PLH Las

4
Pengaruh Sinar dan Asap Yang Timbul Saat Proses Las Listrik Terhadap Kesehatan Pekerja Las Listrik 1. PENDAHULUAN Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi pekerja las listrik memang sangat diperlukan. Karena pekerjaan ini sangat beresiko bagi kesehatan maupun keselamatan saat melakukan proses pengelasan. Saat ini banyak industri – industri las kecil yang terdapat didesa maupun diperkotaan yang tidak menggunakan standar kesehatan dan keselamatan kerja saat melakukan proses pengelasan. Kurangnya pengertian dari pekerja las listrik tentang kesehatan dan keselamatan kerja menjadi hal utama yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu pekerja las listrik tidak mengetahui tentang bahaya yang timbul akibat dari proses las listrik itu sendiri. Bahaya dari proses las listrik seperti bahaya karena asap maupun sinar yang timbul saat proses las tersebut. Pada artikel ini akan membahas tentang pengaruh cahaya dan asap yang timbul saat proses las listrik terhadap kesehatan pekerja las listrik itu sendiri. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bahaya dari sinar dan asap pada saat proses las listrik sehingga dapat menjadi acuan bagi pekerja pada tempat yang dilakukan penelitian untuk selalu menggunakan perlengkapan pengaman saat bekerja. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Las Listrik Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas. Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini kemajuan

description

las

Transcript of PLH Las

Pengaruh Sinar dan Asap Yang Timbul Saat Proses Las Listrik Terhadap Kesehatan Pekerja Las Listrik1. PENDAHULUAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi pekerja las listrik memang sangat diperlukan. Karena pekerjaan ini sangat beresiko bagi kesehatan maupun keselamatan saat melakukan proses pengelasan. Saat ini banyak industri industri las kecil yang terdapat didesa maupun diperkotaan yang tidak menggunakan standar kesehatan dan keselamatan kerja saat melakukan proses pengelasan. Kurangnya pengertian dari pekerja las listrik tentang kesehatan dan keselamatan kerja menjadi hal utama yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu pekerja las listrik tidak mengetahui tentang bahaya yang timbul akibat dari proses las listrik itu sendiri.

Bahaya dari proses las listrik seperti bahaya karena asap maupun sinar yang timbul saat proses las tersebut. Pada artikel ini akan membahas tentang pengaruh cahaya dan asap yang timbul saat proses las listrik terhadap kesehatan pekerja las listrik itu sendiri. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bahaya dari sinar dan asap pada saat proses las listrik sehingga dapat menjadi acuan bagi pekerja pada tempat yang dilakukan penelitian untuk selalu menggunakan perlengkapan pengaman saat bekerja.

2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Las ListrikPengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.

Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini kemajuan ilmu pengethuan di bidang elektronik melalui penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya. Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua buah logam dan menyatukannya secara bersama. Logam yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah fusion. Las listrik merupakan salah satu yang menggunakan prinsip tersebut. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu logam batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Ketika arus listrik dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui celah sempit antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus yang mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam. Terkadang dua logam yang disambung dapat menyatu secara langsung, namun terkadang masih diperlukan bahan tambahan lain agar deposit logam lasan terbentuk dengan baik, bahan tersebut disebut bahan tambah (filler metal). Filler metal biasanya berbentuk batangan, sehingga biasa dinamakan welding rod (Elektroda las). Pada proses las, welding rod dibenamkan ke dalam cairan logam yang tertampung dalam suatu cekungan yang disebut welding pool dan secara bersama-sama membentuk deposit logam lasan, cara seperti ini dinamakan Las Listrik atau Shielded metal Arch welding (Rizman Dwi Djamiko,MPD.2008 )

2.2 Bahasa Las Listrik

Pada pekerjaan pengelasan banyak risiko yang akan terjadi apabila tidak hati hati terhadap penggunaan peralatan, mesin dan posisi kerja yang salah. Beberapa risiko bahaya yang paling utama pada pengelasan antara lain :

a. Cahaya dan sinar yang berbahaya

Selama proses pengelasan akan timbul cahaya dan sinar yang dapat membahayakan juru las dan pekerja lain yang ada di sekitar pengelasan. Cahaya tersebut meliputi cahaya yang dapat dilihat atau cahaya tampak, sinar ultraviolet dan sinar inframerah.b. Debu dan Asap Dalam Asap Las

Debu dalam asap las besarnya berkisar antara 0,2 m sampai dengan 3 m. Komposisi kimia dari debu asap las tergantung dari jenis pengelasan dan elektroda yang digunakan. Bila elektroda jenis hydrogen rendah, di dalam debu asap akan terdapat fluor (F) dan oksida kalium (K2O). Dalam pengelasan busur listrik tanpa gas, asapnya akan banyak mengandung oksida magnesium (MgO).3. METODEPenelitian ini menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan data dimana penulis mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan judul penelitian serta menggunakan teknik observasi dimana penulis mengamati langsung keadaan industri las listrik. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 November 2014 di industri las listrik kecil yang berlokasi di Banjar Celuk, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN