Platyhelminthes

19
KINGDOM ANIMALIA ANGGOTA: 1. DEA ATLANTA PUTRI (06) 2. OLIVIA OKTAVIANI (25) PLATYHELMINTHES

description

biologi SMA

Transcript of Platyhelminthes

Slide 1

KINGDOM ANIMALIA ANGGOTA:DEA ATLANTA PUTRI (06)OLIVIA OKTAVIANI (25)TITA APRILLIAWATI P.S. (28)PLATYHELMINTHES

PLATYHELMINTHESCIRI-CIRIPERANANKLASIFIKASISTRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH

Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan).

Filum Platyhelminthes berasal dari kata platy yang berarti pipih dan helmins yang berarti cacing.

Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.

CIRI-CIRI PLATYHELMINTHESTubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembap (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita.Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Namun, mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga sel-selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.

Struktur dan fungsi tubuh

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan.Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi.SISTEM SYARAF

Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi (perantara).

ALAT INDRA

Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api.Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.

ALAT REPRODUKSI

Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini tergolong hermafroditKELAS TURBELLARIA(Cacing Getar)Cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknyaMemiliki tubuh bentuk tongkat atau bentuk rabdit (Yunani : rabdit = tongkat)Biasanya hidup di air tawar yang jernih, air laut atau tempat lembab dan jarang sebagai parasitTubuh memiliki dua mata dan tanpa alat hisapMempunyai kemampuan yang besar untuk beregenerasi dengan cara memotong tubuhnya Contoh : PlanariaUkuran tubuh kira-kira 0,5 1,0 cmWarna tubuh gelap pada daerah kepala dan terdapat bintik mataTubuh bagian luar dilindungi epidermis (tersusun atas sel berbentuk kubus atau silindris dengan membran basalis)Mulut berada pada bagian tengah tubuh dan dilengkapi faring atau probosis yang menonjol keluarSistem reproduksi (seksual dan aseksual)Secara aseksual dengan fragmentasi tubuh yang mampu menumbuhkan individu baru, maupun seksual bersifat hermaphrodit.

Kelas Trematoda(Cacing Isap)Memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewanMemiliki tubuh yang diliputi kutikula dan tak bersilia. Pada ujung anterior terdapat mulut dengan alat penghisap yang dilengkapi kait. Tubuh dengan panjang lebih kurang 2,5 cm dan lebar 1cm serta simetris bilateralCacing kait tidak memiliki kepala, namun memiliki mulut penghisap. Sistem pencernaan, sistem saraf dan sistem pembuangan yang kurang tapi sistem reproduksinya berkembang baik walau hermaphroditPermukaan tubuh terematoda tidak bercilia, tetapi tertutup dengan kutikula Makanannya berupa cairan tubuh atau jaringan tubuh inangDinding tubuh memiliki otot dan sistem sarafContoh : Fasciola hepatica Hidup pada saluran empedu hewan ternakPanjang tubuh sekitar 30 mmAlat isap depan dikelilingi oleh mulut. Mulut dilengkapi dengan faring dan esofagus.Alat ekskresi berupa sel api (flame cell)Cacing ini bersifat hemafrodit cacing dewasa bertelur didalam saluran empedu dan kantong empedu sapi atau dombaTelur Fasciola hepatica keluar bersama tinja. Dalam air mirasidium (larva bersilia) menetas.

Clonorchis sinensis / Opistorchis sinensis (cacing hati manusia)Siklus hidupnya adalah: Telur Larva Mirasidium Sporokista Larva (II) : Redia Larva (III) : Serkaria Larva(IV) : Metaserkaria, masuk ke dalam tubuh Ikan kemudian termakan oleh Orang Cacing dewasa, menyebabkan Clonorchiasis.

SchistosomaContohnya adalah Schistosoma japonicum, Schistosoma haematobium dan Schistosoma mansoni. hidup dipembuluh darah dan merupakan parasit darah. Memiliki hospes perantara Siput. Menyebabkan Schistosomiasis.

Paragonimus westermani (cacing paru)Cacing yang menjadi parasit dalam paru-paru manusia. Sebagai hospes perantara ialah ketam (Eriocheirsinensis) dan tetumbuhan air. Menyebabkan Paragonimiasis.

Fasciolopsis buskiCacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia. Hidup di dalam usus halus. Hospes perantaranya adalah tetumbuhan air. Menyebabkan Fasciolopsiasis.Kelas CastodaCiri-ciri :Tubuh terdiri atas segmen-segmen.Dapat dibedakan antara kepala dan leher.Kepala dilengkapi alat penghisap berkait untuk menempel pada tubuh inang

Contoh Platyhelminthes kelas Castoda

Kelas MonogeneaCiri-ciri :Hidup di laut atau air tawar.Parasit pada ikan dan larva bersilia.Pada awal hidupnya memiliki organ mirip kait di bagian posterior.Pada hewan dewasa memiliki prohaptor dan opisthaptor.Siklus hidupnya tidak mengalami reproduksi aseksual.

Contoh Platyhelminthes kelas MonogeneaPeranan PlatyhelminthesSebagian besar anggota Platyhelminthes hidup sebagai parasit pada tubuh manusia maupun hewan ternak