PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis...

160
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Disusun oleh : Nency Putri Damayanti 111224047 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW

SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh :

Nency Putri Damayanti

111224047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW

SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh :

Nency Putri Damayanti

111224047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

ii

SKRIPSI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW

SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

Disusun oleh:

NENCY PUTRI DAMAYANTI

111224047

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. Tanggal , 1 September 2015

Pembimbing II

Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. Tanggal, 1 September 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

iii

SKRIPSI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW

SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

Yang telah dipersiapkan oleh:

NENCY PUTRI DAMAYANTI

111224047

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal 10 September 2015

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji Tanda Tangan

Ketua : Dr. Yuliana Setiyaningsih ....................

Sekretaris : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ....................

Anggota : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. ....................

Anggota : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ....................

Anggota : Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. ....................

Yogyakarta, 10 September 2015

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk:

ALLAH S.W.T

Papaku Suradiyo, S.Pd dan Mamaku Sri Lestari, S.Pd,

“ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda terima kasih dan cintaku untuk papa

mamaku yang selalu mendoakan, membahagiakan, dan memotivasiku untuk terus

belajar, maju, dan menjadi “orang” nantinya”.

Kakakku Raesa Putri H, dan untuk Indra Adi P, S.E

“terima kasih untuk semangat dan doa kalian yang tiada hentinya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

v

MOTTO

Cita-cita bukanlah takdir, tetapi sebuah petunjuk arah. Ia bukan perintah, tetapi

komitmen. Ia tak menentukan masa depan, melainkan wahana untuk

mengarahkan sumber daya dan energi bagi usaha membangun masa depan.

(Peter F.Drucker)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 September 2015

Penulis,

Nency Putri Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Nency Putri Damyanti

Nim : 111224047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW

SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2014/2015”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mendistribusikan

secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 10 September 2015

Yang menyatakan,

Nency Putri Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

viii

ABSTRAK

Damayanti, Nency Putri. 2015. Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis

Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Teknik Jigsaw Siswa Kelas X

IIS 1 Semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran

2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengkaji peningkatan

keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1

semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Tujuannya adalah

mendeskripsikan peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur

kompleks siswa. Subjek penelitian ini adalah 32 orang siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus

meliputi empat langkah utama, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Instrumen yang digunakan adalah tes dan nontes. Instrumen tes untuk mendapatkan

skor kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Selanjutnya dilakukan uji statistik

untuk mengetahui perbedaan per siklus dengan menggunakan uji paired sample t test

pada indikator keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Instrumen

nontes yang digunakan peneliti adalah wawancara, kuesioner, dan panduan observasi

untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam menulis

teks prosedur kompleks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan teknik jigsaw dapat

meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas

kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2014/2015. (2) berdasarkan nilai

tes dan observasi, keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks

meningkat dari siklus I sampai siklus II. Kemudian dari data kondisi awal ke siklus I

keaktifan, terjadi peningkatan sebesar 41% atau dari 31% menjadi 72%. Pada siklus I

ke siklus II peningkatan yang terjadi sebesar 19% atau dari 72% menjadi 91% dari

data sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada kemampuan menulis teks prosedur

kompleks. Dari data awal ke siklus I terjadi peningkatan sebesar 38% atau dari 31%

menjadi 69% dari data sebelumnya. Pada siklus I ke siklus II sebesar 15% atau dari

69% menjadi 84%.

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian

ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan

keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Hasil penelitian ini dapat

memberikann manfaat bagi sekolah, guru bidang studi, dan siswa khususnya

yangberkaitan dengan penggunaan peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis

teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

ix

ABSTRACT

Damayanti, Nency Putri. 2015. Increasing The Activity and Writing Ability in Text a

Complex Procedure by Using The Jigsaw Technique on Grade X IIS 1

Student, Second Semester, Ngaglik 2 High School in Sleman,

Academic Year of 2014/2015. Thesis. Indonesian Language and

Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and

Education, Sanata Dharma University.

This reseach study is a classroom action research that examine the the activity

and the ability writing skills of students in the study of writing the complex procedure

for the second semester students of grades X IIS 1 state senior high school Ngaglik

Sleman Yogyakarta. The purpose of this study is to increased the activity and writing

in teks complex procedure ability. The subject of this study was 32 students.

This classroom action research is conducted in two cycles. Each includes four

main steps planning, action, observation, and reflection. Test instrument used was a

test and nontes. The test used to get the score of theability to write text complex

procedure and analysis of statistical tests to find out the difference of each cycle by

using the paired sample t test on the indicator of the ability to write text complex

procedure. Nontest instruments that researchers which is are used interview,

questionnaires, and observation guide for obtaining data on the students’ activity and

students’ skills in writing text complex procedure.

The result of this study showed that (1) The use of jigsaw technique can increase

the activity and the students’ writing ability in learning to write text complex

procedure of grades X IIS 1 2 state senior high school Ngaglik Sleman 2014/2015

academic year. (2) Based on the student test scored and observations, activity and

abilty to write a text complex procedure increases from cycle I to cycle II. At. There is

ancrease of 41% or from 31% to 72% from the preliminary data into the active aspect

of the cycle I. In cycle I to cycle II, the increase accurred in the ability to write a text

complex procedure. From the initial data into a cycle I, there is an inccrease of 19% or

from 72% to 91% from the previous data. The increase was 38% or to 31% to 69%

from the previous data. At cycle I to cycle II had increase was 15% or from 69% to

84%.

The results of the analysis showed that the hypotesis on the research action is in

accordace with the expectation of the research that the use of an jigsaw technique can

in research the activity and writing skills of the students in learning to write text

complex procedure ability. The result of this study is expected to provaide the benefit

to the subject teacher, and especially relating to the use of increasing activity and the

ability to write a text complex procedure ability.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan karuniaNya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Teknik Jigsaw Siswa Kelas X IIS 1

Semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat dukungan,

semangat, bimbingan, kerjasama, nasihat, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Kaprodi PBSI yang telah memberikan motivasi

kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing I skripsi yang dengan

penuh kesabaran, ketelitian, dan memberikan nasihat-nasihat dalam membimbing

dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Rishe Purnama Dewi. S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing II skripsi yang

dengan penuh kesabaran, ketelitian, dan memberikan nasihat-nasihat dalam

membimbing dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen PBSI yang penuh kesabaran, kedisiplinan, dan kesetiaan dalam

mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh perkuliahan di PBSI.

6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku-buku

sebagai penunjang penulis menyelesaikan skripsi.

7. Karyawan sekretariat PBSI yang telah membantu penulis dalam hal skripsi.

8. Orang tua saya tercinta Bapak Suradiyo, S.Pd. dan Ibu Sri Lestari, S.Pd. yang tiada

hentinya mendoakan dan memberikan dukungan baik secara materi maupun

spiritual bagi penulis.

9. Kakakku Raesa Putri H atas doa dan semangatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xi

10. Kekasihku Indra Adi Prakosa, S.E. yang selalu mendoakan dan memberikan

semangat.

11. Ibu Rumini yang selalu mendoakan, mengingatkan, dan memberikan semangat.

12. Ibu Susi, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik

Sleman Yogyakarta atas bantuan dan semangatnya.

13. Siswa-siswi kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta atas

bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabatku tersayang: Wiwit Wijayanti, S.Kom, Etik Kurniawan, S.E, Marviana

Ayu, S.E, Getsy Bunga, Putri H, S.E, Fisna Fitriannisa, Laila Fitriana, Nur Vika

Fitriani, dan Ryanti Dwi, S.E, terima kasih sudah menjadi tempat berbagi suka,

duka sejak SMA dan semangatnya.

15. Sahabat-sahabatku tersayang di PBSI: Veranita Ragil Sagita, Agnes Devy Utami,

Antonia Andari, terima kasih untuk perhatian, kasih sayang, semangat, motivasi,

dan kerja sama kalian selama ini.

16. Teman-teman seperjuangan PBSI 2011 kelas A dan B atas semangat dan

dukungannya.

17. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun bagi skripsi ini dan penelitian yang akan

datang akan diterima dengan senang hati. Akhir kata, semoga skripi ini berguna bagi

pembaca. Terima kasih.

Yogyakarta, 10 September 2015

Penulis,

Nency Putri Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR SKEMA .......................................................................................... xviii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xix

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

E. Batasan Istilah ......................................................................................... 7

F. Sistematika Penyajian ............................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10

A. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 10

B. Landasan Teori ........................................................................................ 13

1. Keaktifan ........................................................................................... 13

1.1 Pengertian Keaktifan Siswa ....................................................... 13

1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa ................ 14

2. Kemampuan Menulis ........................................................................ 15

3. Teks Prosedur Kompeleks ................................................................. 18

3.1 Pengertian Teks Prosedur Kompleks ......................................... 18

3.2 Struktur Teks Prosedur Kompleks ............................................. 18

3.3 Kaidah Teks Prosedur Kompleks............................................... 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xiii

3.4 Langkah-Langkah Teks Prosedur Kompleks ............................. 20

4. Pembelajaran Menulis ....................................................................... 21

5. Teknik Jigsaw .................................................................................... 22

6. Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Menulis Teks

Prosedur Kompleks ............................................................................ 25

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 25

D. Hipotesis ................................................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 29

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 29

B. Sumber Subjek dan Objek Penelitian...................................................... 30

C. Tempat dan Waktu .................................................................................. 31

D. Sasaran Penelitian ................................................................................... 31

E. Rencana Penelitian ................................................................................. 32

1. Rencana Siklus I ............................................................................... 33

1.1 Perencanaan ............................................................................... 33

1.2 Tindakan ..................................................................................... 33

1.3 Pengamatan ................................................................................. 35

1.4 Refleksi ....................................................................................... 35

2. Rencana Siklus II .............................................................................. 35

2.1 Perencanaan ............................................................................... 35

2.2 Tindakan ..................................................................................... 36

2.3 Pengamatan ................................................................................. 37

2.4 Refleksi ....................................................................................... 38

F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 40

1. Instrumen Tes .................................................................................... 40

1.1 Instrumen Tes Siklus I ................................................................ 41

1.2 Instrumeen Tes Siklus II ............................................................ 41

2. Instrumen Nontes .............................................................................. 44

2.1 Wawancara ................................................................................. 44

2.2 Observasi ..................................................................................... 45

2.3 Kuesioner .................................................................................... 45

2.4 Dokumentasi ............................................................................... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 46

1. Tes .................................................................................................. 46

2. Nontes ............................................................................................. 46

2.1 Wawancara ............................................................................... 46

2.2 Observasi .................................................................................. 47

2.3 Kuesioner .................................................................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xiv

H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 51

I. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 54

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 55

A. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Penelitian ........................................... 55

1. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 55

1.1 Kondisi Awal ............................................................................... 55

1.2 Siklus I ........................................................................................ 57

1.3 Siklus II ........................................................................................ 69

B. Analisis Data .......................................................................................... 78

1. Analisis Data Keaktifan .................................................................... 78

1.1 Hasil Presentase Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus

II ................................................................................................... 79

1.2 Hasil Rata-Rata Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus

II ................................................................................................... 80

1.3 Hasil Ujian Normalitas KeaktifanKondisi Awal, Siklus I,dan

Siklus II ....................................................................................... 81

1.4 Hasil Ujian T (uji paired t test) Berpasangan Keaktifan Kondisi

Awal, Siklus I,dan Siklus II ........................................................ 82

2. Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ........ 83

2.1 Hasil Presentase Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ........................................... 84

2.2 Hasil Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II........................................... 85

2.3 Hasil Rata-Rata Skor Masing-Masing Aspek Penilaian Menulis

Teks Prosedur Kompleks Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II . 86

2.4 Hasil Ujian Normalitas Kemampuan Menulis Teks Prosedur

KompleksKondisi Awal, Siklus I,dan Siklus II .......................... 89

2.5 Hasil Ujian T (uji paired t test) Berpasangan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur KompleksKondisi Awal, Siklus I,

dan Siklus II ................................................................................ 89

C. Pembahasan ............................................................................................ 90

1. Siklus I .............................................................................................. 91

1.1 Keaktifan Proses Pembelajaran Menulis..................................... 91

1.2 Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ......................... 92

2. Siklus II ............................................................................................ 94

2.1 Keaktifan Proses Pembelajaran Menulis..................................... 94

2.2 Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ......................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xv

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 101

A. Kesimpulan ............................................................................................ 101

B. Saran ...................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 105

BIODATA ....................................................................................................... 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 KI/KD Menulis Teks Prosedur Kompleks ..................................... 22

Tabel 3.1 Nama Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik .... 30

Tabel 3.2 Nilai Kondisi Awal Menulis Teks Prosedur Kompleks ................ 38

Tabel 3.3 Nilai Kondisi Awal Keakifan .......................................................... 39

Tabel 3.4 Petunjuk dan Soal Menulis dalam Penulisan Teks Prosedur

Kompleks Siklus I .......................................................................... 41

Tabel 3.5 Petunjuk dan Soal Menulis dalam Penulisan Teks Prosedur

KompleksSiklus II .......................................................................... 41

Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Keaktifan ........................................................ 42

Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Menulis Teks Prosedur Kompleks .................. 43

Tabel 3.8 Kisi – Kisi Instrumen Wawancara Guru Bahasa Indonesia

SMA N 2 Ngaglik ........................................................................... 47

Tabel 3.9 Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran

Menulis Pada Kondisi Awal .......................................................... 47

Tabel 3.10 Instrumen Observasi untuk Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas .. 49

Tabel 3.11 Lembar Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran .......... 50

Tabel 3.12 Konversi Nilai Keaktifan ................................................................ 52

Tabel 3.13 Konvensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 52

Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan Keaktifan .................................................. 54

Tabel 3.15 Indikator Keberhasilan Menulis ..................................................... 54

Tabel 4.1 Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran

Menulis pada Siklus I ..................................................................... 62

Tabel 4.2 Instrumen Observasi untuk Situasi Kelas pada Siklus I ................. 64

Tabel 4.3 Rata-Rata Hasil Kuesioner Lembar Penilaian Siswa Terhadap

Pembelajaran pada Siklus I ............................................................. 64

Tabel 4.4 Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran

Menulis pada Siklus II .................................................................... 73

Tabel 4.5 Instrumen Observasi untuk Situasi Kelas Aktivitas Siswa dan

Situasi Di Kelas pada Siklus II ....................................................... 74

Tabel 4.6 Rata-Rata Hasil Kuesioner Lembar Penilaian Siswa Terhadap

Pembelajaran pada Siklus II ........................................................... 75

Tabel 4.7 Hasil Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Keaktifan ................... 78

Tabel 4.8 Peningkatan Rata-Rata Tes Keaktifan Teks Prosedur Kompleks .. 80

Tabel 4.9 Peningkatan Ketuntasan Keaktifan Menulis Teks Prosedur

Kompleks ........................................................................................ 81

Tabel 4.10 Uji Normalitas Hasil Keaktifanpada Kondisi Awal, Siklus I,

dan Siklus II .................................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xvii

Tabel 4.11 Hitung Uji T (uji paired t test) Berpasangan Untuk Keaktifan

pada Kondisi Awal ke Siklus I, dan Siklus I ke Siklus II .............. 82

Tabel 4.12 Hasil Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Menulis

Teks Prosedur Kompleks ................................................................ 83

Tabel 4.13 Peningkatan Rata-Rata Tes Menulis Teks Prosedur Kompleks ..... 85

Tabel 4.14 Peningkatan Ketuntasan Menulis Teks Prosedur Kompleks .......... 86

Tabel 4.15 Rata-Rata Skor Menulis Teks Prosedur Kompleks pada

Siklus I dan Siklus II Dalam Masing-Masing Aspek Penilaian ..... 87

Tabel 4.16 Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Teks Prosedur

Kompleks pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ................... 89

Tabel 4.17 Hitung Uji T (uji paired t test) Berpasangan untuk Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Kondisi Awal ke Siklus I,

dan Siklus I ke Siklus II ................................................................. 90

Tabel 4.18 Perbedaan Hasil Analisi Data Keaktifan dan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks Data pada Kondisi Awal dan

Siklus I ............................................................................................ 94

Tabel 4.19 Perbedaan Hasil Analisi Data Keaktifan dan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks Data pada Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xviii

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................ 27

Skema 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Taggart ..................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Data Keaktifan Siswa pada Kondisi Awal .................................. 56

Diagram 4.2 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa pada Kondisi Awal ............................................................ 56

Diagram 4.3 Data Keaktifan Siswa pada Siklus I ............................................ 67

Diagram 4.4 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa pada Siklus I ...................................................................... 67

Diagram 4.5 Data Keaktifan Siswa pada Siklus II ........................................... 77

Diagram 4.6 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa pada Siklus II..................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Ketuntasan Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan

Siklus II ........................................................................................... 80

Grafik 4.2 Peningkatan Ketuntasan Menulis Teks Prosedur Kompleks .......... 85

Grafik 4.3 Rata-Rata Skor Per Aspek Penilaian pada Siklus I dan Siklus II ... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin .................................................................................... 106

Lampiran 2. Transkip Jawaban Wawancara Mengetahui Permasalahan yang

Dihadapi Guru dan Siswa Kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik

Yogyakarta ................................................................................. 109

Lampiran 3. Silabus Siklus I .......................................................................... 110

Lampiran 4. RPP Siklus I ............................................................................... 111

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa Siklus I ................................................ 117

Lampiran 6. Hasil Nilai Keaktifan Siswa Kelas X IIS 1 Pada Siklus I .......... 118

Lampiran 7. Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran Siklus I ...... 119

Lampiran 8. Silabus Siklus II 122 .................................................................. 120

Lampiran 9. RPP Siklus II .............................................................................. 121

Lampiran 10. Lembar Kegiatan Siswa Siklus II .............................................. 127

Lampiran 11. Daftar Nilai Menulis Siklus II .................................................... 128

Lampiran 12. Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran Siklus II .... 129

Lampiran 13. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 130

Lampiran 14. Uji Keaktifan Kondisi awal, Siklus I, Dan Siklus II .................. 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya untuk meningkatkan

kemampuan siswa berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran

bahasa Indonesia dapat juga berfungsi sebagai sarana melatih berpikir dan

mengembangkan ide yang telah dimiliki seseorang. Di lembaga pendidikan yang

bersifat formal, seperti di sekolah, keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari

prestasi belajar siswa. Keberhasilan dan prestasi siswa tersebut dipengaruhi oleh

kemampuan, ketepatan, dan metode yang dipilih seorang guru dalam memberikan

pembelajaran. Seorang guru dalam bidang bahasa harus menghayati tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai harus

sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat pengajaran berbicara, menyimak,

mendengarkan dan menulis. Dari berbagai pengajaran tersebut, menulis

merupakan pembelajaran yang tidak mudah. Menulis merupakan keseluruhan

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan

melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami (Gie, 1992:3). Dalam

pengajaran menulis terdapat berbagai teks, salah satunya adalah teks prosedur

kompleks. Menulis teks prosedur kompleks adalah teks yang menjelaskan

langkah-langkah secara lengkap dan jelas tentang cara melakukan sesuatu

(Kosasih, 2013:107).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

2

Dalam pembelajaran seorang guru harus membuat tahapan. Tahap

pembelajaran yang baik dan benar, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi. Tahap dalam pembelajaran sangat penting dalam proses pengajaran

menulis. Siswa akan lebih mudah memahami dan dapat mengungkapkan pendapat

melalui tulisan dengan lebih terarah dan tertata.

Pembelajaran menulis juga membutuhkan peran siswa yang aktif dan

kreatif. Pemilihan bahan pembelajaran harus disesuaikan dengan taraf

perkembangan siswa. Bahan yang sesuai dengan taraf perkembangan siswa

diberikan agar diterima dengan mudah dan dapat dikembangkan sesuai dengan

informasi yang pernah diterima oleh siswa.

Dewasa ini, berbagai paradigma lama sudah digantikan dengan paradigma

pembelajaran baru. Paradigma pembelajaran lama peran guru menggunakan

pembelajaran bersumber pada teori, dimana seorang guru aktif dalam memberikan

dan menjelaskan teori (teknik ceramah), sedangkan siswa hanya berperan pasif

(siswa hanya duduk, mendengarkan ceramah, diam, mencatat, dan menghafal).

Paradigma baru yang saat ini diterapkan, menuntut siswa lebih aktif dan kreatif

dalam proses pembelajaran berlangsung. Suasana yang diharapkan siswa mampu

menggali dan memecahkan sendiri masalah-masalah dalam proses pembelajaran

dan guru lebih banyak berperan sebagai motivator dan fasilitator. Situasi yang

diharapkan saat proses pembelajaran berlangsung adalah siswa lebih banyak

berperan aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

3

SMA N 2 Ngaglik yang merupakan salah satu sekolah negeri di

Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian di SMA N 2 Ngaglik karena sekolah

sudah menerapkan Kurikulum 2013 di kelas X dan XI sejak tahun 2014. Peneliti

telah melakukan observasi, wawancara, dan tes kondisi awal di Kelas X IIS 1,

Semester 2, Tahun Ajaran 2014/2015 di SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, masih

ada beberapa masalah dalam hal keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur

kompleks selama pembelajaran menulis. Masalah yang ditemukan dalam hal

keaktifan adalah guru masih sering menggunakan teknik ceramah dalam

pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran siswa di kelas masih kurang aktif

dan membosankan.

Selain itu, ditemukan masalah dalam hal menulis teks prosedur kompleks,

yaitu siswa masih mengalami kesulitan dalam penulisan ejaan dan tanda baca. Hal

tersebut terbukti berdasarkan kondisi awal skor ketercapaian penulisan ejaan dan

tanda baca hanya memperoleh 59%. Selanjutnya, siswa masih kurang mampu

mengungkapkan gagasan dan buah pikirannya. Hal itu terbukti berdasarkan hasil

kondisi awal skor ketercapaian isi hanya mencapai 66%.

Peneliti telah melakukan tes kondisi awal keaktifan dan kemampuan

menulis kepada 32 siswa Kelas X IIS 1, Semester 2, Tahun Ajaran 2014/2015 di

SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Hasil kondisi awal keaktifan selama

proses pembelajaran menulis, dari 32 siswa hanya 10 siswa (31%) yang tuntas.

Hal ini menunjukkan masih banyaknya siswa yang tidak aktif selama proses

pembelajaran. Selain itu, dari 32 siswa hanya 10 orang (31%) yang tuntas dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

4

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Hasil tersebut membuktikan

bahwa kegiatan menulis teks prosedur kompleks bukanlah hal yang mudah.

Menulis membutuhkan ketelitian dan kreativitas.

Berdasarkan kenyataan di atas, perlu diadakan alternatif pembelajaran

yang diharapkan membantu dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan

menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1. Peneliti dalam membantu

meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks

memutuskan untuk menggunakan teknik Jigsaw. Metode ini bisa digunakan dalam

pembelajaran membaca, menulis, mendengarkan, maupun berbicara. Dalam

teknik jigsaw, guru memperhatikan semua skemata atau latar belakang

pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan

pelajaran ini lebih bermakna (Lie, 2010:69).

Sebagai pengajar, guru harus mampu menggunakan teknik yang sesuai

dengan karakteristik siswa. Teknik yang digunakan dalam pembelajaran

diharapkan siswa mampu menerima dengan baik. Pembelajaran juga

membutuhkan interaksi yang multi arah baik dari siswa dengan siswa maupun

guru dengan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan

menyenangkan.

Teknik pembelajaran yang digunakan oleh peneliti adalah teknik Jigsaw

yang dikembangkan oleh Elliot Arons dan kawan-kawan dari Universitas Texas

yang kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan (Slavin, 2008 dalam

Sugiyanto, 2010:45). Peneliti memilih langkah-langkah Slavin karena penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

5

dalam pembelajarannya lebih terperinci dan lebih jelas. Penggunaan teknik ini

diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif, serta dapat

meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan

masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Apakah penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas

X IIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran

2014/2015 dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks?

2. Apakah penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis

teks prosedur kompleks pada siswa Kelas X IIS 1 Semeter 2 SMA N 2

Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan peningkatan keaktifan siswa Kelas X IIS 1 Semeter 2 SMA

N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 setelah

menggunakan teknik jigsaw dalam prose pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

6

2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa Kelas X IIS 1 Semeter 2

SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dalam

menulis teks prosedur kompleks setelah menggunakan teknik jigsaw.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru Bahasa Indonesia

Guru mendapatkan pengalaman dan pengetahuan menerapkan teknik

jigsaw dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis, khususnya

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks bagi kelas X dalam Kurikulum

2013. Guru juga dapat menerapkan teknik jigsaw sebagai strategi pembelajaran

agar semua siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan berguna bagi siswa untuk lebih aktif, berperan

serta dalam suatu pembelajaran dan dapat meningkatkan pemahaman hasil belajar

siswa terhadap Kurikulum 2013 yang baru diterapkan, khususnya dalam

pembelajaran bahasa Indonesia menulis teks prosedur kompleks.

3. Bagi Sekolah SMA N 2 Ngaglik

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan

dan kualitas kegiatan belajar mengajar di SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta

dan memberikan masukan yang sesuai dengan ketentuan Kurikulum 2013 bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

7

guru Bidang Studi Bahasa Indonesia untuk menggunakan berbagai teknik dalam

pembelajaran guna meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa.

E. Batasan Istilah

Berikut ini disajikan istilah-istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini agar

mempermudah kesatuan pemahaman dalam penelitian ini.

1. Keaktifan

Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau

kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik (Mulyono, 2001:26).

2. Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata mampu, yang berarti kuasa, sanggup melakukan

sesuatu. Kemampuan berarti bisa atau sanggup melakukan sesuatu (KBBI, 2014).

3. Menulis

Menurut Gie (1992:3), menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan

seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan pikiran melalui bahasa

tulis kepada pembaca untuk dipahami.

4. Teks Prosedur Kompleks

Teks Prosedur kompleks merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah

secara lengkap dan jelas tentang cara melakukan sesuatu (Kosasih, 2013:107).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

8

5. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kemmis (Kemmis, 1983 dalam Wiriatmaja, 2007:12) mengemukakan penelitian

tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara

kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk

meningkatkan rasionalitas dan keadilan.

6. Teknik Jigsaw

Teknik ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca,

menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan berbagai informasi lintas

ilmu. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang

pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar bahan

pelajaran menjadi lebih bermakna (Lie, 2010:69).

F. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian penelitian ini terdiri dari Bab I, Bab II, Bab III, Bab

IV, Bab V, dan Daftar Pustaka. Bab I berisi pendahuluan yang menguraikan latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II tentang penelitian yang relevan

dan kerangka teori. Kerangka teori berisikan, penelitian yang relevan, teori

keaktifan, menulis, teks prosedur kompleks, pembelajaran menulis, teknik jigsaw,

penerapan teknik jigsaw dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks,

kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Bab III berisi tentang hal-hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

9

berkaitan dengan metode dalam penelitian yaitu, jenis penelitian, subjek dan objek

penelitian, lokasi dan waktu penelitiaan, metode penelitian, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi tentang

pelaksanaan penelitian, deskripsi penelitian, dan pembahasan. Bab V merupakan

penutup yang berisi simpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan di sini untuk mencari persamaan dan perbedaan

antara penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian yang masih

relevan dengan penelitian ini ada tiga, yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Kristiani (2010), Luisa Mariasari (2012), dan Agustinus Suprimanto (2012),

ketiganya adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma.

Penelitian Kristiani (2010) berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis

Paragraf Persuasif Dan Keaktifan Siswa Dalam Pembeajaran Menulis

Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik “Kancing

Gemerincing” Siswa Kelas X-3 Semester 2 SMA N 6 Yogyakarta 2009/2010. Jenis

penelitian yang digunakan meruakan penelitian tindakan kelas. Penelitian yang

dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana metode pembelajaran

kooperatif teknik “kancing gemerincing” dapat meningkatkan kemampuan

menulis paragraf persuasif dan keaktifaan siswa dalam pembelajaran menulis.

Hasil dari menulis paragraf persuasif menggunakan model “kancing gemerincing”

pada siklus I 62,85%, sedangkan pada siklus II naik menjadi 88,24%, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif model ”kancing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

11

gemerincing” dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasif dan

keaktifan siswa dalam peembelajaran menulis .

Penelitian Mariasari (2012) berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis

Karangan Argumentasi Menggunakan Metode Pembelejaran Kooperatif Model

Jigsaw Pada Siswa Kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun

Ajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan meruakan penelitian tindakan

kelas. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana

metode pembelajaran kooperatif model jigsaw dapat meningkatkan kemampuan

menulis karangan argumentasi menggunakan metode pembelejaran kooperatif

model jigsaw pada siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

tahun ajaran 2011/2012. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan

sebesar 51,52% hasil yang dicapai pada siklus I 42,42%, sedangkan pada siklus II

naik menjadi 57,58%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode

kooperatif model jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan

argumentasi.

Penelitian yang kedua, dilakukan oleh Suprimanto (2012) berjudul

Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif dalam Pembelajaran yang

Menggunakan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas X-2 Semester

2 SMA Stella Duce Batul Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian yang dilakukan

bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan

menulis paragraf persuasif siswa dalam pembelajaran menulis yang menggunakan

metode kooperatif teknik jigsaw siswa kelas X-2 semester 2 SMA Stela Duce

Bantul tahun pelajaran 2011/2012. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

12

peningkatan sebesar 54,54% hasil yang dicapai pada siklus I sebesar 63,63%,

sedangkan pada siklus II naik menjadi 81,81%, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif teknik jigsaw dapat

meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasif dalam pembelajaran

menulis.

Penelitian yang dilakukan oleh Kristiani (2010), Mariasari (2012) dan

Suprimanto (2012) memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini.

Persamaan penelitian Kristiani (2010) dengan penelitian ini yaitu, sama-sama

meneliti tentang peningkatan keaktifan. Selain itu, persamaan penelitian Mariasari

(2012) dan Suprimanto (2012) dengan penelitian ini, sama-sama meneliti tentang

peningkatan kemampuan menulis dengan menggunakan teknik jigsaw. Perbedaan

yang terdapat dalam keketiga penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak

pada jenis teks yang digunakan. Penelitian Kristiani juga memiliki perbedaan

tersendiri dari penelitian ini yaitu teknik yang digunakan dalam pemelajaran. Dari

keketiga penelitian yang sudah dilakukan, terdapat relevansi dengan penelitian

yang akan dilakukan dalam peneliti ini. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan

pembelajaran menggunakan teknik jigsaw dalam pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis pada

siswa kelas X IIS 1, semester 2, di SMA N 2 Ngaglik tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

13

B. Landasan Teori

1. Keaktifan

1.1 Pengertian Keaktifan Siswa

Keaktifan adalah aktivitas yang berkaitan dengan fisik, tetapi keaktifan

tidak ditentukan oleh aktivitas semata melainkan ditentukan juga dengan

kecerdasar, mental, dan emosional. Seperti yang dipaparkan oleh Mulyono

(2001:26), keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang

dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik.

Joni (1992 dalam Yamin, 2007:80-81), menjelaskan bahwa keaktifan

siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan apabila, pertama

pembelajaran dilakukan lebih berpusat pada siswa. Kedua, guru berperan sebagai

pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar. Ketiga tujuan kegiatan

pembelajaran kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar) tercapai. Keempat,

pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa,

meningkatkan kemampuan minimal dan mencapai siswa yang kreatif serta

mampu menguasai konsep-konsep. Kelima, melakukan pengukuran secara

berkesinambungan dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Keaktifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan atau aktivitas siswa

yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik pada diri siswa karena adanya

interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

14

1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan

mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa dapat berlatih untuk berpikir

kritis, dan dapat juga memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis,

sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu

kriteria yang bisa digunakan dalam menilai proses belajar mengajar yaitu

keaktifan siswa.

Menurut Sudjana (2009:61), penilaian belajar mengajar terutama adalah

melihat sejauh mana keaktifan dalam mengikuti proses belajar. Keaktifan siswa

dapat dilihat dari turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, terlibat dalam

pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang

diperlukan untuk pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai

dengan petunjuk guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang

diperolehnya, melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, dan

kesempatan menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

Berdasarkan uraian di atas, aspek penilaian keaktifan siswa kelas X IIS 1

SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta dan mengikuti kegiatan pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks ditentukan indikator yang digunakan. Indikator yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

15

a. Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajar menulis teks prosedur

kompleks.

b. Siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila kurang memahami

langkah-langkah pembelajaran atau cara menulis teks prosedur kompleks yang

baik dan benar.

c. Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

d. Siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

mengetahui syarat dan langkah-langkah topik yang didapat.

e. Siswa terlibat dalam pemecahan masalah menulis teks prosedur kompleks

dalam kelompok.

f. Siswa melatih diri dalam menulis teks prosedur kompleks.

g. Siswa menyelesaikan tugas menulis teks prosedur kompleks.

2. Kemampuan Menulis

Kemampuan berarti bisa atau sanggup melakukan sesuatu (KBBI, 2014).

Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat

surat, dsb.) dengan tulisan. Kemampuan menulis merupakan suatu pemikiran

seseorang yang dituangkan kedalam sebuah tulisan secara runtut dan jelas yang

dapat dipahami oleh pembaca. Seperti yang dipaparkan oleh Tarigan (2008:15),

menulis ialah kegiatan menggambarkan lambang-lambang grafik hingga tersusun

menjadi sebuah bahasa tulis yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga orang

tersebut dapat menerima dan mengerti maksud atau pesan dari bahasa tulis

tersebut. Menurut The Liang Gie (1992:3), menulis merupakan keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

16

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan

pikiran melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Menulis juga membutuhkan suatu keterampilan. Sujanto (1988:56),

menjelaskan keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa

yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa di sekolah. Keterampilan menulis

dapat dicapai dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari teori menulis.

Menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapakan pikiran, ide,

gagasan, dan perasaannya melalui tulisan yang termasuk ciri keterampilan

berbahasa yang produktif. Keterampilan menulis dipengaruhi oleh keterampilan

produktif lainya seperti keterampilann berbicara, membaca, menyimak, serta

pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda

baca. Tujuan menulis antara lain mengajak, mengkonfirmasi, meyakinkan,

membujuk, atau menghibur pembaca.

Zainurrahman (2011:15-28), mengatakan dalam tahap menulis, ada

beberapa hal yang harus dijaga oleh penulis, yakni pertama, fokus, seorang

penulis harus fokus terhadap ide yang ingin disampaikan, agar tulisannya tidak

melebar ke arah yang tidak direncanakan. Kedua, konsistensi, yaitu penulis harus

konsisten dalam penggunaan kata: misalnya dalam menggunakan kata saya dalam

tulisan tersebut untuk merujuk pada penulis sendiri, penulis harus konsisten dan

tidak berubah-ubah dari saya ke aku atau ke gue. Ketiga, pengembangan ide yang

menarik, yaitu ide yang dikembangkan dan ditulis harus bisa menarik perhatian

dan memancing motivasi membaca para pembaca. Tulisan yang baik harus

“hidup” dan syarat dengan informasi segar, pilihan kata yang menarik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

17

penggunaan sinonim yang lazim namun unik, ilustrasi yang mengembirakan, serta

struktur atau alur yang rapi dan mudah diikuti oleh pembaca. Keempat,

pembacaan model, yaitu jika seorang penulis menulis laporan penelitin, penulis

perlu membaca penelitian yang lain, jika menulis novel, maka perlu juga

membaca novel yang lain. Itu semua merupakan sumber inspirasi yang berharga

dalam proses menulis. Kelima, pertahankan diri sebagai penulis, yaitu seorang

penulis harus mempertahankan dirinya sebagai penulis yang baik karena setiap

penulis harus memiliki gaya menulis tersendiri sebagai ciri khasnya. Keenam,

kejelasan, seorang penulis harus menulis sejelas mungkin.

Penulisan dapat dikatakan jelas jika tulisan tersebut tidak meninggalkan

tanda tanya bagi pembaca, bukan karena keterbatasan yang dimiliki oleh

pembaca, tetapi keterbatasan informasi dan ketidaksesuaian dalam tulisan

tersebut. Ketujuh, tone atau nada, dalam menulis penulis ingin supaya tulisannya

membawa atau memberikan efek emosional pada pembaca. Kedelapan,

pengembangan paragraf, yaitu paragraf dikembangkan dengan mendeskripsikan

secara dalam wujud yang ada dalam latar ide pokok.

Berkaitan dengan beberapa teori mengenai menulis yang dijabarkan di

atas, secara singkat, definisi menulis adalah suatu proses menuangkan gagasan

atau ide yang terdapat di dalam pikiran yang dituangkan dalam bahasa tulis

sehingga orang dapat memahami dengan mudah. Menulis merupakan

keterampilan berbahasa yang paling diutamakan karena keberadaannya yang

membutuhkan penalaran, praktik, dan latihan-latihan yang sunguh-sunguh hingga

memperoleh hasil yang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

18

3. Teks Prosedur Kompleks

1.1 Pengertian Teks Prosedur Kompleks

Kosasih (2013:107) mengatakan teks prosedur kompleks atau istilah

populernya trik atau kita merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah

secara lengkap dan jelas tentang cara melakukan sesuatu, dalam hal ini cara-cara

atau trik membaca peluang dan menulis lamaran pekerjaan. Teks prosedur

kompleks merupakan jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan teks prosedur kompleks adalah

menunjukkan atau menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu dengan langkah-

langkah yang urut.

1.2 Struktur Teks Prosedur Kompleks

Adapun struktur teks prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks dalam

Kosasih (2013) memiliki tiga struktur yaitu, pendahuluan, pembahasan, dan

penutup.

a. Pendahuluan diisi dengan pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan

dikemukakan pada bagian pembahasan. Pada bagian ini, mungkin pula

dikemukakan tujuan dari penulisan petunjuk itu sendiri.

b. Pembahasan diisi dengan petunjuk atau langkah-langkah pengerjaan sesuatu

yang disusun secara urut. Pada umumnya, penyusunannya mengikuti urutan

waktu atau penyusunan sebuah kejadian/peristiwa. Dalam petunjuk yang

berupa resep, bagian ini berisikan penjelasan tentang alat, bahan dan langkah-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

19

langkah pengerjaannya. Terdapat tiga kategori pembahasan pada isi suatu teks

prosedur kompleks.

1) Teks yang berisi cara-cara menggunakan alat, benda, ataupun perangkat

lain yang sejenis.

2) Teks yang berisi cara-cara melakukan suatu aktivitas.

3) Teks yang berisi kebiasaan-kebiasaan atau sifat-sifat tertentu.

c. Penutup diisi dengan kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak berupa

kesimpulan. Kalimat tersebut seolah-olah hanya berfungsi sebagai penanda

bahwa teks itu sudah selesai.

1.3 Kaidah Teks prosedur kompleks

Teks prosedur kompleks memiliki kaidah. Dalam Kosasih (2013), adapun

kaidah menulis teks prosedur kompleks sebagai berikut ini.

a. Di dalam teks prosedur kompleks banyak dijumpai kalimat perintah.

b. Banyak pemakaian kata kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah,

keharusan atau larangan.

c. Banyak digunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan urutan

kegiatan, seperti dan, lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya. Kata-kata

seperti itu hadir, juga sebagai konsekuensi dari langkah-langkah penggunaan

sesuatu yang bersifat kronologis. Akibatnya, teks semacam itu menuntut

kehadiran konjungsi yang bermakna kronologis pula.

d. Banyak menggunakan kata-kata petunjuk waktu, seperti beberapa menit

kemudian, setengah jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

20

1.4 Langkah-langkah Menulis Teks Prosedur Kompleks

Penulisan teks prosedur kompleks memerlukan langkah-langkah yang

lebih terencana dan persiapan yang lebih matang. Bahan-bahannya pun harus

berdasarkan sumber yang jelas dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Dalam

Kosasih (2013) berikut langkah-langkah penulisan teks (karangan) prosedur

kompleks selengkapnya sebagai berikut ini.

a. Menentukan tema umum karangan.

b. Mengumpulkan bahan-bahan karangan, baik itu dari surat kabar, majalah,

maupun internet. Mungkin juga kita melakukan wawancara kepada pakar atau

orang yang memahami tema/topik yang akan kita tulis.

c. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi karangan dengan

bersumber pada bahan-bahan yang telah dikumpulkan.

d. Mengurutkan topik-topik dengan benar, berdasarkan urutan waktu, penting

tidak penting, sebab akibat, maupun pola-pola lainnya yang sesuai.

e. Mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah petunjuk yang benar dan

jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

21

Contoh Teks Prosedur Kompleks

(Diadaptasi dari sumber Samsat/Kepolisian, dalam Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia, 2014: 37-38)

4. Pembelajaran Menulis

Pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang membantu para siswa

memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka dengan jalan

menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan

kegiatan menulis, mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara

bebas dalam tulisan, mengajarkan para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan

serasi dalam ekspresi tulis, mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN JIKA TERKENA TILANG?

Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara melakukan

pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya. Pengendara kendaraan bermotor perlu

mengetahui prosedur penilangan. Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika

dikenakan surat bukti pelanggaran berlalu lintas.

Dengan memperhatikan hal ini, ketika melakukan pelanggaran, Anda tidak akan dirugikan

dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan. Pertama, kenali si petugas. Cobalah

mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum di pakaian seragamnya. Nama dan

pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak di luar prosedur.

Kedua, pahami kesalahan Anda. Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa yang

dilanggar, dan berapa dendanya. pelanggaran. Pengendara sudah selayaknya mengecek

tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak.

Ketiga, pastikan tuduhan Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK (surat tanda

nomor kendaraan) begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK,

kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan

kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat

menunjukkan SIM. Jadi, utamakanlah SIM (surat izin mengemudi) sebagai surat yang ditahan

oleh polantas!

Kelima, terima atau tolak tuduhan. Setiap pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap

tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut.

Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank. Jika menolak

tuduhan, katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi surat bukti pelanggaran

berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk mengikuti sidang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

22

menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan

sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

Pemerintah menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran di sekolah.

Dalam Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi Inti yang harus

dicapai oleh siswa. Pertimbangan peneliti memilih pembelajaran menulis,

khususnya menulis teks prosedur kompleks karena teks tersebut merupakan topik

yang baru dan menarik untuk diteliti khususnya menggunakan suatu teknik yang

dapat meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu, teks prosedur kompleks

merupakan salah satu bahan ajar siswa SMA kelas X. Peneliti akan melakukan

peningkatan menulis siswa dalam KI dan KD sebagai berikut.

Tabel 2.1

KI/KD Menulis Teks Prosedur Komples

Siswa Kelas X Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. 4.Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta

dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta

bertindak secara efektif dan kreatif, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

4.2 Memproduksi teks

prosedur kompleks yang

koheren sesuai dengan

karakteristik teks yang

akan dibuat baik secara

lisan mupun tulisan

5. Teknik Jigsaw

Teknik jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al (Aronson, 1971 dalam

Lie, 2010:69) sebagai metode cooperative learning. Metode ini bisa digunakan

dalam pembelajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

23

teknik jigsaw, guru memperhatikan semua skemata atau latar belakang

pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan

pelajaran ini lebih bermakna (Lie, 2010:69). Teknik ini juga mengajarkan

pentingnya kerjasama atau gotong royong sehingga informasi yang didapat akan

lebih banyak dan bermakna. Dalam kerjasama tersebut siswa akan lebih berperan

aktif baik dalam mengelola informasi, berpikir, maupun meningkatkan kemapuan

berkomunikasi.

Metode pembelajaran jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan

kawan-kawan dari Universitas Texas, kemudian diadaptasi oleh Slavin dan

kawan-kawan (Slavin, 2008 dalam Sugiyanto, 2010:45). Langkah-langkahnya

sebagai berikut ini.

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa

bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik

tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk

mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul

untuk saling membantu mengaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa

semacam itu disebut kelompok pakar (expert group).

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke

kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi

yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

24

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.

Widharyanto, dkk (2003:22-23), menyatakan teknik jigsaw dapat

dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, menyimak,

berbicara dengan menggabungkan berbagai informasi lintas ilmu. Teknik ini dapat

diterapkan di semua tingkatan kelas. Prosedurnya sebagai berikut ini.

a. Pembelajar dibagi dalam kelompok berempat.

b. Guru membagi bahan pembelajaran ke dalam empat bagian. Setiap pembelajar

menerima satu bagian bahan tersebut. misalnya teks bacaan yang telah dibagi

menjadi empat bagian.

c. Pembelajar mengerjakan bagian mereka masing-masing dengan menuliskan

ringkasan isi teks tersebut.

d. Setelah selesai, masing-masing pembelajar berbagi hasil kerja mereka.

e. Informasi itu untuk membentuk suatu teks utuh.

f. Hasil akhir kelompok itu disajikan kepada kelompok lain.

Dari rangkaian langkah mengenai teknik jigsaw di atas, peneliti akan

menggunakan teknik Jigsaw yang dikembangkan oleh Elliot Arons dan kawan-

kawan dari Universitas Texas yang kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-

kawan (Slavin, 2008 dalam Sugiyanto, 2010:45), dalam variasi pembelajaran

menulis teks prosedur kompleks. Peneliti memilih langkah-langkah Elliot karena

penerapan dalam pembelajarannya lebih terperinci dan lebih jelas. Apabila

diterapkan pasti siswa akan lebih mudah untuk mengikuti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

25

6. Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur

Kompleks

Pembelajaran memproduksi teks prosedur kompleks akan diterapkan

dengan Teknik Jigsaw. Berikut adalah penerapan teknik tersebut. Pendahuluan,

guru membentuk kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian

siswa berkumpul dalam kelompok asal berdasarkan kelompok yang sudah dibuat

dan diberi bahan pembelajaran yang berbeda (bahan sesuai dengan jumlah

anggota kelompok). Kegiatan Inti, siswa berkumpul dalam kelompok ahli

berdasarkan teks yang sama dengan anggota kelompok lain, kemudian mulai

berdiskusi dan menulis teks prosedur kompleks dalam kelompok ahli. Setelah

sampai batas waktu yang ditentukan, siswa kembali kepada kelompok asal dan

mendiskusikan/mengajarkan kepada anggota lain hasil diskusi dan tulisan teks

prosedur kompleks dalam kelopok ahli. Penutup, guru dan siswa membuat

kesimpulan dan merefleksikan pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru mata pelajaran bahasa

Indonesia yaitu, keaktifan dan kemampuan menulis siswa SMA kelas X belum

maksimal. Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas dengan berpusat pada keaktifan dan kemampuan menulis.

Kemampuan menulis di khususkan dalam menulis teks prosedur kompleks.

Pemecahan masalah yang peneliti lakukan adalah menggunakan teknik Jigsaw.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

26

Adapun pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu

keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik

jigsaw. Menulis adalah suatu proses menuangkan gagasan atau ide yang terdapat

di dalam pikiran yang dituangkan dalam bahasa tulis sehingga orang dapat

memahami dengan mudah. Dengan demikian, kemampuan menulis ini akan

dipadukan dengan aspek keaktifan siswa. Dalam pembelajaran menulis akan

menggunakan teknik Jigsaw. Penggunaan teknik jigsaw, diharapkan siswa dapat

aktif dan keterampilan menulis siswa meningkat.

Untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur

kompleks peneliti menggunakan teknik jigsaw dalam penerapan pembelajaran

siswa di kelas X SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta. Pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks menggunakan kompetensi inti nomor empat dan kompetensi

dasar nomor 4.2. Penelitiaan ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat

tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh

dianalisis untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar, nilai rata-rata kelas, uji

normalitas, dan mengetahui perbedaan disetiap siklus dilakukan penghitungan uji

paired t test sample. Berikut kerangka berpikir yang dirancang oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

27

Skema 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

KONDISI AWAL

Siswa Kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta

Tahun Ajaran 2014/2015

1. Rendahnya Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis Teks

Prosedur Kompleks (31%).

2. Rendahnya Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (31%).

Penggunaan Teknik Jigsaw di SMA Negeri 2 Ngaglik

[Slavin, dkk. 2008 dalam Sugiyanto (2010:45)]

Peningkatan Keaktifan SMA Negeri 2

Ngaglik

[Joni, 1992 dalam Martinis Yamin

(2007:80-81)]

Peningkatan Kemampuan Menulis SMA

Negeri 2 Ngaglik

[The Liang Gie (1992:3)]

Peningkatan Keaktifan

[Kristiani, 2010]

Peningkatan Kemampuan

Menulis

[Mariasari, 2012. dan Suprimanto,

2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

28

D. Hipotesis

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik jigsaw dapat meningkatkan

keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa Kelas XIIS 1

Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

Penjelasannya sebagai berikut ini.

1. Penggunaan teknik jigsaw akan meningkatkan keaktifan siswa Kelas XIIS 1

Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015

dalam proes pembelajaran menulis teks prosedur kompleks.

2. Penggunaan teknik jigsaw akan meningkatkan kemampuan menulis teks

prosedur kompleks pada siswa Kelas XIIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik

Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah

pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk

memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam

situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut.

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian

ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Terdapat empat komponen pada setiap

langkah dalam konsep penelitian Kemmis dan Mc Taggart, yaitu perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observe), refleksi (reflecting)

(Wiriatmadja, 2007:66-67). Berikut adalah gambar model Kemmis dan Taggart.

Skema 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Taggart

SIKLUS I SIKLUS II

Tindakan Refleksi

Pengamatan

Refleksi Tindakan

Pengamatan

Perencanaan Perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

30

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas XIIS 1, Semester 2, Tahun Ajaran

2014/2015, SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Siswa kelas X IIS 1 berjumlah

32 siswa, terdiri dari 18 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Objek penelitian

adalah keaktifan proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dan

pelaksanaan menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan teknik jigsaw.

Tabel 3.1

Nama Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Nama Siswa Jenis Klamin

1 Abdul Hakim Kholifatulloh L

2 Aisya Dean P

3 Aldi Hamid Awalano L

4 Alifio Satria Pradana L

5 Anas Chabibun Nasir L

6 Bagus Cahyo Wibowo L

7 Cahyo Andry Gunawan L

8 Cindy Amelia P

9 Cindy Lisa Susanti P

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya P

11 Dita Pamungkas L

12 Dwi Adrifi Paramita P

13 Dwi Cahyaningrum P

14 Dwi Kurniawan L

15 Dwi Safitri P

16 Dylan Hidaytama Irsadanar P

17 Faiz Arqhan L

18 Fatma Novianti P

19 Febry Handayani P

20 Fitri Nur Annisa P

21 Fitirias Yunitasari P

22 Galang Prasetyatama L

23 Ida Jahidatul Falah P

24 Iffah Nur Hanifah P

25 Idana Mala Haira P

26 Inditria Nur Imani P

27 Krisna Wijyanto L

28 Laurentia Jovita Jasmine P

29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas P

30 Yogi Krido Kurniawan L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

31

No Nama Siswa Jenis Klamin

31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra L

32 Yohanes Purnomo L

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti memilih SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta sebagai tempat

penelitian. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Februari-April 2015. Penelitian

tindakan kelas ini peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia, dan satu

mahasiswa USD. Peneliti disini sebagai pengajar, guru Ibu Susi adalah guru

bahasa Indonesia kelas XIIS 1, dan Veranita mahasiswa USD berperan sebagai

pengamat saat peneliti melakukan penelitian di kelas.

D. Sasaran Penelitian

Sasaran yang hendaknya ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu peneliti

ingin mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur

kompleks siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik, setelah menggunakan teknik

jigsaw.

1. Kondisi Awal

Hasil diskusi bersama dengan guru Bahasa Indonesia, keterampilan

menulis teks prosedur kompleks masih kurang dikuasai oleh siswa. Hal ini

diperkuat oleh hasil kondisi awal yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas X IIS

1, yaitu hanya 31% yang tuntas dengan KKM 75. Selain itu masih banyak siswa

yang kurang aktif selama proses pembelajaran. Hal itu terbukti dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

32

observasi saat kondisi awal berlangsung, yaitu 31% yang aktif dalam

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan KKM 3.

2. Kondisi Siklus I

Kondisi keaktifan pada siklus I diharapkan meningka menjadi 70% dan

kemampuan menulis teks prosedur kompleks diharapakan dapat mengalami

peningkatan menjadi 65%.

3. Kondisi Siklus II

Kondisi kemampuan keaktifan pada siklus II diharapkan meningkat

menjadi 80% dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks dalam siklus II

diharapkan mengalami peningkatan mencapai 75%.

E. Rencana Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan

siklus II. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan (dua jam pelajaran). Pada akhir

pertemuan dapat tercapai tujuan yang diharapkan dengan baik. Dalam penelitian

tindakan kelas ini mengunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Sebelum masuk

siklus pertama peneliti harus mengetahui kondisi awal siswa untuk mengetahui

kesulitan dan kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

33

1. Rencana Siklus I

1.1 Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti dan guru berdiskusi untuk

merencanakan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan masalah yang

ditemukan. Rencana yang akan dilaksanakan sebagai berikut.

a. Membuat skenario pembelajaran.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diterapkan dalam

belajar mengajar.

c. Menentukan topik yang sesuai dengan siswa.

d. Menyiapkan materi, bahan pembelajaran dan instrumen yang berupa soal tes,

kuesioner, lembar penilaian keaktifan dan keterampilan menulis teks prosedur

kompleks, catatapan lapangan, dan alat dokumentasi.

1.2 Tindakan

1.1.1 Pendahuluan

a. Guru memberikan salam kepada siswa

b. Guru mempresensi siswa

c. Guru memberikan pre-tes mengenai pertemuan sebelumnya yaitu definisi,

struktur dan kaidah prosedur kompleks

d. Guru menyampaikan KI, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e. Guru memotivasi siswa dengan membacakan teks prosedur kompleks

1.1.2 Kegiatan Inti

a. Siswa membentuk kelompok asal yang terdiri dari 8 kelompok masing-

masing 4 orang dan mendapat 4 topik yang akan didiskusikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

34

b. Siswa mencermati kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan

benar.

c. Siswa bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik dan kriteria

menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar.

d. Siswa membentuk kelompok ahli sesuai dengan topik yang sama

(berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang diberikan dalam kelompok

asal).

e. Siswa berkumpul dan berdiskusi dalam masing-masing kelompok ahli

sesuai batas waktu yang diberikan.

f. Siswa mulai menulis teks prosedur kompleks berdasarkan topik dan hasil

diskusi.

g. Siswa mengaitkan teks prosedur kompleks yang dibuat dengan definisi,

struktur, kaidah, dan ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks.

h. Siswa kembali ke kelompok asal membacakan hasil tulisan kepada

kelompok secara bergilir.

i. Siswa saling memberikan komentar/tanggapan atas hasil kerja yang

dibacakan.

j. Siswa menyerahkan hasil tulisan kepada guru.

1.1.3 Penutup

a. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

b. Guru mengajak siswa merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan

dengan mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

35

1.3 Pengamatan

Ketika pembelajaran berlangsung peneliti, guru dan mitra peneliti

mengamati aktivitas siswa di kelas berkaitan dengan teknik jigsaw selama proses

pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data pengaruh proses

pembelajaran yang sedang berlangsung.

1.4 Refleksi

Tahap refleksi peneliti dan guru mendiskusikan dan menarik kesimpulan

tentang kemampuan siswa setelah menggunakan teknik jigsaw berdasarkan nilai

siswa yang dilakukan pada siklus I. Kegiatan refleksi ini digunakan untuk

merencanakan tindakan di siklus II.

2. Siklus II

2.1 Perencanaan

Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Pada tahap ini

peneliti dan guru merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada

siklus II untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I.

Rancangan pelaksanaan pada siklus II sebagai berikut ini.

a. Guru menjelaskan kembali pembelajaran menggunakan teknik jigsaw.

b. Guru harus lebih memerhatikan waktu saat proses pembelajaran agar

pelaksanaan pembelajaran dapat sesuai dengan RPP.

c. Guru lebih perhatian pada siswa yang ramai dan diam saja di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

36

d. Guru menjelaskan cara mempresentasikan hasil kerja siswa dengan bergiliran

dan tetap teratur.

e. Menyiapkan bahan mengajar dan instrumen yang berupa soal tes, lembar

penilaian keterampilan menulis, kuesioner, catatan lapangan, dan alat

dokumentasi.

2.2 Tindakan

1.2.1 Pendahuluan

a. Guru memberikan salam kepada siswa

b. Guru mempresensi siswa

c. Guru dan siswa membahas dan memberikan pre-tes mengenai pertemuan

sebelumnya yaitu definisi, struktur dan kaidah prosedur kompleks

d. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e. Guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh dan penjelasan

1.2.2 Kegiatan Inti

a. Siswa membentuk kelompok asal yang terdiri dari 8 kelompok masing-

masing 4 orang dan mendapat 4 topik yang akan didiskusikan.

b. Siswa mencermati kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan

benar.

c. Siswa bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik dan kriteria

menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar.

d. Siswa membentuk kelompok ahli sesuai dengan topik yang sama

(berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang diberikan dalam kelompok

asal).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

37

e. Siswa berkumpul dan berdiskusi dalam masing-masing kelompok ahli

sesuai batas waktu yang diberikan.

f. Siswa mulai menulis teks prosedur kompleks berdasarkan topik dan hasil

diskusi.

g. Siswa mengaitkan teks prosedur kompleks yang dibuat dengan definisi,

struktur, kaidah, dan ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks.

h. Siswa kembali ke kelompok asal membacakan hasil tulisan kepada

kelompok secara bergilir.

i. Siswa saling memberikan komentar/tanggapan atas hasil kerja yang

dibacakan.

j. Siswa menyerahkan hasil tulisan kepada guru

1.2.3 Penutup

a. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

b. Guru mengajak siswa merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan

dengan mengisi kuesioner.

2.3 Pengamatan

Guru dan mitra peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi

pembelajaran di kelas. Selama proses pembelajaran guru dan mitra peneliti

mengamati siswa dan peneliti. Pengamatan ini masih menggunakan pedoman

yang digunakan sebelumnya. Dari pengamatan ini akan terlihat apakah ada

perbaikan dari siklus I yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

38

2.4 Refleksi

Refleksi dilakukan menggunakan data yang dihasilkan ketika pelaksanaan

tindakan. Peneliti, guru dan mitra peneliti mendiskusikan hasil pengamatan pada

siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan.

Kemudian hasil siklus I dan siklus II dibandingkan untuk mengetahui

peningkatannya.

Hasil penelitian siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan dengan hasil

pada tes kondisi awal. Berikut merupakan rincian nilai hasil tes dan hasil

observasi pada kondisi awal menulis teks prosdur kompleks sebagai patokan

dalam penelitian ini.

Tabel 3.2

Nilai Kondisi awal Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 65 Tidak Tuntas

2 Aisya Dean 71 Tidak Tuntas

3 Aldi Hamid Awalano 59 Tidak Tuntas

4 Alifio Satria Pradana 63 Tidak Tuntas

5 Anas Chabibun Nasir 63 Tidak Tuntas

6 Bagus Cahyo Wibowo 57 Tidak Tuntas

7 Cahyo Andry Gunawan 61 Tidak Tuntas

8 Cindy Amelia 75 Tuntas

9 Cindy Lisa Susanti 82 Tuntas

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 75 Tuntas

11 Dita Pamungkas 69 Tidak Tuntas

12 Dwi Adrifi Paramita 75 Tuntas

13 Dwi Cahyaningrum 63 Tidak Tuntas

14 Dwi Kurniawan 63 Tidak Tuntas

15 Dwi Safitri 63 Tidak Tuntas

16 Dylan Hidaytama Irsadanar 52 Tidak Tuntas

17 Faiz Arqhan 69 Tidak Tuntas

18 Fatma Novianti 82 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

39

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

19 Febry Handayani 64 Tidak Tuntas

20 Fitri Nur Annisa 75 Tuntas

21 Fitirias Yunitasari 66 TidakTuntas

22 Galang Prasetyatama 73 TidakTuntas

23 Ida Jahidatul Falah 71 Tidak Tuntas

24 Iffah Nur Hanifah 75 Tuntas

25 Idana Mala Haira 73 TidakTuntas

26 Inditria Nur Imani 71 Tidak Tuntas

27 Krisna Wijyanto 75 Tuntas

28 Laurentia Jovita Jasmine 61 Tidak Tuntas

29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 61 TidakTuntas

30 Yogi Krido Kurniawan 82 Tuntas

31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 77 Tuntas

32 Yohanes Purnomo 71 Tidak Tuntas

Keterangan : Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) 75

Tabel 3.3

Nilai Kondisi awal Keaktifan

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No. Nama Siswa

Keterangan

Nilai

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 2 Tidak Tuntas 2 Aisya Dean 2 Tidak Tuntas 3 Aldi Hamid Awalano 1 Tidak Tuntas 4 Alifio Satria Pradana 1 Tidak Tuntas 5 Anas Chabibun Nasir 1 Tidak Tuntas 6 Bagus Cahyo Wibowo 1 Tidak Tuntas 7 Cahyo Andry Gunawan 2 Tidak Tuntas 8 Cindy Amelia 3 Tuntas

9 Cindy Lisa Susanti 2 Tidak Tuntas

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 3 Tuntas

11 Dita Pamungkas 2 Tidak Tuntas 12 Dwi Adrifi Paramita 2 Tidak Tuntas 13 Dwi Cahyaningrum 1 Tidak Tuntas 14 Dwi Kurniawan 3 Tuntas

15 Dwi Safitri 3 Tuntas

16 Dylan Hidaytama Irsadanar 2 Tidak Tuntas 17 Faiz Arqhan 2 Tidak Tuntas 18 Fatma Novianti 1 Tidak Tuntas 19 Febry Handayani 1 Tidak Tuntas

20 Fitri Nur Annisa 3 Tuntas

21 Fitirias Yunitasari 1 Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

40

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan

22 Galang Prasetyatama 1 Tidak Tuntas 23 Ida Jahidatul Falah 3 24 Iffah Nur Hanifah 2 Tidak Tuntas

25 Idana Mala Haira 3 26 Inditria Nur Imani 2 Tidak Tuntas 27 Krisna Wijyanto 2 Tidak Tuntas 28 Laurentia Jovita Jasmine 3 Tuntas

29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 1 Tidak Tuntas

30 Yogi Krido Kurniawan 3 Tuntas 31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 3 Tuntas 32 Yohanes Purnomo 2 Tidak Tuntas

Keterangan : Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) 3

F. Instrumen Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen tes dan nontes.

Instrumen tes berupa tes tertulis yaitu menulis teks prosedur kompleks. Instrumen

tes berupa lembar observasi, kuesioner, dan dokumentasi.

1. Instrumen Tes

Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan

menulis teks prosedur kompleks. Instrumen tersebut berupa tes tertulis menulis

teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

41

1.1 Instrumen Tes Siklus I

Tabel 3.4

Petunjuk dan Soal Menulis dalam Penulisan Teks Prosedur Kompleks

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No. Petunjuk

1 Tulislah nama, kelas, dan nomor urut siswa disudut kanan atas kertas jawaban!

2 Buatlah teks prosedur kompleks dengan topik yang sudah ditentukan!

3 Buatlah teks prosedur kompleks dengan topik yang sudah ditentukan sesuai

dengan struktur dan langkah-langkah menulis teks prosedur kompleks yang tepat!

4 Waktu menulis 45 menit.

5 Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

6 Jagalah kebersihan dan kerapian tulisan anda!

No. Soal Menulis

1 Berdasarkan topik (Cara Membuat SIM/ Cara Membuat I-KTP/, Cara

Membuat Kartu Pelajar/ Cara Membuat Kartu ATM), buatlah sebuah teks

prosedur kompleks dengan kriteria sebagai berikut ini.

a. Terdapat pendahuluan (petunjuk), pembahasan (langkah-langkah yang

dijabarkan), penutup (penanda teks selesai) sesuai dengan topik.

b. Gunakan bahasa Indonesia yang dapat menyatakan perintah, keharusan

atau larangan.

c. Perhatikan kata penghubung yang menyatakan urutan kegiatan.

d. Gunakan pilihan kata petunjuk waktu.

e. Gunakan ejaan bahasa Indonesia yang benar.

f. Tulisan dapat dibaca, bersih dan rapi.

1.2 Instrumen Tes Siklus II

Tabel 3.5

Petunjuk dan Soal Menulis dalam Penulisan Teks Prosedur Kompleks

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No. Butir Petunjuk

1 Tulislah nama, kelas, dan nomor urut siswa disudut kanan atas kertas jawaban!

2 Buatlah teks prosedur kompleks dengan topik yang sudah ditentukan!

3 Buatlah teks prosedur kompleks dengan topik yang sudah ditentukan sesuai

dengan struktur dan langkah-langkah menulis teks prosedur kompleks yang tepat!

4 Waktu menulis 45 menit.

5 Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

6 Dalam setiaplangkah/urutan berilah penjelasan menggunakan kalimat yang

baik dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

42

No. Butir Petunjuk

7 Perhatikan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar! 8 Jagalah kebersihan dan kerapian tulisan anda!

No. Soal Menulis

1 Berdasarkan topik (Cara Membuat SIM/ Cara Membuat I-KTP/, Cara

Membuat Kartu Pelajar/ Cara Membuat Kartu ATM), buatlah sebuah teks

prosedur kompleks secara tertulis dengan kriteria sebagai berikut ini.

a. Terdapat pendahuluan (petunjuk), pembahasan (langkah-langkah yang

dijabarkan), penutup (penanda teks selesai) sesuai dengan topik.

b. Gunakan bahasa Indonesia yang dapat menyatakan perintah, keharusan

atau larangan.

c. Perhatikan kata penghubung yang menyatakan urutan kegiatan.

d. Gunakan pilihan kata petunjuk waktu.

e. Gunakan ejaan bahasa Indonesia yang benar.

f. Tulisan dapat dibaca, bersih dan rapi.

Tabel 3.6

Pedoman Penilaian Keaktifan

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Kriteria Skor Keterangan

1 a. Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas

belajar menulis teks prosedur kompleks.

b. Siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada

guru apabila kurang memahami langkah-

langkah pembelajaran atau cara menulis teks

prosedur yang baik dan benar.

c. Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai

dengan petunjuk guru.

d. Siswa berusaha mencari berbagai informasi

yang diperlukan untuk mengetahui syarat dan

langkah-langkah topik yang didapat.

e. Siswa terlibat dalam pemecahan masalah

menulis teks prosedur kompleks dalam

kelompok.

f. Siswa melatih diri dalam menulis teks prosedur

kompleks.

g. Siswa menyelesaikan tugas menulis teks

prosedur kompleks.

1 Siswa

melaksanakan 2

kriteria

2 Siswa

melaksanakan 3

kriteria

3 Siswa

melaksanakan 4

kriteria

4 Siswa

melaksanakan 5

kriteria 5 Siswa

melaksanakan 7

kriteria

(Diadopsi dari Sudjana, 2009:61)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

43

Tabel 3.7

Pedoman Penilaian Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Bobot Tingkat Skor

1 Isi

Menguasai topik tulisan; substantif; lengkap; relevan

dengan topik yang dibahas

Menguasai permasalahan; memadai; pengembangan

tesis terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang

terperinci

Penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang;

pengembangan topik tidak memadai

Kurang menguasai permasalahan; tidak ada

substansi; kurang relevan; kurang layak dinilai

10

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

4

3

2

1

2 Organisasi

Gagasan terungkap padat dengan jelas; tertata

dengan baik; urutan logis; kohesif

Kurang terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan;

pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap

Gagasan kacau atau kurang terkait; urutan dan

pengembangan kurang logis

Kurang komunikatif;kurang terorganisasi; kurang

layak dinilai

7

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

4

3

2

1

3 Kosakata dan Diksi

Penguasaan kata luas; pilihan kata dan ungkapan

efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan

register tepat.

Penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan

penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah,

tetapi tidak mengganggu

Penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan

bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan;

makna membingungkan atau kurang jelas

Pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan

pembentukan kata rendah;kurang layak nilai

2

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

4

3

2

1

4 Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur)

Konstruksi kompleks dan efektif; hanya sedikit

kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata,

artikel, pronomina, preposisi)

Konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat

kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi

sejumlah kesalahan penggunaan bahasa

(fungsi/urutan kata), tetapi makna cukup jelas

Terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat

tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada

urutan/ fungsi kata); makna membingungkan atau

2

Sangat

baik

Baik

Cukup

4

3

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

44

No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Bobot Tingkat Skor

kabur

Kurang menguasai tata kalimat; terdapat banyak

kesalahan; kurang komunikatif; kurang layak dinilai

Kurang 1

5

Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)

Menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit

kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf

kapital

Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf,

tetapi tidak mengaburkan makna

Sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf;

tulisan tangan kurang jelas; makna membingungkan

atau kabur

Kurang menguasai aturan penulisan; terdapat

banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan

huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak

terbaca; kurang layak dinilai

2

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

4

3

2

1

6 Kerapian

Tulisan terbaca, bersih dan rapi.

Tulisan terbaca, bersih, tapi kurang rapi.

Tulisan terbaca, kurang bersih dan tidak rapi.

Tulisan kurang terbaca, kurang bersih, dan kurang

rapi.

2

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

4

3

2

1

(Diadopsi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Buku Guru

2014:46)

2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi.

2.1 Wawancara

Pada penelitian ini wawancara ditujukan kepada guru dan siswa. Wawancara

dilakukan dengan guru untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran atau

mengetahui permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran menulis di

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

45

2.2 Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengetahui perilaku-

perilaku siswa melalui pengamatan yang ada. Dalam penelitian ini, observasi

dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi untuk

mengumpulkan data, yaitu kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Pada kondisi awal, peneliti tidak melakukan observasi terhaap

guru dengan berpedoman pada lembar observasi yang digunakan pada siklus 1

dan siklus 2.

2.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan lembar penilaian siswa terhadap proses pembelajaran.

Kuesioner ini digunakan pada akhir siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisis

dengan kuesioner ini, peneliti dapat menilai seberapa efektifnya teknik jigsaw

yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks siswa kelas

X IIS 1.

2.4 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan alat untuk mengumpulkan data yang dapat memperkuat

proses penelitian berlangsung. Dokumen pada penelitian ini bertujuan agar semua

proses yang telah dilakukan dapat didokumentasikan sebagai data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

46

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian memerlukan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan nontes.

1. Tes

Penelitian ini memperoleh data menggunakan tes. Pada siklus I dan siklus

II bentuk tes yaitu, menulis teks prosedur kompleks dengan memperhatikan aspek

penilaian. Adapun aspek penilaian tes adalah kualitas dan ruang lingkup isi,

organisasi isi, tata bahasa, dan kosa kata & diksi, ejaan & tanda baca, dan

kerapian.

2. Nontes

Pengumpulan data nontes diperlukan untuk menjawab permasalahan yang

diajukan dalam penelitian ini. Teknik nontes yang dipergunakan yaitu, wawancara

dilaksanakan sebelum melakukan kondisi awal, observasi pengamatan kinerja

siswa dilakukan saat pembelajaran untuk mengetahui keaktifan siswa, kuesioner

dilakukan setelah siklus I dan siklus II dan dokumentasi.

2.1 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas X

IIS I untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kondisi awal proses

pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

47

Tabel 3.8

Kisi – Kisi Instrumen Wawancara

Guru Bahasa Indonesia SMA N 2 Ngaglik

No Butir Pertanyaan Jumlah

1. Apa sajakah aktivitas yang Anda gunakan saat pembelajaran

menulis?

1

2. Apa saja kesuliatan Anda dalam mengajarka pembelajaran

menulis?

1

3. Bagaiamana cara Anda menyelesaikan kesulitan yang ada? 1

4. Bagaimana keaktifan siswa selama pembelajaran menulis

berlangsung?

1

5. Apa saja yang membuat siswa tidak aktif? 1

6. Teknik apa yang Anda pernah gunakan untuk meningkatkan

keaktifan dan kemampuan menulis siswa?

1

2.2 Observasi

Observasi merupakan langkah yang bertujuan agar peneliti mengetahui

dan memperoleh data sebagai bukti hasil evaluasi. Terdapat dua instrumen

observasi, yaitu instrumen untuk melakukan observasi terhadap guru dan

instrumen untuk melakukan observasi terhadap situasi atau suasana kelas.

2.2.1 Instrumen untuk melakukan observasi terhadap guru pada siklus I dan

siklus II.

Tabel 3.9

Instrumen Observasi (Pengamatan) terhadap Guru

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

48

(Diadopsi dari Buku Pedoman Pengajaran Mikro USD, 2012:33-34)

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4 2. Setuju : 3 3. Kurang Setuju : 2 4. Tidak Setuju : 1

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

kegiatannya

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

6. Dialokasikan

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

E. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

F. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan mengisi

kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

49

2.2.2 Instrumen untuk mengobservasi situasi kelas pada siklus 1 dan siklus 2

Tabel 3.10

Instrumen Observasi untuk Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Aspek yang Diobservasi Skor

1 2 3 4

1 Siswa memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik

Jiksaw.

2 Siswa memahami instruksi guru berkaitan dengan proses

pembelajaran yang berlangsung.

3 Siswa aktif dalam melakukan proses pembelajaran.

4 Tercipta suasana kelas yang serius dan santai.

5 Tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa atau

siswa dan siswa.

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

2.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan lembar penilaian siswa terhadap proses

pembelajaran. Kuesioner ini merupakan tahapan refleksi di setiap akhir siklus.

Berdasarkan analisis dengan kuesioner ini, peneliti dapat menilai seberapa

efektifnya teknik jigsaw yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1. Hasil kuesioner ini digunakan sebagai

bahan refleksi seluruh siswa setelah akhir siklus 1 dan setelah akhir siklus 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

50

Tabel 3.11

Lembar Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Aspek yang Diamati Skor

A. Penerapan Teknik Jigsaw dalam pembelajaran

1 Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks dengan teknik Jigsaw.

1 2 3 4

2 Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik Jigsaw. 1 2 3 4

3 Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru berkaitan

dengan penerapan teknik Jigsaw.

1 2 3 4

4 Saya merasa bisa menulis teks prosedur kompleks dengan mudah

dengan diterapkannya teknik Jigsaw.

1 2 3 4

5 Saya mampu menulis teks prosedur kompleks dengan bahasa baku,

sesuai dengan topik dan ejaan, dan sistematika penulisan yang

benar.

1 2 3 4

B. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran

1 Saya siap dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran yang

berlangsung.

1 2 3 4

2 Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru mengenai

materi pembelajaran dan prosedur pelaksanaan teknik Jigsaw

dalam pembelajaran.

1 2 3 4

3 Saya aktif memberikan suatu argumen terkait topik bahasan dalam

kelompok.

1 2 3 4

4 Saya berani bertanya mengenai hal-hal yang menurut saya kurrang

jelas.

1 2 3 4

5 Saya mengerjakan tugas menulis teks prosedur kompleks dengan

baik.

1 2 3 4

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4 2. Setuju : 3 3. Netral : 2 4. Kurang Setuju : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

51

H. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, data yang terkumpul, kemudian dianalisis untuk

mencapai tujuan-tujuan penelitian. Ada dua analisis yang dilakukann yaitu

keaktifan siswa dan hasil karya siswa dalam bentuk tulisan.

Data nilai siswa dilakukan sekali dalam setiap siklus. Nilai siswa yang

diperoleh pada siklus I dan siklus II nantinya akan dibandingkan dengan data

sebelumnya, sehingga dapat ditarik kesimpulan ada tidaknya peningkatan pada

setiap indikator yang hendak dicapai. Dalam mengelola nilai dijelaskan sebagai

berikut ini.

1. Menghitung presentase ketuntasan belajar berdasarkan KKM yang telah

ditetapkan. Dalam keaktifan, siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai

3, sedangkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa dikatakan

tuntas apabila mencapai nilai 75.

2. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus dari Nurgiyantoro (2001:361)

sebagai berikutini.

Keterangan:

X : Rata-rata

Σx : Jumlah seluruh skor

N : Jumlah siswa

X= Σx

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

52

3. Menafsirkan hasil hitung untuk menentukan tingkat keaktifan dan

kemampuan menulis siswa

Untuk menafsirkan tigkat kemampuan menulis teks prosedur kompleks

siswa, menggunakan skala 4 yang diadopsi dari Purwanto (2004:103) dengan

pengubahan seperlunya.

Tabel 3.12

Konversi Nilai Keaktifan

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat

5 A 5 Sangat Aktif

4 B 4 Aktif

3 C 3 Cukup Aktif

2 D 2 Kurang Cukup Aktif

1 E 1 Pasif

Tabel 3.13

Konvensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat

92-100 A 4 Sangat Mampu

83-91 B 3 Mampu

75-82 C 2 Cukup Mampu

≤-74 D 1 Kurang Mampu

4. Uji Normalitas dengan SPSS 19

Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar

siklus (kondisi awal ke siklus I dan siklus I ke siklus II). Untuk mengetahui

tingkat perbedaan suatu data dapat menggunakan t-test. Peneliti menggunakan

program SPSS 19 untuk perhitungan data yang didapat. Penggunaan statistik

parametris, bekerja dengan asumsi bahwa setiap data penelitian yang akan

dianalisis berbentuk distribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

53

maka teknik analisis parametris tidak dapat digunakan. Sebagai gantinya dapat

diganti dengan teknik statistik yang tidak harus berasumsi bahwa data harus

berdistribus normal/teknik statistik non-parametris. Taraf signifikan yang

digunakan dalam uji normalitas adalah 0,05 (5%). Apabila nilainya di atas 0,05

maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilainya

dibawah 0,05 maka tidak normal. Dengan demikian dalam uji ini ketentuan yang

digunakan sebagai berikut:

a. taraf signifikan (ɑ) 0,05 (5%),

b. probabilitas 95%,

c. data normal apabila Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05,

5. Uji Paired-Samples T-Test

Uji paired-Sample t test digunakan untuk mengetahui perbedaan yang

terjadi di setiap siklus dibandingkan dengan tindakan sebelumnya. Dalam uji

paired ini ketentuan yang digunakan sebagai berikut:

a. taraf signifikan (ɑ) 0,05 (5%),

b. probabilitas 95%,

c. terjadi perbedaan apabila t hitung lebih besar dari t tabel dalam Best melalui

Faisal dan Mulyadi (1982:432) nilai tabelnya 32 adalah 2,036.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

54

I. Indikator Keberhasilan

Tabel 3.14

Indikator Keberhasilan Keaktifan

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

Indikator Kondisi awal Siklus I Siklus II

Keaktifan Tiga puluh persen

(31%) siswa mencapai

KKM (3) dalam

kompetensi dasar

menulis teks prosedur

kompleks

Enam puluh persen

(70%) siswa mencapai

KKM (3) dalam

kompetensi dasar

menulis teks prosedur

kompleks

Tujuh puluh lima

persen (80%) siswa

mencapai KKM (3)

dalam kompetensi

dasar menulis teks

prosedur kompleks

Tabel 3.15

Indikator Keberhasilan Menulis

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

Indikator Kondisi awal Siklus I Siklus II

Memproduksi

teks prosedur

kompleks

menggunakan

kalimat sendiri

secara baik dan

benar

Tiga puluh persen

(31%) siswa mencapai

KKM (75) dalam

kompetensi dasar

menulis teks prosedur

kompleks

Enam puluh persen

(65%) siswa mencapai

KKM (75) dalam

kompetensi dasar

menulis teks prosedur

kompleks

Tujuh puluh lima

persen (75%) siswa

mencapai KKM (75)

dalam kompetensi

dasar menulis teks

prosedur kompleks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dibahas tentang pelaksanaan penelitian, hasil deskriptif

penelitian, dan pembahasan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks

menggunakan teknik Jigsaw. Berikut merupakan pemaparan pembahasannya.

A. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Penelitian

Pada bagian ini diterangkan tentang pelaksanaan dalam penelitian, dan

hasil penelitian yang dituangkan dalam tabel, grafik, diagram beserta uraiannya.

1. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis

teks prosedur kompleks menggunakan Teknik Jigsaw. Penelitian ini adalah pada

siswa kelas X IIS 1, semester 2, SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran

2014/2015 yang berjumlah 32 siswa. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga

tahap, yaitu tahap kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setiap tahap dilakukan

dalam satu kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian

ini adalah sebagai beikut.

1.1 Kondisi Awal

Pada kondisi awal dilakukan wawancaraa dan observasi untuk mengetahui

seberapa tinggi pengetahuan awal siswa mengenai keaktifan dan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

56

menulis teks prosedur kompleks. Pada kondisi awal dilaksanakan hari Sabtu, 14

Februari 2015 di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik pada jam pelajaran bahasa

Indonesia (1Jpx 45menit). Dalam kondisi awal siswa diminta menulis teks

prosedur kompleks sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan siswa selama ini.

Kemudian setelah selesai menulis, siswa mengumpulkan hasil tulisan ke peneliti,

untuk diberi penilaian bersama dengan mitra kolaborasi. Hasil kondisi awal ini

sebagai patokan nilai dalam penelitian ini. Berikut Diagram 4.1 berisi rincian

ketuntasan keaktifan dan Diagram 4.2 berisi rincian kemampuan menulis teks

prosedur kompleks dalam kondisi awal.

Diagram 4.1

Data Keaktifan Siswa pada Kondisi Awal

Diagram 4.2

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa

pada Kondisi Awal

31%

69%

Tuntas

Tidak Tuntas

31%

69%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

57

Berdasarkan data tes siswa pada kondisi awal, diketahui bahwa indikator

keberhasilan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks yaitu

31%, rinciannya sebagai berikut.

a. Hanya 31% saja atau 10 dari 32 siswa yang tuntas KKM (3) keaktifan.

b. Hanya 31% saja atau 10 dari 32 siswa yang tuntas KKM (75) menulis teks

prosedur kompleks.

1.2 Siklus I

Tahap selanjutnya adalah pelakasanaan siklus I. Siklus I ini dilaksanakan

hari Sabtu, 21 Maret 2015 pada 32 siswa di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik jam

pelajaran bahasa Indonesia (2jp x 45menit). Siklus I ini menggunakan Teknik

Jigsaw agar proses pembelajaran yang dilaksanakan semakin menarik dan dapat

meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Siklus

I dilaksanakan dalam empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi.

1.2.1 Rencana Tindakan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa

Indonesia dengan satu mahasiswa USD untuk mempersiapkan segala sesuatu yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Pertama, membuat skenario

pembelajaran yang meliputi RPP. Kedua, merencanakan langkah-langkah

menggunakan teknik Jigsaw (lihat lampiran) dan menyiapkan bahan

pembelajaran, yaitu materi, petunjuk dan topik yang sesuai dengan tahap

perkembangan siswa. Ketiga, mempersiapkan instrumen yang berupa soal tes,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

58

kuesioner, lembar penilaian keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur

kompleks, dan catatan lapangan (lihat Bab III, hal. 38-46). Keempat,

mempersiapkan kamera digital untuk mendokumentasikan proses pelaksanaan

pembelajaran.

1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Maret

2015. Kegiatan dilaksanakan di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta.

Berikut ini dijelaskan pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I. Pembelajaran

berlangsung dalam satu kali pertemuan (2jp x 45 menit). Dalam penelitian ini,

peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia SMA N 2 Ngaglik kelas X

yaitu, Ibu Susi dan satu mahasiswa USD yaitu, Veranita Ragil Sagita. Peneliti

berperan sebagai pengajar dan juga bertugas mengamati aktivitas siswa selama

proses pembelajaran, sedangkan guru dan satu mitra kolaborasi berperan sebagai

pengamat atau observer. Dalam melakukan pengamatan terhadap keaktifan dan

kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa, guru dan mitra kolaborator

menggunakan format penilaian yang telah disediakan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

59

Pelaksanaan pembelajaran, terdapat tiga kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pertama merupakan pendahuluan yaitu, peneliti membuka kegiatan pembelajaran

dengan salam, peneliti mempresensi siswa, peneliti memberikan kondisi awal

mengenai pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur dan kaidah teks prosedur

kompleks yang sudah diberikan oleh guru Bahasa Indonesia SMA N 2 Ngaglik

kelas X IIS 1 pada pertemuan sebelumnya secara singkat, peneliti menyampaikan

KI, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, peneliti memotivasi siswa

dengan membacakan contoh teks prosedur kompleks yaitu Apa yang Harus Anda

Lakukan Jika Terkena Tilang. Tahap pendahuluan ini berlangsung selama 10

menit.

Kegiatan kedua merupakan kegiatan inti, pertama, peneliti memberikan

pengarahan kepada siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 8

kelompok (apel, jeruk, mangga, anggur, pisang, pepaya, melon, dan semangka)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

60

masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Di setiap kelompok peneliti

membagikan 4 soal tes dan petunjuk menulis yang baik dan benar dengan 4 topik

yang berbeda (cara membuat ATM, cara membuat Kartu Pelajar, cara membuat I-

KTP, dan cara membuat SIM), masing-masing siswa dalam kelompok

mendapatkan soal tes yang berisikan 1 topik secara acak. Setelah itu, peneliti

mengarahkan siswa mencermati petunjuk menulis teks prosedur kompleks yang

sudah dibagikan. Saat mencermati peneliti memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik maupun kriteria

menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung

selama 10 menit.

Kedua, Peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok pakar

(ATM, kartu pelajar, SIM, dan I-KTP) sesuai dengan topik yang sama

(berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang didapat dalam kelompok

semula). Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa untuk berkumpul dan berdiskusi

dalam masing-masing kelompok pakar (mendiskusikan syarat dan langkah-

langkah/urutan pada topik yang didapat). Tahapan ini berlangsung selama 25

menit.

Ketiga, peneliti mengarahkan siswa untuk mulai menulis teks prosedur

kompleks berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok secara individu (syarat dan

langkah-langkah/urutan dijabarkan menggunakan kalimat yang baik dan benar).

Peneliti mengarahkan siswa untuk mengaitkan teks prosedur kompleks yang

dibuat dengan definisi, struktur, kaidah, dan ciri-ciri kebahasaan teks prosedur

kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung selama 35 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

61

Keempat, peneliti mengarahkan siswa kembali ke kelompok asal (untuk

membacakan hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir dan memberikan

komentar atas tulisan yang dibacakan. Tahapan ini hanya berlangsung selama 5

menit. Kelima, peneliti meminta siswa untuk menyerahkan hasil tulisan kepada

peneliti.

Kegiatan ketiga merupakan kegiatan penutup yaitu, peneliti dan siswa

menyimpulkan pelajaran yang berlangsung. Peneliti mengajak siswa

merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan cara mengisi kuesioner

yang telah dibagikan oleh peneliti. Pada kegiatan penutup ini peneliti tidak

melakukan tahap merefleksikan pembelajaran namun peneliti membagikan

kuesioner kepada siswa untuk diisi. Hal ini terjadi karena waktu pembelajaran

hanya tersisa 5 menit sebelum pembelajaran akan berakhir.

1.2.3 Pengamatan Siklus I

Observasi atau pengamatan pada siklus I dilakukan untuk memperoleh

data tentang keaktifan dan kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks.

Observasi dilakukan oleh guru dan satu mitra peneliti untuk melakukan

pengamatan kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Selain itu,

terdapat hasil rata-rata kuesioner reaksi siswa terhadap pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Hasil observasi kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks dan dari rata-rata hasil reaksi kuesioner siswa, ditemukan bahwa

pelaksanaan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik. Siswa terbantu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

62

menulis teks prosedur kompleks dan dapat membangkitkan keaktifan siswa,

namun juga ditemukan kekurangan sebagai berikut ini.

a. Peneliti belum menjelaskan teknik jigsaw yang digunakan secara jelas,

sehingga masih ada beberapa siswa mengalami sedikit kebingungan.

b. Peneliti dalam mengatur waktu pembelajaran belum sesuai dengan alokasi

waktu yang sudah ditetapkan di RPP.

c. Peneliti belum melakukan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang sudah

berlangsung.

d. Siswa masih kurang termotivasi dan masih malu-malu.

e. Siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan dan dalam

penulisan ejaan & tanda baca.

Uraian di atas dibuktikan berdasarkan Tabel 4.1 instrumen observasi

kegiatan pembelajaran menulis, Tabel 4.2 instrumen observasi untuk situasi kelas

aktivitas siswa dan situasi di kelas, dan Tabel 4.3 rata-rata hasil kuesioner lembar

penilaian siswa. Pembelajaran hasil lembar observasi penelitian siklus I ini

dilakukan oleh guru dan mitra tutur, lebih rinci pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis pada

Siklus I

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi √

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya √

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

63

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dalam instrumen observasi kegiatan menulis

teks prosedur kompleks pada siklus I, dapat diketahui pelaksanaan

pendekatan/strategi dalam pembelajaran masih kurang terkoordinir dan dalam

waktu pelaksanaan pembelajaran masih kurang sesuai dengan waktu yang

dialokasikan. Hasil observasi kegiatan menulis teks prosedur kompleks lainnya

sudah berjalan dengan baik.

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan √

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar √

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai √

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan

siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi √

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif √

6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan √

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √

2. Merespons positif partisipasi siswa √

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa √

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif √

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar √

E. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar √

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi √

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi √

F. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran √

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan mengisi kuesioner. √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

64

Tabel 4.2

Instrumen Observasi untuk Situasi Kelas pada Siklus I

No Aspek yang Diobservasi Skor

1 2 3 4

1 Siswa memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik

Jiksaw.

2 Siswa memahami instruksi guru berkaitan dengan proses

pembelajaran yang berlangsung.

3 Siswa aktif dalam melakukan proses pembelajaran. √

4 Tercipta suasana kelas yang serius dan santai. √

5 Tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa atau

siswa dan siswa.

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dalam instrumen observasi situasi kelas

pada siklus I, dapat diketahui siswa masih kurang memahami proses pelaksanaan

pembelajaran dengan teknik Jiksaw dan siswa masih kurang memahami instruksi

guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Hasil observasi

situasi kelas lainnya sudah berjalan dengan baik.

Tabel 4.3

Rata-Rata Hasil Kuesioner

Lembar Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran pada Siklus I

NO Aspek yang Diamati Rata-rata

A Penerapan Teknik Jigsaw dalam pembelajaran

1 Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks dengan teknik Jigsaw. 3,41

2 Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik

Jigsaw. 3,28

3 Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru 3,41

berkaitan dengan penerapan teknik Jigsaw.

4

Saya merasa bisa menulis teks prosedur kompleks

dengan mudah dengan diterapkannya teknik Jigsaw

3,44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

65

NO Aspek yang Diamati Rata-rata

5

Saya mampu menulis teks prosedur kompleks

dengan bahasa baku, sesuai dengan topik dan

ejaan, dan sistematika penulisan yang benar.

3,03

B Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran

1 Saya siap dan bersemangat mengikuti proses

pembelajaran yang berlangsung. 3,63

2

Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan

guru mengenai materi pembelajaran dan prosedur

pelaksanaan teknik Jigsaw dalam pembelajaran.

3,50

3 Saya aktif memberikan suatu argumen terkait topik

bahasan dalam kelompok. 3,31

4 Saya berani bertanya mengenai hal-hal yang

menurut saya kurang jelas. 3,50

5 Saya mengerjakan tugas menulis teks prosedur

kompleks dengan baik. 3,56

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dalam kuesioner yang berisi aspek keaktifan

dan aspek menulis, dapat diketahui rata-rata aspek tertinggi dan yang terendah.

Pada keaktifan yang mendapatkan rata-rata tertinggi adalah nomor 1. Saya siap

dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, sebesar 3,63,

sedangkan yang terendah adalah nomor 3. Siswa aktif memberikan suatu argumen

terkait topik bahasan dalam kelompok, sebesar 3,31. Pada kemampuan menulis

yang mendapatkan rata-rata tertinggi adalah nomor 4. Siswa merasa bisa menulis

teks prosedur kompleks dengan mudah dengan diterapkannya teknik Jigsaw

sebesar 3,44, sedangkan yang terendah adalah nomor 5. Siswa mampu menulis

teks prosedur kompleks dengan bahasa baku, sesuai dengan topik dan ejaan, dan

sistematika penulisan yang benar sebesar 3,03.

1.2.4 Refleksi Siklus I

Tahap refleksi merupakan tahap pemberian penilaian terhadap hasil tugas

menulis teks prosedur kompleks siswa yang dilakukan oleh peneliti dan satu mitra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

66

peneliti. Hasil dari kegiatan refleksi ini memperlihatkan beberapa kelemahan yang

masih tampak dalam pelaksanaan siklus I. Permasalahan yang muncul terlihat

pada Tabel 4.1 strategi dalam pembelajaran masih kurang terkoordinir dan waktu

yang masih kurang dialokasikan, Tabel 4.2 siswa masih kurang memahami proses

pelaksanaan pembelajaran dengan teknik Jiksaw dan masih kurang memahami

instruksi guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsun, Tabel 4.3

masih kurangnya keterlibatan dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan Tabel

4.12 hasil nilai tertinggi hanya mencapai 84 dan terendah 68. Berasarkan hal

tersebut peneliti dan mitra peneliti memperoleh refleksi sebagai berikut ini.

a. Keberanian siswa untuk bertanya kurang atau masih malu-malu.

b. Masih ada beberapa siswa yang tidak mengambil adil untuk memberikan

pendapat maupun memberikan masukan, pada akhirnya siswa tersebut hanya

menerima hasil diskusi kelompok (syarat dan langkah-langkah/urutan) saja.

Terdapat siswa yang tidak melakukan diskusi, namun langsung menulis

sendiri.

c. Dalam menulis sebagian siswa masih belum mampu mengungkapkan gagasan

dengan baik dan benar (masih mengungkapkan gagasan dengan singkat).

Masih banyak siswa yang tidak menggunakan kata penghubung sesuai dengan

kaidah menulis teks prosedur kompleks. Selain itu, siswa masih kurang

mampu menggunakan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar.

d. Masih ada siswa yang mengalami kebingungan dalam penerapan Teknik

Jigsaw dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks karena arahan

yang diberikan peneliti kurang jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

67

Berikut ini adalah Diagram 4.3 berisi rincian presentase data hasil

ketuntasan keaktifan dan Diagram 4.4 berisi rincian kemampuan menulis teks

prosedur kompleks dalam siklus I.

Diagram 4.3

Data Keaktifan Siswa pada Siklus I

Diagram 4.4

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa pada

Siklus I

Berdasarkan data pada hasil tes siswa pada siklus I dan Diagram di atas,

diketahui bahwa indikator keberhasilan tercapai atau terdapat peningkatan,

rinciannya sebagai berikut ini.

72%

28%

Tuntas

Tidak Tuntas

69%

31%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

68

a. Jumlah 32 siswa di kelas X IIS 1, terdapat 23 siswa yang tuntas dari segi

keaktifan, dengan kata lain terdapat 72% siswa yang tuntas dan siswa yang

tidak tuntas terdapat 28% atau 9 siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas.

b. Jumlah 32 siswa di kelas X IIS 1, terdapat 22 siswa yang tuntas dalam menulis

teks prosedur kompleks, dengan kata lain terdapat 69% siswa yang tuntas dan

siswa yang tidak tuntas terdapat 31% atau 10 siswa yang mendapatkan nilai

tidak tuntas.

c. Nilai rata-rata kelas pada aspek keaktifan adalah 3,38 dan pada aspek menulis

teks prosedur kompleks adalah 77,56. Hal tersebut juga didukung dengan uji

analisis data menggunakan uji paired sample t test pada indikator keaktifan

dan indikator kemampuan menulis teks prosedur kompleks.

Hasil refleksi tersebut, dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

perbaikan pada siklus II. Peneliti akan menyampaikan pemecahan hambatan

kepada siswa ketika pelaksanaan siklus II. Hal ini bertujuan agar keaktifan dan

kemampuan menulis teks prosedur kompleks meningkat. Pemecahan hambatan

tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti akan lebih memotivasi lagi agar

siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kedua, peneliti akan memberikan

penjelasan agar siswa dapat mengungkapkan gagasan dan menulis ejaan dan tanda

baca yang baik dan benar. Ketiga, peneliti akan menjelaskan teknik apa yang akan

dipakai agar siswa dapat melaksanakan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

69

1.3 Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 April 2015 pada siswa di kelas

X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik jam pelajaran bahasa Indonesia (2jp x 45menit).

Pelaksanaa siklus II merupakan bentuk tindakan perbaikan menggunakan teknik

Jigsaw dari hasil refleksi pada siklus I. Siklus II terdiri atas empat tahap, yakni

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap tersebut sama

dengan tahap siklus I.

1.3.1 Rencanan Tindakan Siklus II

Pada siklus II peneliti memfokuskan upaya perbaikan pada siklus I.

Perencanaan siklus II merupakan hasil refleksi dan observasi pada siklus I.

Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Pertama, memperbaiki

skenario pembelajaran yang meliputi RPP langkah-langkah menggunkan teknik

Jigsaw (lihat lampiran), menyiapkan bahan pembelajaran, yaitu petunjuk yang

lebih jelas dan topik yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Kedua,

mempersiapkan instrumen yang berupa soal tes, kuesioner, lembar penilaian

keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks, catatapan lapangan

(lihat Bab III, hal. 38-46). Ketiga, mempersiapkan kamera digital untuk

mendokumentasikan proses pelaksanaan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

70

1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan waktu skenario

pembelajaran pada siklus I. Pada tahap ini terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti,

dan penutup yang masih sama dengan siklus I. Perbedaan dengan siklus I adalah

mengatur waktu sesuai dengan RPP agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan

baik. Peneliti dalam pengajaran lebih memperjelas jalannya proses pembelajaran.

Peneliti juga memotivasi siswa supaya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, peneliti

memberikan penjelasan untuk mengungkapkan gagasan dan penulisan ejaan dan

tanda baca yang baik dan benar dalam menulis teks prosedur kompleks.

Pelaksanaan kegiatan siklus II terdapat tiga kegiatan pembelajaran yang

masih sama dengan kegiatan siklus I. Kegiatan pertama merupakan pendahuluan

yaitu, peneliti membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, peneliti

mempresensi siswa, peneliti memberikan kondisi awal mengenai definisi, struktur

dan kaidah prosedur kompleks secara singkat, peneliti menyampaikan KI, KD,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

71

dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, peneliti memotivasi siswa dengan

menjelaskan cara melengkapi kalimat dan menulis ejaan/tanda baca yang baik dan

benar. Tahap ini berlangsung selama 10 menit.

Kegiatan kedua merupakan kegiatan inti yaitu pertama, peneliti

menjelaskan langkah-langkah/urutan teknik pembelajaran dan waktu pada setiap

langkah yang akan digunakan. Peneliti akan memberikan pengarahan secara jelas

dalam pembagian kelompok. Peneliti akan mengarahkan siswa untuk berhitung 1-

8. Setiap nomor yang sama berkumpul menjadi satu dalam kelompok (apel, jeruk,

mangga, anggur, pisang, pepaya, melon, dan semangka). Di setiap kelompok

peneliti membagikan 4 soal tes dan petunjuk menulis yang baik dan benar dengan

4 topik yang berbeda (cara membuat ATM, cara membuat Kartu Pelajar, cara

membuat I-KTP, dan cara membuat SIM), masing-masing siswa dalam kelompok

mendapatkan soal tes yang berisikan 1 topik secara acak. Setelah itu, peneliti

mengarahkan siswa mencermati petunjuk menulis teks prosedur kompleks yang

sudah dibagikan dan peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik dan kriteria menulis teks

prosedur kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung selama 10

menit.

Kedua, peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok pakar

sesuai dengan topik yang sama (berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang

didapat dalam kelompok semula yaitu, ATM, Kartu Pelajar, SIM, dan I-KTP).

Peneliti mengarahkan siswa untuk berkumpul dan berdiskusi dalam masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

72

masing kelompok pakar (mendiskusikan syarat dan langkah-langkah/urutan pada

topik yang didapat). Tahapan ini berlangsung selama 15 menit.

Ketiga, peneliti mengarahkan siswa untuk mulai menulis teks prosedur

kompleks berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok secara individu (syarat dan

langkah-langkah/urutan dijabarkan menggunakan kalimat yang baik dan benar).

Peneliti mengarahkan siswa untuk mengaitkan teks prosedur kompleks yang

dibuat dengan definisi, struktur, kaidah, ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks,

dan memperhatikan penulisan ejaan dan tanda baca yang benar. Tahapan ini

berlangsung selama 30 menit.

Keempat, peneliti mengarahkan siswa kembali ke kelompok asal untuk

membacakan hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir dan memberikan

komentar atas tulisan yang dibacakan. Tahapan ini berlangsung selama 15 menit.

Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk menyerahkan hasil tulisan kepada

peneliti.

Kegiatan ketiga merupakan kegiatan penutup yaitu, peneliti dan siswa

menyimpulkan pelajaran yang berlangsung. Peneliti mengajak siswa

merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan cara mengisi kuesioner

yang telah dibagikan oleh peneliti. Tahap ini berlangsung selama 10 menit.

1.3.3 Pengamatan Siklus II

Observasi atau pengamatan pada siklus II dilakukan untuk memperoleh

data tentang keaktifan dan kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks.

Observasi dilakukan oleh guru dan satu mitra peneliti untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

73

pengamatan kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Selain itu,

terdapat hasil rata-rata kuesioner reaksi siswa terhadap pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks, dan dari rata-rata hasil reaksi kuesioner siswa ditemukan

bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Siswa sangat

terbantu untuk menulis teks prosedur kompleks dan dapat membangkitkan

keaktifan siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II tidak terdapat

masalah atau kekurangan tidak seperti pada siklus I. Hal tersebut dibuktikan

berdasarkan Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6 hasil lembar observasi penelitian

di bawah ini.

Tabel 4.4

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus II

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi √

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya √

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan √

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar √

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai √

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan

siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi √

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif √

6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan √

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √

2. Merespons positif partisipasi siswa √

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa √

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

74

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

Berdasarkan Tabel 4.4 hasil observasi kegiatan menulis teks prosedur

kompleks sudah berjalan dengan sangat baik. Hal tersebut menunjukkan adanya

pembedahan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

Tabel 4.5

Instrumen Observasi untuk Situasi Kelas

Aktivitas Siswa dan Situasi Di Kelas

pada Siklus II No Aspek yang Diobservasi Skor

1 2 3 4

1 Siswa memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik Jiksaw. √

2 Siswa memahami instruksi guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang

berlangsung.

3 Siswa aktif dalam melakukan proses pembelajaran. √

4 Tercipta suasana kelas yang serius dan santai. √

5 Tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa atau siswa dan siswa. √

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar √

E. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar √

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi √

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi √

F. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran √

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan mengisi kuesioner. √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

75

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil situasi kelas sudah berjalan dengan sangat

baik. Hal tersebut menunjukkan adanya pembedahan dalam proses pembelajaran

yag dilakukan oleh peneliti.

Tabel 4.6

Rata-Rata Hasil Kuesioner

Lembar Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran

pada Siklus II

NO Aspek yang Diamati Rata-rata

A Penerapan Teknik Jigsaw dalam pembelajaran

1 Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks dengan teknik Jigsaw. 3,84

2 Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik

Jigsaw. 3,75

3 Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru

berkaitan dengan penerapan teknik Jigsaw. 3,72

4 Saya merasa bisa menulis teks prosedur kompleks

dengan mudah dengan diterapkannya teknik Jigsaw 3,75

5

Saya mampu menulis teks prosedur kompleks

dengan bahasa baku, sesuai dengan topik dan

ejaan, dan sistematika penulisan yang benar

3,41

B Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran

1 Saya siap dan bersemangat mengikuti proses

pembelajaran yang berlangsung. 3,97

2

Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan

guru mengenai materi pembelajaran dan prosedur

pelaksanaan teknik Jigsaw dalam pembelajaran.

3,91

3 Saya aktif memberikan suatu argumen terkait topik

bahasan dalam kelompok. 3,84

4 Saya berani bertanya mengenai hal-hal yang

menurut saya kurang jelas. 3,91

5 Saya mengerjakan tugas menulis teks prosedur

kompleks dengan baik. 3,81

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dalam kuesioner yang berisi aspek keaktifan

dan aspek menulis, dapat diketahui rata-rata aspek tertinggi dan yang terendah.

Pada keaktifan yang mendapatkan rata-rata tertinggi adalah nomor 1. saya siap

dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, sebesar 3,97,

sedangkan yang terendah adalah nomor 5. siswa mengerjakan tugas menulis teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

76

prosedur kompleks dengan baik, sebesar 3,81. Pada kemampuan menulis yang

mendapatkan rata-rata tertinggi adalah nomor 1. Saya tertarik mengikuti

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan teknik Jigsaw sebesar 3,84,

sedangkan yang terendah adalah nomor 5. Saya mampu menulis teks prosedur

kompleks dengan bahasa baku, sesuai dengan topik dan ejaan, dan sistematika

penulisan yang benar sebesar 3,41.

1.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, peneliti, guru dan mitra

peneliti kolaborasi melakukan refleksi terhadap hasil pelaksanaan tindakan dan

observasi siklus II. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa tidak terdapat

masalah, dengan kata lain pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik.

Keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks pun semakin

mengalami peningkatan.

Peningkatan yang terjadi dalam keaktifan siswa karena siswa sudah

memahami bagaimana langkah-langkah pembelajaran. Siswa tidak lagi malu

untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa lebih aktif

dari sebelumnya. Dari segi penulisan, siswa sudah mampu mengungkapkan

gagasan dalam suatu langkah/urutan menggunakan kalimatnya sendiri yang baik

dan benar. Berkaitan dengan penulisan ejaan dan tanda baca, siswa sudah

menggunakan kaidah penulisan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar. Berikut

ini adalah Diagram 4.5 rincian presentase data ketuntasan keaktifan dan Diagram

4.6 kemampuan menulis teks prosedur kompleks siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

77

Diagram 4.5

Data Keaktifan Siswa pada Siklus II

Diagram 4.6

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa pada

Siklus II

Berdasarkan data pada hasil tes siswa pada siklus II, diketahui bahwa

indikator keberhasilan pada siklus II tercapai, rinciannya sebagai berikut ini.

a. Jumlah 32 siswa di kelas X IIS 1, terdapat 29 siswa yang tuntas dari segi

keaktifan, dengan kata lain terdapat 91% siswa yang tuntas dan siswa yang

tidak tuntas terdapat 9% atau 3 siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas.

b. Jumlah 32 siswa di kelas X IIS 1, terdapat 27 siswa yang tuntas dalam menulis

teks prosedur kompleks, dengan kata lain terdapat 84% siswa yang tuntas dan

siswa yang tidak tuntas terdapat 16% atau 5 siswa yang mendapatkan nilai

tidak tuntas.

c. Nilai rata-rata kelas pada aspek keaktifan adalah 3,91 dan pada aspek menulis

teks prosedur kompleks adalah 86,96.

91%

9%

Tuntas

Tidak Tuntas

84%

16%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

78

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi (lihat lampiran ) serta diskusi

bersama tim kolaburasi dalam pelaksanaan siklus II masih terdapat beberapa hal

yang harus dipertimbangkan, yaitu jumlah jam pelajaran Bahasa Indonesia

khusunya dalam menulis masih kurang mencukupi. Berdasrkan hasil penelitian,

peningkatan pada siklus II sudah memenuhi ketercapaian indikator keberhasilan

sehingga peneliti dinyatakan berhasil sampai pada siklus II.

B. Analisis Data

1. Analisis Data Keaktifan

Analisis data pada bagian ini menjelaskan analisis data keaktifan siswa

selama proses pembelajaran. Berikut adalah hasil nilai keaktifan siswa pada

kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.7

Hasil Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Keaktifan

pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

No. Nama Siswa Keaktifan

Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 2 4 5

2 Aisya Dean 2 4 5 3 Aldi Hamid Awalano 1 2 2

4 Alifio Satria Pradana 1 2 4

5 Anas Chabibun Nasir 1 2 3 6 Bagus Cahyo Wibowo 1 2 2 7 Cahyo Andry Gunawan 2 2 4 8 Cindy Amelia 3 4 4 9 Cindy Lisa Susanti 2 5 5 10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 3 5 5

11 Dita Pamungkas 2 3 3 12 Dwi Adrifi Paramita 2 3 3

13 Dwi Cahyaningrum 1 3 4 14 Dwi Kurniawan 3 4 4 15 Dwi Safitri 3 4 4 16 Dylan Hidaytama Irsadanar 2 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

79

No. Nama Siswa Keaktifan

Kondisi awal Siklus i Siklus II 17 Faiz Arqhan 2 3 5

18 Fatma Novianti 1 3 3

19 Febry Handayani 1 2 2

20 Fitri Nur Annisa 3 4 5 21 Fitirias Yunitasari 1 2 3 22 Galang Prasetyatama 1 2 3 23 Ida Jahidatul Falah 3 5 5 24 Iffah Nur Hanifah 2 4 4 25 Idana Mala Haira 3 4 4 26 Inditria Nur Imani 2 5 5 27 Krisna Wijyanto 2 3 4 28 Laurentia Jovita Jasmine 3 5 5 29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 1 3 3 30 Yogi Krido Kurniawan 3 4 5 31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 3 4 5 32 Yohanes Purnomo 2 4 4

1.1 Hasil Presentase Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Setelah diketahui nilai keaktifan siswa kelas X IIS 1, kemudian dilakukan

penghitungan presentase ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan Tabel 4.7 nilai

keaktifan di atas, presentase ketuntasan kondisi awal siswa yang dinyatakan tuntas

hanya 31% atau 10 siswa dan 69% atau 22 siswa dinyatakan tidak tuntas. Pada

siklus I, siswa dinyatakan tuntas yaitu 72% atau 29 siswa dan 28% atau 9 siswa

dinyatakan tidak tuntas. Pada siklus II, siswa dinyatakan tuntas yaitu 91% atau 29

siswa dan 9% atau 3 siswa dinyatakan tidak tuntas. Berikut Grafik 4.1 berisi hasil

presentase keaktifan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

80

Grafik 4.1

Peningkatan Ketuntasan Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

1.2 Hasil Rata-Rata Keaktifan Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II

Penghitungan nilai akhir untuk mencari nilai rata-rata kelas dengan rumus

yang ada pada BAB III. Berikut ini Tabel 4.8 berisi nilai rata-rata kelas data

kondisi awal, siklis I, dan siklus II.

Tabel 4.8

Peningkatan Rata-Rata Tes Keaktifan Teks Prosedur Kompleks

pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

No Tes Jumlah Siswa

(N) Rata-Rata

1 Kondisi awal 32 2,00

2 Siklus I 32 3,38

3 Siklus II 32 3,91

Pada Tabel 4.8 di atas menunjukkan peningkatan rata-rata yang signifikan

dalam keaktifan proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks

menggunakan teknik jigsaw siswa kelas X IIS 1, semester 2, SMA N 2 Ngaglik

31%

72%

91%

69%

28%

9%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pretes Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

81

Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Rata-rata nilai kondisi awal 2,00, pada siklus

I meningkat menjadi 3,38, dan pada siklus II meningkat menjadi 3,91.

Tabel 4.9

Peningkatan Ketuntasan Keaktifan Menulis Teks Prosedur Kompleks

pada Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

No Variabel Jumlah Siswa

(N) Rata-rata Peningkatan

1 Kondisi awal

Siklus 1

32 2,00 1,38

32 3,38

2 Siklus I

Siklus 1I

32 3,38 0.53

32 3,91

Pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan besar peningkatan dari kondisi awal

ke siklus I, dan siklus I ke siklus II. Peningkatan kondisi awal ke siklus I sebesar

1,38, dan peningkatan rata-rata nilai dari siklus II sebesar 0,53.

1.3 Hasil Uji Normalitas Keaktifan Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II

Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui normal atau tidak normalnya setiap siklus (kondisi awal, siklus I, dan

siklus II).

Tabel 4.10

Uji Normalitas Hasil Keaktifan

pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No Variabel Kolmogorov-Smirnov Z P.Sig

1 Pre Keaktifan 1,165 0,132

2 Siklus I Keaktifan 1,247 0,089

3 Siklus II Keaktifan 1,176 0,126

Kriteria Pengambilan Keputusan adalah jika sig > 0,05 maka data

berdistribusi normal. Sebaliknya, jika sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal. Hasil keaktifan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

82

output di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig untuk kondisi awal sebesar 0,132.

Siklus I diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,089. Pada siklus II diketahui bahwa

nilai sig sebesar 0,126. Nilai sig untuk kondisi awal, siklus I, dan siklus II lebih

besar dari 0,05. Kesimpulannya adalah data kondisi awal, siklus I, dan siklus II

berdistribusi normal.

1.4 Hasil Uji T (uji paired t test) Berpasangan Keaktifan Kondisi awal, siklus

I, dan Siklus II

Uji paired-Sample t test pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui

perbedaan yang terjadi di setiap siklus dibandingkan dengan tindakan

sebelumnya.

Tabel 4.11

Hitung Uji T (uji paired t test) Berpasangan Untuk Keaktifan

pada Kondisi Awal ke Siklus I, dan Siklus I ke Siklus II

No Variabel Rata-rata t. hitung P.Sig

1 Kondisi Awal

Siklus 1

2,00 -11,000 0,000

3,38

2 Siklus I

Siklus 1I

3,38 -3,056 0,005

3,91

Berdasarkan data pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan adanya perbedaan

pada kondisi awal ke siklus I dan siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dari

kondisi awal ke siklus I nilai t hitung 11,000 lebih besar dari t tabel 2,036 dengan

taraf signifikan 0,05 (5%) di mana diketahui nilai P.Sig < 0,000. Siklus I ke siklus

II nilai t hitung 3,056 lebih besar dari t tabel 2,036 dengan taraf signifikan 0,05

(5%) di mana diketahui nilai P.Sig < 0,005. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

83

kondisi awal 2,00 ke siklus I 3,38 dan siklus I 3,38 ke siklus II 3,91. Hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa rata-rata kondisi awal ke siklus I dan siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan.

2. Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Anaalisis data pada kegiatan ini menjelaskan kemampuan menulis teks

prosedur kompleks. Berikut adalah hasil nilai kemampuan menulis teks prosedur

kompleks siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.12

Hasil Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Menulis Teks Prosedur Kompleks

pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

NO NAMA Kondisi

Awal Siklus II Siklus II

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 65 70 82 2 Aisya Dean 71 73 82 3 Aldi Hamid Awalano 59 71 70 4 Alifio Satria Pradana 63 82 94 5 Anas Chabibun Nasir 63 68 73 6 Bagus Cahyo Wibowo 57 68 73 7 Cahyo Andry Gunawan 61 78 82 8 Cindy Amelia 75 82 94 9 Cindy Lisa Susanti 82 84 94

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 75 82 94 11 Dita Pamungkas 69 75 84 12 Dwi Adrifi Paramita 75 82 92 13 Dwi Cahyaningrum 63 73 82 14 Dwi Kurniawan 63 75 86 15 Dwi Safitri 63 82 94 16 Dylan Hidaytama Irsadanar 52 68 73 17 Faiz Arqhan 69 78 84 18 Vatma Novianti 82 82 94 19 Febry Handayani 64 73 82 20 Fitri Nur Annisa 75 82 96 21 Fitirias Yunitasari 66 82 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

84

NO NAMA Kondisi

Awal Siklus II Siklus II

22 Galang Prasetyatama 73 84 98 23 Ida Jahidatul Falah 71 80 92 24 Iffah Nur Hanifah 75 80 92 25 Idana Mala Haira 73 84 98 26 Inditria Nur Imani 71 70 84 27 Krisna Wijyanto 75 82 94 28 Laurentia Jovita Jasmine 61 78 86 29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 61 68 72 30 Yogi Krido Kurniawan 82 80 82 31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 77 82 92 32 Yohanes Purnomo 71 84 96

2.1 Hasil Presentase Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II

Setelah diketahui nilai kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa

kelas X IIS 1, kemudian dilakukan penghitungan presentase ketuntasan belajar

siswa. Berdasarkan Tabel 4.12 berisi nilai menulis teks prosedur kompleks di atas,

presentase ketuntasan kondisi awal adalah siswa yang dinyatakan tuntas hanya

31% atau 10 siswa dan 69% atau 22 dinyatakan tidak tuntas. Pada siklus I, siswa

dinyatakan tuntas yaitu 69% atau 22 siswa dan 31% atau 10 siswa dinyatakan

tidak tuntas. Pada siklus II, siswa dinyatakan tuntas yaitu 84% atau 27 siswa dan

16% atau 5 siswa dinyatakan tidak tuntas. Berikut Grafik 4.2 berisi hasil

presentase keaktifan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

85

Grafik 4.2

Peningkatan Ketuntasan Menulis Teks Prosedur Kompleks

pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

2.2 Hasil Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II

Penghitungan nilai akhir untuk mencari nilai rata-rata kelas dengan rumus

yang ada pada BAB III. Berikut ini Tabel 4.13 berisi nilai rata-rata kelas data

dalam kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.13

Peningkatan Rata-Rata Tes Menulis Teks Prosedur Kompleks

pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

No Tes Jumlah Siswa

(N) Rata-Rata

1 Kondisi awal 32 68,81

2 Siklus I 32 77,56

3 Siklus II 32 86,96

Pada Tabel 4.13 di atas menunjukkan peningkatan rata-rata yang

signifikan dalam kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan

teknik jigsaw siswa kelas X IIS 1, semester 2, SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta

31%

69%

84%

61%

31%

16%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pretes Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

86

tahun ajaran 2014/2015. Rata-rata nilai kondisi awal 68,81, pada siklus I

meningkat menjadi 77,56, dan pada siklus II meningkat menjadi 86,96.

Tabel 4.14

Peningkatan Ketuntasan Menulis Teks Prosedur Kompleks

pada Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

Tahun Ajaran 2014/2015

No Variabel Jumlah Siswa

(N) Rata-rata Peningkatan

1 Kondisi awal

Siklus 1

32 68,81 8,75

32 77,56

2 Siklus I

Siklus 1I

32 77,56 9,4

32 86,96

Pada Tabel 4.14 di atas menunjukkan besar peningkatan dari kondisi awal

ke siklus I, dan siklus I ke siklus II. Peningkatan dari kondisi awal ke siklus I

sebesar 8,75, dan peningkatan nilai dari siklus II sebesar 9,4.

2.3 Hasil Penghitungan Rata-Rata Skor Masing-Masing Aspek Penilaian

Menulis Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Teknik Jigsaw

Pedoman penilaian dalam penelitian ini meliputi enam aspek, yaitu isi,

organisasi, kosakata & diksi, bahasa, penulisan (ejaan & tanda baca), dan

kerapian. Berikut akan dipaparkan rata-rata masing-masing aspek penilaian untuk

melihat aspek yang memiliki rata-rata skor paling tinggi. Rata-rata skor paling

tinggi tersebut menunjukkan aspek yang banyak dikuasi oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

87

Tabel 4.15

Rata-Rata Skor Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Siklus I dan

Siklus II Dalam Masing-Masing Aspek Penilaian

Aspek Penilaian

Siklus

Isi

(Bobot

10)

Organisasi

(Bobot 7)

Kosakata

dan Diksi

(Bobot 2)

Bahasa

(Bobot

2)

Penulisan

(ejaan &

tandabaca)

(Bobot 2)

Kerapian

(Bobot 2)

Siklus I 2,87 3,68 2,87 2,93 2,71 2,96

Siklus II 3,43 3,90 3,03 3,15 3,15 3,28

Keterangan : skor maksimal 4

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa masing-masing aspek penelitian

mempunyai rata-rata skor yang berbeda pada siklus I dan siklus II. Siklus I, hasil

rata-rata jika diurutkan dari yang tertinggi dengan skor maksimal 4, yaitu

organisasi dengan rata-rata 3,68, kerapian dengan rata-rata 2,96, bahasa memiliki

rata-rata 2,93, isi dan kosakata & diksi dengan rata-rata 2,87, dan penulisan (ejaan

& tanda baca) dengan rata-rata 2,71. Berdasarkan data tersebut, rata-rata tertinggi

adalah organisasi dengan rata-rata 3,68. Sedangkan siklus II, hasil rata-rata jika

diurutkan dari tertinggi dengan skor maksimal 4, yaitu organisasi dengan rata-rata

3,90, isi dengan rata-rata 3,43, kerapian dengan rata-rata 3,28, penulisan (ejaan &

tanda baca) dan bahasa dengan rata-rata 3,15, dan kosakata & diksi dengan rata-

rata 3,03. Berdasarkan data tersebut, rata-rata tertinggi adalah organisasi dengan

rata-rata 3,90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

88

Grafik 4.3

Rata-Rata Skor Per Aspek Penilaian pada Siklus I dan Siklus II

Grafik 4.3 di atas menunjukkan rata-rata skor per aspek penilaian pada

siklus I dan siklus II dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks

menggunakan teknik jigsaw pada siswa kelas X IIS 1, semester 2, SMA N 2

Ngaglik tahun ajaran 2014/2015. Pada aspek penilaian isi mengalami peningkatan

0,56, yakni 2,87 siklus I dan 3,43 pada siklus II. Pada aspek penilaian organisasi

mengalami peningkatan 0,22, yakni 3,68 siklus I dan 3,90 pada siklus II. Pada

aspek penilaian kosakata & diksi mengalami peningkatan 0,16, yakni 2,87 siklus I

dan 3,03 pada siklus II. Pada aspek penilaian bahasa mengalami peningkatan 0,22,

yakni 2,93 siklus I dan 3,15 pada siklus II. Pada aspek penilaian penulisan (ejaan

& tanda baca) mengalami peningkatan 0,44, yakni 2,71 siklus I dan 3,15 pada

siklus II. Pada aspek penilaian kerapian mengalami peningkatan 0,32, yakni 2,96

siklus I dan 3,28 pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa aspek penilaian

yang mengalami peningkatan rata-rata skor paling tinggi adalah isi yaitu 0,56.

2,87

3,68

2,87 2,93 2,71 2,96 3,43

3,9

3,03 3,15 3,15 3,28

0

1

2

3

4

5

Isi Organisasi Kosakata &Diksi

Bahasa Penulisan(ejaan &

tanda baca)

Kerapian

Siklus I

Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

89

2.4 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui normal atau tidak normalnya setiap siklus (kondisi awal, siklus I, dan

siklus II).

Tabel 4.16

Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Variabel Kolmogorov-Smirnov Z P.Sig

Pre Menulis 0,688 0,731

Siklus I Menulis 1,259 0,084

Siklus II Menulis 1,284 0,074

Kriteria Pengambilan Keputusan adalah jika sig > 0,05 maka data

berdistribusi normal. Sebaliknya, jika sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal. Hasil dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig untuk kondisi

awal sebesar 0,731. Siklus I dapat diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,084. Pada

siklus II dapat diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,074. Nilai sig untuk kondisi

awal, siklus I, dan siklus II lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data kondisi awal, siklus I, dan siklus II berdistribusi normal.

2.5 Hasil Uji T (uji paired t test) Berpasangan Kemampuan Menulis Teks

Prosedur Kompleks Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Uji paired-Sample t test pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui

perbedaan yang terjadi di setiap siklus dibandingkan dengan tindakan

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

90

Tabel 4.17

Hitung Uji T (uji paired t test) Berpasangan untuk

Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

pada Kondisi Awal ke Siklus I, dan Siklus I ke Siklus II

No Variabel Rata-rata t. hitung P.Sig

1 Pre Keaktifan

Siklus 1

68,81 7,826 0,000

77,56

2 Siklus I

Siklus 1I

77,56 7,830 0,000

86,96

Berdasarkan data pada Tabel 4.17 di atas menunjukkan adanya perbedaan

pada kondisi awal ke siklus I dan siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dari

kondisi awal ke siklus I nilai t hitung 7,826 lebih besar dari t tabel 2,036 dengan

taraf signifikan 0,05 (5%) di mana diketahui nilai P.Sig < 0,000. Siklus I ke siklus

II nilai t hitung 7,830 lebih besar dari t tabel 2,036 dengan taraf signifikan 0,05

(5%) di mana diketahui nilai P.Sig < 0,000. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata

kondisi awal 68,81 ke siklus I 77,56 dan siklus I 77,56 ke siklus II 86,96. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kondisi awal ke siklus I dan siklus I ke

siklus II mengalami peningkatan.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah Teknik Jigsaw

dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks

dalam pembelajaran menulis. Setelah hasil penelitian diketahui, langkah

selanjutnya adalah melakukan pembahasan per siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

91

1. Siklus I

1.1 Keaktifan Proses Pembelajaran Menulis

Berdasarkan uji paired t test hasil keaktifan pembelajaran menulis pada

siklus I menunjukkan adanya perbedaan pada kondisi awal ke siklus I. Hal ini

ditunjukkan dari kondisi awal ke siklus I nilai t hitung 11,000 lebih besar dari t

tabel 2,036 dengan taraf signifikan 0,05 (5%) di mana diketahui nilai P.Sig <

0,000. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata kondisi awal 2,00 ke siklus I 3,38.

Kesimpulannya adalah rata-rata kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan

(lihat Tabel 4.11).

Hasil nilai pada siklus I menunjukkan telah terjadi peningkatan hasil

belajar siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik. Peningkatan itu terlihat pada nilai

tertinggi pada siklus I adalah 5 dengan nilai terendah 2, sedangkan pada data

kondisi awal nilai tertinggi adalah 3 dengan nilai terendah 1 (lihat Tabel 4.7).

Dilihat dari presentase ketuntasan belajar pada indikator keaktifan pada

siklus I, jumlah siswa telah mencapai KKM sebesar 72% atau 23 siswa,

sedangkan yang masih di bawah KKM 28% atau 9 siswa (lihat Tabel 4.7 dan

Grafik 4.1). Jika dibandingkan dengan nilai (skor) siswa pada data kondisi awal

sebelum menggunakan Teknik Jigsaw dimana siswa yang tuntas KKM pada

indikator keaktifan yaitu 31% siswa dinyatakan tuntas dan sisanya 69% siswa

tidak tuntas KKM. Jika dibandingkan dengan nilai (skor) siswa pada data siklus I

dimana siswa yang tuntas KKM pada indikator keaktifan yaitu 72% siswa

dinyatakan tuntas dan sisanya 28% siswa tidak tuntas KKM. Kesimpulannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

92

adalah terjadi peningkatan signifikan pada indikator keaktifan antara sebelum

dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan Teknik

Jigsaw pada siklus I. Peningkatan signifikan yang terjadi pada kondisi awal ke

siklus I sebesar 41%.

Berdasarkan nilai rata-rata yang dilakukan pada tindakan data kondisi

awal adalah 2,00 sedangkan setelah dilakukan pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan Teknik Jigsaw pada siklus I meningkat menjadi 3,38. Berdasarkan

nilai rata-rata aspek keaktifan sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan

pelaksanaan tindakan siklus I, terjadi peningkatan sebesar 1,38. Peningkatan

tersebut diperoleh dari nilai rata-rata siklus I dikurangi nilai rata-rata data kondisi

awal. Sesuai dengan nilai rata-rata pada siklus I, yaitu 3,38 terdapat 22 siswa yang

mendapatkan nilai di atas rata-rata dan 10 siswa mendapat nilai di bawah rata-rata,

sedangkan pada data kondisi awal 10 siswa memperoleh nilai di atas rata-rata dan

22 siswa memperoleh nilai di bawah rata-rata.

1.2 Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Hasil uji paired t test kemampuan menulis pembelajaran menulis pada

siklus I menunjukkan adanya perbedaan pada kondisi awal ke siklus I. Hal ini

ditunjukkan dari kondisi awal ke siklus I nilai t hitung 7,826 lebih besar dari t

tabel 2,036 dengan taraf signifikan 0,05 (5%) di mana diketahui nilai P.Sig <

0,000. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata kondisi awal 68,81 ke siklus I 77,56.

Kesimpulannya adalah rata-rata kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan

(lihat Tabel 4.17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

93

Berdasarkan hasil nilai pada siklus I menunjukkan telah terjadi

peningkatan hasil belajar siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik. Peningkatan

tersebut terlihat pada nilai tertinggi pada siklus I adalah 84 dengan nilai terendah

68, sedangkan pada data kondisi awal nilai tertinggi adalah 82 dengan nilai

terendah 52 (lihat Tabel 4.12).

Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai 75. Dilihat dari presentase

ketuntasan belajar pada indikator kemampuan menulis teks prosedur kompleks

pada siklus I, jumlah siswa telah mencapai KKM sebesar 69% atau 22 siswa,

sedangkan yang masih di bawah KKM 31% atau 10 siswa (lihat Tabel 4.12 dan

Grafik 4.2). Jika dibandingkan dengan nilai (skor) siswa pada data kondisi awal

sebelum menggunkan Teknik Jigsaw dimana siswa yang tuntas KKM pada

indikator menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik Jigsaw yaitu 31%

siswa dinyatakan tuntas dan sisanya 69% siswa tidak tuntas KKM.

Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan signifikan pada indikator menulis teks

prosedur kompleks antara sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan

tindakan dengan menggunakan Teknik Jigsaw pada siklus I. Peningkatan

signifikan yang terjadi pada kondisi awal ke siklus I sebesar 38%.

Peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata yang dilakukan pada tindakan

data kondisi awal adalah 68,81 sedangkan setelah dilakukan pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan Teknik Jigsaw pada siklus I meningkat menjadi 77,56.

Berdasarkan nilai rata-rata aspek kemampuan menulis teks prosedur kompleks

sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan pelaksanaan tindakan siklus I,

terjadi peningkatan sebesar 8,75. Peningkatan tersebut diperoleh dari nilai rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

94

rata siklus I dikurangi nilai rata-rata data kondisi awal. Sesuai dengan nilai rata-

rata pada siklus I, yaitu 77,56 terdapat 22 siswa yang mendapatkan nilai di atas

rata-rata dan 10 siswa mendapat nilai di bawah rata-rata, sedangkan pada data

kondisi awal 10 siswa memperoleh nilai di atas rata-rata dan 22 siswa

memperoleh nilai di bawah rata-rata. Berikut ini hasil analisis data secara

keseluruhan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada

kondisi awal dan siklus I.

Tabel 4.18

Perbedaan Hasil Analisi Data Keaktifan dan Kemampuan Menulis Teks

Prosedur Kompleks Data pada Kondisi Awal dan Siklus I

No Keterangan

Keaktifan Kemampuan Menulis

Kondisi

Awal Siklus I

Kondisi

awal Siklus I

1

Nilai siswa tuntas KKM

Tuntas KKM 10 23 10 22

Tidak tuntas 22 9 22 10

2

Presentase ketuntasan dengan

KKM 3 untuk keaktifan dan 75

untuk menulis

Tuntas 31% 72% 31% 69%

Tidak tuntas 69% 28% 69% 31%

3

Rata-rata 2,00 3,38 68,81 77,56

Peningkatan rata-rata data kondisi

awal ke siklus I

1,38 8,75

4

Uji statistik

Uji normalitas 1,32 0,89 7,31 0,84

Uji t (uji paired t test) t hitung = 11,000 dan sig,

= 0,000

t hitung = 7,826 dan sig,

= 0,000

2. Siklus II

2.1 Keaktifan Pembelajaran Menulis

Berdasarkan uji paired t test hasil keaktifan pembelajaran menulis pada

siklus II menunjukkan adanya perbedaan pada siklus I ke siklus II. Hal ini

ditunjukkan dari siklus I ke siklus II nilai t hitung 3,056 lebih besar dari t tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

95

2,036 dengan taraf signifikan 0,05 (5%) di mana diketahui nilai P.Sig < 0,000.

Nilai rata-rata siklus I 3,38 ke siklus II 3,91 kesimpulannya adalah rata-rata siklus

I ke siklus II mengalami peningkatan (lihat Tabel 4.11).

Berdasarkan hasil nilai pada siklus II menunjukkan telah terjadi

peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan itu terlihat pada nilai tertinggi pada

siklus II adalah 5 dengan nilai terendah 2, sedangkan pada data siklus I nilai

tertinggi adalah 5 dengan nilai terendah 2 (lihat Tabel 4.7 ).

Dilihat dari presentase ketuntasan belajar pada indikator keaktifan pada

siklus II, jumlah siswa telah mencapai KKM sebesar 91% atau 29 siswa,

sedangkan yang masih di bawah KKM 9% atau 3 siswa (lihat Tabel 4.7 dan

Grafik 4.1). Jika dibandingkan dengan nilai (skor) siswa pada data siklus I dimana

siswa yang tuntas KKM pada indikator keaktifan yaitu 72% siswa dinyatakan

tuntas dan sisanya 28% siswa tidak tuntas KKM. Kesimpulannya adalah terjadi

peningkatan pada indikator keaktifan antara siklus I dan siklus II. Peningkatan

yang terjadi pada siklus I ke siklus II sebesar 19%.

Nilai rata-rata yang dilakukan pada siklus I adalah 3,38 setelah melakukan

tindakan pada siklus II meningkat menjadi 3,91. Nilai rata-rata aspek keaktifan

siklus I ke siklus II, terjadi peningkatan sebesar 0,53. Peningkatan tersebut

diperoleh dari nilai rata-rata siklus II dikurangi nilai rata-rata data siklus I. Sesuai

dengan nilai rata-rata pada siklus II, yaitu 3,91 terdapat 29 siswa yang

mendapatkan nilai di atas rata-rata dan 3 siswa mendapat nilai di bawah rata-rata,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

96

sedangkan pada data siklus I 23 siswa memperoleh nilai di atas rata-rata dan 9

siswa memperoleh nilai di bawah rata-rata.

2.2 Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Berdasarkan uji paired t test hasil keaktifan pembelajaran menulis pada

siklus I menunjukkan adanya perbedaan pada siklus I ke siklus II. Hal ini

ditunjukkan dari siklus I ke siklus II nilai t hitung 7,830 lebih besar dari t tabel

2,036 dengan taraf signifikan 0,05 (5%) di mana diketahui nilai P.Sig < 0,000.

Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata siklus I 77,56 ke siklus II 86,96.

Kesimpulannya adalah rata-rata kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan

(lihat Tabel 4.17).

Berdasarkan hasil nilai pada siklus II menunjukkan telah terjadi

peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan itu terlihat pada nilai tertinggi pada

siklus II adalah 98 dengan nilai terendah 70, sedangkan pada data siklus I nilai

tertinggi adalah 84 dengan nilai terendah 68 (lihat Tabel 4.12 ).

Dilihat dari presentase ketuntasan belajar pada indikator kemampuan

menulis teks prosedur kompleks pada siklus II, jumlah siswa telah mencapai

KKM sebesar 84% atau 27 siswa, sedangkan yang masih di bawah KKM 16%

atau 5 siswa (lihat Tabel 4.12 dan Grafik 4.2). Jika dibandingkan dengan nilai

(skor) siswa pada data siklus I dimana siswa yang tuntas KKM pada indikator

kemampuan menulis teks prosedur kompleks yaitu 69% siswa dinyatakan tuntas

dan sisanya 31% siswa tidak tuntas KKM. Kesimpulannya adalah terjadi

peningkatan pada indikator kemampuan menulis teks prosedur kompleks antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

97

siklus I dan siklus II. Peningkatan yang terjadi pada siklus I ke siklus II sebesar

15%.

Berdasarkan nilai rata-rata yang dilakukan pada siklus I adalah 77,56

setelah melakukan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 86,96. Nilai rata-

rata aspek keaktifan siklus I ke siklus II, terjadi peningkatan sebesar 9,4.

Peningkatan tersebut diperoleh dari nilai rata-rata siklus II dikurangi nilai rata-rata

data siklus I. Sesuai dengan nilai rata-rata pada siklus II, yaitu 86,96 terdapat 27

siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata dan 5 siswa mendapat nilai di

bawah rata-rata, sedangkan pada data siklus I 22 siswa memperoleh nilai di atas

rata-rata dan 10 siswa memperoleh nilai di bawah rata-rata.

Tabel 4.19

Perbedaan Hasil Analisi Data Keaktifan dan Kemampuan Menulis Teks

Prosedur Kompleks Data pada Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Keaktifan Kemampuan Menulis

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

1

Nilai siswa tuntas KKM

Tuntas KKM 23 29 22 27

Tidak tuntas 9 3 10 5

2

Presentase ketuntasan dengan

KKM 3 untuk keaktifan dan 75

untuk menulis

Tuntas 72% 91% 69% 84%

Tidak tuntas 28% 9% 31% 16%

3

Rata-rata 3,38 3,91 77,56 86,96

Peningkatan rata-rata data kondisi

awal ke siklus I 0,53 9,4

4

Uji statistik

Uji normalitas 0,89 1,26 0,84 0,74

Uji t (uji paired t test) t hitung = 3,056 dan sig,

= 0,005

t hitung = 7,830 dan sig, =

0,000

Dari analisis data yang telah dilakukan di atas, maka dapat diketahui

bahwa penggunaan Teknik Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan

menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

98

langkah-lanngkah teknik jigsaw sangat mengambil banyak peran untuk

meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis siswa. Pada kelompok asal

siswa dapat mengamati dan menanya. Kelompok asal membentuk kelompok lagi

sesuai topik yang dinamakan kelompok pakar dimana mereka mencoba untuk

mendiskusikan topik dan menalar untuk mengebangkan topik. Setelah itu,

masing-masing siswa kembali ke kelompok semula untuk membacakan hasil

tulisan yang dibuat.

Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis tindakan sesuai dengan

harapan peneliti, penggunaan Teknik Jigsaw yang dipilih dapat memaksimalkan

pembelajaran menulis. Peneliti juga mendukung pendapat Lie (2010,69) bahwa,

teknik jiksaw dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis

dengan menggabungkan berbagai informasi lintas ilmu. Dalam teknik ini, guru

memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu

siswa mengaktifkan skema ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna.

Melalui tekni Jigsaw pembelajaran menulis dapat berjalan dengan menyenangkan.

Siswa dapat berperan aktif dan berkerjasama untuk menulis dengan baik dalam

proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian disimpulkan bahwa

penggunaan teknik jigsaw tersebut dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan

menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik

Yogyakarta.

Selain itu penelitian ini dapat digunakan untuk melengkapi penelitian

terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kristiani (2010) berjudul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

99

Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Dan Keaktifan Siswa

Dalam Pembelajaran Menulis Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif

Model Kancing Gemerincing” Siswa Kelas X-3 Semester 2 SMA N6 Yogyakarta

tahun ajaran 2009/2010. Dalam penelitian Kristiani selain menggunakan metode

pembelajaran kooperatif model kancing gemerincing untuk meningkatkan

kemampuan menulis dan keaktifan, teknik jigsaw juga dapat meningkatkan

kemampuan menulis dan keaktifan siswa. Mariasari (2012) berjudul Peningkatan

Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Menggunakan Metode

Pembelejaran Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa Kelas XC SMA Pangudi

Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam penelitian Mariasari

terbukti bahwa teknik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Suprimanto (2012) berjudul

Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif dalam Pembelajaran yang

Menggunakan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas X-2 Semester

2 SMA Stella Duce Batul Tahun Pelajaran 2011/2012.

Dalam penelitian Mariasari (2012) dan Suprimanto (2012) tersebut,

peningkatan menulis dapat ditingkatkan dengan teknik jigsaw. Dengan teknik

yang sama, peneliti mencoba untuk meningkatkan kemampuan siswa, tetapi aspek

yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah aspek keaktifan dan kemampuan

menulis teks prosedur kompleks. Dari hasil analisis data per siklus dengan

menggunakan uji t untuk keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur

kompleks, terlihat bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

100

keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1

SMA N 2 Ngaglik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

101

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilaksanakan. Selain itu, pada bagian ini juga diuraikan saran dari peneliti.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab IV maka dapat

disimpulkan sebagai berikut ini.

1. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks

menggunakan teknik jigsaw Kelas X IIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik

Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam proses pembelajaran

menulis teks prosedur kompleks mengalami peningkatan. Presentase kondisi

awal hanya 31%, setelah siklus I meningkat yaitu 72%, pada siklus II

mengalami peningkatan yaitu 91%.

2. Kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik jigsaw

Kelas XIIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta tahun ajaran

2014/2015 dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks juga

mengalami peningkatan. Presentase kondisi awal hanya 31%, pada setelah

siklus I meningkat menjadi 69%, siklus II meningkat menjadi 84%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti ini dapat

digunakan sebagai alternatif bagi keaktifan dan kemampuan menulis teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

102

prosedur kompleks siswa dan mengatasi masalah-masalah yang dialami siswa.

Saran-saran ini ditujukan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa,

dan peneliti lain. Secara rinci, saran-saran akan diuraikan di bawah ini.

1. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia diharapkan bisa menggunakan teknik

jigsaw dalam pembelajaran menulis, dan membaca, berbicara karena hasil

penelitian menunjukkan bahwa teknik jigsaw dapat membuat pembelajaran

menyenangkan, selain itu teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa

selama pembelajaran dan kemampuan menulis siswa khusunya menulis teks

prosedur kompleks. Guru diharapkan menciptakan kegiatan pembelajaran

yang menyenangkan dan membuat siswa lebih aktif dengan menggunakan

Teknik Jigsaw, namun perlu diperhatikan adalah guru harus mengatur waktu

dengan baik agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

2. Bagi Siswa. Teknik Jigsaw diharapkan berguna bagi siswa untuk lebih aktif,

berperan serta dalam suatu pembelajaran dan dapat meningkatkan pemahaman

hasil belajar siswa terhadap Kurikulum 2013 yang baru diterapkan, khususnya

dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis teks prosedur kompleks.

3. Bagi Sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi

untuk meningkatkan keaktifan dan kualitas kegiatan belajar mengajar di SMA

N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta dan memberikan motivasi dan masukan yang

sesuai dengan ketentuan Kurikulum 2013 bagi guru Bidang Studi Bahasa

Indonesia untuk menggunakan berbagai teknik dalam pembelajaran guna

meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

103

DAFTAR PUSTAKA

Ch. Sujanto, J. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara

untuk Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P2LPTK.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Isjoni. 2013. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antara Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Joni, Raka.1992. Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Melalui

Strategi Pembelajaran Aktif (Cara Belajar Siswa Aktif) dan Pembinaan

Profesional Guru Kepala Sekolah Serta Pembinaan Lainnya. Jakarta:

Rinehart and luistan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri

dan Akademik/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi

Revisi.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:

Erlangga.

Kristiani, Norma. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif

dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Menggunakan Metode

Pembelajaran Kooperatif Model Kancing Gemerincing Siswa Kelas X-3

Semester 2 SMA N6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Skripsi.Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.

Lie, Anita. 2010. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.

Jakarta: Grasindo.

Mariasari, Luisa. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi

Menggunakan Metode Pembelejaran Kooperatif Model Jigsaw pada Siswa

Kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran

2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Mulyono, Anton. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE

Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

104

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sujanto. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara Mata

Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Indonesia.

Sunarti dan Rahmawati. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Andi Yogyakarta.

Suprimanto, Agustinus. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf

Persuasif dalam Pembelajaran yang Menggunakan Metode Kooperatif

Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas X-2 Semester 2 SMA Stella Duce Batul

Tahun Pelajaran 2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

The Liang Gie. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.

Widharyanto, dkk. 2003. Student Active Learning. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma

Widjono Hs. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

Wiriatmaja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Kelas. Bandung: Rosda.

Yamin, Marsinis. 2007. Kiat Pembelajaran Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press

Jakarta.

Yani, Ahmad. 2014. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.

Zainurrahman. 2011. Menulis dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

105

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

106

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

109

Lampiran 2

Transkip Jawaban Wawancara Mengetahui Permasalahan yang Dihadapi

Guru dan Siswa Kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.

1. T : Apa sajakah aktivitas yang ibu gunakan saat pembelajaran menulis?

J : Memberikan teori, contoh-contoh menulis teks prosedur kompleks,

tugas menulis, dan diskusi

2. T : Apa saja kesuliatan ibu dalam mengajarkan pembelajaran menulis?

J : Kesulitan dalam mengungkapkan gagasan dan masih belum dapat

menulis dengan baik dan benar

3. T : Bagaiamana cara ibu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang ada?

J : Terus memberikan pelatihan menulis

4. T : Bagaimana keaktifan siswa selama pembelajaran menulis?

J : siswa masih kurang aktif

5. T : Apa saja yang membuat siswa tidak aktif dalam pembelajaran Bahas

Indonesia ?

J : masih jarang menggunakan teknik dalam pembelajaran

6. T : Teknik apa yang ibu pernah gunakan untuk meningkatkan keaktifan

dan kemampuan menulis siswa ?

J : Ceramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

110

Lampiran 3

SILABUS SIKLUS I

Nama Sekolahan : SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : X IIS 1 / 2

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

4.2 Memproduksi teks

prosedur kompleks

yang koheren sesuai

dengan karakteristik

teks yang akan dibuat

baik secara lisan mupun

tulisan

Memproduksi

teks prosedur

kompleks

menggunakan

kalimat sendiri

secara baik dan

benar

Langkah-langkah

penulisan teks prosedur

kompleks sesuai

dengan struktur isi dan

ciri bahasa)

1)Siswa berdiskusi

dalam kelompok

memamhami

karakteristik

menulis teks

prosedur kompleks

2) Siswa berdiskusi

untuk mencari

syarat dan langkah-

langkah teks

prosedur kompkeks

sesuai topik yang

didapat

Siswa menulis

teks prosedur

kompleks dengan

baik dan benar

2Jp Kosasi. 2013. Cerdas

Berbahasa Indonesia

untuk SMA/MA Kelas

X. Jakarta: Erlangga.

Kemendikbud, 2013.

Bahasa Indonesia:

Ekspresi Diri dan

Akademik Kelas XI.

Jakarta:

Kemendikbud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

111

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Ngaglik

Kelas/Semester : X IIS 1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tema : Proses Menjadi Warga yang Baik

Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan (2jpx45menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

112

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap

disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan pola berpikir

dalam memilih dan menerapkan penyelesaian masalah.

3.1 Menerapkan struktur, kaidah, dan langkah-langkah dalam teks prosedur

kompleks secara tertulis.

4.1 Memproduksi teks prosedur kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik

teks prosedur kompleks secara tulisan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1 Menunjukkan sikap mampu memberi salam pada saat awal pelajaran dan

akhir pelajaran sesuai agama yang dianut.

2.1.1 Mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab, jujur, dan toleransi ketika

berdiskusi dalam kelompok.

2.1.2 Mampu menunjukkan sikap percaya diri ketika membaca di dalam

kelompok.

3.1.1 Menerapkan struktur, kaidah, dan langkah-langkah dalam teks prosedur

kompleks dengan baik dan benar.

4.1.1 Memproduksi teks prosedur kompleks menggunakan kalimat sendiri

dengan baik dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

113

D. Tujuan Pembelajaran

1. Selama pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap mampu memberi salam

pada saat awal pelajaran dan akhir pelajaran sesuai agama yang dianut.

2. Selama pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab,

jujur, dan toleransi ketika berdiskusi dalam kelompok.

3. Selama pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap percaya diri, ketika

membacakan teks di dalam kelompok.

4. Selama pembelajaran, siswa dapat menerapkan struktur, kaidah, dan langkah-

langkah dalam teks prosedur kompleks dengan baik dan benar.

5. Selama pembelajaran, siswa dapat memproduksi teks prosedur kompleks

menggunakan kalimat sendiri secara baik dan benar

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian prosedur kompleks

2. Struktur prosedur kompleks

3. Tujuan dari Teks Prosedur Kompleks

4. Kaidah Teks Prosedur Kompleks

5. Langkah-langkah Menulis Teks Prosedur Kompleks

6. Penggunaan EYD

F. Metode pemelajaran

Teknik Jigsaw

G. Pendekatan Pembelajaran

Saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

114

H. Alokasi Waktu

2 x 45menit

I. Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar : Kosasi. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk

SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Kemendikbud, 2013. Bahasa Indonesia:

Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud

2. Media : Papan Tulis

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

I. Pendahuluan

1. Orientasi

a. Guru memberikan salam kepada siswa

b. Guru mempresensi siswa

2. Apersepsi

c. Guru memberikan pre-tes mengenai

pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur

dan kaidah prosedur kompleks

d. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

3. Motivasi

Guru memotivasi siswa dengan membacakan

teks prosedur kompleks

10 menit

II. Kegiatan Inti

1. Mengamati

e. Siswa membentuk kelompok asal yang terdiri

dari 8 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 4 orang dan mendapat 4 topik yang

akan di diskusikan.

f. Siswa mencermati kriteria menulis teks

prosedur kompleks yang baik dan benar.

2. Menanya

Siswa bertanya tentang hal-hal yang

berhubungan dengan topik dan kriteria

menulis teks prosedur kompleks yang baik dan

benar.

3. Mencoba

Siswa membentuk kelompok ahli sesuai

dengan topik yang sama (berdasarkan topik

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

115

teks prosedur kompleks yang didapat dalam

kelompok asal).

Siswa berkumpul dan berdiskusi (menentukan

syarat dan langkah-langkah sesuai topik yang

didapat) dalam masing-masing kelompok ahli

sesuai batas waktu yang diberikan.

4. Menalar

Siswa mulai menulis teks prosedur kompleks

secara individu berdasarkan topik dan hasil

diskusi.

Siswa mengaitkan teks prosedur kompleks

yang dibuat dengan definisi, struktur, kaidah,

dan ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks.

5. Mengomunikasikan

Siswa kembali ke kelompok asal membacakan

hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir.

Siswa saling memberikan komentar/tanggapan

atas hasil kerja yang dibacakan.

Siswa menyerahkan hasil tulisan kepada guru

III. Penutup 1. Refleksi

Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

Guru mengajak siswa merefleksikan

pembelajaran yang telah didapatkan dengan

mengisi kuesioner.

10 menit

K. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!

No. Nama Siswa Religius Toleransi Sopan Santun Percaya Diri

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

Keterangan

a. Sangat baik : 4 b. Baik : 3 c. Cukup : 2

d. Kurang : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

116

2. Penilaian Keaktifan (hasil observasi)

No Nama Siswa Keaktifan

Skor 1-4

1

2

3

4

5

Keterangan

a. Sangat aktif : 4 b. Aktif : 3 c. Cukup Aktif : 2 d. Kurang Aktif : 1

3. Penilaian Uraian

No Nama

Aspek Penilaian

Skor 1-4 Jumlah

Isi Organisasi Kosakata

& Diksi

Bahasa Ejaan&Tanda

baca

Kerapian

1

2

3

4

5

Keterangan

a. Sangat baik : 4 b. Baik : 3 c. Cukup : 2 d. Kurang : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

117

Lampiran 5

DAFTAR NILAI MENULIS SIKLUS I

No Nama

Rubrik Penilaian

Total

Skor

Nilai

Akhir Isi

(x10)

Organisasi

(x7)

Kosa

kata &

Diksi

(x2)

Bahasa

(x2)

Penulisan

(Ejaan &

Tanda

Baca)

(x2)

Kerapian

(x2)

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 2x10 4x7 3x2 3 x2 2 x2 6 x2 70 70 2 Aisya Dean 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 2 x2 6 x2 73 73 3 Aldi Hamid Awalano 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 2 x2 2 x2 71 71 4 Alifio Satria Pradana 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 5 Anas Chabibun Nasir 2 x10 4 x7 2 x2 3 x2 2 x2 3 x2 68 68 6 Bagus Cahyo Wibowo 3 x10 2 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 68 68 7 Cahyo Andry Gunawan 3 x10 4 x7 2 x2 3 x2 2 x2 3 x2 78 78 8 Cindy Amelia 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 9 Cindy Lisa Susanti 3 x10 4 x7 4 x2 3 x2 3 x2 3 x2 84 84

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 11 Dita Pamungkas 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 75 75 12 Dwi Adrifi Paramita 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 13 Dwi Cahyaningrum 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 2 x2 3 x2 73 73 14 Dwi Kurniawan 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 75 75 15 Dwi Safitri 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 16 Dylan Hidaytama Irsadanar 3 x10 2 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 68 68 17 Faiz Arqhan 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 2 x2 2 x2 78 78 18 Fatma Novianti 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 19 Febry Handayani 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 2 x2 3 x2 73 73 20 Fitri Nur Annisa 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 21 Fitirias Yunitasari 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 22 Galang Prasetyatama 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 4 x2 84 84 23 Ida Jahidatul Falah 3 x10 4 x7 2 x2 3 x2 3 x2 3 x2 80 80 24 Iffah Nur Hanifah 3 x10 4 x7 2 x2 3 x2 3 x2 3 x2 80 80 25 Indana Mala Haira 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 4 x2 84 84 26 Inditria Nur Imani 2 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 4 x2 70 70 27 Krisna Wijyanto 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 28 Laurentia Jovita Jasmine 3 x10 4 x7 2 x2 3 x2 3 x2 2 x2 78 78 29 Vincentia Olivia Kenya L.T 2 x10 4 x7 3 x2 2 x2 2 x2 3 x2 68 68 30 Yogi Krido Kurniawan 3 x10 4 x7 3 x2 2 x2 3 x2 3 x2 80 80 31 Yohanes Christian Yusak D 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 32 Yohanes Purnomo 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 4 x2 84 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

118

Lampiran 6

Hasil Nilai Keaktifan Siswa Kelas X IIS 1 Pada Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 4 Tuntas

2 Aisya Dean 4 Tuntas 3 Aldi Hamid Awalano 2 Tidak Tuntas 4 Alifio Satria Pradana 2 Tidak Tuntas 5 Anas Chabibun Nasir 2 Tidak Tuntas 6 Bagus Cahyo Wibowo 2 Tidak Tuntas 7 Cahyo Andry Gunawan 2 Tidak Tuntas 8 Cindy Amelia 4 Tuntas 9 Cindy Lisa Susanti 5 Tuntas 10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 5 Tuntas 11 Dita Pamungkas 3 Tuntas 12 Dwi Adrifi Paramita 3 Tuntas 13 Dwi Cahyaningrum 3 Tuntas 14 Dwi Kurniawan 4 Tuntas 15 Dwi Safitri 4 Tuntas 16 Dylan Hidaytama Irsadanar 2 Tidak Tuntas 17 Faiz Arqhan 3 Tuntas 18 Fatma Novianti 3 Tuntas 19 Febry Handayani 2 Tidak Tuntas

20 Fitri Nur Annisa 4 Tuntas 21 Fitirias Yunitasari 2 Tidak Tuntas 22 Galang Prasetyatama 2 Tidak Tuntas 23 Ida Jahidatul Falah 5 Tuntas 24 Iffah Nur Hanifah 4 Tuntas 25 Idana Mala Haira 4 Tuntas 26 Inditria Nur Imani 5 Tuntas 27 Krisna Wijyanto 3 Tuntas 28 Laurentia Jovita Jasmine 5 Tuntas 29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 3 Tuntas 30 Yogi Krido Kurniawan 4 Tuntas 31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 4 Tuntas 32 Yohanes Purnomo 4 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

119

Lampiran 7

Hasil Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran Siklus I

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Aspek yang Diamati Jawaban Jumlah Presentase

A. Penerapan Teknik Jigsaw dalam pembelajaran

1 Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks dengan teknik Jigsaw.

Sangat Setuju 14 43,75%

Setuju 17 53,125%

Netral 1 3,125%

Kurang Setuju

2 Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik Jigsaw. Sangat Setuju 11 34,375%

Setuju 19 59,375%

Netral 2 6,25%

Kurang Setuju

3 Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru

berkaitan dengan penerapan teknik Jigsaw.

Sangat Setuju 14 43,75%

Setuju 17 53,125%

Netral 1 3,125%

Kurang Setuju

4 Saya merasa bisa menulis teks prosedur kompleks dengan

mudah dengan diterapkannya teknik Jigsaw.

Sangat Setuju 17 53,125%

Setuju 12 37,5%

Netral 3 9,375%

Kurang Setuju

5 Saya mampu menulis teks prosedur kompleks dengan

bahasa baku, sesuai dengan topik dan ejaan, dan

sistematika penulisan yang benar.

Sangat Setuju 5 15,625%

Setuju 23 71,875%

Netral 4 12,5

Kurang Setuju

B. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran

1 Saya siap dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran

yang berlangsung.

Sangat Setuju 22 68,75%

Setuju 8 25%

Netral 2 6,25

Kurang Setuju 0 0%

2 Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru

mengenai materi pembelajaran dan prosedur pelaksanaan

teknik Jigsaw dalam pembelajaran.

Sangat Setuju 17 53,125%

Setuju 14 43,75%

Netral 1 3,125%

Kurang Setuju

3 Saya aktif memberikan suatu argumen terkait topik

bahasan dalam kelompok.

Sangat Setuju 15 46,875%

Setuju 13 40,625%

Netral 3 9,375%

Kurang Setuju 1 3,125%

4 Saya berani bertanya mengenai hal-hal yang menurut saya

kurrang jelas.

Sangat Setuju 16 50%

Setuju 16 50%

Netral

Kurang Setuju

5 Saya mengerjakan tugas menulis teks prosedur kompleks

dengan baik.

Sangat Setuju 20 62,5%

Setuju 10 31,25%

Netral 2 6,25%

Kurang Setuju

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4 2. Setuju : 3 3. Netral : 2 4. Kurang Setuju :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

120

Lampiran 8

SILABUS SIKLUS II

Nama Sekolahan : SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : X IIS 1 / 2

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

4.2 Memproduksi teks

prosedur kompleks

yang koheren sesuai

dengan karakteristik

teks yang akan dibuat

baik secara lisan mupun

tulisan

Memproduksi

teks prosedur

kompleks

menggunakan

kalimat sendiri

secara baik dan

benar

Langkah-langkah

penulisan teks prosedur

kompleks sesuai

dengan struktur isi dan

ciri bahasa)

1)Siswa berdiskusi

dalam kelompok

memamhami

karakteristik

menulis teks

prosedur kompleks

2) Siswa berdiskusi

untuk mencari

syarat dan langkah-

langkah teks

prosedur kompkeks

sesuai topik yang

didapat

Siswa menulis

teks prosedur

kompleks dengan

baik dan benar

2Jp Kosasi. 2013. Cerdas

Berbahasa Indonesia

untuk SMA/MA Kelas

X. Jakarta: Erlangga.

Kemendikbud, 2013.

Bahasa Indonesia:

Ekspresi Diri dan

Akademik Kelas XI.

Jakarta:

Kemendikbud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

121

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Ngaglik

Kelas/Semester : X IIS 1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tema : Proses Menjadi Warga yang Baik

Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan (2jpx45menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

122

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap

disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan pola berpikir

dalam memilih dan menerapkan penyelesaian masalah.

3.1 Menerapkan struktur, kaidah, dan langkah-langkah dalam teks prosedur

kompleks secara tertulis.

4.1 Memproduksi teks prosedur kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik

teks prosedur kompleks secara tulisan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2.1 Menunjukkan sikap mampu memberi salam pada saat awal pelajaran dan

akhir pelajaran sesuai agama yang dianut.

2.1.3 Mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab, jujur, dan toleransi ketika

berdiskusi dalam kelompok.

2.1.4 Mampu menunjukkan sikap percaya diri ketika membaca di dalam

kelompok.

3.1.1 Menerapkan struktur, kaidah, dan langkah-langkah dalam teks prosedur kompleks

dengan baik dan benar.

4.1.1 Memproduksi teks prosedur kompleks menggunakan kalimat sendiri

dengan baik dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

123

D. Tujuan Pembelajaran

1. Selama pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap mampu memberi salam

pada saat awal pelajaran dan akhir pelajaran sesuai agama yang dianut.

2. Selama pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab,

jujur, dan toleransi ketika berdiskusi dalam kelompok.

3. Selama pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap percaya diri, ketika

membacakan teks di dalam kelompok.

4. Selama pembelajaran, siswa dapat menerapkan struktur, kaidah, dan langkah-

langkah dalam teks prosedur kompleks dengan baik dan benar.

5. Selama pembelajaran, siswa dapat memproduksi teks prosedur kompleks

menggunakan kalimat sendiri secara baik dan benar

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian prosedur kompleks

2. Struktur prosedur kompleks

3. Tujuan dari Teks Prosedur Kompleks

4. Kaidah Teks Prosedur Kompleks

5. Langkah-langkah Menulis Teks Prosedur Kompleks

6. Penggunaan EYD

F. Metode pemelajaran

Teknik Jigsaw

G. Pendekatan Pembelajaran

Saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

124

H. Alokasi Waktu

2 x 45menit

I. Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar : Kosasi. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk

SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Kemendikbud, 2013. Bahasa Indonesia:

Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud

2. Media : Papan Tulis

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

I Pendahuluan

1. Orientasi

g. Guru memberikan salam kepada siswa.

h. Guru mempresensi siswa.

2. Apersepsi

i. Guru memberikan pre-tes mengenai

pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur

dan kaidah prosedur kompleks.

j. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

3. Motivasi

Guru memotivasi siswa dengan cara

menjelaskan penggunaan EYD yang baik dan

benar.

10menit

II Kegiatan Inti

1. Mengamati

Guru menjelaskan langkah-langkah teknik

pembelajaran dan batasan waktu setiap

langkah.

Siswa membentuk kelompok asal yang terdiri

dari 8 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 4 orang dan mendapat 4 topik yang

akan di diskusikan.

Siswa mencermati kriteria menulis teks

prosedur kompleks yang baik dan benar.

4. Menanya

Siswa bertanya tentang hal-hal yang

berhubungan dengan topik dan kriteria

menulis teks prosedur kompleks yang baik dan

70menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

125

benar.

5. Mencoba

Siswa membentuk kelompok ahli sesuai

dengan topik yang sama (berdasarkan topik

teks prosedur kompleks yang didapat dalam

kelompok asal).

Siswa berkumpul dan berdiskusi (menentukan

syarat dan langkah-langkah sesuai topik yang

didapat) dalam masing-masing kelompok ahli

sesuai batas waktu yang diberikan.

6. Menalar

Siswa mulai menulis teks prosedur kompleks

secara individu berdasarkan topik dan hasil

diskusi.

Siswa mengaitkan teks prosedur kompleks

yang dibuat dengan definisi, struktur, kaidah,

dan ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks.

7. Mengomunikasikan

Siswa kembali ke kelompok asal membacakan

hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir.

Siswa saling memberikan komentar/tanggapan

atas hasil kerja yang dibacakan.

Siswa menyerahkan hasil tulisan kepada guru

III Penutup 1. Refleksi

Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

Guru mengajak siswa merefleksikan

pembelajaran yang telah didapatkan dengan

mengisi kuesioner.

10menit

K. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!

No. Nama Siswa Religius Toleransi Sopan Santun Percaya Diri

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

126

Keterangan

a. Sangat baik : 4

b. Baik : 3 c. Cukup : 2 d. Kurang : 1

2. Penilaian Keaktifan (hasil observasi)

No Nama Siswa Keaktifan

Skor 1-4

1

2

3

4

5

Keterangan

a. Sangat aktif : 4 b. Aktif : 3 c. Cukup Aktif : 2 d. Kurang Aktif : 1

3. Penilaian Uraian

No Nama

Aspek Penilaian

Skor 1-4 Jumlah

Isi Organisasi Kosakata

& Diksi

Bahasa Ejaan&Tanda

baca

Kerapian

1

2

3

4

5

Keterangan

a. Sangat baik : 4 b. Baik : 3

c. Cukup : 2 d. Kurang : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

127

Lamipran 10

DAFTAR NILAI MENULIS SIKLUS II

No Nama

Rubrik Penilaian

Total

Skor

Nilai

Akhir Isi

(x10)

Organis

asi

(x7)

Kosa

kata &

Diksi

(x2)

Bahasa

(x2)

Penulisan

(Ejaan &

Tanda

Baca)

(x2)

Kerapian

(x2)

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 3x10 4x7 3x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 2 Aisya Dean 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 3 Aldi Hamid Awalano 2 x10 4 x7 2 x2 3 x2 3 x2 3 x2 70 70 4 Alifio Satria Pradana 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 4 x2 94 94 5 Anas Chabibun Nasir 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 2 x2 3 x2 73 73 6 Bagus Cahyo Wibowo 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 2 x2 3 x2 73 73 7 Cahyo Andry Gunawan 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 8 Cindy Amelia 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 4 x2 94 94 9 Cindy Lisa Susanti 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 4 x2 3 x2 94 94

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 4 x2 3 x2 94 94 11 Dita Pamungkas 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 4 x2 84 84 12 Dwi Adrifi Paramita 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 92 92 13 Dwi Cahyaningrum 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 14 Dwi Kurniawan 3 x10 4 x7 4 x2 3 x2 3 x2 4 x2 86 86 15 Dwi Safitri 4 x10 4 x7 3 x2 4 x2 3 x2 3 x2 94 94 16 Dylan Hidaytama Irsadanar 3 x10 3 x7 3 x2 3 x2 2 x2 3 x2 73 73 17 Faiz Arqhan 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 4 x2 3 x2 84 84 18 Fatma Novianti 4 x10 4 x7 3 x2 4 x2 3 x2 4 x2 94 94 19 Febry Handayani 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 20 Fitri Nur Annisa 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 4 x2 4 x2 96 96 21 Fitirias Yunitasari 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 92 92 22 Galang Prasetyatama 4 x10 4 x7 3 x2 4 x2 4 x2 4 x2 98 98 23 Ida Jahidatul Falah 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 92 92 24 Iffah Nur Hanifah 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 92 92 25 Indana Mala Haira 4 x10 4 x7 3 x2 4 x2 4 x2 4 x2 98 98 26 Inditria Nur Imani 3 x10 4 x7 4 x2 3 x2 3 x2 4 x2 84 84 27 Krisna Wijyanto 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 4 x2 3 x2 94 94 28 Laurentia Jovita Jasmine 3 x10 4 x7 3 x2 4 x2 3 x2 4 x2 86 86 29 Vincentia Olivia Kenya L.T 2 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 72 72 30 Yogi Krido Kurniawan 3 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 82 82 31 Yohanes Christian Yusak D 4 x10 4 x7 3 x2 3 x2 3 x2 3 x2 92 92 32 Yohanes Purnomo 4 x10 4 x7 4 x2 3 x2 4 x2 4 x2 96 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

128

Lampiran 11

Hasil Nilai Keaktifan Siswa Kelas X IIS 1 Pada Siklus II

No. Nama Siswa Siklus II Keterangan

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 5 Tuntas

2 Aisya Dean 5 Tuntas 3 Aldi Hamid Awalano 2 Tidak Tuntas

4 Alifio Satria Pradana 4 Tuntas

5 Anas Chabibun Nasir 3 Tuntas 6 Bagus Cahyo Wibowo 2 TidakTuntas 7 Cahyo Andry Gunawan 4 Tuntas 8 Cindy Amelia 4 Tuntas 9 Cindy Lisa Susanti 5 Tuntas

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 5 Tuntas 11 Dita Pamungkas 3 Tuntas 12 Dwi Adrifi Paramita 3 Tuntas 13 Dwi Cahyaningrum 4 Tuntas 14 Dwi Kurniawan 4 Tuntas 15 Dwi Safitri 4 Tuntas 16 Dylan Hidaytama Irsadanar 3 Tuntas 17 Faiz Arqhan 5 Tuntas 18 Fatma Novianti 3 Tuntas 19 Febry Handayani 2 TidakTuntas

20 Fitri Nur Annisa 5 Tuntas 21 Fitirias Yunitasari 3 Tuntas 22 Galang Prasetyatama 3 Tuntas 23 Ida Jahidatul Falah 5 Tuntas 24 Iffah Nur Hanifah 4 Tuntas 25 Idana Mala Haira 4 Tuntas 26 Inditria Nur Imani 5 Tuntas 27 Krisna Wijyanto 4 Tuntas 28 Laurentia Jovita Jasmine 5 Tuntas 29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 3 Tuntas 30 Yogi Krido Kurniawan 5 Tuntas 31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 5 Tuntas 32 Yohanes Purnomo 4 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

129

Lampiran 12

Hasil Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran Siklus I

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Aspek yang Diamati Jawaban Jumlah Presebtase

A. Penerapan Teknik Jigsaw dalam pembelajaran

1 Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks dengan teknik Jigsaw.

Sangat Setuju 27 84,375%

Setuju 5 15,625%

Netral

Kurang Setuju

2 Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik Jigsaw. Sangat Setuju 24 75%

Setuju 8 25%

Netral

Kurang Setuju

3 Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru

berkaitan dengan penerapan teknik Jigsaw.

Sangat Setuju 23 71,875%

Setuju 9 28,125%

Netral

Kurang Setuju

4 Saya merasa bisa menulis teks prosedur kompleks dengan

mudah dengan diterapkannya teknik Jigsaw.

Sangat Setuju 24 75%

Setuju 8 25%

Netral

Kurang Setuju

5 Saya mampu menulis teks prosedur kompleks dengan

bahasa baku, sesuai dengan topik dan ejaan, dan

sistematika penulisan yang benar.

Sangat Setuju 14 43,75%

Setuju 17 53,125%

Netral 1 3,125%

Kurang Setuju

B. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran

1 Saya siap dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran

yang berlangsung.

Sangat Setuju 31 96,875%

Setuju 1 3,125%

Netral

Kurang Setuju

2 Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru

mengenai materi pembelajaran dan prosedur pelaksanaan

teknik Jigsaw dalam pembelajaran.

Sangat Setuju 29 90,625%

Setuju 3 9,375%

Netral

Kurang Setuju

3 Saya aktif memberikan suatu argumen terkait topik

bahasan dalam kelompok.

Sangat Setuju 27 84,375%

Setuju 5 15,625%

Netral

Kurang Setuju

4 Saya berani bertanya mengenai hal-hal yang menurut saya

kurrang jelas.

Sangat Setuju 29 90,625%

Setuju 3 9,375%

Netral

Kurang Setuju

5 Saya mengerjakan tugas menulis teks prosedur kompleks

dengan baik.

Sangat Setuju 27 84,375%

Setuju 5 15,625%

Netral

Kurang Setuju

Kriteria skor penilaian:

a.Sangat Setuju : 4

b.Setuju : 3

c.Netral : 2

d.Kurang Setuju : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

130

Lampiran 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

135

Lampiran 14

UJI KEAKTIFAN PRETES, SIKLUS I, DAN SIKLUS II

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre Keaktifan

Keaktifan Siklus 1

Keaktifan Siklus 2

N 32 32 32

Normal Parametersa,b

Mean 2,00 3,38 3,91

Std. Deviation ,803 ,1.070 ,995

Most Extreme Differences

Absolute ,206 ,220 ,208

Positive ,206 ,182 ,162

Negative -,206 -,220 -,208

Kolmogorov-Smirnov Z 1,165 1,247 1,176

Asymp. Sig. (2-tailed) ,132 ,089 ,126

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre Menulis

Menulis Siklus 1

Menulis Siklus 2

N 32 32 32

Normal Parametersa,b

Mean 68,8125 77,5625 86,9688

Std. Deviation 7,59642 5,62218 8,33370

Most Extreme Differences

Absolute ,122 ,223 ,227

Positive ,122 ,126 ,109

Negative -,113 -,223 -,227

Kolmogorov-Smirnov Z ,688 1,259 1,284

Asymp. Sig. (2-tailed) ,731 ,084 ,074

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

136

2. Uji Paired Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre Keaktifan 2,00 32 ,803 ,142

Keaktifan Siklus 1 3,38 32 ,1.070 ,189

Pair 2 Pre Keaktifan 2,00 32 ,803 ,142

Keaktifan Siklus 2 3,91 32 ,995 ,176

Pair 3 Keaktifan Siklus 1 3,38 32 ,1.070 ,189

Keaktifan Siklus 2 3,91 32 ,995 ,176

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre Keaktifan & Keaktifan Siklus 1

32 ,751 ,000

Pair 2 Pre Keaktifan & Keaktifan Siklus 2

32 ,524 ,002

Pair 3 Keaktifan Siklus 1 & Keaktifan Siklus 2

32 ,549 ,001

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Pre Keaktifan - Keaktifan Siklus 1

-1,375 ,707 ,125 -1,630 -1,37208 -11,000 31 ,000

Pair 2

Pre Keaktifan - Keaktifan Siklus 2

-1,906 ,893 ,158 -1,584 -1,77180 -12,076 31 ,000

Pair 3

Keaktifan Siklus 1 - Keaktifan Siklus 2

-,531 ,983 ,174 -,177 -,15735 -3,056 31 ,005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

137

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre Menulis 68,8125 32 7,59642 1,34287

Menulis Siklus 1 77,5625 32 5,62218 ,99387

Pair 2 Pre Menulis 68,8125 32 7,59642 1,34287

Menulis Siklus 2 86,9688 32 8,33370 1,47320

Pair 3 Menulis Siklus 1 77,5625 32 5,62218 ,99387

Menulis Siklus 2 86,9688 32 8,33370 1,47320

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre Menulis & Menulis Siklus 1 32 ,577 ,001

Pair 2 Pre Menulis & Menulis Siklus 2 32 ,582 ,000

Pair 3 Menulis Siklus 1 & Menulis Siklus 2

32 ,586 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Pre Menulis - Menulis Siklus 1

-8,75000 6,32456 1,11803 -11,03025

-6,46975 -7,826 31 ,000

Pair 2

Pre Menulis - Menulis Siklus 2

-18,15625

7,30934 1,29212 -20,79155

-15,52095

-14,052

31 ,000

Pair 3

Menulis Siklus 1 - Menulis Siklus 2

- 9,40625

6,79592 1,20136 -6,956066

-6,95606 -7,830 31 ,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan teknik jigsaw dapat

138

BIODATA PENULIS

Nency Putri Damayanti lahir di Ermera, 25 Juli 1992. Penulis

masuk Sekolah Dasar di SD Sukoharjo Ngaglik Sleman

Yogyakarta tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun

2006 terdaftar sebagai siswa SMP Negeri 3 Ngaglik Sleman

Yogyakarta. Tahun 2008 melanjutkan studi ke SMA Negeri 2

Ngaglik Sleman Yogyakarta dan lulus pada tahun 2010. Tahun

2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Teknik Informatika

(TI) di Universitas PGRI Yogyakarta selama 1 tahun. Tahun

2011 penulis pindah dan terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa, dan

Sastra Indonesia (PBSI) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hingga saat

ini. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Peningkatan Kekatifan dan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Komppleks Menggunakan Teknik Jigsaw Pda Siswa Kelas

X IIS 1 Semester 2 SMA Ngeri 2Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran

2014/2015. Skripsi ini disusun sebagai syarat yang harus ditempuh untuk

mendapatkan gelar sarjana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI