Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 · dan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI...
Transcript of Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 · dan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI...
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
1
Pokok – Pokok Perubahan Revisi Anggaran
Tahun Anggaran 2015(Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014)
2
Pokok Bahasan
Ruang Lingkup Revisi Anggaran;
Kewenangan Penyelesaian Revisi Anggaran;
2
3
1 Dasar Pertimbangan draft PMK Revisi Anggaran 2015;
Keterlibatan APIP;4
5Penyempurnaan ketentuan pengurangan volume Keluaran (Output);
6 Pengaturan terkait perubahan struktur K/L;
7 Batas Akhir Penerimaan Usul Revisi Anggaran;
DASAR PERTIMBANGAN PENGAJUAN
PMK TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2015
PMK No. 7/2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran perlu
disesuaikan dengan hal-hal sebagai berikut:
• Amanat Perpres No. 162/2014 tentang Rincian APBN 2015
sebelumnya Keppres Rincian Belanja Pemerintah Pusat
• Putusan MK Nomor 35/PUU-XI/2013 tanggal 22 Mei 2014
terkait peninjauan atas UU No. 17/2003 tentang Keuangan
Negara dan UU No. 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan
DPRD perubahan kewenangan DPR dan Pemerintah terkait
revisi anggaran
• Penyesuaian peran APIP dalam revisi anggaran
• Batasan Usulan Revisi:
– Perubahan struktur kabinet kerja revisi dapat dilakukan sebelum tahun
anggaran
– Revisi reguler revisi dapat dilakukan setelah DIPA ditetapkan
3
4
Ruang Lingkup Revisi Anggaran
Pagu BerubahPagu Tetap
Ralat Administrasi
BA K/L
DJA
Perlu penelaahan dalam hal pagu berubah dan sebagian pagu tetap
(Pasal 54 ayat 1)
Tidak Perlu penelaahan untuk sebagian pagu tetap
dan ralat administrasi
(Pasal 54 ayat 2)
KanwilDJBPN
BA BUN
DJA
Perlu penelaahan selain catatan halaman IV DIPA, penambahan
cara penarikan penerusan pinjaman, dan ralat administrasi
5
Batasan Revisi Anggaran
Revisi Anggaran dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan penguranganalokasi anggaran terhadap:
a. komponen berkarakteristik operasional (komponen 001, komponen 002,komponen 003, komponen 004, dan komponen 005) Satker, kecualiuntuk memenuhi komponen berkarakteristik operasional pada Satkerlain dan dalam peruntukan yang sama;
b. pembayaran berbagai tunggakan;
c. Rupiah Murni Pendamping sepanjang paket pekerjaan masih berlanjut(on-going); dan/atau
d. paket pekerjaan yang telah dikontrakkan dan/atau direalisasikandananya sehingga menjadi minus.
6
Revisi Anggaran dalam hal pagu Berubah...(1/2)
Jenis revisi anggaran dalam hal pagu berubah(bertambah/berkurang) terdiri atas :
1) perubahan anggaran belanja yg bersumber dari PNBP;
2) lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLNdan/atau PHDN;
3) percepatan Penarikan PHLN dan/atau PHDN;
4) penerimaan Hibah Luar Negeri (HLN)/Hibah Dalam Negeri (HDN)setelah UU mengenai APBN TA 2015 ditetapkan;
5) penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang;
6) penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas paguAPBN untuk Satker BLU;
7) pengurangan alokasi pinjaman proyek luar negeri termasuk alokasipenerusan pinjaman;
8) perubahan pagu anggaran pembayaran Subsidi Energi;
9) perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang;
7
Revisi Anggaran dalam hal pagu Berubah...(2/2)
10) Lanjutan pelaksanaan kegiatan Penerusan Pinjaman;
11) Percepatan pelaksanaan kegiatan Penerusan Pinjaman;
12) Lanjutan pelaksanaan kegiatan Penerusan Hibah;
13) Percepatan pelaksanaan kegiatan Penerusan Hibah;
14) Percepatan pelaksanaan proyek dan lanjutan pelaksanaan kegiatan untuk proyek yang dananya bersumber dari SBSN PBS;
15) Perubahan pagu anggaran pembayaran cicilan pokok utang;
16) Perubahan pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN);
17) Perubahan pagu anggaran dalam rangka penyesuaian kurs;
18) Pengurangan alokasi hibah luar negeri atau hibah dalam negeri; dan/atau
19) Perubahan pagu anggaran transfer daerah dan dana desa.
8
Perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam
hal pagu anggaran tetap
Penyebab:
a. Sisa Anggaran Kontraktual;b. Sisa Anggaran Swakelola;c. Kekurangan Biaya Operasional;d. Perubahan Prioritas Penggunaan Anggaran;e. Perubahan Kebijakan Pemerintah; dan/atauf. Keadaan Kahar.
Peruntukan, antara lain:
a. pergeseran antarjenis belanja termasuk perubahan kode akun sesuai kaidahakuntansi akibat perubahan peruntukan pencairan anggaran kewajibanPenjaminan Pemerintah;
b. kebutuhan Biaya Operasional, selisih kurs;c. penyelesaian tunggakan tahun yang lalu;d. Satker BLU yang sumber dananya berasal dari PNBP;e. pembukaan kantor baru;f. penyelesaian Kegiatan-Kegiatan pembangunan infrastruktur serta rehabilitasi
dan rekonstruksi bencana alam;g. penanggulangan bencana;
9
Revisi Anggaran dalam hal pagu Tetap…(1/4)
a. Jenis revisi anggaran untuk pagu anggaran tetap pada level Program atau dalam satuProgram:
1) Pergeseran dalam satu Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker;
2) Pergeseran antar Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker;
3) Pergeseran dalam Keluaran yg sama, Kegiatan yg sama dan antar Satker dalam satuwilayah kerja Kanwil DJPB;
4) Pergeseran dalam Keluaran yg sama, Kegiatan yg sama dan antar Satker dalam wilayahkerja Kanwil DJPB yg berbeda;
5) Pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam satu wilayahkerja Kanwil DJPB;
6) Pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam wilayah kerjaKanwil DJPB yg berbeda;
7) Pergeseran antar Kegiatan dalam satu Satker;
8) Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam satu wilayah kerja Kanwil DJPB;
9) Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPB ygberbeda;
10) pergeseran anggaran antar lokasi dan/atau antar kewenangan untuk kegiatan dalamrangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi;
10
Revisi Anggaran dalam hal pagu Tetap…(2/4)
11) Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA;
12) Penambahan cara penarikan PHLN/PHDN termasukPenerusan Pinjaman;
13) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht;
14) Penggunaan dana Output Cadangan;
15) Penambahan/perubahan rumusan kinerja; dan/atau
16) Perubahan Komposisi instrumen pembiayaan utang.
11
Penghapusan/perubahan Catatan dalam
Halaman IV DIPA*)
1) Perubahan karena penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA merupakanpenghapusan/perubahan sebagian atau seluruh catatan dalam halaman IV DIPApada alokasi yang ditetapkan untuk mendanai suatu Kegiatan.
2) Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA terdiri atas:a. karena masih memerlukan persetujuan DPR RI;
b. karena masih memerlukan reviu/audit auditor pemerintah dan/ataudata/dokumen yang harus mendapat persetujuan dari unit eksternalKementerian/Lembaga;
c. karena masih harus dilengkapi loan agreement atau nomor register;
d. rekomendasi/usulan penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA yangdicantumkan oleh APIP K/L karena masih harus dilengkapi dokumen pendukung;
e. karena masih harus didistribusikan ke masing-masing Satker;
f. terkait penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan; dan/atau
g. karena masih memerlukan penelaahan dan/atau harus dilengkapi dasar hukumpengalokasiannya dan/atau dokumen terkait (khusus DIPA BUN).
*) Catatan dalam halaman IV DIPA merupakan turunan dari catatan hasil penelaahan RKA-K/L 2015.Dalam PMK nomor 208/PMK.02/2014 tentang Perubahan Atas PMK nomor 171/PMK.02/2013 tentangJuksunsah DIPA, catatan mengenai “alokasi anggaran untuk beberapa akun tertentu yang merupakanbatas tertinggi, yaitu uang makan PNS, uang lembur, tunjangan profesi guru, tunjangan profesi dosen,dan tunjangan kehormatan professor“ sudah dihapus.
12
Revisi Anggaran dalam hal pagu Tetap…(4/4)
b. Jenis revisi anggaran untuk pagu anggaran tetap pada level APBN atau antar Program:
1) Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya(BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L;
2) Pergeseran antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran999 (BA BUN);
3) Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan biayaoperasional;
4) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht;dan/atau
5) Pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN;
13
Ralat kesalahan administratif
1) ralat kode akun sesuai kaidah akuntansi sepanjang dalam peruntukan dan sasaranyang sama;
2) ralat kode KPPN dalam satu wilayah kerja Kanwil DJPB;
3) ralat kode KPPN dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yg berbeda;
4) perubahan nomenklatur Bag Anggaran atau Satker sepanjang kode tetap;
5) ralat kode kewenangan;
6) ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPB;
7) ralat kode lokasi dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yang berbeda dan lokasi KPPNdalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPB;
8) ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yang berbeda;
9) Ralat kode Satker;
10) ralat cara penarikan PHLN/PHDN termasuk penerusan pinjaman;
11) ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran yang berbeda antara RKA-K/Ldan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI dengan Pemerintah;
12) ralat rencana penarikan dana atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA;dan/atau
13) perubahan pejabat perbendaharaan.
14
Ralat Otomatis
1) Dalam hal penyelesaian Revisi Anggaran ditemukan kesalahanberupa:
a. kesalahan pencantuman kantor bayar (KPPN);
b. kesalahan pencantuman kode lokasi;
c. kesalahan pencantuman sumber dana;
d. terlanjur memberikan approval/persetujuan revisi;
e. tidak tercantumnya catatan pada halaman IV DIPA;
dan revisi DIPA Petikan yang telah disahkan belum direalisasikan,atas kesalahan tersebut dapat dilakukan revisi secara otomatis.
2) Mekanisme
Unit Eselon I/KPA K/L menyampaikan surat pemberitahuankesalahan kepada DJA atau Kepala Kanwil DJPB dilampiri ADK RKA-K/L. Setelah dilakukan penelitian, DJA atau Kepala Kanwil DJPBmengunggah kembali ADK RKA-K/L dan mengesahkan revisiotomatis.
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
15
Kewenangan Penyelesaian Revisi
Anggaran :
a. Revisi Anggaran pada DJA
1) Untuk BA K/L;
2) Untuk BA BUN;
b. Revisi Anggaran pada Kanwil DJPB;
c. Revisi Anggaran yg memerlukan persetujuan DPR-RI.
REVISI ANGGARAN PADA BA K/L
DISEBABKAN PENAMBAHAN ATAU PENGURANGAN
PAGU ANGGARAN
16
No. URAIAN REVISIKEWENANGAN
PASAL DJA Kanwil DJPB
1 Kelebihan realisasi atas target PNBP fungsional (PNBP yang
dapat digunakan kembali) yang direncanakan dalam APBN
atau APBN Perubahan.
Pasal 11
ayat (2)
huruf a
√
2 Lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari
PHLN dan/atau PHDN.
Pasal 12 √
3 Percepatan penarikan PHLN dan/atau PHDN. Pasal 13 √
4 Penerimaan HLN/HDN setelah UU APBN TA 2015 ditetapkan. Pasal 14 √
5 Penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang. Pasal 15 √
6 Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di
atas pagu APBN untuk Satker BLU.
Pasal 16 √
7 Pengurangan alokasi pinjaman proyek. Pasal 17 √
8 Percepatan pelaksanaan proyek dan lanjutan pelaksanaan
kegiatan untuk proyek yang dananya bersumber dari SBSN
PBS.
Pasal 24 √
9 Perubahan pagu anggaran sebagai akibat dari penyesuaian
kurs.
Pasal 27 √
10 Pengurangan alokasi hibah luar negeri atau hibah dalam
negeri.
Pasal 28 √
17
REVISI ANGGARAN PADA BA K/L
BERUPA PERGESERAN RINCIAN ANGGARAN
DALAM HAL PAGU ANGGARAN TETAP
No. URAIAN REVISI
KEWENANGAN
PASAL DJAKanwil
DJPB
Eselon
I K/L
KPA
1 Penghapusan/perubahan catatan dalam
halaman IV DIPA.
Pasal 30√
2 Pergeseran anggaran dalam rangka
penyelesaian putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht).
Pasal 32
√
3 Penggunaan dana Keluaran (Output)
Cadangan.
Pasal 33 √
4 Penambahan/perubahan Rumusan Kinerja. Pasal 34 √5 Perubahan komposisi instrumen pembiayaan
utang.
Pasal 35 √
6 Pergeseran anggaran antar Program dalam
rangka memenuhi kebutuhan Biaya
Operasional.
Pasal 38
√
PENGESAHAN REVISI ANGGARAN PADA BA K/L
SETELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI
ESELON I/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
18
No. URAIAN REVISI
KEWENANGAN
PASAL DJAKanwil
DJPB
Eselon I
K/L
KPA
1 Pergeseran dalam 1 (satu) Keluaran (Output), 1 (satu)
Kegiatan dan 1 (satu) Satker.
Pasal 5
ayat (3)
huruf a
pengesahan √
2 Pergeseran antar Keluaran (Output), 1 (satu) Kegiatan
dan 1 (satu) Satker.
Pasal 5
ayat (3)
huruf b
pengesahan √
3 Pergeseran dalam Keluaran (Output) yang sama,
Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam 1 (satu)
wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
Pasal 5
ayat (3)
huruf cpengesahan √
4 Pergeseran dalam Keluaran (Output) yang sama,
Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam wilayah
kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berbeda.
Pasal 5
ayat (3)
huruf dpengesahan √
5 Pergeseran antar Keluaran (Output), Kegiatan yang
sama, dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Pasal 5
ayat (3)
huruf e
pengesahan √
19
No. URAIAN REVISI
KEWENANGAN
PASAL DJAKanwil
DJPB
Eselon I
K/L
KPA
6 Pergeseran antar Keluaran (Output), Kegiatan yang
sama, dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil
DJPB yang berbeda.
Pasal 5
ayat (3)
huruf fpengesahan √
7 Pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker. Pasal 5
ayat (3)
huruf g
pengesahan √
8 Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam
1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPB.
Pasal 5
ayat (3)
huruf h
pengesahan √
9 Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam
wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berbeda.
Pasal 5
ayat (3)
huruf Ipengesahan √
10 Pergeseran anggaran antarlokasi dan/atau
antarkewenangan untuk kegiatan dalam rangka
tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau
dekonsentrasi.
Pasal 5
ayat (3)
huruf j pengesahan √
11 Penambahan cara penarikan PHLN/PHDN Pasal 31pengesahan √
PENGESAHAN REVISI ANGGARAN PADA BA K/L
SETELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI
ESELON I/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
REVISI ANGGARAN PADA BA K/L
KARENA KESALAHAN ADMINISTRASI
20
No. URAIAN REVISI
KEWENANGAN
PASAL DJAKanwil
DJPB
1 Ralat kode akun sesuai kaidah akuntansi sepanjang dalam
peruntukan dan sasaran yang sama.
Pasal 6
huruf a√
2 Ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
Pasal 6
huruf b √
3 Ralat kode KPPN dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan yang berbeda.
Pasal 6
huruf c√
4 Perubahan nomenklatur bagian anggaran Program/Kegiatan,
dan/atau Satker sepanjang kode tetap.
Pasal 6
huruf d√
5 Ralat kode kewenangan. Pasal 6
huruf e√
6 Ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Pasal 6
huruf f√
7 Ralat kode lokasi dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan yang berbeda dan lokasi KPPN dalam 1
(satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
Pasal 6
huruf g√
REVISI ANGGARAN PADA BA K/L
KARENA KESALAHAN ADMINISTRASI
21
No. URAIAN REVISI
KEWENANGAN
PASAL DJAKanwil
DJPB
8 Ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam wilayah kerja Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda.
Pasal 6
huruf h√
9 Ralat kode Satker. Pasal 6
hurufi√
10 Ralat cara penarikan PHLN/PHDN termasuk penerusan pinjaman. Pasal 6
huruf j√
11 Ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran (Output)
yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau hasil kesepakatan
DPR-RI dengan Pemerintah.
Pasal 6
huruf k √
12 Ralat rencana penarikan dana atau rencana penerimaan dalam
halaman III DIPA.
Pasal 6
huruf l√
13 Perubahan Pejabat Perbendaharaan. Pasal 6
huruf m√
22
Mekanisme Penyelesaian Revisi Anggaran pada BA K/L di DJA
Dit. SP DJPB
Meneliti Surat usulanrevisi anggaran dankelengkapan Dokumenpendukung;
DJA
Surat penolakanrevisi.
Upload keserver RKA-K/L-DIPA
Notifikasi dari sistem : persetujuan revisi; Kode digital stamp
yang baru.
Suratpengesahanrevisi, dilampiriNotifikasi.
Esl. I
N
109
Eselon I
Paguberubah?
RevisiDIPA
Setuju?
PenelaahanY
N
Y Pencetakan
DHP RKA-K/L.
DJA
11
Surat usulanrevisi;
Data dan Dokumen Pendukung
Terkait PNBP
N
Y
APIP K/L
Mereviu Surat usulanrevisi anggaran dankelengkapan Dokumenpendukung;
2
3
1
4
5
7
6
8
DokumenLengkap?
Y
Dit. PNBP
N
23
Mekanisme Penyelesaian Revisi Anggaran
pada BA K/L di DJA yang terlebih dahulu
memerlukan persetujuan Eselon I
KPA
Eselon I menyiapkan: Surat usulan revisi anggaran; Data dan dokumen pendukung.
Meneliti surat usulan revisianggaran;
Mengecek kewenangan; Memeriksa kelengkapan
dokumen pendukung.
Eselon I
2
DJA
Melampirkan: Surat usulan revisi
anggaran; Data dan dokumen
pendukung.
RevisiSetuju?
KPAKPA
Kewenangan KanwilDJPBN?
Y
N
Surat Persetujuan
Eselon I
Y
N
Surat Penolakan
Eselon I
Eselon I
13
4
24
Revisi Anggaran pada Kanwil DJPB
KPPN
KPA
Meneliti usulan RevisiAnggaran dan kelengkapandokumen pendukung.
Kanwil DJPB
RevisiDIPA
sesuai?
Surat penolakan RevisiAnggaran.
Upload ADK RKA-K/L-DIPA ke server.
Notifikasi dari sistem : pengesahan revisi; Kode digital stamp yang
baru.
Surat pengesahan revisi, dilampiri notifikasi sistem.
KPA
YN
1
Surat usulan Revisi Anggaran; Data dan dokumen pendukung.
Eselon I
Meneliti usulan Revisi Anggaran dan menerbitkan persetujuan revisi anggaran.
Persetujuan Eselon I
Y
N
Surat Persetujuan
Eselon I
7
1
2
4
56
3
REVISI ANGGARAN PADA BA BUN
DISEBABKAN PENAMBAHAN ATAU PENGURANGAN
PAGU ANGGARAN
25
No. URAIAN REVISI PASAL
1 Pengurangan alokasi penerusan pinjaman. Pasal 17
2 Perubahan pagu anggaran pembayaran Subsidi Energi. Pasal 18
3 Perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang. Pasal 19
4 Lanjutan pelaksanaan Kegiatan Penerusan Pinjaman yang dananya
bersumber dari PHLN dan/atau PHDN.
Pasal 20
5 Percepatan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka Penerusan
Pinjaman.
Pasal 21
6 Lanjutan pelaksanaan Kegiatan penerusan hibah yang dananya
bersumber dari PHLN dan/atau PHDN.
Pasal 22
7 Percepatan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka penerusan hibah. Pasal 23
8 Perubahan pagu anggaran pembayaran cicilan pokok utang. Pasal 25
9 Perubahan pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) atau
pagu anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah.
Pasal 26
10 Perubahan pagu anggaran transfer ke daerah dan dana desa. Pasal 29
REVISI ANGGARAN PADA BA BUN
BERUPA PERGESERAN RINCIAN ANGGARAN
DALAM HAL PAGU ANGGARAN TETAP
26
No. URAIAN REVISI PASAL
1 Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA. Pasal 30
2 Penambahan cara penarikan Penerusan Pinjaman. Pasal 31
3 Penambahan/perubahan Rumusan Kinerja. Pasal 34
4 Perubahan komposisi instrumen pembiayaan utang. Pasal 35
5 Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya
(BA 999.08) ke BA K/L.
Pasal 36
6 Pergeseran antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran
999 (BA BUN).
Pasal 37
7 Pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN. Pasal 39
REVISI ANGGARAN PADA BA BUN
KARENA KESALAHAN ADMINISTRASI
27
No. URAIAN REVISI PASAL
1 ralat kode KPPN. Pasal 66
ayat (4)
2 ralat kode kewenangan. Pasal 66
ayat (4)
3 ralat kode lokasi dan lokasi KPPN. Pasal 66
ayat (4)
4 ralat kode Satker. Pasal 66
ayat (4)
5 ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran
(Output).
Pasal 66
ayat (4)
6 ralat rencana penarikan dana atau rencana penerimaan dalam
halaman III DIPA.
Pasal 66
ayat (4)
7 perubahan pejabat perbendaharaan. Pasal 66
ayat (4)
28
Mekanisme Penyelesaian Revisi Anggaran pada BA BUN di DJA
Dit. SP DJPB
Meneliti usulan RevisiAnggaran dankelengkapan dokumenpendukung.
DJA
Surat penolakanRevisi Anggaran.
Upload keserverRKA-K/L-DIPA.
Notifikasi dari sistem : Pengesahan revisi; Kode digital stamp
yang baru.
Suratpengesahanrevisi, dilampirinotifikasi sistem.
PPA BUN
N
109
PPA BUN
RevisiDIPA
sesuai?
PenelaahanY
N
Y Pencetakan
DHP RDP BUN Revisi.
DJA
11
Surat usulanRevisi Anggaran;
Data dan dokumen pendukung.
Dokumenlengkap?
NY
APIP K/L
Mereviu usulan RevisiAnggaran dankelengkapan dokumenpendukung.
2 4
3
5
6
7
8
KPA1
Surat usulan RevisiAnggaran;
Data dan dokumen pendukung.
Perlu penelaahan?
29
Revisi Anggaran yang Memerlukan Persetujuan
DPR-RI
No. Uraian revisi
1. tambahan Pinjaman Proyek Luar Negeri/Pinjaman Dalam Negeri barusetelah Undang-Undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2015ditetapkan;
2. pergeseran anggaran antar Fungsi/unit organisasi yang dipimpin olehPejabat Eselon I selaku penanggung jawab Program yang memilikialokasi anggaran (portofolio), dalam 1 (satu) Kementerian/Lembaga;dan/atau
3. pergeseran anggaran antar Program selain untuk memenuhikebutuhan Biaya Operasional dan penyelesaian inkracht.
KETERLIBATAN APIP
Penyesuaian peran APIP dalam proses revisi anggaran,
sehingga APIP K/L hanya terlibat dalam hal:
• perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan
atau pengurangan pagu anggaran belanja;
• penggunaan dana Output Cadangan;
• reviu tunggakan dengan nilai antara Rp200.000.000 (dua
ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2.000.000.000 (dua
miliar rupiah); dan
• Mengusulkan/rekomendasi penghapusan catatan dalam
halaman IV DIPA yang dicantumkan oleh APIP K/L pada
saat pembahasan RKA-K/L.
30
31
Penyesuaian peran Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas dalam
penyelesaian usul revisi anggaran.
No. PMK 7/2014 PMK baru
1. dalam hal volume Keluaran yangberkurang merupakan volume Keluarandari Kegiatan Prioritas Nasional, usulpengurangan volume Keluarandisampaikan kepada KementerianPPN/Bappenas sebagai acuan perubahanRencana Kerja K/L dan RKP 2014.
dalam hal volume Keluaran yang berkurangmerupakan volume Keluaran dari KegiatanPrioritas Nasional, Prioritas Bidang,dan/atau Kegiatan Prioritas K/L, usulpengurangan volume Keluaran disampaikankepada Menteri/Pimpinan Lembaga selakuPA.
2. penghapusan/perubahan catatan dalamhalaman IV DIPA karena masihmemerlukan penelaahan dan/ataupersetujuan Kementerian PPN/Bappenas.
penghapusan/perubahan catatan dalamhalaman IV DIPA karena masih memerlukanreviu/audit auditor Pemerintah dan/ataudata/dokumen yang harus mendapatpersetujuan dari unit eksternalKementerian/Lembaga.
3. dapat ditetapkan sepanjang telahdisepakati dalam pertemuan tiga pihakantara Kementerian PPN/Bappenas,Kementerian Keuangan, dan Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.
penambahan/perubahan rumusan selainrumusan Keluaran dapat ditetapkansepanjang telah disepakati dalampertemuan tiga pihak (trilateral meeting).
32
Penyempurnaan ketentuan terkait pengurangan
volume output
Dalam hal terdapat perubahan prioritas penggunaan anggaranatau perubahan kebijakan Pemerintah atau keadaan kaharyang mengakibatkan pengurangan volume Output, usulpengurangan volume Keluaran diatur dgn ketentuan sebagaiberikut:
a. dalam hal volume Keluaran yang berkurang merupakanvolume Keluaran dari Kegiatan Prioritas Nasional, PrioritasBidang, dan/atau Kegiatan Prioritas Kementerian/Lembaga,usul pengurangan volume Keluaran disampaikan kepadaMenteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran;dan/atau
b. dalam hal volume Keluaran yang berkurang selain merupakanvolume Keluaran dari Kegiatan Prioritas Nasional, PrioritasBidang, dan/atau Kegiatan Prioritas Kementerian/Lembaga,usul pengurangan volume Keluaran disampaikan kepadaPejabat Eselon I sebagai penanggung jawab Program.
33
Pengaturan dalam rangka mengakomodir perubahan
struktur Kementerian/Lembaga
1) pergeseran anggaran antar Fungsi/Program/unit organisasi yangdipimpin oleh Pejabat Eselon I selaku penanggung jawab Programyang memiliki alokasi anggaran (portofolio) dapat dilakukansetelah APBN-P TA 2015 ditetapkan
2) ralat administrasi berupa perubahan nomenklatur bagian anggaran,Program/Kegiatan, dan/atau Satker sepanjang kode tetap
dilakukan di Kanwil DJPB.
3) usul revisi anggaran atas DIPA TA 2015 dapat dilakukan pada TA2014.
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
34
Batas Akhir Penerimaan Usul Revisi
Anggaran :
a. Revisi Anggaran yang bersifat reguler;
b. Revisi Anggaran yang Dikecualikan;
c. Revisi Anggaran sampai dengan akhir Desember.
a. Usul Revisi Anggaran Reguler
35
Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran untuk TA 2015ditetapkan sbb:
a. Tanggal 30 Oktober 2015, untuk Revisi Anggaran padaDJA; dan
b. Tanggal 30 November 2015, untuk Revisi Anggaran padaKanwil DJPB.
1
Catatan :
Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran di atas, termasukuntuk penyelesaian revisi dalam rangka APBN-P TA 2015.
b. Usul Revisi Anggaran yg Dikecualikan
36
Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan:
a. Kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, PLN, HLN, HDN,dan PDN;
b. pergeseran anggaran dari BA BUN (BA 999.08) ke BA K/L;dan/atau
c. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan data/dokumen pendukungyang harus mendapat persetujuan dari unit eksternal K/Lseperti persetujuan DPR, persetujuan Menteri Keuangan, hasilaudit eksternal, dan sejenisnya.
batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh DJA ditetapkanpaling lambat tanggal 15 Desember 2015.
2
c. Usul Revisi Anggaran s.d. Akhir Desember
37
Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan :
Kegiatan lingkup BA BUN;
pergeseran anggaran untuk bencana alam; dan
revisi anggaran dalam rangka pengesahan,
batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran danpenyelesaiannya oleh Direktorat Jenderal Anggaran ditetapkanpaling lambat tanggal 30 Desember 2015.
3
Pagu Minus
38
• Pagu minus terkait pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gajiuntuk Tahun Anggaran 2015 = penyesuaian administratif batas akhirpenyelesaian diatur dalam ketentuan mengenai langkah-langkah akhir TahunAnggaran 2015
• Dalam hal terdapat pagu minus Tahun Anggaran 2014 terkait dengan :
a. pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji
b. non belanja pegawai;
c. pengesahan pendapatan dan belanja untuk Satker BLU;
d. pengesahan belanja yang bersumber dari hibah langsung dalam bentukuang;
e. pengesahan belanja yang dananya bersumber dari PHLN/PHDN;dan/atau
f. pengesahan pendapatan/belanja/pembiayaan anggaran untuk subbagiananggaran BA BUN;
yang diajukan setelah batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran TahunAnggaran 2014, usul Revisi Anggaran dimaksud dapat diproses dan disahkanmengikuti batas akhir penyusunan LKPP TA 2014.
39
Terima Kasih