PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK...

138
i PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Franciska Williasari NIM : 088114037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

i

PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI

UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO,

TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Franciska Williasari

NIM : 088114037

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena hanya karena segala berkat dan limpahan kasih sayang-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Survei Perilaku Masyarakat terhadap

Penggunaan dan Pemilihan Obat Bebas dan Bebas Terbatas untuk Sakit Influenza

di Dusun Krodan, Maguwoharjo Tahun 2012” dengan baik dan tepat waktu.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing utama yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis sehingga

penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

3. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu M.Kes., Apt. selaku dosen penguji yang

telah memberikan bantuan, bimbingan serta masukan yang membangun.

4. Ibu Maria Wisnu Donowati selaku dosen penguji yang juga telah memberikan

bantuan, bimbingan serta masukan yang membangun.

5. Seluruh keluarga besar Somo Pawiro atas doa dan dukungan yang telah

diberikan kepada Penulis.

6. Irawan Candra Kusuma atas segala doa, dukungan, kasih sayang, semangat

yang telah diberikan kepada Penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vii

7. Teman-teman Sinta, Linda, Monica, Hanum, Putri, Lucia, Vicka, Andrea, TH.

Sinta, atas berbagai keceriaan, kebersamaan, dukungan dan semangat kepada

penulis dalam menyusun skripsi ini.

8. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2008 kelas A dan FKK A atas

kebersamaan, keceriaan, dukungan selama ini.

9. Teman-Teman OMK Hyeronimus atas keceriaan dan kebersamaan, dukungan

selama ini. Maz Arfi, Pina, Arum, Ino, Mas Encis, Galih, Leo, Rian, Vinda,

Silvi, Ning, Ninik, Dimas, Intan, Hanung, Bayu, Budha, Anna, Robert, Anis,

Risa, Zita, Clara.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis dari awal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada skripsi

ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak untuk mencapai kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat berguna

bagi semua lapisan masyarakat dan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,

terutama di bidang kefarmasian dan kesehatan.

Yogyakarta, 17 Maret 2012

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ix

INTISARI

Kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup yang kurangmemperhatikan kesehatan menyebabkan perkembangan penyakit. Influenzamerupakan penyakit yang sering dialami oleh manusia. Masyarakat menganggapbahwa influenza tergolong penyakit ringan sehingga mendorong masyarakatuntuk melakukan swamedikasi. Terdapat faktor sosioekonomi (tingkat pendidikandan penghasilan) yang berpengaruh pada peningkatan swamedikasi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat serta mengetahui hubunganantara tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan terhadap perilakuswamedikasi sakit influenza.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional bersifatdeskriptif analitik yang pengumpulan datanya dilakukan dengan kuesioner.Kuisioner terdiri karakteristik demografi responden, pengetahuan, sikap sertatindakan dalam melakukan swamedikasi. Digunakan pendekatan kuantitatif dandengan method of summated rating, dimana setiap jawaban responden diberi nilai,kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai bagian, selanjutnya digunakan ujiKruskal Wallis untuk melihat ada tidaknya hubungan antara pendidikan, pekerjaandan pendapatan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan dalam swamedikasiiInfluenza.

Karakteristik demografi responden secara mayoritas yaitu pendidikanterakhir SMA, pekerjaan pegawai swasta, dengan penghasilan >Rp. 2.400.000per bulan. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan terhadappengetahuan tentang swamedikasi influenza, pengetahuan responden pada tingkattertinggi (91,67%), pengetahuan sedang (8,33%), pengetahuan rendah (0%). Sikapresponden pada tingkat tertingi (77,38%), sikap sedang (22,62%), sikap rendah(0%).

Kata Kunci: swamedikasi, influenza, perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

x

ABSTRACT

Swamedication is the choosing and using of medicine to heal the self-complaint of an illness. Influenza is an illness that often occurs on human. Thesociety considers influenza as a usual illness so they prefer to heal themselves.Social-economy factor (education and income level) influence the increasing ofswamedication’s importance. This research was aimed to find out the influence ofeducation and income level toward the choosing and using of influenza medicine.

This research used descriptive analysis non-experimental with crosssectional research planning. It observed the society attitude towards the choosingand using of free and limited-free influenza medicine. This research usedquantitative approach and questionnaire to collect the data. The quantitative datawas analyzed by relating level of education, type of work, level of income to thelevel of knowledge and attitude. The swamedication action was analyzed usingdata tabulation and descriptive. The analysis used Kruskal Wallis and MannWhitney statistic method.

The result showed that the highest respondents’ knowledge was 91.67%,the highest attitude was 77.38%. The respondents’ action had been related to howto use the medicine, dosage, information gathering, and the place of buying themedicine. The level of education and income influence the influenzaswamedication

Key words: Swamedication, influenza, attitude

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xi

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... viii

INTISARI ............................................................................................................. ix

ABSTRACT .............................................................................................................x

DAFTAR ISI .........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xviii

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1. Permasalahan ................................................................................................ 3

2. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3

3. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 4

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum .............................................................................................. 5

2. Tujuan Khusus .............................................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xii

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Swamedikasi atau Pengobatan Sendiri ............................................................. 7

1. Definisi Swamedikasi ................................................................................. 7

2. Faktor-Faktor Dalam Pengobatan Mandiri ............................................... 7

B. Perilaku Masyarakat ..........................................................................................8

1. Definisi Perilaku ......................................................................................... 8

2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Perilaku Masyarakat ................. 9

C. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas............................................................ 15

1. Penggolongan Obat .................................................................................. 15

2. Obat Wajib Apotek (O. W. A) ................................................................. 17

3. Informasi Kemasan, Etiket dan Brosur .................................................... 18

D. Influenza ......................................................................................................... 24

1. Definisi Influenza ..................................................................................... 24

2. Epidemologi dan Etiologi ....................................................................... 24

3. Patofisiologi ............................................................................................. 25

4. Gejala dan Tanda ..................................................................................... 26

5. Penatalaksanaan Terapi ........................................................................... 27

E. Landasan Teori ........................................................................................... 33

F. Hipotesis ..................................................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian .................................................................... 36

B. Varibel Penelitian ........................................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiii

C. Definisi Operasional ....................................................................................... 36

D. Kriteria Inklusi Penelitian .............................................................................. 38

E. Populasi Dan Besar Sampel ........................................................................... 38

1. Populasi ...................................................................................................... 38

2. Besar Sampel ............................................................................................. 38

F. Waktu Dan Tempat Penelitian ..................................................................... .39

G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 39

H. Tahapan Penelitian ......................................................................................... 42

1. Penentuan lokasi penelitian ..................................................................... 42

2. Pengurusan izin penelitian ....................................................................... 42

3. Pembuatan kuisioner ................................................................................ 43

4. Pengujian validasi dan reabilitas .............................................................. 43

5. Pengambilan data ..................................................................................... 44

I. Analisis Hasil ................................................................................................. 43

1. Analisis kuantitatif ................................................................................... 45

2. Pengujian normalitas data.......................................................................... 46

3. Analisis hasil kuesioner ........................................................................... 46

4. Pengujian hasil data...................................................................................47

J. Kelemahan Penelitian ....................................................................................... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Demografi Responden ........................................................ 49

B. Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Swamedikasi Influenza ............. 53

C. Sikap Responden Terhadap Swamedikasi Influenza ..................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiv

D. Tindakan Swamedikasi Influenza ................................................................... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 73

B. Saran ................................................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN ......................................................................................................... 75

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xv

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel I. Kategori Item Pernyataan pada Bagian Pengetahuan

Responden dengan Jenis Pertanyaan Favourable dan

Unfavourable.......................................................................41

Tabel II. Kategori Item Pernyataan pada Bagian Sikap Responden

dengan Jenis Pertanyaan Favourable dan

Unfavourable.............. 41

Tabel III. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Pengetahuan

dengan Tingkat Pendidikan ...................................................55

Tabel IV. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Pengetahuan

dengan Jenis Pekerjaan ..........................................................56

Tabel V. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Pengetahuan

dengan Tingkat Pendapatan .................................................... 56

Tabel VI. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Sikap dengan

Tingkat Pendidikan ...............................................................58

Tabel VII. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Sikap dengan

Jenis Pekerjaan ............................................................................ 61

Tabel VIII. Distribusi Jumlah Responden(%) Berdasarkan Sikap dengan

Tingkat Pendapatan ...............................................................62

Tabel IX. Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan

Responden Mengalami Sakit Influenza..................................... 63

Tabel X. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item

Pertanyaan Produk Obat Flu yang Digunakan Ketika

Mengalami Influenza............................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xvi

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar1 . Proses Terbentuknya Sikap Dan Reaksi ......................................... 12

Gambar 2. Logo Obat Bebas Berwarna Hijau .................................................. 15

Gambar 3. Logo Obat Bebas Terbatas Berwarna Biru ..................................... 15

Gambar 4. Logo Obat Keras Berwarna Merah ................................................. 16

Gambar 5 . Logo Obat Narkotika ..................................................................... 16

Gambar 6. Tanda Dan Peringatan Obat Bebas Terbatas ...................................18

Gambar 7. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan

Pengetahuan dan Sikap.................................................................... 33

Gambar 8. Skema Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dengan Pengetahuan dan

Sikap.................................................................................................. 34

Gambar 9. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Pengetahuan

dan Sikap........................................................................................... 34

Gambar 10. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat Pendidikan

.......................................................................................................... 50

Gambar 11. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Jenis Pekerjaan .....51

Gambar 12. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat Pendapatan

.......................................................................................................... 53

Gambar 13. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan Hal

Pertama yang Dilakukan Ketika Mengalami Flu .............................. 64

Gambar 14. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan

Jumlah Tablet yang Dikonsumsi Sekali Minum............................... 67

Gambar 15. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan

Mengkonsumsi Obat Influenza Perhari............................................. 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xvii

Gambar 16. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan

Waktu Mengkonsumsi Obat Influenza................................................69

Gambar 17. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan

Sumber Informasi Obat Influenza.................................................. 70

Gambar 18. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item Pertanyaan

Tempat Pembelian Obat Influenza.................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Farmasi

Sanata Dharma........................................................... 77

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Bapeda .......................................78

Lampiran 3. Surat Izin Lanjutan Penelitian Bapeda ........................79

Lampiran 4. Peta Pedukuhan Krodan ..................................................80

Lampiran 5. Peta Pedukuhan Krodan ..................................................81

Lampiran 6 Validitas, Reliabilitas Pengetahuan dan

Sikap........................................................................... 82

Lampiran 7. Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan ..............

83

Lampiran 8. Uji Normalitas Variabel Sikap .......................................

83

Lampiran 9. Lembar Kuesioner .......................................................84

Lampiran 10 Hasil Karakteristik Demografi dan Pengetahuan

Responden ....................................................................... 89

Lampiran 11. Hasil Karakteristik Demografi dan Sikap

Responden................................................................. 92

Lampiran 12. Tindakan yang Dilakukan Saat Mengalami Flu

................................ 95

Lampiran 13. Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Responden.......110

Lampiran 14 Statistik Deskriptif Jenis Pekerjaan Responden ..............111

Lampiran 15. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan

Pendidikan.................................................................. 112

Lampiran 16. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Pendidikan

......................................................................................... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xix

Lampiran 17. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan

Penghasilan................................................................. 114

Lampiran 18. Hasil Uji Statistika Sikap dengan

Pendidikan........................................................................ 115

Lampiran 19. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Pekerjaan..................116

Lampiran 20. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Penghasilan................117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Berkembangnya kemajuan teknologi di bidang farmasi dan perubahan

pola hidup masyarakat yang cenderung kurang memperhatikan kesehatan maka

perkembangan penyakit di masyarakat sangat banyak sekali jenisnya. Seiring

berkembangnya kemajuan di bidang farmasi, hal ini mendorong pertumbuhan dan

perkembangan industri farmasi terutama di bidang produksi. Penyediaan dan

pelayanan obat di Indonesia boleh dikatakan sudah cukup memuaskan. Hal ini

dilihat dari banyaknya apotek, toko obat yang didirikan. Beberapa jenis obat

yang dulu hanya dapat diperoleh di kota-kota besar kini dapat diperoleh secara

luas di apotek dan pelosok desa.

Banyak masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri tidak terlepas

dari informasi mengenai iklan obat bebas dan obat bebas terbatas. Tersedianya

obat-obat yang dijual dipasaran memudahkan seseorang untuk melakukan

pengobatan sendiri terhadap keluhan penyakit yang dialami, karena relatif lebih

cepat, hemat biaya, dan praktis tanpa perlu periksa ke dokter. Namun untuk

melakukan pengobatan sendiri di perlukan informasi yang benar dan tepat agar

dicapai mutu pengobatan sendiri yang baik.

Swamedikasi didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obat

untuk mengobati segala keluhan pada dirinya sendiri, dengan obat-obat yang

dibeli bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

2

Swamedikasi dapat dilakukan dengan menggunakan obat modern yaitu yang

termasuk dalam obat bebas dan obat bebas terbatas. Perilaku masyarakat dalam

menghadapi penyakit dalam berbagai macam cara yang sebagian besar

masyarakat melakukan swamedikasi (Notoadmojo, 2007).

Salah satu penyakit yang pengobatanya dapat dilakukan sendiri adalah

influenza. Influenza merupakan suatu infeksi virus saluran pernafasan yang

menyerang saluran nafas bagian atas. Biasanya gejala pertama adalah menggigil

atau perasaan dingin, namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan

temperatur tubuh berkisar 38,9-39,4°C, sakit kepala, hidung tersumbat, batuk

kering, sakit tulang sendi dan otot, dan malaise. Masyarakat akan melakukan

pengobatan sendiri apabila terserang influenza karena mudah dan praktis dalam

pemilihan dan penggunaan obatnya.

Untuk menentukan pengambilan keputusan perawatan dan pengobatan

mandiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, jenis kelamin, usia, status

sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan. Semakin tinggi pengetahuan memahami

dan mengobati suatu penyakit, maka kecenderungan untuk melakukan pengobatan

mandiri semakin meningkat (Covington, 2000).

Penyakit influenza merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi

pada musim pancaroba. Sebagian besar masyarakatnya mengatasi penyakit

influenza dengan cara pengobatan sendiri, baik secara non farmakologis ataupun

membeli obat bebas dan obat bebas terbatas dipasaran karena mudah diperoleh,

cepat, dan murah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

3

Hal inilah yang menarik penulis untuk meneliti Perilaku Masyarakat

dalam Melakukan Swamedikasi untuk Influenza di Dusun Krodan,

Maguwoharjo, Tahun 2012.

1. Permasalahan

a. Seperti apakah karakteristik demografi masyarakat di Dusun Krodan yang

meliputi pendidikan, pekerjaan dan pendapatan?

b. Apakah pendidikan, pekerjaan dan pendapatan mempengaruhi pengetahuan

masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza?

c. Apakah pendidikan, pekerjaan dan pendapatan mempengaruhi sikap

masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza?

d. Apa saja tindakan yang dilakukan masyarakat dalam melakukan

swamedikasi untuk sakit influenza?

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Digunakan sebagai acuan metode pengukuran tingkat pengetahuan, sikap

serta tindakan yang dibutuhkan oleh peneliti lain yang akan melakukan

penelitian serupa.

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumber informasi untuk para

tenaga kesehatan agar dapat menentukan kebijakan di bidang kesehatan

terutama dalam hal swamedikasi untuk sakit influenza di Dusun Krodan,

Maguwoharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

4

3. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan:

a. Dasar Pertimbangan Masyarakat Pedukuhan Krodan Dalam Pemilihan dan

Penggunaan Produk Obat Influenza” oleh Agatha (1999). Hasilnya bahwa

kecenderungan masyarakat melakukan swamedikasi dengan menggunakan

OTR dipengaruhi oleh faktor pengalaman sebelumnya. Perbedaan dalam

penelitian ini adalah metode yang digunakan bersifat non eksperimental

dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian sebelumnya

menggunakan metode yang bersifat non eksperimental dengan rancangan

penelitian eksploratif deskriptif.

b. Penelitian yang berjudul ” Pola Pemilihan dan Penggunaan Obat Influenza

pada Mahasiswa Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknik Universitas Sanata

Dharma” oleh Artanti (2000). Hasilnya bahwa tidak perbedaan pola

pemilihan dan penggunaan obat influenza pada mahasiswa farmasi dan

mahasiswa teknik. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu responden

khususnya bapak atau ibu di Dusun Krodan dalam swamedikasi influenza,

metode yang digunakan bersifat non eksperimental dengan rancangan

penelitian cross sectional. Penelitian sebelumnya menggunakan metode

yang bersifat non eksperimental dengan rancangan penelitian eksploratif

deskriptif.

c. Penelitian yang berjudul “Pola Pengobatan Mandiri pada Penyakit

Influenza di Kalangan Perawat Bagian Anak Rawat Inap Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta” oleh Asri (2004). Hasilnya adalah peran apoteker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

5

sangat diperlukan dalam pemberian informasi dalam pemilihan obat.

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu rancangan penelitian yang bersifat

non eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional dan

pengolahan data secara kuantitatif. Penelitian sebelumnya menggunakan

jenis dan rancangan penelitian survei epidemologi (non eksperimental)

deskriptif non analitik.

Sejauh pengetahuan peneliti penelitian tentang Perilaku Masyarakat dalam

Melakukan Swamedikasi untuk Influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Tahun

2012 belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam

melakukan swamedikasi untuk sakit influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo.

2. Tujuan khusus

a. Mendapatkan gambaran mengenai profil karakteristik demografi

responden di Dusun Krodan, Maguwoharjo.

b. Mengukur hubungan tingkat pendidikan , pekerjaan dan pendapatan

terhadap pengetahuan masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk

sakit influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

6

c. Mengukur hubungan tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan

terhadap sikap masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk sakit

influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo

d. Melakukan identifikasi tindakan apa saja yang dilakukan masyarakat

dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza di Dusun Krodan,

Maguwoharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Swamedikasi atau Pengobatan Sendiri

1. Definisi swamedikasi

Swamedikasi didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obat

untuk mengobati segala keluhan pada dirinya sendiri, dengan obat-obat yang

dibeli bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter.

Penderita mediagnosis jenis penyakitnya sendiri dan bebas untuk memilih produk

obat tanpa resep yang akan digunakan untuk mengatasi penyakitnya sendiri. Pada

umumnya, perawatan sendiri tidak hanya ditujukan untuk diri sendiri, tetapi juga

ditujukan kepada orang lain, misalnya keluarga dan teman. Tindakan perawatan

sendiri, termasuk tindakan pengobatan sendiri tidak mendapatkan pengawasan

dari tenaga medis (Tjay dan Raharja, 2010).

2. Faktor-faktor dalam pengobatan mandiri

Perawatan dan pengobatan mandiri menurut Covington (2000)

dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

a. Perilaku konsumen, antara lain penghargaan terhadap nilai kesehatan,

motivasi dan tanggungjawab untuk mempelajari penyakit yang diderita dan

cara perawatannya, keseriusan menerima penyakit yang berpengaruh pada

keputusan perawatan kesehatan yang akan dipilih dan dipengaruhi dari orang

lain (teman, saudara, dan tenaga kesehatan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

8

b. Karakter demografi yang meliputi usia, jumlah keluarga, jenis kelamin, dan

status sosial dan ekonomi dari masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah

atau daerah tertentu.

c. Keadaan ekonomi yang meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan

kesehatan (produk dan pelayanan) ketersedian dan kemudahan mendapatkan

produk perawatan kesehatan.

d. Pendidikan dan pengetahuan konsumen yang meliputi ketersediaan informasi

yang berguna dari farmasi atau tenaga kesehatan lainnya maupun dari media

informasi dan lebel dalam kemasan obat, serta adanya alternatif perawatan

kesehatan akupungtur dan herbal.

B. Perilaku Masyarakat

1. Definisi perilaku

Perilaku masyarakat dalam pengobatan mandiri dapat disebut sebagai

perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam memperoleh dan menggunakan barang-barang dan

jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dhammesta dan Handoko, 2000).

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organism) terhadap

stimulus atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan

kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan (Notoadmojo, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

9

2. Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam perilaku masyarakat

Faktor-faktor dalam perilaku yang mempengaruhi individu dalam

mengambil keputusan yaitu faktor internal yang berasal dari individu itu sendiri

dan faktor eksternal yang berasal dari luar individu. Faktor internal terdiri dari

motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian, konsep diri serta sikap. Faktor

eksternal terdiri atas kebudayaan, adanya perbedaan tingkat sosial, keluarga dan

individu itu sendiri (Dhammesta dan Handoko, 2000).

Faktor-Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku masyarakat

menurut Dhamesta dan Handoko (2000) adalah sebagai berikut.

a. Faktor budaya. Perilaku manusia sangat ditentukan oleh kebudayaan yang

melingkupi dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan

kemajuan atau perkembangan zaman dari masyarakat tersebut.

b. Faktor kelas sosial. Masyarakat Indonesia pada dasarnya dapat

dikelompokkan dalam tiga kelas sosial, yaitu golongan atas, golongan

menengah dan golongan menengah ke bawah. Perilaku konsumen atas kelas

sosial yang satu akan berbeda dengan kelas lain karena menyangkut aspek-

aspek sikap yang berbeda-beda.

c. Faktor kelompok sosial. Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi

tempat individu-individu untuk berinteraksi satu sama lain. Ada 3 bentuk

kelompok sosial yang terjadi dalam masyarakat yaitu primer, sekunder,

formal, dan informal. Kelompok primer adalah keluarga, kelompok teman

dekat dan kelompok teman sekerja yang selalu melibatkan individu dalam

berinteraksi. Kelompok sekunder adalah kelompok besar dari banyak orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

10

dan hubungan diantara anggota yang tidak perlu mengenal secara pribadi.

Kelompok formal adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas

dan dengan sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggota,

sedangkan kelompok informal adalah kelompok yang tidak mempunyai

struktur dan organisasi tertentu.

d. Faktor kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang

menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.

e. Faktor keluarga. Keluarga mempunyai peran terbesar dan terlama dalam

pembentukan sikap dan perilaku manusia. Keluarga adalah organisasi

pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku masyarakat menurut

Dhammesta dan Handoko (2000) adalah sebagai berikut.

a. Faktor motivasi. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk

mencapai suatu tujuan. Motivasi seseorang akan mewujudkan suatu tingkah

laku yang diarahkan pada tujuan guna mencapai sasaran kepuasan.

b. Faktor pengalaman. Pengalaman merupakan proses ketika manusia menyadari

dan menginterprestasikan aspek lingkungannya. Hasil dari pengamatan

individu akan membentuk suatu pandangan tertentu terhadap suatu produk

yang akan menciptakan proses pengamatan dan perilaku pembelian yang

berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

11

c. Faktor belajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku

yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Proses belajar terjadi

karena adanya interaksi antara manusia yang bersifat individual dengan

lingkungan tertentu. Proses belajar pada suatu pembelian terjadi apabila

konsumen menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan atau sebaliknya, tidak

terjadi apabila konsumen merasa dikecewakan oleh produk yang kurang baik.

d. Faktor kepribadian dan konsep diri. Setiap orang memiliki kepribadian yang

berbeda yang dapat mempengaruhi perilaku pembelinya. Kepribadian

merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang

menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten atau bertahan lama terhadap

lingkungannya. Kepribadian berkaitan dengan konsep diri atau citra pribadi.

Konsep pribadi konsumen berhubungan dengan menyukai merk sesuatu yang

digunakan.

e. Faktor sikap. Sikap memberikan suatu penilaian (menerima atau menolak)

terhadap obyek atau produk yang dihadapinya. Sikap merupakan evaluasi,

perasan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menggantung atau tidak

diuntungkan yang bertahan lama dari seseoranng terhadap obyek atau gagasan

tertentu.

Bloom seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu

ke dalam 3 domain, ranah atau kawasan yakni : a) kognitif (cognitive), b) afektif

(affective), c) psikomotor (pschyomotor). Dalam perkembangannya teori Bloom

ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

12

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang

(overt behavior). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmojo, 2007).

Penelitian Roger cit Notoadmojo (2007) mengungkapkan bahwa sebelum

orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yag

berurutan yakni:

a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.

b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.

c. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya).

d. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.

e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran

dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Roger menyimpulkan

bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap diatas (Notoadmojo,

2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

13

2. Sikap (attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu

masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah

laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di

lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoadmojo,

2007).

Gambar 1. Proses terbentuknya sikap dan reaksi (Notoadmojo, 2007)

3. Praktik atau tindakan (practice)

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt

behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas.

Menurut Notoadmojo (2007), praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:

StimulusRangsangan

ProsesStimulus

Reaksi TingkahLaku (terbuka)

Sikap(tertutup)

StimulusRangsangan

Reaksi TingkahLaku (terbuka)

ProsesStimulus

StimulusRangsangan

Reaksi TingkahLaku (terbuka)

StimulusRangsangan

Reaksi TingkahLaku (terbuka)

Sikap(tertutup)

ProsesStimulus

StimulusRangsangan

Reaksi TingkahLaku (terbuka)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

14

a. Persepsi (perception). Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan

dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat

pertama.

b. Respon terpimpin (guided response). Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan

urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator

praktek tingkat dua.

c. Mekanisme (mechanism). Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu

dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan,

maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.

d. Adopsi (adoption). Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah

berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa

mengurangi

Teori Perilaku

a. Teori Weber

Max Weber seorang ahli sosiologi dan ekonomi yang ternama

mengembangkan teori aksi yang dikenal sebagai teori bertindak (action theory).

Weber berpendapat bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas

pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsirannya atas suatu objek stimulus

atau situasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial yang

rasional, yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana yang paling tepat

(Ritzer, 1983, cit, Sarwono,2007).

b. Teori Weber dikembangkan lebih lanjut oleh Talcott Parsons, yang

menyatakan bahwa aksi bukanlah perilaku. Aksi merupakan tanggapan/respon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

15

mekanis terhadap suatu stimulus sedangkan perilaku adalah suatu proses mental

yang aktif dan kreatif. Menurut Parsons yang utama bukanlah tindakan individual

melainkan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur

perilaku (Poloma, 1987, cit, Sarwono, 2007). Parsons melihat bahwa tindakan

individu dan kelompok dipengaruhi oleh tiga sistem yaitu sistem sosial, sistem

budaya dan sistem kepribadian masing-masing individu. Dalam setiap sistem

sosial individu menduduki suatu tempat (status) tertentu dan bertindak (berperan)

sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh sistem tersebut dan perilaku

individu ditentukan pula oleh tipe kepribadiannya (Sarwono, 2007).

C. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas

1. Penggolongan obat

Obat adalah bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk

mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam

rangka penetapan diagnosis, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,

pemulihan dan peningkatan kesehatan, termasuk kontrasepsi dan sediaan biologis

(Tjay & Rahardja, 2002). Obat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu:

a. Obat Bebas

Salah satu jenis obat yang beredar dipasaran adalah obat tanpa resep.

Obat tanpa resep atau sering dikenal sebagai bebas adalah obat yang telah

ditegaskan aman dan manjur bagi pengguna bila digunakan mengikuti petunjuk

penggunaan dan peringatan pada label.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

16

Tanda khusus untuk obat bebas adalah lingkaran berwarna hijau dengan

garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol (Tjay & Rahardja, 2002).

Gambar 2. Logo obat bebas berwarna hijau

b. Obat Bebas Terbatas

Pada jaman Belanda, kelompok ini juga disebut daftar W (W:

Waarschuwing = peringatan). Dalam golongan ini dimaksudkan obat-obatan yang

diperuntukkan jenis penyakit yang pengobatannya dianggap telah dapat ditetapkan

sendiri oleh masyarakat. Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya

termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter,

dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus untuk obat bebas adalah

lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: CTM (Tjay &

Rahardja, 2002).

Gambar 3. Logo obat bebas terbatas berwarna biru

c. Obat Keras

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep

dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran

merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Asam Mefenamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

17

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan

narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf

pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Contoh : Phenobarbital, Diazepam (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

Gambar 4. Logo obat keras berwarna merah

d. Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan

atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan

rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin (Direktorat

Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

Gambar 5 . Logo obat narkotika

2. Obat Wajib Apotek (O. W. A)

Obat-obat wajib apotek termuat dalam S.K. Menkes yang telah

diterbitkan pada 16 Juli 1990. Daftar obat ini menetapkan obat-obat keras yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

18

dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter dalam jumlah dan potensi terbatas.

Pasien harus memberikan nama dan alamatnya, yang didaftarkan oleh apoteker

bersama nama obat yang diserahkan. Daftar tersebut meliputi, antara lain pil anti

hamil, salep sariawan triamsinolon, sejumlah antihistaminika (antara lain

klorfeniramin, astemizol) dan obat cacing mebendazol (Tjay & Rahardja, 2010).

3. Informasi kemasan, etiket dan brosur

Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas

harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman.

Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat

bebas dan bebas terbatas. Pada setiap brosur atau kemasan obat selalu

dicantumkan:

• Nama obat

• Komposisi

• Indikasi

• Informasi cara kerja obat

• Aturan pakai

• Peringatan (khusus untuk obat bebas terbatas)

• Perhatian

• Nama produsen

• Nomor batch/lot

• Nomor registrasi

• Tanggal kadaluarsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

19

Nomor registrasi dicantumkan sebagai tanda ijin edar absah yang diberikan oleh

pemerintah pada setiap kemasan obat (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,

2006).

4. Tanda peringatan

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas,

berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima)

centimeter, lebar 2 (dua) centimeter dan memuat pemberitahuan putih sebagai

berikut :

Gambar 6. Tanda dan peringatan obat bebas terbatas(Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

5. Cara pemilihan obat

Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :

a. Gejala atau keluhan penyakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

20

b. Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus

dan lain-lain.

c. Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu.

d. Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan

interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.

e. Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat

dengan obat yang sedang diminum.

Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan

kepada apoteker di apotek (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

6. Cara Penggunaan Obat

a. Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus

b. Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur

c. Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan

hentikan penggunaan dan tanyakan kepada apoteker dan dokter

d. Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama

e. Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap tanyakan

kepada apoteker

Cara Pemakaian Obat Yang Tepat. Obat digunakan sesuai dengan

petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam jangka waktu terapi sesuai

dengan anjuran.

Minum obat sesuai waktunya

Bila anda hamil atau menyusui tanyakan obat yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

21

Gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya (Direktorat Jendral Bina

Kefarmasian, 2006).

7. Efek samping

Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak

diharapkan yang terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal

pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. Yang perlu diketahui

tentang efek samping adalah :

a. Baca dengan seksama kemasan atau brosur obat, efek samping yang

mungkin timbul.

b. Untuk mendapatkan informasi tentang efek samping yang lebih lengkap

dan apa yang harus dilakukan bila mengalaminya, tanyakan pada

apoteker.

c. Efek samping yang mungkin timbul antara lain reaksi alergi gatal-gatal,

ruam, mengantuk, mual dan lain-lain.

d. Menggunakan obat pada kondisi tertentu seperti pada ibu hamil, menyusui,

lanjut usia, gagal ginjal dan lain-lain dapat menimbulkan efek samping

yang fatal, penggunaan obat harus di bawah pengawasan dokter dan

apoteker (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

22

8. Cara penyimpanan obat

a. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.

b. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung

seperti yang tertera pada kemasan

c. Simpan obat di tempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat

menimbulkan kerusakan

d. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku,

kecuali jika tertulis pada etiket obat

e. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak

f. Jauhkan dari jangkauan anak-anak (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,

2006).

9. Kadaluarsa dan obat rusak

Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang

dimaksud, mutu dan kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat.

Tanggal kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun. Obat rusak

merupakan obat yang mengalami perubahan mutu, seperti :

a. Tablet

Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa

Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah

Retak, menjadi bubuk

Kaleng atau botol rusak

b. Kapsul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

23

Perubahan warna isi kapsul

Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu sama lain

c. Tablet salut

Pecah-pecah, terjadi perubahan warna

Basah dan lengket satu dengan lainnya

Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik

d. Cairan

Menjadi keruh atau timbul endapan

Konsistensi berubah

Warna atau rasa berubah

Botol plastik rusak atau bocor

e. Salep

Warna berubah

Pot atau tube rusak atau bocor

Bau berubah (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

10. Hal-hal yang harus diperhatikan

a. Kemasan/wadah

Harus tersegel dengan baik, tidak rusak, tidak berlubang, tanggal kadaluarsa

jelas terbaca.

b. Penandaan pada wadah

Baca zat berkhasiat dan manfaatnya

Baca aturan pakainya, misalnya sebelum atau sesudah makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

24

Untuk pencegahan overdosis, jangan minum obat 2 kali dosis bila

sebelumnya lupa minum obat

Baca kontraindikasinya, misalnya: tidak boleh diminum oleh ibu

hamil/menyusui, tidak boleh diminum oleh penderita gagal ginjal

Baca efek samping yang mungkin timbul

Baca cara penyimpanannya

c. Bila ragu tanyakan pada apoteker

d. Bila sakit berlanjut hubungi dokter (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,

2006).

D. Influenza

1. Definisi influenza

Influenza merupakan suatu infeksi virus saluran pernafasan yang

menyerang saluran nafas bagian atas. Orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi

biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang

memiliki daya tahan tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi seperti

infeksi bakteri sekunder. Flu ditularkan melalui percikan udara pada saat batuk,

bersin, dan tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung/mulut

(Dipiro, 2008).

2. Epidemologi dan Etiologi

Infeksi influenza dapat terjadi setiap saat dalam kurun waktu satu tahun.

influenza mencapai prevalensi puncak pada musim dingin. Tingkat infeksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

25

tertinggi terjadi pada anak-anak, tetapi tingkat tertinggi pada penyakit yang parah

dan menyebabkan kematian terjadi pada pada usia lebih dari 65 tahun, pada

anak kurang dari 2 tahun, pada kondisi kesehatan yang menurun, pada saat hamil

dan gangguan kardiopulmoner. Epidemi Influenza dari tahun 1979 hingga tahun

2000 dengan sekitar rata-rata 226.000 rawat inap per tahun atau sekitar lebih dari

63% terjadi di RS dengan dengan usia lebih dari 65 tahun. Lebih dari 90%

imfluenza dapat menyebabkan kematian terjadi pada pasien dengan usia lebih dari

65 tahun. Dengan demikian populasi umur akan berkontribusi dalam peningkatan

keparahan penyakit. Kematian yang terkait influenza disebabkan karena

pneumonia bakteri sekunder, radang paru-paru primer atau penyakit yang

mendasari eksaserbasi. Jenis virus influenza A, B, C adalah anggota keluarga

orthomyxoviridae dan mempengaruhi banyak spesies, termasuk manusia, babi,

kuda, burung. Virus influenza A dan B adalah dua jenis virus yang menyebabkan

penyakit pada manusia. Virus influenza A bersifat epidemi atau flu musiman.

Virus influenza B bisanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe

A dan kadang-kadang sampai menyebabkan epidemi. Tipe C hanya menyebabkan

ganngguan ringan saja. Virus influenza A dikategorikan ke dalam sub tipe yang

berbeda berdasarkan perubahan dalam antigen-hemagglutinin dan neuraminidase.

Virus influenza B tidak dikategorikan ke dalam subtipe (Dipiro, 2008).

3. Patofisiologi

Penularan penyakit influenza dapat melalui udara (yang disebarkan oleh

penderita penyakit influenza) atau melalui kontak langsung dengan pendeita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

26

Masa inkubasi untuk influenza antara 1 sampai 4 hari, degan rata-rata inkubasi 2

hari. Penularan dapat terjadi sepanjang orang yang terinfeksi virus dari saluran

pernafasan. Penularan pada orang dewasa terjadi 1-5 hari, pada anak-anak lebih

dari 10 hari. Patogenesis influenza pada manusia belum dipahami dengan baik,

keparahan penyakit merupakan hasil dari kemampuan yang kurang dari

mekanisme defisiensi sel semang (host) dalam menghambat replikasi virus dan

kelebihan produksi sitokin yang menyebabkan kerusakan jaringan pada sel

semang (host) (Dipiro, 2008).

Virus yang menyebabkan influenza adalah orthomyxovirus. Mekanisme

penetrasi virus influenza meliputi tiga tahap yaitu, yang pertama virus masuk ke

dalam sel semang (host) dan mengeluarkan asam nukleat, yang kedua terjadi

replikasi genom dan sintesis protein virus, yang ketiga yaitu penyusunan partikel

virus baru kemudian dilepaskan dan akan menginvasi sel semang yang lain (Butel

& Morse, 2001).

4. Gejala dan tanda

Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah

infeksi dan bisa timbul secara tiba-tiba. Biasanya gejala pertama adalah menggigil

atau perasaan dingin, namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan

temperatur tubuh berkisar 38,9-39,4°C. Untuk influenza gejalanya yaitu sakit

kepala, demam, hidung tersumbat, batuk kering, sakit tulang sendi dan otot, dan

malaise.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

27

Setelah 2-3 hari sebagian besar gejala akan menghilang dengan segera

dan demam biasanya mereda, meskipun kadang demam berlangsung sampai 5

hari (Dipiro, 2008).

5. Penatalaksanaan terapi

Anjuran istirahat dan banyak minum sangat penting pada influenza ini.

Pengobatan simtomatis diperlukan untuk menghilangkan gejala yang

terasa berat atau mengganggu.

Dosis parasetamol 500 mg 3 x sehari atau asetosal 300 – 500 mg 3 x

sehari baik untuk menghilangkan nyeri dan demam.

Untuk anak, dosis parasetamol adalah: 10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali

sehari Antibiotik hanjya diberikan bila terjadi infeksi sekunder

(Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2007).

1. Terapi non farmakologis

Pasien yang menderita influenza harus tidur atau istirahat yang cukup,

jika terdapat demam atau gejala yang berat maka penderita harus banyak istirahat

di rumah, tidak boleh beraktivitas yang terlalu berat, makan secara teratur,

meningkatkan gizi makanan dengan protein dan kalori yang tinggi, minum air

yang banyak dan makan buah segar yang banyak mengandung vitamin

(Dipiro,2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

28

2. Terapi farmakologis

Untuk menghadapi penyakit influenza, telah dibuat vaksin dengan

maksud sebagai upaya pencegahan. Oleh karena virus penyebab penyakit

influenza terdiri atas lebih 100 tipe, maka upaya tersebut mengalami kesukaran

dan belum memberikan hasil yang memuaskan (Dipiro, 2008)

Menurut “Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas” influenza tergolong

infeksi saluran napas akut (ISPA) yang biasanya terjadi dalam bentuk epidemi.

Disebut common cold atau selesma bila gejala di hidung lebih menonjol,

sementara “influenza” dimaksudkan untuk kelainan yang disertai faringitis dengan

tanda demam dan lesu yang lebih nyata (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian,

2007).

Pada umumnya, obat-obat antara lain antihistaminika dan dekongestan,

ditambah obat-obat analgetika-antiperitika.

a. Obat Antihistaminika

Obat antihistaminika dimaksudkan untuk menghilangkan atau

menguranngi gejala yang diakibatkan oleh sekresi kelenjar lendir yang berlebihan,

yang menyebabkan hidung tersumbat oleh cairan lendir dan mata terasa gatal.

Antihistaminika menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan

bermacam-macam otot polos. Selain itu Antihistaminika bermanfaat untuk

mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan

histamin endogen berlebihan. Efek samping dari obat ini ialah mengantuk, dan

penggunaannya merupakan kontraindikasi bagi penderita penyakit glaucoma,

asma, dan emfisema, wanita yang sedang menyusui. Obat Antihistaminika yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

29

sering digunakan antara lain klorfeniramin maleat, difenhidramin HCl (Tjay &

Rahardja, 2002).

Hal yang harus diperhatikan :

• Hindari dosis melebihi yang dianjurkan.

• Hindari penggunaan bersama minuman beralkohol atau obat tidur

• Hati-hati pada penderita glaukoma dan hipertropi prostat atau minta

saran dokter

• Jangan minum obat ini bila akan mengemudikan kendaraan dan

menjalankan mesin

Aturan pemakaian

Klorfenon / klorfeniramin maleat (CTM)

• Dewasa : 1 tablet (2 mg) setiap 6-8 jam

• Anak : < 12 tahun ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

Difenhidramin HCl

• Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam

• Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

b. Obat Dekongestan

Obat dekongestan termasuk dalam golongan simpatomimetikamin. Daya

kerjanya sebagai vasokonstriktor, yaitu mengecilkan pembuluh darah yang

membengkak pada lapisan mukosa hidung. Dengan demikian, obat dekongestan

melapangkan saluran napas dan mengurangi hidung tersumbat. Obat dekongestan

merupakan kontraindikasi bagi penyakit glaucoma, tekanan darah tinggi, penyakit

diabetes mellitus, dan penyakit kelenjar tiroid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

30

Efek samping yang tidak dikehendaki adalah gelisah gugup, perut terasa tidak

enak dan sukar tidur. Efek samping yang berhubungan dengan efek sistemik

nampak lebih jelas antara lain menaikkan tekanan darah, aritmia, terutama pada

penderita dengan penyakit jantung dan pembuluh darah. Obat dekongestan bisa

digunakan antara lain Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin.

Obat tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu

(Anonim, 2012).

Aturan pemakaian

Fenilpropanolamina

Dewasa : maksimal 15 mg per takaran 3-4 kali sehari

Anak-anak 6-12 tahun : maksimal 7,5 mg per takaran 3-4 kali sehari.

Fenilefrin

Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari

Anak- anak 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari

Pseudoefedrin

Dewasa : 60 mg, 3 – 4 kali sehari

Anak-anak 2-5 tahun : 15 mg, 3 - 4 kali sehari

6-12 tahun : 30 mg, 3 - 4 kali sehari

Efedrin

Dewasa : 25 – 30 mg, setiap 3 – 4 jam

Anak-anak : sehari 3 mg/kg berat badan, dibagi dalam 4 – 6 dosis yang

sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

31

c. Oksimetazolin (tetes hidung)

Kegunaan obat ini untuk mengurangi sekret hidung yang menyumbat. Hal

yang harus diperhatikan:

Hindari dosis melebihi yang dianjurkan

Hati-hati sewaktu meneteskan ke hidung, dosis tepat dan masuknya

ke lubang hidung harus tepat, jangan mengalir keluar atau tertahan.

Tidak boleh digunakan lebih dari 7-10 hari

Segera minum setelah menggunakan obat, karena air dapat

mengencerkan obat yang tertelan.

Ujung botol obat dibilas dengan air panas setiap kali dipakai.

Efek samping

Merusak mukosa hidung karena hidung tersumbat makin parah

Rasa terbakar, kering, bersin, sakit kepala, sukar tidur, berdebar.

Kontra Indikasi, obat tidak boleh digunakan pada:

Anak berumur di bawah 6 tahun, karena efek samping yang timbul

lebih parah.

Ibu hamil muda

Aturan pemakaian

Dewasa dan anak diatas 6 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin

0,05% setiap lubang hidung

Anak : 2-5 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,025% setiap

lubang hidung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

32

Obat digunakan pada pagi dan menjelang tidur malam, tidak boleh lebih

dari 2 kali dalam 24 jam (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

d. Antitusive/ ekspetoran

Contoh obat antitusive: dekstrometorfan HBr, difenhidramin HCL. Contoh

ekspetoran: glyseril guayacoalat, bromhexin, OBH (Obat Batuk Hitam)

(Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2006).

e. Antipiretik dan Analgesik

Contoh obat: parasetamol untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa

sakit, asetosal untuk menurunkan demam, mengurangi rasa sakit dan

antiradang, ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan radang, misalnnya

dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi,

nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan terkilir (Direktorat Jendral Bina

Kefarmasian, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

33

E. Landasan Teori

Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam menentukan

pengambilan keputusan swamedikasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang akan meningkatkan moral dan dasar pengertian mereka sehingga

meningkatkan daya tangkap responden terhadap informasi yang diberikan

(Notoatmojo,2007).

Gambar 7. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan

Pengetahuan dan Sikap

Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,

dalam hal ini adalah perilaku pengobatan mandiri. Pada responden yang bekerja,

banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang kemungkinan besar melakukan

kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya lebih mudah untuk menerima ide

baru (Sarwono, 2007).

Pendidikan Pengetahuan

Pendidikan Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

34

Gambar 8. Skema Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dengan

Pengetahuan dan Sikap

Faktor ekonomi meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan

kesehatan, kemudahan untuk mendapatkan produk kesehatan, dan ketersediaan

produk maupun pelayanan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

swamedikasi. Tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang

untuk mewujudkan kesehatan lebih baik bagi keluarga (Covington, 2000).

Gambar 9. Skema Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan

Pengetahuan dan Sikap

Pekerjaan Pengetahuan

Pekerjaan Sikap

Pendapatan

Pendapatan

Pengetahuan

Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

35

F. Hipotesis

Terdapat hubungan antara pendidikan, pekerjaan dan pendapatan

terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan yang dimiliki oleh masyarakat di Dusun

Krodan dalam melakukan swamedikasi untuk sakit influenza.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan

menggunakan rancangan penelitian cross sectional bersifat deskriptif analitik

karena mengamati perilaku masyarakat dalam melakukan swamedikasi untuk

sakit influenza. Penelitian ini tidak memberikan perlakuan kepada responden, jadi

hanya memotret perilaku responden.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala penelitian yang dapat menjadi obyek penelitian

atau gejala yang diteliti. Variabel yang akan diteliti meliputi:

a. Variabel bebas yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan bapak

atau ibu di Dusun Krodan.

b. Variabel tergantung yaitu nilai pengetahuan, sikap serta tindakan bapak atau

ibu di Dusun Krodan yang didapatkan melalui kuesioner.

c. Variabel pengacau yaitu informasi yang didapat selain dari pendidikan formal

terkait dengan swamedikasi untuk sakit influenza.

C. Definisi operasional

1. Swamedikasi merupakan pemilihan dan penggunaan obat untuk mengobati

segala keluhan pada dirinya sendiri, dengan obat-obat yang dibeli bebas di

apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

37

2. Influenza merupakan suatu infeksi virus yang menyerang saluran nafas bagian

atas dengan gejala sakit kepala, demam, hidung tersumbat, batuk kering, sakit

tulang sendi dan otot, malaise, dengan temperatur suhu berkisar 38,9°C –

39,4°C

3. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman dari responden mengenai penyakit

influenza yang tergambar dalam kuisioner pada pernyataan bagian kedua

nomor 1-13.

4. Sikap adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang mengenai penyakit

influenza yang tergambar dalam kuisioner pada pernyataan bagian ketiga

nomor 1-9.

5. Tindakan swamedikasi adalah pelaksaan swamedikasi yang dilakukan

seseorang untuk mengobati sakit influenza serta pencegahannya, yang

tergambar dalam kusioner pada pernyataan bagian keempat nomor 1-8.

6. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir serta tingkatan tertinggi

yang ditempuh oleh responden hingga dinyatakan lulus.

7. Jenis pekerjaan adalah kegiatan responden dalam upaya untuk mencari

pendapatan.

8. Tingkatan pendapatan adalah jumlah total pendapatan keluarga dalam satu

bulan.

9. Responden adalah Bapak atau Ibu Dusun Krodan RT 11, RT 12, RT 13,

RT 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

38

D. Kriteria Inklusi Penelitian

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah warga yang terutama pernah

mengalami sakit influenza (baik dirinya sendiri ataupun salah satu anggota

keluarganya), bertempat tinggal di Dusun Krodan, bersedia mengikuti penelitian,

bisa membaca dan menulis, berusia 17 sampai 65 tahun. Penelitian ini tidak ada

kriteria eksklusi karena semua sampelnya diambil untuk memenuhi jumlah

minimal sampel.

E. Populasi dan Besar Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat

khususnya bapak atau ibu di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

2. Besar sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang menjadi sumber data

sebenarnya dalam penelitian (Sugiyono, 2008).

Sampel dalam penelitian ini adalah Bapak atau Ibu di Dusun Krodan RT

11, RT 12, RT 13 dan RT 14, yang terutama pernah mengalami sakit influenza

baik dirinya sendiri ataupun salah satu anggota keluarganya. Total populasi yang

ada dari keempat RT tersebut berjumlah 84 kepala keluarga dengan rincian RT 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

39

sebanyak 20 kepala keluarga, RT 12 sebanyak 19 kepala keluarga, RT 13

sebanyak 24 kepala keluarga dan RT 14 sebanyak 21 kepala keluarga.

Dalam penelitian ini tidak ada teknik pengambilan sampel karena untuk

memenuhi jumlah minimal sampel maka semua sampel diambil.

F. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian mengenai “Survei Perilaku Masyarakat terhadap Penggunaan

dan Pemilihan Obat Sakit Influenza Bebas dan Bebas Terbatas Untuk Sakit

Influenza di Dusun Krodan, Maguwoharjo Tahun 2012” ini dilaksanakan di

Dusun Krodan, Maguwoharjo dan dimulai pada bulan Oktober 2011 sampai

dengan bulan Juni 2012. Sedangkan untuk pengambilan data dilaksanakan pada

bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Mei 2012.

G. Instrumen Penelitian

Pendekatan dari penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yang

pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner adalah usaha

mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis,

untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Nawawi, 2007).

Pembuatan kuesioner digunakan untuk memperoleh data dari responden,

pembuatannya didasarkan atas permasalahan yang akan di teliti. Kuesioner

disusun menjadi empat bagian besar yaitu:

a. Bagian pertama memuat pertanyaan mengenai karakteristik demografi

responden yang meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

40

1) Pendidikan terakhir

Dalam kuisioner terdapat lima tingkatan pendidikan yakni tidak sekolah,

tamat SD, tamat SMP, tamat SMA dan tamat Perguruan Tinggi.

2) Pekerjaan

Jenis pekerjaan dibagi menjadi lima bagian besar yaitu yang berprofesi

sebagai PNS/TNI/POLRI, pegawai swasta, wiraswasta/pedagang,

buruh/petani dan ibu rumah tangga.

3) Pendapatan

Pada penelitian ini digunakan tiga tingkat pendapatan, yaitu pendapatan

rendah jika kurang dari Rp800.000,00, pendapatan sedang jika berada di

antara Rp800.000,00 sampai Rp2.400.000,00 dan pendapatan tinggi jika

berada di atas atau lebih dari Rp2.400.000,00. Pengelompokan ini

didasarkan pada UMR (Upah Minimum Regional) khususnya Yogyakarta.

b. Bagian kedua memuat pernyataan tentang pengetahuan mengenai sakit

influenza yang menggunakan skala Guttman dengan tipe pernyataan yes and no

questions, yaitu sebanyak 13 pernyataan.

Pernyataan yang disusun bersifat favourable dan unfavourable untuk melihat

konsistensi jawaban responden. Pernyataan favourable merupakan pernyataan

yang isinya mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri adanya atribut yang

akan diukur. Pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang tidak

mendukung, berlawanan tidak memihak ataupun tidak menunjukkan ciri atribut

yang akan diukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

41

Tabel 1. Kategori Item Pernyataan pada Bagian PengetahuanResponden dengan Jenis Pertanyaan Favourable dan Unfavourable

Pernyataan Nomor Favourable Unfavourable.

Definisi 1, 3, 9, 10, 11, 12 1, 3, 9, 10, 12 11

Gejala 2, 5 2 5

Komposisi 4, 13 4 13

Dosis 6 6

Cara pemakaian 7 7

Efek samping 8 8

c. Bagian ketiga memuat pernyataan tentang sikap dalam melakukan

swamedikasi untuk sakit influenza. Bagian ini menggunakan skala likert yang

dimodifikasi menjadi empat skala yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak

setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS), jumlah pernyataan sebanyak 9 buah

pernyataan.

Tabel 2. Kategori Item Pernyataan pada Bagian Sikap Respondendengan Jenis Pertanyaan Favourable dan Unfavourable

Pernyataan Nomor Favourable Unfavourable.

Pemilihan obat dan tindakan 2,1 2 1

Cara pemakaian 3, 6, 9 3 6, 9

Informasi 5, 7, 8 5 7, 8

Efek samping 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

42

d. Bagian keempat memuat pernyataan tentang tindakan dalam melakukan

swamedikasi untuk sakit influenza, dengan menggunakan tipe pernyataan

terbuka. Setiap jawaban yang diberikan responden akan diterima dan

ditabulasi. Jumlah pernyataan pada bagian ini sebanyak 8 buah pernyataan.

Pernyataan yang disusun meliputi saat terakhir mengalami sakit influenza,

tindakan swamedikasi yang dilakukan, obat yang digunakan, dosis dan aturan

pemakaian obat sakit influenza, sumber informasi obat serta tempat pembelian

obat sakit influenza.

H. Tahapan Penelitian

1. Penentuan lokasi penelitian

Lokasi pada penelitian ini dipilih di Dusun Krodan karena terletak di

dekat Universitas Sanata Dharma, dimana hal ini akan menyebabkan jumlah

pendatang yang cukup banyak yang secara langsung maupun tidak langsung akan

berpengaruh terhadap pendapatan, pekerjaan serta pengetahuan masyarakat yang

tinggal di sekitarnya dan letak Dusun Krodan yang dekat dengan Apotek Sanata

Dharma, sehingga dipilihlah Dusun Krodan sebagai lokasi pada penelitian ini.

2. Pengurusan izin penelitian

Pengurusan izin penelitian ini dilakukan pertama-tama dari tingkat

Fakultas Farmasi yang memberikan surat pengantar untuk ditujukan kepada

BAPEDA Kabupaten Sleman. Kemudian dari BAPEDA Kabupaten Sleman akan

mengeluarkan surat izin dilakukannya penelitian dengan tembusan ke berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

43

instansi pemerintahan yang bersangkutan salah satunya Pemerintah Desa

Kecamatan Depok. Dari Pemerintah Desa Kecamatan Depok kemudian

memberikan surat keterangan untuk dibawa kepada ketua RT masing-masing

tempat yang akan digunakan sebagai tempat pengambilan data.

3. Pembuatan kuesioner

Pernyataan pada bagian kedua dan ketiga bersifat favourable dan

unfavourable untuk melihat konsistensi jawaban responden. Pernyataan

favourable merupakan pernyataan yang isinya mendukung, memihak, atau

menunjukkan ciri adanya atribut yang akan diukur. Pernyataan unfavorable

merupakan pernyataan yang tidak mendukung, berlawanan, tidak memihak

ataupun tidak menunjukkan ciri atribut yang akan diukur.

4. Pengujian validasi dan reabilitas

Kuesioner dilakukan validitas dan reabilitas supaya hasil pengukuran

tepat sehingga tidak terjadi bias.

e. Validitas

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes

telah mengukur apa yang seharusnya diukur, untuk mengetahui kualitas tes. Dua

unsur dari prinsip validitas adalah kejituan dan ketelitian. Uji validitas ini

menggunakan metode Delphi (profesional judgement) dimana kuisioner yang

telah disusun akan divalidasi isinya (content validity) oleh dokter atau tenaga

kesehatan yang ahli di bidangnya masing-masing.

Uji validitas dari setiap butir pertanyaan dalam penelitian diukur dengan

menggunakan data statistik dengan korelasi Pearson pada tingkat kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

44

95%. Semakin tinggi koefisien yang ditunjukkan dengan angka yang mendekati

angka 1,00 maka semakin baik konsistensinya (Budi,2006). Valid tidaknya

kuesioner dilihat dari pearson correlation (nilai r), valid bila korelasi nilai r lebih

dari r tabel, dan signifikasi korelasi (p) sebesar 0,05.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari hasil dua

pengukuran terhadap hal yang sama. Hasil pengukuran ini diharapkan sama

apabila pengukuran itu diulang. Penelitian ini menggunakan statistik dengan

menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Dalam penelitian ini uji reliabilitas

dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. Pertanyaan

dikatakan reliabel bila nilai Alpha > 0,65 (Mario,2006).

5. Pengambilan data

Pengambilan data kelompok perlakuan dilakukan satu kali pengambilan

data setelah sebelumnya dilakukan orientasi untuk validasi instrument penelitian.

Pengambilan data dilakukan dengan mendatangi warga di tempat kediamannya.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan penelitian dengan memberikan kuesioner

yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait penelitian yang sebelumnya telah

divalidasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

45

I. . Analisis Hasil

1. Analisis kuantitatif

a. Pendidikan

Dalam kuesioner terdapat lima tingkatan pendidikan yakni tidak sekolah,

tamat SD, tamat SMP, tamat SMA dan tamat Perguruan Tinggi. Pengelompokan

awal dilakukan dengan perhitungan frekuensi masing-masing tingkat pendidikan.

Guna kepentingan analisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan

perilaku pengobatan mandiri, tingkat hubungan ini dibagi menjadi 2 bagian. Batas

yang digunakan adalah nilai mean. Setiap tingkat pendidikan diterjemahkan ke

dalam bentuk angka dan dihitung nilai mean. Setelah itu dikembalikan lagi ke

tingkat pendidikan dan dibedakan menjadi tingkat pendidikan tinggi dan tingkat

pendidikan rendah. Dikatakan berpendidikan tinggi jika berada di atas nilai mean,

sedangkan dikatakan berpendidikan rendah jika berada di bawah nilai mean.

b. Pekerjaan

Pada kuesioner penelitian ini, jenis pekerjaan dibagi menjadi lima bagian

besar antara lain responden yang berprofesi sebagai PNS/TNI/POLRI, pegawai

swasta, wiraswasta/pedagang, buruh/petani dan ibu rumah tangga. Cara

pengelompokan pekerjaan dilakukan dengan menghitung frekuensi dan

perhitungan persentasenya. Guna kepentingan analisis hubungan antara jenis

pekerjaan dengan perilaku pengobatan mandiri, tingkat hubungan ini dibagi

menjadi 2 bagian. Batas yang digunakan adalah nilai mean. Setiap jenis pekerjaan

diterjemahkan ke dalam bentuk angka dan dihitung nilai mean. Setelah itu

dikembalikan lagi ke jenis pekerjaan dan dibedakan menjadi jenis pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

46

dengan tingkat tinggi dan jenis pekerjaan dengan tingkat rendah. Dikatakan jenis

pekerjaan dengan tingkat tinggi jika berada di atas nilai mean, sedangkan

dikatakan jenis pekerjaan dengan tingkat rendah jika berada di bawah nilai mean.

c. Pendapatan

Pada penelitian ini digunakan tiga tingkat pendapatan, yaitu pendapatan

rendah jika kurang dari Rp800.000,00, pendapatan sedang jika berada di antara

Rp800.000,00 sampai Rp2.400.000,00 dan pendapatan tinggi jika berada di atas

atau lebih dari Rp2.400.000,00. Pengelompokan ini didasarkan pada UMR (Upah

Minimum Regional) khususnya Yogyakarta.

2. Pengujian normalitas data

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah distribusi data

normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas data digunakan uji Kolmogrov

Smirnov karena jumlah responden yang digunakan pada penelitian ini lebih besar

dari 50 responden. Berdasarkan hasil uji Kolmogrov-Smirnov diketahui bahwa

data hasil penelitian mempunyai sebaran yang tidak normal sehingga uji hipotesis

disesuaikan dengan hasil uji normalitas. Untuk uji hipotesis, jika sebaran data

tidak normal maka digunakan uji non parametrik (Dahlan, 2006), dalam penelitian

ini digunakan uji non paramaetrik dengan metode Kruskal Wallis.

3. Analisis hasil kuesioner

Analisis hasil kuesioner dilakukan dengan metode rating yang

dijumlahkan (method of summated rating). Setiap pernyataan untuk masing-

masing bagian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai bagian. Sehingga nilai total

untuk pernyataan pengetahuan disebut sebagai nilai pengetahuan, nilai total untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

47

pernyataan sikap disebut sebagai nilai sikap. Sedangkan untuk bagian tindakan

hanya akan dihitung frekuensi pilihan jawaban responden, ditabulasi dan

kemudian dideskripsikan dan hasilnya disajikan dalam bentuk presentase diagram

batang dan diagram pie.

Penilaian untuk pernyataan yang bersifat favourable pada skala Guttman

adalah ya = 1 dan tidak = 0. Sedangkan pada bagian skala Likert penilaiannya

yaitu sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1.

Penilaian untuk pernyataan yang bersifat unfavourable pada skala Guttman

adalah ya = 0 dan tidak = 1. Sedangkan pada bagian skala Likert penilaiannya

yaitu sangat setuju = 1, setuju = 2, tidak setuju = 3 dan sangat tidak setuju = 4

Setiap nilai dihitung mediannya. Nilai median digunakan untuk membagi

masing-masing nilai menjadi tinggi dan rendah. Nilai yang berada dibawah nilai

median dikategorikan sebagai rendah, sedangkan nilai yang berada sama atau di

atas median dikategorikan sebagai tinggi.

Seseorang dapat dikatakan berperilaku baik apabila mempunyai

pengetahuan yang baik, sikap yang baik, serta tindakan yang baik.

4. Analisis hasil

Sebaran data yang tidak normal menggunakan uji non parametrik

Kruskal Wallis dengan taraf kepercayaan 95%. Apabila nilai p yang terdapat pada

kolom Asymp.Sig (2-sided) lebih besar dari 5% atau 0,05 maka H0 diterima atau

tidak akan memberikan pengaruh (berbeda tidak bermakna). Sedangkan jika nilai

p yang terdapat pada kolom Asymp.Sig (2-sided) lebih kecil dari 5% atau 0,05

maka H0 ditolak dan H1 diterima atau akan memberikan pengaruh (berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

48

bermakna). Setelah didapatkan nilai p ini maka dapat ditentukan dan dilihat

apakah variabel bebas dapat memberikan pengaruh atau tidak terhadap variabel

tergantung dalam penelitian ini.

J. Kelemahan Penelitian

1. Kelemahan dalam penelitian ini adalah tidak ada kriteria eksklusi karena

semua sampelnya diambil untuk memenuhi jumlah minimal sampel.

2. Instrumen penelitian yang digunakan kurang mendalam dalam mencari

informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan pada

pendahuluan, pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat bagian besar

yaitu pemaparan karakteristik demografi responden, tiga aspek perilaku yang

meliputi pengetahuan, sikap, tindakan terhadap swamedikasi penyakit influenza

oleh warga di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

A. Karakteristik Demografi Responden

1. Karakteristik pendidikan terakhir responden

Tingkat pendidikan responden merupakan faktor yang berpengaruh

terhadap tingkat daya tangkap responden terhadap informasi, pengetahuan, sikap,

dan minat responden terhadap suatu tindakan. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang akan meningkatkan moral dan dasar pengertian mereka sehingga

meningkatkan daya tangkap responden terhadap informasi yang diberikan

(Notoadmojo, 2007).

Tingkat pendidikan merupakan tingkatan pendidikan terakhir dan

dinyatakan lulus. Pendidikan terkait dengan cakupan informasi yang diperoleh

responden tentang influenza secara umum dan swamedikasi influenza secara

khusus.

Dilihat dari urutan tingkat pendidikan responden dari kelompok yang

paling besar yaitu SLTA dengan presentase 52%, perguruan tinggi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

presentase 44%, SLTP dengan presentase 4%

disajikan dalam gambar 7.

Gambar 10. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan T

Data tingkat pendidikan untuk

bersekolah diberi nilai dengan skor 1, SD diberi nilai dengan skor 2, SLTP diberi

nilai dengan skor 3, SLTA

dengan skor 5. Nilai

dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di golongkan ke

kategori pendidikan rendah. Seda

pendidikan tinggi. Apabila dikembalikan ke tingkat pend

SMA digolongkan ke pendidikan rendah. Dengan cara yang sama, maka

perguruan tinggi digolongkan ke pendidikan tinggi.

2. Karakteristik jenis pekerjaan responden

Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,

dalam hal ini adalah perilaku pengobatan mandiri.

Tidak bersekolah

presentase 44%, SLTP dengan presentase 4%. Rangkuman hasil penelitian

disajikan dalam gambar 7.

Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan TPendidikan

ta tingkat pendidikan untuk mempermudah penilaian maka

bersekolah diberi nilai dengan skor 1, SD diberi nilai dengan skor 2, SLTP diberi

nilai dengan skor 3, SLTA diberi nilai dengan skor 4, perguruan tinggi nilai

Nilai mean atau rata-rata adalah 2,40. Dengan demikian dapat

dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di golongkan ke

ategori pendidikan rendah. Sedangkan di atas mean yakni 3 digolongkan sebagai

pendidikan tinggi. Apabila dikembalikan ke tingkat pendidikan, maka

SMA digolongkan ke pendidikan rendah. Dengan cara yang sama, maka

golongkan ke pendidikan tinggi.

Karakteristik jenis pekerjaan responden

Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,

hal ini adalah perilaku pengobatan mandiri.

0% 0%

4%

52%

44%

Tidak bersekolah SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi

50

Rangkuman hasil penelitian

Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat

mempermudah penilaian maka tidak

bersekolah diberi nilai dengan skor 1, SD diberi nilai dengan skor 2, SLTP diberi

perguruan tinggi nilai

rata adalah 2,40. Dengan demikian dapat

dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di golongkan ke

ngkan di atas mean yakni 3 digolongkan sebagai

idikan, maka SMP dan

SMA digolongkan ke pendidikan rendah. Dengan cara yang sama, maka

Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat,

Perguruan Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang

kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya

lebih mudah untuk menerima ide baru (Sarwono, 2007).

Orang yang mempunyai pekerjaan yang baik misalnya orang yang

bekerja pada instansi pemerintahan maupun pusat pelayanan kesehatan akan

mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya bila

dibandingkan dengan orang yang bekerja sebagai buruh. Se

pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan seseorang dalam

1 bulan.

Dilihat dari urutan jenis pekerjaan

besar yaitu pegawai swasta dengan presentase sebesar 36%, PNS/TNI/POLRI

dengan presentase sebesar 31%, ibu rumah tangga dengan presentase sebesar

21%, wiraswasta/pedagang

presentase sebesar 0%

Gambar 11. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan

Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang

kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya

lebih mudah untuk menerima ide baru (Sarwono, 2007).

yang mempunyai pekerjaan yang baik misalnya orang yang

bekerja pada instansi pemerintahan maupun pusat pelayanan kesehatan akan

mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya bila

dibandingkan dengan orang yang bekerja sebagai buruh. Se

pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan seseorang dalam

dari urutan jenis pekerjaan responden dari kelompok yang paling

pegawai swasta dengan presentase sebesar 36%, PNS/TNI/POLRI

presentase sebesar 31%, ibu rumah tangga dengan presentase sebesar

21%, wiraswasta/pedagang dengan presentase sebesar 12%, petani/bur

presentase sebesar 0%.

Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Jeni

36%

31%

21%

12%

0%

Pegawai Swasta Pegawai Negeri Sipil

IRT Wiraswasta/ pedagang

Petani/ Buruh

51

Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah yang

kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak, biasanya

yang mempunyai pekerjaan yang baik misalnya orang yang

bekerja pada instansi pemerintahan maupun pusat pelayanan kesehatan akan

mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya bila

dibandingkan dengan orang yang bekerja sebagai buruh. Selain itu, jenis

pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan seseorang dalam

dari kelompok yang paling

pegawai swasta dengan presentase sebesar 36%, PNS/TNI/POLRI

presentase sebesar 31%, ibu rumah tangga dengan presentase sebesar

presentase sebesar 12%, petani/buruh dengan

Jenis Pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

52

Data jenis pekerjaan untuk mempermudah penilaian maka ibu rumah

tangga diberi nilai dengan skor 1, petani atau buruh diberi nilai 2,

wiraswasta/pedagang diberi nilai 3, pegawai swasta diberi nilai 4,

PNS/TNI/POLRI diberi nilai 5. Nilai mean atau rata-rata adalah 2,76. Dengan

demikian dapat dilakukan pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1 dan 2 di

golongkan ke kategori pekerjaan rendah. Sedangkan di atas mean yakni 3 dan 4

digolongkan sebagai pekerjaan tinggi. Apabila dikembalikan ke jenis pekerjaan,

maka ibu rumah tangga dan wiraswasta/pedagang digolongkan ke pekerjaan

rendah. Dengan cara yang sama, maka PNS/TNI/POLRI dan pegawai swasta

digolongkan ke pekerjaan tinggi

3. Karakteristik tingkat pendapatan responden

Faktor ekonomi meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan

kesehatan, kemudahan untuk mendapatkan produk kesehatan, dan ketersediaan

produk maupun pelayanan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

swamedikasi (Covington, 2000).

Tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk

mewujudkan kesehatan lebih baik bagi keluarga. Dalam penelitian ini yang

dimaksud pendapatan adalah jumlah total pendapatan keluarga dalam satu bulan.

Pengelompokan penghasilan didasarkan pada jumlah UMR (Upah Minimum

Regional) khususnya Yogyakarta.

Dilihat dari urutan tingkat pendapatan responden dari kelompok yang

paling besar yaitu tingkat pendapatan lebih dari Rp.2.400.000 dengan presentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

sebesar 50%, tingkat pendapatan Rp.800.000

sebesar 46%, tingkat pendapatan

sebesar 4%. Karena tidak meratanya tingkat pendapatan responden maka tingkat

pendapatan dikategorikan menjadi tingkat pend

pendapatan sedang (800.000

(>2.400.000).

Gambar 12. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat

B. Tingkat Pengetahuan Responden

Tiga Aspek Perilaku Swamedikasi Influenza

Perilaku dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yang mempengaruhi

perilaku swamedikasi. Tiga aspek itu adalah pengetahuan, sikap, tindakan. Ketiga

aspek ini saling berhubungan dan dapat menentukan bagaimana

swamedikasi seseorang, khususnya pada penelitian ini terhadap penyakit

influenza.

> RP.2.400.000

tingkat pendapatan Rp.800.000-Rp.2.400.000 dengan presentase

tingkat pendapatan kurang dari Rp.800.000 dengan presentase

sebesar 4%. Karena tidak meratanya tingkat pendapatan responden maka tingkat

pendapatan dikategorikan menjadi tingkat pendapatan rendah (<800.000), tingkat

pendapatan sedang (800.000-2.400.000), dan tingkat pendapatan tinggi

Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan TingkatPendapatan

Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Swamedikasi Influenza

Tiga Aspek Perilaku Swamedikasi Influenza

Perilaku dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yang mempengaruhi

perilaku swamedikasi. Tiga aspek itu adalah pengetahuan, sikap, tindakan. Ketiga

aspek ini saling berhubungan dan dapat menentukan bagaimana

swamedikasi seseorang, khususnya pada penelitian ini terhadap penyakit

50%

46%

4%

> RP.2.400.000 Rp.800.000 - Rp.2.400.000 < Rp.800.000

53

Rp.2.400.000 dengan presentase

kurang dari Rp.800.000 dengan presentase

sebesar 4%. Karena tidak meratanya tingkat pendapatan responden maka tingkat

apatan rendah (<800.000), tingkat

2.400.000), dan tingkat pendapatan tinggi

Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat

Terhadap Swamedikasi Influenza

Perilaku dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yang mempengaruhi

perilaku swamedikasi. Tiga aspek itu adalah pengetahuan, sikap, tindakan. Ketiga

aspek ini saling berhubungan dan dapat menentukan bagaimana perilaku

swamedikasi seseorang, khususnya pada penelitian ini terhadap penyakit

< Rp.800.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

54

Pengetahuan dikategorikan menjadi tiga yaitu pengetahuan tinggi,

sedang, dan rendah. Untuk mempermudah dalam penilaian pengetahuan maka

dibuat frekuensi atau range pengetahuan yang dikategorikan menjadi tiga bagian

yaitu pengetahuan dengan nilai tinggi, sedang, rendah (Arikunto, 2006).

Dengan frekuensi dan nilai sebagai berikut:

Frekuensi Skor

Pengetahuan baik bila skor : 76% - 100%

Pengetahuan sedang bila skor : 56% - 75%

Pengetahuan rendah bila skor : < 55%

Jumlah Nilai

Nilai tinggi : 10 - 13

Nilai sedang : 8 - 9

Nilai rendah : 0 - 7

1. Pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam menentukan

pengambilan keputusan swamedikasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang akan meningkatkan moral dan dasar pengertian mereka sehingga

meningkatkan daya tangkap responden terhadap informasi yang diberikan

(Notoadmojo, 2007).

Hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan angka signifikan

pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan sebesar 0,002 dengan harga p<0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara pengetahuan dengan

tingkat pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

55

Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Walllis menunjukkan

ada perbedaan bermakana kemudian di uji dengan uji Mann-Whitney. Setelah

ditelusuri diketahui angka signifikan untuk semua tingkat pendidikan kurang dari

harga p yaitu (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna

antara pengetahuan dengan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan memberikan

pengaruh terhadap pengetahuan.

Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui pengetahuan

responden berdasarkan tingkat pendidikan. Responden dengan tingkat

pengetahuan tinggi yaitu pada tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK dengan

presentase 47,62% kemudian diikuti perguruan tinggi dengan presentase 41,66%,

, selanjutnya diikuti SLTP dengan presentase 2, 38%. Hal ini dimungkinkan

karena pada tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK mendapat informasi lebih luas

dengan cara melihat informasi dari televisi, membaca koran atau majalah,

mendengarkan radio karena sumber informasi yang tersedia pada saat ini cukup

banyak maka memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi.

Tabel III. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan pengetahuandengan tingkat pendidikan

Tingkat Pengetahuan

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Tidak Bersekolah 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SLTP/SMP 2 2,38 1 1,19 0 0 3 3,57

SLTA/SMA/SMK 40 47,62 4 4,77 0 0 44 52,39

Perguruan Tinggi 35 41,66 2 2,38 0 0 37 44,04

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

56

2. Pengetahuan berdasarkan jenis pekerjaan

Hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan angka signifikan

pengetahuan berdasarkan tingkat pekerjaan sebesar 0,785 dengan harga p>0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara pengetahuan

dengan tingkat pekerjaan. Berarti jenis pekerjaan tidak memberikan pengaruh

terhadap pengetahuan.

Pada responden yang bekerja, banyak melakukan aktivitas di luar rumah

yang kemungkinan besar melakukan kontak dengan orang lain lebih banyak,

biasanya lebih mudah untuk menerima ide baru (Sarwono, 2007)

Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui pengetahuan

responden berdasarkan jenis pekerjaan. Responden dengan pekerjaan sebagai

pegawai swasta yang mempunyai tingkat pengetahuan paling tingi dengan

presentase 32,15%, kemudian diikuti Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI dengan

presentase 28,57%, selanjutnya ibu rumah tangga dengan presentase 20,24%. Hal

ini disebabkan karena sering berinteraksi dengan dunia luar sehingga mudah

untuk mendapatkan informasi dan dapat menambah pengetahuan.

Tabel IV. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan pengetahuandengan jenis pekerjaan

Tingkat Pengetahuan

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Pegawai NegeriSipil/TNI/POLRI

24 28,57 2 2,38 0 0 26 30,95

Pegawai Swasta 27 32,15 3 3,57 0 0 30 35,72

Wiraswasta/pedagang 9 10,71 1 1,19 0 0 10 11,90

Petani/buruh 0 0 0 0 0 0 0 0

Ibu rumah tangga 17 20,24 1 1,19 0 0 18 21,43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

57

3. Pengetahuan berdasarkan tingkat penghasilan

Faktor ekonomi meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan

kesehatan, kemudahan untuk mendapatkan produk kesehatan, dan ketersediaan

produk maupun pelayanan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

swamedikasi (Covington, 2000).

Tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk

mewujudkan kesehatan yang lebih baik bagi keluarganya. Tingkat pendapatan

dijadikan sebagai salah satu faktor sosio ekonomi yang dapat mempengaruhi

perilaku (Notoadmodjo 2007).

Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan angka

signifikan pengetahuan berdasarkan penghasilan sebesar 0,002 dengan harga

p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara pengetahuan

dengan tingkat penghasilan.

Hasil uji statistik dengan uji Kruskal-Walllis menunjukkan ada perbedaan

bermakana kemudian ditelusuri dengan uji Mann-Whitney. Dapat diketahui

angka signifikan pengetahuan berdasarkan penghasilan kurang dari harga p,

harga p yaitu (p<0,05) terutama pada tingkat penghasilan sedang dan tinggi

menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara pengetahuan dengan tingkat

penghasilan. Tingkat penghasilan memberikan pengaruh terhadap pengetahuan.

Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui pengetahuan

responden berdasarkan tingkat penghasilan. Responden dengan tingkat

penghasilan tinggi yaitu >Rp. 2.400.000 mempunyai pengetahuan yang tinggi

dengan presentase 50%, kemudian diiikuti tingkat penghasilan sedang yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

58

Rp.800.000-Rp2.400.000 dengan presentase 38,09%, selanjutnya diiikuti tingkat

penghasilan rendah yaitu <Rp.800.000 dengan presentase 3,57%. Tingkat

pendapatan akan berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk mewujudkan

kesehatan yang lebih baik hal ini akan berkaitan dengan pengetahuan karena

untuk mewujudkan kesehatan yang baik harus mempunyai pengetahuan yang baik

dan pendapatan yang cukup.

Tabel V. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan pengetahuan dengantingkat pendapatan

Tingkat Pengetahuan

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

<Rp.800.000 3 3,57 0 0 0 0 3 3,57

Rp.800.000-Rp2.400.000

32 38,09 7 8,34 0 0 39 46,43

>Rp.2.400.000 42 50 0 0 0 0 42 50

Berdasarkan penelitian dari 84 responden menunjukkan hal yang spesifik

terkait dengan pengetahuan yang sudah baik pada pernyataan nomor 1, 2, 3, 6, 7,

8, 10, 11, 13 mengenai definisi, gejala, dosis, cara pemakaian, efek samping.

Pengetahuan yang kurang baik pada pernyataan nomor 4, 5, 9, 12 mengenai

komposisi obat influenza, gejala influenza, definisi influenza.

C. Sikap Responden Terhadap Swamedikasi Influenza

Sikap dikategorikan menjadi tiga yaitu sikap tinggi, sedang, dan rendah.

Untuk mempermudah dalam penilaian sikap maka dibuat frekuensi atau range

pengetahuan yang dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu sikap dengan nilai

tinggi, sedang, rendah (Arikunto, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

59

Dengan frekuensi dan nilai sebagai berikut:

Frekuensi Skor

Sikap baik bila skor : 76% - 100%

Sikap sedang bila skor : 56% - 75%

Sikap rendah bila skor : < 55%

Jumlah Nilai

Nilai tinggi : 28 - 36

Nilai sedang : 20 - 27

Nilai rendah : 0 - 19

1. Sikap berdasarkan tingkat pendidikan.

Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapat bahwa angka

signifikan sikap berdasarkan tingkat pendidikan sebesar 0,850 dengan harga

p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara sikap

dengan tingkat pendidikan. Yang berarti pendidikan tidak memberi pengaruh

terhadap sikap.

Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui sikap responden

terhadap swamedikasi influenza berdasarkan tingkat pendidikan. Responden

dengan tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK mempunyai sikap dengan nilai

tertinggi dengan presentase 41,67%, kemudian diikuti perguruan tinggi dengan

presentase 35,72%, selenjutnya diikuti SLTP/SMP dengan presentase 3,57%.

Sikap yang dimiliki responden paling baik pada tingkat pendidikan

SLTA/SMA/SMK dibandingkan dengan perguruan tinggi hal ini dimungkinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

60

karena responden dengan tingkat pendidikan SLTA/SMA/SMK memperoleh

informasi dari media elektronik (televisi, radio), media cetak (koran, majalah,

tabloid) yang tersedia dirumah sehingga mudah untuk mempeloleh informasi.

Pengetahuan yang didapat akan mempengaruhi sikap yang baik terhadap

swamedikasi influenza.

Tabel VI. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan sikap dengantingkat pendidikan

Sikap

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Tidak Bersekolah 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SLTP/SMP 3 3,57 0 0 0 0 3 3,57

SLTA/SMA/SMK 35 41,67 9 10,71 0 0 44 52,38

Perguruan Tinggi 30 35,72 7 8,33 0 0 37 44,05

2. Sikap berdasarkan jenis pekerjaan

Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapat bahwa angka

signifikan sikap berdasarkan tingkat pekerjaan sebesar 0,562 dengan harga

p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara sikap

dengan tingkat pekerjaan. Yang berarti pekerjaan tidak memberi pengaruh

terhadap sikap.

Berdasarkan penelitian dari 84 responden dapat diketahui sikap

responden terhadap swamedikasi influenza berdasarkan tingkat pekerjaan.

Responden dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta mempunyai sikap dengan

nilai tertinggi sebesar 30,95%, kemudian diikuti Pegawai Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

61

Sipil/TNI/POLRI dengan presentase 25%, selanjutnya diikuti ibu rumah tangga

dengan presentase 12,29%. Jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta mempunyai

sikap dengan nilai tertinggi hal ini dimungkinkan karena orang yang bekerja

berhubungan dengan dunia luar akan mendapatkan banyak informasi hal ini

terkait dalam swamedikasi sehingga akan mempengaruhi sikap swamedikasi yang

baik.

Tabel VII. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan sikap dengan jenispekerjaan

Sikap

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Pegawai NegeriSipil/TNI/POLRI

21 25 5 5,95 0 0 26 30,95

Pegawai Swasta 26 30,95 4 4,77 0 0 30 35,72

Wiraswasta/pedagang 9 10,71 1 1,19 0 0 10 11,90

Petani/buruh 0 0 0 0 0 0 0 0

Ibu rumah tangga 12 14,29 6 7,14 0 0 18 21,43

3. Sikap berdasarkan tingkat penghasilan.

Berdasarkan uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapat bahwa angka

signifikan sikap berdasarkan tingkat penghasilan sebesar 0,806 dengan harga

p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara sikapƩ

dengan tingkat penghasilan. Yang berarti pendapatan tidak memberi pengaruh

terhadap sikap.

Hasil penelitian dari 84 responden dapat diketahui sikap responden

terhadap swamedikasi influenza berdasarkan tingkat penghasilan. Responden

dengan penghasilan tinggi yaitu >Rp. 2.400.000 mempunyai sikap dengan nilai

tertinggi yaitu sebesar 39,29%, kemudian diiikuti tingkat penghasilan sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

62

yaitu Rp.800.000-Rp2.400.000 dengan presentase 34,53%, selanjutnya diiikuti

tingkat penghasilan rendah yaitu <Rp.800.000 dengan presentase 2,38%.

Penghasilan yang tinggi akan mempengaruhi perilaku seseorang, penghasilan

tinggi penghasilan akan mempengaruhi sikap seseorang dalam swamedikasi.

Tabel VIII. Distribusi jumlah responden(%) berdasarkan sikap dengantingkat pendapatan

Sikap

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

<Rp.800.000 2 2,38 1 1,19 0 0 3 3,57

Rp.800.000-Rp2.400.000

29 34,53 10 11,90 0 0 39 46,43

>Rp.2.400.000 33 39,29 9 10,71 0 0 42 50

D. Tindakan Swamedikasi Influenza

1. Terakhir kali responden mengalami sakit influenza

Hasil Penelitian dapat diketahui terakhir kali responden mengalami flu.

Responden yang paling banyak mengalami flu pada bulan April dengan

presentase 30%. Pada bulan April tahun 2012 terjadi musim pancaroba sehingga

menyebabkan sakit flu. Pada musim pancaroba penyakit flu rentan diderita oleh

masyarakat karena perubahan suhu di siang dan malam hari, misalnya pada siang

hari udaranya sangat panas dan pada malam hari udaranya sangat dingin apabila

kekebalan tubuh seseorang menurun maka rentan untuk mengalami sakit flu.

Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel IX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

63

Tabel IX. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Responden Mengalami Sakit Influenza

NoBulan saat mengalami flu

Jumlahresponden

Presentase%

1 Agustus 2011 1 1

2 November 2011 3 3

3 Desember 2011 5 6

4 Januari 2012 5 6

5 Februari 2012 6 7

6 Maret 2012 15 18

7 April 2012 25 30

8 Mei 2012 15 18

9 Tidak ingat 9 11

Total 84 100

2. Hal yang pertama dilakukan ketika mengalami sakit influenza

Pada saat responden mengalami sakit flu, tindakan yang dilakukan

bermacam-macam, ada yang tidak berbuat apa-apa, langsung berobat ke tenaga

medis, namun sebagian besar berusaha melakukan pengobatan sendiri atau

swamedikasi. Responden yang hanya mendiamkan saja penyakit flu yang

dideritanya mempunyai asumsi, bahwa tanpa perlakuan apapun, gejala penyakit

tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Memang pada dasarnya, penyakit flu

dapat sembuh tanpa pengobatan khusus yaitu dengan istirahat yang cukup dan

mengurangi kegiatan yang melelahkan, makan secara teratur, maka mekanisme

pertahanan tubuh secara alami akan mengembalikan badan ke keadaan normal

dalam beberapa hari, kecuali terjadi komplikasi atau infeksi sekunder. Gejala flu

yang cukup ringan akan lebih cepat hilang dibandingkan gejala yang lebih berat

walaupun tanpa perlakuan dengan obat tertentu, asalkan diimbangi dengan

istirahat dan makan secara teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

64

Berdasarkan diagram dapat diketahui presentase tindakan yang pertama

kali dilakukan responden saat pertama kali mengalami flu. Responden yang

melakukan tindakan non farmakologi dengan presentase 67%, kemudian

responden yang mengkonsumsi obat flu dengan presentase 64%. Responden

melakukan tindakan non farmakologi misalnya istirahat yang cukup, makan

teratur, minum banyak air putih, makan buah segar yang banyak mengandung

vitamin hal ini sudah tepat, apabila sakit flu yang dialami belum sembuh maka

responden mengkonsumsi obat flu.

Gambar 13. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Hal Pertama yang Dilakukan Ketika Mengalami Flu

67%64%

8% 6%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Non farmakologi Minum obat Kedokter/puskesmas

Tidak melakukanapa-apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

65

3. Produk obat influenza yang paling sering digunakan responden

Produk obat flu yang beredar di pasaran sangat beragam dan banyak

diiklankan di media elektronik maupun cetak. Tersedianya banyak produk obat flu

tanpa resep menjadi bagian penting dalam pengobatan mandiri.

Donatus (2000) menyatakan bahwa pengunaan obat tanpa resep pada hakekatnya

ditujukan untuk gejala-gejala penyakit ringan dan mudah diobati. Pengetahuan

yang cukup seharusnya dimiliki oleh penderita flu sehingga dapat memilih obat

flu tanpa resep dengan tepat. Responden yang pengetahuannya tentang obat-obat

sangat terbatas, rentan terjadi ketidakrasionalan dalam memilih dan menggunakan

obat tanpa resep dalam hal ini adalah obat flu tanpa resep karena pengaruh

persuasif dari iklan.

Influenza tergolong penyakit simptomatis, yang dapat sembuh dengan

sendirinya. Dengan demikian, sistem pengobatannya hanya bersifat paliatif

(meringankan gejala). Obat-obat bebas maupun obat bebas terbatas untuk

menghilangkan gejala penyakit influenza yang beredar dipasaran pada umunnya

mengandung obat-obat antihistamin, dekongestan, analgesik-antipiretik untuk

meredakan dan mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit influenza.

Berdasarkan tabel responden yang paling menggunakan obat flu paling

banyak dengan merk decolgen® sebanyak dengan presentase 18%. Masyarakat

menggunakan obat decolgen® karena obat ini dirasa masyarakat manjur, untuk

dikonsumsi, dan kecocokan masyarakat untuk mengkonsumsi obat ini artinya

ketika pernah mengonsumsi obat dan kemudian sembuh, maka responden akan

menggunakan obat yang sama jika terkena sakit flu lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

66

Masyarakat cenderung menggunakan obat-obatan sintetik yang banyak beredarkarena mudah didapat.

Tabel X. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan Item PertanyaanProduk Obat Flu yang Digunakan Ketika Mengalami Influenza

No Obat Jumlah Presentase (%)

1 Decolgen® 15 18

2 Procold cold & flu® 13 15

3 Neozep forte® 10 12

4 Mixagrip® 10 12

5 Sanaflu® 9 11

6 Intunal forte® 8 10

7 Paratusin® 6 7

8 Panadol cold & flu® 4 5

9 Sanmol® 4 5

10 Stop cold® 2 2

11 Ultraflu® 1 1

12 Tolak angin® 1 1

13 Parasetamol 1 1

Total 84 100

.

4. Jumlah tablet perkonsumsi

Pemakaian obat flu sangat penting sekali terutama dalam penentuan

dosis. Untuk mengetahui cara pemakain obat flu sudah tertera pada etiket atau

kemasan obat. Sehingga responden dapat membaca informasi yang tertera

tentang cara pemakaian.

Didapat presentase responden yang paling banyak mengkonsumsi obat

flu 1 tablet sekali minum sebesar 97%. Responden sudah tepat dalam

menggunakan dosis obat flu yaitu 1 tablet sekali minum apabila penggunaan dosis

berlebihan dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping dalam pemakaian obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

67

flu. Kemudian penggunaan obat flu kurang dari dosis yang dianjurkan dirasa tidak

akan efektif dan tidak memberi efek maksimal untuk penyembuhan.

Gambar 14. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Jumlah Tablet yang Dikonsumsi Sekali Minum

5. Frekuensi konsumsi obat perhari

Dalam pemakaian obat sangat penting untuk mempercepat

penyembuhan. Cara pemakaian obat flu sudah tertera dalam kemasan obat atau

etiket. Responden yang tidak mengkonsumsi obat flu, mempunyai keyakinan

bahwa flu dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, penyakit flu dapat sembuh

tanpa pengobatan khusus yaitu dengan istirahat yang cukup, makan secara teratur.

Pemakaian dosis parasetamol 500 mg 3 x sehari atau asetosal 300 – 500 mg 3 x

sehari (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2007)

Didapat presentase responden yang mengkonsumsi obat flu dalam sehari.

Responden yang paling banyak mengkonsumsi obat flu 3 kali sehari dengan

97%

1% 1% 0% 1%0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

68

presentase 65%, diikuti 2 kali sehari dengan presentase 30%, selanjutnya 1 kali

sehari dengan presentase 4%. Pemakaian 3 kali sehari sudah sesuai dengan aturan

pemakaian obat flu, apabila pemakaian yang berlebih akan menimbulkan efek

samping. Pemakaian obat flu 3 kali sehari dirasa sudah cukup untuk mempercepat

penyembuhan sakit flu. Apabila penggunaan obat flu 2 kali sehari dan 1 kali

sehari boleh dilakukan apabila gejala yang dialami sudah agak hilang dan sakit flu

yang dialami sudah hampir sembuh karena pemakaiannya sudah memberi efek.

Gambar 15. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Mengkonsumsi Obat Influenza Perhari

6. Waktu konsumsi obat

Waktu mengkonsumsi obat flu sangat penting kaitannya dengan

ketepatan responden dalam mengkonsumsi obat flu. Ada obat yang dapat

65%

30%

4% 0% 1%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

3 kali 2 kali 1 kali lebih dari 3 kali tidakmengkonsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

69

mengiritasi lambung sehingga harus diminum sesudah makan sehingga responden

disarankan harus membaca informasi yang tertera pada kemasan atau etiket.

Dapat diketahui waktu mengkonsumsi obat. Responden yang paling

banyak mengkonsumsi obat flu sesudah makan sebanyak dengan presentase 90%,

kemudian diikuti sebelum makan dengan presentase 6%, selanjutnya bersamaan

makan dengan presentase 2%. Responden sudah tepat dalam pemakaian obat flu

yaitu mengkonsumsi obat flu setelah makan, apabila obat flu dikonsumsi sebelum

makan dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping.

Gambar 16. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Waktu Mengkonsumsi Obat Influenza

7. Sumber informasi obat

Sumber informasi tentang obat flu tanpa resep sangat bervariasi.

Keluarga, tetangga, sanak saudara, apoteker, dokter merupakan kelompok acuan

yang mempunyai pengaruh secara langsung pada diri responden dalam memilih

obat flu tanpa resep yang akan digunakan.

90%

6% 2% 2%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sesudah makan Sebelum makan Bersamaan makan Tidakmengkonsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

70

Dapat diketahui responden yang paling banyak mendapatkan sumber

informasi untuk memilih obat flu dari apoteker dengan presentase 41%,

kemudian diikuti sumber informasi dari dokter dengan presentase 27%,

selanjutnya sumber informasi dari keluarga dengan presentase 26%. .

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tampak bahwa farmasis merupakan

sumber informasi yang utama. Responden mendapat informasi dari apoteker

sudah tepat karena apoteker merupakan tempat berkonsultasi mengenai obat flu

yang akan digunakan dan dikonsumsi oleh responden. Selain itu sumber informasi

yang didapat diperoleh dari dokter, hal ini dilakukan apabila gejala sakit flu yang

ditangani dengan swamedikasi belum reda maka harus datang ke tenaga ahli

seperti dokter.

Gambar 17. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Sumber Informasi Obat Influenza

8. Tempat pembelian obat

Sebagian besar produk obat influenza yang beredar dapat diperoleh tanpa

resep dokter. Obat-obat yang dapat diperoleh bebas baik di apotek, toko obat,

warung. Obat influenza yang harus diperoleh dengan resep dokter biasanya untuk

41%

27% 26%

6%0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

Apoteker Dokter Keluarga Iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

71

faktor resiko tinggi yaitu kehamilan, menyusui, anak-anak, manula, gagal ginjal,

gagal hati, riwayat alergi obat.

Obat flu tanpa resep yang ada di toko obat lebih beragam jumlahnya dan

lebih terjamin daripada di warung, tetapi kebenaran informasi yang diberikan

masih tergantung pada siapa yang memberikan informasi. Warung merupakan

outlet obat yang paling mudah dicapai oleh masyarakat, baik karena jaraknya

dekat maupun dengan uang yang sedikit sudah bisa memperoleh obat. Biasanya

obat-obat yang dijual di warung dan toko obat adalah untuk keluhan sakit yang

diketahui jelas oleh orang awam seperti demam, batuk, flu, pegel linu, sakit

kepala, dan lain-lain. Apotek menyediakan obat flu yang sangat beragam

dibanding dengan obat flu yang ada di warung maupun toko obat serta kebenaran

informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dapat diketahui responden yang paling banyak membeli obat flu di

apotek sebesar 77%, kemudian diikuti toko obat dengan presentase 11%,

selanjutnya diikuti warung dengan presentase 10%. Mengingat obat bebas dan

bebas terbatas dapat digunakan dalam swamedikasi sakit flu, maka kemungkinan

tempat untuk memperoleh obat menjadi lebih besar. Apabila yang digunakan

adalah obat keras, maka hampir dapat dipastikan obat diperoleh lewat apotek.

Pembelian obat oleh responden paling banyak di apotek, hal ini sudah tepat

dilakukan oleh responden karena membeli obat flu di apotek bisa langsung

berkonsultasi dengan apoteker mengenai pemilihan obat flu yang tepat, dosis obat

flu. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam gambar 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

72

Gambar 18. Distribusi Jumlah Responden (%) Berdasarkan ItemPertanyaan Tempat Pembelian Obat Influenza

Diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa responden yaitu

bapak atau ibu sudah berperilaku baik terkait dengan pengetahuan yang dimiliki

baik, sikap yang dimiliki baik, serta tindakan dalam melakukan swamedikasi

sudah baik.

77%

11% 10% 2% 0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Apotek Toko obat Warung Lainnya(Dokter)

Internet atauOnline

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Karakteristik demografi masyarakat secara mayoritas yaitu tingkat pendidikan

SMA dengan presentase tertinggi 52%, sebesar 36% bekerja sebagai pegawai

swasta, dengan penghasilan >Rp. 2.400.000 sebesar 50%.

2. Pengetahuan swamedikasi influenza dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan

pendapatan. Pengetahuan responden dengan presentase:

Pengetahuan tinggi : 91,67%,

Pengetahuan sedang : 8,33%.

Pengetahuan rendah : 0%.

3. Sikap masyarakat tidak dipengaruhi oleh apapun baik tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan, tingkat pendapatan. Sikap masyarakat dengan presentase:

Sikap tinggi : 77,38%

Sikap sedang : 22,62%.

Sikap rendah : 0%

4. Tindakan masyarakat dalam melakukan swamedikasi:

flu banyak dialami pada bulan April 2012 : 30%

hal yang pertama yang dilakukan yaitu non farmakologi : 67%

obat yang paling banyak dikonsumsi yaitu decolgen® : 18%,

jumlah tablet perkonsumsi yaitu 1 tablet sekali minum : 97%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

74

frekuensi konsumsi obat 3 kali sehari : 65%

waktu mengkonsumsi obat sesudah makan : 90%

sumber informasi yang didapat dari apoteker : 41%

tempat pembelian obat flu di apotek : 77%.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat disarankan. Perlu

adanya edukasi kepada masyarakat terkait dengan pemberian obat kombinasi

untuk sakit influenza.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

75

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012, OIAT Saluran Nafas Badan Pengawasan Obat &Makanan,

www.pom.go.id/public/publikasi/kompendia/berkas-pdf/saluran nafas.Pdf,

diakses tanggal 27 Februari 2012.

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Budi, T.P., 2006, SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik, Penerbit Andi,

Yogyakarta, 77-79, 170-180.

Brooks, Butel, & Morse, 2001, Jawets, Melnick, & Adelberg’s Medical

Microbiology, Lange Medical Books, Mc Graw-Hill, 459, 465, 467.

Covington, T.R., 2000, Self Care and Non Prescripton Pharmacotherapy,

Handbook Of Nonprescription Drugs, 12th ed, American Pharmacists

Association, Washington DC, 4-10.

Dahlan, S., 2004, Statistik utuk Kedokteran dan Kesehatan, cetakan 1, PT Arkans,

Jakarta, 46-56, 62-72, 78-84

Dhammesta, B.S., dan Handoko, H.T., 2000, Manajemen Pemasaran; Analisa

Perilaku Konsumen, edisi 1, BPFE, Yogyakarta, 25-54.

Dipiro, J.P., 2008, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 7th Edition,

Medical, New York, 1791-1798.

Direktorat Jendral Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan

Alat Kesehatan, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas

Terbatas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jendral Bina Kefarmasian, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di

Puskesmas Tahun 2007, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta.

Donatus, I.A., 2000, Globalisasi dan Orientasi Baru Pelayanan Farmasi

Komunitas, Upaya Peningkatan Peran Apoteker, Seminar Sehari Dampak

Globalisasi Ekonomi dan Farmasi Terhadap Hak dan Kewajiban

Farmasis dan Konsumen, Lembaga Kajian Farmasi Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Mario, T.M., 2006, SPSS untuk Penelitian, Ardana Media, Jakarta, 55-111.

Nawawi, H., 2007, Metodologi penelitian Bidang Sosial, Cetakan 12, Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta, 141-144, 164.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

76

Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT Rineka

Cipta, Jakarta.

Sarwono, S.W., 2007, Sosial Kesehatan, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta, 1-2, 31-38.

Sugiyono, 2008, Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Jawa Barat, 61-62.

Tjay dan Rahardja, 2002, Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek

Sampingnya, edisi 5, Gramedia, Jakarta.

Tjay dan Rahardja, 2010, Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari- Hari,

Gramedia, Jakarta, iv – xii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

77

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Farmasi Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

78

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian BAPEDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

79

Lampiran 3. Surat Izin Lanjutan Penelitian BAPEDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

80

Lampiran 4. Peta Pedukuhan Krodan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

81

Lampiran 5. Peta Pedukuhan Krodan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

82

Lampiran 6. Validitas, Reliabilitas Pengetahuan dan Sikap.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00003 36.1667 11.661 .460 . .717

VAR00004 36.6667 11.540 .304 . .733

VAR00005 36.9000 10.300 .417 . .774

VAR00006 36.2000 11.614 .424 . .718

VAR00008 36.2000 11.200 .421 . .701

VAR00009 36.3667 11.826 .412 . .737

VAR00011 36.1667 11.523 .565 . .712

VAR00012 36.2333 11.013 .562 . .796

VAR00013 36.1667 11.661 .346 . .717

VAR00014 34.6333 10.723 .316 . .775

VAR00015 33.6000 10.386 .304 . .785

VAR00016 33.5000 9.983 .456 . .764

VAR00017 34.0333 8.516 .528 . .729

VAR00018 33.3333 10.851 .332 . .797

VAR00019 33.4333 9.771 .354 . .773

VAR00020 33.6333 10.240 .350 . .778

VAR00021 33.9667 8.447 .665 . .705

VAR00022 34.0667 9.857 .330 . .700

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda

0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

83

Reliabilitas Pengetahuan dan Sikap.

Lampiran 7 . Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan

Tests of Normality

grup

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 1 .111 84 .000 .974 84 .017

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 8. Uji Normalitas Variabel Sikap

Tests of Normality

Grup

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 1 .110 84 .001 .977 84 .024

a. Lilliefors Significance Correction

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.765 .772 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

84

Lampiran 9. Lembar Kuesioner

SURVEI PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI

UNTUK INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012

Oleh : Franciska WilliasariNIM : 088114037

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARAMA

YOGYAKARTA2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

85

A. Demografi karakteriktik responden .B. Petunjuk

Dimohon untuk menjawab pertanyaan dibawah ini secara lengkap dengan mengisi ataulingkarilah jawaban yang sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya!

1. Pendidikan terakhir :a. Tidak bersekolahb. SDc. SLTP/SMPd. SLTA/SMA/SMKe. PerguruanTinggi

2. Pekerjaan :a. Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRIb. Pegawai Swastac. Wiraswasta/pedagangd. Petani/buruhe. Ibu Rumah Tangga

3. Penghasilan keluarga per bulan :a. DibawahRp 800.000,00b. Rp 800.000,00 – Rp 2.400.000,00c. Diatas Rp 2.400.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

86

C. Lingkarilah jawaban yang menurut anda paling benar dan sesuai dengan keadaan andayang sebenarnya!

Keterangan :Jika saya menjawab Ya : menyatakan bahwa pernyataan tersebut sesuai denganpengetahuan yang saya miliki.Jika saya menjawab Tidak : menyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai denganpengetahuan yang saya miliki.

No PernyataanJawaban

PENGETAHUAN

1 Flu disebabkan karena virus dan

penurunan kekebalan tubuh.Ya Tidak

2 Gejala flu antara lain sakit

kepala, demam, hidung

tersumbat, batuk kering.

Ya Tidak

3 Pengobatan sendiri adalah

tindakan pemakaian obat tanpa

resep dokter.

Ya Tidak

4 Salah satu komposisi obat flu

yaitu CTM berfungsi untuk

mengurangi bersin-bersin.

Ya Tidak

5 Flu biasanya disertai dengan rasa

nyeri dipersendian seluruh tubuh.Ya Tidak

6 Pemakaian dosis paracetamol

untuk orang dewasa adalah 3-4

x sehari 1 tablet (500 mg).

Ya Tidak

7 Obat flu dapat terus dikonsumsi

walaupun gejala yang timbul

sudah hilang.

Ya Tidak

8 CTM dalam obat flu dapat

menyebabkan kantuk, sehingga

pengguna tidak boleh

mengendarai kendaraan

bermotor.

Ya Tidak

9 Flu merupakan penyakit ringan

yang dapat sembuh denganYa Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

87

sendirinya.

10 Obat flu dapat dibeli oleh pasien

tanpa resep dokterYa Tidak

11 Sakit flu adalah penyakit yang

biasanya berhubungan dengan

jantung.

Ya Tidak

12 Penyakit flu akan menular

dengan cepat.Ya Tidak

13 Selama minum obat flu (yang

mengandung CTM) boleh

mengendarai kendaraan

bermotor.

Ya Tidak

D. Lingkarilah jawaban yang menurut anda paling benar dan sesuai dengan keadaan andayang sebenarnya.

Keterangan :STS: Sangat Tidak Setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yangdiajukan).TS : Tidak Setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yangdiajukan).S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang diajukan).SS : Sangat Setuju (bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan).

PERNYATAAN SIKAP

1 Saya lebih suka periksa ke dokter

daripada beli obat dan mengobati

sendiri sakit flu yang saya alami.

SS S TS STS

2 Saya akan memilih obat sesuai

dengan gejala penyakit yang saya

rasakan.

SS S TS STS

3 Saya akan menggunakan obat flu

sesuai dengan anjuran yang tertera

pada etiket atau kemasan obat.

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

88

4 Saya tidak khawatir akan efek

samping obat sakit flu.SS S TS STS

5 Saya akan memperhatikan

informasi dan tanggal kadaluarsa

pada kemasan obat ketika

membeli atau menggunakan obat.

SS S TS STS

6 Saya akan meminum obat sakit flu

dengan dosis yang berlebih dari

yang dianjurkan dalam kemasan

obat.

SS S TS STS

7 Menurut saya, membaca informasi

yang tertera pada kemasan obat flu

hanya membuang-buang waktu.

SS S TS STS

8 Saya akan memakai masker untuk

menghindari penularan.SS S TS STS

9 Saya merasa tidak perlu bertanya

kepada orang lain yang lebih ahli

ketika saya ingin mengkonsumsi

obat flu.

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

89

TINDAKANE. Berilah tanda centang (˅) yang menurut anda paling benar dan sesuai dengan keadaan

anda yang sebenarnya ( boleh mengisi lebih dari satu jawaban)!

1. Kapan terakhir kali anda mengalami sakitflu..................................................................................................

2. Yang pertama kali saya lakukan ketika mengalami sakit fluadalah..................................................................................................................................................................................................

3. Ketika sakit flu saya biasanya menggunakan obat flu dengan merek Decolgen®Mixagrip® Procold cold & flu® Panadol cold & flu® Sanaflu® Intunal forte® Paratusin® Neozep forte®Lainnya(sebutkan)...................................................................

4. Saya biasanya mengkonsumsi obat sakit flu...................... tablet sekali minum. 1 tablet 3 tablet 2 tablet lebih dari 3 tablet

5. Saya biasannya mengkonsumsi obat sakit flu..................... dalam sehari. 1 kali 3 kali 2 kali lebih dari 3 kali

6. Saya biasanya mengkonsumsi obat sakit flu......................... makan. Sebelum makan Sesudah makan Bersamaan/ saat makan

7. Untuk memilih obat saya biasanya bertanya kepada Keluarga/tetangga/sanaksaudara Dokter Apoteker Iklan elektronik (TV, radio) Lainnya (sebutkan)……………………………………..

8. Untuk membeli obat flu saya biasanya pergi keWarung Toko obat Lewat internet atau online Apotek Lainnya (sebutkan)……………………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

89

Lampiran 10. Hasil Karakteristik Demografi dan Pengetahuan Responden

No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Pengetahuan

Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 D A C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

2 D A A 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

3 E B B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

4 E A C 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 10

5 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 9

6 D E A 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

7 D E A 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

8 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

9 D A B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11

10 D A B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

11 E A B 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 9

12 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

13 D B B 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

14 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10

15 D C B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

16 D E B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

17 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 9

18 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

19 C C B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10

20 D C B 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9

21 D B B 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9

22 D B B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

23 D E B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

24 D A C 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10

25 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

26 D C B 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10

27 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10

28 C E B 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10

29 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

30 D B B 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

31 E E C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

32 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

33 D A B 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11

34 D E B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

35 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

36 E B C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

37 D A B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

90

No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Pengetahuan

Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

38 D B B 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10

39 D E B 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10

40 E C C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

41 E A B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

42 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

43 E A B 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 8

44 C E B 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9

45 E E C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

46 D E B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11

47 D C B 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

48 E A C 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

49 D A B 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11

50 D E C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

51 D B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

52 E B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

53 E B C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

54 D B C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

55 E B C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10

56 D B B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

57 D A B 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10

58 E B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

59 D C B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

60 E A C 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

61 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

62 E A C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

63 D E B 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10

64 E B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

65 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

66 E A C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10

67 E A C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

68 E B C 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11

69 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

70 E C C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

71 D B C 1 1 1 1 0 2 1 1 1 0 1 1 0 11

72 E A C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

73 E E C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

74 D E B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

75 E C C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

76 D C C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11

77 D E C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

78 D E B 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

91

No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Pengetahuan

Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

79 E B C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

80 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

81 E E C 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

82 D B C 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

83 D B B 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

84 E A C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

92

Lampiran 11. Hasil Karakteristik Demografi dan Sikap Responden

No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Sikap

Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 D A C 2 4 4 2 4 3 3 3 3 28

2 D A A 1 4 4 2 4 3 3 3 3 27

3 E B B 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33

4 E A C 1 3 4 4 4 4 4 3 3 30

5 D B B 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29

6 D E A 3 4 4 4 4 4 4 3 2 32

7 D E A 3 4 4 4 4 4 4 4 2 33

8 E A C 1 4 3 2 3 4 3 2 2 24

9 D A B 1 4 4 3 3 3 3 3 3 27

10 D A B 3 3 4 3 4 4 3 3 3 30

11 E A B 1 4 4 3 4 4 3 3 3 29

12 E B C 1 4 4 4 3 4 4 4 3 31

13 D B B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33

14 D B B 1 4 4 3 4 4 3 3 3 29

15 D C B 3 4 4 2 4 4 4 2 2 29

16 D E B 3 3 4 1 4 4 3 2 2 26

17 D B B 2 4 4 3 4 4 4 4 4 33

18 E B C 3 3 4 3 4 4 4 2 3 30

19 C C B 3 3 4 3 4 3 4 3 3 30

20 D C B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33

21 D B B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33

22 D B B 2 4 4 2 3 4 3 4 3 29

23 D E B 2 4 3 2 4 4 3 4 3 29

24 D A C 2 4 4 3 4 4 3 3 3 30

25 E A C 2 4 4 3 4 4 3 3 2 29

26 D C B 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33

27 D B B 2 3 4 3 4 4 4 4 3 31

28 C E B 3 3 3 3 4 3 3 2 2 26

29 D B B 3 3 3 2 4 4 3 2 3 27

30 D B B 4 3 3 2 4 3 3 2 3 27

31 E E C 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26

32 E B C 3 4 4 2 4 3 3 3 3 29

33 D A B 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33

34 D E B 3 4 3 2 4 4 2 3 3 28

35 E B C 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35

36 E B C 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34

37 D A B 2 3 3 3 4 4 4 4 3 30

38 D B B 3 1 4 2 4 4 2 2 3 25

39 D E B 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27

40 E C C 3 4 4 2 4 3 3 4 2 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

93

No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Sikap

Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9

41 E A B 2 3 3 3 4 4 4 4 4 31

42 D B B 2 3 4 3 4 3 4 1 4 28

43 E A B 2 3 3 4 3 4 3 3 3 28

44 C E B 1 3 4 3 4 4 4 4 4 31

45 E E C 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30

46 D E B 3 4 3 4 4 4 4 3 2 31

47 D C B 2 4 4 3 4 4 4 4 3 32

48 E A C 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33

49 D A B 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34

50 D E C 2 4 4 3 4 3 4 3 4 31

51 D B C 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27

52 E B C 2 3 3 3 4 3 3 3 4 28

53 E B C 1 3 3 2 4 2 4 4 1 24

54 D B C 2 4 4 3 4 4 3 3 3 30

55 E B C 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26

56 D B B 2 4 4 3 4 3 3 3 3 29

57 D A B 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27

58 E B C 3 4 3 2 4 4 3 4 2 29

59 D C B 3 4 3 3 4 4 3 4 2 30

60 E A C 1 3 2 4 4 4 4 3 4 29

61 E A C 2 3 3 4 4 4 4 4 4 32

62 E A C 2 4 3 3 3 4 3 4 2 28

63 D E B 2 3 3 3 4 4 3 3 3 28

64 E B C 3 3 3 2 4 3 3 2 3 26

65 E A C 2 3 4 4 4 3 4 4 3 31

66 E A C 3 3 3 4 4 4 3 3 3 30

67 E A C 3 3 3 1 3 3 3 4 3 26

68 E B C 2 3 4 3 4 4 4 4 3 31

69 E A C 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34

70 E C C 1 4 4 4 4 4 4 4 4 33

71 D B C 1 3 3 3 3 4 4 4 4 29

72 E A C 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28

73 E E C 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27

74 D E B 3 3 4 3 4 4 4 3 4 32

75 E C C 3 3 3 3 3 4 3 3 2 27

76 D C C 3 4 3 3 4 4 3 3 3 30

77 D E C 3 3 4 3 4 4 4 4 3 32

78 D E B 2 3 3 2 4 1 4 3 3 25

79 E B C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

80 E A C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

81 E E C 3 4 4 3 3 4 4 3 4 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

94

No Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Sikap

Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9

82 D B C 2 3 4 1 4 4 4 2 4 28

83 D B B 3 3 3 3 4 4 3 3 3 29

84 E A C 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

95

Lampiran 12. Tindakan yang dilakukan saat mengalami flu

No

TINDAKAN

Pernyataan 1 Pernyataan 2

1 Maret 2012 Minum obat

2 Tidak ingat minum obat

3 15 April 2012

4 Desember 2011 istirahat, makan cukup, minum vitamin

5 Maret 2012 minum obat

6 April 2012 minum obat, istirahat

7 Maret 2012 minum obat, istirahat

8 Tidak ingat

9 April 2012 ke puskesmas

10 Maret 2012 minum obat

11 Mei 2012 minum obat

12 April 2012 minum obat

13 Mei 2012 minum obat

14 Mei 2012 minum obat

15 Tidak ingat minum obat

16 Agustus 2011 minum air putih

17 Maret 2012 minum obat

18 Mei 2012 Tidur

19 Februari 2012 istirahat, minum vitamin

20 Mei 2012 minum obat

21 April 2012 minum obat

22 April 2012 minum obat

23 April 2012 minum obat, kerokan

24 Maret 2012 minum vitamin

25 Maret 2012 minum vitamin

26 April 2012 minum obat

27 Mei 2012 minum obat

28November 2011

istirahat, minum vitamin

29 Mei 2012 minum obat, minum air putih

30 April 2012 Istirahat

31 Tidak ingat

32 April 2012 minum obat

33 Mei 2012 makan teratur, istirahat, minum obat

34 Tidak ingat makan teratur, istirahat

35 Mei 2012 minum obat

36 Februari 2012 minum vitamin

37 April 2012 minum obat

38 Mei 2012 minum obat

39 Maret 2012 istirahat, minum air putih, minum obat

40 Mei 2012 minum obat

41 Tidak ingat istirahat, minum obat

42 Maret 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

96

NoTINDAKAN

Pernyataan 1 Pernyataan 2

43 April 2012 ke dokter

44 Tidak ingat istirahat, ke dokter

45 November 2011 istirahat, minum obat, makan buah

46 April 2012 minum redoxon, minum banyak air putih

47 April 2012 minum obat flu

48 Februari 2012 minum obat flu, mandi dengan air hangat

49 Februari 2012 minum obat flu

50 Maret 2012 minum obat flu

51 Maret 2012 minum vitamin

52 Februari 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur

53 April 2012 minum obat flu, makan yang teratur

54 Mei 2012 minum obat flu

55 Januari 2012 minum obat flu

56 Mei 2012 minum obat flu

57 Desember 2011 makan teratur

58 April 2012 minum obat flu

59 Mei 2012 makan teratur, minum banyak air putih, istirahat

60 20 April 2012 pergi ke dokter

61 Januari 2012 makan teratur,bila belum sembuh pergi ke dokter

62 Desember 2012 periksa ke dokter

63 Maret 2012 Istirahat

64 April 2012 minum obat flu

65 April 2012 banyak minum air putih, istirahat

66 April 2012 pergi ke dokter

67 Desember 2012 minum obat flu

68 Februari 2012 minum obat flu

69 02 April 2012 minum obat flu

70 Maret 2012 minum obat flu

71 18 April 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur

72 April 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur

73 Tidak ingat

74 April 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur

75 November 2011 menggunakan minyak angin

76 28 Maret 2012 minum obat flu

77 Tidak ingat minum obat flu, istirahat, makan teratur

78 Januari 2012 minum obat, istirahat

79 April 2012 minum obat flu, istirahat.

80 Januari 2012 minum obat flu

81 Maret 2012 minum obat flu, istirahat

82 Januari 2012 minum obat flu, istirahat, makan teratur

83 Desember 2012 Istirahat

84 Mei 2012 minum obat, banyak minum air putih, istirahat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

97

No

TINDAKAN

Pernyataan 3

Decolgen MixagripProcoldcold&flu

Panadolcold&flu Sanaflu

Intunalforte Paratusin

Neozepforte Lainnya

1 v

2 v

3 V

4 v

5 v v v v v

6 V

7 v

8 v

9 v

10 v

11resepdokter

12 v

13 v

14

15 v

16 V

17 v

18 v

19 v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

98

No

TINDAKAN

Pernyataan 3

Decolgen MixagripProcold

cold&fluPanadolcold&flu Sanaflu

Intunalforte Paratusin

Neozepforte Lainnya

20 v

21 V

22 v

23 tolak angin

24 sanmol

25 Stop cold

26 v

27 V

28 parasetamol

29 v

30 v v

31 v

32 v

33resepdokter

34 sanmol

35 v

36 v

37 v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

99

No

TINDAKAN

Pernyataan 3

Decolgen MixagripProcoldcold&flu

Panadolcold&flu Sanaflu

Intunalforte Paratusin

Neozepforte Lainnya

38 v v v v

39 sanmol

40 Ultraflu

41 v

42 v v

43 v

44 v

45 v

46 v

47 v

48 v

49 v

50 v

51 v

52 v

53 v

54 v v

55 v

56 v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

100

No

TINDAKAN

Pernyataan 3

Decolgen MixagripProcoldcold&flu

Panadolcold&flu Sanaflu

Intunalforte Paratusin

Neozepforte Lainnya

57 v

58 v

59 v

60 V

61 v v

62

63 v

64 V

65 v

66 v

67 v

68 v

69 v

70 v

71 v

72 v

73 v

74 stop cold

75 v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

101

No

TINDAKAN

Pernyataan 3

Decolgen MixagripProcold

cold&fluPanadolcold&flu Sanaflu

Intunalforte Paratusin

Neozepforte Lainnya

76 V

77 V

78 v

79 sanmol

80 v

81 v

82 v

83 v

84 v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

102

No

TINDAKAN

Pernyataan 4 Pernyataan 5

1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x

1 v v

2 v v

3 v v

4 v v

5 v v

6 v v

7 v v

8 v v

9 v v

10 v v

11 v v

12 v v

13 v v

14 v v

15 v v

16 v v

17 v v

18 v v

19 v v

20 v v

21 v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

103

No

TINDAKAN

Pernyataan 4 Pernyataan 5

1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x

22 v v

23 v v

24 v v

25 v v

26 v v

27 v v

28 v v

29 v v

30 v v

31 v v

32 v v

33 v v

34

35 v v

36 v v

37 v v

38 v v

39 v v

40 v v

41 v v

42 v v

43 v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

104

No

TINDAKAN

Pernyataan 4 Pernyataan 5

1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x

44 v v

45 v v

46 v v

47 v v

48 v v

49 v v

50 v v

51 v v

52 v v

53 v v

54 v v

55 v v

56 v v

57 v v

58 v v

59 v v

60 v v

61 v v

62 v v

63 v v

64 v v

65 v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

105

No

TINDAKAN

Pernyataan 4 Pernyataan 5

1 tab 2 tab 3 tab > 3 tab 1x 2x 3x >3x

66 v v

67 v v

68 v v

69 v v

70 v v

71 v v

72 v v

73 v v

74 v v

75 v v

76 v v

77 v v

78 v v

79 v v

80 v v

81 v v

82 v v

83 v v

84 v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

106

No

TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN

Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8

Sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya

1 v v v

2 v v v

3 v v v

4 v v v

5 v v v

6 v v v

7 v v v

8 v v v

9 v v v

10 v v v

11 v v v

12 v v v

13 v v v

14 v v v

15 v v v

16 v v v

17 v v v

18 v v v

19 v v v

20 v v v

21 v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

107

No

TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN

Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8

sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya

22 v v v

23 v v v v

24 v v v

25 v v v

26 v v v

27 v v v

28 v v v

29 v v v

30 v v v

31 v v v

32 v v v

33 v v v v

34

35 v v v

36 v v v

37 v v v

38 v v

39 v v v

40 v v v

41 v v

42 v v v

43 v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

108

No

TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN

Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8

sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya

44 v v v

45 v v v

46 v v v

47 v v v v

48 v v v

49 v v v

50 v v v v

51 v v v

52 v v v v

53 v v v

54 v v v

55 v v v

56 v v v

57 v v v

58 v v v

59 v v v

60 v v

61 v v v v

62 v v v

63 v v v

64 v v v

65 v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

109

No

TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN

Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8

sebelum sesudah saat keluarga dokter apoteker iklan lainnya warung toko obat internet apotek lainnya

66 v v ke dokter

67 v v ke dokter

68 v v v

69 v v v

70 v v v

71 v v v

72 v v v

73 v v v

74 v v v

75 v v v

76 v v v

77 v v v

78 v v

79 v v v

80 v v v

81 v v v

82 v v V

83 v v V

84 v v v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

110

Lampiran 13. Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Responden

Descriptives

group Statistic Std. Error

nilai 2 Mean 2.4048 .06135

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 2.2827

Upper Bound 2.5268

5% Trimmed Mean 2.4339

Median 2.0000

Variance .316

Std. Deviation .56225

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Range 2.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -.238 .263

Kurtosis -.842 .520

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

111

Lampiran 14. Statistik Deskriptif Jenis Pekerjaan Responden

Group Statistic Std. Error

nilai 2 Mean 2.7619 .12169

95% Confidence Intervalfor Mean

Lower Bound 2.5199

Upper Bound 3.0039

5% Trimmed Mean 2.7910

Median 3.0000

Variance 1.244

Std. Deviation 1.11527

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Range 3.00

Interquartile Range 2.00

Skewness -.473 .263

Kurtosis -1.119 .520

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

112

Lampiran 15. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Pendidikan

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Pendidikan N Mean Rank

Pengetahuan SLTP?SMP 3 11.83

SLTA/SMA/SMK 44 37.10

Perguruan Tinngi 37 51.41

Total 84

Test Statisticsa,b

Pengetahuan

Chi-Square 12.933

df 2

Asymp. Sig. .002

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

113

Lampiran 16. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Pekerjaan

Kruskal-Wallis Test

Ranks

pekerjaan N Mean Rank

pengetahuan IBU RUMAH TANGGA 18 43.81

WIRASWASTA/PEDAGANG 10 35.85

PEGAWAI SWASTA 30 42.20

PNS/TNI/POLRI 26 44.50

Total 84

Test Statisticsa,b

pengetahuan

Chi-Square 1.065

df 3

Asymp. Sig. .785

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

114

Lampiran 17. Hasil Uji Statistika Pengetahuan dengan Penghasilan

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Penghasilan N Mean Rank

Pengetahuan <Rp.800.000 3 49.50

Rp.800.000-Rp.2.400.000 39 32.71

>Rp.2.400.000 42 51.10

Total 84

Test Statisticsa,b

Pengetahuan

Chi-Square 12.848

df 2

Asymp. Sig. .002

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Penghasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

115

Lampiran 18. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Pendidikan

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Pendidikan N Mean Rank

Sikap SLTP?SMP 3 37.67

SLTA/SMA/SMK 44 41.57

Perguruan Tinngi 37 44.00

Total 84

Test Statisticsa,b

Sikap

Chi-Square .326

df 2

Asymp. Sig. .850

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

116

Lampiran 19. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Pekerjaan

Kruskal-Wallis Test

Ranks

pekerjaan N Mean Rank

sikap IBU RUMAH TANGGA 18 38.36

WIRASWASTA/PEDAGANG 10 51.20

PEGAWAI SWASTA 30 40.82

PNS/TNI/POLRI 26 43.96

Total 84

Test Statisticsa,b

sikap

Chi-Square 2.052

df 3

Asymp. Sig. .562

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

117

Lampiran 19. Hasil Uji Statistika Sikap dengan Penghasilan

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Penghasilan N Mean Rank

Sikap <Rp.800.000 3 50.67

Rp.800.000-Rp.2.400.000 39 41.41

>Rp.2.400.000 42 42.93

Total 84

Test Statisticsa,b

Sikap

Chi-Square .433

df 2

Asymp. Sig. .806

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Penghasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · PERILAKU MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SWAMEDIKASI UNTUK SAKIT INFLUENZA DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

118

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Franciska Williasari yangmerupakan anak ke dua dari 3 bersaudara dari pasanganAntonius Sarina dengan Christiana Sri Suyatmi penulismempunyai 2 saudara kandung yaitu kakak perempuanbernama Veronika Tina Ariatmi dan adik perempuanbernama Monica Susi Diatmasari. Penulis lahir di Klaten, 17Maret 1990. Menempuh pendidikan TK di TK PertiwiDemakijo kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar di SDNegeri 1 Demakijo kemudian melanjutkan ke sekolahlanjutan tingkat pertama di SMP Negeri 2 Klaten dankemudian melanjutkan ke sekolah menengah atas di SMA

Negeri 1 Klaten. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan jenjang pendidikannya diFakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuhkuliah, penulis mengikuti kegiatan dikampus seksi konsumsi pada PanitiaPelepasan Wisuda Fakultas Farmasi, seksi acara pada Panitia Seminar ExploreYour Soft Skill Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI