Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

19
Persentation Of 4 th Group Modul 1 Kelainan Tiroid Tutor: dr. Mulyati Sri Rahayu

Transcript of Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Page 1: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Persentation Of 4th GroupModul 1

Kelainan TiroidTutor: dr. Mulyati Sri Rahayu

Page 2: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

• Nurhayati• Rossy monisa• Ahmad Riski• Hayatur ridha• Ayu ersya

windiira• Suci siti

nurjanah• Saddam• Herlina• PB• Mahfudh• Elvi juwita

Page 3: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Kelainan TyroidBu Rahmah, 57 tahun, tinggal di ujong Blang,

datang ke puskesmas Banda Sakti dengan keluhan benjolan di leher sejak 1 tahun yang lalu disertai suara serak dan susah menelan. Bu Rahmah merasa heran kenapa dia menderita gondok sementara ia tinggal di tepi pantai dan sering mendapatkan suntikan lipiodol, garam beryodium, dan kapsul yodiol dari puskesmas. Ia juga sudah diberi obat untuk mengecilkan gondoknya oleh dokter puskesmas, namun belum ada hasilnya.

Dokter puskesmas kemudian merujuk Bu Rahmah ke RSUD Cut Meutia melakukan pemeriksaan lab.darah dan menganjurkan pemeriksaan aspirasi biopsy untuk memastikan diagnosanya sehingga pemeriksaan lebih tepat. Bu Rahmah bertanya kepada dokter enyakit apa yang dideritanya ?

Jelaskan apa yang terjadi pada Bu Rahmah !!!

Page 4: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Jump 1 : Terminology• Tyroid : salah satu dari kelenjar endokrin terbesar

yang berbentuk kupu2 dan terletak dipertengahan leher

• Gondok : pembesaran kelenjar tyroid yang menyebabkan pembengkakan didepan

leher • Lipiodol : larutan yodium dalam minyak dengan

kadar 40% yang diberikan dalam bentuk suntikan

• Yodiol : obat untuk mencegah gondok • Yodium : jenis mineral untuk produksi hormon

tyroid

Page 5: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Jump II : Find the Problems1. Mengapa Bu Rahmah mengalami suara serak dan

susah menelan ?2. Apakah ada hubungan usia dan jenis kelamin dengan

keluhan Bu Rahmah ?3. Mengapa dokter melakukan pemeriksaan lab.darah

dan menganjurkan biopsi aspirasi ?4. Apakah fungsi dari dari suntikan lipiodol dan kapsul

yodiol ?5. Apakah fungsi dari pemberian garam beryodium ?6. Apakah pengaruh lingkungan tempat tinggal dengan

keluhan Bu Rahmah ?7. Mengapa kasus Bu Rahmah yang sudah mendapat

penanganan dari puskesmas harus dirujuk ?

Page 6: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Jump III : Hipothesa1. Suara serak dan susah menelan dikarenakan penekanan

kelenjar tyroid pada trakea serta merupakan suatu pertanda tumor ganas kelenjar tyroid.

2. Ada kaitan antara usia dan jenis kelamin dengan keluhan Bu Rahmah.

3. Dokter melakukan pemeriksaan tersebut untuk diagnostik.

4. Merupakan suatu penatalaksanaan primer dari segi farmakologi untuk suatu kelainan tyroid.

5. Merupakan program penatalaksanaan untuk menanggulangi GAKY.

6. Lingkungan merupakan suatu faktor resiko untuk kelainan tyroid.

7. Karena pemeriksaan penunjang untuk kelainan tyroid belum ada di puskesmas serta kelainan tyroid yang dialami Bu Rahmah sudah mengarah ke struma toksik.

Page 7: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Jump IV : ScemePencegahan

Epidemiologi Kelainan Tyroid Faktor resiko

Neoplasma Non neoplasma

Ganas Jinak Non toksik

Manifestasi Klinis

Pemeriksaan Penatalaksanaan

Toksik

Page 8: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

Jump V : Learning Objective

1. Kelainan tumor tyroid jinak dan ganas2. Kelainan struma toksik dan non toksik3. Pemeriksaan penunjang pada struma dan

tumor4. Penatalaksanaan kelainan tyroid5. Pencegahan GAKY

Page 9: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

LO 1. Jump 6

LO 1

Page 10: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

LO 2 : Kelainan struma toksik dan non toksik1. Struma Toksik

Struma toksik dapat dibedakan atas dua yaitu:a. struma diffusa toksik

merupakan hipermetabolisme karena hormon tiroid yang berlebihan dalam darah. Penyebab tersering adalah penyakit Grave (gondok eksoftalmik/ exophtalmic goiter), paling banyak ditemukan diantara hipertiroidisme lainnya.b. struma nodusa toksik

akan memperlihatkan benjolan yang secara klinik teraba satu atau lebih benjolan (struma multinoduler toksik).

Antibodi yang berbentuk reseptor TSH beredar dalam sirkulasi darah, mengaktifkan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar tiroid hiperaktif.

Apabila gejala gejala hipertiroidisme bertambah berat dan mengancam jiwa penderita maka akan terjadi krisis tirotoksik. Gejala klinik adanya rasa khawatir yang berat, mual, muntah, kulit dingin, pucat, sulit berbicara dan menelan, koma dan dapat meninggal.20

Page 11: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

2. Struma Non Toksik Struma non toksik dibagi menjadi 2, yaitu:a. struma diffusa non toksikb. struma nodusa non toksik

Struma non toksik disebabkan oleh kekurangan yodium yang kronik. Struma ini disebut sebagai simple goiter, struma endemik, atau goiter koloid.

Biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat dewasa.

Kebanyakan penderita tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme, penderita datang berobat karena keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan. Namun sebagian pasien mengeluh adanya gejala mekanis yaitu penekanan pada esofagus (disfagia) atau trakea (sesak napas), biasanya tidak disertai rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di dalam nodul.

Dalam keadaan seimbang maka yodium yang masuk ke dalam tubuh hampir sama dengan yang diekskresi lewat urin.

Page 12: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

LO. 3 Pemeriksaan Penunjang Pada Kelainan Tiroid

A. Keganasan Tiroid ( kanker tiroid ) 1. Pemeriksaan Triglobulin sebagai tumor marker, gunanya sebagai alat diagnosis dan untuk skrining tidak dianjurkan 2. Pemeriksaan fungsi tiroid seperti : FT3, FT4 dan TSH harus rutin dilakukan, walaupun tidak spesifik untuk kanker tiroid. 3. Pemeriksaan kadar kalsitonin

→ mendiagnosis kanker tiroid tipe medulare4. Pemeriksaan foto polos leher dengan teknik jaringan lunak, dapat melihat adanya mikrokalsifikasi ,infiltrasi jaringan sekitar 5. Scintigraphy , menggunakan radio-isotop ,dapat melihat apakah nodul yang ada fungsional atau tidak .6. Pemeriksaan Imaging lainnya 7. Pemeriksaan dengan biopsi jarum halus (FNAB )8. Pemeriksaan histopatologi

Page 13: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

B. Hipertiroid maupun hipotiroid- Pemeriksaan kadar T3 dan T4 ( terikat/bebas)- Pemeriksaan kadar TSH - Pemeriksaan dengan yodium radioaktif - Pemeriksaan kadar TPO- Ab.

Page 14: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

1.HIPERTIROIDISMEPengobatan jangka panjang dengan obat2an antitiroid seperti propiltiourasil/metimazol.penyekat beta seperti propanolol yang diberikan bersamaan dengan obat2an antitiroid.tiroidektomi

LO 4. PENATALAKSANAAN KELAINAN KELENJAR TIROID

Page 15: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

• 2.HIPOTIROIDISMEpemberian tiroksin, dimulai dari dosis

yang rendah ke tinggi.

3.GOITER NONTOKSIKpenekanan TSH oleh tiroksinpembedahanpemberian yodium

Page 16: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

>jinak terapi supresi dengan

hormon levotiroksin bedah RAI suntikan ethanol terapi leser observasi

4.NEOPLASMA TIROID

>ganasPembedahanterapi ablasi iodium radioaktifterapi supresi

L-tiroksin

Page 17: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

LO 4: Penatalaksanaan kelainan tyroid

Page 18: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

LO 5. Pencegahan GAKIMemberikan edukasi kepada masyarakatMengkonsumsi makanan yang merupakan sumber

yodium Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan

resiko tinggi atau dengan garam beryodium. Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol)

pada penduduk di daerah endemik berat dan endemik sedang.

Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3 tahun.

Page 19: Pleno Modul 1 Blok 12- Beda Skema

•Arigatō ...... ^_*,