PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun...
i
EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN
Swietenia mahagoni(L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Stefanus Indra Gamawan
NIM : 108114118
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN
Swietenia mahagoni(L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA
Skripsi yang diajukan oleh:
Stefanus Indra Gamawan
NIM: 108114118
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. tanggal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN
Swieteniamahagoni(L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA
Oleh:
Stefanus Indra Gamawan
NIM: 108114118
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: ......................................
Mengetahui,
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
(Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.)
Panitia Penguji Skripsi Tanda Tangan
1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. .......................
2. Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. .......................
3. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. .......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Positive thinkers have positive life. Negative thinkers have negative life“
(Alit Susanto)
“Too Happy to Hate”
(Pandji Pragiwaksono)
Kupersembahkan karya ku ini untuk...
Tuhan Yang Maha Kuasa yang hadir setiap saat, dan memberikan kekuatan.
Orang Tua, Eyang Putri, Eyang Kakung, Kakak dan adik-adikku untuk doa dan
teman –teman untuk waktunya dalam memberikan dukungan dan cinta kasih.
Almamater yang kubanggakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis
ini, tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, seperti layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
tersebut, saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 30 Mei 2014
Penulis
(Stefanus Indra Gamawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Stefanus Indra Gamawan
NIM : 108114118
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN
Swietenia mahagoni (L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan hak
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet dan media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :
Yang menyatakan
(Stefanus Indra Gamawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan segala karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEK
HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN Swietenia mahagoni(L.)
Jacq.PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI KARBON
TETRAKLORIDA” dengan baik.Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) program studi
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis sadar betul bahwa tidak lepas dari
bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
yang indah ini dan tanpa mengurangi rasa hormat, penulis hendak mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini
dan telah memberikan saran kepada penulis.
3. Ibu Phebe Hendra, MSi., Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini,
atas saran dan dukungan kepada penulis.
4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen
Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran
yang diberikan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua fasilitas
laboratorium untuk kepentingan skripsi ini.
6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah memberikan bantuan dalam
determinasi daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
7. Bapak Heru, Bapak Parjiman, Bapak Kayat, Bapak Kunto, Bapak Wagiran
selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmasi atas bantuan kepada penulis
selama proses pengerjaan skripsi.
8. Seluruh dosen dan staff Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta atas ilmu dan bantuan selama kuliah.
9. Keluarga Mamah Niken L, Papah B. Sandro, Eyang Tutik, Eyang Wahyudi,
Bapak Apong, Ibu Santi, kakak Vincentius Dhimas, dan adik-adik Ines, Imel,
Anisya dan Satrio atas segala cinta, doa, nasihat, dukungan, dan batuan yang
selalu menguatkanku.
10. Rekan-rekan tim Hepatoprotektor Swietenia mahagoni Jacq. Agriva Devaly,
Evan Gunawan, dan Sherly Damima, atas kerjasama, dukungan dan
bantuannya selama ini.
11. Sahabat-sahabat Tomas Indra, Fransiskus Asisi Dian, Angga Zakharia, Hans
Gani, Angelia Rosari, Yudhytha Anggarhani, Daniel Pradipta, Samuel
Meinardus, Albertus Agung atas kebersamaan dan cinta kasih selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Teman-teman Sekar Wulan, Lulu Margathe,Lucia Ari, Odilia Arum,
Christiana Destia, Reza palevi, danSylviana Hesti atas semangat dan doa yang
selalu menyertai.
13. Teman-teman FKK B 2010 dan teman-teman Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma khususnya angkatan 2010 atas kebersamaannya.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah
memberikan bantuan selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat khususnya
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat
khususnya di bidang Farmasi, serta semua pihak baik mahasiswa, lingkungan
akademis, maupun masyarakat.
Yogyakarta, 30 mei2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHANl ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................... vi
PRAKATA ................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
INTISARI ................................................................................................................. xix
ABSTRACT ................................................................................................................ xx
BAB I PENGANTAR ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.Rumusan masalah........................................................................................... 4
2.Keaslian penelitian ......................................................................................... 5
3.Manfaat penelitian .......................................................................................... 5
B. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6
1.Tujuan umum ................................................................................................. 6
2.Tujuan khusus ................................................................................................ 6
BAB II PENELAAHANPUSTAKA ........................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
A. Hati ..................................................................................................................... 7
1.Anatomi dan fisiologi hati .............................................................................. 7
2.Fungsi Hati ..................................................................................................... 8
B. Kerusakan Hati ................................................................................................... 9
1.Perlemakan hati (Steatosis) .......................................................................... 10
2.Nekrosis ....................................................................................................... 10
3.Apoptosis ..................................................................................................... 11
4.Kolestiasis .................................................................................................... 11
5.Sirosis ........................................................................................................... 11
6.Hepatitis ....................................................................................................... 12
C. Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase ............................... 12
D. Karbon Tetraklorida ......................................................................................... 13
E. Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ......................................................................... 15
1.Klasifikasi tanaman : .................................................................................... 15
2.Morfologi ..................................................................................................... 16
F. Ekstrak.............................................................................................................. 17
G. Landasan Teori ................................................................................................. 18
H. Hipotesis ........................................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 20
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 20
B. Variabel dan Definisi Operasional ................................................................... 20
1.Variabel utama ............................................................................................. 20
2.Variabel pengacau ........................................................................................ 20
3.Definis operasional....................................................................................... 21
C. Bahan Penelitian............................................................................................... 21
1.Bahan utama ................................................................................................. 21
2.Bahan kimia ................................................................................................. 22
D. Alat Penelitian .................................................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1.Alat ekstraksi ................................................................................................ 23
2.Alat uji hepatoprotektif ................................................................................ 24
E. Tata Cara Penelitian ......................................................................................... 24
1.Determinasi daun S. mahagoni .................................................................... 24
2.Pengumpulan bahan uji ................................................................................ 24
3.Pembuatan serbuk daun S. mahagoni........................................................... 24
4.Pembuatan ekstrak etanol daun S. mahagoni .............................................. 25
5.Penetapan kadar air serbuk daun S. mahagoni ............................................. 25
6.Penetapan kadar air dan flavonoid ekstrak etanol daun S. mahagoni .......... 25
7.Pembuatan suspending agent CMC-Na 1% ................................................. 25
8.Pembuatan suspensi ekstrak etanol daun S. mahagoni1% ........................... 26
9.Uji pendahuluan ........................................................................................... 26
10.Pengelompokan dan perlakuan hewan uji .................................................. 27
11.Pembuatan serum ....................................................................................... 28
12.Pengukuran aktivitas ALT dan AST .......................................................... 28
F. Tata Cara Analisis Hasil................................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 30
A. Hasil Determinasi Tanaman ............................................................................. 30
B. Hasil Penetapan Kadar Air Serbuk Daun S. mahagoni .................................... 30
C. Hasil Penimbangan Bobot Ekstrak Etanol Daun S. mahagoni ........................ 31
D. Hasil Penetapan Kadar Air dan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol Daun S.
mahagoni .......................................................................................................... 32
E. Hasil Uji Pendahuluan...................................................................................... 32
1.Hasil penentuan dosis hepatotoksin ............................................................. 32
2.Hasil penentuan waktu pencuplikan darah hewan uji .................................. 33
3.Penetapan lama pemejanan ekstrak etanol daun S. mahagoni ..................... 37
4.Penetapan dosis eksrak etanol daun S. mahagoni ........................................ 38
F. Hasil efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun S. mahagoni ........................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1.Kontrol Olive oil .......................................................................................... 42
2.Kontrol CCL4 ............................................................................................... 46
3.Kontrol CMC-NA ........................................................................................ 47
4.kontrol ekstrak etanol daun S. mahagoni ..................................................... 48
5.Kelompok perlakuan ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 101,25; 135;
180 mg/kgBB .................................................................................................. 49
G. Rangkuman Pembahasan ................................................................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 56
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 57
LAMPIRAN .............................................................................................................. 60
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus stelah induksi
karbon tetraklorida dengan dosis 2 mL.kgBB saat pencuplikan
darah jam ke-0, 24, 48, dan 72…...................... 33
Tabel II. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus terinduksi karbon
tetraklorida dosis 2mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0,
24, 48 dan 72…………………………........................ 34
Tabel
III.
Hasil uji Mann-Whitney aktivitas AST tikus terinduksi karbon
tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darahjam ke-0,
24, 48 dan72……………………………... 36
Tabel
IV.
Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus seluruh kelompok
perlakuan ............................................................. 39
Tabel
V.
Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pada
seluruhkelompokperlakuan............................................................. 41
Tabel
VI.
Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pada seluruh kelompok
perlakuan …………............................................. 42
Tabel
VII.
Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus setelah pemberian
Olive oil dosis 2mL/kgBB pada perlakuan pencuplikan darah ke-
0, 24, 48, dan 72………………......... 43
Tabel
VIII.
Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pemberian Olive oil dosis
2mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
………..................................................................... 44
Tabel
IX.
Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pemberian Olive oil dosis
2mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan
72.................................................................................... 46
Tabel
X.
Hasil pengeringan ekstrak etanol daun S. mahagoni.............
90
Tabel
XI.
Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni.................
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur karbon tetraklorida.................................................. 13
Gambar 2. Mekanisme biotransformasi dan oksidasi karbon
tetraklorida…………………................................................. 14
Gambar 3. Diagram batang aktivitas ALT tikus setelah diinduksi
karbon tetraklorida dosis 2 mL.kgBB jam ke-0, 24, 48, 72.. 34
Gambar 4. Diagram batang aktivitas AST tikus setelah diinduksi
karbon tetraklorida dosis 2 mL.kgBB jam ke-0, 24, 48, 72.. 35
Gambar 5. Diagram batang aktivitas ALT tikus seluruh kelompok
perlakuan……………..………………………...………….... 40
Gambar 6. Diagram batang aktivitas AST tikus seluruh kelompok
perlakuan……………..……………………...…………….... 40
Gambar 7. Diagram batangaktivitas ALT tikus setelah pemberian olive
oil dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darah ke-0, 24, 48
dan 72 jam............................................................................... 44
Gambar 8. Diagram batangaktivitas AST tikus setelah pemberian olive
oil dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darah ke-0, 24, 48
dan 72 jam............................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto ekstrak etanol kental daun S. mahagoni….............. 61
Lampiran 2. Foto suspeni ekstrak etanol daun S. mahagoni............... 61
Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi daun Swietenia
mahagoni Jacq. …………….......................................... 62
Lampiran 4. Surat pengesahan Ethical Clearance LPPT UGM…...... 63
Lampiran 5. Laporan hasil uji kadar air dan flavonoid total esktrak
etanol daun S. mahagoni………………………............. 64
Lampiran 6. Laporan hasil uji kadar air serbuk daun S. mahagoni.... 65
Lampiran 7. Cara kerja penetapan kadar air dan kadar flavonoid
total ekstrak etanol daun S. mahagoni…………………… 66
Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji
pendahuluan karbon tetraklorida..................................... 67
Lampiran 9. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji
pendahuluan karbon tetraklorida..................................... 69
Lampiran 10. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada perlakuan
Olive oil…………............................................................ 76
Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas AST serum pada perlakuan
Olive oil …………………………...................................... 78
Lampiran 12. Analisis statistik aktivitas ALTserum pada kelompok
perlakuan……………………......................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 13. Analisis statistik aktivitas AST serum pada kelompok
perlakuan……………………......................................... 86
Lampiran 14. Perhitungan penetapan peringkat dosis ekstrak etanol
daunS. mahagonipada kelompok perlakuan................. 89
Lampiran 15. Perhitungan konversi dosis rendah untuk manusia
eksrak etanol daun S. mahagoni...................................... 89
Lampiran 16. Hasil bobot pengeringan esktrak etanol daun S.
mahagoni......................................................................... 90
Lampiran 17. Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni……… 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek hepatoprotektif ekstrak
etanol daun Swietenia mahagoni(L.)Jacq.terhadap penurunan aktivitas ALT dan AST
serum pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida dan mengetahui dosis optimum
ekstrak etanol daunSwietenia mahagoni(L.) Jacq.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini dilakukan dengan membagi acak
35 ekor tikus ke dalam 7 kelompok sama banyak. Kelompok I (kontrol CCl4)
diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil (1:1) dosis 2mL/kgBB secara
intraperitonial. Kelompok II (kontrol Olive oil) diberi olive oil dosis 2mL/kgBB
secara intraperitonial, Kelompok III (kontrol CMC-NA) CMC-Na dosis 18 mL/kgBB
6 hari berturut turut secara peroral Kelompok IV (kontrol ekstrak)diberikan esktrak
daun S. mahagoni dosis 180 mg/kgBB 6 hari berturut-turut secara per oral..
Kelompok V, VI, dan VII diberikan esktrak daun S. mahagoni dosis beruturut-turut
101.25; 135; dan 180 mg/kgBB selama 6 hari berturut-turut secara peroral, hari ke 7
kelompok III, V, VI dan VII diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil (1:1)
dosis 2 mL/kg BB secara intraperitonial. 24 jam kemudian seluruh kelompok diambil
darahnya pada daerah sinus orbitalis mata untuk dilakukan penetapan aktivitas ALT
dan AST serum, dihitung menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan
95%. Ekstrak etanol yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan metode
maserasi.
Hasil penelitan menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni
memiliki efek hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas ALT dan AST serum
pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB, dan
didapatkan dosis optimum 180 mg/kgBB.
Kata kunci: Efek hepatoprotektif, Swietenia mahagoni(L.) Jacq., ALT, AST,
karbon tetraklorida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
ABSTRACT
The aims this study research are to the hepatoprotective effect of ethanol
extracts leaf Swietenia mahagoni(L.) Jacq .to decreased the activity of serum ALT
and AST in rats induced carbon tetrachloride , and determined the optimum dose.
This research is purely experimental research with completely randomized
direct sampling design. A total 35 male Wistar rats were randomly split into 7 groups
as much . Group I ( control hepatotoxins ) was administered solution of carbon
tetrachloride: olive oil ( 1:1 ) at dose 2mL/kgBW in intraperitonial. Group II (
hepatotoxins solvent control ) was given olive oil dose 2mL/kgBW in intraperitonial,
Group III (control CMC-Na ) was given CMC - Na a dose of 18 mL kgBB
consecutive 6 days orally. Group IV ( control ekstracta ) was administered ethanol
extracts leaf of S. mahagoni dose 180 mg/kgBW consecutive 6 days orally. Group V,
VI, and VII are given ethanol extracts leaf of S. mahagoni at dose 101.25 ; 135 ; and
180 mg/kgBB for consecutive 6 days orally , day 7 group IV, V, VI, and VII were
given a solution of carbon tetrachloride : olive oil ( 1:1 ) dose of 2 mL/kgBW in
intraperitonial. 24 hours later the entire group have blood drawn through the eyes
orbital sinusfor measuring of serum AST and ALT activities , calculated using one-
way ANOVA with 95% confidence level. Ethanol extracts leaf of S. mahagoni in this
study were prepared by maceration method.
Bassed of the result, the ethanol extract of leaves of S. mahagoni has a
hepatoprotective effect by decreasing the activity of serum ALT and AST in male rats
Wistar induced carbon tetrachloride at dose 2 mL/kgBW , optimum dose was 180
mg/kgBW .
Keywords: hepatoprotective effect, Swietenia mahagoni Jacq., ALT, AST,
carbon tetrachloride
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Salah satu organ yang juga merupakan kelenjar terbesar yang ada di dalam
tubuh adalah organ hati.Organ hati mampu memproduksi empedu dan juga
mengeluarkan hasil produksi dari makanan yang sudah dicerna oleh tubuh. Namun
organ hati juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai organ yang dapat melakukan
metabolisme (Wibowo dan Paryana, 2009). Sel hati dapat mengalami berbagai
kerusakan yang sifatnya reversibel atau ireversibel. Berbagai penyakit hati seperti
hepatitis, kemudian sirosis dapat disebabkan oleh banyak hal seperti virus, obat
obatan dan alkohol (Ganong dan McPhee, 2011).
Menurut WHO kanker liver menyebabkan 47.000 kematian per tahun di UK,
pengkonsumsian alkohol yang berlebihan, virus hepatitis B dan C, dan kelainan
metabolisme merupakan penyebab dari terjadinya kanker liver. Sebanyak 0,5 - 0,7%
mengalami hepatitis B, 0,13-3,26% mengalam hepatis C, dan 2 - 44% mengalami
perlemakan hati yang tidak disebabkan oleh alkohol (NAFLD) dari seluruh populasi
di Eropa (Blachier, Leleu, Peck-Radosavljevic, Valla, Roudot-Thoraval, 2013)
Prevalensi perlemakan hati paling tinggi diantara penyakit-penyakit tak
menular lainnya seperti diabetes, hipertensi, batu empedu, kelainan jantung dan lain
lain, penyakit perlemakan hati ini bersifat asimptomatik yaitu timbulnya penyakit ini
tidak disadari oleh penderita karena sulitnya mengenali tanda dan gejala yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ditimbulkan dari penyakit ini. Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit
perlemakan hati ini adalah sirosis dan kegagalan fungsi liver (Machmud, 2000).
Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman yang
memiliki khasiat obat dalam salah satu cara menanganani masalah kesehatan,
pengetahuan yang dimiliki mengenai tanaman berkhasiat obat berdasarkan
pengalaman empiris dan keterampilan yang dimiliki scara turun temurun yang telah
diwarsiakan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Penggunaan obat tradisional
secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat obatan konvensional yang
digunakan saat ini, hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping
yang relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan obat obatan modern saat ini
(Oktora, 2006).
Salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai tanaman obat adalah
Swietenia mahagoni, tanaman ini banyak digunakan di India dan beberapa Negara di
Afrika. Swietenia mahagoni yang di kenal dengan nama pohon mahoni di Indonesia
ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit seperi malaria, diabetes dan diare,
selain itu juga digunakan sebagai antipiretik (Naveen, Rupini, Ahmed, Urooj, 2014).
Swietenia mahagoni merupakan salah satu tanaman yang besar, biasa tumbuh di
daerah tropis seperti India, Malaysia dan termasuk Indonesia.Tanaman ini
menunjukkan adanya aktifitas penghambatan pembekuan darah, dan aktivitas anti
HIV.Sementara itu pada bijinya menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat (Hajra,
Metha, Pandey, 2011).Swietenia mahagoni memiliki kandungan seperti alkaloid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terpenoid, antraquinon,saponin, flavonoid, (Bhurat, Bavaskar, Agrawal, Bagad,
2011).
Tanaman Swietenia mahagoni yang paling banyak dimanfaatkan dalam
pengobataan adalah bagian kulit batang dan buahnya sedangkan eksplorasi pada daun
masih sangat minim, sehingga dalam penelitian ini bagian yang digunakan adalah
bagian daun dikarenakan masih jarang untuk dieksplorasi kegunaannya dalam bidang
kesehatan.
Salah satu senyawa model hepatotoksin yang dapat digunakan untuk
menyebabkan kerusakan hati seperti nekrosis dan steatosis adalah karbon tetraklorida
(CCl4).CCl4 dapat menghasilkan senyawa yang bersifat radikal bebas yang dapat
tersimpan dalam jaringan lemak di tubuh, dan hati.Sitokrom P-450 dapat mengubah
CCl4 menjadi radikal tikrolometil peroksi (CCl3O2) yang dapat menyebabkan
oksidasi asam lemak dan dapat menyebabkan perelmakan hati hingga dapat
menyebabkan nekrosis (Geregus, 2008).
Salah satu komponen yang dihasilkan oleh tanaman yang memiliki aktivitas
perlindungan hati adalah flavonoids.Flavonoids yang diisolasi dari dari Laggera alata
dapat melindungi hati dari kerusakan yang ditimbulkan karbon tetraklorida.
Flavonoid dengan konsentrasi 1 – 100 µg/mL dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dari sel hepatosit dan menghambat pelepasan ALT dan AST dari sel hepatosit
yang disebabkan oleh CCl4 (Kumar,dan Pandey, 2013).
Flavonoid yang terkandung dalam daun Swietenia mahagoni merupakan
golongan fenolik, di mana golongan fenolik memiliki sifat yang semi polar maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
flavonoid yang terdapat dalam daun tersebut akan mudah tersari oleh pelarut yang
bersifat semi polar. Salah satu pelarut yang dapat digunakan dalam pembuatan
ekstrak yang lebih spesifik untuk menyari flavonoid adalah etanol.Sehingga dalam
penelitian ini digunakan etanol sebagai pelarut dalam pembuatan ekstrak.
Kelainan pada dihati dapat dideteksi dari terjadinya peningkatan aktivitas
Alanin Aminotransferase (ALT/SGPT) dan Aspartate Aminotransferase
(AST/SGOT) serum. Selain itu juga dapat didetekesi melalui peningkatan bilirubin,
GGT (γ – Glutamyl transpeptidase) dan AP (Alkalin Phospatase serum). (Ganong dan
McPhee, 2011).
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk melihat kemampuan
sebagai hepatoprotektor dari daun S. mahagoni pada tikus yang diinduksi karbon
tetraklorida ditinjau dari aktivitas ALT dan AST serum, dan untuk mengetahui dosis
optimum pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni dalam memberikan efek
hepatoprotektif yang optimum pula.
1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki pengaruh
hepatoprotektif terhadap penurunan aktivitas ALT dan AST serum tikus yang
diinduksi karbon tetraklorida?
b. Berapa besar dosis optimum ekstrak etanol daun S. mahagoni dalam
menimbulkan efek hepatoprotektif?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Keaslian penelitian
Penelitian menggunakan daun S. mahagoni pernah dilakukan oleh Udem,
Nwaogu, Onyejekwe (2010) melaporkan bahwa esktrak air dari daun S.mahagoni
memberikan efek hepatoprotektif pada tikus yang diinduksi dengan alkohol secara
kronik, kemudian Al-Radahe, et al., (2011) melaporkan ekstrak etanol daun S.
mahagoni memberikan efek anti-ulcer pada tikus dengan kerusakan mukosa lambung
akibat diinduksi dengan etanol, selain itu penelitian yang dilakukan oleh Matin,
Haque, Ahmed dan Hossain (2013) melaporkan bahwa ekstrak etanol dari
S.mahagoni melaporkan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki kandungan
tanin,flavonoid, saponin dan terpenoid selain itu pada pengujian toksisitas akut pada
dosis 1500,3000 dan 6000 mg/kg BB secara per oral tidak mengakibatkan kematian
ataupun reaksi toksik pada hewan uji.
Sejauh studi pustaka yang sduah dilakukan oleh peneliti, penelitian terkait
dengan efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun Swietenia
mahagoni(L.)Jacq.terhadap penurunan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus
jantan galur Wistar yang diinduksi karbon tetraklorida belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis.Mampu memberikan sumbangan dan tambahan terhadap ilmu
pengetahuan di bidang farmasi ataupun di bidang sediaan dengan bahan
herbal berupa ekstrak etanol daun S. mahagoni yang memiliki efek
hepatoprotektif selama enam hari penggunaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Manfaat praktis.Mampu mendapatkan informasi mengenai efek
hepatoprotektif dan dosis optimum ekstrak etanol daun S. mahagoni.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberiann ekstrak etanol daun
Swietenia mahagoni(L.)Jacq.memiliki efek hepatoprotektif.
2. Tujuan khusus
a. Penelitian ini untuk mengetahui efek hepatoprotektif pemberian ekstrak etanol
daun S. mahagoni pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.
b. Penelitian ini untuk mengetahui dosis optimum ekstrak etanol daun S.
mahagoni dengan pemberian selama enam hari pada tikus yang terinduksi
karbon tetraklorida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hati
1. Anatomi dan fisiologi hati
Organ hati merupakan salah satu kelenjar di dalam tubuh, di mana hati
merupakan kelenjar terbesar dan terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen
sebelah kanan dan berada di bawah diafragma.Organ hati ini dilindungi oleh tulang
rusuk. (Pearce, 2009)
Hati yang terlindungi oleh tulang rusuk mengakibatkan hati tidak dapat diraba
dalam keadaan sehat atau normal. Hati menerima darah terokisegenasi dari arteri
hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akannutrient, yaitu vena porta
hepatica, sehingga hati mempunyai dua jenis peredaran darah, yaitu :
a. Arteri hepatika, merupakan pembuluh darah yang peredaran darahnya keluar
dari aorta dan memberi 80% darah ke hati, dimana darah ini memiliki
kejenuhan oksigen 95-100% .
b. Vena porta, yang terbentuk dari linealis dan vena mesentrika superior yang
menghantarkan 20% darahnya ke hati, dengan kejenuhan 70% sebab beberapa
oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Darah vena porta ini membawa zat
makanan yang telah diabsorpsi mukosa usus halus (Setiadi, 2007).
Hati terbagi menjadi dua belahan utama, kanan dan kiri. Pada permukaan atas
berbentuk cembung dan berada di bawah diafragma, pada permukaan bawah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
rata dan terdapat lekukan, fisura transverses. Pada permukaan hati dilintasi berbagai
pembuluh darah yang masuk-keluar hati.Dan setiap belahan atau lobus terdiri dari
lobulus dengan berbentuk polyhedral dan terdiri atas sel hati yang berbentuk kubus
dengan cabang – cabang pembuluh darah diikat bersama oleh jaringan hati. (Pearce,
2009)
Sel hati adalah sel yang polyhedral dan berinti.Protoplasma sel berisi
sejumlah besar enzim. Massa sel ini membentuk lobus hepatika yang berbentuk
heksagonal kasar, dimana heksagonal heksagonal terpisah antara yang satu dengan
yang lain oleh jaringan ikat yang memuat cabang cabang pembuluh darah yang
menjelajahi hati (Setiadi, 2007).
2. Fungsi hati
Fungsi hati,yaitu :
a. Sekresi
Hati memproduksi empedu yang dibentuk dalam sistem retikulo endotelium
yang kemudian dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorbs
lemak. Selain itu hati menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa
menjadi glikogen (Setiadi, 2007).
b. Metabolisme
Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatik gula darah.Hati
mampu menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali
menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.Selain itu hati mampu mengurai protein dari
sel sel tubuh dan sel darah merah yang rusak dan kemudian hasil penguraian protein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menghasilkan urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.Hati juga mampu
mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein (Setiadi, 2007).
c. Penyimpanan
Hati mampu menyimpan glikogen, lemak, vitamin – vitamin dan zat besi.Zat
besi disimpan dalam bentuk protein yang mengandung zat besi dan dapat dilepaskan
bila zat besi diperlukan atau disebut dengan feritin (Setiadi, 2007).
d. Detoksifikasi
Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin atau obat dan
melakukan fagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam darah.Hati
juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam bentuk empedu
dan urin (Setiadi, 2007).
e. Membentuk dan menghancurkan sel – sel darah merah
Pada fetus yang belum memiliki sumsum tulang belakang melakukan
pembentukan sel darah merah masih menggunakan organ hati, saat setelah berumur
enam bulan kemudian proses pembentukan sel darah merah diambil alih olrh sumsum
tulang belakang. Hati dapat melakukan penghancuraan sel darah merah dikarenakan
hati memiliki sel fagositik dan melakukan penghancuran sel sel darah yang berumur
hamper 120 hari. (Setiadi, 2007).
B. Kerusakan Hati
Macam-macam jenis kerusakan hati yang dapat terjadi sebagai akibat dari
efek toksik yang dihasilkan oleh suatu ssenyawa toksin, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Perlemakan hati (Steatosis)
Perlemakan hati atau yang disebut dengan steatosis merujuk pada akumulasi
lemak yang tidak normal pada hepatosit dengan penurunan kadar lipid plasma dan
lipoprotein. (Hodgson, 2004). Perlemakan hati atau steatosis kandungan lemaknya
biasanya terjadi peningkatan trigliserida di hati sebesar <5% dari berat normal liver
manusia. Penyebab umum dari terjadinya perlemakan hati adalah resistensi insulin
yang disebabkan oleh obesitas.Selain itu, paparan akut hepatotoksin seperti karbon
tetraklorida (Jaeschke, 2008).
Perlemakan hati sering memiliki potenis untuk menyebabkan kerusakan hati
berupa kematian sel hati (nekrosis) hingga menyebabkan sirosis.Steatosis yang
diinduksi oleh hepatoktoksin bersifat reversibel dan tidak menyebabkan kematian
pada sel sel hepatosit (Gergus, 2008).
2. Nekrosis
Nekrosis merupakan proses degeneratif yang memperanatarai kematian sel,
nekrosis biasanya merupakan kerusakan akut dari sel sel hepatosit, dan kerusakannya
berupa daerah daerah saja atau hanya beberapa hepatosist yang mengalami kerusakan.
Di daerah terjadinya nekrosis terjadi peningkatan eosinofil di sitoplasma dan juga
peningkatan neutrofil di dareah terjadinya kerusakan sel hepatosit tersebut (Hodgson,
2004). Pada peradangan yang parah nekrosis hepatosit dapat mengenai eluruh lobulus
atau sebagaian besar hati dan berujung pada kegagalan organ hati adatu organ hati
dalam menjalankan fungsinya (Kumar, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Apoptosis
Apoptosis merupakan kematian sel yang terprogram oleh sel tersebut.
Meskipun apoptosis merupakan proses fisiologis normal dari sel, akan tetapi
apoptosis juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor eksogen, seperti bahan kimia
xenobiotik, stres okisdatrif, anoxia dan akibat radiasi. Apoptosis dapat dibedakan
dengan nekrosis dilihat dari morfologinya yang dapat dilihat menggunakan
mikroskop.Toksikan dapat menginduksi apaoptosis dan nekrosis secara bersamaan
atau berurutan.(Hodgson, 2004).
4. Kolestiasis
Kolestasis merupakan penekanan atau penghentian aliran empedu yang
disebabkan oleh faktor dalam atau pun luar organ hati. Peradangan atau penyumbatan
pada saluran empedu mengakibatkan akumulasi retensi garam empedu, akumulasi
bilirubin, dan peristiwa yang mengarah jaundice (Hodgson, 2004). Kolestiasis
ditandai dengan peningkatan asam empedu dalam plasma, khususnya garam empedu
dalam aliran darah dan mengakibatkan tingginya kadar bilirubin (Kumar, 2010)
tingginya bilirubin didalam aliran darah dapat terakumulasi pada mata dan jaringan
perifer seperti kulit yang mengakibatkan mata dan kulit berubah menjadi kuning atau
yang disebut dengan penyakit kuning (Gergus, 2008).
5. Sirosis
Kerusakan hati jenis sirosis merupakan bentuk kerusakan hati yang
diakibatkan hepatotoksisitas yang ditandai dengan adanya kolagen di seluruh hati
yang mengakibatkan terbentuknya jaringan parut. Dalam banyak kasus, hal ini terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
karena adanya paparan senyawa kimia secara kronis yang mengakibatkan terjadinya
akumulasi di matriks ekstra seluler yang menghambat aliran darah, metabolisme
normal organ hati, dan proses detoksifikasi (Hodgson, 2004).
6. Hepatitis
Hepatisis merupakan sebuah inflamasi atau peradangan pada hati, dimana
angka kejadian dari jenis penyakit ini sangat rendah (Hodgson, 2004).Hepatitis
dibedakan menjadi hepatitis akut dan hepatitis kronik. Hepatitis akut adalah suatu
peradangan yang mengakibatkan terjadinya kematian sel hati melalui proses nekrosis
atau apoptosis. Hepatitis akut paling sering disebabkan oleh infeksi virus yaitu virus
Hepatitis A, B, C, D, dan E, selain itu juga akibat dari pemejanan obat seperti
isoniazid atau pemejanan toksin seperti etanol. Hepatitis akut akan mereda dalam
waktu 3 sampai 6 bulan. Jika lebih dari enam bulan maka terjadi hepatitis kronis.
Hepatitis kronis adalah penyakit yang ditrandai dengan kombinasi nekrosis dan
peradangan sel hati dengan keparahan yang bervariasi dan kerusakannya berlangusng
selama lebih dari 6 bulan, hepatitis kronis dapat disebabkan oleh infeksi virus, obat,
toksin, faktor genetik dan kelaianan metabolik. (Dipiro, 2008)
C. Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase
Pendekatan pada pasien yang mengalami kelainan liver adalah dengan melihat
gejala dan tanda yang terjadi. Selain itu, dapat pula dengan tes laboratorium yang
meliputi pengukuran Alkalin phospatase (AP), bilirubin, aspartat transaminase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(AST), alanin transaminase (ALT), γ-glutamyl transpeptidase (GGT) dan juga
dengan tambahan penanda albumin dan protrombin (Dipiro,2008)
Enzim ALT (alanin aminotransferase) dan enzim AST (aspartat
aminotransferase) dalam serum sering digunakan dalam uji fungsi hati dimana kedua
enzim dalam keadaan normal terletak di dalam hepatosit.Maka jika kedua enzim
tersebut ditemukan di dalam serum, hal ini mengindikasikan adanya kerusakan hati
beserta fungsinya (Ganong dan McPhee 2011). Kadar aminotransferase dalam
keadaan yang tinggi menunjukkan adanya infeksi virus, ischemic, atau keracunan
pada organ hati (Dipiro, 2008).
ALT merupakan enzim yang konsentrasi terbesarnya terdapat pada organ hati
yang merupakan petunjuk spesifik adanya kerusakan hati seperti nekrosis organ hati,
dibandingkan dengan enzim AST yang terdapat pada hampir semua jaringan di dalam
tubuh seperti organ hati, dan otot rangka (Zimmerman, 1999).
D. Karbon Tetraklorida
Gambar 1. Struktur karbon tetraklorida
(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat da Makanan, 1995)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 1 merupakan struktur dari karbon tetraklorida yang tersusun atas satu
atom karbon dan empat atom klorin. Karbon tetraklorida merupakan salah satu cairan
jernih yang mudah menguap, tidak berwarna, dan memiliki bau khas. Memiliki BM
153,82 dan sangat sukar larut dalam air (Ditjen POM, 1995). Karbon tetraklorida
digunakan dalam dry cleaning bahkan digunakan sebaga anastesti, namun
karbontetraklorida secara umum bersifat hepatotoksik, sifatnya yang sangat mudah
larut lemak memudahkan karbon tetraklorida untuk terdistribus ke seluruh tubuh.
Pemejanan senyawa ini pada dosis rendah dapat mengakibatkan perlemakan dan
nekrosis pada organ hati, sedangkan pemejanan kronik dapat mengakibatkan sirosis,
tumor liver dan juga kersusakan ginjal. (Timbrell, 2009).
Gambar 2. Mekanisme biotransformasi dan oksidasi karbon tetraklorida
(Timbrell, 2009)
Gambar 2 merupakan mekanisme dari karbon tetraklorida sebagai
hepatotoksin, mekanismenya diawali dengan karbon tetraklorida (CCl4) mengalami
metabolisme dari sitokrom 450 (CYP2E1) dimana CYP 450 paling banyak terdaapt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
di hati menjadi radikal triklormetil (CCl3•) kemudian radikal triklorometil dapat
berikatan dengan protein ataupun lipid pada membrane sel melalui ikatan kovalen,
akibat adanya ikatan tersebut mengakibatkan toksisitas pada hati. Jika dalam keadaan
oksigen berlebih menjadi radikal triklormetil (CCl3•) akan membentuk radikal
trikorometilperoksi (CCl3O2•) yang bersifat lebih reaktif (Timbrell, 2009). Nekrosis
yang terjadi karena CCl4 paling parah terjadi pada centrilobular sel hati yang banyak
mengandung isozim CYP dalam konsentrasi tinggi yang bertanggung jawab
mengaktifkan CCl4 (Hodgson, 2004).
E. Swietenia mahagoni (L.)Jacq.
1. Klasifikasi tanaman :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo : Sapindales
Family : Meliaceae
Genus : Swietenia Jacq.
Spesies : Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
(United States Departemen of Agriculture, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tanaman ini berasal dari amerika tropis, tepatnya hindia barat, Bahamas, dan florida
(Yuzzami, Witono, dan Hidayat 2010).
2. Morfologi
Tanaman ini memiliki batang yang tingginya 10-30 m dan berwarna abu – abu
kehitaman.Daun majemuk dengan panjang 20-26 cm dan letak setiap anak daunnya
berhadapan.Satu tangkai daun majemuknya terdiri atas 12-14 lembar anak daun. Tiap
anak daun yang kecil berukuran 1,5cm x 3 cm dan yang besar 5-12 cm, berbentuk
lonjong atau lanset dengan ujung daun yang lancip. Anak daun berwarna hijau tua
dengan permukaan bawah berwarna hijau kusam atau kekuningan. Bunga mahoni
berukuran kecil, yaitu 3-4 mm, dan memiliki tabung yang berukuran 2-3mm.
mahkota bunga berwarna hijau kekuningan buah berwarna hijau kecoklatan dengan
ukuran 7-10 cm, jika masak akan berwarna coklat tua dan berkayu dengan bentuk
yang lonjong. Biji berbilah dan bersayap, fertile, dan dapat ditanam menjadi individu
baru.Pertumbuhan jenis ini tergolong cukup cepat bila di tanam di tempat yang sesuai
(Yuzammi,et al 2010).
Berdasarkan penelitian Bhurat, Bavaskar, Agrawal, dan Bagad (2011),
tanaman S. mahagoni mengandung alkaloid, terpenoids, antraquinones, glikosida
jantung, saponin, fenol, flavonoid, sedangkan pada daun lebih spesifik pada
flavonoid, saponin, tanin dan terpenoids menurut Matin, Haque, Hossain (2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
F. Ekstrak
Ekstrak meruapakan sediaan kental yang diperoleh dengan melakukan
ekstraksi senyawa aktif yang terkadnugn dalam simplisisia nabati atau simplisia
hewani menggunakan suatu pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut diuapakan
dan massa yang tersisa diperlalkukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
ditetapkan (Ditjen POM, 1995). Ekstrak kental merupakan ekstrak berbentuk kental
yang diperoleh dari proses penguapan sebagian penyari hingga memenuhi persyaratan
yang ditetapkan (Ditjen POM, 2013).
Terdapat beberapa metode dalam melakukan ekstraksi yaitu maserasi,
infundasi, dekoksi, digesti, perklorasi, soxheltasi, Fermentasi,Counter-Current
Extraction(CCE), Sonikasi,Supercritical Fluid Extraction(SFE) dan Phyotnics
process. Metode metode ekstraksi yang disebut kan tersebut memiliki keuntungan
dan kerugiannya masing masing (Handa, 2008) Untuk dapat memilih metode
ekstraksi yang tepat perlu melihat beberapa faktor seperi karakteristik simplisia,
stabilitas dari zat aktif, harga dari simplisia, pelarut, dan konsentrasi zat aktif yang
terkadnung dalam simplisia. Metode maserasi secara umum adalah dengan
menempatkan bahan tanaman atau simplisia dalam wadah tertutup dan menambahkan
pelarut kemudian didiamkan selama tujuh hari dengan pengadukan sesekali,
kemudian cairan disaring dan dipisahkan dari residu padatnya. Lamanya proses
ekstraksi bergantung dari kemampuan difusi pelarut kedalam sel yang sangat lambat,
jika sudah terjadi kesetimbangan maka proses maserasi dapat dihentikan (Singh,
2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Etanol merupakan cairan mudah menguap walaupun pada suhu rendah, jernih,
tidak berwarna, memiliki bau khas, dapat menyebabkan rasa terbakar pada lidah,
mendidih pada suhu 78°C, mudah bercampur dengan air, dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik (Ditjen POM, 1995).
G. Landasan Teori
Hati merupakan salah satu organ yang penting bagi tubuh. Organ hati yang
dilalui oleh vena porta mengakibatkan seluruh senyawa yang berada di pembuluh
darah melalui organ hati dan organ hati melakukan metabolisme senyawa senyawa
yang berada dalam pembuluh darah tersebut, senyawa yang bersifat toksik berada
dalam pembuluh darah dapat memungkinkan terjadinya kerusakan organ hati yang
mengakibatkan terdapatnya enzim ALT dan AST pada serum, sehingga keberadaan
enzim ALT dan AST pada serum digunakan sebagai uji fungsi hati untuk melihat
adanya kerusakan organ hati.
Senyawa model yang dapat memicu kerusakan organ hati secara ekstensif
adalah karbon tetraklorida yang mulanya akan mengakibatkan perlemakan hati yang
lama kelamaan akan memicu terjadinya nekrosis hati dan berujung pada terjadinya
sirosis.Karbon tetraklorida dapat merusak organ hati melalui mekanisme
pembentukan radikal bebas.
Kandungan antioksidan seperi flavonoid dariS. mahagonimampu menangkap
radikal bebas.Hal ini dapat memungkinkan daun S. mahagoni dapat digunakan
seabagai hepatoprotektor dengan menangkap radikal bebas dari karbon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tetraklorida.Senyawa senyawa antioksidan seperti flavonoid dari S.
mahagoniumumnya bersifat semi polar yang mengakibatkan mudah tersari oleh
pelarut yang memiliki sifat yang sama yaitu etanol, sehingga dari penelitian ini akan
diketahui apakah dengan pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki efek
hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus yang
diinduksi karbon tetraklorida dan untuk mendapatkan efek yang optimum maka perlu
diketahui dosis optimum dari ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni Jacq.
H. Hipotesis
Pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki efek hepatoprotektif
pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida memiliki dosis optimum yang
menurunkan aktivitas ALT dan AST serum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a. Variabel bebas. Variabel bebas yaitu dosis pemberian ekstrak etanol daun S.
mahagoni selama 6 hari.
b. Variabel tergantung.Variabel tergantung yaitu penurunan aktivitas ALT dan
AST akibat pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni selama enam hari
pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali yaitu kondisi
hewan uji, yaitu tikus jantan galur Wistar, berat badan 150 – 200 g, berumur
2-3 bulan; cara pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni secara per oral
dengan frekuensi satu kali sehari selama enam hari dengan jam pemberian
yang sama; cara pemberian hepatotoksin secara intra peritonial
b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali yaitu
kondisi patologis dan fisiologis dari hewan uji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Definis operasional
a. Ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni. Didefinisikan sebagai ekstrak kental
dari serbuk kering daun S. mahagoni yang dilarutkan dalam pelarut etanol
70% dan dimaserasi selama 24 jam dengan shaker berkecepatan 140 rpm.
Kemudian disaring, dievaporasi dan diuapkan diatas waterbath pada suhu
70°C hingga bobot tetap dengan susut pengeringan kurang dari 0.05%.
b. Efek hepatoprotektif. Didefinisikan sebagai kemampuan ekstrak etanol daun
S. mahagoni dengan dosis tertentu dapat melindungi hati dari hepatotoksin
dengan cara menurunkan aktivitas ALT dan AST pada tikus yang diinduksi
karbon tetraklorida.
c. Dosis optimum. Didefinisikan sebagai sejumlah miligram (mg) per kilogram
berat badan (kg) EESM (ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni) yang
memiliki %hepatoprotektif dari aktivitas ALT yang mendekati 100% proteksi
hati.
C. Bahan Penelitian
1. Bahan utama
a. Hewan uji penelitian yaitu tikus jantan galur Wistar dengan umur 2-3 bulan
dan dengan berat badan 150-200 g yang diperoleh dari Laboratorium Imono
Fakultas Farmasi Univeristas Santa Dharma Yogyakarta
b. Bahan uji yang digunakan adalah daun Swietenia mahagoni(L.) Jacq. yang
diperoleh dari lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dipanen pada tanggal 11 Oktober 2013 kemudian di keringkan dan diserbuk
oleh Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu Universitas Gadjah
Mada (LPPT UGM).
2. Bahan kimia
a. Bahan hepatotoksin, yaitu karbon tetraklorida (CCl4) yang diperoleh dari
Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
b. CMC-Na (bahan pelarut ekstrak) yang diperoleh dari Laboratorium
Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
c. Etanol 70% (pelarut pembuatan ekstrak) diperoleh dari Toko Bahan Kimia
Brataco Yogyakarta.
d. Reagen ALT
Reagen serum yang digunakan adalah reagen ALT dyasis.Komposisi dan
konsentrasi dari reagen ALT adalah sebagai berikut.
Komposisi pH Konsentrasi
R1 : TRIS 7,15 140 mmol/L
L-Alanine 700 mmol/L
LDH (lactate
dehydrogenase) ≥ 2300 mmol/L
R2 : 2-oxaoglutarate 85 mmol/L
NADH 1 mmol/L
Pyridoxal-5phospatase
FS :
Good’s buffer
Pyridoxal-5phospate
9,6
100 mmol/L
13 mmol/ L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Reagen AST
Reagen serum yang digunakan adalah reagen ALT dyasis.Komposis dan
konsentrasi dari reagen AST adalah sebagai berikut.
Komposisi pH Konsentrasi
R1 : TRIS 7,65 110 mmol/L
L-Aspartate 320 mmol/L
MDH (malate
dehydrogenase) ≥ 800 mmol/L
LDH (lactate
dehydrogenase) ≥ 1200 mmol/L
R2 : 2-oxaoglutarate 65 mmol/L
NADH 1 mmol/L
Pyridoxal-5phospatase
FS :
Good’s buffer
Pyridoxal-5phospate
9,6
100 mmol/L
13 mmol/ L
f. Olive oil (Filippo Berio®) diperoleh dari Superindo
g. Blanko pengujian ALT dan AST menggunakan Aqua bidestilata yang
diperoleh dari Laboratorium Kimia Instrumental Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
D. Alat Penelitian
1. Alat ekstraksi
Alat gelas berupa Bekker glass, Erlenmeyer, gelas ukur, cawan porselen,
corong Buchner, batang pengaduk, sendok, orbital shaker Optima®, timbangan
analitik Mettler Toledo®, rotary vacuum evaporatorIKAVAC®, water bath, oven
Memmert®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Alat uji hepatoprotektif
Seperangkat alat gelas berupa Bekker Glass, tabung reaksi, sentrifuge
Centurion Scientific®, vortex Genie Wilten®, spuit injeksi per oral dan syringe 3 cc
Terumo®, spuit i.p. dan syringe 1 cc Terumo®, pipa kapiler, tabung Eppendorf,
Microlab 200 Merck®, stopwatch.
E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi daun S. mahagoni
Determinasi daun S. mahagoni dilakukan dengan mencocokan kesamaan ciri-
ciri daun S.mahagoni yang diperoleh dari lingkungan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dengan buku acuan.Determinasi dilakukan oleh Yohanes Dwiatmaka,
M.Si dosen Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Pengumpulan bahan uji
Bahan uji yang digunakan adalah daun S. mahagoni yang masih segar dan
tidak busuk dari lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tanggal 11
Oktober 2013
3. Pembuatan serbuk daun S. mahagoni
Bahan uji yang sudah dikumpulkan kemudian dicuci dengan air mengalir dan
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Selanjutnya, bahan uji yang sudah kering
di keringkan dan diserbuk oleh Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu
Universitas GaDjah Mada (LPPT UGM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Pembuatan ekstrak etanol daun S. mahagoni
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi yaitu perendaman serbuk kering
daun S. mahagoni 20 g dalam 200 mL pelarrut etanol 70% dan dimaserasi selama 24
jam pada suhu kamar dengan alat shaker dengan kecepatan 140 rpm. Hasil maserasi
disaring dengan menggunakan corong Buchner yang dilapisi kertas saring.Hasil
penyaringan dievaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator.Hasil evaporasi
kemudian disaring menggunakan kertas saring. Hasil penyaringan kemudian
dimasukkan kedalam cawan porselen diuapkan hingga kental dengan water bath
bersuhu 70°C dan dimasukkan kedalam oven bersuhu 40°C hingga bobot penyusutan
kurang dari 0,05%
5. Penetapan kadar air serbuk daun S. mahagoni
Penetapan kadar air serbuk daun S. mahagonidilakukan oleh Laboratorium
dan Penelitan Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM) dengan metode
gravimetri.
6. Penetapan kadar air dan flavonoid ekstrak etanol daun S. mahagoni
Penetapan kadar air dan flavonoid ekstrak etanol daun S. mahagonidilakukan
oleh Laboratorium dan Penelitan Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM)
dengan metode susut kering untuk kadar air dan metode spektrofotometri untuk
penetapan kadar flavonoid. Cara kerja terlampir pada lampiran 7.
7. Pembuatan suspending agent CMC-Na 1%
Menimbang CMC-Na sebanyak 5g dan disebarkan diatas aquadest sebanyak
500 mL dan diamkan selama 24 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
8. Pembuatan suspensi ekstrak etanol daun S. mahagoni 1%
Menimbang ekstrak etanol kental daun S. mahagoni sebanyak 0,3 g dan
dilarutkan ke dalam 30 mL CMC-Na 1% dipanaskan pada suhu 40°C hingga benar-
benar homogen. Suspensi ekstrak etanol daun S. mahagoni dibuat setiap kali
pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni
9. Uji pendahuluan
a. Penetapan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida
Berdasarkan penelitian Janakat dan Al-Merie (2002), dosis karbon
tetraklorida yang digunakan untuk menginduksi kerusakan organ hati pada
tikus jantan galur Wistar adalah 2 ml/kg BB dengan melarutkan karbon
tetraklorida dalam olive oil dengan perbandingan (1:1).Dosis ini mampu
merusak sel-sel organ hati pada tikus jantan yang ditunjukkan melalui
peningkatan aktivitas ALT-AST tetapi tidak menimbulkan kematian pada
hewan uji.
b. Penetapan waktu pencuplikan darah
Penetapan waktu pencuplikan darah ditentukan melalui orientasi
dengan tiga kelompok perlakuan waktu, yaitu pada jam ke 0, 24, dan 48
setelah pemejanan karbon tetreklorida. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari
5 hewan uji yang pengambilan darahnya dilakukan melalui pembuluh sinus
orbitalis mata setelah pemejanan karbon tetraklorida dosis 2ml/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
10. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji
a. Kelompok I (kontrol CCl4) diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil
(1:1) dengan dosis 2mL/kgBB secara i.p
b. Kelompok II (kontrol Olive oil) diberi olive oil dosis 2mL/kgBB secara i.p.
c. Kelompok IV (kontrol CMC-Na) diberikan CMC-Na dengan dosis 18
mL/kgBb selama 6 hari berturut turut secara per oral pada hari ke tujuh
diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil (1:1) dengan dosis 2 mL/kg
BB secara intraperitonial
d. Kelompok IV (kontrol ekstrak ) diberikan esktrak daun S. mahagoni dengan
dosis 180 mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per oral.
e. Kelompok V (dosis 101,25 mg/kgBB) diberikan esktrak daun S. mahagoni
dengan dosis 101,25 mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per
oral.
f. Kelompok VI (dosis 135 mg/kgBB) diberikan esktrak daun S. mahagoni
dengan dosis 135mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per oral.
g. Kelompok VII (dosis 180mg/kgBB) diberikan esktrak daun S. mahagoni
dengan dosis 180 mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per oral.
Pada kelompok V-VII diberikan larutan karbon tetraklorida :olive oil (1:1)
dengan dosis 2 mL/kg BB secara intraperitonial pada hari ke tujuh. Setelah 24
jam perlakuan hewan uji diambil darahnya melalui sinus orbitalis mata, dan
diukur aktivitas serum ALT dan AST.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
11. Pembuatan serum
Darah diambil melalui sinus orbitalis mata tikus dan ditampung dalam tabung
Eppendrof. Darah didiamkan selama ± 15 menit, kemudian disentrifugasi selama 15
menit dengan kecepatan 8.000 rpm dan bagian supernatannya diambil kemudian
supernatannya disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 8.000 rpm.
12. Pengukuran aktivitas ALT dan AST
Aktivitas serum ALT dan AST dianalisis menggunakan alat Mikrolab 200
Merck®.Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST dilakukan di Laboratorium
Biokimia Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
a. Pengukuran ALT dilakukan dengan mencampur 100 μl serum dengan 1000 μl
reagen I, kemudian divortex selama 30 detik, didiamkan selama 5 menit,
setelah itu dicampur dengan 250 μl reagen II, kemudian divortex selama 30
detik dan dibaca serapan setelah 1 menit.
b. Pengukuran aktivitas AST dilakukan dengan mencampur 100 μl serum
dengan 1000 μl reagen I, kemudian divortex selama 30 detik, didiamkan
selama 5 menit, setelah itu dicampur dengan 250 μl reagen II, kemudian
divortex selama 30 detik dan dibaca serapan setelah 1 menit.
c. Aktivitas ALT dan AST dinyatakan dalam U/L. Aktivitas enzim diukur pada
panjang gelombang 340 nm, suhu 37°C, dengan faktor koreksi -1745.
Pengukuran aktivitas ALT dan AST ini dilakukan di Laboratorium Biokimia
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data aktivitas ALT-AST diuji dengan Kolmogorov-Smirnov untuk
mengetahui distribusi data tiap kelompok hewan uji. Apabila didapat distribusi data
yang normal maka analisis dilanjutkan dengan analisis pola searah (One Way
ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan masing-
masing kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat perbedaan
masing-masing antar kelompok bermakna (signifikan) (p<0,05) atau tidak bermakna
(tidak signifikan) (p>0,05). Namun bila didapatkan distribusi tidak normal, maka
dilakukan analisis dengan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan aktivitas
ALT dan AST antar kelompok.Setelah itu dilanjutkkan dengan uji Mann Whitney
untuk mengetahui perbedaan tiap kelompok.
Perhitungan persen efek hepatoprotektif terhadap hepatotoksin karbon
tetraklorida diperoleh dengan rumus:
(purata ALT kontrol CCl4 − kontrol Olive oil) − (purata ALT perlakuan − kontrol Olive oil)
(purata ALT kontrol CCl4 − kontrol Olive oil)𝑋 100%
(Putri, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol
daun Swietenia mahagoni Jacq. pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi karbon
tetraklorida dengan melihat aktivitas ALT dan AST serum, pengaruh dosis terhadap
efek hepatoprotektif, dan besar dosis optimum dari esktrak etanol daun Swietenia
mahagoni (L.) Jacq.Pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa
pengujian.
A. Hasil Determinasi Tanaman
Tujuan dilakukannya determinasi tanaman ini adalaah untuk memastikan
apakah tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar benar Swietenia
mahagoni(L.)Jacq.Bagian tanaman yang digunakan untuk determinasi adalah daun
dan buah yang kemudian dicocokan dengan buku acuan. Dari proses determinasi
yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa tanaman yang digunakan memiliki
kesamaan ciri dengan buku acuan dan dinyatakan bahwa tanaman yang digunakan
adalah benar S. mahagoni. Hasil ini terlampir pada lampiran 3.
B. Hasil Penetapan Kadar Air Serbuk Daun S. mahagoni
Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk mengetahui kadar air yang
terdapat dalam serbuk daun S. mahagoni yang digunakan. Kadar air merupakan salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
satu parameter standarisasi serbuk simplisia. Penetapan kadar air dilakukan oleh
Laoratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu UGM dengan metode
Gravimetri. Hasil kadar air yang diperoleh adalah 6,68%, maka dapat dikatakan
simplisia memenuhi salah satu persyaratan serbuk simplisia yang baik yaitu kadar air
<10% (Ditjen POM, 1995)
C. Hasil Penimbangan Bobot Ekstrak Etanol Daun S. mahagoni
Pembuatan ekstrak etanol S. mahagoni menggunakan metode maserasi,
pemilihan metode maserasi ini karena dapat menyari zat aktif didalam simplisia
dengan mudah karena sifat zat aktifnya yang mudah terlarut dalam carian penyari
atau pelarut. Selain itu proses maserasi merupakan metode yang paling sederhana
dalam proses ekstraksi. Pelarut atau cairan penyari yang digunakan adalah etanol
70% dikarenakan senyawa hipotesis yang memiliki kemampuan sebagai
hepatoprotektor adalah flavonoid, dimana flavonoid merupaka senyawa golongan
fenolik yang dapat larut dalam pelarut yang bersifat polar. Ekstrak etanol daun S.
mahagoni mengandung flavonoid dan berbagai senyawa fenolik lainnya seperti
phyenyl propanoids, phenolic acids, tannins dan lain lain (Matin,et al., 2013)
Ekstrak yang diperoleh adalah berupa ekstrak kental yang kemudian dilihat
bobot tetap yang bertujuan untuk menghitung sisa zat dengan bobot tetap setelah
dilakukan pengeringan.Hasil rendemen yang diperoleh dari penelitian ini
menunjukkan sebanyak 400 g serbuk kering daun S. mahagoni menghasilkan 9 cawan
porselin ekstrak kental.Diperoleh rata-rata rendemen sebesar 6,225 g ekstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kental.Pada pembuataan 400 g serbuk kering daun S. mahagoni menghasilkan 56,02
g ekstrak kental dengan rendemen sebesar 14 %.
D. Hasil Penetapan Kadar Air dan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol Daun
S. mahagoni
Tujuan dari dilakukan penetapan kadar air dan flavonoid dari ekstrak etanol
daun S. mahagoni adalah melakukan standarisasi ekstrak agar dapat memenuhi
persyaratan bahan obat yang baik. Penetapan kadar air dan flavonoid dilakukan oleh
LPPT UGM, metode yang digunakan dalam penetapan kandungan Flavonoid total
adalah spektrofotometri, sedangkan untuk kadar air dengan metode susut kering.
Hasil standariasi ekstrak diperoleh kadar flavonoid total adalah 0,43% dan kadar air
14,88%. Dilihat dari kadar air ekstrak kental masih masuk dalam range yang
ditetapkan, yaitu 5%-20% untuk ekstrak kental (Ditjen POM, 1995).
E. Hasil Uji Pendahuluan
1. Hasil penentuan dosis hepatotoksin
Pada penelitian ini senyawa hepatotoksin yang digunakan adalah karbon
tetraklorida.Tujuan dari penentuan dosis karbon tetraklorida adalah untuk mengetahui
pada dosis berapa karbon tetraklorida dapat menyebabkan kerusakan hati pada tikus
yang ditandai dengan peningkatan aktivitas ALT dan AST serum.Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Janakat dan Merie (2002) dosis yang digunakan pada
penelitian ini yaitu 2 mL/kgBB. Dengan penggunaan pada dosis ini sudah mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menimbulkan efek hepatotoksik tanpa menyebabkan kematian pada tikus yang
terinduksi oleh karbon tetraklorida, pada penggunaan dosis rendah dari karbon
tetraklorida hanya menyebabkan kerusakan ringan berupa perlemakan hati (Timbrell,
2008)
2. Hasil penentuan waktu pencuplikan darah hewan uji
Penentuan waktu pencuplikan darah pada hewan uji ini bertujuan untuk
mengetahui titik maksimal dari hepatoksik yang ditimbulkan oleh karbon tetraklorida
dosis 2 mL/kgBB dimana ditandai dengan peningkatan aktivitas ALT dan AST
tertinggi pada waktu tertentu. Pencuplikan darah dilakukan melalui sinus orbitalis
mata pada waktu 0, 24, 48 dan 72 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2
mL/kgBB diberikan pada tikus jantan galur Wistar. Hasil uji yang berupa aktivitas
ALT setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB yang tersaji pada tabel I
dan gambar 3, sedangkan aktivitas AST tersaji pada tabel I dan gambar 4.
Tabel I. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus stelah induksi karbon
tetraklorida dengan dosis 2 mL.kgBB saat pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan 72
Waktu pencuplikan
ke-
Purata aktivitas
ALT ± SE (U/L)
Purata aktivitas
AST ± SE (U/L)
0 65 ± 6,5 94 ± 4,5
24 203 ± 5,8 493,4 ± 7,5
48 79 ± 4,3 194,2 ± 10,4
72 54 ± 2,1 103,8 ± 1,7
Keterangan : SE = Standard Eror
Aktivitas ALT serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji
Kolmogorov Smirnov, aktivitas ALT pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan
signifikansi (p>0,05), hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
aktivitas ALT serum yang telah diuji normalitas kemudian dilanjutkan dianalisis
dengan menggunakan analisis variansi satu arah (One Way Anova) menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0,208 (p>0,05) Hal ini menyatakan bahwa diantara ke empat
kelompok terdapat perbedaan data dan homogen . Kemudian dilanjutkan dengan
analisis menggunakan uji Scheffe untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antar
kelompok.Hasil analisis dari uji Scheffe tersaji pada tabel II dan tabel III.
Tabel II. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2
mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72
Waktu pencuplikan jam ke- 0 24 48 72
0 - B TB TB
24 B - B B
48 TB B - B
72 TB B B -
Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)
TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)
Gambar 3. Diagaram batang aktivitas ALT tikus setelah diinduksi karbon
tetraklorida dosis 2 mL/kgBB jam ke-0, 24, 48, dan 72
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 4. Diagaram batang aktivitas AST tikus setelah diinduksi karbon
tetraklorida dosis 2 mL/kgBB jam ke-0, 24, 48, dan 72
Berdasarkan pada tabel I terlihat aktivitas ALT yang paling tinggi, yaitu pada
jam ke 24, yakni 203 ± 5,8 U/L. Aktivitas ALT pada jam ke 24 menunjukkan
peningkatan yang signifikan dan berbeda bermakna dibandingkan pada jam ke 0, 48
dan 72 (tabel II). Aktivitas ALT mengalami penurunan pada jam ke 48, yaitu 79 ± 4,3
yang berbeda tidak bermakna dengan aktivitas ALT pada jam ke 0 akan tetapi jika
dibandingkan dengan aktivitas ALT pada jam ke 72 memilki perbedaan bermakna,
hal ini dikarenakan aktivitas ALT serum pada jam ke 72, yaitu 54 ± 2,1 U/L di
bawah aktivitas ALT pada jam ke 0, yaitu 65 ± 6,5 U/L akan tetapi penurunan
aktivitas ALT pada jam ke 72 masih dalam batas normal ALT, yaitu 47,3 – 62.1 U/L.
Hal ini menunjukkan pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida terjadi
peningkatan aktivitas ALT, sedangkan pada jam ke 48 dan 72 aktivitas ALT sudah
kembali normal.
Aktivitas AST serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji Kolmogorov
Smirnov, aktivitas AST pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan signifikansi
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(p>0,05) hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal. Hasil AST serum
yang telah duji normalitasnya kemudian dilanjutkan dianalisis dengan menggunakan
analisis variansi satu arah (One Way Anova) menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,038 (p<0,05) Hal ini menyatakan bahwa diantara ke empat kelompok tidak
terdapat perbedaan data dan atau data tidak homogen . Kemudian dilanjutkan dengan
analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui apakah ada perbedaan
dari masing masing kelompok, dari uji Kruskal-Wallis didapatkan signifikansi 0,001
(p<0,05) hal ini menunjukkan adanya perbedaan di masing masing kelompok.
Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.Hasil analisis dari uji Mann-
Whitney tersaji pada III.
Tabel III. Hasil uji Mann-Whitney aktivitas AST tikus terinduksi karbon tetraklorida
dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72
Waktu pencuplikan jam ke- 0 24 48 72
0 - B B TB
24 B - B B
48 B B - B
72 TB B B -
Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)
TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)
Berdasarkan pada tabel I terlihat aktivitas AST yang paling tinggi, yaitu pada
jam ke 24, yakni 493,4 ± 7,5U/L. Aktivitas AST pada jam ke 24 menunjukkan
peningkatan yang signifikan dan berbeda bermakna dibandingkan pada jam ke 0, 48
dan 72 (tabel III). Aktivitas AST mengalami penurunan pada jam ke 48, yaitu 194,2 ±
10,4. Akan tetapi pada tablel aktivitas AST pada jam ke 48 yang berbeda bermakna
dengan aktivitas AST pada jam ke 0 dan 72 (tabel III) hal ini dikarenakan aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
AST pada jam ke 48 sudah turun akan tetapi aktivitas AST yang sudah turun belm
mencapai keadaan seperti semula yaitu pada jam ke 0. Aktivitas AST pada jam ke 72
jika dibandingkan dengan aktivitas AST pada jam ke 0 memilki perbedaan tidak
bermakna, hal ini dikarenakan aktivitas ALT serum pada jam ke 72, yaitu 103,8 ±
1,7U/L sudah mendekati keadaan semula yaitu pada jam ke 0.
Hal ini menunjukkan pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida
terjadi peningkatan aktivitas AST, sedangkan pada jam ke 48 dan 72 aktivitas AST
sudah mengalami penurunan dan aktivitas AST kembali normal.
Berdasarkan hasil tersebut maka pada penelitian ini menggunakan waktu
pencuplikan darah pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2
mL/kgBB.
3. Penetapan lama pemejanan ekstrak etanol daun S. mahagoni
Berdasarkan penelitian efek hepatoprotektif yang dilakukan oleh Tiala dan
Rahmamurti (2013). Lama pemejanan ekstrak etanol daun Macaranga tanarius L.
menggunakan jangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini menggunakan jangka
panjang yaitu dengan pemejanan 6 hari dikarenakan penelitian ini menguji efek
hepatoprotektif yaitu kemampuan ekstrak etanol daun S. mahagoni mampu
melindungi organ hati dari kerusakan yang ditimbulkan oleh paparan senyawa
hepatotoksin maka diasumsikan penggunaan ekstrak etanol daun S. mahogani dengan
waktu yang paling lama karena fungsinya mencegah bukan mengobati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4. Penetapan dosis eksrak etanol daun S. mahagoni
Penetapan dosis ekstrak daun S. mahagoni bertujuan untuk menentukan
peringkat dosis dari esktrak etanol daun S. mahagoni yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Penentuan dosis ekstrak etanol daun S.mahagoni didasarkan pada
konversi dosis dari penggunaan di manusia yaitu tiga kapsul yang berisi 500 mg
ekstrak. Sehingga total penggunana di manusia sebesar 1500 mg / 70 kgBB yang di
konversi ke tikus menjadi dosis 135 mg/kgBB. Kemudian didapatkan dosis 180
mg/kgBB dengan mengkonversi dari dosis manusia dengan penggunnaan empat
kapsul dengan berat 500 mg ekstrak, sedangkan dosis 101,25 mg/kgBB didapatkan
dari membagi dosis 135 mg/kgBB dengan faktor kelipatan dosis 135 mg/kgBB ke
dosis 180 mg/kgBB
F. Hasil efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun S. mahagoni
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan efek hepatoprotektif
ekstrak etanol daun S. mahagoni pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi
karbon tetraklorida. Penelitian ini dilakukan dengan praperlakuan ekstrak etanol daun
S. mahagoni satu kali sehari selama enam hari berturut-turut secara per oral kemudian
diinduksi dengan karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB dan sebagai akibatnya adalah
terjadi penurunan aktivitas ALT dan AST serum. Data aktivitas ALT dan AST serum
seluruh kelompok diuji normalitasnya dengan uji Kogolmorov Semirnov didapatkan
hasil aktivitas ALT pada kelompok kontrol CCl4, kelompok kontrol Olive oil,
kelompok kontrol CMC-Na, kelompok kontrol ekstrak etanol Swietenia mahagoni,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kelompok ekstrak dosis 101,25 mg/kgBB; kelompok ekstrak dosis 135 mg/kgBB;
dan kelompok ekstrak dosis 180 mg/kgBB menunjukkan signifikansi (p>0,05)
sedngakan untuk aktivitas AST pada jam kelompok kontrol CCl4, kelompok kontrol
Olive oil, kelompok kontrol CMC-Na, kelompok kontrol ekstrak etanl Swietenia
mahagoni, kelompok ekstrak dosis 101,25; kelompok ekstrak dosis 135; dan
kelompok ekstrak dosis 180 menunjukkan signifikansi (p>0,05) hal ini menunjukkan
bahwa data aktivitas ALT dan AST dapat diaktakan normal kemudian dilanjutkan
dianalisis menggunakan analisis variansi satu arah dan menunjukkan untuk aktivitas
ALT nilai signifikansi sebesar 0,214 (p>0,05) sedangkan aktivitas AST nilai
signifikansi sebesar 0,405 (p>0,05).
Tabel IV. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus seluruh kelompok perlakuan
Perlakuan
Purata
aktivitas
ALT ±
SE (U/L)
Purata
aktivitas
AST ± SE
(U/L)
%
Hepatoprotektif
ALT
Kontrol CCl4 203,8 ±
5,8 493,4 ±7,3 0%
Kontrol Olive oil 56 ± 1,7 107,4 ±
5,5 100%
Kontrol CMC-Na dosis
18 mL/kgBB + CCl4 202 ± 3,8 489 ± 6,0 -
Kontrol EESM dosis 180
mg/kgNN 62,4 ± 2,1 113 ± 3,4 -
EESM dosis 101,25
mg/kgBB + CCl4 149,4 ±2,2
353,2 ±
5,7 37,0
EESM dosis 135
mg/kgBB + CCl4
127,6 ±
3,9
310,2 ±
7,8 51,8
EESM dosis 180 mg
/kgBB + CCl4 97,2 ± 2,5
225,8 ±
3,0 72,5
Keterangan : EESM = Ekstrak Etanol Swietenia mahagoni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas ALT dan AST antar kelompok
perlakuan terdapat perbedaan dan homogen.Selanjutnya, dilakukan uji Scheffe yang
bertujuan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok yang tersaji pada tabel V
untuk aktivitas ALT dan tabel VI untuk aktivitas AST.
Akttivitas ALT dan AST serum disajikan dalam bentuk purata ± SE tersaji
dan % hepatoprotektif pada tabel IV.
Gambar 5. Diagaram batang aktivitas ALT tikus seluruh kelompok perlakuan
Gambar 6. Diagaram batang aktivitas AST tikus seluruh kelompok perlakuan
U/L
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel V. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pada seluruh kelompok perlakuan
Perlakua
n
Kontrol
CCl4
Kontrol
Olive oil
Kontrol
CMC-Na
+ CCl4
Kontrol
EESM
EESM
dosis
101,25
mg/kg
BB +
CCl4
EESM
dosis
135
mg/kg
BB +
CCl4
EESM
dosis
180
mg/kg
BB +
CCl4
Kontrol
CCl4 - B TB B B B B
Kontrol
Olive oil B - B TB B B B
Kontrol
CMC-Na
+ CCl4
TB B - B B B B
Kontrol
EESM
dosis 180
mg/kgBB
B TB B - B B B
EESM
dosis
101,25
mg/kgBB
+ CCl4
B B B B - B B
EESM
dosis 135
mg/kgBB
+ CCl4
B B B B B - B
EESM
dosis 180
mg/kgBB
+ CCl4
B B B B B -
Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)
TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)
EESM = Ekstrak Etanol Swietenia mahagoni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel VI. Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pada seluruh kelompok perlakuan
Perlakua
n
Kontrol
CCl4
Kontrol
Olive oil
Kontrol
CMC-Na
+ CCl4
Kontrol
EESM
EESM
dosis
101,25
mg/kg
BB +
CCl4
EESM
dosis
135
mg/kg
BB +
CCl4
EESM
dosis
180
mg/kg
BB +
CCl4
Kontrol
CCl4 - B TB B B B B
Kontrol
Olive oil B - B TB B B B
Kontrol
CMC-Na
+ CCl4
TB B - B B B B
Kontrol
EESM
dosis 180
mg/kgBB
B TB B - B B B
EESM
dosis
101,25
mg/kgBB
+ CCl4
B B B B - B B
EESM
dosis 135
mg/kgBB
+ CCl4
B B B B B - B
EESM
dosis 180
mg/kgBB
+ CCl4
B B B B B -
Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)
TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)
EESM = Ekstrak Etanol Swietenia mahagoni
1. Kontrol Olive oil (Olive oil dosis 2 mL/kgBB)
Tujuan dari perlakukan kelompok kontol pelarut hepatotoksin yaitu Olive oil
(kelompok II) dalah untuk melihat bahwa pelarut hepatoksin karbon tetraklorida yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Olive oil, tidak memiliki potensi untuk menyebabkan efek hepatotoksik. Penggunaan
dosis Olive oil 2 mL/kgBB dala penelitian ini sama dengan dosis hepatotoksin yang
digunakan yakni 2 mL/kgBB sehingga dapat memastikan bahwa peningkatan
aktivitas ALT dan AST serum bukan akibat dari pemberian Olive oil sebagai pelarut
melainkan karna akbiat dari pemberian hepatoksin karbon tetraklorida. Pengujian
dilakukan sama dengan pengujian pencuplikan darah hepatotoksin.
Hasil pengujian yang dilakukan tersaji dalam tabel VII , gambar 7, dan
gambar 8.
Tabel VII. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus setelah pemberian Olive oili
dosis 2 mL/kgBBpada perlakuann pencuplikan darah ke-0, 24, 48 dan 72
Perlakuan jam
ke-
Purata aktivitas ALT ± SE
(U/L)
Purata aktivitas AST ± SE
(U/L)
0 47,0 ± 1,7 93,8 ± 3,3
24 56,8 ± 1,7 107,4 ± 5,5
48 57,4 ± 2,9 107,2 ± 3,5
72 57,6 ± 1,9 100 ± 5,8
Aktivitas ALT serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji
Kolmogorov Smirnov, aktivitas ALT pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan
signifikansi (p>0,05) hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal.
Berdasarkan hasil aktivitas ALT serum yang telah diuji normalitas dengan uji
Kolmogorov Smirnov kemudian dilanjutkan dianalisis dengan menggunakan analisis
variansi satu arah (One Way Anova) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,245
(p>0,05) Hal ini menyatakan bahwa diantara ke empat kelompok terdapat perbedaan
data dan homogen . Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Scheffeuntuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok.Hasil analisis dari
uji Scheffe tersaji pada tabel VIII.
Gambar 7. Diagaram batang aktivitas ALT serum tikus setelah pemberian Olive
oil dosis 2 mL/kgBB pada perlakuann pencuplikan darah ke-0, 24, 48 dan 72
Gambar 8. Diagaram batang aktivitas AST serum tikus setelah pemberian Olive
oil0 dosis 2 mL/kgBB pada perlakuann pencuplikan darah ke-0, 24, 48 dan 72
Tabel VIII. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pemberian Olive oil dosis 2
mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72
Perlakuan jam ke- 0 24 48 72
0 - B B B
24 B - TB TB
48 B TB - TB
72 B TB TB -
Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)
TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)
U/L
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dari hasil uji Scheffe terdapat perbedaan bermakna antara aktivitas ALT
serum pada jam ke 0 dengan aktivitas ALT pada jam ke 24, 48 dan 72, hal ini
dikarenakan adanya peningkatan aktivitas ALT serum setelah diberikannya Olive oil
dimana sebelum pemberian Olive oil aktivitas ALT yaitu 47,0 ± 1,7 U/L sedangkan
aktivitas ALT pada jam 24 sebesar 56,8 ± 1,7 U/L; 48 sebesar 57,4 ± 2,9 U/L; dan 72
sebesar 57,6 ± 1,9 U/L. Akan tetapi peningkatan aktivitas ALT yang terjadi setelah
pemberian Olive oil masih berada dalam rentang nilai normal, yaitu 47,3 – 62.1 U/L
Aktivitas AST serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji Kolmogorov
Smirnov, aktivitas ALT pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan signifikansi
(p>0,05) hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal. Berdasarkan hasil
aktivitas ALT serum yang telah diuji normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov
kemudian dilanjutkan dianalisis dengan menggunakan analisis variansi satu arah (One
Way Anova) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,196 (p>0,05) Hal ini
menyatakan bahwa diantara ke empat kelompok terdapat perbedaan data dan
homogeny . Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan uji Scheffe untuk
mengetahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok.Hasil analisis dari uji Scheffe
tersaji pada tabel IX.
Dari hasil uji Scheffe terdapat perbedaan tidak bermakna antara aktivitas AST
serum pada jam ke 0 dengan aktivitas AST pada jam ke 24, 48 dan 72, hal ini
menunjukkan bahwa pemberian Olive oil tidak memberikan pengaruh pada aktivitas
AST serum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel IX. Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pemberian Olive oil dosis 2
mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72
Perlakuan jam
ke- 0 24 48 72
0 - TB TB TB
24 TB - TB TB
48 TB TB - TB
72 TB TB TB -
Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)
TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)
Dengan demikian pemberian Olive oil memberikan pengaruh dalam
meningkatkan aktivitas ALT saja akan tetapi peningkatan yang terjadi masih dalam
batas normal, sedangkan aktivitas AST tidak terjadi peningkatan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian Olive oil 2mL /kgBB tidak menyebabkan
hepatotoksik.
2. Kontrol CCl4 (karbon tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB)
Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian karbon
tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB memberikan kerusakan pada sel hepatosit hewan uji
yang ditunjukan degan terjadinya peningkatan aktivitas ALT dan AST
serum.Pengujian ini dilakukan saat uji pendahuluan pencuplikan darah. Berdasarkan
hasil pengukuran aktivitas ALT dan AST terjadi peningkatan aktivitas ALT menjadi
203,8 ± 5,8 U/L dan memiliki perbedaan yang bermakana bila dibandingan dengan
kelompok Olive oil, dan terjadi peningkatan aktivitas AST menjadi 493,4 ±7,3 U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dan memiliki perbedaan yang bermakna bila dibandingkan dengan Olive oil (p <
0,05).
Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
ALT dan AST pada hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini akibat dari
pemberian karbon tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB sehingga karbon tetraklorida
memiliki efek hepatotoksik.
3. Kontrol CMC-Na (CMC-Na 18 mL/kgBB pada tikus jantan galur Wistar
yang diinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB)
Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk melihat apakah pelarut suspensi yang
digunakan adalah CMC-Na dapat memberikan efek hepatoprotektif pada tikus jantan
galur wistar yang diinduksi oleh karbon tetraklorida. Perlakuan dilakukan dengan
memberikan CMC-Na 1% selama enam hari dengan dosis 18 mL/kgBB secara per
oral yang kemudian pada hari ke 7 diberi pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB,
kemudian 24 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida dilakukan pencuplikan darah
melalui sinus orbitalis mata dan selanjutnya dilakukan pengukuran aktivitas ALT dan
AST serum. Hasil yang diperoleh dari pengukuran aktivitas ALT dan AST serum
yaitu aktivitas ALT sebesar 202 ± 3,8 U/L dan aktivitas AST sebesar 489 ± 6,0 U/L.
Dilihat dari aktivitas ALT dan AST secara statistik pemberian CMC-Na memiliki
perbedaan yang tidak bermakna bila dibandingan dengan kelompok hepatotoksin (p >
0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut menunjukan tidak adanya efek
hepatoprotektif dari pemberian CMC-Na yang digunakan sebagai pelarut suspensi
ekstrak etanol S. mahagoni.
4. kontrolekstrak etanol daun S. mahagoni (ekstrak etanol daun S. mahagoni
dosis 180 mg /kgBB)
Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk melihat apakah pemberian ekstrak
etanol daun S. mahagoni tidak memberikan pengaruh peningkatan aktivitas ALT dan
AST serum pada hwean uji.Perlakuan ini dilakukan dengan memberikan ekstrak
etanol daun S. mahagoni pada hewan uji secara per oral selama enam hari. Kemudian
24 jam setelah pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni dilakukan pencuplikan
darah melalui sinus orbitalis mata yang kemudian dilaknjutkan dengan pengukuran
aktivitas ALT dan AST serum. Hasil yang didapatkan dalam pengukuran aktivitas
ALT dan AST serum adalah nilai aktivitas ALT sebesar 62,4 ± 2,1 U/L dan nilai
aktivitas AST sebesar 113 ± 3,4 U/L. aktivitas ALT yang didapatkan memiliki
perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05) bila dibandingkan dengan nilai aktivitas
ALT Olive oil, sedangkan untuk aktivitas AST yang didapatkan memiliki perbedaan
yang tidak bermakna (p>0,05) bila dibandingkan dengan nilai aktivitas AST Olive
oil. Meskipun terjadi peningkatan aktivitas ALT dan AST bila dibandingkan dengan
Olive oil akan tetapi peningkatan yang terjadi masih dalam batas normal ALT, yaitu
47,3 – 62.1 U/L dan AST yaitu 92.1 – 178.3 U/L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan hasil yang dieproleh dapat dinyatakan bahwa pemberian esktrak
etanol daun S. mahagonidosis 180 mg/kgBB selama enam hari tidak memberikan
pengaruh pada kerusakan organ hati ditinjau dari aktivitas ALT dan AST.
5. Kelompok perlakuan ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 101,25; 135; 180
mg/kgBB pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida
dosis 2 mL/kgBB
Tujuan dari kelompok perlakuan ini adalah untuk melihat apakah pemberian
ekstrak etanol daun S. mahagoni selama enam hari memberikan efek hepatoprotektif
pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi karbon tetraklorida yang didasarkan
pada ada tidaknya penurunan aktivitas ALT dan AST serum.Selain itu juga untuk
melihat apakah ada pengaruh dosis dengan respom yang ditimbulkan.
Hasil pengujian pada kelompok perlakuan V yang diberikan ekstrak etanol
daun S. mahagoni dosis 101,25 mg/kgBB memiliki nilai aktivitas ALT sebesar 149,4
±2,2 U/L bila dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok
pelarut hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang
bermakana (p,0,05), sedangkan untuk aktivitas AST sebesar 353,2 ± 5,7 U/ L bila
dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok pelarut
hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna
(p,0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis
101,25 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif dengan nilai efek hepatoprotektif
sebesar 37%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Eksrak etanol daun S. mahagoni dosis 101,25 mg/kgBB mampu memberikan
efek heaptoprotektif yaitu mampu memberikan perlindungan terhadap sel hati, namun
perlindungan yang ditimbulkan belum maksimal karena aktivitas ALT dan AST
serum tidak berada dalam keadaan normal.
Hasil pengujian pada kelompok perlakuan VI yang dieberikan ekstrak etanol
daun S. mahagoni dosis 135 mg/kgBB memiliki nilai aktivitas ALT sebesar 127,6 ±
3,9 U/L bila dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok
pelarut hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang
bermakana (p,0,05), sedangkan untuk aktivitas AST sebesar 310,2 ± 7,8 U/ L bila
dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok pelarut
hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna
(p,0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 135
mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif dengan nilai efek hepatoprotektif sebesar
51,8%,
Eksrak etanol daun S. mahagoni dosis 135 mg/kgBB mampu memberikan
efek hepatoprotektif, yaitu mampu memberikan perlindungan terhadap sel hati,
namun perlindungan yang ditimbulkan belum maksimal karena aktivitas ALT dan
AST serum tidak berada dalam keadaan normal.
Hasil pengujian pada kelompok perlakuan VII yang diberikan ekstrak etanol
daun S. mahagoni dosis 180 mg/kgBB memiliki nilai aktivitas ALT sebesar 97,2 ±
2,5 U/L bila dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok
pelarut hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
bermakna (p,0,05), sedangkan untuk aktivitas AST sebesar 225,8 ± 3, U/ L bila
dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok pelarut
hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakana
(p<0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 180
mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif dengan nilai efek hepatoprotektif sebesar
72,5%.
Eksrak etanol daun S. mahagoni dosis 180 mg/kgBB mampu memberikan
efek hepatoprotektif yang optimum yaitu mampu memberikan perlindungan terhadap
sel hati dengan persentase hepatoprotektif yang paling mendekati 100%, namun
perlindungan yang ditimbulkan belum maksimal karena aktivitas ALT dan AST
serum tidak berada dalam keadaan normal. Persentase hepatoprotektif yang
digunakan merupakan % hepatoprotektif dari aktivitas ALT, hal ini dikarenakan ALT
serum merupakan enzim yang lebih spesifik di hati dibandingkan dengan AST serum
yang tidak spesifik di organ hati saja meliputi jaringan otot.
Hasil analisis statistik dari ketiga dosis perlakuan ekstrak etanol daun S.
mahagoni dosis 101,25 mg/kgBB; 135 mg/kgBB; dan 180 mg/kgBB memiliki
perbedaan yang bermakan (p<0,05) diantara ketiga kelompok dosis perlakuan
sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan respon dari perbedaan dosis,
jika dilihat dari aktivitas ALT dan AST semakin meningkatnya dosis terjadi
penurunan aktivitas ALT dan AST sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
meningkatnya dosis mengakibatkan semakin meningkatnya respon efek
hepatoprotektif yang terjadi pada hewan uji. Hal ini dikarenakan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
meningkatnya dosis maka akan semakin meningkatnya pula antioksidan yang ada
didalam tubuh hewan uji dimana antioksidan ini merupakan senyawa hipotesis yang
memberikan efek hepatoprotektif pada hewan uji, yaitu tikus jantan galur Wistar yang
diinduksi karbon tetraklorida. Akan tetapi dosis dalam penelitian ini dapat
ditingkatkan lagi, akan tetapi peningkatan dosis tidak boleh melebihi dosis 250
mg/kgBB, hal ini dikarenakan pada uji orientasi dosis dilakuakan pemberian dosis
250 mg/kgBB selama enam hari yang kemudian diinduksi oleh karbon tetraklorida
dosis 2 mL/kgBB pada hari ke tujuh mengalami kematian pada sebagian kelompok
hewan uji ketika akan dilakukan pencuplikan darah. Maka perlu dilakukan untuk
peningkatan dosis diantara 180 mg/kgBB hingga 250 mg/kgBB semisal 200
mg/kgBB atau 220 mg/kgBB untuk melihat apakah ada kemungkinan efek
hepatoprotektif yang lebih baik dibandingakan dengan dosis optimum yaitu 180
mg/kgBB
Karbon tetraklorida yang digunakan sebangai model senyawa hepatotoksin
yang digunakan dalam penelitian ini akan membentuk radikal bebas triklorometil
(CCl3) yang diperantarai oleh enzim sitokrom P 450 dimana akan terjadi reaksi
reduksi dan terjadi adisi elektorn yang mengakibatkan hilangnya satu ion klorin.
Selanjutnya radikal bebas triklorometil ini akan diubah menjadi triklorometil peroksi
(OOCCl3) akibat adanya oksigen (O2) dimana triklorometil peroksi ini sifatnya lebih
reaktif. Kemudian akan bereaksi dengan membrane fosfolipid dan kolesterol dan
terjadi peroksidasi lipid. Akibat terjadinya peroksidase lipid akan menghasilkan
senyawa 4-hydocyalkenal dan hydroxynoneal, diamana senyawa senyawa tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dapat mengakibatkan penghambatan sintesis protein yang berdampak pada penurunan
produksi lipoprotein yang berperan dalam mekansisme transport lipid keluar dari sel
hati. Selain menghambat sintesis protein juga mampu menghambat enzim glukosa-6-
phospathase.Akibat dari menumpuknya lipid pada sel hati mengakibatkan terjadinya
steatosis yang juga mengakibatkan keluarnya enzim ALT dan AST dari organ hati.
Mekaniseme kerja dari kandungan senyawa dalam ekstrak etanol Swietenia
mahagoni, yaitu flavonoid dalam memberikan efek hepatoprotketifadalah menangkap
radikal bebas triklorometil yang bersifat reaktif dengan cara mendonorkan electron
yang dibutuhkan oleh radikal bebas dan radikal bebas menjadi stabil, mengakibatkan
rekasi selnjutnya yang dapat menyebabkan kerusakan hati berupa steatosis akan
terhenti.
Jika dilihat dari hasil penetapan kadar flavonoid yang sangat kecil maka
senyawa hipotesis flavonoid yang memiliki efek hepatoprotektif bukanlah senyawa
yang menyebabkan efek hepatoprotektif, melainkan senyawa antioksidan lain yang
terkandung dalam S. mahagoni sperti senyawa tannin, terpenoid dikarenakan senyawa
tannin dan terpenoid juga memiliki aktivitas antioksidan seperi flavonoid
Selain pengujian biokimia fungsi hati dengan melihat aktivitas ALT dan AST
pengujian fungsi hati dapat dilakukan pula dengan histologi, maka uji histologi dapat
digunakan sebagai data pendukung dalam uji fungsi hati sehingga selain terbukti
menimbulkan efek hepatoprotektif dengan penurunan aktivitas ALT dan AST dapat
dibuktikan dengan kondisi hatinya melalui uji histologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
G. Rangkuman Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan ekstrak etanol daun S.
mahagonidengan kelompok dosis 101,25; 135; 180 mg/kgBB selama enam hari
mampu menurunkan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus jantan galur Wistar
yang diinduksi karbon tetraklorida dan dapat dikatakan ekstrak etanol S. mahagoni
memberikan efek hepatoprotektid pda tikus jantan galur Wistar yang diinduksi
karbon tetraklorida karena terdapat perbedaan yang bermakna dari aktivitas ALT dan
AST serum yang dibandingkan dengan kelompok kontrol CCl4 dan kelompok kontrol
Olive oil. Pada penelitian ini terdapat pengaruh dosis terhadap respon yang muncul
yaitu semakin meningkatnya dosis semakin besar efek hepatoprotektif yang
ditimbulkan. Hal ini dibuktikan dari hasil purata ± SE aktivitas ALT serum dari
kelompok praperlakuan ekstrak etanol daun S. mahagoni dari dosis 101,25; 135; dan
180 mg/kg BB berturut turut adalah 149,4 ±2,2; 127,6 ± 3,9; dan 97,2 ± 2,5 U/L dan
hasil ± SE aktivitas AST serum dari kelompok praperlakuan ekstrak etanol daun S.
mahagoni dari dosis 101,25; 135; dan 180 mg/kg BB berturut turut adalah 353,2 ±
5,7; 310,2 ± 7,8; dan 225,8 ± 3,0 U/L yang menyatakan semakin besar dosisnya
semakin menurunkan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus jantan galur Wistar
yang diinduksi karbon tetraklorida dan semakin menurunya aktivitas ALT dan AST
semakin besar efek hepatoprotektifnya dengan % hepatoprotketif dari dosis 101,25;
135; dan 180 mg/kg BB berturut turut adalah 37; 51,8; dan 72,5 %. Peningkatan dosis
terhadap peningkatan repson memiliki batas pada titik tertentu dikarenakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
orientasi dosis 250 mg/kgBB menyebabkan kematian pada sebagian hewan uji setelah
pemejanan karbon tetraklorida.
Aktivitas ALT dan AST serum pada kelompok kontrol CMC-Na memiliki
perbedaan tidak bermakana bila dibandingakn dengan aktivitas ALT dan AST
kelompok hepatotoksin, sehingga pemberian CMC-Na tidak memberikan efek
hepatoprotektif. Aktivitas ALT dan AST serum pada kelompok kontrol ekstrak etanol
daun S. mahagoni memiliki perbedaan tidak bermakna bila dibandingkan degan
aktivitas ALT dan AST kelompok kontrolOlive oil, sehingga ekstrak etanol daun S.
mahagoni tidak menyebabkan hepatotoksik.
Melihat % hepatoprotektif yang ditimbulkan dari ekstrak etanol daun S.
mahagoni dosis optimumnya dalah 180 mg/kgBB karena % hepatoprotektifnya yang
paling besar, yaitu sebesar 72,5% sehingga mampu melindungi 70% organ hati dari
kerusakan atau yang paling mnedekati 100% proteksi hati.
Kemungkinan mekanisme kerja hepatoprotektif ekstrak etanol daun S.
mahagoni adalah pengakapan radikal bebas triklorometil yang merupakan metabolit
reaktif oleh senyawa antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanol daun S.
mahagoni. Akibatnya serangkaian peristiwa yang menyebabkan kerusakan hati dalam
bentuk steatosis akan berhenti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni selama enam hari memiliki efek
hepatoprotektif dengan memberikan pengaruh terhadap penurunan aktivitas ALT
dan AST pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida
2. Dosis optimum esktrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.)Jacq.yang didapatkan
adalah 180 mg/kgBB.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai :
1. Histologi sebagai data pendukung uji fungsi hati selain uji fungsi biokimia hati
ALT dan AST.
2. Melakukan pengujian efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun Swietenia
mahagoni (L.)Jacq. pada rentang dosis 180 mg/kgBB hingga 250 mg/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Al-Radahe, S., Ahmed, K. A., Salama, S., Abdulla, M. A., Amin, Z. A., Al-Jassabi,
S., et al., 2013, Anti-ulcer activity of Swietenia mahagoni leaf extract in
ethanol-induced gastric mucosal damage in rats review, Journal of Medical
Plants Research, pp. 1 – 10.
Bhurat, M. R., Bavaskar, S. R., Agrawal, A. D., Bagad, Y. M., 2011, Swietenia
mahagoni Linn. A Phytopharmaclogical review, Asian Journal of
Pharmaceutical Research, pp. 1 – 3.
Backer, C. A., dan Bakhuizen van den Brink., 1963, Flora of Java, vol II, Wolter-
Noordhoff, NVP., Groningen, pp. 117-118.
Blachier, M., Leleu, H., Peck-Radosavljevic, M., Valla, D.C., Roudot-Thoraval, F.,
The burden of liver disease in Europe: a review of availabel epidemiological
data, Journal Hepatology, pp. 1-6.
Dipiro, 2008, Pharmacotherapy A Pathophisiologic Approach, 7th edition, McGrraw
Hill, USA, pp. 636.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi V, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta, pp. 64.
Ditjen POM, 2013, Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak, Vol 2,
Jakarta, pp.3.
Ganong, W., dan McPhee, S.J., 2011, Patofisiologi penyakit : Pengantar Menuju
Kedokteran Klinis, edisi ke 5, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.
419-462.
Geregus, Z., 2008, Mechanism of Toxicity, in Klaaseen, C., D., Casarett & Doull's
Toxicology: the Basic Science Poisons, 7th edittion, McGraw-Hill, New
York, pp. 57-64.
Hajra, S., Metha, A., Pandey, K., 2011, Phenolic Compounds and antioxidant activity
of swietenia mahagoni seeds, International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical sciences, pp. 431.
Handa, S. S., 2008, An Overview of Extraction Tecniques for Medicinal and
Aromatic Plants, in Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Plants, International Centre For Science And High Technology, Triesete, pp.
21-26.
Hodgson, E., and Levi, P. E., 2004,Hepatotoxicity, in Hodgson, E., A Textbook of
Modern Toxicology, 3rd edition, John Wiley & Sons Inc., New Jersey, pp.
262-272.
Jaeschke, H., 2008, Toxic Response of the Liver, in Klaaseen, C., D., Casarett &
Doull's Toxicology: the Basic Science Poisons, 7th edittion, McGraw-Hill,
New York, pp. 557-577.
Janakat, S., dan Al-Merie, H., 202, Optimization of the dose and route of injection,
and characterization of the time course of carbon tetrachloride-induced
hepatotoxicity in the rat, J. Pharm. Tox. Methods, pp. 41-48.
Kumar, S., dan Pandey, A., 2013, Chemistry and Biological Activites of Flavonoids:
An Overview, The Scintific World Journal, pp.1-16.
Kumar, Vianey et al, 2010, Robbins& Cotran Pathologic Basis of Disease, 8th
edition, Saunders, Philadeplhia, pp. 899-975.
Machmud,R., 2000, Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan untuk penyakit
perlemakan hati melalui penaganan kegemukan, Majalah Kedokteran
Andalas, No.2 Vol.24, pp.47.
Matin, S. A., Haque, S. M. N., Ahmed, T., Hossain, H., 2013, Total Tanin content,
Microbiological Investigation and Acute Toxicity Studies of Ethanolic
Extract of Swietenia mahagoni Leaves, International Journal of
Pharmaceutical and Chemical Science, pp. 643 – 647.
Naveen, Y., Rupini, G., Ahmed, D., Urooj, A., Pharmacological effects and active
phytoconstituents of Swetenia mahagoni: a review, Journal of Integrative
medicine, pp. 86-93.
Oktora, L., 2006, Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan
keamanannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, No.1 Vol III, pp 1-7.
Pearce, E. C., 2009, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia, Jakarta,
pp. 243 – 249.
Setiadi, 2007, Anatomi & Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 76 – 79.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Timbrell J. A., 2009, Principles of Biochemical Toxicology, 4th edition, Informa
Healthcare, New York, pp. 308, 309.
Udem, S., Nwaogu, I., dan Onyejekwe, O., 2011, Evaluation of Hepatoprotective
Activity of Aqeous Leaf Extract of Swietenia mahogani (MaliaceaeI in
Chronic Alcohol-Induced Liver Injury in Rats, Macedonian Journal of
Medical Sciences, 4 (1), pp. 31-36.
United States Departemen of Agriculture, 2012,Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
National Resources Conservation services,
Http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SWMA2 diakses pada tanggal 3
Juli 2014.
Wibowo, D. S., Prayana, W., 2009, Anatomi Tubuh Manusia, Graha Ilmu, Indonesia,
pp. 347,348,351, 352.
Yu-hua, X., Chun-lie, Z., Jia-jun, L., Jie, W., Xin-chun, L., Wen-ling, Z., 2004,
Comparison of serum biochemistry between spesific pathogen-free and
conventional aged Wistar rats, J First Mil Med Univ, pp. 733-734.
Yuzammi., Witono, J. R., dan Hidayat, S., 2010, Ensiklopedia Flora, PT Kharisma
Ilmu, Bogor, pp. 93 -95.
Zimmerman, H. J., 1999, Hepatotoxicity, Appleton Century Crofts, NewYork, pp.
167-171.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 1. Foto Ekstrak kental daun Swietenia mahagoni Jacq.
Lampiran 2.Foto Suspensi ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni Jacq.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi daun Swietenia mahagoni Jacq
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 4. Surat pengesahan Ethical Clearance Laboratorium Penelitian dan
Pengujian Terpadu UGM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 5. Laporan hasil uji kadar Flavonoid total dan kadar air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 6. Hasil uji penetapan kadar air serbuk daun Swietenia mahagoni
Jacq.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 7. Cara kerja penetapan kadar air dan kadar flavonoid ekstrak
etanol daun S. mahagoni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji pendahuluan
karbon tetraklorida penentuan waktu pencuplikan darah
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ALT_CCl4_jam_0 5 65.0000 14.57738 54.00 87.00
ALT_CCl4_jam_24 5 2.0380E2 13.14154 183.00 218.00
ALT_CCl4_jam_48 5 79.4000 9.76217 63.00 88.00
ALT_CCl4_jam_72 5 54.0000 4.84768 46.00 58.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ALT_CCl
4_jam_0
ALT_CCl
4_jam_24
ALT_CCl4
_jam_48
ALT_CCl
4_jam_72
N 5 5 5 5
Normal Parametersa
Mean 65.0000 203.8000 79.4000 54.0000
Std.
Deviation 14.57738 13.14154 9.76217 4.84768
Most Extreme
Differences
Absolute .332 .246 .284 .260
Positive .332 .143 .189 .205
Negative -.225 -.246 -.284 -.260
Kolmogorov-Smirnov Z .741 .549 .634 .581
Asymp. Sig. (2-tailed) .642 .924 .816 .888
a. Test distribution is Normal.
Descriptives
ALT
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval
for Mean Minimu
m
Maxi
mum Lower
Bound
Upper
Bound
CCl4 jam 0 5 65.0000 14.57738 6.51920 46.8998 83.1002 54.00 87.00
CCl4 jam 24 5 2.0380E2 13.14154 5.87707 187.4826 220.1174 183.00 218.00
CCl4 jam 48 5 79.4000 9.76217 4.36578 67.2787 91.5213 63.00 88.00
CCl4 jam 72 5 54.0000 4.84768 2.16795 47.9808 60.0192 46.00 58.00
Total 20 1.0055E2 62.70606 14.02150 71.2027 129.8973 46.00 218.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Test of Homogeneity of Variances
ALT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.697 3 16 .208
ANOVA
ALT
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 72692.950 3 24230.983 192.309 .000
Within Groups 2016.000 16 126.000
Total 74708.950 19
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
ALT
Scheffe
(I) Jam_ke (J) Jam_ke
Mean
Difference (I-
J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
CCl4 jam 0 CCl4 jam 24 -138.80000* 7.09930 .000 -160.9296 -116.6704
CCl4 jam 48 -14.40000 7.09930 .287 -36.5296 7.7296
CCl4 jam 72 11.00000 7.09930 .512 -11.1296 33.1296
CCl4 jam 24 CCl4 jam 0 138.80000* 7.09930 .000 116.6704 160.9296
CCl4 jam 48 124.40000* 7.09930 .000 102.2704 146.5296
CCl4 jam 72 149.80000* 7.09930 .000 127.6704 171.9296
CCl4 jam 48 CCl4 jam 0 14.40000 7.09930 .287 -7.7296 36.5296
CCl4 jam 24 -124.40000* 7.09930 .000 -146.5296 -102.2704
CCl4 jam 72 25.40000* 7.09930 .022 3.2704 47.5296
CCl4 jam 72 CCl4 jam 0 -11.00000 7.09930 .512 -33.1296 11.1296
CCl4 jam 24 -149.80000* 7.09930 .000 -171.9296 -127.6704
CCl4 jam 48 -25.40000* 7.09930 .022 -47.5296 -3.2704
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ALT
Scheffe
Jam_ke N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3
CCl4 jam 72 5 54.0000
CCl4 jam 0 5 65.0000 65.0000
CCl4 jam 48 5 79.4000
CCl4 jam 24 5 2.0380E2
Sig. .512 .287 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Lampiran 9. Analisis statistik aktivitas AST serum pada uji pendahuluan
karbon tetraklorida penentuan waktu pencuplikan darah
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST_CCl4_jam_0 5 94.4000 10.11435 78.00 104.00
AST_CCl4_jam_24 5 4.9340E2 16.44080 468.00 512.00
AST_CCl4_jam_48 5 1.9420E2 23.38162 169.00 225.00
AST_CCl4_jam_72 5 1.0380E2 3.83406 99.00 108.00
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AST_CCl4
_jam_0
AST_CCl4
_jam_24
AST_CCl4
_jam_48
AST_CCl4
_jam_72
N 5 5 5 5
Normal Parametersa Mean 94.4000 493.4000 194.2000 103.8000
Std. Deviation 10.11435 16.44080 23.38162 3.83406
Most Extreme Differences Absolute .245 .194 .218 .198
Positive .171 .139 .218 .167
Negative -.245 -.194 -.165 -.198
Kolmogorov-Smirnov Z .548 .435 .487 .443
Asymp. Sig. (2-tailed) .925 .992 .972 .990
a. Test distribution is Normal.
Descriptives
AST
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimu
m
Maximu
m
Lower
Bound
Upper
Bound
CCl4 jam 0 5 94.4000 10.11435 4.52327 81.8414 106.9586 78.00 104.00
CCl4 jam 24 5 4.9340E2 16.44080 7.35255 472.9860 513.8140 468.00 512.00
CCl4 jam 48 5 1.9420E2 23.38162 10.45658 165.1679 223.2321 169.00 225.00
CCl4 jam 72 5 1.0380E2 3.83406 1.71464 99.0394 108.5606 99.00 108.00
Total 20 2.2145E2 166.56735 37.24559 143.4941 299.4059 78.00 512.00
Test of Homogeneity of Variances
AST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.550 3 16 .038
ANOVA
AST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 523412.950 3 174470.983 747.199 .000
Within Groups 3736.000 16 233.500
Total 527148.950 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00
Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Jam_ke N Mean Rank
AST CCl4 jam 0 5 3.80
CCl4 jam 24 5 18.00
CCl4 jam 48 5 13.00
CCl4 jam 72 5 7.20
Total 20
Test Statisticsa,b
AST
Chi-Square 16.923
Df 3
Asymp. Sig. .001
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Jam_ke
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00
Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00
Mann-Whitney Test
Ranks
Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks
AST CCl4 jam 0 5 3.00 15.00
CCl4 jam 24 5 8.00 40.00
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Test Statisticsb
AST
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Jam_ke
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00
Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00
Mann-Whitney Test
Ranks
Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks
AST CCl4 jam 0 5 3.00 15.00
CCl4 jam 48 5 8.00 40.00
Total 10
Test Statisticsb
AST
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Jam_ke
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00
Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Mann-Whitney Test
Ranks
Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks
AST CCl4 jam 0 5 3.80 19.00
CCl4 jam 72 5 7.20 36.00
Total 10
Test Statisticsb
AST
Mann-Whitney U 4.000
Wilcoxon W 19.000
Z -1.786
Asymp. Sig. (2-tailed) .074
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Jam_ke
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00
Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00
Mann-Whitney Test
Ranks
Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks
AST CCl4 jam 24 5 8.00 40.00
CCl4 jam 48 5 3.00 15.00
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Test Statisticsb
AST
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Jam_ke
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00
Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00
Mann-Whitney Test
Ranks
Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks
AST CCl4 jam 24 5 8.00 40.00
CCl4 jam 72 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsb
AST
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Jam_ke
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00
Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Mann-Whitney Test
Ranks
Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks
AST CCl4 jam 48 5 8.00 40.00
CCl4 jam 72 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsb
AST
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Jam_ke
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 10. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji pendahuluan
Olive oil penentuan waktu pencuplikan darah
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ALT_Olive_oil_jam_0 5 47.0000 4.00000 43.00 53.00
ALT_Olive_oil_jam_24 5 56.8000 3.89872 51.00 61.00
ALT_Olive_oil_jam_48 5 57.4000 6.58027 48.00 63.00
ALT_Olive_oil_jam_72 5 57.6000 4.33590 50.00 61.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ALT_Olive_oi
l_jam_0
ALT_Olive_o
il_jam_24
ALT_Olive_oi
l_jam_48
ALT_Olive_o
il_jam_72
N 5 5 5 5
Normal
Parametersa
Mean 47.0000 56.8000 57.4000 57.6000
Std. Deviation 4.00000 3.89872 6.58027 4.33590
Most Extreme
Differences
Absolute .291 .221 .308 .427
Positive .291 .141 .197 .216
Negative -.159 -.221 -.308 -.427
Kolmogorov-Smirnov Z .652 .494 .688 .954
Asymp. Sig. (2-tailed) .789 .968 .731 .323
a. Test distribution is Normal.
Descriptives
ALT
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimu
m Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
Olive oil jam 0 5 47.0000 4.00000 1.78885 42.0333 51.9667 43.00 53.00
Olive oil jam
24 5 56.8000 3.89872 1.74356 51.9591 61.6409 51.00 61.00
Olive oil jam
48 5 57.4000 6.58027 2.94279 49.2295 65.5705 48.00 63.00
Olive oil jam
72 5 57.6000 4.33590 1.93907 52.2163 62.9837 50.00 61.00
Total 20 54.7000 6.36685 1.42367 51.7202 57.6798 43.00 63.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Test of Homogeneity of Variances
ALT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.531 3 16 .245
ANOVA
ALT
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 397.000 3 132.333 5.673 .008
Within Groups 373.200 16 23.325
Total 770.200 19
Post Hoc Tests Multiple Comparisons
ALT Scheffe
(I) Jam_ke (J) Jam_ke
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Olive oil jam 0 Olive oil jam 24 -9.80000* 3.05450 .042 -19.3213 -.2787
Olive oil jam 48 -10.40000* 3.05450 .030 -19.9213 -.8787
Olive oil jam 72 -10.60000* 3.05450 .026 -20.1213 -1.0787
Olive oil jam 24 Olive oil jam 0 9.80000* 3.05450 .042 .2787 19.3213
Olive oil jam 48 -.60000 3.05450 .998 -10.1213 8.9213
Olive oil jam 72 -.80000 3.05450 .995 -10.3213 8.7213
Olive oil jam 48 Olive oil jam 0 10.40000* 3.05450 .030 .8787 19.9213
Olive oil jam 24 .60000 3.05450 .998 -8.9213 10.1213
Olive oil jam 72 -.20000 3.05450 1.000 -9.7213 9.3213
Olive oil jam 72 Olive oil jam 0 10.60000* 3.05450 .026 1.0787 20.1213
Olive oil jam 24 .80000 3.05450 .995 -8.7213 10.3213
Olive oil jam 48 .20000 3.05450 1.000 -9.3213 9.7213
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
ALT
Scheffe
Jam_ke N
Subset for alpha = 0.05
1 2
Olive oil jam 0 5 47.0000
Olive oil jam 24 5 56.8000
Olive oil jam 48 5 57.4000
Olive oil jam 72 5 57.6000
Sig. 1.000 .995
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas AST serum pada uji pendahuluan olive
oil penentuan waktu pencuplikan darah
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AST_Olive_oil_jam_0 5 93.8000 7.46324 87.00 106.00
AST_Olive_oil_jam_24 5 1.0740E2 12.34099 95.00 123.00
AST_Olive_oil_jam_48 5 1.0720E2 7.91833 98.00 116.00
AST_Olive_oil_jam_72 5 1.0000E2 13.05756 82.00 113.00
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AST_Olive_oi
l_jam_0
AST_Olive_oi
l_jam_24
AST_Olive_oi
l_jam_48
AST_Olive_o
il_jam_72
N 5 5 5 5
Normal
Parametersa
Mean 93.8000 107.4000 107.2000 100.0000
Std. Deviation 7.46324 12.34099 7.91833 13.05756
Most Extreme
Differences
Absolute .236 .269 .218 .200
Positive .236 .269 .218 .160
Negative -.181 -.205 -.190 -.200
Kolmogorov-Smirnov Z .528 .602 .488 .448
Asymp. Sig. (2-tailed) .943 .862 .971 .988
a. Test distribution is Normal.
Descriptives
AST
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimu
m
Maximu
m
Lower
Bound
Upper
Bound
Olive oil jam 0 5 93.8000 7.46324 3.33766 84.5332 103.0668 87.00 106.00
Olive oil jam 24 5 1.0740E2 12.34099 5.51906 92.0766 122.7234 95.00 123.00
Olive oil jam 48 5 1.0720E2 7.91833 3.54119 97.3681 117.0319 98.00 116.00
Olive oil jam 72 5 1.0000E2 13.05756 5.83952 83.7869 116.2131 82.00 113.00
Total 20 1.0210E2 11.24324 2.51407 96.8380 107.3620 82.00 123.00
Test of Homogeneity of Variances
AST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.755 3 16 .196
ANOVA
AST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 637.000 3 212.333 1.925 .166
Within Groups 1764.800 16 110.300
Total 2401.800 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Post Hoc Tests Multiple Comparisons
AST Scheffe
(I) Jam_ke (J) Jam_ke
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Olive oil jam 0 Olive oil jam 24 -13.60000 6.64229 .280 -34.3050 7.1050
Olive oil jam 48 -13.40000 6.64229 .292 -34.1050 7.3050
Olive oil jam 72 -6.20000 6.64229 .832 -26.9050 14.5050
Olive oil jam 24 Olive oil jam 0 13.60000 6.64229 .280 -7.1050 34.3050
Olive oil jam 48 .20000 6.64229 1.000 -20.5050 20.9050
Olive oil jam 72 7.40000 6.64229 .745 -13.3050 28.1050
Olive oil jam 48 Olive oil jam 0 13.40000 6.64229 .292 -7.3050 34.1050
Olive oil jam 24 -.20000 6.64229 1.000 -20.9050 20.5050
Olive oil jam 72 7.20000 6.64229 .761 -13.5050 27.9050
Olive oil jam 72 Olive oil jam 0 6.20000 6.64229 .832 -14.5050 26.9050
Olive oil jam 24 -7.40000 6.64229 .745 -28.1050 13.3050
Olive oil jam 48 -7.20000 6.64229 .761 -27.9050 13.5050
AST
Scheffe
Jam_ke N
Subset for alpha
= 0.05
1
Olive oil jam 0 5 93.8000
Olive oil jam 72 5 100.0000
Olive oil jam 48 5 107.2000
Olive oil jam 24 5 107.4000
Sig. .280
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 12. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada kelompok perlakuan
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
ALT_CCl4 5 2.0380E2 13.14154 183.00 218.00
ALT_Olive_oil 5 56.8000 3.89872 51.00 61.00
ALT_CMC_Na 5 2.0200E2 8.57321 189.00 210.00
ALT_kontrol_EESM_dosis_180 5 62.4000 4.72229 58.00 69.00
ALT_EESM_dosis_101.25 5 1.4940E2 5.02991 145.00 158.00
ALT_EESM_dosis_135 5 1.2760E2 8.73499 117.00 137.00
ALT_EESM_dosis_180 5 97.2000 5.80517 88.00 102.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ALT_CCl
4
ALT_O
live_oil
ALT_CM
C_Na
ALT_kon
trol_EES
M
ALT_EE
SM_dosis
_101.25
ALT_EE
SM_dosis
_135
ALT_EE
SM_dosi
s_180
N 5 5 5 5 5 5 5
Normal
Parametersa
Mean 203.8000 56.8000 202.0000 62.4000 149.4000 127.6000 97.2000
Std.
Deviation 13.14154 3.89872 8.57321 4.72229 5.02991 8.73499 5.80517
Most Absolute .246 .221 .237 .224 .332 .208 .285
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Extreme
Differences
Positive .143 .141 .175 .224 .332 .208 .204
Negative -.246 -.221 -.237 -.176 -.191 -.208 -.285
Kolmogorov-Smirnov Z .549 .494 .530 .501 .742 .466 .638
Asymp. Sig. (2-tailed) .924 .968 .942 .963 .641 .982 .811
a. Test distribution is
Normal.
Descriptives
ALT
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimu
m
Maximu
m
Lower
Bound
Upper
Bound
CCl4 5 2.0380E2 13.14154 5.87707 187.4826 220.1174 183.00 218.00
Olive oil 5 56.8000 3.89872 1.74356 51.9591 61.6409 51.00 61.00
CMC Na 5 2.0200E2 8.57321 3.83406 191.3549 212.6451 189.00 210.00
kontrol ekstrak
EESM 5 62.4000 4.72229 2.11187 56.5365 68.2635 58.00 69.00
EESM dosis
101.25 5 1.4940E2 5.02991 2.24944 143.1545 155.6455 145.00 158.00
EESM dosis 135 5 1.2760E2 8.73499 3.90640 116.7541 138.4459 117.00 137.00
EESM dosis 180 5 97.2000 5.80517 2.59615 89.9919 104.4081 88.00 102.00
Total 35 1.2846E2 57.31099 9.68733 108.7701 148.1442 51.00 218.00
Test of Homogeneity of Variances
ALT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.502 6 28 .214
ANOVA
ALT
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 109998.686 6 18333.114 306.281 .000
Within Groups 1676.000 28 59.857
Total 111674.686 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Post Hoc Tests Multiple Comparisons
ALT Scheffe
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
CCl4 Olive oil 147.00000* 4.89314 .000 128.2576 165.7424
CMC Na 1.80000 4.89314 1.000 -16.9424 20.5424
kontrol ekstrak
EESM 141.40000
* 4.89314 .000 122.6576 160.1424
EESM dosis 101.25 54.40000* 4.89314 .000 35.6576 73.1424
EESM dosis 135 76.20000* 4.89314 .000 57.4576 94.9424
EESM dosis 180 106.60000* 4.89314 .000 87.8576 125.3424
Olive oil CCl4 -147.00000* 4.89314 .000 -165.7424 -128.2576
CMC Na -145.20000* 4.89314 .000 -163.9424 -126.4576
kontrol ekstrak
EESM -5.60000 4.89314 .968 -24.3424 13.1424
EESM dosis 101.25 -92.60000* 4.89314 .000 -111.3424 -73.8576
EESM dosis 135 -70.80000* 4.89314 .000 -89.5424 -52.0576
EESM dosis 180 -40.40000* 4.89314 .000 -59.1424 -21.6576
CMC Na CCl4 -1.80000 4.89314 1.000 -20.5424 16.9424
Olive oil 145.20000* 4.89314 .000 126.4576 163.9424
kontrol ekstrak
EESM 139.60000
* 4.89314 .000 120.8576 158.3424
EESM dosis 101.25 52.60000* 4.89314 .000 33.8576 71.3424
EESM dosis 135 74.40000* 4.89314 .000 55.6576 93.1424
EESM dosis 180 104.80000* 4.89314 .000 86.0576 123.5424
kontrol
ekstrak EESM
CCl4 -141.40000* 4.89314 .000 -160.1424 -122.6576
Olive oil 5.60000 4.89314 .968 -13.1424 24.3424
CMC Na -139.60000* 4.89314 .000 -158.3424 -120.8576
EESM dosis 101.25 -87.00000* 4.89314 .000 -105.7424 -68.2576
EESM dosis 135 -65.20000* 4.89314 .000 -83.9424 -46.4576
EESM dosis 180 -34.80000* 4.89314 .000 -53.5424 -16.0576
EESM dosis
101.25
CCl4 -54.40000* 4.89314 .000 -73.1424 -35.6576
Olive oil 92.60000* 4.89314 .000 73.8576 111.3424
CMC Na -52.60000* 4.89314 .000 -71.3424 -33.8576
kontrol ekstrak
EESM 87.00000
* 4.89314 .000 68.2576 105.7424
EESM dosis 135 21.80000* 4.89314 .014 3.0576 40.5424
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
EESM dosis 180 52.20000* 4.89314 .000 33.4576 70.9424
EESM dosis
135
CCl4 -76.20000* 4.89314 .000 -94.9424 -57.4576
Olive oil 70.80000* 4.89314 .000 52.0576 89.5424
CMC Na -74.40000* 4.89314 .000 -93.1424 -55.6576
kontrol ekstrak
EESM 65.20000
* 4.89314 .000 46.4576 83.9424
EESM dosis 101.25 -21.80000* 4.89314 .014 -40.5424 -3.0576
EESM dosis 180 30.40000* 4.89314 .000 11.6576 49.1424
EESM dosis
180
CCl4 -106.60000* 4.89314 .000 -125.3424 -87.8576
Olive oil 40.40000* 4.89314 .000 21.6576 59.1424
CMC Na -104.80000* 4.89314 .000 -123.5424 -86.0576
kontrol ekstrak
EESM 34.80000
* 4.89314 .000 16.0576 53.5424
EESM dosis 101.25 -52.20000* 4.89314 .000 -70.9424 -33.4576
EESM dosis 135 -30.40000* 4.89314 .000 -49.1424 -11.6576
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
ALT
Scheffe
Kelompok N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5
Olive oil 5 56.8000
kontrol ekstrak EESM 5 62.4000
EESM dosis 180 5 97.2000
EESM dosis 135 5 1.2760E2
EESM dosis 101.25 5 1.4940E2
CMC Na 5 2.0200E2
CCl4 5 2.0380E2
Sig. .968 1.000 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 13. Analisis statistik aktivitas AST serum pada kelompok perlakuan
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Minimu
m Maximum
AST_CCl4 5 4.9340E2 16.44080 468.00 512.00
AST_Olive_oil 5 1.0740E2 12.34099 95.00 123.00
AST_CMC_Na 5 4.8960E2 13.55729 471.00 509.00
AST_kontrol_EESM 5 1.1300E2 7.74597 103.00 121.00
AST_EESM_dosis_101.25 5 3.5320E2 12.91124 339.00 374.00
AST_EESM_dosis_135 5 3.1020E2 17.46997 285.00 325.00
AST_EESM_dosis_180 5 2.2580E2 6.90652 217.00 235.00
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AST_CCl
4
AST_Oli
ve_oil
AST_CM
C_Na
AST_ko
ntrol_EE
SM
AST_EES
M_dosis_
101.25
AST_EES
M_dosis_
135
AST_EES
M_dosis_
180
N 5 5 5 5 5 5 5
Normal
Parametersa
Mean 493.4000 107.4000 489.6000 113.0000 353.2000 310.2000 225.8000
Std.
Deviation 16.44080 12.34099 13.55729 7.74597 12.91124 17.46997 6.90652
Most
Extreme
Differences
Absolute .194 .269 .230 .202 .275 .293 .203
Positive .139 .269 .230 .181 .275 .198 .203
Negative -.194 -.205 -.224 -.202 -.146 -.293 -.143
Kolmogorov-Smirnov Z .435 .602 .514 .451 .616 .655 .453
Asymp. Sig. (2-tailed) .992 .862 .954 .987 .843 .785 .986
a. Test distribution is
Normal.
Descriptives
AST
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
CCl4 5 4.9340E2 16.44080 7.35255 472.9860 513.8140 468.00 512.00
Olive oil 5 1.0740E2 12.34099 5.51906 92.0766 122.7234 95.00 123.00
CMC Na 5 4.8960E2 13.55729 6.06300 472.7664 506.4336 471.00 509.00
kontrol ekstrak EESM 5 1.1300E2 7.74597 3.46410 103.3821 122.6179 103.00 121.00
EESM dosis 101.25 5 3.5320E2 12.91124 5.77408 337.1686 369.2314 339.00 374.00
EESM dosis 135 5 3.1020E2 17.46997 7.81281 288.5082 331.8918 285.00 325.00
EESM dosis 180 5 2.2580E2 6.90652 3.08869 217.2244 234.3756 217.00 235.00
Total 35 2.9894E2 150.87801 25.50304 247.1144 350.7713 95.00 512.00
Test of Homogeneity of Variances
AST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.067 6 28 .405
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
ANOVA
AST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 769237.886 6 128206.314 756.698 .000
Within Groups 4744.000 28 169.429
Total 773981.886 34
Multiple Comparisons
AST Scheffe
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference (I-
J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
CCl4 Olive oil 386.00000* 8.23234 .000 354.4673 417.5327
CMC Na 3.80000 8.23234 1.000 -27.7327 35.3327
kontrol ekstrak EESM 380.40000* 8.23234 .000 348.8673 411.9327
EESM dosis 101.25 140.20000* 8.23234 .000 108.6673 171.7327
EESM dosis 135 183.20000* 8.23234 .000 151.6673 214.7327
EESM dosis 180 267.60000* 8.23234 .000 236.0673 299.1327
Olive oil CCl4 -386.00000* 8.23234 .000 -417.5327 -354.4673
CMC Na -382.20000* 8.23234 .000 -413.7327 -350.6673
kontrol ekstrak EESM -5.60000 8.23234 .998 -37.1327 25.9327
EESM dosis 101.25 -245.80000* 8.23234 .000 -277.3327 -214.2673
EESM dosis 135 -202.80000* 8.23234 .000 -234.3327 -171.2673
EESM dosis 180 -118.40000* 8.23234 .000 -149.9327 -86.8673
CMC Na CCl4 -3.80000 8.23234 1.000 -35.3327 27.7327
Olive oil 382.20000* 8.23234 .000 350.6673 413.7327
kontrol ekstrak EESM 376.60000* 8.23234 .000 345.0673 408.1327
EESM dosis 101.25 136.40000* 8.23234 .000 104.8673 167.9327
EESM dosis 135 179.40000* 8.23234 .000 147.8673 210.9327
EESM dosis 180 263.80000* 8.23234 .000 232.2673 295.3327
kontrol ekstrak EESM CCl4 -380.40000* 8.23234 .000 -411.9327 -348.8673
Olive oil 5.60000 8.23234 .998 -25.9327 37.1327
CMC Na -376.60000* 8.23234 .000 -408.1327 -345.0673
EESM dosis 101.25 -240.20000* 8.23234 .000 -271.7327 -208.6673
EESM dosis 135 -197.20000* 8.23234 .000 -228.7327 -165.6673
EESM dosis 180 -112.80000* 8.23234 .000 -144.3327 -81.2673
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
EESM dosis 101.25 CCl4 -140.20000* 8.23234 .000 -171.7327 -108.6673
Olive oil 245.80000* 8.23234 .000 214.2673 277.3327
CMC Na -136.40000* 8.23234 .000 -167.9327 -104.8673
kontrol ekstrak EESM 240.20000* 8.23234 .000 208.6673 271.7327
EESM dosis 135 43.00000* 8.23234 .002 11.4673 74.5327
EESM dosis 180 127.40000* 8.23234 .000 95.8673 158.9327
EESM dosis 135 CCl4 -183.20000* 8.23234 .000 -214.7327 -151.6673
Olive oil 202.80000* 8.23234 .000 171.2673 234.3327
CMC Na -179.40000* 8.23234 .000 -210.9327 -147.8673
kontrol ekstrak EESM 197.20000* 8.23234 .000 165.6673 228.7327
EESM dosis 101.25 -43.00000* 8.23234 .002 -74.5327 -11.4673
EESM dosis 180 84.40000* 8.23234 .000 52.8673 115.9327
EESM dosis 180 CCl4 -267.60000* 8.23234 .000 -299.1327 -236.0673
Olive oil 118.40000* 8.23234 .000 86.8673 149.9327
CMC Na -263.80000* 8.23234 .000 -295.3327 -232.2673
kontrol ekstrak EESM 112.80000* 8.23234 .000 81.2673 144.3327
EESM dosis 101.25 -127.40000* 8.23234 .000 -158.9327 -95.8673
EESM dosis 135 -84.40000* 8.23234 .000 -115.9327 -52.8673
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 14. Perhitungan penetapan peringkat dosis ekstrak etanol daun S.
mahagoni pada kelompok perlakuan
Dosis penggunaan manusia 500 mg sekali konsumsi
Mengasumsikan 3 kali konsumsi setiap hari maka 500 mg x 3 = 1500 mg
1500 mg untuk manusia 70 kg dikonversikan menjadi dosis tikus
1500 mg x 0,018 = 27 mg/ 200 gBB → 135 mg/kgBB (dosis tengah)
Dosis tinggi pada tikus digunakan 4 kali konsumsi setiap hari maka 500 mg x
4 = 2000 mg
2000 mg untuk manusia 70 kg dikonversikan menjadi dosis pada tikus
2000 mg x 0,018 = 36 mg/ 200g BB → 180 mg/kgBB (dosis tinggi)
Penentuan dosis rendah berdasarkan factor kelipatan dari dua dosis tersebut
Faktor kelipatan = dosis tinggi
dosis tengah
= 180 mg /kg BB
135 mg /kg BB = 1,333333
Dosis rendah = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛→
135 𝑚𝑔 /𝑘𝑔𝐵𝐵
1,333
= 101,25 mg/kgBB
Dengan demikian dosis yang digunakan dalam penelitian adalah 101,25; 135;
180 mg/kgBB.
Lampiran 15. Perhitungan Konversi dosis rendah untuk manusia
Faktor konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56,0
Dosis rendah pada tikus 101,25 mg/kgBB → 20,25 mg / 200gBB
Dosis pada manusia 70 kg = 20,25 mg x 56
= 1134 mg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 16. Perhitungan Efek Hepatoprotektif
Rumus perhitungan efek hepatoprotekif dengan asumsi olive oil dalam kondisi
normal atau %proteksi 100% :
𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑒𝑝𝑎𝑡𝑜𝑡𝑜𝑘𝑠𝑖𝑛 − 𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 − (𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙)
𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑒𝑝𝑎𝑡𝑜𝑡𝑜𝑘𝑠𝑖𝑛 − 𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 𝑋 100%
Berdasarkan rumus tersebut, maka perhihitungna efek hepatoprotektif dari masing
masing perlakuan adalah :
Kelompok dosis 101,25 mg/kgBB
(203,8−56,8)− (149.4−56,8)
(203,8−56,8)𝑋 100% = 37,00 %
Kelompok dosis 135 mg/kgBB
(203,8−56,8)− (127,6−56,8)
(203,8−56,8)𝑋 100%= 51,83 %
Kelompok dosis 180 mg/kgBB
(203,8−56,8)− (97,2−56,8)
(203,8−56,8)𝑋 100% = 72,51 %
Lampiran 17. Bobot pengeringan ekstrak etanol daun S. mahagoni
Tabel X. Pengeringan ekstrak etanol daun S. mahagoni
Cawan
ke
berat cawan +
ekstrak sebelum
pengeringan
berat cawan +
ekstrak sesudah
pengeringan
selisih
bobot
pengeringan
% bobot
pengeringan
1 66.853 66.8375 0.0155 0.023
2 63.2358 63.2247 0.0111 0.017
3 71.5969 71.5821 0.0148 0.020
4 61.5546 61.5439 0.0107 0.017
5 64.3246 64.321 0.0036 0.005
6 66.4648 66.4521 0.0127 0.019
7 63.3876 63.3807 0.0069 0.010
8 71.6266 71.6021 0.0245 0.034
9 61.8539 61.8475 0.0064 0.010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 18. Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni
Tabel XI. Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni
Cawan
ke
Berat cawan + ekstrak
(g)
Berat cawan
kosong (g)
Berat
rendemen (g)
1 66.8375 59.6435 7.194
2 63.2247 59.7238 3.5009
3 71.5821 60.6278 10.9543
4 61.5439 55.7431 5.8008
5 64.321 59.6328 4.6882
6 66.4521 59.8431 6.609
7 63.3807 59.4423 3.9384
8 71.6021 60.2781 11.324
9 61.8475 59.8321 2.0154
Total rendemen 56,025
Rata – rata rendemen = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛
= 56,025
9
= 6,225 g
% rendemen ekstrak kental = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑆𝑤𝑖𝑒𝑡𝑒𝑛𝑖𝑎 𝑚𝑎𝑎𝑔𝑜𝑛𝑖 𝑥 100%
= 56,025
400 𝑥 100 %
= 14,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BIOGRAFI PENULIS
Penulis Skripsi berjudul “EFEK HEPATOPROTEKTIF
EKSTRAK ETANOL DAUN Swietenia mahagoni Jacq.
PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI
KARBON TETRAKLORIDA” memiliki nama lengkap
Stefanus Indra Gamawan, merupakan anak kedua dari B.
Sandro, SE. Dan Niken L. Penulis dilahirkan di Yogyakarta
pada tanggal 12Desember 1992. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu
TK Pangudi Luhur Yogyakarta (1997-1998), tingkat Sekolah Dasar di SD
Marsudirini Yogyakarta (1998-2004), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP
Maria Immaculata Yogyakarta (2004-2007), dan tingkat Sekolah Menengah Atas di
SMA Kolese De Britto (2007-2010). Pada tahun 2010, penulis melanjutkan studi di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Semasa studinya, penulis
aktif mengikuti kegiatan kepanitiaan dan kegiatan kampus, diantaranya mengikuti
kepanitiaan INSADHA (2011) sebagai anggota divisi P3K, Koordinator P3K dalam
acara Tiga Hari Temu Akrab Farmasi (TITRASI 2012), anggota tim pengabdian
masyarakat pelatihan dan penyuluhan dengan materi “Cegah Penyebaran Penyakit
Leptospirosis” di Dusun Demangan, Wedomartani, Sleman DIY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI