PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ......

179
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Luky Erningtyas NIM : 121134045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ......

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI

SE-KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Luky Erningtyas

NIM : 121134045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

i

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI

SE-KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Luky Erningtyas

NIM : 121134045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus

Bunda Maria, Bunda Penolong Abadi

Orangtuaku tercinta Bapak Ignatius Sugiyanta

dan Ibu Emiliana Supartinah

Adikku tercinta Chatarina Sintha Widyaningrum

Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

v

MOTTO

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya

(Pengkothbah 3:11)

Satu-satunya sumber pengetahuan adalah

pengalaman

(Albert Einstein)

Pekerjaan hebat tidak dihasilkan dari kekuatan,

melainkan oleh ketekunan

(Samuel Johnson)

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah dalam doa

(Roma 12:12)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati

dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan

berikutnya tanpa kehilangan semangat

(Winston Churchill)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini

adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling

setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang

teguh

(Andrew Jackson)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

viii

ABSTRAK

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI

SE-KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

Luky Erningtyas

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA

fisika pada siswa kelas V yang mengakibatkan terjadinya miskonsepsi. Penyebab

miskonsepsi salah satunya adalah kemampuan siswa yang dilihat dari perbedaan

jenis kelamin karena antara siswa laki-laki dan perempuan memiliki tingkat

inteligensi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsi

miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan

Moyudan (2) mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif survei yang dilaksanakan di 12

SD Negeri se-Kecamatan Moyudan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes

tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan

Moyudan Kabupaten Sleman tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 236 siswa.

Sampel penelitian ini dihitung menggunakan tabel Krejcie dan Morgan dengan

taraf kepercayaan 95% terhadap populasi dan kesalahan 5% dengan jumlah 132

siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random

sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif berupa data

miskonsepsi dari jawaban siswa dan data tentang jenis kelamin siswa. Analisis

untuk melihat perbedaan miskonsepsi siswa kelas V SD dilihat dari jenis kelamin

siswa yang dilakukan dengan menggunakan Two Independent Samples Test

dengan uji Mann Whitney pada SPSS versi 20.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi IPA fisika pada

siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan. Siswa mengalami miskonsepsi

pada konsep tentang gaya, pesawat sederhana, cahaya, cermin, batuan, pelapukan,

dan struktur bumi. Jika dilihat dari jenis kelamin siswa, tidak ada perbedaan

miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan.

Kata kunci: miskonsepsi, IPA fisika, jenis kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

ix

ABSTRACT

THE FIFTH GRADE STUDENTS’ PHYSICS MISCONCEPTION IN

SEMESTER 2 OF ELEMENTARY SCHOOLS IN MOYUDAN SUBDISTICT

SLEMAN REGENCY

Luky Erningtyas

Sanata Dharma University

2016

The background of this research was that the low level of concept

understanding of Science on the fifth grade students that causes misconception.

One of the misconception causes is that the students’ ability seen from gender, in

which between male and female students, they have different intelligences. This

research aims to: (1) describe the fifth grade students’ physics misconception in

semester 2 of Elementary Schools in Moyudan Subdistrict, Sleman Regency, (2)

find out the physics misconception differences seen from gender of the fifth grade

students of Elementary Schools in Moyudan Subdistrict. This research was quantitative survey research that was conducted in 12

Elementary Schools in Moyudan Subdistrict. The data collection was done by

written test, interview, and documentation. The test instrument was a multiple

choice. The participants were all the fifth grade students of Elementary Schools in

Moyudan Subdistrict, Sleman Regency in the year of 2014/2015 with amount 236

students. This research samples were counted using Krejcie and Morgan table

with 95% validity on the population and 5% mistake with amount of 132 students.

The sampling technique was done by simple random sampling. The data analysis

technique in this research used descriptive analysis that was misconception data

from the students’ answer and students’ gender data. The analysis to find out the

fifth grade students’ misconception differences seen from the gender was done by

using Two Independent Samples Test with Mann Whitney test on SPSS version 20.

The result of this research showed that there was physics misconception

on fifth grade students of Elementary schools in Moyudan Subdistrict. The

students had misconception about gaya, pesawat sederhana, cahaya, cermin,

batuan, pelapukan, and struktur bumi. Seen from the students’ gender, there was

no differences on physics misconception on fifth grade students of Elementary

Schools in Moyudan Subdistrict.

Keyword: misconception, physics, gender

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, kasih,

dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi dengan judul “Miskonsepsi

IPA Fisika Kelas V Semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Moyudan Kabupaten

Sleman” ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelas sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari

banyak pihak yang telah memberikan bantuan moril, material, dukungan,

bimbingan, kerjasama, dan doa. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang

telah bersedia dalam memberikan bimbingan, petunjuk, saran, dan arahan

selama proses penelitian hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah

bersedia dalam memberikan bimbingan, petunjuk, saran, dan arahan selama

penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Romo Prof. Paul Suparno, SJ., M.ST., Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.,

Ibu Ari Trisnawati, S.Pd., dan Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. selaku

validator yang telah mengoreksi, mengevaluasi, dan memberikan saran untuk

memperbaiki instrumen penelitian yang telah dibuat.

7. Seluruh dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan seluruh staf karyawan

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pelayanan

selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xi

8. UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Moyudan atas bantuan dan

kerjasamanya.

9. Seluruh Kepala SD Negeri se-Kecamatan Moyudan yang telah memberikan

izin tempat untuk melakukan penelitian.

10. Seluruh Guru kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan yang telah

membantu penulis dalam melakukan proses penelitian guna menyelesaikan

skripsi ini.

11. Seluruh Siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan yang telah

bersedia bekerjasama dan membantu penulis selama proses penelitian.

12. Kedua Orang tuaku tersayang, Bapak Ignatius Sugiyanta dan Ibu Emiliana

Supartinah yang sungguh hebat dan tidak pernah lelah menguatkan,

memberikan dukungan, motivasi, cinta, kasih sayang, perhatian, semangat,

serta doa yang tidak pernah putus kepada penulis.

13. Adikku Chatarina Sintha Widyaningrum dan kakak sepupuku Ratna

Wulandari yang selalu ada, menguatkan, memberi semangat, dan perhatian.

14. Sahabat-sahabatku tersayang Intan Utami, Lidwina Kasih Radita, Ratna Sari,

Yohana Puji Asri, Aldika Sabdarey, Natalia Shara Dewanti, Puspa

Wulandari, terimakasih untuk kebersamaan, kasih sayang, semangat,

motivasi, dan dukungan selama ini.

15. Teman-teman PPL 2015 SD BOPKRI Gondolayu tercinta Dea Fradistya R.,

Martinus Bayu W., Martinus Cahyo W. S., Setyo Adi Nugroho, terimakasih

untuk kebersamaan, motivasi, dan dukungan selama ini.

16. Seluruh teman-teman payung yang selama ini telah berjuang bersama,

memberi saran, motivasi, semangat, dan doa kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman-teman Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2012 atas

kebersamaannya selama ini yang selalu mengajarkan penulis banyak hal

mulai dari ilmu pengetahuan, belajar bersama-sama dan lain-lain.

18. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu,

mendukung, membimbing, dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 4

C. Batasan Masalah ............................................................... 4

D. Rumusan Masalah ............................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................... 6

G. Definisi Operasional ......................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 8

A. Kajian Pustaka .................................................................. 8

1. Konsep ...................................................................... 8

a. Pengertian Konsep ............................................. 8

b. Ciri-ciri Konsep ................................................. 9

c. Jenis-Jenis Konsep ............................................. 9

2. Konsepsi .................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xiv

3. Miskonsepsi .............................................................. 11

a. Pengertian Miskonsepsi ..................................... 11

b. Penyebab Miskonsepsi ....................................... 11

c. Mendeteksi Miskonsepsi .................................... 16

d. Kiat Mengatasi Miskonsepsi .............................. 18

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .................................. 19

a. Pengertian IPA ................................................... 19

b. Hakikat Pembelajaran IPA ................................. 20

c. Pengaruh Belajar IPA ........................................ 21

d. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...... 21

5. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2 ........... 22

6. Jenis Kelamin ............................................................ 42

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 43

C. Kerangka Berpikir ............................................................ 50

D. Hipotesisi Penelitian ........................................................ 51

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 52

A. Jenis Penelitian ................................................................. 52

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 52

1. Tempat Penelitian ..................................................... 52

2. Waktu Penelitian ....................................................... 53

C. Populasi dan Sampel ........................................................ 53

1. Populasi ..................................................................... 53

2. Sampel ....................................................................... 54

D. Variabel Penelitian ........................................................... 57

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 57

1. Tes Tertulis ............................................................... 58

2. Wawancara ................................................................ 58

3. Dokumentasi ............................................................. 58

F. Instrumen Penelitian ......................................................... 59

1. Instrumen Tes ............................................................ 59

2. Pedoman Wawancara ................................................ 61

3. Daftar Cek .................................................................. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xv

G. Teknik Pengujian Instrumen ............................................ 63

1. Uji Validitas .............................................................. 63

2. Uji Reliabilitas .......................................................... 70

H. Teknik Analisis Data ........................................................ 71

1. Analisis Deskriptif .................................................... 72

2. Merumuskan Null Hypothesis ................................... 72

3. Mengorganisasi Data ................................................. 72

4. Menentukan Taraf Signifikansi ................................. 73

5. Menguji Normalitas Skor Tes ................................... 73

6. Menguji Homogenitas Skor Tes ............................... 74

7. Menguji Hipotesis ..................................................... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 76

A. Hasil Penelitian ................................................................ 76

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................. 76

2. Deskripsi Responden Penelitian ................................ 79

3. Deskripsi Data Miskonsepsi IPA Fisika Siswa

Kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan ............ 79

4. Uji Prasyarat Analisis untuk Melihat Perbedaan

Miskonsepsi Siswa Kelas V SD Negeri

se-Kecamatan Moyudan ............................................ 107

5. Uji Hipotesis Penelitian ............................................ 109

B. Pembahasan ...................................................................... 110

BAB V PENUTUP .............................................................................. 114

A. Kesimpulan ...................................................................... 114

B. Keterbatasan Penelitian .................................................... 114

C. Saran ................................................................................. 114

DAFTAR REFERENSI ........................................................................... 116

LAMPIRAN .............................................................................................. 120

CURRICULUM VITAE ............................................................................ 160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

Terbentuknya ...................................................................... 36

Tabel 2.2 Jenis Batuan Endapan, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

Terbentuknya ...................................................................... 38

Tabel 2.3 Jenis Batuan Malihan, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

Terbentuknya ...................................................................... 39

Tabel 3.1 Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 54

Tabel 3.2 Tabel Krejcie dan Morgan .................................................. 54

Tabel 3.3 Perhitungan Sampel setiap SD Negeri di Kecamatan

Moyudan ............................................................................. 56

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes Berupa Soal Pilihan Ganda

Sebelum Validasi ................................................................ 59

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru ................................................ 61

Tabel 3.6 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen .......................... 65

Tabel 3.7 Hasil Validitas Muka Soal Pilihan Ganda .......................... 66

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Pilihan Ganda .............. 68

Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas ......................................................... 71

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda .......................... 71

Tabel 4.1 Daftar Pelaksanaan Tes ...................................................... 78

Tabel 4.2 Data Mengenai Jenis Kelamin Siswa ................................. 79

Tabel 4.3 Data Miskonsepsi Siswa KD 5.1 ........................................ 80

Tabel 4.4 Data Miskonsepsi Siswa KD 5.2 ........................................ 83

Tabel 4.5 Data Miskonsepsi Siswa KD 6.1 ........................................ 90

Tabel 4.6 Data Miskonsepsi Siswa KD 6.2 ........................................ 96

Tabel 4.7 Data Miskonsepsi Siswa KD 7.1 ........................................ 98

Tabel 4.8 Data Miskonsepsi Siswa KD 7.3 ........................................ 105

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ........................................................... 107

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas ....................................................... 109

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 109

Tabel 4.12 Siswa yang Mengalami Miskonsepsi pada Soal

Pilihan Ganda ..................................................................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan I ............................ 25

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan II .......................... 26

Gambar 2.3 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan III ......................... 26

Gambar 2.4 Contoh Penggunaan Katrol Tetap .................................. 27

Gambar 2.5 Katrol Bebas .................................................................. 27

Gambar 2.6 Katrol Majemuk ............................................................. 28

Gambar 2.7 Pemantulan Cahaya ....................................................... 30

Gambar 2.8 Cermin Datar ................................................................. 31

Gambar 2.9 Cermin Cembung ........................................................... 32

Gambar 2.10 Cermin Cekung dan Contoh Cermin Cekung ................ 32

Gambar 2.11 Literature Map ............................................................... 49

Gambar 3.1 Rumus Product Moment Pearson .................................. 68

Gambar 3.2 Rumus Cronbach Alpha ................................................ 70

Gambar 4.1 Histogram Jenis Kelamin Siswa .................................... 108

Gambar 4.2 Histogram Nilai Siswa ................................................... 108

Gambar 4.3 Grafik Siswa yang Mengalami Miskonsepsi pada

Soal Pilihan Ganda ........................................................ 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ....................................................... 121

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ........................ 122

Lampiran 3 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement

Soal Pilihan Ganda ......................................................... 123

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda ......................... 132

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ...................... 133

Lampiran 6 Instrumen Soal ............................................................... 134

Lampiran 7 Kunci Jawaban ............................................................... 141

Lampiran 8 Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 142

Lampiran 9 Hasil Wawancara Guru .................................................. 146

Lampiran 10 Tabulasi Hasil Soal Pilihan Ganda ................................ 147

Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas ...................................................... 155

Lampiran 12 Hasil Uji Homogenitas .................................................. 156

Lampiran 13 Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 157

Lampiran 14 Dokumentasi .................................................................. 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I dalam penelitian ini memberikan gambaran kepada pembaca

mengenai penelitian ini. Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Dahama dan Bhatnagar (dalam Ahmadi, 2014:35) mengungkapkan

bahwa pendidikan adalah proses pemerolehan pengetahuan dan kebiasaan-

kebiasaan melalui pembelajaran dan studi. Melalui pengertian tersebut jelas

pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran. Pada

proses pembelajaran ini, ada beberapa mata pelajaran yang diajarkan kepada

siswa. Salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan dalam kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar (SD) adalah sains atau yang sering disebut Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memegang peranan penting karena

kehidupan sangat bergantung dari alam, zat yang terkandung di alam, dan

segala jenis gejala yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana

bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari (KTSP, 2006:161).

IPA merupakan rumpun ilmu, yang memiliki karakteristik khusus

yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau

kejadian dan hubungan sebab-akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota

rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA, Astronomi/Astrofisika,

dan Geologi. Belajar IPA berarti belajar kelima objek atau bidang kajian

tersebut (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:22). Agar mewujudkan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

2

pembelajaran IPA yang ideal maka seorang pendidik perlu mempersiapkan

pembelajaran dengan sebaik mungkin.

Kenyataan yang terjadi, pembelajaran IPA belum dikuasai oleh siswa

terlihat bahwa Indonesia terus mendapat prestasi yang rendah dalam uji

berstandar internasional dan masih jauh tertinggal dengan negara-negara

lainnya. Hasil prestasi matematika dan sains siswa di seluruh dunia dapat

diketahui dari studi internasional yang dipercaya sebagai instrumen untuk

menguji kompetensi global, yaitu TIMSS dan PISA. TIMSS (Trends in

International Mathematics and Science Study) adalah studi internasional

untuk kelas IV dan VIII dalam bidang matematika dan sains. Hasil TIMSS

pada tahun 2011 menempatkan Indonesia pada posisi 40 di bidang sains dari

42 negara dengan nilai rata-rata 406 (sumber: surat kabar Kompas, tanggal 14

Desember 2012).

Rendahnya kemampuan siswa-siswi Indonesia dalam mata pelajaran

IPA juga terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA. PISA

(Programme for International Student Asessment) adalah studi internasional

yang bertujuan untuk meneliti secara berkala tentang kemampuan siswa usia

15 tahun (kelas III SMP dan kelas I SMA) dalam membaca (reading

literacy), matematika (mathematics literacy), dan sains (scientific literacy).

Berdasarkan hasil PISA pada tahun 2012 menempatkan Indonesia pada posisi

64 dari 65 negara dengan skor 382 (OCED, 2014:19).

Hasil belajar IPA yang dicapai oleh peserta didik di Indonesia

tergolong rendah karena peserta didik yang mempelajari IPA relatif belum

mampu menggunakan pengetahuan IPA yang mereka peroleh untuk

menghadapi tantangan kehidupan nyata. Dalam pembelajaran IPA,

pemahaman terhadap konsep merupakan hal yang sangat penting. Konsep

IPA merupakan suatu konsep yang memerlukan penalaran. Tanpa mengetahui

konsep, semua pembelajaran akan menjadi pembelajaran hafalan dan bukan

lagi pembelajaran yang bermakna.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Rosalia D. Murdijanie,

S.Pd. SD guru kelas V di SD Negeri Ngijon I pada tanggal 8 Mei 2015. Ibu

Rosalia mengungkapkan banyak siswa kelas V yang mengalami kesulitan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

3

kendala pada pembelajaran IPA fisika karena rendahnya pemahaman konsep

siswa pada suatu materi yang menyebabkan siswa masih mendapat nilai di

bawah KKM yang ditentukan. Beliau juga mengungkapkan bahwa para siswa

sering mengalami kesalahan dalam menjawab beberapa soal IPA fisika pada

materi gaya dan cahaya karena siswa hanya menghafalkan rumus tanpa

memperdulikan konsep yang ada di dalamnya. Kekeliruan atau kesalahan

konsep yang dialami siswa disebut juga dengan istilah miskonsepsi.

Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang

tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para

pakar dalam bidang itu (Suparno, 2005:4). Miskonsepsi disebabkan oleh

bermacam-macam hal. Secara umum dapat disebabkan oleh siswa sendiri,

guru yang mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar, dan buku teks

(Suparno, 2005:29). Dari segi siswa itu sendiri, miskonsepsi dapat disebabkan

oleh prakonsepsi, intuisi yang salah, tahap perkembangan siswa, kemampuan

siswa, dan minat belajar siswa (Suparno, 2005: 34-42). Mengingat pentingnya

penguasaan dan pemahaman konsep yang telah diberikan, maka setiap siswa

harus memahami konsep tersebut, agar tidak terjadi miskonsepsi.

Penyebab miskonsepsi dari segi siswa itu sendiri salah satunya adalah

kemampuan siswa. Suparno (2005:40) mengungkapkan bahwa siswa yang

inteligensi matematis-logis kurang tinggi, akan mengalami kesulitan dalam

menangkap konsep fisika, terlebih abstrak. Sedangkan antara siswa laki-laki

dan perempuan dapat dikatakan berbeda secara biologis dan psikologis.

Secara biologis laki-laki dan perempuan berbeda terlihat jelas dari alat

reproduksi. Secara psikologis antara laki-laki dan perempuan memiliki

tingkat inteligensi yang berbeda. Hamalik (2007:91) mengungkapkan banyak

anak laki-laki yang lemah dalam inteligensi dibandingkan anak perempuan.

Namun perbedaan jenis kelamin siswa tersebut tidak menjamin adanya

perbedaan miskonsepsi dikarenakan masih terdapat berbagai faktor lain yang

menjadi penyebab miskonsepsi.

Miskonsepsi merupakan sebuah kondisi yang perlu ditangani agar

tidak menghambat siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA. Usaha yang

dapat dilakukan untuk mengatasi miskonsepsi tersebut yaitu mencari atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

4

mengungkapkan miskonsepsi yang dilakukan siswa. Selain itu, mencoba

menemukan penyebab miskonsepsi tersebut dengan mencari bentuk

kesalahan yang dimiliki siswa dan mencari sebab-sebabnya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik dan bermaksud untuk

mengadakan sebuah penelitian mengenai “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa

Kelas V Semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti

mengidentifikasi permasalahan yang ada, yaitu:

1. Rendahnya hasil prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran IPA

fisika pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan

Kabupaten Sleman.

2. Rendahnya penguasaan konsep IPA fisika pada siswa kelas V semester 2

SD Negeri se-Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan dalam latar belakang

dan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada miskonsepsi IPA

fisika. Peneliti hanya meneliti siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman. Adapun SD Negeri yang akan

digunakan peneliti memilih SD Negeri yang menerapkan kurikulum 2006

atau KTSP. Perbedaan miskonsepsi IPA fisika yang dilihat dari jenis kelamin

siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan Kabupaten

Sleman.

Peneliti juga membatasi materi IPA fisika yang digunakan untuk

penelitian dengan menggunakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) sebagai berikut:

Standar Kompetensi (SK)

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau

model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

5

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber.

Kompetensi Dasar (KD)

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui

percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih

mudah dan lebih cepat.

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya,

6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan

sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.

D. Rumusan Masalah

Latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan

di atas melandasi rumusan masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V semester 2 SD

Negeri se-Kecamatan Moyudan?

2. Apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis kelamin

siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah di atas maka peneliti mempunyai tujuan yang

diharapkan:

1. Mendeskripsikan miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V semester 2 SD

Negeri se-Kecamatan Moyudan.

2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan

Moyudan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, seperti diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi atau masukan dalam bidang pendidikan sekolah dasar terutama

tentang miskonsepsi pada pemahaman belajar siswa dalam bidang studi

IPA fisika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru untuk menjadi

sumber pengetahuan dan informasi mengenai miskonsepsi IPA

fisika. Selain itu, penelitian ini dapat membantu guru untuk

mengetahui perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis

kelamin siswa.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah

untuk menambah kualitas proses belajar mengajar dengan

mengetahui miskonsepsi yang sering terjadi dalam pembelajaran IPA

fisika.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sebagai tambahan

pengalaman dan wawasan baru untuk melaksanakan tugas di masa

yang akan datang. Selain itu, peneliti juga memperoleh inspirasi

mengenai permasalahan miskonsepsi pada mata pelajaran IPA fisika.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional berisi istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini,

antara lain:

1. Miskonsepsi adalah penggunaan konsep yang salah karena tidak sesuai

dengan acuan atau konsep yang ditetapkan oleh para ahli. Siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

7

mengalami miskonsepsi dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan

menurut keyakinannya bahwa jawaban yang dipilih itu yakin benar.

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah membahas tentang gejala-gejala

alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada percobaan dan

pengamatan yang dilakukan oleh manusia.

3. Miskonsepsi IPA adalah kesalahan konsep yang terdapat dalam semua

bidang sains seperti biologi, kimia, fisika, dan astronomi.

4. Miskonsepsi IPA fisika adalah kesalahan konsep yang terjadi pada

pelajaran IPA khususnya pada materi fisika.

5. Siswa kelas V SD adalah siswa sekolah dasar dengan rentang usia sekitar

10 tahun sampai 12 tahun.

6. Kecamatan Moyudan adalah sebuah kecamatan berada di sebelah barat

daya dari Ibukota Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan dua kabupaten

lainnya, yaitu Kulon Progo dan Bantul. Di sebelah utara kecamatan ini

adalah Kecamatan Minggir, sedangkan di sebelah timur berdampingan

dengan Kecamatan Godean dan Gamping.

7. Jenis Kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara

biologis sejak seseorang lahir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II pada penelitian ini membahas mengenai kajian pustaka, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Konsep

a. Pengertian Konsep

Konsep merupakan suatu abstraksi mental yang mewakili

satu kelas stimulus (Dahar 2011:63). Hal senada juga diungkapkan

oleh Hamalik (2005:162) konsep adalah suatu kelas atau kategori

stimuli atau objek-objek yang memiliki ciri-ciri umum.

Rosser (dalam Dahar 2011:63) mengungkapkan bahwa

konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek,

kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang

sama. Karena orang mengalami stimulus berbeda-beda, orang

membentuk konsep sesuai dengan pengelompokan stimulus dengan

cara tertentu. Karena konsep itu adalah abstraksi-abstraksi yang

berdasarkan pengalaman dan tidak ada dua orang yang mempunyai

pengalaman yang persis sama, konsep yang dibentuk orang mungkin

berbeda juga.

Djamarah (2011:30) mengungkapkan bahwa konsep atau

pengertian adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang

mempunyai ciri-ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep

mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi,

sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Konsep sendiri

pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).

Konsep dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang

harus didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian yang

menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan fisik. Konsep ini

mewakili benda tertentu, seperti meja, kursi, mobil, dan sebagainya.

Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

9

hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam

lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbadan. Misalnya,

saudara sepupu, dan sebagainya, adalah kata-kata yang tidak dapat

dilihat dengan mata biasa, bahkan dengan mikroskop sekalipun

(Djamarah, 2011: 31).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

konsep merupakan suatu abstraksi mental yang mewakili satu kelas

stimulus atau objek-objek yang memiliki ciri-ciri umum, kejadian,

kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama.

b. Ciri-ciri Konsep

Ciri-ciri konsep menurut Hamalik (2005:162-163) dapat

digolongkan menjadi empat kategori yang terdiri dari:

1) Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara

konsep satu dengan konsep lainnya. Misalnya konsep

laboratorium memiliki dua atribut, yakni warna dan bentuk.

2) Atribut nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada

suatu atribut. Misalnya atribut warna punya macam-macam nilai

merah, putih, biru, dll.

3) Jumlah atribut juga bermacam-macam antara satu konsep

dengan konsep lainnya. Misalnya tanah lapangan punya dua

atribut yakni warna dan bentuk.

4) Kedominanan atribut menunjuk pada kenyataan bahwa beberapa

atribut lebih dominan (obvious) daripada yang lainnya. Misalnya

lokasi alam lebih dominan dari atribut warna dan bentuk konsep

lapangan hijau lebih dominan daripada warna hijau.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-

ciri konsep dibagi dalam empat bagian yaitu atribut konsep, atribut

nilai-nilai, jumlah atribut, dan kedominanan atribut.

c. Jenis-jenis Konsep

Hamalik (2005:163-164) mengungkapkan bahwa atribut-

atribut berkombinasi dengan tiga cara untuk menghasilkan tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

10

jenis/tipe konsep, yaitu conjuctive concepts, disjunctive concepts,

dan relational concepts

1) Konsep konjungtif, nilai-nilai tertentu (yang penting) dari

berbagai atribut disajikan bersama-sama. Nilai-nilai dan atribut

ditambahkan bersama untuk menghasilkan suatu konsep

konjungtif. Dengan cara itu, kita dengan mudah membedakan

antara anjing, kucing, dan kuda misalnya.

2) Konsep disjungtif, sesuatu yang dapat dirumuskan dalam

sejumlah cara yang berbeda-beda. Antara atribut-atribut dan

nilai-nilai dapat disubstitusikan antara yang satu dengan yang

lainnya. Misalnya dua figur yang masing-masing memiliki

atribut bentuk dan nomor, sedangkan nilai nomor antara

keduanya sama, sehingga nilai bentuk dapat berubah.

3) Konsep relasional atau hubungan, yakni suatu konsep yang

mempunyai hubungan-hubungan khusus antar atribut. Misalnya

konsep jarak dan konsep arah.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-

jenis konsep dapat dibagi menjadi tiga jenis antara lain konsep

konjungtif, konsep disjungtif, dan konsep relasional atau hubungan.

2. Konsepsi

Konsepsi berasal dari kata to conceive yang artinya cara

menerima (Rustaman, 2012:2-6). Saptono (dalam Norika, 2014:8)

mendefinisikan konsepsi sebagai kemampuan memahami konsep, baik

yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan maupun konsep

yang diperoleh dari pendidikan formal. Berg (dalam Norika, 2014:8)

mengungkapkan bahwa konsepsi adalah tafsiran perorangan atau

individu terhadap suatu konsep. Contohnya konsep gaya, gaya dapat

ditafsirkan oleh seorang anak sebagai suatu dorongan atau tarikan yang

harus dikerjakan oleh kegiatan otot.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi

adalah cara menerima atau kemampuan memahami setiap perorangan

atau individu terhadap suatu konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

11

3. Miskonsepsi

a. Pengertian Miskonsepsi

Miskonsepsi merupakan suatu konsep yang salah atau tidak

sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh

para pakar pada bidangnya (Suparno, 2005:4). Salah konsep atau

misconception terjadi karena adanya penambahan atau penghilangan

dari apa yang ada pada konsep tersebut. Salah konsep

(misconception) seringkali muncul ketika konsep awal (prakonsepsi)

yang diterima oleh siswa melalui pengalaman yang mereka alami

belum matang. Menurut Suparno (2005:2) miskonsepsi adalah

konsep awal yang tidak sesuai atau bertentangan dengan konsep

ilmiah yang diterima para ahli.

Fowler (dalam Suparno, 2005:5) menjelaskan dengan lebih

rinci arti miskonsepsi. Ia memandang miskonsepsi sebagai

pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang

salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-

konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep-konsep yang

tidak benar. Misalnya tentang konsep binatang. Banyak siswa yang

mengartikan binatang terbatas pada vertebrata, khususnya binatang

mamalia yang ditemukan di rumah, kebun, dan kebun binatang. Bila

ditanya “apa binatang itu?” Banyak siswa yang menjawab “binatang

adalah makhluk hidup, yang mempunyai kaki, bergerak, mempunyai

bulu, dan hidup di luar rumah atau di hutan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa miskonsepsi merupakan penggunaan konsep yang salah

karena tidak sesuai dengan acuan atau konsep dasar yang ditetapkan

oleh para ahli.

b. Penyebab Miskonsepsi

Suparno (2005:29) menjelaskan bahwa secara garis besar,

penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu:

siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

12

1) Siswa

Suparno (2005:34-42) mengungkapkan bahwa

miskonsepsi yang banyak terjadi berasal dari diri siswa itu

sendiri. Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat

dikelompokkan dalam beberapa hal, antara lain:

a) Prakonsepsi atau konsep awal siswa, banyak siswa sudah

mempunyai konsep awal atau prakonsepsi tentang suatu

bahan sebelum siswa mengikuti pelajaran formal di bawah

bimbingan guru. Konsep awal ini sering kali mengandung

miskonsepsi. Prakonsepsi ini biasanya diperoleh dari

orangtua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di

lingkungan siswa.

b) Pemikiran asosiatif siswa, asosiasi siswa terhadap istilah-

istilah sehari-hari kadang-kadang juga membuat

miskonsepsi.

c) Pemikiran humanistik, siswa kerap kali memandang semua

benda dari pandangan manusiawi.

d) Reasoning yang tidak lengkap/salah, miskonsepsi juga

dapat disebabkan oleh reasoning atau penalaran siswa yang

tidak lengkap atau salah. Alasan yang tidak lengkap dapat

disebabkan karena informasi yang diperoleh atau data yang

didapatkan tidak lengkap. Akibatnya, siswa menarik

kesimpulan secara salah dan ini menyebabkan timbulnya

miskonsepsi siswa.

e) Intuisi yang salah, intuisi adalah suatu perasaan dalam diri

seseorang, yang secara spontan mengungkapkan sikap atau

gagasannya tentang sesuatu sebelum secara obyektif dan

rasional diteliti. Pemikiran intuitif ini sering membuat siswa

tidak kritis dan mengakibatkan miskonsepsi.

f) Tahap perkembangan kognitif siswa, perkembangan

kognitif siswa yang tidak sesuai dengan bahan yang digeluti

dapat menjadi penyebab adanya miskonsepsi siswa. Secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

13

umum, siswa yang masih dalam tahap operational concrete

bila mempelajari suatu bahan yang abstrak sulit menangkap

dan sering salah mengerti tentang konsep bahan tersebut.

g) Kemampuan siswa, juga mempunyai pengaruh pada

miskonsepsi siswa. Siswa yang kurang berbakat atau kurang

mampu dalam mempelajari materi, sering mengalami

kesulitan menangkap konsep yang benar dalam proses

belajar.

h) Minat belajar siswa, siswa yang berminat belajar cenderung

rendah mengalami miskonsepsi dari pada yang tidak minat

dalam belajar.

2) Guru atau pengajar

Suparno (2005:42-44) mengungkapkan bahwa

miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi yang

dibawa oleh guru. Beberapa penyebab siswa mendapatkan

miskonsepsi karena guru yang tidak menguasi bahan atau

mengerti bahan secara tidak benar, guru tidak kompeten dalam

bidangnya, beberapa guru bukan lulusan dari bidang ilmu, guru

jarang membuat eksperimen, guru jarang mendiskusikan bahan

dengan siswa, guru jarang menyuruh siswa mengungkapkan

konsep mereka, guru jarang memberikan contoh dari

pengalaman sehari-hari yang menantang, beberapa guru

memberikan contoh yang keliru, guru tidak memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan atau

pandangan mereka, dan terkadang guru menjelaskan tidak

lengkap atau menghilangkan sebagian unsur yang penting.

3) Buku

Suparno (2005: 44-47) menjabarkan sebagai berikut :

a) Buku teks

Suparno (2005:44-46) mengungkapkan bahwa buku

teks juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Penyebab

miskonsepsi karena beberapa hal yang pertama beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

14

buku mempunyai kesalahan sehingga menjadi salah satu

sebab adanya miskonsepsi siswa, kedua buku teks yang

terlalu sulit bagi level siswa yang sedang belajar sehingga

menumbuhkan miskonsepsi karena siswa sulit menangkap

isinya, ketiga siswa tidak tahu cara membaca dan belajar

buku teks sehingga banyak siswa yang hanya membaca

dengan cepat dan tidak mengerti konsep-konsep baru secara

baik.

b) Buku Fiksi Sains (Science Fiction)

Seringkali pengarang membuat gagasan fisika

kurang berdasarkan kaidah ilmu yang sesungguhnya.

Misalnya gerak-gerakan tokoh fiksi di udara bebas yang

kadang-kadang tidak mengindahkan hukum fisika.

Akibatnya, dalam diri anak tertanam nilai dan pengertian

yang tidak benar. Comins (dalam Suparno, 2005:46)

mengungkapkan bahwa buku fiksi sains sangat baik, tetapi

dalam banyak hal dapat juga menyesatkan dan

memunculkan miskonsepsi pada diri siswa.

c) Kartun (Cartoon)

Gambar-gambar kartun dalam majalah sains sering

kali dapat memunculkan dan menyebabkan miskonsepsi

pada siswa bila tidak mengindahkan hukum dan teori fisika

yang berlaku.

4) Konteks

Suparno (2005:47-50) mengelompokkan konteks

penyebab miskonsepsi menjadi empat kelompok, yaitu:

a) Pengalaman

Pengalaman siswa dapat menyebabkan miskonsepsi

karena pengalaman yang di dapat siswa dalam kehidupan

sehari-hari seringkali tidak sesuai dengan konsep dari para

ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

15

b) Bahasa sehari-hari

Beberapa miskonsepsi datang dari bahasa sehari-hari

yang mempunyai arti lain atau bahasa seringkali memiliki

makna ganda yang membuat siswa bingung. Misalnya,

dalam bahasa sehari-hari siswa mengerti dan menggunakan

istilah berat dengan unit kg. Tetapi dalam fisika, berat

adalah suatu gaya, dan unitnya adalah Newton.

c) Teman lain

Setiap siswa pastilah senang belajar dalam

kelompok bersama teman-teman kelompoknya dengan

mengerjakan PR, mengerjakan soal ataupun melakukan

praktikum, dan belajar bersama. Siswa dengan mudah

terpikat pada yang diungkapkan, dipikirkan, dan dibuat oleh

teman-teman satu kelompoknya. Banyak siswa tidak kritis

terhadap kesalahan teman, terlebih bila teman itu

dianggapnya dekat, pandai atau berpengaruh. Hal inilah

yang seringkali menimbulkan miskonsepsi.

d) Keyakinan dan ajaran agama

Keyakinan ataupun ajaran agama yang diyakini

secara kurang tepat sering membuat siswa tidak dapat

menerima penjelasan ilmu pengetahuan. Kadang-kadang

siswa mempunyai dualisme gagasan; gagasan menurut ilmu

dan gagasan menurut agama, inilah yang membuat

terjadinya miskonsepsi.

5) Metode mengajar

Suparno (2005:50) mengungkapkan bahwa beberapa

metode mengajar yang digunakan guru, terlebih yang

menekankan satu segi saja dari konsep bahan yang digeluti,

meskipun membantu siswa menangkap bahan, tetapi sering

mempunyai dampak jelek yaitu memunculkan miskonsepsi

siswa. Misalnya, metode yang sering digunakan oleh guru yaitu

metode ceramah. Metode ceramah, tanpa memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

16

kesemapatan siswa untuk bertanya dan juga untuk

mengungkapkan gagasan, sering kali meneruskan dan memupuk

miskonsepsi, terlebih pada siswa yang kurang mampu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

penyebab miskonsepsi diantaranya adalah diri siswa itu sendiri

karena kurang memahami konsep yang sesuai dengan konsep para

ahli dan juga dipengaruhi oleh guru yang mengajar, konteks

pembelajaran, cara mengajar, dan buku teks.

c. Mendeteksi Miskonsepsi

Suparno (2005:121-128) mengungkapkan ada beberapa cara

untuk mendeteksi miskonsepsi siswa. Beberapa cara yang bisa

digunakan peneliti dan guru antara lain:

1) Peta Konsep

Peta kosep dapat digunakan untuk mendeteksi

miskonsepsi siswa. Untuk dapat melihat adanya miskonsepsi

pada siswa, ada baiknya peta konsep itu digabungkan dengan

wawancara. Dalam wawancara itu siswa diminta

mengungkapkan lebih mendalam gagasan-gagasannya. Peta

konsep adalah alat yang baik untuk mengidentifikasi, baik

kerangka alternatif atau miskonsepsi siswa.

2) Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka

Tes pilihan ganda dengan pertanyaan terbuka di mana

siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai

jawaban seperti itu. Dari alasan siswa itulah dapat diketahui

miskonsepsi yang dialami oleh siswa tersebut.

3) Tes Esai Tertulis

Guru dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat

beberapa konsep yang memang hendak diajarkan atau yang

sudah diajarkan. Tes tersebut dapat mengetahui miskonsepsi

yang dibawa siswa dan bidang studi yang diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

17

4) Wawancara Diagnosis

Wawancara berdasarkan beberapa konsep tertentu dapat

dilakukan untuk melihat konsep alternatif atau miskonsepsi pada

siswa. Guru memilih beberapa konsep yang diperkirakan sulit

dimengerti siswa atau beberapa konsep yang pokok dari bahan

yang hendak diajarkan. Wawancara dapat berbentuk bebas, guru

bebas bertanya kepada siswa dan siswa dapat dengan bebas

menjawab. Wawancara juga bisa dilakukan dengan terstruktur,

dengan menyiapkan pertanyaan dan urutannya secara garis besar

sudah disusun.

5) Diskusi dalam Kelas

Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan

gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang

hendak diajarkan. Dari diskusi di kelas itu dapat dideteksi juga

bahwa gagasan mereka itu tepat atau tidak. Dalam hal ini yang

perlu diperhatikan oleh guru adalah membantu agar setiap siswa

berani bicara untuk mengungkapkan pikiran mereka tentang

persoalan yang dibahas.

6) Praktikum dengan Tanya Jawab

Praktikum yang disertai tanya jawab antara guru dengan

siswa yang melakukan praktikum juga dapat digunakan untuk

mendeteksi bahwa siswa mempunyai miskonsepsi tentang

konsep pada praktikum itu atau tidak. Selama praktikum, guru

selalu bertanya bagaimana konsep siswa dan bagaimana siswa

menjelaskan persoalan dalam praktikum tersebut.

Pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa cara

mendeteksi miskonsepsi siswa dapat dilakukan dengan enam cara.

Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi antara

lain peta konsep, tes pilihan ganda dengan alasan, tes esai,

wawancara, diskusi di kelas, dan praktikum dengan tanya jawab.

Beberapa peneliti menggunakan beberapa cara itu bersama-sama

untuk melengkapi, seperti tes esai dengan wawancara. Perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

18

ditekankan bahwa siswa diberi kesempatan mengungkapkan gagasan

mereka sehingga dapat dimengerti miskonsepsi yang dipunyai.

d. Kiat Mengatasi Miskonsepsi

Suparno (2005:55) mengungkapkan bahwa secara garis besar

langkah yang digunakan untuk membantu mengatasi miskonsepsi

adalah:

1) Mencari atau mengungkap miskonsepsi yang dilakukan siswa

2) Mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut

3) Mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasi

Secara umum kiat yang tepat untuk membantu siswa

mengatasi miskonsepsi adalah mencari bentuk kesalahan yang

dimiliki siswa itu, mencari sebab-sebabnya, dan dengan pengertian

itu menentukan cara yang sesuai. Membantu siswa mengatasi

miskonsepsi, pertama-tama guru perlu mengerti kerangka berpikir

siswa. Dengan mengetahui cara berpikir, cara menangkap, dan

bagaimana gagasan siswa, guru dapat mengetahui dengan tepat letak

miskonsepsi siswa sehingga dapat membantunya. Beberapa hal yang

dapat dibuat untuk dapat memahami gagasan siswa:

1) Siswa dibebaskan mengungkapkan gagasan dan pemikirannya

mengenai bahan yang sedang dibicarakan. Hal ini dapat

dilakukan secara lisan atau tertulis.

2) Guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang konsep yang

biasanya membuat siswa bingung dan siswa diminta menjawab

secara jujur. Pertanyaan ini dapat dilakukan secara pribadi

maupun umum di kelas. Dari jawaban yang jujur itu dapat

dilihat apakah gagasan siswa benar atau tidak.

3) Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang bahan tertentu

yang biasanya mengandung miskonsepsi dan guru membiarkan

siswa berdiskusi dengan bebas. Guru memantau dari jalannya

diskusi konsep-konsep yang salah.

Berdasarkan penjelasan tentang kiat mengatasi miskonsepsi

di atas, bahwa ada banyak cara untuk membantu siswa mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

19

miskonsepsi. Tetapi tidak setiap cara itu sesuai dengan siswa yang

mengalami miskonsepsi, karena kesalahan siswa yang beraneka

ragam. Maka penting bahwa guru pertama-tama mengerti letak

miskonsepsi siswa dan apa penyebabnya. Setelah itu barulah

mencoba beberapa cara yang sesuai dengan keadaan siswa.

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Pengertian IPA

Samatowa (2011:3) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan

alam merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris yaitu natural

science, artinya ilmu pengetahuan alam. IPA ini membahas tentang

gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan

pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.

Sukarno (dalam Wisudawati dan Sulistyowati 2014:23)

mengungkapkan bahwa IPA diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di

alam ini.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana

bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari (KTSP, 2006:161). Carin dan Sund

(dalam Wisudawati dan Sulistyowati 2014:23) mendefinisikan IPA

sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur,

berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi

dan eksperimen.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA

adalah ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-

kejadian yang ada di alam yang disusun secara sistematis dan teratur,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

20

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan berupa kumpulan data hasil

observasi dan eksperimen.

b. Hakikat Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA dapat digambarkan sebagai suatu sistem,

yaitu sistem pembelajaran IPA. Sistem pembelajaran IPA,

sebagaimana sistem-sistem lainnya terdiri atas komponen masukan

pembelajaran, proses pembelajaran, dan keluaran pembelajaran.

Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen

pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Proses

pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil

pembelajaran (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:26).

Hakikat pembelajaran IPA yang didefinisikan sebagai ilmu

tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu

pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:

ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap (Susanto,

2013:167)

1) Ilmu pengetahuan alam sebagai produk yaitu kumpulan hasil

penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk

konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan

analitis. Bentuk IPA sebagai produk antara lain: fakta-fakta,

prinsip, hukum, dan teori-teori IPA.

2) Ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali

dan memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA

merupakan kumpulan fakta dan konsep, maka IPA

membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang

akan digeneralisasi oleh ilmuwan. Adapun proses dalam

memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains adalah

keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti

mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

21

3) Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yaitu sikap ilmiah harus

dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan

sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan dalam

melakukan penelitian dan mengomunikasikan hasil

penelitiannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan hakikat IPA

dapat dipahami bahwa pembelajaran sains merupakan pembelajaran

berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat

menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA.

c. Pengaruh Belajar IPA

Purnomo (2008: 269) mengungkapkan bahwa pengalaman

belajar dalam kurikulum IPA membantu siswa untuk:

1) menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif,

2) memahami dunianya dan hal-hal yang mempengaruhinya,

3) memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

berfikir kreatif, fleksibel, dan inofatif,

4) mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep IPA,

5) menilai dan menggunakan produk teknologi IPA,

6) memahami bahwa karier dalam IPA dan teknologi sangat cocok

bagi pria dan wanita,

7) membuat penilaian tentang isu-isu yang berkenaan dengan

lingkungan alam dan buatan,

8) bertanggung jawab terhadap perbaikan kualitas lingkungan,

9) memberikan pemecahan pada dilema moral sehubungan dengan

isu-isu IPA dan teknologi, dan

10) menyiapkan diri untuk studi pada tingkatan yang lebih lanjut.

d. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep IPA di sekolah

dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum

dipisahkan secara tersendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

22

Adapun tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam

Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP dalam Susanto

2013:171) dimaksudkan untuk:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam

ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara

IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

5. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2

Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta

fungsinya.

Kompetensi Dasar

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui

percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).

Indikator

5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya.

5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

23

Materi

Macam-macam gaya

Azmiyawati (2008:82-93) menyatakan beberapa macam gaya

berdasarkan sumbernya antara lain:

a. Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi adalah kekuatan atau tarikan yang dimiliki

oleh benda yang memiliki massa. Faktor-faktor yang mempengaruhi

gaya gravitasi yaitu:

1) Gaya gravitasi dapat menimbulkan energi gerak.

2) Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda tegantung pada

jarak benda dari pusat. Semakin jauh jarak benda dari bumi,

gaya gravitasi yang mempengaruhinya semakin kecil.

3) Benda yang lebih luas permukaannya akan lebih lambat jatuh ke

bawah.

4) Arah gaya gravitasi berlawanan dengan gaya gesek. Gaya gesek

bersifat menahan gerak benda sehingga gerak jatuhnya benda

lebih lambat. Arah gaya gesek berlawanan dengan gaya yang

ditahannya.

b. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang dihasilkan oleh permukaan

kasar untuk melawan gaya yang menggerakkan suatu benda. Faktor-

faktor yang mempengaruhi gaya gesek yaitu:

1) Pada permukaan licin, gaya gesekan yang terjadi juga kecil.

Akibatnya, benda itu semakin mudah bergerak pada permukaan

tersebut.

2) Memperhalus permukaan benda yang bergesekan dapat

memperkecil gaya gesek.

3) Benda yang lebih halus akan menimbulkan gaya gesek yang

lebih kecil.

4) Semakin kecil luas permukaan benda yang bersentuhan, gaya

geseknya semakin kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

24

c. Gaya Magnet

Gaya magnet adalah gaya yang disebabkan oleh magnet.

Magnet adalah sejenis logam yang dapat menarik atau menempel

pada logam besi atau baja. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya

magnet yaitu:

1) Magnet hanya menarik benda-benda tertentu, yaitu benda yang

terbuat dari logam.

2) Apabila magnet didekatkan pada benda yang terbuat dari logam,

akan timbul gaya gerak sehingga benda tersebut tertarik menuju

magnet atau tertolak menjauhi magnet.

3) Apabila antara benda logam dengan magnet terdapat

penghalang, pengaruh gaya magnet dipengaruhi oleh ketebalan

penghalang, jarak antara benda logam dengan magnet, dan jenis

benda penghalang.

Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta

fungsinya.

Kompetensi Dasar

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan

lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator

5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana.

5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama

5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan

sehari-hari.

5.2.4 Menjelaskan perbedaan golongan pengungkit.

5.2.5 Menjelaskan fungsi bidang miring.

Materi

Jenis-jenis pesawat sederhana dan kegunaannya

Pesawat adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan

manusia. Pesawat dapat memperkecil gaya yang kamu keluarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

25

Pesawat ada yang rumit dan ada yang sederhana. Pesawat rumit tersusun

atas pesawat-pesawat sederhana. Pesawat sederhana adalah alat-alat

bantu sederhana yang membantu meringankan pekerjaan manusia.

Pada prinsipnya, pesawat sederhana terbagi menjadi empat

macam, yaitu pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda berporos.

Fungsi pesawat sederhana adalah untuk mengubah energi, mengubah

arah gaya, memindahkan energi, menghemat energi, menghemat waktu,

serta memudahkan pekerjaan manusia (Hermana, 2009:122-126).

a. Tuas atau Pengungkit

Tuas disebut juga pengungkit. Pada pengungkit terdapat

kuasa, beban, dan titik tumpu. Kuasa adalah gaya yang bekerja pada

pengungkit. Beban adalah berat benda. Titik tumpu adalah tempat

beban bertumpu.

1) Pengungkit Golongan Pertama

Prinsip kerja pengungkit golongan pertama dapat dilihat

pada gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan I

Sumber: Azmiyawati (2008:99)

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa pada pengungkit golongan I,

letak titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Contoh

pengungkit jenis pertama adalah jungkat-jungkit, pompa air

tangan, gunting, linggis pencabut paku, pemotong kuku, dan

tang.

2) Pengungkit Golongan Kedua

Prinsip kerja pengungkit golongan kedua dapat dilihat

pada gambar 2.2 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

26

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan II

Sumber: Azmiyawati (2008:99)

Gambar 2.2 menunjukkan bahwa pada pengungkit golongan II,

kedudukan beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa.

Contoh pengungkit jenis kedua adalah alat pembuka tutup botol,

gerobak dorong, pemecah biji-bijian, pemotong kertas, dan

pembuka kaleng.

3) Pengungkit Golongan Ketiga

Prinsip kerja pengungkit golongan ketiga dapat dilihat

pada gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan III

Sumber: Azmiyawati (2008:100)

Gambar 2.3 menunjukkan bahwa pada pengungkit golongan III,

letak titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban.

Contoh pengungkit jenis ketiga antara lain sekop, pinset, sapu,

gagang pancing, pemukul bola, dan stapler.

b. Katrol

Katrol adalah roda yang berputar pada porosnya. Pada tepi

roda dikaitkan tali. Katrol digunakan untuk mengangkat atau

menarik benda. Ada tiga macam katrol yang biasa digunakan, yaitu

katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

27

1) Katrol Tetap

Katrol tetap adalah katrol yang tidak berubah posisinya

ketika digunakan untuk memindahkan benda. Katrol

ditambatkan pada tempat tertentu dan posisi katrol tidak

berubah. Tali atau rantai dililitkan pada lingkaran berlekuk.

Pada ujung tali ditarik kuasa ke bawah. Penggunaan katrol tetap

dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.4 Contoh penggunaan katrol tetap (a) katrol pada

tiang bendera, (b) katrol pada sumur timba

Sumber: Sulistyanto (2008:117)

Gambar 2.4 menunjukkan bahwa contoh katrol tetap adalah

kerekan pada tiang bendera dan sumur timba atau katrol

pengangkat barang.

2) Katrol Bebas

Katrol bebas adalah katrol yang berubah posisinya ketika

digunakan untuk memindahkan benda. Bentuk katrol bebas

dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini.

Gambar 2.5 Katrol Bebas

Sumber: Sulistyanto (2008:118)

a b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

28

Gambar 2.5 menunjukkan bahwa pada katrol bebas, beban

digantungkan di tengah-tengah katrol. Salah satu ujung talinya

terikat, sedangkan pada ujung tali lainnya dapat ditarik ke atas.

Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti

kemas di pelabuhan.

3) Katrol Majemuk

Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap

dan katrol bebas. Bentuk katrol majemuk dapat dilihat pada

gambar 2.6 berikut ini.

Gambar 2.6 Katrol Majemuk

Sumber: Sulistyanto (2008:118)

Gambar 2.6 menunjukkan bahwa kedua katrol dihubungkan

dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol

bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol

tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan

terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.

c. Bidang Miring

Bidang miring digunakan untuk memudahkan memindahkan

benda. Dengan bantuan bidang miring gaya yang dikeluarkan untuk

mendorong benda menjadi lebih kecil daripada diangkat, walaupun

lintasan yang ditempuh menjadi lebih panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

29

Prinsip kerja bidang miring juga dapat ditemukan pada

beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, sekrup,

paku ulir, baut, dan mata gergaji.

d. Roda Berporos

Roda berporos adalah roda berbentuk silinder yang

dihubungkan dengan sebuah poros. Roda dan poros berputar

bersama-sama. Contoh penggunaan roda berporos terdapat pada roda

sepeda, roda gerobak, setir mobil, setir kapal, dan gerinda.

Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya

atau model.

Kompetensi Dasar

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya.

6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin.

Materi

Sifat-sifat cahaya

Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat

memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya

adalah matahari, lampu, senter, dan bintang. Cahaya memiliki sifat

merambat lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan, dan dapat

dibiaskan (Azmiyawati 2008:110-116).

a. Cahaya merambat lurus

Jika posisi matahari berada di sebelah timur atau di sebelah

barat, sering tampak seberkas cahaya matahari menerobos celah-

celah dedaunan. Berkas cahaya matahari akan tampak terlihat

merambat lurus. Begitu pula jika melihat permainan sinar laser, akan

tampak sinar lurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

30

b. Cahaya dapat menembus benda bening

Benda yang disimpan di dalam kotak kaca dapat dilihat

dengan jelas. Akan tetapi, benda yang disimpan di dalam kotak kayu

atau besi tidak dapat dilihat. Alasannya bahan kaca dapat dilalui

cahaya, sedangkan bahan kayu atau besi tidak dapat dilalui cahaya.

Ini menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda bening.

c. Cahaya dapat dipantulkan

Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur

(pemantulan difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi

apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata.

Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai

permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang

mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Arah sinar pantul pada

pemantulan baur dan pemantulan teratur dapat dilihat pada gambar

2.7 berikut ini.

Gambar 2.7 Pemantulan cahaya (a) pemantulan baur (difusi),

(b) pemantula teratur

Sumber: Azmiyawati (2008:112)

Gambar 2.7 menunjukkan bahwa pada pemantulan baur, sinar pantul

arahnya tidak beraturan. Sedangkan, pemantulan teratur sinar pantul

memiliki arah yang teratur.

Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan

cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan

cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin

cembung dan cermin cekung.

a b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

31

1) Cermin Datar

Permukaan bidang pantul pada cermin datar dapat dilihat

pada gambar 2.8 berikut ini.

Gambar 2.8 Cermin Datar

Sumber: Azmiyawati (2008:112)

Gambar 2.8 menunjukkan bahwa cermin datar merupakan

cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak

melengkung. Cermin datar biasa digunakan untuk bercermin.

Bayangan pada cermin datar mempunyai sifat-sifat

berikut.

a) Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran

benda.

b) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke

cermin.

c) Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda.

Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan

bayanganmu.

d) Bayangan tegak seperti bendanya.

e) Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan

dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap

oleh layar.

2) Cermin Cembung

Permukaan bidang pantul pada cermin cembung dapat

dilihat pada gambar 2.9 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

32

Gambar 2.9 Cermin Cembung

Sumber: Azmiyawati (2008:113)

Gambar 2.9 menunjukkan bahwa cermin cembung merupakan

cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah

luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion pada

kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat

maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang

sesungguhnya.

3) Cermin Cekung

Permukaan bidang pantul pada cermin cekung dan

kegunaan cermin cekung dapat dilihat pada gambar 2.10 berikut

ini.

Gambar 2.10 (a) Cermin cekung, (b) contoh cermin cekung yang

digunakan pada reflektor lampu senter

Sumber: Azmiyawati (2008:114)

Gambar 2.10 menunjukkan bahwa cermin cekung merupakan

cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam.

a b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

33

Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor atau

pemantulan cahaya pada lampu mobil dan lampu senter.

Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung

sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin.

a) Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda

bersifat tegak, lebih besar, dan semu (maya).

b) Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda

bersifat nyata (sejati) dan terbalik.

d. Cahaya dapat dibiaskan

Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati

medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan. Apabila cahaya

merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya

akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat

dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang

lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan

menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.

Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya

atau model.

Kompetensi Dasar

6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan

sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

Indikator

6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat

karya/model yang menerapkan sifat-sifat cahaya.

Materi

Pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana

Sulistyanto (2008:139-141) menyatakan beberapa pemanfaat

sifat-sifat cahaya yang dapat dibuat suatu karya atau model menggunakan

peralatan yang sederhana antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

34

a. Periskop

1) Kegunaan atau fungsi

Periskop adalah sejenis teropong yang biasanya terdapat

pada kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut.

Periskop dapat digunakan untuk melihat benda yang berada di

atas batas pandang.

2) Alat dan bahan

a) 2 Kotak pasta gigi e) Pensil

b) Lem f) Penggaris

c) Selotip g) 2 Cermin datar

d) Cutter ukuran 3 cm × 3 cm

3) Rancangan alat

Dengan menggunakan peralatan yang sederhana dapat

dibuat sebuah periskop. Bahan yang digunakan yaitu 2 buah

kotak pasta gigi sebagai tabungnya. Di dalam kotak tersebut

akan disimpan dua buah cermin datar.

Periskop yang akan dibuat berbentuk balok seperti huruf

S. Bentuk periskop ini akan disesuaikan dengan kreativitas

masing-masing siswa. Siswa boleh membuat bentuk yang lain

asalkan periskop dapat digunakan.

4) Cara Membuat

a) Buatlah persegi pada bagian depan atas kotak dengan

ukuran 3 cm × 3 cm.

b) Lubangi bagian persegi tersebut dengan menggunakan

cutter.

c) Letakkan cermin pada bagian atas tersebut dengan posisi

miring dan bagian depan cermin menghadap ke bawah dan

rekatkan dengan selotip.

d) Buatlah persegi pada bagian bawah belakang kotak dengan

ukuran 3 cm × 3 cm.

e) Lubangi bagian persegi tersebut dengan menggunakan

cutter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

35

f) Letakkan cermin pada bagian bawah tersebut dengan posisi

miring dan bagian depan cermin menghadap ke atas dan

rekatkan dengan selotip.

g) Potong kotak pasta gigi lainnya menjadi tiga bagian yang

sama panjang dengan alas dan tutup yang terbuka.

h) Tutup kedua lubang yang ada pada bagian depan dan

belakang periskop dengan potongan kotak yang telah

disiapkan. Rekatkan dengan menggunakan lem atau selotip.

b. Kaca pembesar sederhana

1) Kegunaan atau fungsi

Kaca pembesar atau lebih dikenal dengan lup merupakan alat

yang digunakan untuk melihat benda-benda atau tulisan yang

berukuran kecil. Alat ini biasanya digunakan oleh tukang

arloji/jam untuk memperbaiki arloji/ jam tersebut.

2) Alat dan Bahan yang diperlukan

a) Bola lampu yang tidak terpakai d) Karet Balon

b) Air jernih e) Tang

c) Obeng f) Karet gelang

3) Rancangan alat

Kaca pembesar sederhana ini terbuat dari bola lampu yang tidak

terpakai. Jika ke dalam bola tersebut dimasukkan air maka dapat

digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar terlihat lebih

jelas.

4) Cara mambuat

a) Lubangi bagian belakang bola lampu dengan menggunakan

obeng dan tang.

b) Bersihkan bagian dalamnya hingga bersih.

c) Masukkan air bening ke dalam bola lampu, tutup bagian

belakangnya dengan menggunakan karet bekas balon

mainan dan ikatlah karet tersebut dengan menggunakan

karet gelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

36

Standar Kompetensi

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber.

Kompetensi Dasar

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

Indikator

7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan.

7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

Materi

Jenis-jenis batuan

Azmiyawati (2008:125-128) menyatakan bahwa berdasarkan

proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan

kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku (batuan magma

atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan

(batuan metamorf).

a. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang

membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan

terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi

disebut lava. Berbagai macam batuan beku dapat diamati dalam tabel

2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1 Jenis batuan beku, ciri-ciri, manfaat, dan proses

terbentuknya

No Nama Batuan Ciri-ciri dan

Manfaat

Proses

Terbentuknya

1 Batu Oksidan

Disebut juga batu

kaca. Berwarna hitam

atau cokelat tua,

permukaannya halus,

dan mengilap.

Digunakan untuk alat

pemotong dan mata

tombak.

Berasal dari magma

yang membeku

dengan cepat di

permukaan bumi.

2 Batu granit

Tersusun atas butiran

yang kasar. Ada yang

Berasal dari magma

yang membeku di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

37

No Nama Batuan Ciri-ciri dan

Manfaat

Proses

Terbentuknya

berwarna putih dan

ada yang berwarna

keabu-abuan.

Dimanfaatkan untuk

bahan bangunan.

dalam kerak bumi.

Proses pembekuan

ini berlangsung

secara perlahan.

Jadi, batu ini

termasuk batuan

beku dalam.

3 Batu basal

Disebut juga batu

lava. Berwarna hijau

keabu-abuan dan

terdiri dari butiran

yang sangat kecil.

Dimanfaatkan untuk

bahan bangunan.

Berasal dari magma

yang membeku di

bawah lapisan kerak

bumi, tercampur

dengan gas sehingga

beronggarongga

kecil.

4 Batu andesit

Berwarna putih keabu

abuan dan butirannya

kecil seperti pada batu

basal. Dimanfaatkan

untuk membuat arca

dan bangunan candi.

Berasal dari magma

yang membeku

sangat cepat di

bawah kerak bumi.

5 Batu apung

Berwarna cokelat

bercampur abu-abu

muda dan

beronggarongga.

Digunakan untuk

mengampelas kayu

dan sebagai bahan

penggosok.

Berasal dari magma

yang membeku di

permukaan bumi.

Sumber: Azmiyawati (2008:126)

Pada tabel 2.1 menunjukkan bahwa terdapat lima jenis batuan

beku yaitu batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, dan

batu apung. Masing-masing jenis batuan beku tersebut memiliki ciri-

ciri, manfaat, dan proses terbentuknya yang berbeda-beda antara

batu yang satu dengan yang lainnya.

b. Batuan Endapan (Batuan Sedimen)

Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan

hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan

yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

38

Berbagai macam contoh batuan endapan disajikan dalam tabel 2.2

sebagai berikut.

Tabel 2.2 Jenis batuan endapan, ciri-ciri, manfaat, dan proses

terbentuknya

No Nama Batuan Ciri-ciri dan

Manfaat

Proses

Terbentuknya

1 Batu

konglomerat

Terdiri atas kerikil-

kerikil yang

permukaannya

tumpul. Batuan

ini banyak digunakan

sebagai

bahan bangunan.

Berasal dari endapan

hasil pelapukan

batuan beku.

2 Batu breksi

Terdiri atas kerikil-

kerikil yang

permukaannya tajam.

Batuan ini

banyak dimanfaatkan

sebagai

bahan bangunan.

Berasal dari endapan

hasil pelapukan

batuan beku.

3 Batu pasir

Terdiri atas butiran-

butiran pasir,

berwarna abu-abu,

merah,

kuning, atau putih.

Batuan ini

banyak dimanfaatkan

sebagai

bahan bangunan.

Berasal dari endapan

hasil

pelapukan batuan

beku yang

butirannya kecil-

kecil.

4 Batu serpih

Terdiri dari butiran-

butiran batu lempung

atau tanah liat,

berwarna abu-abu

kehijauan, merah, atau

kuning. Dimanfaatkan

sebagai bahan

bangunan.

Berasal dari endapan

hasil pelapukan

batuan tanah liat.

5 Batu kapur

Terdiri dari butiran-

butiran kapur halus,

berwarna putih agak

keabu-abuan, sebagai

bahan campuran

pembuat semen.

Beraral dari endapan

hasil pelapukan

tulang dan cangkang

hewan hewan laut.

Sumber: Azmiyawati (2008:127)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

39

Pada tabel 2.2 menunjukkan bahwa terdapat lima jenis batuan

endapan yaitu batu konglomerat, batu breksi, batu pasir, batu serpih,

dan batu kapur. Masing-masing jenis batuan endapan tersebut

memiliki ciri-ciri, manfaat, dan proses terbentuknya yang berbeda-

beda antara batu yang satu dengan yang lainnya.

c. Batu Malihan (Metamorf)

Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang

mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini

mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari

dalam Bumi. Jika mendapat panas terus-menerus, batuan ini akan

berubah menjadi batuan malihan. Contoh batuan malihan dapat

dilihat dari tabel 2.3 sebagai berikut.

Tabel 2.3 Jenis batuan malihan, ciri-ciri, manfaat, dan proses

terbentuknya

No Nama Batuan Ciri-ciri dan

Manfaat

Proses

Terbentuknya

1 Batu genes

(gneiss)

Berwarna putih

keabu-abuan dan

keras. Batu genes

dimanfaatkan untuk

membuat barang

kerajinan seperti

asbak, jambangan

bunga, dan patung.

Berasal dari batuan

pluto granit yang

mengalami

metamorfosis karena

panas dan tekanan.

2 Batu marmer

Berwarna putih dan

ada yang hitam, keras,

dan permukaannya

halus. Marmer biasa

digunakan untuk

membuat meja, papan

nama, batu nisan, dan

pelapis dinding

bangunan atau lantai.

Berasal dari batuan

kapur yang

mengalami

metamorfosis

karena panas dan

tekanan.

3 Batu sabak

Berwarna abu-abu tua,

mudah terbelah tipis-

tipis, dan

permukaannya kasar.

Sebelum ada kertas,

Berasal dari batuan

serpih yang

mengalami

metamorfosis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

40

No Nama Batuan Ciri-ciri dan

Manfaat

Proses

Terbentuknya

batu sabak

dimanfaatkan sebagai

papan untuk menulis.

Sumber: Azmiyawati (2008:127)

Pada tabel 2.3 menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis batuan

malihan yaitu batu genes, batu marmer, dan batu sabak. Masing-

masing jenis batuan malihan tersebut memiliki ciri-ciri, manfaat, dan

proses terbentuknya yang berbeda-beda antara batu yang satu dengan

yang lainnya.

Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan

Tanah terbentuk akibat adanya pelapukan batuan. Ada tiga jenis

pelapukan, yaitu pelapukan mekanik atau pelapukan fisika, pelapukan

kimia, dan pelapukan biologi (Hermana, 2009:163-165).

a. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika disebabkan oleh iklim atau cuaca, suhu,

angin, dan air. Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan

malam menyebabkan batuan mudah melapuk. Udara pada siang hari

sangat panas, pada malam hari sangat dingin. Kejadian semacam ini

biasanya terjadi di daerah gurun pasir.

Pelapukan fisika juga dapat disebabkan oleh angin dan air.

Deburan ombak laut di pantai dapat menghancurkan batuan. Proses

hancurnya batuan di tepi pantai akibat hantaman ombak laut disebut

abrasi. Sedangkan batuan yang melapuk karena terpaan angin dan

gesekan air disebut erosi.

b. Pelapukan Kimia

Pelapukan batuan juga dapat terjadi karena proses kimia. Air

dapat melarutkan berbagai zat termasuk batuan. Ada batuan yang

mengandung besi, sehingga batuan tersebut akan cepat berkarat dan

mudah melapuk. Unsur besi mudah bereaksi dengan oksigen dan air.

Air hujan kadang-kadang juga mengandung zat asam. Air

hujan yang bercampur dengan gas-gas sisa buangan industri atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

41

pabrik dapat mengakibatkan hujam asam. Hujan asam ini

mengakibatkan kerusakan pada batuan.

c. Pelapukan Biologi

Pelapukan biologi dapat terjadi karena adanya aktivitas

tumbuhan-tumbuhan, hewan, dan manusia. Biasanya lumut kerak

menempel pada batu-batuan yang basah dan lembab. Lumut kerak

ini akan mengeluarkan zat asam yang sedikit demi sedikit dapat

menghancurkan batuan yang ditempelinya. Akibatnya permukaan

batuan menjadi hancur, kemudian melapuk seperti tanah.

Akar dari suatu tumbuh-tumbuhan, dapat pula

menghancurkan batuan yang kemudian menjadi tanah. Jadi, tanah

adalah hasil campuran pelapukan batuan, pembusukan sisa-sisa

makhluk hidup, udara, dan air.

Standar Kompetensi

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber.

Kompetensi Dasar

7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.

Indikator

7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi.

Materi

Struktur lapisan kulit bumi

Menurut para ahli geologi, struktur bumi dari luar sampai dalam

adalah atmosfer, kerak bumi (athosfer), selubung (mantel) bumi, inti

bumi luar, dan inti bumi dalam (Hermana, 2009:158-159).

a. Atmosfer

Permukaan bumi diselimuti oleh lapisan atmosfer. Atmosfer

sebagai pelindung dari pancaran sinar dan panas matahari. Atmosfer

terdiri dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,

termosfer, dan eksosfer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

42

b. Lithosfer

Lithosfer disebut juga kulit bumi atau kerak bumi. Lithosfer

ini kira-kira memiliki ketebalan 8-40 km. Pada ketebalan 16 km

terdiri dari batuan. Pada bagian atas kerak bumi, batuan mengalami

pelapukan dan membentuk tanah.

c. Lapisan selubung (mantel) bumi

Mantel bumi memiliki ketebalan sekitar 2.900 km. Mantel ini

terdiri dari bahan batuan yang padat. Lapisan ini mengandung bahan

mineral dan silikat.

d. Lapisan inti bumi luar

Lapisan ini memanjang setebal 2.250 km. Di inti bumi luar,

terdapat lava pijar yang super-panas. Jadi lapisan ini berupa zat cair.

Suhunya kurang lebih 2.200 C. Lava ini diyakini terdiri dari unsur

besi dan nikel.

e. Lapisan inti bumi dalam

Inti bumi bagian dalam memiliki ketebalan sampai pusat

bumi setebal 1300 km. Diyakini inti bumi dalam ini berupa bola

pejal yang terbuat dari bahan yang sangat padat tersusun dari unsur

besi dan nikel.

6. Jenis Kelamin

Jenis kelamin ada dua macam yaitu laki-laki dan perempuan.

Sundari (dalam Purwoko 2012:22) menjelaskan bahwa jenis kelamin

(seks) merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia

yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin

tertentu, seks merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan sehingga bersifat

permanen dan universal.

Selain faktor biologis, secara psikologis antara laki-laki dan

perempuan memiliki tingkat inteligensi yang berbeda. Hamalik (2007:91)

mengungkapkan banyak anak laki-laki yang lemah dalam inteligensi

dibandingkan anak perempuan. Rata-rata laki-laki melebihi perempuan

dalam hal berpikir umum, berpikir aritmetik, kemampuan dalam meneliti

kesamaan-kesamaan, aspek-aspek tertentu tentang informasi umum,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

43

kecepatan, koordinasi gerakan-gerakan, pengamatan ruang, dan bakat

mekanis. Sedangkan anak perempuan cenderung lebih unggul dalam

ingatan, penggunaan bahasa, perhitungan angka, dan kecepatan

perseptual.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis

kelamin dapat dibedakan secara biologis dan psikologis yang dilihat

berdasarkan tingkat inteligensi. Perbedaan antara perempuan dan laki-

laki secara biologis sejak seseorang lahir. Secara psikologis laki-laki

maupun perempuan mempunyai tingkat kecerdasan tersendiri yang

bersifat dominan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan beberapa penelitian relevan atau mempunyai

keterkaitan dengan judul penelitian. Terdapat lima penelitian relevan dengan

penelitian ini antara lain :

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Pujayanto (2006) dengan

judul “Miskonsepsi IPA (Fisika) pada Guru SD”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi IPA (Fisika) guru kelas 5 SD di

Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, mendiskripsikan profil

miskonsepsi IPA (Fisika) pada guru kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian expose facto dengan teknik pengambilan data yang

digunakan berupa tes diagnostik miskonsepsi pada pokok bahasan Gaya dan

Cahaya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru mengalami

miskonsepsi IPA (Fisika) pada pokok bahasan Gaya dan Cahaya. Adapun

profil miskonsepsi yang dimiliki guru (lebih dari 30%) dan besar persentase

miskonsepsinya sebagai berikut adalah sebagai berikut: 1). Gaya dapat

berupa tarikan atau dorongan, gaya magnet selalu berupa tarikan (45%); 2).

Gaya gravitasi dapat berupa dorongan maupun tarikan (40%); 3). Massa

benda di bumi sama dengan massa benda di bulan, berat benda di bumi

sama dengan berat benda di bulan (60%); 4). Setiap dua benda bersentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

44

muncul gaya gesekan (60%); 5). Pesawat sederhana meringankan kerja

manusia, berarti pada umumnya dengan menggunakan pesawat sederhana

gaya (kuasa) dan “energi” yang digunakan menjadi lebih kecil (100%); 6).

Cahaya merambat lurus, berarti cahaya tidak dapat dipantulkan oleh

permukaan tembok tetapi dapat dibiaskan oleh sebuah medium (85%); 7).

Benda dapat dilihat jika benda tersebut sebagai sumber cahaya atau ada

cahaya dari mata yang sampai ke benda (50%); 8). Cahaya lampu neon

dapat diurai menjadi cahaya warna pelangi, karena cahaya lampu neon

adalah cahaya putih seperti cahaya putih matahari (55%).

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti karena membahas mengenai miskonsepsi. Persamaan dengan

penelitian ini adalah materi IPA fisika untuk kelas V. Perbedaanya terletak

pada subjek penelitian yaitu guru kelas V, sedangkan penelitian ini untuk

siswa kelas V.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Abdi dan Adi (2012) dengan

judul “Miskonsepsi Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga Tentang

Gaya Gravitasi dan Pembelajaran Remediasinya”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengidentifikasi miskonsepsi materi gaya gravitasi sampai dapat

dibedakan siswa-siswa yang mengalami miskonsepsi, tidak tahu konsep dan

menguasai konsep dengan baik; memberikan perbaikan (remidiasi kepada

siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi gaya gravitasi. Penelitian

ini dilakukan di kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 04, Kelurahan Sidorejo

Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi

experiment) dengan Design One Group Pretest-Posttest dengan instrumen

tes dan pedoman wawancara untuk pengumpulan data. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi yang dialami siswa pada masing-

masing sub konsep, yaitu: sub konsep 1 tentang konsep gaya, siswa yang

mengalami miskonsepsi rata-rata sebesar 38%; sub konsep 2 tentang gaya

dapat mengubah bentuk dan ukuran benda, siswa yang mengalami

miskonsepsi rata-rata sebesar 64%; sub konsep 3 tentang gaya dapat

mengubah gerak benda, siswa yang mengalami miskonsepsi rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

45

sebesar 72%; sub konsep 4 tentang konsepsi gaya gravitasi, siswa yang

mengalami miskonsepsi rata-rata sebesar 52%; sub konsep 5 tentang arah

gaya gravitasi menuju pusat bumi, siswa yang mengalami miskonsepsi rata-

rata sebesar 70%, dan sub konsep 6 tentang gaya gravitasi menyebabkan

benda di bumi mempunyai berat, siswa yang mengalami miskonsepsi rata-

rata sebesar 100%. Keseluruhan miskonsepsi pada sub konsep, rata-rata

siswa mengalami miskonsepsi sebesar 61,41%.

Peneliti mengambil penelitian ini sebagai salah satu penelitian yang

relevan karena membahas mengenai miskonsepsi. Penelitian ini memiliki

kesamaan dalam meneliti miskonsepsi tentang materi gaya gravitasi pada

mata pelajaran IPA fisika kelas V SD, subjek penelitian, dan instrumen yang

digunakan dalam pengambilan data. Perbedaan dengan penelitian ini

terletak pada jenis penelitiannya.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Clara, Stepanus, dan Haratua

(2013) dengan judul “Miskonsepsi Siswa Kelas Rangkap SDN 47 Sekadau

pada Materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda”. Penelitian ini bertujuan

untuk memaparkan miskonsepsi siswa kelas III dan IV (Kelas Rangkap) SD

Negeri 47 Sekadau pada materi sifat dan perubahan wujud benda. Metode

yang digunakan deskriptif dengan alat pengumpulan data menggunakan tes

pilihan ganda dan wawancara untuk menggali alasan siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekapitulasi miskonsepsi

siswa kelas III yang terlihat bahwa dari 14 siswa kelas III menunjukkan

rata-rata 52,38%. Siswa mengalami miskonsepsi pada materi sifat dan

perubahan wujud benda. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 6 konsep. Ternyata konsep mengenai sifat-sifat benda cair dan

contohnya paling banyak mengalami miskonsepsi yaitu dengan rata-rata

persentase miskonsepsi sebesar 78,57%, sedangkan untuk konsep mengenai

sifat-sifat benda padat dan contohnya paling sedikit mengalami miskonsepsi

yaitu dengan rata-rata persentase miskonsepsi sebesar 21,43%.

Hasil rekapitulasi miskonsepsi siswa kelas IV terlihat bahwa dari 15

siswa kelas IV, 54,67% siswa mengalami miskonsepsi pada materi sifat dan

perubahan wujud benda. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

46

sebanyak 10 konsep. Ternyata konsep mengenai sifat-sifat benda cair dan

contohnya paling banyak mengalami miskonsepsi yaitu dengan rata-rata

persentase miskonsepsi sebesar 80%, sedangkan untuk konsep mengenai

peristiwa mencair serta contohnya dan perubahan wujud tetap serta

contohnya paling sedikit mengalami miskonsepsi yaitu dengan rata-rata

persentase miskonsepsi sebesar 26,67%.

Peneliti mengambil penelitian ini sebagai salah satu penelitian yang

relevan karena penelitian ini juga membahas mengenai miskonsepsi.

Persamaan dengan penelitian ini adalah metode, instrumen yang digunakan,

dan membahas mengenai mata pelajaran IPA. Perbedaannya terletak pada

subjek dan materi yang digunakan. Jika penelitian tersebut meneliti

miskonsepsi IPA pada materi kelas III dan IV tentang sifat dan perubahan

wujud benda, sedangkan peneliti ini tentang miskonsepsi IPA fisika pada

materi kelas V semester 2.

Penelitian yang keempat dilakukan oleh Azizatur (2013) dengan

judul “Identifikasi Miskonsepsi IPA/Fisika Berdasarkan Jenjang Pendidikan

(SD, SMP, SMA) Menggunakan Tes Three-tier pada Pokok Bahasan Gerak

dan Gaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil miskonsepsi

pada setiap jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA), serta persentase siswa

yang mengalami miskonsepsi pada tiap jenjang pendidikan. Penelitian ini

dilakukan pada seluruh kelas VI SD, IX SMP, dan XI SMA yang ada di

Kecamatan Gerokgak, Singaraja, Bali.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik

pengumpulan data berupa tes. Hasil penelitian ini diperoleh 12 miskonsepsi

siswa pada pokok bahasan gerak dan 17 miskonsepsi pada pokok bahasan

gaya. Persentase rata-rata mikonsepsi terbesar pada materi gerak jatuh bebas

mengenai percepatan gravitasi di SD (53,57%), SMP (49,16%), dan SMA

(44,55%) adalah benda dengan massa yang lebih besar akan mencapai tanah

lebih dahulu. Sedangkan persentase rata-rata miskonsepsi terkecil pada

materi gerak jatuh bebas di SD (0,50%) adalah benda yang lebih padat akan

mencapai tanah lebih dahulu, persentase rata-rata miskonsepsi terkecil pada

materi gerak jatuh bebas di SMP (0,56%) adalah benda dengan permukaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

47

yang lebih keras akan mencapai tanah dahulu, persentase rata-rata

miskonsepsi terkecil pada materi gerak jatuh bebas di SMA (0,45%) adalah

benda dengan permukaan yang lebih kecil akan mencapai tanah lebih

dahulu.

Persentase rata-rata miskonsepsi terbesar pada pokok bahasan gaya

di SD (47,30%), SMP (48,60%), SMA (30,91%) adalah mengenai aksi

reaksi pada benda yang diam di atas meja maka tidak ada gaya apapun yang

bekerja pada meja. Sedangkan persentase rata-rata miskonsepsi terkecil

pada pokok bahasan gaya di SD (0,68%) adalah miskonsepsi mengenai

diperlukan gaya yang lebih besar untuk mengangkat benda dengan massa

yang lebih kecil, persentase rata-rata miskonsepsi terkecil siswa SMP

(0,28%) adalah miskonsepsi mengenai gaya sinonim dengan tekanan, dan

persentase rata-rata miskonsepsi terkecil di SMA (0,91%) adalah

miskonsepsi mengenai diperlukan gaya yang lebih besar untuk mengangkat

benda dengan massa yang lebih kecil.

Peneliti mengambil penelitian ini sebagai salah satu penelitian yang

relevan karena membahas mengenai miskonsepsi. Persamaannya terletak

pada mata pelajaran IPA fisika yang juga dibahas dalam penelitian ini,

sedangkan perbedaannya terletak pada pokok bahasan dan subjek penelitian.

Pada penelitian tersebut membahas pokok bahasan gerak dan gaya serta

meneliti siswa kelas VI SD, IX SMP, dan XI SMA, sedangkan penelitian ini

tidak membahas mengenai pokok bahasan gerak dan subjek yang digunakan

siswa kelas V SD.

Penelitian yang kelima dilakukan oleh Purwoko (2012) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA

Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Perbedaan Jenis Kelamin Pada Siswa

Kelas IV SD Pangudi Luhur Ambarawa Semester II Tahun Ajaran

2011/2012”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode

mind mapping terhadap hasil belajar siswa yang ditinjau dari perbedaan

jenis kelamin. Jenis kelamin digunakan untuk mengetahui metode mind

mapping lebih berpengaruh untuk siswa dengan jenis kelamin laki-laki atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

48

perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes

untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran IPA.

Hasil penelitian kelas kontrol mempunyai rata-rata 74.269 dan kelas

eksperimen 82,87. Nilai signifikansi yang diperoleh dari penghitungan

anova 2 jalan 0,000 dengan tingkat kesalahan 5%, hasil tersebut

menunjukkan bahwa metode mind mapping berpengaruh terhadap hasil

belajar. Sedangkan penghitungan dalam perbedaan jenis kelamin

menunjukkan nilai 0,003 yang menunjukkan bahwa jenis kelamin

berpengaruh terhadap metode yang digunakan. Dari hasil perhitungan

menggunakan perbandingan gain yang dibandingkan dari hasil pretest dan

nilai postest terdapat selisih 10,449, sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa metode mind mapping lebih berpengaruh terhadap siswa dengan

jenis kelamin laki- laki.

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti karena membahas perbedaan jenis kelamin. Persamaannya terletak

pada mata pelajaran IPA yang juga dibahas dalam penelitian ini.

Perbedaannya yaitu jika penelitian tersebut meneliti pengaruh metode mind

mapping terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD, sedangkan penelitian ini

meneliti miskonsepsi pada siswa kelas V SD.

Penelitian relevan yang dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat pada

literature map yang tampak pada gambar 2.11 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

49

Gambar 2.11 Literature Map

Gambar 2.11 menunjukkan literature map yang memperlihatkan

hubungan antara penelitian-penelitian relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti.

Pujayanto (2006)

“Miskonsepsi IPA (Fisika) pada Guru

SD”

Adi (2012)

“Miskonsepsi Siswa Kelas V SDN

Sidorejo Lor 04 Salatiga Tentang

Gaya Gravitasi dan Pembelajaran

Remediasinya”

Clara, Stepanus, dan Haratua (2013)

“Miskonsepsi Siswa Kelas Rangkap

SDN 47 Sekadau pada Materi Sifat

dan Perubahan Wujud Benda”

Azizatur (2013)

“Identifikasi Miskonsepsi IPA/Fisika

Berdasarkan Jenjang Pendidikan (SD,

SMP, SMA) Menggunakan Tes

Three-tier pada Pokok Bahasan

Gerak dan Gaya”.

Purwoko (2012)

“Pengaruh Penggunaan Metode

Mind Mapping Terhadap Hasil

Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar

Ditinjau Dari Perbedaan Jenis

Kelamin Pada Siswa Kelas IV SD

Pangudi Luhur Ambarawa Semester

II Tahun Ajaran 2011/2012”

Penelitian ini:

Miskonsepsi IPA

Fisika Siswa Kelas

V Semester 2 SD

Negeri se-

Kecamatan

Moyudan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

50

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (KTSP,

2006:161). Berdasarkan pengertian tersebut jelas bahwa pembelajaran IPA di

sekolah sangat penting bagi para siswa. Agar kegiatan pembelajaran IPA

dapat berjalan dengan baik, maka para siswa juga harus memahami konsep

IPA secara benar pula.

Pemahaman terhadap konsep merupakan hal yang sangat penting

karena tanpa mengetahui konsep, semua pembelajaran akan menjadi

pembelajaran hafalan dan bukan lagi pembelajaran yang bermakna.

Kenyataan yang ditemui masih banyak siswa yang tidak memperdulikan

konsep yang ada di dalam mata pelajaran yang sedang dipelajari. Kekeliruan

atau kesalahan konsep yang dialami siswa disebut juga dengan istilah

miskonsepsi.

Miskonsepsi merupakan penggunaan konsep yang salah karena tidak

sesuai dengan acuan atau konsep dasar yang ditetapkan oleh para ahli.

Miskonsepsi disebabkan oleh bermacam-macam hal bisa disebabkan oleh

siswa sendiri, guru yang mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar, dan

buku teks. Siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis kurang tinggi,

akan mengalami kesulitan dalam menangkap konsep fisika, terlebih abstrak

(Suparno, 2005:40).

Berdasarkan penyebab miskonsepsi yang dilihat berdasarkan

kemampuan siswa terdapat perbedaan antara siswa laki-laki dan siswa

perempuan. Hamalik (2007:91) mengungkapkan antara anak laki-laki dan

perempuan memiliki tingkat inteligensi yang berbeda, karena banyak anak

laki-laki yang lemah dalam inteligensi dibandingkan anak perempuan.

Mengingat pentingnya penguasaan dan pemahaman konsep yang telah

diberikan, maka setiap siswa harus memahami konsep tersebut, agar tidak

terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi juga merupakan sebuah kondisi yang perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

51

ditangani agar tidak menghambat siswa dalam mempelajari pembelajaran

IPA.

Dengan demikian, perlu sekali untuk mengetahui miskonsepsi yang

terjadi pada para siswa kelas V SD mengenai mata pelajaran IPA fisika

terkait materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses

terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah karena pelapukan batuan, dan

susunan bumi. Penelitian ini tidak hanya mengetahui miskonsepsi IPA fisika

kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan saja, namun juga

meneliti ada tidaknya perbedaan miskonsepsi dilihat dari jenis kelamin siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian yang relevan dan

kerangka berpikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

1. Miskonsepsi IPA Fisika masih banyak terjadi pada siswa kelas V SD

Negeri semester 2 se-Kecamatan Moyudan pada konsep tentang gaya,

pesawat sederhana, cahaya, cermin, batuan, pelapukan, dan struktur

bumi.

2. Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin

siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Moyudan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

52

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III akan membahas mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat

penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,

instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survei. Penelitian

kuantitatif merupakan penelitian yang berorientasi pada data-data empiris

berupa angka atau suatu fakta yang bisa dihitung (Mahdi dan Mujahidin,

2014:104). Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data berupa

angka dan dihitung menggunakan SPSS versi 20.

Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokok (Effendi dan Tukiran, 2012:3). Penelitian ini termasuk penelitian

survei karena mengambil sampel dari satu populasi yaitu siswa kelas V se-

Kecamatan Moyudan. Selain itu, pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner berupa soal pilihan ganda pada materi

IPA fisika semester 2.

Penelitian kuantitatif survei dimaksudkan untuk 1) mengungkapkan

sesuatu yang terjadi berkaitan dengan masalah miskonsepsi di SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan terutama pada siswa kelas V yang berkaitan dengan

materi IPA fisika semester 2; 2) mengetahui ada tidaknya perbedaan

miskonsepsi IPA fisika di kelas V dilihat dari jenis kelamin siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 12 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan

Kabupaten Sleman dengan melihat miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V

semester 2. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan pada

pertimbangan sebagai berikut:

a. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

53

b. Seluruh SD Negeri se-Kecamatan Moyudan memiliki permasalahan

yang sama dan sesuai dengan permasalahan miskonsepsi yang ada.

c. Penelitian mengenai miskonsepsi belum pernah dilakukan kepada

siswa.

Hal ini peneliti dapatkan berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan kepada guru kelas V yang menyatakan bahwa terdapat

miskonsepsi pada pembelajaran IPA fisika semester 2, sehingga peneliti

ingin melakukan penelitian di SD Negeri se-Kecamatan Moyudan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini secara keseluruhan dilakukan selama 11 bulan dari

bulan Maret 2015 sampai Januari 2016. Pelaksanaan penelitian dilakukan

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu penyusunan proposal

dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Pada bulan April 2015 mengurus

perizinan dan penyusunan instrumen penelitian. Validasi instrumen dan

revisi instrumen penelitian dilaksanakan pada awal Mei 2015 dan

pertengahan Mei 2015 dilaksanakan uji coba instrumen. Proses

pengambilan data berlangsung dari akhir Mei 2015 sampai awal Juni

2015. Pengolahan data berlangsung dari bulan Juli 2015 sampai Agustus

2015. Penyusunan laporan berlangsung dari bulan September 2015

sampai Desember 2015. Pada bulan Januari 2016 dilaksanakan ujian

skripsi dan revisi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan

Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 236 siswa.

Populasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

54

Tabel 3.1 Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa

Total Laki-laki Perempuan

SD Negeri Ngijon 1 10 11 21

SD Negeri Ngijon 2 15 12 27

SD Negeri Ngijon 3 8 5 13

SD Negeri Malangan 14 9 23

SD Negeri Sumberagung 8 11 19

SD Negeri Kaliduren 17 14 31

SD Negeri Nglahar 6 3 9

SD Negeri Sejati 9 4 13

SD Negeri Moyudan 8 13 21

SD Negeri Sumberrahayu 7 8 15

SD Negeri Pendulan 12 23 35

SD Negeri Ngringin 6 3 9

Jumlah 120 116 236

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa terdapat 12 SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan dengan jumlah populasi seluruh siswa kelas V di

SD Negeri se-Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman sebesar 236

siswa. Terdiri dari siswa laki-laki yang berjumlah 120 siswa dan siswa

perempuan berjumlah 116 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

orang populasi tersebut (Sugiyono, 2012:118). Mahdi dan Mujahidin

(2014:111) mengungkapkan bahwa sampel dapat diartikan sebagai duta

atau wakil populasi. Sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan

tabel Krejcie dan Morgan dengan taraf kepercayaan 95% terhadap

populasi dan kesalahan 5%. Tabel Krejcie dan Morgan selengkapnya

dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2. Tabel Krejcie dan Morgan

Populasi

(N)

Sampel

(n)

Populasi

(N)

Sampel

(n)

Populasi

(N)

Sampel

(n)

10 10 220 140 1200 291

15 14 230 144 1300 297

20 19 240 148 1400 302

25 24 250 152 1500 306

30 28 260 155 1600 310

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

55

Populasi

(N)

Sampel

(n)

Populasi

(N)

Sampel

(n)

Populasi

(N)

Sampel

(n)

35 32 270 159 1700 313

40 36 280 162 1800 317

45 40 290 165 1900 320

50 44 300 169 2000 322

55 48 320 175 2200 327

60 52 340 181 2400 331

65 56 360 186 2600 335

70 59 380 191 2800 338

75 63 400 196 3000 341

80 66 420 201 3500 346

85 70 440 205 4000 351

90 73 460 210 4500 354

95 76 480 214 5000 357

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 377

160 113 800 260 20000 379

170 118 850 265 30000 380

180 123 900 269 40000 381

190 127 950 274 50000 382

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 1000000 384

Sumber: Sekaran (2006:159)

Berdasarkan jumlah populasi penelitian seluruh siswa kelas V SD

Negeri se-Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman sebesar 236 siswa,

maka sampel yang diambil dalam penelitian ini sebesar 132 siswa.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini sebesar 132 siswa karena

populasi siswa SD Negeri se-Kecamatan Moyudan mendekati populasi

200 yang sudah ditetapkan pada tabel Krejcie dan Morgan. Agar

persentase pembagian sampel setiap sekolah seimbang, maka sampel

ditentukan sebanding dengan banyaknya subyek dalam tiap sekolah,

yaitu dengan cara :

Sampel Sekolah = Jumlah siswa kelas V x Jumlah Sampel (132)

Populasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

56

Perhitungan sampel setiap SD Negeri yang ada di Kecamatan

Moyudan dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.3 Perhitungan Sampel setiap SD Negeri di Kecamatan Moyudan

No Nama SD Populasi Hitungan Hasil Pembulatan

1 SD Negeri

Ngijon 1 21

11,74 12

2 SD Negeri

Ngijon 2 27

15,10 15

3 SD Negeri

Ngijon 3 13

7,27 7

4 SD Negeri

Malangan 23

12,86 13

5 SD Negeri

Sumberagung 19

10,62 11

6 SD Negeri

Kaliduren 31

17,33 17

7 SD Negeri

Nglahar 9

5,03 5

8 SD Negeri Sejati 13

7,27 7

9 SD Negeri

Moyudan 21

11,74 12

10 SD Negeri

Sumberrahayu 15

8,38 8

11 SD Negeri

Pendulan 35

19,57 20

12 SD Negeri

Ngringin 9

5,03 5

Jumlah 236 131,94 132

Setelah mengetahui besarnya sampel masing-masing SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan. Peneliti melakukan pengambilan sampel dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

57

dengan cara simple random sampling. Simple random sampling adalah

cara pemilihan sampel dimana anggota dari populasi dipilih satu persatu

secara random atau semua mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel dan jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi (Kountur,

2003:139). Pemilihan sampel dilakukan dengan cara diundi melalui

kertas. Kertas tersebut bertuliskan nomor absen siswa. Nomor absensi

siswa hasil undian yang terpilih itulah yang menjadi subjek penelitian.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2015:61). Variabel yang ada pada penelitian akan berpengaruh pada hasil

penelitian itu sendiri.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan

variabel dependen. Sugiyono (2015:61) menyatakan bahwa variabel

independen disebut juga variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Variabel dependen disebut juga variabel terikat

yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas.

Berdasarkan penjelasan kedua variabel tersebut saling berhubungan

karena ada yang mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah jenis kelamin. Variabel dependen

dalam penelitian ini berupa miskonsepsi IPA fisika.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2015:193) berpendapat bahwa teknik pengumpulan data

adalah ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Cara

yang dapat digunakan oleh seorang peneliti untuk mendapatkan informasi

mengenai variabel yang diteliti adalah: observasi, wawancara, angket dan

studi dokumenter (Sukmadinata, 2009: 216). Penelitian ini menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

58

teknik pengumpulan data tes dan non tes yang berupa wawancara dan

dokumentasi.

1. Tes Tertulis

Arikunto (2013:67) menjelaskan bahwa tes adalah alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu

dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes tertulis yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara

tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaanya dari jawaban

yang diberikan secara tertulis pula (Margono, 2010:170). Tes tertulis

diberikan kepada siswa kelas V dengan tujuan untuk mengetahui

miskonsepsi IPA fisika se-Kecamatan Moyudan.

Widoyoko (2009:49) mengungkapkan bahwa terdapat dua bentuk

tes yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif adalah bentuk tes

yang mengandung kemungkinan jawaban atau respons yang harus dipilih

oleh peserta tes. Penelitian ini menggunakan tes objektif berupa soal tipe

pilihan ganda (multiple choice).

2. Wawancara

Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya kecil (Sugiyono, 2015:194). Peneliti melakukan

wawancara kepada guru kelas V untuk mendapatkan data awal berupa

informasi yang menyatakan bahwa para siswa mengalami kesulitan,

kendala, dan miskonsepsi yang terjadi dalam pembelajaran IPA.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar

maupun elektronik (Sukmadinata, 2009:221). Aspek-aspek dokumen

tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar nama SD

Negeri se-Kecamatan Moyudan, nama siswa kelas V, nomor absensi

siswa kelas V, dan jenis kelamin. Dokumen gambar yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

59

dalam penelitian ini adalah foto-foto kegiatan selama penelitian

berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015:148). Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes,

pedoman wawancara, dan daftar cek.

1. Instrumen Tes

Penelitian ini menggunakan instrumen tes untuk mengetahui

miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V SD se-Kecamatan Moyudan. Tes

yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda. Arifi

(2009:138) mengungkapkan bahwa soal tes bentuk pilihan ganda dapat

digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan

berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis,

dan evaluasi.

Soal instrumen tes dalam penelitian ini yang diujikan adalah

materi IPA kelas V pada semester 2. Dalam pembuatan tes ini terdapat

kisi-kisi instrumen tes sebelum validasi yang mencakup kompetensi yang

harus dikuasi siswa. Kisi-kisi dalam penyusunan soal pilihan ganda

terdapat pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes Berupa Soal Pilihan Ganda Sebelum

Validasi

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Jumlah

Item

Nomor

Soal

5.

Memahami

hubungan

antara gaya,

gerak, dan

energi, serta

fungsinya

5.1

Mendeskripsikan

hubungan antara

gaya, gerak dan

energi melalui

percobaan (gaya

gravitasi, gaya

gesek, gaya

magnet)

5.1.1

Menyebutkan

macam-macam

gaya melalui

percobaan

3 1, 2, 3

5.1.2

Mengidentifikasi

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

3 4, 5, 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

60

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Jumlah

Item

Nomor

Soal

gaya

5.2 Menjelaskan

pesawat

sederhana yang

dapat membuat

pekerjaan lebih

mudah dan lebih

cepat

5.2.1

Mengidentifikasi

ciri-ciri pesawat

sederhana

6

7, 8, 9,

10, 11,

12

5.2.2

Menyebutkan

contoh jenis tuas

atau pengungkit

jenis pertama

3 13, 14,

15

5.2.3

Menyebutkan

penerapan

pesawat

sederhana dalam

kehidupan

sehari-hari

3 16, 17,

18

6.

Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu karya

atau model

6.1

Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

6.1.1

Menyebutkan

sifat-sifat cahaya

5

19, 20,

21, 22,

23

6.1.2

Menjelaskan

sifat bayangan

pada cermin

5

24, 25,

26, 27,

28

6.2

Membuat suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari bahan

sederhana

dengan

menerapkan

sifat-sifat

cahaya

6.2.1

Mengetahui alat

dan bahan yang

digunakan untuk

membuat

karya/model

yang

menerapkan

sifat-sifat cahaya

3 29, 30,

31

7.

Memahami

perubahan

yang terjadi

di alam dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber

7.1

Mendeskripsikan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan

7.1.1

Menggolongkan

jenis-jenis

batuan

4 32, 33,

34, 35

7.1.2

Menjelaskan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan

3 36, 37,

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

61

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Jumlah

Item

Nomor

Soal

7.2

Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah

7.2.1

Mengetahui

jenis-jenis tanah

10

39, 40,

41, 42,

43, 44,

45, 46,

47, 48

7.3

Mendeskripsikan

struktur bumi

7.3.1

Mendeskripsi-

kan struktur

permukaan bumi

2 49, 50

Total 50

Tabel 3.4 menunjukkan kisi-kisi instrumen tes berupa soal pilihan

ganda yang terdiri dari 3 standar kompetensi, 7 kompetensi dasar, dan 12

indikator. Instrumen tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda

sebanyak 50 soal.

2. Pedoman Wawancara

Herdiansyah (2013:80) mengungkapkan bahwa pedoman

wawancara disusun oleh peneliti supaya pertanyaan yang akan dibuat

peneliti dapat lebih operasional atau spesifik untuk dapat mencapai

tujuan penelitian tersebut. Pedoman wawancara ini dibuat untuk lebih

memudahkan peneliti dalam mengetahui miskonsepsi pada pelajaran IPA

fisika yang terjadi pada siswa.

Peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur dengan tujuan

untuk memperoleh jawaban atas dugaan-dugaan sementara yang dibuat

oleh peneliti. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mewawancarai

guru terdapat pada tabel 3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru

Responden Pertanyaan

Guru 1. Apakah guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa

kelas V pada materi IPA fisika di semester 2 ?

2. Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas V pada

materi IPA fisika di semester 2?

3. Bagaimana guru menyikapi hasil pekerjaan

siswa kelas V yang belum menguasi atau belum

mencapai nilai sesuai KKM yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

62

Responden Pertanyaan

ditentukan untuk mata pelajaran IPA fisika?

4. Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar

siswa kelas V mudah dalam memahami konsep

materi IPA fisika di semester 2?

5. Apa saja metode yang dipakai guru agar siswa

kelas V dapat memahami materi IPA fisika di

semester 2?

6. Bagaimana guru menyusun soal-soal IPA fisika

untuk kelas V semester 2?

7. Apakah guru membuat soal sesuai dengan

kemampuan siswa-siswa di kelas?

8. Apa saja teknik yang dipakai guru agar siswa

kelas V dapat mengerjakan soal-soal materi IPA

fisika dengan baik?

Tabel 3.5 menunjukkan pedoman wawancara yang terdiri dari 8

pertanyaan yang digunakan untuk mewawancarai guru. Pedoman

wawancara digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi terkait

masalah miskonsepsi yang dialami siswa kelas V pada materi IPA fisika

semester 2.

Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa tidak semua

materi IPA yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Hal

tersebut dapat terjadi karena cara mengajar guru yang lebih

menggunakan metode ceramah. Namun, guru juga sudah mulai

menggunakan metode selain ceramah dan kira-kira cocok untuk

mengajarkan suatu materi IPA fisika misalnya melakukan praktik secara

langsung. Selain metode, guru juga memperhatikan pembuatan soal yang

harus sesuai dengan kemampuan siswa dan berdasarkan kriteria

pembuatan soal. Guru juga selalu mengoreksi hasil pekerjaan siswa

untuk melihat seberapa jauh pemahaman siswa pada materi IPA fisika

yang telah diajarkan. Namun, terkadang masih ada siswa yang nilainya di

bawah KKM dan guru harus mengadakan remedial untuk memperbaiki

nilai siswa tersebut. Hasil wawancara dapat dilihat lebih jelas pada

lampiran 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

63

3. Daftar Cek

Daftar cek ini merupakan instrumen non tes berupa tabel untuk

membantu peneliti dalam mengorganisasi data jenis kelamin. Sangadji

(2010:154) mengungkapkan bahwa daftar cek (check list) adalah daftar

variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini, peneliti hanya

memberikan tanda centang setiap pemunculan gejala yang dimaksud

melalui rekap atau pendataan data dari daftar sekolah.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang akan digunakan harus menggunakan alat

ukur yang baik. Alat ukur yang baik untuk memenuhi dua syarat yaitu

validitas dan reabilitas. Penelitian ini menggunakan dua syarat tersebut untuk

mengetahui kelayakan instrumen. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga

hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas

dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen

daftar cek dan pedoman wawancara tidak melalui validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian instrumen penelitian, agar

peneliti mengetahui tingkat ketepatan instrumen yang telah dibuat yang

nantinya juga digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Validitas

merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

2012:267). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan

sebagai berikut:

a. Validitas Isi

Validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes yang sering

digunakan untuk mengukur prestasi dan mengukur efektivitas

pelaksanaan program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen

prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus

disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan

(Sugiyono, 2015:176). Arifin (2009:248) menjelaskan bahwa

validitas isi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

64

dengan mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi,

melakukan diskusi dengan para ahli dalam hal ini guru dan dosen,

atau mencermati kembali substansi dari konsep-konsep yang akan

diukur.

Uji validitas isi perangkat pembelajaran berupa 50 soal

pilihan ganda diujikan menggunakan cara yang sering disebut

dengan expert judgment. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang

memiliki bidang keahlian berhubungan dengan penelitian ini.

Terdapat empat ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi yaitu

2 dosen dari Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata

Dharma dan 2 guru kelas V SD.

Para ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang telah

diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen

menggunakan skala Likert. Siregar (2010:138) berpendapat bahwa

skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau

fenomena tertentu. Skala Likert memiliki dua bentuk pernyataan,

yaitu : pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor

5, 4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk pernyataan negatif diberi skor 1,

2, 3, 4, dan 5. Penelitian ini menggunakan tingkatan skor positif

yaitu 5, 4, 3, 2, 1. Skor 5 berarti sangat sesuai, skor 4 berarti sesuai,

skor 3 ragu-ragu, skor 2 kurang sesuai, dan skor 1 tidak sesuai.

Pengukuran menggunakan skala Likert, sering mengalami

kecenderungan para ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Mengatasi

hal tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat penghilangan

kategori skor ragu-ragu agar skor yang didapatkan jelas. Skor yang

digunakan dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : skor 1 tidak

sesuai, skor 2 kurang sesuai, skor 3 sesuai, dan skor 4 sangat sesuai.

Lembar penilaian dibuat berdasarkan indikator-indikator dan

hasil akhirnya akan diakumulasi kemudian dikategorikan

menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan

revisi terhadap istrumen terdapat dalam tabel 3.6 sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

65

Tabel 3.6 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen

Penilaian

Kuantitatif

Penilaian

Kualitatif Keputusan

>3 Positif Tidak Revisi

>3 Negatif Revisi pada bagian

tertentu

<3 Positif Revisi

<3 Negatif Revisi

Tabel 3.6 menunjukkan ketentuan dalam pelaksanaan revisi

instrumen yang terdiri dari penilaian kuantitatif lebih dari 3 dengan

penilaian kualitatif positif maka istrumen tidak direvisi, sedangkan

penilaian kuantitatif lebih dari 3 dengan penilaian kualitatif negatif

maka instrumen direvisi pada bagian tertentu. Jika penilaian

kuantitatif kurang dari 3 dengan penilaian kualitatif positif dan

negatif, maka istrumen harus direvisi.

Penelitian ini menunjuk beberapa ahli untuk menjadi

validator. Ahli pertama yaitu Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.ST.

Beliau ditunjuk menjadi validator karena ahli dalam bidangnya yaitu

sebagai dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata

Dharma. Selain itu, ahli dalam bidang miskonsepsi karena beliau

juga penulis buku miskonsepsi. Beliau menilai tepat atau tidaknya

soal yang digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada

siswa.

Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri

Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu

menilai tepat atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban.

Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi soal karena beliau ahli

dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Sanata Dharma.

Ahli yang ketiga adalah guru kelas V SD Denggung

Kabupaten Sleman bernama Ibu Ari Trisnawati, S.Pd dan ahli yang

keempat adalah guru kelas V SD di Kabupaten Magelang bernama

Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Keduanya ditunjuk sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

66

validator karena mereka merupakan guru kelas V SD yang setiap

harinya mengajar para siswa kelas V, sehingga mereka lebih paham

dalam membuat soal khususnya soal mata pelajaran IPA. Kedua

guru kelas V tersebut sebagai validator hanya untuk menilai bahasa

yang digunakan dalam soal yang telah dibuat agar mudah dipahami

oleh siswa.

b. Validitas Muka

Validitas muka adalah validitas yang menggunakan kriteria

sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau tampang

dari instrumen itu sendiri (Arifin, 2009:248). Validitas muka

dilakukan untuk mengetahui bahwa soal tes yang dibuat mudah

dipahami oleh siswa.

Validitas muka pada instrumen tes berupa soal yang telah

divalidasi oleh para ahli terdiri dari 38 soal pilihan ganda. Validitas

muka pada instrumen tes dilakukan kepada siswa kelas V SD Negeri

Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V yang mengerjakan soal

untuk validasi muka sebanyak 5 siswa. Siswa kelas V SD Negeri

Candiroto 1 dipilih karena setara dengan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V dan para siswa juga sudah

mempelajari materi mata pelajaran IPA semester 2 yang sesuai

dengan penelitian ini. Validitas muka dilakukan dengan teknik

wawancara. Wawancara dilakukan saat siswa sedang mengerjakan

soal. Berdasarkan soal yang telah dikerjakan oleh siswa ternyata

masih ditemukan beberapa soal pilihan ganda yang membingungkan

siswa. Berikut ini hasil validitas muka soal pilihan ganda yang

terdapat dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7 Hasil Validitas Muka Soal Pilihan Ganda

No Item Masukan dari siswa

18 Pilihan ganda susah dipahami

20 Pilihan ganda membingungkan

24 Pilihan ganda membingungkan

34 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami

35 Tidak paham arti fisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

67

Tabel 3.7 merupakan hasil validitas muka yang menunjukkan

bahwa terdapat beberapa item soal pilihan ganda yang masih

membingungkan siswa. Item soal yang membingungkan siswa

tersebut selanjutnya akan direvisi.

c. Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan salah satu uji instrumen yang

dilakukan dalam sebuah penelitian. Pengujian validitas konstruk

dapat digunakan pendapat dari ahli (expert judgment) dan diteruskan

uji coba instrumen (Sugiyono,2015:177). Arikunto (2013:83)

mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas

konstruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut

mengukur setiap aspek berpikir. Soal yang diuji validitas konstruksi

merupakan soal yang telah lolos uji validitas isi.

Validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan pada 40

siswa kelas V SD yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian.

Siswa yang digunakan untuk validitas konstruk tersebut berasal dari

5 SD Negeri yang ada di Kecamatan Moyudan yaitu SD Negeri

Ngijon 1 sebanyak 8 siswa, SD Negeri Ngijon 3 sebanyak 4 siswa,

SD Negeri Malangan sebanyak 9 siswa, SD Negeri Sumberagung

sebanyak 6 siswa dan SD Negeri Kaliduren sebanyak 13 siswa.

Validitas konstruk dilakukan kepada siswa yang pernah

mendapatkan materi IPA semester 2 yaitu gaya, pesawat sederhana,

sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses

pembentukan tanah karena pelapukan batuan, dan susunan bumi.

Soal yang telah diujikan dihitung validitasnya dengan

menggunakan teknik product moment yang dikemukakan oleh

Pearson (Arikunto, 2010:213). Rumus product moment dapat dilihat

pada gambar 3.1 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

68

Gambar 3.1 Rumus Product Moment Pearson

Keterangan:

rxy= koefisien korelasi setiap pernyataan

X= nilai dari setiap pernyataan

Y = nilai total dari semua pernyataan

n= banyakknya sampel atau responden

Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan

Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program SPSS versi 20.

Soal yang dinyatakan valid ditandai dengan adanya tanda bintang

satu (*) dan bintang dua (**) pada nomor soal. Tanda bintang satu

berarti soal tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua berarti soal

tersebut sangat valid. Selain itu, kriteria yang digunakan untuk

menarik kesimpulan jika harga Sig (2-tailed) < 0,05, maka soal

tersebut dinyatakan valid. Jika harga Sig (2-tailed) > 0,05, maka soal

tersebut dinyatakan tidak valid (Priyatno, 2012:101). Hasil uji

validitas konstruk soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Pilihan Ganda

No.

Butir

Soal

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed)

Hasil

Validasi Keputusan

No. Soal

Setelah

Validasi

1 0,327 * 0,021 Valid Ambil 1

2 0,027 0,852 Tidak valid Buang -

3 0,165 0,251 Tidak valid Buang -

4 0,272 0,056 Tidak valid Revisi 2

5 0,247 0,084 Tidak valid Revisi 3

6 -0,061 0,675 Tidak valid Buang -

7 0,372 ** 0,008 Valid Buang -

8 0,483 ** 0,000 Valid Ambil 4

9 0,476 ** 0,000 Valid Ambil 5

10 0,379 ** 0,007 Valid Buang -

2222 )( YYnXXn

YXXYnrxy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

69

No.

Butir

Soal

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed)

Hasil

Validasi Keputusan

No. Soal

Setelah

Validasi

11 0,124 0,393 Tidak valid Buang -

12 0,370 ** 0,008 Valid Ambil 6

13 0,382 ** 0,006 Valid Ambil 7

14 0,224 0,117 Tidak valid Buang -

15 0,152 0,292 Tidak valid Buang -

16 0,061 0,672 Tidak valid Buang -

17 0,258 0,071 Tidak valid Revisi 8

18 0,121 0,403 Tidak valid Buang -

19 0,063 0,663 Tidak valid Buang -

20 0,482 ** 0,000 Valid Ambil 9

21 0,407 ** 0,003 Valid Ambil 10

22 0,480 ** 0,000 Valid Ambil 11

23 0,611 ** 0,000 Valid Ambil 12

24 0,329 * 0,020 Valid Ambil 13

25 0,330 * 0,019 Valid Buang -

26 0,445 ** 0,001 Valid Buang -

27 0,364 ** 0,009 Valid Ambil 14

28 0,500 ** 0,000 Valid Ambil 15

29 0,143 0,322 Tidak valid Buang -

30 0,179 0,213 Tidak valid Buang -

31 0,339 * 0,016 Valid Ambil 16

32 0,290 * 0,041 Valid Ambil 17

33 -0,024 0,868 Tidak valid Buang -

34 0,264 0,064 Tidak valid Buang -

35 0,533 ** 0,000 Valid Ambil 18

36 0,374 ** 0,008 Valid Ambil 19

37 0,555 ** 0,000 Valid Ambil 20

38 0,074 0,609 Tidak valid Buang -

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa hasil uji validitas konstruk

soal pilihan ganda diperoleh 21 item soal pilihan ganda yang

dinyatakan valid yaitu soal nomor 1, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 35, 36, dan 37. Item soal pilihan ganda

yang dinyatakan tidak valid ada 17 yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 11,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 29, 30, 33, 34, dan 38. Dari 21 soal yang

dinyatakan valid, akan diambil 20 soal untuk penelitian dan masing-

masing indikator yang telah dibuat harus mewakili minimal satu

soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

70

Berdasarkan hasil uji validitas konstruk soal pilihan ganda

terdapat 2 indikator yang semua soalnya tidak valid, maka dari itu

ada soal yang harus direvisi agar dapat mewakili 2 indikator tersebut.

Soal yang harus direvisi ada 3 item soal yaitu soal nomor 4, 5, dan

17. Selain itu, ada beberapa soal yang valid namun harus dibuang

atau tidak digunakan yaitu soal nomor 7, 10, 25, 26, dan soal yang

tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2013:74) mengungkapkan bahwa kata reliabilitas

dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa

Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Uji

reliabilitas ini digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen

penelitian. Instrumen penelitian dikatakan dapat dipercaya jika

memberikan hasil yang tetap apabila dilakukan tes berkali-kali.

Reliabilitas diukur dari 3 kriteria yaitu: keajegan tes dalam

mengukur gejala yang sama dengan waktu yang berbeda (stability),

kemantapan seberapa jauh tes dapat diandalkan (dependability), dan

kemampuan tes meramalkan hasil pengukuran selanjutnya

(predictability). Reliabilitas diuji menggunakan cronbach alpha dan

pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20. Pengujian reliabilitas

butir soal pilihan ganda yang telah dinyatakan valid dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus cronbach alpha (Arikunto, 2010:239).

Rumus cronbach alpha dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.

Gambar 3.2 Rumus Cronbach Alpha

Keterangan:

= reliabel instrumen yang dicari

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = jumlah varians butir

= varians total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

71

Nunnally (dalam Ghozali, 2009:46) menjelaskan bahwa suatu

konstruk dikatakan reliabel jika harga cronbach alpha > 0,60. Hasil

perhitungan reliablitas instrumen-instrumen ini dicocokkan dengan tabel

koefisien reliabilitas menurut (Masidjo, 2010: 243) yang dapat dilihat

pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Reliabilitas Kategori Reliabilitas

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

Tabel 3.9 merupakan koefisiensi reliabilitas untuk melihat

kategori reliabilitas soal pilihan ganda yang sebelumnya sudah

divaliditas. Berikut hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda dapat dilihat

pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan

0,791 21 Tinggi Reliabel

Tabel 3.10 merupakan hasil uji reliabilitas yang menunjukkan

bahwa soal pilihan ganda yang sudah valid memiliki nilai cronbach

alpha yaitu sebesar 0,791. Kesimpulannya soal pilihan ganda yang sudah

valid termasuk dalam kategori tinggi dan dinyatakan reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

analisis deskriptif, merumuskan null hypothesis, mengorganisasi data,

menentukan taraf signifikansi, menguji normalitas skor tes, menguji

homogenitas skor tes, dan menguji hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

72

1. Analisis Deskriptif

Hasan (2004:185) mengungkapkan bahwa analisis deskriptif

merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi

hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini

menggunakan satu variabel atau lebih tetapi bersifat mandiri, oleh karena

itu analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan. Analisis

deskriptif berfungsi untuk menganalisis data miskonsepsi dari jawaban

siswa. Analisis data miskonsepsi dilakukan untuk setiap kompetensi

dasar.

Data dikelompokkan berdasarkan jenis respon yang diberikan.

Setiap respon yang diberikan dimasukkan ke dalam tabel distribusi.

Semua data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif berdasarkan

frekuensi dan persentase setiap kelompok respon yang diberikan siswa.

2. Merumuskan Null Hypothesis

Mahdiyah (2014:14) mengungkapkan bahwa hipotesis nol tidak

ada hubungan atau tidak ada perbedaan antara satu variabel dengan

variabel yang lain sehingga dikatakan sebagai pernyataan netral.

Hipotesis statistik dalam penelitian ini dibuat berdasarkan pada rumusan

masalah yang kedua. Rumusan masalah yang kedua dalam penelitian ini

adalah “apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis

kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se Kecamatan Moyudan”.

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah

H0 = tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan. (µ1- µ2 = 0 atau µ1= µ2)

H1 = ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis

kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan

Moyudan. (µ1- µ2 ≠ 0 atau µ1≠ µ2)

3. Mengorganisasi Data

Analisis data langkah ketiga dalam penelitian ini adalah data

manajemen. Data manajemen meliputi empat langkah yaitu coding, data

editing, data entry, dan data cleaning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

73

a. Coding

Hasan (2004:24) mengungkapkan bahwa coding adalah

isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf-huruf yang

memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data

yang akan dianalisis. Tahap dalam peneliti ini memberi kode pada

data yang akan dianalisis yaitu jenis kelamin siswa.

b. Data Editing

Hasan (2004: 24) mengungkapkan bahwa editing adalah

pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan karena

kemungkinan data yang masuk atau data yang terkumpul tidak logis

dan meragukan. Pada tahap editing peneliti memeriksa kelengkapan

identitas responden meliputi data jenis kelamin siswa untuk

menghindari kurangnya data yang terkumpul.

c. Data Entry

Ahmed (dalam Cholifah 2014:65) mengungkapkan bahwa

data entry adalah tahap memasukan data ke dalam program

Microsoft Exel (Ms.Exel) sebagai pengolahan untuk diuji lebih lanjut

menggunakan Statistical Product and Service (SPSS) versi 20.

d. Data Cleaning

Ahmed (dalam Cholifah 2014:66) mengungkapkan bahwa

data cleaning dilakukan untuk “membersihkan” atau “merapikan”

data-data hasil penelitian. Data cleaning pada penelitan ini seperti

menghapus data-data yang tidak diperlukan.

4. Menentukan Taraf Signifikansi

Sumanto (2014:109) mengungkapkan signifikansi adalah nilai

probabilitas menolak hipotesis nol apabila hipotesis nol tersebut adalah

benar.

5. Menguji Normalitas Skor Tes

Uji normalitas skor dimaksudkan untuk mengetahui data yang

tersebar sesuai dengan kurva normal atau tidak. Uji normalitas skor

dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji

Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan deviasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

74

terbesar (Ghozali, 2002:36). Pengujian normalitas dalam penelitian ini

dibantu dengan program SPSS versi 20. Hipotesis statistik dalam

penelitian ini adalah

H0 = Sebaran data tidak sesuai dengan kurva normal atau data

tidak normal.

H1 = Sebaran data sesuai dengan kurva normal atau data normal.

Kriteria normalitas suatu data menurut Priyatno (2013:38) adalah

a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05; H0 ditolak atau H1 diterima, artinya

sebaran data tes sesuai dengan kurva normal atau data normal.

b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 diterima atau H1 ditolak, artinya

sebaran data tes tidak sesuai dengan kurva normal atau data tidak

normal.

6. Menguji Homogenitas Skor Tes

Uji homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan uji F

(Fisher) atau dengan Lavene’s test dengan membandingkan varians data

terbesar dengan varians data terkecil (Sugiyono, 2007:167). Uji

homogenitas pada penelitian ini dibantu dengan program SPSS versi 20.

Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka varians data yang

dianalisis homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansinya kurang dari

0,05 maka varians data yang dianalisis tidak homogen.

7. Menguji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bergantung pada hasil uji

normalitas data. Priyatno (2012:137) mengungkapkan bahwa jika data

normal maka menggunakan statistik parametik yaitu uji Independent

Samples T-Test. Sedangkan jika data tidak normal maka harus

menggunakan metode statistik non parametik yaitu Two Independent

Samples Test dengan uji Mann Whitney. Taraf signifikansi yang

digunakan adalah 5% dengan uji dua pihak atau kelompok data yakni

jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan. Pengujian hipotesis

penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

75

Hipotesis yang digunakan dalam uji hipotesis adalah

H0 = tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan. (µ1= µ2)

H1 = ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan. (µ1≠ µ2)

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah

a. Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 diterima atau H1 ditolak, artinya

tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis kelamin

siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan.

b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 ditolak atau H1 diterima, artinya

ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis kelamin

siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan

berupa deskripsi data dan analisis data serta pembahasan mengenai hasil

penelitian yang didapatkan.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di seluruh SD Negeri wilayah UPT

Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman yang menerapkan kurikulum

2006. Terdapat 12 SD Negeri yang ada di Kecamatan Moyudan dan

alasan pemilihan lokasi ini karena terdapat masalah yang sesuai dengan

topik penelitian mengenai miskonsepsi. Proses penentuan subjek

penelitian ini sesuai dengan materi yang telah ditentukan, materi IPA

fisika yang terdapat di kelas V semester 2. Maka dari itu, objek yang

digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas V.

Sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan tabel Krejcie

dan Morgan dengan taraf kepercayaan 95% terhadap populasi dan

kesalahan 5 %. Populasi seluruh siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan

Moyudan Kabupaten Sleman semester genap tahun pelajaran 2014/2015

yang berjumlah 236 siswa. Berdasarkan populasi yang ada, maka diambil

sampel sebesar 132 siswa karena populasi siswa SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan mendekati populasi 200 yang sudah ditetapkan

pada tabel Krejcie dan Morgan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

tes dan non tes. Instrumen tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan

ganda. Instrumen tes yag telah dibuat harus memenuhi dua syarat yaitu

validitas dan reabilitas untuk mengetahui kelayakan instrumen. Validitas

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, validitas muka,

dan validitas konstruk.

Uji validitas isi perangkat pembelajaran berupa 50 soal pilihan

ganda diujikan menggunakan cara yang sering disebut dengan expert

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

77

judgment. Terdapat empat ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi

yaitu 2 dosen dari Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata

Dharma dan 2 guru kelas V SD. Uji validitas muka berupa soal yang

telah divalidasi oleh para ahli terdiri dari 38 soal pilihan ganda. Validitas

muka pada instrumen tes dilakukan kepada 5 siswa kelas V SD Negeri

Candiroto 1, Temanggung. Uji validitas konstruk berupa soal yang telah

lolos uji validitas isi. Validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan

pada 40 siswa kelas V SD yang tidak digunakan sebagai sampel

penelitian. Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan

Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program SPSS versi 20.

Berdasarkan hasil perhitungan terdapat 21 item soal pilihan ganda yang

dinyatakan valid.

Selain uji validitas juga dilakukan uji reliabilitas menggunakan

cronbach alpha dan pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, soal pilihan ganda yang sudah valid

dinyatakan reliabel. Dengan kooefisien reliabilitas yang diperoleh soal

pilihan ganda sebesar 0,791. Setelah uji validitas dan reliabilitas peneliti

harus memilih soal yang sudah dinyatakan valid dan harus melakukan

revisi untuk beberapa soal yang tidak valid karena terdapat indikator

yang semua soalnya tidak valid. Revisi dilakukan agar masing-masing

indikator dapat mewakili minimal satu soal.

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa

daftar cek dan pedoman wawancara. Daftar cek yang digunakan dalam

penelitian ini hanya dengan memberikan tanda centang setiap

pemunculan gejala yang dimaksud melalui rekap atau pendataan data dari

daftar sekolah. Pedoman wawancara digunakan untuk memudahkan

peneliti dalam mewawancarai guru kelas V. Wawancara dilakukan

kepada Ibu Rosalia D. Murdijanie, S.Pd. SD guru kelas V di SD Negeri

Ngijon I pada tanggal 8 Mei 2015. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

mendapatkan informasi bahwa para siswa mengalami kesulitan dan

kendala dalam mempelajari materi IPA fisika, sehingga masih banyak

siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Selain itu, kesulitan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

78

kendala dalam pembelajaran IPA siswa kelas V karena rendahnya

penguasaan konsep IPA pada materi IPA fisika yang diajarkan pada

semester genap.

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 25

Mei 2015 sampai 30 Mei 2015. Soal yang diujikan berjumlah 20 soal

pilihan ganda. Sebelum mengerjakan soal siswa harus mengisi identitas

siswa dan identitas orang tua. Selanjutnya, siswa bisa memulai untuk

mengerjakan soal dengat waktu pengerjaan soal 90 menit. Dalam

mengerjakan soal pilihan ganda siswa harus memilih jawaban dengan

memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang

benar. Selanjutnya, siswa harus melingkari poin yakin benar (jika siswa

yakin dengan jawaban yang telah dipilihnya) atau tidak yakin benar (jika

siswa tidak yakin dengan jawaban yang telah dipilihnya) dari setiap soal

pilihan ganda. Pelaksanaan tes lebih rinci dijelaskan pada tabel 4.1

sebagai berikut.

Tabel 4.1 Daftar Pelaksanaan Tes

No Hari/ Tanggal Waktu Lokasi

1 Senin, 25 Mei 2015 07.30 – 09.00 SD Negeri Ngijon 3

09.30 – 11.00 SD Negeri Malangan

11.30 – 13.00 SD Negeri Nglahar

2 Selasa, 26 Mei 2015 11.30 – 13.00 SD Negeri Kaliduren

3 Rabu, 27 Mei 2015 09.30 – 11.00 SD Negeri Sumberagung

11.30 – 13.00 SD Negeri Sejati

4 Kamis, 28 Mei 2015 07.30 – 09.00 SD Negeri Ngijon 2

09.30 – 11.00 SD Negeri Ngringin

5 Jumat, 29 Mei 2015 07.30 – 09.00 SD Negeri Ngijon 1

09.30 – 11.00 SD Negeri Pendulan

6 Sabtu, 30 Mei 2015 07.30 – 09.00 SD Negeri Moyudan

09.30 – 11.00 SD Negeri Sumberrahayu

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini

dilaksanakan di 12 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan Kabupaten

Sleman. Waktu yang digunakan untuk pengambilan data membutuhkan

waktu selama 1 minggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

79

2. Dekripsi Reponden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

se-Kecamatan Moyudan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak

hanya berupa hasil tes atau jawaban siswa, melainkan juga data mengenai

jenis kelamin siswa. Data ini digunakan untuk mengetahui adanya

perbedaan miskonsepsi jika dilihat dari jenis kelamin siswa. Data

mengenai jenis kelamin siswa dapat diihat lebih jelas dalam tabel 4.2

sebagai berikut.

Tabel 4.2 Data Mengenai Jenis Kelamin Siswa

No Nama SD

Jumlah

Sampel

Penelitian

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 SD Negeri Ngijon 1 12 5 7

2 SD Negeri Ngijon 2 15 7 8

3 SD Negeri Ngijon 3 7 2 5

4 SD Negeri Malangan 13 9 4

5 SD Negeri

Sumberagung 11 3 8

6 SD Negeri Kaliduren 17 9 8

7 SD Negeri Nglahar 5 3 2

8 SD Negeri Sejati 7 4 3

9 SD Negeri Moyudan 12 6 6

10 SD Negeri

Sumberrahayu 8 3 5

11 SD Negeri Pendulan 20 9 11

12 SD Negeri Ngringin 5 2 3

Jumlah 132 62 70

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini ada 132 siswa. Berdasarkan data yang

telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat 62 siswa dengan jenis

kelamin laki-laki dan 70 siswa dengan jenis kelamin perempuan.

3. Deskripsi Data Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD se-

Kecamatan Moyudan

Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa kelas V SD se-

Kecamatan Moyudan dalam menyelesaikan soal IPA fisika semester 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

80

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda.

Deskripsi data untuk soal pilihan ganda disajikan dan dianalisis

berdasarkan Kompetensi Dasarnya. Terdapat 6 KD (Kompetensi Dasar)

yang akan dibahas, yaitu KD 5.1 , 5.2, 6.1, 6.2, 7.1, dan 7.3.

a. KD 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan

energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya

magnet)

Siswa diuji dengan memberikan 3 soal yang mewakili 2

indikator untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 5.1. Jawaban

yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam

tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3 Data Miskonsepsi Siswa KD 5.1

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

1 5.1.1

Menyebut-

kan

macam-

macam

gaya

melalui

percobaan.

1 B A. gravitasi 0 0%

Yakin Benar 0 0%

Tidak Yakin

Benar 0 0%

B. magnet 129 97,7%

Yakin Benar 129 97,7%

Tidak Yakin

Benar 0 0%

C. gesek 2 1,5%

Yakin Benar 2 1,5% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 0 0%

D. pegas 1 0,8%

Yakin Benar 1 0,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 0 0%

2 5.1.2

Mengiden-

tifikasi

faktor-

faktor

yang

mempe-

ngaruhi

gaya.

2 B A. benda

memiliki

berat

9 6,8%

Yakin Benar 7 5,3% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 2 1,5%

B. benda

cepat

mengala-

65 49,2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

81

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

mi pelapu-

kan

Yakin Benar 55 41,7%

Tidak Yakin

Benar 10 7,6%

C. benda

jatuh ke

bawah

20 15,2%

Yakin Benar 17 12,9% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 3 2,3%

D. permuka-

an air

selalu

datar

38 28,8%

Yakin Benar 29 22,0% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

3 D A. 1 25 18,9%

Yakin Benar 18 13,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

B. 2 20 15,2%

Yakin Benar 15 11,4% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 5 3,8%

C. 3 30 22,7%

Yakin Benar 23 17,4% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

D. 4 57 43,2%

Yakin Benar 51 38,6%

Tidak Yakin

Benar 6 4,5%

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa indikator 5.1.1 tentang

macam-macam gaya melalui percobaan diwakili oleh satu soal.

Terjadinya miskonsepsi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan

Moyudan dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan

menurut keyakinannya bahwa jawaban yang dipilih itu yakin benar.

Pada soal nomor 1, sebanyak 129 siswa dengan persentase yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

82

tinggi yaitu 97,7% mempunyai konsep yang benar dengan memilih

jawaban B dan yakin benar, bahwa percobaan paku-paku kecil dapat

menempel pada paku besar karena adanya gaya magnet. Siswa yang

mengalami miskonsepsi pada soal nomor 1 sebanyak 3 siswa dengan

persentase yang cukup rendah yaitu 2,3%, ada 2 siswa atau 1,5%

yang menjawab pilihan C (gesek) dengan yakin benar, dan 1 siswa

atau 0,8% menjawab D (pegas) dengan yakin benar. Jawaban salah

yang paling banyak adalah jawaban C, artinya lebih banyak siswa

yang mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa

percobaan paku-paku kecil dapat menempel pada paku besar karena

adanya gaya gesek.

Indikator 5.1.2 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

gaya terdiri dari dua soal. Pada soal nomor 2 tentang yang bukan

termasuk gaya gravitasi terhadap benda, sebanyak 55 siswa dengan

persentase 41,7% mempunyai konsep yang benar dengan memilih

jawaban benar dan yakin benar yaitu B (benda cepat mengalami

pelapukan). Siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 2,

sebayak 53 siswa dengan persentase 40,2% menjawab salah, ada 7

siswa atau 5,3% yang menjawab A (benda memiliki berat) dengan

yakin benar, 17 siswa atau 12,9% menjawab C (benda jatuh ke

bawah) dengan yakin benar, dan 29 siswa atau 22,0% menjawab D

(permukaan air selalu datar) dengan yakin benar. Jawaban salah

yang paling banyak adalah jawaban D, artinya lebih banyak siswa

yang mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa yang

bukan termasuk gaya gravitasi terhadap benda adalah permukaan air

selalu datar.

Soal nomor 3 tentang yang bukan termasuk cara untuk

memperbesar gaya gesek, sebanyak 51 siswa dengan persentase

38,6% menjawab benar dan yakin benar yaitu D (memperhalus

permukaan benda). Pada soal nomor 3 sebanyak 56 siswa dengan

persentase 42,4% mengalami miskonsepsi, ada 18 siswa atau 13,6%

yang menjawab A (melapisi permukaan benda dengan karet) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

83

yakin benar, 15 siswa atau 11,4% menjawab B (memperluas bidang

permukaan) dengan yakin benar, dan 23 siswa atau 17,4% menjawab

C (memberi pul atau paku-paku pada sepatu sepak bola) dengan

yakin benar. Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban C,

artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan

memiliki konsep bahwa yang bukan termasuk cara untuk

memperbesar gaya gesek adalah memberi pul atau paku-paku pada

sepatu sepak bola.

b. KD 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat

pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 5.2, siswa diuji

dengan memberikan 5 soal yang mewakili 3 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel

4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4 Data Miskonsepsi Siswa KD 5.2

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

1 5.2.1

Mengiden-

tifikasi

ciri-ciri

pesawat

sederhana.

4 B A. Pengung-

kit yang

bebannya

terletak di

antara

titik

tumpu dan

kuasa

30 22,7%

Yakin Benar 14 10,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 16 12,1%

B. Pengung-

kit yang

titik

tumpunya

terletak di

antara

beban dan

kuasa

68 51,5%

Yakin Benar 59 44,7%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

84

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

C. Pengung-

kit yang

kuasanya

terletak di

antara

titik

tumpu dan

beban

19 14,4%

Yakin Benar 12 9,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

D. Pengung-

kit yang

bebannya

terletak di

antara

kuasa dan

titik

tumpu

15 11,4%

Yakin Benar 8 6,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

5 A A. beban

berada di

antara

titik

tumpu dan

kuasa

71 53,8%

Yakin Benar 62 47,0%

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

B. titik

tumpu

berada di

antara

beban dan

kuasa

29 22,0%

Yakin Benar 20 15,2% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

C. kuasa

berada di

antara

22 16,7%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

85

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

titik

tumpu dan

beban

Yakin Benar 15 11,4% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

D. titik

tumpu,

beban, dan

kuasa

berada

pada suatu

tempat

10 7,6%

Yakin Benar 6 4,5% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 4 3,0%

6 A A. katrol

yang

dipasang

pada

tempat

tertentu

dengan

posisi

tetap

113 85,6%

Yakin Benar 105 79,5%

Tidak Yakin

Benar 8 6,1%

B. katrol

yang dapat

bergerak

bebas dan

dapat

dipindah-

pindah

10 7,6%

Yakin Benar 6 4,5% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 4 3,0%

C. gabungan

antara

katrol

tetap dan

katrol

lepas

4 3,0%

Yakin Benar 1 0,8% Miskonsepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

86

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

Tidak Yakin

Benar 3 2,3%

D. beberapa

roda

katrol

yang

disusun

secara

berdampi-

ngan

dalam satu

poros

5 3,8%

Yakin Benar 4 3,0% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 1 0,8%

2 5.2.2

Menyebut-

kan

contoh

jenis tuas

atau

pengung-

kit jenis

pertama.

7 A A. gunting 88 66.7%

Yakin Benar 78 59,1%

Tidak Yakin

Benar 10 7,6%

B. gerobak

pasir 13 9,8%

Yakin Benar 6 4,5% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

C. sekop 18 13,6%

Yakin Benar 12 9,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 6 4,5%

D. pemecah

biji 13 9,8%

Yakin Benar 10 7,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 3 2,3%

3 5.2.3

Menyebu-

kan

penerapan

pesawat

sederhana

dalam

kehidupan

sehari-

hari.

8 C A. roda

berporos 2 1,5%

Yakin Benar 2 1,5% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 0 0%

B. katrol 1 0,8%

Yakin Benar 1 0,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 0 0%

C. bidang

miring 128 97,0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

87

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

Yakin Benar 127 96,2%

Tidak Yakin

Benar 1 0,8%

D. pengung-

kit 1 0,8%

Yakin Benar 1 0,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 0 0%

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa indikator 5.2.1 tentang ciri-

ciri pesawat sederhana diwakili oleh tiga soal yaitu soal nomor 4, 5,

dan 6. Terjadinya miskonsepsi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan

Moyudan dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan

menurut keyakinannya bahwa jawaban yang dipilih itu yakin benar.

Soal nomor 4 membahas tentang pengungkit jenis pertama, sebanyak

59 siswa atau 44,7% mempunyai konsep yang benar dengan memilih

jawaban B dan menjawab dengan yakin benar yaitu gunting

merupakan jenis pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara

beban dan kuasa. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal

nomor 4 sebanyak 34 siswa atau 25,8% yang menjawab salah,

terdapat 14 siswa atau 10,6% yang menjawab A (gunting termasuk

pengungkit yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa)

dengan yakin benar, 12 siswa atau 9,1% menjawab C (gunting

termasuk pengungkit yang kuasanya terletak di antara titik tumpu

dan beban) dengan yakin benar, dan 8 siswa atau 6,1% menjawab D

(gunting termasuk pengungkit yang bebannya terletak di antara

kuasa dan titik tumpu) dengan yakin benar. Jawaban salah yang

paling banyak adalah jawaban A, artinya lebih banyak siswa yang

mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa gunting

merupakan jenis pengungkit yang bebannya terletak di antara titik

tumpu dan kuasa.

Pada soal nomor 5 membahas tentang pengungkit jenis

kedua, sebanyak 62 atau 47,0% mempunyai konsep yang benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

88

dengan memilih jawaban A dan menjawab dengan yakin benar

bahwa gerobak dorong termasuk jenis pengungkit dengan posisi

beban berada di antara titik tumpu dan kuasa. Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada soal nomor 5 sebanyak 41 siswa atau 31,1% yang

menjawab salah, terdapat 20 siswa atau 15,2% yang menjawab B

(gerobak dorong termasuk jenis pengungkit dengan posisi titik

tumpu berada di antara beban dan kuasa) dengan yakin benar, 15

siswa atau 11,4% yang menjawab C (gerobak dorong termasuk jenis

pengungkit dengan posisi kuasa berada di antara titik tumpu dan

beban) dengan yakin benar, dan 6 siswa atau 4,5% yang menjawab D

(gerobak dorong termasuk jenis pengungkit dengan posisi titik

tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat) dengan yakin

benar. Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban B, artinya

lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan memiliki

konsep bahwa gerobak dorong termasuk jenis pengungkit dengan

posisi titik tumpu berada di antara beban dan kuasa.

Soal nomor 6 menjelaskan tentang katrol, terdapat 105 siswa

dengan persentase yang cukup tinggi yaitu 79,5% mempunyai

konsep yang benar dengan memilih jawaban A dan menjawab

dengan yakin benar bahwa ciri-ciri katrol tetap adalah katrol yang

dipasang pada tempat tertentu dengan posisi tetap. Pada soal nomor

6 ini terdapat 11 siswa dengan persentase yang rendah yaitu 8,3%

yang mengalami miskonsepsi, ada 6 siswa atau 4,5% yang menjawab

B (katrol yang dapat bergerak bebas dan dapat dipindah-pindahkan)

dengan yakin benar, ada 1 siswa atau 0,8% menjawab C (gabungan

antara katrol tetap dan katrol lepas) dengan yakin benar, dan 4 siswa

atau 3,0% yang menjawab D (beberapa roda katrol yang disusun

secara berdampingan dalam satu poros) dengan yakin benar.

Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban B, artinya lebih

banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep

bahwa ciri-ciri katrol tetap adalah katrol yang dapat bergerak bebas

dan dapat dipindah-pindahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

89

Pada indikator 5.2.2 tentang contoh jenis tuas atau

pengungkit jenis pertama hanya diwakili oleh satu soal. Soal nomor

7 membahas tentang contoh tuas jenis pertama dengan jawaban

benar A (gunting), ada 78 siswa dengan persentase 59,1% yang

memiliki konsep benar dan menjawab dengan yakin benar. Sebanyak

28 siswa dengan persentase 21,2% yang mengalami miskonsepsi,

terdapat 6 siswa atau 4,5% menjawab B (gerobak pasir) dengan

yakin benar, 12 siswa atau 9,1% menjawab C (sekop) dengan yakin

benar, dan 10 siswa atau 7,6% menjawab D (pemecah biji) dengan

yakin benar. Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban C,

artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan

memiliki konsep bahwa contoh tuas jenis pertama adalah sekop.

Indikator 5.2.3 tentang penerapan pesawat sederhana dalam

kehidupan sehari-hari juga diwakili oleh satu soal. Pada soal nomor

8, sebanyak 127 dengan persentase yang tinggi yaitu 96,2%. Dari

96,2% tersebut siswa memiliki konsep yang benar dan memilih

jawaban C dengan yakin benar bahwa jalan di pegunungan dibuat

berkelok-kelok merupakan prinsip penerapan bidang miring. Soal

nomor 8 ini hanya 4 siswa dengan persentase cukup rendah yaitu

3,1% mengalami miskonsepsi, ada 2 siswa atau 1,5% yang

menjawab A (roda berporos) dengan yakin benar, 1 siswa atau 0,8%

yang menjawab B (katrol) dan menjawab D (pengungkit) dengan

yakin benar. Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban A,

artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan

memiliki konsep bahwa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok

merupakan prinsip penerapan roda berporos.

c. KD 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

Siswa diuji dengan memberikan 5 soal yang mewakili 2

indikator untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 6.1. Jawaban

yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam

tabel 4.5 sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

90

Tabel 4.5 Data Miskonsepsi Siswa KD 6.1

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

1 6.1.1

Menyebut-

kan sifat-

sifat

cahaya.

9 C A. Pantulan

sinar

kendaraan

bermotor

pada

malam

hari

25 18,9%

Yakin Benar 19 14,4% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 6 4,5%

B. Rambatan

cahaya

matahari

yang

menembus

genting

kaca

47 35,6%

Yakin Benar 39 29,5% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 8 6,1%

C. Terben-

tuknya

pelangi

setelah

hujan

45 34,1%

Yakin Benar 39 29,5%

Tidak Yakin

Benar 6 4,5%

D. sorot

lampu

senter

ketika

sedang

mati

lampu

15 11,4%

Yakin Benar 9 6,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 6 4,5%

10 A A. peristiwa

pengurai-

an cahaya

putih

menjadi

62 47,0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

91

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

berbagai

cahaya

berwarna

Yakin Benar 49 37,1%

Tidak Yakin

Benar 13 9,8%

B. peristiwa

terpantul-

nya

cahaya

matahari

terhadap

bulir-bulir

air hujan

19 14,4%

Yakin Benar 15 11,4% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 4 3,0%

C. peristiwa

terbiasnya

cahaya

putih oleh

air hujan

25 18,9%

Yakin Benar 18 13,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

D. peristiwa

terpantul-

nya

cahaya

putih

menjadi

berbagai

cahaya

berwarna

26 19,7%

Yakin Benar 14 10,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 12 9,1%

2 6.1.2

Menjelas-

kan sifat

bayangan

pada

cermin.

11 B A. lebih jauh 10 7,6%

Yakin Benar 7 5,3% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 3 2,3%

B. sama 97 73,5%

Yakin Benar

90 68,2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

92

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

C. dekat 20 15,2%

Yakin Benar 15 11,4% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar

5

3,8%

D. sangat

dekat 5 3,8%

Yakin Benar 4 3,0% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 1 0,8%

12 D A. bayangan

yang

arahnya

terbalik

terhadap

bendanya

53 40,2%

Yakin Benar 32 24,2% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 21 15,9%

B. bayangan

yang

letaknya di

depan

cermin

atau di

belakang

lensa

7 5,3%

Yakin Benar 4 3,0% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 3 2,3%

C. bayangan

yang

terbentuk

oleh sinar-

sinar

pantul

19 14,4%

Yakin Benar 8 6,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 11 8,3%

D. bayangan

yang dapat

kita lihat

dalam

53 40,2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

93

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

cermin,

tetapi di

tempat

bayangan

tersebut

tidak

terdapat

cahaya

pantul

Yakin Benar 33 25,0%

Tidak Yakin

Benar 20 15,2%

13 A A. semu,

tegak, dan

diperkecil

53 40,2%

Yakin Benar 47 35,6%

Tidak Yakin

Benar 6 4,5%

B. semu,

tegak, dan

diperbesar

16 12,1%

Yakin Benar 15 11,4% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 1 0,8%

C. nyata dan

terbalik 6 4,5%

Yakin Benar 5 3,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 1 0,8%

D. nyata,

tegak, dan

diperkecil

56 42,4%

Yakin Benar 49 37,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa soal nomor 9 dan 10 mewakili

indikator 6.1.1 tentang sifat-sifat cahaya. Terjadinya miskonsepsi

pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Moyudan dapat dilihat dari

pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut keyakinannya bahwa

jawaban yang dipilih itu yakin benar. Pada soal nomor 9 membahas

tentang sifat cahaya yang merambat lurus, ternyata dari jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

94

siswa masih banyak yang salah konsep. Hal tersebut terbukti dari

132 siswa, sebanyak 39 siswa dengan persentase 29,5% yang

memiliki konsep benar dengan memilih jawaban C dan menjawab

dengan yakin benar yaitu terbentuknya pelangi setelah hujan.

Sementara itu, siswa yang mengalami miskonsepsi ada 67 siswa

dengan persentase 50,7%. Siswa yang menjawab A (pantulan sinar

kendaraan) dengan yakin benar ada 19 siswa atau 14,4%, siswa yang

menjawab B (rambatan cahaya matahari yang menembus genting

kaca) dengan yakin benar ada 39 siswa dengan persentase yang

cukup tinggi yaitu 29,5%, dan yang menjawab D (sorotan lampu

senter ketika sedang mati lampu) dengan yakin benar ada 9 siswa

atau 6,8%. Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban B,

artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan

memiliki konsep bahwa peristiwa yang tidak menunjukkan cahaya

merambat lurus adalah rambatan cahaya matahari yang menembus

genting kaca.

Soal nomor 10, sebanyak 49 siswa atau 37,1% memiliki

konsep yang benar dan memilih jawaban A dengan yakin benar

bahwa dispersi cahaya adalah peristiwa penguraian cahaya putih

menjadi berbagai cahaya berwarna. Sebanyak 47 siswa atau 35,6%

mengalami miskonsepsi. Siswa yang menjawab B (peristiwa

terpantulnya cahaya matahari terhadap bulir-bulir air hujan) dengan

yakin benar ada 15 siswa atau 11,4%, menjawab C (peristiwa

terbiasnya cahaya putih oleh air hujan) dengan yakin benar ada 18

siswa atau 13,6%, dan yang menjawab D (peristiwa terpantulnya

cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna) dengan yakin benar

ada 14 siswa atau 10,6%. Jawaban salah yang paling banyak adalah

jawaban C, artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi

dengan memiliki konsep bahwa dispersi cahaya adalah peristiwa

terbiasnya cahaya putih oleh air hujan.

Soal nomor 11, 12, dan 13 mewakili indikator 6.1.2 tentang

sifat bayangan pada cermin. Pada soal nomor 11 tentang konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

95

cermin datar jawaban benar yaitu ketika seseorang sedang bercermin

pada cermin datar, maka jarak benda dengan cermin sama dengan

jarak bayangan dengan cermin (B). Berdasarkan hasil jawaban siswa

pada soal nomor 11 terdapat 90 siswa yang memiliki konsep benar

dan menjawab dengan yakin benar yaitu 68,2%. Sementara itu, ada

26 siswa dengan persentase 19,7% yang mengalami miskonsepsi.

Siswa yang menjawab A (lebih jauh) dengan yakin benar ada 7 siswa

atau 5,3%, menjawab C (dekat) dengan yakin benar ada 15 siswa

atau 11,4%, dan menjawab D (sangat dekat) dengan yakin benar ada

4 siswa atau 3,0%. Jawaban salah yang paling banyak adalah

jawaban C, artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi

dengan memiliki konsep bahwa ketika seseorang sedang bercermin

pada cermin datar, maka jarak benda dengan cermin dekat dengan

jarak bayangan dengan cermin.

Sebanyak 33 siswa atau 25,0% memiliki konsep yang benar

pada soal nomor 12 tentang konsep bayangan maya. Siswa yang

memiliki konsep benar akan memilih jawaban D dan menjawab

dengan yakin benar bahwa yang dimaksud dengan bayangan maya

adalah bayangan yang dapat kita lihat dalam cermin, tetapi di tempat

bayangan tersebut tidak terdapat cahaya pantul. Pada soal nomor 12

ini terdapat 44 siswa atau 33,3% mengalami miskonsepsi, ada 32

siswa atau 24,2% menjawab A (bayangan yang arahnya terbalik

terhadap bendanya) dengan yakin benar, ada 4 siswa atau 3,0%

menjawab B (bayangan yang letaknya di depan cermin atau di

belakang lensa) dengan yakin benar, dan ada 8 atau 6,1% yang

menjawab C (bayangan yang terbentuk oleh sinar-sinar pantul)

dengan yakin benar. Jawaban salah yang paling banyak adalah

jawaban A, artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi

dengan memiliki konsep bahwa yang dimaksud dengan bayangan

maya adalah bayangan yang arahnya terbalik terhadap bendanya.

Soal nomor 13 yang menjelaskan sifat bayangan yang

dibentuk oleh kaca spion pada mobil/motor, terdapat 47 siswa atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

96

35,6% yang mempunyai konsep yang benar dengan memilih

jawaban A (semu, tegak, dan diperkecil) dan yakin benar. Sebanyak

69 siswa dengan persentase cukup tinggi yaitu 52,3% yang

mengalami miskonsepsi, terdapat 15 siswa atau 11,4% menjawab B

(semu, tegak, dan diperbesar) dengan yakin benar, 5 siswa atau 3,8%

menjawab C (nyata dan terbalik) dengan yakin benar, dan 49 siswa

atau 37,1% menjawab D (nyata, tegak, dan diperkecil) dengan yakin

benar. Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban D, artinya

lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan memiliki

konsep bahwa sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada

mobil/motor adalah nyata, tegak, dan diperkecil.

d. KD 6.2 membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau

lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat

cahaya

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 6.2, siswa diuji

dengan memberikan 2 soal yang mewakili 1 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel

4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.6 Data Miskonsepsi Siswa KD 6.2

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

1 6.2.1

Mengeta-

hui alat

dan bahan

yang

digunakan

untuk

membuat

karya/

model

yang

menerap-

kan sifat-

sifat

14 B A. Lup 24 18,2%

Yakin Benar 18 13,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 6 4,5%

B. periskop 71 53,8%

Yakin Benar 54 40,9%

Tidak Yakin

Benar 17 12,9%

C. kaca mata 16 12,1%

Yakin Benar 12 9,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 4 3,0%

D. mikroskop 21 15,9%

Yakin Benar 16 12,1% Miskonsepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

97

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

cahaya. Tidak Yakin

Benar 5 3,8%

15 C A. gunting

dan lem 7 5,3%

Yakin Benar 4 3,0% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 3 2,3%

B. karton dan

isolasi 19 14,4%

Yakin Benar 14 10,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 5 3,8%

C. kotak pasta

gigi dan

cermin

57 43,2%

Yakin Benar 49 37,1%

Tidak Yakin

Benar 8 6,1%

D. cermin dan

lem 49 37,1%

Yakin Benar 42 31,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa indikator 6.2.1 tentang alat

dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang

menerapkan sifat-sifat cahaya diwakili oleh dua soal yaitu soal

nomor 14 dan 15. Terjadinya miskonsepsi pada siswa SD kelas V se-

Kecamatan Moyudan dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang

salah dan menurut keyakinannya bahwa jawaban yang dipilih itu

yakin benar. Jawaban benar pada soal nomor 14 yaitu alat yang arah

pandangannya dapat dibelokkan sehingga benda/objek yang dilihat

tidak harus berada di depan mata disebut periskop (B). Berdasarkan

hasil jawaban terdapat 54 siswa dengan persentase 40,9% yang

mempunyai konsep yang benar dan menjawab dengan yakin benar.

Sementara itu, terdapat 46 siswa atau 34,8% siswa yang mengalami

miskonsepsi, ada 18 siswa atau 13,6% memilih jawaban A (lup)

dengan yakin benar, 12 siswa atau 9,1% memilih jawaban C (kaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

98

mata) dengan yakin benar, dan 16 siswa atau 12,1% memilih

jawaban D (mikroskop) dengan yakin benar. Jawaban salah yang

paling banyak adalah jawaban A, artinya lebih banyak siswa yang

mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa alat yang

arah pandangannya dapat dibelokkan sehingga benda/objek yang

dilihat tidak harus berada di depan mata disebut lup.

Soal nomor 15 ini membahas tentang bahan utama yang

digunakan untuk membuat model periskop adalah kotak pasta gigi

dan cermin (C). Sebanyak 49 siswa atau 37,1% memiliki konsep

benar dan menjawab dengan yakin benar, sedangkan 60 siswa atau

45,4% mengalami miskonsepsi. Terdapat 4 siswa atau 3,0% yang

memilih jawaban A (guntuing dan lem) dengan yakin benar, 14

siswa atau 10,6% memilih jawaban B (karton dan isolasi) dengan

yakin benar, dan 42 siswa atau 31,8% memilih jawaban D (cermin

dan lem). Jawaban salah yang paling banyak adalah jawaban D,

artinya lebih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dengan

memiliki konsep bahwa bahan utama yang digunakan untuk

membuat model periskop adalah cermin dan lem.

e. KD 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena

pelapukan

Siswa diuji dengan memberikan 4 soal yang mewakili 2

indikator untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 7.1. Jawaban

yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam

tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7 Data Miskonsepsi Siswa KD 7.1

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

1 7.1.1

Menggo-

longkan

jenis-jenis

batuan.

16 A A. 1, 2, dan

3 39 29,5%

Yakin Benar 30 22,7%

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

99

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

B. 1, 2, dan

4 39 29,5%

Yakin Benar 21 15,9% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 18 13,6%

C. 2, 3, dan

4 30 22,7%

Yakin Benar 18 13,6% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 12 9,1%

D. 1, 3, dan

4 24 18,2%

Yakin Benar 16 12,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 8 6,1%

17 D A. batuan

yang

terben-

tuk dari

magma

yang

membe-

ku

46 34,8%

Yakin Benar 28 21,2% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 18 13,6%

B. batuan

yang

terben-

tuk dari

proses

pengen-

dapan

magma

29 22,0%

Yakin Benar 22 16,7% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 7 5,3%

C. batuan

yang

terben-

tuk

karena

menga-

lami

pening-

41 31,1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

100

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

katan

tekanan

atau

suhu

Yakin Benar 30 22,7% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 11 8,3%

D. batuan

yang

terben-

tuk dari

proses

pengen-

dapan

lumpur

dan

mineral

dalam

air

sungai

16 12,1%

Yakin Benar 8 6,1%

Tidak Yakin

Benar 8 6,1%

2 7.1.2

Menjelas-

kan proses

pembentuk

an tanah

karena

pelapukan.

18 A A. proses

pelapu-

kan

batuan

karena

penga-

ruh

suhu,

hujan,

dan

angin

73 55,3%

Yakin Benar 57 43,2%

Tidak Yakin

Benar 16 12,1%

B. pelapu-

kan

yang

terjadi

karena

peran

makhluk

hidup

31 23,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

101

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

Yakin Benar 22 16,7% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

C. pelapu-

kan

yang

mengha-

silkan

peruba-

han zat

mineral

pemben-

tuk

batuan

20 15,2%

Yakin Benar 11 8,3% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

D. proses

pelapu-

kan

batuan

karena

hujan

deras

dan arus

air

8 6,1%

Yakin Benar 4 3,0% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 4 3,0%

19 D A. lumut,

lumut

kerak,

akar

tanaman

dan

batuan

49 37,1%

Yakin Benar 41 31,1% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 8 6,1%

B. lumut,

angin,

lumut

kerak,

dan akar

tanaman

13 9,8%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

102

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

Yakin Benar 5 3,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 8 6,1%

C. akar

tanaman

humus

dari

daun,

batuan,

dan

lumut

22 16,7%

Yakin Benar 13 9,8% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 9 6,8%

D. lumut

kerak,

lumut,

humus

dari

daun,

dan akar

tanaman

48 36,4%

Yakin Benar 38 28,8%

Tidak Yakin

Benar 10 7,6%

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa indikator 7.1.1 tentang jenis-

jenis batuan yang diwakili oleh dua soal yaitu soal nomor 16 dan 17.

Terjadinya miskonsepsi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan

Moyudan dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan

menurut keyakinannya bahwa jawaban yang dipilih itu yakin benar.

Pada soal nomor 16, sebanyak 30 siswa dengan persentase 22,7%

mempunyai konsep yang benar dengan memilih jawaban A dan

yakin benar bahwa ciri-ciri batuan granit adalah terbentuknya dari

lava yang membeku dengan sangat lama, dapat digunakan untuk

pelapis dinding atau ubin, dan tidak mengandung banyak gas. Siswa

yang mengalami miskonsepsi ada 55 dengan persentase 41,6%. Dari

41,6% yang memilih jawaban salah ada 21 siswa atau 15,9%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

103

menjawab B (terbentuknya dari lava yang membeku dengan sangat

lama, dapat digunakan untuk pelapis dinding atau ubin, dan

terbentuknya dari endapan air sungai) dengan yakin benar, 18 siswa

atau 13,6% menjawab C (dapat digunakan untuk pelapis dinding

atau ubin, tidak mengandung banyak gas, dan terbentuknya dari

endapan air sungai) dengan yakin benar, dan 16 atau 12,1%

menjawab D (terbentuknya dari lava yang membeku dengan sangat

lama, tidak mengandung banyak gas, dan terbentuknya dari endapan

air sungai) dengan yakin benar. Jawaban salah yang paling banyak

adalah jawaban B, artinya lebih banyak siswa yang mengalami

miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa ciri-ciri batuan granit

adalah terbentuknya dari lava yang membeku dengan sangat lama,

dapat digunakan untuk pelapis dinding atau ubin, dan terbentuknya

dari endapan air sungai.

Pada soal nomor 17 membahas tentang pengertian batuan

sedimen, ternyata dari jawaban siswa masih banyak yang salah

konsep. Hal tersebut terbukti hanya 8 siswa dengan persentase yang

sangat rendah yaitu 6,1% memiliki konsep benar dengan memilih

jawaban D dan yakin benar yaitu batuan yang terbentuk dari proses

pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai. Sementara itu,

siswa yang mengalami miskonsepsi ada 80 siswa atau 60,6%.

Terdapat 28 siswa atau 21,2% yang memilih jawaban A (batuan

yang terbentuk dari magma yang membeku) dengan yakin benar, 22

siswa atau 16,7% memilih jawaban B (batuan yang terbentuk dari

proses pengendapan magma) dengan yakin benar, dan 30 siswa atau

22,7% memilih jawaban C (batuan yang terbentuk karena mengalami

peningkatan tekanan atau suhu) dengan yakin benar. Jawaban salah

yang paling banyak adalah jawaban C, artinya lebih banyak siswa

yang mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa batuan

sedimen adalah batuan yang terbentuk karena mengalami

peningkatan tekanan atau suhu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

104

Pada soal nomor 18 dan 19 mewakili indikator 7.1.2 tentang

proses pembentukan tanah karena pelapukan. Soal nomor 18 tentang

pengertian pelapukan fisis terdapat 57 siswa dengan persentase

43,2% yang memiliki konsep benar. Dari 43,2% tersebut, siswa

memilih jawaban benar A dan menjawab dengan yakin benar yaitu

proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu, hujan, dan angin.

Sementara itu, terdapat 37 siswa dengan persentase 28% yang

mengalami miskonsepsi pada konsep pelapukan fisis. Siswa yang

menjawab B (pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup)

dengan yakin benar ada 22 siswa atau 16,7%, menjawab C

(pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk

batuan) dengan yakin benar ada 11 siswa atau 8,3%, dan menjawab

D (proses pelapukan batuan karena hujan deras dan arus air) dengan

yakin benar ada 4 siswa atau 3,0%. Jawaban salah yang paling

banyak adalah jawaban B, artinya lebih banyak siswa yang

mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa pelapukan

fisis adalah pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup.

Pemahaman siswa tentang penyebab pelapukan biologi pada

soal nomor 19 masih banyak yang salah konsep. Terbukti hanya 38

siswa atau 28,8% yang menjawab benar dengan memilih jawaban D

dan menjawab dengan yakin benar yaitu lumut kerak, lumut, humus

dari daun dan akar tanaman. Sebanyak 59 siswa dengan persentase

44,7% mengalami miskonsepsi pada konsep pelapukan biologi, ada

41 siswa atau 31,1% menjawab A (lumut, lumut kerak, akar

tanaman, dan batuan) dengan yakin benar, 5 siswa atau 3,8%

menjawab B (lumut, angin, lumut kerak, dan akar tanaman) dengan

yakin benar, dan 13 siswa atau 9,8% menjawab C (akar tanaman,

humus dari daun, batuan, dan lumut) dengan yakin benar. Jawaban

salah yang paling banyak adalah jawaban A, artinya lebih banyak

siswa yang mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa

penyebab pelapukan biologi adalah (lumut, lumut kerak, akar

tanaman, dan batuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

105

f. KD 7.3 mendeskripsikan struktur bumi

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 7.3, siswa diuji

dengan memberikan 1 soal yang mewakili 1 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel

4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8 Data Miskonsepsi Siswa KD 7.3

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

1 7.3.1

Mendes-

kripsikan

struktur

permu-

kaan

bumi.

20 D A. inti dalam

bumi,

kerak

bumi,

mantel

bumi, inti

luar bumi

42 31,8%

Yakin Benar 32 24,2% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 10 7,6%

B. kerak

bumi,

mantel

bumi, inti

dalam

bumi, inti

luar bumi

24 18,2%

Yakin Benar 21 15,9% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 3 2,3%

C. inti dalam

bumi, inti

luar bumi,

kerak

bumi,

mantel

bumi

18 13,6%

Yakin Benar 17 12,9% Miskonsepsi

Tidak Yakin

Benar 1 0,8%

D. inti dalam

bumi, inti

luar bumi,

mantel

48 36,4%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

106

No Indikator

Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa Jumlah Persentase Keterangan

bumi,

kerak

bumi

Yakin Benar 38 28,8%

Tidak Yakin

Benar 10 7,6%

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa indikator 7.3.1 tentang

struktur permukaan bumi terdiri dari satu soal. Terjadinya

miskonsepsi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Moyudan dapat

dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut

keyakinannya bahwa jawaban yang dipilih itu yakin benar. Konsep

pada soal nomor 20 ini tentang lapisan penyusun bumi yang

diurutkan dari yang paling dalam. Dari 132 siswa hanya terdapat 38

dengan persentase yang sangat rendah yaitu 28,8% yang menjawab

benar dan memilih jawaban dengan yakin benar yaitu inti dalam

bumi, inti luar bumi, mantel bumi, kerak bumi (D). Sementara itu,

terdapat 70 siswa dengan persentase 53% mengalami miskonsepsi

pada konsep penyusun bumi. Dari 53% yang memilih jawaban A

(inti dalam bumi, kerak bumi, mantel bumi, inti luar bumi) dengan

yakin benar ada 32 siswa atau 24,2%, siswa yang menjawab B

(kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi, inti luar bumi) dengan

yakin benar ada 21 siswa atau 15,9%, dan siswa yang menjawab C

(inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi, mantel bumi) dengan

yakin benar ada 17 siswa atau 12,9%. Jawaban salah yang paling

banyak adalah jawaban A, artinya lebih banyak siswa yang

mengalami miskonsepsi dengan memiliki konsep bahwa urutan

lapisan penyusun bumi yang paling dalam adalah inti dalam bumi,

kerak bumi, mantel bumi, inti luar bumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

107

4. Uji Prasyarat Analisis untuk Melihat Perbedaan Miskonsepsi Siswa

Kelas V SD Dilihat dari Jenis Kelamin Siswa

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui sebaran datanya

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang dibantu program SPSS

versi 20. Data yang digunakan adalah data miskonsepsi IPA fisika

siswa kelas V SD se-Kecamatan Moyudan. Taraf signifikansi yang

digunakan adalah 0,05. Untuk hasil perhitungan uji normalitas dapat

dilihat lebih lanjut pada tabel 4.9 sebagai berikut.

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

No Aspek Sig. (2-tailed) Keterangan

1 Jenis Kelamin 0,000 Tidak normal

2 Nilai 0,097 Normal

Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji normalitas yang menyatakan

bahwa nilai signifikansi untuk variabel jenis kelamin siswa

signifikansinya adalah 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa data

variabel jenis kelamin tidak berdistribusi normal karena nilai

signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Untuk

variabel nilai siswa sebesar 0,097. Hal ini menunjukkan bahwa data

variabel nilai siswa berdistribusi normal karena nilai signifikansinya

lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05.

Data berdistribusi normal atau tidak juga dapat dilihat pada

gambar histogram tentang jenis kelamin dan nilai siswa. Gambar

histogram tentang jenis kelamin siswa dapat dilihat pada gambar 4.1

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

108

Gambar 4.1 Histogram Jenis Kelamin Siswa

Gambar 4.1 menunjukkan histogram jenis kelamin siswa

yang menyatakan bahwa data berdistribusi tidak normal karena

kecondongan kiri dan kanan tidak seimbang dengan nilai skewnees

tidak mendekati 0. Sedangkan, data tentang nilai siswa dapat dilihat

pada gambar 4.2 sebagai berikut.

Gambar 4.2 Histogram Nilai Siswa

Gambar 4.2 menunjukkan histogram nilai siswa yang

menyatakan bahwa data berdistribusi normal karena kecondongan

seimbang dengan nilai skewnees mendekati 0.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui adanya

kesamaan variansi populasi atau data variabel homogen atau tidak.

Jika nilai disignifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

109

varian dari dua atau lebih dari kelompok data adalah sama. Uji

homogenitas didasarkan pada uji Levene Statistic dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 20. Hasil perhitungan uji

homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut.

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas

Levene Statistic Sig. (2-tailed) Keterangan

0,267 0,606 Variansi homogen

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji homogenitas yang

menyatakan bahwa nilai Levene Statistic adalah 0,267 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,606. Hal ini menunjukkan bahwa nilai

signifikansinya lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dua kelompok data yaitu laki-

laki dan perempuan memiliki variansi yang sama atau variansi data

homogen.

5. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis merupakan langkah selanjutnya yang harus

ditempuh dari penelitian ini. Hipotesis dalam penelitian ini merupakan

jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya secara empirik. Uji

hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode statistik non parametik

karena data tidak berdistribusi normal. Maka dari itu, uji yang digunakan

adalah Two Independent Samples Test dengan uji Mann Whitney

(Priyatno, 2012:137).

Hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan Two Independent

Samples Test dengan uji Mann Whitney pada SPSS versi 20 dapat dilihat

pada tabel 4.11 sebagai berikut.

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis

Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan

Two Independent Samples Test

dengan uji Mann Whitney 0,607 Tidak ada perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

110

Tabel 4.11 menunjukkan hasil hipotesis menggunakan uji Mann

Whitney yang menyatakan bahwa harga sig (2-tailed) adalah 0,607. Hal

ini menunjukkan bahwa harga signifikansinya lebih besar dari 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima atau H1 ditolak,

artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis

kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan.

B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V di SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan bertujuan untuk mendeskripsikan adanya miskonsepsi

yang dialami siswa kelas V pada pelajaran IPA fisika semester 2 dan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan miskonsepsi dilihat dari jenis kelamin

siswa kelas V. Data analisis tersebut diperoleh dari hasil tes tertulis berupa

soal pilihan ganda. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk

mendapatkan deskripsi mengenai miskonsepsi yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal IPA fisika. Berdasarkan jawaban yang telah ditulis oleh

siswa terlihat bahwa siswa masih mengalami miskonsepsi pada beberapa

indikator atau konsep yang ditanyakan. Miskonsepsi menurut Suparno

(2005:8) adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang diakui

oleh para ahli. Siswa yang dikatakan mengalami miskonsepsi dapat dilihat

dari pilihan jawaban siswa yang salah namun, menurut keyakinannya bahwa

jawaban yang dipilih itu yakin benar.

Rincian jawaban siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal pilihan

ganda dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut.

Tabel 4.12 Siswa yang Mengalami Miskonsepsi pada Soal Pilihan Ganda

No Soal Jumlah Siswa yang Mengalami

Miskonsepsi Persentase

1 3 2,3%

2 53 40,2%

3 56 42,4%

4 34 25,8%

5 41 31,1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

111

No Soal Jumlah Siswa yang Mengalami

Miskonsepsi Persentase

6 11 8,3%

7 28 21,2%

8 4 3,1%

9 67 50,7%

10 47 35,6%

11 26 19,7%

12 44 33,3%

13 69 52,3%

14 46 34,8%

15 60 45,4%

16 55 41,6%

17 80 60,6%

18 37 28%

19 59 44,7%

20 70 53%

Apabila hasil miskonsepsi siswa yang terjadi pada soal pilihan ganda

disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut.

Gambar 4.3 Grafik Siswa yang Mengalami Miskonsepsi

pada Soal Pilihan Ganda

Berdasarkan tabel dan gambar grafik dapat dilihat bahwa seluruh nomor soal

pilihan ganda terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi paling banyak terjadi pada

soal nomor 17, yaitu sebanyak 80 siswa. Selanjutnya, miskonsepsi juga

banyak terjadi pada soal nomor 2, 3, 5, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 19, dan 20.

2,3

40,2 42,4

25,8 31,1

8,3

21,2

3,1

50,7

35,6

19,7

33,3

52,3

34,8

45,4 41,6

60,6

28

44,7

53

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Pe

rse

nta

se (

%)

No Soal

Grafik Siswa yang Mengalami Miskonsepsi pada Soal PG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

112

Sementara itu, miskonsepsi paling sedikit terjadi pada soal nomor 1 sebanyak

3 siswa dan soal nomor 8 sebanyak 4 siswa. Berdasarkan nomor soal tersebut,

siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep tentang gaya, pesawat

sederhana, cahaya, cermin, batuan, pelapukan, dan struktur bumi. Berikut

adalah deskripsi konsep yang mengalami miskonsepsi:

1. Miskonsepsi pada konsep gaya terlihat pada soal nomor 2 dan 3

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Hal yang ditanyakan

pada soal nomor 2 yaitu yang bukan pengaruh gaya gravitasi terhadap

benda. Selain itu, pada soal nomor 3 tentang yang bukan termasuk cara

untuk memperbesar gaya gesek.

2. Miskonsepsi pada konsep pesawat sederhana terlihat pada soal nomor 5

mengenai ciri-ciri pesawat sederhana. Hal yang dinyatakan pada soal

nomor 5 yaitu tentang posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada gerobak

pasik.

3. Miskonsepsi tentang cahaya terlihat pada soal nomor 9 dan 10 mengenai

sifat-sifat cahaya. Hal yang dinyatakan pada soal nomor 9 yaitu tentang

peristiwa yang tidak menunjukkan cahaya merambat lurus. Pada soal

nomor 10 menyatakan tentang pengertian dispersi cahaya. Selain itu,

pada soal nomor 14 dan 15 mengenai karya/ model yang menerapkan

sifat-sifat cahaya. Pada soal nomor 14 menyatakan tentang alat yang arah

pandangnya dapat dibelokkan sehingga benda/objek yang dilihat tidak

harus berada di depan mata. Soal nomor 15 menyatakan bahan utama

yang digunakan untuk model periskop.

4. Miskonsepsi tentang konsep cermin terlihat pada soal nomor 12 dan 13

mengenai sifat bayangan pada cermin. Hal yang dinyatakan pada soal

nomor 12 yaitu tentang yang dimaksud dengan bayangan maya. Selain

itu, soal nomor 13 tentang sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion

pada mobil atau motor.

5. Miskonsepsi tentang konsep batuan terlihat pada soal nomor 16 dan 17

tentang jenis-jenis batuan. Hal yang dinyatakan pada soal nomor 16 yaitu

tentang ciri-ciri batuan granit, sedangkan soal nomor 17 tentang batuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

113

sedimen. Pada soal nomor 17 ini merupakan soal yang paling banyak

mengalami miskonsepsi.

6. Miskonsepsi tentang pelapukan terlihat pada soal nomor 19 mengenai

proses pembentukan tanah karena pelapukan. Hal yang dinyatakan pada

soal nomor 19 yaitu tentang penyebab pelapukan biologi.

7. Miskonsepsi tentang struktur bumi terlihat pada soal nomor 20. Hal yang

dinyatakan pada soal nomor 20 yaitu tentang urutan lapisan penyusun

bumi dari paling dalam.

Hasil analisis statistik serta uji hipotesis menggunakan Two

Independent Samples Test dengan uji Mann Whitney menunjukkan harga sig

(2-tailed) yang diperoleh adalah 0,607. Hal ini menunjukkan bahwa harga

signifikansinya lebih besar dari 0,05 yang menyatakan bahwa H0 diterima.

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA

fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka pertanyaan peneliti terkait

letak miskonsepsi dan ada tidaknya perbedaan miskonsepsi IPA fisika

semester 2 dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan

Moyudan telah terjawab. Dari hasil pembahasan juga diketahui bahwa

pelajaran IPA fisika pada semester 2 tidaklah mudah. Selain itu, ada banyak

penyebab terjadinya miskonsepsi.

Secara umum miskonsepsi dapat disebabkan oleh siswa sendiri, guru

yang mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar, dan buku teks

(Suparno, 2005:29). Dari segi siswa itu sendiri, miskonsepsi dapat disebabkan

oleh prakonsepsi, intuisi yang salah, tahap perkembangan siswa, kemampuan

siswa, dan minat belajar siswa (Suparno, 2005: 34-42). Jadi belum tentu

kemampuan siswa yang dilihat berdasarkan perbedaan antara jenis kelamin

laki-laki dan perempuan menjadi penyebab adanya perbedaan miskonsepsi.

Hal itu dikarenakan banyak faktor yang lain yang menjadi penyebab

miskonsepsi misalnya tahap perkembangan siswa, minat belajar siswa, guru

yang mengajar, buku teks, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

114

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil analisis

data penelitian terkait miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V SD Negeri se-

Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman maka dapat diambil kesimpulan

bahwa:

1. Siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Moyudan mengalami

miskonsepsi hampir diseluruh materi IPA fisika yang diajarkan pada

semester 2 yaitu pada konsep tentang gaya, pesawat sederhana, cahaya,

cermin, batuan, pelapukan, dan struktur bumi.

2. Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika yang dapat terlihat dari jenis

kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Moyudan.

B. Keterbatasan Penelitian

Berikut ini adalah keterbatasan yang dialami selama melakukan

penelitian:

1. Pemilihan jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian tidak

mendekati dengan jumlah populasi yang sudah ditetapkan pada tabel

Krejcie dan Morgan.

2. Penyusunan tes pilihan ganda tidak meminta siswa untuk menyertakan

alasan memilih salah satu jawaban pilihan ganda, sehingga peneliti hanya

bisa mendeteksi kesalahan pilihan jawaban siswa berdasarkan pilihan

jawaban yakin benar dan tidak yakin benar yang ada di instrumen tes

pada soal pilihan ganda.

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti

menyampaikan beberapa saran untuk mengatasi permasalahan tentang

miskonsepsi yang dialami siswa. Diantaranya adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

115

1. Bagi penelitian selanjutnya dalam menentukan jumlah sampel hendaknya

menggunakan tabel Krejcie dan Morgan yang disesuaikan dengan jumlah

yang paling mendekati dengan jumlah populasi yang sudah ditetapkan

pada tabel Krejcie dan Morgan.

2. Bagi penelitian selanjutnya terutama penelitian mengenai miskonsepsi

sebaiknya dalam penyusunan instrumen tes berupa soal pilihan ganda

disertai alasan siswa memilih salah satu jawaban pilihan ganda. Hal ini

nantinya dapat mempermudah peneliti dalam menganalisis jawaban

siswa dan mendeteksi kesalahan yang dialami oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

116

DAFTAR REFERENSI

Ahmadi, Rulam. (2014). Pengantar pendidikan asas & filsafat pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi pembelajaran prinsip, teknik, prosedur.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.

Bandung: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana Kusumawati. (2008).

IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

Cholifah, Siti. (2014). Perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan alat

peraga matematika berbasis metode montessori. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori belajar & pembelajaran. Jakarta:

Erlangga.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, Sofian dan Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.

Ghozali, Imam. (2002). Statistika non-parametrik. Semarang: Undip.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi multivariate dengan program SPSS. Semarang:

Badan penerbit Universitas Diponegoro.

Hamalik, Oemar. (2005). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan

sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2007). Psikologi belajar & mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

117

Herdiansyah, Haris. (2013). Wawancara, observasi, & focus group sebagai

instrumen penggalian data kualitatif. Jakarta: Grafindo Persada.

Hermana, Dodo. (2009). Ayo belajar alam IPA kelas 5 SD. Yogyakarta: Kanisius.

Kountur, Ronny. (2003). Metode penelitian untuk penulisan skripsi & tesis.

Jakarta: PPM.

Mahdi, Adnan dan Mujahidin. (2014). Panduan penelitiam praktis untuk

menyusun skripsi, tesis, & disertasi. Bandung: Alfabeta.

Mahdiyah. (2014). Statistik pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Margono , S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Masidjo. (2010). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

Yogyakarta: Kanisius

Nata, Clara, Stepanus, Sahala dan Haratua, TMS. (2013). Miskonsepsi siswa kelas

rangkap SDN 47 sekadau pada materi sifat & perubahan wujud benda.

Jurnal pendidikan & pembelajaran, 2(10): 1-10.

Napitupulu, Ester Lince. (2012). Prestasi sains & matematika Indonesia menurun.

Kompas 14 Desember 2012.

Norika, Martina Tania. (2014). Pemahaman & miskonsepsi konsep gaya pada

siswa di empat sekolah menengah atas swasta di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

OECD. (2014). PISA 2012 results: what students know and can do – student

performance in mathematics, reading & science volume I. PISA: OECD

Publishing.

Priyatno, Duwi. (2012). Belajar praktis analisis parametrik & non parametrik

dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Priyatno, Duwi. (2013). Mandiri belajar analisis data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

118

Pujayanto. (2006). Miskonsepsi IPA (fisika) pada guru SD. Jurnal materi &

pembelajaran fisika,1 (1): 22-24.

Purwoko, Daniel Hendra. (2012). Pengaruh penggunaan metode mind mapping

terhadap hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar ditinjau dari perbedaan

jenis kelamin pada siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Ambarawa semester

II tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya

Wacana.

Rahmi, Azizatur. (2013). Identifikasi miskonsepsi IPA/fisika berdasarkan jenjang

pendidikan (SD, SMP, SMA) menggunakan tes three-tier pada pokok

bahasan gerak & gaya. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga.

Rochman, Abdi dan, Adi, Winanto. (2012). Miskonsepsi siswa kelas V SDN

Sidorejo Lor 04 Salatiga tentang gaya gravitasi & pembelajaran

remediasinya, 2 (10): 376-381.

Samatowa, Usman. (2011). Pemelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta Barat: PT

Indeks.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah, MM. (2010). Metodologi penelitian

pendekatan praktis dalam penelitian. Yogyakarta: Andi.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi penelitian untuk bisnis. Jakarta: Salemba

Empat.

Siregar, Syofian. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Soehendro, Bambang. (2006). Standar isi, standar kompetensi dan kompetensi

dasar SD/MI. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

119

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode penelitian pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5 untuk SD &

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi & perubahan konsep dalam pendidikan fisika.

Jakarta: Grasindo.

Suparno, Paul. (2010). Metode penelitian pendidikan fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori belajar & pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Wisudawati, Widi Asih dan Eka, Sulistyowati. (2014). Metodologi pembelajaran

IPA. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

120

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

121

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

122

LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

123

LAMPIRAN 3 HASIL REKAP NILAI EXPERT JUDGEMENT

SOAL PILIHAN GANDA

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

1 3 4 3 2 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat

menyebutkan macam-macam gaya

Validator 4

Pilihan jawaban diganti menjadi induksi, elektro

magnet, dan gosok.

2 3 4 2 2 2.75

Validator 1

Kalimat yang digunakan untuk pertanyaan jelek butuh

subjek, dan mengganti alternatif pegasnya

Validator 2

Percobaan diganti dengan peristiwa

Validator 3

Tolong diperbaiki soalnya, misalnya roda yang

digelindingkan akan berhenti hal ini terjadi karena

Validator 4

Pernyataannya sudah jelas, tidak memerlukan

“percobaan”, karena itu ada dalam kehidupan sehari-

hari.

3 2 4 2 4 3

Validator 1

Pernyataan nomor 1 dan 3 jelek, sulit dilihat

miskonsepsinya karena ada yang benar dan ada yang

salah.

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan contoh peristiwa siswa

dapat mengelompokan salah satu jenis gaya

Validator 4

-

4 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Kalimat soalnya tidak baik

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

5 2 4 4 3 3.25

Validator 1

Pernyataan pada nomor 1 membingungkan karena

mempunyai 2 kemungkinan dapat benar dapat tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

124

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

6 1 4 1 4 2.5

Validator 1

Pernyataan dapat benar semua pada pilihan, dapaat

membuat siswa pandai bingung.

Validator 2

-

Validator 3

Tolong soal diperbaiki memakai misalnya gerobak

yang di dorong bergerak karena apa….

Validator 4

-

7 1 4 4 3 3

Validator 1

Perlu ada gambar dan membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan sifat-sifat roda siswa

dapat mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana

Validator 4

-

8 3 4 4 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

9 4 4 4 2 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Sebaiknya antara soal dan jawaban tidak mengandung

kata yang sama nomer 8 dan 9. Soal diganti menjadi:

Gambar disamping adalah pengungkit jenis 2 cirinya

adalah

10 3 4 4 4 3.75

Validator 1

Soal penting atau tidak diberikan.

Validator 2

-

Validator 3

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

125

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 4

-

11 3 4 4 1 3

Validator 1

Gambar tidak jelas

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan gambar skrup siswa dapat

mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana

Validator 4

Apakah no. 2 tidak memakai prinsip bidang miring?

Kasat mata sudah terlihat jelas. Pilihan jawaban

ditambahi, menjadi:

a. I & IV

b. II & I

c. III & II

d. IV & III

12 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

13 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

14 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

15 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

126

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

16 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Belum tentu semua anak tahu pemecah kemiri seperti

apa

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

17 1 4 4 2 2.75

Validator 1

Salah dalam menulis kunci jawaban

Validator 2

Kunci jawaban diganti C bukan B

Validator 3

-

Validator 4

Apa iya jawabannya B?

18 2 4 3 - 2.5

Validator 1

Gambar tidak jelas

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat

menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

Gambar kurang jelas

Validator 4

Pilihan jawaban membingungkan. Pemotong kuku ada

2 prinsip bidang miring & pengungkit.

19 1 - 4 3 3

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

Kunci jawaban diganti B bukan A

Validator 3

-

Validator 4

-

20 2 4 4 4 3.5

Validator 1

Kalimat membingungkan siswa, dapat terjadi salah

jawab karena kalimatnya.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

21 1 - 4 1 0.5

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

127

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 3

-

Validator 4

Soal sama dengan no. 19

22 1 - 4 1 0.5

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Soal sama dengan no. 19

23 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

24 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Kalimat harus diperbaiki

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

25 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

26 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

27 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

128

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 4

-

28 1 - 4 4 3.25

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

Kunci jawaban A bukan C

Validator 3

-

Validator 4

-

29 4 4 3 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Tolong diperjelas untuk kata-kata batas pandang

apakah terlalu kecil atau terlalu jauh

Validator 4

Bahasa kiasan kurang tepat untuk anak. Diganti

menjadi: “untuk melihat benda angkasa ….

30 1 4 4 2 2.75

Validator 1

Tergantung siapa yang mengajarkan, dengan apa

mereka membuatnya.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

31 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

32 4 4 4 2 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

33 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

129

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

-

Validator 4

-

34 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

35 4 4 3 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

36 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

37 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

Diganti hurufnya

Validator 3

-

Validator 4

-

38 3 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

39 1 4 4 4 3.25

Validator 1

Dalam buku ada 4 jenis penyusun tanah, diperhatikan

lagi.

Validator 2

-

Validator 3

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

130

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 4

-

40 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

41 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

42 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

43 3 4 3 4 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Tanah yang memiliki susunan tanah yang sangat rapat

sehingga perbedaan udara dan air pada tanah kurang

baik disebut tanah

Validator 4

-

44 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

45 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

131

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 4

-

46 3 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

47 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Item a bisa diganti item jawaban “digunakan untuk

membuat kerajinan gerabah”. Karena sudah digunakan

di soal no. 43

48 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Pasir dalam ingatan anak terutama Sleman yang lereng

merapi identic dengan fungsi sebagai bahan bangunan

49 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar lapisan bumi, siswa

dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi

Validator 4

“Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun

bumi” dihapus. Soal diganti menjadi: “Urutan lapisan

penyusun bumi dari yang paling dalam sesuai gambar

di atas adalah”.

50 4 4 4 4 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator sidajikan gambar bagan gunung

siswa dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi

Validator 4

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

132

LAMPIRAN 4 HASIL UJI VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA

/VARIABLES=Total Aitem1 Aitem2 Aitem3 Aitem4 Aitem5 Aitem6 Aitem7 Aitem8 Aitem9 Aitem10 Aitem11 Aitem12 Aitem13 Aitem14 Aitem15 Aitem16

Aitem17 Aitem18 Aitem19 Aitem20 Aitem21 Aitem22 Aitem23 Aitem24 Aitem25 Aitem26 Aitem27 Aitem28 Aitem29 Aitem30 Aitem31 Aitem32 Aitem33

Aitem34 Aitem35 Aitem36 Aitem37 Aitem38

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Total Aitem1 Aitem2 Aitem3 Aitem4 Aitem5 Aitem6 Aitem7 Aitem8 Aitem9

Total

Pearson Correlation 1 ,327* ,027 ,165 ,272 ,247 -,061 ,372

** ,483

** ,476

**

Sig. (2-tailed) ,021 ,852 ,251 ,056 ,084 ,675 ,008 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Aitem10 Aitem11 Aitem12 Aitem13 Aitem14 Aitem15 Aitem16 Aitem17 Aitem18 Aitem19

Total

Pearson Correlation ,379 ,124* ,370 ,382 ,224 ,152 ,061 ,258

** ,121

** ,063

**

Sig. (2-tailed) ,007 ,393 ,008 ,006 ,117 ,292 ,672 ,071 ,403 ,663

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Aitem20 Aitem21 Aitem22 Aitem23 Aitem24 Aitem25 Aitem26 Aitem27 Aitem28 Aitem29

Total

Pearson Correlation ,482 ,407* ,480 ,611 ,329 ,330 ,445 ,364

** ,500

** ,143

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,020 ,019 ,001 ,009 ,000 ,322

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Aitem30 Aitem31 Aitem32 Aitem33 Aitem34 Aitem35 Aitem36 Aitem37 Aitem38

Total

Pearson Correlation ,179 ,339* ,290 -,024 ,264 ,533 ,374 ,555

** ,074

**

Sig. (2-tailed) ,213 ,016 ,041 ,868 ,064 ,000 ,008 ,000 ,609

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

133

LAMPIRAN 5 HASIL UJI RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA

RELIABILITY

/VARIABLES=Aitem1 Aitem7 Aitem8 Aitem9 Aitem10 Aitem12 Aitem13

Aitem20 Aitem21 Aitem22 Aitem23 Aitem24 Aitem25 Aitem26 Aitem27

Aitem28 Aitem31 Aitem32 Aitem35 Aitem36 Aitem37

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 50 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 50 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,791 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

134

LAMPIRAN 6 INSTRUMEN SOAL

Isilah identitas di bawah ini dengan lengkap!

Identitas Siswa

Nama : .....................................................................

Umur : ......................................................................

Jenis kelamin : ......................................................................

Nama Sekolah : ......................................................................

Identitas Orang tua

Nama Orang tua : ......................................................................

Pekerjaan Orang tua : ......................................................................

Pendidikan terakhir Orang tua : ......................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

135

Prosedur Pengerjaan Soal

1. Siswa yang mengerjakan soal harus sesuai dengan nama siswa yang terpilih

dalam undian.

2. Guru dimohon untuk mengawasi siswa dalam mengerjakan soal.

3. Guru tidak boleh membantu siswa dalam mengerjakan soal.

4. Guru dimohon untuk menyampaikan prosedur pengerjaan soal kepada

siswa.

5. Soal tidak boleh dibawa pulang

6. Lembar soal dan lembar jawab yang telah dikerjakan siswa harus

dimasukkan kedalam amplop.

7. Waktu pengerjaan soal: 90 menit

8. Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh membuka buku paket atau

catatan sejenisnya.

9. Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh melihat pekerjaan teman

(mencontek).

10. Siswa mengerjakan soal harus menggunakan bolpoin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

136

Nama :......................................

Kelas :......................................

No Absen :......................................

Sekolah :......................................

I. Berilah tanda silang (X) pada

huruf a, b, c, atau d pada

jawaban yang benar.

II. Lingkarilah point yakin atau

tidak yakin di bawah jawaban!

Yakin Benar : (jika

kamu yakin dengan jawaban

yang kamu pilih)

Tidak Yakin Benar : (jika

kamu tidak yakin dengan

jawaban yang kamu pilih)

1. Perhatikan gambar berikut!

Percobaan di atas menunjukkan

bahwa paku-paku kecil dapat

menempel pada paku besar karena

adanya gaya .…

a. gravitasi

b. Magnet

c. Gesek

d. pegas

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

2. Yang bukan termasuk pengaruh

gaya gravitasi terhadap benda

adalah ....

a. benda memiliki berat

b. benda cepat mengalami

pelapukan

c. benda jatuh ke bawah

d. permukaan air selalu datar

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

3. Perhatikan pernyataan di bawah

ini!

1. Melapisi permukaan benda

dengan karet

2. Memperluas bidang

permukaan

3. Memberi pul atau paku-paku

pada sepatu sepak bola

4. Memperhalus permukaan

benda

Yang bukan termasuk cara untuk

memperbesar gaya gesek adalah ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

4. Pengungkit dibedakan menjadi 3

jenis berdasarkan kedudukan titik

tumpu, beban, dan kuasanya.

Gunting termasuk ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

137

a. pengungkit yang bebannya

terletak di antara titik tumpu

dan kuasa

b. pengungkit yang titik

tumpunya terletak di antara

beban dan kuasa

c. pengungkit yang kuasanya

terletak di antara titik tumpu

dan beban

d. pengungkit yang bebannya

terletak di antara kuasa dan

titik tumpu

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

5. Perhatikan gambar berikut!

Posisi titik tumpu, beban, dan

kuasa pada alat di atas yaitu ....

a. beban berada di antara titik

tumpu dan kuasa

b. titik tumpu berada di antara

beban dan kuasa

c. kuasa berada di antara titik

tumpu dan beban

d. titik tumpu, beban, dan kuasa

berada pada satu tempat

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

6. Berikut ini salah satu ciri-ciri

katrol tetap adalah ....

a. katrol yang dipasang pada

tempat tertentu dengan posisi

tetap

b. katrol yang dapat bergerak

bebas dan dapat dipindah-

pindahkan

c. gabungan antara katrol tetap

dan katrol lepas

d. beberapa roda katrol yang

disusun secara berdampingan

dalam satu poros

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

7. Berikut yang termasuk tuas jenis

pertama adalah ….

a. gunting

b. gerobak pasir

c. sekop

d. pemecah biji

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

8. Jalan di pegunungan dibuat dengan

lintasan berkelok-kelok,

merupakan jenis penerapan ….

a. roda berporos

b. katrol

c. bidang miring

d. pengungkit

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

9. Salah satu sifat cahaya yaitu

merambat lurus. Peristiwa di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

138

bawah ini yang tidak menunjukkan

cahaya merambat lurus adalah ....

a. pantulan sinar kendaraan

bermotor pada malam hari

b. rambatan cahaya matahari

yang menembus genting kaca

c. terbentuknya pelangi setelah

hujan

d. sorotan lampu senter ketika

sedang mati lampu

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

10. Peristiwa terbentuknya pelangi

setelah hujan menunjukkan adanya

dispersi cahaya. Dispersi cahaya

adalah ....

a. peristiwa penguraian cahaya

putih menjadi berbagai cahaya

berwarna

b. peristiwa terpantulnya cahaya

matahari terhadap bulir-bulir

air hujan

c. peristiwa terbiasnya cahaya

putih oleh air hujan

d. peristiwa terpantulnya cahaya

putih menjadi berbagai cahaya

berwarna

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

11. Ketika seseorang sedang

bercermin pada cermin datar, maka

jarak benda dengan cermin ….

dengan jarak bayangan dengan

cermin.

a. lebih jauh

b. sama

c. dekat

d. sangat dekat

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

12. Yang dimaksud dengan bayangan

maya adalah ....

a. bayangan yang arahnya

terbalik terhadap bendanya

b. bayangan yang letaknya di

depan cermin atau di belakang

lensa

c. bayangan yang terbentuk oleh

sinar-sinar pantul

d. bayangan yang dapat kita lihat

dalam cermin, tetapi di tempat

bayangan tersebut tidak

terdapat cahaya pantul

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

13. Sifat bayangan yang dibentuk oleh

kaca spion pada mobil/motor

adalah .…

a. semu, tegak, dan diperkecil

b. semu, tegak, dan diperbesar

c. nyata dan terbalik

d. nyata, tegak, dan diperkecil

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

139

14. Alat yang arah pandangannya

dapat dibelokkan sehingga

benda/objek yang dilihat tidak

harus berada di depan mata disebut

….

a. lup

b. periskop

c. kacamata

d. mikroskop

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

15. Bahan utama yang digunakan

untuk membuat model periskop

adalah ….

a. gunting dan lem

b. karton dan isolasi

c. kotak pasta gigi dan cermin

d. cermin dan lem

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

16. Perhatikan ciri-ciri batuan berikut !

1. Terbentuk dari lava yang

membeku dengan sangat lama

2. Dapat digunakan untuk

pelapis dinding atau ubin

3. Tidak mengandung banyak

gas

4. Terbentuk dari endapan air

sungai.

Ciri dari batuan granit ditunjukkan

oleh nomor ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 2, dan 4

c. 2, 3, dan 4

d. 1, 3, dan 4

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

17. Batuan sedimen adalah ....

a. batuan yang terbentuk dari

magma yang membeku

b. batuan yang terbentuk dari

proses pengendapan magma

c. batuan yang terbentuk karena

mengalami peningkatan

tekanan atau suhu

d. batuan yang terbentuk dari

proses pengendapan lumpur

dan mineral dalam air sungai

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

18. Pelapukan fisis adalah ....

a. proses pelapukan batuan

karena pengaruh suhu, hujan,

dan angin

b. pelapukan yang terjadi karena

peran makhluk hidup

c. pelapukan yang menghasilkan

perubahan zat mineral

pembentuk batuan

d. proses pelapukan batuan

karena hujan deras dan arus

air

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

140

19. Beberapa penyebab pelapukan

biologi adalah ....

a. lumut, lumut kerak, akar

tanaman dan batuan

b. lumut, angin, lumut kerak dan

akar tanaman

c. akar tanaman, humus dari

daun, batuan dan lumut

d. lumut kerak, lumut, humus

dari daun dan akar tanaman

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

20. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas menunjukkan

lapisan penyusun bumi. Urutan

lapisan penyusun bumi dari yang

paling dalam adalah ....

a. inti dalam bumi, kerak bumi,

mantel bumi, inti luar bumi

b. kerak bumi, mantel bumi, inti

dalam bumi, inti luar bumi

c. inti dalam bumi, inti luar

bumi, kerak bumi, mantel

bumi

d. inti dalam bumi, inti luar

bumi, mantel bumi, kerak

bumi

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

141

LAMPIRAN 7 KUNCI JAWABAN

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

1. B 11. B

2. B 12. D

3. D 13. A

4. B 14. B

5. A 15. C

6. A 16. A

7. A 17. D

8. C 18. A

9. C 19. D

10. A 20. D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

142

LAMPIRAN 8 HASIL JAWABAN SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

146

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA GURU

Pertanyaan Jawaban Responden

Apakah guru mengoreksi hasil

pekerjaan siswa kelas V pada materi

IPA fisika di semester 2 ?

Ya, karena dengan mengoreksi hasil

pekerjaan siswa dapat melihat seberapa

jauh pemahaman siswa pada meteri IPA

fisika yang telah diajarkan.

Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas

V pada materi IPA fisika di semester 2?

Hasil pekerjaan siswa pada materi IPA

fisika ada yang mendapat nilai bagus

dan ada pula yang masih mendapatkan

nilai di bawah KKM.

Bagaimana guru menyikapi hasil

pekerjaan siswa kelas V yang belum

menguasi atau belum mencapai nilai

sesuai KKM yang sudah ditentukan

untuk mata pelajaran IPA fisika?

Mengadakan remedial untuk

memperbaiki nilai. Selain itu,

membahas atau mengulangi lagi

beberapa materi yang belum dipahami

oleh siswa.

Apa saja yang dipersiapkan oleh guru

agar siswa kelas V mudah dalam

memahami konsep materi IPA fisika di

semester 2?

Mempersiapkan materi yang akan

diajarkan. Menyiapkan materi yang

mudah untuk dipahami siswa agar

siswa juga dapat memahami konsep

pada materi tersebut.

Apa saja metode yang dipakai guru

agar siswa kelas V dapat memahami

materi IPA fisika di semester 2?

Saat mengajarkan materi IPA fisika

menggunakan metode ceramah dan

terkadang siswa juga melakukan

praktek secara langsung agar siswa

lebih memahami materi.

Bagaimana guru menyusun soal-soal

IPA fisika untuk kelas V semester 2?

Menyusun soal-soal IPA fisika

berdasarkan materi yang telah

diajarkan.

Apakah guru membuat soal sesuai

dengan kemampuan siswa-siswa di

kelas?

Ya, membuat soal sesuai dengan

kemampuan siswa-siswa. Selain itu,

soal dibuat berdasarkan kriteria

pembuatan soal yaitu ada soal dengan

kriteria mudah dan sulit.

Apa saja teknik yang dipakai guru agar

siswa kelas V dapat mengerjakan soal-

soal materi IPA fisika dengan baik?

Memberikan soal-soal latihan pada

siswa dengan mengerjakan soal yang

ada di LKS atau buku paket dan

membahasnya secara bersama-sama.

Dengan membahas secara langsung

siswa juga dapat mengerjakan soal-soal

materi IPA fisika lainnya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

147

LAMPIRAN 10 TABULASI HASIL SOAL PILIHAN GANDA

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NGI I 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 10 50

NGI I 2 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 35

NGI I 3 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8 40

NGI I 4 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 9 45

NGI I 5 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9 45

NGI I 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 17 85

NGI I 7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 13 65

NGI I 8 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6 30

NGI I 9 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 5 25

NGI I 10 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 9 45

NGI I 11 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 9 45

NGI I 12 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 10 50

KALI 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 8 40

KALI 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 12 60

KALI 3 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 9 45

KALI 4 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 8 40

KALI 5 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 8 40

KALI 6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 12 60

KALI 7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 13 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

148

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

KALI 8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 13 65

KALI 9 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 12 60

KALI 10 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 40

KALI 11 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6 30

KALI 12 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 10 50

KALI 13 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 75

KALI 14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 13 65

KALI 15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 13 65

KALI 16 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3 15

KALI 17 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 9 45

KALI CAD 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16 80

MOYU 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 25

MOYU 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 8 40

MOYU 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 14 70

MOYU 4 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8 40

MOYU 5 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 9 45

MOYU 6 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 11 55

MOYU CAD 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 11 55

MOYU 7 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 50

MOYU 8 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 35

MOYU 9 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 13 65

MOYU 10 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

149

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

MOYU 11 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 8 40

MOYU 12 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 11 55

MOYU CAD 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11 55

MOYU CAD 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 7 35

PEND 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 7 35

PEND 2 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5 25

PEND 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 17 85

PEND 4 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70

PEND 5 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 11 55

PEND 6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80

PEND 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 14 70

PEND 8 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 13 65

PEND 9 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 45

PEND CAN 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 10 50

PEND 10 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7 35

PEND 11 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 8 40

PEND 12 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11 55

PEND 13 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 12 60

PEND 14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 13 65

PEND 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 13 65

PEND 16 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 11 55

PEND 17 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

150

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

PEND 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 14 70

PEND 19 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 11 55

PEND 20 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 7 35

PEND CAD 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15 75

PEND CAD 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 14 70

NGI II 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 14 70

NGI II 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 11 55

NGI II 3 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 13 65

NGI II 4 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 10 50

NGI II 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 18 90

NGI II 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 17 85

NGI II 7 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85

NGI II 8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 17 85

NGI II CAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 18 90

NGI II CAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90

NGI II 9 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 13 65

NGI II 10 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9 45

NGI II 11 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 13 65

NGI II 12 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 75

NGI II 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 14 70

NGI II 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 15 75

NGI II 15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

151

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NGI II CAD 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15 75

NGI III 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 14 70

NGI III 2 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 10 50

NGI III CAD 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 13 65

NGI III 3 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15 75

NGI III 4 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 45

NGI III 5 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 35

NGI III 6 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 13 65

NGI III 7 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 30

MALA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 12 60

MALA 2 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 10 50

MALA 3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10 50

MALA 4 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 9 45

MALA 5 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 11 55

MALA 6 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 10 50

MALA 7 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 9 45

MALA 8 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9 45

MALA 9 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25

MALA 10 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 7 35

MALA 11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10 50

MALA 12 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 10 50

MALA 13 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

152

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

MALA CAD 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 12 60

SUAG 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 12 60

SUAG 2 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 8 40

SUAG 3 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 10 50

SUAG 4 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 11 55

SUAG 5 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 10 50

SUAG 6 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 11 55

SUAG 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 15 75

SUAG 8 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 10 50

SUAG 9 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6 30

SUAG 10 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 35

SUAG 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 11 55

SUAG CAD 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10 50

SUAG CAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15 75

NGLA 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9 45

NGLA 2 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 45

NGLA 3 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 11 55

NGLA CAD 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9 45

NGLA CAD 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 40

NGLA CAD 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 13 65

NGLA CAD 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 7 35

NGLA 4 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 9 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

153

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NGLA 5 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 35

SEJA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 11 55

SEJA 2 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 9 45

SEJA 3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15 75

SEJA 4 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 15 75

SEJA CAD 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6 30

SEJA CAD 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 40

SEJA CAD 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 15 75

SEJA CAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 14 70

SEJA CAD 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 13 65

SEJA 5 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 9 45

SEJA 6 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 13 65

SEJA 7 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 10 50

SEJA CAD 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 80

SURA 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 11 55

SURA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 15 75

SURA 3 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 30

SURA CAD 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 15 75

SURA CAD 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 15 75

SURA 4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 10 50

SURA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 17 85

SURA 6 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 12 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

154

Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

SURA 7 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 14 70

SURA 8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 13 65

SURA CAD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 14 70

NGRI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 11 55

NGRI 2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 10 50

NGRI CAD 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7 35

NGRI CAD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 14 70

NGRI CAD 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 25

NGRI 3 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 12 60

NGRI 4 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 10 50

NGRI 5 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

155

LAMPIRAN 11 HASIL UJI NORMALITAS

NPar Tests

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

JenisKelamin 132 1,53 ,501 1 2

Nilai 132 52,2727 14,66371 15,00 85,00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

JenisKelamin Nilai

N 132 132

Normal Parametersa,b

Mean 1,53 52,2727

Std. Deviation ,501 14,66371

Most Extreme Differences

Absolute ,356 ,107

Positive ,325 ,107

Negative -,356 -,080

Kolmogorov-Smirnov Z 4,091 1,230

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,097

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

156

LAMPIRAN 12 HASIL UJI HOMOGENITAS

Oneway

Descriptives

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

laki-laki 62 51,8548 14,52059 1,84412 48,1673 55,5424 25,00 85,00

perempuan 70 52,6429 14,88413 1,77899 49,0939 56,1919 15,00 85,00

Total 132 52,2727 14,66371 1,27631 49,7479 54,7976 15,00 85,00

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,267 1 130 ,606

ANOVA

Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups 20,417 1 20,417 ,094 ,759

Within Groups 28147,765 130 216,521

Total 28168,182 131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

157

LAMPIRAN 13 HASIL UJI HIPOTESIS

NPar Tests

Mann-Whitney Test

Ranks

JenisKelamin N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai

laki-laki 62 64,69 4011,00

perempuan 70 68,10 4767,00

Total 132

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 2058,000

Wilcoxon W 4011,000

Z -,514

Asymp. Sig. (2-tailed) ,607

a. Grouping Variable:

JenisKelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

158

LAMPIRAN 14 DOKUMENTASI

Meminta ijin dengan kepala sekolah

untuk melakukan penelitian

Meminta ijin dengan guru kelas V

untuk uji coba instrumen

Pelaksanaan uji coba instrumen di

SD Negeri Malangan

Siswa mengerjakan soal untuk uji

coba instrumen

Pelaksanaan uji coba instrumen di

SD Negeri Ngijon 3

Wawancara dengan salah satu guru

kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

159

Pelaksanaan pengambilan data

di SD Negeri Ngringin

Pelaksanaan pengambilan data

di SD Negeri Nglahar

Pelaksanaan pengambilan data

di SD Negeri Sejati

Pelaksanaan pengambilan data

di SD Negeri Ngijon 3

Siswa mengerjakan soal untuk uji

coba instrumen

Pelaksanaan pengambilan data

di SD Negeri Malangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · B. Identifikasi Masalah ... BAB II LANDASAN TEORI ... Tabel 2.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, Manfaat, dan Proses

160

CURRICULUM VITAE

Luky Erningtyas lahir di Sleman, 22 Juli

1994. Pendidikan awal dimulai di TK Katolik Wijana

Sejati, Mojokerto, Jawa Timur pada tahun 1998-

2000. Pendidikan dasar diperoleh di SD Katolik

Wijana Sejati, Mojokerto, Jawa Timur pada tahun

2000-2006. Pendidikan menengah pertama diperoleh

di SMP Katolik Santo Yusuf, Mojokerto, Jawa Timur

pada tahun 2006-2009. Pendidikan menengah atas

diperoleh di SMA Pangudi Luhur, Sedayu, Bantul

pada tahun 2009-2012.

Pada tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruna tinggi diakhiri dengan

menulis skripsi yang berjudul “MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V

SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN

SLEMAN”. Berikut ini daftar kegiatan yang pernah diikuti penulis selama menjadi

mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

No Nama Kegiatan Tahun Peran

1 INFISA 2012 Peserta

2 English Club Program 2012 Peserta

3 Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa

I dan II

2013 Peserta

4 Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar

(KMD)

2013 Peserta

5 Week-end Moral 2013 Peserta

6 Pandu Konservasi Lingkungan 2014 Peserta

7 Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2015 Peserta

8 Parade Gamelan Anak 2012-se DIY Jateng 2012 Anggota

Divisi P3K

9 Malam Kreatifitas PGSD 2013 Anggota

Divisi Usda

10 The Colaboration of Shadow Puppet and Dance

“The Ascending of Bhisma”

2013 CO P3K

11 Inisiasi Mahasiswa Baru PGSD 2014 CO Usda

12 PKM-M “Basik JA Klasik di SD Winongo” 2014 Peserta

Kejuaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI