PLENO 1

22
PLENO 1 KELOMPOK 4

description

etno

Transcript of PLENO 1

Page 1: PLENO 1

PLENO 1

KELOMPOK 4

Page 2: PLENO 1

NAMA KELOMPOK Yosepha Stephani I11110034 Gapar I11111001 M. Dirga Iswara I11111011 Aditya Islami I11112009 Syahrina Fakihun I11112002 Cindy Lidia I11112006 Hendri Wijaya I11112013 Dwika Hermia Putri

I11112039 Elsa Restiana I11112057 Anatria Amyrra Iqlima I11112078

Page 3: PLENO 1

PEMICU 1Yogya - Banyaknya kasus penyakit degeneratif dan kelainan metabolik di masyarakat seperti jantung koroner, stroke dan diabetes, menunjukkan adanya kecenderungan perubahan pola penyakit, sehingga peluang pemanfaatan obat bahan alam atau herbal semakin besar.Menurut dr Dewa Putu Pramantara selaku penanggung jawab klinik herbal Rumah Sakit Sarjito, saat ini minat masyarakat terhadap pengobatan herbal semakin meningkat.”Tetap diperlukan kajian lebih lanjut tentang standarisasi, manfaat dan keamanan bahan obat alam, seiring dengan meningkatnya taraf pendidikan masyarakat”, ujarnya di Sela Workshop Terapi Medis Berbasis Herbal untuk Dokter dan Praktisi Kesehatan di RS Sardjito Yogyakarta, Sabtu (17/07/2010).

Page 4: PLENO 1

Diungkapkan dr Dewa, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam besar yang bisa digali sebagai bahan baku obat alam. Bahkan saat ini telah dilakukan penelitian tentang obat bahan alam dan ada beberapa bahan yang memiliki Level of Evidence A (uji klinik) dan Level of Evidence B (uji pra klinik).“Saat ini baru tersedia 5 jenis sediaan obat herbal Fitofarmaka yang telah melalui uji praklinik dan uji klinik, serta 22 jenis sediaan obat herbal terstandar yang baru melalui uji praklinik dan telah tersedia di pasaran”,terangnya.Selama ini masyarakat telah mengenal jamu sebagai obat herbal turun-temurun, hanya saja manfaatnya belum terdata secara jelas. Maka Kementrian Kesehatan memberi ruang kepada RS Sarjito untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif berdasarkan SK Menkes No 1109/Menkes/Per/IX/2007.

Page 5: PLENO 1

“RS Sarjito unggul di herbal, sehingga ditunjuk oleh kementrian kesehatan RI untuk pengembangan pelayanan kesehatan berbasis sinergi antara pegobatan tradisional dan konvensional” terangnya.Walaupun saat ini masih dirasa sulit mensinergikan antara pengobatan tradisional dan modern karena membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus, maka penggunakan obat herbal masih sebagai komplemen dan bukan sebagai obat alternatif. “Jika ternyata nanti kita bisa melihat itu bisa mengganti, itu lain masalah”, pungkas dr Dewa.

Page 6: PLENO 1

KLARIFIKASI DAN DEFINISI Fitofarmaka adalah obat dari bahan alam terutama dari

alam nabati yang khasiatnya jelas dan terbuat dari bahan baku baik berupa simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan minimal sehingga terjamin keragaman komponen aktif, keamanan dan kegunaannya.

Obat herbal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Pengobatan tradisional adalah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.

Page 7: PLENO 1

KATA KUNCI Obat Herbal Level of evidence Pengobatan tradisional Standarisasi Penyakit degeneratif Penyakit metabolik

Page 8: PLENO 1

RUMUSAN MASALAH Banyaknya kasus penyakit degeneratif dan

kelainan metabolik di masyarakat menyebabkan peningkatan penggunaan obat herbal yang belum teruji secara klinis.

Page 9: PLENO 1

ANALISIS MASALAH

Page 10: PLENO 1

HIPOTESIS Bahan obat herbal perlu dilakukan uji lebih

lanjut untuk mengetahui standarisasi, manfaat dan keamanannya.

Page 11: PLENO 1

PERTANYAAN DISKUSI1. Jelaskan mengenai pengobatan

tradisional! 2. Jelaskan mengenai level of

evidence!3. Bagaimana tahap

pengembangan obat tradisional di Indonesia?

4. Jelaskan kelebihan dan kelemahan obat tradisional!

5. Apa kebijakan pemerintah terhadap pengobatan tradisional?

6. Apa faktor yang mempengaruhi obat tradisional belum teruji secara klinis?

7. Jelaskan obat-obat herbal yang telah terstandarisasi di Indonesia

8. Apa saja penyakit yang dapat ditanggulangi dengan obat herbal?

9. Apa perbedaan obat herbal dengan obat modern?

10. Bagaimana budaya dapat mempengaruhi penggunaan obat herbal di masyarakat?

11. Apakah obat tradisional dapat menggantikan obat modern?

12. Apa saja tanaman obat di Kalimantan Barat?

13. Bagaimana aspek etik dan medikolegal terhadap tanaman obat herbal?

14. Jelaskan perbedaan jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka!

Page 12: PLENO 1

PENGOBATAN TRADISIONAL Pengobatan tradisional merupakan salah satu

upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1076/MENKES/SK/VII/2003

Page 13: PLENO 1

PENGOBATAN TRADISIONAL

PENGOBATAN TRADISIONAL

Battra Ketrampilan

Battra Ramuan

Battra Pendekatan Agama

Battra Supranatural

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1076/MENKES/SK/VII/2003

Page 14: PLENO 1

PENGOBATAN TRADISIONALPasal 2(1) Obat tradisional yang diedarkan di wilayah

Indonesia wajib memiliki izin edar.(2) Izin edar sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diberikan oleh Kepala Badan.(3) Pemberian izin edar sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dilaksanakan melalui mekanisme registrasi sesuai dengan tatalaksana yang ditetapkan.  

PER MEN KES RI NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL

Page 15: PLENO 1

PENGOBATAN TRADISIONALPasal 6

(1) Obat tradisional yang dapat diberikan izin edar harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu;

b) dibuat dengan menerapkan CPOTB;

c) memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia atau persyaratan lain yang diakui;

d) berkhasiat yang dibuktikan secara empiris, turun temurun, dan/atau secara ilmiah; dan

e) penandaan berisi informasi yang objektif, lengkap, dan tidak menyesatkan

PER MEN KES RI NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL

Page 16: PLENO 1

TAHAP PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL Seleksi Uji preklinik Standarisasi sederhana, penentuan identitas

dan pembuatan sediaan terstandar Uji klinik

Hedi R. D. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007

Page 17: PLENO 1

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN OBAT TRADISIONALKelebihan Obat Tradisional :a. efek sampingnya relatif rendah, b. efek saling mendukung, c. pada satu tanaman memiliki lebih dari satu

efek farmakologi d. sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik

dan degeneratif.

DEPKES RI.2008. TINGKAT MANFAAT KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL.

Page 18: PLENO 1

Kelemahan Produk Obat Alam / Obat Tradisionala. efek farmakologisnya yang lemah, b. bahan baku belum terstandarc. belum dilakukan uji klinikd. mudah tercemar berbagai jenis

mikroorganisme

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN OBAT TRADISIONAL

DEPKES RI.2008. TINGKAT MANFAAT KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL.

Page 19: PLENO 1

OBAT HERBAL VS OBAT MODERN

Hedi R. D. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007

Page 20: PLENO 1

APAKAH OBAT TRADISIONAL DAPAT MENGGANTIKAN OBAT MODERN? Obat tradisional tidak dapat menggantikan

obat konvensional. Pengobatan tradisional dan pengobatan

konvensional dapat berjalan berdampingan dan saling mengisi untuk memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat banyak.

Page 21: PLENO 1

JAMU, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA Jamu warisan budaya, didasarkan

pengalaman empirik yang telah berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama.

Obat tradisional pembuktian khasiat dan keamanan berdasarkan uji preklinik, bahan baku distandarisasi

Fitofarmaka obat dari bahan alam, khasiatnya jelas dan terbuat dari bahan bakuyang telah memenuhi persyaratan minimal, sehingga terjamin keseragaman komponen aktif, keamanan dan kegunaannya.

Hedi R. D. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007

Page 22: PLENO 1

KESIMPULAN Obat herbal perlu dilakukan uji pre klinis dan

uji klinis untuk mengetahui standarisasi, manfaat dan keamanannya.