus sama jurusan dulu disini
sebenernya agak membelok ya Cuma kan masih sama-
sama syariahnya.
Setelah mengikuti Madrasah amil ini jadi salah
satu kelebihan LAZNAS Dewan dakwah ini kita sudah
punya madrasah amil meskipun masih dua tahun karena
lembaga- lembaga lain itu belum punya kaderisasi. Saya
Pernah ikut manajemen sumber daya amil yang itu
dihadirin sama beberapa lembaga zakat kita sama- sama
diskusi dan ternyata mereka pas saya cerita madrasah amil
mereka tertarik karena banyak dari mereka yang belum
punya kaderisasi. Berbeda dengan laznas lain yang
10 Melati Fadla, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS Dewan Da‟wah
Kantor Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada tanggal 27 April 2019
66
melakukan perekrutan lalu langsung ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan lembaga. Dengan adanya madrsah amil
ini kita ditempatkan sesuai dengan minat dan bakat
masing- masing. Misal dalam madrsah amil tiga bulan
(magang) kita semua ditempatkan dibagian fundraising
tapi setelah selesai masa magang kita ditanya lagi apakah
ini sesuai sama minat dan bakat kamu, yang kedua kalo
lembaga lain direkrut langsung kerja kalo disini kita
dikasih training dulu pengenalan dulu untuk menambah
pengetahuan wawasan terkait dengan lembaga zakat itu
sendiri. Dan juga di madrsah amil ini jadi tau pengetahuan
teknis tentang lemnaga amil zakat yang dulu waktu kuliah
kita hanya belajar teorinya saja sampe aplikasi
pemprogramnya.
2. Wawancara bersama Qawah Sukmaedi, alumni
Madrasah Amil angakatan 1,11
Mengetahui informasi madrasah amil dari WA
Grup kampus kelas terus dari WA grup menuju ke
instagram untuk mengetahui info lebih lanjut
Motivasinya itu saat kuliah itu udah mulai
bergerak menjadi amil secra tidak langsung jadi kira- kira
masuk semsster 2 itu saya aktif jaga gerai zakat mulai saat
menjaga gerai zakat terus usia muda nekat masih umuran
11 Qawah Sukmaedi, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS Dewan
Da‟wah Kantor Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada tanggal 27
April 2019
67
SMA temen- temen masih pada heppy ga pada kerja tapi
tujuannya saya mau belajar. Dan setelah dilihat- lihat saya
aktif disitu kaka tingkat dan rekan- rekan dikampus
banyak yang aktif menjadi amil. Dan terus berlanjut
karena moment liburan ada aktif ikut gerai event kurban
ambil juga jadi disitu belom sadar namanya menjadi amil
walaupun disitu tercantum pada ayat sekian surat sekian
ada keteranagn amil abilah haknya pada setuiap orang.
Tahun berikutnya ikut lagi gerai zakat tapi engga lama
Cuma beberapa hari setelah itu lanjut lagi masuk masa
skripsi berhenti dulu. Setelah skripsi selesai wisuda belum
semua beres ada momentum pembukaan menjadi amil dan
saya coba memberanikan diri untuk menajdi amil di
madrasah amil. Kenapa di madrasah amil karena di
semester 1 dan 2 saya belajar tentang fiqih zakat disitu
saya ga bisa disitu minder dari sekeolah umum saya daftar
ke menjadi penghimpun zakat. Dan saat menghimpun
zakat saya mendoakan orang disitu saya gemeter hati
saya. Nah dari situ akhirnya saya menjadikan ikut saya
belajar disinin dan sampe sekarang.
Secara manfaat yang pertama dari segi
pematerinya pada selama sepekan itu. Diberikan
kesempatan langsung memanage saat membuka gerai
zakat.
68
3. Wawancara bersama Muhammad Hafidz Alfarisy,
alumni madrasah amil angakatan 1.12
Awalnya mengetahu informasi madrasah amil
saya tau dari adik tingkat saya yang mana dia ikut menjadi
madrasah relawan. saya kan bagroundnya kuliah di
jurusan ekonomi syariah terus intinya pengin mengisi
waktu luang. Cuma sepekan doang ya udah ikut buat
memperdalam teori yang dipunya.
Motivasi utama ikut menambah wawasan aja.
Karena sebelumnya kan kita dapet teori dari kuliah aja
tapi kalo sekarang dapet teori dari lembaga yang langsung
turun di lapangan.
Manfaat yang didapat setelah saya mengikuti
madrasah amil pertama bersyukur banget bisa
bersilahturahim dengan orang orang yang punya peran di
berbagai kampusnya masing- masing bukan perannya
yang saya garis bawahi tapi terkait dengna potensi mereka
semua orang punya pengalaman yang bagus bisa untuk
bertukar fikiran dan disitulah sebagai lingkuyngan saya
sdi luar kapus atau eksternal lulus bisa langsung Allah
berikan. Yang kedua tentunya hal- hal positif terkait
dengan apa yang ingin saya cari tau ternyata teori materi
12 Muhammad Hafidz Alfarisy, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS
Dewan Da‟wah Kantor Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada
tanggal 27 April 2019
69
yang kita pekajari saat kuliah itu ternyata masih perlu
dilengkapi lagi.
4. Wawancara bersama Khoirul Umam, alumni
Madrasah Amil angakatan 1,13
Awal tahu informasinya jadi dulu saya kan pernah
ikut program kesehatan di bekasi jadi dari program
kesehatan itu saya lulus kemudian satu kelas itu ada satu
akhwat itu dia alumni STID dulu pernah magang di
LAZNAS beberapa bulan dan ketika itu ada program amil
pertama lalu disarankan oleh teman ini untuk mencari
pengalaman. Jadi dari temen satu program kesehatan
sekolah tapi baru D3 yang bukan medis tapi herbal.
Motivasi jadi amil ya Karena saya basic awalnya
dari pesantren jadi ya kebawa memang ingin berada di
jalur dakwah. Kemudian yang kedua karena motivasi
ingin nembah wawasan dan ilmu.
Manfaat setelah bergabung di madrasah amil
LAZNAS Dewan Da‟wah nya saya bisa ketemu orang
besar dengan direktur- direktur perusahaan besar.
5. Wawancara bersama Apriana, alumni madrasah amil
angakatan 2.14
13 Khoirul Umam, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS Dewan Da‟wah
Kantor Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada tanggal 4 Juli 2019
14
Apriana, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS Dewan Da‟wah Kantor
Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada tanggal 27 April 2019
70
Mengetahui infonya tersebar luas dari WAatau
media social. Kalo saya sendiri tau dari linknya ka zaima.
Motivasi ikut waktu pertama kali daftar
sebenernya karena iseng tapi itu karena ridhoya Allah juga
tanggal 25 januari baru selesai siding terus udah dapet
SKL, ini karena syaratnya memenuhi daftarlah walaupun
posisinya itu fundraiser yak arena kan kalo fresh graduade
itu yang pertama dicari itu pengalaman apalagi saya orang
yang lulus langsung dapet gini nih daftar. Alhamdulillah
dilancarkan prosesnya.
Setelah menikuti madrasah amil ini saya sih
seneng karena madrasah amil itu menerima orang yang
kira-kiranya masih nol lah ya dan dia bisa menyesuaikan
potensinya temen- temen yang terdaftar di madrasah amil
terus kita dilatih selama enam bulan kita dilatih untuk
mengetahui dulu baru tuh bisa
6. Wawancara bersama Saudari Selvia Rustyani, alumni
madrasah amil angakatan 2.15
Info tentang madrsah amil dari temen aku kita
sama- sama cari pekerjaan dia anak UIN lalu saya coba
daftar
15 Selvia Rustyani, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS Dewan
Da‟wah Kantor Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada tanggal 27
April 2019
71
Motivasi ikut madrasah amil karena waktu itu belo
dapet pekerjaan. Kan saya jurusan ekonomi syariah islam
di Unniversitas Erlangga surabaya terus ngambil
konsentrasinya juga ngembil di ilmu ekonomi Islam terus
ngambil tema skripsi itu tentang lembaga zakat.
Sebenernya udah sempet denger juga laznas dewan
dakwah emang niat beberapa kali juga bantu penelitian
dosen di lembaga zakat jadi emang niat pengen kerja di
lembaga zakat waktu mulai skripsian itu udah mulai
nentuin saya mau kerja di lembaga zakat. Jadi
motivasinya ya karena sesuai dengan tujuan awal.
Manfaat yang saya dapet banyak pengetahuan ya
lebih ke inspirasi sih inspirasi dakwah tadinya saya ga
terlalu aware sadar sama dakwah apalagi dakwah
pedalaman apalagi lembaga zakat sebelumny gada yang
fokus sama dakwah pedalaman gitu. Sama manfaatnya itu
kita belajar kerja jadi amil prosesnya belajar. Namanya
madrasah kan sekolah ya jadi kita tuh belajar dulu
sebelum jadi karyawan dibekalin dulu kalo perusahaan
atau lembaga lain mungkin harus langsung kerja. Kita itu
imppruvisasinya kayaya agak susah gitu kalo langsung
terjun jadi kaya program ini tuuh bermanfaat banget buat
yang engga punya pengalaman.
72
7. Wawancara bersama Saudari Rahmawati, alumni
madrasah amil angakatan 2.16
Mengetahui madrasah amil ini dari instagram dan
temen yang nge share dia juga ikutan daftar.
Motivasi ikut karena ga punya baground tentang
ilmu zakat jadi niat kesini itu mau daftar mau belajar
tentang zakat. Memang mau jadi amil.
Setelah mengikuti madrasah amil alhamdulillah
setelah dari training jadi tau tentang zakat itu sendiri
meskipun belum paham- paham banget ada lah yang
berbekas. Terus ternyata pekerjaan menjadi amil itu jarang
dilirik orang dan dia ternaya punya peran yang besar. Dan
dakwah itu kan tanggung jawab kita semua ya ada di
pundak kita jadi kita ya sebagai generasi muda berbuat
apa yang kita bisa semaksimal mungkin.
8. Wawancara bersama Saudari Azka Tahiyati, alumni
madrasah amil angakatan 2.17
Mengetahui LAZNAS Dewan Dakwah sejak
kuliah saya semester 6 nah waktu itu LAZNAS Dewan
Dakwah ada oprec mengenai beasiswa relawan nusantara
dan ketika ikut BARANUSA selama 1 tahun
16 Rahmawati, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS Dewan Da‟wah
Kantor Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada tanggal 4 Juli 2019
17
Azka Tahiyati, Alumni Madrasah Amil,...Wawancara Pribadi.
Pada tanggal 4 Juli 2019
73
alhamdulillah dapat pembinaan dan disitu baru tau juga
ternyata di LAZNAS Dewan Dakwah itu jug ada
madrasah relwan dan madrasah amil nah dari mana
mengetahuinya dari orang- orang yang kerja di LAZNAS
nya sendiri juga dari sosial media dewan dakwah.
Motivasi ikut Madrasah Amil karena diminta
karean lebih dari pada itu LAZNAS kan lembaga dakwah
dan perolehan ziswaf nya itu kan untuk masyarakat
pedalaman itu sih yang bikin menarik, karena di LAZNAS
dewan da‟wah itu emang rill kinerjanya dakwah dan
emang dai- dainya real bukan dai yang memprioritaskan
akan kebutuhan dunianya tapi emang ynag benar- benar
karena Allah maka ketika ada orang yang berjalan karena
Allah kenapa kita ga coba untuk suport klao misalnya kita
bisa membantu ya jadi karena visi dan misi LAZNAS
Dewan Da‟wah ini yang ingin dakwah sampai ke
pedalaman.
Manfaatnya banyak salah satunya menambah
kapasitas keilmuan saya mengenai dunia zakat utamanya
itu digital marketing.
9. Wawancara bersama Saudara Desri Alpian, alumni
Madrasah Amil angakatan 2.18
18 Desri Alpian, Alumni Madrasah Amil, LAZNAS Dewan Da‟wah
Kantor Cabang Kebon Jeruk, Wawancara Pribadi. Pada tanggal 4 Juli 2019
74
Infonya Madrasah amil dari temen sekaligus
beliau merupakan manager di sini Ustad Idris.
Motivasi ikunya karena mau lebih deket sama
Allah.
Manfaat yang sya dapat pertama dapet tujuan saya
pengin lebih deket sama Allah. Saya rasa lebih dekat
dibandingkan dengan yang sebelum sebelumnya. Kalo
saya rasa yang lainnya mengikuti sih membawa
keberkahan dan mirecale of Allah yang muncul ketika
saya ingin dekat dengan Allah kalo urusan materi insya
Allah dicukupkan oleh Allah.
Peran pendukung dari manfaat yang diperoleh
peserta Madrasah Amil tentu tidak terlepas dari peran
staf- staf dan para narasumber saat pelatihan serta para
karyawan LAZNAS Dewan Da‟wah yang amu
membimbing dan mengarahkan dengan baik. Setelah
madrasah amil ini selesai dilaksanakan LAZNAS Dewan
Da‟wah merasakan sendiri dampak yang baik terhadap
beberapa hal.
Dengan adanya Madrasah Amil ini menjadi
sebuah jembatan percepatan rekrutmen SDM amil
LAZNAS Dewan.
“Untuk menjadi amilin LAZNAS Dewan Da‟wah
ada rekrutmen SDM itu ada 2 tahap dari MA dan
75
rekomendasi temen- temen internal tapi yang secara
profesional itu melalui MA.”19
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan
dengan beberapa peserta Madrasah Amil penulis
menyimpulkan beberapa hasil kaderisasi dilihat dari
peserta yang dilakukan, yaitu:
1. Menambah kapasitas keilmuan tentang ZISWAF
2. Pengenalan terhadap lembaga zakat LAZNAS Dewan
Da‟wah
3. Penempatan yang sesuai minat dan bakat
4. Kesempatan praktek secara langsung
5. Ajang silahturahim sesama peserta
6. Penguatan terhadap profesi amil
7. Lebih dekat dengan Allah
Setiap tahunnya Madrasah Amil terus melakukan
survive dari segi teknis kurikulumnya berusaha mengikuti
perkembangan zaman era milenial ini, serta terus berusaha
mengajak anak muda untuk mau menjadi amil. Hal ini
tentu tidak mudah, Madrasah Amil LAZNAS Dewan
Da‟wah melakukan usaha secara maksimal dan dengan
menggunakan langkah- langkah yang tepat untuk terus
mempebaiki.
Adapun beberapa output dari proses kaderisasi
Madrasah Amil LAZNAS Dewan Da‟wah yaitu:
19
Ustad Idris Yusuf, Marketing Manager,... Wawancara Pribadi,
pada tanggal 4 Juli 2019
76
1. Mencetak amil yang memiliki karakter amanah,
profesional, dan melayani umat
2. Peningkatan penghimpunan Zakat, Infak, dan
Shodaqoh (setiap tahun minial meningkat 20%)
3. Program dakwah Indonesia dapat berjalan dengan
baik dengan dukungan Zakat, Infak, dan Sedekah
(Efektivitas pendayagunaan program minimal 80%)
4. Terbangun sinergi dengan seluruh perwakilan dan
jejaring dalam menghimpun dan pengelolaan ZIS,
sehingga dapat memberikan kesejahteraan ummat
(50M)
5. Amil menjadi profesi profesional (Jumlah amil usia
produktif 20-40 tahun meningkat sebanyak 70% dari
tenaga amil yang ada.20
20
Draft Konsep Presentasi Madrasah Amil. LAZNAS Dewan Da‟wah
77
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari serangkaian penelitian yang penulis lakukan
berdasarkan paparan dan analisis data terkait tentang Pola
Kaderisasi LAZNAS Dewan Da‟wah pada Madrasah
Amil, penulis mengambil beberapa kesimpulan:
1. Pola Kaderisasi LAZNAS Dewan Da‟wah adalah
kaderisasi formal yang terbentuk menjadi 3 bentuk,
yaitu; 1) Pelatihan, 2)Kelas Kompetensi, 3) Kampanye
ZIS.
2. Beberapa faktor pendukung kaderisasi LAZNAS
Dewan Da‟wah program Madrasah Amil yaitu 1)
kebutuhan yang besar terhadap amil profesional dalam
mengoptimalkan dana ZISWAF, 2) Dukungan yang
besar dari LAZNAS Dewan Da‟wah dan Dewan
Da‟wah, 3) Dukungan dari mitra- mitra lembaga zakat
yang serupa dan non lembaga zakat. Adapun faktor
penghambatnya yaitu, 1) Rendahnya minat profesi
menjadi amil, 2) Beragamnya Basic pendidikan
peserta 3) masa magang yang lama
3. Hasil kaderisasi LAZNAS Dewan Da‟wah yaitu: 1)
Mencetak amil yang memiliki karakter amanah,
profesional, dan melayani umat, 2)Peningkatan
penghimpunan Zakat, Infak, dan Shodaqoh (setiap
tahun minial meningkat 20%), 3)Program dakwah
Indonesia dapat berjalan dengan baik dengan
78
dukungan Zakat, Infak, dan Sedekah (Efektivitas
pendayagunaan program minimal 80%), 4)Terbangun
sinergi dengan seluruh perwakilan dan jejaring dalam
menghimpun dan pengelolaan ZIS, sehingga dapat
memberikan kesejahteraan ummat (50M), 5)Amil
menjadi profesi profesional (Jumlah amil usia
produktif 20-40 tahun menongkat atau 70% dari
tenaga amil yang ada.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan fakta yang
penulis peroleh, maka beberapa saran yang dapat
diberikan sebagai berikut:
1. Perlu adanya sosialisasi lebih luas lagi terutama
kepada anak muda terkait profesi amil agar lebih
banyak lagi anak- anak muda yang mau melek tentang
profesi amil
2. Dalam hal rekrutmen Madrasah Amil hendaknya lebih
meningkatkan selektifitasnya dalam penerimaan
peserta supaya nantinya peserta yang mendaftar sesuai
dengan basic pekerjaanya.
3. Hendaknya Madrasah amil melakukan magang tidak
lebih dari empat bulan karena itu dirasa terlalu lama
79
DAFTAR PUSTAKA
---------------------------- & Ahmad Juwani. 2007. Membangun
Peradaban Zakat Meniti Jalan Kegemilangan Zakat.
Ciputat: Divisi Publikasi Institut Manajemen Zakat
------------------------------------, Jendral Bimbingan Masyarakat
Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. 2012. Profil LPZ
------------------------------------, Jendral Bimbingan Masyarakat
Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. 2012.
Standarisasi Amil Zakat di Indonesia. Jakarta
------------------------------------, Jendral Bimbingan Masyarakat
Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. 2012. Standar
Operasional Prosedur Lembaga Pengelolaan Zakat.
------------------------------------, Jendral Bimbingan Masyarakat
Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat. 2012. Prosedur
Lembaga Pengelolaan Zakat.
----------------------------. 2008. Agar Berkah dan Bertambah.
Jakarta: Gema Insani
Ali, Muhammad Daud. 1998. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan
Wakaf. Jakarta: UI Press
Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah
Anwar, Aang Mujahid. 2016. Skripsi: Perencanaan Sumber Daya
Manusia (Amil) Pada Badan Amil Zakat, Infaq, Dan
Shadaqah (Bazis) Dki Jakarta Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer, Sebuah Studi
Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Azis, Moh Ali. 2015. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenamedia Group
80
Bariadi, Lili dkk. 2005. Zakat dan Wirausaha .Jakarta: CV
Pustaka Amri
Barry M. Dahlan & L.lya Sofyan Yacub. 2003.Kamus Induk
Istilah Ilmiah; Seri Intelektual. Surabaya: Target Press
Bungin, M. Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kauntitatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Daud, Muhammad Ali. 1988. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan
Wakaf. Jakarta: Universitas Indonesia(UI-Press).
Hafidhuddin, Didin. 1998. Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq
Sedekah. Jakarta: Gema Insani
Hasanuddin. 2005.Manajemen Dakwah. Jakarta: UIN Jakarta
Press
Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Jakarta: Referensi
Ismail, A. Ilyas & Prio Hotman. 2011. Filsafat Dakwah:
Rekayasa Membangun Agam dan Peradaban Islam.
Jakarta: Kencana
KEMENAG RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Zakat. 2012. Modul
Penyuluhan Zakat
Masyhud, Sulthon dan Moh. Khusnurdilo dkk. 2005. Manajemen
Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka
Nasuhi, Hamid dkk. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi), Jakarta: CeQDA UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Qarwdhawi, Yusuf. 2011. Hukum Zakat .Jakarta: PT Mitra
Kerjaya Indonesia
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,
Jakarta: PT Grapindo
81
Sadiah, Dewi. 2015. Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2014 Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta, 2014
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Pustakabaru
Thalib, Hamidy dkk. 2016. “Peran Amil Sebagai pengelola zakat
untuk kesejahteraan umat di kota bima”, Iqtishadia Vol 3
No. 2
Wahid, Sukhri. 2010. Manajemen Geraka Dakwah di Masa Kritis
(Belajar dari Sejarah Perang Khandaq). Jakarta: Al-
I‟tishom
Zuhayly, Wahbah. 2005. Zakat Kajian Berbagai Madzhab.
Bandung: Remaja Rosdakarya,2005
82
Majalah
Tim LAZNAS Dewan Da‟wah. 2018. Masjid dan Kaum Muda.
Man Tazakka Edisi Agustus 2018
--------------------------------------,2019. Bedah Ternak Qurban.
Man Tazakka Edisi Juli 2019
--------------------------------------,2019. Dahsyatnya Ramadhan.
Man Tazakka Edisi April 2019
--------------------------------------,2019. Kiat Tanggap Bencana
2019. Man Tazakka Edisi Februari 2019
--------------------------------------,Pedoman Ringkas ZISWAF
(Zakat, Infaq Sedekah Wakaf). Jakarta: LAZNAS Dewan
Da‟wah
83
Internet
http://baitulmal.acehprov.go.id/?p=2080 diakses pada tanggal 25
Maret 2018 pukul 08.33 WIB
https://akusyaifularifin.blogspot.com/2011/05/kaderisasi-
organisasi.html diakses pada tanggal tanggal 12 Maret
2019 pukul 08.03
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri diakses pada tanggal 6 februari
2019 pukul 17.59 WIB
https://pid.baznas.go.id/fatwa-majelis-ulama-indonesia/ diakses
23 Juli 2019 pukul 10.09
https://samiranshamir.wordpress.com/2008/09/30/golongan-
penerima-zakat/ pada tanggal 19 mei 2019 pukul 16.00
https://www.laznasdewandakwah.or.id/ diakses pada tanggal 10
Februari 2019 pukul 15.13
https://www.slideshare.net/Ardhacom/zakat-memalui-badan-amil
diakses pada tanggal 25 maret 2018 pukul 08.56 WIB
LAMPIRAN
Lampiran 1
Transkrip Wawncara
Nama Narsum : Ust. Idris Yusuf
Jabatan : Amil lama Dwan Da’wah
Tanggal : Kamis, 4 Juli 2019
Tempat :Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : Bapak bisa dijelaskan tentang berdirinya
LAZNAS sejarahnya
Jawab : Saya akan menjelaskan secara umum LAZNAS
dewan dakwah itu badan otonom dibawah yayasan
dewan da’wah islamiyah Indonesia yang kemudian
berinisyarif mengembangkan potensi didalam
negeri maka kemudian kita LAZNAS Dewan
Da’wah yang awalnya LAZIS Dewan Da’wah itu
oleh kemenag mendapat legal yaitu ditahun 2002
itu yang pertama kali. Kemudian yang terkait
dengan regulasi peraturan KEMENAG dan
BAZNAS bahwa seluruh lembaga zakat harus
registrasi ulang dari 200 sekian lembaga saat itu
baru 17 tapi hingga detik ini sudah 20 yang
menjadi LAZNAS salah satunya kita LAZNAS
Dewan Da’wah itu yang kedua kalinya tepat di 212
2016. Untuk kedua kalinya LAZNAS Dewan
Da’wah mendaptkan legal dari KEMENAG jadi
secara resmi kita sudah bisa beroprasi
penghimpunan dana ZISWAF.
Saya : kenapa akhirnya LAZNAS dibentuk oleh Dewan
Da’wah Ustad?
Jawab : karena kebutuhan da’i dan operasional kegiatan
dakwah di pusat ataupun diprovinsi itu kan besar
mba. Intinya kegiatan para da’i kan perlu kita
suport apapun itu jadi berangkat dari situ memang
dewan da’wah awal- awal dulu itu disokong dari
timur tengah kemudian semenjak 2001 ada sedikit
perubahan di dewan da’wah kemudian dewan
da’wah ini. Karena kebutuhan mendesak dakwah
dipedalaman dan seluruh kegiatan diseluruh
provinsi pusat.
Saya : ustad jadi amil sejak tahun berapa ?
Jawab : sejak 2012 bulan 8
Saya : jalur masuk menjadi amil bagaimana ustad?
Jawab : saya kan prodaknya Dewan Da’wah ya kadernya
Dewan Da’wah yang memenag di sekolahkan yang
disebut kaderisasi da’i di STID Mohammad Natsir.
Masuk di Dewan Da’wah itu 2006 saya dapat
rekomendasi dari mudbir pipmpinan pesantren
saya di lampung ustad lutfi waktu itu karena dapat
rekomendasi dari beliau lalu kemudain berjumpa
dengan alm. Ustad muzayin. Saya daftar 2006
kemudian ketrima seleksi 3 tahap ujian tulis,
wawancara dan sebagainya semenjak itu kemudian
saya diasramakan selama 2 tahun. Alhamdulillah
masih berjumpa dengan pimpinan dewan da’wah
saat itu ust husen umar sampai kemudian lulus
selesai. 2 tahun diasramakan lalu 2 tahun di
pengabdian di masjid yang bersinergi dengan
dewan da’wah kemudian 2011 bulan 5 saya
wisuda terus diberangkatkan ke pedalaman untuk
pengabdian selama 1 tahun di serang bagian timur
maluku provinsi ambon di kampung mualaf terus
disana selama 1 tahun lebih kemudian 2012 bulan
7 pulang. Kemudian langsung dipanggil sama
LAZNAS karena kita ada report kegiatan jadi da’i-
daiyang dipedalaman itu khususnya da’i yang s1
itu diwajibkan untuk report karena untuk terkait
dengan tanggung jawab kita kepada donatur dan
mitra kemudian waktu itu aktif sebagai pe report
per triwulan kalo waktu itu saya. Akhirnya ada
berita- berita yang diangkat balik kesini. Diajak
laznas ikut karena saya sudah pernah kepedalaman
sudah peranh ikut merasakan bagaimana kegiatan
dakwah dipedalaman dan tentang laon sebagainuya
sekarang giliran kitalah yang membantu dakwah
ini untuk melanjutkan adik kita yang masih ada
dipelosok negeri. Kemudian saya masuk di divisi
digital marketing hingga saat ini. Awal mulanya
sebagainya presenter inspirasi dakwah pedalaman.
09.26
Saya : apakah seluruh da’i yang sudah pernah mengabdi
nantinya dijadikan karyawan LAZNAS Dewan
Da’wah ustad?
Jawab : tidak, memang beberapa ada tapi tidak semuanya
kita rekrut kita tapi kita tempatkan diseluruh
bidang dewan da’wah yang masih kosong nanti
ditempatkan di bagian bidang dakwah sama bidang
kaderisasi da’i, dad’i – da-i yang balik itu mau
dikemanain kemudian kebutuhan. Mana yang kita
butuh dan mana yang kita butuhkan SDM kan
banyak tuh bidang dakwah. Bidang pendidikan dll
sebagainya nanti di list berapa kebutuhannya dan
direkomendasikan orangnya yang mana yang mana
kemudian kita training upgrading skil amil itu di
LAZNAS Dewan Da’wah. Tekait dengan kader ya
MA itu salah satu percepatan untuk rekrutmen
amilin lalu kemudian kita membentuk MA yang
dipelopori PJ nya kang agung ini sudah tahap
kedua. Untuk MA yang pertama memnag kita
prioritaskan untuk program dan MA kedua untuk
fundrainsing. Nah sekarang kalo untuk menjadi
amilin ada rekrutmen SDM ya itu masih ada 2
tahap itu dari MA dan rekomendasi temen- temen
internal tapi yang secara profesional itu melalui
MA nanti ada magangnya dulu 6 bulan. Kita juga
ada evaluasi untuk MA nya itu pertriwulan nanti
evaluasi pas di 6 bulan. Sampai selesai magang
mamati kita evaluasi kembali nanti kita kana
review kembali apakah mau dilanjutkan atau tidak.
Saya : yang menentukan lanjut atau tidaknya itu dari
LAZNAS atau dari pesertanya ustad?
Jawab : kita ada indikator keberhasilan ya. Kita ada
beberapa indikator keberhasilan ada yang memang
kita rekomendasikan untuk lanjut ada yang
memang tidak karena ada setiap bulan mereka
harus report kegiatan mereka dari kegiatan-
kegiatan itulah kita bisa menilai.
Saya : kenapa ustad memilih menjadi amil
Jawab : untuk menjadi amil motivasinya menebar
kebaikan saya sekarang sudah engga kepedalaman
lama. Meskipun sekarang hanya hitungan minggu
saja jadi jiwa ini masih saya harus bantu kegiatan
da’i di pelosok negeri makanya kemudia hingga
detik ini saat ini. Saya engga malu marketing kan
istilah kasarnya minta- minta tapi demi kemudian
saya akan merasa malu jika mkinta- minta untuk
diri saya sendiri. Tapi saya terus tergugah untuk
menjdai manfaat orang lain. Karena saat kita
menjadi jembatankebaikna orang lain maka kita
akan mendapat pahala seperti orang tersebut. Maka
itulah semangat dakwah yang terus membentengi
saya untuk terus tetap menjadi amil karena dewan
da’wah yang sudah mencetak saya paham akan
negeri ini akan penrtingnya dakwah. Dakwah lillah
tidak serta merta karena mengharapkan materi kalo
mengharapkna materi mohon maaf engga ada di
dewan da’wah. Melihat luar biasanya semangat
para da’i untuk negeri tidak melihat sedikit
mengabikan materi. Bener Allah ijabah Allah
tolong. Saat kita menolong agama Allah maka
Allah akan menolong kita dan akan melihat kita
dan akan meneugkan kita. Itu yang saya alami saat
dipedalaman beberapa pengalaman spiritual untuk
terus menjadi amil.
Saya : tanggapan ustad mengenai madrasah amil ini
bagaimana ?
Jawab : menurut saya luar biasa program ini menurut saya
seluruh lemnaga membutuhkan ini madrasah amil
karena akan memakan waktu ketika kita tidak
fokus terhadap apa yang kita kerjakan. Misalnya
kita mau masuk menjadi amil tapi kita tidak tahu
apa- apa terkait menjadi amil bagaimana
kemudian funding dan sebagainya ya buka sia- sia
tapi kurang maksimal gitu saja. Dengan adanya
madrasah amil ini percepatak terkait produk
knowledge terkait dengan amil yang berkaitan
dengan itu semua. Terus mencetak karena kita
memang dakwah illaallah memang amilin kita kita
giring untuk ke dakwah. Motivasinya motivasi
dakwah bekerja karena Allah bukan hanya sekedar
materi itu yang harus kita gembleng di MA jadi
karena pengalaman yang sudah- sudah itu banyak
yang berguguran lebih banyak ketika sebeluma
adanya MA setelah ada MA jadi lebih sedikit
karena bekerja dijalan Allah itu ga udah mungkin
kelihatananya mudah tapi tidak butuh seseorang
yang yang kuat dan banyak pilihannya yang lebih
baik dan saya harap MA ini terus menjadi
produktivitas kegiatan SDM untuk mencetak
amilin yang tangguh.
Nama Narsum : Bapak Agung Gumelar
Jabatan : Program Manager dan Ketua Madrasah
Amil
Tanggal : Sabtu, 25 April 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk
Saya : Assalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Sebelumnya perkenalkan kang nama saya Zulfa Aenun
Nisa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
Manajemen Dakwah. Sebelumnya maaf jika menganggu
aktivitas kang agung dan terimakasih atas kesediaan
waktunya. Jadi begini kang terkait penelitian saya di
LAZNAS Dewan Dakwah yang berjudul Pola Kaderisasi
di LAZNAS Dewan Dakwah.
Langsung saja saya ingin menanyakan sejak kapan
madrasah amil ini didirikan dan apa latar belakang
berdirinya madrasah amil ini ?
Jawab : Wassalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh, kalo
dari yang formal itu ada dari 2018 ada angkatan 1
kemudian 2019 angkatan ke 2 itu yang keluar ya tapi
sebenarnya yang internal dari laznas dewan dakwah
sendiri dari tahun 2017 sudah ada upgrading atau
pelatihan- pelatihan pada amil makanya disebut madrasah
amil. 2017 itu di launcing bareng sama semua perwakilan
laznas di Indonesia terus ada dihadiri oleh pak erik
sudewo juga kemudian ada pimpinan laznas dewan
dakwah.
Sejak 2002 Dewan Dakwah sudah menjadi Lembaga Amil
Zakat Nasional kan Cuma semenjak ada regulasi baru
tahun 2011 No. 23 maka harus registrasi kembali ke
BAZNAS dan ke KEMENAG dan dari sana
Alhamdulillah dari 20n lembaga zakat yang sklanya
nasional dituntut untuk terus meningkatkan untuk upgrad
kemampuan amil maka diperlukan sebuah wadah atau
konsen untuk meningkatkan kapasitas amil maka
dibuatlah madrasah amil. Sebelunya memang sudah sering
diaadakan pelatihan tapi belu dibentuk wadah maka
dibentuklah madrasah amil ini agar lebih konsen, lebih
focus, terutama juga laznas dewan dakwah ini kan sudah
tersebar di berbagai provinsi seperti itu. Selain untuk
upgrading juga untuk pemenuhan kebutuhan SDM.
Saya : Kalo dari misi dan visi dari madrasah amil ini apa ?
Jawab : visinya itu untuk meningkatkan kapasitas kemampuan
keamilan dewan dakwah sehingga laznas dewan dakwah
bisa menjadi lembaga amil zakat nasional yang mampu
unggul dan juga berperan dalam dakwah. Kalo misinya
tentunya bagaimana kita menyediakan amil- amil yang
professional dan siap melayani umat dengan berbagai
aktivitas mulai dari administrative, keuangan dan
penginghimpunan dan penyaluran dan disiapkan karakter
amil yang seperti itu tadi.
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan pemenuhan
sdm.
Saya : Di Madrasah amil ini apa ada open rekrutmennya
pak ?
Jawab : jadi ada tahapan nya ya gini secara rekrutmen memang
lumayan selektif . kita membuat open rekrutmen secara
online kemudian disana disertakan berkas- berkas,
kemudian menyertakan form- form yang harus diisi
kemudia seleksi administrasi, kemudian kita mengadakan
interview, setelah interview kita mengadakan fgd, lalu
mengadakan seleksi. Lalu terpilih setelah itu mengikuti
training dikelas selama 2 minggu setelah itu magang
selama lima sampai 6 bulan. Setelah itu wisuda maka dia
telah memiliki sertifikat madrasah amil apakah mau lanjut
menjadi amil di laznas dewan dakwah atau sudah selesai
mengikuti program madrasah amil.
Saya : Apa saja syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk
mendaftarkan diri di madrasah amil?
Jawab : syaratnya itu berkomitmen terhadap Islam dalam ibadah
dan akhlak karena memang suasana di Lembaga Amil
zakat kan memang berupaya terus menjaga keislaman ya.
Sholat wajib lima waktu, tepat waktu. Kemudian
penduidikan S1 atau mahasiswa tingkat akhir yang telah
menyelesaikan tugas akhir dengan IPK diatas 3.00,
kemudian maksimal usianya 25 tahun, kemudian memiliki
pengalaman organisasi baik di kampus ataupun
masyarakat, memiliki jiwa kepemimpinan dan motivasi
belajar yang tinggi, kemudian menyukai tantangan dan
komitmen mencapai target, sehat jasmani rohani dan
tidak merokok yang utama, diutamakan memiliki
pengalaman dalam menggalang dana, bisa berbahasa
inggris atau arab, bisa mengendarai motor atau mobil dan
mengikuti program sampai selesai. Itu persyaratan umum.
Saya : Masa pendidikan berapa lama waktunya pak ?
Jawab : satu minggu dua minggu tergantung kebutuhan
kemudian ada magang selama 6 bulan, magang
ditempatkan di tugasnya masing- masing
Saya : Selama Kelas materi apa saja yang diajarkan pak?
Jawab : materi yang disampaikan basic mengenai keamilan,
profil laznas Dewan Da’wah, mengenai administrasi
keuangan, fiqih zakat, penghimpunan, dan penyaluran
dan banyak lagi lainnya
Saya : metode pendidikannya
Jawab : Kita lebih banyak praktek 60% praktek ada
mentoringnya masing- masing
Saya : Perbedaan amil yang mengikuti program madrasah
amil dengan yang tidak mengikuti program madrasah amil
menurut bapak?
Jawab : tentunya suatu pengetahuan yatentang dunia perzakatan,
kemudian mengenai regulasi zakat sudah tau kemudian
teori berdasarkan bidang- bidang yang mereka tempatkan
kemudian. Jadi mereka lebih mengetahui profesi amil itu.
Secara pengetahuan lebih tapi secara kualitas itu kan
tergantung orangnya masing- masing yah
Saya : Jumlah amil yang sudah mengikuti kelas madrasah
amil ada berapa pak selama ini?
Jawab : angkatan pertama ada 15 orang dan angkatan sekarang
20 orang. Jadi madrasah amil itu dilaksanakan sejak 2017
dilaksanakan dipusat, lampung, di bali, jawa tengah, jawa
timur. Untuk meningkatkan kemampuan atau upgrading
amil yang sudah ada.
Saya :kalo dari sisi pelaksanaan menurut bapak
hambatannya apa dan bagaimana solusi untuk
meminimalisirnya?
Jawab : itu lebih pada minat menjadi amilnya, jaman sekarang
orang lebih pengaruh terhadap dunia digital. jadi itu sih
tantangan awalnya. Minat anak muda untuk menjadi amil
itu agak sulit. Waktu awal tahun kita memakai konsep
yang menarik pembicara- pembicaranya itu anak muda
jadi mereka tertarik konsen pada ilmu social preuner pada
pengelolaan ZISWAF, setelah mereka masuk baru deh
mereka tau amil itu seperti itu nah baru deh tugas kita
untuk menjelaskan lebih bagus lebih dalam lagi.
Selanjutnya setelah pelaksanaan ya biasa- biasa aja si.
Saya : Selain faktor penghambat tentunya ada pendukung
kalo menurut bapak faktor pendukung apa yang
dirasa bahwasanya madrasah amil ini harus terus ada
Jawab : Edukasi ziswaf untuk para calon amil atau para anak
muda itu perlu jadi bagaimana memberikan daya tarik
orang agar untuk menjadi amil dulu, yang kedua :
pemanfaatan media, pemanfaatan media kratif visual itu
untuk menunjang aktivitas keamilan, ketiga: update atau
tau info kekinian dalam mendukung suksenya madrasah
amil selanjutnya harus intens melakukan evaluasi terhadap
para peserta atau pada calon amil karna mereka rata- rata
baru mengetahui dunia amil terus dilakukan monitoring
yang intensif.
Saya : Adakah struktur organisasinya didalam madrasah
amil ini pak?
Jawab : tidak ada, jadi langsung dari laznas dewan dakwah
bagian program ada bidang pendidikan ada madrasah amil
sudah langsung pelaksanaan nanti ada mentor- mentornya,
pemateri2nya, narasumber dari berbagai disiplin ilmu
tentang keamilan bisa lembaga baru udah pelaksaan. Jadi
struktur itu engga ada langsung dibawah program bidang
pendidikan .
Nama Narsum : Melati
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 1
Tanggal : Senin, 27 April 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk
Saya : Dari mana kaka tau ada pendaftaran sekolah
madrasah amil ?
Jawab : Infonya dari instagram madrasah relawan
Saya : apa motivasi kaka mengikuti madrasah amil ini dan
memutuskan untuk bergabung?
Jawab : yang perama karena disini fokusnya ke dakwah satu
visi satu misi sama diri sendiri jadi ga mau kerja, kita
kerja nih mengeluarkan waktu banyak tapi ga dapet apa-
apa buat agama. Dan ga mau bawa gaji uang ke rumah
kecuali yang halal. Dulu saya mengambil jurusan
ekonomi syariah dan mau kerja yang sejurus sama
jurusan dulu disini sebenernya agak membelok ya Cuma
kan masih sama- sama syariahnya.
Saya : setelah mendaptkan informasi ada pembukaan
pendaftaran terus prosedurnya gimana lagi ka?
Jawab :
1. Pertama daftar online
2. Kirim berkas seperti CV, Ijazah, sertifikat mengikuti
lomba atau yang mendukung, SKCK, KTP, Pas Foto,
Transkrip nilai.
3. Seleksi berkas
4. Seleksi Wawancara
5. Training Inclass 1 pekan
Saya : yang diajarkan waktu training apa aja ka?
Jawab :
1. Kelembagaan Laznas Dewan Dakwah beserta program-
programnya
2. Fiqih zakat
3. Custamer relation managemen
4. Fundrasing
5. Digital marketing
6. Jurnalistik dakwah
Selama pelatihan Ada jun paper jadi setelah pelatihan kita
bikin nih paper besok paginya dikumpulin. Materi apa
yang akan dibahas besok jadi pas kita masuk udah punya
bahan. Setiap yang ikut training pasti ikut magang. Tapi
setelah training kita dapat surat peryataan disitu kita
tandatangan mau lanjut apa engga dalam pernyataan itu
juga dituliskan apabila selama masa magang lalu terputus
kontrak dari slah satu pihak maka nantinya akan
dikenakan denda.
Saya : apa yang kaka dapet setelah mengikuti program
madrasah amil ini?
Jawab : jadi salah satu kelebihan LAZNAS Dewan dakwah ini
kita sudah punya madrasah amil meskipun masih dua
tahun karena lembaga- lembaga lain itu belum punya
kaderisasi. Saya Pernah ikut manajemen sumber daya amil
yang itu dihadirin sama beberapa lembaga zakat kita
sama- sama diskusi dan ternyata mereka pas saya cerita
madrasah amil mereka tertarik karena banyak dari mereka
yang belum punya kaderisasi. Berbeda dengan laznas lain
yang melakukan perekrutan lalu langsung ditempatkan
sesuai dengan kebutuhan lembaga. Dengan adanya
madrsah amil ini kita ditempatkan sesuai dengan minat
dan bakat masing- masing. Misal dalam madrsah amil tiga
bulan (magang) kita semua ditempatkan dibagian
fundraising tapi setelah selesai masa magang kita ditanya
lagi apakah ini sesuai sama minat dan bakat kamu.
Yang kedua kalo lembaga lain direkrut langsung kerja
kalo disini kita dikasih training dulu pengenalan dulu
untuk menambah pengetahuan wawasan terkait dengan
lembaga zakat itu sendiri. Dan juga di madrsah amil ini
jadi tau pengetahuan teknis tentang lemnaga amil zakat
yang dulu waktu kuliah kita hanya belajar teorinya saja
sampe aplikasi pemprogramnya.
Saya : selama mengikuti madrasah amil menurut kaka apa
yang jadi penghambat atau kekurangan dari madrash
amil ini
Jawab : jika dibandingkan dengan angkatan sekarang karna mela
pertama kali madrasah amil selama 3 bulan itu kita dibagi
menjadi beberapa kelompok ada yang dibagian koorporate
ada yang event, CRM, ada 4 sama lima sudah dibagi per
jobdesk gitu. Tapi sebulan kemudian kita berubah jobdesk
karena dinilai kurang efektif. Jadi kita semuanya masuk
ke bagian event untuk bisa melakukan penghimpunan
dana zakat infaq sedekah. Kan bulan pertama dibagiin kan
jobdesknya nah bulan kedua itu by event semuanya event.
Nah bulan ketiganya kita lebih dispesifikin lagi lebih
mengerucut lagi ditempatkan lagi didivisi yang lebih
sesuai dengan diri kita dan ada beberapa yang ditarik ke
cabang- cabang laznas. Karena baru pertama jadi setiap
bulannya dirubah nah yang sekarang itu engga udah lebih
tetap. Kalo kemaren saya 3 bulan yang sekarang enam
bulan.
Saya : apa tanggapan kaka dengan madrasah amil ini?
Jawab : yang pertama bagi anak muda jadi amil ga menarik
termasuk saya dulu saya jurusan ekonomi syariah ga mau
ngambil zis karena dilihat masa depannya lebih cerah tapi
ternyata pas masuk kesini ternyata mengenal pekerjaan
amil itu tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya
ternayat kerja jadi amil itu sesuatu yang sebenarnya perlu
jadi pilihan anak muda. Salah satu kampanye madrasah
amil itu kan “jadi amil itu keren” dengan adanya
madrasah amil itu ga langsung terjebur ke lembaga zakat
kaya aku sebelumnya jadi banyak tau tentang teknis.
Didalam madrasah amil itu diajarkan zakat secara umum.
Dengan adanya madrasah amil itu ngasih kesempatan
kepada anak- anak muda karena sebelumnya kan belum
ada kaderisasi dari dewan dakwah ya jadi kalo mau masuk
kesini link dari dewan dakwah itu sulit tapi dengan adanya
madrsah amil bisa open kesemuanya pun bisa jaadi bagian
laznas dewan dakwah kaya misalnya lebh banyak usianya
yang muda kaderisasinya menjadi dai kalao ke laznasnya
ada tapi ga banyak jadi dibuatlah kaderisasi amil buat nge
open banyak lagi.
Saya : pesan dan kesan kaka di madrasah amil
Jawab : kesannya ada pembekelan ga langsung masuk kerja tapi
kita juga dikembangin kita dikasih kesempatan diinput
pengetahuaanya pemasukan banyak. Kalo pesannya terus
konsisten karena ini baru dua tahun semoga setiap tahun
semoga bisa semakin ngegrab ngajak anak muda buat bisa
mengkampanyekan profesi amil ke anak muda.
Nama Narsum : Qawah Sukmaedi
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 1
Tanggal : Senin, 27 April 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : Dari mana anda mengetahui info ada
pembukaan madrasah amil ini?
Jawab : Dari WA Grup kampus kelas terus dari WA grup
menuju ke instagram untuk mengetahui info lebih
lanjut.
Saya : apa motivasi utama ka qawah mengikuti
program madrasah amil ini dan kenapa
memilih menjadi amil?
Jawab : motivasinya itu saat kuliah itu udah mulai
bergerak menjadi amil secra tidak langsung jadi
kira- kira masuk semsster 2 itu saya aktif jaga
gerai zakat mulai saat menjaga gerai zakat terus
usia muda nekat masih umuran SMA temen-
temen masih pada heppy ga pada kerja tapi
tujuannya saya mau belajar. Dan setelah dilihat-
lihat saya aktif disitu kaka tingkat dan rekan- rekan
dikampus banyak yang aktif menjadi amil. Dan
terus berlanjut karena moment liburan ada aktif
ikut gerai event kurban ambil juga jadi disitu
belom sadar namanya menjadi amil walaupun
disitu tercantum pada ayat sekian surat sekian ada
keteranagn amil abilah haknya pada setuiap orang.
Tahun berikutnya ikut lagi gerai zakat tapi engga
lama Cuma beberapa hari setelah itu lanjut lagi
masuk masa skripsi berhenti dulu. Setelah skripsi
selesai wisuda belum semua beres ada momentum
pembukaan menjadi amil dan saya coba
memberanikan diri untuk menajdi amil di
madrasah amil. Kenapa di madrasah amil karena di
semester 1 dan 2 saya belajar tentang fiqih zakat
disitu saya ga bisa disitu minder dari sekeolah
umum saya daftar ke menjadi penghimpun zakat.
Dan saat menghimpun zakat saya mendoakan
orang disitu saya gemeter hati saya. Nah dari situ
akhirnya saya menjadikan ikut saya belajar disinin
dan sampe sekarang.
Saya : bagaimana prosedur seleksinya?
Jawab : syarat seleksinya kan hamper semua
menggunakan surat kelulusan dan saya memenuhi
kecuali bahasa dan saya akui di bahasa saya lemah
dan bahasa inggris. Kaya nilai cukup saya sudah
luilus. Keaktifan saya aktif baik di organisasi
kampus atau non kampus. Tahapan selesksinya ada
pengumpulan berkas sampe wawancara sampe
training 10 hari masuk event ramadhan buka gerai
lagi.
Saya : manfaat yang kaka dapet setelah mengikuti
program madrasah amil ini?
Jawab : secara manfaat yang pertama dari segi
pematerinya pada selama sepekan itu. Diberikan
kesempatan langsung memanage saat membuka
gerai zakat.
Saya : kalo dilihat dari waktu pelatihan menurut
kaka kelebihan apa ka?
Jawab : kalo dari lembaga program ini saya adalah
angkatan pertama serta masih baru dan angkatan
pertama mengadopsi dari lembaga pelatihan
semisal tapi secara pelaksaan bisa mengiringi
karena menggunakan silabus pelatihan tentang
teori zakat. Kalo dilihat dari sisi pelatihan sudah
bagus karena mengambil pemateri yang mumpuni
di dunia zakat.
Saya : kalo dari kekurangan ka?
Jawab : Kalo focus di satu titik selama 3 bulan waktu
magang itu cukup tapi kan dalam tiga bulan itu ada
penyesuaian jadi kurang focus karena ada disposisi
bagiannya melihat kemampuan
Saya : kesan dan pesan kaka selama mengikuti
madrasah amil
Jawab : kesannya yang pertama memang disini genarasi
anak- anak mudanya kurang banyak mungkin saya
adalah salah satu bagian yang dari luar masuk ke
organisasi ini karena memang masih muda gitu.
Disbanding dengan lembaga lain yang memang
ritmenya anak mudanya masuk semua walaupun
ada orang yang lebih senior dan anak mudanya
diikut libatkan dan setelah semenjak adanya
madrasah amil ini banyak anak mudanya terekrut
Saya : kalo pesannya untuk madrasah amil
kedepannya ka
Jawab : kedepannya lebih diajak lagi terus di edukasi lagi
ke masyarakat atau generasi berikutnya pentingnya
menjadi amil karena bukan hanya mengambil
zakatnya saja tapi harus bisa perkembangan
teknologi saat ini bisa penyaluran yang itu
memang suliot dijangkau dan itu penguat- penguat
dan usia muda itu semangatnya bisa terus.
Nama Narsum : Muhammad Hafidz Alfarisy
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 1
Tanggal : Senin, 27 April 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : ka hafidz tau ada informasi pembukaan
program madrasah amil dari mana?
Jawab : saya tau dari adik tingkat saya yang mana dia ikut
menjadi madrasah relawan. saya kan bagroundnya
kuliah di jurusan ekonomi syariah terus intinya
pengin mengisi waktu luang. Cuma sepekan doang
ya udah ikut buat memperdalam teori yang
dipunya.
Saya : apa motivasi kaka ikut program madrasah
amil ini?
Jawab : motivasi utama menambah wawasan aja. Karena
sebelumnya kan kita dapet teori dari kuliah aja tapi
kalo sekarang dapet teori dari lembaga yang
langsung turun di lapangan.
Saya : kenapa memilih menjadi amil?
Jawab : menjadi amil bagi saya adalah sebuah pilihan
kecil diantara pilihan saya yang lain bukan ga
minat tapi saya lebih memiliki konsen di akademik
tapi ya ternyata ada hal lain perlu saya pertajam
juga saat kita memiliki cita- cita akademisi kita
pun harus tau bukan hanya sebuah teori tapi juga
harus tau pelaksaan dilapangan sistemnya
bagaimana kendala dan solusinya bagaimana jadi
untuk jangka panjang kedepannya akademisi ga
melulu paham tentang teori tapi juga pemahaman
terkaitb yang ada dilapangan. Disiniliah menjadi
profesi amil saya untuk melengkapi teori materi
yang sudah dipelajari apakah cocok atau ada
kekurang sinambungan gitu antar materi dan
realnya.
Saya : kalo untuk manfaat yang kaka rasakan
setelah mengikuti program madrasah amil ini
apa ka?
Jawab : yang pertama bersyukur banget bisa
bersilahturahim dengan orang orang yang punya
peran di berbagai kampusnya masing- masing
bukan perannya yang saya garis bawahi tapi
terkait dengna potensi mereka semua orang punya
pengalaman yang bagus bisa untuk bertukar
fikiran dan disitulah sebagai lingkuyngan saya sdi
luar kapus atau eksternal lulus bisa langsung Allah
berikan. Yang kedua tentunya hal- hal positif
terkait dengan apa yang ingin saya cari tau
ternyata teori materi yang kita pekajari saat kuliah
itu ternyata masih perlu dilengkapi lagi.
Saya : faktor kelebihan saat mengikuti pelatihan
madrasah amil ini ka?
Jawab : kelebihannya pertama berbagai input dari
berbagai narasumber yang bener- bener punya
bukan sekedar pengalaman tapi juga integritas
dari direkturnya per bagian bahkan ustadznya juga
memberikan berbagai ilmu fiqih zakat an sebagai
macemnya mungkin kita udah belajarn ya fiqih
zakat dan segala macem tapi nyatanya saat kita
eksion dilapangan ga semudah teori yang inikan
saat kuliah. Dan madrsah amil ini sebagai langkah
persiapan kita menuju pintu gerbang untuk siap
terjun dilapa ngan tanpa adanya adrasah amil ini
sebagai tempat pembekalan tanpa ada pebekalan
mungkin kita menjadi orang yang umum. Adanya
madrasah amil itu kan untuk menyamakan suhu
dari berbagai baground jurusan. Dengan adanya
madrsah amil ini untuk bekal kita dala
menyiapakna diri kita untuk bisa melakukan
apanyang kitab harus lakukan yaitu menjadi tim di
laznas dewan dakwah bukan hanya pembekalan
secara agamis, fiqih saja tapi kita juga harus bisa
memahami terkait dengan profil lebih dalam
terkait lembaganya itu sendiri kita naungui karena
dengan itu berbagai pertanyaan dan kendala ya
bisa dibilang sekitar 20% lah kita lebih tau
dibandingkan kita engga ikut sama sekali dan disis
lain kelebihan yang paling kuat adalah
menyiapakan diri kita untuk survive jadi bukan
hanya sekedar menjadi karyawan tapi juga
menjadi orang karena kebanyaklan freshgraduete
yang ikut ini kan banyaknya baru lulus dari
bangku kuliah disitu kita langsung dikasih
kesempatan untuk jebret sana sini untuk
melangkahkan kaki ke berbagai kementrerian
orang – orang tinggi terus ke DPR ketemu orang
penting disana tapi yang menjadi sebuah catatan
adalah kita kalo dilembaga statusnya bukan
menjadi atasan tapi kita dipercaya dari lembaga
untuk menemui mereka bicara dengan mereka
presentasi dengan mereka ada harapan kita bisa
menjalin ikatan antar lembaga dengan mereka itu
kelebihannya.
Saya : kalo kekurangannya apa ka?
Jawab : kalo kekurangannya buat saya adalah dulu kan
madrasah amil 1 waktu angkatan saya tapi
sekarang udah ada madrasah ail 2 udah lebih
bagus lagi mungkin kekurangannya terkait dengan
kesiapan kurikulum dan berbagai macam lainnya
karena waktu dulu itu hanya sekedar apa sja yang
ada. Di madrsah amil 2 ini sudah lebih disiapkan
bagaimana profesi amil ini dapat eksis dan punya
peran penting diera milenial era penuh
kecanggihan teknologi ini kalo dulu kita engga
dapet. Kalo dulu kita lebih persiapannya yang apa
adanya tapi yang kita syuikurin itu karena itu
menjadi awal evaluasinya kita bisa membentuk
madrasah amil ini menjadi lebih baik lagi
dievaluasai untuk selanjutnya. Kekurangannya ga
banyak sih tapin bisa memberi dampak bahan
untuk bisa lebih baik lagi di season selanjutnya.
Saya : terakhir kesan dan pesannya ka?
Jawab : sederhana aja kesannyanya saya bersyukur ada
disini karena kesempatan yang banyak pasti kita
akan hadapi pertimbangan yang berat pasti kita
akan hadapi tetapi semua berjalan dapat sesuai
apa yang kita ingginkan kalo misalkan sesuai apa
yang saya inginkan mungkin saya tidak disini tapi
benar- benar ini bukan yang saya inginkan tapi
bukan juga yang saya butuhkan tapi buat kita
semua yang membutuhkan gitu karena apa yang
ada disini bukan semata- mata untuk mencari
profit atau keuntungan pribadi tapi kita
memberikan sama- samakebaikan untuk semua
orang. Kalo pesannya terkait untuk madrasah amil
semoga bisa istiqomah saling mengingatkan saling
mebguatkan dan saling mendoakan. Itu tiga point
dari saya karena tanpa point itu kita bisa baper,
hilang putus silahturahim.
Nama Narsum : Khoirul Umam
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 1
Tanggal : Kamis, 4 Juli 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : Awalnya tau informasi madrasah amil ini dari
mana ka?
Jawab : jadi dulu saya kan pernah ikut program kesehatan
di bekasi jadi dari program kesehatan itu saya lulus
kemudian satu kelas itu ada satu akhwat itu dia
alumni STID dulu pernah magang di LAZNAS
beberapa bulan dan ketika itu ada program amil
pertama lalu disarankan oleh teman ini untuk
mencari pengalaman. Jadi dari temen satu program
kesehatan sekolah tapi baru D3 yang bukan medis
tapi herbal.
Saya : motivasi utama ingin menjadi amil
Jawab : karena saya basic awalnya dari pesantren jadi ya
kebawa memang ingin berada di jalur dakwah.
Kemudian yang kedua karena motivasi ingin
nembah wawasan dan ilmu.
Saya : selama pelatihan yan diajarkan apa saja?
Jawab : tentang dewan dakwah dan atentang laznas
Dewan Dakwah, kemudain tentang marketing
online atau offline assesment itu sebagian saja si.
Saya : manfaat yang kaka dapet setelah mengikuti
program madrasah amil ini apa?
Jawab : manfaat nya saya bisa ketemu orang besar
dengan direktur- direktur perusahaan besar
Saya : faktor pendukung dan penghambat saat
program madrasah amil ini berlangsung
Jawab : alhamdulillah lebih baik karena kan emang baru
dua kali ini, memag sebelumnya sudah ada Cuma
belum resmi belum diakui. Memang sebelumya
ada madrasahnya juga. Kalo saya karena pertama
jadi masih banyak kurangnya baik dari sisi
mentoringnya dan pembimbingan terhadap bagian-
bagian. Kurangnya karena dulu kan mentoringnya
1 dibawah kang agung nah sekarang dipisah setiap
bagian. Dulu maksimalnya lebih efektif dari sisi
kontrolingnya. Kalo dulu jobdesk hariannya
kurang jelas.
Saya : Kesan dan pesannya ka selama mengikuti
madrasah amil ini apa?
Jawab : pesannya mumpung masih muda mari bersinergi
untuk dakwah dalam rangka kontribusi untuk
dakwah.
Kesannya dimadrasah amil itu kuat dalam
persaudaraanya jadi antar atasan dan bawahan
gada batasan jadi tempat kerja yang nyaman.
Nama Narsum : Apriana
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 2
Tanggal : Senin, 27 April 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : kaka tau program madrasah amil ini dari
mana ka?
Jawab : madrasah amil kan program rekrutmen ya buat
magang itu kita ketahui dari bordcastn WA atau
media sosialnya laznas banyak soalnya orang-
orang yang nge bc’in soalnya syarat dari daftar
magang itu orang nge bc lima grup. Pokoknya
infonya tersebar luas dari WAatau media social.
Kalo saya sendiri tau dari linknya ka zaima
Saya : apa motivasi utama mengikuti program
madrasah amil ini ka?
Jawab : waktu pertama kali daftar sebenernya karena
iseng tapi itu karena ridhoya Allah juga tanggal 25
januari baru selesai siding terus udah dapet SKL,
ini karena syaratnya memenuhi daftarlah walaupun
posisinya itu fundraiser yak arena kan kalo fresh
graduade itu yang pertama dicari itu pengalaman
apalagi saya orang yang lulus langsung dapet gini
nih daftar. Alhamdulillah dilancarkan prosesnya.
Saya : bagaimana prosedur seleksinya ka?
Jawab : seleksinya dari awal pemberkasan, udah
memenuhi berkas lalu dimasukan ke grup terus
dipanggil wawancara disini oleh pak agung dan
dosen namanya pak kus. Wawancara dilihat bakat
dan minatnya apa dan dari mana asalnya. Ditanya
kenapa mau jadi amil saya jawabnya normative
banget karena waktu itu kan saya skripsinya
tentang dewan dakwah. Setelah itu training selama
tujuh hari dan puluhan orang dan bahkan ada yang
dari bali ikut training dan ditempatkan laznas bali.
Saya : waktu pelatihan yang diajarin apa aja ka?
Jawab : pengetahuan umum tentang zakat, infaq, sedekah
dan perbedaanya terus ada pretest tentang
pengertian itu terus pengetahuan tentang ekonomi
syariah. Pengetahuan umu tentang lembaga dan
membandingkan dengan lembaga lain dan juga
peranan- peranan posisi.
Saya : bagaimana pengalaman kaka mengikuti
madrasah amil ini ?
Jawab : saya sih seneng karena madrasah amil itu
menerima orang yang kira-kiranya masih nol lah
ya dan dia bisa menyesuaikan potensinya temen-
temen yang terdaftar di madrasah amil terus kita
dilatih selama enam bulan kita dilatih untuk
mengetahui dulu baru tuh bisa
Saya : kalo yang kaka lihat nih kelebihan dari
madrasah amil ini apa ?
Jawab : karena dia mau membentuk orang yang dari nol
bisa menjadi amil jadi kerjaan kita itu kerjaan
dakwah.
Saya : kalo dari sisi kekurangannya apa ka ?
Jawab :hal teknis doang sih misalnya penempatannya.
Waktu awal- awal sih sebenernya saya bukan
disini saya di pasar rebo tapi untungnya mereka
mau mentoleransi si. Terus seiring kita berproses
disini kita nanti bakal ketauan sendiri dimana
pantasnya kita ditempatkan.
Nama Narsum : Selvi
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 2
Tanggal : Senin, 27 April 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : dari mana dapet info tentang madrsah amil ini
ka ?
Jawab : dari temen aku kita sama- sama cari pekerjaan dia
anak UIN lalu saya coba daftar
Saya : motivasi ikut jagi bagian madrasah amil ini
apa ka?
Jawab : karena waktu itu belo dapet pekerjaan. Kan saya
jurusan ekonomi syariah islam di Unniversitas
Erlangga surabaya terus ngambil konsentrasinya
juga ngembil di ilmu ekonomi Islam terus ngambil
tema skripsi itu tentang lembaga zakat. Sebenernya
udah sempet denger juga laznas dewan dakwah
emang niat beberapa kali juga bantu penelitian
dosen di lembaga zakat jadi emang niat pengen
kerja di lembaga zakat waktu mulai skripsian itu
udah mulai nentuin saya mau kerja di lembaga
zakat. Jadi motivasinya ya karena sesuai dengan
tujuan awal.
Saya : materi yang diajakrkan itu apa ka?
Jawab : menyeluruh managemen lembaga zakat yang
nanti di hari akhir akhir itu dia mengarah ke
fundraising, karena emang tujuan dari MA ini cari
fundraiser
Saya : manfaat yang kaka dapet
Jawab : banyak pengetahuan ya lebih ke inspirasi sih
inspirasi dakwah tadinya saya ga terlalu aware
sadar sama dakwah apalagi dakwah pedalaman
apalagi lembaga zakat sebelumny gada yang fokus
sama dakwah pedalaman gitu. Sama manfaatnya
itu kita belajar kerja jadi amil prosesnya belajar.
Namanya madrasah kan sekolah ya jadi kita tuh
belajar dulu sebelum jadi karyawan dibekalin dulu
kalo perusahaan atau lembaga lain mungkin harus
langsung kerja. Kita itu imppruvisasinya kayaya
agak susah gitu kalo langsung terjun jadi kaya
program ini tuuh bermanfaat banget buat yang
engga punya pengalaman.
Saya : faktor pendukung dari madrasah amil ini
apa?
Jawab : kalo dilihat dari poster awalnya sih promosinya
itu fieled trip ke desa binaan terus jarang banget
ada program rekrutmen yang dia itu ada
pelatihannya itu intensif terus juga orangnya
pematerinya orang keren- keren gitu terus ada kaya
prekteknya ke desa binaan juga itu yang jadi satu
kelebihan yang bisa menarik termasuk aku, yang
tertarik dengan fieled trip tadi. Ada sistem
wisudanya itu jadi membuat merasa kaya keren
gitu. Dan waktu seleksinya itu emang sangat cepat
dari awal pengumuman tes wawancara sampe
treaining itu kaya terstruktur banget dan cepet jadi
ga buikin nungu lama
Saya : faktor- faktor yang menjadi kekurangan itu
apa ka menurut kaka sendiri ?
Jawab : kekurangannya waktu magangnya kalo menurut
aku waktu training ya atau mungkin masa magang
itu waktu idealnya menurut aku ya tiga bulan.
Magang enam bulan itu kelamaan diwaktu tiga
bulan aja kita bisa menyesuaikan diri bahkan kita
bisa merasa betah. Jadi kalo melihat waktu magang
itu dirasa terlalu lama.
Saya : kesan dan pesannya ka
Jawab : kesannya ya perlu dilanjut lagi dan perlu lebih
banyak evaluasi lagi yang detail- detail kaya
kontraknya. Kesannya seneng bagus untuk orang
baru lebih perhatikan sisi teknis meskipun kecil
juga tetap harus diperhatikan
Nama Narsum : Rahma
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 2
Tanggal : Kamis, 4 Juli 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : awalnya tau madrasah amil ini dari mana ka?
Jawab : tau madrasah amil ini dari instagram dan temen
yang nge share dia juga ikutan daftar.
Saya : motivasi ingin menjadi amil dan bergabung di
madrasah amil ini apa ka?
Jawab : karena ga punya baground tentang ilmu zakat jadi
niat kesini itu mau daftar mau belajar tentang
zakat. Memang mau jadi amil.
Saya : prosedur pelatihan
Jawab : pertama daftar dulu terus applay persyaratannya
melalui email terus ada kuesioner gitu,
mengumpulkan persayaran terus pengumuman
seleksi administrasif. Nanti dipanggil interview.
Sekitar beberapa hari setelahnya pengumuan,
setelah interview lalu training seminggu lalu
wekeendnya pergi ke daerah binaan. Setelah itu
magang di bagian divisi yang sesuai.
Saya : materi apa yang paling pebting buat
dipelajari?
Jawab : tentunya tentang fiqih zakat tapi karena waktunya
sempit dan siang jadi ngerasanya kurang gitu
karena kan penjelasan tentang zkat itu masih
kurang.
Saya : manfaat setelah kaka ikut madrasah amil ini.
Jawab : alhamdulillah setelah dari training jadi tau
tentang zakat itu sendiri meskipun belum paham-
paham banget ada lah yang berbekas. Terus
ternyata pekerjaan menjadi amil itu jarang dilirik
orang dan dia ternaya punya peran yang besar. Dan
dakwah itu kan tanggung jawab kita semua ya ada
di pundak kita jadi kita ya sebagai generasi muda
berbuat apa yang kita bisa semaksimal mungkin.
Saya : kalo dilihat dari sisi pelaksanan kekurangan
dari madrsah amil ini apa ka?
Jawab : kekurangannya dari upgrading ilmu dan evaluasi
untuk bareng- bareng. Baiknya untuk fundraising
yang akhwat dilibatkannya di kantor aja sedangkan
untuk yang ikhwan baru di lapangan.
Saya : kesan dan pesannya ka
Jawab : kesan nya bersyukur alhamdulillah banget bisa
tau informasi madrasah amil bisa lulus dan bisa
bergabung dalam keluarga besar LAZNAS Dewan
Dakwah. Kalo pesannya sih dilanjutkan
dimatangkan lagi kalo bisa pertemuan rutin buat
membahas berita berita baru lagi gitu saling share.
Nama Narsum : Azka
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 2
Tanggal : Kamis, 4 Juli 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : dari mana anda mengetahui informasi
mengenai Madrasah amil LAZNAS Dewan
Dakwah ?
Jawab : mengetahui LAZNAS Dewan Dakwah sejak
kuliah saya semester 6 nah waktu itu LAZNAS
Dewan Dakwah ada oprec mengenai beasiswa
relawan nusantara dan ketika ikut BARANUSA
selama 1 tahun alhamdulillah dapat pembinaan dan
disitu baru tau juga ternyata di LAZNAS Dewan
Dakwah itu jug ada madrasah relwan dan
madrasah amil nah dari mana mengetahuinya dari
orang- orang yang kerja di LAZNAS nya sendiri
juga dari sosial media dewan dakwah. Terus
Saya : kenapa memilih join di LAZAS Dewan
Da’wah?
Jawab : memilih join karena diminta karean lebih dari
pada itu LAZNAS kan lembaga dakwah dan
perolehan ziswaf nya itu kan untuk masyarakat
pedalaman itu sih yang bikin menarik, karena di
LAZNAS dewan da’wah itu emang rill kinerjanya
dakwah dan emang dai- dainya real bukan dai yang
memprioritaskan akan kebutuhan dunianya tapi
emang ynag benar- benar karena Allah maka
ketika ada orang yang berjalan karena Allah
kenapa kita ga coba untuk suport klao misalnya
kita bisa membantu ya jadi karena visi dan misi
LAZNAS Dewan Da’wah ini yang ingin dakwah
sampai ke pedalaman.
Saya : bagaimana prosedur pendaftarannya ka?
Jawab : kalo saya sendiri tidak mengikuti seleksi ya
karena diminta da sebelumnya saya menerima
beasiswa dari LAZNAS Dewan Da’wah.
Saya : apa yang diajarkan saat di madrasah amil?
Jawab : meskipun saya tidak ikut seleski tapi saya
mengikuti upgrading yang alhamdulillah mampu
meng upgrading keilmuan yang sebelumnya saya
tidak mengetahui jadi mengetahui. Sebelumnya
ada pelatihan sosial marketing itu sangat perlu
karena disitu ada penghimpunan dana zakat.
Banyak sih yang diajarin ada fiqih zakat juga terus
ada menulis karena saya ga ikut semuanya.
Terlebih dalam kesehariannya saat menjadi amil
pun banyak dapet pengalaman.
Saya : manfaat yang kaka dapet setelah mengikuti
madrasah amil ini apa ka?
Jawab : manfaatnyan banyak salah satunya menambah
kapasitas keilmuan saya mengenai dunia zakat
utamanya itu digital marketing.
Saya : faktor pendukung dan pengambatnya itub apa
ka di madrasah amil?
Jawab : kelebihannya adanya madrasah amil ini
mendukung profesionalitas amil itu sendiri karena
seseorang yang baru lulus notabenya otomatis
mereka tidak memiliki skil ya jadi dengan adanya
MA ini sebenarnya memperkenalkan kepada
freshgraduate mengenai keamilan. Karena gini
kalo misalkan seorang amil itu ga ada kaderisasi
dari amil kita langsung ditempatkan diterima kita
akan kaget apalagi dia aa di difisi fundraising.
Karena mainset kita harus sudah dirubah jangan
merasa kerdil karena kita menajdi amil yang secara
kasarnya meminta untuntu membayar zakat,
padahal sebenarnya bukan kaya gitu malah kitalah
yang mengigatkan justru tugas kita itulah yang
mulia karena mengajak seseorang untuk
menunaikan kewajiban dan melakukan aksi
kebaikan.
Kalo penghambatnya sendiri mungkin ini
ketidaksesuaian antara jurusan dengan kerja.
Misalnya gini dia dari jurusan mana bahkan
kadang diluar jalur. Temen temen SDM ini jadi
banyak yang belum tau. Makannya dengan adanya
madrasah amil ini menyamratakan kapasitas
keilmuan kita mengenai lembaga zakat itu sendiri
dan apa saih elemen- elemen yang ada didalamnya
gitu.
Kekurangannya jadi di madraah amil itu ada
upgrading skill setiap bulannya tapi karena
padatnya agenda kita jadi itu belum diterapkan tapi
insya Allah 9 10 juli ini mau ada upgrading, terus
nanti diakhir pekan 2 dan 4 akan dilaksanakan
upgrading. Upgradingnya itu nanti dalam bentuk
workshop.
Saya : tanggapan anda tentang madrasah amil ini ?
Jawab : madrasah amil itu keren adanya itu kan untuk
mensosialisasikan kalo misal jadi amil itu keren
karena kita mengajak orang menunaikan
kewajiban karena engga semua lembaga itu
mampu mengigatkan lemabag untuk berbuat baik
gitu. Jadi kalo kita kan syiar Islam ya campain
tentang bayar zakat. Madrasah amil ini perlu
dilanjutkan bahkan kalo bisa BAZNAS atau LAZ
yang lain mengadakan pengkaderan amil dari awal
jadi biar tujuan kita itu sama dan kita juga
pemahaman kita sama dan apa- apa yang amil
lakukan untuk mengembangkan potensi ZISWAF
di Indonesia karenakan kita sama-sma tau bahwa
di Indonesia sangat berpotensi untuk
dikembangkan dari total 217 Trilliun yang masih
berhasil dihimpun itu sekitar 7% nah makannya itu
tugas amil kedepannya. Kalo kita tidak
menyiapkan amil yang berkompeten gimana kita
mau mengembangkan potensi zakat itu sendiri.
Nama Narsum : Alvian
Jabatan : Alumni Madrasah Amil angkatan 2
Tanggal : Kamis, 4 Juli 2019
Tempat : Kantor LAZNAS Dewan Dakwah
Islamiyah Cabang Kabon Jeruk Jakarta
Barat
Saya : darimana anda mengetahui informasi tentang
madrasah amil ini?
Jawab : dari temen sekaligus beliau merupakan manager
di sini
Saya : motivasi utama ikut di madrasah amil dan
mau jadi amil?
Jawab : mau lebih deket sama Allah
Saya : waktu pelatihan yang diajarin apa aja ka?
Saya : pertama ngajuin berkas, terus ada seleksi,
terus interview, training terus magang. Magang
sampai bulan agustus 6 bulan
Jawab : saya kan direkrut menjadi fundraising jadi selain
pengatahuan tentang zakat infaq sedekah point
atau bobot fundraising lebih banyak si mengenai
marketing.
Saya : manfaat yang kaka dapet setelah mengikuti
madrasah amil
Jawab : pertama dapet tujuan saya pengin lebih deket
sama Allah. Saya rasa lebih dekat dibandingkan
dengan yang sebelum sebelumnya. Kalo saya rasa
yang lainnya mengikuti sih membawa keberkahan
dan mirecale of Allah yang muncul ketika saya
ingin dekat dengan Allah kalo urusan materi insya
Allah dicukupkan oleh Allah.
Saya : kalo dilihat dari kekurangannya madrasah
amil ini gimana ka
Jawab : Kekuranngannya itu kepada building karakter
anak- anaknya aja seperti kurang pas lagi aja better
sih kalo saya puny saran ada pelatihan setiap 3
bulan atau berapa supaya bisa lebih membentuk
karakter anak- anak. Kalo selama pelatihannya sih
engga ada ya baik semuanya.
Saya : kalo pandangan kaka tentang madrasah amil
Jawab : menurut saya madrasah amil itu hal penting ya
karena memang jantungnya LAZNAS Dewan
Da;wah dari amil ini makannya perlu adanya
madrasah amil supaya nanti terciptalah amil- amil
yang profesional
Saya : kesan dan pesannya ka?
Jawab : kesannya lebih banyak happy.
Lampiran 2
Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 3
Surat Izin Penelitian
Lampiran 4
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 5
Daftar Peserta Madrasah Amil
Daftar Peserta Madrasah Amil Angkatan 1
NO Nama Peserta Asal Instalasi
1 Abdul Rohman UHAMKA
2 Achmad Farid Kurniawan UHAMKA
3 Fandy Pamungkas UNJ
4 Hudan Hudaya UNIGA
5 Ikin Sodikin UIN Jakarta
6 Ahmad Ari Pratama UIN Jakarta
7 Nur Makiah UIN Jakarta
8 Isnat Ahmad Zulfaqor UI
9 Khoirul Umam LKP Bekasi
10 Melati Fadla IPB
11 Muhammad Hafidz Alfarisy IPB
12 Muhd. Indrawan Kadarismam IPB
13 Qawah Sukmaedi STEI SEBI
14 Yulianti STEI SEBI
15 Umar Abdul Aziz STID DI Al Hikmah
16 Wuri Nur Hidayati UNINDRA
Daftar Nama Peserta Madrasah Amil Angkatan 2
No Nama Peserta Asal Institusi
1 Azka Tahiyati STEI SEBI
2 Diska Ajelina Sudarta IPB
3 Hana Nur Rahmi IPB
4 Pandu Yunan Baskara IPB
5 Amelia Putri UIN Raden Intan
6 Selvia Rustyani Universitas Erlangga
7 Dzatin Nithaqaini UII
8 Yustika Usman STIKES Budi Kemuliaan
9 Rahmawati Universitas Esa Unggul
10 Apriana UIN Jakarta
11 Mursalin UIN Jakarta
12 Hanif Hidayatullah UIN Jakarta
13 Desri Alpian BSI Bekasi
14 Epan Saputra Tanri Abeng University
15 Hasyim STAI Indonesia
16 Muhammad Satrio UMJ
17 Abdullah Fikri UIN Bandung
18 Muhammad Ashidii UIN Bandung
Lampiran 6
Annual Report 2017
Lampiran 7
Dokumentasi
Penulis saat melakukan wawancara dengan Bapak
Agung Gumelar
Penulis dengan Ustad Idris Yusuf (Selaku Marketing Manajer)
Penulis dengan Saudari Melati Fadla
(Peserta Madrasah (Peserta Madrasah Amil)
Penulis dengan Saudari Apriana
(Peserta Madrasah (Peserta Madrasah Amil)
Penulis dengan Saudara Hafidz Alfarisy dan Qawah Sukmaedi (Peserta
Madrasah Amil)
Penulis dengan Saudari Selvi (Peserta Madrasah Amil)
Penulis dengan Saudara Khoirul Umam (Peserta Madrasah Amil)
Penulis dengan Saudari Azka Tahiyati (Peserta Madrasah Amil)
Penulis Dengan Saudari Rahmawati (Madrasah Amil)
Kantor Pusat LAZNAS Dewan Da’wa
Kantor LAZNAS Dewan Da’wah Cabang Kebon Jeruk
Pelatihan Madrasah Amil
Brosur Open Rekruitmen Madrasah Amil Angkatan 1
Brosur Open Rekruitmen Madrasah Amil Angkatan 1