PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi...

138
i SKRIPSI HUBUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTIK DAN IMPULSIVE BUYING PADA REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Friska Indryani Sitorus 129114077 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

i

SKRIPSI

HUBUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTIK DAN IMPULSIVE BUYING PADA

REMAJA DI TARAKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Friska Indryani Sitorus

129114077

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

iv

HALAMAN MOTTO

Hard work will always beat talent

when talent fails to work hard

-Kevin Durant

Never give up on anybody.

Miracles happen everyday

-H. Jackson Brown Jr.

A comfort zone is a beautiful place but

nothing ever grows there

-unknown

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kupanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus

yang sudah memberkati aku hingga saat ini.

Tanpanya ini tidak mungkin terselesaikan. Terimakasih

Tuhan Yesus, terjadilah sesuai dengan kehendak-Mu.

Skripsi ini juga kupersembahkan kepada kedua orangtua

ku yaitu Bapak M. Sitorus dan Mama Darma Gultom yang

selalu memberi motivasi disaat situasi apapun. Tidak lupa

juga kepada abang ku Bobby Andrian Sitorus.

Kepada sahabatku,sepupu-sepupuku, teman-teman

seperjuangan, dan kepada semua pihak yang telah

membantu dan mendukungku dalam menyelesaikan skripsi

ini. Terimakasih Kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Agustus 2016

Penulis,

(Friska Indryani Sitorus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

vii

HUBUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTIK DAN IMPULSIVE BUYING PADA

REMAJA DI TARAKAN

Friska Indryani Sitorus

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecenderungan kepribadian neurotik

dengan impulsive buying pada remaja di Tarakan. Penelitian ini menggunakan subjek sejumlah 330

remaja (115 laki-laki dan 185 perempuan). Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala

impulsive buying dan skala kecenderungan kepribadian neurotik. Reliabilitas dari skala impulsive

buying sebesar (α) = 0.747, reliabilitas dari skala kepribadian compliant sebesar (α) = 0.758, reliabilitas dari skala kepribadian aggressive sebesar (α) = 0.801, dan reliabilitas dari skala kepribadian detached sebesar (α) = 0.795. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan pengujian Spearman’s Rho dalam program SPSS for windows versi 23.0 karena sebaran data tidak normal. Hasil

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan (r = 0.139; p = 0.008) antara

kepribadian compliant (x̄ = 36.11; SD = 4.853) dan impulsive buying (x̄ = 28.65; SD = 4.038).

Terdapat hubungan positif dan signifikan (r = 0.156; p = 0.003) antara kepribadian aggressive (x̄ = 32.38; SD = 4.499) dan impulsive buying (x̄ = 28.65; SD = 4.038).

Kata kunci : Impulsive Buying dan Kecenderungan Kepribadian Neurotik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

viii

THE RELATIONSHIP BETWEEN NEUROTIC PERSONALITY AND

IMPULSIVE BUYING OVER THE ADOLESCENTS IN TARAKAN

Friska Indryani Sitorus

ABSTRACT

This Research aimed to determine the relationship between the neurotic personality

tendencies and the impulsive buying over the adolescents in Tarakan. This study involved the 330

adolescents (115 males and 185 females). The data collection was performed by filling the impulsive

buying scale and the scale of neurotic personality tendencies. The reliability of the scale of impulsive

buying was (α) = 0747, the reliability of a compliant personality scale was (α) = 0758, the reliability of the scale aggressive personality was (α) = 0801, and reliability of the scale detached personality was (α) = 0795. The data analysis techniques this research applied the Spearman's Rho test in SPSS for Windows version 23.0 since the data distribution was irregular. The results showed that there were

positive and significant correlation (r = 0.139; p = 0.008) between the personality compliant (X =

36.11; SD = 4,853) and the impulsive buying (x̄ = 28.65; SD = 4.038). There was a positive and a

significant correlation (r = 0.156; p = 0.003) between the aggressive personality (x = 32.38; SD =

4,499) and the impulsive buying (x̄ = 28.65; SD = 4.038).

Keywords: Impulsive Buying and Neurotic Personality Tendencies

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Friska Indryani Sitorus

Nomor Mahasiswa : 129114077

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTIK DAN IMPULSIVE BUYING PADA

REMAJA DI TARAKAN

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Agustus 2016

Yang menyatakan,

(Friska Indryani Sitorus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat

dan penyertaan-Nya yang tiada berkesudahaan. Berkat kasih-Nya, saya dapat

menyelesaikan skiripsi ini yang berjudul “Hubungan Kepribadian Neurotik dan

Impulsive Buying pada remaja di Tarakan”. Saya juga ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus, atas penyertaan-Nya dan tidak pernah mengeluh mendengar

semua keluh-kesah ku tiada henti dan selalu menerimaku apa adanya.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi

sekaligus dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas kesabarannya dan

selalu welcome ketika ditemui serta selalu membantu untuk memberi jalan

keluar ketika ada kesusahan dan selalu memberi semangat untuk

menyeselaikan skripsi ini.

4. Ibu Ratri Sunar Astuti, M, Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

membantu saya dalam menyelesaikan masa kuliah hingga lulus.

5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang banyak memberikan ilmu, pengetahuan,

pengalaman, dan nasihat hingga akhirnya saya bisa lulus serta mendapatkan

nilai-nilai yang berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xi

6. Bapak M. Sitorus dan Mama Darma Gultom yang selalu menguatkan dalam

kondisi apapun dan yang selalu menerima kekuranganku. Terimakasih atas

cinta dan kasih sayang kalian kepada ku. Jika diberikan kehidupan lagi aku

akan tetap ingin kalian sebagai orangtua ku karena gak ada yang sesempurna

kalian.

7. Abang Bobby Andrian Sitorus, yang selalu menghibur dan memberikan

lelucon yang selalu membuatku tersenyum. Terimakasih sudah menjadi

saudara satu-satunya yang nyebelin dan ngangenin.

8. Kepada sekolah tempat saya penelitian. Terimakasih telah mengijinkan saya

melakukan penelitian dengan sambutan yang hangat.

9. Seluruh subjek penelitian. Terimakasih telah membantu atas kesediannya

untuk mau terlibat dalam penelitian ini.

10. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Sanata Dharma. Terimakasih atas

pelayanannya yang hangat dan ramah. Karyawan perpustakaan Universitas

Sanata Dharma.

11. Mbak Lina, Terimakasih kakak perempuanku buat segalanya.

12. Tante Hotmian Gultom dan Tante Agus Nadeak yang mau membantuku

selama pengerjaan skripsi ini.

13. Kepada sahabat-sahabatku, Noviana Ishak dan Melissa Hooru. Terimakasih

sudah mau menjadi tempat yang nyaman dalam hal apapun dan dukungan

kalian selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xii

14. Kepada adik-adik sepupu yang sudah membantuku selama penelitian dan

memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi Miranda Sianipar dan Artika

Sianipar.

15. Teman-teman bimbingan, semangat kita semua pasti bisa. Jangan menyerah.

16. Teman-teman angkatan 2012 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,

terimakasih atas dinamika yang luar biaasa ini selama kurang lebih empat

tahun ini.

17. Teman-teman kos, terimakasih teman satu atap yang selalu memberi

semangat.

18. Terimakasih kepada Tobi yang selalu sabar dalam membantu ku mengerjakan

skripsi. Jasa mu tidak akan ku lupakan.

19. Tak lupa juga terimakasih pada Libgen dan Google Translate yang membantu

saya dalam mencari jurnal dan menerjemahkan jurnal tersebut.

20. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan. Terimakasih. Tuhan memberkati.

Yogyakarta, 30 Agustus 2016

Penulis,

(Friska Indryani Sitorus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

1. Manfaat Praktis .................................................................................. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xiv

2. Manfaat Teoritis ................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9

A. Impulsive Buying .................................................................................... 9

1. Definisi Impulsive Buying ................................................................. 9

2. Aspek-aspek Impulsive Buying ......................................................... 11

3. Faktor-faktor Impulsive Buying ....................................................... 15

B. Kepribadian Neurotik ........................................................................... 21

1. Definisi Kepribadian Neurotik ......................................................... 21

2. Kebutuhan-kebutuhan Kepribadian Neurotik .................................. 22

3. Tipe-tipe Kepribadian Neurotik ....................................................... 25

C. Remaja .................................................................................................. 28

1. Definisi Remaja ............................................................................... 28

2. Tahap Perkembangan Remaja .......................................................... 30

D. Dinamika Hubungan Kepribadian Neurotik dengan Impulsive Buying.32

F. Hipotesis ............................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 39

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 39

B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................. 39

C. Definisi Operasional ............................................................................. 40

1. Impulsive Buying .............................................................................. 40

2. Kepribadian Neurotik ...................................................................... 40

D. Subjek Penelitian .................................................................................. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xv

E. Prosedur Penelitian ............................................................................... 42

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data .................................................... 43

G. Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 46

H. Metode Analisis Data ........................................................................... 52

1. Uji Asumsi ....................................................................................... 51

2. Uji Hipotesis .................................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 54

A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 54

B. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................. 55

C. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 56

D. Hasil Analisis Data ............................................................................... 59

1. Uji Asumsi Penelitian ...................................................................... 59

2. Uji Linearitas ................................................................................... 63

3. Uji Hipotesis .................................................................................... 66

E. Pembahasan .......................................................................................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 74

A. Kesimpulan ........................................................................................... 74

B. Saran ..................................................................................................... 74

1. Bagi Remaja ..................................................................................... 74

2. Bagi Orang Tua ................................................................................ 75

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xvi

LAMPIRAN .......................................................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rangkuman dari Kecenderungan Kepribadian Neurotik Horney .......... 27

Tabel 2. Skor Favorabel Skala Impulsive Buying dan Kepribadian Neurotik ..... 44

Tabel 3. Sebaran Aitem Skala Impulsive Buying ................................................ 45

Tabel 4. Sebaran Aitem Skala Kepribadian Neurotik .......................................... 46

Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Impulsive Buying Setelah Seleksi Aitem ............. 50

Tabel 6. Sebaran Aitem Skala Kepribadian Neurotik Setelah Seleksi Aitem...... 51

Tabel 7. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................... 55

Tabel 8. Data Teoritik dan Mean Empirik ........................................................... 56

Tabel 9. One Sample T-Test Mean Teoritik dan Mean Empirik Skala Impulsive

Buying .................................................................................................... 57

Tabel 10. One Sample T-Test Mean Teoritik dan Mean Empirik Skala Kepribadian

Neurotik ................................................................................................ 57

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 59

Tabel 12. Hasil Uji Linearitas Kepribadian Compliant dan Impulsive Buying ..... 63

Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Kepribadian Aggressive dan Impulsive Buying .... 64

Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Kepribadian Detached dan Impulsive Buying ...... 65

Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Kepribadian Compliant dan Impulsive Buying ....... 67

Tabel 16. Hasil Uji Hipotesis Kepribadian Aggressive dan Impulsive Buying ...... 68

Tabel 17. Hasil Uji Hipotesis Kepribadian Detached dan Impulsive Buying ........ 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Grafik Inflasi Kota Tarakan Oktober 2015 ............................................. 4

Gambar 2 Histogram Kepribadian Impulsive Buying ............................................ 60

Gambar 3 Histogram Kepribadian Compliant ....................................................... 61

Gambar 4 Histogram Kepribadian Aggressive ....................................................... 62

Gambar 5 Histogram Kepribadian Detached ......................................................... 63

Gambar 6 Scatterplot Kepribadian Compliant dan Impulsive Buying ................... 64

Gambar 7 Scatterplot Kepribadian Aggressive dan Impulsive Buying................... 65

Gambar 8 Scatterplot Kepribadian Detached dan Impulsive Buying ..................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xix

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Dinamika Hubungan Kepribadian Neurotik dengan Impulsive Buying . 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Statistik Deskriptif dan One Sample T-test....................................... 84

Lampiran 2. Uji Normalitas .................................................................................. 87

Lampiran 3. Uji Linearitas .................................................................................... 90

Lampiran 4. Uji Hipotesis ..................................................................................... 94

Lampiran 5. Reliabilitas Skala .............................................................................. 97

Lampiran 6. Skala Penelitian .............................................................................. 103

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian........................................................................ 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam sebuah acara FGD (Focus Group Discussion) yang dilakukan oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 8 Agustus 2015 menyatakan bahwa

masyarakat Indonesia semakin konsumtif dan mulai meninggalkan kebiasaan

untuk menabung. Hal tersebut tercermin menurunnya Marginal Propensity to

Save (MPS) atau kecenderungan untuk menabung dalam 3 tahun terakhir dan

naiknya Marginal Properity to Consume (MPC) atau kecenderungan

menggunakan uangnya untuk berbelanja. Tercatat bahwa Indonesia memiliki

rasio Gross National Saving per GPD (Gross Product Domistic) yaitu sebesar

30,87 %. Berbeda dengan China sebesar 48,87%, Singapura 46,73% dan Korea

yakni 35,11%. Berdasarkan hasil rasio tersebut Indonesia berada di bawah

sehingga mengakibatkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan mengalami

penurunan (kompas.com).

Di tahun yang sama yaitu 2015, Lembaga Riset Kandence International

Indonesia mengungkap bahwa sebanyak 28% masyarakat Indonesia memiliki

kebiasaan konsumtif. Berdasarkan hasil riset tersebut menunjukkan bahwa 14 masyarakat Indonesia memiliki gaya hidup yang konsumtif. Riset tersebut

dilakukan dengan mencatat pengeluaran bulanan setiap responden dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

2

kebanyakan dari responden membelanjakan uang di luar dari perencanaan dalam

jumlah yang besar dan terkejut dengan pengeluarannya (Lifestyle.bisnis.com).

Pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya disebut sebagai

impulsive buying (Hawkins, 2014).

Impulsive buying merupakan pembelian yang tidak rasional dan

dilakukan dengan cepat atau spontan dan sebelumnya tidak direncanakan, diikuti

oleh konflik pikiran dan dorongan emosional yang tidak dapat dilawan untuk

melakukan pembelian (Verplanken & Herabadi, 2001). Dorongan emosional

yang tidak dapat dilawan karena adanya perasaan yang intens untuk melakukan

pembelian dengan segera, sehingga mengabaikan dampak negatif dan merasakan

puas ketika membeli, namun mengalami konflik di dalam pemikiran (Rook

dalam Verplanken & Herabadi, 2001).

Impulsive buying dapat dilakukan oleh siapa pun tak terkecuali remaja.

Penelitian yang dilakukan oleh Surindo (dalam Anin, Rasimin, & Atamimi,

2008) menyatakan bahwa remaja merupakan penyumbang terbesar dalam

perilaku belanja yang konsumtif. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Loudon

dan Bitta (dalam Ambarwati & Safitri, 2011) mengemukakan bahwa remaja

adalah kelompok yang berorientasi konsumtif. Rawling, Boldero, dan Wiseman

(dalam Ghani, Imran, & Jan, 2011) menemukan bahwa individu yang berusia

muda cenderung lebih impulsif dibandingkan individu yang berusia tua.

Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju pada

masa dewasa. Menurut Santrock (2007) masa perkembangan remaja tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

3

memiliki rentang usia 15-18 tahun. Pada masa ini remaja mengalami

perkembangan yang sangat pesat baik secara fisik, psikologis, dan sosial.

Perkembangan yang sangat pesat membuat remaja cenderung berpikir secara

abstrak dan tergesa-gesa. Sifat remaja inilah yang membuat remaja mudah

terpengaruh oleh iklan atau tagline yang diberikan kepadanya sehingga para

remaja cenderung impulsif. Dari hasil riset, sebagian besar sasaran utama iklan

adalah remaja karena karakteristik remaja yang masih labil sehingga mudah

dipengaruhi untuk melakukan impulsive buying (Anin, Rasimin, & Atamimi,

2008).

Salah satu fenomena impulsive buying juga terjadi di Kota Tarakan,

seperti yang dilansir oleh Kaltim.co.id bahwa daya beli di Tarakan cukup tinggi

karena meningkatnya jumlah penduduk di Tarakan membuat Tarakan semakin

maju dan berkembang baik dari segi teknologi maupun fashion. Penduduk

Tarakan lebih didominasi oleh penduduk muda yang berusia 15-50 tahun sebesar

66,39% (BPS(Badan Pusat Statistika), 2015). Daya beli yang cukup tinggi

tercermin pada grafik inflasi Tarakan yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

4

Gambar 1. Grafik Inflasi Kota Tarakan Oktober 2015

Grafik inflansi tersebut menunjukkan bahwa tingginya kelompok

komoditi sandang dibandingkan kelompok komoditi-komoditi lainnya. Menurut

Siswandari (2005) bahwa pakaian merupakan produk yang paling banyak

dikonsumsi secara impulsif dengan presentase sebesar 42,42%. Fashion

merupakan salah satu elemen penting untuk mendukung penampilan remaja agar

dapat diterima oleh kelompoknya (Hurlock dalam Anin, Rasimin, & Atamimi,

2008).

Menurut Sarwono (2011) remaja akan melakukan hal apapun untuk dapat

menunjang penampilannya agar mendapatkan perhatian sehingga dapat diterima

oleh teman sebaya atau kelompoknya. Remaja sadar bahwa dukungan sosial

teman sebaya akan sangat dipengaruhi oleh penampilan dan juga berdasarkan

benda-benda yang dimilikinya (Hurlock, dalam Anin, Rasimin, & Atamimi,

2008). Menurut Mappiare (1982) perilaku remaja yang menambah penampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

5

dirinya dalam kelompoknya adalah karena mengikuti trend yang diminati oleh

kelompok sebayanya. Trend yang semakin hari semakin berkembang membuat

remaja semakin impulsif dalam membeli barang-barang yang menunjang dirinya

khususnya fashion. Menurut Mappiare (1982) fashion merupakan salah satu hal

yang tidak boleh dilupakan dalam menunjang penampilannya. Sama halnya

dengan remaja yang cukup mementingkan fashion untuk menunjang

penampilannya sehingga membuat remaja akan lebih mudah melakukan

impulsive buying pada produk fashion.

Impulsive buying dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

produk, faktor marketing, dan karakteristik konsumen antara lain; kepribadian

konsumen dan demografis konsumen (Loudon & Bitta dalam Anin, Rasimin, &

Atamimi, 2008). Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi impulsive buying

adalah kepribadian. Menurut Verplanken & Herabadi (2001) bahwa impulsive

buying memiliki kecenderungan umum yang sangat berakar pada kepribadian

seseorang. Kepribadian individu merupakan aspek psikologis yang terkait dengan

kecenderungan impulsive buying. Kepribadian merupakan panduan konsumen

dalam memilih cara untuk memenuhi tujuannya dalam berbagai situasi yang

berbeda termasuk bagaimana cara konsumen memandang dirinya sendiri dalam

menentukan pilihan produk yang akan dibeli (Ferrinadewi, 2008). Menurut Hall

dan Lindzey (1993) kepribadian adalah sesuatu yang memberikan tata tertib dan

keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan

oleh individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

6

Penelitian sebelumnya mengenai impulsive buying dengan kepribadian

yang dilakukan oleh Verplanken dan Herabadi (2001) mengatakan bahwa

impulsive buying memiliki kecenderungan umum yang berakar pada kepribadian

seseorang. Kecenderungan umum yang berakar pada kepribadian membuat

impulsive buying berkorelasi dengan kepribadian. Selain itu, penelitian yang

dilakukan oleh Shahjehan, Qureshi, Zeb, & Saifullah (2012) menunjukkan

terdapat hubungan yang positif antara impulsive buying dengan kepribadian.

Kemudian, menurut Herabadi (dalam Badgaiyan & Verma, 2014) menyatakan

bahwa kepribadian (Big Five) berkorelasi positif dengan impulsive buying.

Dari berbagai macam teori tentang perkembangan kepribadian, salah

satunya adalah teori kepribadian Karen Horney yaitu kepribadian neurotik.

Menurut Horney, kepribadian neurotik merupakan dasar dari berkembangnya

kecemasan. Kecemasan dasar tersebut dari pengalaman masa lalu yaitu ketika

masa kanak-kanak yang berkaitan dengan orang tua sehingga memunculkan

kecemasan dasar (basic hostility) (dalam Hidayat, 2011). Horney membagi

kepribadian neurotik menjadi tiga tipe yaitu compliant (penurut), aggressive, dan

detached (terpisah). Compliant adalah individu dengan kepribadian mengalah

yang menampilkan sikap dan perilaku yang bergerak menuju orang lain untuk

mendapatkan kasih sayang dan dukungan. Aggressive adalah kepribadian yang

bergerak melawan orang lain dengan tampil kuat dan tampil semenarik mungkin

agar menjadi pusat perhatian. Sedangkan detached adalah individu yang

memiliki kepribadian yang terpisah dengan perilakunya diarahkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

7

bergerak menjauhi orang lain agar dapat menjaga jarak emosional (dalam

Hidayat, 2011).

Horney berpendapat bahwa tipe kepribadian neurotik compliant memiliki

kebutuhan untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan harapan-

harapan orang lain sehingga orang lain dapat menerimanya agar ia dapat

memperoleh cinta serta individu ini merupakan seorang yang sangat peka

terhadap penolakan. Selain itu, tipe kepribadian aggressive memiliki kebutuhan

ingin dikagumi dan dipuja oleh orang lain sehingga ia akan menampilkan diri

semenarik mungkin agar orang lain memperhatikan dirinya. Tipe kepribadian

detached memiliki kebutuhan untuk berdiri sendiri dan bebas dengan melakukan

pemisahan diri kepada orang lain agar tidak terikat oleh siapapun atau apapun

(dalam Hall & Lindzey, 1993). Hal ini merupakan ciri yang dapat meningkatkan

kemungkinan individu untuk melakukan perilaku impulsive buying untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Berdasarkan paparan tersebut, peneliti

tertarik untuk meneliti hubungan dari kepribadian neurotik dan impulsive buying

pada remaja.

B. Rumusan masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah

kepribadian neurotik berhubungan dengan impulsive buying pada remaja di

Tarakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

8

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepribadian

neurotik dan impulsive buying pada remaja di Tarakan.

D. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan teoritis bagi

pengembangan ilmu pengetahuan tentang perilaku konsumen dan

psikologi kepribadian, yaitu impulsive buying dan kepribadian neurotik

2. Manfaat praktis

Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi remaja untuk mengetahui kepribadian neurotik

dan perilaku impulsive buying. Hasil penelitian juga dapat dijadiakan

sebagai bahan refleksi dan evaluasi diri bagi remaja dalam perilaku

belanja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. IMPULSIVE BUYING

1. Definisi Impulsive Buying

Rook dan Gardner (dalam Muruganantham & Bhakat, 2013)

mendefinisikan impulsive buying sebagai perilaku yang tidak direncanakan

melibatkan pengambilan keputusan yang cepat dan kecenderungan untuk

segera mendapatkan produk tersebut. Rook (1987) berpendapat bahwa

selama melakukan impulsive buying, konsumen akan mengalami keinginan

sesaat, kuat dan gigih. Hal ini ditandai dengan dorongan membeli sebagai

suatu yang tidak diinginkan, dan reaksi yang tidak reflektif yang terjadi

segera setelah terkena rangsangan oleh suatu stimulus. Pembelian yang tidak

direncanakan ini membuat konsumen membeli suatu produk tanpa

mengevaluasi kegunaan produk tersebut (Vohs & Faber, Parboteeah dalam

Vishnu & Raheem, 2012). Hal ini dikarenakan konsumen didorong oleh

keinginan sehingga ia akan melakukan tindakan membeli secara spontan

tanpa melalui berbagai pertimbangan (Kipnis, Reich, Winshie, dalam Rook,

1987).

Hal senada juga dikemukakan oleh Muray (dalam Anin, Rasimin &

Atamimi, 2008) impulsive buying didefinisikan sebagai kecenderungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

10

individu untuk membeli secara spontan, reflektif, atau kurang melibatkan

pikiran, segera, dan kinetik. Kecenderungan konsumen untuk membeli

secara spontan ini dapat menghasilkan pembelian ketika konsumen percaya

bahwa tindakan tersebut adalah hal yang wajar (Rook & Fisher, dalam

Solomon 2009).

Impulsive buying ditandai dengan pembelian suatu item dengan sedikit

atau tidak adanya musyawarah pada pembelian yang tiba-tiba dan dengan

dorongan kuat (Blok & Morwitz, dalam Muruganantham & Bhakat, 2013).

Kacen dan Lee (2002) menyatakan bahwa perilaku impulsif lebih

membangkitkan gairah dan tak tertahankan tetapi kurang konsultatif jika

dibandingkan dengan perilaku pembelian yang direncanakan.

Menurut Barratt (dalam Shahjehan, Qureshi, Zeb, & Saifullah, 2012)

impulsivitas adalah kepribadian didefinisikan sebagai kecenderungan

bertindak tanpa pemikiran, membuat keputusan secara cepat, dan gagal

untuk menghargai keadaan di luar dan sekarang. Tindakan tanpa pemikiran

dan pertimbangan tersebut didorong oleh Impulsive sehingga seseorang akan

melakukan sesuatu tindakan tanpa pertimbangan yang cermat mengenai

lingkungannya secara objektif dan tanpa mempertimbangankan konsekuensi

dari tindakan yang dilakukan (Kipnis, Reich, & Winshie, dalam Rook,

1987). Dorongan untuk membeli adalah perilaku hedon yang kompleks dan

dapat merangsang emosional juga impulsive buying rentan terjadi

sehubungan berkurangnya konsekuensi (Rook, 1987: 191). Dalam pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

11

yang sama, Hoch dan Loewenstein (dalam Muruganantham & Bhakat, 2013)

menjelaskan impulsive buying sebagai perjuangan antara kekuatan psikologis

keinginan dan kemauan.

Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa impulsive buying adalah perilaku belanja yang didorong oleh

keinginan dalam diri tanpa adanya perencanaan, spontan, segera dalam

melakukan pembelian dengan tidak adanya pertimbangan kegunaan dan

konsekuensi dari pembelian tersebut.

2. Aspek-aspek Impulsive Buying

Perilaku impulsive buying didasari oleh dua aspek yaitu aspek kognitif

dan aspek afektif. Kedua aspek ini merupakan komponen yang muncul daari

dalam diri pembeli sehingga membentuk suatu perilaku impulsive buying

(Verplanken & Herabadi, 2009).

a. Aspek Kognitif

Aspek kognitif pada impulsive buying adalah ketika konsumen

melakukan impulsive buying konsumen kurang atau tidak merencanakan

dan mempertimbangkan konsekuensi atas pembelian yang dilakukan

serta tidak memikirkan tujuan dari pembelian yang dilakukan

(Verplanken & Herabadi, 2001). Konsumen cenderung mudah

terpengaruh oleh harga produk yang ditawarkan dan keuntungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

12

diperoleh ketika membeli produk tersebut (Verplanken, Herabadi &

Knippenberg, 2009).

Shiv dan Fedorikhin (dalam Verplanken & Knippenberg, 2001)

menunjukkan bahwa sumber daya kognitif yang terbatas dapat

mengakibatkan konsumen membuat pilihan untuk melakukan impulsive

buying. Hal ini juga diungkapkan oleh Coley (2002) bahwa proses

kognitif terdiri dari tiga komponen, yaitu pertama cognitive

deliberation, yaitu keadaan di mana konsumen merasakan sebuah

dorongan untuk bertindak (membeli) tanpa adanya pertimbangan

ataupun memikirkan konsekuensi dari tindakannya tersebut. Selanjutnya

unplanned buying, yaitu keadaan di mana konsumen kurang atau tidak

memiliki rencana yang jelas ketika berbelanja. Terakhir, disregerd for

future, yaitu keadaan di mana konsumen yang melakukan impulsive

buying tidak memikirkan atau mengabaikan masa depan. Sebagai

contoh, ketika konsumen sedang berada di pusat perbelanjaan dan

kemudian ia melihat diskon di salah satu toko, konsumen tersebut akan

segera melihat produk itu dan membeli barang tersebut. Padahal

sebelumnya ia sama sekali tidak merencanakan untuk membeli produk

tersebut. Pada saat konsumen hendak melihat produk diskon, proses

kognitif konsumen bekerja dan ketika konsumen tertarik pada salah satu

produk secara tiba-tiba konsumen tersebut membeli tanpa adanya

perencanaan sebelumnya. Pada saat konsumen membayar produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

13

tersebut, proses kognitif terabaikan. Hal ini dikarenakan konsumen

kurang atau tidak merencanakan dan memikirkan resiko serta tujuan dari

pembelian produk tersebut (Verplanken & Knippenberg, 2001).

b. Aspek Afektif

Aspek afektif berkaitan dengan emosi, perasaan senang,

gembira, dan adanya dorongan untuk yang muncul untuk segera

memiliki sesuatu yang disukai tanpa adanya perencanaan sebelumnya,

serta kurangnya kontrol sehingga mengakibatkan penyesalan setelah

membeli (Verplanken & Herabadi, 2001). Ketika pembelian yang tidak

terencana telah dilakukan, konsumen akan memunculkan perasaan

menyesal, misalnya membuang-buang uang dengan membeli produk

yang tidak bermanfaat (Dittmar & Drury, 2000).

Menurut Coley (2002) proses afektif memiliki tiga komponen

yaitu, pertama irresistible urge to buy, keinginan konsumen yang instan,

dan memaksa konsumen secara terus menerus untuk segera

mendapatkan produk tersebut, sehingga membuat konsumen tidak dapat

menahan diri untuk memiliki produk tersebut. Kedua, positive buying

emotion, keadaan suasana hati yang positif dari hasil impulsive buying

yang dilakukan untuk memuaskan dirinya. Konsumen cenderung akan

melakukan impulsive buying lagi untuk mempertahankan suasana hati

yang menyenangkan. Terakhir, mood management, konsumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

14

melakukan impulsive buying didorong oleh keinginan konsumen untuk

mengubah atau menata perasaan atau suasana hatinya.Sebagai contoh,

seorang wanita remaja yang sedang berada di pusat perbelanjaan melihat

barang yang disukai, konsumen merasa ada desakan untuk segera

memiliki produk tersebut sehingga dapat memuaskan hasratnya

walaupun sebenarnya produk tersebut tidak memiliki manfaat bagi

dirinya. Menurut Hirschman & Holbrook (2009) ketika konsumen

melakukan impulsive buying, konsumen akan mengabaikan aspek

kognitif dan lebih mengikuti aspek afektif seperti lebih mengikuti

keinginan emosional (dalam Verplanken & Knippenberg, 2001).

Berdasarkan kedua aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa

aspek impulsive buying adalah aspek kognitif dan aspek afektif. Dalam

impulsive buying aspek kognitif adalah konsumen yang kurang atau

tidak memiliki perencanaan dalam melakukan suatu pembelian sehingga

pada saat konsumen melakukan impulsive buying konsumen tidak

memikirkan resiko dan tujuan dari pembelian produk tersebut.

Sedangkan, aspek afektif adalah konsumen yang melakukan impulsive

buying didasari atas emosi, misalnya tertarik dan menyukai pada

produk, serta timbul rasa senang dan adanya desakan untuk segera

memiliki produk tersebut, serta setelah membeli produk itu konsumen

mengalami penyesalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

15

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impulsive Buying

Secara umum, impulsive buying dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor eksternal dan faktor internal.

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal impulsive buying merujuk pada isyarat pemasaran

atau rangsangan yang ditempatkan dan dikendalikan oleh pemasar dalam

upaya untuk memikat konsumen dalam perilaku pembelian (Youn dan

Faber, 2000). Stimulis eksternal terkait dengan belanja dan lingkungan

pemasaran. Lingkungan toko seperti ukuran toko, suasana, dan desain,

sementara lingkungan pemasaran adalah berbagai aktivitas penjualan dan

iklan. Impulsive buying dapat diinduksi ketika seorang konsumen bertemu

dengan rangsangan visual yang relevan dalam lingkungan ritel, atau

rangsangan promosi (Piron, 1991). Impulsive buying dianggap sebagai

skenario belanja dengan promosi penjualan yang inovatif, pesan yang

kreatif dan penggunaan teknologi yang tepat di ritel toko-toko

(Schiffman, 2010).

Berbagai rangsangan dalam toko baik secara langsung atau tidak

langsung sangat mempengaruhi pelanggan. Suasana toko yang

dipengaruhi oleh atribut seperti pencahayaan, tata letak, presentasi barang

yang akan dijual, lantai, warna, suara, bau, pakaian dan tenaga

pelayanan. Lingkungan toko yang menyenangkan sangat merangsang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

16

menyebabkan peningkatan impulsive buying (Hoyer dan MacInnis, 1999).

Penampilan produk dan adanya musik juga berpengaruh secara eksternal

pada pelanggan (Verplanken dan Herabadi, 2001).

Xu (2007) menyatakan bahwa lingkungan toko mempengaruhi

kondisi emosional konsumen yang dapat menyebabkan impulsive buying

dalam toko. Rook dan Hoch (1985) menekankan bahwa impulsive buying

benar-benar dimulai dengan sensasi dan persepsi konsumen yang

didorong oleh stimulus eksternal, dan diikuti oleh dorongan tiba-tiba

untuk membeli (saya lihat saya ingin membeli).

Mattila dan Wirtz (2008) menemukan bahwa rangsangan

lingkungan toko mempengaruhi secara positif perilaku pembelian impuls

terutama ketika lingkungan toko dianggap sebagai over-stimulating

hormone (kegembiraan dan stimulasi). Rangsangan di lingkungan ritel

toko cenderung mempengaruhi emosi konsumen (Donovan dan Rossiter,

1982), yang merupakan variabel lain yang ditemukan untuk

mempengaruhi impulsive buying (Rook 1987; Zhou dan Wong 2003).

Baumeister (2002) berpendapat bahwa gairah yang tinggi dan

overstimulasi mengurangi regulasi diri dan juga cenderung mengurangi

kemampuan orang berpikir melalui tindakan mereka yang selanjutnya

dapat meningkatkan peluang impulsive buying.

Gupta (dalam Muruganantham dan Bhakat, 2013) menyatakan

bahwa pada ukuran toko-toko besar, display produk dan harga produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

17

yang menjadi rangsangan utama dalam toko. Pada ukuran toko-toko kecil,

harga produk merupakan faktor utama yang menarik impulsive buying.

Merchandise ritel langsung memotivasi konsumen untuk membeli suatu

produk. Kegiatan merchandising bertindak sebagai salesman yang diam

di ritel outlet (Muruganantham dan Kaliyamoorthy, 2005). Hulten &

Vanyushyn (2011) juga mengamati bahwa pembeli yang impulsif

memberikan perhatian lebih pada display di dalam toko.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal yang dapat

mempengaruhi munculnya impulsive buying adalah lingkungan seperti

lingkungan toko dan lingkungan pemasaran (marketing), promosi

penjualan, merchandise ritel, stimulus sensori, dan pelayanan toko.

b. Faktor Internal

Faktor internal impulsive buying menunjukkan isyarat internal

pada individu dan karakteristik yang membuat seseorang terlibat dalam

impulsive buying. Rangsangan internal terkait dengan kepribadian

individu dibandingkan dengan lingkungan toko atau rangsangan yang

diberikan. Menurut Schiffman (2008) kepribadian didefinisikan sebagai

suatu organisasi yang unik dan dinamis dari karakteristik orang tertentu,

fisik dan psikologis yang mempengaruhi perilaku dan tanggapan terhadap

lingkungan fisik dan sosial. Kepribadian merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi individu dalam melakukan impulsive buying

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

18

(Rook & Fisher, dalam Karbasivar & Yarahmadi, 2011). Ketika

seseorang hendak membeli suatu produk, orang akan memiliki nilai dan

makna berbeda. Secara khusus, beberapa produk dapat berfungsi sebagai

simbol, misalnya dari gaya hidup atau kepribadian tertentu (Belk,

Dittmar, Higgins, dalam Herabadi, Verplanken & Knippenberg, 2009).

Hal ini didukung oleh pendapat Rook dan Hoch (dalam Muruganantham

dan Bhakat, 2013) yang mengatakan bahwa sesungguhnya yang

mengalami impulsive buying selama berbelanja adalah orang itu sendiri

dan bukan dari produk tersebut.

Lain halnya dengan pendapat dari Sneath, Lacey, & Kennett-

Hansel (dalam Muruganantham dan Bhakat, 2013) mengatakan bahwa

impulsive buying dapat diinduksi karena depresi dan upaya untuk

meningkatkan mood. Verplanken dan Herabadi (2001) menemukan hasil

yang sama dalam studi yang menyatakan bahwa impulsive buying sering

dikaitkan dengan individu yang ingin melarikan diri dari persepsi negatif

seperti rendah diri, perasaan negatif, atau suasana hati. Berbagai

rangsangan yang dihasilkan seperti pengalaman konsumen sendiri dan

emosi juga bertanggung jawab pada impulsive buying (Hirschman, dalam

Muruganantham dan Bhakat, 2013). Weinberg dan Gottwald (dalam

Muruganantham dan Bhakat, 2013) berpendapat bahwa impulsive buying

memunculkan perasaan yang lebih besar dari hiburan, kesenangan,

antusiasme, dan sukacita. Chang, Eckman, & Yan, (2011) juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

19

berpendapat bahwa konsumen yang memiliki respon emosi yang lebih

positif pada lingkungan ritel lebih mungkin untuk melakukan impulsive

buying.

Impulsive buying atau membeli dengan sedikit atau tanpa

perencanaan sebelumnya juga merupakan bentuk keterlibatan yang

rendah dalam pengambilan keputusan (Michael, William, & Pandit,

dalam Muruganantham dan Bhakat, 2013). Youn dan Faber (2000)

menunjukkan bahwa impulsive buying mungkin berasal dari sifat-sifat

konsumen seperti impulsif, kenikmatan berbelanja, atau kurangnya

kontrol diri. Shen dan Khalifa (2012) mengamati bahwa kognisi

konsumen berhubungan antara impulsive buying dan perilaku impulsif

yang sebenarnya.

Selain itu, Hausman (2000) berpendapat bahwa impulsive buying

merupakan kebutuhan hedonis yang termotivasi oleh pencapaian yang

lebih tinggi, kebutuhan yang dikelompokkan dari teori Maslow 'hierarki

kebutuhan'. Upaya tersebut untuk memenuhi urutan tertingginya

kebutuhan untuk berbagai jenis perilaku impulsive buying. Sharma,

Sivakumaran, & Marshall (2010) mengkategorikan impulsive buying

sebagai perilaku hedonis yang berhubungan dengan perasaan dan

motivasi psikososial bukannya pikiran dan manfaat fungsional. Beatty

dan Ferrell (1998) mengemukakan bahwa impulsive buying dikaitkan

dengan stimulasi sensorik dan motivasi hedonis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

20

Loudon dan Bitta (dalam F, BS, & Atamimi, 2008) juga

mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi Impulsiveve buying,

yaitu:

a. Produk dengan karakteristik harga murah, kebutuhan kecil atau

marginal, produk jangka pendek, ukuran kecil, dan toko yang mudah

dijangkau.

b. Pemasaran dan marketing yang meliputi distribusi dalam jumlah banyak

outlet yang self service, iklan melalui media massa yang sangat

sugestibel dan terus menerus, iklan di titik penjualan, posisi display dan

lokasi toko yang menonjol.

c. Karakteristik konsumen seperti kepribadian, jenis kelamin, sosial

demografis atau karakteristik sosial ekonomi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor internal yang dapat mempengaruhi

munculnya impulsive buying adalah kepribadian, emosi, kebutuhan hedonis, dan

evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

21

B. KEPRIBADIAN NEUROTIK

1. Definisi Kepribadian Neurotik

Menurut Chaplin (dalam Rahma, Lestari, & Faziah, 2013) kepribadian

neurotik adalah suatu organisasi kecenderungan yang berorientasi pada

perolehan jaminan keamanan dan perlindungan secara maksimum.

Kecenderungan ini muncul karena adanya kecemasan dasar (basic anxiety)

dalam diri. Horney mendefinisikan kecemasan dasar sebagai perasaan

terisolasi dan tidak berdaya dalam dunia yang dipahami secara potensial

bermusuhan (dalam Supratiknya, 1993). Ketidakberdayaan tersebut membuat

ia terperengkap dalam kebutuhan-kebutuhan kompulsif untuk mengurangi

kecemasan (dalam Olson & Hergenhahn, 2011)

Menurut Horney akar dari kepribadian neurotik ditemukan di dalam

hubungan orangtua dan anak. Sebelumnya anak tidak diberikan rasa aman dan

kepuasaan akan cinta sehingga anak akan mengembangkan perasaan

permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orang tuanya. Permusuhan dasar

ini mengarah pada perasaan yang tidak aman yang kuat dan kecemasan yang

samar-samar (dalam Olson & Hergenhahn, 2011). Semakin ia

menyembunyikan permusuhan dan perasaan dendamnya terhadap

keluarganya, semakin juga ia memproyeksikan kecemasannya pada dunia luar

dan orang-orang disekitarnya (dalam Semiun, 2012).

Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepribadian

neurotik adalah munculnya kecemasan dasar karena tidak memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

22

jaminan keamanan dan perlindungan dari orang tua sehingga mengembangkan

permusuhan dasar yang kemudian direpresi membuat individu tersebut

terperangkap pada kebutuhan-kebutuhan kompulsif untuk mengurangi

kecemasan tersebut.

2. Kebutuhan-Kebutuhan Neurotik

Horney (dalam Feist & Feist, 2012) menemukan sepuluh kategori

kebutuhan neurotik yang menggambarkan orang-orang neurotik dalam

usahanya untuk melawan kecemasan dasar tersebut. Dalam kesepuluh

kebutuhan ini, satu orang dapat menerapkan lebih dari satu kebutuhan.

Masing-masing kebutuhan-kebutuhan neurotik berhubungan dengan orang

lain dalam berbagai cara, yakni:

a. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan diri

Kebutuhan ini ingin mendapatkan kasih sayang dan penerimaan diri

dari orang lain, orang-orang neurotik berusaha dengan cara apapun untuk

menyenangkan orang lain. Mereka berusaha memenuhi harapan orang

lain, cenderung takut untuk mengatakan bahwa dirinya benar (self-

assertion) dan cenderung kurang nyaman dengan permusuhan dengan

orang lain dan kepada dirinya.

b. Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat

Kurangnya kepercayaan diri membuat orang-orang neurotik berusaha

mendekatkan dirinya dengan pasangan yang lebih kuat. Dalam hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

23

mereka memiliki peniliaian yang tinggi tehadap cinta dan takut jika

sendirian atau ditinggalkan.

c. Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkungan yang

sempit

Orang-orang neurotik berusaha untuk tidak menonjol atau biasanya

cenderung menempati posisi kedua. Ia akan merasa puas dengan stimulus

yang sangat sedikit. Orang-orang neurotik menurunkan kemampuannya

ketingkat yang lebih rendah dan takut membuat permintaan yang

dirasanya membebani orang lain.

d. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan

Kekuasaan dan kasih sayang merupakan kebutuhan yang paling besar

bagi neurotik. Kebutuhan akan kekuasaan disertai dengan kebutuhan akan

penghargaan sosial dan kepemilikan yang tampak dalam bentuk

kebutuhan untuk mengatur orang lain serta menghindari perasaan lemah.

e. Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain

Orang-orang neurotik suka menilai orang berdasarkan bagaimana

orang tersebut dapat dimanfaatkan bagi kepentingannya. Namun, disaat

yang bersamaan mereka takut untuk dimanfaatkan oleh orang lain.

f. Kebutuhan neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi

Kebalikan pada kebutuhan c, di sini orang-orang neurotik berusaha

untuk menempati urutan pertama, menjadi orang yang paling penting, dan

berusaha mencari perhatian orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

24

g. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi

Harga diri yang tinggi membuat orang-orang neurotik harus terus

ditunjang dengan kekaguman dan penerimaan dari orang lain. Mereka

cenderung lebih mengagumi diri mereka dibandingkan dengan apa yang

mereka miliki.

h. Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian pribadi

Orang-orang neurotik mempunyai dorongan yang kuat agar menjadi

yang terbaik. Mereka berusaha mengalahkan orang lain agar dapat

membuktikan kehebatannya.

i. Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan

Berbeda dengan sebelumnya, orang-orang neurotik berusaha untuk

menjauh dari orang lain agar dapat membuktikan bahwa mereka bisa

hidup tanpa orang lain.

j. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketidakmungkinan untuk

salah

Orang-orang neurotik berusaha semaksimal mungkin agar menjadi

sempurna. Mereka takut jika membuat kesalahan sehingga mereka

mereka berusaha untuk menyembunyikan kelemahan mereka dari orang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

25

3. Tipe-Tipe Kepribadian Neurotik

Berdasarkan kesepuluh kebutuhan tersebut Horney (dalam Olson &

Hergenhahn, 2011) mengelompokkan kebutuhan tersebut menjadi tiga

kategori umum, yaitu :

a. Mendekati orang lain (compliant)

Kepribadian yang seperti ini disebut sebagai tipe yang penurut.

Individu yang memiliki kepribadian ini utamanya memilih untuk selalu

mengalah. Tipe ini membutuhkan untuk disukai, dinginkan, dicintai,

diharapkan, merasa diterima, menjadi penting bagi orang lain khusunya

pada orang tertentu, dan inginnya untuk diperhatikan serta dibimbing

terutama pada orang yang kuat atau berpengaruh. Tipe kepribadian ini

juga didasari pada permusuhan dasar dengan mencari cinta dan afeksi.

Keramahan yang dibuat karena didasarkan kepada agresivitas yang

direpresi.

b. Melawan orang lain (aggressive)

Tipe ini merupakan tipe kebalikan dari tipe compliant. Horney

menyebut tipe ini adalah tipe bermusuhan yang memiliki kebutuhan akan

kekuasaan, mengeksplotasi orang lain, dan seringnya mencari prestise.

Tipe bermusuhan ini sama kompulsifnya dengan orang-orang penurut dan

tingkah laku mereka juga sama-sama dipicu oleh kecemasan dasar.

Individu ini termotivasi oleh keinginan kuat untuk memeras orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

26

dan memanfaatkan orang lain demi kepentingan dirinya sendiri serta

jarangnya untuk mengakui kesalahannya.

c. Menjauhi orang lain (detached)

Pada tipe kepribadian ini, Horney menyebutnya sebagai tipe

menghidar. Individu ini berusaha memisahkan dirinya dari orang lain agar

dapat menjaga jarak secara emosional. Ia berusaha menyangkal dan

menekan semua perasaannya terhadap orang lain terutama cinta dan

kebencian. Baginya keintiman hanya akan membawa konflik sehingga

harus dihindari. Individu dengan kepribadian ini berusaha untuk menjaga

privasi sebanyak mungkin waktu untuk sendirian karena kebersamaan

akan mengganggunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

27

Tabel 1

Rangkuman dari Kecenderungan Kepribadian Neurotik Horney :

Kecenderungan Neurotik

Mendekati orang lain Melawan orang lain Menjauhi orang

lain

Konflik dasar atau

sumber dari

kecenderungan

neurotik

Kepribadian penurut

(The compliant

personality)

Kepribadian agresif

(The aggressive

personality)

Kepribadian

memisahkan diri

(The detached

personality)

Perasaan

ketidakberdayaan

Perlindungan dari

permusuhan atau

ketidakramahan orang

lain

Perasaan

terpisah

Kebutuhan neurotik

1. Kasih saying 4. Kekuasaan 9. Kemandirian

dan kebebasan

2. Rekan yang

berpengaruh atau kuat

5. Pemerasan 10.

Kesempurnaan

dan gengsi

3. Batasan sempit

dalam hidup

6. Penghargaan dari

ketidakmungkinan

untuk salah

7. Kekaguman pribadi

8. Pencapaian pribadi

Ciri normal yang

serupa

Ramah, penuh cinta

kasih

Kemampuan untuk

bertahan hidup

dilingkungan yang

kompetitif

Mandiri dan

tenang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

28

C. REMAJA

1. Definisi Remaja

Menurut Santrock (2007) masa remaja adalah masa transisi dalam

rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dengan dan

masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun. Pada masa ini terjadi

proses pematangan baik itu fisik maupun psikologis. Tidak ada seorang anak

yang memasuki masa remaja dalam bentuk daftar kosong, yang hanya

memiliki kode genetik yang akan menentukan berbagai pikiran, perasaan,

dan perilakunya. Namun, dikombinasi dengan faktor keturunan, pengalaman

masa kanak-kanak, dan pengalaman masa remaja, menentukan rangkaian

perkembangan remaja.

Menurut Larson (dalam Santrock, 2007) remaja tidak hanya

melibatkan pertimbangan mengenai usia, namun juga pengaruh dari sosio-

historis. Dengan mempertimbangkan konteks sosio-historis, masa remaja

didefinisikan sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-

kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis,

sosi-emosional dan kognitif.

Meurut Piaget (dalam Santrock, 2007) remaja secara kognitif mulai

mengembangkan pemikiran operasional formal. Pada tahap ini remaja sudah

mulai dapat berpikir abstrak, konkret, logis, dapat menarik kesimpulan dari

informasi yang ia dapatkan dari lingkungannya dan dapat menggambarkan

keadaan yang ideal. Keadaan ideal tersebut membuat mereka menyadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

29

bahwa dirinya merupakan tanggung jawab orang dewasa. Namun, menurut

remaja, mereka lebih baik dibandingkan orang dewasa. Sehingga seringkali

remaja memiliki perbedaan pendapat dan dapat menjadi konflik.

Santrock (2007) membagi remaja menjadi dua rentang usia. Pertama

adalah masa remaja awal dengan rentang usia 10 tahun hingga 13 tahun.

Kedua adalah masa remaja akhir dengan rentang usia 18 tahun hingga 22

tahun. Santrock membedakan remaja menjadi dua bagian karena masa

remaja akhir telah mencapai transisi perkembangan yang hampir mendekati

masa dewasa. Menurut Erikson (dalam Feist & Feist, 2010) masa remaja

dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa remaja awal, masa remaja

pertengahan, dan masa remaja akhir. Usia masa remaja awal pada

perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Usia

pada masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada

laki-laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan usia masa remaja akhir pada

perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun. Selain itu,

menurut WHO, remaja adalah orang-orang yang memiliki usia 10 tahun

hingga 20 tahun (Sarwono, 2011).

Berdasarkan pengertian remaja yang telah dipaparkan, dapat diambil

kesimpulan bahwa masa remaja adalah individu yang berusia 15 tahun

hingga 18 tahun. Usia tersebut berada pada tahap remaja madya di mana

remaja mengalami kebingungan untuk memilih yang mana, peka atau peduli,

kelompok atau sendiri serta optimis atau pesimis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

30

2. Tahap Perkembangan Remaja

Masa remaja adalah periode peralihan perkembangan dari anak-anak ke

masa dewasa, dimulai sekitar usia 10-12 dan berakhir pada usia 18-21 tahun.

Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik,

psikologis maupun sosial (Pediatri, 2010). Santrock (2007) mengemukakan

dua transisi remaja yaitu pada masa kanak-kanak ke masa remaja dan masa

remaja ke masa dewasa.

a. Masa Kanak-Kanak ke Masa Remaja

Masa kanak-kanak ke masa remaja dilalui pada usia 10 tahun hingga

13 tahun. Pada transisi ini sejumlah perubahan terjadi baik secara biologis,

kognitif, dan juga sosio-emosional. Remaja mengalami fase pubertas yang

ditunjukka melalui perubahan fisik dan perubahan hormonal.

Selain itu, pada masa remaja awal, terjadi perubahan di otak yang

memungkinkan kemajuan dalam berpikir. Ketika remaja memasuki transisi

ini, mereka mulai berpikir secara lebih egosentris, sering kali memandang

dirinya seolah-olah berada di atas pentas, unik, dan tak terkalahkan.

Perubahan juga terjadi pada sosio-emosional, meliputi tuntutan untuk

mencapai kemandirian, konflik dengan orang tua, dan keinginan lebih

banyak untuk meluangkan waktu bersama kawan-kawan sebaya. Menurut

Reed Larson dan Maryse Richards (dalam Santrock, 2007) emosi yang

dimiliki oleh remaja lebih ekstrem dan berlalu lebih cepat dibadingkan

orang dewasa (Santrock, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

31

Berdasarkan penelitian dari Blakemore & Mills, 2014; Kar, Vijay, &

Mishra, 2013; Steinberg, 2013 dalam King 2016) perubahan otak remaja

berfokus pada perkembangan awal amigdala yang meliputi emosi dan

perkembangan akhir korteks prafrontal yang berhubungan dengan

penalaran dan pengambilan keputusan. Adanya perubahan tersebut

membuat remaja memiliki pemikiran yang egosentris (Byrnes & Kuhn,

dalam King, 2016). Transisi dari masa kanak-kanak hingga masa remaja

bersifat kompleks dan multidimensional yang melibatkan perubahan di

berbagai aspek kehidupan (Santrock, 2007).

b. Masa Remaja ke Masa Dewasa

Masa remaja diawali pada segi biologis dan berakhir pada aspek

kultural. Artinya, transisi dari masa kanak-kanak hingga remaja dimulai

dengan kematangan pubertas, sementara transisi dari remaja menuju

dewasa ditentukan oleh standar dan pengalaman budaya. Pada masa ini

remaja lebih memperhatikan masa depan seperti karir, mulai serius dalam

berhubungan dengan lawan jenis, dan eksplorasi identitas lebih menonjol

dibandingkan pada masa remaja awal.

Transisi masa remaja hingga masa dewasa dapat berlangsung cukup

lama hingga remaja mengembangkan berbagai keterampilan yang lebih

efektif untuk menjadi anggota penuh dari suatu masyarakat. Kenneth

Kenniston (dalam Santrock, 2007) transisi antara remaja dan masa dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

32

merupakan masa di mana ekonomi dan kehidupan pribadi bersifat

sementara. Selama transisi ini penghasilan mereka sering kali masih rendah

dan bersifat sporadis, tempat tinggal merekasering berubah-ubah. Menurut

Santrock (2007) rentang usia pada transisi ini adalah 18 tahun hingga 22

tahun.

D. Dinamika Hubungan Kepribadian Neurotik dengan Impulsive Buying

Setiap individu memilki kepribadian yang berbeda-beda. Kepribadian

dapat mempengaruhi perilaku baik pada lingkungan sekitar maupun pada

kehidupan. Menurut Tom (2015) setiap indvidu memiliki kepribadian yang unik

dan memiliki karisma tersendiri yang membedakan perilaku dan adaptasi

terhadap lingkungan dari orang lain. Salah satu kepribadian tersebut adalah

kepribadian neurotik. Menurut Chaplin (2006) kepribadian neurotik didefinisikan

sebagai suatu organisasi kecenderungan yang berorientasi pada perolehan

jaminan keamanan dan perlindungan secara maksimum.

Menurut Horney (dalam Olson & Hergenhahn, 2011) kepribadian

neurotik dikelompokkan menjadi tiga tipe kepribadian neurotik yaitu compliant,

aggressive, dan detached.

Pada tipe kepribadian neurotik yang pertama yaitu compliant. Tipe ini

merupakan kepribadian yang penurut, ia selalu berusaha memenuhi harapan

orang lain dan menyenangkan orang lain. Hal tersebut dilakukan karena agar ia

mendapatkan cinta dan afeksi orang lain. Kepribadian ini sangat peka terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

33

setiap tanda penolakan dan ketidakramahan dalam (dalam Semiun, 2012).

Individu yang memiliki tipe kepribadian compliant yang tinggi cenderung

memiliki ketergantungan yang tidak wajar (mood dependency) pada orang yang

berpengaruh di kelompoknya atau di lingkungannya.

Tipe kepribadian compliant yang tinggi cenderung mudah untuk

dipengaruhi. Mudahnya untuk dipengaruhi disebabkan tipe kepribadian

compliant merupakan tipe yang penurut, sehingga ketika diberikan iklan dengan

tagline untuk membeli produk tersebut akan mendorong individu segera membeli

produk yang ditawarkan (Kumar, 2012). Individu yang penurut yang mudah

dipengaruhi oleh sekitarnya karena ingin diterima oleh lingkungan sosialnya

disebut sebagai konformitas. Menurut Lin & Chen (2012) bahwa individu yang

cenderung melakukan konformitas rentan untuk melakukan impulsive buying.

Menurut Beatty dan Ferrell (1998) impulsive buying didefinisikan sebagai

perilaku pembelian yang terjadi secara spontan yang dilakukan pada saat itu juga

tanpa memiliki rencana sebelumnya untuk membeli produk.

Pada tipe kepribadian neurotik kedua yaitu aggressive. Tipe ini

merupakan tipe bermusuhan dengan orang disekitarnya (Horney dalam Olson &

Hergenhahn, 2011). Individu yang memiliki tipe kepribadian aggressive yang

tinggi cenderung berusaha untuk mendapatkan kekuasaan dengan melakukan

apapun untuk mendapatkannya (Horney dalam Coolidge, 2001). Selain itu,

individu yang memiliki tipe kepribadian aggressive yang tinggi cenderung

memiliki pemikiran-pemikiran untuk selalu memusuhi orang lain, seperti ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

34

selalu mengalahkan orang lain dan menjadi urutan teratas tanpa ada orang lain

yang dapat mengungguulinya serta inginya menjadi pusat perhatian dengan cara

berpenampilan semenarik mungkin dan diakui oleh lingkungannya tanpa peduli

berapa harga yang harus dibayar agar dapat mengungguli orang sekitarnya

(dalam Olson & Hergenhahn, 2011). Hal ini mengindikasikan individu yang

memiliki tipe kepribadian aggressive yang tinggi rentan melakukan impulsive

buying karena inginya berpenampilan menarik agar dapat mengungguli orang

lain tanpa peduli dengan harga yang harus dibayar. Hal tersebut juga didukung

dengan pendapat dari Rook (1987) bahwa ketika orang melakukan impulsive

buying ia tidak peduli atau mengabaikan resiko dari perilakunya.

Tipe kepribadian terakhir adalah detached. Tipe ini merupakan tipe yang

menjauh dari orang lain (Horney dalam Feist & Feist, 2012). Individu yang

memiliki kepribadian detached yang tinggi cenderung menarik diri dari

lingkungannya baik secara emosi dengan orang lain dengan cara apapun baik

dalam bentuk cinta, persahabatan, ataupun kompetisi (Horney dalam Coolidge,

2001). Hal ini dilakukan karena suatu ekspresi dari kebutuhan akan kesendirian

dan kebebasan. Kecenderungan pada tipe kepribadian detached yang tinggi akan

membuat individu tidak mudah terpengaruh oleh lingkungannya dan tidak terikat

akan apapun, misalnya sesuatu yang sedang trend. Kecenderungan untuk

menarik diri akan relasi sehingga tipe kepribadian ini tidak terikat oleh apapun

membuat individu tersebut tidak mudah terpengruh oleh lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

35

E. Skema Hubungan Kepribadian Neurotik dengan Impulsive Buying

1. Skema 1 (Hubungan antara tipe kepribadian compliant dan impulsive buying)

Comliant

Tinggi

Memenuhi harapan orang lain

Takut ditolak

Ketergantungan yang tidak wajar

Penurut

Mudah dipengaruhi

Rendah

Tidak mudah memenuhi

harapan orang lain

Bebas

Sulit dipengaruhi

Impulsive buying tinggi

Impulsive buying rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

36

2. Skema 2 (Hubungan antara tipe kepribadian aggressive dan impulsive buying)

Aggressive

Tinggi

Kekuasaan

Permusuhan

Menjadi yang pertama dengan

melakukan apapun

Menjadi pusat perhatian

Tampil menarik

Ketidakpedulian

Rendah

Bersahabat

Ramah

Peduli dengan orang lain

bersaing secara adil

Impulsive buying tinggi

Impulsive buying rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

37

3. Skema 3 (Hubungan antara tipe kepribadian detached dan impulsive buying)

F. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Terdapat hubungan positif antara tipe kepribadian neurotik compliant

dengan impulsive buying.

2. Terdapat hubungan posittif antara tipe kepribadian neurotik aggressive

dengan impulsive buying.

Detached

Tinggi

Menyendiri

Tidak terikat

Menarik diri dari lingkungan sosial

Tidak mudah terpengaruh

Bebas

Rendah Mau menjalin relasi

Mudah terpengaruh dan ketergantungan

Impulsive buying rendah

Impulsive buying tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

38

3. Terdapat hubungan negatif antara tipe kepribadian neurotik detached

dengan impulsive buying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasi yang bertujuan

menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variabel

lainnya. Menurut Santoso (2010), teknik korelasi dilakukan untuk melihat

kecenderungan pola pada suatu variabel berdasarkan kecenderungan pola

pada variabel yang lain. jika kecenderungan pada suatu variabel selalu diikuti

oleh kecenderungan pada variabel lain, dapat dikatakan bahwa kedua variabel

tersebut memiliki hubungan atau berkolerasi. Penelitian ini bertujuan menguji

hubungan antara kepribadian neurotik dengan impusive buying pada remaja di

Tarakan.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Tergantung (Y) : Impulsive buying pada remaja

2. Variabel Bebas (X) : Kepribadian Neurotik, yaitu tipe compliant,

aggressive dan detached.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

40

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Impusive Buying

Impulsive buying adalah perilaku belanja yang didorong oleh

keinginan dalam diri tanpa adanya perencanaan, spontan, segera dalam

melakukan pembelian dengan tidak adanya pertimbangan kegunaan dan

konsekuensi dari pembelian tersebut.

Impulsive buying diukur dengan skala impulsive buying. Skala

tersebut terdiri dari aspek afektif dan aspek kognitif. Perolehan skor

tinggi pada skala ini mengindikasikan bahwa subjek memiliki

kecenderungan impulsive buying yang tinggi. Sebaliknya, perolehan skor

yang rendah mengindikasikan bahwa subjek memiliki kecenderungan

impulsive buying yang rendah.

2. Kepribadian Neurotik

Kepribadian neurotik secara operasional definisikan kepribadian

neurotik adalah munculnya kecemasan dasar karena tidak memperoleh

jaminan keamanan dan perlindungan dari orang tua sehingga mengembangkan

permusuhan dasar yang kemudian direpresi membuat individu tersebut

terperangkap pada kebutuhan-kebutuhan kompulsif untuk mengurangi

kecemasan tersebut. Terdapat dari tiga tipe kepribadian neurotik yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

41

a. Compliant (patuh), memiliki kebutuhan untuk mendekati orang lain

untuk melindungi diri dari ketidakberdayaan, dan ketergantungan

yang tidak wajar pada orang lain (codependency)

b. Aggressive, memiliki kebutuhan akan kekuasaan, ingin dikagumi,

ingin memperoleh penghargan dan gengsi, melawan orang lain, dan

memiliki ambisi pribadi.

c. Detached (lepas dari orang lain), memiliki kebutuhan untuk menjauhi

orang lain, kesendirian, kebebasan, dan kemandirian. Sebagian

neurotik menganggap berhubungan dengan orang lain merupakan

sebuah tekanan.

Skor pada skala tipe kepribadian dihitung berdasarkan skor total untuk

setiap tipenya. Semakin tinggi nilai skor total tiap tipe, maka subjek

memiliki skor yang tinggi pada tiap tipe kepribadian neurotik tersebut.

D. SUBJEK PENELITIAN

E. Subjek pada penelitian ini adalah remaja laki-laki dan remaja perempuan.

Kriteria sampel yang dipilih adalah remaja dengan rentang usia 15 tahun

hingga 18 tahun di Tarakan, Kalimantan Utara. Hal ini dikarenakan rentang

usia tersebut masuk dalam klasifikasi remaja (Santrock, 2007). Alasan peneliti

memilih remaja sebagai subjek karena remaja merupakan penyumbang

terbesar dalam hal perilaku konsumsi khusunya pada produk fashion (Swa

dalam dalam Anin, BS, dan Atamimi, 2008). Remaja yang digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

42

penelitian ini adalah dengan menggunakan subjek penelitian remaja di

Tarakan karena di Tarakan merupakan salah satu kota yang memiliki

fenomena impulsive buying.

Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunkan teknik

non-probability sampling, khusunya sampling insidental. Sampling insidental

merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, jika kebetulan orang yang ditemui cocok sebagai sumber data

(Sugiyono, 2010). Pengambilan sampel berdasarkan latar belakang

pendidikan SMA dan SMK.

F. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan skala yang disebarkan pada remaja di

beberapa sekolah SMA dan SMK di Kota Tarakan, Kalimantan Utara yang

bersedia mengisi skala. Peneliti membagikan skala, kemudian peneliti

meminta subjek untuk mengambil skala dan membaca informed consent serta

memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan untuk menjadi subjek

penelitian pada lembar skala dan sebagai tanda untuk menjaga kerahasian data

subjek. Lalu peneliti menjelaskan instruksi pengerjaan skala secara klasikal di

depan kelas dan peneliti menginstruksikan agar pengerjaannya dilakukan pada

saat itu juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

43

G. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode skala.

Skala adalah alat ukur psikologis dalam bentuk pernyataan-pernyataan atau

pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menangkap respon seseorang

terhadao konsep yang diukur sehingga dapat diberi penilaian atau skor dan

dapat diinterpretasikan (Azwar, 1999). Jenis skala yang digunakan adalah

skala Likert dengan item dalam bentuk favourable dan unfavourable. Item

favourable adalah item yang isinya mendukung, memihak, atau menunjukkan

ciri variabel yang diukur. Sedangkan item unfavourable adalah item yang

isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan variabel yang diukur

(Azwar, 1999). Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah

menggunakan pernyataan dengan alternatif jawaban Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Penggunaan empat

kategori respon tanpa menggunakan kategori respon “netral”, hal ini

dikarenakan jika menggunakan alternatif tengah dalam kategori jawaban tidak

memiliki efek yang signifikan pada data (Andrews dalam Anggoro &

Widhiarso, 2010) dan ketika subjek memilih alternatif tengah menunjukkan

subjek ragu-ragu dalam mengerjakan tugas (Kulas & Stachowski, 2009).

Respon yang dipilih oleh subjek memiliki skor sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

44

Tabel 2

Skor Favorabel dan Unfovorabel Variabel

Respon Favorabel Unfavorabel

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Tingginya skor favourable mengindikasikan bahwa subjek memiliki

tingkat impulsive buying yang tinggi. Sebaliknya, rendahnya skor

mengindikasikan bahwa subjek memiliki tingkat impulsive buying yang

rendah.

Selain itu, pada pernyataan favourable, tingginya skor

mengindikasikan bahwa subjek memiliki tipe kepribadian neurotik yang

tinggi. Sebaliknya, rendahnya skor mengindikasikan bahwa subjek memiliki

tipe kepribadian neurotik yang rendah.

1. Skala Impulsive Buying

Dalam penelitian ini, alat pengambilan data yang digunakan untuk

mengukur perilaku impulsive buying adalah skala impulsive buying dalam

bentuk skala likert. Skala impulsive buying didasari oleh aspek kognitif

dan aspek afektif yang dikembangkan oleh Verplanken dan Herabadi

(2001). Skala ini berisi 20 aitem soal dengan 12 aitem favorabel dan 8

aitem unfavorabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

45

Tabel 3

Sebaran Aitem Skala Impulsive Buying

Aspek No Aitem

Favorabel

No Aitem

Unfavorabel

Jumlah Bobot

Aspek

Kognitif

1, 2, 4, 5, 6,

7, 8, 9, dan

19

13 10 50%

Aspek

Afektif

3, 10, dan

20

11, 12, 14, 15,

16, 17, dan 18

10 50%

Total 20 100%

2. Skala Tipe Kepribadian Neurotik

Pengukuran kepribadian neurotik dalam penelitian ini menggunakan

skala HCTI (Horney Coolidge Type Inventory). Dalam penelitian ini,

pengukuran kepribadian neurotik menggunakan tiga tipe kepribadian

neurotik yaitu compliant (patuh), aggressive, dan detached (menjauh).

yang dikembangkan oleh Frederick L. Coolidge (2001). Skala ini berisi 57

aitem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

46

Tabel 4

Sebaran Aitem Skala Kepribadian Neurotik

Tipe-Tipe

Kepribadian

Neurotik

No Soal Jumlah Bobot

Compliant 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19,

22, 25, 28, 31, 34,37,

40, 43, 46, 49, 52,

dan 55.

19 33.3%

Aggressive 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20,

23, 26, 29, 32, 35, 38,

41, 44, 47, 50, 53,

dan 56.

19 33.3%

Detached 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21,

24, 27, 30, 33, 36, 39,

42, 45, 48, 51, 54,

dan 57

19 33.3%

Total 57 100%

H. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Validitas Skala

Validitas adalah proses pengujian untuk mengetahui apakah suatu

skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan

ukurnya (Azwar, 2015). Skala penelitian ini dikatakan memiliki validitas

yang tinggi apabila skala tersebut sesuai dengan fungsi ukurnya.

Sebaliknya, apabila skala penelitian dikatakan memiliki validitas yang

rendah apabila skala tersebut menghasilkan data yang tidak relevan

dengan tujuan pengukuran (Azwar, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

47

Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity). Validitas isi tersebut dapat dilakukan oleh seseorang

yang memiliki pengetahuan terhadap aspek yang hendak diukur

(professional judgement) (Azwar, 2009). Hal ini dilakukan untuk dapat

membuktikan kesesuaian aitem-aitem dalam tes dengan aspek-aspek yang

akan diungkap.

2. Skala Aitem

Penelitian ini menggunakan uji coba atau try out terpakai, sehingga

penelitian hanya dilakukan satu kali. Hal ini didasari oleh alasan sebagai

berikut :

a. Alasan Teoris

Uji coba atau try out terpakai merupakan uji coba yang

hasilnya dapat digunakan sebagai data penelitian untuk menguji

hipotesis penelitian dan hanya aitem yang sahih saja yang dianalisis.

Dengan kata lain, uji coba terpakai digunakan untuk menguji

validitas dan reliabilitas dengan cara pengambilan datanya hanya

sekali dan hasil uji cobanya langsung digunakan untuk menguji

hipotesis. Kelebihan uji coba terpakai ini adalah peneliti dapat

mempersingkat waktu pelaksanaan, tenaga dan biaya. Namun, uji

coba terpakai ini memiliki resiko yaitu banyaknya aitem yang gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

48

dan sedikitnya aitem yang bertahan, sehingga peneliti tidak

mempunyai kesempatan untuk merevisi kuesionernya (Hadi, 2004).

b. Alasan Praktis

Alasan utama peneliti menggunakan data terpakai karena

sebelumnya peneliti melakukan pre-riset untuk mengetahui tingkat

impulsive buying pada remaja secara online dan terlihat beberapa dari

subjek tidak mengisi secara menyeluruh sehingga peneliti ingin

mengawasi secara langsung ketika subjek hendak mengisi skala

tersebut. Kemudian, peneliti menggunakan uji coba atau try out

terpakai karena jauhnya tempat untuk mengambil data yaitu di

Tarakan, Kalimantan Utara.

Alasan lain peneliti menggunakan data try out terpakai karena

sedikitnya waktu yang tersisa. Hal ini disebabkan karena subjek yang

hendak dipakai akan segera mengikuti ujian sekolah.

Pada penelitian ini, seleksi aitem dilakukan berdasarkan daya

diskriminasi atau daya beda. Seleksi aitem dilakukan dengan cara

menguji kesesuaian karakteristik masing-masing aitem dengan aspek

yang mewakili setiap variabel. Daya diskriminasi aitem untuk melihat

sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok

individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur.

Aitem yang memiliki daya diskriminasi tinggi bila semua atau sebagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

49

kelompok tinggi menjawab dengan hasil besar dan semua atau sebagian

kelompok rendah mendapat nilai rendah (Azwar, 2012).

Parameter daya beda aitem berupa koefisien korelasi antara

distribusi skor aitem dengan distribusi skor total skala (riX) yang

memperlihatkan kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala dalam

mengungkapkan perbedaan individual. Besarnya koefisien korelasi aitem-

total bergerak dari 0 – 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin

mendekati angka 1,00 maka semakin baik daya diskriminasi aitem,

sebaliknya semakin mendekati angka 0 atau memiliki tanda negatif

mengindikasi bahwa aitem tidak memiliki daya diskriminasi. Kriteria

pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total dengan menggunakan

batasan riX ≥ 0,30. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30

daya bedanya dianggap memuaskan. Begitupun sebaliknya, aitem yang

harga riX atau ri(X-i) kurang dari 0,30 dinyatakan sebagai aitem yang

memiliki daya beda rendah. Namun, dapat dipertimbangkan untuk

menurunkan sedikit batasan kriteria menjadi 0,25 apabila aitem masih

tidak mencukupi (Azwar, 2012).

Hasil pengujian data pada skala impulsive buying dari total 20

aitem terdapat 5 aitem yang gugur karena riX ≤ 0,25, yaitu no 4, 10, 12,

14, dan 17. Namun, karena ada perbedaan jumlah aitem pada aspek

kognitif dan aspek afektif, maka aitem diseimbangkan sehingga aitem

yang gugur adalah 5, 7, dan 9. Skala kecenderungan kepribadian neurotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

50

terdapat 57 aitem. Pada tipe kepribadian neurotik compliant aitem yang

memiliki riX ≤ 0,25 yaitu no 25, 34, 37, 40, 43, dan 55. Pada tipe

kepribadian neurotik aggressive aitem yang memiliki riX ≤ 0,25 yaitu no

29. Kemudian, tipe kepribadian neurotik detached, aitem yang memiliki

riX ≤ 0,25 yaitu no 6, 39, dan 57. Gugurnya aitem pada setiap tipe menjadi

tidak seimbang. Oleh sebab itu, aitem diseleksi kembali dengan cara

menyamakan pada tipe kepribadian yang paling sedikit, sehingga aitem

yang gugur yaitu 5, 6, 8, 9, 17, 23, 25, 29, 32, 33, 34, 37, 39, 40, 43, 54,

55, dan 57.

Tabel 5

Sebaran aitem skala impulsive buying setelah seleksi aitem

Aspek No Aitem

Favorabel

No Aitem

Unfavorabel

Jumlah Bobot

Aspek

Kognitif

1, 2, 6, 8, dan

19

13 6 50%

Aspek

Afektif

3 dan 20 11, 15, 16, dan

18

6 50%

Total 7 5 12 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

51

Tabel 6

Sebaran aitem skala impulsive buying setelah seleksi aitem

Tipe-Tipe

Kepribadian

Neurotik

No Soal Jumlah Bobot

Compliant 1, 4, 7, 10, 13,

16, 19, 22, 28,

31, 46, 49, dan

52.

13 33.33%

Aggressive 2, 11, 14, 20,

26, 35, 38, 41,

44, 47, 50, 53,

dan 56.

13 33.33%

Detached 3, 12, 15, 18,

21, 24, 27, 30,

36, 42, 45, 48,

dan 51.

13 33.33%

Total 39 100%

3. Reliabilitas Skala

Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas yang baik adalah

reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror

pengukuran kecil (Azwar, 2015). Hal ini dilakukan untuk mengacu pada

keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur yang mengandung makna

seberapa kecermataan pengukuran. Menurut Azwar (2015) reliabilitas

dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam

rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi angka reliabilitasnya

mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

52

jika koefisien yang semakin mendekati angka 0, berarti semakin rendah

reliabilitasnya. Penelitian ini menggunkan teknik koefisien Alpha

Cronbach untuk menguji reliabilitas dengan menggunakan perhitungan

SPSS 23.0 for Windows. Skala impulsive buying memiliki reliabilitas

sebesar 0.747, skala pada tipe kepribadian compliant memiliki reliabilitas

sebesar 0.758, skala pada tipe kepribadian aggressive memiliki reliabilitas

sebesar 0.801, dan skala pada tipe kepribadian detached memiliki

reliabilitas sebesar 0.795.

I. METODE ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan

untuk melihat hubungan antara distribusi sebaran antara variabel bebas

dengan variabel tergantung dalam penelitian ini bersifat normal atau

tidak.

b. Uji Linearitas

Uji lenearitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan

untuk melihat adanya hubungan linear atau tidak antara variabel bebas

dan variabel tergantung, yang tampak dengan ada tidaknya garis lurus

dalam pengujian tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

53

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan teknik analisis data dengan

SPSS yaitu uji korelasi Product Moment dari Pearson. Perhitungan yang

digunakan adalah menggunakan aplikasi SPSS versi 23.00 for windows.

Hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien

korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1.

Sedangkan yang terkecil adalah 0. Jika hubungan antara dua variabel

mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut

sempurna (Sugiyono, 2008). Hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat

bagaimana hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung

dan sejauh mana kekuatan dari hubungan tersebut. Selain itu, apabila

asumsi tidak terpenuhi yaitu apabila data tidak normal, maka uji hipotesis

akan menggunakan pengujian korelasi Spearman’s Rho SPSS for

Windows versi 23.00 (Hadi, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti meminta surat perizinan penelitian

pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma untuk melakukan penelitian di

beberapa SMA yang bertempat di Tarakan, Kalimantan Utara. Surat perizinan

tersebut diberikan terlebih dahulu kepada Dinas Pendidikan Kota Tarakan. Hal ini

dilakukan karena peneliti harus meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Dinas

sebelum benar-benar melakukan penelitian ke beberapa SMA di Tarakan. Selain

itu, peneliti juga meminta surat perizinan dari Dinas Pendidikan Kota Tarakan.

Setelah surat perizinan dibuat dan dapat diambil dari Kantor Dinas Pendidikan

Kota Tarakan, peneliti segera memberikan surat izin kepada Kepala Sekolah

tersebut dan menjelaskan secara singkat mengenai tujuan dari penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan skala dengan cara membagikan

dan memberikan instruksi pengerjaan pada skala secara langsung kepada siswa-

siswa di setiap kelas. Penelitian ini melibatkan 330 subjek yang merupakan siswa

kelas X dan XI dari beberapa SMA yang ada di Tarakan. Subjek yang digunakan

dalam penelitian ini hanya kelas X dan XI karena siswa kelas XII telah lulus

sekolah. Subjek dalam penelitian ini berasal dari dua SMA di Tarakan, yaitu SMA

Negeri 1 Tarakan dan SMA Frater Don Bosco. Pengumpulan data penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

55

dilaksanakan pada tanggal 18-20 Mei 2016. Penelitian ini membutuhkan waktu

tiga hari, dua hari di SMA 1 Negeri Tarakan dan satu hari di SMA Frater Don

Bosco. Total skala yang diisi oleh subjek adalah 330 skala, namun terdapat 30

skala yang dianggap gugur oleh peneliti karena tidak memberikan jawaban secara

penuh pada skala penelitian. Jadi, total skala yang dianggap memenuhi kriteria

oleh peneliti adalah 300 skala penelitian.

B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Tabel 7

Deskripsi Subjek Penelitian

Karakteristik Jumlah Prosentase

Usia

15 tahun 56 18.7%

16 tahun 151 50.3%

17 tahun 82 27.3%

18 tahun 11 3.7%

Jenis Kelamin

Laki-laki 115 38.33%

Perempuan 185 61.67%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

56

C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan perbandingan antara mean teoritik

dan mean empirik pada data yang telah diperoleh. Mean teoritik adalah skor rata-

rata alat ukur penelitian yang diperoleh melalui perhitungan manual dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

MT = � × � + × � �

Mean empiris adalah skor rata-rata data penelitian yang diperoleh dari

deskripsi data di statistik yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS

23.00 for windows, maka diperoleh hasil perhitungan data teoritik dan data

empirik sebagai berikut:

Tabel 8

Data Teoritik dan Empirik

Variabel N SD Min.

Teoritik

Min.

Empirik

Max.

Teoritik

Max.

Empirik

Mean

Teoritik

Mean

Empirik

Impulsive

Buying

300 4.038 12 19 60 51 30 28.65

Compliant 300 4.853 13 22 52 52 32.5 36.11

Aggressive 300 4.499 13 22 52 45 32.5 32.38

Detached 300 4.666 13 14 52 38 32.5 24.20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

57

Tabel 9

One Sample T-Test Mean Teoritik dan Mean Empirik

Skala Impulsive Buying

One-Sample Test

Test Value = 37.5

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Impulsive

Buying 122,897 299 ,000 28,653 28,19 29,11

Tabel 10

One Sample T-Test Mean Teoritik dan Mean Emapirik

Skala Kecenderungan Kepribadian Neurotik

One-Sample Test

Test Value = 32.5

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Compliant 128,860 299 ,000 36,107 35,56 36,66

Aggressive 124,662 299 ,000 32,383 31,87 32,89

Detached 89,822 299 ,000 24,197 23,67 24,73

Pada tabel 10 dapat dilihat hasil uji t pada skala Impulsive Buying

menunjukkan nilai signifikan 0.000, hal ini menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empirik pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

58

Impulsive Buying. Pada tabel 8 menunjukkan bahwa mean teoritik pada Impulsive

Buying sebesar 30, sedangkan skor mean empirik pada Impulsive Buying sebesar

28.65 dengan SD sebesar 4.038. Skor tersebut menunjukkan bahwa skor mean

teoritik pada Impulsive Buying lebih tinggi dibandingkan dengan skor mean

empirik. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek

penelitian memiliki kecenderungan Impulsive Buying yang tergolong rendah.

Pada tabel 10 dapat dilihat juga hasil uji t pada kepribadian Compliant,

Aggressive, dan Detached menunjukkan nilai signifikan 0.000 hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara mean teoritik dan mean

empiris. Pada tabel 8 menunjukkan bahwa skor mean teoritik pada skala

Compliant sebesar 32.5, sedangkan mean empirik pada skala Compliant sebesar

36.11, skor tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki

kecenderungan kepribadian Compliant yang cenderung tinggi. Selain itu, mean

teoritik skala Aggressive memiliki sebesar 32.5, sedangkan mean empiriknya

memiliki skor sebesar 32.38, dari skor tersebut menunjukkan bahwa subjek

penelitian memiliki kecenderungan kepribadian Aggressive yang rendah.

Selanjutnya, mean teoritik pada skala Detached memiliki skor sebesar 32.5,

sementara pada mean empiriknya memiliki skor sebesar 24.20, adanya mean

emipirik yang memiliki skor lebih rendah dari skor mean teoritik dapat

disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki kecenderungan kepribadian

Detached yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

59

D. HASIL ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi Penelitian

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-

Smirnov dalam program SPSS for windows versi 23.0. Hasil uji

normalitas sebegai berikut :

Tabel 11

Uji Normalitas Skala Impulsive Buying dan Kecenderungan Kepribadian

Neurotik

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Impulsive

Buying ,111 300 ,000 ,971 300 ,000

Compliant ,064 300 ,005 ,992 300 ,082

Aggressive ,082 300 ,000 ,983 300 ,001

Detached ,090 300 ,000 ,979 300 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Pada tabel 11 dalam kolom Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat bahwa

impulsive buying memiliki nilai signifikan (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal

ini menunjukkan bahwa sebaran data pada impulsive buying tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

60

Gambar 2. Histogram Impulsive Buying

Pada kepribadian compliant memiliki nilai signifikan (p) sebesar 0.005

(p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada kepribadian

complian tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

61

Gambar 3. Histogram Kepribadian Compliant

Pada kepribadian aggressive memiliki nilai signifikan (p) sebesar

0.000 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada

kepribadian aggressive tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

62

Gambar 4. Histogram Kepribadian Aggressive

Pada kepribadian detached memiliki nilai signifikan (p) sebesar 0.000

(p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada kepribadian

detached tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

63

Gambar 5. Histogram Kepribadian Detached

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan test of linearity dalam

program SPSS for windows versi 23.0. Hasil uji linearitas sebagai berikut:

Tabel 12

Hasil Uji Linieritas kepribadian compliant dan impulsive buying

ANOVA Table

F Sig.

Compliant*Impulsive

Buying

(Combined) 1.253 0.119

Linearity 10.269 0.002

Deviation from

Linearity

1.010 0.454

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

64

Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel 12, dapat dilihat bahwa

dengan Compliant dan Impulsive Buying memiliki nilai signifikan sebesar

0.002 (p < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa Compliant dan Impulsive

Buying memiliki hubungan yang linear.

Gambar 6. Scatterplot Kepribadian Compliant dan Impulsive Buying

Tabel 13

Hasil uji linearitas kepribadian aggressive dan impulsive buying

ANOVA Table

F Sig.

Aggressive*Impulsive

Buying

(Combined) 1.978 0.006

Linearity 12.376 0.001

Deviation from

Linearity

1.506 0.071

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

65

Pada kepribadian Aggressive dan Impulsive Buying memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.001 (p < 0.05 ). Berdasarkan data ini menunjukkan

bahwa Aggressive dan Impulsive Buying memiliki hubungan yang linear.

Gambar 7. Scatterplot Kepribadian Aggressive dan Impulsive Buying

Tabel 14

Hasil uji linearitas kepribadian detached dan impulsive buying

ANOVA Table

F Sig.

Detached*Impulsive Buying (Combined) 1.164 0.280

Linearity 1.138 0.287

Deviation from

Linearity

1.165 0.282

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

66

Pada kepribadian Detached dan Impulsive Buying memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.280 (p < 0.05 ). Berdasarkan data ini menunjukkan

bahwa Detached dan Impulsive Buying memiliki hubungan yang tidak linear.

Gambar 8. Scatterplot Kepribadian Detached dan Impulsive Buying

3. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan korelasi

product moment menggunakan SPSS for Windows versi 23.0. Uji korelasi

ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan

tergantung, yaitu terdapat hubungan antara kepribadian neurotik dengan

impulsive buying pada remaja. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa

variabel memiliki sebaran data yang tidak normal, sehingga penelitian ini

memakai uji teknik korelasi Spearman’s Rho dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

67

program SPSS for windows versi 23.0. Hipotesis penelitian ini dilakukan

dengan pengujian 1-tailed, karena hipotesis telah berarah.

Tabel 15

Hasil uji hipotesis variabel impulsive buying dengan compliant

Impulsive

Buying

Compliant

Spearman’s rho

Impulsive

Buying

Correlation

Coefficient

1,000 ,139*

Sig. (1-tailed) ,008

N 300 300

Compliant Correlation

Coefficient

,139* 1,000

Sig. (1-tailed) ,008

N 300 300

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 15, dapat dilihat bahwa

kepribadian compliant dan impulsive buying memperoleh koefisien

korelasi (r) sebesar 0.139 dengan nilai signifikansi sebesar 0.008

(p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif, rendah,

dan signifikan antara kepribadian compliant dan impulsive buying. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi kepribadian compliant maka semakin

tinggi impulsive buying, sebaliknya semakin rendah kepribadian

compliant maka semakin rendah impulsive buying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

68

Tabel 16

Hasil uji hipotesis variabel impulsive buying dengan aggressive

Impulsive

Buying

Aggressive

Spearman’s rho

Impulsive

Buying

Correlation

Coefficient

1,000 ,156**

Sig. (1-tailed) ,003

N 300 300

Aggressive Correlation

Coefficient

,156**

1,000

Sig. (1-tailed) ,003

N 300 300

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Pada kepribadian aggressive dan impulsive buying diperoleh

koefisien korelasi (r) sebesar 0.156 dengan nilai signifikansi sebesar

0.003 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif,

rendah, dan signifikan antara kepribadian aggressive dan impulsive

buying. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepribadian

aggressive maka semakin tinggi impulsive buying, sebaliknya semakin

rendah kepribadian aggressive maka semakin rendah impulsive buying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

69

Tabel 17

Hasil uji hipotesis variabel impulsive buying dengan detached

Impulsive

Buying

Detached

Spearman’s rho

Impulsive

Buying

Correlation

Coefficient

1,000 ,054

Sig. (1-tailed) ,178

N 300 300

Detached Correlation

Coefficient

,054 1,000

Sig. (1-tailed) ,178

N 300 300

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Pada kepribadian detached dan impulsive buying diperoleh

koefisien korelasi (r) sebesar 0.054 dengan nilai signifikansi sebesar

0.178 (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan

antara detached dan impulsive buying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

70

E. PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecenderungan

kepribadian neurotik dan impulsive buying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

korelasi antara kepribadian compliant dengan impulsive buying memiliki korelasi

positif sebesar 0.139 dan signifikan sebesar 0.008. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi kepribadian compliant maka semakin tinggi pula impulsive buying.

Sebaliknya, semakin rendah kepribadian compliant maka semakin rendah

impulsive buying. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa korelasi antara

kepribadian aggressive dengan impulsive buying memiliki korelasi positif sebesar

0.156 dan signifikan sebesar 0.003. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

kepribadian aggressive maka semakin tinggi juga impulsive buying. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah kepribadian compliant maka semakin rendah pula

impulsive buying. Selanjutnya, hasil lain menunjukkan bahwa kepribadian

detached dengan impulsive buying tidak memiliki korelasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa impulsive buying pada remaja

berhubungan dengan kecenderungan kepribadian neurotik yaitu kepribadian

compliant dan kepribadian aggressive. Kepribadian tersebut memiliki peranan

yang cukup penting dalam menentukan tinggi rendahnya impulsive buying.

Kepribadian merupakan suatu organisasi yang unik dan dinamis dari karakteristik

seseorang, seperti fisik dan psikologis yang mempengaruhi perilaku dan tanggapan

terhadap lingkungan sosial (Schiffman, 2008). Remaja dengan kecenderungan

kepribadian compliant memiliki karakteristik yang penurut dan memiliki ketakutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

71

dimusuhi oleh orang lain sehingga menurutnya harapan dan opini orang lain

dinilai sangat penting bagi dirinya untuk dilakukan (Olson & Hergenhahn, 2011).

Individu yang penurut tersebut akan mudah terpengaruh pada iklan yang

ditampilkan dan membuatnya akan melakukan pembelian secara spontan tanpa

berpikir terlebih dahulu. Steinberg (2012) mengatakan bahwa remaja lebih mudah

terpengaruh oleh iklan. Hal ini didukung oleh pendapat Kumar (2012) bahwa

individu dengan kepribadian compliant akan cukup terpengaruh dengan iklan yang

memberikan tagline yang menonjol. Selain itu, individu yang memiliki

kecenderungan kepribadian compliant cenderung berusaha untuk memenuhi

harapan orang lain dan menganggap bahwa opini dari orang lain sangat penting

(Olson & Hergenhahn, 2011). Sama halnya remaja yang berpikir bahwa apabila

mereka dapat mengikuti trend, maka ia dapat diterima oleh teman sebayanya

(Sarwono, 2011). Pentingnya mengikuti trend ini membuat remaja sadar bahwa

dukungan sosial dari teman sebaya sangat dipengaruhi oleh penampilan dan

berdasarkan benda-benda yang dimiliki (Hurlock, 2011). Oleh karena itu, remaja

yang memiliki kepribadian compliant cenderung akan lebih mudah melakukan

impulsive buying.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian aggressive

memiliki hubungan terhadap impulsive buying pada remaja di Tarakan. Hal ini

karena individu yang memiliki kepribadian aggressive menekankan kebutuhan

utama dalam hidupnya adalah diakui dan menjadi terkenal tidak peduli berapa pun

harga yang harus dibayar agar ia dapat mengungguli orang lain (Olson &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

72

Hergenhahn, 2011). Sama halnya dengan pemikiran remaja yang egosentris.

Remaja yakin bahwa orang lain sibuk dengan diri mereka sebagai individu yang

unik dan tak terkalahkan (Albert & Steinberg dalam King, 2016). Menurut Jersild

(1998) hal ini disebabkan remaja sedang memasuki masa peka dan kecenderungan

neurotiknya lebih tinggi dibandingkan di usia yang lainnya. Individu yang

memiliki kepribadian ini takut untuk direndahkan, dipermalukan, diabaikan dan

takut aibnya terkuat sehingga akan merugikan namanya (Olson & Hergenhahn,

2011). Sehingga ia akan melakukan apapun agar dirinya tampil menarik dan

mendapatkan dukungan sosial dari teman sebayanya (Hurlock, 2011) Hal ini

membuat remaja pada umumnya akan mempunyai keinginan membeli yang tinggi

(Monks, 2014). Sehingga remaja di Tarakan yang memiliki kepribadian aggressive

cenderung sulit menahan dorongan dalam dirinya untuk tidak melakukan

pembelian pada produk yang dianggapnya menarik dan sedang ramai

diperbincangkan oleh teman sebayanya.

Berdasarkan hasil uji linier, menunjukkan bahwa hubungan antara

kepribadian detached dan impulsive buying memiliki data yang tidak linier. Hal

tersebut sejalan dengan teori yang mengungkapkan bahwa individu yang memiliki

kepribadian detached yang tinggi cenderung mengihindari orang lain dan tidak

ingin terikat pada siapa pun atau apa pun dan tidak ingin bergantung akan apa pun

(Feist & Feist, 2010). Individu ini sangat menghargai kebebasan dan kemandirian

serta sulitnya untuk didekati (Feist & Feist, 2010), sulitnya untuk didekati dan

merupakan seorang yang bebas membuat individu yang memiliki kepribadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

73

tersebut tidak mudah untuk terpengaruh oleh iklan dan tidak mudah untuk

melakukan pembelian secara tiba-tiba. Remaja yang memiliki kepribadian ini tidak

mudah untuk terpengaruh oleh trend dan harus membeli produk tersebut dengan

segera. Remaja lain mengikuti trend agar diterima oleh teman sebayanya. Namun

berbeda dengan individu yang memiliki kepribadian detached, ia bahkan tidak

ingin berhubungan dengan orang lain dan menjauhi orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan berdasarkan hasil

penelitian, yaitu kepribadian compliant memiliki hubungan yang positif, rendah,

dan signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi kepribadian compliant pada remaja

maka akan semakin tinggi juga impulsive buying pada remaja di Tarakan.

Sebaliknya, apabila semakin rendah kepribadian compliant maka akan semakin

rendah pula impulsive buying pada remaja di Tarakan.

Kepribadian aggressive dan impulsive buying memiliki hubungan yang

positif, rendah, dan signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi kepribadian

aggressive pada remaja maka akan semakin tinggi juga impulsive buying pada

remaja di Tarakan. Sebaliknya, apabila semakin rendah kepribadian aggressive

maka akan semakin rendah pula impulsive buying pada remaja di Tarakan.

B. Saran

1. Bagi Remaja

Hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan bahan evaluasi diri bagi

remaja karena remaja rentan memiliki kecenderungan impulsive buying,

walaupun hasil penelitian menunjukkan subjek yang memiliki perilaku

impulsive buying tergolong rendah. Remaja juga diharapkan dapat mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

75

dalam keputusan pembelian sehingga tidak mudah terpengaruh oleh kelompok

atau teman sebayanya. Selain itu, para remaja juga diharapkan untuk mencari

informasi terlebih dahulu sebelum membeli produk tersebut dan tidak

mementingkan pada aspek afektif agar tidak terjadi resiko negatif seperti

penyesalan.

2. Bagi Orang Tua

Bagi para orang tua diharapkan mampu mengawasi ataupun

mendampingi serta mengontrol remaja yang hendak melakukan pembelian

agar tidak boros dalam menggunakan uangnya.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Keterbatasan penelitian ini adalah pada beberapa aitem skala

kepribadian neurotik ada yang belum dirumuskan dengan baik sehingga

belum memenuhi kaidah-kaidah penulisan aitem. Untuk penelitian selanjutnya

diharapkan saat membuat aitem atau mengadaptasi sebuah skala lebih

memperhatikan penggunaan kalimat agar aitem lebih mudah dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

76

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati , Y., & Safitri, R. M. (2011). Hubungan antara Kepribadian Narsistik

dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja di Yogyakarta. ISSN : 2087-1899,

53-101.

Anggoro, W. J., & Widhiarso, W. (2010). Konstruksi dan Identifikasi Properti

Psikometris Instrumen Pengukuran Kebahagian Berbasis Pendekatan

Indigenous Psychology Study Multitrait-Multimethod. Jurnal Psikologi vol

37. No 2, 176-188.

Anggreini, R., & Mariyanti, R. (2014). Hubungan antara Kontrol Diri dan Perilaku

Konsumtif Mahasiswi Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 34-42.

Anin, A., Rasimin, B., & Atamimi, N. (2008). Hubungan Self Monitoring dengan

Impulsive Buying terhadap Produk Fashion pada Remaja . Jurnal Psikologi,

181-193.

Assael, H. (1984). Consumer Behavior and Marketing Action Secind Edition.

California: Kent Publishing Company.

Astasari, A. R., & Sahrah, A. (2009). Hubungan Konformitas dengan Perilaku

Membeli Impulsif pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi, 1-29.

Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi : Edisi Dua. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Badgaiyan, A. J., & Verma, A. (2014). Instrinsic Factors Affecting Impulsive Buying

Behavior-Evidence from India. Journal of Retailing and Consumer Services,

537-549.

Batubara, J. R. (2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari

Pediatri, 21-29.

Beatty, S. E., & Ferrell, M. E. (1998). Impulse Buying: Modeling Its Precursors.

Journal of Retailing, 169-191.

Chang, H. J., Eckman, M., & Yan, R. N. (2011). Application of The Stimulus-

Organism-Response Model to The Retail Environment: The Role of Hedonic

Motivation in Impulse Buying Behavior. The International Review of Retail,

Distribution and Consumer Research, 233-249.

Chaplin, J. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

77

Chuah, S. L., & Gan, C. C. (2015). The Influence of Individual Internal Factors on

Impulse Buying Behaviour through Online Shopping. Global Journal of

Business and Social Science Review, 60-70.

Coley , A. L. (2002). Affective and Cognitif Processes Involved in Impulse Buying.

Coolidge, F. L., Moor, J. C., Yamazaki, T. G., Stewart, S. E., & Segal, D. L. (2001).

On the Relationship between Karen Horney's Tripartite Neurotic Type Theory

and Personality Disorder Features. Personality and Individual Differences,

1387-1400.

Engel, J. E., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. (1995). Perilaku Konsumen Edisi

Keenam Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.

Feist, G. J., & Feist, J. (2012). Theories of Personality Edisi Ketujuh. Jakarta:

Salemba Humanika.

Ferrinadewi, E. (2008). Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ghani, U., Imran, M., & Jan, F. A. (2011). The Impact of Demographic

Characteristics on Impulse Buying Behavior of Urban Consumers in

Peshawar. International Journal of Academy Research, 286-289.

Hadi, S. (2004). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hall, C. S., & Lindzey, G. (1993). Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta:

Kanisius.

Hausman, A. (2000). Multi-Method Investigation of Consumer Motivation in Impulse

Buying Behaviour. Journal of Consumer Marketing, 403-419.

Hawkins, D. I., & Mothersbaugh, D. L. (2014). Consumer Behavior Building

Marketing Strategy Twelfth Edition. Publishing by McGraw.

Herabadi, A. G., Verplanken, B., & Knippenberg, A. v. (2009). Consumption

Experience of Impulsive Buying in Indonesia : Emotional Arousal and

Hedonistic Consideration. Asian Journal of Social Psychology, 20-31.

Hidayat, D. R. (2011). Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor: Penerbit

Ghalia Indonesia.

Hurlock, E. B. (1974). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw-Hill.

Japar, M. (2015). Analisis Kepribadian Konseli Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis.

Yogyakarta: Pohon Cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

78

Kacen, J. J., & Lee, J. A. (2002). The Influence of Culture on Consumer Impulsive

Buying Behavior. Journal of Consumer Psychology, 163-176.

Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Mathai, S. T., & Haridas, R. (2014). Personality-Its Impact on Impulse Buying

Behavior among The Retail Costomers in Kochin City. IOSR Journal of

Business and Management, 48-55.

Mowen, J. C., & Minor , M. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 1 edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga.

Muruganantham, g., & Bhakat, R. S. (2013). A Review of Impulse Buying Behavior.

International Journal of Marketing Studies, 149-160.

Nisa, L. K. (2015). Hubungan Konsep Diri dengan Pembelian Impulsive (Impulsive

Buying) Produk Pakaian pada Mahasiswi UIN Maliki Malang. 1-10.

Olson, M. H., & Hergenhahn, B. R. (2011). Pengantar TEORI-TEORI

KEPRIBADIAN. Yogyakarata: PUSTAKA PELAJAR.

Rahma, F. M., Lestari, S., & Faizah. (2013). Hubungan Tiga Tipe Kepribadian

Neurotik (Karen Horney) dengan Kenakalan Remaja pada Siswa Kelas X

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang. Jurnal Psikologi, 1-19.

Rahma, F. M., Lestari, S., & Faizah. (2013). Hubungan Tiga Tipe Kepribadian

Neurotik (Karen Horney) dengan Kenakalan Remaja pada Siswa Kelas X

Madrasah Aliyah Negri (MAN) 3 Malang. Jurnal Psikologi, 1-19.

Rook, D. W. (1987). The Buying Impulse. The Journal of Consumer Research, 189-

199.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sarwomo, S. W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2004). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Indeks.

Shahjehan, A., Qureshi, J. A., Zeb, F., & Saifullah, K. (2012). The Effect of

Personality on Impulsive and Compulsive Buying Behaviors. African Journal

of Business Management, 2187-2194.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

79

Shahjehan, A., Qureshi, J. A., Zeb, F., & Saifullah, K. (2012). The Effect of

Personality on Impulsive and Compulsive Buying Behaviors. African Journal

of Business Management, 2187-2194.

Sharma, P., Sirvakumaran , B., & Marshall, R. (2010). Impulse Buying and Variety

Seeking: A Trait-Correlates Perspective. Journal of Business Research, 276-

283.

Shen, K. N., & Khalifa, M. (2012). System design effects on online impulse buying.

Internet Research, 394-425.

Siswandari, A. D. (2005). Perilaku Membeli Impulsif pada Remaja. Skripsi (tidak

diterbitkan).

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tom, E. E. (2015). Impulse Buying Behaviour and Demographic Analysis among

University of Calabar Student . Journal of Marketing and Consumer

Research, 42-48.

Tom, E. E. (2015). Impulsive Behaviour and Demographic Analysis among

University of Calabar Students, Nigeria. Journal of Marketing and Consumer

Reasearch, 42-48.

Verplamken, B., & Herabadi, A. (2001). Individual Difference in Impulse Buying

Tendency: Feeling and No Thinking . European Journal of Personality, S71-

S83.

Vishnu, P., & Raheem, A. R. (2013). Factor Influencing Impulse Buying Behavior.

Europe Journal of Scientific Research, 67-79.

Widjaja, P. D., & WUlan, R. (1998). Hubungan antar Asertivitas dan Kematangan

dengan Kecenderungan Neurotik pada Remaja. Jurnal Psikologi, 56-62.

Youn, S., & Faber, R. j. (2000). Impulse Buying: Its Relation to Personality Traits

and Cues. Advances in Consumer Research, 179-185.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

80

Anggreini, R., & Mariyanti, R. (2014). Hubungan antara Kontrol Diri dan Perilaku

Konsumtif Mahasiswi Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 34-42.

Anin, A., Rasimin, B., & Atamimi, N. (2008). Hubungan Self Monitoring dengan

Impulsive Buying terhadap Produk Fashion pada Remaja . Jurnal Psikologi,

181-193.

Assael, H. (1984). Consumer Behavior and Marketing Action Secind Edition.

California: Kent Publishing Company.

Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi : Edisi Dua. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Badgaiyan, A. J., & Verma, A. (2014). Instrinsic Factors Affecting Impulsive Buying

Behavior-Evidence from India. Journal of Retailing and Consumer Services,

537-549.

Batubara, J. R. (2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari

Pediatri, 21-29.

Beatty, S. E., & Ferrell, M. E. (1998). Impulse Buying: Modeling Its Precursors.

Journal of Retailing, 169-191.

Chang, H. J., Eckman, M., & Yan, R. N. (2011). Application of The Stimulus-

Organism-Response Model to The Retail Environment: The Role of Hedonic

Motivation in Impulse Buying Behavior. The International Review of Retail,

Distribution and Consumer Research, 233-249.

Chuah, S. L., & Gan, C. C. (2015). The Influence of Individual Internal Factors on

Impulse Buying Behaviour through Online Shopping. Global Journal of

Business and Social Science Review, 60-70.

Coley , A. L. (2002). Affective and Cognitif Processes Involved in Impulse Buying.

Engel, J. E., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. (1995). Perilaku Konsumen Edisi

Keenam Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.

Feist, G. J., & Feist, J. (2012). Theories of Personality Edisi Ketujuh. Jakarta:

Salemba Humanika.

Ghani, U., Imran, M., & Jan, F. A. (2011). The Impact of Demographic

Characteristics on Impulse Buying Behavior of Urban Consumers in

Peshawar. International Journal of Academy Research, 286-289.

Hadi, S. (2004). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

81

Hausman, A. (2000). Multi-Method Investigation of Consumer Motivation in Impulse

Buying Behaviour. Journal of Consumer Marketing, 403-419.

Hawkins, D. I., & Mothersbaugh, D. L. (2014). Consumer Behavior Building

Marketing Strategy Twelfth Edition. Publishing by McGraw.

Herabadi, A. G., Verplanken, B., & Knippenberg, A. v. (2009). Consumption

Experience of Impulsive Buying in Indonesia : Emotional Arousal and

Hedonistic Consideration. Asian Journal of Social Psychology, 20-31.

Hurlock, E. B. (1974). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw-Hill.

Japar, M. (2015). Analisis Kepribadian Konseli Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis.

Yogyakarta: Pohon Cahaya.

Kacen, J. J., & Lee, J. A. (2002). The Influence of Culture on Consumer Impulsive

Buying Behavior. Journal of Consumer Psychology, 163-176.

Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Mathai, S. T., & Haridas, R. (2014). Personality-Its Impact on Impulse Buying

Behavior among The Retail Costomers in Kochin City. IOSR Journal of

Business and Management, 48-55.

Mowen, J. C., & Minor , M. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 1 edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga.

Muruganantham, g., & Bhakat, R. S. (2013). A Review of Impulse Buying Behavior.

International Journal of Marketing Studies, 149-160.

Nisa, L. K. (2015). Hubungan Konsep Diri dengan Pembelian Impulsive (Impulsive

Buying) Produk Pakaian pada Mahasiswi UIN Maliki Malang. 1-10.

Rook, D. W. (1987). The Buying Impulse. The Journal of Consumer Research, 189-

199.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sarwomo, S. W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2004). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Indeks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

82

Shahjehan, A., Qureshi, J. A., Zeb, F., & Saifullah, K. (2012). The Effect of

Personality on Impulsive and Compulsive Buying Behaviors. African Journal

of Business Management, 2187-2194.

Shahjehan, A., Qureshi, J. A., Zeb, F., & Saifullah, K. (2012). The Effect of

Personality on Impulsive and Compulsive Buying Behaviors. African Journal

of Business Management, 2187-2194.

Sharma, P., Sirvakumaran , B., & Marshall, R. (2010). Impulse Buying and Variety

Seeking: A Trait-Correlates Perspective. Journal of Business Research, 276-

283.

Shen, K. N., & Khalifa, M. (2012). System design effects on online impulse buying.

Internet Research, 394-425.

Siswandari, A. D. (2005). Perilaku Membeli Impulsif pada Remaja. Skripsi (tidak

diterbitkan).

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tom, E. E. (2015). Impulse Buying Behaviour and Demographic Analysis among

University of Calabar Student . Journal of Marketing and Consumer

Research, 42-48.

Tom, E. E. (2015). Impulsive Behaviour and Demographic Analysis among

University of Calabar Students, Nigeria. Journal of Marketing and Consumer

Reasearch, 42-48.

Verplanken, B., & Herabadi, A. (2001). Individual Difference in Impulse Buying

Tendency: Feeling and No Thinking . European Journal of Personality, S71-

S83.

Vishnu, P., & Raheem, A. R. (2013). Factor Influencing Impulse Buying Behavior.

Europe Journal of Scientific Research, 67-79.

Youn, S., & Faber, R. j. (2000). Impulse Buying: Its Relation to Personality Traits

and Cues. Advances in Consumer Research, 179-185.

http://kupang.tribunnews.com/2015/06/24/tarakan-kota-terkaya-di-indonesia)

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/08/110746226/OJK.Orang.Indonesi

a.Makin.Konsumtif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

83

http://lifestyle.bisnis.com/read/20160203/220/515825/28-warga-indonesia-hidup-

dalam-kondisi-besar-pasak-daripada-tiang

http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/32864/daya-beli-tinggi-masyarakat-tak-peka

Data Statistis Badan Pusat Statistik Kota Tarakan Tahun 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

84

Lampiran 1

Statistik Deskriptif dan

One Sample T-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

85

1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic

Impulsive

Buying 300 19 42 28,65 ,233 4,038

Compliant 300 22 52 36,11 ,280 4,853

Aggressive 300 22 45 32,38 ,260 4,499

Detached 300 14 38 24,20 ,269 4,666

Valid N

(Listwise) 300

2. One Sample T-test

One-Sample Test

Test Value = 30

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Impulsive

Buying 122,897 299 ,000 28,653 28,19 29,11

One-Sample Test

Test Value = 32,5

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Compliant 128,860 299 ,000 36,107 35,56 36,66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

86

One-Sample Test

Test Value = 32,5

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Aggressive 124,662 299 ,000 32,383 31,87 32,89

One-Sample Test

Test Value = 32,5

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Detached 89,822 299 ,000 24,197 23,67 24,73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

87

Lampiran 2

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

88

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Impulsive Buying 300 100,0% 0 0,0% 300 100,0%

Compliant 300 100,0% 0 0,0% 300 100,0%

Aggressive 300 100,0% 0 0,0% 300 100,0%

Detached 300 100,0% 0 0,0% 300 100,0%

Descriptives

Statistic

Std.

Error

IMPULSIVE_

BUYING

Mean 28,65 ,233

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 28,19

Upper Bound 29,11

5% Trimmed Mean 28,52

Median 28,00

Variance 16,308

Std. Deviation 4,038

Minimum 19

Maximum 42

Range 23

Interquartile Range 6

Skewness ,509 ,141

Kurtosis -,097 ,281

COMPLIANT Mean 36,11 ,280

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 35,56

Upper Bound 36,66

5% Trimmed Mean 36,03

Median 36,00

Variance 23,554

Std. Deviation 4,853

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

89

Minimum 22

Maximum 52

Range 30

Interquartile Range 6

Skewness ,242 ,141

Kurtosis ,116 ,281

AGGRESSIVE Mean 32,38 ,260

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 31,87

Upper Bound 32,89

5% Trimmed Mean 32,27

Median 32,00

Variance 20,244

Std. Deviation 4,499

Minimum 22

Maximum 45

Range 23

Interquartile Range 6

Skewness ,359 ,141

Kurtosis ,258 ,281

DETACHED Mean 24,20 ,269

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 23,67

Upper Bound 24,73

5% Trimmed Mean 24,06

Median 24,00

Variance 21,771

Std. Deviation 4,666

Minimum 14

Maximum 38

Range 24

Interquartile Range 6

Skewness ,395 ,141

Kurtosis -,277 ,281

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

90

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

IMPULSIVE_BUYI

NG

,111 300 ,000 ,971 300 ,000

COMPLIANT ,064 300 ,005 ,992 300 ,082

AGGRESSIVE ,082 300 ,000 ,983 300 ,001

DETACHED ,090 300 ,000 ,979 300 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

91

Lampiran 3

Uji Linearitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

92

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

IMPULSIVE_

BUYING *

COMPLIANT

Between

Groups

(Combined) 577,320 27 21,382 1,353 ,119

Linearity 162,293 1 162,293 10,269 ,002

Deviation from

Linearity

415,027 26 15,963 1,010 ,454

Within Groups 4298,627 272 15,804

Total 4875,947 299

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

IMPULSIVE_BUYING

* COMPLIANT

,182 ,033 ,344 ,118

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

IMPULSIVE_

BUYING *

AGGRESSIVE

Between

Groups

(Combined) 690,113 23 30,005 1,978 ,006

Linearity 187,690 1 187,690 12,376 ,001

Deviation from

Linearity

502,423 22 22,837 1,506 ,071

Within Groups 4185,833 276 15,166

Total 4875,947 299

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

93

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

IMPULSIVE_BUYING

* AGGRESSIVE

,196 ,038 ,376 ,142

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

IMPULSIVE_

BUYING *

DETACHED

Between

Groups

(Combined) 412,503 22 18,750 1,164 ,280

Linearity 18,333 1 18,333 1,138 ,287

Deviation from

Linearity

394,170 21 18,770 1,165 ,282

Within Groups 4463,444 277 16,114

Total 4875,947 299

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

IMPULSIVE_BUYING

* DETACHED

,061 ,004 ,291 ,085

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

94

Lampiran 4

Uji Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

95

Korelasi Impulsive Buying dengan Compliant

Correlations

IMPULSIVE_

BUYING

COMPLIAN

T

Spearman's

rho

IMPULSIVE_BUYING Correlation

Coefficient

1,000 ,139**

Sig. (1-tailed) . ,008

N 300 300

COMPLIANT Correlation

Coefficient

,139**

1,000

Sig. (1-tailed) ,008 .

N 300 300

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Korelasi Impulsive Buying dengan Aggressive

Correlations

IMPULSIVE_

BUYING

AGGRESSIV

E

Spearman's

rho

IMPULSIVE_BUYING Correlation

Coefficient

1,000 ,156**

Sig. (1-tailed) . ,003

N 300 300

AGGRESSIVE Correlation

Coefficient

,156**

1,000

Sig. (1-tailed) ,003 .

N 300 300

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Korelasi Impulsive Buying dengan Detached

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

96

Correlations

IMPULSIVE_

BUYING

DETACHE

D

Spearman's

rho

IMPULSIVE_BUYING Correlation

Coefficient

1,000 ,054

Sig. (1-tailed) . ,178

N 300 300

DETACHED Correlation

Coefficient

,054 1,000

Sig. (1-tailed) ,178 .

N 300 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

97

Lampiran 5

Reliabilitas Skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

98

1. Skala Impulsive Buying

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 200 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,747 20

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

IB1 42,93 39,422 ,574 ,715

IB2 42,96 39,561 ,561 ,716

IB3 43,00 41,874 ,357 ,733

IB4 42,90 43,508 ,188 ,746

IB5 42,59 41,490 ,364 ,732

IB6 42,77 41,836 ,364 ,732

IB7 42,85 42,333 ,301 ,737

IB8 42,93 40,080 ,500 ,721

IB9 42,98 42,392 ,267 ,740

IB10 42,50 44,724 ,083 ,754

IB11 43,54 43,495 ,270 ,740

IB12 43,69 44,064 ,192 ,745

IB13 43,18 41,465 ,347 ,734

IB14 43,36 44,524 ,104 ,752

IB15 43,60 42,603 ,322 ,736

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

99

IB16 43,20 42,613 ,302 ,737

IB17 42,64 46,654 -,095 ,771

IB18 43,56 42,861 ,298 ,738

IB19 43,57 41,151 ,444 ,726

IB20 43,58 40,546 ,530 ,720

2. Skala Kepribadian Compliant

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 200 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,758 19

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

C1 49,09 47,700 ,511 ,734

C4 49,32 49,634 ,312 ,749

C7 49,00 50,312 ,305 ,750

C10 48,85 48,972 ,482 ,738

C13 49,02 47,789 ,549 ,732

C16 49,61 49,968 ,364 ,746

C19 49,48 48,753 ,449 ,739

C22 49,12 48,558 ,515 ,736

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

100

C25 48,95 52,444 ,113 ,764

C28 49,01 49,497 ,336 ,747

C31 48,96 47,480 ,441 ,738

C34 49,81 51,019 ,200 ,758

C37 49,28 50,765 ,249 ,754

C40 49,75 51,648 ,152 ,763

C43 49,04 50,993 ,192 ,760

C46 49,34 49,703 ,309 ,750

C49 49,30 49,045 ,348 ,746

C52 48,81 50,540 ,267 ,753

C55 48,13 52,385 ,247 ,754

3. Skala Kepribadian Aggressive

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 200 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,801 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

101

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

A2 46,00 55,166 ,477 ,785

A5 44,34 59,752 ,333 ,795

A8 45,78 59,030 ,275 ,797

A11 45,46 55,244 ,399 ,791

A14 46,23 55,954 ,463 ,786

A17 46,30 59,779 ,311 ,795

A20 45,64 57,690 ,380 ,791

A23 45,83 59,542 ,280 ,797

A26 45,49 55,940 ,390 ,791

A29 44,59 60,023 ,241 ,799

A32 45,36 57,436 ,338 ,794

A35 46,28 57,449 ,410 ,790

A38 44,75 58,108 ,357 ,793

A41 45,53 57,256 ,401 ,790

A44 45,37 57,249 ,378 ,791

A47 44,42 59,230 ,341 ,794

A50 45,75 56,141 ,372 ,792

A53 45,63 54,929 ,516 ,782

A56 45,31 55,932 ,404 ,790

4. Skala Kepribadian Detached

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 200 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

102

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,795 19

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

D3 38,78 50,597 ,510 ,777

D6 38,82 56,912 -,010 ,809

D9 38,25 53,264 ,284 ,791

D12 39,22 52,220 ,420 ,783

D15 39,33 50,916 ,539 ,776

D18 38,78 48,735 ,570 ,772

D21 38,92 51,525 ,433 ,782

D24 38,71 49,676 ,497 ,777

D27 38,49 50,874 ,431 ,782

D30 38,12 49,372 ,471 ,779

D33 38,98 54,683 ,261 ,792

D36 38,97 51,688 ,400 ,784

D39 38,03 53,351 ,204 ,799

D42 39,26 53,992 ,304 ,790

D45 39,55 52,862 ,470 ,783

D48 38,93 51,648 ,345 ,788

D51 39,26 50,492 ,514 ,777

D54 37,85 52,825 ,277 ,792

D57 37,10 56,824 ,053 ,800

Keterangan : Diberi tanda gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

103

Lampiran 6

Skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

104

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh :

Friska Indryani Sitorus

(129114077)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

105

Yogyakarta, 18 Mei 2016

Kepada :

Yth. Saudara yang berpartisipasi

Dengan hormat, saya :

Nama : Friska Indryani Sitorus

Fakultas : Psikologi

Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta

Dalam rangka penyusunan tugas akhir sebagai mahasiswa, saya memohon

kesedian Teman-teman untuk membantu saya mengisi skala penelitian ini dengan

memberikan tanggapan pada pernyataan-pernyataan yang telah saya susun dalam

skala penelitian ini. Sebelum mengisi skala penelitian, terlebih dahulu Teman-teman

diminta untuk mengisi beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian.

Kemudian, Teman-teman diharapkan untuk mengisi skala penelitian sesuai dengan

apa yang Teman-teman alami, rasakan, maupun pikirkan. Teman-teman tidak

perlu ragu-ragu dalam menjawab karena tidak ada jawaban yang benar maupun

salah. Semua jawaban yang diberikan akan dijaga kerahasiannya. Saya sangat

menghargai Teman-teman apabila Teman-teman bersedia mengisi skala ini dengan

sejujur-jujurnya. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas ketersedian

Teman-teman untuk mengisi skala penelitian saya ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

106

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan

suka rela dan tidak dibawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, demi membantu

terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami,

rasakan, dan pikirkan. Saya mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan

tersebut sebagai data untuk memperlancar penelitian ilmiah ini.

Tarakan, .... ............. 2016

(paraf tanpa nama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

107

DATA IDENTITAS

Inisial :

Usia : ______tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

Kelas :

Nama Sekolah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

108

PETUNJUK PENGERJAAN PADA SKALA I

Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada dengan seksama, kemudian

pilihlah jawaban dengan memberi tanda (X) di dalam pilihan kotak yang tersedia,

yaitu :

SS : Bila pernyataan tersebut “Sangat Sesuai” dengan diri Anda

S : Bila pernyataan tersebut “Sesuai” dengan diri Anda

TS : Bila pernyataan tersebut “Tidak Sesuai” dengan diri Anda

STS : Bila pernyataan tersebut “Sangat Tidak Sesuai” dengan diri Anda

Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal

ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri

Anda masing-masing.

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya suka berbelanja X

Ketika Anda keliru dalam memberi tanda silang (X), maka Anda dapat

mengganti jawaban Anda dengan memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban yang

keliru dan kembali memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap lebih

sesuai dengan diri Anda.

Contoh koreksi :

Pernyataan SS S TS STS

Saya suka berbelanja X X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

109

SKALA I

Pastikan tidak ada jawaban yang telewatkan. Selamat Mengerjakan.

No Pernyataan SS S TS STS

1. Sulit bagi saya untuk melewatkan pakaian

bagus yang saya lihat di toko

2. Terkadang saya tidak bisa menahan perasaan

dalam keinginan membeli pakaian

3. Jika saya membeli pakaian, saya biasanya

melakukannya secara spontan

4. Terkadang saya merasa bersalah setelah

membeli pakaian tersebut

5. Saya hanya bisa menjadi sangat gembira jika

saya melihat pakaian yang ingin saya beli

6. Setiap kali saya melewati toko pakaian, saya

selalu melihat pakaian yang bagus sehingga

saya ingin membelinya

7. Sangat menyulitkan bagi saya untuk melewati

sebuah penawaran (diskon)

8. Jika saya melihat pakaian yang baru, saya ingin

membelinya

9. Saya sering ceroboh dalam membeli pakaian

10. Saya biasa membeli pakaian ‘langsung pada

tempatnya’

11. Saya biasanya berpikir dengan hati-hati

sebelum saya membeli pakaian

12. Saya biasanya hanya membeli pakaian yang

saya niatkan

13. Saya bukan tipe orang yang “jatuh hati pada

pandangan pertama” dengan pakaian yang saya lihat di toko tersebut

14. Kebanyakan dari pakaian yang saya beli, sudah

terencana terlebih dahulu

15. Saya hanya membeli pakaian yang saya

butuhkan

16. Bukanlah gaya saya yang langsung membeli

pakaian

17. Saya suka membandingkan merk-merk pakaian

yang berbeda sebelum membelinya

18. Sebelum membeli pakaian tersebut saya selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

110

mempertimbangkan apakah saya

membutuhkannya atau tidak

19. Terkadang saya membeli pakaian tersebut

karena saya suka berbelanja daripada saya

membutuhkannya

20. Saya sering membeli pakaian tanpa berpikir

terlebih dahulu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

111

PETUNJUK PENGERJAAN PADA SKALA II

Jawablah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda yang paling konsisten

selama beberapa tahun terakhir. Jawaban Anda akan dijaga, sehingga Anda dapat

menjawab sejujur mungkin. Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada dengan

seksama, kemudian pilihlah jawaban dengan memberi nomor yang telah tersedia,

yaitu :

1 : Bila pernyataan tersebut “Tidak Pernah” Anda lakukan

2 : Bila pernyataan tersebut “Kadang-kadang” Anda lakukan

3 : Bila pernyataan tersebut “Sering” Anda lakukan

4 : Bila pernyataan tersebut “Selalu” Anda lakukan

Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam hal

ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri

Anda masing-masing.

Contoh cara pengisian :

1. ___4___Saya merasa saya tidak terkalahkan

Ketika Anda keliru dalam memberi nomor, maka Anda dapat mengganti

jawaban Anda dengan memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban yang keliru dan

kembali memberi nomor pada jawaban yang Anda anggap lebih sesuai dengan diri

Anda.

Contoh koreksi :

1. __4__1__Saya merasa saya tidak terkalahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

112

SKALA II

Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan.

Tidak pernah/ Kadang-kadang/ Sering/ Selalu

1 2 3 4

1. ______ Saya seorang yang penuh kasih sayang.

2. ______ Ini adalah dunia yang bermusuhan.

3. ______ Saya lebih memilih menyendiri.

4. ______ Saya merasa lebih baik ketika saya memiliki suatu hubungan.

5. ______ Hidup adalah perjuangan.

6. ______ Orang bilang saya tidak emosional.

7. ______ Saya suka disenangi oleh orang lain.

8. ______ Saya lebih suka memerintah.

9. ______ Saya merupakan seorang yang mandiri.

10. ______ Saya suka membantu orang lain.

11. ______ Hanya yang terkuat yang bertahan hidup.

12. ______ Saya tidak terlalu membutuhkan orang lain.

13. ______ Saya senang memberikan simpati dengan yang lain.

14. ______ Saya senang memiliki perasaan berkuasa.

15. ______ Saya bisa hidup cukup baik tanpa ada orang lain.

16. ______ Saya tidak egois.

17. ______ Saya suka meremehkan orang lain.

18. ______ Saya lebih suka bekerja, tidur, dan makan sendirian.

19. ______ Saya rela mengorbankan diri.

20. ______ Orang lain terlalu sentimental.

21. ______ Saya menghindari pesta dan pertemuan sosial.

22. ______ Saya orang yang murah hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

113

23. ______ Orang-orang tidak pengertian.

24. ______ Saya pribadi yang tertutup.

25. ______ Saya lebih suka bersama orang lain daripada sendirian.

26. ______ Saya akan menguji diri sendiri dalam situasi yang menakutkan untuk membuat

diri saya lebih kuat.

27. ______ Saya menghindari pertanyaan tentang kehidupan pribadi saya.

28. ______ Saya mudah memaafkan dan mudah melupakan masalah tersebut

29. ______ Saya suka pendapat yang baik.

30. ______ Saya ingin hidup mandiri/ bebas dari orang lain.

31. ______ Saya peduli apa yang orang lain pikirkan tentang saya.

32. ______ Saya seorang yang percaya diri dan berani.

33. ______ Saya menghindar/ menolak dari kewajiban yang lama.

34. ______ Saya merasa hancur ketika saya ditolak.

35. ______ Orang yang meminta-minta membuat saya marah.

36. ______ Saya merasa kesepian.

37. ______ Kebanyakan orang lebih menarik dari pada saya.

38. ______ Untuk bertahan hidup di dunia ini, kamu harus melihat pada diri kamu terlebih

dahulu.

39. ______ Saya membenci orang yang mencoba untuk mempengaruhi saya.

40. ______ Saya merasa lemah dan tak berdaya ketika saya sendirian.

41. ______ Orang-orang cenderung tidak dapat dipercaya.

42. ______ Saya mencoba untuk menghindari saran dari orang lain.

43. ______ Saya mencoba untuk menghindari perkelahian atau perdebatan.

44. ______ Orang-orang cenderung memiliki trik.

45. ______ Saya bisa hidup dengan baik tanpa teman atau keluarga.

46. ______ Saya cenderung merasa itu salah saya jika terjadi kesalahan.

47. ______ Anak-anak harus diajarkan untuk memiliki prinsip dan keyakinan yang teguh.

48. ______ Saya merasa lebih baik ketika orang tidak berbagi pikiran atau perasaan mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

114

kepada saya.

49. ______ Saya cenderung orang yang meminta maaf terlebih dahulu.

50. ______ Fakta kehidupan orang yang paling sukses memanfaatkan orang lain untuk maju.

51. ______ Saya merasa lebih baik tanpa orang lain daripada bersama orang lain.

52. ______ Saya butuh kehadiran orang lain.

53. ______ Sifat dasar manusia adalah agresif.

54. ______ Saya mencoba untuk menghindari konflik.

55. ______ Anak-anak harus diajarkan untuk bersikap baik dan penuh kasih.

56. ______ Saya sudah bertemu dengan banyak orang idiot dalam hidup saya.

57. ______ Anak-anak harus diajarkan kemandirian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI … · REMAJA DI TARAKAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ... (Gross Product Domistic) yaitu sebesar 30,87 %. Berbeda dengan

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI