pleno 2 obstetri ginekologi

download pleno 2 obstetri ginekologi

of 3

description

obstetri ginekologi

Transcript of pleno 2 obstetri ginekologi

Kelompok 1 (dijawab oleh kelompok 8)Apakah terdapat perbedan tatalksana inersia primer dan sekunder? Jelaskanjawab : inersia primer pastikan masuk fase persalinan, < 3 cm pasien diistirahatkan, evaluasi selama 12 jam, his (+) pecahkan ketuban

inersia primer --> sejak awal tidak ada his/ tidak seimbang his dengan kemajuan persalinaninersia sekunder --> sudah terjadi his yang kuat sejak awal kemudian melemahjika pervaginam lakukan akselerasi

inersia adalah kontraksi miometrium yang dipengaruhi powerprimer --> terjadi his tapi tidak sampai ke inpartu, oreksi pematangan servix

sekunder--> his kuat yang kemudian melemah atau meningkat(bisa menyebabkan fetal distres)

Kelompok 2 (dijawab oleh kelompok 5)a)Bagaimana penanganannya jika pada kala II ibu pingsan saat meneran??

b)Jika pilihannya adalah melakukan manuver zavanelli, bagaimana dampaknya terhadap janin, apakah tidak membahayakan janin?

jawab : kala 2 diberi oksigen, jika sudah masuk PAP lakukan ekstraksi forsepmengakibatkan bayi terjepit plasenta --> hipoksia

ibu pingsan kegawatdaruratan : selamatkan ibu dengan pasang infus, periksa airway, nilai napas, saturasi : tensi tinggi berikan RL guyur sampai saturasi clear, evaluasi keadaan ibu baru keadaan janin movement, fetal distres bisa di vacum

lakukan tindakan jika syarat terpenuhi dan ada indikasi

Kelompok 3(dijawab oleh kelompok 9)Bagaimana penanganan awal dan persiapan rujukan pada ibu inpartu yang mengalami inersia uteri dengan indikasi gawat janin ?

jawab : lihat kondisi ibu untuk rujukan, jika inersia uteri lakukan induksisyarat rujukan: bidan, alat, keluarga, posisi puskesmas, obat, kendaraan, uang

rujukan : lihat tempat rujukan yang terdekat dan ada fasilitas

posisikan ibu miring kekiri, sampaikan bad newstentang keadaan bayisebelum rujuk komunikasi paling penting

inersia uteri tidak perlu rujuk, jika dilakukan akselerasi akan memperparah keadaan janinKelompok 4 (dijawab oleh kelompok 1)Pada persalinan kala 2 sebelum pengeluaran janin spontan, memanjang sekitar 25 mnt oleh anastesia regional. Apa tujuan diberikan anastesia regional? Dan bagaimana tata laksana Setelah itu? Apakah tidak meningkatkan komplikasi setelah diberikan analgesik regional? Jelaskan.

jawab : anastesi untuk mengurangi rasa sakit,pemanjangan waktu 25 menit masih normal jika diberi anastesi

observasi jjika terjadi hipotensi, penurunan denyut jantung

cegah toksisitas dengan diberikan dosisi percobaan komplikasi minimal

tujuan menghilangkan nyeri pd fase aktif, dengan epidural anastesi blok, efek samping menekan simpatis dibantu dengan penggunaan vakum. komplikasi terjadi fetal distress, inersia uteri.

Kelompok 5 (dijawab oleh kelompok 7)

Salah satu komplikasi dari partus lama adalah terbentuknya cincin retraksi patologis bandl yang menandakan peregangan dan penipisan segmen bawah uterus, bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana penanganannya

jawab : persalinan normal terjadi penebalan pada segmen atas dan bawah secara bersamaan, pada partus lama kontraksi sering terjadi faktor cpd segmen bawah rahim tergeser keatas--> termminasi

distosia --> retraksi patologis --> naik --> cekung

retraksi bundl berhubungan dengan partus macet, ibu mungkin mengalami vulva edema, dehidrasi, febris

Kelompok 6 (dijawab oleh kelompok 2)

Pada kasus ini, telah terjadi ketuban pecah dan mengeluarkan mekonium. Sambil menunggu lahirnya janin, perlukah kita berikan antibiotik? Jika perlu, berapa dosis dan lama pemberiannya?jawab : tidak perlu diberi AB karena tidak ada tanda infeksijika infeksi diberi ampisilin 2 gr melalui iv

pervaginam : AB dihentikan

SC : AB dilanjutkan + metronidazol

klarifikasi cairan ketuban

Kelompok 7 (dijawab oleh kelompok 10)Bagaimana penanganan pada ibu yang mengalami partus lama disertai ruptur uteri?

jawab : dilakukan SC karena membahayakanKelompok 8 (dijawab oleh kelompok 3)-Bagaimana penanganan persalinan dengan hypertonic uterine contraction agar dapat meminimalisir bahaya bagi ibu dan janin?

-Jika ibu tersebut mengalami partus presipitatus, bagaimana tindakan untuk kehamilan maupun persalinan selanjutnya?

jawab: kelainan his karena miometrium terlalu kencang. berlebuhan diberi tokolitik, terus pantau kondisi ibu jangan sampai pingsanpartus presipitatus dilakukan episiotomi jika pervaginam atau SC jika perabdominam

jika karenan his kita beri obat tokolitik

incoordinate sumber kontraksi tidak di satu arah tapi tidak ada dilatasi --> diazepam

tetanik --> tokolitik

ada perangsang seperti suntik angin yang menyebabkan kontraksi berlebihan

pasien diistirahatkan

Kelompok 9 (dijawab oleh kelompok 4)Bagaimana tatalaksana pada wanita grande multipara dengan inersia uteri, sementara oksitosin tidak dianjurkan karena dapat memudahkan terjadinya ruptur uteri? Dan jelaskan mengapa oksitosin tidak dianjurkan diberikan pada wanita grande multipara dan penderita yang pernah mengalami seksio sesaria karena dapat memudahkan terjadinya ruptur uteri?

jawab : riwayat persalinan SC atau tidak, jka dengan SC akan terjadi ruptur jika diberi oksitosin. jika kala 1: oksitosin 1 U 12 Tetes

boleh diberikan dengan pengawasan ketat karena k.i relatif

peregangan serabut otot yang berulang yg menyebabkan ruptur uteri

Kelompok 10 (dijawab oleh kelompok 6)

1. Bagaimana tatalaksana komplikasi persalinan lama pada ibu dengan cedera otot otot dasar panggul?

2. Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi cedera otot otot dasar panggul?

jawab : otot dasar panggul penting untuk menjaga organ panggullatihan kontraksi untuk melatih dasar panggul, dilakukan selama 6 bulan

ketahui BB bayi jika terlalu besar tidak bisa pervaginamjangan sampai terjadi partus lama atau kala 2 memanjangprolonged labor kala 2 memanjang

negleted labor menimbulkan fistel uritro vaginalis