Point JCI Untuk Dokter Umum

download Point JCI Untuk Dokter Umum

of 32

Transcript of Point JCI Untuk Dokter Umum

Point JCI Untuk Dokter Umum & Dokter Spesialis

Point JCI Untuk Dokter Umum & Dokter SpesialisManajemen RSUD Kota Bekasi1JCI terdiri dari 14 ChapterStandar yang berfokus pada pasien.

IPSG (International Patient Safety Goals)/ Sasaran Internasional keselamatan Pasien.ACC (Access to Care and Continuity of Care)/ Akses keperawatan dan kesinambungan perawatan.PFR (Patient and Family Rights)/ Hak Pasien & keluarga.AOP (Asessment Of Patient)/ Asessment pasien.COP (Care Of Patent)/ Perawatan Pasien.ASC (Anesthesia and Surgical Care)/ Perawatan Anestesi & Bedah.MMU (Medication Management & Use)/ Manajemen & Penggunaan Obat-obatan.PFE (Patient & Family Education)/ Penyuluhan & Keluarga Pasien.

2II. Standar yang Berfokus Pada Manajemen Organisasi Pelayanan KesehatanQPS (quality Improvement & Patient Safety)/ Perbaikan Mutu & Keselamatan Pasien.PCI (Prevention & Control og Infection)/ Pencegahan & Pengendalian Infeksi.GLD (Governance, Leadership & Direction)/ Tata Kelola, Kepemimpan, & Arah. FMS (Facility Management & Safety)/ Manajemen & keamanan Fasilitas.SQE (Staf Qualification & education)/ Kualifikasi & Pendidikan Staf.MCI (Management of Comunication & information)/ Manajemen Komunikasi & Informasi3IPSG (International Patient Safety Goals)/ Sasaran Internasional Keselamatan Pasien.46 Poin IPSG wajib diketahui oleh dokter spesialisMengidentifikasi Pasien dengan benarMeningkatkan Komunikasi yang EfektifMeningkatkan keamanan obat2an yang harus di waspadai.Memastikan Lokasi Pembedahan yang benar, Prosedur yg benar, pada pasien yg benar.Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan.Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh.5IPSG 1. Indetifikasi PasienKAPAN HARUS DILAKUKAN?Sebelum pemberian makan/ nutrisi

Sebelum pengambilan sempel laboratorium (darah/ sputum/ urine/ sitopatologi) dan radiologi

Sebelum memberikan obat/ transfusi darah dan produk darah

Sebelum melakukan prosedur tindakan medis dan operasi6BAGAIMANA MELAKUKAN INDENTIFIKASI PASIEN?NAMATANGGAL LAHIRNOMER REKA MEDIS

1 + 2 dan atau 3Bapak/ Ibu boleh Sebutkan nama & Tanggal lahirnya untuk konfirmasi ?Sambil cek nomer rekam medis di gelang/ stiker identitas/ berkas7GELANG IDENTITAS PASIEN

APA SAJA GELANG PENANDA DI RSAB BEKASI ?GELANG RESIKO

Perempuan (pink)Laki-Laki (biru)

Alergi (merah)Resiko Jatuh Tinggi (kuning)DNR/ END STAGE (ungu)High Alert Medication (hijau)8Identifikasi Pasien Tidak Sadar/ Saat Terjadi KLBIdentitas pasien 1 sampai 26 memakai penomeran dengan menggunakan alfabet mula dari A, B, C, D, s/d zBila jumlah pasien lebih dari 26, maka pasien pasien ke 27 dst diberi penomeran mulai dari A1, B1, C1, dst. Disertai no rekam medis (untuk membadkan jenis kelamin ditambahkan didepannya dengan menandakan Tn/Ny)Bila identitas pasien sudah jelas, maka segara dilakukan perbaikan data sesuai identitas yang benar.9IPSG 2. KOMUNIKASI EFEKTIFTujuan :

Dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien.Komunikasi dapat secara elektronik, lisan atau tertulis.Komunikasi yang paling rentan salah adalah jika perintah perawatan pasien diberikan secara lisan melalui telepon.RSAB-Bks menetapkan kebijakan untuk pemberian perintah baik Lisan/ telpon termasuk pencatatan perintah secara lengkap oleh isi penerima informasi tsb. Penerima kemudian membaca kembali perintah dan mengkonfirmasikan apakah yang ditulis dan dibaca ulang itu telah lengkap Read Back10Penerima Intruksi memberi stempel Read back pada lembar catatan terintegrasi

Penerima Instruksi menulis instruksi, nama, tanggal, jam , paraf & memberi tanda cek () pada kotak stempel read back yang tersedia

Pemberi intruksi harus menandatangani instruksi yang diberikan selambat=lambatnya dalam waktu 1x24 jam setelah instruksi diberikan.

11PERHATIAN !!!Setiap penerimaan instruksi verbal dengan nama obat yang sulit dipahami/ obat baru, nama obat harus di eja perhuruf satu per satu dengan ejaan standar internasional (Alfa, Beta, Charlie, dst)

Tidak diperkenankan untuk berkomunikasi/ memberikan instruksi dengan cara meninggalkan pesan di kotak suara/ voice mail.12Contoh Stempel Read BackPemberi InstruksiTanggal :Jam:Nama:Paraf:

Penerima InstruksiTanggal :Jam:Nama:Paraf:

TUGAS DOKTER :MAX 1 x 24 jamPARAF SEGERASaat dokter/ pemeberiInstruksi visite13REPEAT BACKBila proses read back tidak dimungkinkan maka proses REPEAT BACK digunakan yaitu menguang kembali instruksi yang diberikan secara lisan tanpa mencatat lebih dahulu & hanya dilakukan pada kondisi emergency.

14IPSG 3. Meningkatkan Keamanan Obat-obat harus diwaspadai/ High Alert MedicationSemua High Alert Medications termasuk elektrolit pekat tidak disimpan di ruang perawatan kecuali UGD, OK, Ruang Intensif, HD, dan Farmasi.Unit yang boleh minyimpan High Alert Medications harus dalam lemari terkunci dengan kunci di pegang oleh penanggung jawab shift.Semua obat Hgh Alert diberi Label warna merah dengan tulisan High AlertApabila dalam ruang perawatam pasien memerlukan obat high alert medications, maka obat tersebut di identifikasi & disimpan dalam kotak merah.Pasien yang mendapatkan obat high alert diberi gelang warna hijau &dilakukan observasi ketat oleh perawat.15PEMBERIAN OBAT HIGH ALERTUntuk pemberian obat High Alert, verifikasi dilakukan oleh 2 orang perawat/ dokter & perawat (double check).Hal yang harus diverifikasi yaitu : kesesuaian obat dengan resep/ instruksi pengobatan meliputi : Nama obat, waktu dan frekuensi pemberian, dosis, rute pemberian, dan identitas pasien.Obat-obatan yang terlihat mirip dan terdengar murup (NORUM= Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/ LASA = Look Alike Sound Alike) diberikan label berwarna kuning tertulis LASA, & di jauhkan penyimpanannya agar tidak terjadi kesalahan pengambilanObat Narkotik boleh disimpan di ruangan (lemari/ laci terkunci ganda)16OBAT HIGH ALERT DI RSUD KOTA BEKASI17NOKELAS TERAPIJENIS1ELEKTROLIT PEKAT2KEMOTERAPI (SITOSTATIKA)(ORAL, PARENTRAL, INTRAREKTAL)3NARKOTIKA POTENSI TINGGIFENTANIL, MORFIN, PETIDIN4ANTIDIABETIK PARENTRALINSULIN & obat hipoglikemi oral lainnya5ANNTITROMBOTI/ANTIKOAGULANantikoagulan iv, inhibitor trombin, trombolitik, inhibitor glikoprotein6AGONIS ADRENERGIK (IV)EPINERFIN, FENILERFIN, NOREPINEFRIN7ANTAGONIS ADRENERGIK (IV)PROPRANOLOL, METOPROLOL, LABETOLOL8ANESTETIK &SEDASIMIDAZOLAM, oral (kloral hidrat)9LARUTAN KARDIOPLEGIK10ANTIARITMIA (IV)AMIODARON11CAIRAN DEXTROSA HIPERTONIKDEXTROSA 20 %/ LEBIH12OBAT INOTROPIKDIGOKSIN, MILRINONNE13ZAT RADIOKONTRAS IV14PENGHAMBAT NEURMUSKULARATAKURIUM, PANKURONIUM, ROKURONIUM, SUKSINILKOLIN, VEKURONIUM15LARUTAN DIALISIS, PERITONEAL & HD16OBAT EPIDURAL & INTRAREKTAL17CAIRAN NUTRISI PARENTRAL ORALIPSG 4. Memastikan Lokasi Pembedahan yang benar, Prosedur yang benar, pada Pasien yang benarLokasi pembedahan ditandai dengan tanda (tanda anah & titik) oleh DPJP operator saat di bangsal rawat inap/ plokilinik/ UGD/ Unit lain, sebelum pasien dibawa ke ruang penerimaan kamar operasi.

Khusus operasi Mata, penandaan dilakukan di ruang penerimaan kamar operasi oleh operator, di ruang pre operasi, dengan kode tersendiri sesuai jenis operasi.

Untuk operasi mata digunakan penandaan dengan microphore.

Beritahu pasien dan keluarga pasien untuk tidak menghapus/ menambah tanda18Penandaan dilakukan pada lokasi operasi yang memiliki :1. Struktur Ganda/ bilateral2. Multi Level (tulang belakang)3. Multi Organ (jari-jari)4. Multi Lesi (misalnya pada operasi lipoma yang banyak)

19PROSEDUR KEAMANAN OPERASISign in : saat Pasien masih di ruang penerimaan operasiTime out : sebelum sayatan pertamaSign out: Setelah selesai operasi dokter BELUM keluar dari ruang operasiProsedur keamanan operasi ini dipandu oleh perwat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi, perawat.

Dokumentasi Prosedur ini disimpan dalam form checklist keselamatan operasi/ tindakan invasif dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.

20PROSEDUR KEAMANAN TINDAKANProtokol Universal :Persiapan pasien dilakukan di ruang rawat inap, IGD, atau rawat jalan. Terdiri dari from edukasi, surat persetujuan operasi (informed consent), dan penandaan lokasi atau sisi operasi dengan melibatkan pasien sesuai kebijakan.

Persiapan sebelum dilakukan induksi anestesi (sign in)

Persiapan sebelum dilakukan insisi kulit (time out)

Persiapan sebelum pasien meninggalkan ruangan operasi (sign out)21IPSG 5. Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan5 MOMEN CUCI TANGANSebelum kontak menyentuh pasienSebelum tindakan/ aseptikSesudah kontak dengan pasienSesudah terpapar cairan tubuh pasienSusudah berada di area lingkungan pasien

6 LANGKAH CUCI TANGAN

Cuci tangan dengan air & sabun, atau handrub (jika tangan tampak bersih)22FIVE MOMENTS HAND HYGIENE

23

LANGKAH CUCI TANGAN24PENCEGAHAN RISIKO INFEKSIMembersihkan stetoskop dan peralatan yang berpotensi menimbulkan infeksi rs dengan swab alkohol pada saat sebelum atau sesudah memeriksa pasien.

Pencegahan risiko infeksi ini tidak akan ditanyakan oleh surveyor. Penilaian adalah melalui observasi langsung pelaksanaan di lapangan.25IPSG 6. Mengurangi resiko Cedera Pasien Akibat TerjatuhSkrining awal dilakukan pada semua pasien, baik Pasien Rawat Jalan maupun Rawat Inap dan Pengunjung.Risiko Jatuh merupakan tanggung jawab RS.Semua staf RS diharapkan mampu menialai dan melakukan pncegahan resiko jatuh.Khusus untuk Rawat Jalan penilaian hanya untuk Risiko Jatuh Tinggi.Tugas kita bersama untuk melakukan intervensi pencegahan resiko jatuh secara konsisten.26PENILAIAN RESIKO JATUH DI UNIT RAWAT JALANUsia > 65 tahun (Lansia)Memakai alat bantu mobilisasiRiwayat Jatuh 3 bulan terakhir

Pakaikan Gelang KuningDekatkan je nurse stationBantu saat mobilisasiEdukasi pasien dan keluargaInformasikan ke petugas unit berikutnyaYANG HARUS DILAKUKAN :RISIKO JATUH TINGGI27PENILAIAN RESIKO JATUH DI RAWAT INAPSistem Scoring yang digunakan :Skor Humpty Dumpty ANAKSkor Humpty Dumpty DEWASASkor Geriatri untuk LansiaSkor Humpty DumptyRisiko tinggi : 12

Skor Morse Fall ScaleRisiko tinggi : 46

Skor GriatriRisiko tinggi : 4

PASIEN NEONATUS < 28 HAR YANG DIRAWAT DI PERINA & NICU:1. PERLU DILAKUKAN PENGKAJIAN RISIKO JATUH2. PENCEGAHAN RISIKO JATUH STANDAR TETAP DILAKUKAN28HAL-HAL YANG DILAKUKAN:Intervensi Risiko Jatuh Standar :Merendahkan Bed, Memasang Handrail, Mendekatkan Bel & Alat Buntu, Penerangan baik, Tidak ada barang di lantaiIntervensi Risiko Jatuh Tinggi:Sama dengan di atas di + PakaiGelang Kuning, Kamar dekat Nurse Station, Ada yang menunggu, Bila ke kamar mandi harus ditemani, Diberi tanda di pintu kaar & di atas bed, cek setiap 2 jam

Interval Observasi :

Tidak beresiko: setiap 24 jamRisiko Standar: setiap shift (8jam/kali)Risiko Tinggi: setiap 2 jamBila terdapat perubahan kondisi, terapi, setelah prosedur operasi atau perpindahan ruangan.29Yang Harus Dokter Perhatikan :Konsekuensi akibat USAHA pencegahan jatuh - Gangguan mobilitas- Gangguan gerak pada pasien- Cara mencegah Mobilisasi bertahap sesegera mungkinPemeliharaan lingkup gerak sendi3030Apa yang harus dilakukan bila ada pasien yang jatuh?PROSEDUR :Periksa tingkat kesadaran dan tanda vital pasienCek mekanisme jatuh (dari mana/ seberapa tinggi serta bagian mana saja yang terkena)Lakukan pemeriksaan fisik & pengecekkan apakah terdapat bengkak, luka, memar, serta kemungkinan adanya patah/ fraktur.Petugas me;aporkan pada kepala Ruangan, dan dokter jaga ruangan & dilakukan pemeriksaan oleh dr jaga ruangan.Catat kejadian dalam insiden report.31Informasi yang perlu didokumentasikan: Tanggal dan waktu jatuhDeskrpsi kejadian jatuhPemeritahuan kepada keluarga/ waliPemeriksaan tanda vitalPengobatan yang sedang diterimaPemeriksaan fisik meliputi daerah/ lokasi cedera, kondisi komorbid, faktor resiko, penilaian ulang resiko jatuh, adanya alat bantu, alas kaki, lingkungan3232