pleno-skenario02-a7.pptx

25
Asma Persisten Berat dengan Eksaserbas pada Anak Skenario 2 A7

Transcript of pleno-skenario02-a7.pptx

Hepatitis B sebagai penyakit akibat kerja

Asma Persisten Berat dengan Eksaserbasi Akut pada Anak

Skenario 2 A7Kelompok A7Susi 1020091078Maria Mustika Dewanti 102011072Erik Susanto 102011104Agnes Borneo 102011164Jovi Ignasius 102011251Alexandra 102011289Samantha 102011399William Prima Christian Kiko 102011407

Skenario Seorang anak laki laki berusia 10 tahun di bawa ke UGD RS karena sesak nafas sejak 2 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Menurut ibunya, sejak 2 minggu yang lalu, pasien memerlukan salbutamol inhalasi setiap hari, terutama saat berolahraga. Pasien juga mengalami batuk yang berulang saat sedang tidur sebanyak 2 x seminggu sehingga pasien tidak bisa tidur dengan nyenyak.Istilah yang tidak diketahui -Rumusan MasalahAnak laki laki 10 tahun di bawa ke UGD RS karena sesak nafas sejak 2 jam yang lalu, riwayat asma sejak kecil +, batuk +, tidak bisa tidur.HipotesisAnak tersebut mengidap Asma Persisten Berat dengan Eksaserbasi Akut.Mind mapping Primary Survey Emergency management (ABCD)Conventional management:- oksigen- inhaled medication (antikolinergik, beta 2 agonis)- systemic kortikosteroid

Penatalaksanaan (serangan)

Klasifikasi

Klasifikasi

Pemeriksaan Penunjang Uji fungsi paru spirometri/ peak flow meterPFR (peak flow meter= arus puncak ekspirasi) / FEV1 (vol. ekspirasi paksa pada detik pertama) 15%Kenaikan 15% pada PFR atau FEV1 setelah pemberian inhalasi bronkodilatorPenurunan 20% pada PFR atau FEV1 setelah provokasi bronkus.Pemeriksaan IgE & eosinofil totalUji kulit pasien atopik , identifikasi alergen penting yg mungkin memicu asmaFoto toraks gambaran emfisematous / adanya komplikasi saat seranganSecondery SurveyAnamnesis Lengkap : RPS, RPD, RK, RSPF lengkap : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasiAnamnesis - Anak laki laki 10 tahun sesak nafas, riwayat asma +, batuk + sampai tak bisa tidur dengan nyenyak, memerlukan salbutamol inhalasi seetiap hari.

Pemeriksaan Fisik TD: 120/80Nadi : 120x/ menitRR: 40 x/menitSuhu : NPucat, bicara terbata-bata, sianosis perioral, kesadaran somnolenWheezing +

Manifestasi KlinisEpisode batuk dan atauwheezingberulangHiperinflasi dadaTarikan dinding dada bagian bawah ke dalamEkspirasi memanjang dengan suara wheezing yang dapat didengarRespons baik terhadap bronkodilator.

Working diagnosis : asma persisten berat dengan eksaserbasi akut

Etiologi Faktor predisposisiGenetik

Faktor presipitasiAlergenPerubahan cuacaStressLingkunganOlahraga/aktivitas yang beratEpidemiologi Di Indonesia prevalensi asma pada anak sekitar 10% pada usia sekolah dasar dan sekitar 6,5% pada usia sekolah menengah pertama.prevalensi serangan asma pada anak usia 0-17 tahun adalah 57 per 1000 anak (jumlah anak 4,2 juta) dan pada dewasa > 18 tahun adalah 38 per 1000 (jumlah dewasa 7,8 juta). Patofisiologi

KomplikasiAtelektasisHipoksemiaPneumothoraksEmfisemaDeformitas thoraksGagal nafasPrognosis Pada umumnya bila segera ditangani dengan adekuat, prognosa baik.PencegahanPenghindaran faktor-faktor pencetusObat-obat dan terapi imunologikPenggunaan obat-obatan atau tindakan untuk mencegah dan meredakan atau mengurangi reaksi-reaksi yang akan dan atau sudah timbul oleh pencetus tadi

KesimpulanPasien menderita asma persisten dalam eksasebasi akut serangan berat. Dikatakan akut karena pasien sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Skenario ini termasuk derajat persisten berat dikarenakan gejala yang sering muncul dan sering eksaserbasi. Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk menilai derajat asma yang tepat. Penatalaksaan pada asma serangan akut dapat diberikan bronkodilator, oksigen,dan steroid.