PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/9735/2/021334122_Full.pdfStudi...

183
i PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA Studi Kasus : Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun oleh : VALENTINUS HARIMURTI NIM : 021334122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/9735/2/021334122_Full.pdfStudi...

i

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA

KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

Studi Kasus : Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh :

VALENTINUS HARIMURTI

NIM : 021334122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Segala kesedihan dan kebahagiaan yang mewarnai proses penulisan skripsi ini

kepersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala berkah Nya

2. Bapak dan Ibu yang telah memberikan segalanya untuk keberhasilanku

3. Kakak-kakakku yang selalu mendukungku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

Kita tidak tahu yang akan terjadi pada kita dalam pola hidup yang aneh ini.

Akan tetapi kita dapat memutuskan yang akan terjadi dalam diri kita…..

Bagaimana cara menghadapinya, apa yang akan kita perbuat dengannya dan

itulah yang pada akhirnya paling menentukan.

(Josesp Fort Newton)

Ketika berhadapan dengan tantangan,

carilah jalan, tetapi bukan jalan keluar.

(David L. Weatherford)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Valentinus HariMurti

Nomor Mahasiswa : 021334122

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 September 2009

Yang menyatakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

KATA PENGANTAR

Tiada kata lain yang diucapkan pada awal kata pengantar ini, selain

ucapan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “Pengaruh

Permodalan, Pendidikan dan Kultur Lingkungan Kerja Terhadap

Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola

Usaha”. Studi kasus Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul,

Yogyakarta. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang

merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,

saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini

penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan

banyak masukan dan semangat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing, yang

dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran,

masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima

kasih untuk semuanya.

5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen tamu yang telah

memberikan saran dan pengarahan dalam skripsi.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan

bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.

7. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala

keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

8. Para responden yang ada di sentra Industri Kulit Manding, Bantul yang

telah memberikan dukungannya dalam mengisi kuesioner.

9. Bapak P. Mulyadi dan Ibu C. Sutinah, Mbak Eka dan Mas Agus, yang

tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril

maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu

beserta kalian semua.

10. Buat “Wina”. Terima kasih atas dukungannya dan bantuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

11. Keluarga Dukuh dan Simbah-ku Sukowiharjo yang telah bersedia

memberikan pengertian, kesabaran, cinta kasih, dukungan, selama penulis

menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-temanku di PAK C’02 yang telah memberikan semangat hidup,

Mas Thomas (thanx uda privat aq), Toro, Sastro, Nina, Cipluk, Putri, Heri,

Chandra, Dewi K, Banu. Terima kasih atas bantuannya selama ini dan

kebersamaannya.

13. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2002 yang tidak bisa

disebutkan namanya satu-persatu.

14. Keluarga besar PAKir. Ucil, Pak Kemis, Pak Bambang, Pak Munaji, Pak

Joko alias Dolok. Terima kasih atas bantuan, dukungan dan kebersamaan

di parkiran, menemaniku selama kuliah dan menjaga motorku..

15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat

diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Yogyakarta, 15 September 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

ABSTRAK

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA

KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

Studi Kasus : Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul, Yogyakarta

Valentinus HariMurti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (2) Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (3) Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Studi kasus dari penelitian ini adalah Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul pada tanggal 18 Maret 2009 sampai dengan 18 Juni 2009. Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh pengusaha kulit di Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Bantul. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = – 0,192 dan ( ρ = 0,507). (2) Tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 0,150 dan ( ρ = 0,628). (3)a. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 0,551 dan ( ρ = 1,188). (3)b. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 1,309 dan ( ρ = 0,530). (3)c. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi feminity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 1,423 dan ( ρ = 0,620). (3)d. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 3,171 dan ( ρ = 0,245).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CAPITAL, EDUCATION, AND CULTURAL WORKING ATMOSPHERE TOWARD THE RELATIONSHIP BETWEEN

THE ENTREPRENEURSHIP SPIRIT AND THE EFFECTIVENESS OF BUSINESS MANAGEMENT

A Case Study On Leather Industrial Centre In Manding, Bantul Regency Yogyakarta

Valentinus HariMurti

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009

This study aims to know: (1) the influence of capital towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management. (2) the influence of education towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management. (3) the influence of cultural working atmosphere towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management.

This is a case study on Leather Industrial Centre in Manding Bantul Regency on March 18 to June 18, 2009. The research’s population were all leather industrialists in Manding. The data were collected by applying questionnaire. The data analysis was the regression analysis developed by Chow.

The results of this study show: (1) there is no influence of capital towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = – 0,192 and ( ρ = 0,507); (2) there is no influence of education towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 0,150 and ( ρ = 0,628); (3)a there is no influence of cultural working atmosphere on power distance point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 0,551 and ( ρ = 1,188); (3)b there is no influence of cultural working atmosphere on individual and collective point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 1,309 and ( ρ = 0,530); (3)c there is no influence of cultural working atmosphere on female and male point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 1,423 and ( ρ = 0,620); (3)d there is no influence of cultural working atmosphere on uncertainty avoidance point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 3,171and ( ρ = 0,245).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. iv

MOTTO ................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................... xi

ABSTRACT ............................................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 6

C. Rumusan Masalah ............................................................. 6

D. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

E. Manfaat Penelitian.............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 9

A. Efektivitas Mengelola Usaha............................................. 9

B. Jiwa Kewirausahaan........................................................... 12

C. Kultur Lingkungan Kerja................................................... 14

D. Permodalan ........................................................................ 20

E. Pendidikan ......................................................................... 22

F. Hubungan Diantara Variabel Penelitian ............................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

G. Kerangka Berfikir .............................................................. 32

H. Hipotesis ............................................................................ 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 34

A. Jenis Penelitian .................................................................. 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 35

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......... 35

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Pengukuran .... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 40

F. Indikator dan Pengukuran Variabel .................................. 40

G. Pengujian Instrumen Penelitian ......................................... 42

H. Uji Prasyarat Analisis Korelasi .......................................... 48

I. Analisis Data ..................................................................... 49

1. Analisis Deskriptif .................................................... 49

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................. 49

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 57

A. Analisis Deskriptif .............................................................. 57

B. Analisis Data ...................................................................... 72

C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 84

BAB V PENUTUP ............................................................................... 95

A. Kesimpulan ......................................................................... 95

B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 98

C. Saran ................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 100

LAMPIRAN ............................................................................................. 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Skor Skala Sikap ............................................................................ 39

Tabel 2 Indikator Variabel Efektivitas Mengelola Usaha .......................... 41

Tabel 3 Indikator Variabel Jiwa Kewirausahaan ....................................... 41

Tabel 4 Indikator Variabel Kultur Lingkungan Kerja ....................................... 42

Tabel 5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Evektifitas Mengelola Usaha .... 44

Tabel 6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaaan ............... 45

Tabel 7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja ...... 46

Tabel 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r .......................................... 47

Tabel 9 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel ............................................ 47

Tabel 10 Distribusi frekuensi umur perusahaan ........................................... 57

Tabel 11 Distribusi frekuensi umur pengusaha ............................................ 58

Tabel 12 Distribusi frekuensi jumlah kekayaan usaha ................................. 58

Tabel 13 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden

yang menggunakan modal sendiri ................................................. 60

Tabel 14 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden

yang menggunakan modal sendiri ................................................. 61

Tabel 15 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden

yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing ............. 62

Tabel 16 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang

menggunakan modal sendiri ditambah modal asing ...................... 63

Tabel 17 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden

dengan pendidikan rendah ............................................................. 64

Tabel 18 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang

memiliki pendidikan rendah .......................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

Tabel 19 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden

dengan pendidikan tinggi .............................................................. 66

Tabel 20 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang

memiliki pendidikan tinggi ............................................................ 67

Tabel 21 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari power distance .. 68

Tabel 22 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari individualism

versus collectivism ......................................................................... 69

Tabel 23 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari femininity dan

masculinity...................................................................................... 70

Tabel 24 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari

uncertainty avoidance ................................................................... 71

Tabel 25 Ringkasan hasil pengujian normalitas ........................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................ 103

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ........................................................... 113

Lampiran 3 Uji Validitas dan Realibilitas ............................................... 119

Lampiran 4 Uji Normalitas ...................................................................... 125

Lampiran 5 Distribusi Frekuensi ............................................................. 126

Lampiran 6 Regresi ................................................................................. 143

Lampiran 7 Tabel r .................................................................................. 155

Lampiran 8 Surat-surat ............................................................................ 156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian nasional saat ini sedang mengalami masa

pasang surut selama krisis ekonomi melanda Indonesia terutama pada masa

puncaknya tahun 1998. Pada tahun 1998 tersebut nilai rupiah mengalami

penyusutan terhadap dolar AS paling tinggi selama krisis ekonomi bahkan

pernah terjadi 1 Dollar AS dihargai dengan Rp 17.000,-. Akibatnya banyak

perusahaan yang gulung tikar termasuk perusahaan/industri skala besar,

sedang/menengah, maupun kecil terutama yang sangat tergantung kepada

bahan baku impor. Krisis ekonomi ini akan berdampak pada penyusutan

karyawan sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) tak dapat dihindari.

Dengan jumlah PHK yang semakin tinggi dan kondisi perekonomian

Indonesia yang tidak stabil seperti sekarang ini menuntut orang untuk

bertindak ekonomis dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan pengangguran

yang ada menyebabkan semakin menurunnya taraf ekonomi bagi golongan

keluarga menengah ke bawah yang tinggal di Indonesia. Hal tersebut

disebabkan oleh sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Semakin sempitnya

lapangan kerja dan tingginya tingkat persaingan tanpa ada jalan keluar akan

membawa bangsa ini ke dalam kemiskinan yang berkepanjangan.

Sebagian besar masyarakat menempuh berbagai cara untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka melalui lembaga formal dan non formal (swasta).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Lembaga formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan

diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja

yang rasional dan diselenggarakan oleh pemerintah, sedangkan lembaga non

formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu

aktivitas serta tujuan bersama untuk mendapatkan keuntungan. Banyak

diantara mereka yang berhasil berwirausaha dalam bidang non formal yaitu

menciptakan karya bagi diri mereka dan kemudian berbagi untuk orang lain.

Penciptaan suatu lapangan pekerjaan yang bersifat non formal (swasta)

membutuhkan seseorang yang benar-benar mampu melihat peluang usaha dan

cara pengelolaanya. Mereka yang berhasil menjalankan usaha karena mereka

mempunyai kemampuan dalam berwirausaha yang didasari adanya jiwa

kewirausahan, pendidikan dan permodalan yang dimiliki serta mampu

menciptakan kultur lingkungan kerja yang kondusif.

Seperti yang dikatakan S. Haedjoseputro (1987:27), bahwa salah satu

sarana untuk memerangi kemiskinan adalah menciptakan manusia yang

terdidik dan terlatih untuk mampu bekerja produktif, sehingga bukan saja

mampu mencari pekerjaan sebagai tenaga kerja, tetapi juga mampu

menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri dan mampu menciptakan kerja bagi

orang lain. Dengan kata lain, mereka yang melakukan upaya kreatif dan

inovatif dengan jalan mengembangkan dan meramu sumber daya untuk

menemukan peluang (oportunity) dan perbaikan (preparation) hidup akan

menciptakan lapangan usaha. (Kusumo, 1997;5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus

dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa adalah daya

hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur

bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behaviour) dari hewan

tingkat tinggi dari manusia (Ahmadi, 1975:7). Bagaimana seseorang bisa

mengetahui kalau memiliki jiwa? Seseorang bisa melakukan hal-hal yang

spiritual - bisa berpikir, melakukan hal-hal tanpa dipaksa, menolak untuk

melakukan hal-hal, membuat benda-benda, menikmati humor atau buku, atau

film, berbicara, mengerjakan berbagai pekerjaan.

Konsep entrepreneurship (kewirausahaan) memiliki arti yang luas. Salah

satunya, entrepreneur adalah seseorang yang memiliki kecakapan tinggi

dalam melakukan perubahan, memiliki karakteristik yang hanya ditemukan

sangat sedikit dalam sebuah populasi. Definisi lainnya adalah seseorang yang

ingin bekerja untuk dirinya.

Banyak yang mengeluh, bahwa untuk membuka sebuah bisnis sudah

tidak ada peluang. Sesungguhnya untuk memulai bisnis dapat kita lakukan

dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pendidikan yang kita

punyai. Seperti yang dipaparkan oleh pimpinan Primagama Purdi E Chandra

(www.Republika.co.id/cetak berita.asp). Apabila ingin menjadi pengusaha

sukses tidak perlu pendidikan yang tinggi-tinggi. Di Indonesia banyak

pengusaha sukses tidak tamat sarjana, bahkan ada yang tidak tamat Sekolah

Dasar. Demikian pula, sembilan orang terkaya di dunia akademiknya tidak

begitu menggembirakan. Itu terjadi karena otak kanannya yang menonjol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

ketimbang otak kirinya yang berpikir teoritis dan intelektual. Menurut John

Dewey (1974) pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan

fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama

manusia. Pendidikan bukanlah suatu tindakan momentum tanpa dipikirkan

tetapi suatu usaha sadar dan bertangung jawab, dalam membantu pertumbuhan

dan perkembangan seseorang, sehingga mampu hidup dan melanjutkan

kehidupannya dalam lingkungan yang selalu berubah dan menuntut perubahan

(Yusuf, 1986;25). Pendidikan yang baik adalah mampu menciptakan lapangan

kerja setelah mereka dibekali dengan ilmu, ketrampilan, dan nilai-nilai dalam

masyarakat.

Banyak pelaku bisnis tidak saja masa lalu tetapi juga pada masa

sekarang yang berpandangan bahwa sukses sebuah organisasi bisnis atau

perusahaan dan industri, tergantung pada investasi dan aset yang dimiliki. Para

pelaku bisnis berpendapat bahwa investasi (modal) merupakan faktor penentu,

karena dapat dipergunakan untuk pengadaan prasarana dan sarana serta

teknologi yang relevan dalam menjalankan bisnis yang menjadi pilihannya.

Setiap perusahaan yang sudah mulai beroperasi akan selalu mengadakan

pengeluaran uang atau dana untuk membiayai operasi perusahaan seperti

untuk membeli bahan mentah, membayar gaji, membayar hutang dan lain

sebagainya. Pengeluaran itu disebut ”revenue exspenditure” yaitu

pengeluaran uang yang dimaksudkan untuk menghasilkan keuntungan. Oleh

karena itu sebuah pengusaha harus memiliki sejumlah modal dalam bentuk

uang untuk menjalankan usahanya secara efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Untuk memulai suatu usaha biasanya wirausahawan menggunakan

modal awalnya dari tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan

akses pada tabungan keluarga dan teman, bila dirasa kurang mencukupi,

wirausahawan akan mencari pendanaan lain, seperti bank, maupun lembaga

keuangan lainnya.

Kinerja usaha seorang wirausaha tidak bisa terlepas dari lingkungan

kerjanya. Lingkungan kerja atau kondisi tempat dimana kita bekerja juga

merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap semangat kerja,

serta kebersihan yang terjaga sangat membuat para pekerja senang dalam

bekerja. Lingkungan kerja yang seperti ini akan meningkatkan semangat

dalam bekerja. Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana para

karyawan melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-

hari.(Ahyari,1983:216-217). Dalam suatu unit organisasi, terutama organisasi

yang besar, dari manajemen sangat dibutuhkan dua hal yaitu komitmen moral

dan keterbukaan dalam komunikasi. Perkembangan sebuah usaha tidak

terlepas dari kinerja karyawan atau orang-orang yang ada didalam perusahaan

tersebut. Kinerja sangat dipengaruhi oleh semangat, ketenagaan, kesegaran

dan faktor-faktor lain yang ada dalam lingkungan perusahaan. Semua

karyawan memiliki kebutuhan untuk mengungkapkan diri, ingin diterima

sebagai bagian dari "anggota keluarga/perusahaan", ingin dipercaya dan

didengar kata-katanya, dihargai oleh manajemen dan bangga terhadap apa

yang dikerjakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Dengan melihat beberapa hal tersebut penulis mengambil judul

penelitian tentang “ Pengaruh Permodalan, Pendidikan dan Kultur

Lingkungan Kerja terhadap Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan

dengan Efektivitas Mengelola Usaha “.

B. Identifikasi Masalah

Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan keefektivan

mengelola usaha. Faktor – faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam yang mempengaruhi

jalannya usaha. Faktor ini meliputi: sumber daya manusia, tanggung jawab

sosial, pengalaman usaha, sumber daya keuangan/permodalan, jiwa

kewirausahaan, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang

berasal dari luar yang mempengaruhi jalannya usaha. Faktor ini meliputi:

kedudukan pasar, pengembangan usaha, lokasi usaha, relasi dengan pihak luar,

pesaing, pendidikan, dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan

pada faktor permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa

kewirausahaan serta efektivitas mengelola usaha karena terbatasnya waktu,

biaya dan tenaga.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha ?

3. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan kerja

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola

usaha ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menyediakan

bukti-bukti tentang adanya:

1. pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha

2. pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha

3. pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan

dalam hal kewirausahaan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan masukan pada

masyarakat yang akan merintis usaha baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperdalam pengetahuan yang

diperoleh melalui bangku kuliah dan memperoleh pengalaman dari hasil

penelitian terhadap praktek yang terjadi dalam dunia usaha.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

5. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dan

dapat menambah perbendaharaan bacaan khususnya mengenai

kewirausahaan.

6. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi wirausahawan

dalam menjalankan usahanya.

7. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman, kiat dan proses

menuju sukses berwirausaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas Mengelola Usaha

Sebuah usaha pasti memerlukan pengelolaan yang baik agar usahanya

tetap berjalan dan bertahan. Disinilah seorang pemimpin perusahaan atau

sebuah usaha dituntut mampu mengelola usahanya secara efektif. Efektivitas

disini berarti kemampuan seseorang untuk menggerakkan organisasi

sedemikian rupa sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai

sasaran yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan

hasil yang dicapai. Mengelola berarti memimpin, mengendalikan, mengatur

dan mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, dan sebagainya serta

bertanggung jawab penuh atas pekerjaan tertentu (Kamus Indonesia

Kontemporer 1984: 695). Efektivitas adalah semua usaha dan tindakan yang

dapat membawa hasil dalam menjalankan sesuatu.

Seorang pengusaha harus memiliki beberapa dasar yang kuat agar bisa

menghadapi tantangan dalam bisnisnya:

1. Semangat kerja. Mencintai apa yang dikerjakannya sehingga

membuat terus berkarya menghasilkan prestasi-prestasi baru tiada

henti. Ketika menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa

dan justru belajar dari kegagalan.

2. Seorang pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan

wujud dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

pikiran akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang

diinginkan.

3. Tegas dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan

merupakan kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil

keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan

harus diterapkan secara konsisten agar hasil yang diharapkan bisa

segera terwujud.

4. Dedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran untuk pekerjaan.

Kadang kala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan

tujuh hari seminggu agar impian terwujud.

5. Rinci. Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari

proses produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan

demikian ia mengetahui kendala yang dihadapi dan cara

mengatasinya. Ia juga tidak mau dibohongi bawahannya.

6. Tidak menggantungkan hidup pada nasib. Yang menentukan apa

yang ingin anda kerjakan dan hidup anda tidak ditentukan oleh

status merealisasikan diri sendiri adalah anda sendiri.

7. Dana. Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan,

uang hanya untuk ukuran keberhasilan. Bila sukses uang akan

datang dengan sendirinya.

8. Bagi-bagi. Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena

tanpa mereka bisnis tidak akan jalan. Karena itu, karyawan harus

harus diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

9. Memilki etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas

dalam menjalankan bisnis. Moralitas ini menjadi penting karena

berfungsi sebagai kendali diri agar tidak terjebak pada praktik

bisnis yang menghalalkan segala cara.

10. Mampu belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar

dan mendengarkan masukan dari orang lain, tidak tergantung pada

bakat alam, berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi

menjadi tempat baginya untuk terus mengasah pengetahun

dibidangnya.

11. Rencana bisnis. Seseorang pengusaha selalu memiliki rencana

binis yang akan dikembangkan. Penyusunan rencana bisnis ini

penting sebagai arahan dalam mencapai tujuan perusahaan.

12. Hasil terbaik. Pengusaha sukses ingin mencapai prestasi terbaik

dan prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti

apapun. (www.Republika.co.id/cetak berita.asp)

Jadi efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan seseorang untuk

mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan

mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga

organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah

ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

B. Jiwa Kewirausahaan

Jiwa merupakan sesuatu yang abstrak, yang menjadi penggerak dan

pengatur bagi sekalian perilaku, pikiran, perasaan dan kemauan seseorang

dan yang memberi corak kepadanya.(Hamzah, 1950 : 10)

Banyak para tokoh yang memberikan pendapatnya tentang pengertian

dari jiwa, salah satunya adalah Plato yang mengemukakan bahwa jiwa

merupakan sesuatu yang berasal dari dunia yang lain dan lebih tinggi dari

pada dunia yang dapat musnah seperti apa yang dapat kita lihat. Menurut

Hamzah (1950: 13),”Bahwa jiwa merupakan daya hidup dari pada makhluk

yang hidup”.

Pengertian Ilmu jiwa dilihat dari ilmu filsafat, merupakan ilmu yang

berasal dari pengalaman-pengalaman sementara dengan cara merenung yang

disusun secara logis dan sistematis hingga mewujudkan keutuhan. Jiwa tidak

dapat ditangkap dengan indera kita, dengan kata lain jiwa adalah abstrak.

Dari jiwa kita hanya tahu gejala-gejalanya yang sering disebut sebagai

kemampuan atau potensi-potensi jiwa. Potensi jiwa sangat banyak sekali,

karena dengan jiwa kita bisa berfikir, mengingat, berfantasi, merasa sedih,

menikmati keindahan, membedakan baik buruk dan adanya kemauan.

Seseorang pasti mempunyai kemampuan atau potensi jiwa dalam

setiap diri mereka sendiri seperti gejala cipta, gejala rasa, gejala kehendak,

gejala kombinasi. Gejala-gejala tersebut apabila sampai pada taraf yang

tinggi akan menghasilkan suatu kerangka berfikir untuk membuat

keputusan, menyatakan pendapat, perasaan sosial, perasaan diri sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

perasaan intelektual, menimbulkan kemauan sugesti dan lain-lain (Susanta,

1967: 45)

Kewirausahaan memiliki konsep nilai, yang dibedakan menjadi: (1)

person has a value dan, (2) an object has value. Konsep yang pertama

menyatakan bahwa nilai yang dianut seseorang akan dijadikan sebagai

ukuran baku bagi persepsinya terhadap dunia luar. Oleh karena itu, watak

yang melekat pada seorang wirausaha akan menjadi ciri-ciri kewirausahaan

yang dapat dipandang sebagai sistem nilai kewirausahaan.

Dalam kewirausahaan, ada dua sistem nilai yang menonjol yaitu sistem

nilai primer pragmetik dan sistem nilai moralitas. Sistem nilai primer

pragmetik dapat dilihat dari watak, jiwa dan perilakunya, misalnya kerja

keras, tegas, mengutamakan prestasi, dan lain-lain. Sementara sistem nilai

moralistik mencakup keyakinan atau percaya diri, kehormatan, kepercayaan,

kerjasama, keteladanan, dan keutamaan.

Menurut S. Hardjoseputro, seorang wirausaha yang mempunyai jiwa

kewirausahaan akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu berani

mengambil risiko, memiliki kreativitas, imajinasi, inovasi dan

pengembangan ide, bisa bekerja dalam tim, memiliki kepercayaan diri,

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, memiliki ilmu

pengetahuan yang luas, cekatan, berorientasi pada karir atau pekerjaan,

memiliki kemampuan managerial, gaya kepemimpinan yang mendukung

dalam menjalankan pekerjaan, memusatkan perhatian pada pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

pertumbuhan usaha dan keuntungan serta mampu mengendalikan diri

dengan baik (S. Hardjoseputro, 1987 : 27).

C. Kultur Lingkungan Kerja

Produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja di

kantor. Lingkungan kerja yang nyaman akan mempengaruhi kelancaran

dalam bekerja. Menurut Ahyari (1994: 124-125),”Lingkungan kerja sebagai

suatu lingkungan dimana karyawan tersebut bekerja dan melaksanakan tugas

sehari-hari yang meliputi pelayanan perusahaan terhadap karyawan, kondisi

lingkungan kerja, dan hubungan antar karyawan di dalam perusahaan yang

bersangkutan. Lingkungan kerja sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar

para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, kebisingan dan lain

sebagainya. Lingkungan kerja dalam setiap perusahaan mempunyai peranan

penting karena lingkungan kerja mempengaruhi karyawan dalam

melaksanakan tugas, kondisi, dan hasil kerjanya. Lingkungan kerja yang

baik akan menyebabkan karyawan bekerja dengan baik dan bersemangat.

Menurut kamus manajemen (N.N,1994:103),”Lingkungan kerja adalah

semua faktor fisik, psikologis, sosial, dan jaringan hubungan yang berlaku di

dalam organisasi dan berpengaruh terhadap karyawan”.

Hofstede melihat ada empat dimensi yang mempengaruhi nilai-nilai

dalam bekerja yang dikaitkan dengan kerja dalam sebuah organisasi. yaitu

Power Distance (jarak kekuasaan), Individualism dan Collectivism,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Masculinity dan Feminity, dan Uncertainty Avoidance (menghindari

ketidakpastian).

Dimensi pertama adalah jarak kekuasaan atau Power Distance (PD).

Dimensi ini mau menunjukkan perbedaan status atau kekuasaan diantara

anggota-anggotanya. Masyarakat yang memiliki budaya PD yang tinggi

akan cenderung mengembangkan aturan, mekanisme atau kebiasaan-

kebiasaan dalam mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan. Hal

tersebut ditandai adanya hirarki yang ketat dan kekuasaan yang terpusat.

Sedangkan masyarakat yang memiliki orientsai budaya PD rendah

berusaha meminimalkan perbedaan-perbedaan status dan kekuasaan hal itu

bisa dilihat dari kurang ketatnya struktur organisasi. Menurut Hofstede,

perbedaaan dalam dimensi ini akan berpengaruh dalam perilaku kerja.

Misalnya dalam perusahaan, seorang manajer yang mempertahankan jarak

kekuasaan akan menjadi pusat dalam pengambilan keputusan. Sehingga

didapat bahwa manajer yang memiliki pengetahuan yang lebih unggul dari

pada bawahannya. Sedangkan manajer yang tidak mempertahankan jarak

kekuasaan, diharapkan lebih banyak berkonsultasi dengan bawahannya.

Maka diperlukan komunikasi yang baik dengan bawahannya, menghargai

kesetaraan. Jarak kekuasan menjelaskan derajat ketergantungan karyawan

pada atasannya. Semakin dekat jarak kekuasaan, maka semakin akrab

hubungan antara bawahan dengan atasannya, dan semakin rendah (kecil)

tingkat ketergantungan bawahan pada atasan yang bersangkutan. (Ndraha,

1999:243)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Dimensi yang kedua adalah Individualism versus Collectivism (IC).

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana suatu budaya mendukung tendensi

individulistik dan kolektivistik. Masyarakat individualistik mengharapkan

anggota-anggotanya untuk mandiri atau bebas dan merealisasikan hak-hak

pribadinya, sehingga tumbuh kemandirian secara emosional pada instansi

atau perusahaan. Sementara budaya kolektif menekankan kewajiban pada

masyarakat atau kelompok daripada hak-hak pribadinya. Bahkan diharapkan

untuk mengorbankan kepentingan pribadinya demi tujuan kelompok.

Adanya perbedaan dalam dimensi IC akan berpengaruh dalam

perbedaan secara nyata dalam sikap, nilai-nilai, keyakinan dan perilaku yang

berkaitan dengan kerja dan perusahaan. Dimensi IC juga berpengaruh pada

perbedaan tentang kepemimpinan ideal yang diharapkan.

Untuk mengukur sisi individualisme, digunakan instrumen yang terdiri

dari:

1. Personal Time, yaitu pekerjaan (job) yang memberikan waktu luang

yang cukup untuk diri sendiri dan keluarga.

2. Freedom, yaitu kebebasan untuk menggunakan cara pendekatan sendiri

terhadap pekerjaan.

3. Challenge, yaitu pekerjaan yang menantang, yang memberikan

kebanggaan dan kepuasan dalam melaksanakan (sense of

accomplishement)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Sedangkan untuk sisi kolektivisme diukur dengan instrumen:

1. Training, yaitu kesempatan untuk mengalami pelatihan guna

meningkatkan job performance.

2. Physical Conditions, yaitu adanya lingkungan kerja yang baik (ventilasi,

cahaya, ruangan, warna, dsb).

3. Use of skill, yaitu penggunaan keterampilan sepenuhnya dalam

melakukan pekerjaan. (Ndraha, 1999:245)

Dimensi yang ketiga adalah dimensi masculinity (MA) yang lebih

berorientasi materialisme dari pada hubungan kekerabatan. Dimensi ini

secara konseptual berguna untuk memahami perbedaaan gender dalam dunia

kerja. Dimensi masculinity menunjukan tingkat tingkatan atau sejauh mana

suatu masyarakat berpegang teguh pada peran gender atau nilai-nilai seksual

yang tradisional yang didasarkan pada perbedaan biologis dan menekankan

pada nilai asertivitas, prestasi, dan performansi. Sedangkan dimensi

feminnity lebih mengutamakan hubungan interpersonal, keharmonisan dan

kinerja kelompok.

Perbedaan dalam dimensi ini akan berpengaruh pada struktur

organisasi dan corak hubungan dalam suatu perusahaan. Biasanya dalam

masyarakat yang memiliki dimensi masculinity tinggi maka perbedaan

antara pria dan wanita menjadi menonjol, remaja pria mengharapkan karir

pekerjaan yang bagus dan kurang mentolerir kegagalan. Masyarakat yang

memiliki dimensi feminity menganggap bahwa kerja yang baik menuntut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

kemampuan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan orang lain dan kurang

mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Ndraha (1999:246) menulis instrumen Hoffstede yang digunakan

dalam penelitian. Sisi masculinity digunakan instrumen:

1. Earning, yaitu pendapatan: kesempatan mendapat job yang menjanjikan

pendapatan yang tinggi.

2. Recognition, yaitu pengakuan atau penghargaan masyarakat terhadap

pekerjaan.

3. Advancement, yaitu kesempatan untuk maju dan mendapat kedudukan

tinggi.

Pengukuran untuk instrument femininity yaitu dengan:

1. Manager, yaitu adanya hubungan baik atasan dan bawahannya.

2. Cooperation, yaitu kerjasama antar karyawan di dalam perusahaan yang

bersangkutan.

3. Living area, yaitu bertempat tinggal di pemukiman yang layak bagi

karyawan dan keluarganya.

4. Employment security, yaitu ketenangan bekerja selama karyawan suka,

tanpa dihantui oleh pemutusan hubungan kerja.

Dimensi yang keempat adalah dimensi Uncertainty Avoidance (UA)

menunjukkan tingkatan atau sejauh mana masyarakat dalam menghadapi

situasi yang samar-samar atau tidak pasti. Masyarakat yang memiliki UA

tinggi merasa terancam dengan ketidakpastian sehingga berusaha

menciptakan mekanisme untuk mengurangi resiko itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Organisasi dalam budaya UA-nya tinggi juga cenderung memiliki

kejadian turn over (keluar-masuk karyawan) yang sedikit, dan karyawan

yang rendah ambisinya, perilaku yang kurang berani mengambil resiko dan

petualangan, dan perilakunya lebih ritual. Masyarakat yang memiliki

orientasi UA yang rendah, toleransi terhadap situasi yang samar-samar atau

tidak pasti. Dalam situasi ini orang akan lebih banyak diberi kesempatan

untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas. (Daya Kisni,

2003: 277-283)

Menurut Ndraha ( 1999:247) ada beberapa instrumen untuk mengukur

penghindaran ketidakpastian dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Job stress, yaitu frekuensi meregang atau nervous di tempat kerja atau

sewaktu bekerja.

2. Rule orientation, yaitu persetujuan terhadap ketentuan bahwa aturan

wajib ditaati.

3. Intent to stay with company for a long-term career, yaitu seberapa

banyak karyawan yang ingin bekerja untuk jangka waktu lama di

perusahaan yang bersangkutan.

Jadi, kultur lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

D. Permodalan

Modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tidak akan

berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak

dan berbagai rupa aspek. Banyak pendapat mengenai pengertian modal.

Menurut Bambang Riyanto, modal merupakan kekayaan atau aktiva

yang diperlukan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari

yang selalu berputar dalam proses produksi untuk memperoleh kekayaan

selanjutnya. Modal juga dapat diikhtisarkan pada neraca perusahaan yang

dibedakan menjadi modal konkrit dan modal abstrak, dimana modal konkrit

adalah modal yang tertera di sebelah debit, sedangkan modal abstrak adalah

modal yang tertera di sebelah kredit. Namun neraca suatu perusahaan selain

menggambarkan adanya modal konkrit dan modal abstrak juga

menampakkan dua gambaran modal yang lain, yaitu modal aktif yang

menunjukkan modal menurut sumbernya atau asalnya (Bambang Riyanto,

1995: 19).

Pendanaan awal dari bisnis skala kecil sering berpola menurut tipikal

perencanaan pendanaan pribadi. Seorang calon wirausaha, pertama kali akan

menggunakan tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan akses

pada tabungan keluarga dan teman. Ada beberapa modal awal yang

digunakan oleh calon wirausaha untuk memulai berwirausaha, antara lain :

1. Investor Perorangan

a. Tabungan pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Tabungan Pribadi adalah sumber pendanaan ekuitas yang paling

sering digunakan dalam memulai bisnis baru. Sebuah bisnis baru

memerlukan ekuitas untuk memperhitungkan margin atau

kesalahan.

b. Teman dan saudara

Kadang-kadang, pinjaman dari teman atau saudara dapat menjadi

satu-satunya sumber yang tersedia bagi pendanaan baru. Jenis

pendanaan ini lebih didasarkan pada hubungan pribadi daripada

analisis keuangan. Untuk meminimalkan kesempatan terjadinya

kehancuran hubungan pribadi yang penting, wirausaha harus

merencanakan pembayaran sesegera mungkin.

c. Investor perorangan lain

Sejumlah besar orang secara pribadi berinvestasi dalam kegiatan

kewirausahaan milik orang lain. Mereka terutama adalah orang

yang dengan pengalaman bisnis moderat sampai dengan yang

signifikan, tapi juga profesional dan kaya

2. Bank

Bank adalah penyedia utang utama bagi perusahaan kecil.

Meskipun bank membatasi pemberian pinjaman mereka untuk

menyediakan modal kerja.

3. Program yang didukung Pemerintah

Beberapa program pemerintah memberikan pendanaan bagi

bisnis berskala kecil. Pemerintah Negara telah mengalokasikan sejumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

uang yang meningkat untuk mendanai bisnis baru. Program pemerintah

yang mendukung dengan didirikan beberapa saran untuk membangun

tempat bisnis baru.

4. Sumber Pendanaan lain

a. Lembaga keuangan berdasarkan komunitas

Lembaga keuangan berdasarkan komunitas adalah pemberi

pinjaman yang melayani komunitas yang berpenghasilan rendah

dan menerima dana dari pemerintah. Pemberi pinjaman

berdasarkan komunitas ini memberikan modal pada bisnis yang

tidak mempunyai atau bahkan sedikit akses untuk pendanaan

pendirian perusahaan.

b. Perusahaan besar

Perusahan besar memberikan jumlah dana terbatas bagi investasi

dalam perusahaan yang kecil.

E. Pendidikan

Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan,

antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan

menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap

perkembangan anak seutuhnya, dalam artian supaya dapat mengembangkan

potensinya semaksimal mungkin, agar menjadi manusia yang bertanggung

jawab. (Idris, 1981:9). Menurut Yusuf (1986;21) pendidikan adalah sesuatu

proses, baik berupa pemindahan maupun penyempurnaan. Sebagai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

proses akan melibatkan dan mengikutsertakan bermacam-macam komponen

dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Pendidikan merupakan suatu proses yang berlanjut secara terus

menerus. Sebagai suatu proses, pendidikan itu berlangsung dalam

bermacam-macam situasi dan lingkungan. Secara mendasar dapat dikatakan

bahwa lingkungan pendidikan itu dapat diklasifikasikan menjadi dua.

1. Pendidikan Formal

Pendidikan Formal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh

Pemerintah atau instansi lain yang sudah terdaftar dalam Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan.

a. SD ( Sekolah Dasar)

b. SMP ( Sekolah Menengah Pertama)

c. SMA ( Sekolah Menengah Atas)

d. Perguruan Tinggi

2. Pendidikan non formal

a. Dari beberapa lembaga pendidikan formal di atas ada pula

pendidikan yang bersifat non formal, yaitu Balai Latihan Kerja,

Kursus, Les Privat

b. Lingkungan keluarga

Reymond. W. Murray mengemukakan bahwa keluarga berfungsi

sebagai kesatuan keturunan dan juga kebahagiaan masyarakat

dimana keluarga tersebut memiliki kewajiban untuk meletakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

dasar pendidikan, rasa keagamaan, kemauan, kecakapan

berekonomi dan pengetahuan penjagaan diri pada si anak.

c. Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat akan memberikan manfaat yang sangat

berarti, apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat.

Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan maupun

performans dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam

keluarga. Kekurangan yang ada dapat disi dan dilengkapi oleh

lingkungan masyarakat dalam membina pribadi anak didik secara

utuh. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat berfungsi sebagai

pelengkap, pengganti serta sebagai tambahan.

Tiap-tiap lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada proses

pembentukan individu melalui pendidikan yang diterimanya,

baik langsung maupun tidak langsung. Pembentukan individu

yang terarah mampu memberikan manfaat yang lebih bagi

individu dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan

melalui pembentukan usaha.

Pendidikan dan pengalaman yang diperoleh seseorang juga merupakan

modal penting untuk memulai suatu usaha, modal utama adalah apa yang

telah seseorang itu peroleh. Coba anda perhatikan, siapa-siapa yang memulai

usaha baru di daerah anda. Mereka pastilah orang yang pernah merantau

atau minimal pernah belajar atau magang pada usaha serupa (Wijandi

1998:20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

F. Hubungan diantara Variabel Penelitian

1. Pengaruh Permodalan dalam hubungan antara Jiwa

Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha.

Modal merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan

perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu

berputar dalam proses produksi untuk memperoleh kekayaan

selanjutnya. Jiwa kewirausahaan adalah daya hidup atau azas yang

diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga dengan jiwa yang

terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal walaupun dengan

kerja yang sedikit dan waktu yang sedikit pula. Daya hidup yang

dimiliki oleh seseorang dapat berupa daya kreativitas dan inovasi serta

kiat dan siasat yang diduga mampu mempengaruhi efektivitas dalam

pengelolaan usaha. Efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan

seseorang untuk mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan,

mengatur dan mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian

rupa sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran

yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil

yang dicapai.

Seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan membawa

sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan modal lainnya pada suatu

kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada

sebelumnya, dan juga akan membawa perubahan, inovasi, dan aturan

baru. Efektivitas dalam mengelola usaha yang didorong oleh jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

kewirausahaan tersebut dipengaruhi juga oleh kepemilikan modal.

Modal itu sendiri bisa berasal dari modal sendiri atau modal sendiri

ditambah modal asing. Dengan tersedianya modal yang bersumber dari

modal sendiri ditambah modal asing maka jumlah modal akan lebih

besar sehingga diduga kuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin tinggi. Meskipun jiwa

kewirausahaan yang dimiliki oleh pengusaha tersebut masih kurang

mendukung akan tetapi apabila jumlah modal yang dimiliki besar diduga

usaha yang dijalankan akan lebih efektif. Semakin besar modal yang

dimiliki (modal sendiri + modal asing) maka akan semakin tinggi derajat

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha, sebaliknya apabila modal hanya bersumber dari modal sendiri

dengan jumlah relatif sedikit derajat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha juga akan semakin

rendah.

2. Pengaruh Pendidikan dalam hubungan antara Jiwa Kewirausahaan

dengan Efektivitas Mengelola Usaha

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti,

pikiran serta jasmani individu, agar dapat memajukan kesempurnaan

hidup yaitu hidup dan menghidupkan individu yang selaras dengan alam

dan masyarakatnya. Jiwa kewirausahaan adalah daya hidup atau azas

yang diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga dengan jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

yang terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal walaupun

dengan kerja yang sedikit dan waktu yang sedikit pula. Efektivitas

mengelola usaha adalah kemampuan seseorang untuk mengelola,

menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan

mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga

organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah

ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang

dicapai.

Seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan membawa

sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan modal lainnya pada suatu

kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada

sebelumnya, dan juga membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru

yang diduga memberikan pengaruh dalam efektivitas mengelola usaha.

Adanya jiwa kewirausahaan yang dapat mendorong efektivitas

pengelolaan usaha diduga kuat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang

dimiliki oleh pengusaha.

Semakin tinggi pendidikan (sampai Perguruan Tinggi) yang di

miliki pengusaha semakin tinggi pula wawasan dan pengetahuan yang di

miliki seorang pengusaha, berbeda dengan pengusaha yang hanya

berpendidikan (SD sampai dengan SLTP). Dapat di duga bahwa dengan

dimilikinya tingkat pendidikan yang tinggi derajat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin tinggi.

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh maka akan semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

tinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha, sebaliknya apabila tingkat pendidikan yang ditempuh

rendah maka derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha juga akan semakin rendah. Pendidikan akan

tetap memiliki peranan penting dalam pengelolaan usaha meskipun jiwa

kewirausahaan yang dimiliki seorang pengusaha kurang mendukung.

Hal tersebut dikarenakan dengan menempuh tingkat pendidikan yang

tinggi ilmu pengetahuan akan semakin bertambah dan cara berfikir

seorang pengusaha tersebut akan lebih maju.

3. Pengaruh Kultur Lingkungan Kerja terhadap Hubungan Antara

Jiwa Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha

Kultur lingkungan kerja adalah semua faktor fisik, psikologis,

sosial, dan jaringan hubungan yang berlaku di dalam organisasi dan

berpengaruh terhadap karyawan. Jiwa kewirausahaan adalah daya hidup

atau azas yang diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga

dengan jiwa yang terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal

walaupun dengan kerja yang sedikit dan waktu yang sedikit pula.

Efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan seseorang untuk

mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan

mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga

organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang

dicapai.

Kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda serta adanya kiat

dan siasat dalam mengelola usaha yang dimiliki oleh seseorang berasal

dari jiwanya yang berupa jiwa berwirausaha. Untuk menerapkan didalam

menjalankan usaha seseorang dipengaruhi oleh jarak kekuasaan (power

distance) antar individu. Dengan jarak kekuasaan yang rendah maka

seorang bawahan akan lebih leluasa dalam bekerja tanpa terbebani oleh

aturan yang ketat serta kekuasaan yang terpusat. Jarak kekusaan yang

rendah menempatkan pekerja dalam posisi yang setara dengan atasan dan

merasa lebih dekat sehingga mereka memiliki kebebasan untuk berkreasi

menerapkan ide-ide serta kreativitas mereka. Dengan begitu jiwa

kewirausahaan diantara para bawahan atau pekerja akan tumbuh dan

berguna secara maksimal. Rendahnya jarak kekuasaan tersebut diduga

kuat mempertinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha. Sebaliknya, dengan adanya jarak kekuasaan

yang tinggi terdapat perbedaan status atau kekuasaan serta akan

menimbulkan kekuasaan yang terpusat dengan hirarki yang ketat dalam

sebuah lingkungan kerja, sehingga tingginya jarak kekuasaan tersebut

memberikan dugaan bahwa derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha akan lebih rendah.

Kultur lingkungan kerja merupakan nilai, konsep, kebiasaan,

perasaan yang diambil dari asumsi dasar sebuah organiasasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

kemudian diinternalisasikan oleh anggotanya. Bisa berupa perilaku

langsung apabila menghadapi permasalahan maupun berupa karakter khas

yang merupakan sebuah citra akademik yang bisa mendukung rasa bangga

terhadap profesi dirinya sebagai karyawan, perasaan memiliki dan ikut

menerapkan seluruh kebijakan pimpinan dalam pola komunikasi dengan

lingkungannya internal dan eksternal organisasi. Lingkungan organisasi itu

sendiri mendukung terhadap pencitraan diluar organisasi, sehingga dapat

terlihat sebuah budaya akan mempengaruhi terhadap maju mundurnya

sebuah organisasi. Seorang professional yang berkarakter dan kuat

kulturnya akan meningkatkan kinerjanya dalam organisasi dan secara

sekaligus meningkatkan citra dirinya. Dengan adanya lingkungan kerja

yang saling melengkapi dan mendukung antara karyawan dan pimpinan

terdapat dugaan bahwa derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin tinggi.

Dalam sebuah lingkungan usaha pasti terdapat pihak yang

dipercaya sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin dalam sebuah

usaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, ada yang memiliki sifat

masculinity dan ada yang bersifat femininity. Seorang pemimpin yang

memiliki sifat masculinity akan tegas dan keras terhadap bawahan,

menekankan pada keadilan, dan penyelesaian masalah pekerjaan

diselesaikan dengan ketegasan. Pemimpin dengan gaya femininity

memiliki sifat menekankan kebersamaan dan kesamaan sehingga

cenderung lebih mudah dalam beradaptasi atau menyesuaikan diri. Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

gaya kepemimpinan tersebut diduga mampu menciptakan efektivitas

dalam mengelola usaha karena disini karyawan diperlakukan sebagaimana

mestinya sehingga mereka merasa diperhatikan terutama dalam hal

kesejahteraannya. Dengan begitu ada dugaan bahwa derajat hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha

dipengaruhi oleh dimensi femininity dan masculinity.

Dalam lingkungan kerja yang memiliki kultur uncertainty

avoidance rendah jarang terjadi keluar masuk karyawan dan mempunyai

aturan dalam melaksanakan tugas. Kultur uncertainty avoidance yang

rendah toleransi terhadap situasi yang samar-samar atau tidak pasti masih

dirasa kurang. Dalam situasi ini orang akan lebih banyak diberi

kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas.

Kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri inilah yang diduga mampu

mengembangkan atau menumbuhkan jiwa kewirausahaan seorang

pengusaha, karena seorang yang cenderung memiliki komitmen tinggi,

berorientasi hasil dan berwawasan kedepan merupakan seorang pengusaha

yang memiliki jiwa kewirausahaan. Dari uraian diatas diperoleh dugaan

bahwa ada pengaruh uncertainty avoidance yang rendah terhadap derajat

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha

akan lebih tinggi. Sebaliknya, lingkungan kerja yang memiliki Uncertainty

Avoidance tinggi merasa terancam dengan ketidakpastian sehingga

berusaha menciptakan mekanisme untuk mengurangi resiko itu. Dalam

Uncertainty Avoidance yang tinggi ada kecenderungan memiliki kejadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

turn over (misalnya; keluar-masuk karyawan) yang sedikit. Karyawan

memiliki ambisi yang rendah sehingga perilakunya kurang berani dalam

mengambil resiko dan petualangan, serta perilakunya lebih ritual, sehingga

jiwa kewirausahaan sulit untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kata lain

Uncertainty Avoidance yang tinggi diduga memberikan pengaruh terhadap

derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha.

G. Kerangka Berfikir

Dari uraian di atas, maka berikut ini digunakan model penelitian:

Gambar 1: Model Penelitian

Jiwa Kewirausahaan

Efektivitas Mengelola usaha

Kultur Lingkungan

Kerja

Permodalan Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

H. Hipotesis

Berdasarkan landasan tersebut, penulis mengajukan hipotesis yang

merupakan jawaban sementara sebagai dasar pengumpulan data dan

penarikan kesimpulan hasil penelitian ini, diantaranya adalah:

1. ada pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

2. ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

3. ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan kerja terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang penulis gunakan meliputi:

1. Deskriptif Asosiatif / Korelasi

Dalam penelitian ini penulis terbatas pada usaha mengungkapkan

maksud dan keadaan sebagaimana adanya mengenai efektivitas

mengelola usaha, permodalan, pendidikan, jiwa kewirausahaan dan

kultur lingkungan kerja.

2. Studi kasus

Penelitian ini dibatasi pada permasalahan efektivitas mengelola

usaha, permodalan, pendidikan, jiwa kewirausahaan dan kultur

lingkungan kerja. Penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh

permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha industri

kerajinan kulit di Manding Bantul.

3. Ex Post Facto

Penelitian ini termasuk penelitian Ex post Facto karena penulis

mengungkapkan kejadian antar fakta yang telah lalu dan mencoba

menemukan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha yang

berupa industri kerajinan kulit di Manding Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Manding Bantul.

Adapun alasan memilih lokasi itu adalah sebagai berikut:

a. Bantul merupakan sentra industri kerajinan kulit yang terkenal di

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Sentra Industri kerajinan kulit di Bantul yang dikelola oleh keluarga

(home industry).

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Maret 2009 sampai dengan 18 Juni

2009.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian

ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengusaha kerajinan kulit di

Manding Bantul. Jumlah populasi untuk penelitian ini tidak diketahui,

karena para pengusaha kerajinan kulit di Manding ada suatu Paguyuban

Pengusaha Sabdodadi dan tidak semua pengusaha kerajinan kulit di

Manding ikut dalam Paguyuban Pengusaha Sabdodadi.

2. Sampel penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti. Dalam

penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah 40 pengusaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik purposive sampling, karena dalam

pengambilan sampel peneliti memiliki beberapa pertimbangan. Peneliti

menentukan anggota sampel yang memenuhi persyaratan antara lain

merupakan pengusaha kerajinan kulit, memiliki latar belakang

pendidikan baik yang tinggi maupun yang rendah, menggunakan

modalnya sendiri atau modal sendiri ditambah dengan modal asing.

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariatif atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,1998:99). Dalam

penelitian ini permasalahan pokok atau variabel yang akan diteliti adalah:

a. efektivitas mengelola usaha;

b. jiwa kewirausahaan;

c. kultur Lingkungan kerja;

d. permodalan;

e. pendidikan.

Adapun pengelompokkan variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel Terikat (dependen)

Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki

berbagai aspek atau unsur didalamnya yang berfungsi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

menyesuaikan diri dengan kondisi lain atau variabel bebas.

Varibel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas dalam

mengelola usaha.

2) Variabel Bebas (independen)

Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki

berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau

menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jiwa

kewirausahaan.

3) Variabel Moderator

Variabel Moderator adalah variabel yang akan mempengaruhi

(memperkuat dan memperlemah) hubungan atara variabel terikat

dengan variabel bebas, atau sering disebut sebagai variabel bebas

kedua (Sugiyono,2001;33). Variabel Moderator dalam penelitian

ini adalah:

a) pendidikan;

b) permodalan;

c) kultur lingkungan kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

2. Definisi Operasional

a. Efektivitas mengelola usaha

Efektivitas adalah kemampuan organisasi mencapai tujuan dan

berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya termasuk

pencapaian sumber dan memanfaatkannya secara efisien

b. Jiwa kewirausahaan

Jiwa kewirausahaan merupakan suatu proses yang penerapannya

melalui kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan

menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha.

c. Kultur lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana seorang atasan dan

karyawan tersebut bekerja dan menjalin relasi dalam melaksanakan

tugas sehari-hari termasuk hubungan kekerabatannya.

d. Permodalan

Modal merupakan uang, barang atau investasi yang dimiliki oleh

entitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

e. Pendidikan

Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk

membentuk kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan

emosional kearah kedewasaan yang dalam kegiatan formalnya melalui

beberapa jenjang pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3. Pengukuran Variabel

Untuk mengukur gejala dalam penelitian ini, digunakan

pengukuran sikap yang menggunakan Skala Likert. Skala Likert

merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Dengan menggunakan Skala Likert maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi dimensi, yang kemudian dimensi tersebut dijabarkan

lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Masing – masing

indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam 5

(lima) skala sikap (Sugiyono, 2001:86). 5 skala sikap tersebut berlaku bagi

koesioner II, III, IV. Masing- masing pernyataan dibuat dengan 5 (lima)

pilihan jawaban dan masing – masing diberi skor dengan ketentuan

sebagai berikut:

Tabel 1 Skor Skala Sikap

No Keterangan Skor untuk pernyataan

Positif Negatif 1 Sangat setuju 5 1 2 Setuju 4 2 3 Ragu-ragu 3 3 4 Tidak setuju 2 4 5 Sangat tidak setuju 1 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner/ Angket

Kuesioner /angket yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

sejumlah daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi sesuai dengan

keadaan responden sebenarnya.

Kuesioner I : Berupa pertanyaan mengenai identitas responden

kerajinan kulit di Manding Bantul.

Kuesioner II : Berupa pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai

persepsi usahawan tentang efektivitas dalam

mengelola usaha.

Kuesioner III : Berupa pertanyaan mengenai jiwa berwirausaha yang

dimiliki usahawan dalam mengelola usahanya.

Kuesioner IV : Berupa pertanyaan mengenai kultur lingkungan kerja

kerajinan kulit di Manding Bantul.

F. Indikator dan Pengukuran Variabel

Indikator-indikator efektivitas mengelola usaha diturunkan

berdasarkan kajian pustaka Bab II. Ringkasan dimensi dan indikator variabel

efektivitas mengelola usaha, jiwa kewirausahaan dan kultur lingkungan kerja

tampak pada tabel sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 2

Indikator Variabel Efektivitas Mengelola Usaha

No Dimensi Indikator No Pertanyaan 1 Kreativitas Rencana bisnis 1, 2, 3 2 Manajerial Impian hidup 4, 5 3 Interpersonal Hasil terbaik 6,7, 8

Dana / modal Pengendalian 9 Pembagian tanggungjawab 10, 11 Semangat kerja 12, 13 Totalitas 14 Kepercayaan diri 15, 16 Etika moral 17, 18

4 Kepemimpinan Pengambilan keputusan 19, 20, 21

Tabel 3

Indikator Variabel Jiwa Kewirausahaan

No Dimensi Indikator No Pertanyaan

Resiko 6, 7 Inovasi/ Pengembangan ide 1, 2, 3, 4

Kerja kelompok 10 Kepercayaan diri 11, 12 Peraturan 13, 17, 19 Penyesuaian diri 14, 18 Ilmu pengetahuan 21, 22 Cekatan 20 Orientasi karir/pekerjaan 24 Kemampuan manajerial 8, 23 Bentuk kepribadian 26, 27 Gaya kepemimpinan 28, 29, 30 Pencapaian pertumbuhan usaha

9

Pencapaian keuntungan 32 Kondisi perasaan 15, 16, 31 Pengendalian diri 33, 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 4

Indikator Variabel Kultur Lingkungan Kerja

No Dimensi Indikator NoPertanyaan 1 Power Distance - Hubungan atasan dan

bawahan 1, 2, 3

- Struktur organisasi yang menyamakan kesetaraan dalam perbedaan tugas

4

- Adanya kesetaraan dalam perbedaan tanggungjawab

5, 6

2 Individualism and Colectivism

- Kebebasan dalam menyelesaikan pekerjaan

7

- Berani menghadapi tantangan

8

- Pelatihan untuk meningkatkan kinerja karyawan

9

- Kondisi fisik lingkungan kerja

10

- Meningkatkan keterampilan kerja

11

3 Femininity and Masculinity

- Kesempatan untuk memperoleh laba

12

- Kesempatan untuk maju 13 - Kesejahteraan karyawan 14, 15, 16 - Penghargaan masyarakat

terhadap produk 17

4 Uncertainty Avoidance

- Keluar masuknya karyawan

18, 19

- Adanya aturan/ pedoman dalam melaksanakan tugas

20, 21

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Guna mendapatkan data yang benar-benar valid dan reliabel, maka terlebih

dahulu dilakukan uji instrumen penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi

instrumen penelitiannya adalah kuesioner. Kuesioner dikatakan baik jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur serta menunjukkan konsistensi

hasil pengukurannya.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2002:114). Untuk mengetahui validitas kuesioner yang

dibagikan kepada responden maka digunakan teknik korelasi product

moment dari Karl Pearson (Arikunto; 1993:69)

rxy( )( )

( ){ }( ){ }2222 (( ΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ

ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi yang dicari Y : Variabel kontrol (Permodalan dan Pendidikan) X : Skor rata-rata dari X Y : Skor Total N : Banyaknya responden

XΣ : Jumlah dari X (jumlah butir soal) YΣ : Jumlah skor butir soal

Nilai r kritis/tabel ditentukan berdasarkan tabel nilai-niali r product

moment dari Karl Pearson pada taraf signifikansi alpha 5% (α = 0,05).

Jika nilai r hitung suatu butir pertanyaan lebih besar dari r tabel, maka item

pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan, jika nilai r hitung lebih

kecil dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Butir pertanyaan yang tidak valid selanjutnya tidak akan digunakan dalam

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Perhitungan uji validitas ini menggunakan Statistical Package for

Social Sciences (SPSS 15) dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada

lampiran 3. Uji validitas menggunakan sample berukuran n = 20 dengan

jumlah 21 item untuk mengukur efektivitas mengelola usaha, 34 item

untuk mengukur jiwa kewirausahaan dan 21 item untuk mengukur kultur

lingkungan kerja. Dengan dk = n – 2 (20 - 2= 18), sehingga r tabel =

0,468. Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidaknya

maka ketentuannya adalah jika nilai r hitung suatu butir pertanyaan lebih

besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Sedangkan, jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir pertanyaan

tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 5 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel

Evektifitas Mengelola Usaha

No r hitung r tabel Ket 1 0,547 0,468 Valid 2 0,796 0,468 Valid 3 0,542 0,468 Valid 4 0,868 0,468 Valid 5 0,796 0,468 Valid 6 0,766 0,468 Valid 7 0,686 0,468 Valid 8 0,788 0,468 Valid 9 0,695 0,468 Valid

10 0,631 0,468 Valid 11 0,883 0,468 Valid 12 0,589 0,468 Valid 13 0,520 0,468 Valid 14 0,557 0,468 Valid 15 0,846 0,468 Valid 16 0,609 0,468 Valid 17 0,594 0,468 Valid 18 0,722 0,468 Valid 19 0,561 0,468 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

20 0,799 0,468 Valid 21 0,499 0,468 Valid

Tabel 6 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel

Jiwa Kewirausahaaan

No r hitung r tabel Ket 1 0,575 0,468 Valid 2 0,626 0,468 Valid 3 0,829 0,468 Valid 4 0,609 0,468 Valid 5 0,680 0,468 Valid 6 0,592 0,468 Valid 7 0,558 0,468 Valid 8 0,708 0,468 Valid 9 0,522 0,468 Valid

10 0,655 0,468 Valid 11 0,776 0,468 Valid 12 0,648 0,468 Valid 13 0,644 0,468 Valid 14 0,718 0,468 Valid 15 0,678 0,468 Valid 16 0,518 0,468 Valid 17 0,667 0,468 Valid 18 0,575 0,468 Valid 19 0,700 0,468 Valid 20 0,820 0,468 Valid 21 0,571 0,468 Valid 22 0,796 0,468 Valid 23 0,628 0,468 Valid 24 0,626 0,468 Valid 25 0,593 0,468 Valid 26 0,774 0,468 Valid 27 0,636 0,468 Valid 28 0,703 0,468 Valid 29 0,691 0,468 Valid 30 0,503 0,468 Valid 31 0,496 0,468 Valid 32 0,480 0,468 Valid 33 0,820 0,468 Valid 34 0,564 0,468 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 7 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel

Kultur Lingkungan Kerja

No r hitung r tabel Ket 1 0,550 0,468 Valid 2 0,673 0,468 Valid 3 0,631 0,468 Valid 4 0,566 0,468 Valid 5 0,787 0,468 Valid 6 0,668 0,468 Valid 7 0,578 0,468 Valid 8 0,649 0,468 Valid 9 0,620 0,468 Valid

10 0,660 0,468 Valid 11 0,579 0,468 Valid 12 0,557 0,468 Valid 13 0,675 0,468 Valid 14 0,625 0,468 Valid 15 0,713 0,468 Valid 16 0,599 0,468 Valid 17 0,697 0,468 Valid 18 0,702 0,468 Valid 19 0,651 0,468 Valid 20 0,493 0,468 Valid 21 0,630 0,468 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kestabilan atau keandalan alat ukur

dalam mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk

mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil yang

konsisten atau stabil bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang

sama. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan persamaan

Alpha Cronbach (Husein,2002:125):

ri

Σ−

− 2

2

1)1( t

b

kk

σσ=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Keterangan:

ri :

k : Jumlah butir pertanyaan Reliabilitas Instrumen

2bσΣ : Jumlah Varians butir

2tσ : Total Varians

Jika hasil perhitungan Cronbach-alpha di atas nilai 0,60 maka

dikatakan bahwa instrumen penelitan tersebut adalah reliabel (Nunnaly,

dalam Gozali, 2001:133).

Berikut ini tabel interpretasi untuk mengukur tingkat keandalan

koefisien korelasi nilai r (Sugiyono,2001:183):

Tabel 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat

Untuk proses perhitungan reliabilitas penulis menggunakan bantuan

SPSS 15 (lihat lampiran 3). Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 9 Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel

No Variabel

Penelitian Koefisien

r Koefisien

r hitung Kesimpulan

tabel Kriteria

1 Efektivitas mengelola usaha

0,950 0,468 Reliabel Sangat Andal

2 Jiwa kewirausahaan 0,961 0,468 Reliabel Sangat Andal

3 Kultur lingkungan kerja 0,931 0,468 Reliabel Sangat Andal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Hasil analisis uji reliabilitas pada tabel diatas kemudian

dibandingkan dengan tabel tingkat hubungan. Dari hasil perbandingan

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel efektivitas mengelola

usaha dengan koefisien reliabilitas 0,950 memiliki tingkat hubungan

sangat andal, variabel jiwa kewirausahaan dengan koefisien reliabilitas

0,961 memiliki tingkat hubungan sangat andal, variabel kultur lingkungan

kerja dengan koefisien reliabilitas 0,931 juga memiliki tingkat hubungan

yang sangat andal.

Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa instrumen memenuhi

syarat valid dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengumpulkan data.

H. Uji Prasyarat Analisis Korelasi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data

yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas menggunakan tes one sample Kolmogorov Smirnov. Rumus uji

Kolmogorov Smirnov adalah ( Sydney Siegel, 1997) :

( ) ( )[ ]xSnxFoD −=

Keterangan:

D = Deviasi Maksimum Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditemukan Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka distribusi data dikatakan

normal dan sebaliknya.

Atau dengan menggunakan rumus chi kuadrat yaitu (Arikunto,2000) :

( )fh

fhfo −Σ=2χ

Keterangan : 2χ = Chi kuadrat

fo = Frekuensi observasi fh = frekuensi harapan

Dengan derajat kebebasan (db)= fh-1, signifikansi 5% maka suatu

ubahan dikatakan normal bila 2χ hasil hitungan lebih kecil dari 2χ tabel

pada taraf signifikansi 5%.

I. Analisis Data

Dalam analisis data ada 2 tahap yang harus dilalui yaitu analisis

deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis

menggunakan teknik analisis regresi.

1. Analisis Deskriptif

Dalam analisis deskriptif memaparkan tentang harga rata-rata

(mean), median, modus, standar deviasi dan menghitung % dari masing-

masing variabel.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ingin menyatakan

bahwa ada hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

mengelola usaha apabila ditinjau dari permodalan, pendidikan dan kultur

lingkungan kerja. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

variabel – variabel tersebut digunakan model persamaan regresi yaitu :

a. Hipotesis I

1) Rumusan Hipotesis:

Ho : tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara

jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan

regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan

rumus sebagai berikut:

( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110

Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta

1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan

2Χ = Variabel permodalan

21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel permodalan

321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)

iµ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi

variabel X1X2 terhadap Yi

maka dilakukan pembandingan nilai

signifikansi koefisien regresi ( ) dengan taraf signifikansi (α )

yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi

( 3β ) lebih rendah dari taraf signifikansi (α ) 0,05.

b. Hipotesis 2

1) Rumusan Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara

jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

2) Rumus

( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110

Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta

1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan

2Χ = Variabel pendidikan

21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel pendidikan

321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)

iµ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi

variabel X1X2 terhadap Yi

maka dilakukan pembandingan nilai

signifikansi koefisien regresi ( ) dengan taraf signifikansi (α )

yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis

penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi

( 3β ) lebih rendah dari taraf signifikansi (α ) 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

c. Hipotesis 3

1) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Power Distance

a) Rumusan Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha.

b) Rumus :

( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110

Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta

1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan

2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)

iµ = Pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari

interaksi variabel X1X2 terhadap Yi

maka dilakukan

pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( ) dengan

taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini

yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf

signifikansi (α ) 0,05.

2) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Individualism dan

Collectivsm

a) Rumusan Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

individualism dan collectivsm terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

individualism dan collectivsm terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

b) Rumus :

( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110

Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta

1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan

2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivsm

21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada

dimensi individualism dan collectivsm 321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)

iµ = Pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari

interaksi variabel X1X2 terhadap Yi

maka dilakukan

pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( ) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini

yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai

signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf

signifikansi (α ) 0,05.

3) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi femininity dan maculinity

a) Rumusan Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

femininity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ditolak.

Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

femininity dan maculinity terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

b) Rumus :

( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110

Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta

1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan

2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan maculinity

21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan maculinity

321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)

iµ = Pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari

interaksi variabel X1X2 terhadap Yi maka dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( 3β ) dengan

taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini

yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai

signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf

signifikansi (α ) 0,05.

4) Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Uncertainty Avoidance

a) Rumusan Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ditolak.

Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

b) Rumus :

( ) ii µβββα +ΧΧ+Χ+Χ+=Υ 21322110

Keterangan: iΥ = Variabel efektivitas mengelola usaha 0α = Konstanta

1Χ = Variabel jiwa kewirausahaan

2Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

21ΧΧ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh) iµ = Pengganggu regresi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari

interaksi variabel X1X2 terhadap Yi

maka dilakukan

pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi ( ) dengan

taraf signifikansi (α ) yang digunakan dalam penelitian ini

yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai

signifikansi koefisien regresi ( 3β ) lebih rendah dari taraf

signifikansi (α ) 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Untuk memperjelas kondisi sebenarnya dari data yang digunakan

untuk penelitian maka disajikan deskripsi responden tentang umur perusahaan,

umur pengusaha serta jumlah kekayaan usaha. Bentuk pendeskripsian

responden tersebut adalah sebagai berikut :

1. Deskriptif Responden

a. Umur Perusahaan

Berikut disajikan tabel diskripsi data umur perusahaan responden :

Tabel 10 Tabel distribusi frekuensi umur perusahaan

No Umur Perusahaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%) 1. < 10 Tahun 22 55 2. 10 - 20 Tahun 13 32,5 3. > 20 Tahun 5 12,5 Total 40 100

Berdasarkan tabel perhitungan di atas diketahui bahwa

perbandingan antara umur perusahaan kurang dari 10 tahun, yaitu

sebanyak 22 responden (55%). Hal ini menunjukan bahwa banyak

perusahaan baru yang muncul. Umur yang kurang dari 10 tahun

tersebut masih dianggap sebagai perusahaan baru, karena sebenarnya

perusahaan kerajinan kulit di Manding Bantul sudah lama ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

b. Umur Pengusaha

Berikut disajikan tabel diskripsi data umur pengusaha :

Tabel 11 Tabel distribusi frekuensi umur pengusaha

No Umur Pengusaha Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%)

1. < 30 Tahun 4 10 2. 30-50 Tahun 27 67,5 3. > 50 Tahun 9 22,5 Total 40 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang berumur

30–50 tahun sebanyak 27 responden (67,5%). Para pengusaha kulit di

Manding didominasi oleh orang yang relatif lebih muda, yang

memungkinkan mereka untuk lebih cekatan dan terampil dalam

menyelesaikan pekerjaan atau menjalankan usahanya.

c. Kekayaan Usaha

Berikut disajikan tabel diskripsi data jumlah kekayaan usaha :

Tabel 12 Tabel distribusi frekuensi jumlah kekayaan usaha

No Jumlah Kekayaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%) 1. >100 juta 3 7,5 2. 50 juta-100 juta 9 22,5 3. <50 juta 28 70 Total 40 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa responden dengan jumlah

kekayaan usaha <50 juta sebanyak 28 responden (70 %). Kebanyakan

para pengusaha kerajinan kulit Manding berasal dari kalangan

masyarakat menengah kebawah, hal ini bisa dilihat dari kekayaan

yang dimiliki oleh pengusaha pada umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2. Deskriptif Variabel Penelitian

Sebelum data dianalisis pertama-tama disajikan dahulu deskripsi

data tentang variabel permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja,

jiwa kewirausahaan serta efektivitas mengelola usaha. Deskripsi variabel

penelitian ini memaparkan harga rata-rata (mean), median, modus dan

deviasi standar dari masing-masing variabel dalam penelitian. Adapun

bentuk pendeskripsian tersebut dengan menggunakan tabel distribusi

frekuensi untuk masing-masing variabel penelitian. Berikut deskripsi data

penelitian dari masing-masing variabel dalam penelitian.

a. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang

menggunakan modal sendiri

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 7. (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5).

Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel efektivitas

mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal

sendiri digunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II (Masidjo,

1995:157). Berikut disajikan tabel interpretasi penilaian variabel

efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang

menggunakan modal sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 13 Interpretasi efektivitas mengelola usaha

ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri

Perhitungan Skor f fr Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 7 25,92 % Sangat tinggi

21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 55,55 % Tinggi

21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 4 14,81 % Cukup

21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 0 % Rendah

Di bawah 46% < 60 1 3,72 % Sangat rendah

Jumlah 27 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 82,60; median = 84,44; modus = 82,5; terletak pada skor 76

– 89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas

mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal

sendiri dikatakan tinggi.

b. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal

sendiri

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 11 (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

ditinjau dari responden yang hanya menggunakan modal sendiri

sebagai berikut :

Tabel 14 Interpretasi jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 9 33,33 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 11 40,75 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 6 22,22 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 3,70 % Rendah

Di bawah 46% < 97 0 0 % Sangat rendah Jumlah 27 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 135,7; median =145,7; modus =142,1; berada pada skor 124

– 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dikatakan

tinggi.

c. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang

menggunakan modal sendiri ditambah modal asing

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval adalah 6 (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas

mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal

sendiri ditambah modal asing sebagai berikut :

Tabel 15

Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori

21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 6 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 6 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 0 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 Rendah

Di bawah 46% < 60 0 Sangat rendah Jumlah 13

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 87,96; median = 83,75; modus = 83,3; berada pada skor 76 –

89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola

usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri

ditambah modal asing dikatakan tinggi.

d. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal

sendiri ditambah modal asing.

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval adalah 11 (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah

modal asing sebagai berikut :

Tabel 16 Interpretasi jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 5 20,83 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 58,33 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 4 16,67 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 0 0 % Rendah

Di bawah 46% < 97 1 4,17 % Sangat rendah Jumlah 24 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 131,33; median =129,5; modus =125,57; berada pada skor

124 – 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa

kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal

sendiri ditambah modal asing dikatakan tinggi.

e. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki

pendidikan rendah

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

frekuensi dengan jumlah kelas kelas 5 dan panjang interval adalah 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

(cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran

5).

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas

mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan

rendah sebagai berikut :

Tabel 17 Interpretasi efektivitas mengelola usaha

ditinjau dari responden dengan pendidikan rendah

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 1 10 % Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 8 80 % Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 10 % Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 0 % Rendah

Di bawah 46% < 60 0 0 % Sangat rendah Jumlah 10 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 82,5; median = 84,5; modus = 85.3; berada pada skor 76 –

89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola

usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah

dikatakan tinggi.

f. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan

rendah.

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

frekuensi dengan jumlah kelas 4 dan panjang interval adalah 13 (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah sebagai

berikut :

Tabel 18 Interpretasi jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 2 20 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 5 50 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 2 20 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 10 % Rendah

Di bawah 46% < 97 0 0 % Sangat rendah Jumlah 10 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 132,4; median =125,25; modus =132,83; berada pada skor

124 – 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa

kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan

rendah dikatakan tinggi.

g. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki

pendidikan tinggi.

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 7 (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas

mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan

tinggi sebagai berikut :

Tabel 19 Interpretasi efektivitas mengelola usaha

ditinjau dari responden dengan pendidikan tinggi

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 12 40% Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 50 % Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 10 % Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 10 % Rendah

Di bawah 46% < 60 1 10 % Sangat rendah Jumlah 30 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 85,57; median = 80,2; modus = 81,83; berada pada skor 76 –

89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola

usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi

dikatakan tinggi.

h. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan

Tinggi.

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 13 (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5)

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi sebagai

berikut :

Tabel 20 Interpretasi jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 8 26,67 % Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 46,67 % Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 7 23,33 % Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 3,33 % Rendah

Di bawah 46% < 97 0 0 % Sangat rendah Jumlah 30 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 133,5; median =141,25; modus =136,5; berada pada skor 124

– 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan

ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi dikatakan

tinggi.

i. Kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

Interpretasi penilaian ditinjau dari power distance adalah

sebagai berikut (cara penentuan kelas dan panjang interval dapat

dilihat pada lampiran ) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan

kerja ditinjau dari power distance sebagai berikut:

Tabel 21 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari

power distance

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 21 52,5 % Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 - 25 17 42,5 % Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 5 % Cukup 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 0 % Rendah

Di bawah 46% <17 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 52,5%

responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari power

distance sangat tinggi, sedangkan 42,5% responden menyatakan kultur

lingkungan kerja ditinjau dari power distance tinggi.

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 25,7; median =32,1; modus =29,3; berada pada skor > 25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja

ditinjau dari jarak kekuasaan atau power distance cenderung sangat

tinggi.

j. Kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism versus

collectivism

Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari

individualism versus collectivism adalah sebagai berikut (cara

penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran ):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan

kerja ditinjau dari individualism versus collectivism sebagai berikut :

Tabel 22 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari

individualism versus collectivism

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 5 + 81%(25-5) = 21,2→ 21 >21 11 27,5 % Sangat Tinggi 5 + 66%(25-5) = 18,2→ 18 18 – 21 21 52,5 % Tinggi 5 + 56%(25-5) = 16,2→ 16 16 – 17 6 15 % Sedang 5 + 46%(25-5) = 14,2→ 14 14 – 15 2 5 % Rendah

Di bawah 46% <14 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %

Keterangan: f = Frekuensi Fr = Frekuensi Relatif

Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 27,5%

responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari

individualism versus collectivism sangat tinggi, sedangkan 52,5%

responden menyatakan individualism versus collectivism tinggi, 15%

responden menyatakan individualism versus collectivism sedang, yang

artinya berada di antara individualism versus collectivism, dan 5%

merupakan responden yang menyatakan individualism versus

collectivism kuat.

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 20,23; median =20,00; modus =20; berada pada skor 18 - 21.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja

ditinjau dari individualism versus collectivism cenderung

collectivismnya tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

k. Kultur lingkungan kerja pada dimensi feminity dan masculinity.

Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari

feminity dan masculinity adalah sebagai berikut (cara penentuan kelas

dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5) :

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan

kerja ditinjau dari feminity dan masculinity sebagai berikut :

Tabel 23 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari

femininity dan masculinity

Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 16 40 % Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 – 25 22 55 % Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 5 % Sedang 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 0 % Rendah

Di bawah 46% <17 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %

Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 40%

responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari feminity

dan masculinity sangat tinggi, sedangkan 55% responden menyatakan

feminity dan masculinity tinggi, 5% responden menyatakan feminity

dan masculinity sedang, yang artinya berada di antara feminity dan

masculinity.

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 25,73; median =26,00; modus =24; berada pada skor > 25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

ditinjau dari feminity dan masculinity cenderung masculinitynya sangat

tinggi.

l. Kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari

uncertainty avoidance adalah sebagai berikut (cara penentuan kelas

dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5) :

Dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II

dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan

kerja ditinjau dari uncertainty avoidance sebagai berikut :

Tabel 24 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari

uncertainty avoidance Perhitungan Skor-skor f fr Kategori

4 + 81%(20-4) = 16,96→ 17 >17 11 27,5 % Sangat Tinggi 4 + 66%(20-4) = 14,96→ 15 15 – 17 20 50 % Tinggi 4 + 56%(20-4) = 12,96→ 13 13 – 14 6 15% Cukup 4 + 46%(20-4) = 11,36→ 11 11 – 12 3 7,5% Rendah Di bawah 46% <11 0 0 % Sangat Rendah

Jumlah 40 100 % Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif

Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 27,5%

responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari

uncertainty avoidance sangat tinggi, sedangkan 50% responden

menyatakan uncertainty avoidance tinggi, 15% responden menyatakan

uncertainty avoidance sedang.

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor

(mean) = 16,42; median =16,00; modus =16; berada pada skor 15 - 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja

ditinjau dari uncertainty avoidance cenderung tinggi.

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan program SPSS 15. Dari

hasil pengujian One-Sample Kolmogorof-Smirnov dapat diketahui bahwa

data untuk variabel efektivitas mengelola usaha, jiwa kewirausahaan,

kultur lingkungan kerja berdistribusi normal karena asymp.sig (2 tailed)

lebih besar dari α . Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian

normalitas (lihat lampiran )

Tabel 25 Ringkasan hasil pengujian normalitas

No Variabel Asymp.sig (2-tailed) α Kesimpulan

1 Efektivitas mengelola usaha 0,966 0,05 Normal 2 Jiwa kewirausahaan 0,992 0,05 Normal 3 Kultur lingkungan kerja 0,479 0,05 Normal

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa data untuk variable

efektivitas mengelola usaha memiliki asymp.sig (2 tailed) 0,966 lebih

besar dari α 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal, variabel jiwa

kewirausahaan memiliki asymp.sig (2 tailed) 0,992 lebih besar dari α

0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal dan untuk variabel kultur

lingkungan kerja juga berdistribusi normal karena asymp.sig (2 tailed)

0,479 lebih besar dari α 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini ada tiga hipotesis yang akan diuji. Dari ketiga

hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan analisis Regresi dengan

bantuan Statistical Package for Social Sciences (SPSS 15). Hasil

perhitungan yang dilakukan diperoleh korelasi dari masing-masing

variabel moderator yaitu Permodalan, Pendidikan dan Kultur Lingkungan

Kerja terhadap hubungan antara variabel bebas yaitu Jiwa Kewirausahaan

(X1) dengan variabel terikat Efektivitas Mengelola Usaha (Y).

a. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha

1) Rumusan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan permodalan

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan permodalan terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha.

2) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien

regresi ( β 3 = 0,570) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf

signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis

data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran 6 ):

Y = 67,780 + 0,160 X1 + 19,833 X 2 – 0,192 X1 X 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Permodalan

X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan Permodalan

Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien

regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel permodalan dengan variabel

jiwa kewirausahaan adalah - 0,192.

Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi

permodalan dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas

mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada

nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,570 > α =

0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh

permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha adalah tidak signifikan. Secara umum,

hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan dugaan awal

penelitian. Dengan kata lain tidak ada pengaruh permodalan

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha pada industri kerajinan kulit di daerah Bantul,

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Pengaruh Pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

1) Rumusan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha.

2) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien

regresi ( β 3 = 0,628) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf

signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis

data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran 6 ):

Y = 110,822 – 0,227 X1 – 14,600 X 2 + 0,150X1 X 2

Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Pendidikan

X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan Pendidikan

Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel pendidikan dengan

variabel jiwa kewirausahaan adalah 0,150.

Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi

pendidikan dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas

mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,628 > α =

0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh

pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha adalah tidak signifikan.. Secara umum,

hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan dugaan awal

penelitian. Dengan kata lain tidak ada pengaruh pendidikan

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha pada industri kerajinan kulit di daerah Bantul,

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

1) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Power Distance

a) Rumusan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur

lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan

kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha.

b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi

koefisien regresi ( β 3 = 0,551) dimana nilai tersebut lebih

besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk

ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut (lampiran 6 ):

Y = 66,261 + 0,735 X1 – 33,157 X 2 + 1,188 X1 X 2

Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha

X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi power

distance X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan

kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan

kerja pada dimensi power distance dengan variabel jiwa

kewirausahaan adalah 1,188.

Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi

kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance dengan

jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola usaha

menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha yang

digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,551 > α = 0,05).

Dengan kata lain pengaruh kultur lingkungan kerja pada

dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak

signifikan.

Secara umum, hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan

dengan dugaan awal penelitian. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja

pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada

industry kerajinan kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

2) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Collectivism dan

Individualism

a) Rumusan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur

lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan

Individualism terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan

kerja pada dimensi collectivism dan Individualism

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi

koefisien regresi ( β 3 = 0,530) dimana nilai tersebut lebih

besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk

ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut (lampiran 6 ):

Y = 76,503 + 0,419 X1 – 28,896 X 2 + 1,309 X1 X 2

Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan

X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus individualism

X 1 X 2 a = Nilai Interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus individualism

Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan

kerja pada dimensi collectivism versus individualism dengan

variabel jiwa kewirausahaan adalah 1,309.

Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi

kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus

Individualism dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas

mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada

nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,530 >

α = 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism

versus individualism terhadap hubungan antara jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak

signifikan. Secara umum, hasil pengujian hipotesis ini tidak

sejalan dengan dugaan awal penelitian. Dengan kata lain tidak

ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

collectivism versus individualism terhadap hubungan antara

jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada

industri kerajinan kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

3) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Femininity dan Masculinity

a) Rumusan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur

lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan

kerja pada dimensi femininity dan masculinity terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi

koefisien regresi ( β 3 = 0,620) dimana nilai tersebut lebih

besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut (lampiran 6 ):

Y = 72,875 + 0,482 X1 – 40,008 X 2 + 1,423 X1 X 2

Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan

kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan masculinity

Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan

kerja pada dimensi femininity dan masculinity dengan variabel

jiwa kewirausahaan adalah 1,423.

Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi

kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas

mengelola usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada

nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,620 >

α = 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak signifikan..

Dengan kata lain tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja

pada dimensi femininity dan masculinity terhadap hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha

pada industri kerajinan kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

4) Kultur Lingkungan Kerja pada dimensi Uncertainty Avoidance

a) Rumusan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kultur

lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kultur lingkungan

kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

b) Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi

koefisien regresi ( β 3 = 0,245) dimana nilai tersebut lebih

besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka Ho gagal untuk

ditolak. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut (lampiran 6 ):

Y = 102,452 – 1,152 X1 – 55,133 X 2 + 3,171 X1 X 2

Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X1 = Jiwa kewirausahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

X 2 a = Kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

X 1 X 2 a= Nilai Interaksi antara Jiwa kewirausahaan dengan kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi variabel kultur lingkungan

kerja pada dimensi uncertainty avoidance dengan variabel jiwa

kewirausahaan adalah 3,171.

Nilai signifikansi koefisien regresi ( β 3 ) dari interaksi

kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola

usaha menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha

yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,245 > α = 0,05).

Dengan kata lain bahwa pengaruh kultur lingkungan kerja pada

dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha adalah tidak

signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty

avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha pada industri kerajinan

kulit di daerah Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh permodalan,

pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada industri kerajinan

kulit di Manding, Bantul. Ketiga variabel kontrol permodalan, pendidikan dan

kultur lingkungan kerja tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha yang

ditunjukkan dalam besarnya koefisien regresi hasil pegolahan data. Dalam

penelitian ini juga dapat dilihat sumbangan relatif dari masing-masing variabel

kontrol permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja seperti yang

dijelaskan didepan. Dengan demikian maka hasil penelitian ini kurang

mendukung kerangka berfikir yang disusun. Berikut adalah pembahasan

penelitian untuk masing-masing hipotesis.

1. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha.

Hasil penelitian menunjukan kesimpulan bahwa tidak ada

pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa

interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Interaksi antara jumlah modal yang dimiliki oleh para pengusaha

dengan jiwa kewirausahaan memperlemah derajat hubungan antara jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Seorang pengusaha

mampu berkreasi dan berinovasi secara leluasa dengan peralatan yang

lengkap dan lebih canggih. Suatu pekerjaan akan mendapatkan hasil yang

maksimal dengan cara yang lebih cepat sesuai dengan keinginan

pengusaha itu sendiri, apabila pengusaha memiliki peralatan yang lengkap

dan canggih. Hasil berupa produk yang diciptakan merupakan sebuah

orientasi yang sangat penting bagi para pengusaha. Pengadaan peralatan

produksi tidak terlepas dari jumlah modal yang dimiliki, karena dengan

modal yang cukup para pengusaha bisa memiliki peralatan yang lengkap.

Pengadaan peralatan yang lengkap dan canggih memungkinkan

para pengusaha untuk mengimplementasikan jiwa kewirausahaan yang

dimiliki secara maksimal, karena pengusaha dapat berkreasi dan

berinovasi secara bebas lewat produk yang diciptakan. Fasilitas produksi

yang relatif lebih lengkap memberikan dorongan untuk mengembangkan

dan memperbesar kapasitas usaha. Dorongan yang kuat terhadap

penyelesaian pekerjaan dengan lebih leluasa tersebut membuat usaha lebih

efektif dalam pengelolaannya.

Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan bahwa

variabel permodalan dalam memberikan pengaruh terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha tidak

signifikan. Hasil yang tidak signifikan tersebut dimungkinkan karena

masih ada faktor lain yang dianggap memberikan pengaruh yang lebih

besar terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

mengelola usaha, misalnya dari faktor pengusaha tersebut dalam

menggunakan modalnya dan penggunaan peralatan produksinya. Dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada

industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

2. Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan

Penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan bahwa tidak

ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa

interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Dengan kata lain interaksi antara latar belakang pendidikan yang

dimiliki oleh para pengusaha dengan jiwa kewirausahaan memperkuat

derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha.

Dengan adanya wawasan yang dimiliki serta ilmu pengetahuan

lebih luas seorang pengusaha berfikir lebih maju dan memiliki orientasi

kedepan. Adanya cara pandang yang lebih luas dan lebih maju tersebut

memberikan pengaruh kejiwaannya khususnya jiwa dalam bewirausaha.

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh maka akan semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

baik pula dorongan atau kemampuan untuk beinovasi dan berkreasi.

Pendidikan akan tetap memiliki peranan penting dalam pengelolaan usaha

meskipun jiwa kewirausahaan yang dimiliki seorang pengusaha kurang

mendukung.

Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan bahwa

pendidikan bukan salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan antara

jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha, karena

pendidikan memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Banyak faktor

lain yang diduga menjadi pengaruh diantaranya adalah keterampilan dan

keuletan pengausaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh

pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha pada industri kerajinan kulit di daerah

Manding Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

a. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha.

Penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan bahwa tidak

ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

variabel memperkuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha.

Dengan kata lain interaksi antara kultur lingkungan kerja pada

dimensi power distance dengan jiwa kewirausahaan memperkuat

derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha. Deskripsi kultur lingkungan kerja menunjukkan

bahwa sebagian besar responden dengan jumlah 21 responden (52,5%)

memiliki power distance kategori sangat tinggi, responden dengan

jumlah 17 responden (42,5%) memiliki power distance kategori tinggi.

Semakin tinggi power distance yang dimiliki maka semakin kuat

derajat hubungan jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha.

Jarak kekuasaan yang tinggi memberikan dampak terhadap

seseorang untuk bekerja lebih giat karena terbebani oleh aturan yang

ketat serta kekuasaan yang terpusat. Dengan adanya aturan,

mekanisme dan kebiasan-kebiasan dalam mempertahankan perbedaan

status atau kekuasaan akan tercipta suasana kerja yang disiplin,

sehingga suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan. Kekuasaan akan menjadi pusat dalam pengambilan

keputusan, karena manajer dianggap lebih unggul dalam hal

kemampuan dan ilmu pengetahuan.

Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan

bahwa power distance memberikan pengaruh yang tidak signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur

lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada

industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

b. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan

Individualism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan bahwa tidak

ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan

Individualism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa

interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Interaksi kedua variabel antara kultur lingkungan kerja pada

dimensi collectivism dan Individualism dengan jiwa kewirausahaan

memperkuat derajat hubungan anatara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha. Sebagian besar responden memiliki kultur

lingkungan kerja yang bersifat collectivism, ini bisa dilihat dari

deskripsi kultur lingkungan kerja. Sebanyak 21 responden (52,5%)

memiliki sifat collectivism dalam kategori tinggi, 11 responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

(27,5%) memiliki sifat collectivism dalam kategori sangat tinggi. Hal

ini berarti bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism

dan Individualism yang tinggi akan memperkuat derajat hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Kultur lingkungan kerja collectivism dan Individualism

menekankan kewajibannya pada masyarakat atau kelompok daripada

hak-hak pribadinya, bahkan diharapkan untuk mengorbankan

kepentingan pribadinya demi tujuan kelompok. Collectivism dan

Individualism memiliki pandangan bahwa orang tidak dapat hidup

sendiri termasuk dalam lingkungan kerja. Bahwa hubungan antara

atasan dan bawahan didasarkan pada kontrak yang dapat memberikan

keuntungan bersama. Mengesampingkan kepentingan pribadi demi

kepentingan kelompok akan menghasilkan kinerja perusahaan yang

lebih baik, efektif dan efisien karena dalam suatu perusahaan

seseorang tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan semuanya

sendirian dam pasti membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu,

kepentingan kelompok lebih diutamakan karena akan mempengaruhi

kinerja perusahaan.

Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan

bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism dan

Individualism memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

kerja pada dimensi collectivism dan Individualism terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada

industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

c. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan kesimpulan

bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

femininity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hal tersebut

menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha.

Dengan kata lain interaksi antara kultur lingkungan kerja pada

dimensi femininity dan masculinity dengan jiwa kewirausahaan

memperkuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha. Deskripsi kultur lingkungan kerja

menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan jumlah 22

responden (55%) memiliki sifat masculinity dalam kategori tinggi, 16

responden (22%) memiliki sifat masculinity dalam kategori sangat

tinggi. Hal ini berarti bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

masculinity akan memperkuat hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha.

Kultur lingkungan kerja yang memiliki gaya kepemimpinan

masculinity akan terasa lebih tegas dan keras terhadap bawahan,

menekankan pada keadilan, dan penyelesaian masalah pekerjaan

diselesaikan dengan ketegasan. Kondisi semacam ini akan memberikan

hasil pekerjaan yang maksimal dan tepat waktu karena adanya

ketegasan dari atasan. Sedangkan gaya kepemimpinan yang

kewanitaan, akan menggunakan kemampuannya secara maksimal demi

terciptanya kesepakatan bersama, menekankan kebersamaan,

solidaritas dan kualitas sehingga tercipta hubungan interpersonal yang

baik, keharmonisan dan kinerja kelompok. Terciptanya kondisi

semacam ini akan memberikan pengaruh terhadap derajat hubungan

jiwa kewirausahaan seseorang terhadap efektivitas mengelola usaha.

Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan

bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan

kerja pada dimensi femininity dan masculinity terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada

industri kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

d. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha.

Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa tidak ada

pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel

memperkuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha. Dengan kata lain interaksi variabel kultur

lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap jiwa

kewirausahaan memperkuat derajat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

Dalam lingkungan kerja yang memiliki kultur uncertainty

avoidance tinggi jarang terjadi keluar masuk karyawan karena merasa

terancam dengan ketidakpastian sehingga berusaha untuk menciptakan

mekanisme untuk mengurangi resiko itu. Disini karyawan dituntut

sejauh mana dan kesiapan dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.

Sehingga perilaku karyawan kurang berani dalam mengambil resiko

dan petualangan, serta perilakunya lebih ritual. Dengan begitu dapat

diketahui seberapa banyak karyawan yang ingin bekerja untuk jangka

waktu lama di perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Dilihat dari hasil perhitungan signifikansinya menunjukkan

bahwa kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap hubungan antara

jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada

dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha pada industri

kerajinan kulit di daerah Manding Bantul, Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Koefisien regresi ( 3β ) sebesar – 0,192 menunjukkan adanya pengaruh

negatif permodalan yang akan memperlemah hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari signifikansi

koefisien regresi sebesar 0,507 lebih besar dari taraf signifikansi sebesar

0,05; menunjukkan bahwa pengaruh permodalan tidak signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

2. Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 0,150 menunjukkan adanya pengaruh positif

pendidikan yang akan memperkuat hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari signifikansi koefisien

regresi sebesar 0,628 lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 0,05;

menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan tidak signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan

antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

3. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

a. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha.

Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 0,551 menunjukkan adanya

pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance

yang akan memperkuat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha. Nilai signifikansi koefisien regresi

sebesar 1,188 lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 0,05;

menunjukkan bahwa pengaruh power distance tidak signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada

dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan

dengan efektivitas mengelola usaha.

b. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism versus

Individualism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 1,309 menunjukkan adanya

pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi collectivism

versus Individualism yang akan memperkuat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Nilai signifikansi

koefisien regresi sebesar 0,530 lebih besar dari taraf signifikansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

sebesar 0,05; menunjukkan bahwa pengaruh kultur lingkungan kerja

pada dimensi collectivism versus Individualism tidak signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada

dimensi collectivism versus Individualism yang akan memperkuat

hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

usaha.

c. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha.

Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 1,423 menunjukkan adanya

pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan

masculinity yang akan memperkuat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari

signifikansi koefisien regresi sebesar 0,620 lebih besar dari taraf

signifikansi sebesar 0,05; menunjukkan bahwa pengaruh kultur

lingkungan kerja pada dimensi femininity dan masculinity tidak

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur

lingkungan kerja pada dimensi masculinity terhadap hubungan antara

jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

d. Pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance

terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas

mengelola usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Koefisien regresi ( 3β ) sebesar 3,171 menunjukkan adanya

pengaruh positif kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty

avoidance yang akan memperkuat hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Hasil dari

signifikansi koefisien regresi sebesar 0,245 lebih besar dari taraf

signifikansi sebesar 0,05; menunjukkan bahwa pengaruh kultur

lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance tidak signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja

pada dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa

kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

B. Keterbatasan penelitian

1. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada faktor permodalan,

pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa kewirausahaan serta efektivitas

mengelola usaha karena terbatasnya waktu, biaya dan tenaga. Ada

kemungkinan besar hasil penelitian dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Sebab selain faktor diatas, ada pula faktor internal yang mempengaruhi

jiwa kewirausahaan terhadap hubungannya dengan efektivitas mengelola

usaha, yaitu faktor kemampuan manajerial dan kondisi psikologis

pengusaha yang belum terungkap dalam penelitian ini.

2. Peneliti tidak dapat menelusuri lebih lanjut bagaimana kejujuran dan

keseriusan responden dalam mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

3. Hasil penelitian ini didapat berdasarkan pengisian kuesioner saja yang

mungkin kurang mengetahui akan kondisi yang dialami para pengusaha,

baik dalam keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat.

Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga.

C. Saran

1. Beberapa pengusaha perlu meningkatkan jumlah modal yang dimiliki guna

menopang kondisi perekonomian dan untuk meningkatkan sarana dan

prasarana dalam berwirausaha.

2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan alangkah baiknya para

pengusaha mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan atau pelatihan

manajerial khususnya bagi mereka yang memiliki latar belakang

pendidikan yang rendah.

3. Pemerintah hendaknya membuat program yang sekiranya dapat dilakukan

guna memperbaiki perekonomian para pengusaha, sehigga para pengusaha

dapat memiliki dorongan yang kuat dalam berwirausaha.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain,

misalnya, kemampuan manajerial, kecerdasan emosional, dan jenis

kelamin. Peneliti juga menyarankan agar penelitian selanjutnya tidak

hanya menggunakan satu metode pengumpulan data saja melainkan

menggunakan metode lain seperti observasi, wawancara serta dokumen-

dokumen yang relevan sehingga hasil penelitian dapat menunjukkan

kenyataan/keadaan responden yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu. (1975). Ilmu Jiwa Umum. Semarang: Rahmadi

Arikunto, Suharsimi. (2000). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Daien, Amir. (1974). Ilmu Pendidikan. Malang: Almamater YPTP.

Hardjoseputro, S. (1987). Berjaya karena Berwirausaha, Jakarta: Galaxy Puspa

Mega.

Hoffstede, Geert. (1980). Culture's Consequen: International Differences in Work

Related Values Baverly Hills and London: Sage Publication.

Husein, Umar. (2001). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.

Idris, Zahara (1984). Dasar-Dasar Kependidikan. Angkasa :Bandung.

Imam, Ghozali. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate, Semarang: Badan

Penerbitan UNDIP

Kisni, Daya dan Tri Salis Yuhardi. (2003). Psikologi Lintas Budaya. Malang:

UMM.

Kiswantoro, Victorianus. (1998). Hubungan antara Sikap Mental Wiraswasta

dengan Tingkat Keberhasilan Berusaha. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Komaruddin. (1981). Analisa Manajemen Permodalan. Bandung: Alumni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Longenecker, Justin. Dkk. (2000). Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil.

Salemba Empat: Jakarta.

Muhyadi. (1989). Organisasi Teori Struktur dan Proses, Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan : Yogyakarta

Ndraha, Taliziduhu (1999). Teori Budaya Organisasi : pegangan belajar bahan

diskusi.. Bidang Kajian Utama Ilmu-Ilmu Sosial Kerjasama IIP-UNPAD

Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung.

Alfabeta.

Sari, Amalia. (2005). Pengaruh Kreatifitas, Harga diri, dan Pengetahuan

Kewiraswastaan terhadap Minat berwiraswasta Siswa Kelas III SMK

YPKK 1 Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Setiono. Lilly H. (2002). Mentalitas Wirausahawan.http://www.e-

psikologi.com/wirausaha/010802.htm

Siagian, Sondang .(1986). Eksekutif yang Efektif. Jakarta: Gunung Agung

Siegel, Siedney (1985). Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Gramedia : Jakarta.

Soemadji, Alex. (1982). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soemita. (1974). Masalah Permodalan. Bandung: Tarsito.

Suklirno, Sadono. (1985). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Bima Grafika

Sugiyono. (2001). Manajemen Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sungkono. (2000). Dasar Peladjaran Ilmu Djiwa. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma

Suryana. (2003). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Susanta, B.S.D. (1967). Ilmu Djiwa Umum. Solo: Seribu Satu.

Todaro.(2003). Pembangunan Ekonomi Dunia keTiga. Erlangga: Jakarta

Papu, Johanes. (2002). MemotivasiKaryawan.http://www.epsikologi.com/

wirausaha /010802.htm

Wibowo, Wahyu. (2004). Membangun Kultur Perusahaan. Melalui Kesadaran

Komunikasi Abad 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Yusuf, Muri. (1986). Pengantar Ilmu Pendidikan. Ghalia Indonesia : Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN

DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN

DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

Studi Kasus Sentra Industri Kerajinan Kulit

Manding Bantul, Yogyakarta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hal : Pengisian Koesioner

Kepada Yth

Bapak/Ibu/Sdr Pemilik Usaha Kerajinan Kulit

Di Bantul,Yogyakarta

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma

bermaksud mengadakan kegiatan penelitian yang berjudul “Pengaruh Permodalan,

Pendidikan, dan Kultur Lingkungan Kerja Terhadap Hubungan Antara Jiwa

Kewirausahaan Dengan Efektivitas Mengelola Usaha”.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr

menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu/Sdr berkenan

menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sejalan

dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Sdr

dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu/Sdr hanyalah semata-mata untuk

mencapai tujuan penelitian ini.

Saya menyadari bahwa pengisisan koesioner ini sedikit banyak

menggangu aktivitas Bapak/Ibu/Sdr. Oleh sebab itu, kami mohon maaf

sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr,

saya mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2009

Valentinus HariMurti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAGIAN I

Identitas Responden

Petunjuk Pengisian :

Pada bagian ini Bapak/Ibu/Sdr dimohon mengisi identitas perusahaan dan

identitas diri pada titik-titik yang tersedia pada setiap pernyataan di bawah ini.

1. Nama Industri : .......................................................

2. Jenis IndustriIndustri : .......................................................

3. Tahun Berdiri : .......................................................

4. Nama Pemilik : .......................................................

5. Umur : .......................................................

6. Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/D1/D2/D3/S1/S2/S3

…….

(Pilih yang sesuai dan ditulis pada tempat yang tersedia)

7. Pendidikan atau pelatihan yang pernah diikuti:

a. ........................................... lamanya: ........................... Mg/bln.

b. ........................................... lamanya: ........................... Mg/bln

8. Jika pernah mengikuti, pelatihan tersebut diselenggarakan oleh (diisi

nama lembaganya):

a. ............................................................................................................

b. ............................................................................................................

9. Berasal dari mana modal pertama kali Bapak/Ibu/Sdr memulai usaha ?

a. Modal sendiri

b. Pinjaman Bank/instansi lain

c. Lain-lain……..

10. Berapa modal pinjaman ketika memulai usaha (jika ada)?

Rp ......................................................................................................

11. Berapa persen modal pinjaman saudara sekarang dari modal keseluruhan

(jika ada)? …………%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAGIAN II, III dan IV

Petunjuk Pengisian :

1. Pada bagian ini Bapak/Ibu/Sdr dimohon menjawab setiap pertanyaan yang

berhubungan dengan Pengelolaan Usaha, Jiwa Kewirausahaan dan Kultur

Lingkungan Kerja

2. Jawaban Bapak/Ibu/Sdr ditulis dengan cukup memberi tanda (X) pada

alternatif jawaban yang sesuai

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RR : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN PILIHAN

1 Saya selalu merencanakan setiap langkah yang

akan saya lakukan dalam menyelasaikan

pekerjaan

SS S RR TS STS

2 Saya adalah orang yang terbiasa berusaha

mewujudkan rencana-rencana untuk masa

depan yang sudah ditetapkan.

SS S RR TS STS

3 Saya adalah orang yang setiap hari menyusun

rencana secara tertulis untuk menyelesaikan

pekerjaan.

SS S RR TS STS

4 Selalu menempatkan tujuan yang utama dan

selalu berusaha untuk mencapainya SS S RR TS STS

5 Saya memiliki target untuk dapat

menyelesaikan pekerjaan saya SS S RR TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya

dengan hasil sebaik mungkin SS S RR TS STS

7 Saya selalu memeriksa dan membandingkan

hasil pekerjaan saya dan rekan saya untuk

menilai cara kerja saya

SS S RR TS STS

8 Saya selalu memperhatikan hal-hal yang bisa

menjadi hambatan dalam bekerja SS S RR TS STS

9 Saya adalah orang yang bersedia

mengendalikan pengeluaran uang dengan

dengan baik.

SS S RR TS STS

10 Saya selalu membagi tugas dan tanggung

jawab kepada rekan kerja SS S RR TS STS

11 Saya adalah orang yang dapat membuat

kesepakatan kerjasama dengan pihak lain tanpa

kehilangan tujuan yang saya harapkan dari

kerjasama itu

SS S RR TS STS

12 Dalam menyelesaikan pekerjaan saya selalu

memberikan semangat pada diri saya untuk

bekerja dengan sebaik mungkin

SS S RR TS STS

13 Saya selalu berusaha mempertahankan

semangat kerja dalam menyelesaikan

pekerjaan

SS S RR TS STS

14 Saya bekerja total dalam menjalankan usaha SS S RR TS STS

15 Saya percaya pada kemampuan sendiri tanpa

tergantung dengan rekan kerja. SS S RR TS STS

16 Saya adalah orang yang percaya bahwa

pekerjaan saya adalah yang terbaik dari pada

yang lain

SS S RR TS STS

17 Saya adalah orang yang menghormati rekan

kerja dalam menyelesaikan pekerjaan SS S RR TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18 Saya adalah orang yang menjunjung tinggi

nilai kejujuran dalam berbagai aktivitas yang

saya lakukan

SS S RR TS STS

19 Saya adalah orang yang selalu

mempertimbangkan dengan matang dalam

mengambil setiap keputusan

SS S RR TS STS

20 Saya selalu meminta pendapat orang lain

dalam mengambil keputusan SS S RR TS STS

21 Saya adalah orang yang dengan mudah

menyampaikan gagasan /ide kepada rekan

kerja

SS S RR TS STS

NO PERNYATAAN PILIHAN

1 Saya adalah orang yang terbiasa memanfaatkan

pendapat atau ide orang lain yang lebih baik

dari yang saya miliki untuk kemajuan hidup

SS S RR TS STS

2 Saya selalu mencoba mengembangkan

beberapa alternatif pemecahan dan memilih

yang terbaik dari alternatif itu

SS S RR TS STS

3 Saya selalu memiliki ide baru yang saya yakini

lebih baik dari pada orang lain dalam

menyelesaikan pekerjaan

SS S RR TS STS

4 Saya memiliki inisiatif untuk menyelesaikan

suatu tugas dan pekerjaan tanpa harus

menunggu orang lain mengerjakan pekerjaan

itu

SS S RR TS STS

5 Saya menghindari suatu tindakan tertentu

ketika tindakan tersebut berujung pada suatu

kegagalan

SS S RR TS STS

6 Saya tertarik untuk melakukan kegiatan- SS S RR TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kegiatan baru yang menantang meskipun

kegiatan itu beresiko

7 Saya selalu siap menanggung resiko untuk

keputusan yang saya ambil SS S RR TS STS

8 Saya memiliki kemauan dan semangat yang

tinggi untuk memecahkan persoalan-persoalan SS S RR TS STS

9 Saya mampu memperkirakan perkembangan

usaha saya dimasa mendatang SS S RR TS STS

10 Saya mudah bekerjasama dengan orang lain

dalam suatu kelompok untuk tujuan bersama SS S RR TS STS

11 Saya adalah orang yang dapat mempercayai

orang lain dalam mengerjakan pekerjaan SS S RR TS STS

12 Saya bisa dipercaya oleh kelompok dalam

menyelesaikan pekerjaan yang menjadi bagian

pekerjaan saya

SS S RR TS STS

13 Saya selalu konsisten dengan tujuan yang ingin

dicapai meskipun teman-teman sudah putus asa

untuk mencapainya

SS S RR TS STS

14 Saya suka menciptakan suasana kerjasama

yang menyenangkan saat tiap anggota

kelompok terjadi pertentangan

SS S RR TS STS

15 Saya dapat memotivasi diri sendiri dengan

keinginan untuk berhasil dalam banyak hal SS S RR TS STS

16 Saya senang dengan berbagai bantuan yang

diberikan orang lain meskipun pemberian itu

ada berbagai persyaratan dari pemberinya

SS S RR TS STS

17 Saya dapat mengatur hidup saya dengan aturan

yang saya buat sendiri SS S RR TS STS

18 Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang

lain dalam berbagai situasi SS S RR TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19 Saya tetap taat atas aturan meskipun saudara

menyadari aturan tersebut kemungkinan

memperburuk keadaan

SS S RR TS STS

20 Saya dapat dengan cepat mensikapi kondisi

tertentu SS S RR TS STS

21 Saya suka berdiskusi dengan teman yang

memiliki pengetahuan dan wawasan lebih baik SS S RR TS STS

22 Saya suka membaca buku, majalah, surat kabar

sebagai sumber informasi dan penambah

wawasan.

SS S RR TS STS

23 Saya mampu mengelola waktu dan kegiatan

untuk menyelesaikan pekerjaan SS S RR TS STS

24 Saya memiliki pandangan hidup masa depan

yang lebih baik SS S RR TS STS

25 Saya puas dengan keadaan ekonomi

keluarga/saya saat ini SS S RR TS STS

26 Saya melihat hal-hal positif yang ada pada diri

orang lain SS S RR TS STS

27 Saya dengan rendah hati mau mengakui dan

meminta maaf jika saya berbuat suatu

kesalahan

SS S RR TS STS

28 Saya adalah orang yang mau bertanggung

jawab jika terjadi kesalahan/kegagalan dalam

menyelesaikan tugas dan menanggung

resikonya

SS S RR TS STS

29 Saya mementingkan hasil pekerjaan disamping

hubungan harmonis diantara anggota kelompok SS S RR TS STS

30 Saya menyukai berbagai kegiatan yang

memberikan kemajuan dan mendukung tujuan

hidup

SS S RR TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31 Saya merasa nyaman berada dalam suatu

lingkungan dengan tingkat persaingan yang

ketat

SS S RR TS STS

32 Saya beorientasi pada keuntungan ketika

menyelesaikan pekerjaan SS S RR TS STS

33 Saya dapat menikmati suasana bekerja yang

penuh tekanan/ketegangan dari pihak lain SS S RR TS STS

34 Saya dapat mengendalikan seluruh aktivitas

yang saya jalankan SS S RR TS STS

NO PERNYATAAN PILIHAN

1 Saya selalu menyapa karyawan setiap kali

bertemu SS S RR TS STS

2 Ketika karyawan melakukan kesalahan

pertama, saya menasehati dan menegurnya

sehingga karyawan tidak mengulangi

kesalahan yang sama

SS S RR TS STS

3 Saya selalu memberikan tunjangan ketika

menjelang hari Raya SS S RR TS STS

4 Saya mempertimbangkan masukan dari

karyawan dalam mengambil keputusan SS S RR TS STS

5 Saya selalu mengunjungi karyawan yang sakit

begitu pula sebaliknya SS S RR TS STS

6 Saya berusaha membantu ketika karyawan

mengalami kesulitan dalam bekerja SS S RR TS STS

7 Saya memberikan kebebasan pada karyawan

untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara

mereka sendiri

SS S RR TS STS

8 Dalam persaingan usaha yang ketat, saya

selalu menciptakan inovasi yang baru. SS S RR TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9 Saya memberikan pelatihan kepada karyawan

untuk meningkatkan kinerja karyawan SS S RR TS STS

10 Saya memperhatikan lingkungan kerja yang

baik (ventilasi, cahaya, ruang, warna, dsb)

supaya karyawan lebih nyaman dalam bekerja

SS S RR TS

STS

11 Saya mengikuti berbagai pelatihan untuk

meningkatkan ketrampilan kerja SS S RR TS STS

12 Saya memanfaatkan peluang menjanjikan

pendapatan tinggi untuk kemajuan perusahaan SS S RR TS STS

13 Saya memberikan kesempatan pada semua

karyawan untuk meningkatkan kualitas

kinerjanya.

SS S RR TS STS

14 Saya mampu menciptakan suasana yang

nyaman dan tenang bagi karyawan SS S RR TS STS

15 Saya memberikan jaminan keamanan kerja

ketika karyawan mengalami kecelakaan

dalam bekerja.

SS S RR TS STS

16 Saya memberikan upah yang layak bagi

karyawan SS S RR TS STS

17 Saya menciptakan produk yang mampu

memuaskan konsumen SS S RR TS STS

18 Saya mampu mengatasi kebosanan karyawan

misalnya dengan mengadakan rekreasi bersama SS S RR TS STS

19 Saya memberikan jatah cuti bagi karyawan SS S RR TS STS

20 Saya memberikan toleransi kepada karyawan

terhadap peraturan dan pedoman yang ada SS S RR TS STS

21 Saya sering memberiakn instruksi, mandat atau

saran kepada karyawan dalam bekerja. SS S RR TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 2 DATA INDUK PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

No Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Seaga Handicraft 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 Jogjaku Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 Subandi Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 Satijan Handicraft 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 2 5 Subardi handicraft 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 5 6 Puji Handicraft 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 2 1 3 3 3 2 3 7 Ratno Handicraft 4 3 4 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 1 2 1 3 3 4 2 3 8 Poniman Handicraft 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 9 Roosman Handicraft 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4

10 Seaga Putra 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 4 3 4 2 11 Rosita Handicraft 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 2 4 5 4 2 4 12 Sri Asih Handicraft 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 13 Lia Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 14 Suratman Handicraft 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 3 3 15 Toto Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 16 Fatimah Handicraft 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 3 17 Sada Sari Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 18 Muhadi Handicraft 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 19 Gunawan Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 2 4 5 5 5 4 20 Yudi Handicraft 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 21 Sutrisno Handicraft 3 4 2 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 5 5 4 3 22 Catur Handicraft 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 23 Dian Handicraft 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 1 1 4 5 5 5 3 24 Sigit Handicraft 5 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 1 5 5 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25 Meyta Handycraft 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 26 Ari Handycraft 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 27 Yolanda Handicraft 5 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 4 2 4 5 4 2 2 28 Parjimin Handicraft 5 2 2 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 2 3 2 5 5 4 5 4 29 Yanto Handicraft 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 5 4 4 4 30 Afi Handicraft 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 5 3 3 31 Elgar Handicraft 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 32 Monde Handicraft 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 33 Sugeng Handicraft 4 4 4 5 5 3 2 4 4 5 4 5 5 5 3 3 4 5 3 4 4 34 Andi Handicraft 5 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 5 4 3 4 35 Agus Handicraft 5 5 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 2 3 36 Rahma Handicraft 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 37 Savira Handicraft 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 38 Bagus Handicraft 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 4 39 Puri Handicraft 5 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 40 Intan Handicraft 4 5 2 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 3 4 2 4 5 5 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

JIWA KEWIRAUSAHAAN

No Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 1 Seaga Handicraft 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 Jogjaku Handicraft 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 Subandi Handicraft 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 Satijan Handicraft 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 4 3 2 4 1 4 4 4 1 4 2 2 2 3 4 2 2 5 Subardi handicraft 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 1 4 2 2 2 2 2 2 2 6 Puji Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 7 Ratno Handicraft 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 Poniman Handicraft 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 9 Roosman Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4

10 Seaga Putra 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 11 Rosita Handicraft 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 12 Sri Asih Handicraft 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 2 3 4 4 13 Lia Handicraft 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 1 14 Suratman Handicraft 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 15 Toto Handicraft 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 16 Fatimah Handicraft 5 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 17 Sada Sari Handicraft 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 18 Muhadi Handicraft 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 3 3 3 19 Gunawan Handicraft 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 5 5 5 3 3 20 Yudi Handicraft 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 21 Sutrisno Handicraft 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 22 Catur Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 23 Dian Handicraft 5 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 24 Sigit Handicraft 4 3 4 5 5 5 4 5 2 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25 Meyta Handycraft 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 3 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 1 1 1 4 26 Ari Handycraft 3 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 2 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 2 4 4 2 1 4 27 Yolanda Handicraft 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 28 Parjimin Handicraft 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 29 Yanto Handicraft 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 30 Afi Handicraft 5 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 2 4 3 5 5 4 4 4 5 4 1 2 1 4 2 3 31 Elgar Handicraft 1 4 2 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 2 3 1 3 32 Monde Handicraft 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 1 4 4 2 3 4 33 Sugeng Handicraft 4 5 4 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 1 4 4 4 2 5 34 Andi Handicraft 3 4 3 5 2 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 2 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 2 35 Agus Handicraft 5 5 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 36 Rahma Handicraft 4 4 2 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 2 3 1 3 5 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 3 2 3 37 Savira Handicraft 2 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 38 Bagus Handicraft 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 4 39 Puri Handicraft 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40 Intan Handicraft 5 4 4 3 4 2 4 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KULTUR LINGKUNGAN KERJA

No Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Seaga Handicraft 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 Jogjaku Handicraft 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 Subandi Handicraft 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 3 2 5 4 2 3 5 5 4 Satijan Handicraft 2 3 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5 Subardi handicraft 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 3 4 6 Puji Handicraft 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 7 Ratno Handicraft 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 8 Poniman Handicraft 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 9 Roosman Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5

10 Seaga Putra 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 11 Rosita Handicraft 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 5 4 12 Sri Asih Handicraft 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 13 Lia Handicraft 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 4 2 4 4 14 Suratman Handicraft 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 15 Toto Handicraft 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 16 Fatimah Handicraft 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 17 Sada Sari Handicraft 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 18 Muhadi Handicraft 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 19 Gunawan Handicraft 5 4 4 5 3 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 20 Yudi Handicraft 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 21 Sutrisno Handicraft 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 22 Catur Handicraft 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23 Dian Handicraft 4 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 24 Sigit Handicraft 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 25 Meyta Handycraft 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 26 Ari Handycraft 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 27 Yolanda Handicraft 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 28 Parjimin Handicraft 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 29 Yanto Handicraft 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 5 5 4 30 Afi Handicraft 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 31 Elgar Handicraft 5 5 5 5 4 4 2 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 32 Monde Handicraft 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 33 Sugeng Handicraft 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 34 Andi Handicraft 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 Agus Handicraft 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 36 Rahma Handicraft 4 5 5 4 4 4 2 4 2 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 37 Savira Handicraft 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 38 Bagus Handicraft 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 39 Puri Handicraft 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 40 Intan Handicraft 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 6 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .950 .952 21

Item Statistics

Mean Std. Deviation N ITEM1 4.45 .510 20 ITEM2 4.20 .696 20 ITEM3 3.95 .510 20 ITEM4 4.10 .852 20 ITEM5 4.20 .696 20 ITEM6 4.20 .768 20 ITEM7 4.10 .641 20 ITEM8 4.00 .973 20 ITEM9 3.85 .988 20 ITEM10 3.95 .826 20 ITEM11 4.05 .945 20 ITEM12 4.05 .686 20 ITEM13 4.40 .598 20 ITEM14 3.90 1.119 20 ITEM15 4.00 .918 20 ITEM16 2.95 1.146 20 ITEM17 4.30 .657 20 ITEM18 4.35 .671 20 ITEM19 4.15 .587 20 ITEM20 3.90 1.021 20 ITEM21 3.70 .801 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted ITEM1 80.30 138.011 .547 . .949 ITEM2 80.55 131.629 .796 . .946 ITEM3 80.80 138.063 .542 . .949 ITEM4 80.65 127.397 .868 . .944 ITEM5 80.55 131.629 .796 . .946 ITEM6 80.55 130.787 .766 . .946 ITEM7 80.65 134.239 .686 . .947 ITEM8 80.75 126.618 .788 . .945 ITEM9 80.90 128.305 .695 . .947 ITEM10 80.80 132.168 .631 . .948 ITEM11 80.70 125.274 .883 . .944 ITEM12 80.70 134.958 .589 . .948 ITEM13 80.35 137.187 .520 . .949 ITEM14 80.85 129.397 .557 . .950 ITEM15 80.75 126.513 .846 . .944 ITEM16 81.80 127.747 .609 . .949 ITEM17 80.45 135.313 .594 . .948 ITEM18 80.40 133.200 .722 . .947 ITEM19 80.60 136.779 .561 . .949 ITEM20 80.85 125.503 .799 . .945 ITEM21 81.05 134.892 .499 . .949

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 84.75 144.829 12.034 21

2. JIWA KEWIRAUSAHAAN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .961 .963 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Item Statistics

Mean Std. Deviation N ITEM1 4.15 .587 20 ITEM2 4.25 .639 20 ITEM3 3.55 .826 20 ITEM4 4.05 .686 20 ITEM5 4.25 .639 20 ITEM6 4.05 .605 20 ITEM7 4.20 .616 20 ITEM8 3.85 .745 20 ITEM9 3.50 .761 20 ITEM10 4.15 .587 20 ITEM11 3.80 .951 20 ITEM12 4.15 .745 20 ITEM13 4.20 .523 20 ITEM14 4.10 .718 20 ITEM15 4.05 .686 20 ITEM16 4.25 .639 20 ITEM17 3.70 .979 20 ITEM18 4.15 .587 20 ITEM19 3.75 .639 20 ITEM20 3.70 .733 20 ITEM21 4.35 .745 20 ITEM22 3.45 1.191 20 ITEM23 4.00 .795 20 ITEM24 4.05 .826 20 ITEM25 4.20 .616 20 ITEM26 3.65 1.040 20 ITEM27 4.10 .641 20 ITEM28 3.80 .768 20 ITEM29 3.30 1.174 20 ITEM30 3.95 .826 20 ITEM31 3.70 .865 20 ITEM32 3.95 .759 20 ITEM33 3.70 .733 20 ITEM34 3.45 .945 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted ITEM1 129.35 294.029 .575 . .961 ITEM2 129.25 291.882 .626 . .960 ITEM3 129.95 282.261 .829 . .959 ITEM4 129.45 291.208 .609 . .960 ITEM5 129.25 290.724 .680 . .960 ITEM6 129.45 293.313 .592 . .961 ITEM7 129.30 293.800 .558 . .961 ITEM8 129.65 287.503 .708 . .960 ITEM9 130.00 291.789 .522 . .961 ITEM10 129.35 292.450 .655 . .960 ITEM11 129.70 280.326 .776 . .959 ITEM12 129.35 288.976 .648 . .960 ITEM13 129.30 294.116 .644 . .960 ITEM14 129.40 287.937 .718 . .960 ITEM15 129.45 289.629 .678 . .960 ITEM16 129.25 294.197 .518 . .961 ITEM17 129.80 283.011 .667 . .960 ITEM18 129.35 294.029 .575 . .961 ITEM19 129.75 290.303 .700 . .960 ITEM20 129.80 285.116 .820 . .959 ITEM21 129.15 290.871 .571 . .961 ITEM22 130.05 273.208 .796 . .959 ITEM23 129.50 288.368 .628 . .960 ITEM24 129.45 287.734 .626 . .960 ITEM25 129.30 293.063 .593 . .961 ITEM26 129.85 278.029 .774 . .959 ITEM27 129.40 291.621 .636 . .960 ITEM28 129.70 287.063 .703 . .960 ITEM29 130.20 277.537 .691 . .960 ITEM30 129.55 291.103 .503 . .961 ITEM31 129.80 290.589 .496 . .961 ITEM32 129.55 292.892 .480 . .961 ITEM33 129.80 285.116 .820 . .959 ITEM34 130.05 286.997 .564 . .961

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 133.50 305.947 17.491 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. KULTUR LINGKUNGAN KERJA

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .931 .941 21

Item Statistics

Mean Std. Deviation N ITEM1 4.45 .945 20 ITEM2 3.95 .686 20 ITEM3 4.30 .571 20 ITEM4 4.30 .470 20 ITEM5 4.15 .933 20 ITEM6 4.35 .489 20 ITEM7 3.35 1.268 20 ITEM8 4.10 .912 20 ITEM9 4.10 .912 20 ITEM10 4.35 .671 20 ITEM11 4.10 .852 20 ITEM12 4.05 .759 20 ITEM13 4.25 .444 20 ITEM14 4.20 .616 20 ITEM15 3.50 1.277 20 ITEM16 4.40 .598 20 ITEM17 4.60 .503 20 ITEM18 3.60 1.095 20 ITEM19 3.80 1.056 20 ITEM20 4.15 .813 20 ITEM21 4.35 .671 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted ITEM1 81.95 114.155 .550 . .929 ITEM2 82.45 115.734 .673 . .927 ITEM3 82.10 117.989 .631 . .928 ITEM4 82.10 120.095 .566 . .929 ITEM5 82.25 109.882 .787 . .924 ITEM6 82.05 118.787 .668 . .928 ITEM7 83.05 109.208 .578 . .930 ITEM8 82.30 112.747 .649 . .927 ITEM9 82.30 113.274 .620 . .928 ITEM10 82.05 116.155 .660 . .927 ITEM11 82.30 114.853 .579 . .928 ITEM12 82.35 116.450 .557 . .929 ITEM13 82.15 119.397 .675 . .928 ITEM14 82.20 117.432 .625 . .928 ITEM15 82.90 105.779 .713 . .927 ITEM16 82.00 118.000 .599 . .928 ITEM17 81.80 118.274 .697 . .928 ITEM18 82.80 108.905 .702 . .926 ITEM19 82.60 110.568 .651 . .927 ITEM20 82.25 116.829 .493 . .930 ITEM21 82.05 116.576 .630 . .928

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 86.40 126.147 11.232 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 4 UJI NORMALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Normalitas

Dalam pengujian normalitas data digunakan Statistical Package for

Social Sciences (SPSS 15), dengan hasil pengujian sebagai berikut :

Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum EMU 40 85.10 9.413 59 100 JK 40 133.35 15.773 103 165 KLK 40 87.10 9.314 68 103

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EMU JK KLK N 40 40 40

Normal Parameters(a,b) Mean 85.10 133.35 87.10 Std. Deviation 9.413 15.773 9.314

Most Extreme Differences

Absolute .078 .069 .133 Positive .057 .060 .133 Negative -.078 -.069 -.096

Kolmogorov-Smirnov Z .496 .434 .841 Asymp. Sig. (2-tailed) .966 .992 .479

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 4

DISTRIBUSI FREKUENSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI

Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dibuat dalam daftar

distribusi frekuensi. Tujuan pengelompokan data ke dalam distribusi frekuensi

ialah untuk memperoleh gambaran yang sederhana, jelas dan sistematis mengenai

peristiwa yang ditanyakan dalam angka-angka. Dalam membuat daftar distribusi

frekuensi dengan panjang kelas yang sama digunakan rumus sebagai berikut

(Anto Dajan, 1986:84-85).

1. Menentukan jarak/ rentang data

Rentang adalah data terbesar dikurangi data terkecil.

2. Menentukan jumlah/ banyaknya kelas interval

Untuk menetukan jumlah atau banyaknya kelas interval, maka digunakan

aturan ‘Sturges’ yang dikemukakan oleh H. A. Sturges. Adapun rumusnya

adalah sebagai berikut:

k = 1 + 3,32 log n

Keterangan : k : jumlah kelas n : jumlah angka yang terdapat dalam data 3,32 : bilangan konstanta

3. Menentukan panjang kelas interval kelas

Interval kelas merupakan perbandingan antara jarak atau rentang dengan

jumlah atau banyaknya kelas. Jika dinyatakan dengan rumus adalah

sebagai berikut:

i = n

jaraklog32,31+

atau i = k

jarak

Keterangan : i : Interval kelas jarak : Selisih antara data terbesar dengan data terkecil k : Jumlah kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Masukkan data pada kelasnya masing-masing.

Langkah atau tahap akhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi

adalah memasukkan data ke dalam kelasnya masing-masing dan

menjumlahkannya.

Setelah terbentuk daftar distribusi frekuensi, selanjutnya adalah menghitung

mean, median, modus, dan standar deviasi. Untuk menhitung mean, median,

modus, dan standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:70-

95) :

1. Mean atau rata-rata hitung

Rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel

dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data dengan banyaknya data. Adapun

rumus untuk menghitung mean adalah sebagai berikut :

x = ∑∑

i

ii

fxf

Keterangan : x = harga mean atau rata-rata

if = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi xi = tanda kelas interval

Tanda kelas = ½ (ujung bawah + ujung atas) ∑ if = jumlah frekuensi

∑ ii xf = jumlah hasil kali antara frekuensi dengan tanda kelas interval

2. Median (Me)

Median adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara

teratur. Median juga disebut sebagai ukuran letak, karena letak median

membagi dua bagian yang sama. Rumus untuk mencari median adalah sebagai

berikut.

Me = b + p

−f

Fn2/1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Keterangan : Me = median b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan

terletak p = panjang kelas median n = ukuran sampel atau banyaknya data f = frekuensi kelas median F = jumlah semua frekuensi dengan data tanda kelas lebih kecil dari

tanda kelas median

3. Modus (Mo)

Untuk menyatakan kejadian yang paling banyak terjadi, digunakan ukuran

modus yang disingkat dengan Mo. Rumus untuk mencari modus adalah

sebagai berikut :

Me = b + p

+ 21bbi

b

Keterangan : Mo = modus b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi

terbanyak p = panjang kelas modal b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda

kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda

kelas yang lebih besar setelah tanda kelas modal

4. Standar Deviasi (s) Standar dviasi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagi berikut :

s = ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii

Keterangan :

s = standar deviasi

n = jumlah data

x i = tanda kelas

if = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan rumus-rumus di atas, maka berikut ini dapat dicari harga untuk tiap-

tiap variabel.

1. Ditinjau dari responden yang hanya menggunakan modal sendiri

a) Efektivitas mengelola usaha (Y)

Diketahui :

Jumlah data = 27

Nilai tertinggi = 97

Nilai terendah = 56

1) Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 97 – 56 = 41

2) Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 27

= 5,7521 dibulatkan menjadi 6

3) Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 641

= 6,833 dibulatkan menjadi 7

4) Tabel persiapan perhitungan

No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 56 - 62 1 59 3481 59 3481 -23.59259259 556.6104252 556.6104252

2 63 - 69 1 66 4356 66 4356 -16.59259259 275.3141289 275.3141289

3 70 - 76 3 73 5329 219 15987 -9.592592593 92.01783265 276.0534979 4 77 - 83 9 80 6400 720 57600 -2.592592593 6.721536351 60.49382716

5 84 - 90 8 87 7569 696 60552 4.407407407 19.42524005 155.4019204

6 91 - 97 5 94 8836 470 44180 11.40740741 130.1289438 650.6447188 JML 27 35971 2230 186156 1080.218107 1974.518519

Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 27

2230 = 82.60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 76,5 + 7

955,13 = 84,44

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 76,5 + 7

+166 = 82,5

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )127(27

)3152(480.41827 2

−−× = 43,52

Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang hanya

menggunakan modal sendiri

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 7 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 4 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 Rendah

Di bawah 46% < 60 1 Sangat rendah Jumlah 27

b) Jiwa kewirausahaan (X1)

Diketahui :

Jumlah data = 27

Nilai tertinggi = 168

Nilai terendah = 103

1. Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 168 – 103 = 65

2. Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 27

= 5,7521 dibulatkan menjadi 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 665 = 10,83 dibulatkan menjadi 11

4. Tabel persiapan perhitungan

No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 103 – 113 3 108 11664 324 34992 -27.7037037 767.4951989 2302.485597

2 114 – 124 4 119 14161 476 56644 -16.7037037 279.0137174 1116.05487

3 125 – 135 7 130 16900 910 118300 -

5.703703704 32.53223594 227.7256516

4 136 – 146 5 141 19881 705 99405 5.296296296 28.05075446 140.2537723 5 147 – 157 5 152 23104 760 115520 16.2962963 265.569273 1327.846365

6 158 – 168 3 163 26569 489 79707 27.2962963 745.0877915 2235.263374 JML 27 112279 3664 504568 2117.748971 7349.62963

Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 27

3664 = 135,7

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 135,5 + 11

775,13 = 145,7

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 135,5 + 11

+ 233 = 142,1

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )127(27

)3664(568.50427 2

−−× = 16,81

Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang hanya

menggunakan modal sendiri

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 9 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 11 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 6 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 Rendah

Di bawah 46% < 97 0 Sangat rendah Jumlah 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dan modal

asing

a) Efektivitas mengelola usaha (Y)

Diketahui :

Jumlah data = 13

Nilai tertinggi = 99

Nilai terendah = 61

1. Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 99 – 61 = 38

2. Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 13

= 4,698 dibulatkan menjadi 5

3. Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 6

38 = 6,333 dibulatkan menjadi 6

4. Tabel persiapan perhitungan

No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)²

1 61 - 66 1 63.5 4032.25 63.5 4032.25 -24.46153846 598.3668639 598.3668639

2 67 - 72 0 69.5 4830.25 0 0 -18.46153846 340.8284024 0

3 73 - 78 2 75.5 5700.25 151 11400.5 -12.46153846 155.2899408 310.5798817

4 79 - 84 0 81.5 6642.25 0 0 -6.461538462 41.75147929 0

5 85 - 90 4 87.5 7656.25 350 30625 -0.461538462 0.213017751 0.852071006

6 91 - 96 3 93.5 8742.25 280.5 26226.75 5.538461538 30.67455621 92.02366864

7 97 - 102 3 99.5 9900.25 298.5 29700.75 11.53846154 133.1360947 399.408284

JML 13 47503.75 1143.5 101985.25

1300.260355 1401.230769 Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 13

5.1143 = 87.96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 78,5 + 6

435.6 = 83,75

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 78,5 + 6

+144 = 83,3

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )113(13

)5.1143(25.10198513 2

−−× = 10.8

Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang

menggunakan modal sendiri dan modal asing

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 6 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 6 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 0 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 Rendah

Di bawah 46% < 60 0 Sangat rendah Jumlah 13

b) Jiwa kewirausahaan (X1)

Diketahui :

Jumlah data = 13

Nilai tertinggi = 154

Nilai terendah = 86

1. Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 154 – 86 = 68

2. Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 24

= 5,5851 dibulatkan menjadi 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 668 = 11,3 dibulatkan menjadi 11

4. Tabel persiapan perhitungan

No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² 1 86 - 96 1 91 8281 91 8281 -40.3333 1626.77778 2 97 - 107 0 102 10404 0 0 -29.3333 860.444444 3 108 - 118 1 113 12769 113 12769 -18.3333 336.111111 4 119 - 129 10 124 15376 1240 153760 -7.33333 53.7777778 5 130 - 140 5 135 18225 675 91125 3.666667 13.4444444 6 141 - 151 6 146 21316 876 127896 14.66667 215.111111 7 152 - 162 1 157 24649 157 24649 157 24649

JML 24 111020 3152 418480 27754.6667

Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 24

3152 = 131,33

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 118,5+ 11

10212 = 129,5

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 118,5+11

+ 599 = 125,57

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )124(24

)3152(480.41824 2

−−x = 14,01

Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori

34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 5 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 4 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 0 Rendah

Di bawah 46% < 97 1 Sangat rendah Jumlah 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ditinjau dari responden yang berpendidikan rendah

a) Efektivitas mengelola usaha (Y)

Diketahui :

Jumlah data = 10

Nilai tertinggi = 92

Nilai terendah = 75

1. Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 92 – 75 = 17

2. Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 10

= 4.32 dibulatkan menjadi 4

3. Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 4

17 = 4,25 dibulatkan menjadi 4

4. Tabel persiapan perhitungan

No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 75 - 78 2 76.5 5852 153 11704.5 -6 36 72

2 79 - 82 3 80.5 6480 241.5 19440.75 -2 4 12

3 83 - 86 4 84.5 7140 338 28561 2 4 16

4 87 - 90 0 88.5 7832 0 0 6 36 0

5 91 - 94 1 92.5 8556 92.5 8556.25 10 100 100 JML 10 35861 825 68262.5 10 180 200

Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 10825 = 82.5

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 84,5 + 4

455 = 84,5

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 84,5 + 4

+ 411 = 85,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )110(10

)820(438.6710 2

−−× = 4,69

Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang berpendidikan rendah

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori

21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 1 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 8 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 0 Rendah

Di bawah 46% < 60 0 Sangat rendah Jumlah 10

b) Jiwa kewirausahaan (X1)

Diketahui :

Jumlah data = 10

Nilai tertinggi = 154

Nilai terendah = 103

1. Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 154 – 103 = 51

2. Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 10

= 4,32 dibulatkan menjadi 4

3. Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 451 = 12,17 dibulatkan menjadi 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Tabel persiapan perhitungan

No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 103 - 115 2 109 11881 218 23762 -23.4 547.56 1095.12

2 116 - 128 2 122 14884 244 29768 -10.4 108.16 216.32

3 129 - 141 2 135 18225 270 36450 2.6 6.76 13.52

4 142 - 154 4 148 21904 592 87616 15.6 243.36 973.44 JML 10 66894 1324 177596 -15.6 905.84 2298.4

Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 10

1324 = 132,4

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 128,5 + 13

465 = 125,25

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 128,5+ 13

+ 422 = 132,83

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )110(10

)1324(596.17710 2

−−x = 15,98

Penilaian Jiwa Kewirausahaan Ditinjau dari Responden yang Berpendidikan Rendah

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori

34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 2 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 5 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 2 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 Rendah

Di bawah 46% < 97 0 Sangat rendah Jumlah 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Ditinjau dari responden yang berpendidikan tinggi

a) Efektivitas mengelola usaha (Y)

Diketahui :

Jumlah data = 30

Nilai tertinggi = 100

Nilai terendah = 59

1. Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 99 – 59 = 41

2. Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 30

= 5,904 dibulatkan menjadi 6

3. Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 641 = 6,833 dibulatkan menjadi

4. Tabel persiapan perhitungan

No EMU (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 59 - 65 2 62 3844 124 7688 -23.56666667 555.3877778 1110.775556

2 66 - 72 1 69 4761 69 4761 -16.56666667 274.4544444 274.4544444

3 73 - 79 3 76 5776 228 17328 -9.566666667 91.52111111 274.5633333

4 80 - 86 8 83 6889 664 55112 -2.566666667 6.587777778 52.70222222

5 87 - 93 10 90 8100 900 81000 4.433333333 19.65444444 196.5444444 6 94 - 100 6 97 9409 582 56454 11.43333333 130.7211111 784.3266667

JML 30 38779 2567 222343 -36.4 1078.326667 2693.366667

Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 30

2567 = 85,67

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 79,5 + 7

101415 = 80,2

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 79,5 + 7

+ 422 = 81,83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )130(30

)2567(343.22230 2

−−× = 9,63

Penilaian Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang

berpendidikan tinggi

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 21 + 81% (105-21) = 89,04 > 89 12 Sangat tinggi 21 + 66% (105-21) = 76,44 76 – 89 15 Tinggi 21 + 56% (105-21) = 68 68 – 75 1 Cukup 21 + 46% (105-21) = 56,44 60 – 67 1 Rendah

Di bawah 46% < 60 1 Sangat rendah Jumlah 30

b) Jiwa kewirausahaan (X1)

Diketahui :

Jumlah data = 30

Nilai tertinggi = 162

Nilai terendah = 103

1. Rentang nilai

Rumus : Rentang nilai = nilai tertinggi – nilai terendah

= 165 – 103 = 59

2. Jumlah kelas (k)

Rumus : k = 1 + 3,32 log n

= 1 + 3,32 log 30

= 5,904 dibulatkan menjadi 6

3. Panjang kelas interval (i)

Rumus : i = k

jarak = 6

59 = 9,83 dibulatkan menjadi 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Tabel persiapan perhitungan

No JK (Y) fi xi xi² fi.xi fi.xi² xi-x (xi-x)² fi.(xi-x)² 1 103 - 112 2 107.5 11556 215 23112.5 -26 676 1352

2 113 - 122 6 117.5 13806 705 82837.5 -16 256 1536

3 123 - 132 8 127.5 16256 1020 130050 -6 36 288

4 133 - 142 5 137.5 18906 687.5 94531.25 4 16 80 5 143 - 152 4 147.5 21756 590 87025 14 196 784

6 153 - 162 5 157.5 24806 787.5 124031.25 24 576 2880 JML 30 107088 4005 541587.5 -6 1756 6920

Mean

x = ∑∑

i

ii

fxf

= 30

4005 = 133,5

Median

Me = b + p

−f

Fn2/1 = 132,5 +10

8815 = 141,25

Modus

Mo= b + p

+ 21bbi

b = 132,5 +10

+ 322 = 136,5

Standar Deviasi

s= ( )

)1(

22

− ∑∑nn

xfxfn iiii = )130(30

)4005(5,587.54130 2

−−× = 15,44

Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang

berpendidikan tinggi

Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 34 + 81% (170-34) = 144,16 > 144 8 Sangat tinggi 34 + 66% (170-34) = 123,76 124 – 144 14 Tinggi 34 + 56% (170-34) = 110,16 110 – 123 7 Cukup 34 + 46% (170-34) = 96,56 97 – 109 1 Rendah

Di bawah 46% < 97 0 Sangat rendah Jumlah 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Ditinjau dari Kultur Lingkungan Kerja

a. Ditinjau dari dimensi Power Distance

Skor Tertinggi = 5x 6 = 30

Skor Terendah = 1x 6 = 6

Perhitungan Skor-skor f Kategori 6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 21 Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 - 25 17 Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 Cukup 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 Rendah

Di bawah 46% <17 0 Sangat Rendah JML 40

Pernyataan dalam kuesioner nomor 1 sampai nomor 6 adalah

pernyataan positif tentang Power Distance rendah. Semakin tinggi skor

yang diperoleh berarti semakin tinggi pula Power Distance rendahnya.

b. Ditinjau dari dimensi Individualism versus Collectivism

Skor Tertinggi = 5x5 = 25

Skor Terendah = 1x5 = 5

Perhitungan Skor-skor f Kategori 5 + 81%(25-5) = 21,2→ 21 >21 11 Sangat Tinggi 5 + 66%(25-5) = 18,2→ 18 18 - 21 21 Tinggi 5 + 56%(25-5) = 16,2→ 16 16 – 17 6 Cukup 5 + 46%(25-5) = 14,2→ 14 14 – 15 2 Rendah

Di bawah 46% <14 0 Sangat Rendah JML 40

Pernyataan dalam kuesioner nomor 7 sampai nomor 11 adalah

pernyataan positif tentang Collectivism. Semakin tinggi skor yang

diperoleh berarti semakin tinggi pula Collectivismnya sebaliknya jika

skornya rendah berarti Individualismnya tinggi.

c. Ditinjau dari dimensi Femininity versus Masculinity

Skor Tertinggi = 5x 6 = 30

Skor Terendah = 1x 6 = 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perhitungan Skor-skor f Kategori

6 + 81%(30-6) = 25,44→ 25 >25 16 Sangat Tinggi 6 + 66%(30-6) = 21,84→ 22 22 – 25 22 Tinggi 6 + 56%(30-6) = 19,44→ 19 19 – 21 2 Cukup 6 + 46%(30-6) = 17,04→ 17 17 – 18 0 Rendah

Di bawah 46% <17 0 Sangat Rendah JML 40

Pernyataan dalam kuesioner nomor 12 sampai nomor 17 adalah

pernyataan positif tentang Masculinity. Semakin tinggi skor yang

diperoleh berarti semakin tinggi pula Masculinitynya sebaliknya jika

skornya rendah berarti Femininitynya tinggi.

d. Ditinjau dari dimensi Uncertainty Avoidance

Skor Tertinggi = 5x4 = 20

Skor Terendah = 1x4 = 4

Perhitungan Skor-skor f Kategori 4 + 81%(20-4) = 16,96→ 17 >17 11 Sangat Tinggi 4 + 66%(20-4) = 14,96→ 15 15 – 17 20 Tinggi 4 + 56%(20-4) = 12,96→ 13 13 – 14 6 Cukup 4 + 46%(20-4) = 11,36→ 11 11 – 12 3 Rendah Di bawah 46% <11 0 Sangat Rendah JML 40

Pernyataan dalam kuesioner nomor 18 sampai nomor 21 adalah

pernyataan positif tentang Uncertainty Avoidance rendah. Semakin

tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi pula Uncertainty

Avoidance rendahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 6

REGRESI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Modal terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan

Descriptive Statistics

85.10 9.413 40133.35 15.773 40

.48 .506 4069.68 74.422 40

yjkdjk_d

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 -.144 -.231 -.232-.144 1.000 .814 .842-.231 .814 1.000 .997-.232 .842 .997 1.000

. .188 .076 .075.188 . .000 .000.076 .000 . .000.075 .000 .000 .

40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40

yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

y jk d jk_d

Variables Entered/Removed b

jk_d, jk, da . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: yb.

Model Summary

.260a .068 -.010 9.460Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANOVAb

234.041 3 78.014 .872 .465a

3221.559 36 89.4883455.600 39

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.

Dependent Variable: yb.

Coefficientsa

67.780 26.498 2.558 .015.160 .218 .268 .733 .468 -.144 .121 .118

19.833 45.825 1.066 .433 .668 -.231 .072 .070-.192 .335 -1.519 -.574 .570 -.232 -.095 -.092

(Constant)jkdjk_d

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

Dependent Variable: ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pendidikan terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan

Descriptive Statistics

85.10 9.413 40133.35 15.773 40

.83 .385 40110.35 53.574 40

yjkdjk_d

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 -.144 .203 .162-.144 1.000 .057 .316.203 .057 1.000 .961.162 .316 .961 1.000

. .188 .104 .160.188 . .364 .024.104 .364 . .000.160 .024 .000 .

40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40

yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

y jk d jk_d

Variables Entered/Removed b

jk_d, jk, da . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: yb.

Model Summary

.268a .072 -.006 9.440Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANOVAb

247.693 3 82.564 .927 .438a

3207.907 36 89.1093455.600 39

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.

Dependent Variable: yb.

Coefficientsa

110.822 38.314 2.892 .006-.227 .290 -.380 -.782 .439 -.144 -.129 -.126

-14.600 40.691 -.597 -.359 .722 .203 -.060 -.058.150 .308 .855 .489 .628 .162 .081 .078

(Constant)jkdjk_d

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

Dependent Variable: ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Power Distance terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan

Descriptive Statistics

85.10 9.413 4025.73 2.698 40

.53 .506 4014.60 14.102 40

yjkdjk_d

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .254 .166 .181.254 1.000 .822 .848.166 .822 1.000 .997.181 .848 .997 1.000

. .057 .152 .131.057 . .000 .000.152 .000 . .000.131 .000 .000 .

40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40

yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

y jk d jk_d

Variables Entered/Removed b

jk_d, jk, da . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: yb.

Model Summary

.282a .080 .003 9.399Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANOVAb

275.505 3 91.835 1.040 .387a

3180.095 36 88.3363455.600 39

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.

Dependent Variable: yb.

Coefficientsa

66.261 31.011 2.137 .039.735 1.321 .211 .556 .581 .254 .092 .089

-33.157 51.211 -1.781 -.647 .521 .166 -.107 -.1041.188 1.971 1.779 .602 .551 .181 .100 .096

(Constant)jkdjk_d

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

Dependent Variable: ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Collectivism versus Individualism terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan

Descriptive Statistics

85.10 9.413 4019.93 2.795 40

.43 .501 409.58 11.313 40

yjkdjk_d

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .188 .132 .144.188 1.000 .811 .833.132 .811 1.000 .997.144 .833 .997 1.000

. .122 .208 .187.122 . .000 .000.208 .000 . .000.187 .000 .000 .

40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40

yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

y jk d jk_d

Variables Entered/Removed b

jk_d, jk, da . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: yb.

Model Summary

.218a .047 -.032 9.563Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANOVAb

163.638 3 54.546 .596 .621a

3291.962 36 91.4433455.600 39

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.

Dependent Variable: yb.

Coefficientsa

76.503 20.108 3.805 .001.419 1.112 .124 .377 .708 .188 .063 .061

-28.896 44.100 -1.537 -.655 .516 .132 -.109 -.1071.309 2.064 1.573 .634 .530 .144 .105 .103

(Constant)jkdjk_d

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

Dependent Variable: ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Masculinity versus Femininity terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan

Descriptive Statistics

85.10 9.413 4025.28 2.679 40

.40 .496 4011.28 14.000 40

yjkdjk_d

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .166 .128 .134.166 1.000 .899 .909.128 .899 1.000 .999.134 .909 .999 1.000

. .154 .215 .204.154 . .000 .000.215 .000 . .000.204 .000 .000 .

40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40

yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

y jk d jk_d

Variables Entered/Removed b

jk_d, jk, da . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: yb.

Model Summary

.190a .036 -.044 9.618Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANOVAb

125.365 3 41.788 .452 .718a

3330.235 36 92.5073455.600 39

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.

Dependent Variable: yb.

Coefficientsa

72.875 36.782 1.981 .055.482 1.574 .137 .306 .761 .166 .051 .050

-40.008 76.355 -2.109 -.524 .604 .128 -.087 -.0861.423 2.847 2.116 .500 .620 .134 .083 .082

(Constant)jkdjk_d

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

Dependent Variable: ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uncertainty Avoidance terhadap Efektivitas Mengelola Usaha dengan Jiwa Kewirausahaan

Descriptive Statistics

85.10 9.413 4016.18 2.206 40

.38 .490 406.93 9.079 40

yjkdjk_d

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 -.055 -.042 -.031-.055 1.000 .815 .835-.042 .815 1.000 .997-.031 .835 .997 1.000

. .368 .399 .425.368 . .000 .000.399 .000 . .000.425 .000 .000 .

40 40 40 4040 40 40 4040 40 40 4040 40 40 40

yjkdjk_dyjkdjk_dyjkdjk_d

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

y jk d jk_d

Variables Entered/Removed b

jk_d, jk, da . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: yb.

Model Summary

.201a .040 -.040 9.598Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), jk_d, jk, da.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANOVAb

139.338 3 46.446 .504 .682a

3316.262 36 92.1183455.600 39

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predic tors : (Constant), jk_d, jk , da.

Dependent Variable: yb.

Coefficientsa

102.452 21.032 4.871 .000-1.152 1.415 -.270 -.814 .421 -.055 -.134 -.133

-55.133 47.116 -2.872 -1.170 .250 -.042 -.191 -.1913.171 2.683 3.058 1.182 .245 -.031 .193 .193

(Constant)jkdjk_d

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

Dependent Variable: ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 7 TABEL r

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 8 SURAT KETERANGAN DAN IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI