PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun...

112
i EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN Swietenia mahagoni(L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Stefanus Indra Gamawan NIM : 108114118 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

i

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN

Swietenia mahagoni(L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Stefanus Indra Gamawan

NIM : 108114118

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

ii

Persetujuan Pembimbing

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN

Swietenia mahagoni(L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

Skripsi yang diajukan oleh:

Stefanus Indra Gamawan

NIM: 108114118

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. tanggal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN

Swieteniamahagoni(L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

Oleh:

Stefanus Indra Gamawan

NIM: 108114118

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal: ......................................

Mengetahui,

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.)

Panitia Penguji Skripsi Tanda Tangan

1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. .......................

2. Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. .......................

3. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. .......................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Positive thinkers have positive life. Negative thinkers have negative life“

(Alit Susanto)

“Too Happy to Hate”

(Pandji Pragiwaksono)

Kupersembahkan karya ku ini untuk...

Tuhan Yang Maha Kuasa yang hadir setiap saat, dan memberikan kekuatan.

Orang Tua, Eyang Putri, Eyang Kakung, Kakak dan adik-adikku untuk doa dan

teman –teman untuk waktunya dalam memberikan dukungan dan cinta kasih.

Almamater yang kubanggakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis

ini, tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, seperti layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

tersebut, saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 30 Mei 2014

Penulis

(Stefanus Indra Gamawan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Stefanus Indra Gamawan

NIM : 108114118

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN

Swietenia mahagoni (L.)Jacq. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan hak

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet dan media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal :

Yang menyatakan

(Stefanus Indra Gamawan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan segala karunianya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEK

HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN Swietenia mahagoni(L.)

Jacq.PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI KARBON

TETRAKLORIDA” dengan baik.Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) program studi

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis sadar betul bahwa tidak lepas dari

bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan

yang indah ini dan tanpa mengurangi rasa hormat, penulis hendak mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini

dan telah memberikan saran kepada penulis.

3. Ibu Phebe Hendra, MSi., Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini,

atas saran dan dukungan kepada penulis.

4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen

Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran

yang diberikan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

viii

5. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua fasilitas

laboratorium untuk kepentingan skripsi ini.

6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah memberikan bantuan dalam

determinasi daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq.

7. Bapak Heru, Bapak Parjiman, Bapak Kayat, Bapak Kunto, Bapak Wagiran

selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmasi atas bantuan kepada penulis

selama proses pengerjaan skripsi.

8. Seluruh dosen dan staff Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta atas ilmu dan bantuan selama kuliah.

9. Keluarga Mamah Niken L, Papah B. Sandro, Eyang Tutik, Eyang Wahyudi,

Bapak Apong, Ibu Santi, kakak Vincentius Dhimas, dan adik-adik Ines, Imel,

Anisya dan Satrio atas segala cinta, doa, nasihat, dukungan, dan batuan yang

selalu menguatkanku.

10. Rekan-rekan tim Hepatoprotektor Swietenia mahagoni Jacq. Agriva Devaly,

Evan Gunawan, dan Sherly Damima, atas kerjasama, dukungan dan

bantuannya selama ini.

11. Sahabat-sahabat Tomas Indra, Fransiskus Asisi Dian, Angga Zakharia, Hans

Gani, Angelia Rosari, Yudhytha Anggarhani, Daniel Pradipta, Samuel

Meinardus, Albertus Agung atas kebersamaan dan cinta kasih selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

ix

12. Teman-teman Sekar Wulan, Lulu Margathe,Lucia Ari, Odilia Arum,

Christiana Destia, Reza palevi, danSylviana Hesti atas semangat dan doa yang

selalu menyertai.

13. Teman-teman FKK B 2010 dan teman-teman Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma khususnya angkatan 2010 atas kebersamaannya.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah

memberikan bantuan selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat khususnya

bagi pengembangan ilmu pengetahuan.Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat

khususnya di bidang Farmasi, serta semua pihak baik mahasiswa, lingkungan

akademis, maupun masyarakat.

Yogyakarta, 30 mei2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHANl ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................... vi

PRAKATA ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii

INTISARI ................................................................................................................. xix

ABSTRACT ................................................................................................................ xx

BAB I PENGANTAR ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.Rumusan masalah........................................................................................... 4

2.Keaslian penelitian ......................................................................................... 5

3.Manfaat penelitian .......................................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

1.Tujuan umum ................................................................................................. 6

2.Tujuan khusus ................................................................................................ 6

BAB II PENELAAHANPUSTAKA ........................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xi

A. Hati ..................................................................................................................... 7

1.Anatomi dan fisiologi hati .............................................................................. 7

2.Fungsi Hati ..................................................................................................... 8

B. Kerusakan Hati ................................................................................................... 9

1.Perlemakan hati (Steatosis) .......................................................................... 10

2.Nekrosis ....................................................................................................... 10

3.Apoptosis ..................................................................................................... 11

4.Kolestiasis .................................................................................................... 11

5.Sirosis ........................................................................................................... 11

6.Hepatitis ....................................................................................................... 12

C. Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase ............................... 12

D. Karbon Tetraklorida ......................................................................................... 13

E. Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ......................................................................... 15

1.Klasifikasi tanaman : .................................................................................... 15

2.Morfologi ..................................................................................................... 16

F. Ekstrak.............................................................................................................. 17

G. Landasan Teori ................................................................................................. 18

H. Hipotesis ........................................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 20

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 20

B. Variabel dan Definisi Operasional ................................................................... 20

1.Variabel utama ............................................................................................. 20

2.Variabel pengacau ........................................................................................ 20

3.Definis operasional....................................................................................... 21

C. Bahan Penelitian............................................................................................... 21

1.Bahan utama ................................................................................................. 21

2.Bahan kimia ................................................................................................. 22

D. Alat Penelitian .................................................................................................. 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xii

1.Alat ekstraksi ................................................................................................ 23

2.Alat uji hepatoprotektif ................................................................................ 24

E. Tata Cara Penelitian ......................................................................................... 24

1.Determinasi daun S. mahagoni .................................................................... 24

2.Pengumpulan bahan uji ................................................................................ 24

3.Pembuatan serbuk daun S. mahagoni........................................................... 24

4.Pembuatan ekstrak etanol daun S. mahagoni .............................................. 25

5.Penetapan kadar air serbuk daun S. mahagoni ............................................. 25

6.Penetapan kadar air dan flavonoid ekstrak etanol daun S. mahagoni .......... 25

7.Pembuatan suspending agent CMC-Na 1% ................................................. 25

8.Pembuatan suspensi ekstrak etanol daun S. mahagoni1% ........................... 26

9.Uji pendahuluan ........................................................................................... 26

10.Pengelompokan dan perlakuan hewan uji .................................................. 27

11.Pembuatan serum ....................................................................................... 28

12.Pengukuran aktivitas ALT dan AST .......................................................... 28

F. Tata Cara Analisis Hasil................................................................................... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 30

A. Hasil Determinasi Tanaman ............................................................................. 30

B. Hasil Penetapan Kadar Air Serbuk Daun S. mahagoni .................................... 30

C. Hasil Penimbangan Bobot Ekstrak Etanol Daun S. mahagoni ........................ 31

D. Hasil Penetapan Kadar Air dan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol Daun S.

mahagoni .......................................................................................................... 32

E. Hasil Uji Pendahuluan...................................................................................... 32

1.Hasil penentuan dosis hepatotoksin ............................................................. 32

2.Hasil penentuan waktu pencuplikan darah hewan uji .................................. 33

3.Penetapan lama pemejanan ekstrak etanol daun S. mahagoni ..................... 37

4.Penetapan dosis eksrak etanol daun S. mahagoni ........................................ 38

F. Hasil efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun S. mahagoni ........................... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xiii

1.Kontrol Olive oil .......................................................................................... 42

2.Kontrol CCL4 ............................................................................................... 46

3.Kontrol CMC-NA ........................................................................................ 47

4.kontrol ekstrak etanol daun S. mahagoni ..................................................... 48

5.Kelompok perlakuan ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 101,25; 135;

180 mg/kgBB .................................................................................................. 49

G. Rangkuman Pembahasan ................................................................................. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 56

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 56

B. Saran ................................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 57

LAMPIRAN .............................................................................................................. 60

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus stelah induksi

karbon tetraklorida dengan dosis 2 mL.kgBB saat pencuplikan

darah jam ke-0, 24, 48, dan 72…...................... 33

Tabel II. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus terinduksi karbon

tetraklorida dosis 2mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0,

24, 48 dan 72…………………………........................ 34

Tabel

III.

Hasil uji Mann-Whitney aktivitas AST tikus terinduksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darahjam ke-0,

24, 48 dan72……………………………... 36

Tabel

IV.

Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus seluruh kelompok

perlakuan ............................................................. 39

Tabel

V.

Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pada

seluruhkelompokperlakuan............................................................. 41

Tabel

VI.

Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pada seluruh kelompok

perlakuan …………............................................. 42

Tabel

VII.

Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus setelah pemberian

Olive oil dosis 2mL/kgBB pada perlakuan pencuplikan darah ke-

0, 24, 48, dan 72………………......... 43

Tabel

VIII.

Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pemberian Olive oil dosis

2mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xv

………..................................................................... 44

Tabel

IX.

Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pemberian Olive oil dosis

2mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan

72.................................................................................... 46

Tabel

X.

Hasil pengeringan ekstrak etanol daun S. mahagoni.............

90

Tabel

XI.

Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni.................

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur karbon tetraklorida.................................................. 13

Gambar 2. Mekanisme biotransformasi dan oksidasi karbon

tetraklorida…………………................................................. 14

Gambar 3. Diagram batang aktivitas ALT tikus setelah diinduksi

karbon tetraklorida dosis 2 mL.kgBB jam ke-0, 24, 48, 72.. 34

Gambar 4. Diagram batang aktivitas AST tikus setelah diinduksi

karbon tetraklorida dosis 2 mL.kgBB jam ke-0, 24, 48, 72.. 35

Gambar 5. Diagram batang aktivitas ALT tikus seluruh kelompok

perlakuan……………..………………………...………….... 40

Gambar 6. Diagram batang aktivitas AST tikus seluruh kelompok

perlakuan……………..……………………...…………….... 40

Gambar 7. Diagram batangaktivitas ALT tikus setelah pemberian olive

oil dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darah ke-0, 24, 48

dan 72 jam............................................................................... 44

Gambar 8. Diagram batangaktivitas AST tikus setelah pemberian olive

oil dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darah ke-0, 24, 48

dan 72 jam............................................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto ekstrak etanol kental daun S. mahagoni….............. 61

Lampiran 2. Foto suspeni ekstrak etanol daun S. mahagoni............... 61

Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi daun Swietenia

mahagoni Jacq. …………….......................................... 62

Lampiran 4. Surat pengesahan Ethical Clearance LPPT UGM…...... 63

Lampiran 5. Laporan hasil uji kadar air dan flavonoid total esktrak

etanol daun S. mahagoni………………………............. 64

Lampiran 6. Laporan hasil uji kadar air serbuk daun S. mahagoni.... 65

Lampiran 7. Cara kerja penetapan kadar air dan kadar flavonoid

total ekstrak etanol daun S. mahagoni…………………… 66

Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji

pendahuluan karbon tetraklorida..................................... 67

Lampiran 9. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji

pendahuluan karbon tetraklorida..................................... 69

Lampiran 10. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada perlakuan

Olive oil…………............................................................ 76

Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas AST serum pada perlakuan

Olive oil …………………………...................................... 78

Lampiran 12. Analisis statistik aktivitas ALTserum pada kelompok

perlakuan……………………......................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xviii

Lampiran 13. Analisis statistik aktivitas AST serum pada kelompok

perlakuan……………………......................................... 86

Lampiran 14. Perhitungan penetapan peringkat dosis ekstrak etanol

daunS. mahagonipada kelompok perlakuan................. 89

Lampiran 15. Perhitungan konversi dosis rendah untuk manusia

eksrak etanol daun S. mahagoni...................................... 89

Lampiran 16. Hasil bobot pengeringan esktrak etanol daun S.

mahagoni......................................................................... 90

Lampiran 17. Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni……… 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xix

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek hepatoprotektif ekstrak

etanol daun Swietenia mahagoni(L.)Jacq.terhadap penurunan aktivitas ALT dan AST

serum pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida dan mengetahui dosis optimum

ekstrak etanol daunSwietenia mahagoni(L.) Jacq.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini dilakukan dengan membagi acak

35 ekor tikus ke dalam 7 kelompok sama banyak. Kelompok I (kontrol CCl4)

diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil (1:1) dosis 2mL/kgBB secara

intraperitonial. Kelompok II (kontrol Olive oil) diberi olive oil dosis 2mL/kgBB

secara intraperitonial, Kelompok III (kontrol CMC-NA) CMC-Na dosis 18 mL/kgBB

6 hari berturut turut secara peroral Kelompok IV (kontrol ekstrak)diberikan esktrak

daun S. mahagoni dosis 180 mg/kgBB 6 hari berturut-turut secara per oral..

Kelompok V, VI, dan VII diberikan esktrak daun S. mahagoni dosis beruturut-turut

101.25; 135; dan 180 mg/kgBB selama 6 hari berturut-turut secara peroral, hari ke 7

kelompok III, V, VI dan VII diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil (1:1)

dosis 2 mL/kg BB secara intraperitonial. 24 jam kemudian seluruh kelompok diambil

darahnya pada daerah sinus orbitalis mata untuk dilakukan penetapan aktivitas ALT

dan AST serum, dihitung menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan

95%. Ekstrak etanol yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan metode

maserasi.

Hasil penelitan menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni

memiliki efek hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas ALT dan AST serum

pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB, dan

didapatkan dosis optimum 180 mg/kgBB.

Kata kunci: Efek hepatoprotektif, Swietenia mahagoni(L.) Jacq., ALT, AST,

karbon tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

xx

ABSTRACT

The aims this study research are to the hepatoprotective effect of ethanol

extracts leaf Swietenia mahagoni(L.) Jacq .to decreased the activity of serum ALT

and AST in rats induced carbon tetrachloride , and determined the optimum dose.

This research is purely experimental research with completely randomized

direct sampling design. A total 35 male Wistar rats were randomly split into 7 groups

as much . Group I ( control hepatotoxins ) was administered solution of carbon

tetrachloride: olive oil ( 1:1 ) at dose 2mL/kgBW in intraperitonial. Group II (

hepatotoxins solvent control ) was given olive oil dose 2mL/kgBW in intraperitonial,

Group III (control CMC-Na ) was given CMC - Na a dose of 18 mL kgBB

consecutive 6 days orally. Group IV ( control ekstracta ) was administered ethanol

extracts leaf of S. mahagoni dose 180 mg/kgBW consecutive 6 days orally. Group V,

VI, and VII are given ethanol extracts leaf of S. mahagoni at dose 101.25 ; 135 ; and

180 mg/kgBB for consecutive 6 days orally , day 7 group IV, V, VI, and VII were

given a solution of carbon tetrachloride : olive oil ( 1:1 ) dose of 2 mL/kgBW in

intraperitonial. 24 hours later the entire group have blood drawn through the eyes

orbital sinusfor measuring of serum AST and ALT activities , calculated using one-

way ANOVA with 95% confidence level. Ethanol extracts leaf of S. mahagoni in this

study were prepared by maceration method.

Bassed of the result, the ethanol extract of leaves of S. mahagoni has a

hepatoprotective effect by decreasing the activity of serum ALT and AST in male rats

Wistar induced carbon tetrachloride at dose 2 mL/kgBW , optimum dose was 180

mg/kgBW .

Keywords: hepatoprotective effect, Swietenia mahagoni Jacq., ALT, AST,

carbon tetrachloride

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Salah satu organ yang juga merupakan kelenjar terbesar yang ada di dalam

tubuh adalah organ hati.Organ hati mampu memproduksi empedu dan juga

mengeluarkan hasil produksi dari makanan yang sudah dicerna oleh tubuh. Namun

organ hati juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai organ yang dapat melakukan

metabolisme (Wibowo dan Paryana, 2009). Sel hati dapat mengalami berbagai

kerusakan yang sifatnya reversibel atau ireversibel. Berbagai penyakit hati seperti

hepatitis, kemudian sirosis dapat disebabkan oleh banyak hal seperti virus, obat

obatan dan alkohol (Ganong dan McPhee, 2011).

Menurut WHO kanker liver menyebabkan 47.000 kematian per tahun di UK,

pengkonsumsian alkohol yang berlebihan, virus hepatitis B dan C, dan kelainan

metabolisme merupakan penyebab dari terjadinya kanker liver. Sebanyak 0,5 - 0,7%

mengalami hepatitis B, 0,13-3,26% mengalam hepatis C, dan 2 - 44% mengalami

perlemakan hati yang tidak disebabkan oleh alkohol (NAFLD) dari seluruh populasi

di Eropa (Blachier, Leleu, Peck-Radosavljevic, Valla, Roudot-Thoraval, 2013)

Prevalensi perlemakan hati paling tinggi diantara penyakit-penyakit tak

menular lainnya seperti diabetes, hipertensi, batu empedu, kelainan jantung dan lain

lain, penyakit perlemakan hati ini bersifat asimptomatik yaitu timbulnya penyakit ini

tidak disadari oleh penderita karena sulitnya mengenali tanda dan gejala yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

2

ditimbulkan dari penyakit ini. Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit

perlemakan hati ini adalah sirosis dan kegagalan fungsi liver (Machmud, 2000).

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman yang

memiliki khasiat obat dalam salah satu cara menanganani masalah kesehatan,

pengetahuan yang dimiliki mengenai tanaman berkhasiat obat berdasarkan

pengalaman empiris dan keterampilan yang dimiliki scara turun temurun yang telah

diwarsiakan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Penggunaan obat tradisional

secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat obatan konvensional yang

digunakan saat ini, hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping

yang relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan obat obatan modern saat ini

(Oktora, 2006).

Salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai tanaman obat adalah

Swietenia mahagoni, tanaman ini banyak digunakan di India dan beberapa Negara di

Afrika. Swietenia mahagoni yang di kenal dengan nama pohon mahoni di Indonesia

ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit seperi malaria, diabetes dan diare,

selain itu juga digunakan sebagai antipiretik (Naveen, Rupini, Ahmed, Urooj, 2014).

Swietenia mahagoni merupakan salah satu tanaman yang besar, biasa tumbuh di

daerah tropis seperti India, Malaysia dan termasuk Indonesia.Tanaman ini

menunjukkan adanya aktifitas penghambatan pembekuan darah, dan aktivitas anti

HIV.Sementara itu pada bijinya menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat (Hajra,

Metha, Pandey, 2011).Swietenia mahagoni memiliki kandungan seperti alkaloid,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

3

terpenoid, antraquinon,saponin, flavonoid, (Bhurat, Bavaskar, Agrawal, Bagad,

2011).

Tanaman Swietenia mahagoni yang paling banyak dimanfaatkan dalam

pengobataan adalah bagian kulit batang dan buahnya sedangkan eksplorasi pada daun

masih sangat minim, sehingga dalam penelitian ini bagian yang digunakan adalah

bagian daun dikarenakan masih jarang untuk dieksplorasi kegunaannya dalam bidang

kesehatan.

Salah satu senyawa model hepatotoksin yang dapat digunakan untuk

menyebabkan kerusakan hati seperti nekrosis dan steatosis adalah karbon tetraklorida

(CCl4).CCl4 dapat menghasilkan senyawa yang bersifat radikal bebas yang dapat

tersimpan dalam jaringan lemak di tubuh, dan hati.Sitokrom P-450 dapat mengubah

CCl4 menjadi radikal tikrolometil peroksi (CCl3O2) yang dapat menyebabkan

oksidasi asam lemak dan dapat menyebabkan perelmakan hati hingga dapat

menyebabkan nekrosis (Geregus, 2008).

Salah satu komponen yang dihasilkan oleh tanaman yang memiliki aktivitas

perlindungan hati adalah flavonoids.Flavonoids yang diisolasi dari dari Laggera alata

dapat melindungi hati dari kerusakan yang ditimbulkan karbon tetraklorida.

Flavonoid dengan konsentrasi 1 – 100 µg/mL dapat meningkatkan kelangsungan

hidup dari sel hepatosit dan menghambat pelepasan ALT dan AST dari sel hepatosit

yang disebabkan oleh CCl4 (Kumar,dan Pandey, 2013).

Flavonoid yang terkandung dalam daun Swietenia mahagoni merupakan

golongan fenolik, di mana golongan fenolik memiliki sifat yang semi polar maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

4

flavonoid yang terdapat dalam daun tersebut akan mudah tersari oleh pelarut yang

bersifat semi polar. Salah satu pelarut yang dapat digunakan dalam pembuatan

ekstrak yang lebih spesifik untuk menyari flavonoid adalah etanol.Sehingga dalam

penelitian ini digunakan etanol sebagai pelarut dalam pembuatan ekstrak.

Kelainan pada dihati dapat dideteksi dari terjadinya peningkatan aktivitas

Alanin Aminotransferase (ALT/SGPT) dan Aspartate Aminotransferase

(AST/SGOT) serum. Selain itu juga dapat didetekesi melalui peningkatan bilirubin,

GGT (γ – Glutamyl transpeptidase) dan AP (Alkalin Phospatase serum). (Ganong dan

McPhee, 2011).

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk melihat kemampuan

sebagai hepatoprotektor dari daun S. mahagoni pada tikus yang diinduksi karbon

tetraklorida ditinjau dari aktivitas ALT dan AST serum, dan untuk mengetahui dosis

optimum pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni dalam memberikan efek

hepatoprotektif yang optimum pula.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

a. Apakah pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki pengaruh

hepatoprotektif terhadap penurunan aktivitas ALT dan AST serum tikus yang

diinduksi karbon tetraklorida?

b. Berapa besar dosis optimum ekstrak etanol daun S. mahagoni dalam

menimbulkan efek hepatoprotektif?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

5

2. Keaslian penelitian

Penelitian menggunakan daun S. mahagoni pernah dilakukan oleh Udem,

Nwaogu, Onyejekwe (2010) melaporkan bahwa esktrak air dari daun S.mahagoni

memberikan efek hepatoprotektif pada tikus yang diinduksi dengan alkohol secara

kronik, kemudian Al-Radahe, et al., (2011) melaporkan ekstrak etanol daun S.

mahagoni memberikan efek anti-ulcer pada tikus dengan kerusakan mukosa lambung

akibat diinduksi dengan etanol, selain itu penelitian yang dilakukan oleh Matin,

Haque, Ahmed dan Hossain (2013) melaporkan bahwa ekstrak etanol dari

S.mahagoni melaporkan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki kandungan

tanin,flavonoid, saponin dan terpenoid selain itu pada pengujian toksisitas akut pada

dosis 1500,3000 dan 6000 mg/kg BB secara per oral tidak mengakibatkan kematian

ataupun reaksi toksik pada hewan uji.

Sejauh studi pustaka yang sduah dilakukan oleh peneliti, penelitian terkait

dengan efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun Swietenia

mahagoni(L.)Jacq.terhadap penurunan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus

jantan galur Wistar yang diinduksi karbon tetraklorida belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis.Mampu memberikan sumbangan dan tambahan terhadap ilmu

pengetahuan di bidang farmasi ataupun di bidang sediaan dengan bahan

herbal berupa ekstrak etanol daun S. mahagoni yang memiliki efek

hepatoprotektif selama enam hari penggunaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

6

b. Manfaat praktis.Mampu mendapatkan informasi mengenai efek

hepatoprotektif dan dosis optimum ekstrak etanol daun S. mahagoni.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberiann ekstrak etanol daun

Swietenia mahagoni(L.)Jacq.memiliki efek hepatoprotektif.

2. Tujuan khusus

a. Penelitian ini untuk mengetahui efek hepatoprotektif pemberian ekstrak etanol

daun S. mahagoni pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

b. Penelitian ini untuk mengetahui dosis optimum ekstrak etanol daun S.

mahagoni dengan pemberian selama enam hari pada tikus yang terinduksi

karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hati

1. Anatomi dan fisiologi hati

Organ hati merupakan salah satu kelenjar di dalam tubuh, di mana hati

merupakan kelenjar terbesar dan terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen

sebelah kanan dan berada di bawah diafragma.Organ hati ini dilindungi oleh tulang

rusuk. (Pearce, 2009)

Hati yang terlindungi oleh tulang rusuk mengakibatkan hati tidak dapat diraba

dalam keadaan sehat atau normal. Hati menerima darah terokisegenasi dari arteri

hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akannutrient, yaitu vena porta

hepatica, sehingga hati mempunyai dua jenis peredaran darah, yaitu :

a. Arteri hepatika, merupakan pembuluh darah yang peredaran darahnya keluar

dari aorta dan memberi 80% darah ke hati, dimana darah ini memiliki

kejenuhan oksigen 95-100% .

b. Vena porta, yang terbentuk dari linealis dan vena mesentrika superior yang

menghantarkan 20% darahnya ke hati, dengan kejenuhan 70% sebab beberapa

oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Darah vena porta ini membawa zat

makanan yang telah diabsorpsi mukosa usus halus (Setiadi, 2007).

Hati terbagi menjadi dua belahan utama, kanan dan kiri. Pada permukaan atas

berbentuk cembung dan berada di bawah diafragma, pada permukaan bawah tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

8

rata dan terdapat lekukan, fisura transverses. Pada permukaan hati dilintasi berbagai

pembuluh darah yang masuk-keluar hati.Dan setiap belahan atau lobus terdiri dari

lobulus dengan berbentuk polyhedral dan terdiri atas sel hati yang berbentuk kubus

dengan cabang – cabang pembuluh darah diikat bersama oleh jaringan hati. (Pearce,

2009)

Sel hati adalah sel yang polyhedral dan berinti.Protoplasma sel berisi

sejumlah besar enzim. Massa sel ini membentuk lobus hepatika yang berbentuk

heksagonal kasar, dimana heksagonal heksagonal terpisah antara yang satu dengan

yang lain oleh jaringan ikat yang memuat cabang cabang pembuluh darah yang

menjelajahi hati (Setiadi, 2007).

2. Fungsi hati

Fungsi hati,yaitu :

a. Sekresi

Hati memproduksi empedu yang dibentuk dalam sistem retikulo endotelium

yang kemudian dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorbs

lemak. Selain itu hati menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa

menjadi glikogen (Setiadi, 2007).

b. Metabolisme

Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatik gula darah.Hati

mampu menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali

menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.Selain itu hati mampu mengurai protein dari

sel sel tubuh dan sel darah merah yang rusak dan kemudian hasil penguraian protein

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

9

menghasilkan urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.Hati juga mampu

mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein (Setiadi, 2007).

c. Penyimpanan

Hati mampu menyimpan glikogen, lemak, vitamin – vitamin dan zat besi.Zat

besi disimpan dalam bentuk protein yang mengandung zat besi dan dapat dilepaskan

bila zat besi diperlukan atau disebut dengan feritin (Setiadi, 2007).

d. Detoksifikasi

Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin atau obat dan

melakukan fagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam darah.Hati

juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam bentuk empedu

dan urin (Setiadi, 2007).

e. Membentuk dan menghancurkan sel – sel darah merah

Pada fetus yang belum memiliki sumsum tulang belakang melakukan

pembentukan sel darah merah masih menggunakan organ hati, saat setelah berumur

enam bulan kemudian proses pembentukan sel darah merah diambil alih olrh sumsum

tulang belakang. Hati dapat melakukan penghancuraan sel darah merah dikarenakan

hati memiliki sel fagositik dan melakukan penghancuran sel sel darah yang berumur

hamper 120 hari. (Setiadi, 2007).

B. Kerusakan Hati

Macam-macam jenis kerusakan hati yang dapat terjadi sebagai akibat dari

efek toksik yang dihasilkan oleh suatu ssenyawa toksin, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

10

1. Perlemakan hati (Steatosis)

Perlemakan hati atau yang disebut dengan steatosis merujuk pada akumulasi

lemak yang tidak normal pada hepatosit dengan penurunan kadar lipid plasma dan

lipoprotein. (Hodgson, 2004). Perlemakan hati atau steatosis kandungan lemaknya

biasanya terjadi peningkatan trigliserida di hati sebesar <5% dari berat normal liver

manusia. Penyebab umum dari terjadinya perlemakan hati adalah resistensi insulin

yang disebabkan oleh obesitas.Selain itu, paparan akut hepatotoksin seperti karbon

tetraklorida (Jaeschke, 2008).

Perlemakan hati sering memiliki potenis untuk menyebabkan kerusakan hati

berupa kematian sel hati (nekrosis) hingga menyebabkan sirosis.Steatosis yang

diinduksi oleh hepatoktoksin bersifat reversibel dan tidak menyebabkan kematian

pada sel sel hepatosit (Gergus, 2008).

2. Nekrosis

Nekrosis merupakan proses degeneratif yang memperanatarai kematian sel,

nekrosis biasanya merupakan kerusakan akut dari sel sel hepatosit, dan kerusakannya

berupa daerah daerah saja atau hanya beberapa hepatosist yang mengalami kerusakan.

Di daerah terjadinya nekrosis terjadi peningkatan eosinofil di sitoplasma dan juga

peningkatan neutrofil di dareah terjadinya kerusakan sel hepatosit tersebut (Hodgson,

2004). Pada peradangan yang parah nekrosis hepatosit dapat mengenai eluruh lobulus

atau sebagaian besar hati dan berujung pada kegagalan organ hati adatu organ hati

dalam menjalankan fungsinya (Kumar, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

11

3. Apoptosis

Apoptosis merupakan kematian sel yang terprogram oleh sel tersebut.

Meskipun apoptosis merupakan proses fisiologis normal dari sel, akan tetapi

apoptosis juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor eksogen, seperti bahan kimia

xenobiotik, stres okisdatrif, anoxia dan akibat radiasi. Apoptosis dapat dibedakan

dengan nekrosis dilihat dari morfologinya yang dapat dilihat menggunakan

mikroskop.Toksikan dapat menginduksi apaoptosis dan nekrosis secara bersamaan

atau berurutan.(Hodgson, 2004).

4. Kolestiasis

Kolestasis merupakan penekanan atau penghentian aliran empedu yang

disebabkan oleh faktor dalam atau pun luar organ hati. Peradangan atau penyumbatan

pada saluran empedu mengakibatkan akumulasi retensi garam empedu, akumulasi

bilirubin, dan peristiwa yang mengarah jaundice (Hodgson, 2004). Kolestiasis

ditandai dengan peningkatan asam empedu dalam plasma, khususnya garam empedu

dalam aliran darah dan mengakibatkan tingginya kadar bilirubin (Kumar, 2010)

tingginya bilirubin didalam aliran darah dapat terakumulasi pada mata dan jaringan

perifer seperti kulit yang mengakibatkan mata dan kulit berubah menjadi kuning atau

yang disebut dengan penyakit kuning (Gergus, 2008).

5. Sirosis

Kerusakan hati jenis sirosis merupakan bentuk kerusakan hati yang

diakibatkan hepatotoksisitas yang ditandai dengan adanya kolagen di seluruh hati

yang mengakibatkan terbentuknya jaringan parut. Dalam banyak kasus, hal ini terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

12

karena adanya paparan senyawa kimia secara kronis yang mengakibatkan terjadinya

akumulasi di matriks ekstra seluler yang menghambat aliran darah, metabolisme

normal organ hati, dan proses detoksifikasi (Hodgson, 2004).

6. Hepatitis

Hepatisis merupakan sebuah inflamasi atau peradangan pada hati, dimana

angka kejadian dari jenis penyakit ini sangat rendah (Hodgson, 2004).Hepatitis

dibedakan menjadi hepatitis akut dan hepatitis kronik. Hepatitis akut adalah suatu

peradangan yang mengakibatkan terjadinya kematian sel hati melalui proses nekrosis

atau apoptosis. Hepatitis akut paling sering disebabkan oleh infeksi virus yaitu virus

Hepatitis A, B, C, D, dan E, selain itu juga akibat dari pemejanan obat seperti

isoniazid atau pemejanan toksin seperti etanol. Hepatitis akut akan mereda dalam

waktu 3 sampai 6 bulan. Jika lebih dari enam bulan maka terjadi hepatitis kronis.

Hepatitis kronis adalah penyakit yang ditrandai dengan kombinasi nekrosis dan

peradangan sel hati dengan keparahan yang bervariasi dan kerusakannya berlangusng

selama lebih dari 6 bulan, hepatitis kronis dapat disebabkan oleh infeksi virus, obat,

toksin, faktor genetik dan kelaianan metabolik. (Dipiro, 2008)

C. Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase

Pendekatan pada pasien yang mengalami kelainan liver adalah dengan melihat

gejala dan tanda yang terjadi. Selain itu, dapat pula dengan tes laboratorium yang

meliputi pengukuran Alkalin phospatase (AP), bilirubin, aspartat transaminase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

13

(AST), alanin transaminase (ALT), γ-glutamyl transpeptidase (GGT) dan juga

dengan tambahan penanda albumin dan protrombin (Dipiro,2008)

Enzim ALT (alanin aminotransferase) dan enzim AST (aspartat

aminotransferase) dalam serum sering digunakan dalam uji fungsi hati dimana kedua

enzim dalam keadaan normal terletak di dalam hepatosit.Maka jika kedua enzim

tersebut ditemukan di dalam serum, hal ini mengindikasikan adanya kerusakan hati

beserta fungsinya (Ganong dan McPhee 2011). Kadar aminotransferase dalam

keadaan yang tinggi menunjukkan adanya infeksi virus, ischemic, atau keracunan

pada organ hati (Dipiro, 2008).

ALT merupakan enzim yang konsentrasi terbesarnya terdapat pada organ hati

yang merupakan petunjuk spesifik adanya kerusakan hati seperti nekrosis organ hati,

dibandingkan dengan enzim AST yang terdapat pada hampir semua jaringan di dalam

tubuh seperti organ hati, dan otot rangka (Zimmerman, 1999).

D. Karbon Tetraklorida

Gambar 1. Struktur karbon tetraklorida

(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat da Makanan, 1995)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

14

Gambar 1 merupakan struktur dari karbon tetraklorida yang tersusun atas satu

atom karbon dan empat atom klorin. Karbon tetraklorida merupakan salah satu cairan

jernih yang mudah menguap, tidak berwarna, dan memiliki bau khas. Memiliki BM

153,82 dan sangat sukar larut dalam air (Ditjen POM, 1995). Karbon tetraklorida

digunakan dalam dry cleaning bahkan digunakan sebaga anastesti, namun

karbontetraklorida secara umum bersifat hepatotoksik, sifatnya yang sangat mudah

larut lemak memudahkan karbon tetraklorida untuk terdistribus ke seluruh tubuh.

Pemejanan senyawa ini pada dosis rendah dapat mengakibatkan perlemakan dan

nekrosis pada organ hati, sedangkan pemejanan kronik dapat mengakibatkan sirosis,

tumor liver dan juga kersusakan ginjal. (Timbrell, 2009).

Gambar 2. Mekanisme biotransformasi dan oksidasi karbon tetraklorida

(Timbrell, 2009)

Gambar 2 merupakan mekanisme dari karbon tetraklorida sebagai

hepatotoksin, mekanismenya diawali dengan karbon tetraklorida (CCl4) mengalami

metabolisme dari sitokrom 450 (CYP2E1) dimana CYP 450 paling banyak terdaapt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

15

di hati menjadi radikal triklormetil (CCl3•) kemudian radikal triklorometil dapat

berikatan dengan protein ataupun lipid pada membrane sel melalui ikatan kovalen,

akibat adanya ikatan tersebut mengakibatkan toksisitas pada hati. Jika dalam keadaan

oksigen berlebih menjadi radikal triklormetil (CCl3•) akan membentuk radikal

trikorometilperoksi (CCl3O2•) yang bersifat lebih reaktif (Timbrell, 2009). Nekrosis

yang terjadi karena CCl4 paling parah terjadi pada centrilobular sel hati yang banyak

mengandung isozim CYP dalam konsentrasi tinggi yang bertanggung jawab

mengaktifkan CCl4 (Hodgson, 2004).

E. Swietenia mahagoni (L.)Jacq.

1. Klasifikasi tanaman :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Rosidae

Ordo : Sapindales

Family : Meliaceae

Genus : Swietenia Jacq.

Spesies : Swietenia mahagoni (L.) Jacq.

(United States Departemen of Agriculture, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

16

Tanaman ini berasal dari amerika tropis, tepatnya hindia barat, Bahamas, dan florida

(Yuzzami, Witono, dan Hidayat 2010).

2. Morfologi

Tanaman ini memiliki batang yang tingginya 10-30 m dan berwarna abu – abu

kehitaman.Daun majemuk dengan panjang 20-26 cm dan letak setiap anak daunnya

berhadapan.Satu tangkai daun majemuknya terdiri atas 12-14 lembar anak daun. Tiap

anak daun yang kecil berukuran 1,5cm x 3 cm dan yang besar 5-12 cm, berbentuk

lonjong atau lanset dengan ujung daun yang lancip. Anak daun berwarna hijau tua

dengan permukaan bawah berwarna hijau kusam atau kekuningan. Bunga mahoni

berukuran kecil, yaitu 3-4 mm, dan memiliki tabung yang berukuran 2-3mm.

mahkota bunga berwarna hijau kekuningan buah berwarna hijau kecoklatan dengan

ukuran 7-10 cm, jika masak akan berwarna coklat tua dan berkayu dengan bentuk

yang lonjong. Biji berbilah dan bersayap, fertile, dan dapat ditanam menjadi individu

baru.Pertumbuhan jenis ini tergolong cukup cepat bila di tanam di tempat yang sesuai

(Yuzammi,et al 2010).

Berdasarkan penelitian Bhurat, Bavaskar, Agrawal, dan Bagad (2011),

tanaman S. mahagoni mengandung alkaloid, terpenoids, antraquinones, glikosida

jantung, saponin, fenol, flavonoid, sedangkan pada daun lebih spesifik pada

flavonoid, saponin, tanin dan terpenoids menurut Matin, Haque, Hossain (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

17

F. Ekstrak

Ekstrak meruapakan sediaan kental yang diperoleh dengan melakukan

ekstraksi senyawa aktif yang terkadnugn dalam simplisisia nabati atau simplisia

hewani menggunakan suatu pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut diuapakan

dan massa yang tersisa diperlalkukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah

ditetapkan (Ditjen POM, 1995). Ekstrak kental merupakan ekstrak berbentuk kental

yang diperoleh dari proses penguapan sebagian penyari hingga memenuhi persyaratan

yang ditetapkan (Ditjen POM, 2013).

Terdapat beberapa metode dalam melakukan ekstraksi yaitu maserasi,

infundasi, dekoksi, digesti, perklorasi, soxheltasi, Fermentasi,Counter-Current

Extraction(CCE), Sonikasi,Supercritical Fluid Extraction(SFE) dan Phyotnics

process. Metode metode ekstraksi yang disebut kan tersebut memiliki keuntungan

dan kerugiannya masing masing (Handa, 2008) Untuk dapat memilih metode

ekstraksi yang tepat perlu melihat beberapa faktor seperi karakteristik simplisia,

stabilitas dari zat aktif, harga dari simplisia, pelarut, dan konsentrasi zat aktif yang

terkadnung dalam simplisia. Metode maserasi secara umum adalah dengan

menempatkan bahan tanaman atau simplisia dalam wadah tertutup dan menambahkan

pelarut kemudian didiamkan selama tujuh hari dengan pengadukan sesekali,

kemudian cairan disaring dan dipisahkan dari residu padatnya. Lamanya proses

ekstraksi bergantung dari kemampuan difusi pelarut kedalam sel yang sangat lambat,

jika sudah terjadi kesetimbangan maka proses maserasi dapat dihentikan (Singh,

2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

18

Etanol merupakan cairan mudah menguap walaupun pada suhu rendah, jernih,

tidak berwarna, memiliki bau khas, dapat menyebabkan rasa terbakar pada lidah,

mendidih pada suhu 78°C, mudah bercampur dengan air, dan praktis bercampur

dengan semua pelarut organik (Ditjen POM, 1995).

G. Landasan Teori

Hati merupakan salah satu organ yang penting bagi tubuh. Organ hati yang

dilalui oleh vena porta mengakibatkan seluruh senyawa yang berada di pembuluh

darah melalui organ hati dan organ hati melakukan metabolisme senyawa senyawa

yang berada dalam pembuluh darah tersebut, senyawa yang bersifat toksik berada

dalam pembuluh darah dapat memungkinkan terjadinya kerusakan organ hati yang

mengakibatkan terdapatnya enzim ALT dan AST pada serum, sehingga keberadaan

enzim ALT dan AST pada serum digunakan sebagai uji fungsi hati untuk melihat

adanya kerusakan organ hati.

Senyawa model yang dapat memicu kerusakan organ hati secara ekstensif

adalah karbon tetraklorida yang mulanya akan mengakibatkan perlemakan hati yang

lama kelamaan akan memicu terjadinya nekrosis hati dan berujung pada terjadinya

sirosis.Karbon tetraklorida dapat merusak organ hati melalui mekanisme

pembentukan radikal bebas.

Kandungan antioksidan seperi flavonoid dariS. mahagonimampu menangkap

radikal bebas.Hal ini dapat memungkinkan daun S. mahagoni dapat digunakan

seabagai hepatoprotektor dengan menangkap radikal bebas dari karbon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

19

tetraklorida.Senyawa senyawa antioksidan seperti flavonoid dari S.

mahagoniumumnya bersifat semi polar yang mengakibatkan mudah tersari oleh

pelarut yang memiliki sifat yang sama yaitu etanol, sehingga dari penelitian ini akan

diketahui apakah dengan pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki efek

hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus yang

diinduksi karbon tetraklorida dan untuk mendapatkan efek yang optimum maka perlu

diketahui dosis optimum dari ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni Jacq.

H. Hipotesis

Pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki efek hepatoprotektif

pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida memiliki dosis optimum yang

menurunkan aktivitas ALT dan AST serum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Variabel bebas yaitu dosis pemberian ekstrak etanol daun S.

mahagoni selama 6 hari.

b. Variabel tergantung.Variabel tergantung yaitu penurunan aktivitas ALT dan

AST akibat pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni selama enam hari

pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali yaitu kondisi

hewan uji, yaitu tikus jantan galur Wistar, berat badan 150 – 200 g, berumur

2-3 bulan; cara pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni secara per oral

dengan frekuensi satu kali sehari selama enam hari dengan jam pemberian

yang sama; cara pemberian hepatotoksin secara intra peritonial

b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali yaitu

kondisi patologis dan fisiologis dari hewan uji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

21

3. Definis operasional

a. Ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni. Didefinisikan sebagai ekstrak kental

dari serbuk kering daun S. mahagoni yang dilarutkan dalam pelarut etanol

70% dan dimaserasi selama 24 jam dengan shaker berkecepatan 140 rpm.

Kemudian disaring, dievaporasi dan diuapkan diatas waterbath pada suhu

70°C hingga bobot tetap dengan susut pengeringan kurang dari 0.05%.

b. Efek hepatoprotektif. Didefinisikan sebagai kemampuan ekstrak etanol daun

S. mahagoni dengan dosis tertentu dapat melindungi hati dari hepatotoksin

dengan cara menurunkan aktivitas ALT dan AST pada tikus yang diinduksi

karbon tetraklorida.

c. Dosis optimum. Didefinisikan sebagai sejumlah miligram (mg) per kilogram

berat badan (kg) EESM (ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni) yang

memiliki %hepatoprotektif dari aktivitas ALT yang mendekati 100% proteksi

hati.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji penelitian yaitu tikus jantan galur Wistar dengan umur 2-3 bulan

dan dengan berat badan 150-200 g yang diperoleh dari Laboratorium Imono

Fakultas Farmasi Univeristas Santa Dharma Yogyakarta

b. Bahan uji yang digunakan adalah daun Swietenia mahagoni(L.) Jacq. yang

diperoleh dari lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

22

dipanen pada tanggal 11 Oktober 2013 kemudian di keringkan dan diserbuk

oleh Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu Universitas Gadjah

Mada (LPPT UGM).

2. Bahan kimia

a. Bahan hepatotoksin, yaitu karbon tetraklorida (CCl4) yang diperoleh dari

Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

b. CMC-Na (bahan pelarut ekstrak) yang diperoleh dari Laboratorium

Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

c. Etanol 70% (pelarut pembuatan ekstrak) diperoleh dari Toko Bahan Kimia

Brataco Yogyakarta.

d. Reagen ALT

Reagen serum yang digunakan adalah reagen ALT dyasis.Komposisi dan

konsentrasi dari reagen ALT adalah sebagai berikut.

Komposisi pH Konsentrasi

R1 : TRIS 7,15 140 mmol/L

L-Alanine 700 mmol/L

LDH (lactate

dehydrogenase) ≥ 2300 mmol/L

R2 : 2-oxaoglutarate 85 mmol/L

NADH 1 mmol/L

Pyridoxal-5phospatase

FS :

Good’s buffer

Pyridoxal-5phospate

9,6

100 mmol/L

13 mmol/ L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

23

e. Reagen AST

Reagen serum yang digunakan adalah reagen ALT dyasis.Komposis dan

konsentrasi dari reagen AST adalah sebagai berikut.

Komposisi pH Konsentrasi

R1 : TRIS 7,65 110 mmol/L

L-Aspartate 320 mmol/L

MDH (malate

dehydrogenase) ≥ 800 mmol/L

LDH (lactate

dehydrogenase) ≥ 1200 mmol/L

R2 : 2-oxaoglutarate 65 mmol/L

NADH 1 mmol/L

Pyridoxal-5phospatase

FS :

Good’s buffer

Pyridoxal-5phospate

9,6

100 mmol/L

13 mmol/ L

f. Olive oil (Filippo Berio®) diperoleh dari Superindo

g. Blanko pengujian ALT dan AST menggunakan Aqua bidestilata yang

diperoleh dari Laboratorium Kimia Instrumental Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

1. Alat ekstraksi

Alat gelas berupa Bekker glass, Erlenmeyer, gelas ukur, cawan porselen,

corong Buchner, batang pengaduk, sendok, orbital shaker Optima®, timbangan

analitik Mettler Toledo®, rotary vacuum evaporatorIKAVAC®, water bath, oven

Memmert®

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

24

2. Alat uji hepatoprotektif

Seperangkat alat gelas berupa Bekker Glass, tabung reaksi, sentrifuge

Centurion Scientific®, vortex Genie Wilten®, spuit injeksi per oral dan syringe 3 cc

Terumo®, spuit i.p. dan syringe 1 cc Terumo®, pipa kapiler, tabung Eppendorf,

Microlab 200 Merck®, stopwatch.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi daun S. mahagoni

Determinasi daun S. mahagoni dilakukan dengan mencocokan kesamaan ciri-

ciri daun S.mahagoni yang diperoleh dari lingkungan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dengan buku acuan.Determinasi dilakukan oleh Yohanes Dwiatmaka,

M.Si dosen Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Pengumpulan bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun S. mahagoni yang masih segar dan

tidak busuk dari lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tanggal 11

Oktober 2013

3. Pembuatan serbuk daun S. mahagoni

Bahan uji yang sudah dikumpulkan kemudian dicuci dengan air mengalir dan

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Selanjutnya, bahan uji yang sudah kering

di keringkan dan diserbuk oleh Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu

Universitas GaDjah Mada (LPPT UGM).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

25

4. Pembuatan ekstrak etanol daun S. mahagoni

Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi yaitu perendaman serbuk kering

daun S. mahagoni 20 g dalam 200 mL pelarrut etanol 70% dan dimaserasi selama 24

jam pada suhu kamar dengan alat shaker dengan kecepatan 140 rpm. Hasil maserasi

disaring dengan menggunakan corong Buchner yang dilapisi kertas saring.Hasil

penyaringan dievaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator.Hasil evaporasi

kemudian disaring menggunakan kertas saring. Hasil penyaringan kemudian

dimasukkan kedalam cawan porselen diuapkan hingga kental dengan water bath

bersuhu 70°C dan dimasukkan kedalam oven bersuhu 40°C hingga bobot penyusutan

kurang dari 0,05%

5. Penetapan kadar air serbuk daun S. mahagoni

Penetapan kadar air serbuk daun S. mahagonidilakukan oleh Laboratorium

dan Penelitan Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM) dengan metode

gravimetri.

6. Penetapan kadar air dan flavonoid ekstrak etanol daun S. mahagoni

Penetapan kadar air dan flavonoid ekstrak etanol daun S. mahagonidilakukan

oleh Laboratorium dan Penelitan Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM)

dengan metode susut kering untuk kadar air dan metode spektrofotometri untuk

penetapan kadar flavonoid. Cara kerja terlampir pada lampiran 7.

7. Pembuatan suspending agent CMC-Na 1%

Menimbang CMC-Na sebanyak 5g dan disebarkan diatas aquadest sebanyak

500 mL dan diamkan selama 24 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

26

8. Pembuatan suspensi ekstrak etanol daun S. mahagoni 1%

Menimbang ekstrak etanol kental daun S. mahagoni sebanyak 0,3 g dan

dilarutkan ke dalam 30 mL CMC-Na 1% dipanaskan pada suhu 40°C hingga benar-

benar homogen. Suspensi ekstrak etanol daun S. mahagoni dibuat setiap kali

pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni

9. Uji pendahuluan

a. Penetapan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida

Berdasarkan penelitian Janakat dan Al-Merie (2002), dosis karbon

tetraklorida yang digunakan untuk menginduksi kerusakan organ hati pada

tikus jantan galur Wistar adalah 2 ml/kg BB dengan melarutkan karbon

tetraklorida dalam olive oil dengan perbandingan (1:1).Dosis ini mampu

merusak sel-sel organ hati pada tikus jantan yang ditunjukkan melalui

peningkatan aktivitas ALT-AST tetapi tidak menimbulkan kematian pada

hewan uji.

b. Penetapan waktu pencuplikan darah

Penetapan waktu pencuplikan darah ditentukan melalui orientasi

dengan tiga kelompok perlakuan waktu, yaitu pada jam ke 0, 24, dan 48

setelah pemejanan karbon tetreklorida. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari

5 hewan uji yang pengambilan darahnya dilakukan melalui pembuluh sinus

orbitalis mata setelah pemejanan karbon tetraklorida dosis 2ml/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

27

10. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

a. Kelompok I (kontrol CCl4) diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil

(1:1) dengan dosis 2mL/kgBB secara i.p

b. Kelompok II (kontrol Olive oil) diberi olive oil dosis 2mL/kgBB secara i.p.

c. Kelompok IV (kontrol CMC-Na) diberikan CMC-Na dengan dosis 18

mL/kgBb selama 6 hari berturut turut secara per oral pada hari ke tujuh

diberikan larutan karbon tetraklorida : olive oil (1:1) dengan dosis 2 mL/kg

BB secara intraperitonial

d. Kelompok IV (kontrol ekstrak ) diberikan esktrak daun S. mahagoni dengan

dosis 180 mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per oral.

e. Kelompok V (dosis 101,25 mg/kgBB) diberikan esktrak daun S. mahagoni

dengan dosis 101,25 mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per

oral.

f. Kelompok VI (dosis 135 mg/kgBB) diberikan esktrak daun S. mahagoni

dengan dosis 135mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per oral.

g. Kelompok VII (dosis 180mg/kgBB) diberikan esktrak daun S. mahagoni

dengan dosis 180 mg/kgBB selama enam hari berturut turut secara per oral.

Pada kelompok V-VII diberikan larutan karbon tetraklorida :olive oil (1:1)

dengan dosis 2 mL/kg BB secara intraperitonial pada hari ke tujuh. Setelah 24

jam perlakuan hewan uji diambil darahnya melalui sinus orbitalis mata, dan

diukur aktivitas serum ALT dan AST.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

28

11. Pembuatan serum

Darah diambil melalui sinus orbitalis mata tikus dan ditampung dalam tabung

Eppendrof. Darah didiamkan selama ± 15 menit, kemudian disentrifugasi selama 15

menit dengan kecepatan 8.000 rpm dan bagian supernatannya diambil kemudian

supernatannya disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 8.000 rpm.

12. Pengukuran aktivitas ALT dan AST

Aktivitas serum ALT dan AST dianalisis menggunakan alat Mikrolab 200

Merck®.Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST dilakukan di Laboratorium

Biokimia Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

a. Pengukuran ALT dilakukan dengan mencampur 100 μl serum dengan 1000 μl

reagen I, kemudian divortex selama 30 detik, didiamkan selama 5 menit,

setelah itu dicampur dengan 250 μl reagen II, kemudian divortex selama 30

detik dan dibaca serapan setelah 1 menit.

b. Pengukuran aktivitas AST dilakukan dengan mencampur 100 μl serum

dengan 1000 μl reagen I, kemudian divortex selama 30 detik, didiamkan

selama 5 menit, setelah itu dicampur dengan 250 μl reagen II, kemudian

divortex selama 30 detik dan dibaca serapan setelah 1 menit.

c. Aktivitas ALT dan AST dinyatakan dalam U/L. Aktivitas enzim diukur pada

panjang gelombang 340 nm, suhu 37°C, dengan faktor koreksi -1745.

Pengukuran aktivitas ALT dan AST ini dilakukan di Laboratorium Biokimia

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

29

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data aktivitas ALT-AST diuji dengan Kolmogorov-Smirnov untuk

mengetahui distribusi data tiap kelompok hewan uji. Apabila didapat distribusi data

yang normal maka analisis dilanjutkan dengan analisis pola searah (One Way

ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan masing-

masing kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat perbedaan

masing-masing antar kelompok bermakna (signifikan) (p<0,05) atau tidak bermakna

(tidak signifikan) (p>0,05). Namun bila didapatkan distribusi tidak normal, maka

dilakukan analisis dengan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan aktivitas

ALT dan AST antar kelompok.Setelah itu dilanjutkkan dengan uji Mann Whitney

untuk mengetahui perbedaan tiap kelompok.

Perhitungan persen efek hepatoprotektif terhadap hepatotoksin karbon

tetraklorida diperoleh dengan rumus:

(purata ALT kontrol CCl4 − kontrol Olive oil) − (purata ALT perlakuan − kontrol Olive oil)

(purata ALT kontrol CCl4 − kontrol Olive oil)𝑋 100%

(Putri, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol

daun Swietenia mahagoni Jacq. pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi karbon

tetraklorida dengan melihat aktivitas ALT dan AST serum, pengaruh dosis terhadap

efek hepatoprotektif, dan besar dosis optimum dari esktrak etanol daun Swietenia

mahagoni (L.) Jacq.Pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa

pengujian.

A. Hasil Determinasi Tanaman

Tujuan dilakukannya determinasi tanaman ini adalaah untuk memastikan

apakah tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar benar Swietenia

mahagoni(L.)Jacq.Bagian tanaman yang digunakan untuk determinasi adalah daun

dan buah yang kemudian dicocokan dengan buku acuan. Dari proses determinasi

yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa tanaman yang digunakan memiliki

kesamaan ciri dengan buku acuan dan dinyatakan bahwa tanaman yang digunakan

adalah benar S. mahagoni. Hasil ini terlampir pada lampiran 3.

B. Hasil Penetapan Kadar Air Serbuk Daun S. mahagoni

Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk mengetahui kadar air yang

terdapat dalam serbuk daun S. mahagoni yang digunakan. Kadar air merupakan salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

31

satu parameter standarisasi serbuk simplisia. Penetapan kadar air dilakukan oleh

Laoratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu UGM dengan metode

Gravimetri. Hasil kadar air yang diperoleh adalah 6,68%, maka dapat dikatakan

simplisia memenuhi salah satu persyaratan serbuk simplisia yang baik yaitu kadar air

<10% (Ditjen POM, 1995)

C. Hasil Penimbangan Bobot Ekstrak Etanol Daun S. mahagoni

Pembuatan ekstrak etanol S. mahagoni menggunakan metode maserasi,

pemilihan metode maserasi ini karena dapat menyari zat aktif didalam simplisia

dengan mudah karena sifat zat aktifnya yang mudah terlarut dalam carian penyari

atau pelarut. Selain itu proses maserasi merupakan metode yang paling sederhana

dalam proses ekstraksi. Pelarut atau cairan penyari yang digunakan adalah etanol

70% dikarenakan senyawa hipotesis yang memiliki kemampuan sebagai

hepatoprotektor adalah flavonoid, dimana flavonoid merupaka senyawa golongan

fenolik yang dapat larut dalam pelarut yang bersifat polar. Ekstrak etanol daun S.

mahagoni mengandung flavonoid dan berbagai senyawa fenolik lainnya seperti

phyenyl propanoids, phenolic acids, tannins dan lain lain (Matin,et al., 2013)

Ekstrak yang diperoleh adalah berupa ekstrak kental yang kemudian dilihat

bobot tetap yang bertujuan untuk menghitung sisa zat dengan bobot tetap setelah

dilakukan pengeringan.Hasil rendemen yang diperoleh dari penelitian ini

menunjukkan sebanyak 400 g serbuk kering daun S. mahagoni menghasilkan 9 cawan

porselin ekstrak kental.Diperoleh rata-rata rendemen sebesar 6,225 g ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

32

kental.Pada pembuataan 400 g serbuk kering daun S. mahagoni menghasilkan 56,02

g ekstrak kental dengan rendemen sebesar 14 %.

D. Hasil Penetapan Kadar Air dan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol Daun

S. mahagoni

Tujuan dari dilakukan penetapan kadar air dan flavonoid dari ekstrak etanol

daun S. mahagoni adalah melakukan standarisasi ekstrak agar dapat memenuhi

persyaratan bahan obat yang baik. Penetapan kadar air dan flavonoid dilakukan oleh

LPPT UGM, metode yang digunakan dalam penetapan kandungan Flavonoid total

adalah spektrofotometri, sedangkan untuk kadar air dengan metode susut kering.

Hasil standariasi ekstrak diperoleh kadar flavonoid total adalah 0,43% dan kadar air

14,88%. Dilihat dari kadar air ekstrak kental masih masuk dalam range yang

ditetapkan, yaitu 5%-20% untuk ekstrak kental (Ditjen POM, 1995).

E. Hasil Uji Pendahuluan

1. Hasil penentuan dosis hepatotoksin

Pada penelitian ini senyawa hepatotoksin yang digunakan adalah karbon

tetraklorida.Tujuan dari penentuan dosis karbon tetraklorida adalah untuk mengetahui

pada dosis berapa karbon tetraklorida dapat menyebabkan kerusakan hati pada tikus

yang ditandai dengan peningkatan aktivitas ALT dan AST serum.Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Janakat dan Merie (2002) dosis yang digunakan pada

penelitian ini yaitu 2 mL/kgBB. Dengan penggunaan pada dosis ini sudah mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

33

menimbulkan efek hepatotoksik tanpa menyebabkan kematian pada tikus yang

terinduksi oleh karbon tetraklorida, pada penggunaan dosis rendah dari karbon

tetraklorida hanya menyebabkan kerusakan ringan berupa perlemakan hati (Timbrell,

2008)

2. Hasil penentuan waktu pencuplikan darah hewan uji

Penentuan waktu pencuplikan darah pada hewan uji ini bertujuan untuk

mengetahui titik maksimal dari hepatoksik yang ditimbulkan oleh karbon tetraklorida

dosis 2 mL/kgBB dimana ditandai dengan peningkatan aktivitas ALT dan AST

tertinggi pada waktu tertentu. Pencuplikan darah dilakukan melalui sinus orbitalis

mata pada waktu 0, 24, 48 dan 72 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2

mL/kgBB diberikan pada tikus jantan galur Wistar. Hasil uji yang berupa aktivitas

ALT setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB yang tersaji pada tabel I

dan gambar 3, sedangkan aktivitas AST tersaji pada tabel I dan gambar 4.

Tabel I. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus stelah induksi karbon

tetraklorida dengan dosis 2 mL.kgBB saat pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan 72

Waktu pencuplikan

ke-

Purata aktivitas

ALT ± SE (U/L)

Purata aktivitas

AST ± SE (U/L)

0 65 ± 6,5 94 ± 4,5

24 203 ± 5,8 493,4 ± 7,5

48 79 ± 4,3 194,2 ± 10,4

72 54 ± 2,1 103,8 ± 1,7

Keterangan : SE = Standard Eror

Aktivitas ALT serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji

Kolmogorov Smirnov, aktivitas ALT pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan

signifikansi (p>0,05), hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

34

aktivitas ALT serum yang telah diuji normalitas kemudian dilanjutkan dianalisis

dengan menggunakan analisis variansi satu arah (One Way Anova) menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0,208 (p>0,05) Hal ini menyatakan bahwa diantara ke empat

kelompok terdapat perbedaan data dan homogen . Kemudian dilanjutkan dengan

analisis menggunakan uji Scheffe untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antar

kelompok.Hasil analisis dari uji Scheffe tersaji pada tabel II dan tabel III.

Tabel II. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2

mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72

Waktu pencuplikan jam ke- 0 24 48 72

0 - B TB TB

24 B - B B

48 TB B - B

72 TB B B -

Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)

TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)

Gambar 3. Diagaram batang aktivitas ALT tikus setelah diinduksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB jam ke-0, 24, 48, dan 72

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

35

Gambar 4. Diagaram batang aktivitas AST tikus setelah diinduksi karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB jam ke-0, 24, 48, dan 72

Berdasarkan pada tabel I terlihat aktivitas ALT yang paling tinggi, yaitu pada

jam ke 24, yakni 203 ± 5,8 U/L. Aktivitas ALT pada jam ke 24 menunjukkan

peningkatan yang signifikan dan berbeda bermakna dibandingkan pada jam ke 0, 48

dan 72 (tabel II). Aktivitas ALT mengalami penurunan pada jam ke 48, yaitu 79 ± 4,3

yang berbeda tidak bermakna dengan aktivitas ALT pada jam ke 0 akan tetapi jika

dibandingkan dengan aktivitas ALT pada jam ke 72 memilki perbedaan bermakna,

hal ini dikarenakan aktivitas ALT serum pada jam ke 72, yaitu 54 ± 2,1 U/L di

bawah aktivitas ALT pada jam ke 0, yaitu 65 ± 6,5 U/L akan tetapi penurunan

aktivitas ALT pada jam ke 72 masih dalam batas normal ALT, yaitu 47,3 – 62.1 U/L.

Hal ini menunjukkan pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida terjadi

peningkatan aktivitas ALT, sedangkan pada jam ke 48 dan 72 aktivitas ALT sudah

kembali normal.

Aktivitas AST serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji Kolmogorov

Smirnov, aktivitas AST pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan signifikansi

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

36

(p>0,05) hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal. Hasil AST serum

yang telah duji normalitasnya kemudian dilanjutkan dianalisis dengan menggunakan

analisis variansi satu arah (One Way Anova) menunjukkan nilai signifikansi sebesar

0,038 (p<0,05) Hal ini menyatakan bahwa diantara ke empat kelompok tidak

terdapat perbedaan data dan atau data tidak homogen . Kemudian dilanjutkan dengan

analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui apakah ada perbedaan

dari masing masing kelompok, dari uji Kruskal-Wallis didapatkan signifikansi 0,001

(p<0,05) hal ini menunjukkan adanya perbedaan di masing masing kelompok.

Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.Hasil analisis dari uji Mann-

Whitney tersaji pada III.

Tabel III. Hasil uji Mann-Whitney aktivitas AST tikus terinduksi karbon tetraklorida

dosis 2 mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72

Waktu pencuplikan jam ke- 0 24 48 72

0 - B B TB

24 B - B B

48 B B - B

72 TB B B -

Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)

TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)

Berdasarkan pada tabel I terlihat aktivitas AST yang paling tinggi, yaitu pada

jam ke 24, yakni 493,4 ± 7,5U/L. Aktivitas AST pada jam ke 24 menunjukkan

peningkatan yang signifikan dan berbeda bermakna dibandingkan pada jam ke 0, 48

dan 72 (tabel III). Aktivitas AST mengalami penurunan pada jam ke 48, yaitu 194,2 ±

10,4. Akan tetapi pada tablel aktivitas AST pada jam ke 48 yang berbeda bermakna

dengan aktivitas AST pada jam ke 0 dan 72 (tabel III) hal ini dikarenakan aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

37

AST pada jam ke 48 sudah turun akan tetapi aktivitas AST yang sudah turun belm

mencapai keadaan seperti semula yaitu pada jam ke 0. Aktivitas AST pada jam ke 72

jika dibandingkan dengan aktivitas AST pada jam ke 0 memilki perbedaan tidak

bermakna, hal ini dikarenakan aktivitas ALT serum pada jam ke 72, yaitu 103,8 ±

1,7U/L sudah mendekati keadaan semula yaitu pada jam ke 0.

Hal ini menunjukkan pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida

terjadi peningkatan aktivitas AST, sedangkan pada jam ke 48 dan 72 aktivitas AST

sudah mengalami penurunan dan aktivitas AST kembali normal.

Berdasarkan hasil tersebut maka pada penelitian ini menggunakan waktu

pencuplikan darah pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2

mL/kgBB.

3. Penetapan lama pemejanan ekstrak etanol daun S. mahagoni

Berdasarkan penelitian efek hepatoprotektif yang dilakukan oleh Tiala dan

Rahmamurti (2013). Lama pemejanan ekstrak etanol daun Macaranga tanarius L.

menggunakan jangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini menggunakan jangka

panjang yaitu dengan pemejanan 6 hari dikarenakan penelitian ini menguji efek

hepatoprotektif yaitu kemampuan ekstrak etanol daun S. mahagoni mampu

melindungi organ hati dari kerusakan yang ditimbulkan oleh paparan senyawa

hepatotoksin maka diasumsikan penggunaan ekstrak etanol daun S. mahogani dengan

waktu yang paling lama karena fungsinya mencegah bukan mengobati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

38

4. Penetapan dosis eksrak etanol daun S. mahagoni

Penetapan dosis ekstrak daun S. mahagoni bertujuan untuk menentukan

peringkat dosis dari esktrak etanol daun S. mahagoni yang akan digunakan dalam

penelitian ini. Penentuan dosis ekstrak etanol daun S.mahagoni didasarkan pada

konversi dosis dari penggunaan di manusia yaitu tiga kapsul yang berisi 500 mg

ekstrak. Sehingga total penggunana di manusia sebesar 1500 mg / 70 kgBB yang di

konversi ke tikus menjadi dosis 135 mg/kgBB. Kemudian didapatkan dosis 180

mg/kgBB dengan mengkonversi dari dosis manusia dengan penggunnaan empat

kapsul dengan berat 500 mg ekstrak, sedangkan dosis 101,25 mg/kgBB didapatkan

dari membagi dosis 135 mg/kgBB dengan faktor kelipatan dosis 135 mg/kgBB ke

dosis 180 mg/kgBB

F. Hasil efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun S. mahagoni

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan efek hepatoprotektif

ekstrak etanol daun S. mahagoni pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi

karbon tetraklorida. Penelitian ini dilakukan dengan praperlakuan ekstrak etanol daun

S. mahagoni satu kali sehari selama enam hari berturut-turut secara per oral kemudian

diinduksi dengan karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB dan sebagai akibatnya adalah

terjadi penurunan aktivitas ALT dan AST serum. Data aktivitas ALT dan AST serum

seluruh kelompok diuji normalitasnya dengan uji Kogolmorov Semirnov didapatkan

hasil aktivitas ALT pada kelompok kontrol CCl4, kelompok kontrol Olive oil,

kelompok kontrol CMC-Na, kelompok kontrol ekstrak etanol Swietenia mahagoni,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

39

kelompok ekstrak dosis 101,25 mg/kgBB; kelompok ekstrak dosis 135 mg/kgBB;

dan kelompok ekstrak dosis 180 mg/kgBB menunjukkan signifikansi (p>0,05)

sedngakan untuk aktivitas AST pada jam kelompok kontrol CCl4, kelompok kontrol

Olive oil, kelompok kontrol CMC-Na, kelompok kontrol ekstrak etanl Swietenia

mahagoni, kelompok ekstrak dosis 101,25; kelompok ekstrak dosis 135; dan

kelompok ekstrak dosis 180 menunjukkan signifikansi (p>0,05) hal ini menunjukkan

bahwa data aktivitas ALT dan AST dapat diaktakan normal kemudian dilanjutkan

dianalisis menggunakan analisis variansi satu arah dan menunjukkan untuk aktivitas

ALT nilai signifikansi sebesar 0,214 (p>0,05) sedangkan aktivitas AST nilai

signifikansi sebesar 0,405 (p>0,05).

Tabel IV. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus seluruh kelompok perlakuan

Perlakuan

Purata

aktivitas

ALT ±

SE (U/L)

Purata

aktivitas

AST ± SE

(U/L)

%

Hepatoprotektif

ALT

Kontrol CCl4 203,8 ±

5,8 493,4 ±7,3 0%

Kontrol Olive oil 56 ± 1,7 107,4 ±

5,5 100%

Kontrol CMC-Na dosis

18 mL/kgBB + CCl4 202 ± 3,8 489 ± 6,0 -

Kontrol EESM dosis 180

mg/kgNN 62,4 ± 2,1 113 ± 3,4 -

EESM dosis 101,25

mg/kgBB + CCl4 149,4 ±2,2

353,2 ±

5,7 37,0

EESM dosis 135

mg/kgBB + CCl4

127,6 ±

3,9

310,2 ±

7,8 51,8

EESM dosis 180 mg

/kgBB + CCl4 97,2 ± 2,5

225,8 ±

3,0 72,5

Keterangan : EESM = Ekstrak Etanol Swietenia mahagoni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

40

Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas ALT dan AST antar kelompok

perlakuan terdapat perbedaan dan homogen.Selanjutnya, dilakukan uji Scheffe yang

bertujuan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok yang tersaji pada tabel V

untuk aktivitas ALT dan tabel VI untuk aktivitas AST.

Akttivitas ALT dan AST serum disajikan dalam bentuk purata ± SE tersaji

dan % hepatoprotektif pada tabel IV.

Gambar 5. Diagaram batang aktivitas ALT tikus seluruh kelompok perlakuan

Gambar 6. Diagaram batang aktivitas AST tikus seluruh kelompok perlakuan

U/L

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

41

Tabel V. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pada seluruh kelompok perlakuan

Perlakua

n

Kontrol

CCl4

Kontrol

Olive oil

Kontrol

CMC-Na

+ CCl4

Kontrol

EESM

EESM

dosis

101,25

mg/kg

BB +

CCl4

EESM

dosis

135

mg/kg

BB +

CCl4

EESM

dosis

180

mg/kg

BB +

CCl4

Kontrol

CCl4 - B TB B B B B

Kontrol

Olive oil B - B TB B B B

Kontrol

CMC-Na

+ CCl4

TB B - B B B B

Kontrol

EESM

dosis 180

mg/kgBB

B TB B - B B B

EESM

dosis

101,25

mg/kgBB

+ CCl4

B B B B - B B

EESM

dosis 135

mg/kgBB

+ CCl4

B B B B B - B

EESM

dosis 180

mg/kgBB

+ CCl4

B B B B B -

Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)

TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)

EESM = Ekstrak Etanol Swietenia mahagoni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

42

Tabel VI. Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pada seluruh kelompok perlakuan

Perlakua

n

Kontrol

CCl4

Kontrol

Olive oil

Kontrol

CMC-Na

+ CCl4

Kontrol

EESM

EESM

dosis

101,25

mg/kg

BB +

CCl4

EESM

dosis

135

mg/kg

BB +

CCl4

EESM

dosis

180

mg/kg

BB +

CCl4

Kontrol

CCl4 - B TB B B B B

Kontrol

Olive oil B - B TB B B B

Kontrol

CMC-Na

+ CCl4

TB B - B B B B

Kontrol

EESM

dosis 180

mg/kgBB

B TB B - B B B

EESM

dosis

101,25

mg/kgBB

+ CCl4

B B B B - B B

EESM

dosis 135

mg/kgBB

+ CCl4

B B B B B - B

EESM

dosis 180

mg/kgBB

+ CCl4

B B B B B -

Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)

TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)

EESM = Ekstrak Etanol Swietenia mahagoni

1. Kontrol Olive oil (Olive oil dosis 2 mL/kgBB)

Tujuan dari perlakukan kelompok kontol pelarut hepatotoksin yaitu Olive oil

(kelompok II) dalah untuk melihat bahwa pelarut hepatoksin karbon tetraklorida yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

43

Olive oil, tidak memiliki potensi untuk menyebabkan efek hepatotoksik. Penggunaan

dosis Olive oil 2 mL/kgBB dala penelitian ini sama dengan dosis hepatotoksin yang

digunakan yakni 2 mL/kgBB sehingga dapat memastikan bahwa peningkatan

aktivitas ALT dan AST serum bukan akibat dari pemberian Olive oil sebagai pelarut

melainkan karna akbiat dari pemberian hepatoksin karbon tetraklorida. Pengujian

dilakukan sama dengan pengujian pencuplikan darah hepatotoksin.

Hasil pengujian yang dilakukan tersaji dalam tabel VII , gambar 7, dan

gambar 8.

Tabel VII. Rata-rata aktivitas ALT dan AST serum tikus setelah pemberian Olive oili

dosis 2 mL/kgBBpada perlakuann pencuplikan darah ke-0, 24, 48 dan 72

Perlakuan jam

ke-

Purata aktivitas ALT ± SE

(U/L)

Purata aktivitas AST ± SE

(U/L)

0 47,0 ± 1,7 93,8 ± 3,3

24 56,8 ± 1,7 107,4 ± 5,5

48 57,4 ± 2,9 107,2 ± 3,5

72 57,6 ± 1,9 100 ± 5,8

Aktivitas ALT serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji

Kolmogorov Smirnov, aktivitas ALT pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan

signifikansi (p>0,05) hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal.

Berdasarkan hasil aktivitas ALT serum yang telah diuji normalitas dengan uji

Kolmogorov Smirnov kemudian dilanjutkan dianalisis dengan menggunakan analisis

variansi satu arah (One Way Anova) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,245

(p>0,05) Hal ini menyatakan bahwa diantara ke empat kelompok terdapat perbedaan

data dan homogen . Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

44

Scheffeuntuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok.Hasil analisis dari

uji Scheffe tersaji pada tabel VIII.

Gambar 7. Diagaram batang aktivitas ALT serum tikus setelah pemberian Olive

oil dosis 2 mL/kgBB pada perlakuann pencuplikan darah ke-0, 24, 48 dan 72

Gambar 8. Diagaram batang aktivitas AST serum tikus setelah pemberian Olive

oil0 dosis 2 mL/kgBB pada perlakuann pencuplikan darah ke-0, 24, 48 dan 72

Tabel VIII. Hasil uji Scheffe aktivitas ALT tikus pemberian Olive oil dosis 2

mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72

Perlakuan jam ke- 0 24 48 72

0 - B B B

24 B - TB TB

48 B TB - TB

72 B TB TB -

Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)

TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)

U/L

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

45

Dari hasil uji Scheffe terdapat perbedaan bermakna antara aktivitas ALT

serum pada jam ke 0 dengan aktivitas ALT pada jam ke 24, 48 dan 72, hal ini

dikarenakan adanya peningkatan aktivitas ALT serum setelah diberikannya Olive oil

dimana sebelum pemberian Olive oil aktivitas ALT yaitu 47,0 ± 1,7 U/L sedangkan

aktivitas ALT pada jam 24 sebesar 56,8 ± 1,7 U/L; 48 sebesar 57,4 ± 2,9 U/L; dan 72

sebesar 57,6 ± 1,9 U/L. Akan tetapi peningkatan aktivitas ALT yang terjadi setelah

pemberian Olive oil masih berada dalam rentang nilai normal, yaitu 47,3 – 62.1 U/L

Aktivitas AST serum diuji normalitasnya dahulu menggunkan uji Kolmogorov

Smirnov, aktivitas ALT pada jam ke-0,24,48,dan 72 menunjukkan signifikansi

(p>0,05) hal ini menunjukkan bahwa data dapat diaktakan normal. Berdasarkan hasil

aktivitas ALT serum yang telah diuji normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov

kemudian dilanjutkan dianalisis dengan menggunakan analisis variansi satu arah (One

Way Anova) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,196 (p>0,05) Hal ini

menyatakan bahwa diantara ke empat kelompok terdapat perbedaan data dan

homogeny . Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan uji Scheffe untuk

mengetahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok.Hasil analisis dari uji Scheffe

tersaji pada tabel IX.

Dari hasil uji Scheffe terdapat perbedaan tidak bermakna antara aktivitas AST

serum pada jam ke 0 dengan aktivitas AST pada jam ke 24, 48 dan 72, hal ini

menunjukkan bahwa pemberian Olive oil tidak memberikan pengaruh pada aktivitas

AST serum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

46

Tabel IX. Hasil uji Scheffe aktivitas AST tikus pemberian Olive oil dosis 2

mL/kgBB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72

Perlakuan jam

ke- 0 24 48 72

0 - TB TB TB

24 TB - TB TB

48 TB TB - TB

72 TB TB TB -

Keterangan : B = Berbeda bermakana (p<0,05)

TB = Berbeda tidak bermakana (p>0,05)

Dengan demikian pemberian Olive oil memberikan pengaruh dalam

meningkatkan aktivitas ALT saja akan tetapi peningkatan yang terjadi masih dalam

batas normal, sedangkan aktivitas AST tidak terjadi peningkatan, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemberian Olive oil 2mL /kgBB tidak menyebabkan

hepatotoksik.

2. Kontrol CCl4 (karbon tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB)

Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian karbon

tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB memberikan kerusakan pada sel hepatosit hewan uji

yang ditunjukan degan terjadinya peningkatan aktivitas ALT dan AST

serum.Pengujian ini dilakukan saat uji pendahuluan pencuplikan darah. Berdasarkan

hasil pengukuran aktivitas ALT dan AST terjadi peningkatan aktivitas ALT menjadi

203,8 ± 5,8 U/L dan memiliki perbedaan yang bermakana bila dibandingan dengan

kelompok Olive oil, dan terjadi peningkatan aktivitas AST menjadi 493,4 ±7,3 U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

47

dan memiliki perbedaan yang bermakna bila dibandingkan dengan Olive oil (p <

0,05).

Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan aktivitas

ALT dan AST pada hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini akibat dari

pemberian karbon tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB sehingga karbon tetraklorida

memiliki efek hepatotoksik.

3. Kontrol CMC-Na (CMC-Na 18 mL/kgBB pada tikus jantan galur Wistar

yang diinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB)

Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk melihat apakah pelarut suspensi yang

digunakan adalah CMC-Na dapat memberikan efek hepatoprotektif pada tikus jantan

galur wistar yang diinduksi oleh karbon tetraklorida. Perlakuan dilakukan dengan

memberikan CMC-Na 1% selama enam hari dengan dosis 18 mL/kgBB secara per

oral yang kemudian pada hari ke 7 diberi pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB,

kemudian 24 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida dilakukan pencuplikan darah

melalui sinus orbitalis mata dan selanjutnya dilakukan pengukuran aktivitas ALT dan

AST serum. Hasil yang diperoleh dari pengukuran aktivitas ALT dan AST serum

yaitu aktivitas ALT sebesar 202 ± 3,8 U/L dan aktivitas AST sebesar 489 ± 6,0 U/L.

Dilihat dari aktivitas ALT dan AST secara statistik pemberian CMC-Na memiliki

perbedaan yang tidak bermakna bila dibandingan dengan kelompok hepatotoksin (p >

0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

48

Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut menunjukan tidak adanya efek

hepatoprotektif dari pemberian CMC-Na yang digunakan sebagai pelarut suspensi

ekstrak etanol S. mahagoni.

4. kontrolekstrak etanol daun S. mahagoni (ekstrak etanol daun S. mahagoni

dosis 180 mg /kgBB)

Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk melihat apakah pemberian ekstrak

etanol daun S. mahagoni tidak memberikan pengaruh peningkatan aktivitas ALT dan

AST serum pada hwean uji.Perlakuan ini dilakukan dengan memberikan ekstrak

etanol daun S. mahagoni pada hewan uji secara per oral selama enam hari. Kemudian

24 jam setelah pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni dilakukan pencuplikan

darah melalui sinus orbitalis mata yang kemudian dilaknjutkan dengan pengukuran

aktivitas ALT dan AST serum. Hasil yang didapatkan dalam pengukuran aktivitas

ALT dan AST serum adalah nilai aktivitas ALT sebesar 62,4 ± 2,1 U/L dan nilai

aktivitas AST sebesar 113 ± 3,4 U/L. aktivitas ALT yang didapatkan memiliki

perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05) bila dibandingkan dengan nilai aktivitas

ALT Olive oil, sedangkan untuk aktivitas AST yang didapatkan memiliki perbedaan

yang tidak bermakna (p>0,05) bila dibandingkan dengan nilai aktivitas AST Olive

oil. Meskipun terjadi peningkatan aktivitas ALT dan AST bila dibandingkan dengan

Olive oil akan tetapi peningkatan yang terjadi masih dalam batas normal ALT, yaitu

47,3 – 62.1 U/L dan AST yaitu 92.1 – 178.3 U/L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

49

Berdasarkan hasil yang dieproleh dapat dinyatakan bahwa pemberian esktrak

etanol daun S. mahagonidosis 180 mg/kgBB selama enam hari tidak memberikan

pengaruh pada kerusakan organ hati ditinjau dari aktivitas ALT dan AST.

5. Kelompok perlakuan ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 101,25; 135; 180

mg/kgBB pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

dosis 2 mL/kgBB

Tujuan dari kelompok perlakuan ini adalah untuk melihat apakah pemberian

ekstrak etanol daun S. mahagoni selama enam hari memberikan efek hepatoprotektif

pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi karbon tetraklorida yang didasarkan

pada ada tidaknya penurunan aktivitas ALT dan AST serum.Selain itu juga untuk

melihat apakah ada pengaruh dosis dengan respom yang ditimbulkan.

Hasil pengujian pada kelompok perlakuan V yang diberikan ekstrak etanol

daun S. mahagoni dosis 101,25 mg/kgBB memiliki nilai aktivitas ALT sebesar 149,4

±2,2 U/L bila dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok

pelarut hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang

bermakana (p,0,05), sedangkan untuk aktivitas AST sebesar 353,2 ± 5,7 U/ L bila

dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok pelarut

hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna

(p,0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis

101,25 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif dengan nilai efek hepatoprotektif

sebesar 37%,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

50

Eksrak etanol daun S. mahagoni dosis 101,25 mg/kgBB mampu memberikan

efek heaptoprotektif yaitu mampu memberikan perlindungan terhadap sel hati, namun

perlindungan yang ditimbulkan belum maksimal karena aktivitas ALT dan AST

serum tidak berada dalam keadaan normal.

Hasil pengujian pada kelompok perlakuan VI yang dieberikan ekstrak etanol

daun S. mahagoni dosis 135 mg/kgBB memiliki nilai aktivitas ALT sebesar 127,6 ±

3,9 U/L bila dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok

pelarut hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang

bermakana (p,0,05), sedangkan untuk aktivitas AST sebesar 310,2 ± 7,8 U/ L bila

dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok pelarut

hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna

(p,0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 135

mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif dengan nilai efek hepatoprotektif sebesar

51,8%,

Eksrak etanol daun S. mahagoni dosis 135 mg/kgBB mampu memberikan

efek hepatoprotektif, yaitu mampu memberikan perlindungan terhadap sel hati,

namun perlindungan yang ditimbulkan belum maksimal karena aktivitas ALT dan

AST serum tidak berada dalam keadaan normal.

Hasil pengujian pada kelompok perlakuan VII yang diberikan ekstrak etanol

daun S. mahagoni dosis 180 mg/kgBB memiliki nilai aktivitas ALT sebesar 97,2 ±

2,5 U/L bila dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok

pelarut hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

51

bermakna (p,0,05), sedangkan untuk aktivitas AST sebesar 225,8 ± 3, U/ L bila

dibandingan dengan kelompok kontrol hepatotoksin dan kelompok pelarut

hepatotoksin (Olive oil) secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakana

(p<0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun S. mahagoni dosis 180

mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif dengan nilai efek hepatoprotektif sebesar

72,5%.

Eksrak etanol daun S. mahagoni dosis 180 mg/kgBB mampu memberikan

efek hepatoprotektif yang optimum yaitu mampu memberikan perlindungan terhadap

sel hati dengan persentase hepatoprotektif yang paling mendekati 100%, namun

perlindungan yang ditimbulkan belum maksimal karena aktivitas ALT dan AST

serum tidak berada dalam keadaan normal. Persentase hepatoprotektif yang

digunakan merupakan % hepatoprotektif dari aktivitas ALT, hal ini dikarenakan ALT

serum merupakan enzim yang lebih spesifik di hati dibandingkan dengan AST serum

yang tidak spesifik di organ hati saja meliputi jaringan otot.

Hasil analisis statistik dari ketiga dosis perlakuan ekstrak etanol daun S.

mahagoni dosis 101,25 mg/kgBB; 135 mg/kgBB; dan 180 mg/kgBB memiliki

perbedaan yang bermakan (p<0,05) diantara ketiga kelompok dosis perlakuan

sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan respon dari perbedaan dosis,

jika dilihat dari aktivitas ALT dan AST semakin meningkatnya dosis terjadi

penurunan aktivitas ALT dan AST sehingga dapat dikatakan bahwa semakin

meningkatnya dosis mengakibatkan semakin meningkatnya respon efek

hepatoprotektif yang terjadi pada hewan uji. Hal ini dikarenakan semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

52

meningkatnya dosis maka akan semakin meningkatnya pula antioksidan yang ada

didalam tubuh hewan uji dimana antioksidan ini merupakan senyawa hipotesis yang

memberikan efek hepatoprotektif pada hewan uji, yaitu tikus jantan galur Wistar yang

diinduksi karbon tetraklorida. Akan tetapi dosis dalam penelitian ini dapat

ditingkatkan lagi, akan tetapi peningkatan dosis tidak boleh melebihi dosis 250

mg/kgBB, hal ini dikarenakan pada uji orientasi dosis dilakuakan pemberian dosis

250 mg/kgBB selama enam hari yang kemudian diinduksi oleh karbon tetraklorida

dosis 2 mL/kgBB pada hari ke tujuh mengalami kematian pada sebagian kelompok

hewan uji ketika akan dilakukan pencuplikan darah. Maka perlu dilakukan untuk

peningkatan dosis diantara 180 mg/kgBB hingga 250 mg/kgBB semisal 200

mg/kgBB atau 220 mg/kgBB untuk melihat apakah ada kemungkinan efek

hepatoprotektif yang lebih baik dibandingakan dengan dosis optimum yaitu 180

mg/kgBB

Karbon tetraklorida yang digunakan sebangai model senyawa hepatotoksin

yang digunakan dalam penelitian ini akan membentuk radikal bebas triklorometil

(CCl3) yang diperantarai oleh enzim sitokrom P 450 dimana akan terjadi reaksi

reduksi dan terjadi adisi elektorn yang mengakibatkan hilangnya satu ion klorin.

Selanjutnya radikal bebas triklorometil ini akan diubah menjadi triklorometil peroksi

(OOCCl3) akibat adanya oksigen (O2) dimana triklorometil peroksi ini sifatnya lebih

reaktif. Kemudian akan bereaksi dengan membrane fosfolipid dan kolesterol dan

terjadi peroksidasi lipid. Akibat terjadinya peroksidase lipid akan menghasilkan

senyawa 4-hydocyalkenal dan hydroxynoneal, diamana senyawa senyawa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

53

dapat mengakibatkan penghambatan sintesis protein yang berdampak pada penurunan

produksi lipoprotein yang berperan dalam mekansisme transport lipid keluar dari sel

hati. Selain menghambat sintesis protein juga mampu menghambat enzim glukosa-6-

phospathase.Akibat dari menumpuknya lipid pada sel hati mengakibatkan terjadinya

steatosis yang juga mengakibatkan keluarnya enzim ALT dan AST dari organ hati.

Mekaniseme kerja dari kandungan senyawa dalam ekstrak etanol Swietenia

mahagoni, yaitu flavonoid dalam memberikan efek hepatoprotketifadalah menangkap

radikal bebas triklorometil yang bersifat reaktif dengan cara mendonorkan electron

yang dibutuhkan oleh radikal bebas dan radikal bebas menjadi stabil, mengakibatkan

rekasi selnjutnya yang dapat menyebabkan kerusakan hati berupa steatosis akan

terhenti.

Jika dilihat dari hasil penetapan kadar flavonoid yang sangat kecil maka

senyawa hipotesis flavonoid yang memiliki efek hepatoprotektif bukanlah senyawa

yang menyebabkan efek hepatoprotektif, melainkan senyawa antioksidan lain yang

terkandung dalam S. mahagoni sperti senyawa tannin, terpenoid dikarenakan senyawa

tannin dan terpenoid juga memiliki aktivitas antioksidan seperi flavonoid

Selain pengujian biokimia fungsi hati dengan melihat aktivitas ALT dan AST

pengujian fungsi hati dapat dilakukan pula dengan histologi, maka uji histologi dapat

digunakan sebagai data pendukung dalam uji fungsi hati sehingga selain terbukti

menimbulkan efek hepatoprotektif dengan penurunan aktivitas ALT dan AST dapat

dibuktikan dengan kondisi hatinya melalui uji histologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

54

G. Rangkuman Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan ekstrak etanol daun S.

mahagonidengan kelompok dosis 101,25; 135; 180 mg/kgBB selama enam hari

mampu menurunkan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus jantan galur Wistar

yang diinduksi karbon tetraklorida dan dapat dikatakan ekstrak etanol S. mahagoni

memberikan efek hepatoprotektid pda tikus jantan galur Wistar yang diinduksi

karbon tetraklorida karena terdapat perbedaan yang bermakna dari aktivitas ALT dan

AST serum yang dibandingkan dengan kelompok kontrol CCl4 dan kelompok kontrol

Olive oil. Pada penelitian ini terdapat pengaruh dosis terhadap respon yang muncul

yaitu semakin meningkatnya dosis semakin besar efek hepatoprotektif yang

ditimbulkan. Hal ini dibuktikan dari hasil purata ± SE aktivitas ALT serum dari

kelompok praperlakuan ekstrak etanol daun S. mahagoni dari dosis 101,25; 135; dan

180 mg/kg BB berturut turut adalah 149,4 ±2,2; 127,6 ± 3,9; dan 97,2 ± 2,5 U/L dan

hasil ± SE aktivitas AST serum dari kelompok praperlakuan ekstrak etanol daun S.

mahagoni dari dosis 101,25; 135; dan 180 mg/kg BB berturut turut adalah 353,2 ±

5,7; 310,2 ± 7,8; dan 225,8 ± 3,0 U/L yang menyatakan semakin besar dosisnya

semakin menurunkan aktivitas ALT dan AST serum pada tikus jantan galur Wistar

yang diinduksi karbon tetraklorida dan semakin menurunya aktivitas ALT dan AST

semakin besar efek hepatoprotektifnya dengan % hepatoprotketif dari dosis 101,25;

135; dan 180 mg/kg BB berturut turut adalah 37; 51,8; dan 72,5 %. Peningkatan dosis

terhadap peningkatan repson memiliki batas pada titik tertentu dikarenakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

55

orientasi dosis 250 mg/kgBB menyebabkan kematian pada sebagian hewan uji setelah

pemejanan karbon tetraklorida.

Aktivitas ALT dan AST serum pada kelompok kontrol CMC-Na memiliki

perbedaan tidak bermakana bila dibandingakn dengan aktivitas ALT dan AST

kelompok hepatotoksin, sehingga pemberian CMC-Na tidak memberikan efek

hepatoprotektif. Aktivitas ALT dan AST serum pada kelompok kontrol ekstrak etanol

daun S. mahagoni memiliki perbedaan tidak bermakna bila dibandingkan degan

aktivitas ALT dan AST kelompok kontrolOlive oil, sehingga ekstrak etanol daun S.

mahagoni tidak menyebabkan hepatotoksik.

Melihat % hepatoprotektif yang ditimbulkan dari ekstrak etanol daun S.

mahagoni dosis optimumnya dalah 180 mg/kgBB karena % hepatoprotektifnya yang

paling besar, yaitu sebesar 72,5% sehingga mampu melindungi 70% organ hati dari

kerusakan atau yang paling mnedekati 100% proteksi hati.

Kemungkinan mekanisme kerja hepatoprotektif ekstrak etanol daun S.

mahagoni adalah pengakapan radikal bebas triklorometil yang merupakan metabolit

reaktif oleh senyawa antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanol daun S.

mahagoni. Akibatnya serangkaian peristiwa yang menyebabkan kerusakan hati dalam

bentuk steatosis akan berhenti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pemberian ekstrak etanol daun S. mahagoni selama enam hari memiliki efek

hepatoprotektif dengan memberikan pengaruh terhadap penurunan aktivitas ALT

dan AST pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida

2. Dosis optimum esktrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.)Jacq.yang didapatkan

adalah 180 mg/kgBB.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai :

1. Histologi sebagai data pendukung uji fungsi hati selain uji fungsi biokimia hati

ALT dan AST.

2. Melakukan pengujian efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun Swietenia

mahagoni (L.)Jacq. pada rentang dosis 180 mg/kgBB hingga 250 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

57

DAFTAR PUSTAKA

Al-Radahe, S., Ahmed, K. A., Salama, S., Abdulla, M. A., Amin, Z. A., Al-Jassabi,

S., et al., 2013, Anti-ulcer activity of Swietenia mahagoni leaf extract in

ethanol-induced gastric mucosal damage in rats review, Journal of Medical

Plants Research, pp. 1 – 10.

Bhurat, M. R., Bavaskar, S. R., Agrawal, A. D., Bagad, Y. M., 2011, Swietenia

mahagoni Linn. A Phytopharmaclogical review, Asian Journal of

Pharmaceutical Research, pp. 1 – 3.

Backer, C. A., dan Bakhuizen van den Brink., 1963, Flora of Java, vol II, Wolter-

Noordhoff, NVP., Groningen, pp. 117-118.

Blachier, M., Leleu, H., Peck-Radosavljevic, M., Valla, D.C., Roudot-Thoraval, F.,

The burden of liver disease in Europe: a review of availabel epidemiological

data, Journal Hepatology, pp. 1-6.

Dipiro, 2008, Pharmacotherapy A Pathophisiologic Approach, 7th edition, McGrraw

Hill, USA, pp. 636.

Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi V, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta, pp. 64.

Ditjen POM, 2013, Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak, Vol 2,

Jakarta, pp.3.

Ganong, W., dan McPhee, S.J., 2011, Patofisiologi penyakit : Pengantar Menuju

Kedokteran Klinis, edisi ke 5, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.

419-462.

Geregus, Z., 2008, Mechanism of Toxicity, in Klaaseen, C., D., Casarett & Doull's

Toxicology: the Basic Science Poisons, 7th edittion, McGraw-Hill, New

York, pp. 57-64.

Hajra, S., Metha, A., Pandey, K., 2011, Phenolic Compounds and antioxidant activity

of swietenia mahagoni seeds, International Journal of Pharmacy and

Pharmaceutical sciences, pp. 431.

Handa, S. S., 2008, An Overview of Extraction Tecniques for Medicinal and

Aromatic Plants, in Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

58

Plants, International Centre For Science And High Technology, Triesete, pp.

21-26.

Hodgson, E., and Levi, P. E., 2004,Hepatotoxicity, in Hodgson, E., A Textbook of

Modern Toxicology, 3rd edition, John Wiley & Sons Inc., New Jersey, pp.

262-272.

Jaeschke, H., 2008, Toxic Response of the Liver, in Klaaseen, C., D., Casarett &

Doull's Toxicology: the Basic Science Poisons, 7th edittion, McGraw-Hill,

New York, pp. 557-577.

Janakat, S., dan Al-Merie, H., 202, Optimization of the dose and route of injection,

and characterization of the time course of carbon tetrachloride-induced

hepatotoxicity in the rat, J. Pharm. Tox. Methods, pp. 41-48.

Kumar, S., dan Pandey, A., 2013, Chemistry and Biological Activites of Flavonoids:

An Overview, The Scintific World Journal, pp.1-16.

Kumar, Vianey et al, 2010, Robbins& Cotran Pathologic Basis of Disease, 8th

edition, Saunders, Philadeplhia, pp. 899-975.

Machmud,R., 2000, Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan untuk penyakit

perlemakan hati melalui penaganan kegemukan, Majalah Kedokteran

Andalas, No.2 Vol.24, pp.47.

Matin, S. A., Haque, S. M. N., Ahmed, T., Hossain, H., 2013, Total Tanin content,

Microbiological Investigation and Acute Toxicity Studies of Ethanolic

Extract of Swietenia mahagoni Leaves, International Journal of

Pharmaceutical and Chemical Science, pp. 643 – 647.

Naveen, Y., Rupini, G., Ahmed, D., Urooj, A., Pharmacological effects and active

phytoconstituents of Swetenia mahagoni: a review, Journal of Integrative

medicine, pp. 86-93.

Oktora, L., 2006, Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan

keamanannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, No.1 Vol III, pp 1-7.

Pearce, E. C., 2009, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia, Jakarta,

pp. 243 – 249.

Setiadi, 2007, Anatomi & Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 76 – 79.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

59

Timbrell J. A., 2009, Principles of Biochemical Toxicology, 4th edition, Informa

Healthcare, New York, pp. 308, 309.

Udem, S., Nwaogu, I., dan Onyejekwe, O., 2011, Evaluation of Hepatoprotective

Activity of Aqeous Leaf Extract of Swietenia mahogani (MaliaceaeI in

Chronic Alcohol-Induced Liver Injury in Rats, Macedonian Journal of

Medical Sciences, 4 (1), pp. 31-36.

United States Departemen of Agriculture, 2012,Swietenia mahagoni (L.) Jacq.

National Resources Conservation services,

Http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SWMA2 diakses pada tanggal 3

Juli 2014.

Wibowo, D. S., Prayana, W., 2009, Anatomi Tubuh Manusia, Graha Ilmu, Indonesia,

pp. 347,348,351, 352.

Yu-hua, X., Chun-lie, Z., Jia-jun, L., Jie, W., Xin-chun, L., Wen-ling, Z., 2004,

Comparison of serum biochemistry between spesific pathogen-free and

conventional aged Wistar rats, J First Mil Med Univ, pp. 733-734.

Yuzammi., Witono, J. R., dan Hidayat, S., 2010, Ensiklopedia Flora, PT Kharisma

Ilmu, Bogor, pp. 93 -95.

Zimmerman, H. J., 1999, Hepatotoxicity, Appleton Century Crofts, NewYork, pp.

167-171.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

60

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

61

Lampiran 1. Foto Ekstrak kental daun Swietenia mahagoni Jacq.

Lampiran 2.Foto Suspensi ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni Jacq.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

62

Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi daun Swietenia mahagoni Jacq

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

63

Lampiran 4. Surat pengesahan Ethical Clearance Laboratorium Penelitian dan

Pengujian Terpadu UGM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

64

Lampiran 5. Laporan hasil uji kadar Flavonoid total dan kadar air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

65

Lampiran 6. Hasil uji penetapan kadar air serbuk daun Swietenia mahagoni

Jacq.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

66

Lampiran 7. Cara kerja penetapan kadar air dan kadar flavonoid ekstrak

etanol daun S. mahagoni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

67

Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji pendahuluan

karbon tetraklorida penentuan waktu pencuplikan darah

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ALT_CCl4_jam_0 5 65.0000 14.57738 54.00 87.00

ALT_CCl4_jam_24 5 2.0380E2 13.14154 183.00 218.00

ALT_CCl4_jam_48 5 79.4000 9.76217 63.00 88.00

ALT_CCl4_jam_72 5 54.0000 4.84768 46.00 58.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT_CCl

4_jam_0

ALT_CCl

4_jam_24

ALT_CCl4

_jam_48

ALT_CCl

4_jam_72

N 5 5 5 5

Normal Parametersa

Mean 65.0000 203.8000 79.4000 54.0000

Std.

Deviation 14.57738 13.14154 9.76217 4.84768

Most Extreme

Differences

Absolute .332 .246 .284 .260

Positive .332 .143 .189 .205

Negative -.225 -.246 -.284 -.260

Kolmogorov-Smirnov Z .741 .549 .634 .581

Asymp. Sig. (2-tailed) .642 .924 .816 .888

a. Test distribution is Normal.

Descriptives

ALT

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean Minimu

m

Maxi

mum Lower

Bound

Upper

Bound

CCl4 jam 0 5 65.0000 14.57738 6.51920 46.8998 83.1002 54.00 87.00

CCl4 jam 24 5 2.0380E2 13.14154 5.87707 187.4826 220.1174 183.00 218.00

CCl4 jam 48 5 79.4000 9.76217 4.36578 67.2787 91.5213 63.00 88.00

CCl4 jam 72 5 54.0000 4.84768 2.16795 47.9808 60.0192 46.00 58.00

Total 20 1.0055E2 62.70606 14.02150 71.2027 129.8973 46.00 218.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

68

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.697 3 16 .208

ANOVA

ALT

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 72692.950 3 24230.983 192.309 .000

Within Groups 2016.000 16 126.000

Total 74708.950 19

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

ALT

Scheffe

(I) Jam_ke (J) Jam_ke

Mean

Difference (I-

J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

CCl4 jam 0 CCl4 jam 24 -138.80000* 7.09930 .000 -160.9296 -116.6704

CCl4 jam 48 -14.40000 7.09930 .287 -36.5296 7.7296

CCl4 jam 72 11.00000 7.09930 .512 -11.1296 33.1296

CCl4 jam 24 CCl4 jam 0 138.80000* 7.09930 .000 116.6704 160.9296

CCl4 jam 48 124.40000* 7.09930 .000 102.2704 146.5296

CCl4 jam 72 149.80000* 7.09930 .000 127.6704 171.9296

CCl4 jam 48 CCl4 jam 0 14.40000 7.09930 .287 -7.7296 36.5296

CCl4 jam 24 -124.40000* 7.09930 .000 -146.5296 -102.2704

CCl4 jam 72 25.40000* 7.09930 .022 3.2704 47.5296

CCl4 jam 72 CCl4 jam 0 -11.00000 7.09930 .512 -33.1296 11.1296

CCl4 jam 24 -149.80000* 7.09930 .000 -171.9296 -127.6704

CCl4 jam 48 -25.40000* 7.09930 .022 -47.5296 -3.2704

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

69

ALT

Scheffe

Jam_ke N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

CCl4 jam 72 5 54.0000

CCl4 jam 0 5 65.0000 65.0000

CCl4 jam 48 5 79.4000

CCl4 jam 24 5 2.0380E2

Sig. .512 .287 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Lampiran 9. Analisis statistik aktivitas AST serum pada uji pendahuluan

karbon tetraklorida penentuan waktu pencuplikan darah

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST_CCl4_jam_0 5 94.4000 10.11435 78.00 104.00

AST_CCl4_jam_24 5 4.9340E2 16.44080 468.00 512.00

AST_CCl4_jam_48 5 1.9420E2 23.38162 169.00 225.00

AST_CCl4_jam_72 5 1.0380E2 3.83406 99.00 108.00

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

70

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AST_CCl4

_jam_0

AST_CCl4

_jam_24

AST_CCl4

_jam_48

AST_CCl4

_jam_72

N 5 5 5 5

Normal Parametersa Mean 94.4000 493.4000 194.2000 103.8000

Std. Deviation 10.11435 16.44080 23.38162 3.83406

Most Extreme Differences Absolute .245 .194 .218 .198

Positive .171 .139 .218 .167

Negative -.245 -.194 -.165 -.198

Kolmogorov-Smirnov Z .548 .435 .487 .443

Asymp. Sig. (2-tailed) .925 .992 .972 .990

a. Test distribution is Normal.

Descriptives

AST

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimu

m

Maximu

m

Lower

Bound

Upper

Bound

CCl4 jam 0 5 94.4000 10.11435 4.52327 81.8414 106.9586 78.00 104.00

CCl4 jam 24 5 4.9340E2 16.44080 7.35255 472.9860 513.8140 468.00 512.00

CCl4 jam 48 5 1.9420E2 23.38162 10.45658 165.1679 223.2321 169.00 225.00

CCl4 jam 72 5 1.0380E2 3.83406 1.71464 99.0394 108.5606 99.00 108.00

Total 20 2.2145E2 166.56735 37.24559 143.4941 299.4059 78.00 512.00

Test of Homogeneity of Variances

AST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.550 3 16 .038

ANOVA

AST

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 523412.950 3 174470.983 747.199 .000

Within Groups 3736.000 16 233.500

Total 527148.950 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

71

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00

Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Jam_ke N Mean Rank

AST CCl4 jam 0 5 3.80

CCl4 jam 24 5 18.00

CCl4 jam 48 5 13.00

CCl4 jam 72 5 7.20

Total 20

Test Statisticsa,b

AST

Chi-Square 16.923

Df 3

Asymp. Sig. .001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Jam_ke

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00

Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00

Mann-Whitney Test

Ranks

Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks

AST CCl4 jam 0 5 3.00 15.00

CCl4 jam 24 5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

72

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Jam_ke

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00

Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00

Mann-Whitney Test

Ranks

Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks

AST CCl4 jam 0 5 3.00 15.00

CCl4 jam 48 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Jam_ke

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00

Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

73

Mann-Whitney Test

Ranks

Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks

AST CCl4 jam 0 5 3.80 19.00

CCl4 jam 72 5 7.20 36.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U 4.000

Wilcoxon W 19.000

Z -1.786

Asymp. Sig. (2-tailed) .074

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Jam_ke

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00

Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00

Mann-Whitney Test

Ranks

Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks

AST CCl4 jam 24 5 8.00 40.00

CCl4 jam 48 5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

74

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Jam_ke

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00

Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00

Mann-Whitney Test

Ranks

Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks

AST CCl4 jam 24 5 8.00 40.00

CCl4 jam 72 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Jam_ke

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST 20 2.2145E2 166.56735 78.00 512.00

Jam_ke 20 2.5000 1.14708 1.00 4.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

75

Mann-Whitney Test

Ranks

Jam_ke N Mean Rank Sum of Ranks

AST CCl4 jam 48 5 8.00 40.00

CCl4 jam 72 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AST

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Jam_ke

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

76

Lampiran 10. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada uji pendahuluan

Olive oil penentuan waktu pencuplikan darah

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ALT_Olive_oil_jam_0 5 47.0000 4.00000 43.00 53.00

ALT_Olive_oil_jam_24 5 56.8000 3.89872 51.00 61.00

ALT_Olive_oil_jam_48 5 57.4000 6.58027 48.00 63.00

ALT_Olive_oil_jam_72 5 57.6000 4.33590 50.00 61.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT_Olive_oi

l_jam_0

ALT_Olive_o

il_jam_24

ALT_Olive_oi

l_jam_48

ALT_Olive_o

il_jam_72

N 5 5 5 5

Normal

Parametersa

Mean 47.0000 56.8000 57.4000 57.6000

Std. Deviation 4.00000 3.89872 6.58027 4.33590

Most Extreme

Differences

Absolute .291 .221 .308 .427

Positive .291 .141 .197 .216

Negative -.159 -.221 -.308 -.427

Kolmogorov-Smirnov Z .652 .494 .688 .954

Asymp. Sig. (2-tailed) .789 .968 .731 .323

a. Test distribution is Normal.

Descriptives

ALT

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimu

m Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Olive oil jam 0 5 47.0000 4.00000 1.78885 42.0333 51.9667 43.00 53.00

Olive oil jam

24 5 56.8000 3.89872 1.74356 51.9591 61.6409 51.00 61.00

Olive oil jam

48 5 57.4000 6.58027 2.94279 49.2295 65.5705 48.00 63.00

Olive oil jam

72 5 57.6000 4.33590 1.93907 52.2163 62.9837 50.00 61.00

Total 20 54.7000 6.36685 1.42367 51.7202 57.6798 43.00 63.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

77

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.531 3 16 .245

ANOVA

ALT

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 397.000 3 132.333 5.673 .008

Within Groups 373.200 16 23.325

Total 770.200 19

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

ALT Scheffe

(I) Jam_ke (J) Jam_ke

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Olive oil jam 0 Olive oil jam 24 -9.80000* 3.05450 .042 -19.3213 -.2787

Olive oil jam 48 -10.40000* 3.05450 .030 -19.9213 -.8787

Olive oil jam 72 -10.60000* 3.05450 .026 -20.1213 -1.0787

Olive oil jam 24 Olive oil jam 0 9.80000* 3.05450 .042 .2787 19.3213

Olive oil jam 48 -.60000 3.05450 .998 -10.1213 8.9213

Olive oil jam 72 -.80000 3.05450 .995 -10.3213 8.7213

Olive oil jam 48 Olive oil jam 0 10.40000* 3.05450 .030 .8787 19.9213

Olive oil jam 24 .60000 3.05450 .998 -8.9213 10.1213

Olive oil jam 72 -.20000 3.05450 1.000 -9.7213 9.3213

Olive oil jam 72 Olive oil jam 0 10.60000* 3.05450 .026 1.0787 20.1213

Olive oil jam 24 .80000 3.05450 .995 -8.7213 10.3213

Olive oil jam 48 .20000 3.05450 1.000 -9.3213 9.7213

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

78

ALT

Scheffe

Jam_ke N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Olive oil jam 0 5 47.0000

Olive oil jam 24 5 56.8000

Olive oil jam 48 5 57.4000

Olive oil jam 72 5 57.6000

Sig. 1.000 .995

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas AST serum pada uji pendahuluan olive

oil penentuan waktu pencuplikan darah

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

AST_Olive_oil_jam_0 5 93.8000 7.46324 87.00 106.00

AST_Olive_oil_jam_24 5 1.0740E2 12.34099 95.00 123.00

AST_Olive_oil_jam_48 5 1.0720E2 7.91833 98.00 116.00

AST_Olive_oil_jam_72 5 1.0000E2 13.05756 82.00 113.00

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

79

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AST_Olive_oi

l_jam_0

AST_Olive_oi

l_jam_24

AST_Olive_oi

l_jam_48

AST_Olive_o

il_jam_72

N 5 5 5 5

Normal

Parametersa

Mean 93.8000 107.4000 107.2000 100.0000

Std. Deviation 7.46324 12.34099 7.91833 13.05756

Most Extreme

Differences

Absolute .236 .269 .218 .200

Positive .236 .269 .218 .160

Negative -.181 -.205 -.190 -.200

Kolmogorov-Smirnov Z .528 .602 .488 .448

Asymp. Sig. (2-tailed) .943 .862 .971 .988

a. Test distribution is Normal.

Descriptives

AST

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimu

m

Maximu

m

Lower

Bound

Upper

Bound

Olive oil jam 0 5 93.8000 7.46324 3.33766 84.5332 103.0668 87.00 106.00

Olive oil jam 24 5 1.0740E2 12.34099 5.51906 92.0766 122.7234 95.00 123.00

Olive oil jam 48 5 1.0720E2 7.91833 3.54119 97.3681 117.0319 98.00 116.00

Olive oil jam 72 5 1.0000E2 13.05756 5.83952 83.7869 116.2131 82.00 113.00

Total 20 1.0210E2 11.24324 2.51407 96.8380 107.3620 82.00 123.00

Test of Homogeneity of Variances

AST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.755 3 16 .196

ANOVA

AST

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 637.000 3 212.333 1.925 .166

Within Groups 1764.800 16 110.300

Total 2401.800 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

80

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

AST Scheffe

(I) Jam_ke (J) Jam_ke

Mean

Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Olive oil jam 0 Olive oil jam 24 -13.60000 6.64229 .280 -34.3050 7.1050

Olive oil jam 48 -13.40000 6.64229 .292 -34.1050 7.3050

Olive oil jam 72 -6.20000 6.64229 .832 -26.9050 14.5050

Olive oil jam 24 Olive oil jam 0 13.60000 6.64229 .280 -7.1050 34.3050

Olive oil jam 48 .20000 6.64229 1.000 -20.5050 20.9050

Olive oil jam 72 7.40000 6.64229 .745 -13.3050 28.1050

Olive oil jam 48 Olive oil jam 0 13.40000 6.64229 .292 -7.3050 34.1050

Olive oil jam 24 -.20000 6.64229 1.000 -20.9050 20.5050

Olive oil jam 72 7.20000 6.64229 .761 -13.5050 27.9050

Olive oil jam 72 Olive oil jam 0 6.20000 6.64229 .832 -14.5050 26.9050

Olive oil jam 24 -7.40000 6.64229 .745 -28.1050 13.3050

Olive oil jam 48 -7.20000 6.64229 .761 -27.9050 13.5050

AST

Scheffe

Jam_ke N

Subset for alpha

= 0.05

1

Olive oil jam 0 5 93.8000

Olive oil jam 72 5 100.0000

Olive oil jam 48 5 107.2000

Olive oil jam 24 5 107.4000

Sig. .280

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

81

Lampiran 12. Analisis statistik aktivitas ALT serum pada kelompok perlakuan

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

ALT_CCl4 5 2.0380E2 13.14154 183.00 218.00

ALT_Olive_oil 5 56.8000 3.89872 51.00 61.00

ALT_CMC_Na 5 2.0200E2 8.57321 189.00 210.00

ALT_kontrol_EESM_dosis_180 5 62.4000 4.72229 58.00 69.00

ALT_EESM_dosis_101.25 5 1.4940E2 5.02991 145.00 158.00

ALT_EESM_dosis_135 5 1.2760E2 8.73499 117.00 137.00

ALT_EESM_dosis_180 5 97.2000 5.80517 88.00 102.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT_CCl

4

ALT_O

live_oil

ALT_CM

C_Na

ALT_kon

trol_EES

M

ALT_EE

SM_dosis

_101.25

ALT_EE

SM_dosis

_135

ALT_EE

SM_dosi

s_180

N 5 5 5 5 5 5 5

Normal

Parametersa

Mean 203.8000 56.8000 202.0000 62.4000 149.4000 127.6000 97.2000

Std.

Deviation 13.14154 3.89872 8.57321 4.72229 5.02991 8.73499 5.80517

Most Absolute .246 .221 .237 .224 .332 .208 .285

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

82

Extreme

Differences

Positive .143 .141 .175 .224 .332 .208 .204

Negative -.246 -.221 -.237 -.176 -.191 -.208 -.285

Kolmogorov-Smirnov Z .549 .494 .530 .501 .742 .466 .638

Asymp. Sig. (2-tailed) .924 .968 .942 .963 .641 .982 .811

a. Test distribution is

Normal.

Descriptives

ALT

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimu

m

Maximu

m

Lower

Bound

Upper

Bound

CCl4 5 2.0380E2 13.14154 5.87707 187.4826 220.1174 183.00 218.00

Olive oil 5 56.8000 3.89872 1.74356 51.9591 61.6409 51.00 61.00

CMC Na 5 2.0200E2 8.57321 3.83406 191.3549 212.6451 189.00 210.00

kontrol ekstrak

EESM 5 62.4000 4.72229 2.11187 56.5365 68.2635 58.00 69.00

EESM dosis

101.25 5 1.4940E2 5.02991 2.24944 143.1545 155.6455 145.00 158.00

EESM dosis 135 5 1.2760E2 8.73499 3.90640 116.7541 138.4459 117.00 137.00

EESM dosis 180 5 97.2000 5.80517 2.59615 89.9919 104.4081 88.00 102.00

Total 35 1.2846E2 57.31099 9.68733 108.7701 148.1442 51.00 218.00

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.502 6 28 .214

ANOVA

ALT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 109998.686 6 18333.114 306.281 .000

Within Groups 1676.000 28 59.857

Total 111674.686 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

83

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

ALT Scheffe

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

CCl4 Olive oil 147.00000* 4.89314 .000 128.2576 165.7424

CMC Na 1.80000 4.89314 1.000 -16.9424 20.5424

kontrol ekstrak

EESM 141.40000

* 4.89314 .000 122.6576 160.1424

EESM dosis 101.25 54.40000* 4.89314 .000 35.6576 73.1424

EESM dosis 135 76.20000* 4.89314 .000 57.4576 94.9424

EESM dosis 180 106.60000* 4.89314 .000 87.8576 125.3424

Olive oil CCl4 -147.00000* 4.89314 .000 -165.7424 -128.2576

CMC Na -145.20000* 4.89314 .000 -163.9424 -126.4576

kontrol ekstrak

EESM -5.60000 4.89314 .968 -24.3424 13.1424

EESM dosis 101.25 -92.60000* 4.89314 .000 -111.3424 -73.8576

EESM dosis 135 -70.80000* 4.89314 .000 -89.5424 -52.0576

EESM dosis 180 -40.40000* 4.89314 .000 -59.1424 -21.6576

CMC Na CCl4 -1.80000 4.89314 1.000 -20.5424 16.9424

Olive oil 145.20000* 4.89314 .000 126.4576 163.9424

kontrol ekstrak

EESM 139.60000

* 4.89314 .000 120.8576 158.3424

EESM dosis 101.25 52.60000* 4.89314 .000 33.8576 71.3424

EESM dosis 135 74.40000* 4.89314 .000 55.6576 93.1424

EESM dosis 180 104.80000* 4.89314 .000 86.0576 123.5424

kontrol

ekstrak EESM

CCl4 -141.40000* 4.89314 .000 -160.1424 -122.6576

Olive oil 5.60000 4.89314 .968 -13.1424 24.3424

CMC Na -139.60000* 4.89314 .000 -158.3424 -120.8576

EESM dosis 101.25 -87.00000* 4.89314 .000 -105.7424 -68.2576

EESM dosis 135 -65.20000* 4.89314 .000 -83.9424 -46.4576

EESM dosis 180 -34.80000* 4.89314 .000 -53.5424 -16.0576

EESM dosis

101.25

CCl4 -54.40000* 4.89314 .000 -73.1424 -35.6576

Olive oil 92.60000* 4.89314 .000 73.8576 111.3424

CMC Na -52.60000* 4.89314 .000 -71.3424 -33.8576

kontrol ekstrak

EESM 87.00000

* 4.89314 .000 68.2576 105.7424

EESM dosis 135 21.80000* 4.89314 .014 3.0576 40.5424

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

84

EESM dosis 180 52.20000* 4.89314 .000 33.4576 70.9424

EESM dosis

135

CCl4 -76.20000* 4.89314 .000 -94.9424 -57.4576

Olive oil 70.80000* 4.89314 .000 52.0576 89.5424

CMC Na -74.40000* 4.89314 .000 -93.1424 -55.6576

kontrol ekstrak

EESM 65.20000

* 4.89314 .000 46.4576 83.9424

EESM dosis 101.25 -21.80000* 4.89314 .014 -40.5424 -3.0576

EESM dosis 180 30.40000* 4.89314 .000 11.6576 49.1424

EESM dosis

180

CCl4 -106.60000* 4.89314 .000 -125.3424 -87.8576

Olive oil 40.40000* 4.89314 .000 21.6576 59.1424

CMC Na -104.80000* 4.89314 .000 -123.5424 -86.0576

kontrol ekstrak

EESM 34.80000

* 4.89314 .000 16.0576 53.5424

EESM dosis 101.25 -52.20000* 4.89314 .000 -70.9424 -33.4576

EESM dosis 135 -30.40000* 4.89314 .000 -49.1424 -11.6576

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

ALT

Scheffe

Kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

Olive oil 5 56.8000

kontrol ekstrak EESM 5 62.4000

EESM dosis 180 5 97.2000

EESM dosis 135 5 1.2760E2

EESM dosis 101.25 5 1.4940E2

CMC Na 5 2.0200E2

CCl4 5 2.0380E2

Sig. .968 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

85

Lampiran 13. Analisis statistik aktivitas AST serum pada kelompok perlakuan

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

Minimu

m Maximum

AST_CCl4 5 4.9340E2 16.44080 468.00 512.00

AST_Olive_oil 5 1.0740E2 12.34099 95.00 123.00

AST_CMC_Na 5 4.8960E2 13.55729 471.00 509.00

AST_kontrol_EESM 5 1.1300E2 7.74597 103.00 121.00

AST_EESM_dosis_101.25 5 3.5320E2 12.91124 339.00 374.00

AST_EESM_dosis_135 5 3.1020E2 17.46997 285.00 325.00

AST_EESM_dosis_180 5 2.2580E2 6.90652 217.00 235.00

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

86

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AST_CCl

4

AST_Oli

ve_oil

AST_CM

C_Na

AST_ko

ntrol_EE

SM

AST_EES

M_dosis_

101.25

AST_EES

M_dosis_

135

AST_EES

M_dosis_

180

N 5 5 5 5 5 5 5

Normal

Parametersa

Mean 493.4000 107.4000 489.6000 113.0000 353.2000 310.2000 225.8000

Std.

Deviation 16.44080 12.34099 13.55729 7.74597 12.91124 17.46997 6.90652

Most

Extreme

Differences

Absolute .194 .269 .230 .202 .275 .293 .203

Positive .139 .269 .230 .181 .275 .198 .203

Negative -.194 -.205 -.224 -.202 -.146 -.293 -.143

Kolmogorov-Smirnov Z .435 .602 .514 .451 .616 .655 .453

Asymp. Sig. (2-tailed) .992 .862 .954 .987 .843 .785 .986

a. Test distribution is

Normal.

Descriptives

AST

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

CCl4 5 4.9340E2 16.44080 7.35255 472.9860 513.8140 468.00 512.00

Olive oil 5 1.0740E2 12.34099 5.51906 92.0766 122.7234 95.00 123.00

CMC Na 5 4.8960E2 13.55729 6.06300 472.7664 506.4336 471.00 509.00

kontrol ekstrak EESM 5 1.1300E2 7.74597 3.46410 103.3821 122.6179 103.00 121.00

EESM dosis 101.25 5 3.5320E2 12.91124 5.77408 337.1686 369.2314 339.00 374.00

EESM dosis 135 5 3.1020E2 17.46997 7.81281 288.5082 331.8918 285.00 325.00

EESM dosis 180 5 2.2580E2 6.90652 3.08869 217.2244 234.3756 217.00 235.00

Total 35 2.9894E2 150.87801 25.50304 247.1144 350.7713 95.00 512.00

Test of Homogeneity of Variances

AST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.067 6 28 .405

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

87

ANOVA

AST

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 769237.886 6 128206.314 756.698 .000

Within Groups 4744.000 28 169.429

Total 773981.886 34

Multiple Comparisons

AST Scheffe

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

CCl4 Olive oil 386.00000* 8.23234 .000 354.4673 417.5327

CMC Na 3.80000 8.23234 1.000 -27.7327 35.3327

kontrol ekstrak EESM 380.40000* 8.23234 .000 348.8673 411.9327

EESM dosis 101.25 140.20000* 8.23234 .000 108.6673 171.7327

EESM dosis 135 183.20000* 8.23234 .000 151.6673 214.7327

EESM dosis 180 267.60000* 8.23234 .000 236.0673 299.1327

Olive oil CCl4 -386.00000* 8.23234 .000 -417.5327 -354.4673

CMC Na -382.20000* 8.23234 .000 -413.7327 -350.6673

kontrol ekstrak EESM -5.60000 8.23234 .998 -37.1327 25.9327

EESM dosis 101.25 -245.80000* 8.23234 .000 -277.3327 -214.2673

EESM dosis 135 -202.80000* 8.23234 .000 -234.3327 -171.2673

EESM dosis 180 -118.40000* 8.23234 .000 -149.9327 -86.8673

CMC Na CCl4 -3.80000 8.23234 1.000 -35.3327 27.7327

Olive oil 382.20000* 8.23234 .000 350.6673 413.7327

kontrol ekstrak EESM 376.60000* 8.23234 .000 345.0673 408.1327

EESM dosis 101.25 136.40000* 8.23234 .000 104.8673 167.9327

EESM dosis 135 179.40000* 8.23234 .000 147.8673 210.9327

EESM dosis 180 263.80000* 8.23234 .000 232.2673 295.3327

kontrol ekstrak EESM CCl4 -380.40000* 8.23234 .000 -411.9327 -348.8673

Olive oil 5.60000 8.23234 .998 -25.9327 37.1327

CMC Na -376.60000* 8.23234 .000 -408.1327 -345.0673

EESM dosis 101.25 -240.20000* 8.23234 .000 -271.7327 -208.6673

EESM dosis 135 -197.20000* 8.23234 .000 -228.7327 -165.6673

EESM dosis 180 -112.80000* 8.23234 .000 -144.3327 -81.2673

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

88

EESM dosis 101.25 CCl4 -140.20000* 8.23234 .000 -171.7327 -108.6673

Olive oil 245.80000* 8.23234 .000 214.2673 277.3327

CMC Na -136.40000* 8.23234 .000 -167.9327 -104.8673

kontrol ekstrak EESM 240.20000* 8.23234 .000 208.6673 271.7327

EESM dosis 135 43.00000* 8.23234 .002 11.4673 74.5327

EESM dosis 180 127.40000* 8.23234 .000 95.8673 158.9327

EESM dosis 135 CCl4 -183.20000* 8.23234 .000 -214.7327 -151.6673

Olive oil 202.80000* 8.23234 .000 171.2673 234.3327

CMC Na -179.40000* 8.23234 .000 -210.9327 -147.8673

kontrol ekstrak EESM 197.20000* 8.23234 .000 165.6673 228.7327

EESM dosis 101.25 -43.00000* 8.23234 .002 -74.5327 -11.4673

EESM dosis 180 84.40000* 8.23234 .000 52.8673 115.9327

EESM dosis 180 CCl4 -267.60000* 8.23234 .000 -299.1327 -236.0673

Olive oil 118.40000* 8.23234 .000 86.8673 149.9327

CMC Na -263.80000* 8.23234 .000 -295.3327 -232.2673

kontrol ekstrak EESM 112.80000* 8.23234 .000 81.2673 144.3327

EESM dosis 101.25 -127.40000* 8.23234 .000 -158.9327 -95.8673

EESM dosis 135 -84.40000* 8.23234 .000 -115.9327 -52.8673

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

89

Lampiran 14. Perhitungan penetapan peringkat dosis ekstrak etanol daun S.

mahagoni pada kelompok perlakuan

Dosis penggunaan manusia 500 mg sekali konsumsi

Mengasumsikan 3 kali konsumsi setiap hari maka 500 mg x 3 = 1500 mg

1500 mg untuk manusia 70 kg dikonversikan menjadi dosis tikus

1500 mg x 0,018 = 27 mg/ 200 gBB → 135 mg/kgBB (dosis tengah)

Dosis tinggi pada tikus digunakan 4 kali konsumsi setiap hari maka 500 mg x

4 = 2000 mg

2000 mg untuk manusia 70 kg dikonversikan menjadi dosis pada tikus

2000 mg x 0,018 = 36 mg/ 200g BB → 180 mg/kgBB (dosis tinggi)

Penentuan dosis rendah berdasarkan factor kelipatan dari dua dosis tersebut

Faktor kelipatan = dosis tinggi

dosis tengah

= 180 mg /kg BB

135 mg /kg BB = 1,333333

Dosis rendah = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎 𝑕

𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛→

135 𝑚𝑔 /𝑘𝑔𝐵𝐵

1,333

= 101,25 mg/kgBB

Dengan demikian dosis yang digunakan dalam penelitian adalah 101,25; 135;

180 mg/kgBB.

Lampiran 15. Perhitungan Konversi dosis rendah untuk manusia

Faktor konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56,0

Dosis rendah pada tikus 101,25 mg/kgBB → 20,25 mg / 200gBB

Dosis pada manusia 70 kg = 20,25 mg x 56

= 1134 mg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

90

Lampiran 16. Perhitungan Efek Hepatoprotektif

Rumus perhitungan efek hepatoprotekif dengan asumsi olive oil dalam kondisi

normal atau %proteksi 100% :

𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑕𝑒𝑝𝑎𝑡𝑜𝑡𝑜𝑘𝑠𝑖𝑛 − 𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 − (𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙)

𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑕𝑒𝑝𝑎𝑡𝑜𝑡𝑜𝑘𝑠𝑖𝑛 − 𝑃𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 𝑋 100%

Berdasarkan rumus tersebut, maka perhihitungna efek hepatoprotektif dari masing

masing perlakuan adalah :

Kelompok dosis 101,25 mg/kgBB

(203,8−56,8)− (149.4−56,8)

(203,8−56,8)𝑋 100% = 37,00 %

Kelompok dosis 135 mg/kgBB

(203,8−56,8)− (127,6−56,8)

(203,8−56,8)𝑋 100%= 51,83 %

Kelompok dosis 180 mg/kgBB

(203,8−56,8)− (97,2−56,8)

(203,8−56,8)𝑋 100% = 72,51 %

Lampiran 17. Bobot pengeringan ekstrak etanol daun S. mahagoni

Tabel X. Pengeringan ekstrak etanol daun S. mahagoni

Cawan

ke

berat cawan +

ekstrak sebelum

pengeringan

berat cawan +

ekstrak sesudah

pengeringan

selisih

bobot

pengeringan

% bobot

pengeringan

1 66.853 66.8375 0.0155 0.023

2 63.2358 63.2247 0.0111 0.017

3 71.5969 71.5821 0.0148 0.020

4 61.5546 61.5439 0.0107 0.017

5 64.3246 64.321 0.0036 0.005

6 66.4648 66.4521 0.0127 0.019

7 63.3876 63.3807 0.0069 0.010

8 71.6266 71.6021 0.0245 0.034

9 61.8539 61.8475 0.0064 0.010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

91

Lampiran 18. Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni

Tabel XI. Hasil rendemen ekstrak etanol daun S. mahagoni

Cawan

ke

Berat cawan + ekstrak

(g)

Berat cawan

kosong (g)

Berat

rendemen (g)

1 66.8375 59.6435 7.194

2 63.2247 59.7238 3.5009

3 71.5821 60.6278 10.9543

4 61.5439 55.7431 5.8008

5 64.321 59.6328 4.6882

6 66.4521 59.8431 6.609

7 63.3807 59.4423 3.9384

8 71.6021 60.2781 11.324

9 61.8475 59.8321 2.0154

Total rendemen 56,025

Rata – rata rendemen = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛

= 56,025

9

= 6,225 g

% rendemen ekstrak kental = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑆𝑤𝑖𝑒𝑡𝑒𝑛𝑖𝑎 𝑚𝑎𝑕𝑎𝑔𝑜𝑛𝑖 𝑥 100%

= 56,025

400 𝑥 100 %

= 14,00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni(l.)jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

92

BIOGRAFI PENULIS

Penulis Skripsi berjudul “EFEK HEPATOPROTEKTIF

EKSTRAK ETANOL DAUN Swietenia mahagoni Jacq.

PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI

KARBON TETRAKLORIDA” memiliki nama lengkap

Stefanus Indra Gamawan, merupakan anak kedua dari B.

Sandro, SE. Dan Niken L. Penulis dilahirkan di Yogyakarta

pada tanggal 12Desember 1992. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu

TK Pangudi Luhur Yogyakarta (1997-1998), tingkat Sekolah Dasar di SD

Marsudirini Yogyakarta (1998-2004), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP

Maria Immaculata Yogyakarta (2004-2007), dan tingkat Sekolah Menengah Atas di

SMA Kolese De Britto (2007-2010). Pada tahun 2010, penulis melanjutkan studi di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Semasa studinya, penulis

aktif mengikuti kegiatan kepanitiaan dan kegiatan kampus, diantaranya mengikuti

kepanitiaan INSADHA (2011) sebagai anggota divisi P3K, Koordinator P3K dalam

acara Tiga Hari Temu Akrab Farmasi (TITRASI 2012), anggota tim pengabdian

masyarakat pelatihan dan penyuluhan dengan materi “Cegah Penyebaran Penyakit

Leptospirosis” di Dusun Demangan, Wedomartani, Sleman DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI