PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK...
i
PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI
UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO,
TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Franciska Williasari
NIM : 088114037
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena hanya karena segala berkat dan limpahan kasih sayang-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Survei Perilaku Masyarakat terhadap
Penggunaan dan Pemilihan Obat Bebas dan Bebas Terbatas untuk Sakit Influenza
di Dusun Krodan, Maguwoharjo Tahun 2012” dengan baik dan tepat waktu.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing utama yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
3. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu M.Kes., Apt. selaku dosen penguji yang
telah memberikan bantuan, bimbingan serta masukan yang membangun.
4. Ibu Maria Wisnu Donowati selaku dosen penguji yang juga telah memberikan
bantuan, bimbingan serta masukan yang membangun.
5. Seluruh keluarga besar Somo Pawiro atas doa dan dukungan yang telah
diberikan kepada Penulis.
6. Irawan Candra Kusuma atas segala doa, dukungan, kasih sayang, semangat
yang telah diberikan kepada Penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
7. Teman-teman Sinta, Linda, Monica, Hanum, Putri, Lucia, Vicka, Andrea, TH.
Sinta, atas berbagai keceriaan, kebersamaan, dukungan dan semangat kepada
penulis dalam menyusun skripsi ini.
8. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2008 kelas A dan FKK A atas
kebersamaan, keceriaan, dukungan selama ini.
9. Teman-Teman OMK Hyeronimus atas keceriaan dan kebersamaan, dukungan
selama ini. Maz Arfi, Pina, Arum, Ino, Mas Encis, Galih, Leo, Rian, Vinda,
Silvi, Ning, Ninik, Dimas, Intan, Hanung, Bayu, Budha, Anna, Robert, Anis,
Risa, Zita, Clara.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dari awal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada skripsi
ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk mencapai kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat berguna
bagi semua lapisan masyarakat dan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
terutama di bidang kefarmasian dan kesehatan.
Yogyakarta, 17 Maret 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
INTISARI
Kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup yang kurangmemperhatikan kesehatan menyebabkan perkembangan penyakit. Influenzamerupakan penyakit yang sering dialami oleh manusia. Masyarakat menganggapbahwa influenza tergolong penyakit ringan sehingga mendorong masyarakatuntuk melakukan swamedikasi. Terdapat faktor sosioekonomi (tingkat pendidikandan penghasilan) yang berpengaruh pada peningkatan swamedikasi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat serta mengetahui hubunganantara tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan terhadap perilakuswamedikasi sakit influenza.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional bersifatdeskriptif analitik yang pengumpulan datanya dilakukan dengan kuesioner.Kuisioner terdiri karakteristik demografi responden, pengetahuan, sikap sertatindakan dalam melakukan swamedikasi. Digunakan pendekatan kuantitatif dandengan method of summated rating, dimana setiap jawaban responden diberi nilai,kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai bagian, selanjutnya digunakan ujiKruskal Wallis untuk melihat ada tidaknya hubungan antara pendidikan, pekerjaandan pendapatan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan dalam swamedikasiiInfluenza.
Karakteristik demografi responden secara mayoritas yaitu pendidikanterakhir SMA, pekerjaan pegawai swasta, dengan penghasilan >Rp. 2.400.000per bulan. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan terhadappengetahuan tentang swamedikasi influenza, pengetahuan responden pada tingkattertinggi (91,67%), pengetahuan sedang (8,33%), pengetahuan rendah (0%). Sikapresponden pada tingkat tertingi (77,38%), sikap sedang (22,62%), sikap rendah(0%).
Kata Kunci: swamedikasi, influenza, perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
Swamedication is the choosing and using of medicine to heal the self-complaint of an illness. Influenza is an illness that often occurs on human. Thesociety considers influenza as a usual illness so they prefer to heal themselves.Social-economy factor (education and income level) influence the increasing ofswamedication’s importance. This research was aimed to find out the influence ofeducation and income level toward the choosing and using of influenza medicine.
This research used descriptive analysis non-experimental with crosssectional research planning. It observed the society attitude towards the choosingand using of free and limited-free influenza medicine. This research usedquantitative approach and questionnaire to collect the data. The quantitative datawas analyzed by relating level of education, type of work, level of income to thelevel of knowledge and attitude. The swamedication action was analyzed usingdata tabulation and descriptive. The analysis used Kruskal Wallis and MannWhitney statistic method.
The result showed that the highest respondents’ knowledge was 91.67%,the highest attitude was 77.38%. The respondents’ action had been related to howto use the medicine, dosage, information gathering, and the place of buying themedicine. The level of education and income influence the influenzaswamedication
Key words: Swamedication, influenza, attitude
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... viii
INTISARI ............................................................................................................. ix
ABSTRACT .............................................................................................................x
DAFTAR ISI .........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xviii
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1. Permasalahan ................................................................................................ 3
2. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
3. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 4
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum .............................................................................................. 5
2. Tujuan Khusus .............................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Swamedikasi atau Pengobatan Sendiri ............................................................. 7
1. Definisi Swamedikasi ................................................................................. 7
2. Faktor-Faktor Dalam Pengobatan Mandiri ............................................... 7
B. Perilaku Masyarakat ..........................................................................................8
1. Definisi Perilaku ......................................................................................... 8
2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Perilaku Masyarakat ................. 9
C. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas............................................................ 15
1. Penggolongan Obat .................................................................................. 15
2. Obat Wajib Apotek (O. W. A) ................................................................. 17
3. Informasi Kemasan, Etiket dan Brosur .................................................... 18
D. Influenza ......................................................................................................... 24
1. Definisi Influenza ..................................................................................... 24
2. Epidemologi dan Etiologi ....................................................................... 24
3. Patofisiologi ............................................................................................. 25
4. Gejala dan Tanda ..................................................................................... 26
5. Penatalaksanaan Terapi ........................................................................... 27
E. Landasan Teori ........................................................................................... 33
F. Hipotesis ..................................................................................................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian .................................................................... 36
B. Varibel Penelitian ........................................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Definisi Operasional ....................................................................................... 36
D. Kriteria Inklusi Penelitian .............................................................................. 38
E. Populasi Dan Besar Sampel ........................................................................... 38
1. Populasi ...................................................................................................... 38
2. Besar Sampel ............................................................................................. 38
F. Waktu Dan Tempat Penelitian ..................................................................... .39
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 39
H. Tahapan Penelitian ......................................................................................... 42
1. Penentuan lokasi penelitian ..................................................................... 42
2. Pengurusan izin penelitian ....................................................................... 42
3. Pembuatan kuisioner ................................................................................ 43
4. Pengujian validasi dan reabilitas .............................................................. 43
5. Pengambilan data ..................................................................................... 44
I. Analisis Hasil ................................................................................................. 43
1. Analisis kuantitatif ................................................................................... 45
2. Pengujian normalitas data.......................................................................... 46
3. Analisis hasil kuesioner ........................................................................... 46
4. Pengujian hasil data...................................................................................47
J. Kelemahan Penelitian ....................................................................................... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Demografi Responden ........................................................ 49
B. Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Swamedikasi Influenza ............. 53
C. Sikap Responden Terhadap Swamedikasi Influenza ..................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Tindakan Swamedikasi Influenza ................................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 73
B. Saran ................................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75
LAMPIRAN ......................................................................................................... 75
BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel I. Kategori Item Pernyataan pada Bagian Pengetahuan
Responden dengan Jenis Pertanyaan Favourable dan
Unfavourable.......................................................................41
Tabel II. Kategori Item Pernyataan pada Bagian Sikap Responden
dengan Jenis Pertanyaan Favourable dan
Unfavourable.............. 41
Tabel III. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Pengetahuan
dengan Tingkat Pendidikan ...................................................55
Tabel IV. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Pengetahuan
dengan Jenis Pekerjaan ..........................................................56
Tabel V. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Pengetahuan
dengan Tingkat Pendapatan .................................................... 56
Tabel VI. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Sikap dengan
Tingkat Pendidikan ...............................................................58
Tabel VII. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Sikap dengan
Jenis Pekerjaan ............................................................................ 61
Tabel VIII. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Sikap dengan
Tingkat Pendapatan ...............................................................62
Tabel IX. Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan
Responden Mengalami Sakit Influenza..................................... 63
Tabel X. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item
Pertanyaan Produk Obat Flu yang Digunakan Ketika
Mengalami Influenza............................................................ 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar1 . Proses Terbentuknya Sikap Dan Reaksi ......................................... 12
Gambar 2. Logo Obat Bebas Berwarna Hijau .................................................. 15
Gambar 3. Logo Obat Bebas Terbatas Berwarna Biru ..................................... 15
Gambar 4. Logo Obat Keras Berwarna Merah ................................................. 16
Gambar 5 . Logo Obat Narkotika ..................................................................... 16
Gambar 6. Tanda Dan Peringatan Obat Bebas Terbatas ...................................18
Gambar 7. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan
Pengetahuan dan Sikap.................................................................... 33
Gambar 8. Skema Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dengan Pengetahuan dan
Sikap.................................................................................................. 34
Gambar 9. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Pengetahuan
dan Sikap........................................................................................... 34
Gambar 10. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat Pendidikan
.......................................................................................................... 50
Gambar 11. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Jenis Pekerjaan .....51
Gambar 12. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat Pendapatan
.......................................................................................................... 53
Gambar 13. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan Hal
Pertama yang Dilakukan Ketika Mengalami Flu .............................. 64
Gambar 14. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan
Jumlah Tablet yang Dikonsumsi Sekali Minum............................... 67
Gambar 15. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan
Mengkonsumsi Obat Influenza Perhari............................................. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 16. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan
Waktu Mengkonsumsi Obat Influenza................................................69
Gambar 17. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan
Sumber Informasi Obat Influenza.................................................. 70
Gambar 18. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan
Tempat Pembelian Obat Influenza.................................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Farmasi
Sanata Dharma........................................................... 77
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Bapeda .......................................78
Lampiran 3. Surat Izin Lanjutan Penelitian Bapeda ........................79
Lampiran 4. Peta Pedukuhan Krodan ..................................................80
Lampiran 5. Peta Pedukuhan Krodan ..................................................81
Lampiran 6 Validitas, Reliabilitas Pengetahuan dan
Sikap........................................................................... 82
Lampiran 7. Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan ..............
83
Lampiran 8. Uji Normalitas Variabel Sikap .......................................
83
Lampiran 9. Lembar Kuesioner .......................................................84
Lampiran 10 Hasil Karakteristik Demografi dan Pengetahuan
Responden ....................................................................... 89
Lampiran 11. Hasil Karakteristik Demografi dan Sikap
Responden................................................................. 92
Lampiran 12. Tindakan yang Dilakukan Saat Mengalami Flu
................................ 95
Lampiran 13. Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Responden.......110
Lampiran 14 Statistik Deskriptif Jenis Pekerjaan Responden ..............111
Lampiran 15. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan
Pendidikan.................................................................. 112
Lampiran 16. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Pendidikan
......................................................................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 17. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan
Penghasilan................................................................. 114
Lampiran 18. Hasil Uji Statistika Sikap dengan
Pendidikan........................................................................ 115
Lampiran 19. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Pekerjaan..................116
Lampiran 20. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Penghasilan................117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Berkembangnya kemajuan teknologi di bidang farmasi dan perubahan
pola hidup masyarakat yang cenderung kurang memperhatikan kesehatan maka
perkembangan penyakit di masyarakat sangat banyak sekali jenisnya. Seiring
berkembangnya kemajuan di bidang farmasi, hal ini mendorong pertumbuhan dan
perkembangan industri farmasi terutama di bidang produksi. Penyediaan dan
pelayanan obat di Indonesia boleh dikatakan sudah cukup memuaskan. Hal ini
dilihat dari banyaknya apotek, toko obat yang didirikan. Beberapa jenis obat
yang dulu hanya dapat diperoleh di kota-kota besar kini dapat diperoleh secara
luas di apotek dan pelosok desa.
Banyak masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri tidak terlepas
dari informasi mengenai iklan obat bebas dan obat bebas terbatas. Tersedianya
obat-obat yang dijual dipasaran memudahkan seseorang untuk melakukan
pengobatan sendiri terhadap keluhan penyakit yang dialami, karena relatif lebih
cepat, hemat biaya, dan praktis tanpa perlu periksa ke dokter. Namun untuk
melakukan pengobatan sendiri di perlukan informasi yang benar dan tepat agar
dicapai mutu pengobatan sendiri yang baik.
Swamedikasi didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obat
untuk mengobati segala keluhan pada dirinya sendiri, dengan obat-obat yang
dibeli bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Swamedikasi dapat dilakukan dengan menggunakan obat modern yaitu yang
termasuk dalam obat bebas dan obat bebas terbatas. Perilaku masyarakat dalam
menghadapi penyakit dalam berbagai macam cara yang sebagian besar
masyarakat melakukan swamedikasi (Notoadmojo, 2007).
Salah satu penyakit yang pengobatanya dapat dilakukan sendiri adalah
influenza. Influenza merupakan suatu infeksi virus saluran pernafasan yang
menyerang saluran nafas bagian atas. Biasanya gejala pertama adalah menggigil
atau perasaan dingin, namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan
temperatur tubuh berkisar 38,9-39,4°C, sakit kepala, hidung tersumbat, batuk
kering, sakit tulang sendi dan otot, dan malaise. Masyarakat akan melakukan
pengobatan sendiri apabila terserang influenza karena mudah dan praktis dalam
pemilihan dan penggunaan obatnya.
Untuk menentukan pengambilan keputusan perawatan dan pengobatan
mandiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, jenis kelamin, usia, status
sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan. Semakin tinggi pengetahuan memahami
dan mengobati suatu penyakit, maka kecenderungan untuk melakukan pengobatan
mandiri semakin meningkat (Covington, 2000).
Penyakit influenza merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi
pada musim pancaroba. Sebagian besar masyarakatnya mengatasi penyakit
influenza dengan cara pengobatan sendiri, baik secara non farmakologis ataupun
membeli obat bebas dan obat bebas terbatas dipasaran karena mudah diperoleh,
cepat, dan murah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Hal inilah yang menarik penulis untuk meneliti Perilaku Masyarakat
dalam Melakukan Swamedikasi untuk Influenza di Dusun Krodan,
Maguwoharjo, Tahun 2012.
1. Permasalahan
a. Seperti apakah karakteristik demografi masyarakat di Dusun Krodan yang
meliputi pendidikan, pekerjaan dan pendapatan?
b. Apakah pendidikan, pekerjaan dan pendapatan mempengaruhi pengetahuan
masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza?
c. Apakah pendidikan, pekerjaan dan pendapatan mempengaruhi sikap
masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza?
d. Apa saja tindakan yang dilakukan masyarakat dalam melakukan
swamedikasi untuk sakit influenza?
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Digunakan sebagai acuan metode pengukuran tingkat pengetahuan, sikap
serta tindakan yang dibutuhkan oleh peneliti lain yang akan melakukan
penelitian serupa.
b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumber informasi untuk para
tenaga kesehatan agar dapat menentukan kebijakan di bidang kesehatan
terutama dalam hal swamedikasi untuk sakit influenza di Dusun Krodan,
Maguwoharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang sudah dilakukan:
a. Dasar Pertimbangan Masyarakat Pedukuhan Krodan Dalam Pemilihan dan
Penggunaan Produk Obat Influenza” oleh Agatha (1999). Hasilnya bahwa
kecenderungan masyarakat melakukan swamedikasi dengan menggunakan
OTR dipengaruhi oleh faktor pengalaman sebelumnya. Perbedaan dalam
penelitian ini adalah metode yang digunakan bersifat non eksperimental
dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian sebelumnya
menggunakan metode yang bersifat non eksperimental dengan rancangan
penelitian eksploratif deskriptif.
b. Penelitian yang berjudul ” Pola Pemilihan dan Penggunaan Obat Influenza
pada Mahasiswa Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknik Universitas Sanata
Dharma” oleh Artanti (2000). Hasilnya bahwa tidak perbedaan pola
pemilihan dan penggunaan obat influenza pada mahasiswa farmasi dan
mahasiswa teknik. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu responden
khususnya bapak atau ibu di Dusun Krodan dalam swamedikasi influenza,
metode yang digunakan bersifat non eksperimental dengan rancangan
penelitian cross sectional. Penelitian sebelumnya menggunakan metode
yang bersifat non eksperimental dengan rancangan penelitian eksploratif
deskriptif.
c. Penelitian yang berjudul “Pola Pengobatan Mandiri pada Penyakit
Influenza di Kalangan Perawat Bagian Anak Rawat Inap Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta” oleh Asri (2004). Hasilnya adalah peran apoteker
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sangat diperlukan dalam pemberian informasi dalam pemilihan obat.
Perbedaan dalam penelitian ini yaitu rancangan penelitian yang bersifat
non eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional dan
pengolahan data secara kuantitatif. Penelitian sebelumnya menggunakan
jenis dan rancangan penelitian survei epidemologi (non eksperimental)
deskriptif non analitik.
Sejauh pengetahuan peneliti penelitian tentang Perilaku Masyarakat dalam
Melakukan Swamedikasi untuk Influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Tahun
2012 belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam
melakukan swamedikasi untuk sakit influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo.
2. Tujuan khusus
a. Mendapatkan gambaran mengenai profil karakteristik demografi
responden di Dusun Krodan, Maguwoharjo.
b. Mengukur hubungan tingkat pendidikan , pekerjaan dan pendapatan
terhadap pengetahuan masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk
sakit influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
c. Mengukur hubungan tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan
terhadap sikap masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk sakit
influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo
d. Melakukan identifikasi tindakan apa saja yang dilakukan masyarakat
dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza di Dusun Krodan,
Maguwoharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Swamedikasi atau Pengobatan Sendiri
1. Definisi swamedikasi
Swamedikasi didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obat
untuk mengobati segala keluhan pada dirinya sendiri, dengan obat-obat yang
dibeli bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter.
Penderita mediagnosis jenis penyakitnya sendiri dan bebas untuk memilih produk
obat tanpa resep yang akan digunakan untuk mengatasi penyakitnya sendiri. Pada
umumnya, perawatan sendiri tidak hanya ditujukan untuk diri sendiri, tetapi juga
ditujukan kepada orang lain, misalnya keluarga dan teman. Tindakan perawatan
sendiri, termasuk tindakan pengobatan sendiri tidak mendapatkan pengawasan
dari tenaga medis (Tjay dan Raharja, 2010).
2. Faktor-faktor dalam pengobatan mandiri
Perawatan dan pengobatan mandiri menurut Covington (2000)
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.
a. Perilaku konsumen, antara lain penghargaan terhadap nilai kesehatan,
motivasi dan tanggungjawab untuk mempelajari penyakit yang diderita dan
cara perawatannya, keseriusan menerima penyakit yang berpengaruh pada
keputusan perawatan kesehatan yang akan dipilih dan dipengaruhi dari orang
lain (teman, saudara, dan tenaga kesehatan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Karakter demografi yang meliputi usia, jumlah keluarga, jenis kelamin, dan
status sosial dan ekonomi dari masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah
atau daerah tertentu.
c. Keadaan ekonomi yang meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan
kesehatan (produk dan pelayanan) ketersedian dan kemudahan mendapatkan
produk perawatan kesehatan.
d. Pendidikan dan pengetahuan konsumen yang meliputi ketersediaan informasi
yang berguna dari farmasi atau tenaga kesehatan lainnya maupun dari media
informasi dan lebel dalam kemasan obat, serta adanya alternatif perawatan
kesehatan akupungtur dan herbal.
B. Perilaku Masyarakat
1. Definisi perilaku
Perilaku masyarakat dalam pengobatan mandiri dapat disebut sebagai
perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam memperoleh dan menggunakan barang-barang dan
jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dhammesta dan Handoko, 2000).
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organism) terhadap
stimulus atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan (Notoadmojo, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam perilaku masyarakat
Faktor-faktor dalam perilaku yang mempengaruhi individu dalam
mengambil keputusan yaitu faktor internal yang berasal dari individu itu sendiri
dan faktor eksternal yang berasal dari luar individu. Faktor internal terdiri dari
motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian, konsep diri serta sikap. Faktor
eksternal terdiri atas kebudayaan, adanya perbedaan tingkat sosial, keluarga dan
individu itu sendiri (Dhammesta dan Handoko, 2000).
Faktor-Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku masyarakat
menurut Dhamesta dan Handoko (2000) adalah sebagai berikut.
a. Faktor budaya. Perilaku manusia sangat ditentukan oleh kebudayaan yang
melingkupi dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan
kemajuan atau perkembangan zaman dari masyarakat tersebut.
b. Faktor kelas sosial. Masyarakat Indonesia pada dasarnya dapat
dikelompokkan dalam tiga kelas sosial, yaitu golongan atas, golongan
menengah dan golongan menengah ke bawah. Perilaku konsumen atas kelas
sosial yang satu akan berbeda dengan kelas lain karena menyangkut aspek-
aspek sikap yang berbeda-beda.
c. Faktor kelompok sosial. Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi
tempat individu-individu untuk berinteraksi satu sama lain. Ada 3 bentuk
kelompok sosial yang terjadi dalam masyarakat yaitu primer, sekunder,
formal, dan informal. Kelompok primer adalah keluarga, kelompok teman
dekat dan kelompok teman sekerja yang selalu melibatkan individu dalam
berinteraksi. Kelompok sekunder adalah kelompok besar dari banyak orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan hubungan diantara anggota yang tidak perlu mengenal secara pribadi.
Kelompok formal adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas
dan dengan sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggota,
sedangkan kelompok informal adalah kelompok yang tidak mempunyai
struktur dan organisasi tertentu.
d. Faktor kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang
menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
e. Faktor keluarga. Keluarga mempunyai peran terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku manusia. Keluarga adalah organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku masyarakat menurut
Dhammesta dan Handoko (2000) adalah sebagai berikut.
a. Faktor motivasi. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan. Motivasi seseorang akan mewujudkan suatu tingkah
laku yang diarahkan pada tujuan guna mencapai sasaran kepuasan.
b. Faktor pengalaman. Pengalaman merupakan proses ketika manusia menyadari
dan menginterprestasikan aspek lingkungannya. Hasil dari pengamatan
individu akan membentuk suatu pandangan tertentu terhadap suatu produk
yang akan menciptakan proses pengamatan dan perilaku pembelian yang
berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Faktor belajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku
yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Proses belajar terjadi
karena adanya interaksi antara manusia yang bersifat individual dengan
lingkungan tertentu. Proses belajar pada suatu pembelian terjadi apabila
konsumen menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan atau sebaliknya, tidak
terjadi apabila konsumen merasa dikecewakan oleh produk yang kurang baik.
d. Faktor kepribadian dan konsep diri. Setiap orang memiliki kepribadian yang
berbeda yang dapat mempengaruhi perilaku pembelinya. Kepribadian
merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang
menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten atau bertahan lama terhadap
lingkungannya. Kepribadian berkaitan dengan konsep diri atau citra pribadi.
Konsep pribadi konsumen berhubungan dengan menyukai merk sesuatu yang
digunakan.
e. Faktor sikap. Sikap memberikan suatu penilaian (menerima atau menolak)
terhadap obyek atau produk yang dihadapinya. Sikap merupakan evaluasi,
perasan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menggantung atau tidak
diuntungkan yang bertahan lama dari seseoranng terhadap obyek atau gagasan
tertentu.
Bloom seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu
ke dalam 3 domain, ranah atau kawasan yakni : a) kognitif (cognitive), b) afektif
(affective), c) psikomotor (pschyomotor). Dalam perkembangannya teori Bloom
ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(overt behavior). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmojo, 2007).
Penelitian Roger cit Notoadmojo (2007) mengungkapkan bahwa sebelum
orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yag
berurutan yakni:
a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.
c. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya).
d. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.
e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Roger menyimpulkan
bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap diatas (Notoadmojo,
2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu
masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah
laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di
lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoadmojo,
2007).
Gambar 1. Proses terbentuknya sikap dan reaksi (Notoadmojo, 2007)
3. Praktik atau tindakan (practice)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt
behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas.
Menurut Notoadmojo (2007), praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:
StimulusRangsangan
ProsesStimulus
Reaksi TingkahLaku (terbuka)
Sikap(tertutup)
StimulusRangsangan
Reaksi TingkahLaku (terbuka)
ProsesStimulus
StimulusRangsangan
Reaksi TingkahLaku (terbuka)
StimulusRangsangan
Reaksi TingkahLaku (terbuka)
Sikap(tertutup)
ProsesStimulus
StimulusRangsangan
Reaksi TingkahLaku (terbuka)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Persepsi (perception). Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat
pertama.
b. Respon terpimpin (guided response). Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan
urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator
praktek tingkat dua.
c. Mekanisme (mechanism). Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan,
maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
d. Adopsi (adoption). Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah
berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa
mengurangi
Teori Perilaku
a. Teori Weber
Max Weber seorang ahli sosiologi dan ekonomi yang ternama
mengembangkan teori aksi yang dikenal sebagai teori bertindak (action theory).
Weber berpendapat bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas
pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsirannya atas suatu objek stimulus
atau situasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial yang
rasional, yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana yang paling tepat
(Ritzer, 1983, cit, Sarwono,2007).
b. Teori Weber dikembangkan lebih lanjut oleh Talcott Parsons, yang
menyatakan bahwa aksi bukanlah perilaku. Aksi merupakan tanggapan/respon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mekanis terhadap suatu stimulus sedangkan perilaku adalah suatu proses mental
yang aktif dan kreatif. Menurut Parsons yang utama bukanlah tindakan individual
melainkan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur
perilaku (Poloma, 1987, cit, Sarwono, 2007). Parsons melihat bahwa tindakan
individu dan kelompok dipengaruhi oleh tiga sistem yaitu sistem sosial, sistem
budaya dan sistem kepribadian masing-masing individu. Dalam setiap sistem
sosial individu menduduki suatu tempat (status) tertentu dan bertindak (berperan)
sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh sistem tersebut dan perilaku
individu ditentukan pula oleh tipe kepribadiannya (Sarwono, 2007).
C. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
1. Penggolongan obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
pemulihan dan peningkatan kesehatan, termasuk kontrasepsi dan sediaan biologis
(Tjay & Rahardja, 2002). Obat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu:
a. Obat Bebas
Salah satu jenis obat yang beredar dipasaran adalah obat tanpa resep.
Obat tanpa resep atau sering dikenal sebagai bebas adalah obat yang telah
ditegaskan aman dan manjur bagi pengguna bila digunakan mengikuti petunjuk
penggunaan dan peringatan pada label.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tanda khusus untuk obat bebas adalah lingkaran berwarna hijau dengan
garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol (Tjay & Rahardja, 2002).
Gambar 2. Logo obat bebas berwarna hijau
b. Obat Bebas Terbatas
Pada jaman Belanda, kelompok ini juga disebut daftar W (W:
Waarschuwing = peringatan). Dalam golongan ini dimaksudkan obat-obatan yang
diperuntukkan jenis penyakit yang pengobatannya dianggap telah dapat ditetapkan
sendiri oleh masyarakat. Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya
termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter,
dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus untuk obat bebas adalah
lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: CTM (Tjay &
Rahardja, 2002).
Gambar 3. Logo obat bebas terbatas berwarna biru
c. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran
merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Asam Mefenamat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Phenobarbital, Diazepam (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
Gambar 4. Logo obat keras berwarna merah
d. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin (Direktorat
Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
Gambar 5 . Logo obat narkotika
2. Obat Wajib Apotek (O. W. A)
Obat-obat wajib apotek termuat dalam S.K. Menkes yang telah
diterbitkan pada 16 Juli 1990. Daftar obat ini menetapkan obat-obat keras yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter dalam jumlah dan potensi terbatas.
Pasien harus memberikan nama dan alamatnya, yang didaftarkan oleh apoteker
bersama nama obat yang diserahkan. Daftar tersebut meliputi, antara lain pil anti
hamil, salep sariawan triamsinolon, sejumlah antihistaminika (antara lain
klorfeniramin, astemizol) dan obat cacing mebendazol (Tjay & Rahardja, 2010).
3. Informasi kemasan, etiket dan brosur
Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas
harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman.
Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat
bebas dan bebas terbatas. Pada setiap brosur atau kemasan obat selalu
dicantumkan:
• Nama obat
• Komposisi
• Indikasi
• Informasi cara kerja obat
• Aturan pakai
• Peringatan (khusus untuk obat bebas terbatas)
• Perhatian
• Nama produsen
• Nomor batch/lot
• Nomor registrasi
• Tanggal kadaluarsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Nomor registrasi dicantumkan sebagai tanda ijin edar absah yang diberikan oleh
pemerintah pada setiap kemasan obat (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,
2006).
4. Tanda peringatan
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas,
berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima)
centimeter, lebar 2 (dua) centimeter dan memuat pemberitahuan putih sebagai
berikut :
Gambar 6. Tanda dan peringatan obat bebas terbatas(Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
5. Cara pemilihan obat
Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :
a. Gejala atau keluhan penyakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus
dan lain-lain.
c. Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu.
d. Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan
interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.
e. Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat
dengan obat yang sedang diminum.
Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan
kepada apoteker di apotek (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
6. Cara Penggunaan Obat
a. Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus
b. Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur
c. Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan
hentikan penggunaan dan tanyakan kepada apoteker dan dokter
d. Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama
e. Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap tanyakan
kepada apoteker
Cara Pemakaian Obat Yang Tepat. Obat digunakan sesuai dengan
petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam jangka waktu terapi sesuai
dengan anjuran.
Minum obat sesuai waktunya
Bila anda hamil atau menyusui tanyakan obat yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya (Direktorat Jendral Bina
Kefarmasian, 2006).
7. Efek samping
Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak
diharapkan yang terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal
pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. Yang perlu diketahui
tentang efek samping adalah :
a. Baca dengan seksama kemasan atau brosur obat, efek samping yang
mungkin timbul.
b. Untuk mendapatkan informasi tentang efek samping yang lebih lengkap
dan apa yang harus dilakukan bila mengalaminya, tanyakan pada
apoteker.
c. Efek samping yang mungkin timbul antara lain reaksi alergi gatal-gatal,
ruam, mengantuk, mual dan lain-lain.
d. Menggunakan obat pada kondisi tertentu seperti pada ibu hamil, menyusui,
lanjut usia, gagal ginjal dan lain-lain dapat menimbulkan efek samping
yang fatal, penggunaan obat harus di bawah pengawasan dokter dan
apoteker (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
8. Cara penyimpanan obat
a. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
b. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung
seperti yang tertera pada kemasan
c. Simpan obat di tempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat
menimbulkan kerusakan
d. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku,
kecuali jika tertulis pada etiket obat
e. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak
f. Jauhkan dari jangkauan anak-anak (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,
2006).
9. Kadaluarsa dan obat rusak
Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang
dimaksud, mutu dan kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat.
Tanggal kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun. Obat rusak
merupakan obat yang mengalami perubahan mutu, seperti :
a. Tablet
Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah
Retak, menjadi bubuk
Kaleng atau botol rusak
b. Kapsul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Perubahan warna isi kapsul
Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu sama lain
c. Tablet salut
Pecah-pecah, terjadi perubahan warna
Basah dan lengket satu dengan lainnya
Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
d. Cairan
Menjadi keruh atau timbul endapan
Konsistensi berubah
Warna atau rasa berubah
Botol plastik rusak atau bocor
e. Salep
Warna berubah
Pot atau tube rusak atau bocor
Bau berubah (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
10. Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Kemasan/wadah
Harus tersegel dengan baik, tidak rusak, tidak berlubang, tanggal kadaluarsa
jelas terbaca.
b. Penandaan pada wadah
Baca zat berkhasiat dan manfaatnya
Baca aturan pakainya, misalnya sebelum atau sesudah makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Untuk pencegahan overdosis, jangan minum obat 2 kali dosis bila
sebelumnya lupa minum obat
Baca kontraindikasinya, misalnya: tidak boleh diminum oleh ibu
hamil/menyusui, tidak boleh diminum oleh penderita gagal ginjal
Baca efek samping yang mungkin timbul
Baca cara penyimpanannya
c. Bila ragu tanyakan pada apoteker
d. Bila sakit berlanjut hubungi dokter (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,
2006).
D. Influenza
1. Definisi influenza
Influenza merupakan suatu infeksi virus saluran pernafasan yang
menyerang saluran nafas bagian atas. Orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi
biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang
memiliki daya tahan tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi seperti
infeksi bakteri sekunder. Flu ditularkan melalui percikan udara pada saat batuk,
bersin, dan tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung/mulut
(Dipiro, 2008).
2. Epidemologi dan Etiologi
Infeksi influenza dapat terjadi setiap saat dalam kurun waktu satu tahun.
influenza mencapai prevalensi puncak pada musim dingin. Tingkat infeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tertinggi terjadi pada anak-anak, tetapi tingkat tertinggi pada penyakit yang parah
dan menyebabkan kematian terjadi pada pada usia lebih dari 65 tahun, pada
anak kurang dari 2 tahun, pada kondisi kesehatan yang menurun, pada saat hamil
dan gangguan kardiopulmoner. Epidemi Influenza dari tahun 1979 hingga tahun
2000 dengan sekitar rata-rata 226.000 rawat inap per tahun atau sekitar lebih dari
63% terjadi di RS dengan dengan usia lebih dari 65 tahun. Lebih dari 90%
imfluenza dapat menyebabkan kematian terjadi pada pasien dengan usia lebih dari
65 tahun. Dengan demikian populasi umur akan berkontribusi dalam peningkatan
keparahan penyakit. Kematian yang terkait influenza disebabkan karena
pneumonia bakteri sekunder, radang paru-paru primer atau penyakit yang
mendasari eksaserbasi. Jenis virus influenza A, B, C adalah anggota keluarga
orthomyxoviridae dan mempengaruhi banyak spesies, termasuk manusia, babi,
kuda, burung. Virus influenza A dan B adalah dua jenis virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia. Virus influenza A bersifat epidemi atau flu musiman.
Virus influenza B bisanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe
A dan kadang-kadang sampai menyebabkan epidemi. Tipe C hanya menyebabkan
ganngguan ringan saja. Virus influenza A dikategorikan ke dalam sub tipe yang
berbeda berdasarkan perubahan dalam antigen-hemagglutinin dan neuraminidase.
Virus influenza B tidak dikategorikan ke dalam subtipe (Dipiro, 2008).
3. Patofisiologi
Penularan penyakit influenza dapat melalui udara (yang disebarkan oleh
penderita penyakit influenza) atau melalui kontak langsung dengan pendeita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Masa inkubasi untuk influenza antara 1 sampai 4 hari, degan rata-rata inkubasi 2
hari. Penularan dapat terjadi sepanjang orang yang terinfeksi virus dari saluran
pernafasan. Penularan pada orang dewasa terjadi 1-5 hari, pada anak-anak lebih
dari 10 hari. Patogenesis influenza pada manusia belum dipahami dengan baik,
keparahan penyakit merupakan hasil dari kemampuan yang kurang dari
mekanisme defisiensi sel semang (host) dalam menghambat replikasi virus dan
kelebihan produksi sitokin yang menyebabkan kerusakan jaringan pada sel
semang (host) (Dipiro, 2008).
Virus yang menyebabkan influenza adalah orthomyxovirus. Mekanisme
penetrasi virus influenza meliputi tiga tahap yaitu, yang pertama virus masuk ke
dalam sel semang (host) dan mengeluarkan asam nukleat, yang kedua terjadi
replikasi genom dan sintesis protein virus, yang ketiga yaitu penyusunan partikel
virus baru kemudian dilepaskan dan akan menginvasi sel semang yang lain (Butel
& Morse, 2001).
4. Gejala dan tanda
Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah
infeksi dan bisa timbul secara tiba-tiba. Biasanya gejala pertama adalah menggigil
atau perasaan dingin, namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan
temperatur tubuh berkisar 38,9-39,4°C. Untuk influenza gejalanya yaitu sakit
kepala, demam, hidung tersumbat, batuk kering, sakit tulang sendi dan otot, dan
malaise.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Setelah 2-3 hari sebagian besar gejala akan menghilang dengan segera
dan demam biasanya mereda, meskipun kadang demam berlangsung sampai 5
hari (Dipiro, 2008).
5. Penatalaksanaan terapi
Anjuran istirahat dan banyak minum sangat penting pada influenza ini.
Pengobatan simtomatis diperlukan untuk menghilangkan gejala yang
terasa berat atau mengganggu.
Dosis parasetamol 500 mg 3 x sehari atau asetosal 300 – 500 mg 3 x
sehari baik untuk menghilangkan nyeri dan demam.
Untuk anak, dosis parasetamol adalah: 10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali
sehari Antibiotik hanjya diberikan bila terjadi infeksi sekunder
(Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2007).
1. Terapi non farmakologis
Pasien yang menderita influenza harus tidur atau istirahat yang cukup,
jika terdapat demam atau gejala yang berat maka penderita harus banyak istirahat
di rumah, tidak boleh beraktivitas yang terlalu berat, makan secara teratur,
meningkatkan gizi makanan dengan protein dan kalori yang tinggi, minum air
yang banyak dan makan buah segar yang banyak mengandung vitamin
(Dipiro,2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Terapi farmakologis
Untuk menghadapi penyakit influenza, telah dibuat vaksin dengan
maksud sebagai upaya pencegahan. Oleh karena virus penyebab penyakit
influenza terdiri atas lebih 100 tipe, maka upaya tersebut mengalami kesukaran
dan belum memberikan hasil yang memuaskan (Dipiro, 2008)
Menurut “Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas” influenza tergolong
infeksi saluran napas akut (ISPA) yang biasanya terjadi dalam bentuk epidemi.
Disebut common cold atau selesma bila gejala di hidung lebih menonjol,
sementara “influenza” dimaksudkan untuk kelainan yang disertai faringitis dengan
tanda demam dan lesu yang lebih nyata (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,
2007).
Pada umumnya, obat-obat antara lain antihistaminika dan dekongestan,
ditambah obat-obat analgetika-antiperitika.
a. Obat Antihistaminika
Obat antihistaminika dimaksudkan untuk menghilangkan atau
menguranngi gejala yang diakibatkan oleh sekresi kelenjar lendir yang berlebihan,
yang menyebabkan hidung tersumbat oleh cairan lendir dan mata terasa gatal.
Antihistaminika menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan
bermacam-macam otot polos. Selain itu Antihistaminika bermanfaat untuk
mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan
histamin endogen berlebihan. Efek samping dari obat ini ialah mengantuk, dan
penggunaannya merupakan kontraindikasi bagi penderita penyakit glaucoma,
asma, dan emfisema, wanita yang sedang menyusui. Obat Antihistaminika yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sering digunakan antara lain klorfeniramin maleat, difenhidramin HCl (Tjay &
Rahardja, 2002).
Hal yang harus diperhatikan :
• Hindari dosis melebihi yang dianjurkan.
• Hindari penggunaan bersama minuman beralkohol atau obat tidur
• Hati-hati pada penderita glaukoma dan hipertropi prostat atau minta
saran dokter
• Jangan minum obat ini bila akan mengemudikan kendaraan dan
menjalankan mesin
Aturan pemakaian
Klorfenon / klorfeniramin maleat (CTM)
• Dewasa : 1 tablet (2 mg) setiap 6-8 jam
• Anak : < 12 tahun ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam
Difenhidramin HCl
• Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam
• Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam
b. Obat Dekongestan
Obat dekongestan termasuk dalam golongan simpatomimetikamin. Daya
kerjanya sebagai vasokonstriktor, yaitu mengecilkan pembuluh darah yang
membengkak pada lapisan mukosa hidung. Dengan demikian, obat dekongestan
melapangkan saluran napas dan mengurangi hidung tersumbat. Obat dekongestan
merupakan kontraindikasi bagi penyakit glaucoma, tekanan darah tinggi, penyakit
diabetes mellitus, dan penyakit kelenjar tiroid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Efek samping yang tidak dikehendaki adalah gelisah gugup, perut terasa tidak
enak dan sukar tidur. Efek samping yang berhubungan dengan efek sistemik
nampak lebih jelas antara lain menaikkan tekanan darah, aritmia, terutama pada
penderita dengan penyakit jantung dan pembuluh darah. Obat dekongestan bisa
digunakan antara lain Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin.
Obat tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu
(Anonim, 2012).
Aturan pemakaian
Fenilpropanolamina
Dewasa : maksimal 15 mg per takaran 3-4 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun : maksimal 7,5 mg per takaran 3-4 kali sehari.
Fenilefrin
Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari
Anak- anak 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari
Pseudoefedrin
Dewasa : 60 mg, 3 – 4 kali sehari
Anak-anak 2-5 tahun : 15 mg, 3 - 4 kali sehari
6-12 tahun : 30 mg, 3 - 4 kali sehari
Efedrin
Dewasa : 25 – 30 mg, setiap 3 – 4 jam
Anak-anak : sehari 3 mg/kg berat badan, dibagi dalam 4 – 6 dosis yang
sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Oksimetazolin (tetes hidung)
Kegunaan obat ini untuk mengurangi sekret hidung yang menyumbat. Hal
yang harus diperhatikan:
Hindari dosis melebihi yang dianjurkan
Hati-hati sewaktu meneteskan ke hidung, dosis tepat dan masuknya
ke lubang hidung harus tepat, jangan mengalir keluar atau tertahan.
Tidak boleh digunakan lebih dari 7-10 hari
Segera minum setelah menggunakan obat, karena air dapat
mengencerkan obat yang tertelan.
Ujung botol obat dibilas dengan air panas setiap kali dipakai.
Efek samping
Merusak mukosa hidung karena hidung tersumbat makin parah
Rasa terbakar, kering, bersin, sakit kepala, sukar tidur, berdebar.
Kontra Indikasi, obat tidak boleh digunakan pada:
Anak berumur di bawah 6 tahun, karena efek samping yang timbul
lebih parah.
Ibu hamil muda
Aturan pemakaian
Dewasa dan anak diatas 6 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin
0,05% setiap lubang hidung
Anak : 2-5 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,025% setiap
lubang hidung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Obat digunakan pada pagi dan menjelang tidur malam, tidak boleh lebih
dari 2 kali dalam 24 jam (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
d. Antitusive/ ekspetoran
Contoh obat antitusive: dekstrometorfan HBr, difenhidramin HCL. Contoh
ekspetoran: glyseril guayacoalat, bromhexin, OBH (Obat Batuk Hitam)
(Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).
e. Antipiretik dan Analgesik
Contoh obat: parasetamol untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa
sakit, asetosal untuk menurunkan demam, mengurangi rasa sakit dan
antiradang, ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan radang, misalnnya
dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi,
nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan terkilir (Direktorat Jendral Bina
Kefarmasian, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Landasan Teori
Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam menentukan
pengambilan keputusan swamedikasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang akan meningkatkan moral dan dasar pengertian mereka sehingga
meningkatkan daya tangkap responden terhadap informasi yang diberikan
(Notoatmojo,2007).
Gambar 7. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan
Pengetahuan dan Sikap
Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,
dalam hal ini adalah perilaku pengobatan mandiri. Pada responden yang bekerja,
banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang kemungkinan besar melakukan
kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya lebih mudah untuk menerima ide
baru (Sarwono, 2007).
Pendidikan Pengetahuan
Pendidikan Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 8. Skema Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dengan
Pengetahuan dan Sikap
Faktor ekonomi meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan
kesehatan, kemudahan untuk mendapatkan produk kesehatan, dan ketersediaan
produk maupun pelayanan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
swamedikasi. Tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang
untuk mewujudkan kesehatan lebih baik bagi keluarga (Covington, 2000).
Gambar 9. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan
Pengetahuan dan Sikap
Pekerjaan Pengetahuan
Pekerjaan Sikap
Pendapatan
Pendapatan
Pengetahuan
Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F. Hipotesis
Terdapat hubungan antara pendidikan, pekerjaan dan pendapatan
terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan yang dimiliki oleh masyarakat di Dusun
Krodan dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan
menggunakan rancangan penelitian cross sectional bersifat deskriptif analitik
karena mengamati perilaku masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk
sakit influenza. Penelitian ini tidak memberikan perlakuan kepada responden, jadi
hanya memotret perilaku responden.
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala penelitian yang dapat menjadi obyek penelitian
atau gejala yang diteliti. Variabel yang akan diteliti meliputi:
a. Variabel bebas yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan bapak
atau ibu di Dusun Krodan.
b. Variabel tergantung yaitu nilai pengetahuan, sikap serta tindakan bapak atau
ibu di Dusun Krodan yang didapatkan melalui kuesioner.
c. Variabel pengacau yaitu informasi yang didapat selain dari pendidikan formal
terkait dengan swamedikasi untuk sakit influenza.
C. Definisi operasional
1. Swamedikasi merupakan pemilihan dan penggunaan obat untuk mengobati
segala keluhan pada dirinya sendiri, dengan obat-obat yang dibeli bebas di
apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Influenza merupakan suatu infeksi virus yang menyerang saluran nafas bagian
atas dengan gejala sakit kepala, demam, hidung tersumbat, batuk kering, sakit
tulang sendi dan otot, malaise, dengan temperatur suhu berkisar 38,9°C –
39,4°C
3. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman dari responden mengenai penyakit
influenza yang tergambar dalam kuisioner pada pernyataan bagian kedua
nomor 1-13.
4. Sikap adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang mengenai penyakit
influenza yang tergambar dalam kuisioner pada pernyataan bagian ketiga
nomor 1-9.
5. Tindakan swamedikasi adalah pelaksaan swamedikasi yang dilakukan
seseorang untuk mengobati sakit influenza serta pencegahannya, yang
tergambar dalam kusioner pada pernyataan bagian keempat nomor 1-8.
6. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir serta tingkatan tertinggi
yang ditempuh oleh responden hingga dinyatakan lulus.
7. Jenis pekerjaan adalah kegiatan responden dalam upaya untuk mencari
pendapatan.
8. Tingkatan pendapatan adalah jumlah total pendapatan keluarga dalam satu
bulan.
9. Responden adalah Bapak atau Ibu Dusun Krodan RT 11, RT 12, RT 13,
RT 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
D. Kriteria Inklusi Penelitian
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah warga yang terutama pernah
mengalami sakit influenza (baik dirinya sendiri ataupun salah satu anggota
keluarganya), bertempat tinggal di Dusun Krodan, bersedia mengikuti penelitian,
bisa membaca dan menulis, berusia 17 sampai 65 tahun. Penelitian ini tidak ada
kriteria eksklusi karena semua sampelnya diambil untuk memenuhi jumlah
minimal sampel.
E. Populasi dan Besar Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat
khususnya bapak atau ibu di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Besar sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang menjadi sumber data
sebenarnya dalam penelitian (Sugiyono, 2008).
Sampel dalam penelitian ini adalah Bapak atau Ibu di Dusun Krodan RT
11, RT 12, RT 13 dan RT 14, yang terutama pernah mengalami sakit influenza
baik dirinya sendiri ataupun salah satu anggota keluarganya. Total populasi yang
ada dari keempat RT tersebut berjumlah 84 kepala keluarga dengan rincian RT 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sebanyak 20 kepala keluarga, RT 12 sebanyak 19 kepala keluarga, RT 13
sebanyak 24 kepala keluarga dan RT 14 sebanyak 21 kepala keluarga.
Dalam penelitian ini tidak ada teknik pengambilan sampel karena untuk
memenuhi jumlah minimal sampel maka semua sampel diambil.
F. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian mengenai “Survei Perilaku Masyarakat terhadap Penggunaan
dan Pemilihan Obat Sakit Influenza Bebas dan Bebas Terbatas Untuk Sakit
Influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo Tahun 2012” ini dilaksanakan di
Dusun Krodan, Maguwoharjo dan dimulai pada bulan Oktober 2011 sampai
dengan bulan Juni 2012. Sedangkan untuk pengambilan data dilaksanakan pada
bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Mei 2012.
G. Instrumen Penelitian
Pendekatan dari penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yang
pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner adalah usaha
mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis,
untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Nawawi, 2007).
Pembuatan kuesioner digunakan untuk memperoleh data dari responden,
pembuatannya didasarkan atas permasalahan yang akan di teliti. Kuesioner
disusun menjadi empat bagian besar yaitu:
a. Bagian pertama memuat pertanyaan mengenai karakteristik demografi
responden yang meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1) Pendidikan terakhir
Dalam kuisioner terdapat lima tingkatan pendidikan yakni tidak sekolah,
tamat SD, tamat SMP, tamat SMA dan tamat Perguruan Tinggi.
2) Pekerjaan
Jenis pekerjaan dibagi menjadi lima bagian besar yaitu yang berprofesi
sebagai PNS/TNI/POLRI, pegawai swasta, wiraswasta/pedagang,
buruh/petani dan ibu rumah tangga.
3) Pendapatan
Pada penelitian ini digunakan tiga tingkat pendapatan, yaitu pendapatan
rendah jika kurang dari Rp800.000,00, pendapatan sedang jika berada di
antara Rp800.000,00 sampai Rp2.400.000,00 dan pendapatan tinggi jika
berada di atas atau lebih dari Rp2.400.000,00. Pengelompokan ini
didasarkan pada UMR (Upah Minimum Regional) khususnya Yogyakarta.
b. Bagian kedua memuat pernyataan tentang pengetahuan mengenai sakit
influenza yang menggunakan skala Guttman dengan tipe pernyataan yes and no
questions, yaitu sebanyak 13 pernyataan.
Pernyataan yang disusun bersifat favourable dan unfavourable untuk melihat
konsistensi jawaban responden. Pernyataan favourable merupakan pernyataan
yang isinya mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri adanya atribut yang
akan diukur. Pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang tidak
mendukung, berlawanan tidak memihak ataupun tidak menunjukkan ciri atribut
yang akan diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 1. Kategori Item Pernyataan pada Bagian PengetahuanResponden dengan Jenis Pertanyaan Favourable dan Unfavourable
Pernyataan Nomor Favourable Unfavourable.
Definisi 1, 3, 9, 10, 11, 12 1, 3, 9, 10, 12 11
Gejala 2, 5 2 5
Komposisi 4, 13 4 13
Dosis 6 6
Cara pemakaian 7 7
Efek samping 8 8
c. Bagian ketiga memuat pernyataan tentang sikap dalam melakukan
swamedikasi untuk sakit influenza. Bagian ini menggunakan skala likert yang
dimodifikasi menjadi empat skala yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak
setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS), jumlah pernyataan sebanyak 9 buah
pernyataan.
Tabel 2. Kategori Item Pernyataan pada Bagian Sikap Respondendengan Jenis Pertanyaan Favourable dan Unfavourable
Pernyataan Nomor Favourable Unfavourable.
Pemilihan obat dan tindakan 2,1 2 1
Cara pemakaian 3, 6, 9 3 6, 9
Informasi 5, 7, 8 5 7, 8
Efek samping 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Bagian keempat memuat pernyataan tentang tindakan dalam melakukan
swamedikasi untuk sakit influenza, dengan menggunakan tipe pernyataan
terbuka. Setiap jawaban yang diberikan responden akan diterima dan
ditabulasi. Jumlah pernyataan pada bagian ini sebanyak 8 buah pernyataan.
Pernyataan yang disusun meliputi saat terakhir mengalami sakit influenza,
tindakan swamedikasi yang dilakukan, obat yang digunakan, dosis dan aturan
pemakaian obat sakit influenza, sumber informasi obat serta tempat pembelian
obat sakit influenza.
H. Tahapan Penelitian
1. Penentuan lokasi penelitian
Lokasi pada penelitian ini dipilih di Dusun Krodan karena terletak di
dekat Universitas Sanata Dharma, dimana hal ini akan menyebabkan jumlah
pendatang yang cukup banyak yang secara langsung maupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap pendapatan, pekerjaan serta pengetahuan masyarakat yang
tinggal di sekitarnya dan letak Dusun Krodan yang dekat dengan Apotek Sanata
Dharma, sehingga dipilihlah Dusun Krodan sebagai lokasi pada penelitian ini.
2. Pengurusan izin penelitian
Pengurusan izin penelitian ini dilakukan pertama-tama dari tingkat
Fakultas Farmasi yang memberikan surat pengantar untuk ditujukan kepada
BAPEDA Kabupaten Sleman. Kemudian dari BAPEDA Kabupaten Sleman akan
mengeluarkan surat izin dilakukannya penelitian dengan tembusan ke berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
instansi pemerintahan yang bersangkutan salah satunya Pemerintah Desa
Kecamatan Depok. Dari Pemerintah Desa Kecamatan Depok kemudian
memberikan surat keterangan untuk dibawa kepada ketua RT masing-masing
tempat yang akan digunakan sebagai tempat pengambilan data.
3. Pembuatan kuesioner
Pernyataan pada bagian kedua dan ketiga bersifat favourable dan
unfavourable untuk melihat konsistensi jawaban responden. Pernyataan
favourable merupakan pernyataan yang isinya mendukung, memihak, atau
menunjukkan ciri adanya atribut yang akan diukur. Pernyataan unfavorable
merupakan pernyataan yang tidak mendukung, berlawanan, tidak memihak
ataupun tidak menunjukkan ciri atribut yang akan diukur.
4. Pengujian validasi dan reabilitas
Kuesioner dilakukan validitas dan reabilitas supaya hasil pengukuran
tepat sehingga tidak terjadi bias.
e. Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
telah mengukur apa yang seharusnya diukur, untuk mengetahui kualitas tes. Dua
unsur dari prinsip validitas adalah kejituan dan ketelitian. Uji validitas ini
menggunakan metode Delphi (profesional judgement) dimana kuisioner yang
telah disusun akan divalidasi isinya (content validity) oleh dokter atau tenaga
kesehatan yang ahli di bidangnya masing-masing.
Uji validitas dari setiap butir pertanyaan dalam penelitian diukur dengan
menggunakan data statistik dengan korelasi Pearson pada tingkat kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
95%. Semakin tinggi koefisien yang ditunjukkan dengan angka yang mendekati
angka 1,00 maka semakin baik konsistensinya (Budi,2006). Valid tidaknya
kuesioner dilihat dari pearson correlation (nilai r), valid bila korelasi nilai r lebih
dari r tabel, dan signifikasi korelasi (p) sebesar 0,05.
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari hasil dua
pengukuran terhadap hal yang sama. Hasil pengukuran ini diharapkan sama
apabila pengukuran itu diulang. Penelitian ini menggunakan statistik dengan
menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Dalam penelitian ini uji reliabilitas
dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. Pertanyaan
dikatakan reliabel bila nilai Alpha > 0,65 (Mario,2006).
5. Pengambilan data
Pengambilan data kelompok perlakuan dilakukan satu kali pengambilan
data setelah sebelumnya dilakukan orientasi untuk validasi instrument penelitian.
Pengambilan data dilakukan dengan mendatangi warga di tempat kediamannya.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan penelitian dengan memberikan kuesioner
yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait penelitian yang sebelumnya telah
divalidasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
I. . Analisis Hasil
1. Analisis kuantitatif
a. Pendidikan
Dalam kuesioner terdapat lima tingkatan pendidikan yakni tidak sekolah,
tamat SD, tamat SMP, tamat SMA dan tamat Perguruan Tinggi. Pengelompokan
awal dilakukan dengan perhitungan frekuensi masing-masing tingkat pendidikan.
Guna kepentingan analisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan
perilaku pengobatan mandiri, tingkat hubungan ini dibagi menjadi 2 bagian. Batas
yang digunakan adalah nilai mean. Setiap tingkat pendidikan diterjemahkan ke
dalam bentuk angka dan dihitung nilai mean. Setelah itu dikembalikan lagi ke
tingkat pendidikan dan dibedakan menjadi tingkat pendidikan tinggi dan tingkat
pendidikan rendah. Dikatakan berpendidikan tinggi jika berada di atas nilai mean,
sedangkan dikatakan berpendidikan rendah jika berada di bawah nilai mean.
b. Pekerjaan
Pada kuesioner penelitian ini, jenis pekerjaan dibagi menjadi lima bagian
besar antara lain responden yang berprofesi sebagai PNS/TNI/POLRI, pegawai
swasta, wiraswasta/pedagang, buruh/petani dan ibu rumah tangga. Cara
pengelompokan pekerjaan dilakukan dengan menghitung frekuensi dan
perhitungan persentasenya. Guna kepentingan analisis hubungan antara jenis
pekerjaan dengan perilaku pengobatan mandiri, tingkat hubungan ini dibagi
menjadi 2 bagian. Batas yang digunakan adalah nilai mean. Setiap jenis pekerjaan
diterjemahkan ke dalam bentuk angka dan dihitung nilai mean. Setelah itu
dikembalikan lagi ke jenis pekerjaan dan dibedakan menjadi jenis pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dengan tingkat tinggi dan jenis pekerjaan dengan tingkat rendah. Dikatakan jenis
pekerjaan dengan tingkat tinggi jika berada di atas nilai mean, sedangkan
dikatakan jenis pekerjaan dengan tingkat rendah jika berada di bawah nilai mean.
c. Pendapatan
Pada penelitian ini digunakan tiga tingkat pendapatan, yaitu pendapatan
rendah jika kurang dari Rp800.000,00, pendapatan sedang jika berada di antara
Rp800.000,00 sampai Rp2.400.000,00 dan pendapatan tinggi jika berada di atas
atau lebih dari Rp2.400.000,00. Pengelompokan ini didasarkan pada UMR (Upah
Minimum Regional) khususnya Yogyakarta.
2. Pengujian normalitas data
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah distribusi data
normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas data digunakan uji Kolmogrov
Smirnov karena jumlah responden yang digunakan pada penelitian ini lebih besar
dari 50 responden. Berdasarkan hasil uji Kolmogrov-Smirnov diketahui bahwa
data hasil penelitian mempunyai sebaran yang tidak normal sehingga uji hipotesis
disesuaikan dengan hasil uji normalitas. Untuk uji hipotesis, jika sebaran data
tidak normal maka digunakan uji non parametrik (Dahlan, 2006), dalam penelitian
ini digunakan uji non paramaetrik dengan metode Kruskal Wallis.
3. Analisis hasil kuesioner
Analisis hasil kuesioner dilakukan dengan metode rating yang
dijumlahkan (method of summated rating). Setiap pernyataan untuk masing-
masing bagian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai bagian. Sehingga nilai total
untuk pernyataan pengetahuan disebut sebagai nilai pengetahuan, nilai total untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pernyataan sikap disebut sebagai nilai sikap. Sedangkan untuk bagian tindakan
hanya akan dihitung frekuensi pilihan jawaban responden, ditabulasi dan
kemudian dideskripsikan dan hasilnya disajikan dalam bentuk presentase diagram
batang dan diagram pie.
Penilaian untuk pernyataan yang bersifat favourable pada skala Guttman
adalah ya = 1 dan tidak = 0. Sedangkan pada bagian skala Likert penilaiannya
yaitu sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1.
Penilaian untuk pernyataan yang bersifat unfavourable pada skala Guttman
adalah ya = 0 dan tidak = 1. Sedangkan pada bagian skala Likert penilaiannya
yaitu sangat setuju = 1, setuju = 2, tidak setuju = 3 dan sangat tidak setuju = 4
Setiap nilai dihitung mediannya. Nilai median digunakan untuk membagi
masing-masing nilai menjadi tinggi dan rendah. Nilai yang berada dibawah nilai
median dikategorikan sebagai rendah, sedangkan nilai yang berada sama atau di
atas median dikategorikan sebagai tinggi.
Seseorang dapat dikatakan berperilaku baik apabila mempunyai
pengetahuan yang baik, sikap yang baik, serta tindakan yang baik.
4. Analisis hasil
Sebaran data yang tidak normal menggunakan uji non parametrik
Kruskal Wallis dengan taraf kepercayaan 95%. Apabila nilai p yang terdapat pada
kolom Asymp.Sig (2-sided) lebih besar dari 5% atau 0,05 maka H0 diterima atau
tidak akan memberikan pengaruh (berbeda tidak bermakna). Sedangkan jika nilai
p yang terdapat pada kolom Asymp.Sig (2-sided) lebih kecil dari 5% atau 0,05
maka H0 ditolak dan H1 diterima atau akan memberikan pengaruh (berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
bermakna). Setelah didapatkan nilai p ini maka dapat ditentukan dan dilihat
apakah variabel bebas dapat memberikan pengaruh atau tidak terhadap variabel
tergantung dalam penelitian ini.
J. Kelemahan Penelitian
1. Kelemahan dalam penelitian ini adalah tidak ada kriteria eksklusi karena
semua sampelnya diambil untuk memenuhi jumlah minimal sampel.
2. Instrumen penelitian yang digunakan kurang mendalam dalam mencari
informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan pada
pendahuluan, pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat bagian besar
yaitu pemaparan karakteristik demografi responden, tiga aspek perilaku yang
meliputi pengetahuan, sikap, tindakan terhadap swamedikasi penyakit influenza
oleh warga di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
A. Karakteristik Demografi Responden
1. Karakteristik pendidikan terakhir responden
Tingkat pendidikan responden merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap tingkat daya tangkap responden terhadap informasi, pengetahuan, sikap,
dan minat responden terhadap suatu tindakan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang akan meningkatkan moral dan dasar pengertian mereka sehingga
meningkatkan daya tangkap responden terhadap informasi yang diberikan
(Notoadmojo, 2007).
Tingkat pendidikan merupakan tingkatan pendidikan terakhir dan
dinyatakan lulus. Pendidikan terkait dengan cakupan informasi yang diperoleh
responden tentang influenza secara umum dan swamedikasi influenza secara
khusus.
Dilihat dari urutan tingkat pendidikan responden dari kelompok yang
paling besar yaitu SLTA dengan presentase 52%, perguruan tinggi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
presentase 44%, SLTP dengan presentase 4%
disajikan dalam gambar 7.
Gambar 10. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan T
Data tingkat pendidikan untuk
bersekolah diberi nilai dengan skor 1, SD diberi nilai dengan skor 2, SLTP diberi
nilai dengan skor 3, SLTA
dengan skor 5. Nilai
dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di golongkan ke
kategori pendidikan rendah. Seda
pendidikan tinggi. Apabila dikembalikan ke tingkat pend
SMA digolongkan ke pendidikan rendah. Dengan cara yang sama, maka
perguruan tinggi digolongkan ke pendidikan tinggi.
2. Karakteristik jenis pekerjaan responden
Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,
dalam hal ini adalah perilaku pengobatan mandiri.
Tidak bersekolah
presentase 44%, SLTP dengan presentase 4%. Rangkuman hasil penelitian
disajikan dalam gambar 7.
Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan TPendidikan
ta tingkat pendidikan untuk mempermudah penilaian maka
bersekolah diberi nilai dengan skor 1, SD diberi nilai dengan skor 2, SLTP diberi
nilai dengan skor 3, SLTA diberi nilai dengan skor 4, perguruan tinggi nilai
Nilai mean atau rata-rata adalah 2,40. Dengan demikian dapat
dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di golongkan ke
ategori pendidikan rendah. Sedangkan di atas mean yakni 3 digolongkan sebagai
pendidikan tinggi. Apabila dikembalikan ke tingkat pendidikan, maka
SMA digolongkan ke pendidikan rendah. Dengan cara yang sama, maka
golongkan ke pendidikan tinggi.
Karakteristik jenis pekerjaan responden
Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,
hal ini adalah perilaku pengobatan mandiri.
0% 0%
4%
52%
44%
Tidak bersekolah SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi
50
Rangkuman hasil penelitian
Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat
mempermudah penilaian maka tidak
bersekolah diberi nilai dengan skor 1, SD diberi nilai dengan skor 2, SLTP diberi
perguruan tinggi nilai
rata adalah 2,40. Dengan demikian dapat
dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di golongkan ke
ngkan di atas mean yakni 3 digolongkan sebagai
idikan, maka SMP dan
SMA digolongkan ke pendidikan rendah. Dengan cara yang sama, maka
Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,
Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang
kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya
lebih mudah untuk menerima ide baru (Sarwono, 2007).
Orang yang mempunyai pekerjaan yang baik misalnya orang yang
bekerja pada instansi pemerintahan maupun pusat pelayanan kesehatan akan
mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya bila
dibandingkan dengan orang yang bekerja sebagai buruh. Se
pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan seseorang dalam
1 bulan.
Dilihat dari urutan jenis pekerjaan
besar yaitu pegawai swasta dengan presentase sebesar 36%, PNS/TNI/POLRI
dengan presentase sebesar 31%, ibu rumah tangga dengan presentase sebesar
21%, wiraswasta/pedagang
presentase sebesar 0%
Gambar 11. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan
Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang
kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya
lebih mudah untuk menerima ide baru (Sarwono, 2007).
yang mempunyai pekerjaan yang baik misalnya orang yang
bekerja pada instansi pemerintahan maupun pusat pelayanan kesehatan akan
mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya bila
dibandingkan dengan orang yang bekerja sebagai buruh. Se
pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan seseorang dalam
dari urutan jenis pekerjaan responden dari kelompok yang paling
pegawai swasta dengan presentase sebesar 36%, PNS/TNI/POLRI
presentase sebesar 31%, ibu rumah tangga dengan presentase sebesar
21%, wiraswasta/pedagang dengan presentase sebesar 12%, petani/bur
presentase sebesar 0%.
Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Jeni
36%
31%
21%
12%
0%
Pegawai Swasta Pegawai Negeri Sipil
IRT Wiraswasta/ pedagang
Petani/ Buruh
51
Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang
kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya
yang mempunyai pekerjaan yang baik misalnya orang yang
bekerja pada instansi pemerintahan maupun pusat pelayanan kesehatan akan
mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya bila
dibandingkan dengan orang yang bekerja sebagai buruh. Selain itu, jenis
pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan seseorang dalam
dari kelompok yang paling
pegawai swasta dengan presentase sebesar 36%, PNS/TNI/POLRI
presentase sebesar 31%, ibu rumah tangga dengan presentase sebesar
presentase sebesar 12%, petani/buruh dengan
Jenis Pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Data jenis pekerjaan untuk mempermudah penilaian maka ibu rumah
tangga diberi nilai dengan skor 1, petani atau buruh diberi nilai 2,
wiraswasta/pedagang diberi nilai 3, pegawai swasta diberi nilai 4,
PNS/TNI/POLRI diberi nilai 5. Nilai mean atau rata-rata adalah 2,76. Dengan
demikian dapat dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di
golongkan ke kategori pekerjaan rendah. Sedangkan di atas mean yakni 3 dan 4
digolongkan sebagai pekerjaan tinggi. Apabila dikembalikan ke jenis pekerjaan,
maka ibu rumah tangga dan wiraswasta/pedagang digolongkan ke pekerjaan
rendah. Dengan cara yang sama, maka PNS/TNI/POLRI dan pegawai swasta
digolongkan ke pekerjaan tinggi
3. Karakteristik tingkat pendapatan responden
Faktor ekonomi meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan
kesehatan, kemudahan untuk mendapatkan produk kesehatan, dan ketersediaan
produk maupun pelayanan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
swamedikasi (Covington, 2000).
Tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk
mewujudkan kesehatan lebih baik bagi keluarga. Dalam penelitian ini yang
dimaksud pendapatan adalah jumlah total pendapatan keluarga dalam satu bulan.
Pengelompokan penghasilan didasarkan pada jumlah UMR (Upah Minimum
Regional) khususnya Yogyakarta.
Dilihat dari urutan tingkat pendapatan responden dari kelompok yang
paling besar yaitu tingkat pendapatan lebih dari Rp.2.400.000 dengan presentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebesar 50%, tingkat pendapatan Rp.800.000
sebesar 46%, tingkat pendapatan
sebesar 4%. Karena tidak meratanya tingkat pendapatan responden maka tingkat
pendapatan dikategorikan menjadi tingkat pend
pendapatan sedang (800.000
(>2.400.000).
Gambar 12. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat
B. Tingkat Pengetahuan Responden
Tiga Aspek Perilaku Swamedikasi Influenza
Perilaku dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yang mempengaruhi
perilaku swamedikasi. Tiga aspek itu adalah pengetahuan, sikap, tindakan. Ketiga
aspek ini saling berhubungan dan dapat menentukan bagaimana
swamedikasi seseorang, khususnya pada penelitian ini terhadap penyakit
influenza.
> RP.2.400.000
tingkat pendapatan Rp.800.000-Rp.2.400.000 dengan presentase
tingkat pendapatan kurang dari Rp.800.000 dengan presentase
sebesar 4%. Karena tidak meratanya tingkat pendapatan responden maka tingkat
pendapatan dikategorikan menjadi tingkat pendapatan rendah (<800.000), tingkat
pendapatan sedang (800.000-2.400.000), dan tingkat pendapatan tinggi
Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan TingkatPendapatan
Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Swamedikasi Influenza
Tiga Aspek Perilaku Swamedikasi Influenza
Perilaku dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yang mempengaruhi
perilaku swamedikasi. Tiga aspek itu adalah pengetahuan, sikap, tindakan. Ketiga
aspek ini saling berhubungan dan dapat menentukan bagaimana
swamedikasi seseorang, khususnya pada penelitian ini terhadap penyakit
50%
46%
4%
> RP.2.400.000 Rp.800.000 - Rp.2.400.000 < Rp.800.000
53
Rp.2.400.000 dengan presentase
kurang dari Rp.800.000 dengan presentase
sebesar 4%. Karena tidak meratanya tingkat pendapatan responden maka tingkat
apatan rendah (<800.000), tingkat
2.400.000), dan tingkat pendapatan tinggi
Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat
Terhadap Swamedikasi Influenza
Perilaku dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yang mempengaruhi
perilaku swamedikasi. Tiga aspek itu adalah pengetahuan, sikap, tindakan. Ketiga
aspek ini saling berhubungan dan dapat menentukan bagaimana perilaku
swamedikasi seseorang, khususnya pada penelitian ini terhadap penyakit
< Rp.800.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pengetahuan dikategorikan menjadi tiga yaitu pengetahuan tinggi,
sedang, dan rendah. Untuk mempermudah dalam penilaian pengetahuan maka
dibuat frekuensi atau range pengetahuan yang dikategorikan menjadi tiga bagian
yaitu pengetahuan dengan nilai tinggi, sedang, rendah (Arikunto, 2006).
Dengan frekuensi dan nilai sebagai berikut:
Frekuensi Skor
Pengetahuan baik bila skor : 76% - 100%
Pengetahuan sedang bila skor : 56% - 75%
Pengetahuan rendah bila skor : < 55%
Jumlah Nilai
Nilai tinggi : 10 - 13
Nilai sedang : 8 - 9
Nilai rendah : 0 - 7
1. Pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam menentukan
pengambilan keputusan swamedikasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang akan meningkatkan moral dan dasar pengertian mereka sehingga
meningkatkan daya tangkap responden terhadap informasi yang diberikan
(Notoadmojo, 2007).
Hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan angka signifikan
pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan sebesar 0,002 dengan harga p<0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara pengetahuan dengan
tingkat pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Walllis menunjukkan
ada perbedaan bermakana kemudian di uji dengan uji Mann-Whitney. Setelah
ditelusuri diketahui angka signifikan untuk semua tingkat pendidikan kurang dari
harga p yaitu (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna
antara pengetahuan dengan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan memberikan
pengaruh terhadap pengetahuan.
Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui pengetahuan
responden berdasarkan tingkat pendidikan. Responden dengan tingkat
pengetahuan tinggi yaitu pada tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK dengan
presentase 47,62% kemudian diikuti perguruan tinggi dengan presentase 41,66%,
, selanjutnya diikuti SLTP dengan presentase 2, 38%. Hal ini dimungkinkan
karena pada tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK mendapat informasi lebih luas
dengan cara melihat informasi dari televisi, membaca koran atau majalah,
mendengarkan radio karena sumber informasi yang tersedia pada saat ini cukup
banyak maka memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi.
Tabel III. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan pengetahuandengan tingkat pendidikan
Tingkat Pengetahuan
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
Tidak Bersekolah 0 0 0 0 0 0 0 0
SD 0 0 0 0 0 0 0 0
SLTP/SMP 2 2,38 1 1,19 0 0 3 3,57
SLTA/SMA/SMK 40 47,62 4 4,77 0 0 44 52,39
Perguruan Tinggi 35 41,66 2 2,38 0 0 37 44,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Pengetahuan berdasarkan jenis pekerjaan
Hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan angka signifikan
pengetahuan berdasarkan tingkat pekerjaan sebesar 0,785 dengan harga p>0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara pengetahuan
dengan tingkat pekerjaan. Berarti jenis pekerjaan tidak memberikan pengaruh
terhadap pengetahuan.
Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah
yang kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak,
biasanya lebih mudah untuk menerima ide baru (Sarwono, 2007)
Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui pengetahuan
responden berdasarkan jenis pekerjaan. Responden dengan pekerjaan sebagai
pegawai swasta yang mempunyai tingkat pengetahuan paling tingi dengan
presentase 32,15%, kemudian diikuti Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI dengan
presentase 28,57%, selanjutnya ibu rumah tangga dengan presentase 20,24%. Hal
ini disebabkan karena sering berinteraksi dengan dunia luar sehingga mudah
untuk mendapatkan informasi dan dapat menambah pengetahuan.
Tabel IV. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan pengetahuandengan jenis pekerjaan
Tingkat Pengetahuan
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
Pegawai NegeriSipil/TNI/POLRI
24 28,57 2 2,38 0 0 26 30,95
Pegawai Swasta 27 32,15 3 3,57 0 0 30 35,72
Wiraswasta/pedagang 9 10,71 1 1,19 0 0 10 11,90
Petani/buruh 0 0 0 0 0 0 0 0
Ibu rumah tangga 17 20,24 1 1,19 0 0 18 21,43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Pengetahuan berdasarkan tingkat penghasilan
Faktor ekonomi meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan
kesehatan, kemudahan untuk mendapatkan produk kesehatan, dan ketersediaan
produk maupun pelayanan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
swamedikasi (Covington, 2000).
Tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk
mewujudkan kesehatan yang lebih baik bagi keluarganya. Tingkat pendapatan
dijadikan sebagai salah satu faktor sosio ekonomi yang dapat mempengaruhi
perilaku (Notoadmodjo 2007).
Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan angka
signifikan pengetahuan berdasarkan penghasilan sebesar 0,002 dengan harga
p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara pengetahuan
dengan tingkat penghasilan.
Hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Walllis menunjukkan ada perbedaan
bermakana kemudian ditelusuri dengan uji Mann-Whitney. Dapat diketahui
angka signifikan pengetahuan berdasarkan penghasilan kurang dari harga p,
harga p yaitu (p<0,05) terutama pada tingkat penghasilan sedang dan tinggi
menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara pengetahuan dengan tingkat
penghasilan. Tingkat penghasilan memberikan pengaruh terhadap pengetahuan.
Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui pengetahuan
responden berdasarkan tingkat penghasilan. Responden dengan tingkat
penghasilan tinggi yaitu >Rp. 2.400.000 mempunyai pengetahuan yang tinggi
dengan presentase 50%, kemudian diiikuti tingkat penghasilan sedang yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Rp.800.000-Rp2.400.000 dengan presentase 38,09%, selanjutnya diiikuti tingkat
penghasilan rendah yaitu <Rp.800.000 dengan presentase 3,57%. Tingkat
pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk mewujudkan
kesehatan yang lebih baik hal ini akan berkaitan dengan pengetahuan karena
untuk mewujudkan kesehatan yang baik harus mempunyai pengetahuan yang baik
dan pendapatan yang cukup.
Tabel V. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan pengetahuan dengantingkat pendapatan
Tingkat Pengetahuan
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
<Rp.800.000 3 3,57 0 0 0 0 3 3,57
Rp.800.000-Rp2.400.000
32 38,09 7 8,34 0 0 39 46,43
>Rp.2.400.000 42 50 0 0 0 0 42 50
Berdasarkan penelitian dari 84 responden menunjukkan hal yang spesifik
terkait dengan pengetahuan yang sudah baik pada pernyataan nomor 1, 2, 3, 6, 7,
8, 10, 11, 13 mengenai definisi, gejala, dosis, cara pemakaian, efek samping.
Pengetahuan yang kurang baik pada pernyataan nomor 4, 5, 9, 12 mengenai
komposisi obat influenza, gejala influenza, definisi influenza.
C. Sikap Responden Terhadap Swamedikasi Influenza
Sikap dikategorikan menjadi tiga yaitu sikap tinggi, sedang, dan rendah.
Untuk mempermudah dalam penilaian sikap maka dibuat frekuensi atau range
pengetahuan yang dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu sikap dengan nilai
tinggi, sedang, rendah (Arikunto, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dengan frekuensi dan nilai sebagai berikut:
Frekuensi Skor
Sikap baik bila skor : 76% - 100%
Sikap sedang bila skor : 56% - 75%
Sikap rendah bila skor : < 55%
Jumlah Nilai
Nilai tinggi : 28 - 36
Nilai sedang : 20 - 27
Nilai rendah : 0 - 19
1. Sikap berdasarkan tingkat pendidikan.
Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapat bahwa angka
signifikan sikap berdasarkan tingkat pendidikan sebesar 0,850 dengan harga
p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara sikap
dengan tingkat pendidikan. Yang berarti pendidikan tidak memberi pengaruh
terhadap sikap.
Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui sikap responden
terhadap swamedikasi influenza berdasarkan tingkat pendidikan. Responden
dengan tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK mempunyai sikap dengan nilai
tertinggi dengan presentase 41,67%, kemudian diikuti perguruan tinggi dengan
presentase 35,72%, selenjutnya diikuti SLTP/SMP dengan presentase 3,57%.
Sikap yang dimiliki responden paling baik pada tingkat pendidikan
SLTA/SMA/SMK dibandingkan dengan perguruan tinggi hal ini dimungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
karena responden dengan tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK memperoleh
informasi dari media elektronik (televisi, radio), media cetak (koran, majalah,
tabloid) yang tersedia dirumah sehingga mudah untuk mempeloleh informasi.
Pengetahuan yang didapat akan mempengaruhi sikap yang baik terhadap
swamedikasi influenza.
Tabel VI. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan sikap dengantingkat pendidikan
Sikap
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
Tidak Bersekolah 0 0 0 0 0 0 0 0
SD 0 0 0 0 0 0 0 0
SLTP/SMP 3 3,57 0 0 0 0 3 3,57
SLTA/SMA/SMK 35 41,67 9 10,71 0 0 44 52,38
Perguruan Tinggi 30 35,72 7 8,33 0 0 37 44,05
2. Sikap berdasarkan jenis pekerjaan
Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapat bahwa angka
signifikan sikap berdasarkan tingkat pekerjaan sebesar 0,562 dengan harga
p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara sikap
dengan tingkat pekerjaan. Yang berarti pekerjaan tidak memberi pengaruh
terhadap sikap.
Berdasarkan penelitian dari 84 responden dapat diketahui sikap
responden terhadap swamedikasi influenza berdasarkan tingkat pekerjaan.
Responden dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta mempunyai sikap dengan
nilai tertinggi sebesar 30,95%, kemudian diikuti Pegawai Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Sipil/TNI/POLRI dengan presentase 25%, selanjutnya diikuti ibu rumah tangga
dengan presentase 12,29%. Jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta mempunyai
sikap dengan nilai tertinggi hal ini dimungkinkan karena orang yang bekerja
berhubungan dengan dunia luar akan mendapatkan banyak informasi hal ini
terkait dalam swamedikasi sehingga akan mempengaruhi sikap swamedikasi yang
baik.
Tabel VII. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan sikap dengan jenispekerjaan
Sikap
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
Pegawai NegeriSipil/TNI/POLRI
21 25 5 5,95 0 0 26 30,95
Pegawai Swasta 26 30,95 4 4,77 0 0 30 35,72
Wiraswasta/pedagang 9 10,71 1 1,19 0 0 10 11,90
Petani/buruh 0 0 0 0 0 0 0 0
Ibu rumah tangga 12 14,29 6 7,14 0 0 18 21,43
3. Sikap berdasarkan tingkat penghasilan.
Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapat bahwa angka
signifikan sikap berdasarkan tingkat penghasilan sebesar 0,806 dengan harga
p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara sikapƩ
dengan tingkat penghasilan. Yang berarti pendapatan tidak memberi pengaruh
terhadap sikap.
Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui sikap responden
terhadap swamedikasi influenza berdasarkan tingkat penghasilan. Responden
dengan penghasilan tinggi yaitu >Rp. 2.400.000 mempunyai sikap dengan nilai
tertinggi yaitu sebesar 39,29%, kemudian diiikuti tingkat penghasilan sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yaitu Rp.800.000-Rp2.400.000 dengan presentase 34,53%, selanjutnya diiikuti
tingkat penghasilan rendah yaitu <Rp.800.000 dengan presentase 2,38%.
Penghasilan yang tinggi akan mempengaruhi perilaku seseorang, penghasilan
tinggi penghasilan akan mempengaruhi sikap seseorang dalam swamedikasi.
Tabel VIII. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan sikap dengantingkat pendapatan
Sikap
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
<Rp.800.000 2 2,38 1 1,19 0 0 3 3,57
Rp.800.000-Rp2.400.000
29 34,53 10 11,90 0 0 39 46,43
>Rp.2.400.000 33 39,29 9 10,71 0 0 42 50
D. Tindakan Swamedikasi Influenza
1. Terakhir kali responden mengalami sakit influenza
Hasil Penelitian dapat diketahui terakhir kali responden mengalami flu.
Responden yang paling banyak mengalami flu pada bulan April dengan
presentase 30%. Pada bulan April tahun 2012 terjadi musim pancaroba sehingga
menyebabkan sakit flu. Pada musim pancaroba penyakit flu rentan diderita oleh
masyarakat karena perubahan suhu di siang dan malam hari, misalnya pada siang
hari udaranya sangat panas dan pada malam hari udaranya sangat dingin apabila
kekebalan tubuh seseorang menurun maka rentan untuk mengalami sakit flu.
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel IX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel IX. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Responden Mengalami Sakit Influenza
NoBulan saat mengalami flu
Jumlahresponden
Presentase%
1 Agustus 2011 1 1
2 November 2011 3 3
3 Desember 2011 5 6
4 Januari 2012 5 6
5 Februari 2012 6 7
6 Maret 2012 15 18
7 April 2012 25 30
8 Mei 2012 15 18
9 Tidak ingat 9 11
Total 84 100
2. Hal yang pertama dilakukan ketika mengalami sakit influenza
Pada saat responden mengalami sakit flu, tindakan yang dilakukan
bermacam-macam, ada yang tidak berbuat apa-apa, langsung berobat ke tenaga
medis, namun sebagian besar berusaha melakukan pengobatan sendiri atau
swamedikasi. Responden yang hanya mendiamkan saja penyakit flu yang
dideritanya mempunyai asumsi, bahwa tanpa perlakuan apapun, gejala penyakit
tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Memang pada dasarnya, penyakit flu
dapat sembuh tanpa pengobatan khusus yaitu dengan istirahat yang cukup dan
mengurangi kegiatan yang melelahkan, makan secara teratur, maka mekanisme
pertahanan tubuh secara alami akan mengembalikan badan ke keadaan normal
dalam beberapa hari, kecuali terjadi komplikasi atau infeksi sekunder. Gejala flu
yang cukup ringan akan lebih cepat hilang dibandingkan gejala yang lebih berat
walaupun tanpa perlakuan dengan obat tertentu, asalkan diimbangi dengan
istirahat dan makan secara teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan diagram dapat diketahui presentase tindakan yang pertama
kali dilakukan responden saat pertama kali mengalami flu. Responden yang
melakukan tindakan non farmakologi dengan presentase 67%, kemudian
responden yang mengkonsumsi obat flu dengan presentase 64%. Responden
melakukan tindakan non farmakologi misalnya istirahat yang cukup, makan
teratur, minum banyak air putih, makan buah segar yang banyak mengandung
vitamin hal ini sudah tepat, apabila sakit flu yang dialami belum sembuh maka
responden mengkonsumsi obat flu.
Gambar 13. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Hal Pertama yang Dilakukan Ketika Mengalami Flu
67%64%
8% 6%0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Non farmakologi Minum obat Kedokter/puskesmas
Tidak melakukanapa-apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Produk obat influenza yang paling sering digunakan responden
Produk obat flu yang beredar di pasaran sangat beragam dan banyak
diiklankan di media elektronik maupun cetak. Tersedianya banyak produk obat flu
tanpa resep menjadi bagian penting dalam pengobatan mandiri.
Donatus (2000) menyatakan bahwa pengunaan obat tanpa resep pada hakekatnya
ditujukan untuk gejala-gejala penyakit ringan dan mudah diobati. Pengetahuan
yang cukup seharusnya dimiliki oleh penderita flu sehingga dapat memilih obat
flu tanpa resep dengan tepat. Responden yang pengetahuannya tentang obat-obat
sangat terbatas, rentan terjadi ketidakrasionalan dalam memilih dan menggunakan
obat tanpa resep dalam hal ini adalah obat flu tanpa resep karena pengaruh
persuasif dari iklan.
Influenza tergolong penyakit simptomatis, yang dapat sembuh dengan
sendirinya. Dengan demikian, sistem pengobatannya hanya bersifat paliatif
(meringankan gejala). Obat-obat bebas maupun obat bebas terbatas untuk
menghilangkan gejala penyakit influenza yang beredar dipasaran pada umunnya
mengandung obat-obat antihistamin, dekongestan, analgesik-antipiretik untuk
meredakan dan mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit influenza.
Berdasarkan tabel responden yang paling menggunakan obat flu paling
banyak dengan merk decolgen® sebanyak dengan presentase 18%. Masyarakat
menggunakan obat decolgen® karena obat ini dirasa masyarakat manjur, untuk
dikonsumsi, dan kecocokan masyarakat untuk mengkonsumsi obat ini artinya
ketika pernah mengonsumsi obat dan kemudian sembuh, maka responden akan
menggunakan obat yang sama jika terkena sakit flu lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Masyarakat cenderung menggunakan obat-obatan sintetik yang banyak beredarkarena mudah didapat.
Tabel X. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item PertanyaanProduk Obat Flu yang Digunakan Ketika Mengalami Influenza
No Obat Jumlah Presentase (%)
1 Decolgen® 15 18
2 Procold cold & flu® 13 15
3 Neozep forte® 10 12
4 Mixagrip® 10 12
5 Sanaflu® 9 11
6 Intunal forte® 8 10
7 Paratusin® 6 7
8 Panadol cold & flu® 4 5
9 Sanmol® 4 5
10 Stop cold® 2 2
11 Ultraflu® 1 1
12 Tolak angin® 1 1
13 Parasetamol 1 1
Total 84 100
.
4. Jumlah tablet perkonsumsi
Pemakaian obat flu sangat penting sekali terutama dalam penentuan
dosis. Untuk mengetahui cara pemakain obat flu sudah tertera pada etiket atau
kemasan obat. Sehingga responden dapat membaca informasi yang tertera
tentang cara pemakaian.
Didapat presentase responden yang paling banyak mengkonsumsi obat
flu 1 tablet sekali minum sebesar 97%. Responden sudah tepat dalam
menggunakan dosis obat flu yaitu 1 tablet sekali minum apabila penggunaan dosis
berlebihan dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping dalam pemakaian obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
flu. Kemudian penggunaan obat flu kurang dari dosis yang dianjurkan dirasa tidak
akan efektif dan tidak memberi efek maksimal untuk penyembuhan.
Gambar 14. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Jumlah Tablet yang Dikonsumsi Sekali Minum
5. Frekuensi konsumsi obat perhari
Dalam pemakaian obat sangat penting untuk mempercepat
penyembuhan. Cara pemakaian obat flu sudah tertera dalam kemasan obat atau
etiket. Responden yang tidak mengkonsumsi obat flu, mempunyai keyakinan
bahwa flu dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, penyakit flu dapat sembuh
tanpa pengobatan khusus yaitu dengan istirahat yang cukup, makan secara teratur.
Pemakaian dosis parasetamol 500 mg 3 x sehari atau asetosal 300 – 500 mg 3 x
sehari (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2007)
Didapat presentase responden yang mengkonsumsi obat flu dalam sehari.
Responden yang paling banyak mengkonsumsi obat flu 3 kali sehari dengan
97%
1% 1% 0% 1%0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
presentase 65%, diikuti 2 kali sehari dengan presentase 30%, selanjutnya 1 kali
sehari dengan presentase 4%. Pemakaian 3 kali sehari sudah sesuai dengan aturan
pemakaian obat flu, apabila pemakaian yang berlebih akan menimbulkan efek
samping. Pemakaian obat flu 3 kali sehari dirasa sudah cukup untuk mempercepat
penyembuhan sakit flu. Apabila penggunaan obat flu 2 kali sehari dan 1 kali
sehari boleh dilakukan apabila gejala yang dialami sudah agak hilang dan sakit flu
yang dialami sudah hampir sembuh karena pemakaiannya sudah memberi efek.
Gambar 15. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Mengkonsumsi Obat Influenza Perhari
6. Waktu konsumsi obat
Waktu mengkonsumsi obat flu sangat penting kaitannya dengan
ketepatan responden dalam mengkonsumsi obat flu. Ada obat yang dapat
65%
30%
4% 0% 1%0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
3 kali 2 kali 1 kali lebih dari 3 kali tidakmengkonsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
mengiritasi lambung sehingga harus diminum sesudah makan sehingga responden
disarankan harus membaca informasi yang tertera pada kemasan atau etiket.
Dapat diketahui waktu mengkonsumsi obat. Responden yang paling
banyak mengkonsumsi obat flu sesudah makan sebanyak dengan presentase 90%,
kemudian diikuti sebelum makan dengan presentase 6%, selanjutnya bersamaan
makan dengan presentase 2%. Responden sudah tepat dalam pemakaian obat flu
yaitu mengkonsumsi obat flu setelah makan, apabila obat flu dikonsumsi sebelum
makan dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping.
Gambar 16. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Waktu Mengkonsumsi Obat Influenza
7. Sumber informasi obat
Sumber informasi tentang obat flu tanpa resep sangat bervariasi.
Keluarga, tetangga, sanak saudara, apoteker, dokter merupakan kelompok acuan
yang mempunyai pengaruh secara langsung pada diri responden dalam memilih
obat flu tanpa resep yang akan digunakan.
90%
6% 2% 2%0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Sesudah makan Sebelum makan Bersamaan makan Tidakmengkonsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dapat diketahui responden yang paling banyak mendapatkan sumber
informasi untuk memilih obat flu dari apoteker dengan presentase 41%,
kemudian diikuti sumber informasi dari dokter dengan presentase 27%,
selanjutnya sumber informasi dari keluarga dengan presentase 26%. .
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tampak bahwa farmasis merupakan
sumber informasi yang utama. Responden mendapat informasi dari apoteker
sudah tepat karena apoteker merupakan tempat berkonsultasi mengenai obat flu
yang akan digunakan dan dikonsumsi oleh responden. Selain itu sumber informasi
yang didapat diperoleh dari dokter, hal ini dilakukan apabila gejala sakit flu yang
ditangani dengan swamedikasi belum reda maka harus datang ke tenaga ahli
seperti dokter.
Gambar 17. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Sumber Informasi Obat Influenza
8. Tempat pembelian obat
Sebagian besar produk obat influenza yang beredar dapat diperoleh tanpa
resep dokter. Obat-obat yang dapat diperoleh bebas baik di apotek, toko obat,
warung. Obat influenza yang harus diperoleh dengan resep dokter biasanya untuk
41%
27% 26%
6%0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
Apoteker Dokter Keluarga Iklan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
faktor resiko tinggi yaitu kehamilan, menyusui, anak-anak, manula, gagal ginjal,
gagal hati, riwayat alergi obat.
Obat flu tanpa resep yang ada di toko obat lebih beragam jumlahnya dan
lebih terjamin daripada di warung, tetapi kebenaran informasi yang diberikan
masih tergantung pada siapa yang memberikan informasi. Warung merupakan
outlet obat yang paling mudah dicapai oleh masyarakat, baik karena jaraknya
dekat maupun dengan uang yang sedikit sudah bisa memperoleh obat. Biasanya
obat-obat yang dijual di warung dan toko obat adalah untuk keluhan sakit yang
diketahui jelas oleh orang awam seperti demam, batuk, flu, pegel linu, sakit
kepala, dan lain-lain. Apotek menyediakan obat flu yang sangat beragam
dibanding dengan obat flu yang ada di warung maupun toko obat serta kebenaran
informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dapat diketahui responden yang paling banyak membeli obat flu di
apotek sebesar 77%, kemudian diikuti toko obat dengan presentase 11%,
selanjutnya diikuti warung dengan presentase 10%. Mengingat obat bebas dan
bebas terbatas dapat digunakan dalam swamedikasi sakit flu, maka kemungkinan
tempat untuk memperoleh obat menjadi lebih besar. Apabila yang digunakan
adalah obat keras, maka hampir dapat dipastikan obat diperoleh lewat apotek.
Pembelian obat oleh responden paling banyak di apotek, hal ini sudah tepat
dilakukan oleh responden karena membeli obat flu di apotek bisa langsung
berkonsultasi dengan apoteker mengenai pemilihan obat flu yang tepat, dosis obat
flu. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam gambar 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 18. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Tempat Pembelian Obat Influenza
Diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa responden yaitu
bapak atau ibu sudah berperilaku baik terkait dengan pengetahuan yang dimiliki
baik, sikap yang dimiliki baik, serta tindakan dalam melakukan swamedikasi
sudah baik.
77%
11% 10% 2% 0%0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Apotek Toko obat Warung Lainnya(Dokter)
Internet atauOnline
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Karakteristik demografi masyarakat secara mayoritas yaitu tingkat pendidikan
SMA dengan presentase tertinggi 52%, sebesar 36% bekerja sebagai pegawai
swasta, dengan penghasilan >Rp. 2.400.000 sebesar 50%.
2. Pengetahuan swamedikasi influenza dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan
pendapatan. Pengetahuan responden dengan presentase:
Pengetahuan tinggi : 91,67%,
Pengetahuan sedang : 8,33%.
Pengetahuan rendah : 0%.
3. Sikap masyarakat tidak dipengaruhi oleh apapun baik tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, tingkat pendapatan. Sikap masyarakat dengan presentase:
Sikap tinggi : 77,38%
Sikap sedang : 22,62%.
Sikap rendah : 0%
4. Tindakan masyarakat dalam melakukan swamedikasi:
flu banyak dialami pada bulan April 2012 : 30%
hal yang pertama yang dilakukan yaitu non farmakologi : 67%
obat yang paling banyak dikonsumsi yaitu decolgen® : 18%,
jumlah tablet perkonsumsi yaitu 1 tablet sekali minum : 97%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
frekuensi konsumsi obat 3 kali sehari : 65%
waktu mengkonsumsi obat sesudah makan : 90%
sumber informasi yang didapat dari apoteker : 41%
tempat pembelian obat flu di apotek : 77%.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat disarankan. Perlu
adanya edukasi kepada masyarakat terkait dengan pemberian obat kombinasi
untuk sakit influenza.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012, OIAT Saluran Nafas Badan Pengawasan Obat &Makanan,
www.pom.go.id/public/publikasi/kompendia/berkas-pdf/saluran nafas.Pdf,
diakses tanggal 27 Februari 2012.
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Budi, T.P., 2006, SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 77-79, 170-180.
Brooks, Butel, & Morse, 2001, Jawets, Melnick, & Adelberg’s Medical
Microbiology, Lange Medical Books, Mc Graw-Hill, 459, 465, 467.
Covington, T.R., 2000, Self Care and Non Prescripton Pharmacotherapy,
Handbook Of Nonprescription Drugs, 12th ed, American Pharmacists
Association, Washington DC, 4-10.
Dahlan, S., 2004, Statistik utuk Kedokteran dan Kesehatan, cetakan 1, PT Arkans,
Jakarta, 46-56, 62-72, 78-84
Dhammesta, B.S., dan Handoko, H.T., 2000, Manajemen Pemasaran; Analisa
Perilaku Konsumen, edisi 1, BPFE, Yogyakarta, 25-54.
Dipiro, J.P., 2008, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 7th Edition,
Medical, New York, 1791-1798.
Direktorat Jendral Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas
Terbatas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas Tahun 2007, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Donatus, I.A., 2000, Globalisasi dan Orientasi Baru Pelayanan Farmasi
Komunitas, Upaya Peningkatan Peran Apoteker, Seminar Sehari Dampak
Globalisasi Ekonomi dan Farmasi Terhadap Hak dan Kewajiban
Farmasis dan Konsumen, Lembaga Kajian Farmasi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Mario, T.M., 2006, SPSS untuk Penelitian, Ardana Media, Jakarta, 55-111.
Nawawi, H., 2007, Metodologi penelitian Bidang Sosial, Cetakan 12, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta, 141-144, 164.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Sarwono, S.W., 2007, Sosial Kesehatan, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 1-2, 31-38.
Sugiyono, 2008, Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Jawa Barat, 61-62.
Tjay dan Rahardja, 2002, Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek
Sampingnya, edisi 5, Gramedia, Jakarta.
Tjay dan Rahardja, 2010, Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari- Hari,
Gramedia, Jakarta, iv – xii.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Farmasi Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian BAPEDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3. Surat Izin Lanjutan Penelitian BAPEDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 4. Peta Pedukuhan Krodan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 5. Peta Pedukuhan Krodan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 6. Validitas, Reliabilitas Pengetahuan dan Sikap.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00003 36.1667 11.661 .460 . .717
VAR00004 36.6667 11.540 .304 . .733
VAR00005 36.9000 10.300 .417 . .774
VAR00006 36.2000 11.614 .424 . .718
VAR00008 36.2000 11.200 .421 . .701
VAR00009 36.3667 11.826 .412 . .737
VAR00011 36.1667 11.523 .565 . .712
VAR00012 36.2333 11.013 .562 . .796
VAR00013 36.1667 11.661 .346 . .717
VAR00014 34.6333 10.723 .316 . .775
VAR00015 33.6000 10.386 .304 . .785
VAR00016 33.5000 9.983 .456 . .764
VAR00017 34.0333 8.516 .528 . .729
VAR00018 33.3333 10.851 .332 . .797
VAR00019 33.4333 9.771 .354 . .773
VAR00020 33.6333 10.240 .350 . .778
VAR00021 33.9667 8.447 .665 . .705
VAR00022 34.0667 9.857 .330 . .700
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda
0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Reliabilitas Pengetahuan dan Sikap.
Lampiran 7 . Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan
Tests of Normality
grup
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai 1 .111 84 .000 .974 84 .017
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 8. Uji Normalitas Variabel Sikap
Tests of Normality
Grup
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai 1 .110 84 .001 .977 84 .024
a. Lilliefors Significance Correction
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.765 .772 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 9. Lembar Kuesioner
SURVEI PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI
UNTUK INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012
Oleh : Franciska WilliasariNIM : 088114037
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARAMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
A. Demografi karakteriktik responden .B. Petunjuk
Dimohon untuk menjawab pertanyaan dibawah ini secara lengkap dengan mengisi ataulingkarilah jawaban yang sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya!
1. Pendidikan terakhir :a. Tidak bersekolahb. SDc. SLTP/SMPd. SLTA/SMA/SMKe. PerguruanTinggi
2. Pekerjaan :a. Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRIb. Pegawai Swastac. Wiraswasta/pedagangd. Petani/buruhe. Ibu Rumah Tangga
3. Penghasilan keluarga per bulan :a. DibawahRp 800.000,00b. Rp 800.000,00 – Rp 2.400.000,00c. Diatas Rp 2.400.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
C. Lingkarilah jawaban yang menurut anda paling benar dan sesuai dengan keadaan andayang sebenarnya!
Keterangan :Jika saya menjawab Ya : menyatakan bahwa pernyataan tersebut sesuai denganpengetahuan yang saya miliki.Jika saya menjawab Tidak : menyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai denganpengetahuan yang saya miliki.
No PernyataanJawaban
PENGETAHUAN
1 Flu disebabkan karena virus dan
penurunan kekebalan tubuh.Ya Tidak
2 Gejala flu antara lain sakit
kepala, demam, hidung
tersumbat, batuk kering.
Ya Tidak
3 Pengobatan sendiri adalah
tindakan pemakaian obat tanpa
resep dokter.
Ya Tidak
4 Salah satu komposisi obat flu
yaitu CTM berfungsi untuk
mengurangi bersin-bersin.
Ya Tidak
5 Flu biasanya disertai dengan rasa
nyeri dipersendian seluruh tubuh.Ya Tidak
6 Pemakaian dosis paracetamol
untuk orang dewasa adalah 3-4
x sehari 1 tablet (500 mg).
Ya Tidak
7 Obat flu dapat terus dikonsumsi
walaupun gejala yang timbul
sudah hilang.
Ya Tidak
8 CTM dalam obat flu dapat
menyebabkan kantuk, sehingga
pengguna tidak boleh
mengendarai kendaraan
bermotor.
Ya Tidak
9 Flu merupakan penyakit ringan
yang dapat sembuh denganYa Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
sendirinya.
10 Obat flu dapat dibeli oleh pasien
tanpa resep dokterYa Tidak
11 Sakit flu adalah penyakit yang
biasanya berhubungan dengan
jantung.
Ya Tidak
12 Penyakit flu akan menular
dengan cepat.Ya Tidak
13 Selama minum obat flu (yang
mengandung CTM) boleh
mengendarai kendaraan
bermotor.
Ya Tidak
D. Lingkarilah jawaban yang menurut anda paling benar dan sesuai dengan keadaan andayang sebenarnya.
Keterangan :STS: Sangat Tidak Setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yangdiajukan).TS : Tidak Setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yangdiajukan).S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang diajukan).SS : Sangat Setuju (bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan).
PERNYATAAN SIKAP
1 Saya lebih suka periksa ke dokter
daripada beli obat dan mengobati
sendiri sakit flu yang saya alami.
SS S TS STS
2 Saya akan memilih obat sesuai
dengan gejala penyakit yang saya
rasakan.
SS S TS STS
3 Saya akan menggunakan obat flu
sesuai dengan anjuran yang tertera
pada etiket atau kemasan obat.
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4 Saya tidak khawatir akan efek
samping obat sakit flu.SS S TS STS
5 Saya akan memperhatikan
informasi dan tanggal kadaluarsa
pada kemasan obat ketika
membeli atau menggunakan obat.
SS S TS STS
6 Saya akan meminum obat sakit flu
dengan dosis yang berlebih dari
yang dianjurkan dalam kemasan
obat.
SS S TS STS
7 Menurut saya, membaca informasi
yang tertera pada kemasan obat flu
hanya membuang-buang waktu.
SS S TS STS
8 Saya akan memakai masker untuk
menghindari penularan.SS S TS STS
9 Saya merasa tidak perlu bertanya
kepada orang lain yang lebih ahli
ketika saya ingin mengkonsumsi
obat flu.
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
TINDAKANE. Berilah tanda centang (˅) yang menurut anda paling benar dan sesuai dengan keadaan
anda yang sebenarnya ( boleh mengisi lebih dari satu jawaban)!
1. Kapan terakhir kali anda mengalami sakitflu..................................................................................................
2. Yang pertama kali saya lakukan ketika mengalami sakit fluadalah..................................................................................................................................................................................................
3. Ketika sakit flu saya biasanya menggunakan obat flu dengan merek Decolgen®Mixagrip® Procold cold & flu® Panadol cold & flu® Sanaflu® Intunal forte® Paratusin® Neozep forte®Lainnya(sebutkan)...................................................................
4. Saya biasanya mengkonsumsi obat sakit flu...................... tablet sekali minum. 1 tablet 3 tablet 2 tablet lebih dari 3 tablet
5. Saya biasannya mengkonsumsi obat sakit flu..................... dalam sehari. 1 kali 3 kali 2 kali lebih dari 3 kali
6. Saya biasanya mengkonsumsi obat sakit flu......................... makan. Sebelum makan Sesudah makan Bersamaan/ saat makan
7. Untuk memilih obat saya biasanya bertanya kepada Keluarga/tetangga/sanaksaudara Dokter Apoteker Iklan elektronik (TV, radio) Lainnya (sebutkan)……………………………………..
8. Untuk membeli obat flu saya biasanya pergi keWarung Toko obat Lewat internet atau online Apotek Lainnya (sebutkan)……………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 10. Hasil Karakteristik Demografi dan Pengetahuan Responden
No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Pengetahuan
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 D A C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
2 D A A 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
3 E B B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
4 E A C 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 10
5 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 9
6 D E A 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
7 D E A 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
8 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
9 D A B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11
10 D A B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
11 E A B 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 9
12 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
13 D B B 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11
14 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10
15 D C B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
16 D E B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
17 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 9
18 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
19 C C B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10
20 D C B 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9
21 D B B 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9
22 D B B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
23 D E B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
24 D A C 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10
25 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11
26 D C B 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10
27 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10
28 C E B 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10
29 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
30 D B B 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10
31 E E C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
32 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
33 D A B 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
34 D E B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
35 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
36 E B C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
37 D A B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Pengetahuan
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
38 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10
39 D E B 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10
40 E C C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
41 E A B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
42 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11
43 E A B 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 8
44 C E B 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9
45 E E C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
46 D E B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11
47 D C B 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11
48 E A C 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11
49 D A B 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
50 D E C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
51 D B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
52 E B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
53 E B C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
54 D B C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
55 E B C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10
56 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
57 D A B 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10
58 E B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
59 D C B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
60 E A C 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
61 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11
62 E A C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
63 D E B 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10
64 E B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
65 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
66 E A C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10
67 E A C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
68 E B C 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
69 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
70 E C C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
71 D B C 1 1 1 1 0 2 1 1 1 0 1 1 0 11
72 E A C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
73 E E C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11
74 D E B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
75 E C C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
76 D C C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
77 D E C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
78 D E B 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Pengetahuan
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
79 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
80 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
81 E E C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11
82 D B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
83 D B B 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11
84 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 11. Hasil Karakteristik Demografi dan Sikap Responden
No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Sikap
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 D A C 2 4 4 2 4 3 3 3 3 28
2 D A A 1 4 4 2 4 3 3 3 3 27
3 E B B 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33
4 E A C 1 3 4 4 4 4 4 3 3 30
5 D B B 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29
6 D E A 3 4 4 4 4 4 4 3 2 32
7 D E A 3 4 4 4 4 4 4 4 2 33
8 E A C 1 4 3 2 3 4 3 2 2 24
9 D A B 1 4 4 3 3 3 3 3 3 27
10 D A B 3 3 4 3 4 4 3 3 3 30
11 E A B 1 4 4 3 4 4 3 3 3 29
12 E B C 1 4 4 4 3 4 4 4 3 31
13 D B B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33
14 D B B 1 4 4 3 4 4 3 3 3 29
15 D C B 3 4 4 2 4 4 4 2 2 29
16 D E B 3 3 4 1 4 4 3 2 2 26
17 D B B 2 4 4 3 4 4 4 4 4 33
18 E B C 3 3 4 3 4 4 4 2 3 30
19 C C B 3 3 4 3 4 3 4 3 3 30
20 D C B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33
21 D B B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33
22 D B B 2 4 4 2 3 4 3 4 3 29
23 D E B 2 4 3 2 4 4 3 4 3 29
24 D A C 2 4 4 3 4 4 3 3 3 30
25 E A C 2 4 4 3 4 4 3 3 2 29
26 D C B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33
27 D B B 2 3 4 3 4 4 4 4 3 31
28 C E B 3 3 3 3 4 3 3 2 2 26
29 D B B 3 3 3 2 4 4 3 2 3 27
30 D B B 4 3 3 2 4 3 3 2 3 27
31 E E C 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26
32 E B C 3 4 4 2 4 3 3 3 3 29
33 D A B 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33
34 D E B 3 4 3 2 4 4 2 3 3 28
35 E B C 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
36 E B C 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34
37 D A B 2 3 3 3 4 4 4 4 3 30
38 D B B 3 1 4 2 4 4 2 2 3 25
39 D E B 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27
40 E C C 3 4 4 2 4 3 3 4 2 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Sikap
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9
41 E A B 2 3 3 3 4 4 4 4 4 31
42 D B B 2 3 4 3 4 3 4 1 4 28
43 E A B 2 3 3 4 3 4 3 3 3 28
44 C E B 1 3 4 3 4 4 4 4 4 31
45 E E C 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30
46 D E B 3 4 3 4 4 4 4 3 2 31
47 D C B 2 4 4 3 4 4 4 4 3 32
48 E A C 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33
49 D A B 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
50 D E C 2 4 4 3 4 3 4 3 4 31
51 D B C 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27
52 E B C 2 3 3 3 4 3 3 3 4 28
53 E B C 1 3 3 2 4 2 4 4 1 24
54 D B C 2 4 4 3 4 4 3 3 3 30
55 E B C 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26
56 D B B 2 4 4 3 4 3 3 3 3 29
57 D A B 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27
58 E B C 3 4 3 2 4 4 3 4 2 29
59 D C B 3 4 3 3 4 4 3 4 2 30
60 E A C 1 3 2 4 4 4 4 3 4 29
61 E A C 2 3 3 4 4 4 4 4 4 32
62 E A C 2 4 3 3 3 4 3 4 2 28
63 D E B 2 3 3 3 4 4 3 3 3 28
64 E B C 3 3 3 2 4 3 3 2 3 26
65 E A C 2 3 4 4 4 3 4 4 3 31
66 E A C 3 3 3 4 4 4 3 3 3 30
67 E A C 3 3 3 1 3 3 3 4 3 26
68 E B C 2 3 4 3 4 4 4 4 3 31
69 E A C 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34
70 E C C 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33
71 D B C 1 3 3 3 3 4 4 4 4 29
72 E A C 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28
73 E E C 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27
74 D E B 3 3 4 3 4 4 4 3 4 32
75 E C C 3 3 3 3 3 4 3 3 2 27
76 D C C 3 4 3 3 4 4 3 3 3 30
77 D E C 3 3 4 3 4 4 4 4 3 32
78 D E B 2 3 3 2 4 1 4 3 3 25
79 E B C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
80 E A C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
81 E E C 3 4 4 3 3 4 4 3 4 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Sikap
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9
82 D B C 2 3 4 1 4 4 4 2 4 28
83 D B B 3 3 3 3 4 4 3 3 3 29
84 E A C 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 12. Tindakan yang dilakukan saat mengalami flu
No
TINDAKAN
Pernyataan 1 Pernyataan 2
1 Maret 2012 Minum obat
2 Tidak ingat minum obat
3 15 April 2012
4 Desember 2011 istirahat, makan cukup, minum vitamin
5 Maret 2012 minum obat
6 April 2012 minum obat, istirahat
7 Maret 2012 minum obat, istirahat
8 Tidak ingat
9 April 2012 ke puskesmas
10 Maret 2012 minum obat
11 Mei 2012 minum obat
12 April 2012 minum obat
13 Mei 2012 minum obat
14 Mei 2012 minum obat
15 Tidak ingat minum obat
16 Agustus 2011 minum air putih
17 Maret 2012 minum obat
18 Mei 2012 Tidur
19 Februari 2012 istirahat, minum vitamin
20 Mei 2012 minum obat
21 April 2012 minum obat
22 April 2012 minum obat
23 April 2012 minum obat, kerokan
24 Maret 2012 minum vitamin
25 Maret 2012 minum vitamin
26 April 2012 minum obat
27 Mei 2012 minum obat
28November 2011
istirahat, minum vitamin
29 Mei 2012 minum obat, minum air putih
30 April 2012 Istirahat
31 Tidak ingat
32 April 2012 minum obat
33 Mei 2012 makan teratur, istirahat, minum obat
34 Tidak ingat makan teratur, istirahat
35 Mei 2012 minum obat
36 Februari 2012 minum vitamin
37 April 2012 minum obat
38 Mei 2012 minum obat
39 Maret 2012 istirahat, minum air putih, minum obat
40 Mei 2012 minum obat
41 Tidak ingat istirahat, minum obat
42 Maret 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
NoTINDAKAN
Pernyataan 1 Pernyataan 2
43 April 2012 ke dokter
44 Tidak ingat istirahat, ke dokter
45 November 2011 istirahat, minum obat, makan buah
46 April 2012 minum redoxon, minum banyak air putih
47 April 2012 minum obat flu
48 Februari 2012 minum obat flu, mandi dengan air hangat
49 Februari 2012 minum obat flu
50 Maret 2012 minum obat flu
51 Maret 2012 minum vitamin
52 Februari 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur
53 April 2012 minum obat flu, makan yang teratur
54 Mei 2012 minum obat flu
55 Januari 2012 minum obat flu
56 Mei 2012 minum obat flu
57 Desember 2011 makan teratur
58 April 2012 minum obat flu
59 Mei 2012 makan teratur, minum banyak air putih, istirahat
60 20 April 2012 pergi ke dokter
61 Januari 2012 makan teratur,bila belum sembuh pergi ke dokter
62 Desember 2012 periksa ke dokter
63 Maret 2012 Istirahat
64 April 2012 minum obat flu
65 April 2012 banyak minum air putih, istirahat
66 April 2012 pergi ke dokter
67 Desember 2012 minum obat flu
68 Februari 2012 minum obat flu
69 02 April 2012 minum obat flu
70 Maret 2012 minum obat flu
71 18 April 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur
72 April 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur
73 Tidak ingat
74 April 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur
75 November 2011 menggunakan minyak angin
76 28 Maret 2012 minum obat flu
77 Tidak ingat minum obat flu, istirahat, makan teratur
78 Januari 2012 minum obat, istirahat
79 April 2012 minum obat flu, istirahat.
80 Januari 2012 minum obat flu
81 Maret 2012 minum obat flu, istirahat
82 Januari 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur
83 Desember 2012 Istirahat
84 Mei 2012 minum obat, banyak minum air putih, istirahat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No
TINDAKAN
Pernyataan 3
Decolgen MixagripProcoldcold&flu
Panadolcold&flu Sanaflu
Intunalforte Paratusin
Neozepforte Lainnya
1 v
2 v
3 V
4 v
5 v v v v v
6 V
7 v
8 v
9 v
10 v
11resepdokter
12 v
13 v
14
15 v
16 V
17 v
18 v
19 v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No
TINDAKAN
Pernyataan 3
Decolgen MixagripProcold
cold&fluPanadolcold&flu Sanaflu
Intunalforte Paratusin
Neozepforte Lainnya
20 v
21 V
22 v
23 tolak angin
24 sanmol
25 Stop cold
26 v
27 V
28 parasetamol
29 v
30 v v
31 v
32 v
33resepdokter
34 sanmol
35 v
36 v
37 v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No
TINDAKAN
Pernyataan 3
Decolgen MixagripProcoldcold&flu
Panadolcold&flu Sanaflu
Intunalforte Paratusin
Neozepforte Lainnya
38 v v v v
39 sanmol
40 Ultraflu
41 v
42 v v
43 v
44 v
45 v
46 v
47 v
48 v
49 v
50 v
51 v
52 v
53 v
54 v v
55 v
56 v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No
TINDAKAN
Pernyataan 3
Decolgen MixagripProcoldcold&flu
Panadolcold&flu Sanaflu
Intunalforte Paratusin
Neozepforte Lainnya
57 v
58 v
59 v
60 V
61 v v
62
63 v
64 V
65 v
66 v
67 v
68 v
69 v
70 v
71 v
72 v
73 v
74 stop cold
75 v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No
TINDAKAN
Pernyataan 3
Decolgen MixagripProcold
cold&fluPanadolcold&flu Sanaflu
Intunalforte Paratusin
Neozepforte Lainnya
76 V
77 V
78 v
79 sanmol
80 v
81 v
82 v
83 v
84 v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No
TINDAKAN
Pernyataan 4 Pernyataan 5
1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x
1 v v
2 v v
3 v v
4 v v
5 v v
6 v v
7 v v
8 v v
9 v v
10 v v
11 v v
12 v v
13 v v
14 v v
15 v v
16 v v
17 v v
18 v v
19 v v
20 v v
21 v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No
TINDAKAN
Pernyataan 4 Pernyataan 5
1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x
22 v v
23 v v
24 v v
25 v v
26 v v
27 v v
28 v v
29 v v
30 v v
31 v v
32 v v
33 v v
34
35 v v
36 v v
37 v v
38 v v
39 v v
40 v v
41 v v
42 v v
43 v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No
TINDAKAN
Pernyataan 4 Pernyataan 5
1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x
44 v v
45 v v
46 v v
47 v v
48 v v
49 v v
50 v v
51 v v
52 v v
53 v v
54 v v
55 v v
56 v v
57 v v
58 v v
59 v v
60 v v
61 v v
62 v v
63 v v
64 v v
65 v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No
TINDAKAN
Pernyataan 4 Pernyataan 5
1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x
66 v v
67 v v
68 v v
69 v v
70 v v
71 v v
72 v v
73 v v
74 v v
75 v v
76 v v
77 v v
78 v v
79 v v
80 v v
81 v v
82 v v
83 v v
84 v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No
TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN
Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8
Sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya
1 v v v
2 v v v
3 v v v
4 v v v
5 v v v
6 v v v
7 v v v
8 v v v
9 v v v
10 v v v
11 v v v
12 v v v
13 v v v
14 v v v
15 v v v
16 v v v
17 v v v
18 v v v
19 v v v
20 v v v
21 v v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No
TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN
Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8
sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya
22 v v v
23 v v v v
24 v v v
25 v v v
26 v v v
27 v v v
28 v v v
29 v v v
30 v v v
31 v v v
32 v v v
33 v v v v
34
35 v v v
36 v v v
37 v v v
38 v v
39 v v v
40 v v v
41 v v
42 v v v
43 v v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No
TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN
Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8
sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya
44 v v v
45 v v v
46 v v v
47 v v v v
48 v v v
49 v v v
50 v v v v
51 v v v
52 v v v v
53 v v v
54 v v v
55 v v v
56 v v v
57 v v v
58 v v v
59 v v v
60 v v
61 v v v v
62 v v v
63 v v v
64 v v v
65 v v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No
TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN
Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8
sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya
66 v v ke dokter
67 v v ke dokter
68 v v v
69 v v v
70 v v v
71 v v v
72 v v v
73 v v v
74 v v v
75 v v v
76 v v v
77 v v v
78 v v
79 v v v
80 v v v
81 v v v
82 v v V
83 v v V
84 v v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 13. Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Responden
Descriptives
group Statistic Std. Error
nilai 2 Mean 2.4048 .06135
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 2.2827
Upper Bound 2.5268
5% Trimmed Mean 2.4339
Median 2.0000
Variance .316
Std. Deviation .56225
Minimum 1.00
Maximum 3.00
Range 2.00
Interquartile Range 1.00
Skewness -.238 .263
Kurtosis -.842 .520
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 14. Statistik Deskriptif Jenis Pekerjaan Responden
Group Statistic Std. Error
nilai 2 Mean 2.7619 .12169
95% Confidence Intervalfor Mean
Lower Bound 2.5199
Upper Bound 3.0039
5% Trimmed Mean 2.7910
Median 3.0000
Variance 1.244
Std. Deviation 1.11527
Minimum 1.00
Maximum 4.00
Range 3.00
Interquartile Range 2.00
Skewness -.473 .263
Kurtosis -1.119 .520
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 15. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Pendidikan
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Pendidikan N Mean Rank
Pengetahuan SLTP?SMP 3 11.83
SLTA/SMA/SMK 44 37.10
Perguruan Tinngi 37 51.41
Total 84
Test Statisticsa,b
Pengetahuan
Chi-Square 12.933
df 2
Asymp. Sig. .002
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 16. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Pekerjaan
Kruskal-Wallis Test
Ranks
pekerjaan N Mean Rank
pengetahuan IBU RUMAH TANGGA 18 43.81
WIRASWASTA/PEDAGANG 10 35.85
PEGAWAI SWASTA 30 42.20
PNS/TNI/POLRI 26 44.50
Total 84
Test Statisticsa,b
pengetahuan
Chi-Square 1.065
df 3
Asymp. Sig. .785
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 17. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Penghasilan
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Penghasilan N Mean Rank
Pengetahuan <Rp.800.000 3 49.50
Rp.800.000-Rp.2.400.000 39 32.71
>Rp.2.400.000 42 51.10
Total 84
Test Statisticsa,b
Pengetahuan
Chi-Square 12.848
df 2
Asymp. Sig. .002
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 18. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Pendidikan
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Pendidikan N Mean Rank
Sikap SLTP?SMP 3 37.67
SLTA/SMA/SMK 44 41.57
Perguruan Tinngi 37 44.00
Total 84
Test Statisticsa,b
Sikap
Chi-Square .326
df 2
Asymp. Sig. .850
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 19. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Pekerjaan
Kruskal-Wallis Test
Ranks
pekerjaan N Mean Rank
sikap IBU RUMAH TANGGA 18 38.36
WIRASWASTA/PEDAGANG 10 51.20
PEGAWAI SWASTA 30 40.82
PNS/TNI/POLRI 26 43.96
Total 84
Test Statisticsa,b
sikap
Chi-Square 2.052
df 3
Asymp. Sig. .562
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 19. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Penghasilan
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Penghasilan N Mean Rank
Sikap <Rp.800.000 3 50.67
Rp.800.000-Rp.2.400.000 39 41.41
>Rp.2.400.000 42 42.93
Total 84
Test Statisticsa,b
Sikap
Chi-Square .433
df 2
Asymp. Sig. .806
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Franciska Williasari yangmerupakan anak ke dua dari 3 bersaudara dari pasanganAntonius Sarina dengan Christiana Sri Suyatmi penulismempunyai 2 saudara kandung yaitu kakak perempuanbernama Veronika Tina Ariatmi dan adik perempuanbernama Monica Susi Diatmasari. Penulis lahir di Klaten, 17Maret 1990. Menempuh pendidikan TK di TK PertiwiDemakijo kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar di SDNegeri 1 Demakijo kemudian melanjutkan ke sekolahlanjutan tingkat pertama di SMP Negeri 2 Klaten dankemudian melanjutkan ke sekolah menengah atas di SMA
Negeri 1 Klaten. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan jenjang pendidikannya diFakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuhkuliah, penulis mengikuti kegiatan dikampus seksi konsumsi pada PanitiaPelepasan Wisuda Fakultas Farmasi, seksi acara pada Panitia Seminar ExploreYour Soft Skill Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI