PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was...

211
EVALUASI KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI DAN DEPARTEMEN PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH LABA KOTOR Studi Kasus pada PT. Madu Baru Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Visensia Paschalina Ossot NIM : 051334016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

EVALUASI KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI DAN DEPARTEMEN PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH LABA

KOTOR

Studi Kasus pada PT. Madu Baru Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Visensia Paschalina Ossot

NIM : 051334016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk Tuhan Yesus, Bunda

Maria, Malaikat kecilku, bapa tercinta STEFANUS YULIO OSSOT

dan mama tersayang ALBINA IMAN, kakakku tercinta

CHRISTIANI KURNIAWATI OSMANTI , untuk adik-adikku yang

sungguh aku kasihi AGUSTINUS KAYETANUS OSSOT ; IRENIUS

MARIANO OSSOT ; MARIA STEPHANI NOVELIA OSMANTI , dan

untuk Nana ge HERIBERTUS PRAYONO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

v

MOTTO

Jangan berusaha menjadi lebih besar dari

dirimu yang sebenarnya.

Lebih bijaksana bersikap rendah hati dan

berserah dengan sepenuh hati, dari pada

berkeras kepala tetapi akhirnya hancur

bila mendapat kesulitan.

Belajarlah dari pengalaman hidup karena

pengalaman hidup yang pernah kamu alami

akan menjadi penopang langkah hidupmu

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 Juni 2009

Visensia Paschalina Ossot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Visensia Paschalina Ossot Nomor Mahasiswa : 051334016 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Evaluasi Kinerja Departemen Produksi dan Depertemen Pemasaran dengan Menggunakan Analisis Selisih Laba Kotor beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 17 Juli 2009 Yang menyatakan

Visensia Paschalina Ossot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

Maria, serta Malaikat Kecilku yang telah membimbing dan menguatkan penulis

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul EVALUASI KINERJA DEPARTEMEN

PRODUKSI DAN DEPARTEMEN PEMASARAN DENGAN

MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH LABA KOTOR, studi kasus pada

PT. Madu Baru Yogyakarta. Adapun tujuan dari penulisan skipsi ini adalah untuk

memenuhi syarat meraih gelar sarjana Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan,

bimbingan dan bantuan baik materiil maupun moriil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati , penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

viii

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku ketua program studi

Pendidikan Akuntansi dan dosen penguji skripsi atas segala arahan dan

bimbingan yang sudah diberikan kepada penulis.

4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji skripsi atas

segala arahan dan bimbingan yang sudah diberikan kepada penulis.

5. Bapak Drs. F.X.Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang

dengan sabar memberikan arahan, bimbingan serta bantuan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapa & mama untuk segala dukungan, doa dan bimbingan yang telah

membuat penulis merasa semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Kakakku yang termanis (Christiani Kurniawati Osmanti) dan adik-adikku

yang tersayang (Agustinus Kayetanus Ossot, Irenius Mariano Ossot, Maria

Stephani Novelia Osmanti) untuk segala hiburan, canda dan tawa yang selalu

menguatkan hati penulis.

8. Ka Heri untuk segala hiburan dan candanya yang membuat penulis selalu bisa

tertawa dan tersenyum.

9. Untuk seluruh keluarga besarku atas segala dukungan dan doa yang sudah

diberikan kepada penulis.

10. Untuk teman-teman kos Narada 14 B ( Indah Sari Kencono Putri, Agnes

Dwijayanti Ningrum, Ignasia Sely Soaputty, Lucia Rahayu Dwi Hastuti,

Christina Ida Fitriani, Theresia Septi Wulandari, Francisca Indra Triana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

ix

Puspitasari, Christina Dely Soaputty) atas segala kebersamaan yang kita lalui

selama ini.

11. Untuk warga arimbi 10, Un, Elen, Fat, Ira, Eren, ka Olin, ka Kris, ka Anchis,

ka Eja, ka Nanek, Ocin, Nenak, dan semua sahabat-sahabatku atas segala

dukungan dan kebersamaan yang sudah kita lalui bersama.

12. Untuk Amang Gode dan Amang Adi atas segala bantuan yang sudah

diberikan kepada penulis.

13. Untuk teman-teman PAK angkatan 2005 atas segala dukungan dan bantuan

yang sudah diberikan kepada penulis.

14. Untuk teman-teman Mitra perpustakaan USD atas dukungan yang diberikan

kepada penulis.

15. Untuk semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun agar skripsi ini bisa

lebih berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis,

Visensia Paschalina Ossot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

x

ABSTRAK

EVALUASI KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI DAN DEPARTEMEN PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH LABA

KOTOR

Studi Kasus pada PT. Madu Baru Yogyakarta Visensia Paschalina Ossot

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) kinerja departemen produksi pada PT. Madu Baru Yogyakarta selama tahun 2004 – 2008, (2) kinerja departemen pemasaran pada PT. Madu Baru Yogyakarta selama tahun 2004 – 2008. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan di PT. Madu Baru Yogyakarta Padokan Tirtonirmolo Kasihan, Bantul Yogyakarta, 55181 bulan Maret sampai April 2009.

Teknik pengumpulan data dengan wawancara, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis selisih laba kotor. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah analisis selisih harga pokok penjualan, sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua adalah analisis selisih penjualan.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) kinerja departemen produksi pada tahun 2004 – 2008 menurun atau buruk. Hal ini ditunjukkan oleh adanya selisih harga-harga pokok penjualan yang merugikan. (2) kinerja departemen pemasaran berdasarkan selisih harga jual pada tahun 2004 dan tahun 2007 menurun atau buruk. Hal ini ditunjukkan oleh adanya selisih harga penjualan yang merugikan. Sedangkan kinerja departemen pemasaran pada tahun 2005, 2006 dan 2008 berdasarkan selisih harga jual meningkat atau baik. Hal ini ditunjukkan oleh adanya selisih harga jual yang menguntungkan. Kinerja depertemen pemasaran berdasarkan selisih kuantitas bersih pada tahun 2004 – 2008 secara umum meningkat atau baik. Hal ini ditunjukkan oleh adanya selisih kuantitas bersih yang menguntungkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

xi

ABSTRACT

PERFORMANCE EVALUATION OF PRODUCTION AND MARKETING DEPARTMENT BY APPLYING ANALYSIS OF GROSS VARIANCE

A Case Study in PT. Madu Baru Yogyakarta

Visensia Paschalina Ossot Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The purpose of this research is to know: (1) performance of production department of PT. Madu Baru Yogyakarta from 2004 until 2008, (2) performance of marketing department of PT. Madu Baru Yogyakarta from 2004 until 2008. The research is a case study which took place in PT. Madu Baru Yogyakarta Padokan Tirtonirmolo Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55181 from March until April 2009.

The technique of collecting data is done through interview, while the technique of analyzing data is analysis of gross variance. The technique of analyzing data which is used in order to answer the first problem is the analysis of cost-selling price variance, while the second problem formulation is answered by using the analysis of selling cost variance.

According to the output of data analysis, the conclusions are: (1) the performance of production department in 2004-2008 was bad. This is indicated by the lost in cost prices variance. (2) According to selling price variance in 2004, the performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the performance of marketing department in 2004 was bad, its performance in 2005, 2006, and 2008 was increasing. The performance of marketing department in 2004-2008 on net quantity variance was generally good or increasing. This is indicated by the net quantity variance which is profitable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

ABSTRACT....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Batasan Masalah .................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

E. Manfaat penelitian.................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 6

A. Anggaran Laba Kotor............................................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

xiii

1. Pengertian Anggaran Laba Kotor..................................................... 6

2. Kegunaan Anggaran Laba Kotor ..................................................... 9

3. Hubungan Anggaran Laba Kotor dengan Manajemen..................... 10

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan

Anggaran Laba kotor ....................................................................... 10

B. Analisis Selisih Laba Kotor ................................................................... 13

1. Pengertian Analisis Selisih Laba Kotor ........................................... 13

2. Teknik Analisis Selisih Laba Kotor ................................................. 17

C. Manfaat Analisis Selisih Laba Kotor ..................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 33

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 33

C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 33

D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 34

E. Teknik Analisis Data.............................................................................. 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 43

A. Sejarah Perusahaan ................................................................................ 43

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ......................................................... 46

C. Lokasi Perusahaan.................................................................................. 47

D. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................ 47

E. Produksi .............................................................................................. 59

F. Personalia .............................................................................................. 65

G. Pemasaran dan Distribusi ...................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

xiv

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 69

A. Deskripsi Data........................................................................................ 69

B. Analisis Data .......................................................................................... 69

1. Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2004 ......................................... 70

2. Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2005 ......................................... 78

3. Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2006 ......................................... 85

4. Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2007 ......................................... 93

5. Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2008 ......................................... 100

C. PEMBAHASAN .................................................................................... 110

1. Evaluasi Kinerja Departemen Produksi Berdasarkan Selisih Harga

HPP .................................................................................................. 110

2. Evaluasi Kinerja Departemen Pemasaran ....................................... 117

a. Berdasarkan Selisih Harga Jual............................................ 117

b. Berdasarkan Selisih Kuantitas Penjualan............................. 126

c. Berdasarkan Selisih Kuantitas HPP ..................................... 135

BAB VI KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 145

B. Keterbatasan .......................................................................................... 146

C. Saran ...................................................................................................... 146

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Rangkuman Analisis Selisih Laba Kotor .......................................... 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Analisis Selisih Laba Kotor ............................................... 29

Gambar 5.1. Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2004 ..................................... 77

Gambar 5.2 Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2005 ...................................... 84

Gambar 5.3 Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2006 ...................................... 92

Gambar 5.4 Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2007 ...................................... 99

Gambar 5.5 Analisis Selisih Laba Kotor Tahun 2008 ....................................... 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ..................................................................... 150

Lampiran 2 Data Analisis Laba Kotor ............................................................... 162

Lampiran 3 Perhitungan Realisasi Laba Kotor .................................................. 165

Lampiran 4 Analisis Selisih Laba Kotor............................................................ 168

Lampiran 5 Permohonan Izin Penelitian............................................................ 188

Lampiran 6 Surat Keterangan dari Perusahaan ................................................. 189

Lampiran 7 Pernyataan telah melakukan penelitian .......................................... 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia dewasa ini semakin meningkatkan persaingan

antar perusahaan dalam memperebutkan pangsa pasar. Persaingan tersebut

semakin menuntut manajemen untuk tetap survive dan bahkan harus mampu

meningkatkan perolehan pendapatan dan laba yang setinggi-tingginya. Agar

tujuan tersebut tercapai, maka pihak perusahaan harus melakukan fungsi

manajemen dengan baik. Salah satu fungsi manjemen adalah perencanaan.

Perencanaan merupakan proses menetapkan tujuan yang akan dicapai di

masa yang akan datang dan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk

mencapai tujuan tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mancapai

tujuan tidak semata-mata ditentukan oleh ada atau tidak adanya rencana.

Faktor-faktor penentu lainnya adalah kemampuan manajemen dalam

mengelola dan memanfaatkan kesempatan di masa yang akan datang. Oleh

karena itu, pihak manajemen perusahaan harus mampu memberdayakan

potensi untuk merealisasikan rencana-rencananya.

Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

laba (profit oriented). Laba merupakan elemen yang sangat penting bagi

perusahaan karena dengan laba dapat diketahui kinerja perusahaan

khususnya pihak manajemen dalam mendayagunakan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya. Besarnya laba perusahaan dapat diperhitungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

2

dengan membandingkan secara layak antara semua pendapatan atau

penerimaan dengan semua biaya yang terjadi selama satu periode akuntansi

(matching principle).

Setiap perusahaan sudah pasti menginginkan perolehan laba yang

optimal. Jumlah perolehan laba yang ingin dicapai oleh perusahaan biasanya

disajikan dalam sebuah anggaran yaitu anggaran laba atau perencanaan laba.

Perencanaan laba akan memudahkan manajemen dalam mengarahkan semua

kegiatan perusahaan dan menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan

efisien.

Laba kotor merupakan salah satu bagian dari perencanaan laba.

Perencanaan laba kotor dapat berupa laba kotor yang dianggarkan atau laba

kotor periode sebelumnya. Meskipun manajemen telah melakukan

perencanaan laba kotor dengan baik, umumnya pihak manajemen akan

menemukan penyimpangan antara anggaran laba kotor dengan realisasi laba

kotor pada periode tersebut. Penyimpangan ini perlu dianalisis penyebabnya.

Satu teknik yang sangat membantu untuk dapat menjelaskan sebab-sebab

terjadinya penyimpangan tersebut adalah analisis selisih laba kotor. Yang

dimaksudkan dengan analisis selisih laba kotor adalah memecah-mecah atau

membagi menjadi bagian-bagian atau elemen-elemen yang lebih kecil

dengan tujuan untuk menentukan penyebab penyimpangan laba kotor dan

untuk mengetahui hubungan antara elemen-elemen tersebut. Analisis laba

kotor bermanfaat untuk mengetahui kinerja perusahaan, khususnya

departemen pemasaran dan departemen produksi dengan membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

3

antara laba kotor yang dicapai dan laba kotor yang dianggarkan atau standar.

Apabila perusahaan menyusun anggaran atau standar laba kotor, maka

analisis laba kotor dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba

kotor yang dicapai pada periode berjalan dan laba kotor periode sebelumnya.

Perbedaan atau selisih laba kotor periode yang berjalan dan periode

sebelumnya menunjukkan adanya perbedaaan kinerja perusahaan antara dua

periode tersebut. Selisih atau perbedaan laba kotor antara yang dicapai

dengan yang dianggarkan atau standar disebabkan adanya selisih hasil

penjualan atau selisih harga pokok penjualan atau keduanya. Oleh karena

itu, selisih laba kotor menjadi tanggung jawab baik departemen pemasaran

maupun departemen produksi. Berdasarkan latar belakang masalah diatas,

penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Evaluasi

Kinerja Departemen Produksi Dan Departemen Pemasaran Dengan

Menggunakan Analisis Selisih Laba Kotor”

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis bermaksud menganalisis laba kotor

berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan sejak tahun 2003 sampai

dengan tahun 2008. Analisis laba kotor mencakup kinerja departemen

produksi dan departemen pemasaran pada PT. Madu BaruYogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

4

1. Bagaimanakah kinerja departemen produksi PT. Madu Baru pada tahun

2004 sampai tahun 2008 ?

2. Bagaimanakah kinerja depertemen pemasaran PT. Madu Baru pada

tahun 2004 sampai tahun 2008 ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kinerja departemen produksi pada PT. Madu Baru

selama tahun 2004 – 2008.

2. Untuk mengetahui kinerja departemen pemasaran pada PT. Madu Baru

selama tahun 2004 – 2008.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran titik-titik

kelemahan dari kinerja perusahaan pada periode tersebut kepada pihak

manajemen. Dengan demikian, pihak manajemen akan mampu untuk

menguraikan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk

mengoreksi situasi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar bagi para

mahasiswa khususnya yang tertarik untuk mempelajari akuntansi biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

5

dan akuntansi manajemen dan untuk menambah literatur pada

perpustakaan.

3. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis dan

memberikan pengalaman nyata kepada penulis mengenai kenyataan

yang benar-benar terjadi di dalam perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ANGGARAN LABA KOTOR

1. Pengertian Anggaran Laba Kotor

a. Pengertian Anggaran

Anggaran atau sering disebut juga dengan budget merupakan

salah satu cara untuk melakukan pengendalian dalam suatu perusahaan.

Pengendalian ini disebut pengendalian anggaran yaitu penguasaan atau

memimpin suatu perusahaan dengan suatu anggaran.

1) Menurut Munandar

Anggaran (budget) adalah rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang (Munandar, 1986 : 1).

2) Menurut Ahyari

Anggaran adalah perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan di dalam unit kuantitatif (moneter) (Ahyari, 1998 : 15).

3) Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri

Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan (Gunawan. A dan Marwan. A , 1992 : 6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

7

4) Menurut Polemi dan James A. dalam bukunya “ Cost Accounting

II”

The budget is quantitative expression of management objectives and a tool used to analyze progress toward those objective. An effective budget should be properly coordinated with management and accounting system. Budgets may be short-term (1 year or less) or long term (greater than 1 year) (Polimeni and James A, 1984 : 1).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa anggaran (budget) adalah sebuah rencana yang bersifat

kuantitatif dan diukur dalam unit moneter untuk jangka waktu tertentu

dimasa datang sebagai bentuk tanggung jawab manajemen dalam

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.

b. Pengertian Laba Kotor

Selisih antara pendapatan dan biaya dalam suatu periode tertentu

merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan

selama periode tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya,

maka perusahaan akan memperoleh laba. Sebaliknya, apabila biaya

lebih besar daripada pendapatan maka perusahaan akan menderita

kerugian. Atau dengan kata lain laba adalah selisih lebih pendapatan

diatas biaya, sedangkan rugi adalah selisih lebih biaya diatas

pendapatan.

Adapun yang dimaksudkan dengan laba kotor menurut Ralph S

Polimeni dan James A Cashin (1984 : 116), laba kotor adalah total

penjualan (sales) dikurangi harga pokok penjualan (Cost of good

sold). Sedangkan menurut Matz dan Usry (1990 : 205), laba kotor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

8

adalah perbedaan atau selisih antara harga pokok penjualan dengan

hasil penjualan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa laba kotor merupakan perbedaan atau selisih antara

hasil penjualan dengan harga pokok penjualan. Dari defenisi tersebut

dapat diketahui elemen-elemen yang membentuk laba kotor yaitu

elemen penjualan dan elemen harga pokok penjualan. Yang

dimaksudkan dengan penjualan adalah usaha meyakinkan gagasan

kepada orang lain agar mereka mau melakukan sesuatu. Jadi inti dari

kegiatan penjualan adalah membujuk atau meyakinkan orang lain agar

mau membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan yang dimaksudkan

dengan harga pokok penjualan adalah pengorbanan sumber ekonomis

yang di ukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh

aktiva atau secara tidak langsung untuk memperoleh penghasilan.

c. Pengertian Anggaran Laba kotor

Setiap perusahaan tentunya membuat anggaran laba kotor untuk

jangka waktu tertentu. Anggaran laba kotor adalah laba kotor yang

diharapkan dapat dicapai pada periode anggaran atau periode akuntansi

tertentu (Supriyono, 2000 : 170). Besarnya anggaran laba kotor dapat

dihitung dengan menselisihkan anggaran penjualan dengan anggaran

harga pokok penjualan pada periode yang bersangkutan. Besarnya

anggaran penjualan ditentukan oleh dua hal yaitu harga jual/satuan dan

kuantitas atau volume penjualan. Perubahan penjualan bisa

mempengaruhi laba kotor. Perubahan penjualan ini dipengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

9

perubahan harga jual dan kuantitas produk yang di jual. Keadaan ini

bisa di lihat dari perbandingan antara penjualan periode sebelumnya

atau disebut juga penjualan yang dianggarkan dengan penjualan saat ini

atau penjualan yang terealisasi. Anggaran harga pokok penjualan

ditentukan oleh dua elemen yaitu harga pokok penjualan setiap satuan

produk dan kuantitas atau volume penjualan.

2. Kegunaan Anggaran Laba Kotor

Anggaran laba kotor merupakan bagian dari anggaran laba

perusahaan sehingga dapat digunakan dalam merencanakan pengendalian

perusahaan. Adapun manfaat dari anggaran laba kotor yaitu :

a. Sebagai pedoman kerja

Anggaran laba kotor dapat digunakan sebagai pedoman kerja dan

memberikan arah sekaligus memberikan target-target yang harus

dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.

b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Anggaran laba kotor dapat digunakan sebagai alat pengkoordinasian

kerja agar semua bagian di dalam perusahaan dapat saling menunjang

dan saling bekerja sama dengan baik untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan.

c. Sebagai alat pengawasan kerja

Anggaran laba kotor dapat digunakan sebagai tolak ukur, sebagai alat

pembanding untuk menilai (evaluasi) kegiatan perusahaan. Dengan

membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran laba kotor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

10

dengan apa yang telah direalisasikan perusahaan, maka dapatlah di nilai

apakah perusahaan telah sukses berkerja atau kurang sukses bekerja.

3. Hubungan Anggaran Laba Kotor dengan Manajemen

Secara sederhana, manajemen dapat diartikan sebagai suatu ilmu

dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), pengarahan dan pembimbingan (directing),

pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan

(controlling) terhadap orang-orang dan barang-barang untuk mencapai

tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Sedangkan manfaat dari anggaran laba kotor seperti yang telah

dikemukakan di atas adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat

pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja. Bila dikaitkan

dengan fungsi manajemen, manfaat anggaran laba kotor juga sudah

tergabung dalam fungsi manajemen sehingga dapat dikatakan bahwa

anggaran laba kotor memiliki hubungan yang erat dengan manajemen.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Laba Kotor

Suatu anggaran laba kotor dapat berfungsi dengan baik apabila

semua komponen-komponen yang membentuknya dapat ditaksir secara

akurat. Untuk melakukan penaksiran secara akurat diperlukan berbagai

data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus

dipertimbangkan dalam menyusun anggaran laba kotor. Faktor-faktor

tersebut dapat digolongkan menjadi dua macam, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

11

a. Faktor-faktor intern

Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor intern adalah informasi dan

pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Faktor-faktor

tersebut antara laian :

1) Penjualan tahun-tahun lalu.

2) Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah

harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan

saluran distribusi dan sebagainya.

3) Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

4) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan yang berhubungan dengan

kualitas dan keahlian.

5) Finansial yang dimiliki perusahaan sebagai faktor yang memiliki

pengaruh yang paling dominan terhadap perencanaan yang telah

disusun oleh business manager yang meliputi sumber modal kerja,

return yang dikehendaki dari investasi dan tingkat perputaran yang

dikehendaki.

6) Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.

7) Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan tentang pelaksanaan

fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, bidang

produksi, bidang pembelanjaan, bidang administrasi maupun bidan

personalia.

Faktor-faktor intern ini sering disebut sebagai faktor yang dapat

dikendalikan (controllabel) sehingga perusahaan bisa menyesuiakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

12

dan mengendalikan faktor-faktor ini agar sesuai dengan yang

diinginkan perusahaan di masa yang akan datang.

b. Faktor-faktor ekstern

Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor ekstern adalah data, informasi

dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi memiliki

pengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara

lain :

1) Keadaan persaingan

2) Tingkat pertumbuhan penduduk

3) Tingkat penghasilan masyarakat

4) Tingkat pendidikan masyarakat

5) Tingkat penyebaran penduduk

6) Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat

7) Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik,

ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan.

8) Keadaaan ekonomi nasional maupun internasional, kemajuan

teknologi dan sebagainya.

Faktor-faktor ekstern ini sering disebut sebagai faktor-faktor

yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable ) sehingga perusahaan

tidak dapat mengendalikan dan menyesuaikan faktor-faktor tersebut

agar sesuai dengan keinginan perusahaan pada periode yang akan

datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

13

B. ANALISIS SELISIH LABA KOTOR

1. Pengertian Analisis Selisih Laba Kotor

Menurut RA Supriyono (2000:179), analisis selisih laba kotor

merupakan bagian dari analisis laba, yang dimaksud analisis selisih laba

kotor adalah memecah-mecah atau membagi menjadi bagian-bagian atau

elemen yang lebih kecil dengan tujuan untuk menentukan penyebab

penyimpangan laba kotor dan untuk mengetahui hubungan antara elemen-

elemen tersebut. Analisis laba kotor dilakukan karena terdapat

penyimpangan antara perolehan laba kotor (laba kotor sesungguhnya)

dengan anggaran laba kotor. Penyimpangan ini harus dicari penyebabnya

dengan maksud agar pihak manajemen dapat dengan segera mengambil

tindakan koreksi agar terjadi perbaikan atau perubahan pada periode

berikutnya. Sedangkan menurut Dwi Prastowo (2005 : 209) bahwa analisis

laba kotor merupakan suatu proses yang kontinyu (berkesinambungan) dan

intensif. Di dalam menganalisis perubahan laba kotor, pembandingan

dapat dilakukan antara anggaran dan realisasi untuk periode berjalan atau

antara realisasi periode berjalan dengan periode sebelumnya. Dari

beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada intinya

analisis selisih laba kotor digunakan untuk mengetahui penyebab

penyimpangan atau perubahan laba kotor dengan membandingkan antara

anggaran dan realisasi untuk periode berjalan atau antara realisasi periode

berjalan dengan periode sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

14

Penyimpangan yang terjadi antara anggaran laba kotor dengan

realisasi laba kotor disebabkan karena beberapa faktor. Menurut Munawir

(2002 : 216), penyimpangan atau perbedaan tersebut pada dasarnya

disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor penjualan dan faktor harga pokok

penjualan. Perubahan laba kotor yang terjadi karena faktor penjualan

disebabkan oleh adanya :

a. Perubahan harga jual per satuan produk

b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual atau yang

dihasilkan.

Sedangkan perubahan laba kotor yang terjadi karena faktor harga

pokok penjualan disebabkan oleh adanya :

a. Perubahan harga pokok rata-rata per satuan

b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang di jual.

RA Supriyono (2000 : 176) menyatakan bahwa penyimpangan

realisasi laba dibandingkan dengan rencana laba dapat disebabkan karena

elemen-elemen sebagai berikut :

a. Penyimpangan jumlah realisasi laba kotor dibandingkan dengan rencana laba kotor yang dipengaruhhi oleh elemen penjualan dan harga pokok penjualan.

b. Penyimpangan jumlah realisasi biaya distribusi (pemasaran) dibandingkan dengan anggaran biaya distribusi.

c. Penyimpangan jumlah realisasi biaya administrasi dan umum dibandingkan dengan anggaran biaya administrasi dan umum.

d. Penyimpangan jumlah realisasi penghasilan dan biaya di luar usaha dibandingkan dengan anggaran penghasilan dan biaya di luar usaha

e. Penyimpangan jumlah realisasi pajak atas laba (yaitu pajak penghasilan atas laba perusahaan) dibandingkan dengan anggaran pajak atas laba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

15

Sedangkan menurut Abas Kartadinata (2000 : 226), faktor yang

mungkin dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan atau perbedaaan

dalam laba kotor adalah :

a. Price variance atau selisih harga, baik pada tingkat harga jual maupun pada tingkat biaya.

b. Volume variance atau selisih volume yang disebabkan karena jumlah unit yang sebenarnya terjual lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penjualan yang diperkirakan.

c. Mix variance atau selisih komposisi yang disebabkan karena komposisi produk – produk yang dijual tidak sama dengan komposisi yang diperkirakan.

Analisis laba kotor bisa dilakukan dengan cara membandingkan

dua laporan rugi laba suatu perusahaan dari laba kotor yang telah

direncanakan atau dianggarkan dengan laba kotor yang terealisasi pada

periode yang bersangkutan. Dari perbandingan tersebut, mungkin akan

diperoleh hasil yang kurang berarti yang disebabkan laporan rugi laba

tersebut tidak memuat informasi atau data yang jelas tanpa mengadakan

analisa lebih lanjut. Informasi tersebut misalnya (Munawir, 2002 : 217) :

a. Apa sebabnya penjualan berubah ? 1) Berapa perubahan penjualan yang disebabkan oleh perubahan

kuantitas barang yang dijual ? 2) Berapa perubahan penjualan yang disebabkan oleh perubahan

harga produk jual itu ? b. Apa sebabnya harga pokok penjualan berubah ?

1) Berapa perubahan harga pokok penjualan yang disebabkan oleh perubahan kuantitas barang yang di jual ?

2) Berapa perubahan harga pokok penjualan yang disebabkan perubahan biaya atau harga pokok per satuan ?

Perubahan laba kotor yang disebabkan oleh perubahan harga jual

tidak dapat diidentifikasikan secara jelas karena harga jual berhubungan

dengan pihak ekstern perusahaan. Dengan demikian, dapat diketahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

16

bahwa harga jual dipengaruhi oleh keadaan pasar. Perubahan laba kotor

yang disebabkan oleh perubahan kuantitas barang yang di jual

berhubungan langsung dengan bagian penjualan atau bagian pemasaran,

sehingga tanggung jawab perubahan laba kotor berada pada departemen

pemasaran. Adanya perubahan laba kotor yang dicapai yang disebabkan

karena faktor penjualan akan menunjukkan kinerja dari departemen

pemasaran. Apabila perusahaan mengalami peningkatan pada harga

maupun volume penjualan yang menyebabkan peningkatan pada perolehan

laba kotor, maka dapat dikatakan bahwa kinerja departemen pemasaran

untuk periode yang bersangkutan baik atau lebih efektif dari pada periode

sebelumnya.

Perubahan laba kotor yang disebabkan oleh perubahan harga dan

kuantitas harga pokok penjualan merupakan tanggung jawab departemen

produksi. Departemen ini harus memberikan penjelasan terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan selisih harga pokok

penjualan : mengapa harga-harga pokok penjualan yang sesungguhnya

lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dianggarkan ?, mengapa volume

harga pokok penjualan yang sesungguhnya lebih tinggi atau lebih rendah

dari yang dianggarkan ?, mengapa biaya produksi (biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik) yang sesungguhnya lebih

tinggi atau lebih rendah dari yang dianggarkan?

Analisis terhadap penyimpangan antara anggaran laba kotor

dengan realisasi laba kotor sangat penting untuk dilakukan. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

17

hasil analisis ini, maka pihak manajemen dapat mengambil suatu

keputusan dalam rangka memperbaiki penyimpangan tersebut. Adapun

tujuan dari analisis laba kotor ini adalah (RA Supriyono. 2000 : 175) :

a. Memberikan petunjuk kepada manajer tentang elemen apa yang menyimpang, berapa jumlah penyimpangan dan bagaimana pengaruhnya terhadap laba yang dicapai perusahaan, apa penyebab penyimpangan tersebut, pada kegiatan apa penyimpangan tersebut terjadi, siapa yang bertanggung jawab terhadap penyimpangan tersebut atau penyimpangan tersebut dapat dikendalikan oleh pusat kegiatan tertentu atau tidak.

b. Memberikan petunjuk kepada manajer untuk menyusun anggaran laba periode berikutnya, dengan investasi terhadap penyimpangan yang timbul agar dapat menilai apakah rencana laba merupakan pengukur yang baik untuk menilai atau mengevaluasi realisasi laba. Apabila ternyata rencana laba tidak tepat maka akibatnya tidak dapat dipakai sebagai alat evaluasi dan dalam menentukan rencana laba periode berikutnya harus lebih teliti.

2. Teknik Analisis Selisih Laba Kotor

Penyimpangan laba kotor merupakan selisih antara rencana atau

anggaran laba kotor dengan realisasi laba kotor. RA Supriyono (2000 :

180) menyajikan teknik-teknik untuk menghitung penyimpangan tersebut.

Adapun teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

a. Menghitung selisih laba kotor

Selisih laba kotor adalah selisih yang timbul karena perbedaan

antara realisasi laba kotor dibandingkan dengan anggaran laba kotor

untuk periode yang bersangkutan, yang dapat dihitung dengan rumus :

SLK = (PS – HpS) – (AP – A Hp)

Atau

SLK = LKS – ALK

Dimana ,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

18

SLK = Selisih laba kotor

PS = Penjualan sesungguhnya

Hp S = Harga pokok penjualan sesungguhnya

AP = Anggaran penjualan

A Hp = Anggaran harga pokok penjualan

LKS = Laba kotor sesungguhnya

ALK = Anggaran laba kotor

Sifat selisih :

Apabila, LKS > ALK, maka SLK menguntungkan (favorable)

LKS < ALK, maka SLK merugikan (unfavorable)

b. Menentukan penyebab selisih laba kotor

1) Menghitung selisih penjualan

Selisih penjualan adalah selisih yang timbul karena

perbedaan antara realisasi penjualan dibandingkan dengan

anggaran penjualan untuk periode yang bersangkutan. Selisih

penjualan dapat dihitung dengan rumus :

SP = (KS x HJS) – (KA x HJA)

Atau

SP = PS – PA

Dimana,

SP = Selisih penjualan

KS = Kuantitas atau volume penjualan sesungguhnya

HJS = Harga jual satuan sesungguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

19

KA = Kuantitas atau volume penjualan dianggarkan

HJA = Harga jual satuan dianggarkan

PS = Penjualan sesungguhnya

PA = Penjualan dianggarkan

Sifat selisih :

Apabila, PS > PA, maka SP menguntungkan (favorable)

PS < PA, maka SP merugikan (unfavorable)

Selanjutnya, selisih penjualan dianalisis penyebabnya ke dalam dua

macam selisih, yaitu :

a) Selisih Harga Jual (Sales Price Variance)

Selisih harga jual adalah selisih penjualan yang

ditimbulkan oleh perbedaaan antara harga jual sesungguhnya

atau realisasi harga jual dibandingkan dengan harga jual yang

dianggarkan. Apabila harga jual sesungguhnya lebih besar

dibandingkan dengan harga jual yang dianggarkan, maka

selisih harga jual sifatnya menguntungkan. Sedangkan apabila

harga jual sesungguhnya lebih kecil dibandingkan dengan

harga jual yang dianggarkan, maka selisih harga jual sifatnya

merugikan.

SHJ = (KS x HJS) – (KS x HJA)

= KS (HJS – HJA)

Dimana,

SHJ = Selisih harga jual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

20

KS = Kuantitas atau volume penjualan

sesungguhnya

HJS = Harga jual satuan sesungguhnya

HJA = Harga jual satuan dianggarkan

Sifat selisih :

Apabila, HJS > HJA, maka SHJ menguntungkan

(favorable)

HJS < HJA, maka SHJ merugikan

(unfavorable)

b) Selisih Kuantitas atau Volume Penjualan (Sales Quantity or

Volume Variance)

Selisih kuantitas penjualan adalah selisih penjualan

penjualan yang disebabkan perbedaan antara kuantitas

penjualan sesungguhnya atau volume penjualan sesungguhnya

dibandingkan dengan kuantitas penjualan yang dianggarkan.

Apabila kuantitas penjualan sesungguhnya lebih besar

dibandingkan kuantitas penjualan yang dianggarkan maka

selisih kuantitas penjualan sifatnya menguntungkan. Sedangkan

apabila kuantitas penjualan sesungguhnya lebih kecil

dibandingkan dengan kuantitas penjualan yang dianggarkan

maka sifat selisih merugikan. Selisih kuantitas penjualan dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

SKP = (KS x HJA) – (KA x HJA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

21

= (KS – KA) HJA

Dimana :

SKP = Selisih kuantitas penjualan atanu selisih

volume penjualan

KS = Kuantitas atau volume penjualan

sesungguhnya

KA = Kuantitas atau volume penjualan

dianggarkan

HJA = Harga jual satuan menurut anggaran

Sifat selisih :

Apabila, KS > KA, selisih menguntungkan (favorable)

KS < KA, selisih merugikan (unfavorable)

c. Menghitung selisih harga pokok penjualan

Selisih harga pokok penjualan adalah selisih yang timbul

karena perbedaan harga pokok penjualan yang sesungguhnya

(realisasi) dibandingkan dengan harga pokok penjualan yang

direncanakan atau dianggarkan atau standar atau periode sebelumnya.

Selisih harga pokok penjualan dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

SHp = (KS x H Hp S) – (KA x H Hp A)

= Hp S – Hp A

Dimana,

SHp = Selisih harga pokok penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

22

KS = Kuantitas atau volume penjualan sesungguhnya

H Hp S = Harga harga pokok penjualan satuan yang

sesungguhnya

KA = Kuantitas atau volume penjualan dianggarkan

H Hp A = Harga pokok penjualan per satuan dianggarkan

Hp S = Harga pokok penjualan sesungguhnya

Hp A = Harga pokok penjualan dianggarkan

Sifat selisih :

Apabila, Hp S > Hp A, maka S Hp merugikan (unfavorable)

Hp S < Hp A, maka S Hp menguntungkan (favorable)

Selanjutnya selisih harga pokok penjualan dianalisa penyebabnya ke

dalam dua macam selisih, yaitu :

1) Selisih Harga-harga Pokok Penjualan (Cost of Sales Price

Variance)

Selisih harga-harga pokok penjualan adalah selisih harga

pokok penjualan yang disebabkan karena perbedaan antara harga-

harga pokok penjualan sesungguhnya dengan harga-harga pokok

penjualan yang dianggarkan atau standar atau periode sebelumnya.

Apabila harga-harga pokok penjualan sesungguhnya lebih

besar dibandingkan dengan dengan harga-harga pokok penjualan

yang dianggarkan, maka selisihnya sifatnya merugikan. Apabila

harga-harga pokok penjualan sesungguhnya lebih kecil

dibandingkan dengan harga-harga penjualan dianggarkan maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

23

selisihnya menguntungkan. Selisih harga-harga pokok penjualan

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

SHHp = (KS x HHp S) – (KS x HHp A)

= KS (HHp S – HHp A)

Dimana,

SHHp = Selisih harga-harga pokok penjualan

KS = Kuantitas atau volume penjualan

sesungguhnya

HHp S = Harga-harga pokok penjualan per satuan

sesungguhnya

HHP A = Harga-harga pokok penjualan per satuan

dianggarkan

Sifat selisih :

Apabila HHp S > HHp A, maka S Hp merugikan

(unfavorable)

HHp S < HHp A, maka S Hp menguntungkan

(favorable)

2) Selisih Kuantitas atau Volume Harga Pokok Penjualan (Cost of

Sales Quantity on Volume Variance)

Selisih kuantitas harga-harga pokok penjualan adalah selisih

harga pokok penjualan yang disebabkan karena adanya perbedaan

antara kuantitas atau volume penjualan sesungguhnya

dibandingkan dengan kuantitas atau volume penjualan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

24

direncanakan atau dianggarkan atau standar atau periode

sebelumnya.

Sifat selisih kuantitas penjualan akan selalu berlawanan

dengan sifat selisih kuantitas harga pokok penjualan, apabila selisih

kuantitas penjualan merugikan maka selisih kuantitas harga pokok

penjualan menguntungkan, apabila selisih kuantitas penjualan

menguntungkan maka selisih kuantitas harga pokok penjualan

merugikan.

Dalam menghitung selisih kuantitas harga pokok penjualan,

apabila kuantitas penjualan yang sesungguhnya lebih besar

dibandingkan dengan kuantitas penjualan yang dianggarkan maka

sifat selisihnya merugikan, sedangkan apabila kuantitas penjualan

sesungguhnya lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas penjualan

yang dianggarkan maka sifat selisihnya menguntungkan. Selisih

kuantitas harga pokok penjualan dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

SKHp = (KS x HHp A) – (KA x HHp A)

= (KS – KA) HHp A

Dimana :

SKHp = Selisih kuantitas atau volume harga pokok

penjualan

KS = Kuantitas penjualan sesungguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

25

HHp A = Harga-harga pokok penjualan per satuan

dianggarkan, atau standar, atau periode

sebelumnya

KA = Kuantitas penjualan dianggarkan.

Sifat selisih :

Apabila, KS > KA, maka SKHp merugikan (unfavorable)

KS < KA, maka SKHp menguntungkan

(favorable)

d. Menghitung selisih Kuantitas atau volume Bersih (Net Quantity or

Volume Variance)

Selisih kuantitas bersih dapat dihitung dengan

menjumlahkan selisih kuantitas penjualan dengan selisih kuantitas

harga pokok penjualan.

Apabila perusahaan menjual barang dagangan atau produk

lebih dari satu macam, selisih kuantitas bersih dapat dianalisa lebih

lanjut ke dalam dua penyebab selisih, yaitu:

1) Selisih Komposisi Penjualan

Selisih komposisi penjualan adalah selisih yang

timbulnya disebabkan perbedaan antara laba kotor pada

komposisi sesungguhnya dibandingkan dengan laba kotor pada

komposisi yang dianggarkan.

Apabila laba kotor pada komposisi sesungguhnya lebih

besar dibandingkan dengan laba kotor pada komposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

26

dianggarkan, maka sifat selisih menguntungkan. Apabila laba

kotor pada komposisi sesungguhnya lebih kecil dibandingkan

dengan laba kotor pada komposisi dianggarkan, maka sifat

selisih merugikan.

Rumus perhitungan selisih komposisi penjualan,

dimana rencana laba kotor didasarkan anggaran adalah sebagai

berikut:

SKm P = LKKm S – LKKm A

(KSJ x LKAJ) – (TKS x LKR)

Di mana,

SKm P = Selisih komposisi penjualan

LKKm S = Laba kotor pada komposisi sesungguhnya

LKKm A = Laba kotor pada komposisi dianggarkan

KSJ = Kuantitas sesungguhnya setiap jenis

produk yang dijual

LKAJ = Laba kotor dianggarkan setiap jenis

produk per satuan

TKS = Total kuantitas sesungguhnya yang dijual

LKR = Laba kotor rata-rata per satuan

dianggarkan

Selisih komposisi penjualan dapat pula dihitung untuk

setiap jenis produk yang dijual dengan rumus sebagai berikut:

SKm P = (Km S – Km A) LKA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

27

Di mana,

SKm P = Selisih komposisi penjualan

Km S = Komposisi sesungguhnya setiap jenis

produk

Km A = Komposisi dianggarkan setiap jenis

produk

LKA = Laba kotor dianggarkan setiap produk

Apabila, Km S > Km A, maka SKm P menguntungkan

(favorable)

Km S < Km A, maka SKm P merugikan

(unfavorable)

2) Selisih Kuantitas Penjualan Final

Selisih kuantitas penjualan final adalah selisih yang

timbulnya disebabkan perbedaan antara laba kotor pada

komposisi yang dianggarkan dengan laba kotor yang

dianggarkan untuk periode yang bersangkutan.

Apabila laba kotor pada komposisi dianggarkan lebih

besar dibandingkan laba kotor yang dianggarkan, maka sifat

selisih menguntungkan. Apabila laba kotor pada komposisi

dianggarkan lebih kecil dibanding laba kotor dianggarkan,

maka sifat selisih merugikan.

Rumus perhitungan selisih kuantitas penjualan final

apabila dasar perbandingan adalah anggaran, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

28

SKPF = (TKS x LKR) – (KA x LKs A)

Di mana,

SKPF = Selisih kuantitas penjualan final

TKS = Total Kuantitas penjualan sesungguhnya

LKR = Laba kotor Rata-rata dianggarkan

KA = Kuantitas penjualan dianggarkan setiap jenis

produk

LKs A = Laba kotor satuan dianggarkan setiap jenis produk

Atau dapat pula dihitung dengan rumus sebagai berikut:

SKPF = (TKS x LKR) – (TKA x LKR)

= (TKS - TKA) LKR

Di mana,

TKA = Total Kuantitas penjualan di Anggarkan.

Sifat selisih:

Apabila, TKS > TKA, selisihnya menguntungkan

(favorable)

TKS < TKA, selisihnya merugikan (unfavorable

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

29

Gambar 2.1

Bagan Analisis Selisih Laba Kotor

Sumber : Supriyono (2000 : 194)

Anggaran Laba Kotor

Laba Kotor Sesungguhnya

Selisih Laba Kotor

Selisih Penjualan

Selisih Harga Pokok

Penjualan

Selisih Harga Jual

Selisih Kuantitas Penjualan

Selisih Kuantitas

HPP

Selisih Harga HPP

Selisih Kuantitas

Bersih

Selisih Kuantitas Penjualan

Final

Selisih Komposisi Penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

30

C. Manfaat Analisis laba kotor

Manfaat analisis laba kotor bagi manajemen adalah :

1. Memberikan motivasi bagi manajemen untuk memulai suatu pemeriksaan

yang memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi, khususnya analisis

yang menunjukkan perbedaan yang tidak menguntungkan (rugi) antara

anggaran dan realisasi.

2. Analisis laba kotor yang di dasarkan pada anggaran dapat memberikan

gambaran mengenai titik-titik kelemahan dari kinerja periode tersebut

sehingga manajemen akan mampu menguraikan tindakan-tindakan

perbaikan untuk mengoreksi.

3. Laba kotor menjadi tanggung jawab bersama dari fungsi pemasaran dan

fungsi produksi. Fungsi pemasaran harus dapat menjelaskan perubahan-

perubahan yang terjadi pada harga jual per unit, pergeseran komposisi

penjualan dan penurunan total unit yang dijual . Sedangkan funsi produksi

harus menjelaskan kenaikan harga pokok per unit maupun penurunan

harga pokok per unit.

4. Untuk dapat menentukan selisih yang terjadi pada biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi perlu diteliti lebih lanjut

agar dapat diketahui penyebabnya. Pada umumnya yang bertanggung jawab

atas terjadinya penyimpangan pada laba kotor adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

31

1. Selisih harga jual

Selisih ini disebabkan karena perusahaan telah menjual produk

dengan harga jual yang sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil

dibandingkan dengan harga jual yang dianggarkan. Tanggung jawab

terhadap selisih ini terletak pada pejabat perusahaan yang memiliki

wewenang untuk menentukan harga jual, biasanya adalah kepala

departemen atau bagian pemasaran.

Apabila harga jual ditentukan pemerintah, maka perusahaan harus

mematuhi peraturan pemerintah tersebut sehingga tanggung jawab

terjadinya selisih harga jual bukan pada departemen pemasaran.

2. Selisih kuantitas atau volume penjualan

Selisih ini disebabkan karena perusahaan dapat menjual produk

dengan kuantitas lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan

kuantitas yang dianggarkan. Tanggung jawab terhadap selisih ini pada

umumnya terletak pada departemen pemasaran karena kuantitas yang di

jual akan tergantung pada harga jual produk dan keaktifan bagian

pemasaran dalam menjual produk. Kedua faktor tersebut umumnya masih

berada dalam jangkauan departemen pemasaran.

Selisih kuantitas penjualan dapat bersifat di luar jangkauan

departemen pemasaran misalnya karena hambatan atau kemacetan dalam

produksi yang mengakibatkan kualitas yang dihasilkan menurun sehingga

kuantitas yang dapat dijual juga menurun. Apabila penyebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

32

penyimpangan adalah faktor tersebut, maka tanggung jawab selisih ini

tidak terletak pada depertemen pemasaran.

3. Selisih harga - harga pokok penjualan

Selisih ini disebabkan karena harga – harga pokok penjualan yang

sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil daripada yang dianggarkan.

Selisih ini disebabkan karena di dalam kegiatan produksi telah terjadi

penghematan atau pemborosan biaya. Pada umumnya, selisih ini

merupakan tanggung jawab departemen produksi.

4. Selisih kuantitas atau volume harga pokok penjualan

Penyebab selisih ini adalah sama dengan penyebab timbulnya

selisih kuantitas penjualan sehingga selisih ini menjadi tanggung jawab

departemen pemasaran.

5. Selisih komposisi penjualan

Selisih ini disebabkan karena kuantitas penjualan secara

keseluruhan berbeda dengan yang dianggarkan. Tanggung jawab terhadap

selisih ini terletak pada depertemen pemasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah studi kasus yang bersifat

evaluatif pada PT. Madu Baru Yogyakarta. Yang dimaksudkan dengan studi

kasus dalam penelitian ini adalah penelitian terhadap data-data mengenai laba

kotor yang digunakan untuk mengetahui bagaimanakah kinerja departemen

produksi dan departemen pemasaran pada PT. Madu Baru, apakah baik atau

buruk. Data-data yang diperoleh selanjutnya di olah dan dianalisa kemudian

ditarik kesimpulan . Kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada PT. Madu

Baru dalam tahun 2004 – 2008 dan tidak berlaku untuk perusahaan lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada PT. Madu Baru Yogyakarta pada

bulan Maret - April 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sumber informasi

mengenai data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang menjadi

subjek dalam penelitian ini adalah pimpinan perusahaan atau staf yang

mewakili, dalam hal ini adalah kepala departemen pemasaran, kepala

departemen produksi, kepala bagian akuntansi dan keuangan dan kepala

bagian umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

34

Sedangkan yang dimaksudkan dengan objek penelitian adalah sesuatu

hal yang ingin diteliti. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

1. Gambaran umum perusahaan.

2. Anggaran kuantitas produksi produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

3. Realisasi kuantitas produksi produk gula , alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

4. Anggaran harga pokok/satuan produksi (biaya produksi/satuan) produk

gula , alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008.

5. Realisasi harga pokok/satuan produksi (biaya produksi/satuan) produk

gula , alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008.

6. Anggaran kuantitas penjualan produk gula , alkohol dan spiritus pada

tahun 2003 – 2008.

7. Realisasi kuantitas penjualan produk gula , alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

8. Anggaran harga jual/satuan produk gula , alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

9. Realisasi harga jual/satuan produk gula , alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan tanya jawab secara lisan kepada pengurus atau pengelola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

35

perusahaan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian.

Wawancara ini akan dilakukan kepada pimpinan perusahaan atau staf yang

mewakili, dalam hal ini adalah kepala departemen pemasaran, kepala

departemen produksi, kepala bagian akuntansi dan keuangan dan kepala

bagian umum. Adapun data yang dikumpulkan melalui wawancara adalah :

1. Gambaran umum perusahaan.

2. Anggaran kuantitas produksi produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

3. Realisasi kuantitas produksi produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

4. Anggaran harga pokok/satuan produksi (biaya produksi/satuan) produk

gula, alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008.

5. Realisasi harga pokok/satuan produksi (biaya produksi/satuan) produk

gula, alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008.

6. Anggaran kuantitas penjualan produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

7. Realisasi kuantitas penjualan produk gula dan spiritus pada tahun 2003 –

2008.

8. Anggaran harga jual/satuan produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008.

9. Realisasi harga jual/satuan produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun

2003 – 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

36

E. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang akan digunakan oleh penulis untuk

melakukan analisis terhadap data-data diatas adalah sebagai berikut :

1. Menghitung selisih laba kotor dengan rumus sebagai berikut :

SLK = (PS – HpS) – (AP – A Hp)

Atau

SLK = LKS – ALK

Dimana ,

SLK = Selisih laba kotor

PS = Penjualan sesungguhnya

Hp S = Harga pokok penjualan sesungguhnya

AP = Anggaran penjualan

A Hp = Anggaran harga pokok penjualan

LKS = Laba kotor sesungguhnya

ALK = Anggaran laba kotor

Sifat selisih :

Apabila, LKS > ALK, maka SLK menguntungkan (favorable)

LKS < ALK, maka SLK merugikan (unfavorable)

Untuk menentukan apakah selisih laba kotor cukup berarti atau

tidak digunakan batas presentase 10 %. Jika selisih laba kotor yang terjadi

kurang atau sama dengan 10 %, maka selisih tidak cukup berarti. Jika

selisih laba kotor yang terjadi lebih dari 10 %, maka selisih cukup berarti.

Selisih laba kotor 10 % dapat dihitung dengan mencari besarnya selisih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

37

antara laba kotor tahun sebelumnya dengan laba kotor periode tertentu,

kemudian selisihnya dibagi dengan laba kotor tahun sebelumnya dan hasil

pembagiannya dikalikan 100 % (R. Soemita Adikoesoema, 1980 : 15).

2. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimanakah

kinerja departemen Produksi pada PT. Madu Baru Yogyakarta pada tahun

2004 – 2008, maka dilakukan perhitungan terhadap selisih harga-harga

pokok penjualan (Cost of Sales Price Variance).

Selisih harga-harga pokok penjualan dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

SHHp = (KS x HHp S) – (KS x HHp A)

= KS (HHp S – HHp A)

Dimana,

SHHp = Selisih harga-harga pokok penjualan

KS = Kuantitas atau volume penjualan sesungguhnya

HHp S = Harga-harga pokok penjualan per satuan

sesungguhnya

HHP A = Harga-harga pokok penjualan per satuan

dianggarkan

Sifat selisih :

Apabila HHp S > HHp A, maka S Hp merugikan (unfavorable)

HHp S < HHp A, maka S Hp menguntungkan

(favorable)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

38

Adapun kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut :

a. Untuk selisih menguntungkan .

Jika selisih harga-harga pokok penjualan tahun sebelumnya

lebih besar daripada selisih harga-harga pokok penjualan tahun

berjalan, maka kinerja depertemen produksi buruk. Jika selisih harga-

harga pokok penjualan tahun sebelumnya lebih kecil daripada selisih

harga-harga pokok penjualan, maka kienrja depertemen produksi baik.

b. Untuk selisih merugikan

Jika selisih harga-harga pokok penjualan tahun sebelumnya

lebih kecil daripada selisih harga-harga pokok penjualan, maka kinerja

depertemen produksi buruk. Jika selisih harga-harga pokok penjualan

tahun sebelumnya lebih besar daripada selisih harga-harga pokok

penjualan, maka kinerja depertemen produksi baik.

Untuk menentukan apakah selisih penjualan cukup berarti atau

tidak digunakan batas presentase 10 %. Jika selisih penjualan yang terjadi

kurang atau sama dengan 10 %, maka selisih tidak cukup berarti. Jika

selisih penjualan yang terjadi lebih dari 10 %, maka selisih cukup berarti.

Selisih penjualan 10 % dapat dihitung dengan mencari besarnya selisih

antara selisih penjualan tahun sebelumnya dengan selisih penjualan

periode tertentu, kemudian selisihnya dibagi dengan selisih penjualan

tahun sebelumnya dan hasil pembagiannya dikalikan 100 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

39

3. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu bagaimanakah

kinerja departemen pemasaran pada PT. Madu Baru Yogyakarta selama

tahun 2004 – 2008, maka dilakukan perhitungan terhadap

a. Selisih Harga Jual (Sales Price Variance)

Selisih harga jual di hitung dengan rumus sebagai berikut :

SHJ = KS x HJS) – (KS x HJA)

= KS (HJS – HJA)

Dimana,

SHJ = Selisih harga jual

KS = Kuantitas atau volume penjualan sesungguhnya

HJS = Harga jual satuan sesungguhnya

HJA = Harga jual satuan dianggarkan

Sifat selisih :

Apabila, HJS > HJA, maka SHJ menguntungkan (favorable)

HJS < HJA, maka SHJ merugikan (unfavorable)

b. Selisih Kuantitas atau Volume Penjualan (Sales Quantity atau Volume

Variance)

Selisih kuantitas penjualan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

SKP = (KS x HJA) – (KA x HJA)

= (KS – KA) HJA

Dimana :

SKP = Selisih kuantitas penjualan atanu selisih volume

penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

40

KS = Kuantitas atau volume penjualan sesungguhnya

KA = Kuantitas atau volume penjualan dianggarkan

HJA = Harga jual satuan menurut anggaran

Sifat selisih :

Apabila, KS > KA, selisih menguntungkan (favorable)

KS < KA, selisih merugikan (unfavorable)

c. Selisih Kuantitas atau Volume Harga Pokok Penjualan (Cost of Sales

Quantity on Volume Variance)

Selisih kuantitas harga pokok penjualan dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

SKHp = (KS x HHp A) – (KA x HHp A)

= (KS – KA) HHp A

Dimana :

SKHp = Selisih kuantitas atau volume harga pokok

penjualan

KS = Kuantitas penjualan sesungguhnya

HHp A = Harga-harga pokok penjualan per satuan

dianggarkan, atau standar, atau periode

sebelumnya

KA = Kuantitas penjualan dianggarkan.

Sifat selisih :

Apabila, KS > KA, maka SKHp merugikan (unfavorable)

KS < KA, maka SKHp menguntungkan (favorable)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

41

Adapun kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut :

1) Untuk selisih menguntungkan

a) Jika selisih harga jual tahun sebelumnya lebih besar dari suatu

tahun tertentu, maka kinerja departemen pemasaran buruk. Jika

selisih harga jual suatu tahun tertentu lebih besar dari tahun

sebelumnya, maka kinerja departemen pemasaran baik.

b) Jika selisih kuantitas penjualan tahun sebelumnya lebih besar dari

suatu tahun tertentu, maka kinerja departemen pemasaran buruk.

Jika selisih kuantitas penjualan suatu tahun tertentu lebih besar

dari tahun sebelumnya, maka kinerja departemen pemasaran baik.

c) Jika selisih kuantitas penjualan tahun sebelumnya lebih besar dari

suatu tahun tertentu, maka maka kinerja departemen pemasaran

baik. Jika selisih kuantitas penjualan suatu tahun tertentu lebih

besar dari tahun sebelumnya, maka kinerja departemen pemasaran

buruk.

2) Untuk selisih merugikan

a) Jika selisih harga jual tahun sebelumnya lebih besar dari suatu

tahun tertentu, maka kinerja departemen pemasaran baik. Jika

selisih harga jual suatu tahun tertentu lebih besar dari tahun

sebelumnya, maka kinerja departemen pemasaran buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

42

b) Jika selisih kuantitas penjualan tahun sebelumnya lebih besar dari

suatu tahun tertentu, maka maka kinerja departemen pemasaran

baik. Jika selisih kuantitas penjualan suatu tahun tertentu lebih

besar dari tahun sebelumnya, maka kinerja departemen pemasaran

buruk.

c) Jika selisih kuantitas penjualan tahun sebelumnya lebih besar dari

suatu tahun tertentu, maka kinerja departemen pemasaran buruk.

Jika selisih kuantitas penjualan suatu tahun tertentu lebih besar

dari tahun sebelumnya, maka kinerja departemen pemasaran baik.

Untuk menentukan apakah selisih penjualan cukup berarti atau

tidak digunakan batas presentase 10 %. Jika selisih penjualan yang terjadi

kurang atau sama dengan 10 %, maka selisih tidak cukup berarti. Jika

selisih penjualan yang terjadi lebih dariu 10 %, maka selisih cukup berarti.

Selisih penjualan 10 % dapat dihitung dengan mencari besarnya selisih

antara selisih penjualan tahun sebelumnya dengan selisih penjualan

periode tertentu, kemudian selisihnya dibagi dengan selisih penjualan

tahun sebelumnya dan hasil pembagiannya dikalikan 100 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

43

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, kurang lebih ada 17 pabrik

gula di DIY yang dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda. Akan tetapi, pada

tahun 1942 seluruh pabrik dikuasai oleh pemerintahan Jepang, walaupun pada

saat itu hanya ada 12 pabrik saja yang beroperasi dan tidak berlangsung lama

dikarenakan dalam situasi perang. Setelah proklamasi kemerdekaan

Indonesia, pemerintah Indonesia mengambil ahli semua pabrik gula tersebut

dan di bumihanguskan. Setelah kondisi pemerintahan di Indonesia mulai

stabil, pabrik gula mulai didirikan lagi. Prakarsa pendirian pabrik gula ini

diawali dengan pembentukan P3W (Panitia Pendirian Pabrik Gula) yang

bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Daerah Yogyakarta, yang kemudian

dibentuk BPPP (Badan Pelaksana Perusahaan Perkebunan). Adapun tujuan

didirikannya kembali pabrik gula adalah untuk menampung para buruh pabrik

gula yang kehilangan pekerjaannya, menambah kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat, serta untuk menambah pendapatan pemerintah.

PT. Madu Baru Yogyakarta berdiri berdasarkan akta notaris dan

mulai dibangun pada tanggal 14 Juni 1955. PT Madu Baru menaungi dua

pabrik yaitu pabrik gula Madukismo dan pabrik spiritus Madukismo. Pabrik

gula Madukismo mulai beroperasi tahun 1958, sedangkan pabrik spiritus

Madukismo mulai beroperasi tahun 1959. Pabrik gula Madiksmo dan pabrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

44

spiritus Madukismo diresmikan pada tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden RI

pertama Ir. Soekarno. Kepemilikan saham pada awal pendirian adalah 75 %

saham milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan 25 % saham milik

pemerintah Ri (Depertemen Pertanian RI). Saat ini kepemilikan saham

terbesar berada di tangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yaitu sebesar 65

% dan 35 % milik pemerintah yang dikuasakan kepada PT. Rajawali

Nusantara Indonesia. Selain modal sendiri berupa kepemilikan saham, PT.

Madu Baru juga mendapatkan kredit dari bank pemerintah untuk operasional

dan investasi.

Adapun kronologi status perusahaan dan perubahan manajemen

sebagai berikut :

1. Tahun 1955 – 1962

Status perusahaan adalah perusahaan swasta yang berbadan

hukum Perseroan Terbatas (PT) dengan nama Pabrik-pabrik Gula Madu

Baru PT.

2. Tahun 1962 – 1966

PT. Madu Baru bergabung dengan perusahaan Negara dibawah

BPU – PPN (Badan Pimpinan Umum – Perusahaan Negara). Hal ini

dilakukan karena adanya policy pemerintah RI yang mengambil ahli

semua perusahaan di Indonesia.

3. Tahun 1966

BPU – PPN dibubarkan. Atas pembubaran tersebut, pabrik-pabrik

gula di Indonesia diberikan pilihan untuk tetap menjadi perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

45

Negara atau keluar menjadi perusahaan swasta (PT). Akhirnya PT.

Madu Baru memilih untuk menjadi perusahaan swasta yang berbadan

hukum Perseroan Terbatas (PT).

4. Tahun 1966 – 1984

PT. Madu Baru kembali menjadi perusahaan swasta dengan

susunan direksi yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX

sebagai presiden direktur. Pada tanggal 4 Maret 1984 diadakan kontrak

manajemen dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang

merupakan salah satu BUMN milik departemen keuangan RI. Kontrak

ini berlaku sampai dengan tanggal 24 Februari 2004.

5. Tanggal 24 Februari 2004 – sekarang

PT. Madu Baru menjadi perusahaan mandiri yang dikelola secara

profesional dan independen. Namun demikian, sampai saat ini PT. Madu

Baru Yogyakarta masih dikelolah oleh PT. Rajawali Nusantara

Indonesia.

PT. Madu Baru Yogyakarta sebagai perusahaan padat karya

menampung tenaga kerja dari Propinsi DIY dan sekaligus sebagai satu-

satunya pabrik gula dan pabrik spiritus di Yogyakarta yang mengemban tugas

mensukseskan program pengadaan pangan nasional khususnya gula pasir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

46

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi

PT. Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di

Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.

2. Misi

a. Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas untuk memenuhi

permintaan masyarakat dan industri di Indonesia.

b. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang

ramah lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif,

memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta

mengutamakan kemitraan dengan petani.

c. Mengembangkan produk/bisnis baru yang mendukung bisnis inti.

d. Menempatkan karyawan dan stakeholders lainnya sebagai bagian

terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan

pencapaian share holder values.

3. Tujuan

Menumbuhkembangkan PT. Madu Baru melalui :

a. Pertumbuhan profit yang berkelanjutan.

b. Jumlah unit usaha dan atau jenis produk (product overing)

bertambah.

c. Meningkatkan manfaat perusahaan bagi stakeholder.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

47

C. Lokasi Perusahaan

PT. Madu Baru terletak di desa Padokan, kelurahan Tirtonirmolo,

kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Adapun dasar pemilihan lokasi perusahaan adalah sebagai

berikut :

1. Letak pabrik dekat dengan pusat kota dan sarana transportasi sehingga

memudahkan dalam distribusi produk dan pengadaan bahan baku serta

bahan pembantu untuk pabrik gula maupun pabrik spiritus.

2. Daerah sekitar pabrik merupakan kawasan pabrik sehingga

menguntungkan dan baik untuk tanaman tebu sebagai bahan baku produk

gula.

3. Tenaga kerja mudah dicari dan didapat karena sebagai perusahaan padat

karya, PT. Madu Baru banyak menampung tenaga kerja dari daerah sekitar

perusahaan.

4. Lokasi pabrik dekat dengan sungai Winongo yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan air yang digunakan untuk mengasilkan uap.

5. Penduduk sekitar pabrik telah berpengalaman dalam menanam tebu.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan

hubungan antar personil atau karyawan dalam menyelesaikan tugas

perusahaan maupun organisasi. Struktur organisasi yang baik akan

menunjang pengelolaan perusahaan yang baik pula, sehingga diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

48

dapat mencapai hasil yang maksimal, baik dari segi kualitas maupun

kuantitas. Dalam organisasi PT. Madu Baru Yogyakarta, direksi membawahi

beberapa kepala bagian. Setiap jenjang jabatan memiliki fungsi, tugas dan

wewenang masing-masing.

1. Direktur

a. Fungsi

Direktur berfungsi untuk mengelola perusahaan secara

keseluruhan untuk melaksanakan kebijakan rapat umum pemegang

saham.

b. Tugas

Direktur memiliki tugas sebagai berikut :

1) Merumuskan tujuan perusahaan.

2) Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.

3) Menyusun rencana jangka panjang perusahaan.

4) Menetapkan kebijakan-kebijakan dan pedoman-pedoman

penyusunan anggaran tahunan.

5) Menetapkan rancangan anggaran perusahaan yang akan

diusulkan kepada rapat umum pemegang perusahaan.

c. Wewenang

Direktur memiliki wewenang untuk :

1) Memilih dan menetapkan tujuan yang terbaik untuk perusahaan

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

49

2) Memilih dan memantapkan strategi untuk mencapai tujuan

perusahaan.

3) Menetapkan program-program untuk melaksanakan tujuan

perusahaan.

4) Bertindak atas nama perusahaan dalam urusan perusahaan

dengan pihak luar.

5) Mengangkat dan memberhentikan karyawan.

6) Memilih dan menetapkan kebijakan dalam bidang keuangan,

personalia, teknik dan umum.

7) Mendelegasikan sebagian atau seluruh wewenangnya.

2. Satuan Pengawas Internal (SPI)

a. Tugas dan wewenang

Satuan Pengawas Internal (SPI) memiliki tugas dan

wewenang sebagai berikut :

1) Melakukan pengawasan melalui kegiatan audit, konsultasi dan

pembinaan terhadap semua kegiatan dan fungsi organisasi.

2) Melakukan pengawasan atas-atas pihak yang terkait dengan

perusahaan atas persetujuan direktur.

3) Melakukan audit investigasi terhadap aspek yang dapat

menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

4) Dalam rangka penugasan memiliki aspek penuh dan bebas ke

seluruh fungsi, catatan, dokumen, aset dan karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

50

5) Mengalokasikan sumber daya dan menentukan lingkup kerja,

serta menetapkan teknik-teknik audit.

6) Memperoleh bantuan kerjasama dari personi di unit-unit

perusahaan pada saat melakukan pengawasan, serta jasa-jasa

khusus lainnya dari dalam maupun luar perusahaan.

7) Menjadi counterpart bagi auditor eksternal dalam pelaksanaan

tugasnya.

3. General Manager

a. Fungsi

General manager berfungsi untuk mengelola perusahaan

secara keseluruhan sesuai dengan kebijakan yang telah telah

ditetapkan oleh direksi. General manager bertanggung jawab

terhadap direksi.

b. Tugas

General manager memiliki tugas sebagai berikut :

1) Merumuskan sasaran dalam kerangka tujuan yang telah

ditetapkan direksi.

2) Menetapkan strategi untuk mencapai sasaran perusahaan.

3) Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kebijakan direksi.

4) Membantu direksi dalam menyusun rencana jangka panjang

perusahaan.

5) Melaksanakan kebijakan dan pedoman penyusunan anggaran

tahunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

51

6) Mengkoordinasi penyusunan rencana anggaran perusahaan yang

akan diusulkan kepada direksi.

7) Melaksanakan kebijakan direksi dalam bidang keuangan,

personalia, produksi, teknik dan umum.

8) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan direksi dalam

pengendalian manajemen.

9) Merumuskan ketentuan-ketentuan dalam koordinasi yang ada di

bawahnya.

10) Menegakkan disiplin kerja karyawan perusahaan.

11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh direksi.

12) Memberikan otorisasi atas dokumen dalam laporan sesuai

dengan sistem wewenang yang berlaku.

c. Wewenang

General manager memiliki wewenang untuk :

1) Memilih dan menetapkan sasaran yang terbaik bagi perusahaan

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan direksi.

2) Memilih dan menetapkan strategi untuk mencapai sasaran

perusahaan.

3) Menyetujui rancangan anggaran perusahaan yang akan

diusulkan kepada direksi.

4) Mengendalikan pelaksanaan anggaran perusahaan.

5) Mengangkat dan memberhentikan karyawan staf dan non staf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

52

4. Kepala Bagian Pemasaran

a. Fungsi

Kepala bagian pemasaran berfungsi untuk melaksanakan

kebijakan direksi dalam ketentuan general manager dalam bidang

pemasaran, serta memimpin divisi pemasaran untuk mencapai

sasaran dan tujuan perusahaan.

b. Tugas

Kepala bagian pemasaran memiliki tugas sebagai berikut :

1) Menyusun strategi pemasaran.

2) Mengusahakan pengembangan pasar untuk produk-produk PT.

Madu Baru.

3) Merencanakan dan mengawasi pengiriman barang dan proses

penagihan.

4) Mengadakan perbaikan sistem pemasaran.

5) Menilai prestasi kerja staf pemasaran.

5. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan

a. Fungsi

Kepala bagian akuntansi dan keuangan berfungsi untuk

melaksanakan kebijakan direksi dalam bidang keuangan, anggaran,

serta memimpin divisi akuntansi dan keuangan untuk mencapai

sasaran dan tujuan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

53

b. Tugas

Kepala bagian akuntansi dan keuangan memiliki tugas

sebagai berikut :

1) Menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan general manager

dalam bidang keuangan.

2) Menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan general manager

dalam pengolahan data dan akuntansi perusahaan.

3) Menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan general manager

dalam hubungan dengan masyarakat dan keamanan.

4) Menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan general manager

dalam bidang pengadaan barang dan jasa.

c. Wewenang

Kepala bagian akuntansi dan keuangan memiliki wewenang untuk :

1) Menetapkan pelaksanaan kebijakan direksi dan general

manager dalam bidang administrasi, akuntansi dan keuangan

perusahaan.

2) Menetapkan prosedur pengumpulan rancangan anggaran dari

divisi dan bagian lain dalam perusahaan.

3) Menetapkan rancangan anggaran divisi akuntansi dan keuangan.

6. Kepala Bagian SDM dan Umum

a. Fungsi

Kepala bagian SDM dan umum berfungsi untuk

melaksanakan kebijakan direksi dalam ketentuan general manager

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

54

dalam bidang personalia serta memimpin bagian personalia untuk

mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

b. Tugas

Kepala bagian SDM dan umum memiliki tugas sebagai berikut :

1) Menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan general manager

dalam bidang SDM dan umum.

2) Menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan general manager

dalam pencarian karyawan baru sesuai dengan yang

dibutuhkan perusahaan.

3) Melaksanakan recruiting calon karyawan.

4) Melaksanakan ketentuan-ketentuan mengenai pendidikan

keterampilan dan pengembangan karyawan.

5) Menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan administrator

mengenai jaminan sosial karyawan.

6) Memelihara hubungan baik dengan instansi pemerintah

mengenai masalah perburuhan.

c. Wewenang

Kepala bagian SDM dan umum memiliki wewenang untuk :

1) Memilih informasi yang dibutuhkan dalam rangka tugas yang

berhubungan dengan kepegawaian dari semua kepada divisi,

kepala bagian dan kepala seksi dalam perusahaan.

2) Menghitung tujuan dan jaminan sosial karyawan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

55

3) Mengusulkan penambahan, pengurangan dan pemindahan

karyawan perusahaan.

7. Kepala Bagian Instalasi

a. Fungsi

Kepala bagian instalasi berfungsi untuk membantu kepala

bagian pabrik gula dan pabrik spiritus dalam melaksanakan

kebijakan direksi dan ketentuan administrasi dalam pengoperasian,

pemeliharaan dan reparasi mesin serta equipment pabrik lori dan

loko, kendaraan, traktor, pompa, pemeliharaan dan reparasi

bangunan, penyediaan tenaga listrik, serta memimpin seksi-seksi

yang berada dalam bagiannya untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan.

b. Tugas

Kepala bagian instalasi memilki tugas sebagai berikut :

1) Melaksanakan rencana penggunaan instalasi untuk melayani

pabrik.

2) Mempertahankan operasi instalasi untuk menjaga kontinuitas

penyediaan jasa untuk memenuhi kebutuhan pabrik.

3) Bekerja sama dengan kepala bagian tanaman dalam melakukan

penelitian, pengelolaan, pemeliharaan dan reparasi remise (lori

dan loko), pompa air dan traktor.

4) Bekerja sama dengan bagian umum dalam melakukan

pengolahan, pemeliharaan dan reparasi kendaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

56

5) Memberikan pertimbangan-pertimbangan teknis kepada semua

bagian dalam pengadaan barang teknis keperluan perusahaan.

6) Membuat rancangan amggaran bagiannya untuk diajukan

kepada kepala divisi.

c. Wewenang

Kepala bagian instalasi memilki wewenang untuk :

1) Mengatur penggunaan instalasi dan bagian-bagian pabrik

sesuai dengan kebutuhan pabrik.

2) Dalam masa giling dapat memberhentikan proses kerja

instalasi jika dipandang perlu dan segera melaporkan

pemberhentian tersebut kepada kepala divisi pabrik gula dan

pabrik spiritus.

3) Memberhentikan penggunaan bangunan, kendaraan, lori, loko

dan traktor jika dipandang perlu dan segera melaporkan

pemberhentian tersebut.

4) Mencari informasi kepada kepala divisinya mengenai keadaan

karyawan yang berada dalam bagiannya.

5) Menetapkan rancangan anggaran yang akan diusulkan kepada

kepala divisinya.

8. Kepala Bagian Pabrikasi

a. Fungsi

Kepala bagian pabrikasi berfungsi untuk membantu kepala

bagian pabrik gula dan pabrik spiritus yang lain dalam melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

57

kebijakan direksi dan ketentuan general manager dalam pengelolaan

gula dan memimpin seksi-seksi yang berada di bawah wewenangnya

untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

b. Tugas

Kepala bagian pabrikasi memilki tugas sebagai berikut :

1) Melaksanakan rencana produksi gula.

2) Mengawasi mutu, penimbangan dan pembungkusan gula.

3) Mengendalikan proses produksi gula untuk memenuhi target

produksi gula.

4) Menjaga kelancaran proses produksi gula.

5) Membantu kepala divisi pabrik gula dan spiritus dalam

pengadaan bahan pembantu.

6) Menghitung kebenaran angka-angka rendemen dan daftar bagi

hasil petani.

7) Membantu bagian instalasi pabrik gula dalam perawatan dan

pemeliharaan mesin-mesin di luar masa giling.

8) Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan

gula kepada instansi pemerintah yang terkait (BP3G).

9) Membuat rancangan anggaran bagiannya untuk diajukan

kepada kepala divisi.

c. Wewenang

Kepala bagian pabrikasi memiliki wewenang untuk :

1) Mengendalikan mutu gula sesuai dengan yang ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

58

2) Menghentikan proses produksi gula jika dipandang perlu.

3) Menyusun laporan rutin dan isidentil mengenai kegiatan

bagian pabrikasi.

4) Membantu memberi informasi kepada kepala divisi mengenai

keadaan karyawan yang berada dalam bagiannya.

9. Kepala Pabrik Spiritus

a. Fungsi

Kepala pabrik spiritus berfungsi untuk mengolah alkohol dan

spiritus serta memimpin seksinya untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan.

b. Tugas

Kepala pabrik spiritus memiliki tugas sebagai berikut :

1) Melaksanakan rencana produksi alkohol dan spiritus.

2) Mengawasi mutu alkohol dan spiritus.

3) Mengendalikan produksi alkohol dan spiritus untuk memenuhi

target produksi.

10. Kepala Bagian Tanaman

a. Fungsi

Kepala bagian tanaman berfungsi untuk membantu general

manager dalam melaksanakan kebijakan direksi dalam bidang

penanaman dan penyediaan bibit tebu, pemasukan areal Tebu Rakyat

Intensifikasi (TRI), penyuluhan teknis penanaman tebu, rencana

tebang dan angkutan tebu dan kegiatan lain yang menyangkut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

59

penyediaan tebu sebagai bahan baku pabrik gula serta memimpin

seksi-seksi yang berada dalam bagiannya untuk mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

b. Tugas

Kepala bagian tanaman memiliki tugas sebagai berikut :

1) Membantu general manger dalam melaksanakan kebijkan

direksi dalam penetapan rencana dan pelaksanaan penanaman

tebu dan produktivitas tebu giling.

2) Membantu general manger dalam melaksanakan pencapaian

target penanaman tebu bibit dan tebu giling.

3) Membantu general manger dalam menetapkan komposisi jenis

tebu, jadwal penanaman, jadwal tebang dan angkutan tebu.

E. Produksi

1. Hasil produksi

PT. Madu Baru memproduksi beberapa jenis produk antara lain

gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP

(Gula Kristal Putih), alkohol murni (kadar 95 %) dan spiritus bakar

(kadar 94 %). Mutu produksi gula pasir dipantau oleh P3GI Pasuruan

(Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia), sedangkan mutu alkohol

murni dan spiritus bakar dipantau oleh Balai Penelitian Kimia

Depertemen Perindustrian dan PT. Sucofindo Indonesia. Besarnya hasil

produksi sangat tergantung pada jumlah tebu yang digiling dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

60

dipengaruhi oleh luas area tanaman tebu. Sebagai gambaran luas area

tebu yang ada saat ini berkisar antara 5.000 hingga 6.000 hektar dengan

tingkat produktivitas lahan tiap hektarnya sekitar 1.000 kuintal tebu.

Hasil produksi rata-rata per tahun untuk produk gula kualitas SHS IA

adalah ± 35.000 ton per tahun. Sedangkan untuk produk yang dihasilkan

dari pabrik spiritus adalah 7,5 – 8 juta liter per tahun. Untuk

memproduksi gula digunakan bahan baku berupa tebu dan bahan

pembantu berupa batu gamping, belerang, flokulan, air dan NaOH.

Sedangkan untuk produk yang dihasilkan di pabrik spiritus digunakan

bahan baku berupa tetes dari pabrik gula Madukismo ± 25.000 ton per

tahun dan bahan pembantu berupa pupuk urea, NPK dan Asam Sulfat.

Masa produksi yang dibutuhkan untuk berproduksi sekitar 5 sampai 6

bulan per tahun (24 jam / hari) secara terus-menerus yaitu bulan Mei

sampai dengan Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk

memelihara mesin pabrik (servis, revisi, perbaikan, penggantian dan lain-

lain).

2. Proses Produksi

a. Proses pengolahan di pabrik gula Madukismo

Proses pengolahan tebu menjadi gula pasir melalui beberapa

tahapan sebagai berkut :

1) Pemerahan nira (extraction)

Setelah tebu ditebang, dikirim ke stasiun gilingan

(ekstraksi) untuk dipisahkan antara bagian padat (ampas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

61

dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah)

melalui alat-alat berupa unigrator mark IV dan cane knife

digabung dengan lima gilingan, masing-masing terdiri atas tiga

rol dengan ukuran 36” × 64”. Ampas yang diperoleh sekitar 30

% tebu untuk bahan bakar di stasiun ketel (pusat tenaga),

sedangkan nira mentah akan dikirim ke bagian pemurnian

untuk proses lebih lanjut. Untuk mencegah kehilangan gula

karena bakteri dilakukan sanitasi di stasiun gilingan.

2) Pemurnian nira

PG. Madukismo menggunakan sistem sulfitasi. Nira

mentah ditimbang, dipanaskan 70˚ - 75˚, direaksikan dengan

susu kapur dalam defecator dan diberi gas SO2 dalam peti

sulfitasi sampai Ph 7,00 kemudian dipanaskan lagi sampai

suhu 100˚- 105˚C. kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam

peti pengendap (dorr clarifier) dan disaring menggunakan

rotary vacum filter (alat penapis hampa). Endapan padatnya

(blotong) digunakan sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam

blotong ini dibawah 2,00 %. Nira jernihnya dikirim ke stasiun

penguapan.

3) Penguapan nira

Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan

dengan system multiple effect yang disusun secara

interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian. Nira

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

62

encer dengan padat terlarut 16 % dapat dinaikan menjadi 64 %

dan disebut nira kental yang siap dikristalkan di stasiun

kristalisasi atau stasiun masakan. Total luas bidang pemanas

5.990 m VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas

SO sebagai bleaching atau pemucatan dan siap untuk

dikristalkan.

4) Kristalisasi

Nira kental dari stasiun penguapan diuapkan lagi dalam

pan kristalisasi sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula.

Sistem yang dipaki yaitu ACD, dimana gula A sebagai gula

produk, gula C dan D dipakai sebagai bibit (seed), serta

sebagian lagi dilebur untuk dimasak kembali. Pemanasan

menggunakan uap dengan tekanan vakum sebesar 65 CmHg

sehingga suhu didihnya hanya 65˚ C, jadi sakarosa tidak rusak

akibat terkena panas yang tinggi. Hasil masakan merupakan

campuran Kristal gula dan larutan (stroop). Sebelum

dipisahkan di stasiun puteran, gula lebih dahulu didinginkan di

dalam palung pendingin (kultrog).

5) Puteran gula (centrifuge)

Alat ini bertugas memisahkan gula dengan larutannya

(stroop) dengan gaya centrifugal. Puteran gula yang tersedia :

a) 3 buah Broadbent 48” × 30” untuk masakan A.

b) 4 buah batch sangerhausen 48” × 28” untuk masakan A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

63

c) 2 buah western CC5 untuk masakan D.

d) 6 buah batch sangerhausen 48” × 28” untuk gula SHS.

e) 2 buah BMA 850 K untuk gula C.

f) 1 buah BMA 1.000 K untuk gula D.

6) Penyelesaian dan gudang gula

Dengan alat penyaring gula, gula SHS dari puteran SHS

dipisahkan antara gula halus, gula kasar dan gula normal yang

kemudian dikirim ke gudang gula dan dikemas dalam karung

plastik (polipropoline) dengan kapasitas 50 kg netto. Produksi

gula per hari tergantung dari rendemen gulanya. Jika rendemen

8 % maka pada kapasitas 3.000 tth diperoleh gula 2.400 kuintal

atau 4.800 sak. Agar gula yang telah dikemas tidak rusak,

lantai harus dialasi dengan kayu, plastik dan gedek. Selain itu,

suhu gudang harus 30˚C dan kelembapan udara tidak lebih dari

65 %.

b. Proses pengolahan di pabrik spiritus Madukismo

1) Masakan

Tetes diencerkan dengan air sampai kadar tertentu dan

ditambah nutrisi untuk pertumbuhan ragi. Sebagai sumber

nitrogen dipakai pupuk urea dan sebagai sumber phosphor

dipakai pupuk NPK, pH diatur sekitar 4,8 dengan H2SO4 agar

tidak terjadi kontaminasi dari bakteri lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

64

2) Peragian

Dilaksanakan bertahap mulai isi 3.010, 18.000 liter dan

75.000 liter. Waktu peragian utama berkisar 40 – 50 jam dan

kadar alkohol yang dicapai antara 9 – 10 %.

3) Penyulingan

Adonan yang telah selesai diragikan, dipisahkan

alkoholnya (disuling) di dalam pesawat penyulingan yang

terdiri dari 4 kolom yaitu :

a) Kolom maische

Alkohol kasar kadar ± 45 % yang kemudian

dimasukan ke kolom vorloop. Hasil bawah dari kolom ini

adalah vinase yang kemudian dibuang.

b) Kolom vorloop

Hasil atas berupa alkohol teknis kadar 94 % yang

masih mengandung aldehide dan ditampung sebagai hasil.

Sedangkan hasil bawah berupa alkohol muda kadar ± 25 %

yang dimasukan ke kolom rektifiser.

c) Kolom rektifiser

Hasil atas berupa alkohol murni (prima I) dengan

kadar minimal 95 % yang ditampung sebagai hasil. Hasil

tengah berupa alkohol muda yang mengandung minyak

fusel yang kemudian dimasukan ke kolol nachloop.

Sedangkan hasil bawah berupa lutter waser, air yang bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

65

alkohol, dan kadang-kadang bila perlu sebagian digunakan

untuk menambah kolom vorloop sebagai bahan penyerap

alkohol dan sebagian dibuang.

d) Kolom nachloop

Hasil atas berupa alkohol teknis dengan kadar 94 %

yang ditampung sebagai hasil. Sedangkan hasil bawah

berupa air yang bebas alkohol dan dibuang.

F. Personalia

1. Penggolongan karyawan

Sebagai bentuk balas jasa PT. Madu Baru kepada karyawannya,

perusahaan memberikan upah sesuai dengan jenis pekerjaan yang

ditangani. Adapun penggolongan karyawan berdasarkan sistem

pengupahannya adalah sebagai berikut :

a. Karyawan tetap

Karyawan tetap dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1) Karyawan staff (karyawan pimpinan)

Karyawan staff adalah karyawan yang mempunyai

jabatan tertentu dan mempunyai bawahan.

2) Karyawan non staff

Karyawan non staff adalah karyawan yang bekerja

sebagai pelaksana dan menjadi bawahan karyawan staff.

b. Karyawan tidak tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

66

Karyawan tidak tetap dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1) Karyawan kampanye

Karyawan kampanya adalah karyawan yang bekerja

hanya pada waktu produksi saja yang terkait langsung dengan

proses produksi.

2) Karyawan musiman

Karyawan musiman adalah karyawan yang bekerja

hanya pada waktu produksi saja, tetapi tidak terkait langsung

dengan proses produksi. Kebanyakan mereka mejadi tenaga

administrasi, tanam, tebang dan angkut.

c. Karyawan harian lepas (karyawan borong)

Karyawan borong adalah karyawan yang bekerja apabila ada

borongan pekerjaan.

Untuk karyawan tetap, sistem pengupahan diatur tersendiri dalam

PKB antara serikat pekerja dengan direksi. Sedangkan untuk karyawan

tidak tetap dan karyawan harian lepas (karyawan borong), sistem

pengupahannya mengacu pada upah minimum propinsi yang berlaku.

Adapun jumlah karyawan sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut :

a. Karyawan pimpinan berjumlah 60 orang.

b. Karyawan pelaksana berjumlah 432 orang.

c. Karyawan tidak tetap (kampanye dan musiman) berjumlah 844

orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

67

d. Karyawan borongan tebangan dan garap kebun berjumlah 3.000

orang.

2. Jaminan sosial

PT. Madu Baru memberikan jaminan sosial bagi para karyawan

antara lain :

a. Program JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) untuk semua

karyawan.

b. Hak pensiun untuk karyawan tetap (pimpinan dan pelaksana).

c. Program TASKAT (Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua)

untuk karyawan kampanye.

d. Koperasi karyawan dan pensiunan PT. Madu Baru.

e. Perumahan dinas untuk karyawan tetap.

f. Poliklinik dan klinik KB perusahaan untuk semua karyawan.

g. Taman kanak-kanak perusahaan untuk karyawan dan umum.

h. Sarana olahraga untuk karyawan tetap dan kesenian.

i. Pakaian dinas untuk karyawan tetap, kampanye dan musiman.

j. Biaya pengobatan.

k. Rekreasi karyawan dan keluarga

3. Sistem pembayaran gaji

Sistem pembayaran gaji yang diterapkan oleh PT. Madu Baru

adalah sebagai berikut :

a. Karyawan tetap pembayaran gajinya dilakukan secara bulanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

68

b. Karyawan kerja waktu tertentu pembayaran gajinya dilakukan secara

bulanan.

c. Karyawan harian pembayaran gajinya dilakukan secara harian.

G. Pemasaran dan Distribusi

Hasil produksi PG. Madukismo sampai tahun 1997, pemasarannya

diatur oleh pemerintah khususnya BULOG. Hasil produksi disimpan di

gudang PG Maduksimo yang kemudian langsung dibeli oleh DOLOG DIY.

Sejak saat itu gula sudah menjadi milik DOLOG, sedangkan PG. Madukismo

hanya sebagai pengeluaran. Sejak tahun 1998 sampai dengan sekarang, gula

PG. Madukismo dijual bebas, sedangkan gula milik petani diserahkan dan

dijual langsung oleh petani. Harga jual gula PG. Maduksimo mengikuti

ketentuan harga berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.

420/KMK/01/1998 tanggal 07 September 1998.

Untuk alkohol dan spiritus, pemasarannya diatur sendiri oleh melalui

distributor. Harga jual alkohol dan spiritus ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan ASED (Asosiasi Spiritus Etanol dan Derivatnya) No.10/KU-

ASED/VII/1998 tanggal 02 Juli 1998. Daerah pemasaran produk meliputi

DIY dan Jawa Tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

69

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data-data yang dibutuhkan untuk menghitung selisih laba kotor pada

PT. Madu Baru Yogyakarta adalah data-data laba kotor yang sesungguhnya.

Data-data yang dianalisis adalah data laba kotor sesungguhnya tahun 2003,

data laba kotor sesungguhnya tahun 2004, data laba kotor sesungguhnya

tahun 2005, data laba kotor sesungguhnya tahun 2006, data laba kotor

sesungguhnya tahun 2007 dan data laba kotor sesungguhnya tahun 2008

untuk produk gula, alkohol dan spiritus.

Laba kotor sesungguhnya adalah selisih antara hasil penjualan

sesungguhnya dengan harga pokok penjualan sesungguhnya. Besarnya

penjualan sesungguhnya dapat dihitung dari kuantitas penjualan sesungguhnya

dikalikan harga jual per satuan sesungguhnya dari setiap macam produk yang

dijual. Sedangkan harga pokok penjualan sesugguhnya dapat dihitung dari

kuantitas penjualan sesungguhnya dikalikan harga pokok penjualan per satuan

sesungguhnya dari setiap macam produk produk yang dijual.

B. Analisis Data

Data yang dianalisis adalah data laba kotor sesungguhnya dari tahun

2004 sampai dengan tahun 2008. Analisis dilakukan dengan membandingkan

laba kotor sesungguhnya pada periode berjalan dengan laba kotor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

70

sesungguhnya tahun sebelumnya. Data laba kotor sesungguhnya dari tahun

sebelumnya dijadikan sebagai anggaran. Anggaran laba kotor tidak bisa

digunakan untuk menilai kinerja perusahaan karena kondisi ekonomi yang

tidak stabil yang sifatnya berada di luar kendali perusahaan sehingga tidak

tepat jika digunakan sebagai alat pengukur kinerja. Selain itu, data-data

anggaran pada tahun-tahun lalu sudah dilenyapkan sehingga peneliti tidak

bisa mendapatkan data-data anggaran tersebut.

Dalam analisis data ini akan dikelompokkan menjadi lima bagian

yaitu analisis selisih laba kotor tahun 2004, analisis selisih laba kotor tahun

2005, analisis selisih laba kotor tahun 2006, analisis laba kotor tahun 2007

dan analisis selisih laba kotor tahun 2008.

1. Analisis selisih laba kotor tahun 2004

Selisih laba kotor tahun 2004 dapat dicari dengan

membandingkan laba kotor sesungguhnya tahun 2004 dengan laba kotor

sesungguhnya 2003. Dari hasil analisis menunjukkan adanya selisih laba

kotor tahun 2004 sebesar Rp.7.646.116.100,00 (tidak menguntungkan).

Laba kotor sesungguhnya tahun 2004 sebesar (Rp.1.426.896.245,00)

(tidak menguntungkan) lebih kecil dan laba kotor sesungguhnya tahun

2003 sebesar Rp. 6.219.409.996,00 (menguntungkan). Hal ini

menunjukkan laba kotor sesungguhnya tahun 2004 mengalami penurunan

sebesar 122,94 % dibandingkan dengan laba kotor tahun 2003. Dengan

menggunakan batas toleransi 10 % maka selisih tersebut berarti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

71

Selanjutnya selisih laba kotor di analisis menjadi tiga bagian yaitu

selisih penjualan, selisih harga pokok penjualan dan selisih kuantitas

penjualan bersih.

a. Selisih penjualan

Selisih penjualan tahun 2004 dapat dicari dengan

membandingkan penjualan sesungguhnya tahun 2004 dengan

penjualan sesungguhnya tahun 2003. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih penjualan sebesar Rp. 4.373.627.960,00

(menguntungkan). Penjualan sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

43.806.455.540,00 lebih besar dari penjualan sesungguhnya tahun

2003 sebesar Rp. 39.433.017.580,00. Hal ini berarti penjualan

sesungguhnya tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 11,09 %

dibandingkan dengan penjualan sesungguhnya tahun 2003.

Selanjutnya selisih penjualan dianalisis penyebabnya ke

dalam dua macam selisih yaitu selisih harga jual dan selisih kuantitas

penjualan.

1) Selisih harga jual

Selisih harga jual tahun 2004 dapat dicari dengan

membandingkan harga jual sesungguhnya tahun 2004 dengan

harga jual sesungguhnya tahun 2003 dikalikan kuantitas

penjualan sesungguhnya tahun 2004. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih harga jual tahun 2004 sebesar Rp.

542.801.360,00 (tidak menguntungkan). Harga jual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

72

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. Rp43.806.455.540,00

lebih kecil dari harga jual sesungguhnya tahun 2003 sebesar

Rp44.349.256.900,00. Hal ini berarti harga jual sesungguhnya

tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 1,22 % dibandingkan

dengan harga jual sesungguhnya tahun 2003.

2) Selisih kuantitas penjualan

Selisih kuantitas penjualan tahun 2004 dapat dicari

dengan membandingkan kuantitas penjualan sesungguhnya

tahun 2004 dengan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2003 dikalikan harga jual sesungguhnya tahun 2003. Dari hasil

analisis menunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan tahun

2004 sebesar Rp. 4.916.239.320,00 (menguntungkan). Kuantitas

penjualan sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

44.349.256.900,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 39.433.017.580,00. Hal

ini berarti kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004

mengalami kenaikan sebesar 12,47 % dibandingkan dengan

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2003.

b. Selisih Harga Pokok Penjualan

Selisih harga pokok penjualan tahun 2004 dapat dicari

dengan membandingkan harga pokok penjualan sesungguhnya tahun

2004 dengan harga pokok penjualan sesungguhnya tahun 2003. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

73

hasil analisis menunjukkan adanya selisih harga pokok penjualan

sebesar Rp.12.019.744.060,00 (tidak menguntungkan). Harga pokok

penjualan sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 45.233.351.650,00

lebih besar dari harga pokok penjualan sesungguhnya tahun 2003

sebesar Rp. 33.213.607.590,00. Hal ini berarti harga pokok

penjualan sesungguhnya tahun 2004 mengalami penurunan sebesar

36,19 % dibandingkan dengan harga pokok penjualan sesungguhnya

tahun 2003.

Selanjutnya selisih harga pokok penjualan dianalisis

penyebabnya ke dalam dua macam selisih yaitu selisih harga HPP

dan selisih kuantitas HPP.

1) Selisih harga HPP

Selisih harga HPP dapat dicari dengan membandingkan

harga HPP sesungguhnya tahun 2004 dengan harga HPP

sesungguhnya tahun 2003 dikalikan dengan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2004. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih harga HPP sebesar Rp. 7.834.039.270,00 (tidak

menguntungkan). Harga HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar

Rp. 45.233.351.650,00 lebih besar dari harga HPP

sesungguhnya tahhun 2003 sebesar Rp. 37.399.312.380,00. Hal

ini berarti harga HPP sesungguhnya tahun 2004 mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

74

penurunan sebesar 20,95 % dibandingkan harga HPP

sesungguhnya tahun 2003.

2) Selisih kuantitas HPP

Selisih kuantitas HPP dapat dicari dengan

membandingkan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004

dengan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2003 dikalikan

harga HPP sesungguhnya tahun 2003. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih kuantitas HPP sebesar Rp.

4.185.704.790,00 (tidak menguntungkan). Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 37.399.312.380,00 lebih

besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp.

33.213.607.590,00. Hal ini berarti kuantitas HPP tahun 2004

mengalami penurunan sebesar 12,60 % dibandingkan dengan

kuantitas HPP tahun 2003.

c. Selisih Kuantitas Penjualan Bersih

Selisih kuantitas penjualan bersih dapat dicari dengan

membandingkan selisih kuantitas penjualan tahun 2004 dengan

selisih kuantitas HPP tahun 2004. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih kuantitas penjualan bersih tahun 2004 sebesar Rp.

730.534.530,00 (menguntungkan). Selisih kuantitas penjualan tahun

2004 sebesar Rp. 4.916.239.320,00 (menguntungkan) lebih besar

dari selisih kuantitas HPP sebesar Rp. 4.185.704.790,00 (tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

75

menguntungkan). Hal ini berarti kuantitas penjualan tahun 2004

mengalami kenaikan sebesar 17,46 % dibandingkan dengan

kuantitas HPP tahun 2004.

Karena PT. Madu Baru Yogyakarta menjual lebih dari satu

macam produk, maka selisih kuantitas penjualan bersih dapat

dianalisis ke dalam dua penyebab selisih yaitu selisih komposisi

penjualan dan selisih kuantitas penjualan final.

1) Selisih komposisi penjualan

Selisih komposisi penjualan tahun 2004 dapat dicari

dengan membandingkan antara laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2004 dengan laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2003. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih komposisi penjualan sebesar Rp. 361.272.787,00

(tidak menguntungkan). Laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 7.311.226.306,00 lebih

besar dari laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun 2004

sebesar Rp. 6.949.953.519,00. Hal ini berarti laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2004 mengalami penurunan

sebesar 4,94 % dibandingkan dengan laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2003.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

76

2) Selisih kuantitas penjualan final

Selisih kuantitas penjualan final dapat dicari dengan

membandingkan antara laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2003 dengan laba kotor sesungguhnya

tahun 2003. Dari hasil analisis menunjukkan adanya selisih

kuantitas penjualan final sebesar Rp. 1.091.816.310,00

(menguntungkan). Laba kotor pada komposisi sesungguhnya

tahun 2003 sebesar Rp. 7.311.226.306,,00 lebih besar dari laba

kotor sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 6.219.409.996,00.

Hal ini berarti laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun

2004 mengalami kenaikan sebesar 17,56 % dibandingkan

dengan laba kotor tahun 2003.

Perincian analisis selisih laba kotor tahun 2004 dapat dilihat pada

bagan analisis selisih laba kotor tahun 2004 (gambar 1. Halaman 77).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

77

Gambar 5.1

Analisis Selisih Laba kotor tahun 2004

Selisih kuantitas penjualan final Rp. 1.091.816.310,00

(F)

Selisih komposisi penjualan Rp.

361.272.787,00 (UF)

Selisih kuantitas bersih Rp.

730.534.530 (F) Selisih kuantitas HPP Rp.

4.185.704.790,00 (UF)

Selisih harga HPP Rp.

7.834.039.270,00 (UF)

Selisih kuantitas penjualan Rp.

4.916.239.320,00 (F)

Selisih harga jual Rp. 542.801.360,00

(UF)

Selisih HPP Rp. 12.019.744.060,00

(UF)

Selisih penjualan Rp.

4.373.627.960,00 (F)

Selisih laba kotor Rp.

7.646.116.100,00 (UF)

Laba kotor tahun 2004 (Rp.

4.426.706.110,00)

Laba kotor tahun 2003 Rp.

6.219.409.990,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

78

2. Analisis selisih laba kotor tahun 2005

Selisih laba kotor tahun 2005 dapat dicari dengan

membandingkan laba kotor sesungguhnya tahun 2005 dengan laba kotor

sesungguhnya tahun 2004. Dari hasil analisis menunjukkan adanya

selisih laba kotor tahun 2005 sebesar Rp. 10.888.975.200,00

(menguntungkan). Laba kotor sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

9.462.269.085,00 lebih besar dari rugi kotor tahun 2004 sebesar Rp.

1.426.706.110,00. Hal ini berarti laba kotor sesungguhnya tahun 2005

mengalami kenaikan sebesar 763,22 % dibandingkan dengan rugi kotor

tahun 2004. Dengan menggunakan batas toleransi 10 % maka selisih

tersebut berarti.

Selanjutnya selisih laba kotor di analisis menjadi tiga bagian yaitu

selisih penjualan, selisih harga pokok penjualan dan selisih kuantitas

penjualan bersih.

a. Selisih penjualan

Selisih penjualan tahun 2005 dapat dicari dengan

membandingkan penjualan sesungguhnya tahun 2005 dengan

penjualan sesungguhnya 2004. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih penjualan tahun 2005 sebesar Rp. 28.065.388.240,00

(menguntungkan). Penjualan sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

71.871.843.780,00 lebih besar dari penjualan sesungguhnya tahun

2004 sebesar Rp. 43.806.455.540,00. Hal ini berarti penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

79

sesungguhnya tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 64,07 %

dibandingkan dengan penjualan sesungguhnya tahun 2004.

Selanjutnya selisih penjualan dianalisis penyebabnya ke

dalam dua macam selisih yaitu selisih harga jual dan selisih kuantitas

penjualan.

1) Selisih harga jual

Selisih harga jual tahun 2005 dapat dicari dengan

membandingkan harga jual sesungguhnya tahun 2005 dengan

harga jual sesungguhnya tahun 2004 dikalikan kuantitas

penjualan sesungguhnya tahun 2005. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih harga jual tahun 2005 sebesar Rp.

14.250.782.400,00 (menguntungkan). Harga jual sesungguhnya

tahun 2005 sebesar Rp. 71.871.843.780,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 57.621.061.380,00.

Hal ini berarti harga jual sesungguhnya tahun 2005 mengalami

kenaikan sebesar 24,73 % dibandingkan dengan harga jual

sesungguhnya tahun 2004.

2) Selisih kuantitas penjualan

Selisih kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2005

dapat dicari dengan membandingkan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005 dengan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2004 dikalikan harga jual sesungguhnya

tahun 2004. Dari hasil analisis menunjukkan adanya selisih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

80

kuantitas penjualan tahun 2005 sebesar Rp. 13.814.605.840,00

(menguntungkan). Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2005 sebesar Rp. 57.621.061.380 lebih besar dari kuantitas

penjualan sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

43.806.455.540,00. Hal ini berarti kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 31,53 %

dibandingkan dengan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2004.

b. Selisih Harga Pokok Penjualan

Selisih harga pokok penjualan tahun 2005 dapat dicari

dengan membandingkan harga pokok penjualan sesungguhnya tahun

2005 dengan harga pokok penjualan sesungguhnya tahun 2004. Dari

hasil analisis menunjukkan adanya selisih harga pokok penjualan

sebesar Rp. 17.176.223.040,00 (tidak menguntungkan). Harga pokok

penjualan sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 62.409.574.690,00

lebih besar dari harga pokok penjualan sesungguhnya tahun 2004

sebesar Rp. 45.233.351.650,00. Hal ini berarti harga pokok

penjualan sesungguhnya tahun 2005 mengalami penurunan sebesar

37,98 % dibandingkan dengan harga pokok penjualan sesungguhnya

tahun 2003.

Selanjutnya selisih harga pokok penjualan dianalisis

penyebabnya ke dalam dua macam selisih yaitu selisih harga HPP

dan selisih kuantitas HPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

81

1) Selisih harga HPP

Selisih harga HPP dapat dicari dengan membandingkan

antara harga HPP sesungguhnya tahun 2005 dengan harga HPP

sesungguhnya tahun 2004 dikalikan dengan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih harga HPP sebesar Rp. 3.559.717.256,00 (tidak

menguntungkan). Harga HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar

Rp. 62.409.574.690,00 lebih besar dari harga HPP

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 58.849.857.430,00. Hal

ini berarti harga HPP sesungguhnya tahun 2005 mengalami

penurunan sebesar 6,05 % dibandingkan dengan harga HPP

sesungguhnya tahun 2004.

2) Selisih kuantitas HPP

Selisih kuantitas HPP dapat dicari dengan

membandingkan antara kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2005 dengan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004

dikalikan harga HPP sesungguhnya tahun 2004. Dari hasil

analisis menunjukkan adanya selisih kuantitas HPP sebesar Rp.

13.616.505.780,00 (tidak menguntungkan). Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 58.849.857.430,00 lebih

besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

45.233.351.650,00. Hal ini berarti kuantitas HPP sesungguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

82

tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 30,11 %

dibandingkan dengan kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004.

c. Selisih kuantitas penjualan bersih

Selisih kuantitas penjualan bersih dapat dicari dengan

membandingkan antara selisih kuantitas penjualan tahun 2005

dengan selisih kuantitas HPP tahun 2005. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan bersih sebesar Rp.

198.100.060,00 (menguntungkan). Kuantitas penjualan tahun 2005

sebesar Rp. 13.814.605.840,00 (menguntungkan) lebih besar dari

kuantitas HPP tahun 2005 sebesar Rp. 13.616.505.780,00 (tidak

menguntungkan). Hal ini berarti kuantitas penjualan tahun 2005

mengalami kenaikan sebesar 1,46 % dibandingkan dengan kuantitas

HPP tahun 2005.

Karena PT. Madu Baru Yogyakarta menjual lebih dari satu

macam produk, maka selisih kuantitas penjualan bersih dapat

dianalisis ke dalam dua penyebab selisih yaitu selisih komposisi

penjualan dan selisih kuantitas penjualan final.

1) Selisih komposisi penjualan

Selisih komposisi penjualan tahun 2005 dapat dicari

dengan membandingkan antara laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2005 dengan laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2004. Dari hasil analisis menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

83

adanya selisih komposisi penjualan sebesar (Rp.

1.047.110.245,00) (menguntungkan). Laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2004 sebesar (Rp.

2.275.906.301,00) lebih besar dari laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2005 sebesar (Rp. 1.228.796.056,00). Hal

ini berarti laba kotor sesungguhnya tahun 2005 mengalami

kenaikan sebesar 46 % dibandingkan dengan laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2004.

2) Selisih kuantitas penjualan final

Selisih kuantitas penjualan final dapat dicari dengan

membandingkan antara laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2004 dengan laba kotor sesungguhnya

tahun 2004. Dari hasil analisis menunjukkan adanya selisih

kuantitas penjualan final sebesar Rp. 849.200.191,00 (tidak

menguntungkan). Rugi kotor pada komposisi sesungguhnya

tahun 2004 sebesar Rp. 2.275.906.301,00 lebih besar dari rugi

kotor tahun 2004 sebesar Rp. 1.426.706.110,00. Hal ini berarti

laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun 2005 mengalami

penurunan sebesar 59,52 % dibandingkan laba kotor

sesungguhnya tahun 2004.

Perincian analisis selisih laba kotor tahun 2005 dapat dilihat pada

bagan analisis selisih laba kotor tahun 2005 (gambar 2. Halaman 84).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

84

Gambar 5.2

Analisis Selisih Laba kotor tahun 2005

Selisih kuantitas penjualan final Rp.

849.200.191,00 (UF)

Selisih komposisi penjualan Rp. (Rp. 1.047.110.245,00)

(F)

Selisih kuantitas bersih Rp.

197.100.060,00 (F) Selisih kuantitas

HPP Rp. 13.616.505.780

(UF)

Selisih harga HPP Rp.

3.559.717.256,00 (UF)

Selisih kuantitas penjualan Rp.

13.814.605.840,00 (F)

Selisih harga jual Rp.

14.250.782.400,00 (F)

Selisih HPP Rp. 17.176.223.040,00

(UF)

Selisih penjualan Rp.

28.065.388.240,00 (F)

Selisih laba kotor Rp.

10.888.975.200,00 (F)

Laba kotor tahun 2005 Rp.

9.462.269.085,00

Laba kotor tahun 2004 Rp.

(1.426.706.110,00)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

85

3. Analisis selisih laba kotor tahun 2006

Selisih laba kotor tahun 2006 dapat dicari dengan

membandingkan laba kotor sesungguhnya tahun 2006 dengan laba kotor

sesungguhnya tahun 2005. Dari hasil analisis menunjukkan adanya

selisih laba kotor tahun 2006 sebesar Rp. 2.663.119.125,00

(menguntungkan). Laba kotor sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

12.125.388.210,00 lebih besar dari laba kotor sesungguhnya tahun 2005

sebesar Rp. 9.462.269.085,00. Hal ini berarti laba kotor sesungguhnya

tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 28,14 % dibandingkan dengan

laba kotor sesungguhnya tahun 2005. Dengan menggunakan batas

toleransi 10 % maka selisih tersebut berarti.

Selanjutnya selisih laba kotor di analisis menjadi tiga bagian yaitu

selisih penjualan, selisih harga pokok penjualan dan selisih kuantitas

penjualan bersih.

a. Selisih penjualan

Selisih penjualan tahun 2006 dapat dicari dengan

membandingkam penjualan sesungguhnya tahun 2006 dengan

penjualan sesungguhnya tahun 2005. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih penjualan tahun 2006 sebesar Rp.

18.319.086.210,00 (menguntungkan). Penjualan sesungguhnya tahun

2006 sebesar Rp. 90.190.929.990 lebih besar dari penjualan

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 71.871.843.780,00. Hal ini

berarti penjualan sesungguhnya tahun 2006 mengalami kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

86

sebesar 25,49 % dibandingkan dengan penjualan sesungguhnya

tahun 2005.

Selanjutnya selisih penjualan dianalisis penyebabnya ke

dalam dua macam selisih yaitu selisih harga jual dan selisih kuantitas

penjualan.

1) Selisih harga jual

Selisih harga jual tahun 2006 dapat dicari dengan

membandingkan harga jual sesungguhnya tahun 2006 dengan

harga jual sesungguhnya tahun 2005 dikalikan kuantitas

penjualan sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih harga jual sebesar Rp.

14.451.252.390,00 (menguntungkan). Harga jual sesungguhnya

tahun 2006 sebesar Rp. 90.190.929.990,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 75.739.677.600,00.

Hal ini berarti harga jual sesungguhnya tahun 2006 mengalami

kenaikan sebesar 19,08 % dibandingkan harga jual

sesungguhnya tahun 2005.

2) Selisih kuantitas penjualan

Selisih kuantitas penjualan tahun 2006 dapat dicari

dengan membandingkan antara kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2006 dengan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005 dikalikan harga jual sesungguhnya

tahun 2005. Dari hasil analisis menunjukkan adanya selisih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

87

kuantitas penjualan tahun 2006 sebesar Rp. 3.867.833.820,00

(menguntungkan). Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2006 sebesar Rp. 75.739.677.600,00 lebih besar dari kuantitas

penjualan sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

71.871.843.780,00. Hal ini berarti kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5,38 %

dibandingkan dengan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2005.

b. Selisih Harga Pokok Penjualan

Selisih harga pokok penjualan tahun 2006 dapat dicari

dengan membandingkan antara harga pokok penjualan

sesungguhnya tahun 2006 dengan harga pokok penjualan

sesungguhnya tahun 2005. Dari hasil analisis menunjukkan adanya

selisih harga pokok penjualan tahhun 2006 sebesar Rp.

15.655.967.090,00 (tidak menguntungkan). Harga pokok penjualan

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 78.065.541.780,00 lebih besar

dari harga pokok penjualan sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

62.409.574.690,00. Hal ini berarti harga pokok penjualan

sesungguhnya tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 25,09 %

dibandingkan dengan harga pokok penjualan sesungguhnya tahun

2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

88

Selanjutnya selisih harga pokok penjualan dianalisis

penyebabnya ke dalam dua macam selisih yaitu selisih harga HPP

dan selisih kuantitas HPP.

1) Selisih harga HPP

Selisih harga HPP dapat dicari dengan membandingkan

antara harga HPP sesungguhnya tahun 2006 dengan harga HPP

sesungguhnya tahun 2005 dikalikan dengan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih harga HPP tahun 2006 sebesar Rp.

12.173.352.770,00 (tidak menguntungkan). Harga HPP

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 78.065.540.780,00 lebih

besar dari harga HPP tahun 2005 sebesar Rp.

65.892.189.010,00. Hal ini berarti harga HPP sesungguhnya

tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 18,48 %

dibandingkan dengan harga HPP sesungguhnya tahun 2005.

2) Selisih kuantitas HPP

Selisih kuantitas HPP dapat dicari dengan

membandingkan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006

dengan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2005 dikalikan

HPP sesungguhnya tahun 2005. Dari hasi analisis menunjukkan

adanya selisih kuantitas HPP sebesar Rp.3.482.614.320,00

(tidak menguntungkan). Kuantitas HPP sesungguhnya tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

89

2006 sebesar Rp. 65.892.189.010,00 lebih besar dari kuantitas

HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 62.409.574.690,00.

Hal ini berarti kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2006

mengalami penurunan sebesar 5,58 % dibandingkan dengan

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2005.

c. Selisih kuantitas penjualan bersih

Selisih kuantitas penjualan bersih dapat dicari

membandingkan antara selisih kuantitas penjualan dengan selisih

kuantitas HPP. Dari hasl analisis menunjukkan adanya selisih

kuantitas penjualan bersih sebesar Rp. 385.219.500,00

(menguntungkan). Selisih kuantitas penjualan sebesar Rp.

3.867.833.820 (menguntungkan) lebih besar dari selisih kuantitas

HPP sebesar Rp. 3.482.614.320,00 (tidak menguntungkan). Hal ini

berarti kuantitas penjualan tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar

11,06 % dibandingkan dengan kuantitas penjualan HPP tahun 2006.

Karena PT. Madu Baru Yogyakarta menjual lebih dari satu

macam produk, maka selisih kuantitas penjualan bersih dapat

dianalisis ke dalam dua penyebab selisih yaitu selisih komposisi

penjualan dan selisih kuantitas penjualan final.

1) Selisih komposisi penjualan

Selisih komposisi penjualan tahun 2006 dapat dicari

dengan membandingkan antara laba kotor pada komposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

90

sesungguhnya tahun 2006 dengan laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2005. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih komposisi penjualan sebesar Rp.

1.175.384.851,00 (menguntungkan). Laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 8.672.103.739,00 lebih

kecil dari laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun 2006

sebesar Rp. 9.847.488.590,00. Hal ini berarti laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2006 mengalami penurunan

sebesar 13,56 % dibandingkan dengan laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2005.

2) Selisih kuantitas penjualan final

Selisih kuantitas penjualan final dapat dicari dengan

membandingkan antara laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2005 dengan laba kotor sesungguhnya

tahun 2005. Dari hasil analisis menunjukkan adanya selisih

kuantitas penjualan final sebesar Rp. 790.165.346,00 (tidak

menguntungkan). Laba kotor pada komposisi sesungguhnya

tahun 2005 sebesar Rp. 8.672.103.739,00 lebih kecil dari laba

kotor sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 9.462.269.085,00.

Hal ini berarti laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun

2005 mengalami penurunan sebesar 8,35 % dibandingkan

dengan laba kotor sesungguhnya tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

91

Perincian analisis selisih laba kotor tahun 2006 dapat dilihat pada

bagan analisis selisih laba kotor tahun 2006 (gambar 3. Halaman 92).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

92

Gambar 5.3

Analisis Selisih Laba kotor tahun 2006

Selisih kuantitas penjualan final Rp.

790.165.346,00 (UF)

Selisih komposisi penjualan Rp.

1.175.384.851,00 (F)

Selisih kuantitas bersih Rp.

385.219.500,00 (F)

Selisih kuantitas HPP Rp.

3.482.614.320,00 (UF)

Selisih harga HPP Rp.

12.173.352.770,00 (UF)

Selisih kuantitas penjualan Rp.

3.867.833.820,00 (F)

Selisih harga jual Rp.

14.451.252.390,00 (F)

Selisih HPP Rp. 15.655.967.090,00

(UF)

Selisih penjualan Rp.

18.319.086.210,00 (F)

Selisih laba kotor Rp.

2.663.119.125,00 (F)

Laba kotor tahun 2006 Rp.

12.125.388.210,00

Laba kotor tahun 2005Rp.

9.462.269.085,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

93

4. Analisis selisih laba kotor tahun 2007

Selisih laba kotor tahun 2007 dapat dicari dengan

membandingkan laba kotor sesungguhnya tahun 2007 dengan laba kotor

sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis menunjukkan adanya

selisih laba kotor tahun 2007 sebesar Rp. 5.165.377.626,00 (tidak

menguntungkan). Laba kotor sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

6.960.010.584,00 lebih kecil dari laba kotor sesungguhnya tahun 2006

sebesar Rp. 12.125.388.210,00. Hal ini berarti laba kotor sesungguhnya

tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 42,59 % dibandingkan dengan

laba kotor sesungguhnya tahun 2006. Dengan menggunakan batas

toleransi 10 % maka selisih tersebut berarti.

Selanjutnya selisih laba kotor di analisis menjadi tiga bagian yaitu

selisih penjualan, selisih harga pokok penjualan dan selisih kuantitas

penjualan bersih.

a. Selisih penjualan

Selisih penjualan tahun 2007 dapat dicari dengan

membandingkan penjualan sesungguhnya tahun 2007 dengan

penjualan sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih penjualan tahun 2007 sebesar Rp.

4.285.326.210,00 (tidak menguntungkan). Penjualan sesungguhnya

tahun 2007 sebesar Rp. 94.476.256.200,00 lebih besar dari penjualan

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 90.190.929.990,00. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

94

berarti penjualan sesungguhnya tahun 2007 mengalami kenaikan

sebesar 4,75 % dibandingkan penjualan sesungguhnya tahun 2006.

Selanjutnya selisih penjualan dianalisis penyebabnya ke

dalam dua macam selisih yaitu selisih harga jual dan selisih kuantitas

penjualan.

1) Selisih harga jual

Selisih harga jual tahun 2007 dapat dicari dengan

membandingkan harga jual sesungguhnya tahun 2007 dengan

harga jual sesungguhnya tahun 2006 dikalikan kuantitas

penjualan sesunggguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih harga jual tahun 2007 sebesar Rp.

1.337.253.310,00 (tidak menguntungkan). Harga jual

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 94.476.256.200,00 lebih

kecil dari harga jual sesungguhnya tahhun 2006 sebesar Rp.

95.813.509.510,00. Hal ini berarti harga jual sesunggguhnya

tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 1,39 % dibandingkan

dengan harga jual sesungguhnya tahun 2006.

2) Selisih kuantitas penjualan

Selisih kuantitas penjualan tahun 2007 dapat dicari

dengan membandingkan kuantitas penjualan sesungguhnya

tahun 2007 dengan kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2006 dikalikan harga jual sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil

analisis menunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

95

2007 sebesar Rp. 5.622.579.520,00 (menguntungkan). Kuantitas

penjualan sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

95.813.509.510,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 90.190.929.990,00. Hal

ini berarti kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007

mengalami kenaikan sebesar 6,23 % dibandingkan dengan

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006.

b. Selisih harga pokok penjualan

Selisih harga pokok penjualan tahun 2007 dapat dicari

dengan membandingkan HPP sesungguhnya tahun 2007 dengan HPP

sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis menunjukkan adanya

selisih HPP tahun 2007 sebesar Rp. 9.450.703.840,00 (tidak

menguntungkan). HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

87.516.245.620,00 lebih besar dari HPP sesungguhnya tahun 2006

sebesar Rp. 78.065.541.780,00. Hal ini menunjukan HPP

sesungguhnya tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 12,11 %

dibandingkan HPP sesungguhnya tahun 2006.

Selanjutnya selisih harga pokok penjualan dianalisis

penyebabnya ke dalam dua macam selisih yaitu selisih harga HPP

dan selisih kuantitas HPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

96

1) Selisih harga HPP

Selisih harga HPP dapat dicari dengan membandingkan

harga HPP sesungguhnya tahun 2007 dengan harga HPP

sesungguhnya tahun 2006 dikalikan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih harga HPP tahun 2007 sebesar Rp.

4.420.746.008,00 (tidak menguntungkan). Harga HPP

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 87.516.245.620,00 lebih

besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

83.095.499.610,00. Hal ini berarti harga HPP sesungguhnya

tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 5,30 % dibandingkan

dengan harga HPP sesungguhnya tahun 2006.

2) Selisih kuantitas HPP

Selisih kuantitas HPP dapat dicari dengan

membandingkan kuantitas penjualan sesungguhnya 2007 dengan

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006 dikalikan HPP

sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih kuantitas HPP sebesar Rp. 5.029.957.830,00

(tidak menguntungkan). Kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2007 sebesar Rp. 83.095.499.610,00 lebih besar dari kuantitas

HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 78.065.541.780,00.

Hal ini berarti kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

97

mengalami penurunan sebesar 6,44 % dibandingkan dengan

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2006.

c. Selisih kuantitas penjualan bersih

Selisih kuantitas penjualan bersih tahun 2007 dapat dicari

dengan membandingkan selisih kuantitas penjualan tahun 2007

dengan selisih kuantitas HPP tahun 2007. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan bersih sebesar Rp.

592.621.690,00 (menguntungkan). Selisih kuantitas penjualan tahun

2007 sebesar Rp. 5.622.579.520,00 (menguntungkan) lebih besar

dari selisih kuantitas HPP sebesar Rp. 5.029.957.830,00 (tidak

menguntungkan). Hal ini berarti kuantitas penjualan tahun 2007

mengalami kenaikan sebesar 11,78 % dibandingkan kuantitas HPP

tahun 2007.

Karena PT. Madu Baru Yogyakarta menjual lebih dari satu

macam produk, maka selisih kuantitas penjualan bersih dapat

dianalisis ke dalam dua penyebab selisih yaitu selisih komposisi

penjualan dan selisih kuantitas penjualan final.

1) Selisih komposisi penjualan

Selisih komposisi penjualan tahun 2007 dapat dicari

dengan membandingkan antara laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2007 dengan laba kotor pada posisi

sesungguhnya tahun 2006. Dari hasil analisis menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

98

adanya selisih komposisi penjualan sebesar Rp.

1.657.191.080,00 (tidak menguntungkan). Laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

19.198.469.560,00 lebih besar dari laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 14.375.200.980,00. Hal

ini berarti laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun 2007

mengalami penurunan sebesar 11,53 % dibandingkan dengan

laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun 2006.

2) Selisih kuantitas penjualan final

Selisih kuantitas penjualan final dapat dicari dengan

membandingkan antara laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2006 dengan laba kotor sesungguhnya

tahun 2006. Dari hasil analisis menunjukkan adanya selisih

kuantitas penjualan final sebesar Rp. 2.249.212.770,00

(menguntungkan). Laba kotor pada komposisi sesungguhnya

tahun 2006 sebesar Rp. 14.375.200.980,00 lebih besar dari laba

kotor sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 12.125.388.210,00.

Hal ini berarti laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun

2006 mengalami kenaikan sebesar 18,55 % dibandingkan

dengan laba kotor sesungguhnya tahun 2006.

Perincian analisis selisih laba kotor tahun 2007 dapat dilihat pada

bagan analisis selisih laba kotor tahun 2007 (gambar 4. Halaman 99).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

99

Gambar 5.4

Analisis Selisih Laba kotor tahun 2007

Selisih kuantitas penjualan final Rp. 2.249.212.770,00

(F)

Selisih komposisi penjualan Rp.

1.657.191.080,00 (UF)

Selisih kuantitas bersih Rp.

592.621.690,00 (F) Selisih kuantitas

HPP Rp. 5.029.957.830,00

(UF)

Selisih harga HPP Rp.

4.420.746.008,00 (UF)

Selisih kuantitas penjualan Rp.

5.622.579.520,00 (F)

Selisih harga jual Rp.

1.337.253.310,00 (UF)

Selisih HPP Rp. 9.450.703.840,00

(UF)

Selisih penjualan Rp.

4.285.326.210,00 (F)

Selisih laba kotor Rp.

5.165.377.626,00 (UF)

Laba kotor tahun 2007 Rp.

6.960.010.584,00

Laba kotor tahun 2006 Rp.

12.125.388.210,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

100

5. Analisis selisih laba kotor tahun 2008

Selisih laba kotor tahun 2008 dapat dicari dengan

membandingkan laba kotor sesungguhnya tahun 2008 dengan laba

kotor sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis menunjukkan

adanya selisih laba kotor tahun 2008 sebesar Rp. 2.769.124.854

(menguntungkan). Laba kotor sesungguhnya tahhun 2008 sebesar

Rp. 9.729.135.438,00 lebih besar dari laba kotor tahun 2007

sebesar Rp. 6.960.010.584,00. Hal ini berarti laba kotor tahun 2008

mengalami kenaikan sebesar 39,79 % dibandingkan dengan laba

kotor sesungguhnya tahun 2007. Dengan menggunakan batas

toleransi 10 % maka selisih tersebut berarti.

Selanjutnya selisih laba kotor dianalisis menjadi tiga bagian

yaitu selisih penjualan, selisih harga pokok penjualan dan selisih

kuantitas penjualan bersih.

a. Selisih penjualan

Selisih penjualan tahun 2008 dapat dicari dengan

membandingkan penjualan sesungguhnya tahun 2008 dengan

penjualan sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih penjualan tahun 2008 sebesar Rp.

32.993.965.700,00 (menguntungkan). Penjualan sesungguhnya

tahun 2008 sebesar Rp. 127.470.221.900,00 lebih besar dari

penjualan sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

94.476.256.200,00. Hal ini berarti penjualan sesungguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

101

tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 34,92 %

dibandingkan dengan penjualan sesungguhnya tahun 2007.

Selanjutnya selisih penjualan dianalisis penyebabnya

ke dalam dua macam selisih yaitu selisih harga jual dan selisih

kuantitas penjualan.

1) Selisih harga jual

Selisih harga jual tahun 2008 dapat dicari dengan

membandingkan harga jual sesungguhnya tahun 2008

dengan harga jual sesungguhnya tahun 2007 dikalikan

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2008. Dari hasil

analisis menunjukkan adanya selisih harga jual tahun 2008

sebesar Rp. 14.566.896.100 (menguntungkan). Harga jual

sesungguhnya tahun 2008 sebesar Rp. 127.470.221.900,00

lebih besar dari harga jual sesungguhnya tahun 2007

sebesar Rp. 112.903.325.800,00. Hal ini berarti harga jual

sesungguhnya tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar

12,90 % dibandingkan dengan harga jual sesungguhnya

tahun 2007.

2) Selisih kuantitas penjualan

Selisih kuantitas penjualan tahun 2008 dapat dicari

dengan membandingkan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2008 dengan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2007 dikalikan harga jual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

102

sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan tahun

2007 sebesar Rp. 18.427.069.600,00 (menguntungkan).

Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2008 sebesar Rp.

112.903.325.800,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 94.476.256.200,00.

Hal ini berarti kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2008 meningkat sebesar 19,50 % dibandingkan dengan

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007.

b. Selisih harga pokok penjualan

Selisih harga pokok penjualan tahhun 2008 dapat dicari

dengan membandingkan HPP sesungguhnya tahun 2008

dengan HPP sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis

menujukkan adanya selisih HPP tahun 2008 sebesar Rp.

30.324.840.880,00 (tidak menguntungkan). HPP sesungguhnya

tahun 2008 sebesar Rp. 117.741.086.500,00 lebih besar dari

HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

104.501.201.000,00. Hal ini berarti HPP sesungguhnya tahun

2008 mengalami penurunan sebesar 34,54 % dibandingkan

HPP sesungguhnya tahun 2007.

Selanjutnya selisih harga pokok penjualan dianalisis

penyebabnya ke dalam dua macam selisih yaitu selisih harga

HPP dan selisih kuantitas HPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

103

1) Selisih harga HPP

Selisih harga HPP dapat dicari dengan

membandingkan harga HPP sesungguhnya tahun 2008

dengan harga HPP sesungguhnya tahun 2007 dikalikan

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil

analisis menunjukkan adanya selisih harga HPP tahun

2008 sebesar Rp. 13.239.885.500,00 (tidak

menguntungkan). Harga HPP sesungguhnya tahun 2008

sebesar Rp. 117.741.086.500,00 lebih besar dari harga

HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

104.501.201.000,00. Hal ini berarti harga HPP

sesungguhnya tahun 2008 mengalami penurunan sebesar

12,67 % dibandingkan dengan harga HPP sesungguhnya

tahun 2007.

2) Selisih kuantitas HPP

Selisih kuantitas HPP tahun 2008 dapat dicari

dengan membandingkan kuantitas penjualan

sesungguhnya taqhun 2008 dengan kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2007 dikalikan dengan harga HPP

sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih kuantitas HPP sebesar Rp.

16.984.955.380,00 (tidak menguntungkan). Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2008 sebesar Rp. 104.501.201.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

104

lebih besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007

sebesar Rp. 87.516.245.620,00. Hal ini berarti kuantitas

HPP sesungguhnya tahun 2008 mengalami penurunan

sebesar 19,41 % dibandingkan kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2007.

c. Selisih kuantitas penjualan bersih

Selisih kuantitas penjualan bersih tahun 2008 dapat

dicari dengan membandingkan selisih kuantitas penjualan

tahun 2008 dengan selisih kuantitas HPP tahun 2008. Dari

hasil analisis menunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan

bersih sebesar Rp. 1.442.114.220,00 (menguntungkan). Selisih

kuantitas penjualan tahun 2008 sebesar Rp. 18.427.069.600,00

(menguntungkan) lebih besar dari selisih kuantitas HPP tahun

2008 sebesar Rp. 16.984.955.380,00 (tidak menguntungkan).

Hal ini berarti kuantitas penjualan tahun 2008 mengalami

kenaikan sebesar 8,49 % dibandingkan dengan kuantitas HPP

tahun 2008.

Karena PT. Madu Baru Yogyakarta menjual lebih dari

satu macam produk, maka selisih kuantitas penjualan bersih

dapat dianalisis ke dalam dua penyebab selisih yaitu selisih

komposisi penjualan dan selisih kuantitas penjualan final.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

105

1) Selisih komposisi penjualan

Selisih komposisi penjualan tahun 2008 dapat

dicari dengan membandingkan laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2008 dengan laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih komposisi penjualan tahun

2008 sebesar Rp. 772.401.705,00 (tidak menguntungkan).

Laba kotor pada komposisi sesungguhnya tahun 2007

sebesar Rp. 9.174.526.558,00 lebih besar dari laba kotor

pada komposisi sesungguhnya tahun 2008 sebesar Rp.

8.402.124.853,00. Hal ini berarti laba kotor pada

komposisi sesungguhnya tahun 2008 mengalami

penurunan sebesar 8,42 % dibandingkan dengan laba kotor

pada komposisi sesungguhnya tahun 2007.

2) Selisih kuantitas penjualan final

Selisih kuantitas penjualan final tahun 2008 dapat

dicari dengan membandingkan laba kotor pada komposisi

sesungguhnya tahun 2007 dengan laba kotor

sesungguhnya tahun 2007. Dari hasil analisis

menunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan final

sebesar Rp. 2.214.515.974,00 (menguntungkan). Laba

kotor pada komposisi sesungguhnya tahun 2007 sebesar

Rp. 9.174.526.558,00 lebih besar dari laba kotor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

106

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 6.960.010.584,00.

Hal ini berarti laba kotor pada komposisi sesunggguhnya

tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 31,82 %

dibandingkan dengan laba kotor sesungguhnya tahun

2007.

Perincian analisis selisih laba kotor tahun 2008 dapat dilihat pada

bagan analisis selisih laba kotor tahun 2008 (gambar 5, halaman 107).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

107

Gambar 5.5

Analisis Selisih Laba kotor tahun 2008

Selisih kauntitas penjualan final Rp. 2.214.515.974,00

(F)

Selisih komposisi penjualan Rp.

772.401.705,00 (UF) Selisih kuantitas

bersih Rp. 1.442.114.200,00

(F) Selisih kuantitas

HPP Rp. 13.239.885.500,00

(UF)

Selisih harga HPP Rp.

16.984.955.380,00 (UF)

Selisih kuantitas penjualan Rp.

18.427.069.600,00 (F)

Selisih harga jual Rp.

14.566.896.100,00 (F)

Selisih HPP Rp. 30.224.840.880,00

(UF)

Selisih penjualan Rp.

32.993.965.700,00 (F) Selisih laba kotor

Rp. 2.769.124.854,00 (F)

Laba kotor tahun 2008 Rp.

9.729.135.438,00

Laba kotor tahun 2007 Rp.

6.960.010.584,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

108

Tabel 5.1

Rangkuman Analisis Selisih Laba Kotor

Jenis selisih Tahun 2004 (Rp)

% Tahun 2005 (Rp)

% Tahun 2006 (Rp)

% Tahun 2007 (Rp) % Tahun 2008 (Rp)

%

Selisih penjualan 4.373.627.960 (F)

11,09 28.065.198.240(F)

64,07 18.319.086.210(F)

25,49 4.285.326.210 (F)

4,75 32.993.965.700 (F)

34,92

• Selisih harga jual

542.611.362 (UF)

1,22 14.250.782.400(F)

24,73 14.451.252.390(F)

19,08 1.337.253.310 (UF)

1,39 14.566.896.100 (F)

12,90

• Selisih kuantitas penjualan

4.916.239.320 (F)

12,47 13.814.415.840(F)

31,53 3.867.833.820 (F)

5,38 5.622.579.520 (F)

6,23 18.427.069.600 (F)

19,50

Selisih HPP 12.019.744.060 (UF)

36,19 17.176.223.040(F)

37,98 15.655.967.090(UF)

25,09 9.450.703.840 (UF)

12,11 30.224.840.880 (UF)

34,54

• Selisih harga HPP

7.834.039.270 (UF)

20,95 3.559.717.256 (UF)

6,05 12.173.352.770(UF)

18,48 4.420.746.008 (UF)

5,30 13.239.885.500 (UF)

12,67

• Selisih kuantitas HPP

4.185.704.790 (UF)

12,60 13.616.505.780(UF)

30,11 3.482.614.320 (UF)

5,58 5.029.957.830 (UF)

6,44 16.984.955.380 (UF)

19,41

Selisih kuantitas bersih

730.534.530 (F)

17,46 197.910.060 (F)

1,46 385.219.500 (F)

11,06 592.621.690 (F)

11,78 1.442.114.200 (F)

8,49

• Selisih komposisi penjualan

361.272.787 (UF)

4,94 1.047.110.245 (F)

46 1.175.384.801 (F)

13,56 1.657.191.080 (UF)

11,53 772.401.705 (UF)

8,42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

109

• Selisih kuantitas penjualan final

1.091.816.310 (F)

17,56 849.200.191 (UF)

59,52 790.165.346 (UF)

8,35 2.249.812.770 (F)

18,56 2.214.515.974 (F)

31,82

Selisih laba kotor 7.646.116.100 (UF)

122,94 10.888.975.200(F)

763,22 2.663.119.125 (F)

28,14 5.165.377.626 (UF)

42,59 2.769.124.854 39,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

110

C. Pembahasan

Berdasarkan data yang telah dianalisis, langkah selanjutnya adalah

melakukan pembahasan secara rinci untuk mengetahui kinerja departemen

produksi dan departemen pemasaran selama 5 periode akuntansi terakhir

yaitu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.

1. Evaluasi kinerja departemen produksi berdasarkan selisih harga HPP

Kinerja departemen produksi PT. Madu Baru Yogyakarta pada

tahun 2004 menurun atau buruk. Hal ini terjadi karena harga HPP

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 45.233.351.650,00 lebih besar

dari harga HPP sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 37.399.312.380,00

sehingga terdapat selisih harga HPP yang merugikan sebesar Rp.

7.834.039.270,00 atau mengalami penurunan sebesar 20,95 %. Pada

tahun 2004 selisih harga HPP merugikan karena harga HPP

sesungguhnya produk gula tahun 2004 sebesar Rp. 361.982,61/kuintal

lebih besar dari harga HPP sesungguhnya tahhun 2003 sebesar Rp.

275.896,08/kuintal sehingga terjadi selisih harga HPP tahun 2004 yang

merugikan sebesar Rp. 86.086,53/kuintal. Harga HPP sesungguhnya

tahun 2004 untuk produk alkohol sebesar Rp. 3.397,29/liter lebih besar

dari harga HPP sesunggguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 3.253,35/liter

sehingga terjadi selisih harga HPP tahun 2004 sebesar Rp. 143,94/liter.

Harga HPP sesungguhnya tahun 2004 untuk produk spiritus sebesar Rp.

3.397,29/liter lebih besar dari harga HPP sesunggguhnya tahun 2003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

111

sebesar Rp. 3.253,35/liter sehingga terjadi selisih harga HPP tahun 2004

sebesar Rp. 143,94/liter.

Secara total, harga HPP sesungguhnya tahun 2004 untuk produk

gula sebesar Rp. 30.276.442.690,00 lebih besar dari harga HPP

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 23.076.113.670,00 sehingga

terjadi selisih harga HPP yang merugikan sebesar Rp. 7.200.329.020,00.

Harga HPP sesungguhnya tahun 2004 untuk produk alkohol sebesar Rp.

11.939.435.980,00 lebih besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2003

sebesar Rp. 11.433.573.240,00 sehingga terjadi selisih harga HPP yang

merugikan sebesar Rp. 505.862.740,00. Harga HPP sesungguhnya tahun

2004 untuk produk spiritus sebesar Rp. 3.017.472.978,00 lebih besar dari

harga HPP sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 2.889.625.470,00

sehingga terjadi selisih harga HPP yang merugikan sebesar Rp.

127.847.508,00.

Kenaikan harga HPP tersebut disebabkan oleh naiknya biaya

produksi. Naiknya biaya produksi disebabkan karena perusahaan

melakukan penggantian mesin pabrik dan perluasan pada jumlah areal

untuk penanaman tebu. Selain itu, harga tebu yang ditawarkan petani

meningkat yang dipicu oleh kenaikan harga pupuk di pasaran.

Pada tahun 2005, kinerja departemen produksi PT. Madu Baru

Yogyakarta menurun atau buruk. Hal ini terjadi karena harga HPP

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 62.409.574.690,00 lebih besar dari

harga HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. Rp. 58.849.857.430,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

112

sehingga terdapat selisih merugikan sebesar Rp. Rp.3.559.717.256,00

atau mengalami penurunan sebesar 6,05 %. Pada tahun 2005 selisih

harga HPP merugikan karena harga HPP sesungguhnya produk gula

tahun 2005 sebesar Rp. 374.922,78/kuintal lebih besar dari harga HPP

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 361.982,61/kuintal sehingga

terjadi selisih harga HPP yang merugikan tahun 2004 sebesar Rp.

12.940,17/kuintal. Harga HPP sesungguhnya untuk produk alkohol tahun

2005 sebesar Rp. 3.724,95/liter lebih besar dari harga HPP sesungguhnya

tahun 2004 sebesar Rp. 3.397,29/liter sehingga terjadi selisih harga HPP

yang merugikan sebesar Rp. 327,66/liter. Harga HPP sesungguhnya

untuk produk spiritus tahun 2005 sebesar Rp. 3.724,95/liter lebih besar

dari harga HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 3.397,29/liter

sehingga terjadi selisih harga HPP yang merugikan sebesar Rp.

327,66/liter.

Secara total, harga HPP sesungguhnya tahun 2005 untuk produk

gula sebesar Rp. 36.109.937.710,00 lebih besar dari total harga HPP

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 34.863.631.120,00 sehingga

terjadi selisih harga HPP yang merugikan sebesar Rp. 1.246.306.590,00.

Harga HPP sesungguhnya tahun 2005 untuk produk alkohol sebesar Rp.

19.022.574.660,00 lebih besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2004

sebesar Rp. 17.349.280.570,00 sehingga terjadi selisih harga HPP yang

merugikan sebesar Rp. 1.673.294.090,00. Harga HPP sesungguhnya

tahun 2005 untuk produk spiritus sebesar Rp. 7.277.062.320,00 lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

113

besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

6.636.945.744,00 sehingga terjadi selisih harga HPP yang merugikan

sebesar Rp. 640.116.576,00.

Kenaikan harga HPP tersebut disebabkan naiknya biaya produksi

berupa biaya pembibitan, biaya penggilingan tebu, biaya penebangan dan

pengangkutan tebu, biaya pembungkusan gula, biaya angkutan motor dan

biaya pompa air dan hama.

Pada tahun 2006, kinerja departemen produksi menurun atau

buruk. Hal ini terjadi karena HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

78.065.541.780,00 lebih besar dari HPP sesungguhnya tahun 2005

sebesar Rp. 65.892.189.010,00 sehingga terdapat selisih merugikan

sebesar Rp. 12.173.352.770,00 atau mengalami penurunan sebesar 18,48

%. Pada tahun 2006 selisih harga HPP merugikan karena harga HPP

sesungguhnya produk gula tahun 2006 sebesar Rp. 417.373,11/kuintal

lebih besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

374.922,78/kuintal sehingga terjadi selisih merugikan sebesar Rp.

42.450,33/kuintal. Harga HPP sesungguhnya tahun 2006 untuk produk

alkohol sebesar Rp. 4.877,66/liter lebih besar dari harga HPP

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 3.724,95/liter sehingga terdapat

selisih yang merugikan sebesar Rp. 1.152,71/liter. Harga HPP

sesungguhnya tahun 2006 untuk produk spiritus sebesar Rp.

4.877,66/liter lebih besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

114

sebesar Rp. 3.724,95/liter sehingga terdapat selisih yang merugikan

sebesar Rp. 1.152,71/liter.

Secara total, HPP sesungguhnya tahun 2006 untuk produk gula

sebesar Rp. 41.875.946.380,00 lebih besar dari HPP sesungguhnya tahun

2005 sebesar Rp. 36.109.937.710,00 sehingga terjadi selisih yang

merugikan sebesar Rp. 5.766.008.670,00. Harga HPP sesungguhnya

tahun 2006 untuk produk alkohol sebesar Rp. 22.513.597.800,00 lebih

besar dari HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 19.022.574.660,00

sehingga terjadi selisih yang merugikan sebesar Rp. 3.491.023.140,00.

Harga HPP sesungguhnya tahun 2006 untuk produk spiritus sebesar Rp.

1.502.644.830,00 lebih kecil dari HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar

Rp. 7.277.062.320,00 sehingga terjadi selisih yang merugikan sebesar

Rp. 5.774.417.490,00.

Kenaikan harga HPP tersebut disebabkan naiknya biaya produksi.

Kenaikan biaya produksi terjadi akibat terjadinya gempa bumi sehingga

perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan atas bahan baku

maupun mesin agar produksi tetap berjalan. Perusahaan juga harus

mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk memperoleh tenaga kerja

karena banyak tenaga kerja yang tidak mampu lagi bekerja sebagai akibat

adanya gempa bumi.

Pada tahun 2007, kinerja departemen produksi menurun atau

buruk. Hal ini terjadi karena HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

87.516.245.620,00 lebih besar dari HPP sesungguhnya tahhun 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

115

sebesar Rp. 83.095.499.610,00 sehingga terdapat selisih yang merugikan

sebesar Rp. 4.420.746.008,00 atau mengalami penurunan sebesar 5,30

%. Pada tahun 2007, selisih harga HPP merugikan karena harga HPP

sesungguhnya produk gula sebesar Rp. 453.403,03/kuintal lebih besar

dari harga HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 417.373,11

sehingga terjadi selisih merugikan sebesar Rp. 36.029,92/kuintal. Harga

HPP sesungguhnya produk alkohol sebesar Rp. 4.939,70/liter lebih besar

dari harga HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 4.877,66/liter

sehingga terjadi selisih yang merugikan sebesar Rp. 62,04/liter. Harga

HPP sesungguhnya produk spiritus sebesar Rp. 4.939,70/liter lebih besar

dari harga HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 4.877,66/liter

sehingga terjadi selisih yang merugikan sebesar Rp. 62,04/liter.

Secara total, HPP sesungguhnya tahun 2007 untuk produk gula

sebesar Rp. 53.676.534.450,00 lebih kecil dari HPP ssungguhnya tahun

2006 sebesar Rp. 54.753.443.810,00 sehingga terjadi selisih yang

menguntungkan sebesar Rp. 1.076.909.360,00. Harga HPP sesungguhnya

tahun 2007 untuk produk alkohol sebesar Rp. 38.934.998.200,00 lebih

besar dari HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 33.226.466.920,00

sehingga terjadi selisih yang merugikan sebesar Rp. 5.708.531.280,00.

Harga HPP sesungguhnya tahun 2007 untuk produk spiritus sebesar Rp.

3.201.976.832,00 lebih besar dari HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar

Rp. 2.211.019.264,00 sehingga terjadi selisih yang merugikan sebesar

Rp. 990.957.568,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

116

Kenaikan harga HPP tersebut disebabkan naiknya biaya produksi.

Kenaikan biaya produksi disebabkan oleh naiknya harga tebu karena

beberapa faktor seperti naiknya pupuk untuk pemeliharaan tanaman tebu,

naiknya biaya penyusutan aktiva tetap (mesin dan peralatan pabrik),

biaya penggilingan tebu, biaya penebangan dan pengangkutan tebu, biaya

pembungkusan dan biaya eksploitasi motor.

Pada tahun 2008, kinerja departemen produksi menurun atau

buruk. Hal ini terjadi karena harga HPP sesungguhnya tahun 2008

sebesar Rp. 117.741.086.500,00 lebih besar dari harga HPP

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 104.501.201.000,00 sehingga

terdapat selisih harga HPP yang merugikan sebesar Rp.

13.239.885.500,00 atau mengalami penurunan sebesar 12,67 %. Pada

tahun 2008, selisih harga HPP merugikan karena harga HPP

sesungguhnya untuk produk gula sebesar Rp. 515.428,56/kuintal lebih

besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

453.403,03/kuintal sehingga terjadi selisih harga HPP yang merugikan

sebesar Rp. 62.025,53/kuintal. Harga HPP sesungguhnya tahun 2008

untuk produk alkohol sebesar Rp. 5.511,22/liter lebih besar dari harga

HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 4.939,70/liter sehingga

terjadi selisih harga HPP yang merugikan sebesar 571,52/liter. Harga

HPP sesungguhnya tahun 2008 untuk produk spiritus sebesar Rp.

5.511,22/liter lebih besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

117

sebesar Rp. 4.939,70/liter sehingga terjadi selisih harga HPP yang

merugikan sebesar 571,52/liter.

Secara total, harga HPP sesungguhnya tahun 2008 untuk produk

gula sebesar Rp. 61.911.443.700,00 lebih besar dari harga HPP

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 54.461.157.850,00 sehingga

terjadi selisih harga HPP yang merugikan sebesar Rp. 7.450.285.850,00.

Harga HPP sesungguhnya tahun 2008 untuk produk alkohol sebesar Rp.

47.936.015.310,00 lebih besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2007

sebesar Rp. 42.964.994.110,00 sehingga terjadi selisih harga HPP yang

merugikan sebesar Rp. 4.971.021.200,00. Harga HPP sesungguhnya

tahun 2008 untuk produk spiritus sebesar Rp. 7.839.627.487,00 lebih

besar dari harga HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

7.075.049.027,00 sehingga terjadi selisih harga HPP yang merugikan

sebesar Rp. 764.578.460,00.

Kenaikan harga HPP disebabkan oleh naiknya biaya produksi,

disamping naiknya biaya usaha yang meliputi kenaikan pada biaya

pimpinan dan tata usaha, biaya penggilingan tebu, biaya penebangan,

biaya angkutan motor dan biaya pemeliharaan pabrik.

2. Evaluasi kinerja departemen pemasaran

a. Berdasarkan selisih harga jual

Kinerja departemen pemasaran pada tahun 2004 menurun

atau buruk karena selisih harga jual tahun 2004 merugikan sebesar

Rp. 542.801.360,00 atau mengalami penurunan sebesar 1,22 %. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

118

ini disebabkan adanya jumlah harga jual sesungguhnya tahun 2004

sebesar Rp.43.806.455.540,00 lebih kecil dari jumlah harga jual

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp.44.349.256.900,00. Pada tahun

2004 selisih harga jual merugikan karena adanya harga jual

sesungguhnya per satuan untuk produk gula sebesar Rp.

334.205,55/kuintal lebih kecil dari harga jual sesungguhnya tahun

2003 sebesar Rp. 339.332,36/kuintal sehingga terjadi selisih harga

jual yang merugikan sebesar Rp. 5.126,81/kuintal. Harga jual

sesungguhnya tahun 2004 untuk produk alkohol sebesar Rp.

3.597,48/liter lebih kecil dari harga jual sesungguhnya tahun 2003

sebesar Rp. 3.610,19/liter sehingga terjadi selisih harga jual yang

merugikan sebesar Rp. 12,71/liter. Harga jual sesungguhnya tahun

2004 untuk produk spiritus sebesar Rp. 3.614,41/liter lebih kecil dari

harga jual sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 3.692,46/liter

sehingga terjadi selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp.

78,05/liter.

Total harga jual sesungguhnya tahun 2004 untuk produk gula

sebesar Rp. 27.953.152.730,00 lebih kecil dari harga jual

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp.28.381.962.190,00 sehingga

terdapa selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp.

428.809.460,00. Total harga jual sesungguhnya tahun 2004 untuk

produl alkohol sebesar Rp. 12.642.983.710,00 lebih kecil dari harga

jual sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp.12.687.651.740,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

119

sehingga terjadi selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp.

44.668.030,00. Total harga jual sesungguhnya tahun 2004 untuk

produk spiritus sebesar Rp. 3.210.318.962,00 lebih kecil dari harga

jual sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 3.279.642.972,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp.

69.324.010,00.

Selisih harga jual merugikan karena adanya gula pesaing

yang harganya lebih murah dari pada harga yang ditawarkan

perusahaan. Selain itu, pemerintah melakukan impor gula untuk

mencukupi kebutuhan gula dalam negeri.

Pada tahun 2005, kinerja departemen pemasaran meningkat

atau baik karena selisih harga jual tahun 2005 menguntungkan

sebesar Rp. 14.250.782.400,00 atau mengalami peningkatan sebesar

24,73 %. Hal ini disebabkan adanya jumlah harga jual sesungguhnya

tahun 2005 sebesar Rp.71.871.843.780,00 lebih besar dari harga jual

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 57.621.061.380,00. Pada

tahun 2005 selisih harga jual menguntungkan karena adanya harga

jual sesungguhnya untuk produk gula sebesar Rp. 438.022,03/kuintal

lebih besar dari harga jual sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

334.205,55/kuintal sehingga terjadi selisih harga jual yang

menguntungkan sebesar Rp. 103.816,48/kuintal. Harga jual

sesungguhnya tahun 2005 untuk produk alkohol sebesar Rp.

4.146/liter lebih besar dari harga jual sesunguhnya tahun 2004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

120

sebesar Rp. 3.597,48/liter sehingga terjadi selisih harga jual yang

menguntungkan sebesar Rp. 548,52/liter. Harga jual sesungguhnya

tahun 2005 untuk produk spiritus sebesar Rp. 4.357/liter lebih besar

dari harga jual sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 3.614,41/liter

sehingga terjadi selisih yang menguntungkan sebesar Rp.

742,59/liter.

Secara total harga jual sesungguhnya tahun 2005 untuk

produk gula sebesar Rp. 42.187.215.780,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 32.188.339.140,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

9.998.876.640,00. Harga jual sesungguhnya tahun 2005 untuk

produk alkohol sebesar Rp. 21.172.792.800,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.18.371.610.860,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

2.801.181.940,00. Harga jual sesungguhnya tahun 2005 untuk

produk spiritus sebesar Rp. 8.511.835.200,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 7.061.111.376,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

1.450.723.824,00.

Selisih harga jual menguntungkan karena terjadi peningkatan

pada harga jual produk/satuan yang lebih tinggi dari tahun

sebelumnya, disamping terjadi kenaikan biaya produksi akibat

permintaan gula di pasar yang meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

121

Pada tahun 2006, kinerja departemen pemasaran meningkat

atau baik karena selisih harga jual tahun 2006 menguntungkan

sebesar Rp. 14.451.252.390,00 atau mengalami peningkatan sebesar

19,08 %. Hal ini disebabkan adanya jumlah harga jual sesungguhnya

tahun 2006 sebesar Rp. 90.190.929.990,00 lebih besar dari harga jual

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 75.739.677.600,00. Pada

tahun 2006, selisih harga jual menguntungkan karena adanya harga

jual sesunguhnya untuk produk gula sebesar Rp. 490.217,30/kuintal

lebih besar dari harga jual sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

438.022,03/kuintal sehingga terjadi selisih harga jual yang

menguntungkan sebesar Rp. 52.195,27/kuintal. Harga jual

sesungguhnya untuk produk alkohol tahun 2006 sebesar Rp.

5.497,43/liter lebih besar dari harga jual sesungguhnya tahun 2005

sebesar Rp. 4.146.liter sehingga terjadi selisih harga jual yang

menguntungkan sebesar Rp. 1.351,43/liter. Harga jual sesungguhnya

untuk produk spiritus tahun 2006 sebesar Rp. 5.480,96/liter lebih

besar dari harga jual sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

4.357/liter sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan

sebesar Rp. 1.123,96/liter.

Secara total, harga jual sesungguhnya tahun 2006 untuk

produk gula sebesar Rp. 54.753.443.810,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 48.923.639.800,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

122

5.829.804.010,00. Harga jual sesungguhnya tahun 2006 untuk

produk alkohol sebesar Rp. 33.226.466.920,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 25.058.424.000,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

8.168.042.920,00. Harga jual sesungguhnya tahun 2006 untuk

produk spiritus sebesar Rp. 2.211.019.264,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 1.757.613.800,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

453.405.464,00.

Selisih harga jual menguntungkan karena naiknya harga jual

untuk masing-masing produk. Naiknya harga jual gula, alkohol, dan

spiritus dikarenakan naiknya harga jual nasional. Naiknya harga gula

nasional dilakukan pemerintah untuk mendorong pabrik-pabrik gula

maupun pabrik spiritus untuk berproduksi lebih baik sehingga bisa

mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Pada tahun 2007, kinerja departemen pemasaran menurun

atau buruk karena adanya selisih harga jual yang merugikan sebesar

Rp. 1.337.253.310,00 atau mengalami penurunan sebesar 1,39 %.

Hal ini disebabkan adanya jumlah harga jual sesungguhnya tahun

2007 sebesar Rp. 94.476.256.200,00 lebih kecil dari harga jual

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 95.813.509.510,00. Pada

tahun 2007, selisih harga jual merugika n karena adanya harga jual

sesunguhnya untuk produk gula sebesar Rp. 487.664,08/kuintal lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

123

kecil dari harga jual sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

490.217,30/kuintal sehingga terjadi selisih harga jual yang

merugikan sebesar Rp. 2.553,22/kuintal. Harga jual sesungguhnya

tahun 2007 untuk produk alkohol sebesar Rp. 5.352,77/liter lebih

kecil dari harga jual sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

5.497,43/liter sehingga terjadi selisih harga jual yang merugikan

sebesar Rp. 144,66/liter. Harga jual sesungguhnya tahun 2007 untuk

produk spiritus sebesar Rp. 5.424,22/liter lebih kecil dari harga jual

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 5.480,96/liter sehingga terjadi

selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp. 56,74/liter.

Secara total, harga jual sesungguhnya tahun 2007 untuk

produk gula sebesar Rp. 53.396.968.630,00 lebih kecil dari harga

jual sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 53.676.534.450,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp.

297.565.820,00. Harga jual sesungguhnya tahun 2007 untuk produk

alkohol sebesar Rp. 37.910.458.250,00 lebih kecil dari harga jual

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 38.934.998.200,00 sehingga

terjadi selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp.

1.024.539.950,00. Harga jual sesungguhnya tahun 2007 untuk

produk spiritus sebesar Rp. 3.168.829.324,00 lebih kecil dari harga

jual sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.3.201.976.832,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang merugikan sebesar Rp.

33.147.508,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

124

Selisih harga jual merugikan karena naiknya biaya produksi.

Selain itu, harga jual gula dunia mengalami penurunan di tahun 2007

yang disebabkan adanya ekspor gula India secara besar-besaran dan

melemahnya konsumsi gula di Cina. Sementara pada waktu itu,

Indonesia mengadakan impor gula secara besar-besaran dengan

harga impor yang lebih rendah dari harga gula lokal. Rendahnya

harga gula impor menyebabkan turunnya harga gula lokal termasuk

gula yang dijual PT. Madu Baru Yogyakarta. Di satu sisi, harga jual

alkohol dan spiritus juga mengalami penurunan karena harga tetes

yang dibeli dari petani mengalami penurunan.

Pada tahun 2008, kinerja depertemen pemasaran meningkat

atau baik karena selisih harga jual tahun 2008 menguntungkan

sebesar Rp. 14.566.896.100 atau mengalami peningkatan sebesar

12,90 %. Hal ini disebabkan adanya jumlah harga jual sesungguhnya

tahun 2008 sebesar Rp. 127.470.221.900,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 112.903.325.800,00. Pada

tahun 2008, selisih harga jual menguntungkan karena adanya harga

jual sesungguhnya untuk produk gula sebesar Rp. 537.552,11/kuintal

lebih besar dari harga jual sesunggguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

487.664,08/kuintal sehingga terjadi selisih harga jual yang

menguntungkan sebesar Rp. 49.888,03/kuintal. Harga jual

sesungguhnya tahun 2008 untuk produk alkohol sebesar Rp.

5.952,81/liter lebih besar dari harga jual sesungguhnya tahun 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

125

sebesar Rp. 5.352,77/liter sehingga terjadi selisih harga jual yang

menguntungkan sebesar Rp. 600,04/liter. Harga jual sesungguhnya

tahun 2008 untuk produk spiritus sebesar Rp. 7.766,94/liter lebih

besar dari harga jual sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

5.424,22/liter sehingga terjadi selisih harga jual yang

menguntungkan sebesar Rp. 2.342,72/liter.

Secara total, harga jual sesungguhnya tahun 2008 untuk

produk gula sebesar Rp. 64.568.845.770,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 20007 sebesar Rp. 58.576.473.210,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

5.992.372.560,00. Harga jual sesunggguhnya tahun 2008 untuk

produk alkohol sebesar Rp. 51.776.918.950,00 lebih besar dari harga

jual sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 46.557.833.770,00

sehingga terjadi selisih harga jual yang menguntungkan sebesar Rp.

5.219.085.180,00. Harga jual sesungguhnya untuk produk spiritus

sebesar Rp. 11.124.457.210,00 lebih besar dari harga jual

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp, 7.769.018.854,00 sehingga

terjadi selisih harga HPP yang menguntungkan sebesar Rp.

3.355.438.356,00.

Selisih harga jual menguntungkan karena naiknya biaya

produksi. Naiknya biaya produksi disebabkan adanya kenaikan pada

kuantitas produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

126

b. Berdasarkan selisih kuantitas penjualan

Pada tahun 2004, kinerja departemen pemasaran meningkat

atau baik karena kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004

sebesar Rp.44.349.256.900,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp.39.433.017.580,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar

Rp. 4.916.239.320 atau mengalami peningkatan sebesar 12,47 %.

Pada tahun 2004, selisih kuantitas penjualan menguntungkan karena

adanya kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004 untuk produk

gula sebesar 83.640,60 kuintal lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2003 sebesar 76.282,63 kuintal sehingga terjadi

selisih kuantiats penjualan yang menguntungkan sebesar 7.357,97

kuintal. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004 untuk produk

alkohol sebesar 3.514.400 liter lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2003 sebesar 3.184.000 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar 330.400

liter. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004 untuk produk

spiritus sebesar 888.200 liter lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2003 sebesar 556.000 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar 332.200

liter.

Secara total, kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004

untuk produk gula sebesar Rp.28.381.962.190,00 lebih besar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

127

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2003 sebesar

Rp.25.885.164.860,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan

sebesar Rp. 2.496.797.330,00. Kuantitas penjualan sesungguhnya

tahun 2004 untuk produk alkohol sebesar Rp.12.687.651.740,00

lebih besar dari kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2003

sebesar Rp.11.494.844.960,00 sehingga terjadi selisih kuantitas

penjualan yang menguntungkan sebesar Rp. 1.192.806.780,00.

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004 untuk produk spiritus

sebesar Rp. 3.279.642.972,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 2.053.007.760,00 sehingga

terjadi selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar Rp.

1.226.635.212,00.

Selisih kuantitas penjualan tahun 2004 untuk produk gula

menguntungkan karena meningkatnya jumlah permintaan pasar

khususnya di wilayah Jawa Tengah. Meskipun jumlah produksi gula

tahun 2004 menurun, penjualan gula sebagian di ambil dari

persediaan akhir dari tahun 2003 sehingga tetap bisa memenuhi

kebutuhan pasar. Sedangkan selisih kuantitas penjualan tahun 2004

untuk produk alkohol dan spiritus juga menguntungkan karena

adanya peningkatan jumlah tetes yang diolah dan bertambahnya hari

suling mengakibatkan jumlah produksi bertambah yang berdampak

pada kapasitas penjualan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

128

Pada tahun 2005, kinerja departemen pemasaran meningkat

atau baik karena kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2005

sebesar Rp. 57.621.061.380,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.43.806.455.540,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar

Rp. 13.814.605.840,00 atau mengalami peningkatan sebesar 31,53

%. Pada tahun 2005, selisih kuantitas penjualan menguntungkan

karena kuantitas penjualan sesungguhnya untuk produk gula sebesar

96.313 kuintal lebih besar dari kuantitas penjualan sesungguhnya

tahun 2004 sebesar Rp. 83.640,60 kuintal sehingga terjadi selisih

kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar 12.672,40 kuintal.

Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2005 untuk produk alkohol

sebesar 5.106.800 liter lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2004 sebesar 3.514.400 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar 1.592.400

liter. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahhun 2005 untuk produk

spiritus sebesar 1.953.600 liter lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2004 sebesar 888.200 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas yang menguntungkan sebesar 1.065.400 liter.

Secara total, kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2005

untuk produk gula sebesar Rp. 32.188.339.140,00 lebih besar dari

kuantitas penjualan tahun 2004 sebesar Rp. 27.953.152.730,00

sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

129

sebesar Rp. 4.235.186.410,00. Kuantitas penjualan tahun 2005 untuk

produk alkohol sebesar Rp.18.371.610.860,00 lebih besar dari

kuantitas penjualan tahun 2004 sebesar Rp. 12.642.983.710,00

sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan

sebesar Rp. 5.728.627.150,00. Kuantitas penjualan sesungguhnya

untuk produk spiritus sebesar Rp. 7.061.111.376,00 lebih besar dari

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

3.210.318.962,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

merugikan sebesar Rp. 3.850.792.414,00.

Selisih kuantitas penjualan tahun 2005 untuk produk gula

menguntungkan karena meningkatnya jumlah kuantitas yang dijual

yang disebabkan meningkatnya jumlah produksi. Peningkatan

jumlah produksi gula disebabkan bertambahnya jumlah tebu yang

digiling meskipun jumlah rendemen masih dibawah tahun

sebelumnya. Sedangkan selisih kuantitas penjualan untuk produk

alkohol dan spiritus juga menguntungkan karena meningkatnya

jumlah yang dijual yang disebabkan peningkatan pada jumlah

produksi. Peningkatan produksi terjadi karena jumlah tetes yang di

olah dan jumlah hari suling yang meningkat. Peningkatan kuantitas

penjualan untuk setiap macam produk juga dilakukan untuk

memenuhi permintaan pasar.

Pada tahun 2006, kinerja departemen pemasaran meningkat

atau baik karena adanya kuantitas penjualan sesungguhnya sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

130

Rp. 75.739.677.600,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.71.871.843.780,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar

Rp. 3.867.833.820,00 atau mengalami peningkatan sebesar 5,38 %.

Pada tahun 2006, selisih kuantitas penjualan menguntungkan karena

adanya kuantitas penjualan sesungguhnya untuk produk gula sebesar

111.692,19 kuintal lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005 sebesar 96.313 kuintal sehingga terjadi

selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar 15.379,19

kuintal. kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006 untuk produk

alkohol sebesar 6.044.000 liter lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005 sebesar 5.106.800 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar 937.200

liter. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006 untuk produk

spiritus sebesar 403.400 liter lebih kecil dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2005 sebesar 1.953.600 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas penjualan yang merugikan sebesar 1.550.200 liter.

Secara total, kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006

untuk produk gula sebesar Rp. 48.923.639.800,00 lebih besar dari

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

42.187.215.780,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

menguntungkan sebesar Rp. 6.736.424.050,00. Kuantitas penjualan

sessungghnya tahun 2006 untuk produk alkohol sebesar Rp.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

131

25.058.424.000,00 lebih besar kuantitas penjualan sesungguhnya

tahun 2006 sebesar Rp. 21.172.792.800,00 sehingga terjadi selisih

kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar Rp.

3.885.631.200,00. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006

untuk produk spiritus sebesar Rp. 1.757.613.800,00 lebih kecil dari

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

8.511.835.200,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

merugikan sebesar Rp. 6.754.221.400,00.

Adanya selisih kuantitas penjualan tahun 2006

menguntungkan untuk produk gula karena meningkatnya jumlah

kuantitas yang dijual yang disebabkan meningkatnya jumlah

produksi. Peningkatan jumlah produksi disebabkan meningkatnya

jumlah tebu yang di giling. Peningkatan jumlah tebu yang di giling

disebabkan karena PT. Madu Baru memperluas areal penanaman

tebu sehingga hasil panen tebu meningkat. Sedangkan selisih

kuantitas penjualan untuk produk alkohol juga menguntungkan

karena jumlah tetes yang diolah bertambah sebagai akibat dari

meningkatnya jumlah tebu yang di panen. Sementara, selisih

kuantitas penjualan untuk produk spiritus merugikan karena

terjadinya kebakaran di pabrik spiritus sehingga mengurangi jumlah

spiritus yang dapat dijual.

Pada tahun 2007, kinerja departemen pemasaran meningkat

atau baik karena adanya kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

132

2007 sebesar Rp. 95.813.509.510,00 lebih besar dari kuantitas

penjualan tahun 2006 sebesar Rp. 90.190.929.990,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar

Rp. 5.622.579.520,00. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2007 untuk produk gula sebesar 109.495,39 kuintal lebih kecil dari

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006 sebesar 111.692,19

kuintal sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang merugikan

sebesar 3.196,8 kuintal. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2007 untuk produk alkohol sebesar 7.082.400 liter lebih besar dari

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006 sebesar 6.044.000 liter

sehingga terjadi selisih yang menguntungkan sebesar 1.038.400 liter.

Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007 untuk produk spiritus

sebesar 584.200 liter lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2006 sebesar 403.400 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar 180.800

liter.

Secara total, kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007

untuk produk gula sebesar Rp. 53.676.534.450,00 lebih kecil dari

kuantitas penjualan sesungguhnnya tahun 2006 sebesar Rp.

54.753.443.810,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

merugikan sebesar Rp. 1.076.909.360,00. Kuantitas penjualan tahun

2007 untuk produk alkohol sebesar Rp. 38.934.998.200,00 lebih

besar dari kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

133

33.226.466.920,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

menguntungkan sebesar Rp. 5.708.531.280,00. Kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2007 untuk produk spiritus sebesar Rp.

3.201.976.832,00 lebih besar dari kuantitas penjualan yang

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 2.211.019.264,00 sehingga

terjadi selisih kuantitas penjualan yang merugikan sebesar Rp.

990.957.568,00.

Adanya selisih kuantitas penjualan yang merugikan untuk

produk gula disebabkan karena pada tahun 2007 pemerintah

melakukan impor gula besar-besaran sehingga permintaan gula lokal

menurun, meskipun hasil tebu yang digiling dan rendemen

mengalami peningkatan. Adanya selisih kuantitas penjualan yang

menguntungkan pada produk alkohol dan spiritus disebabkan jumlah

tetes yang diolah dan jumlah hari suling mengalami peningkatan.

Pada tahun 2008, kinerja departemen pemasaran meningkat

atau baik karena kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2008

sebesar Rp. 112.903.325.800,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahhun 2007 sebesar Rp. 94.476.256.200,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar

Rp. 18.427.069.600,00 atau mengalami peningkatan sebesar 19,50 %

dari kuantitas penjualan sesunggguhnya tahun 2007. Pada tahun

2008, selisih kuantitas penjualan menguntungkan karena adanya

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2008 untuk produk gula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

134

sebesar Rp. 120.116,44 kuintal lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 109.495,39 kuintal sehingga

terjadi selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar

10.621,05 kuintal. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2008

untuk produk alkohol sebesar 8.697.895,44 liter lebih besar dari

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007 sebesar 7.082.400 liter

sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan

sebesar 1.615.495,44 liter. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun

2008 untuk produk spiritus sebesar 1.432.283,14 liter lebih besar

dari kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007 sebesar 584.200

liter sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

menguntungkan sebesar 848.083,14 liter.

Secara total, kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2008

untuk produk gula sebesar Rp. 58.576.473.210,00 lebih besar dari

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

53.396.968.630,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

menguntungkan sebesar Rp. 5.179.504.580,00. Kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2008 untuk produk alkohol sebesar Rp.

46.557.833.770,00 lebih besar dari kuantitas penjualan

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 37.910.458.250,00 sehingga

terjadi selisih kuantitas penjualan yang menguntungkan sebesar Rp.

8.647.375.520,00. Kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2008

untuk produk spiritus sebesar Rp. 7.769.018.854,00 lebih besar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

135

kuantitas penjualan sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

3.168.829.324,00 sehingga terjadi selisih kuantitas penjualan yang

menguntungkan sebesar Rp. 4.600.189.530,00

Selisih kuantitas penjualan tahun 2008 untuk produk gula

menguntungkan karena meningkatnya jumlah produksi.

Meningkatnya jumlah produksi gula disebabkan karena

meningkatnya jumlah tebu yang digiling, dan rendeman. Selain itu,

pemerintah juga menghentikan impor gula karena di akhir tahun

2007 gula nasional mengalami surplus dan masih bisa memenuhi

kebutuhan gula nasional sampai dengan dimulainya musim giling di

awal bulan Mei 2009. Sedangkan selisih kuantitas penjualan tahun

2008 untuk produk alkohol dan spiritus juga menguntungkan karena

adanya peningkatan jumlah tetes yang diolah dan bertambahnya hari

suling mengakibatkan jumlah produksi bertambah yang berdampak

pada kapasitas penjualan.

c. Berdasarkan selisih kuantitas HPP

Pada tahun 2004, kinerja departemen pemasaran menurun

atau buruk disebabkan adanya kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2004 sebesar Rp.37.399.312.380,00 lebih besar dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp.33.213.607.590,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

4.185.704.790,00 atau mengalami penurunan sebesar 12,60 %. Pada

tahun 2004, selisih kuantitas HPP merugikan karena kuantitas HPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

136

sesungguhnya produk gula sebesar 83.640,60 kuintal lebih besar dari

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2003 sebesar 76.282,63 kuintal

sehingga terjadi kenaikan kuantitas penjualan sebesar 7.357,97

kuintal. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004 untuk produk

alkohol sebesar 3.514.400 liter lebih besar dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2003 sebesar 3.184.000 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar 330.400 liter.

Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004 untuk produk spiritus

sebesar 888.200 lebih besar dari kauntitas HPP sesungguhnya tahun

2003 sebesar 556.000 sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar 333.200 liter.

Secara total, kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004 untuk

produk gula sebesar Rp. 23.076.113.670,00 lebih besar dari kuantitas

HPP sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp. 21.046.078.590,00

sehingga terdapat selisih kuantita HPP yang merugikan sebesar Rp.

2.030.035.080,00. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004 untuk

produk alkohol sebesar Rp. 11.433.573.240,00 lebih besar dari

kuantitas HPP sesugguhnya tahun 2003 sebesar Rp.

10.358.666.400,00 sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar Rp. 1.074.906.840,00. Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2004 untuk produk spiritus sebesar Rp.

2.889.625.470,00 lebih besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

137

2003 sebesar Rp. 1.808.562.600,00 sehingga terjadi selisih kuantitas

HPP yang merugikan sebesar Rp. 1.081.062.870,00.

Adanya selisih kuantitas HPP yang merugikan disebabkan

adanya peningkatan pada kuantitas penjualan untuk produk gula

meskipun jumlah yang diproduksi menurun. Peningkatan kuantitas

penjualan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar

meskipun kuantitas produksi menurun. Namun, kekurangan produksi

ditutupi dengan persediaan yang tersisa dari tahun 2003. Sedangkan

adanya selisih kuantitas HPP yang merugikan untuk produk alkohol

dan spiritus disebabkan adanya peningkatan kuantitas penjualan.

Peningkatan kuantitas penjualan mengakibatkan bertambahnya

kuantitas yang diproduksi sehingga biaya produksi pun meningkat.

Pada tahun 2005, kinerja departemen pemasaran menurun

atau buruk disebabkan adanya kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2005 sebesar Rp. 58.849.857.430,00 lebih besar dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2003 sebesar Rp.45.233.351.650,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

13.616.505.780,00 atau mengalami penurunan sebesar 30,11 %.

Pada tahun 2005, selisih kuantitas HPP merugikan karena adanya

kuantitas kuantitas HPP sesungguhnya untuk produk gula sebesar

96.313 kuintal lebih besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2004 sebesar 83.640,60 kuintal sehingga terjadi selisih kuantitas

HPP yang merugikan sebesar 12.672,6 kuintal. Kuantitas HPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

138

sesungguhnya tahun 2005 untuk produk alkohol sebesar 5.106.800

liter lebih besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004

sebesar 3.514.400 liter sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar 1.592.400 liter. Kuantitas HPP sesungguhnya

tahun 2005 untuk produk spiritus sebesar 1.953.600 liter lebih besar

dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar 888.200 liter

sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar

1.065.400 liter.

Secara total, kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2005 untuk

produk gula sebesar Rp. 34.863.631.120,00 lebih besar dari kuantitas

HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp. 30.276.442.690,00

sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

4.587.188.430,00. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2005 untuk

produk alkohol sebesar Rp. 17.349.280.570,00 lebih besar dari

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2004 sebesar Rp.

11.939.435.980,00 sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar Rp. 5.409.844.590,00. Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2005 untuk produk spiritus sebesar Rp.

6.636.945.744,00 lebih besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2004 sebesar Rp. 3.017.472.978,00 sehingga terjadi selisih kuantitas

HPP yang merugikan sebesar Rp. 3.619.472.766,00.

Adanya selisih kuantitas HPP yang merugikan disebabkan

adanya peningkatan pada kuantitas penjualan untuk setiap macam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

139

produk. Peningkatan jumlah kuantitas penjualan mengakibatkan

meningkatnya kuantitas produksi sehingga biaya produksi pun ikut

meningkat.

Pada tahun 2006, kinerja departemen pemasaran menurun

atau buruk disebabkan adanya kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2006 sebesar Rp. 65.892.189.010,00 lebih besar dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.62.409.574.690,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

3.482.614.320,00 atau mengalami penurunan sebesar 5,58 %. Pada

tahun 2006, selisih kuantitas HPP merugikan karena adanya

kuantitas HPP sesungguhnya untuk produk gula sebesar 111.692,19

kuintal lebih besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2005

sebesar 96.313 kuintal sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar 15.379,19 kuintal. Kuantitas HPP sesungguhnya

tahun 2006 untuk produk alkohol sebesar 6.044.000 liter lebih besar

dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar 5.106.800 liter

sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar

937.200 liter. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2006 untuk

produk spiritus sebesar 403.400 liter lebih kecil dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2005 sebesar 1.953.600 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas HPP yang menguntungkan sebesar 1.550.200 liter.

Secara total, kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2006 untuk

produk gula sebesar Rp. 41.875.946.380,00 lebih besar dari kuantitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

140

HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp. 36.109.937.710,00

sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

5.766.008.670,00. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2006 untuk

produk alkohol sebesar Rp. 22.513.597.800,00 lebih besar dari

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2005 sebesar Rp.

19.022.574.660,00 sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar Rp. 3.491.023.140,00. Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2006 untuk produk spiritus sebesar Rp.

1.502.644.830,00 lebih kecil dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2005 sebesar Rp. 7.277.062.320,00 sehingga terjadi selisih kuantitas

HPP yang menguntungkan sebesar Rp. 5.774.417.490,00.

Adanya selisih kuantitas HPP yang merugikan untuk produk

gula dan alkohol disebabkan adanya kuantitas penjualan yang

meningkat. Meningkatnya kuantitas penjualan mengakibatkan

naiknya kuantitas produksi sehingga biaya produksi pun ikut

mengalami peningkatan. Adanya selisih kuantitas HPP yang

menguntungkan untk produk spiritus disebabkan adanya penurunan

kuantitas penjualan. Penurunan kuantitas penjualan mengakibatnya

berkurangnya kuantitas produksi sehingga biaya produksi pun

menurun. Adanya peningkatan maupun penurunan pada kuantitas

penjualan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Pada tahun 2007, kinerja departemen pemasaran menurun

atau buruk disebabkan adanya kuantitas HPP sesungguhnya tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

141

2007 sebesar Rp. 83.095.499.610,00 lebih besar dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 78.065.541.780,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

5.029.957.830,00. Pada tahun 2007, selisih kuantitas HPP merugikan

karena adanya kuantitas HPP sesungguhnya untk produk alkohol

sebesar 7.082.400 liter lebih besar dari kauntitas HPP sesungguhnya

tahun 2006 sebesar 6.044.000 liter sehingga terjadi selisih kuantitas

HPP yang merugikan sebesar Rp. 1.038.400 liter. Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2007 untuk produk spiritus sebesar 584.200 liter

lebih besar dari kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar

403.400 liter sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan

sebesar 180.800 liter. Meskipun produk alkohol dan spiritus

mengalami selisih kuantitas HPP yang merugikan, namun berbeda

dengan produk gula dimana kuantitas HPP sesunggguhnya tahun

2007 sebesar 109.495,39 kuintal lebih kecil dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2006 sebesar 111.692,19 kuintal sehingga

terjadi selisih kuantitas HPP yang menguntungkan sebesar 2.196,8

kuintal.

Secara total, kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar

Rp. 45.700.451.460,00 lebih kecil dari kuantitas HPP sesungguhnya

tahun 2006 sebesar Rp. 46.617.316.700,00 sehingga terjadi selisih

kuantitas HPP yang menguntungkan sebesar Rp. 916.865.240,00.

Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007 untuk produk alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

142

sebesar Rp. 34.545.539.180,00 lebih besar dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp. 29.480.577.040,00 sehingga

terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

5.064.962.140,00. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007 untuk

produk spiritus sebesar Rp. 2.849.528.972,00 lebih besar dari

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2006 sebesar Rp.

1.967.648.044,00 sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar Rp. 881.880.928,00.

Adanya selisih yang kuantitas HPP yang menguntungkan

untuk produk gula karena terjadi penurunan kuantitas penjualan,

meskipun terjadi peningkatan pada kuantitas produksi. Penurunan

kuantitas produksi dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan

pasar. Selisih kuantitas HPP yang menguntungkan terjadi pada

produk alkohol dan spiritus karena kuantitas penjualan mengalami

kenaikan. Kenaikan pada kuantitas penjualan menyebabkan kenaikan

kuantitas produksi sehingga biaya produksi pun ikut naik.

Pada tahun 2008, kinerja departemen pemasaran menurun

atau buruk disebabkan adanya kuantitas HPP sesungguhnya tahun

2008 sebesar Rp. 104.501.201.000,00 lebih besar dari kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 87.516.245.620,00 sehingga

terdapat selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

16.984.955.380,00. Pada tahun 2008 selisih kuantitas HPP

merugikan karena adanya kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

143

untuk produk gula sebesar Rp. 120.116,44 kuintal lebih besar dari

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 109.495,39

kuintal sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan

sebesar 10.621,05 kuintal. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2008

untuk produk alkohol sebesar 8.697.895,44 liter lebih besar dari

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar 7.082.400 liter

sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar

1.615.495,44 liter. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2008 untuk

produk spiritus sebesar 1.432.283,14 liter lebih besar dari kuantitas

HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar 584.200 liter sehingga terjadi

selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar 848.083,14 liter.

Secara total, kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2008 untuk

produk gula sebesar Rp. 61.911.443.700,00 lebih besar dari kuantitas

HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp. 49.645.541.600,00

sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp.

12.265.902.100,00. Kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2008 untuk

produk alkohol sebesar Rp. 47.936.015.310,00 lebih besar dari

kuantitas HPP sesungguhnya tahun 2007 sebesar Rp.

34.984.931.280,00 sehingga terjadi selisih kuantitas HPP yang

merugikan sebesar Rp. 12.951.084.030,00. Kuantitas HPP

sesungguhnya tahun 2008 untuk produk spiritus sebesar Rp.

7.893.627.487,00 lebih besar dari kuantitas HPP sesunggguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

144

tahun 2007 sebesar Rp. 2.885.772.740,00 sehingga terjadi selisih

kuantitas HPP yang merugikan sebesar Rp. 5.007.845.747,00.

Adanya kuantitas HPP yang merugikan terjadi karena

peningkatan pada kuantitas penjualan. Meningkatnya kuantitas

penjualan terjadi karena meningkatnya kuantitas produksi sehingga

biaya produksi pun ikut naik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

145

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kinerja departemen produksi pada PT. Madu Baru Yogyakarta dari tahun

2004 sampai dengan tahun 2008 menurun atau buruk. Hal ini ditunjukkan

oleh adanya harga HPP sesungguhnya lebih besar dari harga HPP yang

dianggarkan.

2. Kinerja departemen pemasaran pada PT. Madu Baru Yogyakarta dari

tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 di tinjau dari :

a. Selisih harga jual

Kinerja departemen pemasaran pada PT. Madu Baru

Yogyakarta tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 cenderung

meningkat atau baik, meskipun di tahun 2004 dan 2007 kinerja

departemen pemasaran menurun atau buruk. Meningkatnya kinerja

departemen pemasaran disebabkan karena adanya harga jual

sesungguhnya yang lebih besar dari harga jual yang dianggarkan.

Sementara, menurunnya kinerja departemen pemasaran disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

146

karena adanya harga jual sesungguhnya yang lebih rendah dari harga

jual yang dianggarkan.

b. Selisih kuantitas bersih

Kinerja departemen pemasaran pada PT. Madu Baru

Yogyakarta tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 meningkat atau

baik. Secara umum, selisih kuantitas bersih menguntungkan karena

penjualan produk meningkat, meskipun di tahun 2006 penjualan

produk spiritus mengalami penurunan dan di tahun 2007 penjualan

produk gula juga mengalami penurunan.

B. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam peneliatian ini adalah bahwa kesimpulan

yang diambil bisa saja bias apabila asumsi keaslian data tidak terpenuhi.

Dalam hal ini, peneliti tidak bisa melacak keaslian data tersebut.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti ingin

memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kinerja departemen produksi harus bisa ditingkatkan lagi dengan sedapat

mungkin menekan biaya produksi agar tidak semakin meningkat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

147

tahun ke tahun. Namun demikian, meskipun biaya produksi di tekan,

diharapkan kualitas produknya tetap baik dan memuaskan.

2. Departemen pemasaran diharapkan bisa lebih tanggap terhadap kondisi

pasar baik secara lokal, nasional mapun internasional sehingga bisa

memilih strategi pemasaran yang baik dan sesuai kondisi pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

148

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemah, Soemita. (1983). Budget Perusahaan. Bandung : Sinar Dunia Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. (1992). Anggaran Perusahaan. Yogyakarta : BPFE Ahyari, Agus. (1988). Anggaran Perusahaan : Pendekatan Kuantitatif, Buku 1. Yogyakarta : BPFE Basu Swastha dan Irawan. (1985). Manajemen Pemasaran Modern, Edisi dua. Yogyakarta : Liberty Ery, Himawan FX. (1993). Evaluasi Laba Kotor Studi Kasus CV Gita Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Handoko, T. Hani. (1999). Manajemen. Yogyakarta :BPFE Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. (1999). Akuntansi Manajemen.

Jakarta : Erlangga

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 April 2007. Jakarta : Salemba Empat Kartadinita, Abas. (2000). Akuntansi dan Analisis Biaya, Pendekatan terhadap Tingkah Laku Biaya. Jakarta : PT Rineka Cipta Matz dan Usry. (1990). Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, jilid 2. Jakarta : Erlangga Munawir, S. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Polimeni, Ralph S. dan James A.Cashin. Ahli Bahasa Badjuri. (1984). Akuntansi Keuangan 2. Edisi dua. Jakarta : Erlangga Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. (2005). Analisis Laporan Keuangan, Konsep dan Aplikasi. Edisi dua. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Rodiosunu. (1986). Manajemen Suatu Pendekatan Analisis, Edisi Dua. Yogyakarta : BPFE Rita Puri Wahyundari. (1992). Analisis Laba Kotor Studi Kasus PT Intan Pariwara Klaten. Skripsi. Yogyakarta : IKIP Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

149

Supriyono, RA (2000). Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : BPFE Supriyanto, Y. (1995). Anggaran Perusahaan : Perencanaan dan pengendalian laba. Yogyakarta : STIE YKPN Usry, F. Milton dan Adolph Matz. 1990. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian. Jilid dua. Jakarta : Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

150

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Pendirian perusahaan

1. Kapan perusahaan didirikan dan oleh siapa?

2. Dengan jasa notaris siapa dan berapa nomor akta pendirian

perusahaan?

3. Kapan perusahaan mulai beroperasi ?

4. Visi dan misi perusahaan ?

5. Apa tujuan didirikannya perusahaan ?

B. Lokasi Perusahaan

1. Apa yang mendasari pemilihan lokasi perusahaan ?

2. Berapa luas areal perusahaan ?

3. Apakah perusahan memiliki cabang di daerah lain ?

C. Struktur Organisasi

1. Bagaimana struktur organisasi perusahaan dan bagian apa saja yang

ada dalam perusahaan ?

2. Bagaimana tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam

struktur organisasi ?

3. Bagaimana dengan sistem delegasi wewenang ? mengapa demikian ?

a. Sentralisasi, alasan ?

b. Desentralisasi, alasan ?

c. Campuran (sentralisasi dan desentralisasi), alasan ?

D. Permodalan

1. Dari mana sumber modal bagi perusahaan ?

a. Modal saham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

151

Komposisi kepemilikan saham

1) ........................................= .........%

2) ........................................= .........%

3)

b. Modal asing

1) Dalam negeri .................= .........%

2) Luar negeri ....................= .........%

2. Bagaimana cara perusahaan memperoleh modal asing yang berasal

dari dalam negeri ? (mohon pilih salah satu atau lebih).

a. Penjualan obligasi = ..........................%

b. Pinjaman bank = .................................%

c. ...................

3. Negara apa saja yang menjadi sumber modal asing (luar negeri) bagi

perusahaan ?

a. Negara ....................= %

b. Negara ....................= %

c. ..................................

4. Berapa modal awal pada saat pendirian perusahaan?

II. PERSONALIA

1. Berapa jumlah karyawan tetap dan tidak tetap untuk masing-masing

bagian dalam perusahaan ?

a. Pabrik gula (mohon dituliskan pada baris yang kosong)

Bagian Jumlah karyawan tetap

(orang)

Jumlah karyawan tidak

tetap (orang)

Administarasi

umum

Akuntansi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

152

keuangan

Sumber daya manusia

Produksi

Pemasaran

Pengawasan

.......................

.........................

...........................

.......................

.........................

...........................

b. Pabrik spiritus (mohon dituliskan pada baris yang kosong)

Bagian Jumlah karyawan tetap

(orang)

Jumlah karyawan tidak

tetap (orang)

Administarasi

umum

Akuntansi dan

keuangan

Sumber daya manusia

Produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

153

Pemasaran

Pengawasan

.......................

.........................

...........................

.......................

.........................

...........................

2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi calon karyawan ?

3. Bagaimana cara perusahaan dalam merekrut karyawan ? (pilih salah satu

atau lebih).

a. Walk-ins (pelamar atau pencari kerja langsung datang ke perusahaan

dan menyerahkan surat lamaran pekerjaan)

b. Rekomendasi dari karyawan

c. Iklan

d. Agen-agen penempatan tenaga kerja

e. Lembaga-lembaga pendidikan

f. .............................................

g. ............................................

4. Sebagai bentuk balas jasa kepada karyawan, perusahaan menggunakan

sistem upah atau sistem gaji, atau sistem campuran? (mohon pilih salah

satu atau lebih).

a. Karyawan tetap

1) Sistem gaji

2) Sisten upah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

154

3) Sistem campuran

b. Karyawan tidak tetap

1) Sistem gaji

2) Sistem upah

3) Sistem campuran

5. Usaha apa yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan

produktivitas karyawan ? (mohon pilih salah satu atau lebih).

a. Pelatihan karyawan

1) Magang

2) Rotasi jabatan

3) ……………..

4) ……………...

b. Pengembangan karyawan

1) Pemindahan karyawan ke bagian lain

2) Pengetahuan teknologi bagi karyawan

3) ………………………

4) ………………………

6. Usaha apa yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan kesejahteraan

karyawan ? (mohon pilih salah satu atau lebih).

a. Penyediaan klinik kesehatan bagi karyawan

b. Penyediaan jaminan kecelakaan kerja

c. Dana pensiun

d. Rumah ibadah (.................)

e. Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi

f. Perumahan dinas

g. ...............................

h. ..................................

7. Apakah di perusahaan terdapat serikat pekerja? (mohon pilih salah satu

atau lebih).

a. Ya, ..............................(nama serikat pekerja)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

155

b. Tidak

III. PRODUKSI

1. Dari mana perusahaan memperoleh bahan baku untuk produk gula,

alkohol dan spiritus ?

2. Bahan baku apa saja yang digunakan untuk memproduksi gula, alkohol

dan spiritus ?

3. Usaha apa yang dilakukan untuk menjaga kualitas bahan baku ?

4. Bagaimana proses produksi gula , alkohol dan spiritus ?

5. Apakah proses produksi gula dan spiritus yang dilakukan bersifat terus

menerus atau terputus-putus?

6. Biaya-biaya apa saja yang terjadi dalam memproduksi gula , alkohol dan

spiritus?

7. Apakah ada bahan pembantu untuk memproduksi gula, alkohol dan

spiritus ?

8. Berapa kapasitas normal yang dimiliki perusahaan ?

9. Apakah ada bahan lain yang ditambahkan pada proses produksi alkohol

dan spiritus selain tetes yang berasal dari pengolahan gula ?

II PEMASARAN

1. Apakah perusahaan melakukan kegiatan promosi ? caranya ? (mohon

pilih salah satu atau lebih).

a. Iklan

b. Personel selling

c. ..........

2. Bagaimana saluran distribusi produk ? (mohon pilih salah satu atau

lebih)ok. Langsung grosir

a. Produsen – konsumen

b. Produsen – perantara – konsumen

c. ……………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

156

3. Apa saja yang dilakukan perusahaan dalam menganalis pasar terutama yang

berkaitan dengan persaingan dan hal-hal yang lain ? (mohon pilih salah

satu atau lebih).

a. Melakukan riset pemasaran

b. ………………………………

c. ……………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

157

IV. AKUNTANSI DAN KEUANGAN

1. Berapa anggaran kuantitas produksi produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008 ?

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik (ku)

Spiritus (liter)

Alkohol (liter)

2. Berapa realisasi kuantitas produksi produk gula , alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008 ?

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik

(ku)

Spiritus (liter)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

158

Alkohol (liter)

3. Berapa anggaran harga pokok/satuan produksi (biaya produksi/satuan) produk gula , alkohol dan spiritus pada tahun 2003 –

2008 ?

Tahun

produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik

(Rp)

Spiritus (Rp)

Alkohol (Rp)

4. Berapa realisasi harga pokok/satuan produksi (biaya produksi/satuan) produk gula , alkohol dan spiritus pada tahun 2003 –

2008 ?

Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

159

Produk

Gula pabrik

(Rp)

Spiritus (Rp)

Alkohol (Rp)

5. Berapa anggaran kuantitas penjualan produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008 ? gula pabrik

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik

(ku)

Spiritus (liter)

Alkohol (liter)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

160

6. Berapa realisasi kuantitas penjualan produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008 ?

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik

(ku)

Spiritus (liter)

Alkohol (liter)

7. Berapa anggaran harga jual/satuan penjualan produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008 ?

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

161

(Rp)

Spiritus (Rp)

Alkohol (Rp)

8. Berapa realisasi harga jual/satuan penjualan produk gula, alkohol dan spiritus pada tahun 2003 – 2008 ?

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik

(Rp)

Spiritus (Rp)

Alkohol (Rp)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

162

LAMPIRAN 2

DATA ANALISIS LABA KOTOR

1. Realisasi kuantitas produksi produk gula, spiritus dan alkohol pada tahun 2003 – 2008

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik (ku) 85.247,40 82.030,47 104.658,30 109.955,15 131.417,10 147.305,43

Spiritus (liter) 557.730 591.293 750.719 1.069.900 809.799 913.372

Alkohol (liter) 3.465.220 4.217.407 5.021.681 5.331.800 6.698.201 7.913.255

2. Realisasi harga pokok/satuan produksi (biaya produksi/satuan) produk gula , spiritus dan alkohol pada tahun 2003 – 2008

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik (Rp) 275.896,08 361.982,61 374.922,78 417.373,11 453.403,03 515.428,56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

163

Spiritus (Rp) 3.253,35 3.397,29 3.724,95 4.877,66 4.939,70 5.511,22

Alkohol (Rp) 3.253,35 3.397,29 3.724,95 4.877,66 4.939,70 5.511,22

3. Realisasi kuantitas penjualan produk gula , spiritus dan alkohol pada tahun 2003 – 2008

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik (ku) 76.282,63 83.640,60 96.313 111.692,19 109.495,39 120.116,44

Spiritus (liter) 556.000 888.200 1.953.600 403.400 584.200 1.432.283,14

Alkohol (liter) 3.184.000 3.514.400 5.106.800 6.044.000 7.082.400 8.697.895,44

4. Realisasi harga jual/satuan penjualan produk gula , spiritus dan alkohol pada tahun 2003 – 2008

Tahun

Produk

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gula pabrik (Rp) 339.332,36 334.205,55 438.022,03 490.217,30 487.664,08 537.552,11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

164

Spiritus (Rp) 3.692,46 3.614,41 4.357 5.480,96 5.424,22 7.766,94

Alkohol (Rp) 3.610,19 3.597,48 4.146 5.497,43 5.352,77 5.952,81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

165

LAMPIRAN 3

PERHITUNGAN REALISASI LABA KOTOR

REALISASI LABA KOTOR TAHUN 2003

Penjualan (Rp) Harga Pokok Penjualan (Rp) Laba Kotor (Rp) Produk Satuan

Harga/st Jumlah HPP/st Jumlah Per st Jumlah

Gula (ku) 76.282,63 339.332,36 25.885.164.860 275.896.,08 21.046.078.590 63.436,28 4.839.586.276

Alkohol (lt) 3.184.000 3.610,19 11.494.844.960 3.253,35 10.358.666.400 356,84 1.136.178.560

Spiritus (lt) 556.000 3.692,46 2.053.007.760 3.253,35 1.808.862.600 439,11 244.145.160

3.816.282,63 39.433.017.580 33.213.607.590 6.219.409.996

REALISASI LABA KOTOR TAHUN 2004

Penjualan (Rp) Harga Pokok Penjualan (Rp) Laba Kotor (Rp) Produk Satuan

Harga/st Jumlah HPP/st Jumlah Per st Jumlah

Gula (ku) 83.640,60 334.205,55 27.953.152.730 361.982,61 30.276.442.690 (27.777,06) (2.323.289.965)

Alkohol (lt) 3.514.400 3.597,48 12.642.983.710 3.397,29 11.939.435.980 200,19 703.647.736

Spiritus (lt) 888.200 3.614,41 3.210.318.962 3.397,29 3.017.472.978 217,12 192.845.984

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

166

4.486.240,60 43.806.455.540 45.233.351.650 1.426.706.110

REALISASI LABA KOTOR TAHUN 2005

Penjualan (Rp) Harga Pokok Penjualan (Rp) Laba Kotor (Rp) Produk Satuan

Harga/st Jumlah HPP/st Jumlah Per st Jumlah

Gula (ku) 96.313 438.022,03 42.187.215.780 374.922,78 36.109.937.710 63.099,25 6.077.278.065

Alkohol (lt) 5.106.800 4.146 21.172.792.800 3.724,95 19.022.574.660 421,05 2.150.218.140

Spiritus (lt) 1.953.600 4.357 8.511.835.200 3.724,95 7.277.062.320 632,05 1.234.772.880

7.156.713 71.871.843.780 62.409.574.690 9.462.269.085

REALISASI LABA KOTOR TAHUN 2006

Penjualan (Rp) Harga Pokok Penjualan (Rp) Laba Kotor (Rp) Produk Satuan

Harga/st Jumlah HPP/st Jumlah Per st Jumlah

Gula (ku) 111.692,19 490.217,30 54.753.443.810 417.373,11 46.617.316.700 72.844,19 8.136.127.110

Alkohol (lt) 6.044.000 5.497,43 33.226.466.920 4.877,66 29.480.577.040 619,77 3.745.889.880

Spiritus (lt) 403.400 5.480,96 2.110.019.264 4.877,66 1.967.648.044 603,30 243.371.220

6.559.092,19 90.190.929.990 78.065.541.780 12.125.388.210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

167

REALISASI LABA KOTOR TAHUN 2007

Penjualan (Rp) Harga Pokok Penjualan (Rp) Laba Kotor (Rp) Produk Satuan

Harga/st Jumlah HPP/st Jumlah Per st Jumlah

Gula (ku) 109.495,39 487.664,08 53.396.968.630 453.403,03 49.645.541.600 34.261,05 3.751.427.032

Alkohol (lt) 7.082.400 5.352,77 37.910.458.250 4.939,70 34.984.931.280 413,07 2.925.526.968

Spiritus (lt) 584.200 5.424,22 3.168.829.324 4.939,70 2.885.772.740 484,52 283.056.584

7.776.095,39 94.476.256.200 87.516.245.620 6.960.010.584

REALISASI LABA KOTOR TAHUN 2008

Penjualan (Rp) Harga Pokok Penjualan (Rp) Laba Kotor (Rp) Produk Satuan

Harga/st Jumlah HPP/st Jumlah Per st Jumlah

Gula (ku) 120.116,44 537.552,11 64.568.845.770 515.428,56 61.911.443.700 22.123,55 2.657.402.066

Alkohol (lt) 8.697.895,44 5.952,81 51.776.918.950 5.511,22 47.936.015.310 441,59 3.840.903.647

Spiritus (lt) 1.432.283,14 7.766,94 11.124.457.210 5.511,22 7.893.627.487 2.255,72 3.230.829.725

127.470.221.900 117.741.086.500 9.729.135.438

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

168

LAMPIRAN 4

ANALISIS SELISIH LABA KOTOR

ANALISIS SELISIH LABA KOTOR TAHUN 2004

Laba kotor tahun 2003 Rp.6.219.409.996 Laba kotor tahun 2004 (Rp. 1.426.706.110) selisih laba kotor Rp. 7.646.116.100 faktor-faktor penyebab terjadinya selisih laba kotor 1. Selisih Penjualan

Penjualan tahun 2003 Rp.39.433.017.580 Penjualan tahun 2004 Rp.43.806.455.540 Rp.4.373.627.960 (F) a. Selisih harga jual

Kuantitas yang dijual tahun 2004 × harga jual tahun 2003 Gula = 83.640,60 × Rp.339.332,36 = Rp.28.381.962.190 Alkohol = 3.514.400 × Rp.3.610,19 = Rp.12.687.651.740 Spiritus = 888.200 × Rp.3.692,46 = Rp. 3.279.642.972 Rp.44.349.256.900 Kuantitas yang dijual tahun 2004 × harga jual tahun 2004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

169

Gula = 83.640,60 × Rp. 334.205,55 = Rp. 27.953.152.730 Alkohol = 3.514.400 × Rp.3.597,48 = Rp. 12.642.983.710 Spiritus = 888.200 × Rp.3.614,41 = Rp. 3.210.318.962 Rp.43.806.455.540

Rp. 542.801.360 (UF)

b. Selisih kuantitas penjualan

Kuantitas yang dijual tahun 2003 × harga jual tahun 2003 Gula = 76.282,63 × Rp. Rp.339.332,36 = Rp.25.885.164.860 Alkohol = 3.184.000 × Rp. 3.610,19 = Rp.11.494.844.960 Spiritus = 556.000 × Rp. 3.692,46 = Rp. 2.053.007.760 Rp.39.433.017.580 Kuantitas yang dijual tahun 2004 × harga jual tahun 2003 Gula = 83.640,60 × Rp.339.332,36 = Rp.28.381.962.190 Alkohol = 3.514.400 × Rp.3.610,19 = Rp.12.687.651.740 Spiritus = 888.200 × Rp.3.692,46 = Rp. 3.279.642.972 Rp.44.349.256.900 Rp. 4.916.239.320 (F)

2. Selisih Harga Pokok Penjualan HPP 2003 Rp. 33.213.607.590 HPP 2004 Rp. 45.233.351.650 Rp. 12.019.744.060 (UF) a. Selisih harga HPP

Kuantitas yang dijual tahun 2004 × HPP tahun 2003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

170

Gula = 83.640,60 × Rp.275.896,08 = Rp. 23.076.113.670 Alkohol = 3.514.400 × Rp.3.253,35 = Rp. 11.433.573.240 Spiritus = 888.200 × Rp.3.253,35 = Rp. 2.889.625.470 Rp.37.399.312.380 Kuantitas yang dijual tahun 2004 × HPP tahun 2004 Gula = 83.640,60 × Rp. 361.982,61 = Rp. 30.276.442.690 Alkohol = 3.514.400 × Rp. 3.397,19 = Rp. 11.939.435.980 Spiritus = 888.200 × Rp.3.397,29 = Rp. 3.017.472.978 Rp.45.233.351.650 Rp. 7.834.039.270 (F)

b. Selisih kuantitas HPP Kuantitas yang dijual tahun 2003 × HPP tahun 2003 Gula = 76.282,63 × Rp. 275.896,08 = Rp. 21.046.078.590 Alkohol = 3.184.000 × Rp. 3.253,35 = Rp. 10.358.666.400 Spiritus = 556.000 × Rp. 3.253,35 = Rp. 1.808.562.600 Rp.33.213.607.590 Kuantitas yang dijual tahun 2004 × HPP tahun 2003 Gula = 83.640,60 × Rp.275.896,08 = Rp. 23.076.113.670 Alkohol = 3.514.400 × Rp.3.253,35 = Rp. 11.433.573.240 Spiritus = 888.200 × Rp.3.253,35 = Rp. 2.889.625.470 Rp.37.399.312.380 Rp. 4.185.704.790 (UF)

3. Selisih Kuantitas Bersih Selisih kuantitas penjualan = Rp. 4.916.239.320 (F) Selisih kuantitas HPP = Rp. 4.185.704.790 (UF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

171

Rp. 730.534.530 (F) a. Selisih komposisi penjualan

Total kuantitas yang dijual tahun 2004 × LKR tahun 2003 4.486.240,60 × Rp. 1.629,70 = Rp. 7.311.226.306 Kuantitas yang dijual tahun 2004 × laba kotor satuan tahun 2003 Gula = 83.640,60 × Rp. 63.436,28 = Rp. 5.305.848.521 Alkohol = 3.514.400 × Rp. 356,84 = Rp. 1.254.087.496 Spiritus = 888.200 × Rp. 439,11 = Rp. 390.017.502 = Rp. 6.949.953.519 Rp. 361.272.789 (UF)

b. Selisih kuantitas penjualan final Total kuantitas yang dijual tahun 2004 × LKR tahun 2003 4.486.240,60 × Rp. 1.629,70 = Rp. 7.311.226.306

LK tahun 2003 = Rp. 6.219.409.996 Rp. 1.091.816.310 (F)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

172

ANALISIS SELISIH LABA KOTOR TAHUN 2005 Laba kotor tahun 2004 (Rp. 1.426.706.110) Laba kotor tahun 2005 Rp. 9.462.269.085 Selisih laba kotor Rp. 10.888.975.200 (F) Faktor-faktor penyebab selisih laba kotor : 1. Selisih Penjualan

Penjualan tahun 2004 Rp. 43.806.455.540 Penjualan tahun 2005 Rp.71.871.843.480 Selisih penjualan Rp. 28.065.388.240 (F) a. Selisih harga jual

Kuantitas yang dijual tahun 2005 × harga jual tahun 2004 Gula = 96.313 × Rp. 334.205,55 = Rp. 32.188.339.140 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 3.597,48 = Rp.18.371.610.860 Spiritus = 1.953.600 × Rp. 3.614,41 = Rp. 7.061.111.376 Rp. 57.621.061.380 Kuantitas yang dijual tahun 2005 × harga jual tahun 2005 Gula = 96.313 × Rp. 438.022,03 = Rp. 42.187.215.780 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 4.146 = Rp. 21.172.792.800 Spiritus = 1.953.600 × Rp. 4.357 = Rp. 8.511.835.200 Rp.71.871.843.780 Rp. 14.250.782.400 (F)

b. Selisih kuantitas penjualan Kuantitas yang dijual tahun 2004 × harga jual tahun 2004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

173

Gula = 83.640,60 × Rp. 334.205,55 = Rp. 27.953.152.730 Alkohol = 3.514.400 × Rp. 3.597,48 = Rp. 12.642.983.710 Spiritus = 888.200 × Rp. 3614,41 = Rp. 3.210.318.962 Rp.43.806.645.540 Kuantitas yang dijual tahun 2005 × harga jual tahun 2004 Gula = 96.313 × Rp. 334.205,55 = Rp. 32.188.339.140 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 3.597,48 = Rp.18.371.610.860 Spiritus = 1.953.600 × Rp. 3.614,41 = Rp. 7.061.111.376 Rp. 57.621.061.380 Rp. 13.814.605.840 (F)

2. Selisih Harga Pokok Penjualan HPP tahun 2004 Rp. 45.233.351.650 HPP tahun 2005 Rp.62.409.574.690 Rp. 17.176.233.040 (UF) a. Selisih harga HPP

Kuantitas yang dijual tahun 2005 × HPP tahun 2004 Gula = 96.313 × Rp. 361.982,61 = Rp. 34.863.631.120 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 3.397,29 = Rp. 17.349.280.570 Spiritus = 1.913.600 × Rp. 3.397,29 = Rp. 6.636.945.744 Rp. 58.849.857.430 Kuantitas yang dijual tahun 2005 × HPP tahun 2005 Gula = 96.313 × Rp.374.922,78 = Rp. 36.109.937.710 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 3.724,95 = Rp. 19.022.574.660

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

174

Spiritus = 1.953.600 × Rp. 3.724,95 = Rp. 7.277.062.320 Rp.62.409.574.690 Rp.3.559.717.256 (UF)

b. Selisih kuantitas HPP Kuantitas yang dijual tahun 2004 × HPP tahun 2004 Gula = 83.640,60 × Rp. 361.982,61 = Rp. 30.276.442.690 Alkohol = 3.514.400 × Rp. 3.397,19 = Rp. 11.939.435.980 Spiritus = 888.200 × Rp.3.397,29 = Rp. 3.017.472.978 Rp.45.233.351.650 Kuantitas yang dijual tahun 2005 × HPP tahun 2004

Gula = 96.313 × Rp. 361.982,61 = Rp. 34.863.631.120 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 3.397,29 = Rp. 17.349.280.570 Spiritus = 1.913.600 × Rp. 3.397,29 = Rp. 6.636.945.744 Rp. 58.849.857.430 Rp. 13.616.505.780 (UF)

3. Selisih Kuantitas Bersih Selisih kuantitas penjualan Rp. 13.814.605.840 (F) Selisih kuantitas HPP Rp. 13.616.505.780 (UF) Rp. 197.910.060 (F) a. Selisih komposisi penjualan

Total kuantitas yang dijual tahun 2005 × LKR tahun 2004 7.156.713 × (Rp. 318,01) (Rp. 2.275.906.301) Kuantitas yang dijual tahun 2005 × laba kotor satuan tahun 2004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

175

Gula = 96.313 × (Rp. 27.777,06) = (Rp. 2.675.291.980) Alkohol = 5.106.800 × Rp. 200,19 = Rp. 1.022.330.292 Spiritus = 1.953.600 × Rp. 217,12 = Rp. 424.165.632 (Rp. 1.228.796.056) (Rp. 1.047.110.045) (F)

b. Selisih penjualan kuantitas final Total kuantitas yang dijual tahun 2005 × LKR tahun 2004 7.156.713 × (Rp. 318,01) (Rp. 2.275.906.301) LK tahun 2004 (Rp. 1.426.706.110) (Rp. 849.200.191) (UF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

176

ANALISIS SELISIH LABA KOTOR TAHUN 2006

Laba kotor tahun 2005 Rp. 9.462.269.085 Laba kotor tahun 2006 Rp. 12.125.388.210 Selisih laba kotor tahun 2006 Rp. 2.663.119.125 (F) 1. Selisih Penjualan

Penjualan tahun 2005 Rp. 71.871.843.780 Penjualan tahun 2006 Rp. 90.190.929.990 Rp. 18.319.086.210 (F) a. Selisih harga jual

Kuantitas yang dijual tahun 2006 × harga jual tahun 2005 Gula = 111.692,19 × Rp. 438.022,03 = Rp. 48.923.639.800 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 4.146 = Rp. 25.058.424.000 Spiritus = 403.400 × Rp. 4.357 = Rp. 1.757.613.800 Rp. 75.739.677.600 Kuantitas yang dijual tahun 2006 × harga jual tahun 2006 Gula = 111.692,19 × Rp. 490.217,30 = Rp. 54.753.443.810 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 5.497,43 = Rp. 33.226.466.920 Spiritus = 403.400 × Rp. 5.480,96 = Rp. 2.211.019.264 Rp. 90.190.929.990 Rp. 14.451.252.390 (F)

b. Selisih kuantitas penjualan Kuantitas yang dijual tahun 2005 × harga jual tahun 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

177

Gula = 96.313 × Rp. 438.022,03 = Rp. 42.187.215.780 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 4.146 = Rp. 21.172.792.800 Spiritus = 1.953.600 × Rp. 4.357 = Rp. 8.511.835.200 Rp.71.871.843.780 Kuantitas yang dijual tahun 2006 × harga jual tahun 2005 Gula = 111.692,19 × Rp. 438.022,03 = Rp. 48.923.639.800 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 4.146 = Rp. 25.058.424.000 Spiritus = 403.400 × Rp. 4.357 = Rp. 1.757.613.800 Rp. 75.739.677.600 Rp. 3.867.833.820 (F)

2. Selisih Harga Pokok Penjualan HPP tahun 2005 Rp. 62.409.574.690 HPP tahun 2006 Rp. 78.065.541.780 Rp. 15.655.967.090 (UF) a. Selisih harga HPP

Kuantitas yang dijual tahun 2006 × HPP tahun 2005 Gula = 111.692,19 × Rp. 374.922,78 = Rp. 41.875.946.380 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 3.724,95 = Rp. 22.513.597.800 Spiritus = 403.400 × Rp. 3.724,95 = Rp. 1.502.644.830 Rp. 65.892.189.010 Kuantitas yang dijual tahun 2006 × HPP tahun 2006 Gula = 111.692,19 × Rp. 417.373,11 = Rp. 46.617.316.700 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 4.877,66 = Rp. 29.480.577.040

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

178

Spiritus = 403.400 × Rp. 4.877,66 = Rp. 1.967.648.044 Rp. 78.065.541.780 Rp. 12.173.352.770 (UF)

b. Selisih kuantitas HPP Kuantitas yang dijual tahun 2005 × HPP tahun 2005 Gula = 96.313 × Rp.374.922,78 = Rp. 36.109.937.710 Alkohol = 5.106.800 × Rp. 3.724,95 = Rp. 19.022.574.660 Spiritus = 1.953.600 × Rp. 3.724,95 = Rp. 7.277.062.320 Rp.62.409.574.690 Kuantitas yang dijual tahun 2006 × HPP tahun 2005 Gula = 111.692,19 × Rp. 374.922,78 = Rp. 41.875.946.380 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 3.724,95 = Rp. 22.513.597.800 Spiritus = 403.400 × Rp. 3.724,95 = Rp. 1.502.644.830 Rp. 65.892.189.010 Rp. 3.482.614.320 (UF)

3. Selisih kuantitas bersih Selisih kuantitas penjualan = Rp. 3.867.833.820 (F) Selisih kuantitas HPP = Rp. 3.482.614.320 (UF) Rp. 385.219.500 (F) a. Selisih komposisi penjualan

Total kuantitas yang dijual tahun 2006 × LKR tahun 2005 6.559.092,19 × Rp. 1.322,15 Rp. 8.672.103.739 Kuantitas yang dijual tahun 2006 × laba per satuan tahun 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

179

Gula = 111.692,19 × Rp. 63.099,25 = Rp. 7.047.693.420 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 421,05 = Rp. 2.544.826.200 Spiritus = 403.400 × Rp. 632,05 = Rp. 254.968.970 Rp. 9.847.488.590 Rp. 1.175.384.851 (F)

b. Selisih kuantitas penjualan final Total kuantitas yang dijual tahun 2006 × LKR tahun 2005 6.559.092,19 × Rp Rp. 1.322,15 Rp. 8.672.103.739 Laba kotor tahun 2005 Rp. 9.462.269.085 Rp790.165.346 (UF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

180

ANALISIS SELISIH LABA KOTOR TAHUN 2007

Laba kotor tahun 2006 Rp. 12.125.388.210 Laba kotor tahun 2007 Rp. 6.960.010.584 Selisih laba kotor Rp. 5.165.377.626

Faktor-faktor penyebab selisih laba kotor : 1. Selisih Penjualan

Penjualan tahun 2006 Rp. 90.190.929.990 Penjualan tahun 2007 Rp. 94.476.256.200 Rp. 4.285.326.210 (F) a. Selisih harga jual

Kuantitas yang dijual tahun 2007 × harga jual tahun 2006 Gula = 109.495,39 × Rp. 490.217,30 = Rp. 53.676.534.450 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 5.497,43 = Rp. 38.934.998.200 Spiritus = 584.200 × Rp. 5.480,96 = Rp. 3.201.976.832 Rp. 95.813.509.510 Kuantitas yang dijual tahun 2007 × harga jual tahun 2007 Gula = 109.495,39 × Rp. 487.664,08 = Rp. 53.396.968.630 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 5.352,77 = Rp. 37.910.458.250 Spiritus = 584.200 × Rp. 5.424,22 = Rp. 3.168.829.324 Rp. 94.476.256.200 Rp. 1.337.253.310 (UF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

181

b. Selisih kuantitas penjualan Kuantitas yang dijual tahun 2006 × harga jual tahun 2006 Gula = 111.692,19 × Rp. 490.217,30 = Rp. 54.753.443.810 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 5.497,43 = Rp. 33.226.466.920 Spiritus = 403.400 × Rp. 5.480,96 = Rp. 2.211.019.264 Rp. 90.190.929.990

Kuantitas yang dijual tahun 2007 × harga jual tahun 2006 Gula = 109.495,39 × Rp. 490.217,30 = Rp. 53.676.534.450 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 5.497,43 = Rp. 38.934.998.200 Spiritus = 584.200 × Rp. 5.480,96 = Rp. 3.201.976.832 Rp. 95.813.509.510 Rp. 5.622.579.520 (F)

2. Selisih Harga Pokok Penjualan HPP tahun 2006 Rp. 78.065.541.780 HPP tahun 2007 Rp. 87.516.245.620

Rp. 9.450.703.840 (UF)

a. Selisih harga HPP Kuantitas yang dijual tahun 2007 × HPP tahun 2006 Gula = 109.495,39 × Rp. 417.373,11 = Rp. 45.700.451.460 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 4.877,66 = Rp. 34.545.539.180 Spiritus = 584.200 × Rp. 4.877,66 = Rp. 2.849.528.972 Rp. 83.095.499.610

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

182

Kuantitas yang dijual tahun 2007 × HPP tahun 2007 Gula = 109.495,39 × Rp. 453.403,03 = Rp. 49.645.541.600 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 4.939,70 = Rp. 34.984.931.280 Spiritus = 584.200 × Rp. 4.939,70 = Rp. 2.885.772.740 Rp. 87.516.245.620 Rp. 4.420.746.008 (UF)

b. Selisih kuantitas HPP Kuantitas yang dijual tahun 2006 × HPP tahun 2006 Gula = 111.692,19 × Rp. 417.373,11 = Rp. 46.617.316.700 Alkohol = 6.044.000 × Rp. 4.877,66 = Rp. 29.480.577.040 Spiritus = 403.400 × Rp. 4.877,66 = Rp. 1.967.648.044 Rp. 78.065.541.780 Kuantitas yang dijual tahun 2007 × HPP tahun 2006 Gula = 109.495,39 × Rp. 417.373,11 = Rp. 45.700.451.460 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 4.877,66 = Rp. 34.545.539.180 Spiritus = 584.200 × Rp. 4.877,66 = Rp. 2.849.528.972 Rp. 83.095.499.610 Rp. 5.029.957.830 (UF)

3. Selisih Kuantitas Bersih Selisih kuantitas penjualan Rp. 5.622.579.520 (F) Selisih kuantitas HPP Rp. 5.029.957.830 (UF) Rp. 592.621.690 (F)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

183

a. Selisih komposisi penjualan Total kuantitas yang dijual tahun 2007 × LKR tahun 2006 7.776.095,39 × Rp. 1.848,64 Rp. 14.375.200.980 Kuantitas yang dijual tahun 2007 × laba per satuan tahun 2006 Gula = 109.495,39 × Rp. 72.844,19 = Rp. 7.976.102.993 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 619,77 = Rp. 4.389.459.048 Spiritus = 584.200 × Rp. 603,30 = Rp. 352.447.860 Rp. 12.718.009.900 Rp. 1.657.191.080 (UF)

b. Selisih kuantitas final Total kuantitas yang dijual tahun 2007 × LKR tahun 2006 7.776.095,39 × Rp. 1.848,64 Rp. 14.375.200.980 Laba kotor tahhun 2006 Rp. 12.125.388.210 Rp. 2.249.812.770 (F)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

184

ANALISIS SELISIH LABA KOTOR TAHUN 2008

Laba kotor tahun 2007 Rp. 6.960.010.584 Laba kotor tahun 2008 Rp. 9.729.135.438 Selisih laba kotor Rp. 2.769.124.854

Faktor-faktor penyebab selisih laba kotor : 1. Selisih Penjualan

Penjualan tahun 2007 Rp. 94.476.256.200 Penjualan tahun 2008 Rp. 127.470.221.900 Rp. 32.993.965.700 (F) a. Selisih harga jual

Kuantitas yang dijual tahun 2008 × harga jual tahun 2007 Gula = 120.116,44 × Rp. 487.664,08 = Rp. 58.576.473.210 Alkohol = 8.697.895,44 × Rp. 5.352,77 = Rp. 46.557.833.770 Spiritus = 1.432.283,14 × Rp. 5.424,22 = Rp. 7.769.018.854 Rp. 112.903.325.800 Kuantitas yang dijual tahun 2008 × harga jual tahun 2008 Gula = 120.116,44 × Rp. 537.552,11 = Rp. 64.568.845.770 Alkohol = 8.697.895,44 × Rp. 5.952,81 = Rp. 51.776.918.950 Spiritus = 1.432.283,14 × Rp. 7.766,94 = Rp. 11.124.457.210 Rp. 127.470.221.900 Rp. 14.566.896.100 (F)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

185

b. Selisih kuantitas penjualan Kuantitas yang dijual tahun 2007 × harga jual tahun 2007 Gula = 109.495,39 × Rp. 487.664,08 = Rp. 53.396.968.630 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 5.352,77 = Rp. 37.910.458.250 Spiritus = 584.200 × Rp. 5.424,22 = Rp. 3.168.829.324 Rp. 90.190.929.990

Kuantitas yang dijual tahun 2008 × harga jual tahun 2007 Gula = 120.116,44 × Rp. 487.664,08 = Rp. 58.576.473.210 Alkohol = 8.697.895,44 × Rp. 5.352,77 = Rp. 46.557.833.770 Spiritus = 1.432.283,14 × Rp. 5.424,22 = Rp. 7.769.018.854 Rp. 112.903.325.800 Rp. 18.427.069.600 (F)

2. Selisih Harga Pokok Penjualan HPP tahun 2007 Rp. 87.516.245.620 HPP tahun 2008 Rp. 117.741.086.500

Rp. 30.224.840.880 (UF)

a. Selisih harga HPP Kuantitas yang dijual tahun 2008 × HPP tahun 2007 Gula = 120.116,44 × Rp. 453.403,03 = Rp. 54.461.157.850 Alkohol = 8.697.895,44 × Rp. 4.939,70 = Rp. 42.964.994.110 Spiritus = 1.432.283,14 × Rp. 4.939,70 = Rp. 7.075.049.027 Rp. 104.501.201.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

186

Kuantitas yang dijual tahun 2008 × HPP tahun 2008 Gula = 120.116,44 × Rp. 453.403,03 = Rp. 61.911.443.700 Alkohol = 8.697.895,44 × Rp. 4.939,70 = Rp. 47.936.015.310 Spiritus = 1.432.283,14 × Rp. 4.939,70 = Rp. 7.893.627.487 Rp. 117.741.086.500 Rp. 13.239.885.500 (UF)

b. Selisih kuantitas HPP Kuantitas yang dijual tahun 2007 × HPP tahun 2007 Gula = 109.495,39 × Rp. 453.403,03 = Rp. 49.645.541.600 Alkohol = 7.082.400 × Rp. 4.939,70 = Rp. 34.984.931.280 Spiritus = 584.200 × Rp. 4.939,70 = Rp. 2.885.772.740 Rp. 87.516.245.620

Kuantitas yang dijual tahun 2008 × HPP tahun 2007 Gula = 120.116,44 × Rp. 453.403,03 = Rp. 54.461.157.850 Alkohol = 8.697.895,44 × Rp. 4.939,70 = Rp. 42.964.994.110 Spiritus = 1.432.283,14 × Rp. 4.939,70 = Rp. 7.075.049.027 Rp. 104.501.201.000 Rp. 16.984.955.380 (UF)

3. Selisih Kuantitas Bersih Selisih kuantitas penjualan Rp.18.427.069.600 (F) Selisih kuantitas HPP Rp. 16.984.955.380 (UF) Rp. 1.442.114.220 (F) a. Selisih komposisi penjualan

Total kuantitas yang dijual tahun 2008 × LKR tahun 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

187

10.250.295,02 × Rp. 895,05 Rp. 9.174.526.558 Kuantitas yang dijual tahun 2008 × laba per satuan tahun 2007 Gula = 120.116,44 × Rp. 34.261,05 = Rp. 4.115.315.357 Alkohol = 8.697.895,44 × Rp. 413,07 = Rp. 3.592.839.669 Spiritus = 1.432.283,14 × Rp. 484,52 = Rp. 693.969.827 Rp. 8.402.124.853 Rp. 772.401.705 (UF)

b. Selisih kuantitas final Total kuantitas yang dijual tahun 2008 × LKR tahun 2007 10.250.295,02 × Rp. 895,05 Rp. 9.174.526.558 Laba kotor tahun 2007 Rp. 6.960.010.584 Rp. 2.214.515.974 (F)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

188

LAMPIRAN 5

PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

189

LAMPIRAN 6

SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI … · performance of marketing department was bad or decreasing. It is indicated by the lost in selling price variance. While the

190

LAMPIRAN 7

PERNYATAAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya telah melakukan penelitian

untuk keperluan penyusunan skripsi di PT. Madu Baru Yogyakarta mulai tanggal

16 Maret 2009 sampai dengan 30 April 2009.

Yogyakarta, 25 Mei 2009

Visensia Paschalina Ossot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI