PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN...

149
PERBEDAAN TINGKAT EMPATI PADA ORANG DEWASA YANG MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA HEWAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Ikma Edewelma NIM: 139114145 Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

PERBEDAAN TINGKAT EMPATI PADA ORANG DEWASA YANG

MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA

YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA HEWAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Ikma Edewelma

NIM: 139114145

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

MOTTO

Good Things, Take Time

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberkati, menyertai dan

menjadi sumber kekuatanku.

Keluarga, saudara, anjingku dan sugar gliderku tersayang yang sudah

memberikanku semangat untuk melalui hal-hal yang sulit untuk kuhadapi.

Sahabat-sahabatku yang senantiasa menghiburku dan mendengarkan keluh

kesahku.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

PERBEDAAN TINGKAT EMPATI PADA ORANG DEWASA YANG

MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA

YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA HEWAN

Ikma Edewelma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat empati antara

orang dewasa yang memelihara hewan di masa kecil dengan orang dewasa yang

tidak pernah memelihara hewan. Hipotesis yang diajukan yaitu tingkat empati

pada orang dewasa yang memelihara hewan di masa kecil lebih tinggi jika

dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak pernah memelihara hewan. Subjek

penelitian ini berjumlah 322 orang yang terdiri dari 161 orang dewasa yang

memelihara hewan di masa kecil dan 161 orang dewasa yang tidak pernah

memelihara hewan. Data diperoleh dengan menggunakan skala empati. Pengujian

realibilitas skala empati dengan menggunakan koefisien realibilitas Alpha

Cronbach dan diperoleh hasil 0,928 dari 42 item dengan rentang indeks

diskriminasi aitem total antara 0,306 hingga 0,714. Data dianalisis menggunakan

Uji Mann-Whitney. Hasil menyatakan nilai p < 0,05 yaitu 0,003 < 0,05. Hal

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat empati yang signifikan

pada orang dewasa yang memelihara hewan di masa kecil bila dibandingkan

dengan orang yang tidak pernah memelihara hewan, dimana orang dewasa yang

memelihara hewan di masa kecil memiliki tingkat empati yang lebih tinggi, dilihat

dari perbandingan dengan nilai meanorang dewasa yang tidak pernah memelihara

hewan (125,80 > 122,38).

Kata kunci: empati, memelihara hewan, tidak memelihara hewan.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

THE DIFFERENCE OF EMPATHY DEGREE BETWEEN ADULT WHO

HAVE A PET AT CHILDHOOD AND ADULT WHO NEVER HAVE A

PET

Ikma Edewelma

ABSTRACT

This research was aimed to seek for the difference of empathy degree

between adult who have a pet at childhood and adult who never have a pet. The

hypothesis that proposed was that the empathy degree between adult who have a

pet at childhood was higher than who never have a pet. Subject of this research

was 322 people which consist of 161 adult who have a pet at childhood and 161

adult who never have a pet. Empathy scale was used as the data collection of this

research. The reliability of the empathy scale was verified by using reliability

coefficient method Alpha Cronbach and the result found was 0,928 from 42 items

with total index discrimination item range was 0,306 until 0,714. Data was

analyzed using Mann-Whitney test. The result found that p<0,05 was 0,003<0,05.

It means that there was significant difference of empathy degree between adult

who have a pet at childhood and adult who never have a pet, which was adult who

have a pet have higher empathy degree thanadult who never have a pet, it can be

seen from the comparison with mean values of adult who never have a pet (125,80

> 122,38).

Keywords: empathy, have a pet, never have a pet

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

berkat dan menyertai sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di

Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti juga

menyadari bahwa banyak pihak lain yang memberikan kontribusi membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Monica Eviandaru M., M.App.Psych., Ph.D. selaku Kepala Program Studi

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

menyediakan waktu untuk membimbimbing dan mengarahkan penulis

untuk mengerjakan skripsi ini.

4. Dosen Penguji yang telah memberikan waktunya untuk membimbing

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Robertus Landung Eko Prihatmoko M.Psi dan Drs. Hadrianus Wahyudi

M.Si yang telah menjadi dosen pembimbing akademik semasa

perkuliahan.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

6. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang telah mengajar serta mendidik penulis selaku mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Ibu Nanik, Mas Gandung dan Mas Muji selaku staff Psikologi yang telah

memberikan banyak bantuan selama masa perkuliahan.

8. Kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan

memberkatiku.

9. Kepada kedua orang tua, om, tante, pakdhe, budhe, seluruh saudara, terima

kasih sudah memotivasi dan memberikan dukungan serta menjadi sumber

semangat, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Kepada para 5 CM / 5 Poin, yaitu Samuel, Randy, Fena dan Zerlinda,

terima kasih sudah memberikan banyak bantuan terkait dalam bidang

akademis maupun non akademis. Terima kasih sudah memberikan banyak

penghiburan dan menjadi tempat untuk berbagi kisah selama ini.

11. Kepada Rosario Wendy, sahabat baikku yang sudah membantu banyak hal

dalam pembuatan skripsi ini dan juga Syane yang sudah membantu untuk

menyebarkan kuisioner.

12. Untuk Karina, Dewi, Peni, Devina, Estu, Hans, Claudia, Putri (VOC),serta

seluruh angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang sudah banyak membantu dalam proses pengerjaan

skripsi dan juga memberikan semangat agar skripsi cepat selesai.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

13. Untuk Erlinda yang menemani dan mengantarku untuk memenuhi keperluan

pendaftaran ujian, serta hanifa, shela & dila yang memberikanku semangat

dan dukungan.

14. Untuk Dhila ichi yang sudah membantu menyebarkan kuisioner dan

mengajakku refreshing selama di Jogja.

15. Untuk saudaraku Mas Timot, yang sudah memotivasiku agar segera

menyelesaikan skripsi dan telah membantu menyebarkan kuesioner.

16. Untuk UNSecret yang menjadi media penyebaran kuesioner online.

17. Untuk teman-teman yang telah berbaik hati untuk membantu menyebarkan

dan mengisi kuesioner.

18. Untuk Dog Lovers Solo dan Golden RetrieverGroup Indonesia yang telah

memberikan ijin untuk penyebaran kuesioner.

19. Untuk KPSGI (Komunitas Pecinta Sugar Glider Solo) yang telah

memberikan dukungan dalam penulisan skripsi.

20. Untuk dedek Toshi dan Mas Asus yang telah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi.

\

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING....................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI................................................................. ii

HALAMAN MOTTO............................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................. v

ABSTRAK............................................................................................................. vi

ABSTRACT...........................................................................................................vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................ viii

KATA PENGANTAR........................................................................................... ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xviii

DAFTAR GRAFIK.............................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xx

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xiv

B. Rumusan Masalah............................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 12

D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 13

1. Manfaat Teoritis............................................................................13

2. Manfaat Praktis.............................................................................13

BAB II. LANDASAN TEORI.............................................................................. 14

A. Empati................................................................................................ 14

1. Definisi.......................................................................................... 14

2. Aspek Empati................................................................................ 16

3. Perkembangan Empati................................................................... 18

4. Faktor yang Mempengaruhi Empati.............................................. 19

5. Keterkaitan antara Empati yang Dimiliki oleh Anak dengan

Masa Dewasanya........................................................................... 26

6. Empati pada Hewan........................................................................27

B. Memelihara Hewan............................................................................ 28

1. Definisi.......................................................................................... 28

2. Anjing............................................................................................ 30

3. Pengaruh Memelihara Hewan terhadap Perkembangan

pada Anak...................................................................................... 31

C. Dewasa...................................................................................................... 34

1. Definisi dan Batasan........................................................................... 34

2. Perkembangan pada Masa Dewasa..................................................... 35

D. Dinamika Pemeliharaan Hewan terhadap Perkembangan Empati............ 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xv

E. Skema Empati pada Pemelihara Hewan................................................... 44

F. Hipotesis.................................................................................................... 45

BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 46

A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 46

B. Identifikasi Variabel Penelitian................................................................. 46

C. Definisi Operasional.................................................................................. 46

1. Empati................................................................................................. 46

2. Memelihara Hewan............................................................................. 47

D. Subjek Penelitian....................................................................................... 48

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data........................................................ 49

F. Kredibilitas Alat Ukur............................................................................... 51

1. Validitas.............................................................................................. 51

2. Seleksi item.........................................................................................52

3. Reliabilitas........................................................................................... 55

G. Metode Analisis Data................................................................................ 56

1. Uji Asumsi.......................................................................................... 56

a. Uji Normalitas............................................................................... 56

b. Uji Homogenitas............................................................................ 57

2. Uji Hipotesis........................................................................................ 57

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 58

A. Pelaksanaan Penelitian.............................................................................. 58

B. Deskripsi Subjek Penelitian...................................................................... 59

C. Hasil Penelitian......................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xvi

1. Deskripsi Data Penelitian.................................................................... 60

2. Uji Asumsi.......................................................................................... 65

a. Uji Normalitas............................................................................... 65

b. Uji Homogenitas........................................................................... 68

3. Uji Hipotesis........................................................................................ 69

D. Pembahasan............................................................................................... 71

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 76

A. Kesimpulan............................................................................................... 76

B. Keterbatasan Penelitian..............................................................................76

C. Saran.......................................................................................................... 78

1. Terkait dengan Manfaat Penelitian.....................................................78

2. Terkait dengan Kelanjutan Penelitian................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 78

LAMPIRAN.......................................................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Blue Print Skala Empati (uji coba)...................................................... 49

Tabel 3.2.Distribusi Item Skala Empati (Uji coba).............................................. 50

Tabel 3.3.Penafsiran Indeks Diskriminasi Item................................................... 53

Tabel 3.4.Penyebaran item yang layak dan yang gugur pada Skala Empati........ 54

Tabel 4.1.Deskripsi Pembagian Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin................... 59

Tabel 4.2.Deskripsi Pembagian Subjek Berdasarkan Usia.................................. 60

Tabel 4.3.Mean Empiris Empati Subjek yang Memelihara

Hewan................................................................................................................... 61

Tabel 4.4.Mean Empiris Empati Subjek yang Tidak Memelihara

Hewan................................................................................................................... 61

Tabel 4.5.Mean Empiris Empati Subjek yang Memelihara Hewan & Tidak

Memelihara Hewan............................................................................................... 62

Tabel 4.6.Perbandingan Mean Empiris dan Mean Teoritis.................................. 62

Tabel 4.7.Acuan Kategori Data............................................................................ 63

Tabel 4.8.Data Skala Empati................................................................................ 64

Tabel 4.9.Kategori Skala Empati......................................................................... 64

Tabel 4.10.Kategori Tingkat Empati Pada Pemelihara Hewan dan Bukan

Pemelihara Hewan................................................................................................ 64

Tabel 4.11.Hasil Uji Normalitas Subjek yang Memelihara Hewan..................... 67

Tabel 4.12.Hasil Uji Normalitas Subjek yang Tidak Memelihara Hewan.......... 68

Tabel 4.13.Hasil Uji Homogenitas....................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xviii

Tabel 4.14.Hasil Uji hipotesis (Mann-Whitney).................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Empati pada Pemelihara Hewan.............................................. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Hasil Uji Normalitas Subjek yang Memelihara Hewan..................... 66

Grafik 4.2. Hasil Uji Normalitas Subjek yang Tidak Memelihara Hewan........... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Skala Penelitian............................................................................... 85

Lampiran B. Hasil Reliabilitas........................................................................... 110

Lampiran C. Hasil Uji Normalitas...................................................................... 115

Lampiran D. Hasil Uji Homogenitas.................................................................. 124

Lampiran E. Hasil Uji Hipotesis (Mann-Whitney).............................................. 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan mahkluk sosial yang akan melakukan

interaksi dengan orang lain (Walgito, 2010). Ketika berinteraksi dengan

orang lain, empati dibutuhkan karena merupakan kualitas utama dalam

berinteraksi (Zuchdi, 2003). Rogers (dalam Taufik, 2012) pada penelitian

dan riset yang telah dilakukan diperoleh bahwa empati telah menjadi pusat

dalam interaksi antar pribadi yang efektif. Empati sendiri merupakan

kapasitas untuk berbagi dan mengerti sebagian dari pikiran atau emosi

yang dialami oleh orang lain (Ioannidou & Konstantikaki, 2008).

Empati juga dapat digambarkan sebagai perasaan yang menyatu

dengan keadaan emosional yang sedang dialami oleh orang lain (King,

2010).Howe (2015) mengungkapkan empati adalah hasil pemikiran dan

perasaan yang terdiri dari respon afektif berupa mampu merasakan

perasaan orang lain dan respon kognitif dimana seseorang mampu

memahami mengapa orang lain tersebut merasakannya. Dapat disimpulkan

bahwa empati terdiri dari 2 aspek yaitu aspek afektif dan kognitif. Aspek

afektif berupa kemampuan untuk merasakan perasaan yang sedang dialami

oleh orang lain dan aspek kognitif berupa kemampuan untuk mengetahui

serta memahami alasan mengapa orang lain mampu merasakan perasaan

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

2

Menurut McDonald & Messinger (in press) pembentukan empati

terbaik diperoleh ketika bayi hingga masa-masa anak bersekolah. Seorang

anak mulai memasuki masa sekolah ketika berada pada masa anak

pertengahan, dimana anak berusia 6 hingga 11 tahun (Berk, 2012). Selman

(dalam Taufik, 2012) menemukan bahwa anak yang berusia 7-12 tahun

berada dalam tahap perspective-taking dimana dalam usia ini anak-anak

mampu masuk ke dalam diri orang lain dan mampu memandang perasaan,

pikiran, serta perilaku mereka sendiri melalui perspektif orang lain. Pada

masa tersebut dirasa merupakan usia yang tepat dimana anak mulai

mampu untuk merealisasikan empati, karena mereka telah mampu

memahami sekaligus merasakan kondisi orang lain dengan cara masuk ke

dalam alam pikiran dan perasaan orang lain tersebut (Taufik, 2012).

Meskipun pembentukan empati pada seseorang terjadi pada bayi

hingga masa anak pertengahan, namun empati memiliki peran penting

dalam kehidupan di masa dewasanya. Orang yang sedang berada dalam

masa dewasa yaitu seseorang yang berada dalam rentang usia 20 hingga 30

tahun (King, 2010). Empati memiliki peran penting dalam kehidupan

individu dewasa karena orang dewasa awal sedang berada dalam tahap

intimasi dan isolasi (Erikson dalam Feist & Feist, 2010). Pada tahap

tersebut seorang dewasa awal sedang berusaha untuk menjalin hubungan

intim dengan orang lain atau akan terisolasi secara sosial (King, 2010).

Selain itu Rubin (dalam Huffman, Vernoy & Vernoy, 2000)

mengungkapkan bahwa rasa empati dan percaya datang dari komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

3

yang dekat dan kedekatan hubungan antara satu sama lain dibutuhkan

untuk membentuk keintiman. Selain itu, menurut Ridzal (2017)

mendengarkan dengan penuh empati dan kesediaan menerima pesan dari

pasangan merupakan hal vital untuk berkomunikasi dengan baik antar

pasangan. Sehingga dalam pemaparan tersebut empati dirasa menjadi

modal penting dalam membentuk keintiman dengan pasangan.

Warneken & Tomasello (dalam Taufik, 2012) menyatakan dampak

yang paling jelas terlihat dari adanya empati adalah perilaku tolong

menolong (altruisme). Perilaku nyata altruisme yang ditunjukkan dalam

interaksi setiap hari yang dilakukan oleh para usia dewasa, khususnya pada

mereka yang telah menjadi orang tuayaitu ketika mereka mampu

memberikan pengajaran yang baik mengenai altruisme kepada anaknya

(Zahn-Waxler, Hollenbeck & Radke-Yarrow, 1984). Berdasarkan hal

tersebut maka dapat diketahui bahwa empati sangat dibutuhkan oleh para

orang dewasa dalam membentuk keintiman dan perilaku tolong menolong.

Howe (2015) menyatakan bahwa banyak studi yang mendukung

ungkapan bahwa empati, perilaku-perilaku sosial dan pertimbangan moral

yang berorientasi kepedulian dapat saling terkait.Beberapa penelitian yang

dilakukan di Indonesia mampu mendukung pernyataan tersebut. Sari,

Ramdhani & Eliza (2003) menemukan dalam penelitiannya yang

menyertakan 150 subjek dengan usia 15-22, menggunakan Empathy Scale

(ES) dan Smoking Behavior Scale (SBS), memiliki hasil korelasi yang

negatif antara empati dan perilaku merokok di tempat umum. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

4

memiliki arti bahwa semakin tinggi tingkat empati seseorang maka

semakin jarang seorang perokok merokok di tempat umum. Dimana

mereka mengurangi perilaku merokok ditempat umum karena lebih

toleran, menghargai perasaan orang lain serta peduli pada orang-orang di

sekelilingnya (Sari, Ramdhani & Eliza, 2003).

Penelitian mengenai empati juga dilakukan oleh Mawarni,

Hardjono & Handayani (2013). Penelitian dilakukan untuk mengetahui

hubungan mencari sensasi dan empati dengan school bullying pada 101

siswa remaja putra kelas X dan XI di Madrasah Mu’allimin

Muhammadiyah Yogyakarta. Pengukuran empati menggunakan skala

empati yang merupakan adaptasi dari Interpersonal Reactivity Index,

memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan

antara tingkat empati dengan school bullying pada subjek. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat empati yang dimiliki para

siswa maka akan semakin rendah tingkat bullying.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Elvinawanty dan Mailani

(2016) yang melibatkan 60 pasangan di Kelurahan Binjai, Kecamatan

Medan Denai, menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

tingkat empati dengan tingkat pengampunan yang dimiliki subjek.

Semakin tinggi tingkat empati yang dimiliki maka akan semakin tinggi

pula tingkat pengampunan yang dimiliki terhadap pasangan.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa ketika seseorang memiliki tingkat empati yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

5

maka seseorang akan berperilaku baik sesuai dengan prinsip moral yang

diterima oleh masyarakat, begitu juga sebaliknya, ketika seseorang

memiliki tingkat empati yang rendah maka seseorang akan berperilaku

kurang baik yang ternyata kurang sesuai dengan prinsip moral masyarakat.

Empati dipercaya memiliki kekuatan untuk mengaktifkan prinsip-prinsip

moral (Howe, 2015). Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat usaha untuk

hidup dengan baik di tengah masyarakat, maka muncul perilaku yang

disebut perilaku bermoral (Howe, 2015). Kehidupan sosial yang dianggap

berhasil membutuhkan adanya aturan-aturan dan nilai moral (Howe,

2015).

Selain itu, banyak riset yang telah dilakukan dalam bidang

keperawatan, khususnya mengenai peran empati untuk mempercepat

kesembuhan pasien (Taufik, 2012). Banyak psikolog kesehatan yang

menyatakan bahwa dukungan, pemahaman, dan perhatian yang diberikan

oleh keluarga serta orang-orang yang terdekatnya memiliki pengaruh besar

terhadap kesembuhan pasien, sehingga hal tersebut menunjukkan betapa

pentingnya empati yang mampu berfungsi sebagai obat, dimana para ahli

menyatakan empati dari para keluarga dan orang-orang terdekatnya

mampu memberikan pengaruh yang lebih besar dari obat-obatan medis

(Taufik, 2012). Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, dapat

disimpulkan bahwa empati sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.

Goleman (1995) menyebutkan jika seseorang kurang memiliki

empati dapat menimbulkan berbagai masalah ketika berinteraksi di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

6

kehidupan bermasyarakat. Gordon (dalam Howe, 2015) meyakini bahwa

terhadap hubungan negatif yang nyata antara empati dan agresi, dimana

kegagalan empati mampu menyebabkan ketidakacuhan, kekejaman dan

kekerasan. Gordon (dalam Howe, 2015) menyebutkan bahwa semakin

rendah empati, maka akan semakin mudah orang untuk melakukan tindak

kekerasan. Sedangkan semakin besar empati yang dimiliki oleh seseorang

maka semakin besar kemungkinannya untuk membantu dan menolong

orang lain (Howe, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa tanpa adanya

empati maka hubungan sosial dan perilaku menolong sulit terbentuk.

Kasus nyata yang terjadi di Indonesia perihal rendahnya perilaku

menolong sebagai bentuk kurangnya empati terjadi pada 10 Februari 2018.

Sebuah kecelakaan bus terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.

Kecelakaan bus ini menewaskan 27 anggota Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Permata, Ciputat, Tangerang Selatan. Seorang anggota KSP

Permata yang selamat dalam kecelakaan, Karmila mengaku bahwa warga

sekitar tidak mau menolong para korban. Mereka sibuk merekam situasi di

lokasi kejadian pasca kecelakaan terjadi dengan menggunakan ponsel

mereka masing-masing. Ketika Karmila meminta tolong untuk meminjam

ponsel para warga karena ponselnya sendiri berada di dalam bus yang

telah ringsek, para warga tidak mau meminjamkan dengan alasan tidak

memiliki pulsa atau baterai ponsel mereka habis, namun banyak dari

warga tetep merekam kejadian sekitar dengan ponsel mereka. Setelah itu,

Karmila yang lemas karena harus berjuang keluar dari bus bergegas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

7

mencoba menyelamatkan rekan-rekannya yang masih bisa diselamatkan di

dalam bus(https://megapolitan.kompas.com, 14 Februari 2018).

Kasus lain yang berkaitan dengan empati juga terjadi ketika

munculnya kasus pembunuhan berencana pemilik toko air soft gun yang

bernama Indra Gunawan karena dendam pribadi. Psikolog Irna Mauli

memaparkan bahwa pelaku kriminal dalam aksi tersebut umumnya

memiliki karakteristik yang ditandai dengan kecenderungan sikap

manipulatif dan kurangnya rasa empati (www.analisadaily.com, 24 Januari

2017).

Selain kasus pembunuhan terhadap manusia, terdapat pula kasus

penganiayaan dan pembunuhan terhadap hewan yang dilakukan oleh

seorang mahasiswa jurusan hukum salah satu universitas swasta di Kota

Surabaya. Dimana pemuda tersebut memukuli berkali-berkali seekor

anjing dalam sebuah jaring hijau.. Meskipun anjing tersebut mendengking

lemah ketika dipukuli, pemuda tersebut tidak menghentikan pukulannya.

Aksinya tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian diunggah ke

salah satu media sosial dan mendapat banyak kecaman dari warga.

(surabaya.tribunnews.com, 26 Desember 2017). Miller (dalam Petersen &

Farrington, 2007) menjelaskan bahwa kekerasan terhadap hewan

merupakan salah satu tanda dari kurangnya empati. Sehingga kasus

kekerasan terhadap hewan juga merupakan akibat dari kurangnya empati

dalam diri seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

8

Berbagai berita tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat kasus

yang diakibatkan kurangnya rasa empati dalam diri individu yang terlibat.

maka dirasa penting jika seseorang memiliki tingkat empati yang tinggi

agar hal tersebut tak terulang kembali.Peningkatan empati sangat

diperlukan dalam hal ini. Howe (2015) menyebutkan bahwa salah satu

faktor dalam perkembangan empati yaitu adanya pengalaman. Sullivan

(dalam Taufik, 2012) mengungkapkan bahwa anak dan ibu memiliki

ikatan hubungan empatik. Pengalaman interaksi antar anak dengan orang

tuanya yang berkualitas baik di masa awal dapat mengembangkan

hubungan yang akrab dan empatik. Sehingga dapat disimpulkan interaksi

sosial yang dilakukan, mampu meningkatkan empati yang dimiliki

(Howe,2015).

Di sisi lain, empati tidak hanya dapat dimunculkan dengan

berinteraksi pada sesama manusia, namun juga interaksi dengan hewan.

Hal ini disebabkan empati mampu dibentuk dengan baik pada masa kanak-

kanak awal karena telah mampu memahami perspektif orang lain, dimana

memahami perspektif orang lain merupakan modal untuk berempati dan

pada usia 10-12 tahun, anak telah mampu membentuk empati pada orang

lain yang kurang beruntung (Santrock, 2007).

Selain itu diketahui sekitar 90% pemilik hewan percaya bahwa

hewan memiliki peran penting dalam kehidupan anak-anak (Horn & Meer

dalam Rothgerber & Mican, 2014). Hal tersebut dapat menunjukkan

sebuah keterkaitan bahwa berinteraksi dengan hewan peliharaan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

9

masa kanak-kanak mampu meningkatkan empati. Dimana anak-anak yang

berkomunikasi dengan mahkluk non verbal (salah satunya adalah

binatang) mampu meningkatkan empati, karena berkaitan dengan

kemampuan untuk membayangkan apa yang orang lain pikirkan dan

rasakan (Levinson, 1978).

Melson (2003) mengemukakan bahwa alasan yang memungkinkan

mengapa memelihara hewan dapat diasosiasikan dengan besarnya empati

yaitu adanya peran hewan peliharaan tersebut pada interaksi dalam

keluarga. Melson, Peet dan Sparks (1991) menemukan bahwa anak yang

memiliki kelekatan lebih banyak kepada hewan peliharaannya akan lebih

berempati terhadap teman sebayanya. Di sisi lain kelekatan pada binatang

peliharaan mampu memberikan dukungan secara psikologi dan sosial

(Chandler, dkk. 2015).

Dally & Suggs (2010) menemukan mayoritas guru yang telah

disurvey mengatakan bahwa adanya hewan peliharaan dalam kegiatan

mengajar di kelas mampu meningkatkan empati.Sebuah penelitian yang

lain menunjukkan bahwa hewan peliharaan mampu memberikan hasil

positif terhadap perkembangan pada empati dan perasaan kasihan pada

anak-anak (Levinson 1978). Temuan tersebut menunjukkan bahwa empati

pada anak mampu ditingkatkan dengan pemeliharaan hewan.Sehingga

dapat disimpulkan bahwa selain menjadi hobi yang berfungsi sebagai

teman bermain pemilik, memelihara hewan dapat memberikan manfaat

lain karena mampu meningkatkan empati pemiliknya. Hal ini dapat sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

10

menguntungkan karena pemilik tidak perlu melakukan hal-hal khusus

untuk meningkatkan empati, namun sudah dapat meningkatkan empatinya

cukup dengan berinteraksi dengan hewan peliharaan atau berinteraksi

dengan orang-orang yang terkait dalam pemeliharaan hewan tersebut.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memelihara hewan.

Menurut Rahmiati & Pribadi (2014), terdapat dua tujuan memelihara

hewan yaitu sebagai ternak dan sebagai companion animal dimana pemilik

menjadikan hewan sebagai teman bermain. Manusia telah menjadikan

hewan sebagai teman sudah dimulai sejak masa prahistoris (Levinson,

1978).Tujuan memelihara hewan ini disebabkan hobi yang mampu

mengurangi kesepian dengan berinteraksi dan merawat hewan tersebut

(Birsa, Marinsek & Tunsak dalam Smolkovic, Fajfar & Mlinaric, 2012).

Staats (dalam Chandler, dkk. 2015) mengungkapkan bahwa pada studi

yang mengeksplorasi alasan memelihara hewan, ditemukan jika

menghindari rasa kesepian adalah alasan yang paling sering muncul.

Sehingga dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini tujuan memelihara

hewan yang dimaksud sebagai companion animal karena membahas

interaksi anak dengan hewan peliharannya.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Cutt, Rijken & van Beek

(dalam Utz, 2014) mengungkapkan bahwa efek positif yang dikaitkan

antara memelihara hewan dengan interaksi manusia-hewan dapat berbeda

bergantung pada jenis hewan yang dipelihara. Sanders (1993) menemukan

bahwa berdasarkan hasil autoetnografi dan observasi yang ia lakukan, ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

11

menyimpulkan meski anjing tidak memiliki bahasa verbal, namun anjing

mampu berkomunikasi dengan manusia dan hubungan antara anjing

dengan manusia mampu memberikan perbedaan dari hubungan antar

manusia karena lebih berlandaskan pada afeksi dan mampu memberikan

interaksi yang bebas kritikan. Wood, et al (2015) menemukan bahwa

orang yang memelihara anjing menerima dukungan sosial lebih besar

dibandingkan pemilik hewan peliharaan lain, dimana dukungan sosial

sendiri mengandung unsur empati di dalamnya. Sehingga dapat diketahui

bahwa para pemilik anjing memiliki interaksi empati yang lebih tinggi

dibandingkan pemilik hewan peliharaan selain anjing. Pernyataan tersebut

yang menjadi alasan mengapa anjing dipilih dalam penelitian ini.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Utz (2012)

menemukan bahwa pemilik hewan memiliki kesehatan fisik yang lebih

baik dibandingkan orang yang tidak memelihara hewan, namun tidak

meneliti perbedaan yang dapat ditimbulkan dari segi empati. Sedangkan

Rothgeber & Mican (2001) mengungkapkan bahwa individu dewasa yang

memelihara hewan di masa kecil akan lebih berempati dengan hewan

dibandingkan individu dewasa yang tidak memelihara hewan. Namun

tidak diteliti lebih lanjut apakah individu dewasa yang memelihara hewan

sewaktu kecil tersebut juga memiliki empati yang lebih tinggi kepada

sesama manusia jika dibandingkan dengan individu yang tidak pernah

memelihara hewan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

12

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mencari tahu

apakah individu dewasa yang memelihara hewan sewaktu kecil memiliki

empati yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan individu yang tidak

pernah memelihara hewan. Mengingat empati juga diperlukan pada masa

dewasa seseorang meskipun pembentukan empati berada pada masa

kanak-kanak pertengahan. Diharapkan hasil penelitian nantinya dapat

menyumbang informasi lain mengenai empati sebagai dampak dari

pemeliharaan hewan.

B. Rumusan Masalah

Rendahnya tingkat empati pada orang dewasa menjadi masalah

karena dapat menyebabkan perilaku kekerasan, kurangnya perilaku tolong-

menolong dan sulitnya untuk menjalin hubungan intim. Sehingga empati

perlu ditingkatkan untuk menghindari hal tersebut. Di sisi lain banyak

studi yang menenukan bahwa memelihara hewan mampu meningkatkan

empati pada anak. Untuk mengetahui hal tersebut maka pertanyaan

penelitian ini adalah: Apakah terdapat perbedaan tingkat empati antara

orang dewasa yang memiliki hewan peliharaan di masa kecil dengan orang

yang tidak pernah memelihara hewan peliharaan?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan tingkat empati pada pemelihara

hewan peliharaan dengan orang yang tidak memelihara hewan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

13

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan bahwa hasil penelitian ini mampu memberikan

kontribusi baru dalam bidang psikologi, terutama pada topik empati.

Dimana menambah pembahasan mengenai empati yang dikaitkan

dengan pemeliharaan hewan. Khususnya keterkaitan pemeliharaan

hewan pada masa kanak-kanak terhadap tingkat empati pada masa

dewasanya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi

pemilik hewan peliharaan maupun orang yang akan memelihara hewan

mengenai dampak yang ditimbulkan dari memelihara hewan

peliharaan khususnya pada aspek empati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Empati

1. Definisi

Berdasarkan Kamus Psikologi APA (2006: 327), empati diartikan

sebagai memahami seseorang dari kerangka pada keterangan yang

cukup dimiliki pada seseorang, sehingga pengalaman orang lain berupa

perasaan, persepsi dan pemikiran seolah dialami sendiri. Empati tidak

digambarkan untuk menjadi sebuah bentuk pertolongan, di samping itu

hal tersebut akan berubah menjadi simpati atau distres pribadi, dimana

menghasilkan sebuah aksi nyata.

Menurut Zahn-Waxler, Hollenbeck & Radke-Yarrow (1984)

empati adalah kapasitas untuk merasakan perasaan orang lain. Lipps

(dalam Ioannidou & Konstantikaki, 2008) mengungkapkan kata

einfuhlung sebagai kata awal dari empati yang memiliki makna yang

menggambarkan apresiasi emosional terhadap perasaan orang lain.

Levenson & Ruef (1992) menyatakan empati adalah bagian

fundamental dari emosi struktur sosial, menyediakan jembatan antara

perasaan pada satu orang dengan orang lainnya.

Definisi empati yang diungkapkan oleh Goleman (dalam Rachmah,

2014) menyatakan bahwa empati merupakan suatu keadaan berupa

membagi perasaan dengan orang lain secara emosional. Hurlock

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

15

(dalam Mawarni, Hardjono & Andayani, 2013) mendefiniskan empati

sebagai kemampuan seseorang untuk menempatkan diri sendiri dalam

keadaan psikologis orang lain dan untuk melihat suatu situasi dari

sudut pandang orang lain. Sedangkan menurut Hoffman (dalam Zahn-

Waxler, Hollenbeck & Radke-Yarrow, 1984) empati memiliki

komponen kognitif dan afektif, dimana komponen afektif merupakan

pengalaman emosional atau merasakan pengalaman orang lain,

sedangkan komponen kognitif berupa pengertian intelektual atau

interpretasi dari bagaimana sebuah pengalaman memiliki arti. Selain

itu menurut Howe (2015) empati merupakan hasil pemikiran dan

perasaan yang terdiri dari respon afektif dan kognitif dimana seseorang

mampu merasakan perasaan orang lain dan memahami mengapa orang

lain tersebut merasakannya.

Dapat disimpulkan dari berbagai definisi di atas, empati merupakan

hasil pemikiran dan perasaan untuk mampu merasakan apa yang

dirasakan oleh orang lain dengan menggunakan kesadaran kognitif

serta ikut merasakan kondisi yang dialami dan perasaan yang tengah

dirasakan oleh orang lain sebagai sebuah respon afektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

16

2. Aspek Empati

Howe (2015) mengungkapkan bahwa empati dapat merupakan

hasil dari pikiran maupun perasaan. Empati terdiri dari respon afektif

dan kognitif, merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan

memahami mengapa orang lain tersebut merasakannya.

a. Empati secara afektif

Empati secara afektif ditandai ketika seseorang mampu

merasakan kesusahan yang dialami oleh orang lain, mampu melihat

dan memahami kesedihan orang lain (Howe, 2015). Secara pasti

kesusahan dan kesedihan dialami oleh orang lain, namun hal itu

mampu mempengaruhi secara emosional pada orang tersebut

(Howe, 2015). Di dalam empati emosional atau afektif, kita dapat

merasakan perasaan orang lain yang dan yang mendukung adanya

proses kerja sama, altruism, kekompakan dan keamanan (Howe,

2015).

b. Empati secara kognitif

Empati kognitif didasarkan pada kemampuan melihat,

berimajinasi dan memikirkan sebuah situasi dari sudut pandang

yang dimiliki oleh orang lain (Howe, 2015). Selain itu dalam

empati kognitif dibutuhkan kemampuan untuk membaca,

mengenali dan menegoisasikan perilaku & maksud-maksud dari

orang lain (Howe, 2015). Empati kognitif melibatkan sebuah

proses reflektif yang lebih berbasis kognitif untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

17

perspektif orang lain (Howe, 2015). Diperlukan adanya sebagian

pengetahuan mengenai riwayat, kepribadian, keadaan dan situasi

orang lain, sebelum kita mampu menggerakkan otak kita untuk

membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang lain tersebut

(Howe, 2015).

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diperoleh beberapa ciri

orang berempati yang dapat dikembangkan menjadi indikator dari

aspek empati yang diungkapkan oleh Howe (2015).

a. Aspek empati secara afektif

1) Kemampuan merasakan perasaan orang lain.

Empati ditandai ketika seseorang mampu merasakan

kesusahan yang dialami oleh orang lain, mampu melihat

dan memahami kesedihan orang lain.

b. Aspek empati secara kognitif

1) Mampu mengerti dan mengenali perilaku & maksud-

maksud dari orang lain.

Seseorang yang memiliki tingkat empati yang tinggi

akan cenderung menganalisis tujuan atau maksud yang

dimiliki oleh seseorang.

2) Mampu memahami perspektif orang lain

Seseorang yang empatik akan mampu memahami

pandangan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

18

3) Mampu berimajinasi dan memikirkan sebuah situasi dari

sudut pandang orang lain.

Seseorang yang memiliki tingkat empati yang tinggi

akan semakin mampu untuk membayangkan bagaimana

menjadi orang lain.

3. Perkembangan Empati

Menurut Damon (dalam Santrock, 2007), terdapat beberapa proses

perkembangan empati sebagai berikut:

Pada masa bayi, empati yang dimunculkan masih secara global.

Respon individu pada usia bayi bercirikan pengertian akan perasaan

dan kebutuhan orang lain.

Di usia 1-2 tahun, individu mulai mampu merasakan

ketidaknyamanan yang dialami oleh orang lain dan mulai

memperhatikannya meskipun belum dapat memahaminya dengan jelas.

Namun individu pada usia ini belum mampu menerjemahkan perasaan

tersebut dalam tingkat laku yang efektif.

Memasuki masa kanak-kanak awal, anak menjadi lebih sadar akan

adanya perspektif orang lain yang berbeda dan mampu memahami

bahwa orang lain mungkin saja bereaksi berbeda terhadap suatu

situasi. Kesadaran ini memungkinkan anak untuk berespon lebih wajar

terhadap kesusahan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

19

Pada usia 10-12 tahun, anak telah mampu membentuk empati

terhadap orang lain yang hidup dalam kondisi yang tidak

menguntungkan. Bahkan saat remaja, individu sudah memiliki

kesensitifan yang memberi pandangan humanistik pada ideologi dan

pemahamannya mengenai politik.

4. Faktor yang mempengaruhi empati

a. Kebudayaan

Semakin beragam etnis dan budaya dalam sebuah

masyarakat maka dapat terjadi peningkatan ketertarikan terhadap

empati dalam kaitannya dengan perbedaan kebudayaan dan

terkadang dideskripsikan sebagai ‘empati etnokultural’ (Wang,

dalam Howe, 2015). Rasoal et al. (dalam Howe, 2015)

mendefinisikan empati etnokultural sebagai ‘memahami,

merasakan dan peduli terhadap apa yang dirasakan oleh orang yang

yang berasal dari kebudayaan yang berbeda dari dirinya. Sebuah

studi yang dilakukan oleh Marthur et al. (dalam Howe, 2015)

menemukan bahwa pada individu-individu Amerika-Afrika dan

Amerika kaukasian memiliki level empati yang lebih tinggi ketika

mereka melihat kesusahan dari kelompok kebudayaan mereka

sendiri. Ridle dan Lingle (dalam Howe, 2015) mengungkapkan

bahwa empati kultural ‘melibatkan penguatan respons empatik

manusia yang mampu memunculkan rasa mutualis dan pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

20

di tengah perbedaan yang besar dalam nilai dan pengharapan yang

sering terjadi dalam interaksi lintas kultural.’ Hingga saat ini pokok

bahasan mengenai hal tersebut masih terbatas.

b. Person, Situasi dan Perilaku Sosial

Keragaman tingkat pada sifat dan kecenderungan manusia

seperti kecerdasaan atau kekuatan, rasa malu atau humor, juga

terjadi pada level empati (Howe, 2015). Penyebab dari berbagai

perbedaan tersebut mungkin bersifat bawaan dan biologis atau

hasil dari pengasuhan dan pengalaman (Howe, 2015). Kualitas

individu atau sifat kepribadian yang dimiliki seseorang, seringkali

merupakan hasil dari hubungan dinamis antara gen dan

lingkungan, bawaan dan pengasuhan, biologi dan pengalaman

(Howe, 2015). Pada intinya faktor-faktor lain selain jenis kelamin

atau gender, seperti kepribadian, temparemen dan kebudayaan

mampu memiliki pengaruh pada kemampuan untuk berempati.

c. Pengaruh Jenis Kelamin

Secara jelas jika semua jumlah laki-laki dibandingkan

dengan semua jumlah perempuan, maka laki-laki sedikit kurang

berbakat dalam hal membaca ekspresi emosi orang lain dan kurang

tertarik pada apa yang mereka pikirkan atau mereka rasakan

(Mehrabian & Trobst dalam Howe, 2015). Pada pertemanan

perempuan akan melibatkan lebih banyak keterbukaan dan empati,

sementara pertemanan laki-laki lebih sering berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

21

kebersamaan, seperti melakukan pekerjaan atau kegiatan secara

bersama-sama (Vernon dalam Howe, 2015), meskipun diduga

bahwa karena ada anggapan di masyarakat bahwa perempuan lebih

empatik daripada laki-laki, mereka sering mendapati diri mereka

untuk sesuai dengan anggapan ini (Ickes dalam Howe, 2015).

d. Empatisan dan Sistematisan

Simon &Baron-Cohen (dalam Howe, 2015) menyatakan

bahwa otak perempuanlebih kuat dalam empati sedangkan otak

laki-laki lebih kuat dalam pemahaman dan pembangunan sistem-

sistem. Terdapat perbedaan secara umum antara jenis-jenis kelamin

di mana kelompok perempuan, secara umum, memiliki

kemampuan empati yang lebih baik dibandingkan laki-laki (Howe,

2015). Dalam hal ini, dan merefleksikan bias jenis kelamin, para

empatisan dikatakan memiliki ‘otak perempuan’ (Howe, 2015).

Di sisi lain, laki-laki cenderung menjadi ‘sistematisan’ yang

lebih baik (Howe, 2015). Sistematis adalah kecenderungan untuk

menganalisis, mengeksplorasi, dan menggambarkan bagaimana

segala sesuatunya berjalan dengan baik, menemukan berbagai

aturan dan prinsip dasar yang mengatur kerja sistem-sistem, seperti

misalnya mesin-mesin, organisme-organisme, program-program

komputer atau fenomena fisik (Howe, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

22

e. Kepribadian dan Temparemen

Respon empati dalam tiap orang akan berbeda tergantung

sebagian kepribadian dan temparemen mereka (Howe, 2015). Sifat

menyenangkan (agreeableness) yang dimiliki seseorang

berkolerasi positif dengan emosi-emosi prososial seperti empati

dan kemauan untuk menolong orang lain (Grasiono dalam Howe,

2015). Mereka yang memiliki sifat kurang menyenangkan

cenderung memperlihatkan tingkat empati yang lebih rendah dan

kurangnya kemauan untuk menolong (Howe, 2015). Selain itu

orang-orang yang memiliki skor tinggi dalam skala yang

digunakan untuk mengukur keinginan untuk diterima dan dimiliki

memiliki jaringan sosial yang luas dan cenderung lebih empatik

(Howe, 2015). Sedangkan mereka yang memiliki neurotikisme

tinggi, memiliki perasaan empati yang rendah dan perasaan

kesendirian yang tinggi (Beadle dalam Howe, 2015).

f. Keterampilan Sosial dan Gender

Anak perempuan memperlihatkan empati yang lebih

banyak dibandingkan anak laki-laki (Howe, 2015). Bayi

perempuan melakukan kontak mata lebih banyak daripada anak

laki-laki (Howe, 2015). Ketika telah berusia satu tahun, anak

perempuan tampak lebih peduli dibandingkan anak laki-laki dalam

menolong orang lain yang sedang kesusahan (Bloom dalam Howe,

2015). Saat remaja, para gadis memiliki kemampuan empati dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

23

pemikiran-pemikiran prososial yang lebih baik dibandingkan para

remaja laki-laki (Dolan & Fullam dalam Howe, 2015)

g. Perkembangan Otak dan Janin

Otak perempuan diketahui memiliki kemampuan empatik

yang lebih baik ketika menafsirkan keadaan emosional orang lain

dan respon emosional mereka pada perasaan yang dimiliki orang

lain (Schulte-Ruther, dalam Howe, 2015). Penanda munculnya bias

otak yang sistematis atau otak yang empatis adalah level hormon-

hormon yang mengalir dalam tubuh bayi selama tahap-tahap

tertentu dari perkembangan janin (Howe, 2015). Kadar testoteron

mampu memengaruhi perkembangan otak janin, terutama selama

trimester kedua (Howe, 2015). Bayi laki-laki cenderung

memproduksi testoteron lebih banyak dibandingkan bayi

perempuan, meskipun kadar tersebut juga dapat lebih tinggi atau

lebih rendah dari kadar testosteron alami yang mengalir dalam

darah ibu (Howe, 2015). Kadar testosteron dapat memuncak

kembali sekitar lima bulan setelah kelahiran atau selama pubertas

(Howe, 2015).

Kadar testosteron yang rendah (umumnya pada perempuan)

mengantar kepada level yang lebih baik dalam keterampilan

bahasa, keterampilan komunikasi, kontak mata dan berbagai

keterampilan sosial, yang merupakan tanda dari empatisan yang

baik (Baron-Cohen dalam Howe, 2015). Jika ketertarikan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

24

terbatas menjadi salah satu indikator dari karakter sistematisan

yang mendalam, maka hasil ini akan memperlihatkan dengan jelas

bahwa kemampuan sistematisasi yang baik terkait dengan level

testosteron janin yang tinggi (Baron-Cohen dalam Howe, 2015).

h. Pengalaman

Selain sifat bawaan, biologis, dan hasil dari pengasuhan

yang menyebabkan perbedaan empati antar individu, pengalaman

dirasa juga dapat mempengaruhi perbedaan tersebut (Howe, 2015).

Pengalaman-pengalaman anak-orangtua yang berkualitas baik di

masa permulaan memberi anak adiksi pada hubungan-hubungan

yang akrab dan empatik (Howe, 2015). Orang tua yang pengertian

mampu memantulkan kembali apa yang mereka pahami mengenai

keadaan emosi anak mereka (Howe, 2015). Ini lebih dikenal

sebagai ‘pencerminan emosi’ (Fonagy & Winnicot dalam Howe,

2015). Pencerminan emosi merupakan deskripsi dari pengasuh

yang merespon bayi mereka dengan emosi yang diyakini sesuai

dengan perilaku sang anak (Howe, 2015). Pengalaman ini sangat

penting bagi anak agar dapat mengembangkan empati (Howe,

2015).

Diprogram untuk memahami pengalaman, otak bayi

pertama membutuhkan sentuhan dengan pengalaman sebelum

mampu memahaminya (Howe, 2015). Tatanan yang sangat indah

memiliki arti bahwa otak tersebut belajar untuk memroses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

25

memahami dunia dimana ia berada dan untuk mengatasi dunia

tersebut untuk bertahan hidup (Howe, 2015). Sebagaimana ilmu

saraf membantu memahami kemampuan untuk berempati, begitu

pula pengalaman hidup kita dalam berempati memberikan banyak

petunjuk kreatif kepada para ilmuwan otak tentang bagaimana kita

mempelajari kerumitan dan kecanggihan otak sosial kita yang

mengagumkan (Howe, 2015). Dengan bertambahnya pengalaman,

dunia menjadi semakin jelas dan mulai dipahami (Howe, 2015).

Selain pengalaman berinteraksi dengan manusia,

pengalaman berinteraksi dengan hewan dipercaya mampu

meningkatkan empati. Zahn-Waxler, Hollenbeck & Radke-Yarrow

(1984) mengungkapkan bahwa hewan terkadang dapat menjadi

penerima dari ekspresi empati pertama dari anak. Selain itu dalam

berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki

hewan peliharaan memiliki skor yang lebih tinggi pada skala

empati jika dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki hewan

peliharaan (Endenburg & Lith, 2011). Hal ini menunjukkan bahwa

pengalaman berinteraksi dengan hewan peliharaan secara akurat

mampu memberikan perbedaan tingkat empati pada anak, dimana

anak yang memelihara hewan memiliki tingkat empati yang lebih

tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman dalam

berinteraksi dengan orang lain maupun dengan hewan peliharaan

mampu mempengaruhi tingkat empati yang dimiliki seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

26

5. Keterkaitan antara Empati yang Dimiliki oleh Anak dengan Masa

Dewasanya

Kecerdasan emosional dan empati membantu menyiapkan anak-

anak menghadapi kehidupan sosial yang sulit dan keras (Howe, 2015).

Mereka yang disiapkan dengan baik akan dapat menjadi pemain sosial

yang terampil (Howe, 2015). Agar anak-anak dapat memaknai

berbagai hubungan dan dunia sosial, mereka perlu berinteraksi dengan

orang lain (Howe, 2015). Perkembangan pemahaman sosial yang

dimiliki anak didapatkan dari adanya interaksi sosial (Howe, 2015).

Anak-anak yang menderita penolakan akan kehilangan hubungan

yang mendalampadahubungan timbal balik (Howe, 2015).

Menyebabkan mereka tidak memiliki empati dalam dirinya (Howe,

2015). Anak-anak yang yang kekurangan interaksi sosial menghadapi

risiko tidak mampu memaknai dirinya sendiri atau kehidupan sosial

yang dimiliki (Howe, 2015).

Selain itu kemampuan empatik dapat bergantung pada seberapa

baik proses-proses fisiologis dan emosional antara ibu dan bayi

terkoordinasi, atau ‘tersambung’ (Woodruff dalam Howe, 2015).

Interaksi antara temparemen dan pola pengasuhan orang tua secara

umum dianggap sebagai faktor-faktor penting dalam perkembangan

empati (Woodruff dalam Howe, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

27

Para pengasuh yang sensitif dan responsif membantu anak untuk

mengembangkan kelekatan yang aman (Bowlby dalam Howe, 2015).

Baron-Cohen (dalam Howe, 2015) mengungkapkan bahwa para orang

tua empatik, ketika membantu anak-anak untuk mengembangkan

kelekatan aman, memberikan mereka sebuah harapan, impian dan

kebahagiaan. Sumber daya ini memberikan mereka keterampilan sosial

dan emosional untuk menghadapi tantangan dan kesulitan dalam

kehidupan dan juga menfasilitasi empati anak itu sendiri (Howe,

2015). Dapat disimpulkan bahwa ketika anak mendapatkan cukup

banyak empati dan perhatian maka ia dapat berempati dan lebih sosial

di masa mendatang.

6. Empati pada Hewan

Meminjam dari definisi dasar empati, empati pada hewan memiliki

komponen afektif dan kognitif dimana berkaitan dengan menyadari

dan mengerti emosi dari hewan dan berbagi atau memiliki respon

emosional pada emosi yang ditunjukkan oleh hewan (Rothgeber &

Mican, 2014). Dimana tidak dibatasi pada emosi yang khusus, empati

secara umum mengacu pada hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa

menyedihkan yang dialami oleh mahkluk hidup (Zahn-Waxler,

Hollenbeck, & Radke-Yarrow, 1985). Terkhusus pada vegetarian,

empati yang tinggi membuat mereka secara kognitif dan emosional

menjadi alasan mengapa kesulitan untuk memakan hewan (Foer dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

28

Rothgeber & Mican, 2014). Para peneliti mengidentifikasikan bahwa

hubungan dan pertemanan antar spesies menyebabkan pembentukan

empati tidak hanya pada hewan peliharaan namun kepada hewan yang

lainnya juga (Foer dalam Rothgeber & Mican, 2014). Mereka

beralasan bahwa hewan memiliki keterbatasan komunikasi secara

verbal kepada manusia, manusia harus membangun kemampuan untuk

berkomunikasi dengan mereka dimana tanpa kesiagaan empati akan

sulit untuk mengetahui keinginan, suasaana hati dan segala hal yang

menjadi kebutuhan hewan tersebut (Rothgeber & Mican, 2014).

B. Memelihara Hewan

1. Definisi

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011), hewan

memiliki arti sebagai makhluk bernyawa yang mampu bergerak

(berpindah tempat) dan mampu bereaksi terhadap rangsangan, tetapi

tidak berakal budi (seperti anjing, kerbau, semut). Sedangkan hewan

peliharaan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) memiliki arti

sebagai hewan yang biasa dipiara untuk kesenangan (seperti anjing,

kucing, dan burung). Menurut Rahmiati & Pribadi (2014) hewan

peliharaan adalah hewan yang kehidupannya secara sebagian atau

bahkan seluruhnya bergantung pada manusia untuk maksud tertentu.

Memelihara hewan yaitu kegiatan manusia yang memiliki

konsekuensi berupa adanya kewajiban untuk bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

29

terhadap keberlangsungan hidup hewan peliharaannya (Rahmiati &

Pribadi, 2014). Selain itu para pemilik memiliki beban dalam

memelihara hewan seperti beban waktu, materi, dan moril (Rahmiati &

Pribadi, 2014).

Beban waktu berupa pemilik harus meluangkan waktunya untuk

berinteraksi dengan hewan yang dipelihara seperti mengajak bermain,

jalan-jalan, memandikan dan mengecek kesehatan hewan

peliharaannya (Rahmiati & Pribadi, 2014). Beban materi dapat berupa

menyediakan kebutuhan hewan peliharaan seperti memberikan pakan,

minum, kandang, kesehatan dan lain sebagainya yang membutuhkan

biaya tertentu (Rahmiati & Pribadi, 2014). Sedangkan beban moril

yang ditanggung para pemilik hewan peliharaan yaitu dibutuhkannya

pemberian kasih sayang dan perhatian pada hewan yang dipelihara

karena hewan mampu memproses kognitif dan perasaan (Knight &

Barnett, dalam Rahmiati & Pribadi, 2014). Herzog & Galvin (dalam

Knight & Barnett, 2008) menyatakan bahwa pengalaman yang

melibatkan perasaan dan kemampuan kognitif pada hewan meliputi

perasaan siaga dan kemampuan untuk memecahkan masalah seperti

melakukan trik yang diberikan oleh pemilik agar dapat memperoleh

imbalan berupa makanan.

Smolkovic, Fajfar & Mlinaric (2012) menemukan bahwa pemilik

yang memelihara hewannya lebih dari tiga tahun, memiliki kelekatan

yang lebih kuat pada hewan peliharaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

30

2. Anjing

Anjing merupakan hewan pertama yang di domestikasikan,

dimulai sekitar 15.000 tahun yang lalu di Asia Timur (Savolainen,

Zhang, Luo, Lundeberg, & Leitner, dalam Podberscek, 2009). Menurut

Clutton-Brock (dalam Podberscek, 2009) beberapa teori mengatakan

bahwa alasan mendomestikasi anjing dengan tujuan untuk membantu

berburu dan menjaga keamanan.

Valentincic (dalam Smolkovic, Fajfar & Mlinaric, 2012)

menyatakan bahwa anjing lebih menuntut perawatan secara individual

dibandingkan hewan peliharaan yang lain. Kelekatan antara pemilik

dengan anjingnya mampu dipengaruhi oleh semakin mahalnya harga

anjing dan besarnya rencana pengeluaran yang lebih panjang,

perawatan yang baik, perhatian serta keterlibatan dalam aktivitas

bersama anjing, kelekatan yang lebih tinggi ditemui pada pemilik

terhadap anjing ras (Smolkovic, Fajfar & Mlinaric, 2012).

Berinteraksi dengan anjing yang telah memiliki ikatan dengan

baik dapat meningkatkan relaksasi, ditandai dengan berkurangnya

tekanan darah, menaikkan temperatur pada kulit periphal (Baun,

Oetting & Bergstrom, dalam Velde, Cipriani, & Fisher, 2014). Dalam

penelitian ini anjing dipilih karena memiliki popularitas yang tinggi

dan lebih interaktif secara alami dibandingkan hewan lain. (Rost,

Hartman, Paul & Serpell dalam Hergovich, dkk., 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

31

3. Pengaruh Memelihara Hewan terhadap Perkembangan pada Anak

Banyak orang tua yang memberikan pengakuan bahwa memelihara

hewan mampu membantu anak mereka untuk menjadi lebih

bertanggung jawab (Raupp Dalam Jalongo, 2015), menjadi lebih

sosial, dan membangun karakter mereka (Endenburg, dalam

Endenburg & Lith, 2011). Anak yang besar dalam keluarga yang

memelihara anjing memperlihatkan kompetensi sosial yang lebih besar

(Guttman, Melson, Endenburg & Baarda, dalam Endenburg &Lith,

2011).

Chandler, dkk (2015) menemukan bahwa hewan peliharaan

mampu membuat para pemilik untuk sering berinteraksi dalam sebuah

pertemuan, seperti ketika mengajak jalan-jalan hewan

peliharaannya.Selain itu hewan peliharaan mampu menyatukan

keluarga ketika menghabiskan waktu bersama dengan hewan

peliharaan mereka atau sekedar menceritakan kejadian yang dialami

bersama hewan peliharaannya, hal tersebut mampu membuat

hubungan dalam keluarga semakin kuat (Chandler, dkk. 2015).

Hubungan dalam keluarga juga dapat tumbuh semakin kuat sebagai

konsekuensi dari kerja keras untuk memenuhi keperluan sehari-hari

dari hewan peliharaan mereka, hal tersebut merupakan efek positif dari

memelihara hewan peliharaan yang dinyatakan oleh Smolkovic, Fajfar

& Mlinaric (2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

32

Kelekatan dengan hewan peliharaan yang dihasilkan dari

pemberian kasih sayang dari pemilik kepada hewan peliharaannya

mampu memberikan dukungan secara psikologis dan sosial (Beck &

Madresh, dalam Chandler, dkk., 2015). Hal ini sesuai dengan

Hirschman (dalam Smolkovic, Fajfar & Mlinaric, 2012) yang

menemukan bahwa seseorang memutuskan memelihara hewan sebagai

teman untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka. Pada anak-anak yang

berada pada daerah yang terisolasi dengan sedikitnya teman sebaya,

hubungan dengan hewan peliharaan mampu menggantikan pertemanan

dengan manusia (Levinson, 1978). Hewan peliharaan dapat berperan

sebagai teman, mampu memberikan kesenangan tanpa syarat dan tidak

menghakimi kepada pemiliknya (Hill, Gaines & Wilson, dalam

Smolkovic, Fajfar & Mlinaric, 2012).

Nebbe (dalam Smolkovic, Fajfar & Mlinaric, 2012)

mengungkapkan hewan peliharaan mampu menerima, memberikan

afeksi secara terbuka, jujur, setia dan konsisten, dimana semua hal

tersebut merupakan kebutuhan dasar seseorang untuk dicintai dan

merasa berharga. Hal ini disebabkan karena hewan peliharaan

merupakan mahkluk yang mampu menerima apa adanya dimana secara

tidak terbatas memberikan penerimaan dan afeksi tanpa mengikat

(Levinson, 1978). Penerimaan penuh yang diberikan oleh hewan

peliharaan dapat membuat anak merasa berharga dan merasa disayangi

dimana mungkin saja hal tersebut tidak mampu ia dapatkan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

33

lingkungannya (Levinson, 1978). Selain itu ketika anak-anak mampu

melatih hewan peliharaannya bersikap menerima atau bahkan mampu

menunjukkan sebuah trik, dapat membuat anak merasa lebih

berkompeten yang dapat menaikkan tingkat harga diri anak tersebut

(Levinson, 1978).

Banyak dari pemilik yang menganggap hewan peliharaan mereka

sebagai bagian dari keluarga, memperlakukan hewan peliharaannya

sebagai anak dan berbicara kepadanya (Wells dalam Endenburg &

Lith, 2011). Selain itu anak-anak yang menjadi “orang tua” dari hewan

peliharaannya mampu memiliki pandangan yang lebih realistik dari

orang tua mereka dan fungsi pola asuhnya (Levinson, 1978). Dimana

anak seringkali bermain peran dan berlaku sebagai orang tua dari

hewan peliharaan mereka, dengan adanya hal tersebut, anak mampu

untuk memiliki pandangan berada di posisi sebagai orang tua.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai dampak memelihara

hewan pada anak sebagai konsekuensi hasil interaksi dengan hewan

peliharaannya yaitu:

a. Meningkatkan interaksi dan hubungan dalam keluarga sebagai

konsekuensi karena adanya pemenuhan kebutuhan hewan

peliharaan seperti memberi makan, mengajak bermain,

memandikan, dsb.

b. Dapat memperoleh afeksi sehingga kebutuhan dasar seseorang

untuk dicintai dan merasa berharga mampu terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

34

c. Pemilik hewan peliharaan mampu memiliki peran sebagai

orang tua dari hewan peliharaannya

d. Pemilik hewan peliharaan dapat menjadi lebih bertanggung

jawab

e. Pemilik hewan peliharaan menjadi lebih sosial.

C. Dewasa

1. Definisi dan Batasan

Menurut Arnett (dalam King, 2010) tumbuh dewasa merupakan

transisi dari remaja ke dewasa. Berdasarkan King (2010), seseorang

yang telah memasuki tahap dewasa, memiliki rentang usia 20-30

tahun.

Beberapa psikolog menyatakan bahwa pada masa dewasa telah

ditandai oleh indikator dari dalam sebagai bentuk otonomi, kontrol

diri, dan tanggung jawab personal, hal tersebut sebagai bentuk pikiran

dibanding peristiwa yang berlainan (Shanahan, Porfeli, & Mortimer,

dalam Papalia & Feldman, 2014).

Menurut Arnett (dalam Papalia & Feldman, 2014) terdapat tiga

kriteria untuk mendefinisikan masa dewasa; (1) Mampu menerima

tanggung jawab pada diri sendiri, (2) Sanggup membuat keputusan

mandiri, (3) Dapat mandiri secara finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

35

Berdasarkan Papalia & Feldman (2014), banyak ilmuwan dalam

bidang perkembangan menyatakan bahwa banyak orang muda dalam

kelompok sosial industri, remaja akhir melalui pertengahan hingga

akhir usia 20-an menjadi periode kehidupan yang berbeda, dari

keseluruhan proses kehidupan peralihan masa dewasa. Pada fase ini,

seseorang dinilai berada pada titik dalam rentang ketika kehidupan

dewasa muda dapat mencari tahu siapa diri mereka dan memiliki

kesempatan untuk mencoba hal-hal baru dan cara hidup yang berbeda

(Papalia & Feldman, 2014).

2. Perkembangan pada Masa Dewasa

a. Perkembangan Kognitif

Kapasitas untuk berfikir secara reflektif tampaknya muncul

pada usia 20-25 tahun (Papalia & Feldman, 2014). Menurut

Papalia & Feldman (2014), meskipun hampir semua orang dewasa

mampu mengembangkan kapasitas untuk menjadi pemikir yang

reflektif, namun lebih sedikit yang dapat mencapai kecakapan yang

optimal dalam ketrampilan tersebut, bahkan lebih sedikit lagi yang

dapat menggunakannya secara konsisten untuk menghadapi

beragam masalah. Bagi kebanyakan individu dewasa, pendidikan

di perguruan tinggi menstimulasi kemajuan berfikir reflektif

(Papalia & Feldman, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

36

Tingkat perkembangan kognisi yang lebih tinggi pada masa

dewasa sering disebut pemikiran pascaformal dan pada umumnya

dimulai di peralihan masa dewasa, sering kali melalui ekspos dari

pendidikan tinggi (Labouvie-Vief, dalam Papalia & Feldman,

2014). Pemikiran pascaformal bersifat fleksibel, terbuka adaptif

dan individualistik, menggambarkan intuisi dan emosi begitu juga

dengan logika untuk membantu individu mengatasi dunia yang

tampak kacau (Papalia & Feldman, 2014).

b. Perkembangan Psikososial

Jalan individu menuju masa dewasa di pengaruhi oleh

beberapa faktor seperti gender, kemampuan akademis, sikap awal

terhadap pendidikan, ras dan etnisitas, harapan di akhir masa

remaja, dan kelas sosial (Papalia & Feldman, 2014). Erikson

mengemukakan bahwa orang dewasa muda berada pada tahap

intimasi dan isolasi (Feist & Feist, 2010). Dalam tahap tersebut

seorang dewasa muda sedang berusaha untuk menjalin hubungan

intim (King, 2010). Dalam membentuk keintiman, Rubin (dalam

Huffman, Vernoy & Vernoy, 2000) mengungkapkan bahwa rasa

empati dan percaya sangat dibutuhkan. Dapat disimpulkan bahwa

empati dibutuhkan orang dewasa dalam membangun sebuah relasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

37

D. Dinamika Memelihara Hewan dalam Pembentukan Empati

Rothgerber & Mican (2014) menyatakan bahwa hubungan dengan

hewan peliharaan mampu menunjukkan peluang untuk membangun

empati. Hal tersebut diwujudkan dalam banyaknya kegiatan yang dapat

dilakukan ketika memelihara hewan peliharaan. Dalam memelihara

hewan, pemilik mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar

dalam memelihara hewan peliharaannya agar dapat menjaga kesejahteraan

hewan tersebut dan membuat hewan peliharaannya mampu bertahan

hidup, yaitu beban waktu, beban materi dan beban moril.

Beban waktu yang dimiliki oleh pemilik berupa kegiatan mengajak

bermain, mengajak berjalan-jalan, memandikan, mengecek kesehatan, dsb.

Mengajak hewan bermain mampu meningkatkan interaksi dan hubungan

dalam keluarga karena seringkali aktivitas bermain dengan hewan

peliharaan dilakukan bersama-sama dengan sebagian besar anggota

keluarga. Hal ini sesuai dengan temuan Chandler, dkk (2015) dimana

hewan peliharaan mampu membuat keluarga berkumpul bersama dengan

meluangkan waktu bersama hewan peliharaan atau berbagi cerita

mengenai hewan peliharaan sehingga mampu membuat hubungan keluarga

semakin erat.

Selain itu meningkatnya interaksi dalam keluarga dapat membantu

seseorang dalam merasakan perasaan orang lain. Berdasarkan informasi

verbal dan nonverbal yang kita terima dari orang lain, kita mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

38

mendapat kesan apakah orang lain yang kita temui ramah, baik hati, judes,

pelit, pemarah, pintar, dan sebagainya (Sarwono & Meinarno, 2009).

Terkadang ketika meniru ekspresi wajah orang lain, kita mampu

merasakan perasaan orang lain dalam ekspresi wajah kita sendiri (Howe,

2015). Hal tersebut merupakan salah satu aksi empati emosional atau

afektif (Howe, 2105).

Guttman (dalam Endenburg & Lith, 2011) menemukan bahwa anak

laki-laki yang memiliki hewan peliharaan mempunyai performa yang lebih

baik dalam mengukur kapasitas mereka saat memberikan kode pada

informasi non-verbal, berpotensi membuat mereka baik dalam

berkomunikasi, dibandingkan anak laki-laki yang tidak memelihara

binatang. Dapat disimpulkan semakin mudah seseorang menyadari kesan

seseorang, semakin mudah pula seseorang merasakan perasaan orang lain.

Howe (2015) mengungkapkan bahwa orang berempati maka orang

tersebut akan memiliki kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain,

ditandai dengan ketika seseorang mampu merasakan kesusahan yang

dialami oleh orang lain, mampu melihat dan memahami kesedihan orang

lain (Howe, 2015)

Ketika interaksi dalam keluarga meningkat, hal tersebut juga dapat

memudahkan seseorang untuk memiliki kemampuan dalam mengevaluasi

maksud atau tujuan yang dimiliki seseorang. Hal ini sesuai dengan

ungkapan King (2010), dimana ketika kita berinteraksi dengan orang lain,

kita dapat mengamati perilaku orang dan mendengarkan apa yang mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

39

katakan, namun untuk menentukan penyebab dasar perilaku orang lain,

seringkali harus membuat kesimpulan dari pengamatan ini, selanjutnya

kita harus dapat mengambil informasi yang kita punya dan menghasilkan

tebakan yang bagus mengenai siapa mereka dan apa yang mungkin

dilakukan di kemudian hari. Howe (2015) mengungkapkan semakin

mudah seseorang dalam membaca, mengenali dan menegoisasikan

perilaku & maksud-maksud dari orang lain maka semakin berempati orang

tersebut.

Kegiatan bersama hewan peliharaan berupa mengajak berjalan-

jalan,mampu membuat pemilik menjadi lebih sosial. Hal ini disebabkan

ketika mengajak berjalan-jalan hewan peliharaan (dalam hal ini anjing)

seringkali pemilik akan bertemu dengan pemilik yang lain sehingga

mampu memunculkan interaksi di dalamnya. Hal ini sesuai dengan temuan

Chandler, dkk. (2015) yang menemukan bahwa hewan peliharaan mampu

membuat para pemilik untuk saling bertemu, sehingga mampu

meningkatkan ikatan pada para pemilik. Para pemilik akan saling

berinteraksi dengan saling berbagi atau bercerita mengenai hewan

peliharaan mereka (Chandler, dkk., 2015).

Meningkatnya interaksi akan mampu membuat pemilik menjadi lebih

sosial. Semakin sosialnya seseorang, dapat dikaitkan dengan perspektif

sosial. Dimana ketika seseorang semakin sosial maka orang tersebut akan

cenderung memiliki perspektif sosial. Ketika anak-anak terlibat dengan

orang lain, mereka belajar untuk memperhitungkan perspektif orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

40

(Howe, 2015). Kualitas-kualitas hubungan yang dimiliki oleh anak

memberikan peranan penting, bagaimana sebaiknya mereka untuk

menangani dunia sosial tersebut (Howe, 2015). Dalam hubungan semacam

ini anak secara bertahap belajar untuk mendestralisasi pandangan dunia

mereka (Piaget dalam Howe, 2015). Mereka menjadi lebih mengerti

bagaimana mengenali dan meniru perspektif yang dimiliki oleh orang lain

secara perseptual, kognitif dan emosional (Eisenberg dalam Howe, 2015).

Howe (2015) menyebutkan dalam berempati secara kognitif melibatkan

sebuah proses reflektif yang lebih berbasis kognitif untuk memahami

perspektif orang lain. Dapat disimpulkan semakin sosial seseorang

semakin berempati orang tersebut.

Selain beban waktu, pemilik juga mengalami beban materi, dimana

pemilik akan melakukan kegiatan untuk menunjang kehidupan

peliharaannya seperti memberi pakan, memberi minum, memberi kandang,

merawat kesehatan, dsb. Dengan adanya berbagai kegiatan tersebut,

pemilik akan menjadi lebih bertanggung jawab. Hal ini disebabkan karena

pemilik telah memenuhi kewajibannya dengan mencukupi kebutuhan

secara materi untuk hewan peliharaannya. Hal tersebut sesuai dengan

sebagian arti dari bertanggung jawab yang dikemukakan Susanti (2015)

yaitu mengerti kewajiban yang harus dipenuhi olehnya. Perilaku tanggung

jawab sendiri juga dapat berkembang melalui proses sosialisasi pada

keluarga (Apriani & Wangid, 2015). Maka dapat disimpulkan bahwa

tanggung jawab dalam memelihara hewan dapat melibatkan peran serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

41

anggota keluarga lain seperti pada kasus anak memelihara binatang, orang

tua akan membantu anak untuk bertanggung jawab pada hewan

peliharaannya. Dengan adanya proses tersebut, penanaman rasa tanggung

jawab juga dapat menimbulkan interaksi sosial antara anak dengan orang

tua. Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, dengan

semakin sosialnya individu tersebut maka akan semakin berempati orang

tersebut.

Beban moril juga merupakan sebuah konsekuensi yang harus

ditanggung oleh pemilik. Pada beban moril pemilik dituntut untuk

mampu memberikan kasih sayang kepada hewan peliharaannya.

Dampak dari hal tersebut yaitu pemilik mampu memperoleh afeksi

sehingga kebutuhan dasar seseorang untuk dicintai dan merasa

berharga mampu terpenuhi (Nebbe dalam Smolkovic, Fajfar &

Mlinaric, 2012). Ketika anak-anak mampu melatih hewan

peliharaannya bersikap menerima atau bahkan mampu menunjukkan

sebuah trik, dapat membuat anak merasa lebih berkompeten yang

dapat menaikkan tingkat harga diri anak tersebut (Levinson, 1978).

Lupitazari & Fauziah (2017) menemukan bahwa semakin tinggi

tingkat harga diri seseorang maka makin tinggi pula tingkat prososial

orang tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika

semakin sosial seseorang, maka orang tersebut akan memiliki tingkat

empati yang lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang

memiliki tingkat harga diri yang tinggi sebagai dampak dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

42

memelihara hewan maka orang tersebut akan memiliki tingkat empati

yang lebih tinggi pula.

Dampak lain dari pemenuhan beban moril adalah pemilik dapat

memiliki peran sebagai orang tua dari hewan peliharaannya. Hal ini

disebabkan karena banyak dari pemilik menganggap hewan peliharaan

mereka sebagai bagian dari keluarga, memperlakukan hewan

peliharaannya sebagai anak dan berbicara kepadanya (Wells dalam

Endenburg & Lith, 2011). Pemilik akan menghabiskan waktu dengan

bermain serta berinteraksi bersama hewan peliharaan mereka. Mereka

berlaku seolah-olah mereka adalah orang tua dari hewan yang mereka

pelihara, sedangkan hewan peliharaan mereka adalah anak mereka

sendiri. Adanya permainan tersebut maka seseorang mampu

berimajinasi mengenai apa yang tengah ia perankan dan mengetahui

apa yang harus dilakukan. Bermain melibatkan aksi untuk berpura-

pura, pengambilan peran dan penggunaan imajinasi yang dimiliki

(Howe, 2015). Sedangkan dalam empati kognitif dibutuhkan

kemampuan melihat, berimajinasi dan memikirkan sebuah situasi dari

sudut pandang yang dimiliki oleh orang lain (Howe, 2015). Sehingga

hal ini dapat sesuai bahwa semakin orang mampu berimajinasi dari

sudut pandang orang lain maka makin berempati orang tersebut.

Banyak dari studi yang mampu menemukan bahwa memelihara

hewan mampu meningkatkan empati. Berbagai studi menemukan

bahwa anak muda dengan ikatan yang kuat atau hubungan yang dekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

43

dengan hewan peliharaannya memiliki skor yang tinggi pada empati

dibandingkan dengan anak yang memiliki ikatan lemah maupun anak

yang tidak memiliki hewan peliharaan (Poresky & Vidovic, dalam

Endenburg & Lith, 2011).

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki sikap

positif pada binatang lebih empatik jika dibandingkan mereka yang

memiliki sikap negatif, atau kurang positif (Daly & Morton, dalam

Endenburg & Lith, 2011). Empati kepada hewan tampaknya mampu

memiliki efek memindah empati pada orang lain (Ascione dalam

Endenburg & Lith, 2011). Ascione (1992) menjelaskan bahwa ketika

anak mampu memperlakukan hewan dengan baik dan peduli maka

dapat memperlakukan teman sebayanya dengan baik pula sehingga

mampu menumbuhkan empati.

Konsisten dengan studi yang dilakukan oleh Vidovic, penelitian yang

dilakukan oleh Daly & Mortin (dalam Endenburg & Lith, 2011)

menemukan bahwa anak yang memiliki kelekatan kuat dengan hewan

peliharaannya, tidak hanya memiliki skor yang tinggi pada empati dan

skala perilaku prososial namun juga menilai suasana keluarga mereka

lebih menyenangkan dibandingkan anak yang memiliki kelekatan lebih

rendah dengan hewan peliharaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

44

E. Skema Empati pada Pemelihara Hewan

Gambar 1.

Skema Empati pada Pemelihara Hewan

Memelihara

Hewan Beban

Materi

Beban

Moril

Beban

Waktu

Mengajak

bermain

Mengecek

kesehatan

Memandikan

Mengajak

berjalan

jalan

Memberi

minum

Merawat

kesehatan

Memberi

kandang

Memberi

pakan

Memberikan

kasih

sayang

Meningkatkan

interaksi dan

hubungan

dalam

keluarga

Mampu

menjadi

lebih

sosial

Pemilik

hewan

mampu lebih

bertanggung

jawab

Pemilik

hewan

mampu

memiliki

peran

sebagai

orang tua

dari hewan

peliharaan

Dapat memperoleh afeksi

sehingga kebutuhan dasar

seseorang untuk dicintai

dan merasa berharga

mampu terpenuhi

Kemampuan

merasakanpe

rasaan orang

lain.

Mampu

mengerti dan

mengenali

perilaku &

maksud-

maksud dari

orang lain.

Mampu

memahami

perspektif

orang lain

Mampu

berimajinasi

dan

memikirkan

sebuah

situasi dari

sudut

pandang

orang lain.

Afektif

Kognitif

Empati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

45

F. Hipotesis

Berdasarkan pada penjabaran teori di atas maka peneliti memiliki

hipotesis bahwa terdapat perbedaan tingkat empati kepada sesama pada

orang dewasa yang memelihara hewan jika dibandingkan dengan orang

dewasa yang tidak pernah memelihara hewan, dimana empati kepada

sesama pada orang dewasa yang memelihara hewan lebih tinggi jika

dibandingkan dengan orang dewasa tidak pernah memelihara hewan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif

adalah penelitian yang membandingkan kedua sampel yang berbeda dalam

satu variabel yang sama (Sugiyono, 2014). Penelitian ini akan

membandingkan antara pemilik hewan peliharaan dan bukan pemilik

hewan peliharaan.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Dependen: Empati

2. Variabel Independen: Memelihara hewan peliharaan

C. Definisi Operasional

1. Empati

Empati merupakan hasil pemikiran dan perasaan untuk mampu

merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dengan menggunakan

kesadaran kognitif serta ikut merasakan kondisi yang dialami dan

perasaan yang tengah dirasakan oleh orang lain sebagai sebuah respon

afektif. Empati diukur dengan skala empati. Skala empati dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

47

menggunakan konsep Howe (2015). Peneliti menggunakan aspek

empati secara afektif dan kognitif. Dalam aspek afektif memiliki satu

indikator yaitu kemampuan merasakan perasaan orang lain. Sedangkan

aspek kognitif memiliki 3 indikator yaitu mampu mengerti dan

mengenali perilaku & maksud-maksud dari orang lain,mampu

memahami perspektif orang laindan mampu berimajinasi dan

memikirkan sebuah situasi dari sudut pandang orang lain.

Semakin tinggi skor yang diperoleh akan menunjukkan semakin

tinggi empati seseorang. Skor tingkat empati diperoleh dari skor total

skala empati. Semakin tinggi skor total skala, maka subjek mempunyai

tingkat empati yang baik dan apabila skor total skala rendah, subjek

memiliki tingkat empati yang buruk.

2. Memelihara Hewan

Orang yang memelihara hewan adalah orang yang menghabiskan

sebagian waktunya untuk beraktivitas bersama hewan yang dipelihara

(dalam penelitian ini, hewan yang dimaksud adalah anjing), selain itu

mereka memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan secara

jasmani dan rohani hewan tersebut agar tetap terjaga kesejahteraannya.

Sedangkan orang yang tidak memelihara hewan adalah orang yang

memutuskan untuk tidak mengadopsi hewan dan tidak memiliki

kewajiban untuk merawat hewan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

48

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang dewasa dimana seseorang

yang masuk dalam golongan usia 20 – 30 tahun (King, 2010). Orang

dewasa yang dapat menjadi subjek dalam penelitian adalah orang dewasa

yang pada saat kanak-kanak usia 6 – 11 tahun (Berk, 2012) memelihara

hewan peliharan dalam rentang waktu minimal 3 tahun dan orang dewasa

yang tidak pernah memelihara hewan.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini purposive sampling.

Purposive sampling adalah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan

tertentu. Pengambilan sampel tersebut berdasarkan karakteristik tertentu

yang mampu menggambarkan populasi yang akan diukur (Arikunto,

2002). Pengambilan data uji coba dilakukan dengan menyebarkan

kuisioner di kampus Universitas Sanata Dharma.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa

skala, yaitu skala empati. Model skala yang digunakan dalam penelitian ini

berupa skala Likert.

Dalam skala ini subjek diminta untuk memberikan tanda (X) pada

kolom yang telah disediakan. Kolom yang tersedia berisi keterangan

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak

Setuju (STS), sesuai dengan keadaan subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

49

Tabel 3.1

Blue Print Skala Empati (uji coba)

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Total

1 Afektif

Kemampuan

merasakan

perasaan

orang lain

15 item

(25%)

15 item

(25%)

30 item

(50%)

30 item

(50%)

3

Kognitif

Mampu

mengerti dan

mengenali

perilaku &

maksud-

maksud dari

orang lain

5 item

(8.3%)

5 item

(8.3%)

10 item

(16.6%)

30 item

(50%)

4

Mampu

memahami

perspektif

orang lain

5 item

(8.3%)

5 item

(8.3%)

10 item

(16.6%)

5

Mampu

berimajinasi

dan

memikirkan

5 item

(8.3%)

5 item

(8.3%)

10 item

(16.6%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

50

Tabel 3.2

Distribusi Item Skala Empati (Uji coba)

Aspek Indikator Favorable Unfavorable Total

Afektif

Kemampuan merasakan

perasaan orang lain

2, 4, 8, 17,

18, 24, 32,

33, 36, 46,

48, 51, 53,

58, 60

6, 11, 12, 14,

16, 19, 22,

29, 30, 38,

49, 53, 55,

56, 57

30 item

Kognitif

Mampu mengerti dan mengenali

perilaku & maksud-maksud dari

orang lain

9, 35, 39,

47, 59

3, 7, 15, 26,

31 10 item

Mampu memahami perspektif

orang lain

5, 40, 42,

44, 54

13, 23, 25,

34, 37

10 item

Mampu berimajinasi dan

memikirkan sebuah situasi dari

sudut pandang orang lain

20, 27, 28,

43, 45

1, 10, 21, 41,

50 10 item

Total 30 30 60 Item

sebuah situasi

dari sudut

pandang

orang lain

Total

30 item

(50%)

30 item

(50%)

60 item

(100%)

60 item

(100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

51

F. Kredibilitas Alat Ukur

1. Validitas

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini berupa validitas

isi sebagai pengukur validitas skala. Pengujian validitas isi dapat

dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen (Sugiyono, 2014). Di

dalam kisi-kisi tersebut terdapat variabel, indikator dan item

pertanyaan atau pernyataan yang merupakan penjabaran dari indikator

tersebut (Sugiyono, 2014). Untuk mendapatkan skor indeks validitas

isi (IVI), peneliti membutuhkan penilaian pada tiap item yang

diberikan oleh ahli, dengan rentang skor ordinal dari 1 – 4

(Supratiknya, 2016). Skor IVI memiliki kisaran dari 0 – 1

(Supratiknya, 2016).

Skor IVI taraf aitem dihitung dengan rumus di bawah ini:

𝐼𝑉𝐼 − 𝐼 = jumlah skor dan ∑ 𝑝𝑒 𝑖 𝑎𝑖

Sementara untuk IVI taraf skala total:

𝐼𝑉𝐼 − 𝑆 = ∑𝐼𝑉𝐼 − 𝐼∑𝑎𝑖𝑡𝑒

Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

professional judgement dimana peneliti menunjukkan kumpulan aitem

kepada seorang dosen pembimbing skripsi. Hasil yang didapatkan yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

52

skor 1 untuk tiap item pada IVI-I, sedangkan skor IVI-S yang diperoleh

yaitu 1. Selain menggunakan profesional judgement, peneliti juga

menggunakan metode peer judgement, dimana peneliti menunjukkan

kumpulan aitem kepada rekan sejawat yang berjumlah 8 orang. Hasil yang

diperoleh yaitu skor 0.88 – 1 pada IVI-I dan skor 0.97 pada IVI-S.

Berdasarkan skor validitas isi, skala dapat dikatakan valid karena skor

yang didapatkan ≥0,78 (Supratiknya, 2016).

2. Seleksi item

Seleksi item digunakan untuk pemilihan item dengan parameter

yang memenuhi syarat untuk dimasukkan kedalam final tes

(Supratiknya, 2014). Item yang dirasa kurang layak untuk dijadikan

skala perlu untuk di revisi atau disingkirkan. Seleksi item dilakukan

dengan cara uji coba alat ukur atau sering disebut try out.

Try out dilaksanakan pada tanggal 15 – 20 Februari 2018 dengan

cara pembagian skala di beberapa tempat yang berbeda. Beberapa hasil

skala tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi kriteria dan

terdapat pertanyaan yang terlewat untuk dijawab. Total skala yang

terisi berjumlah 63 dari 70 buah yang telah dibagikan.

Berdasarkan komputasi yang telah dilakukan, dapat diketahui

bahwa indeks diskriminasi item memiliki rentang -0,112 hingga 0,679.

Batasan indeks daya diskriminasi dalam penelitian ini yaitu 0,30. Hal

tersebut diperoleh berdasarkan pedoman cara menafsirkan nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

53

indeks diskriminasi berikut (Ebel, Crocker & Algina dalam

Supratiknya, 2014).

Tabel 3.3

Penafsiran Indeks Diskriminasi Item.

Indeks

diskriminasi

item

Penafsiran

≥ 0.40

Item tersebut memiliki daya diskriminasi yang

memuaskan

0.30 - 0.39

Item tersebut dapat dipertahankan atau perlu

dikenai revisi kecil

0.20 – 0.29

Item tersebut kurang memiliki daya diskriminasi

dan perlu direvisi

≤ 0.20

Item tersebut harus digugurkan atau direvisi

secara total

Setelah di uji cobakan, aitem yang gugur berjumlah 15 buah

sedangkan aitem yang sahih berjumlah 45 buah. Namun untuk

menyamakan jumlah aitem antar aspek, maka beberapa aitem yang

memiliki daya diskriminasi rendah ikut digugurkan dan tersisa 42 item

sahih. Dengan indeks diskriminasi item memiliki rentang 0,306 hingga

0,714.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

54

Tabel 3.4

Penyebaran item yang layak dan yang gugur pada Skala Empati.

Aspek Indikator

No Pernyataan

Sebelum Uji

Coba

Item yang

Gugur

Setelah Uji

Coba

F UF F UF F UF

Afektif

Kemampuan

merasakan

perasaan

orang lain

2, 4, 8,

17, 18,

24, 32,

33, 36,

46, 48,

51, 53,

58, 60

6, 11,

12, 14,

16, 19,

22, 29,

30, 38,

49, 52,

55, 56,

57

2, 4,

17, 58

14,

22

49,

52,

55

8, 18,

24, 32,

33, 36,

46, 48,

51, 53,

60

6, 11,

12, 16,

19, 29,

30, 38,

56, 57

Kognitif

Mampu

mengerti dan

mengenali

perilaku &

maksud-

maksud dari

orang lain

9, 35,

39, 47,

59

3, 7,

15, 26,

31

59 3 9, 35,

39, 47,

7, 15,

26, 31

Mampu

memahami

5, 40,

42, 44,

13, 23,

25, 34,

40, 54 5, 42,

44,

13, 23,

25, 34,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

55

perspektif

orang lain

54 37 37

Mampu

berimajinasi

dan

memikirkan

sebuah

situasi dari

sudut

pandang

orang lain

20, 27,

28, 43,

45

1, 10,

21, 41,

50

28 1, 10,

21,

41,

20, 27,

43, 45

50

Jumlah 30 30 8 10 22 20

Total 60 18 42

3. Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang hasil

pengukurannya konsisten jika prosedur pengetesannya dilakukan

secara berulang kali terhadap suatu populasi individu atau kelompok

(AERA, APA, & NCME dalam Supratiknya, 2014). Perhitungan

reliabilitas suatu alat ukur seringkali dengan mencari koefisien dari alat

ukur tersebut. Makin besar koefisien yang dimiliki maka akan semakin

kecil kesalahan dalam pengukuran, sehingga reliabilitas yang dimiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

56

akan semakin tinggi (Supratiknya, 2014). Rumus koefisien yang

digunakan adalah Alpha (α) metode Cornbach.

Reliabilitas Skala dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan program SPSS 22.0 for windows. Komputasi ini

menghasilkan reliabilitas Alpha (α) Cornbach 0,920. Setelah

menggugurkan beberapa item yang tidak sahih, maka reliabilitas Alpha

(α) Cornbach naik menjadi 0,928.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data

penelitian yang telah kita peroleh berasal dari populasi yang

sebarannya normal (Santoso, 2010). Santoso (2010)

menyebutkan jika p lebih kecil dari 0,05 maka data yang kita

miliki sebaran datanya tidak normal, sedangkan jika p lebih

besar dari 0,05 maka data yang kita miliki sebaran datanya

normal. Program yang digunakan dalam menguji normalitas

dalam penelitian ini yaitu SPSS 22.0 for windows, dengan

analisis Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

57

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varian antara

dua kelompok (Santoso, 2010). Jika signifikansi atau nilai

probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang

mempunyai varian tak sama (Santoso, 2015). Jika signifikansi

atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-

populasi yang mempunyai varian sama (Santoso, 2015).

Program yang digunakan dalam menguji homogenitas dalam

penelitian ini yaitu SPSS 22.0 for windows.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 22.0 for windows. Jika hasil data terbukti memenuhi syarat untuk

dilakukan uji parametrik maka uji hipotesis akan menggunakan uji

beda t (independent sample t-test) namun jika hasil data terbukti tidak

memenuhi syarat untuk dilakukan uji parametrik maka uji hipotesis

akan menggunakan uji nonparametrik yaitu uji Mann-Whitney.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Maret 2018 hingga 8 Maret

2018. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan Skala

Empati kepada subjek. Skala diberikan secara online dengan cara

memberikan link skala kepada subjek. Penyebaran link skala dilakukan

melalui media sosial Line dan Whatsapp kepada subjek yang memenuhi

kriteria. Selain itu peneliti juga menggunakan jasa promo berbayar pada

sebuah akun online untuk mengunggah link pada post akun tersebut,

sehingga pengikut akun tersebut yang sesuai dengan kriteria yang

dibutuhkan dalam penelitian, dapat mengisi kuesioner online pada link

yang telah disertakan. Kriteria subjek yang disertakan yaitu kriteria

pertama adalah orang yang berusia 20-30 tahun, sedangkan kriteria yang

kedua yaitu orang yang pernah memelihara anjing pada usia 6-12 tahun

dengan akumulasi pemeliharaan minimal 3 tahun atau orang yang tidak

pernah memelihara hewan. Cara tersebut dilakukan karena dirasa dapat

memiliki jangkauan yang luas untuk memperoleh subjek.

Penelitian ini melibatkan total subjek sebanyak 322 orang.

Awalnya subjek yang mengisi kuesioner online berjumlah 364 orang yang

terdiri dari 161 orang yang pernah memelihara anjing pada usia 6-12 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

59

dengan akumulasi pemeliharaan minimal 3 tahun dan 203 orang yang

tidak pernah memelihara hewan, namun untuk menyamakan jumlah antara

kedua kategori subjek, maka peneliti hanya melibatkan 161 orang subjek

yang tidak memelihara hewan.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Total jumlah subjek yang terpakai yaitu 322 orang. Subjek dalam

penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu subjek yang pernah

memelihara anjing pada usia 6 hingga 11 tahun dengan akumulasi

pemeliharaan minimal 3 tahun dan subjek yang tidak pernah memelihara

hewan. Data demografi subjek dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1

Deskripsi Pembagian Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

Jenis Subjek

Total

Memelihara Hewan

Tidak Memelihara

Hewan

Laki-laki 60

(32%)

33

(20%)

92

(29%)

Perempuan 101

(68%)

128

(80%)

230

(71%)

Total

161

(100%)

161

(100%)

322

(100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

60

Tabel 4.2

Deskripsi Pembagian Subjek Berdasarkan Usia

Jenis

Kelamin

Jenis Subjek

Total Memelihara Hewan

Tidak Memelihara

Hewan

20 tahun 46

(29%)

35

(22%)

81

(25%)

21 tahun 19

(12%)

31

(19%)

50

(16%)

22 tahun 22

(14%)

36

(22%)

58

(18%)

23 tahun 7

(4%)

20

(12%)

27

(8%)

24 tahun 11

(7%)

10

(6%)

21

(6%)

25 tahun 7

(4%)

8

(5%)

15

(5%)

26 tahun 16

(10%)

8

(5%)

24

(7%)

27 tahun 11

(7%)

4

(3%)

15

(5%)

28 tahun 7

(4%)

3

(2%)

10

(3%)

29 tahun 0

(0%)

3

(2%)

3

(1%)

30 tahun 15

(9%)

3

(2%)

18

(6%)

Total 161

(100%)

161

(100%)

322

(100%)

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data digunakan untuk mengetahui informasi yang

berkaitan dengan data penelitian yang dapat menggambarkan

tanggapan subjek terhadap variabel penelitian. Apakah keseluruhan

subjek memiliki tingkat empati yang tinggi atau rendah. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

61

dapat diketahui dengan membandingkan Mean Teoritis (MT) dan

Mean Empiris (ME). Berikut rumus MT:

MT = 𝑎ℎ× 𝑎ℎ + 𝑔𝑔 × 𝑎ℎ

MT = ×4 + 4×4

MT = 4 + 68

MT =

MT= 105

Mean Empiris didapat berdasarkan perhitungan One Sample t-test

menggunakan program SPSS 22 for Windows.

a. Subjek yang Memelihara hewan.

Tabel 4.3

Mean Empiris Subjek yang Memelihara Hewan

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

PemeliharaHewan 161 125,80 12,101 ,954

b. Subjek yang Tidak Memelihara Hewan

Tabel 4.4

Mean Empiris Subjek yang Tidak Memelihara Hewan

One-Sample Statistics

N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

TidakMemeliharaHe

wan 161 122,38 7,881 ,621

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

62

c. Seluruh Subjek Terpakai (Subjek yang Memelihara Hewan &

Subjek yang Tidak Memelihara Hewan)

Tabel 4.5

Mean Empiris Subjek yang Memelihara Hewan & Tidak

Memelihara Hewan

One-Sample Statistics

N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

SeluruhSubjekTerpak

ai 322 124,09 10,338 ,576

Tabel 4.6

Perbandingan Mean Empiris dan Mean Teoritis

Jenis Subjek N

Mean

Empiris

Mean

Teoritis

Subjek yang Memelihara

Hewan

161 125,80 105

Subjek yang Tidak

Memelihara Hewan

161 122,38 105

Total 322 124,09 105

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa Mean

empiris kelompok subjek yang tidak memelihara hewan lebih besar

dari mean teoritis (122,38 > 105). Hal ini menunjukkan bahwa rata-

rata subjek penelitian memiliki tingkat empati yang tinggi. Sedangkan

subjek yang memelihara hewan memiliki nilai empiris yang lebih

besar dari mean teoritis (125,80 > 105). Artinya, empati subjek yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

63

memelihara hewan dan yang tidak memelihara hewan termasuk dalam

kategori tinggi.

Pada penelitian ini, peneliti menetapkan tiga kategori yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Kategori kurang terletak di sebelah kiri mean,

kategori baik terletak di sebelah kanan mean, dan kategori sedang

terletak pada rentang rendah dan tinggi. Penetapan rentang nilai pada

masing-masing kategori yaitu :

Tabel 4.7

Acuan Kategori Data

Kategori Keterangan

Rendah X < (x̄– 𝜎)

Sedang Rentang antara kurang - baik

Tinggi X > (x̄+ 𝜎)

Keterangan:

x̄ = Mean 𝜎 = Standar Deviasi

Mean yang digunakan merupakan yaitu mean teoritis, sedangkan

standar deviasi dicar menggunakan rumus berikut:

SD = 𝑎ℎ× 𝑎ℎ + 𝑔𝑔 × 𝑎ℎ6

SD = ×4 + 4×46

SD = 4 + 686

SD = 6

SD= 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

64

Tabel 4.8

Tabel Mean Teoritis dan Standar Deviasi

Mean Teoritis Std. Deviation

105 35

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan, nilai mean pada variabel

Empati adalah 105 dengan standar deviasi 35. Dengan demikian

penetapan rentang nilai kategori Empati adalah :

Tabel 4.9

Kategori Skala Empati

Kategori Nilai

Rendah < 70

Sedang 70 – 140

Tinggi > 140

Tabel 4.10

Kategori Tingkat Empati Pada Pemelihara Hewan dan Bukan

Pemelihara Hewan

Subjek Kategori Jumlah Presentase

Memelihara

Hewan

Rendah 0 0%

Sedang 146 45%

Tinggi 15 5%

Tidak Rendah 0 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

65

Memelihara

Hewan

Sedang 157 49%

Tinggi 4 1%

Total 322 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek yang

memelihara hewan dengan kategori tingkat empati sedang berjumlah

146 orang dengan presentase 45%, dan pada tingkat kategori tinggi

berada berjumlah 15 orang dengan presentase 5%. Sedangkan untuk

subjek yang tidak memelihara hewan dengan kategori tingkat empati

sedang berjumlah 157 orang dengan presentase 49%, dan pada tingkat

kategori tinggi berada berjumlah 4 orang dengan presentase 1%.

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data

penelitian yang telah kita peroleh berasal dari populasi yang

sebarannya normal (Santoso, 2010). Program yang digunakan

dalam menguji normalitas dalam penelitian ini yaitu SPSS 22.0 for

windows, dengan analisis Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk.

Santoso (2010) menyebutkan jika p lebih kecil dari 0,05 maka data

yang kita miliki sebaran datanya tidak normal, sedangkan jika p

lebih besar dari 0,05 maka data yang kita miliki sebaran datanya

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

66

Dalam uji normalitas tersebut maka akan muncul grafik Q-

Q plots. Garis diagonal dalam dalam grafik tersebut

menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi

normal (Santoso, 2010). Titik-titik di sekitar garis merupakan

keadaan data yang kita uji (Santoso, 2010). Data dapat dikatakan

mengikuti distribusi normal jika kebanyakan titik berada sangat

dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis (Santoso,

2010).

1) Uji Normalitas Subjek yang Memelihara Hewan

Grafik 4.1

Hasil Uji Normalitas Subjek yang Memelihara Hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

67

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Subjek yang Memelihara Hewan

Berdasarkan hasil uji SPSS diatas maka dapat ditarik

sebuah kesimpulan bahwa data dinyatakan normal karena nilai

probabilitas sebesar 0,077 > 0,05. Selain itu berdasarkan grafik

yang telah disertakan dapat dilihat bahwa sebagian besar titik-

titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel

pada garis.

2) Uji Normalitas Subjek yang Tidak Memelihara Hewan

Grafik 4.2

Hasil Uji Normalitas Subjek yang Tidak Memelihara Hewan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Memelihara_Hewa

n ,067 161 ,077 ,984 161 ,061

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

68

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas Subjek yang Tidak Memelihara Hewan

Berdasarkan hasil uji SPSS diatas maka dapat ditarik

sebuah kesimpulan bahwa data dinyatakan normal karena nilai

probabilitas sebesar 0,072 > 0,05. Selain itu berdasarkan grafik

yang telah disertakan dapat dilihat bahwa sebagian besar titik-titik

berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada

garis.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varian antara

dua kelompok (Santoso, 2010). Jika signifikansi atau nilai

probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang

mempunyai varian tak sama (Santoso, 2015). Jika signifikansi atau

nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang

mempunyai varian sama (Santoso, 2015). Program yang digunakan

dalam menguji homogenitas dalam penelitian ini yaitu SPSS 22.0

for windows.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Tidak_Memelihara_

Hewan ,067 161 ,072 ,989 161 ,213

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

69

Tabel 4.13

Hasil Uji Homogenitas

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

d

a

t

a

Equal variances

assumed

19,9

22 ,000

3,00

7 320 ,003 3,422 1,138 1,183 5,661

Equal variances not

assumed

3,00

7

275,

042 ,003 3,422 1,138 1,182 5,663

Berdasarkan hasil uji SPSS diatas maka dapat ditarik

sebuah kesimpulan bahwa data dinyatakan tidak homogen atau

memiliki varians yang tak sama, karena nilai probabilitas sebesar

0,000 < 0,05.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Mann-

Whitney, program SPSS 22.0 for windows. Hal ini disebabkan data

terbukti tidak homogen. Santoso (2001) meyatakan jika metode

statistik parametrik mensyaratkan asumsi data berdistribusi normal

dan kedua sampel diambil dari dua populasi yang mempunyai variansi

sama. Jika terdapat salah satu dari asumsi tersebut, lebih baik

menggunakan prosedur statistik non parametrik untuk proses data

(Santoso, 2001). Uji Mann-Whitney sendiri memiliki tujuan untuk

mengetes kedua kelompok independen namun non parametik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

70

(Suparno, 2015). Maka dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan uji Mann-Whitney. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu

tingkat empati pada orang yang pernah memelihara hewan dimasa

kecil lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak pernah memelihara

hewan.

Pengujian hipotesis berdasarkan nilai probabilitas:

Jika p > 0,05 maka Ho diterima

Jika p < 0,05 maka Ho ditolak

Tabel 4. 14

Hasil Uji hipotesis (Mann-Whitney)

Berdasarkan hasil uji SPSS diatas maka dapat ditarik

sebuah kesimpulan bahwa data memiliki p = 0,006. Namun karena

hipotesis yang digunakan satu arah, maka nilai p dibagi menjadi 2,

sehingga nilai p akhir menjadi 0,003. Nilai p akhir menandakan

bahwa Ho ditolak karena 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan tingkat empati orang yang memelihara

hewan jika dibandingkan dengan orang yang sama sekali tidak

pernah memelihara hewan. Selanjutnya, dapat diketahui pula

Test Statisticsa

Data

Mann-Whitney U 10653,000

Wilcoxon W 23694,000

Z -2,764

Asymp. Sig. (2-tailed) ,006

a. Grouping Variable: A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

71

bahwa tingkat empati orang yang memelihara hewan lebih tinggi

jika dibandingkan dengan orang yang sama sekali tidak pernah

memelihara hewan, berdasarkan perbandingan nilai mean yang

dimiliki yaitu 125,80 > 122,38.

D. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat

empati subjek yang memelihara hewan dengan subjek yang tidak

memelihara hewan, dan diketahui pula bahwa tingkat empati subjek yang

memelihara hewan lebih tinggi bila dibandingkan subjek yang tidak

memelihara hewan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai p, karena nilai p

< 0,05 yaitu 0,003 < 0,05 dan nilai mean (125,80 > 122,38). Hasil

penelitian tersebut dapat disebabkan akibat adanya perbedaan pengalaman

yang dialami oleh subjek yang memelihara hewan yaitu memelihara

hewan pada masa kecil selama minimal 3 tahun (Smolkovic, Fajfar &

Mlinaric, 2012). Dengan adanya pengalaman yang dimiliki, kemampuan

berempati mampu berkembang karena adanya dinamika pemilik hewan

peliharaan bersama hewan peliharaannya dan juga orang-orang yang

terlibat dalam proses pemeliharaan hewan.

Selain itu standar deviasi data pada hasil penelitian ini yaitu 10,338.

Semakin kecil nilai suatu standar deviasi, maka dapat diartikan bahwa

tingkat penyebaran data akan semakin mendekati rata-ratanya (Supangat,

2007). Jika nilai standar deviasi = 0 maka dapat dikatakan bahwa data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

72

yang dimiliki sama dengan nilai rata-ratanya (Supangat, 2007). Karena

standar deviasi dalam data penelitian ini menjauhi angka 0 maka dapat

dikatakan bahwa penyebaran data menjauhi rata-ratanya, dengan kata lain

data jauh lebih bervariasi dan tidak menggerombol mendekati nilai rata-

rata.

Secara spesifik jumlah subjek yang memelihara hewan pada kategori

tingkat empati yang tinggi berjumlah 15 orang, sedangkan jumlah subjek

yang tidak memelihara hewan pada kategori tingkat empati tinggi

berjumlah 4 orang. Hal ini dapat menunjukkan perbedaan bahwa dengan

memelihara hewan jumlah orang yang memiliki tingkat empati tinggi jauh

lebih banyak jika dibandingkan orang yang tidak memelihara hewan.

Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak orang yang pernah memelihara

hewan pada masa kanak-kanak mampu berempati lebih baik.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Rothgerber & Mican (2014)

yaitu terdapat peluang dalam membangun empati ketika seseorang

memiliki hubungan dengan hewan peliharaannya. Seseorang yang

memiliki hewan peliharaan akan lebih mampu berempati secara afektif

yaitu dengan mampu merasakan perasaan orang lain. Hal itu disebabkan

karena dalam memelihara hewan mampu meningkatkan interaksi dalam

keluarga (Chandler dkk., 2015). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Paul dan Serpell (1996) yang menemukan bahwa anak

yang memiliki hewan peliharaan, tingkat interaksi dengan keluarganya

cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

73

hewan peliharaan. Adanya peningkatan interaksi dengan orang lain

mampu membuat seseorang lebih mudah menjumpai berbagai macam

ekspresi dari orang lain. Orang tua berperan penting bagi anak untuk

mempelajari berbagai macam ekspresi (Taufik, 2012). Seringkali kita

mampu merasakan ekspresi wajah kita sendiri ketika meniru ekspresi

wajah orang lain (Howe, 2015). Hal tersebut termasuk ke dalam salah satu

bentuk nyata dari empati afektif atau empati emosional (Howe, 2015).

Selain berempati secara afektif, pemilik hewan peliharaan juga

memiliki kemampuan berempati secara kognitif yang lebih baik jika

dibandingkan dengan orang yang tidak pernah memelihara hewan.

Menurut Hoffman (dalam Taufik, 2012) empati kognitif memiliki

kemampuan dimana seseorang mampu menempatkan diri sendiri ke dalam

situasi orang lain agar dapat mengetahui pikiran dan perasaan orang lain

tersebut. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Howe (2015) dimana

empati kognitif membutuhkan kemampuan untuk mengetahui maksud-

maksud orang lain dengan membaca serta mengenali situasi orang lain.

Anak-anak perlu mengenal berbagai emosi seperti marah atau takut agar

dapat memperoleh referensi untuk memahami situasi dan kondisi dari

orang lain (Taufik, 2012). Pengenalan berbagai emosi tersebut dapat

diperoleh saat berinteraksi dengan orang tua ketika memelihara hewan.

Menurut Hoffman (dalam Taufik, 2012) empati kognitif memiliki

kemampuan dimana seseorang mampu menempatkan diri sendiri ke dalam

situasi orang lain agar dapat mengetahui pikiran dan perasaan orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

74

tersebut, hal ini dapat disebut role taking ability. Self focused dan other

focused merupakan dua bentuk dari role taking ability (Hoffman dalam

Taufik, 2012). Kedua role tersebut di tahap awal berfungsi untuk

memproyeksikan diri (the self) selanjutnya untuk memasuki perspektif

orang lain, dimana self focused yaitu seseorang membayangkan berada di

kondisi orang lain lalu kemudian merefleksikan perasaan orang lain

tersebut dan other focused yaitu perhatiannya terpusat pada orang lain

sehingga orang tersebut mampu memastikan perasaan serta kondisi orang

lain (Hoffman dalam Taufik, 2012). Hal ini dapat diperoleh para

pemelihara hewan ketika mengajak berjalan-jalan anjing mereka. Hal

tersebut dapat terwujud ketika mengajak anjing mereka berjalan-jalan

maka mereka dapat dengan mudah menjumpai sesama pemilik anjing yang

lain dan menumbuhkan interaksi di antara mereka. Anak-anak akan belajar

memperhitungkan perspektif orang lain ketika terlibat dengan orang lain

(Howe, 2015).

Dalam self focused terdapat proses dimana seseorang membayangkan

berada di kondisi orang lain (Hoffman dalam Taufik, 2012). Hal ini selaras

dengan ungkapan Howe (2015) dimana empati kognitif didasarkan dari

kemampuan berimajinasi, melihat dan memikirkan sebuah situasi dari

sudut pandang yang dimiliki oleh orang lain. Kemampuan tersebut dapat

diperoleh para pemelihara hewan dengan adanya interaksi antara pemilik

hewan peliharaan dengan peliharaannya. Wells (dalam Endenburg & Lith,

2011) mengungkapkan bahwa banyak dari pemilik menganggap hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

75

peliharaan sebagai bagian dari anggota keluarga, yang kerap kali

melakukan interaksi dengan berbicara kepada hewan peliharaannya atau

menganggap hewan peliharaannya sebagai anak. Terkadang para pemilik

juga akan menggendong dan memeluk hewan peliharaannya selayaknya

memperlakukan bayi (Carmack & Serpell dalam Archer, 1997). Dengan

adanya interaksi seperti permainan peran tersebut maka anak akan mampu

mengembangkan imajinasinya. Bermain rupanya mampu untuk

melibatkan aksi berpura-pura, pengambilan peran dan penggunaan

imajinasi yang dimiliki (Howe, 2015).

Dengan adanya pemaparan diatas maka semakin jelas mengapa anak

kecil yang memelihara hewan mampu memiliki tingkat empati yang lebih

tinggi. Sedangkan seorang anak yang memiliki empati lebih tinggi mampu

menjadi pemain sosial yang terampil (Howe, 2015). Hal ini disebabkan

karena kecerdasan emosional dan empati membantu menyiapkan anak-

anak menghadapi kehidupan sosial yang sulit dan keras (Howe, 2015).

Dimana ketika mereka menjadi pemain sosial yang terampil di masa

dewasanya maka akan lebih sering berinteraksi dengan orang lain juga di

saat ia dewasa. Sedangkan salah satu metode dalam meningkatkan empati

yaitu dengan meningkatkan interaksi dengan orang lain yang dapat

dilakukan dengan berkelompok (Timpe dalam Zuchdi, 2003). Inilah yang

mampu mendorong orang dewasa yang memiliki hewan peliharaan di

masa kecil memliki empati yang lebih tinggi dari orang yang tidak pernah

memelihara hewan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian terbukti mendukung hipotesis penelitian yaitu

terdapat perbedaan tingkat empati orang yang memelihara hewan jika

dibandingkan dengan orang yang sama sekali tidak pernah memelihara

hewan, dimana tingkat empati orang yang memelihara hewan lebih tinggi

jika dibandingkan dengan orang yang sama sekali tidak pernah

memelihara hewan, berdasarkan perbandingan nilai mean yang dimiliki

yaitu 125,80 > 122,38.

B. Keterbatasan penelitian

1. Kekurangan dalam penelitian ini yaitu tidak dicantumkannya manfaat

yang akan diperoleh subjek dalam mengisi skala yang diberikan serta

tidak mencantumkan kaitan antara skala dengan pengalaman

memelihara hewan atau tidaknya yang dimiliki oleh subjek. Hal

tersebut menimbulkan kebingungan pada beberapa subjek.

2. Penelitian ini tidak mengukur seberapa tingginya ikatan perasaan yang

dimiliki antara pemilik dengan peliharaannya sehingga tidak dapat

mengetahui apakah tingkat ikatan perasaan antara pemilik dengan

hewan peliharaannya berkaitan dengan tinggi rendahnya tingkat empati

pemilik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

77

3. Tidak di kontrolnya jenis kelamin subjek dalam pengambilan data

pada penelitian ini. Di sisi lain, perbedaan jenis kelamin mampu

mempengaruhi perbedaan empati seseorang. Mehrabian & Trobst

(dalam Howe, 2015) menjelaskan bahwa laki-laki cenderung kurang

berbakat dalam membaca ekspresi orang lain dan kurang tertarik pada

apa yang orang lain pikirkan dan rasakan. Sebaliknya pada pertemanan

perempuan akan melibatkan lebih banyak keterbukaan dan empati

(Vermon dalam Howe, 2015). Sehubungan dengan hal tersebut maka

pengontrolan jenis kelamin pada subjek perlu untuk dilakukan.

Pengontrolan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilakukan

dengan cara menyamaratakan jumlah subjek antara laki-laki dan

perempuan pada tiap kriteria yaitu kriteria subjek yang memelihara

hewan dan tidak memelihara hewan. Hal tersebut tidak dilakukan

karena berdampak pada jumlah subjek yang akan menjadi jauh lebih

sedikit, sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan hasil penelitian

tidak dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya.

C. Saran

1. Terkait dengan Manfaat Penelitian

Dengan terbuktinya hipotesis dimana tingkat empati subjek yang

memiliki pengalaman memelihara hewan semasa kecil lebih tinggi

dibandingkan subjek yang tidak memelihara hewan menunjukkan

bahwa memelihara hewan mampu memberikan dampak terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

78

tingkat empati, maka dapat menjadi saran bagi orang tua untuk

memiliki hewan peliharaan untuk anak sebagai sarana untuk

meningkatkan empati, kepedulian terhadap mahkluk lain, rasa

tanggung jawab dan interaksi di dalam keluarga. Namun orang tua

diwajibkan untuk membimbing anak dalam memelihara hewan agar

kesejahteraan hewan tetap terjamin dan menghindari kekerasan pada

hewan.

2. Terkait dengan Kelanjutan Penelitian

a. Menyertakan manfaat yang akan diperoleh subjek dalam mengisi

skala yang diberikan serta mencantumkan kaitan antara skala

dengan pengalaman memelihara hewan atau tidaknya yang dimiliki

oleh subjeksehingga diharapkan mampu meminimalisir

kebingungan yang dialami oleh subjek serta meningkatkan

antusiasme subjek dalam mengerjakan kuisioner.

b. Penting bagi peneliti selanjutnya untuk mengukur ikatan perasaan

antara pemilik dengan hewan peliharaannya.

c. Penting bagi peneliti selanjutnya untuk mengontrol jenis kelamin

pada subjek.

d. Selain itu studi lungitudional merupakan studi yang akan lebih baik

untuk mengetahui efek dari memelihara binatang di masa kecil

terhadap masa dewasa seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

79

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, A. N., & Wangid, M. N. (2015). Pengaruh SSP Tematik-Integratif

Terhadap Karakter Disiplin. Jurnal Prima Edukasia, 12-25.

Archer, J. (1997). Why Do People Love Their Pets? Evolution and Human

Behavior, 237-259.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ascione, F.R., 1992. Enhancing Children’s Attitudes About the Humane

Treatment of Animals: Generalization to Human Directed Empathy.

Anthrozoos, 5: 176-191.

Bahasa, P. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Berk, L. E. (2012). Development Through the Lifespan 5th ed. Yogyakarta:

Pustaka pelajar.

Chandler, C. K., Fernando, D. M., Minton, C. A., & Portrie-Bethke, T. L. (2015).

Eight Domains of Pet-Owner Wellness: Valuing the Owner-Pet

Relationship in the Counseling Process. Journal of Mental Health

Counseling , 268-282.

Daly, B., & Suggs, S. (2010). Teachers' esperiences with humane education and

animals in elementary classroms: Implications for empathy development.

Journal of Moral Education, 101-112.

Elvinawanty, R., & Mailani, L. (2016). Forgiveness Ditinjau dari Empathy pada

Pasangan Suami Istri di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Rinai.

Tarbiyah, XXIII.

Endenburg, N., & van Lith, H. A. (2011). The Influence of Animals on the

Development of Children. The Veterinary Journal, 208-214.

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (Vol. I). Yogyakarta: Salemba

Humanika.

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More than IQ.

New York: Bantam Book.

Hergovich, A., Monshi, B., Semmler, G., & Zieglmayer, V. (2002). The Effects of

the Presence of a Dog in the Classroom. Anthrozoos, 37-50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

80

Howe, D. (2015). Empati: Makna dan Pentingnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Huffman, K., Vernoy, M., & Vernoy, J. (2000). Psychology in Action. New York:

Wiley.

Ionnadiou, F., & Konstantikaki, V. (2008). Empathy and emotional intelligence:

What is it really about? International Journal of Caring Sciences, 1

(3):118-123.

Jalongo, M. R. (2015). An attachment Perspective on the Child-Dog Bond:

Interdisciplinary and International Research Findings. Early Childhood

Educ J .

King, L. (2010). Psikologi Umum (Vol. 1). Jakarta: Salemba Humanika.

Knight S., & Barnett L. 2008. Justifying Attitudes toward Animal Use: A

Qualitative Study of People’s Views and Beliefs. Anthrozoos 21: 31-42

Levenson, R. E., & Ruef, A. M. (1992). Empathy: A Physiological Substrate.

Journal of Personality and Social Psychology, 234-246.

Levinson, B. M. (1978). Pets and Personality Development. Psychological

Reports, 1031-1038.

Lupitasari, N., & Fauziah, N. (2017). Hubungan antara Harga Diri dengan

Kecenderungan Perilaku Prososial pada Remaja Panti Asuhan di

Semarang. Jurnal Empati 7: 318-322.

Mawarni, R., Hardjono, & Andayani, T. R. (2013). Hubungan antara Mencari

Sensasi dan Empati dengan School Bullying pada Remaja Putra Kelas X

dan XI di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. 148-162.

McDonald, N. M., & Messinger, D. S. (in press). The Development of Empathy:

How, When and Why. Miami: University of Miami.

Melson, G. F., Peet, S., & Sparks, C. (1991). Children's Attachment to Their Pets:

Links to Socio-Emotional Development. Children's Environments

Quarterly, 55-61.

Melson, G. F. (2013). Children's Ideas about the Moral Standing Welfare of Non-

human Species. The Journal of Sociology & Social Welfare, 81-106.

Nikita, A. R. “Viral! Siksa Anjing Sampai Begini, Pemuda Diduga Mahasiswa

Surabaya Banjir Hujatan Netizen”. Diperoleh 10 Juli 2018, dari

surabaya.tribunnews.com/amp.2017/12/26/vira-siksa-anjing-sampai-

begini-pemuda-diduga-mahasiswa-surabaya-banjir-hujatan-

netizen?page=1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

81

Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia.

Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Paul, E. S., & Serpell, J. A. (1996). Obtaining a New Pet Dog: Effect on Middle

Childhood Children and Their Families. Applied Animal Behaviour

Science, 17-29.

Petersen, M. S., & Farrington, D. P. (2007). Cruelty to Animals and Violence to

People. Victims and Offenders, 2: 21-43.

Pitoko, R. A. “Tak Ada Warga yang Menolong Saya, Mereka Hanya Merekam”. Diperoleh 16 Mei 2018, dari

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/14/14425941/tak-ada-

warga-yang-menolong-saya-mereka-hanya-merekam.

Podberscek, A. L. (2009). Good to Pet Eat: The Keeping and Consuming of Dogs

and Cats in South Korea. Journal of Social Issues, 615-632.

Rachmah, D. N. (2014). Empati Pada Pelaku Bullying. Jurnal Ecopsy, I, 51-58.

Rahmiati, D. U., & Pribadi, E. S. (2014). Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi

Pemilik Hewan Kesayangan dalam Hal Pengetahuan dan Penerapan

Kesejahteraan Hewan. Jurnal Veteriner, 386-394.

Rdn. "Pandangan Psikolog Terhadap Kasus Penembakan Kuna". Diperoleh 2 Mei

2018, dari m.analisadaily.com/read/pandangan-psikolog-terhadap-kasus-

penembakan-kuna/305804/2017/01/24

Ridzal, A. R. S. (2017). Rancangan Pelatihan Empati terhadap Kemampuan

Berkomunikasi Intim pada Pasangan Suami Istri. Journal of

Psychological Research, 69-78

Rothgerber, H., & Mican, F. (2014). Childhood pet ownership, attachment to pets,

and subsequent meat avoidance. The mediating role of empathy toward

animals. Appetite , 11-17.

Sanders, C. R. (1993). Understanding Dogs: Caretakers' Attributions of

Mindedness in Canin-Human Relationships. Journal of Contemporary

Ethnography , 205-226.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Santoso, S. (2015). Menguasai SPSS 22. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Santrock, J. W. (2007). Child Development. New York: McGraw Hill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

82

Sari, A. T., Ramdhani, N., & Eliza, M. (2003). Sari, Ari Tris Ochtia., Ramdhani,

Neila & Eliza, Mira. (2003). Empati dan Perilaku Merokok di Tempat

Umum. Jurnal Psikologi, 2, 81-90.

Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Smolkovic, I., Fajfar, M., & Mlinaric, V. (2012). Attachment to Pets and

Interpersonal Relationships. Journal of European Psychology Students,

15-23.

Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supangat, Andi. (2007). Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan

Nonparametik. Jakarta: Kencana.

Suparno, P. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.

Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologi.

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas

Sanata Dharma.

Susanti, R. H. (2014). Meningkatkan Kesadaran Tanggung Jawab Siswa SMP

Melalui Penggunaan Klarifikasi Nilai. Jurnal Konseling Indonesia, 38-

46.

Taufik. (2012). Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Utz, R. L. (2014). Walking the Dog: The Effect of Pet Ownership on Human

Health and Health Behaviors. Soc Indic Res , 327-339.

VandenBos, G. R. (2006). APA Dictionary of Psychology. Washington DC:

American Psychological Association.

Velde, B. P., Cipriani, J., & Fisher, G. (2005). Resident and Therapist Views of

Animal-assisted therapy: Implications for Occupational Therapy Practice.

Australian Occupational Therapy Journal, 43-50.

Walgito, B. (2010). Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi.

Wood, et al. (2015). The Pet Factor – Companion Animals as a Conduit for

Getting to Know People, Friendship Formation and Social Support. Plos

One Journal, 1-17.

Wulandari, S., Setyowani, N., & Mugiarso, H. (2012). Upaya Meningkatkan

Empati dalam Berinteraksi Sosial Melalui Dinamika Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

83

Pendekatan Experiental Learning. Indonesian Journal of Guidance and

Counseling: Theory and Application, 40-46.

Zahn-Waxler, C., Hollenbeck, B., & Radke-Yarrow, M. (1984). TheOrigins of

Empathy and Altruism. In M. W. Fox, & L. D. Mickley, Advances in

Animal Welfare Science (pp. 21-41). Washington DC: The Human

Society of the United States.

Zuchdi, D. (2003). Empati dan Keterampilan Sosial. Cakrawala Pendidikan, 49-

64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

84

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

85

LAMPIRAN A

SKALA

PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

86

1. Skala Empati (Uji Coba)

SKALA PENELITIAN

Ikma Edewelma

139114145

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

87

Salam sejahtera,

Perkenalkan, saya Ikma Edewelma dari Fakultas Psikologi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam rangka

menyelesaikan tugas akhir, saya membutuhkan sejumlah data

untuk keperluan penelitian yang tengah saya lakukan.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya membutuhkan teman-

teman untuk mengisi kuisioner yang telah saya susun.Teman-

teman diharapkan untuk mengisi kuesioner sesuai dengan

situasi dan kondisi teman-teman yang sebenarnya.

Data yang telah diberikan oleh teman-teman bersifat rahasia

dan saya akan menjaga kerahasiaan data yang telah diberikan

oleh teman-teman.

Sehingga tidak perlu khawatir atau merasa malu dalam

memberikan jawaban sesuai dengan pribadi teman-teman.

Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan teman-teman

untuk terlibat dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 13 Februari 2018

Ikma Edewelma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

88

LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah saya membaca mengenai penjelasan dalam penelitian

ini, maka saya bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian

yang dilakukan oleh Ikma Edewelma.

Jawaban yang saya berikan pada kuesioner ini berdasarkan

pada keadaan sesungguhnya yang saya alami yang sesuai

dengan perilaku dan pengalaman saya, tanpa adanya

pengaruh atau paksaan dari orang lain dan tidak bergantung

sesuai atau tidaknya pada norma yang berlaku di masyarakat.

Saya mengizinkan peneliti menggunakan jawaban-jawaban

yang saya berikan untuk kepentingan penelitian.

Menyetujui

……..., .. Februari 2018

(…………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

89

DATA RESPONDEN

Nama (inisial) :

Jenis Kelamin * : Laki-laki/Perempuan

Usia :

(*) coret yang tidak perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

90

PETUNJUK PENGISIAN

Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang

berhubungan dengan keadaan teman-teman. Bacalah setiap

pernyataan yang ada dengan teliti, kemudian berikan tanda

silang (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan diri

teman-teman pada kolom sebelah.

SS : jika teman-teman SANGAT SETUJU dengan

pernyataan tersebut

S : jika teman-teman Setuju dengan pernyataan tersebut

TS : jika teman-teman Tidak Setuju dengan pernyataan

tersebut

STS : jika teman-teman SANGAT TIDAK SETUJU

dengan pernyataan tersebut

Jika teman-teman ingin mengganti jawaban, coret

jawaban sebelumnya kemudian berikan tanda silang pada

jawaban yang dianggap benar.

Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Jawablah

semua pernyataan berdasarkan keadaan teman-teman yang

sesungguhnya dan jangan ada yang terlewatkan.

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya merasa sedih ketika

melihat orang lain sedih X

2. Saya tidak peduli terhadap

lingkungan sosial X X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

91

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1

Saya jarang menangis ketika melihat

adegan yang menyedihkan dalam suatu

film

2 Saya ikut merasa senang ketika teman

saya menceritakan keberuntungannya

3

Saya sulit memahami mengapa

seseorang berlaku kurang

menyenangkan

4 Saya mampu merasakan seseorang

yang merasa terasing di suatu pesta

5 Mudah bagi saya untuk melihat dari

sudut pandang orang lain

6

Saya tetap merasa cuek meskipun

seorang teman menceritakan

pengalaman menyedihkan yang ia

alami

7

Terkadang saya sulit memahami

mengapa teman saya melakukan

tindakan tertentu

8 Saya merasa sedih dan ingin menolong

ketika ada teman yang terluka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

92

9 Saya mampu merasakan orang yang

menolong saya dengan tulus

10 Saya sulit membayangkan bagaimana

teman saya memahami sesuatu

11 Sulit bagi saya mengetahui apakah

seseorang sedang marah

12 Saya tak terpengaruh ketika melihat hal

yang mengharukan

13 Sulit bagi saya untuk melihat dari sudut

pandang orang lain

14 Saya sulit merasakan seseorang yang

merasa terasing dalam suatu pesta

15 Saya sulit memahami mengapa teman

saya menangis karena patah hati

16

Menurut saya, orang yang menangis

karena bahagia adalah hal yang

berlebihan

17 Peristiwa buruk yang dialami oleh

orang lain membuat saya sedih

18 Saya ikut terharu ketika melihat hal

yang mengharukan

19 Saya tidak tau harus berbuat apa ketika

teman saya menangis di depan saya

20 Saya dapat membayangkan bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

93

perasaan orang lain ketika saya hendak

marah pada orang tersebut

21

Saya sulit membayangkan rasanya

menjadi suatu tokoh tertentu ketika

membaca buku atau menonton film

22

Orang lain harus menceritakan secara

terus terang bahwa mereka tidak

menyukai saya agar saya paham.

23

Pengambilan keputusan lebuh cepat

dilakukan dengan mengandalkan hasil

pemikiran sendiri tanpa memerlukan

pendapat orang lain

24

Saya mampu merasakan ketika teman

saya mengalami kesepian dan mencoba

menemaninya agar tidaklagi merasakan

kesepian

25 Saya merasa kebingungan mengapa

orang tua saya peduli kepada saya

26 Saya sulit memahami alas an dibalik

keputusan yang diambil oleh orang lain

27

Saya mampu membayangkan

bagaimana rasanya menjadi salah satu

tokoh dalam sebuah novel atau film

28 Saya menangis ketika melihat adegan

yang menyedihkan dalam suatu film

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

94

29

Saya sering cuek kepada teman saya

yang sedang memiliki permasalahan di

dalam hidupnya

30 Saya sulit merasakan apakah teman

saya sedang merasa kesepian

31

Saya sulit membedakan mana orang

yang menolong saya dengan tulus atau

tidak

32

Saya akan merasa sedih dan berusaha

menenangkan ketika teman saya

menangis di depan saya

33 Saya merasa senang saat melihat orang

lain dapat tertawa bahagia

34

Saya cenderung cepat mengambil

keputusan agar permasalahan cepat

selesai tanpa memikirkan

ketidaksetujuan dari orang lain

35

Saya dapat dengan mudah memahami

alas an dibalik keputusan yang diambil

oleh orang lain

36

Saya dapat memahami mengapa

seseorang dapat menangis karena

bahagia

37

Saya kesulitan memahami alasan

dibalik pengambilan keputusan orang

lain meskipun telah membayangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

95

menjadi orang tersebut

38 Saya cenderung cuek ketika teman saya

menceritakan keberuntungannya

39 Saya mampu memahami mengapa

teman saya menangis karena patah hati

40

Pengambilan keputusan lebih mudah

dilakukan dengan menggabungkan

hasil pemikiran diri sendiri dengan

pendapat dari orang lain

41

Saya sulit merasakan perasaan

emosional ketika suatu hal terjadi pada

tokoh dalam film atau novel

42 Saya mengerti mengapa orang tua saya

peduli kepada saya

43

Saya sanggup merasakan perasaan

emosional ketika suatu hal terjadi pada

tokoh dalam film atau novel

44

Saya dapat memahami alasan dibalik

pengambilan keputusan orang lain

dengan membayangkan menjadi

dirinya

45 Saya sering membayangkan bagaimana

teman saya memahami sesuatu

46 Saya merasa sedih melihat orang

berkebutuhan khusus yang meminta-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

96

minta di pinggir jalan

47

Saya dapat dengan mudah memahami

mengapa teman saya melakukan

tindakan tertentu

48 Saya bias merasakan ketika seseorang

tidak menyukai saya

49

Orang berkebutuhan khusus yang

meminta- minta di jalanan adalah hal

yang lumrah dijumpai

50

Saya sulit membayangkan bagaimana

perasaan orang lain ketika saya hendak

marah pada orang tersebut

51

Ketika teman saya bersedih karena

idolanya meninggal dunia, saya ikut

merasakan kesedihan

52

Peristiwa buruk yang dialami oleh

orang lain tidak mempengaruhi suasana

hati saya

53

Saya merasa kasihan pada teman saya

yang sedang memiliki permasalahan

sulit di dalam hidupnya

54

Saya sering mempertimbangkan

ketidak setujuan orang lain sebelum

mengambil keputusan

55 Saya merasa cuek ketika melihat teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

97

yang bersedih karena idolanya

meninggal dunia

56 Saya tetap merasa tenang ketika ada

teman disekitar saya terluka

57

Orang yang menangis karena membaca

novel atau menonton film adalah

sesuatu yang aneh

58

Saya ikut merasa sedih ketika teman

saya mengalami peristiwa yang

menyedihkan

59

Saya mampu memahami mengapa

seseorang berlaku kurang

menyenangkan

60 Saya dapat mengetahui seseorang

sedang marah lewat mimik wajahnya

Silahkan periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada

yang terlewat.

Terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

98

2. Skala Empati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

99

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

110

LAMPIRAN B

HASIL

RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

111

1. Uji Reliabilitas Awal

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 63 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 63 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,920 60

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

p1 173,38 282,207 ,175 ,921

p2 172,63 284,171 ,199 ,920

p3 173,62 282,046 ,186 ,920

p4 172,71 285,498 ,104 ,920

p5 173,16 278,297 ,334 ,919

p6 172,83 273,372 ,511 ,917

p7 173,48 278,318 ,385 ,918

p8 172,65 276,812 ,491 ,918

p9 172,57 280,926 ,349 ,919

p10 173,38 281,562 ,268 ,919

p11 172,90 275,668 ,533 ,917

p12 172,92 273,139 ,515 ,917

p13 173,16 274,878 ,539 ,917

p14 172,90 284,184 ,156 ,920

p15 172,97 273,483 ,610 ,917

p16 172,81 278,834 ,396 ,918

p17 172,92 283,429 ,216 ,920

p18 172,65 278,844 ,455 ,918

p19 173,32 274,865 ,490 ,918

p20 173,02 277,661 ,406 ,918

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

112

p21 172,95 281,336 ,294 ,919

p22 173,43 279,023 ,321 ,919

p23 173,24 278,023 ,400 ,918

p24 172,86 274,189 ,553 ,917

p25 172,62 277,240 ,504 ,918

p26 173,10 276,120 ,551 ,917

p27 172,86 280,286 ,347 ,919

p28 173,00 279,516 ,277 ,920

p29 173,05 273,562 ,679 ,916

p30 173,06 279,802 ,384 ,918

p31 172,98 279,371 ,358 ,919

p32 172,90 278,700 ,501 ,918

p33 172,43 279,765 ,473 ,918

p34 173,27 278,200 ,363 ,919

p35 173,19 279,512 ,409 ,918

p36 172,89 279,004 ,472 ,918

p37 173,16 276,136 ,569 ,917

p38 172,97 279,418 ,461 ,918

p39 172,94 271,415 ,657 ,916

p40 172,95 282,433 ,191 ,920

p41 173,08 281,268 ,259 ,920

p42 172,40 278,953 ,402 ,918

p43 172,84 275,329 ,577 ,917

p44 173,05 278,562 ,415 ,918

p45 173,17 277,598 ,468 ,918

p46 172,81 277,157 ,439 ,918

p47 173,22 276,305 ,515 ,917

p48 172,73 281,361 ,328 ,919

p49 173,37 290,365 -,112 ,923

p50 173,32 278,801 ,369 ,919

p51 173,59 275,504 ,431 ,918

p52 173,14 282,157 ,247 ,920

p53 172,86 278,899 ,481 ,918

p54 172,97 283,483 ,249 ,919

p55 173,33 278,581 ,352 ,919

p56 173,00 279,032 ,367 ,919

p57 172,90 274,023 ,586 ,917

p58 172,94 281,641 ,358 ,919

p59 173,06 283,415 ,171 ,920

p60 172,65 277,618 ,473 ,918

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

113

2. Uji Reliabilitas Setelah Pengguguran Item

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 63 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 63 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,928 42

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

p5 122,08 191,461 ,306 ,928

p6 121,75 186,547 ,522 ,925

p7 122,40 192,050 ,325 ,927

p8 121,57 189,152 ,520 ,925

p9 121,49 192,964 ,356 ,927

p11 121,83 189,017 ,516 ,925

p12 121,84 186,361 ,525 ,925

p13 122,08 188,913 ,494 ,926

p15 121,89 186,907 ,611 ,924

p16 121,73 191,232 ,402 ,926

p18 121,57 191,733 ,431 ,926

p19 122,24 187,346 ,524 ,925

p20 121,94 190,415 ,402 ,927

p23 122,16 191,749 ,343 ,927

p24 121,78 186,047 ,628 ,924

p25 121,54 189,543 ,533 ,925

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

114

p26 122,02 188,661 ,577 ,925

p27 121,78 192,434 ,353 ,927

p29 121,97 186,418 ,714 ,924

p30 121,98 191,597 ,417 ,926

p31 121,90 191,668 ,363 ,927

p32 121,83 190,856 ,528 ,926

p33 121,35 192,199 ,468 ,926

p34 122,19 191,253 ,340 ,927

p35 122,11 192,165 ,393 ,927

p36 121,81 190,737 ,522 ,926

p37 122,08 189,558 ,542 ,925

p38 121,89 192,004 ,450 ,926

p39 121,86 184,834 ,676 ,924

p42 121,32 190,769 ,440 ,926

p43 121,76 187,926 ,607 ,925

p44 121,97 190,741 ,436 ,926

p45 122,10 189,894 ,492 ,926

p46 121,73 190,942 ,387 ,927

p47 122,14 188,350 ,565 ,925

p48 121,65 193,586 ,319 ,927

p50 122,24 190,862 ,392 ,927

p51 122,51 189,351 ,394 ,927

p53 121,78 192,014 ,440 ,926

p56 121,92 191,203 ,382 ,927

p57 121,83 187,501 ,579 ,925

p60 121,57 189,668 ,512 ,926

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

115

LAMPIRAN C

HASIL UJI

NORMALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

116

1. Uji Normalitas Pemilik Hewan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Memelihara_Hewan 161 100,0% 0 0,0% 161 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Memelihara_Hewan Mean 125,80 ,954

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 123,92

Upper Bound 127,68

5% Trimmed Mean 125,60

Median 125,00

Variance 146,423

Std. Deviation 12,101

Minimum 93

Maximum 161

Range 68

Interquartile Range 15

Skewness ,241 ,191

Kurtosis ,753 ,380

Extreme Values

Case Number Value

Memelihara_Hewan Highest 1 6 161

2 78 160

3 20 157

4 62 156

5 115 154a

Lowest 1 132 93

2 70 93

3 31 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

117

4 53 102

5 142 103

a. Only a partial list of cases with the value 154 are shown in the table of upper

extremes.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Memelihara_Hewan ,067 161 ,077 ,984 161 ,061

a. Lilliefors Significance Correction

Memelihara_Hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

118

Memelihara_Hewan Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

2,00 Extremes (=<93)

1,00 9 . 8

3,00 10 . 234

8,00 10 . 66678889

6,00 11 . 022444

29,00 11 . 55566666777777777788888999999

27,00 12 . 000011111112222223333344444

29,00 12 . 55555666666777788888888999999

24,00 13 . 000011111111123333334444

13,00 13 . 5556677889999

9,00 14 . 000012234

4,00 14 . 5569 2,00 15 . 44

4,00 Extremes (>=156)

Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

120

2. Hasil Uji Normalitas Bukan Pemilik Hewan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tidak_Memelihara_H

ewan 161 100,0% 0 0,0% 161 100,0%

Descriptives

Stati

stic

Std.

Error

Tidak_Memelihara_Hewan Mean 122,

67 ,590

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound

121,

51

Upper

Bound

123,

84

5% Trimmed Mean 122,

66

Median 123,

00

Variance 56,0

35

Std. Deviation 7,48

6

Minimum 105

Maximum 142

Range 37

Interquartile Range 9

Skewness -

,018 ,191

Kurtosis ,018 ,380

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

121

Extreme Values

Case Number Value

Tidak_Memelihara_Hewan Highest 1 109 142

2 44 140

3 13 139

4 128 139

5 159 139

Lowest 1 148 105

2 138 105

3 72 106

4 139 108

5 100 108a

a. Only a partial list of cases with the value 108 are shown in the table of lower

extremes.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Tidak_Memelihara

_Hewan ,067 161 ,072 ,989 161 ,213

a. Lilliefors Significance Correction

Tidak_Memelihara_Hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

122

Tidak_Memelihara_Hewan Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

,00 10 .

9,00 10 . 556888899

15,00 11 . 001222223334444

27,00 11 . 556666677778888888889999999

48,00 12 .

000001111111122222222223333333334444444444444444

39,00 12 . 555555555555666666677778888889999999999

13,00 13 . 0001223333444

8,00 13 . 56667999

1,00 14 . 0

1,00 Extremes (>=142)

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

124

LAMPIRAN D

HASIL UJI

HOMOGENITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

125

Group Statistics

A N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

data 1 161 125,80 12,101 ,954

2 161 122,38 7,881 ,621

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Da

ta

Equal

variances

assumed

19,922 ,000 3,00

7 320 ,003 3,422 1,138 1,183 5,661

Equal

variances not

assumed

3,00

7

275,

042 ,003 3,422 1,138 1,182 5,663

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

126

LAMPIRAN E

HASIL UJI

HIPOTESIS

(MANN-

WHITNEY)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBEDAAN …repository.usd.ac.id/31394/2/139114145_full.pdf · MEMELIHARA HEWAN DI MASA KECIL DENGAN ORANG DEWASA YANG TIDAK PERNAH MEMELIHARA

127

Mann-Whitney Test

Ranks

A N Mean Rank Sum of Ranks

data subjek yang memelihara hewan 161 175,83 28309,00

subjek yang tidak memelihara

hewan 161 147,17 23694,00

Total 322

Test Statisticsa

data

Mann-Whitney U 10653,000

Wilcoxon W 23694,000

Z -2,764

Asymp. Sig. (2-tailed) ,006

a. Grouping Variable: A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI