Terjemahan Jurnal

PLASENTA AKRETA: FAKTOR RISIKO, OUTCOME PERINATAL, DAN KONSEKUENSI UNTUK KELAHIRAN SELANJUTNYA

Presentan : dr. Tonggo Tua S. Counterpart : dr. Kussuma D.

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG 2013

PLASENTA AKRETA: FAKTOR RISIKO, OUTCOME PERINATAL, DAN KONSEKUENSI UNTUK KELAHIRAN SELANJUTNYA

TUJUAN: Kami berusaha untuk mengevaluasi faktor-faktor risiko dan outcome perinatal pada kehamilan yang dipersulit dengan plasenta akreta dan mempelajari outcome perinatal pada kehamilan berikutnya. DESAIN STUDI: Sebuah studi retrospektif yang membandingkan semua kelahiran caesar tunggal (CD) wanita dengan dan tanpa plasenta akreta dilakukan. Selain itu, perbandingan retrospektif dari semua CD tunggal berikutnya wanita dengan riwayat plasenta akreta sebelumnya, dengan CD wanita tanpa riwayat tersebut, dilakukan selama tahun 1988 hingga 2011. Analisis bertingkat menggunakan beberapa model regresi logistik dilakukan untuk mengendalikan perancu. HASIL: Selama masa penelitian, terdapat 34.869 CD, dimana 0,4% (n=139) yang dipersulit dengan plasenta akreta. Dengan menggunakan analisis multivariabel dengan eliminasi mundur, tahun kelahiran (rasio odds yang disesuaikan [AOR], 1,06, 95% confidence interval [CI], 1,03-1,09; P< .001), CD sebelumnya (AOR, 5,11, 95% CI, 3,42-7,65, P< .001), dan plasenta previa (aOR, 50,75; 95% CI, 35,57-72,45; P< .001) diketahui secara independen berhubungan dengan plasenta akreta. Terdapat 30 kehamilan berikutnya dari wanita dengan plasenta akreta. Akreta berulang terjadi pada 4 pasien (13,3%). Sebelumnya plasenta akreta secara bermakna dikaitkan dengan ruptur uteri (3,3% vs 0,3%, P