MDL.ph.119.UBPPGT Memelihara Generator

34
UBP PGT - PLTU Perak MODUL AJAR PEMELIHARAAN MEMELIHARA GENERATOR KATA PENGANTAR Segala puja dan puji kehadirat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul bahan ajar ini. Adapun isi dari bahan ajar ini adalah mengenai: Memelihara Generator yang didalamnya menyangkut pengertian dan pemeliharaan, yang digunakan sebagai bahan pedoman pelaksanaan Training. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya penulisan modul ini.Kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang. Surabaya, Juli 2012 Penyusun 1

description

share

Transcript of MDL.ph.119.UBPPGT Memelihara Generator

MODUL AJAR PEMELIHARAAN

UBP PGT - PLTU PerakMEMELIHARA GENERATOR

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji kehadirat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul bahan ajar ini. Adapun isi dari bahan ajar ini adalah mengenai: Memelihara Generator yang didalamnya menyangkut pengertian dan pemeliharaan, yang digunakan sebagai bahan pedoman pelaksanaan Training.Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya penulisan modul ini.Kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.

Surabaya, Juli 2012

Penyusun

SILABUS

Kode Modul TRAINING: MDL.PH.119.UBPPGTJudul Modul TRAINING:Memelihara GeneratorDiskripsi Modul TRAINING:Modul Training Ini berkaitan dengan pengertian generator dan pemeliharaannya, sesuai standard dan batasan pemeliharaan. Waktu:4 Jam ( 4 X 60 Menit).I. TUJUAN:Memahami bagian bagian dari sebuah generatordan dapat melakukan pemeliharaangenerator. II. PRASYARAT : Minimal Lulus setingkat SLTA III. SILABUS : A. Pokok bahasan/Sub Pokok BahasanI. Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator1.1. Pengertian Umum1.2. Peralatan utama generatorII. Pemeliharaan Generator2.1. IK / SOP pemeliharaan generator

B. PENYAMPAIAN Hasil Belajar 1: Setelah mempelajari Modul Training ini peserta memahami peralatan dan prinsip kerja generatorKriteriaPenilaian: 1.1 Menjelaskan pengertian generator 1.2 Menjelaskan peralatan utama generator

Hasil Belajar 2:Setelah mempelajari Modul Training, peserta memahami & dapat melakukan pemeliharaan generatorKriteria Penilaian: 2.1 Melakukan pemeliharaan generator sesuai IK/SOP yang berlaku.

C. METODE PENGAJARAN Diskusi, Tanya-jawab, Demonstrasi, Tutorial, Presentasi, dan Praktek .

IV. PENILAIAN HASIL TRAINING1. Setelah mempelajari seluruh kegiatan belajar yang terdapat pada modul peserta training harus mengikuti Uji Teori dan Uji Praktek .2. Peserta training dinyatakan lulus jika Teori minimal dengan nilai 70% dan Praktek dengan nilai 100% benar .

V. LEMBAGA PELAKSANALembaga penyelenggara training adalah UBP PGT PLTU Perak.

VI. SUMBER BAHAN :1. Manual Book Maintenance PLTU Perak.2. Metodologi penyusunan bahan ajar, POLBAN PT. INDONESIA POWER.3. Metodologi penilaian dan penyusunan soal, POLBAN PT. INDONESIA POWER.4. Standard Kompetensi Nasional bidang Pembangkitan dari Himpunan Ahli Pembangkit.

MODUL AJAR PEMELIHARAAN

UBP PGT - PLTU PerakMEMELIHARA GENERATOR

14

MATRIK RANCANGAN PENGAJARAN TRAININGMODUL : MEMELIHARA GENERATORPertemuan KePokok Bahasan & Sub Pokok BahasanAspekKompetensiWaktu(Jam)TPK

Kriteria Penilaian

MetodePengajaranNo Soal/ Pre Test, Post testBuku Ref& No Hal

KSA

KEGIATAN BELAJAR I

I1. Fungsi dan Prinsip Kerja Generator

1.1 Pengertian Umum1Menjelaskan tentang pengertian umum Generator dengan benarMenjelaskan tentang pengertian umum GeneratorTutorial, diskusi, tanya jawab-

1.2 Komponen UtamaGenerator1Menjelaskan tentang komponen utama Generator dengan benarMenjelaskan tentang komponen utama generatorTutorial, diskusi, tanya jawab-

IILatihan 11Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar 1Menjawab soal-soal latihan yang diperoleh dari kegiatan belajar 1Latihan mengerjakan soal-

KEGIATAN BELAJAR 2

III2. Pemeliharaan Generator

2.1 Pemeliharaan Generatorsesuai dengan sequence/urutan kerja dari peralatan 1Menjelaskan tentang urutan pemeliharaan generator dengan benarMenjelaskan tentang Urutan pemeliharaan generatorTutorial, diskusi, tanya jawab-

IV

Praktek 2

8Melakukan pemeliharaan sesuai dengan IK/SOP yang berlakuMelakukan pemeliharaan generatorPraktek

-

VLatihan 21Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar 2Menjawab soal-soal latihan yang diperoleh dari kegiatan belajar 2Latihan mengerjakan soal&Praktikum -

Pre Test ( awal sebelum latihan )

Post Test ( akhir pelatihan )

Uji kompetensi ( setelah Training Test )

MATRIK RENCANA PENYUSUNAN SOAL TERTULIS

PengetahuanYg dibutuhkanJmlsoalTingkatan Bentuk Soal

KnowledgeComprehensionApplicationAnalysisSynthesisEvaluationShort-AnswerTrueFalseMultiple-ChoiceMatc-hingLabelInterviewObserva-sion

1. Pengertian Umum Generatorv-------

2. Komponen utama generatorv-------

3. Pemeliharaan generatorv-------

% Test--

Total---

MODUL AJAR PEMELIHARAAN

UBP PGT - PLTU PerakMEMELIHARA GENERATOR

DESKRIPSI

Generator adalah peralatan yang dapat mengubah besarnya energi mekanik menjadi energi listrik. Komponen utama Generator terdiri dari:A. StatorMerupakan gulungan kawat penghantar yang disusun sedemikian rupa dan ditempatkan pada alur-alur inti besi. Pada penghantar tersebut adalah tempat terbentuknya GGL induksi yang diakibatkan dari medan magnit putar dari rotor yang memotong kumparan penghantar stator.

B. RotorRotor pada generator merupakan bagian untuk menempatkan kumparan medan magnit eksitasi. Kumparan medan magnit disusun pada alur-alur inti besi rotor, sehingga apabila pada kumparan tersebut dialirkan arus searah (DC) maka akan membentuk kutub-kutub magnit Utara dan Selatan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1SILABUS2MATRIK RANCANGAN PENGAJARAN TRAINING4MATRIK RENCANA PENYUSUNAN SOAL TERTULIS6DESKRIPSI7DAFTAR ISI8DAFTAR ISTILAH9PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL10KEGIATAN BELAJAR I : FUNGSI DAN PRINSIP KERJA GENERATOR11Lembar Informasi I : FUNGSI DAN PRINSIP KERJA121.1 Pengertian Umum121.2 Komponen Generator12KEGIATAN BELAJAR 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR20Lembar Informasi 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR212.1 Pemeliharaan212.2 Pemeliharaan Generator21LEMBAR EVALUASI TERTULIS25LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM26DAFTAR PUSTAKA27

DAFTAR ISTILAH

Generator adalah peralatan yang dapat mengubah besarnya energi mekanik menjadi energi listrik. Stator adalah bagian dari suatu peralatan mesin listrik (atau mesin lainnya) yang tidak bergerak (diam) Rotor adalah bagian dari suatu mesin listrik (atau mesin lainnya) yang bergerak (berputar) Sistem eksitasi adalah penguatan medan atau pemberian arus listrik untuk membuat kutub magnet pada generator. Relay Proteksi adalah peralatan pengaman yang digunakan untuk melindungi dari kerusakan yang lebih parah

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar para peserta TRAINING dapat berhasil dengan baik dalam menguasai bahan ajar ini , maka para peserta TRAINING wajib mengikuti petunjuk umum sebagai berikut :1. Sebelum mempelajari modul ini peserta harus mengikuti Pre-test terlebih dahulu.2. Bacalah semua bagian dari modul bahan ajar ini dari awal sampai akhir, jangan sampai terlewatkan salah satu bagianpun.3. Baca ulang dan pahami benar prinsip-prinsip yang terkandung dalam modul bahan ajar ini.4. Buatlah ringkasan dari keseluruhan materi modul bahan ajar ini.5. Gunakan bahan pendukung dan buku-buku referensi sesuai daftar pustaka agar dapat lebih memahami konsep setiap kegiatan belajar yang ada dalam modul bahan ajar ini.6. Setelah menguasai materi pendukung, kerjakan soal-soal yang ada dalam lembar latihan dari setiap kegiatan yang ada dalam modul bahan ajar ini.7. Peserta hanya dapat memulai kegiatan belajar berikutnya setelah menyelesaikan kegiatan belajar sebelumnya (melewati tahap praktek dan latihan).8. Kerjakan dengan cermat dan seksama kegiatan yang ada dalam lembar kerja, pahami makna dari setiap langkah kerja.9. Lakukan diskusi kelompok baik dengan sesama peserta maupun pihak-pihak lain yang dapat membantu dalam upaya memahami isi modul bahan ajar ini.10. Setelah para peserta TRAINING merasa menguasai seluruh materi modul bahan ajar ini, kerjakan soal-soal yang ada dalam lembar evaluasi dan setelah selesai baru dicocokkan hasilnya dengan lembar kunci jawaban.11. Pada akhir pelajaran peserta TRAINING harus mengikuti pTraining test untuk evaluasi bahwa peserta dapat diajukan untuk mengikuti uji kompetensi 12. Setelah peserta TRAINING mengikuti pelajaran sesuai dengan materi yang diberikan dapat mengikuti uji kompetensi untuk dapat dinyatakan bahwa peserta mampu melaksanakan dan menguasai pekerjaan pada peralatan yang diajarkan.13. Nilai yang harus dicapai peserta setelah mengikuti uji kompetensi adalah minimal 70 untuk dapat dinyatakan bahwa peserta kompeten di bidang yang diajarkan

Akhirnya penulis berharap semoga para peserta TRAINING tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam mempelajari modul bahan ajar ini dan dapat berhasil dengan baik sesuai tujuan yang telah ditetapkan .

KEGIATAN BELAJAR I : FUNGSI DAN PRINSIP KERJA GENERATOR

Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )Setelah mempelajari modul ini peserta TRAINING diharapkan memahami fungsi dan prinsip kerja generator

Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )1. Peserta TRAINING diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian umum generator dengan benar.2. Peserta TRAINING diharapkan mampu menjelaskan tentang komponengenerator dengan benar.3. Peserta TRAINING diharapkan mampu mendemonstrasikan pemeliharaan generator sesuai IK/SOP.4. Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar I.

Lembar Informasi I : FUNGSI DAN PRINSIP KERJA

1.1 Pengertian Umum.1. Fungsi GeneratorGenerator adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik2. Prinsip kerja generator Prinsip kerja generator menggunakan prinsip percobaan Faraday, yaitu ketika magnet digerakkan (diputar) dalam suatu kumparan maka terjadi perubahan fluks magnetik di dalam kumparan tersebut yang arahnya tegak lurus terhadap kumparan sehingga menimbulkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan. Beda potensial inilah yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir pada kumparan, sehingga secara umum energi listrik dapat dibangkitkan dari putaran (energi mekanik) rotor generator. Biasanya energi untuk menggerakkan rotor generator diperoleh dari putaran turbin yang terkopel pada rotor generator tersebut. Untuk memutar turbin menggunakan energi sesuai jenis pembangkitnya.

1.2 Komponen Generator

Gambar 1 : Penampang Generatora. Stator Stator pada alternator merupakan gulungan kawat penghantar yang disusun sedemikian rupa dan ditempatkan pada alur-alur inti besi. Pada penghantar tersebut adalah tempat terbentuknya GGL induksi yang diakibatkan dari medan magnit putar dari rotor yang memotong kumparan penghantar stator. Kumparan yang ditempatkan pada alur-alur tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) grup, sehingga menjadi keluaran 3 phasa, dan biasanya disambung sistem bintang (Y). Inti besi stator terdiri dari laminasi-laminasi plat besi yang satu dan lainnya terisolasi dengan vernis atau kertas isolasi (implegnated paper). Tujuan dari laminasi-laminasi tersebut adalah untuk mengurangi besarnya arus pusar (Eddy Current), karena arus pusar ini dapat menimbulkan panas pada inti stator dan akhirnya dapat merusak isolasi kumparan penghantar. Kumparan penghantar yang bertegangan tersebut harus terisolasi dengan baik. Bahan isolasi tersebut biasanya dari fibreglass atau pita mica.

Gambar 2 : Stator Generator

b. RotorRotor pada generator merupakan bagian yang bergerak (berputar) untuk menempatkan kumparan medan magnit eksitasi. Kumparan medan magnit disusun pada alur-alur inti besi rotor, sehingga apabila pada kumparan tersebut dialirkan arus searah (DC) maka akan membentuk kutub-kutub magnit Utara dan Selatan.

Gambar 3 : Rotor Generator

c. Sistem EksitasiPenguatan medan atau disebut eksitasi adalah pemberian arus listrik untuk membuat kutub magnit pada generator. Dengan mengatur besar kecil arus listrik tersebut, kita dapat mengatur besar tegangan out put generator atau dapat juga mengatur besar daya reaktif yang diinginkan pada generator yang sedang paralel dengan sistem jaringan besar (infinite bus). Ada beberapa jenis sistem yaitu : Sistem Eksitasi Statik Sistem Eksitasi Dinamik

Sistem Eksitasi Statik adalah sistem eksitasi generator tersebut disuplai dari eksiter yang bukan mesin bergerak, yaitu dari sistem penyearah yang sumbernya disuplai dari output generator itu sendiri atau sumber lain dengan melalui transformator. Secara prinsip dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4 : Sistem Eksitasi Statik

Sistem Eksitasi Dinamik adalah sistem eksitasi generator tersebut disuplai dari eksiter yang merupakan mesin bergerak. Seperti kita ketahui bahwa untuk arus eksitasi adalah arus searah, maka sebagai eksiternya adalah mesin arus searah (generator DC) atau dapat juga dengan mesin arus bolak-balik (generator AC) kemudian disearahkan dengan rectifier. Prinsip sistem eksitasi dengan menggunakan eksiter generator arus searah adalah digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5 : sistem Eksitasi DinamikSeperti pada gambar 7 tersebut, bahwa sistem eksitasi dengan menggunakan eksiter generator DC untuk menyalurkan arus eksitasi generator utama dengan media sikat arang dan slip ring.serta output arus searah dari generator eksiter melalui sikat arang. Ditinjau dari segi pemeliharaan sistem ini kurang efektif, sehingga mulai dikembangkan dengan sistem eksitensi tanpa sikat atau disebut Brushless ExcitationBrushless Excitation adalah sistem eksitasi tanpa sikat, yang maksudnya adalah pada sistem tersebut untuk menyalurkan arus eksitasi ke rotor generator utama, maupun untuk eksitasi eksiter tanpa melalui media sikat arang. Adapun diagram prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :

Gambar 6 : Brushless Excitation

Pada gambar 6 diatas dapat kita lihat bahwa untuk eksitasi generator disuplai dari generator AC eksiter dengan melalui penyearah (rectifier wheel) yang terpasang pada poros, sehingga arus eksitasi langsung terhubung dengan rotor generator. Kemudian untuk eksitasi eksiter disuplai dari Pilot Exciter dengan kemagnitan tetap atau biasa disebut PMG (Permanent Magnet Generator). Output dari pilot eksiter tersebut adalah arus bolak balik 3 phasa, kemudian dengan melalui penyearah pada regulator arus eksitasi eksiter diatur besar kecilnya, sehingga dengan mengatur eksitasi eksiter, maka tegangan output generator utama akan mengalami perubahan secara langsung.d. Sistem PendinginUntuk pendingin dari generator dapat berupa udara atau gas hidrogen. Untuk pembangkit-pembangkit dengan kapasitas besar biasanya menggunakan hidrogen sebagai pendinginnya. Pendingan generator dengan gas hidrogen adalah yang paling efektif dibanding dengan udara. Tetapi Hidrogen sangat rentan terhadap bahaya ledakan bila bercampur dengan udara pada kondisi 4% s.d 75%, maka penanganannya harus berhati-hati. Adapun kelebihan gas hidrogen dibanding dengan udara dapat dilihat pada karakteristik berikut : Spesifik PanasKerapatanDaya Hantar panasKoefisien Perpindahan Panas

Tekanan ATM Hidrogen1.01.01.01.0

0.34 b1.0 b2.0 b3.0 b4.0 b14.3514.3514.3514.3514.350.070.140.220.300.306.696.696.696.696.691.551.652.654.44.85

Seperti pada tabel diatas dinyatakan bahwa kerapatan udara biasa dibanding hidrogen adalah 1:0.14, daya hantar panas 1:7, maka gas hidrogen dapat digunakan untuk pendi-nginan alternator dengan efektifitas cukup baik. Dari kelebihan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :3. Kerapatan rendah sehingga kerugian gesekan, kebisingan berkurang dan daya fan untuk mensirkulasikannya juga rendah. 4. Koefisien perpindahan panas tinggi dibanding udara sehingga dapat menyerap panas lebih banyak. 5. Daya Hantar panas tinggi dibanding udara, sehingga dapat menghantarkan panas lebih banyak. 6. Tidak bersifat korosif. 7. Resiko kebakaran rendah, hidrogen murni tidak membantu terjadinya kebakaran.8. Biaya pemeliharaan rendah, hal ini karena siklus gas tertutup sehingga kebisingannya terjagaUntuk menjaga agar temperatur media pendingin tidak meningkat terus, maka setelah menyerap panas, media pendingin ini harus didinginkan untuk membuang panas yang dikandungnnya. Oleh karena itu media pendingin harus didinginkan dan disirkulasikan.

Sebagai media pendingin udara atau gas hidrogen biasanya dengan menggunakan air dengan melalui box cooler atau pipa-pipa air yang diletakkan didalam kerangka stator. Sebagaimana untuk melewatkan udara atau gas hidrogen ke cooler box dan celah-celah kumparan stator dan rotor maka perlu adanya sirkulasi dengan tekanan cukup. Untuk mensirkulasi hidrogen dengan menggunakan blower atau rotor maka perlu adanya sirkulasi dengan tekanan cukup. Untuk mensirkulasi hidrogen dengan menggunakan blower atau rotor blade yang terpasang pada poros alternator. Sistem sirkulasi hidrogen didalam alternator secara konvensional (conventional hydrogen cooled) dengan menggunakan dua unit blower yang masing-masing dipasang pada bagian ujung-ujung seperti pada gambar berikut :

Gambar 7 : Sistem Sirkulasi Pendingin Generator

e. Sistem PentanahanSistem pentanahan generator merupakan sambungan bintang sistem 3 (tiga) phase yang titik netralnya dihubungkan ke tanah. Yang tujuannya untuk siklus tertutup arus hubung tanah dan proteksi.Pentanahan titik netral generator pada umumnya jenis pentanahan tidak langsung yaitu penghantar tanah tersebut terhubung dengan Transformator Pentanahan (NGT = Netral Grounding Transformer) dan dihubung paralel dengan Tahanan (NGR = Neutral Grounding Resistance).

Gambar 8 : Sistem Pentanahan Titik Netral Generator

f. Sistem ProteksiSistem Proteksi generator berfungsi untuk melindungi generator dari adanya gangguan, baik gangguan luar maupun gangguan yang berasal dari dalam, sehingga generator dapat terhindar dari kerusakan. Jenis-jenis proteksi pada generator dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 9 : Sistem Proteksi Generator

KEGIATAN BELAJAR 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR

Tujuan Pembelajaranl Umum ( TPU ) :

Setelah mempelajari modul ini peserta TRAINING diharapkan memahami cara melakukan pemeliharaan generator.

Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK ) :

1. Peserta TRAINING diharapkan mampu menjelaskan tentang pemeliharaan rutin generator. 2. Peserta TRAINING diharapkan mampu menjelaskan tentang pemeliharaan periodik generator.3. Peserta TRAINING diharapkan mampu melakukan pemeliharaan rutin generator.4. Peserta TRAINING diharapkan mampu melakukan pemeliharaan periodik generator.5. Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar 2.

Lembar Informasi 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR

2.1 Pemeliharaan2.1.1. Pengertian dan tujuan pemeliharaanPemeliharaan adalah kegiatan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan atau mengembalikan performa peralatan tersebut ke kondisi semula sehingga menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat keselamatan lebih terjamin 2.1.2. Jenis-jenis Pemeliharaana. Corrective Maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatanb. Preventive Maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan ringan yang dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kehandalan peralatanc. Predicitve Maintenance (Condition based maintenance) merupakan pemeliharaan yang dilakukan dengan cara melakukan pemantauan (monitoring) mengenai kondisi teraktual dari peralatan sehingga dapat mencegah terjadi kerusakan yang lebih parah/ fatald. Periodic Maintenance (Time based maintenance) merupakan pemeliharaan rutin yang dilakukan terhadap peralatan untuk setiap interval periode waktu (jam operasi) tertentu

2.2 Pemeliharaan Generator2.2.1. Pemeliharaan RutinUntuk generator pada unit pembangkit, pemeliharaan rutin yang dilakukan dalam jangka waktu harian, mingguan dan bulanan pada saat unit sedang beroperasi antara lain : Pemeriksaan temperatur belitan stator, bearing, air pendingin, dan sebagainya dilakukan setiap hari. Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator dengan pendingin hidrogen) dalam sekali sebulan. Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan. Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump (untuk sistem pendingin hidrogen). Pemeriksaan fuse rotating rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang (Static Excitation / DC Dinamic Excitation).Pada dasamya penggantian sikat arang dapat dilakukan pada keadaan mesin beroperasi, karena pada mesin-mesin yang besar biasanya sikat arang dipasang tidak hanya satu tetapi ada beberapa pasang dengan cara paralel.

2.2.2. Pemeliharaan PeriodikPemeliharaan Periodik generator dilaksanakan dengan tujuan melakukan pemeriksaan kondisi pada generator yang tidak dapat dilakukan pada saat generator beroperasi. Lingkup pemeliharaan meliputi pembongkaran (disassembly), pemeriksaan (inspection), dan pengujian (testing), serta pemasangan kembali (asssembly). Pemeliharaan periodik dapat diklasifikasikan: Simple Inspection, setiap 8000 jam operasi Mean Inspection, setiap 16000 jam operasi Serious Inspection, setiap 32000 jam operasiPada Simple dan Mean Inspection, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi pada saat Serious Inspection, kegiatan-kegiatan berikut dilakukan secara menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.

a. Pemeriksaan Rotor GeneratorHal-hal yang perlu diperiksa bagian Rotor Generator, meliputi : Periksa kebersihan dan perubahan bentuk kumparan serta kerusakan dan penggeseran dari blok isolasinya. Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight). Cek ujung komponen dibawah cincin penahan. Periksa kelonggaran rakitan penghantar radial. Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan journal poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye penetrant test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut). Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas. Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasok-pasok rotor dan beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya. Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan perubahan bentuk. Cincin perapat harus diperiksa kelancaran geraknya. Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan celahnya. Periksa keausan bahan bantalan. Ukur tahanan isolasi kumparan.b. Pemeriksaan Stator GeneratorPemeriksaan Stator Generator, meliputi : Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak, pemanasan lebih dan keausan. Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran (kedudukan) dari ujung pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-pasak kumparan stator. Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya. Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan merapatnya jarak isolasi, kelonggaran dan keausan dari kain polyster, segmen penyangga kumparan, tali pengikat dan panahan ujung kumparan. Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya. Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal. Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari porselin bushing dan permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya. Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi, tanda-tanda kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan keadaan susunan pengikat inti. Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda asing serta kebocoran minyak dan air. Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest. Periksa klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.c. Pemeriksaan EksiterKomponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem Eksitasi Tanpa Sikat (Brushless excitation), meliputi : Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas terjadi pemanasan lebih dan kerusakan. Periksa sekering, diganti bila ada yang putus. Cek baut-baut terminal. Lakukan pengukuran tahanan isolasi. Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan kelonggaran. Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari kotoran.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem Eksitasi dengan Generator DC, meliputi : Periksa keadaan komutator, apakah ada yang cacat atau permukaan tidak rata. Periksa keadaan sikat arang dan tekanannya. Cek baut-baut pengikat. Ukur tahanan isolasi kumparan rotor dan stator generator DC. Tes pendeteksi temperatur (RTD). Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada Sistem Eksitasi Statik, meliputi : Periksa sikat arang dan tekanannya. Periksa baut-baut terminal dari sikat arang. Periksa kekotoran pada dudukan sikat arang. Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan cek kebersihan permukaannya. Periksa sistem penyearah (Rectifier). Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier. Periksa baut-baut terminal apakah ada bekas pemanasan lebih.

LEMBAR EVALUASI TERTULIS

1. Apa fungsi Generator?2. Jelaskan cara kerja Generator!3. Sebutkan komponen Generator!4. Jelaskan macam-macam sistem eksitasi!5. Mengapa sistem pendingin dengan gas hidrogen dianggap lebih baik dari udara?6. Sebut dan jelaskan beberapa fungsi sistem proteksi pada generator!7. Sebut dan jelaskan jenis-jenis pemeliharaan!8. Mengapa sebuah generator harus dilakukan pemeliharaan?9. Apa saja yang dilakukan saat pemeliharaan rutin generator?10. Apa saja yang dilakukan saat pemeliharaan periodik generator?11.

LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM

Hasil

NoMateriKompetenBelum kompeten

1.Tunjukkan komponen generator

2.Peragakan cara pemeliharaan rutin generator

3.Peragakan cara pemeliharaan periodik generator

Penilaian sikap kerja......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Penilaian keselamatan kerja......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Feedback untuk peserta......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

KOMPETEN / TIDAK KOMPETEN *Surabaya, ............................20....Penguji

(..................................)NIP. ...........................

* Coret yang tidak perlu

DAFTAR PUSTAKA

Perusahaan Umum Listrik Negara, Inspection and Maintenance Guide Book (Electrical Equipment) Surabaya/ New Perak Steam Power Plant , Mitsubishi Electric Corporation, 1978.Stephen J. Chapman, Electric Machinery Fundamentals 4thEdition, McGraw-Hill, 2005.B. L. Theraja & A. K. Theraja , A Textbook of Electrical Technology in SI Units, Volume II : AC & DC Machines, S. Chand.Modul Pemeliharaan Generator, PT. Indonesia Power, April 2007.