PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data...

86
i PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEMESTER II SDN CANCANGAN CANGKRINGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh: Andang Suhana NIM: 091134243 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

i

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN

MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V

SEMESTER II SDN CANCANGAN CANGKRINGAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh:Andang Suhana

NIM: 091134243

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“ Sikap bersyukur adalah cara mutlakuntuk mendapat hal-hal baik lebih banyak

lagi bagi kehidupanmu.”

Kupersembahkan untuk :

Bapak J. Sudjada (†)

Ibu Yustina Haryanti

Lia Natalia Anggraeni

Avela Resita Dewi

Kakak-kakakku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

v

PERNYATAAN KASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Desember 2011

Penulis

Andang Suhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : ANDANG SUHANA

Nomor Mahasiswa : 091134243

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma skripsi saya yang berjudul :

“PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN MEDIA

AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEMESTER II SDN CANCANGAN

CANGKRINGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan hak

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 20 November 2011

Yang menyatakan,

Andang Suhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

vii

ABSTRAK

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN MEDIAAUDIOVISUALUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEMESTER IISDN CANCANGAN CANGKRINGAN

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Andang SuhanaSanata Dharma Universty

2011

Puisi sebagai bagian dari pelajaran bahasa Indonesia harus dipelajari olehsiswa kelas V, semester 2, sekolah dasar. Siswa SDN Cancangan menemuikendala untuk memenuhi nilai standar berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang ditentukan untuk pelajaran tersebut.

Siswa Kelas V, SDN Cancangan, Tahun Pelajaran 2009/2010 belumsepenuhnya memahami materi puisi dan hanya 45% dari 20 siswa kelas V, SDNCancangan, yang mampu memenuhi nilai standar KKM. Untuk memecahkanmasalah tersebut, peneliti melakukan penelitian menggunakan pembelajaranpendekatan kontekstual dan media audio visual untuk mengarahkan siswa praktekmenulis puisi. Para siswa diminta untuk menciptakan puisi berdasarkanpengalaman sehari-hari, melalui diskusi kelompok dan melihat contoh puisi, halmerupakan contoh pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan penerapankomponen pembelajaran pada pendekatan kontekstual.

Kemmis dan Mc Taggart sebagai model penelitian yang digunakan olehpeneliti untuk mengukur manfaat dari pendekatan ini. Penelitian dilakukan padadua siklus, dan setiap siklus terdiri dari dua bagian pembelajaran. Peneliti jugamembuat rubrik penilaian untuk mengukur kemampuan menulis puisi siswa.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan siswa terhadap keterampilanmenulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45%dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada siklus pertama, 60,86%dari 23 siswa kelas V, SDN Cancangan, mampu melampui standar KKM, danpada siklus kedua 78,26% dari 23 siswa kelas V, SD N Cancangan, mampumemenuhi standar KKM.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendekatan kontekstual dan mediaaudiovisual berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan siswa menulis puisi.Batasan penelitian ini adalah peningkatan keterampilan siswa menulis puisi, hasilpenelitian hanya untuk siswa kelas V, semester 2, SDN Cancangan, Cangkringan,Tahun 2010/2011.

Kata kunci: Keterampilan menulis puisi, Pendekatan kontekstual, Mediaaudiovisual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

viii

ABSTRACT

THE USING CONTEXTUAL APPROACH AND AUDIOVISUAL MEDIAFOR IMPROVING STUDENTS SKILL WRITING POETRY CLASS V

SEMESTER II ELEMENTARY SCHOOL CANCANGAN CANGKRINGANTHE LESSON YEAR 2010/2011

Andang SuhanaSanata Dharma University

2011

Poetry as part of Indonesian language teaching should be studied bystudents in grade fifth, two semesters of elementary school. SDN Cancanganstudents have problems to meet the minimum standards based on completenesscriteria (KKM) defined for the lesson.

Class V students, SDN Cancangan, Lessons Year 2009/2010 do not fullyunderstand the material of poetry, and only 45% of 20th graders fifth, SDNCancangan, which is able to meet the standards of KKM. To resolve problems,researchers conducted experiments using a contextual approach to visual andaudio media to engage students practice writing poetry. The students were askedto create poems based on everyday experience, through discussion groups, see theexamples of poetry, it is done in accordance with the application of the learningcomponent of the contextual approach.

Kemmis and Mc Taggart as research model that used by researcher tomeasure the effect of the approach. The research conducted on two cycles, andeach cycle consisted of two part learning. Researcher also made assessmentrubric to measure poetry writing skill of the students.

Result of the research shows the students’ improvement poetry writingskills. Before the research, data obtained showing the value of 45% of the 20students who are able to meet the standards of KKM. In the first cycle, 60.86%from 23 students in grade V, SDN Cancangan, KKM able to go beyond thestandard, and the second cycle of 78.26% from 23 students in grade fifth, SD NCancangan, able to achieve KKM standards.

Conclusion of this study is the contextual approach and audiovisual mediato affect the increased ability of students to write poetry. Limitation of this study isthe increased ability of students to write poetry, the results only for class fifthstudents, semester 2, SDN Cancangan, Cangkringan, and Year 2010/2011.

Key words: poetry writing skills, contextual approach, audiovisual media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas

penyertaan, petunjuk dan pengalaman yang diberikan kepada penulis dalam

rangka menyusun skripsi dari awal hingga akhir. Penulis menyadari bahwa dalam

rangkaian penyusunan sekripsi ini, tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak,

berupa dukungan dalam bentuk apapun yang sifatnya membantu dan mendorong

tersusunnya skripsi ini dan tentu saja memiliki andil yang besar sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Secara khusus penulis memberikan penghargaan dan rasa terimakasih

yang tulus kepada :

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Kaprodi PGSD USD yang telah

memberikan masukan, saran, pandangan dan dukungan sejak awal

sampai skripsi ini terselesaikan.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan dukungan, arahan, serta bimbingan dengan baik dari awal

sampai akhir penulisan skripsi ini.

4. Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan dukungan, arahan, serta bimbingan dengan baik dari

awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Dosen, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah membekali penulis dengan berbagai macam ilmu pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

x

6. Panitia Penguji Ujian Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti

ujian sarjana dan mempertahankan skripsi ini.

7. Pujiami, S.Pd.,SD., selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Cancangan,

Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, yang telah bersedia memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian tindakan kelas di kelas V SDN cancangan.

8. Isti Wartini, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas V SDN

Cancangan yang telah bersedia memberikan kesempatan, waktu dan

pemikiran selama pelaksanaan penelitian di kelas.

9. Bapak dan Ibu guru se-SD N Cancangan, Sleman, Yogyakarta yang telah

memberikan motivasi dan arahan hingga penelitian ini terselesaikan.

10. Ibu Yustina Haryanti, Lia Natalia Anggaraeni, A.Ma. dan Avela Resita

Dewi, selaku keluarga yang telah memberikan dukungan materi dan doa,

sehingga menjadi penyemangat untuk dapat menyelesaikan perkuliahan

dengan baik.

11. Teman-teman atas segala proses dan persahabatan yang telah kita lalui

bersama dalam mengukir kenangan dan meraih tujuan.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan demi perbaikan karya ilmiah ini. Semoga

karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca

Penulis,

Andang Suhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vi

ABSTRAK ...................................................................................... vii

ABSTRACT ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B. Pembatasan Masalah ................................................... 6

C. Perumusan Masalah .................................................... 6

D. Pemecahan Masalah ................................................... 7

E. Batasan Pengertian ...................................................... 8

F. Tujuan Penelitian ........................................................ 9

G. Manfaat Kontribusi Penelitian ................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................ 11

A. Kajian Teoritis.............................................................. 11

1. Menulis ....................................................................... 11

a.Pengertian Menulis ................................................... 11

b. Tujuan Menulis ....................................................... 12

c. Keterampilan Menulis ............................................. 13

2. Puisi ........................................................................... 13

a. Pengertian puisi ........................................................ 13

b. Jenis-jenis Puisi ....................................................... 14

c. Unsur-unsur Puisi ..................................................... 16

3. Pendekatan Kontekstual ............................................. 20

a. Pengertian ............................................................... 20

b. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual................. 21

c. Komponen-komponen Pembelajaran Kontekstual .. 22

4. Media Pembelajaran ................................................... 25

5. Media Audiovisual ..................................................... 26

6. Uraian Materi Pelajaran ............................................. 27

B. Kerangka Berfikir ........................................................... 28

C. Hipotesis Tindakan ......................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 29

A. Desain Penelitian ......................................................... 29

B. Setting Penelitian ........................................................ 30

C. Rencana Tindakan ....................................................... 30

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .............. 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

xiii

1.Jenis Data ................................................................ 33

2.Teknik Pengumpulan Data ..................................... 34

3.Instrumen Penelitian ............................................... 35

E. Analisis Data ............................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 42

A. Hasil Penelitian ........................................................... 42

B. Pembahasan ................................................................. 59

BAB V PENUTUP ........................................................................... 67

A. Kesimpulan ................................................................. 67

B. Saran ............................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 69

LAMPIRAN ...................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel.1. Rubrik Penilaian Tugas Menulis Puisi ………………..... 35

Tabel.2. Lembar Observasi Siswa .................................................. 36

Tabel.3. Target Pencapaian Per Siklus ………………………....... 38

Tabel.4. Targer Pencapaian Observasi Pembelajran ...................... 40

Tabel.5. Hasil Observasi Siklus I Pertemuan 1 dan 2 .................... 50

Tabel.6. Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 1 dan 2 .................... 57

Tabel.7. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Siklus I ……. ... 60

Tabel.8. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Siklus II …........ 62

Tabel.9. Daftar Perbandingan Nilai Menulis Puisi Siswa ............... 64

Tabel.10. Skor Hasil Lembar Observasi Pembelajaran .................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1.Siklus PTK model Kemmis & Mc. Taggart …………… 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus ........................................................................................ 71

2. RPP ............................................................................................ 73

3. LKS ............................................................................................. 85

4. Nilai Kondisi Awal ..................................................................... 94

5. Nilai Siswa Siklus I ..................................................................... 95

6. Nilai Siswa Siklus II ................................................................... 96

7. Hasil Observasi ........................................................................... 97

8. Karya Puisi Siswa ....................................................................... 102

9. Laporan Data Pencapaian Penelitian ........................................... 121

10. Dokumentasi ............................................................................... 123

11. Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD ........................................... 126

12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................... 127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa mempunyai peranan penting bagi terciptanya komunikasi, salah satu

peranan bahasa adalah sebagai alat penyampaian pesan. Agar pesan diterima

sesuai dengan keinginan pembuat pesan, maka diperlukan penggunaan bahasa

yang sesuai dan jelas. Mengingat pentingnya bahasa untuk berkomunikasi, maka

tidak berlebihan jika bahasa sangat mutlak untuk dikuasi oleh semua orang dan

menjadi bagian pelajaran dalam sebuah pendidikan. Secara umum bahasa juga

merupakan identitas bagi suatu bangsa, untuk itu di Indonesia pelajaran bahasa

Indonesia diberikan di setiap jenjang pendidikan.

Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran pokok disetiap jenjang

sekolah di Indonesia, mulai dari pra-sekolah hingga perguruan tinggi.

Pembelajaran bahasa Indonesia mempunyai kesamaan tujuan yaitu untuk

menguasai keterampilan berbahasa melalui berbagai aspek. Aspek bahasa yang

diajarkan di sekolah meliputi aspek membaca, menulis, mendengarkan, menyimak

dan berbicara selanjutnya aspek-aspek keterampilan berbahasa tersebut dipadukan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pelajaran bahasa Indonesia di jenjang pendidikan sekolah dasar bertujuan

untuk mengenal dan menguasai aspek-aspek berbahasa. Agar dapat terpenuhi

keterampilan berbahasa diperlukan suatu pembelajaran yang mampu memudahkan

anak didik untuk mencapai tingkat penguasaan yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

2

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar hendaknya disampaikan

secara runtut dan sistematis agar dapat mencapai hasil akhir pembelajaran yang

diinginkan atau tuntas.

Pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar hendaknya mempersiapkan

keterampilan berbahasa anak didik untuk menempuh jenjang pendidikan yang

lebih tinggi. Pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar diberikan mulai dari

kelas I, dengan bobot pembelajaran disetiap aspek berbahasa lebih ringan, tingkat

mudah atau dasar kemudian meningkat sesuai dengan tingkatan kelas yang

ditempuh.

Pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar dipadukan dengan

pembelajaran sastra, pelajaran sastra ini lebih menekankan pada kemampuan

siswa mengenali dan membuat karya sastra. Karya sastra yang sering dijumpai

pada pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah menulis puisi.

Menulis puisi terdapat pada pelajaran bahasa Indonesia kelas V semester 2,

dengan standar kompetensi mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan

fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi dan kompetensi

dasar yakni menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

Berdasarkan dengan materi menulis puisi di kelas V semester 2 tersebut,

peneliti menemukan bahwa keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD N

Cancangan, Tahun Pelajaran 2009/2010 masih rendah. Setelah dilakukan

observasi terhadap kondisi awal ada beberapa hal yang menyebabkan

keterampilan menulis puisi rendah yakni, pemahaman siswa terhadap unsur-unsur

puisi kurang, siswa tidak diarahkan untuk mengangkat tema lingkungan sekitar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

3

sebagai materi untuk menulis puisi sehingga daya imajinasi kurang, dan juga

dibuktikan dengan dokumen nilai siswa yang masih berada dibawah standar nilai

Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang ditentukan yakni 65. Dari dokumen

atau data yang diperoleh dari guru bahasa Indonesia tersebut, diketahui bahwa

siswa yang nilainya mencapai KKM 65 sebanyak 9 siswa dari 20 siswa kelas V

Tahun Pelajaran 2009/2010 atau jika dipronsentase baru sebesar 45% mencapai

nilai KKM.

Sebagai calon guru sekolah dasar peneliti merasa prihatin dengan kondisi

tersebut, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui

kendala-kendala/permasalahan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh

siswa berkaitan dengan keterampilan menulis puisi.

Karena menulis puisi merupakan bagian dari pelajaran bahasa Indonesia

maka keterampilan menulis puisi perlu untuk dikuasai siswa kelas V, semester 2,

SDN Cancangan, Tahun Pelajaran 2010/2011. Selain dapat meningkatkan nilai

pelajara bahasa Indonesia dengan menulis puisi siswa dapat mengetahui dan

dapat menerapkan pentingnya menuangkan imajinasi, gagasan, dan buah pikiran

mengenai peristiwa, pengalaman dan hal-hal yang berkaitan dengan

lingkungannya dalam sebuah karya sastra. Dengan diawali mengetahui dan bisa

menulis puisi melalui pembelajaran di sekolah dasar, siswa mampu menerapkan

keterampilan menulis puisi pada jenjang sekolah berikutnya.

Menurut McCrimmon (dalam Slamet 2009:96 ) ”menulis merupakan

kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal

yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

4

memahami dengan jelas”. Sedangkan puisi sendiri memiliki suatu nilai seni karya

sastra yang dapat digunakan sebagai media mengkomunikasikan pikiran, perasaan

dan imajinasi seseorang kepada orang lain.

Menurut Watts-Dunton (Situmorang 1980:9) “Puisi adalah ekspressi dari

pengalaman imajinatif, yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa

emosionil dan berirama”.

Berdasarkan pendapat tentang menulis dan puisi tersebut penulis membuat

kesimpulan bahwa keterampilan menulis puisi memiliki paduan keterampilan

yang membantu mengaktulisasi diri penulis dalam karya puisinya. Keterampilan

menulis puisi dapat tercapai melalui pembelajaran yang mengacu pada kemauan

dan kemampuan anak didik memunculkan imajinasi, mengungkapkan perasaan,

berdasarkan pengalaman di lingkungan sekitar dan objek yang konkrit.

Hal tersebut berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan guru selama ini

mengenai pembelajaran materi menulis puisi, yaitu dengan menggunakan

pembelajaran dengan metode ceramah dilanjutkan dengan penugasan,

pembelajaran tersebut dianggap kurang memberikan keleluasaan siswa dalam

berimajinasi.

Dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis

puisi, diharapkan siswa dengan mudah mendapatkan bahan atau pengalaman

terhadap objek nyata yang terjadi disekitar siswa. Hal tersebut sesuai dengan

pengertian pendekatan kontekstual yaitu konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

5

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Sanjaya (Sugiyanto 2009:17) Pendekatan kontekstual melibatkan

tujuh komponen utama pembelajaran efektif yakni: Kontruktivisme

(constructivism), Bertanya (Questioning), Menemukan (Inquiri), Masyarakat

Belajar (Learning Community), Permodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya

(Authentic Assesment).

Pendekatan Kontekstual memudahkan siswa menggali imajinasi dan

memunculkan ide-ide kreatif karena berhubungan langsung dengan lingkungan

sehari-hari siswa, sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

menulis puisi.

Selain menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tersebut,

peneliti juga memadukannya dengan penggunaan media pembelajaran yakni

media audiovisual.

Penggunaan media audiovisual tersebut dimaksudkan peneliti untuk

memudahkan siswa mengamati kembali objek yang diamati dilingkungan siswa

untuk dihadirkan kembali didalam ruangan kelas. Dengan mengamati hasil

rekaman dari objek yang dijumpai siswa diharapkan dapat memunculkan ide-ide

kreatif dengan suasana yang berbeda. Penggunaan media tersebut yang utama

bertujuan untuk menghadirkan pengalaman yang dapat didengarkan (audio) dan

dilihat (visual) yang terdapat pada objek pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

6

Dengan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dan media

audiovisual ini peneliti mengaharapkan adanya peningkatan keterampilan menulis

puisi pada siswa kelas V, semester 2, SD N Cancangan, Cangkringan.

B. Pembatasan Masalah

Peneliti menyadari, bahwa tidak setiap masalah yang timbul dari bermacam-

macam penyebab pada pembelajaran menulis puisi tidak dapat diselesaikan dalam

waktu yang relatif singkat. Hal ini mengingat keterampilan menulis puisi

didasarkan pada daya imajinatif dan ide-ide kreatif siswa yang berbeda-beda.

Untuk itu penelitian ini dibatasi pada Pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas V,

semester 2, di SDN Cancangan, Cangkringan, Tahun Pelajaran 2010/2011, pada

kompetensi dasar menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat, dan materi

pokok menulis puisi. Penilaian didasarkan pada hasil karya puisi siswa dengan

memperhatikan unsur-unsur fisik puisi yaitu meliputi pilihan kata, bait,

kesesuaian judul dan isi, dan penggunaan gaya bahasa.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi, peneliti

menggunakan pendekatan kontekstual dan media audiovisual dalam penelitian

untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa SDN Cancangan,

kelas V, semester 2, Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka diajukan

rumusan masalah “Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

7

kontekstual dan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menulis

puisi pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa Kelas V, Semester 2, SDN

Cancangan, Cangkringan, Tahun Pelajaran 2010/2011?”

D. Pemecahan Masalah

Menulis puisi merupakan kemampuan yang menjadi bagian dari kompetensi

dasar yang akan dicapai di sekolah dasar pada pelajaran bahasa Indonesia. Metode

pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran bahasa Indonesia pada materi

menulis puisi adalah pembelajaran yang menarik, efektif, dan tepat, sehingga

dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Pelajaran bahasa Indonesia

khusunya materi menulis puisi perlu perhatian sehingga siswa mempunyai

kesempatan mengaktualisasi diri dalam pembelajaran tersebut dan dapat

menyampaikan pesan dalam bentuk karya sastra tulis dengan leluasa menurut

pengalamannya terhadap lingkungan sehari-hari.

Pendekatan kontekstual merupakan suatu pembelajaran yang memadukan

materi pelajaran dengan kondisi lingkungan siswa, sehingga dapat memotivasi

siswa untuk lebih memahami materi pelajaran tersebut, karena siswa dihadapkan

pada kondisi lingkungan dan kehidupan siswa sehari-hari (konteks, pribadi, sosial,

dan kultural) sehingga siswa tidak merasa asing dengan pengetahuan yang

mengarah pada keterampilan yang dapat diterapkan pada pemasalahan yang

dihadapinya.

Pendekatan kontekstual dapat merubah suasana pembelajaran dalam kelas,

sehingga pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi tidak dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

8

monoton dalam ruang kelas, namun dapat dilakukan juga diluar kelas sehingga

objek yang menjadi inspirasi dalam penulisan dapat dialami secara nyata melalui

pengamatan secara langsung dilingkungan siswa.

Diperlukan media pembelajaran yang mendukung aspek mendengar dan

melihat sebagai gambaran nyata terhadap objek. Media audiovisual dianggap

cocok karena memiliki peranan sebagai media penyampai pesan yang dapat

ditangkap indera penglihatan dan pendengaran serta secara nyata dapat

menggambarkan serupa dengan objek yang diamati.

E. Batasan Pengertian

Untuk memperjelas pengertian dan istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti membuat batasan terhadap beberapa pengertian

tersebut. Berikut ini merupakan pengertian-pengertian yang dimaksud.

1. Menulis adalah kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu

subjek memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya

sehingga pembaca dapat memahami dengan jelas. McCrimmon (Slamet

2009:96 )

2. Puisi adalah ekspressi dari pengalaman imajinatif, yang bersifat artistik

dari pikiran manusia dalam bahasa emosionil dan berirama. Menurut

Watts Dunton (Situmorang 1980:9)

3. Peningkatan keterampilan menulis puisi yang akan dicapai pada penelitian

ini adalah keterampilan siswa dalam menghasilkan karya puisi yang dapat

memenuhi unsur fisik puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

9

4. Pendekatan Kontekstual adalah konsep belajar yang mengkaitkan antara

materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapan kehidupan mereka sehari-hari.

5. Media audiovisual adalah suatu media yang menayangkan/menampilkan

objek dapat ditangkap oleh indra penglihatan dan pendengaran.

6. Media pendidikan adalah alat yang dapat membantu menyampaikan pesan

pembelajaran mengenai suatu materi pelajaran.

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan

kontekstual dan media audiovisual pada pembelajaran bahasa Indonesia materi

menulis puisi dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V,

semester 2, SD N Cancangan, Cangkringan, Tahun Ajaran 2010/2011.

G. Manfaat Kontribusi Penelitian

Penelitian ini dilaksaanan dengan harapan dapat menyumbangkan manfaat-

manfaat:

1. Secara Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan

pembelajaran dan berani untuk menerapkan suatu jenis pembelajaran yang

dapat meningkatkan kreativitas dan keutuhan dalam penyampaian materi

pelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

10

2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan

pendekatan kontekstual dan media audiovisual pada pembelajaran

bahasa Indonesia materi menulis puisi.

b. Bagi guru sekolah dasar, dapat menjadi masukan dalam variasi

pembelajaran yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan kembali

dalam pelajaran bahasa Indonesia.

c. Bagi sekolah dasar, hasil penelitian dapat menjadi sebuah laporan yang

dapat menambah suatu bacaan untuk memberikan manfaat bagi

kalangan guru sebagai salah satu contoh penelitian tindakan kelas, bagi

yang masih mengalami kesulitan memulai/melakukan penelitian dan

sebagai pembanding bagi yang sudah melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis pada hakikatnya adalah pengungkapan gagasan atau perasaan

secara tertulis dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Menulis

merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi

secara tidak langsung dan bertatap muka dengan orang lain.

Menurut soeparno dan M. Yunus (Slamet 2008:96) menulis dapat

didefinisikan sebagai kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai medianya.

Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang,

membuat surat) dengan tulisan. Alwi (2003:12-19)

Menurut konsep ini kegiatan menulis merupakan kegiatan untuk

mengungkapkan segala sesuatu yang ada di dalam pikiran dan perasaan seseorang

kepada orang lain dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

kegiatan mengkomunikasikan ide, gagasan, perasaan menjadi pesan yang

dituangkan dalam bentuk tulisan dan dapat disampaikan kepada orang lain tanpa

bertatap muka secara langsung. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang

produktif, dan keterampilan ini harus selalu dilatih dengan disertai praktik teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

12

b. Tujuan Menulis

Tujuan menulis beragam sesuai dengan penulisnya menulis sebagai kegiatan

pemberitahuan dan mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur dan

menyenangkan, dan menyatakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi.

Menurut Hartig (dalam Tarigan 1994:34) tujuan menulis adalah:

1) Tujuan penugasan (assignment purpose), penulis menulis sesuatu

karena ditugaskan, bukan atas kemampuan sendiri.

2) Altruistik, yaitu untuk menyenagkan pembaca.

3) Persuasif, yaitu untuk menyakinkan para pembaca dan kebenaran

gagasan yang diutamakan.

4) Informasional, yaitu untuk memberikan informasi.

5) Pernyataan diri, yaitu untuk memperkenalkan diri sebagai pengarang

pada pembaca.

6) Pemecahan masalah, yaitu untuk mencerminkan atau menjelajahi

pikiran-pikiran agar dapat dimengerti oleh pengarang.

7) Kreatif, yaitu untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai

kesenian.

Peneliti memaknai tujuan menulis sebagai penuangan pikiran dalam kata-

kata yang disusun menjadi suatu rangkaian pesan untuk dikomunikasikan pada

diri sendiri sebagai bentuk refleksi diri dan untuk orang lain sebagai informasi

tertulis. Dalam menulis puisi, menulis merupakan penuangan imajinasi, perasaan

dalam bentuk tulisan untuk diungkapkan atau disampaikan kepada orang lain

sebagai bentuk karya seni.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

13

c. Keterampilan Menulis

Kegiatan menulis mempunyai hasil berupa tulisan, pesan, bacaan yang

disajikan dalam berbagai media. Publikasi sebuah tulisan sebagian besar menjadi

pangkal tujuan seseorang ketika ingin menulis dengan harapan dapat dinikmati

orang lain.

Byrne ( dalam Slamet 2008:106 ) keterampilan menulis pada hakikatnya

bukan sekedar kemampuan menulis symbol-symbol grafis sehingga berbentuk

kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat tertentu, melainkan keterampilan

menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis

melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga

buah pikiran tersebut dapat disampaikan kepada pembaca dengan berhasil.

Berdasarkan pendapat tersebut keterampilan menulis pada puisi dapat

dimaknai sebagai kemampuan mengungkapkan perasaan, buah pemikiran dan

secara jelas tercemin dari kata-kata yang dirangkai sehingga dapat membuahkan

gambaran situasi yang dialami penulis. Keterampilan menulis siswa yang akan

dicapai pada penelitian ini dilihat dari kemampuan siswa menuangkan pikiran dan

perasaan terhadap objek nyata melalui pengamatan lingkungan sekitarnya.

2. Puisi

a. Pengertian Puisi

Puisi merupakan karya seni dalam bidang sastra, sehingga banyak pendapat

yang berbeda mengenai arti puisi. Secara struktural puisi terdiri dari beberapa kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

14

yang membentuk baris, bait serta masing-masing mempunyai makna atau arti

tersendiri dan mempunyai sudut pandang tertentu.

Menurut Watts-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi

adalah ekspressi yang konkret dan bersifat artistik dari pikiran manusia dalam

bahasa yang emosional dan berirama.

Sementara Mathew Arnold (Situmorang, 1980:9) puisi adalah satu-satunya

cara yang indah, impressif dan yang paling efektif mendendangkan sesuatu.

Dari pernyataan-pernyataan tersebut peneliti berpendapat bahwa puisi

merupakan suatu bentuk ekspressi yang mendalam dari pengalaman tentang

pengamatan suatu hal yang dialami, kemudian dipadukan dengan imajinasi serta

pemikiran seseorang terhadap lingkungan sekitar.

b. Jenis-jenis Puisi

Berdasarkan isi yang terkandung dalam puisi, puisi dapat dibagi menjadi

tiga yaitu :

1) Puisi Epik disebut juga Puisi Naratif, bentuk puisi ini agak panjang dan

bercerita kepahlawanan, tokoh kebangsaan, masalah surga, neraka, Tuhan,

dan kematian. Disamping itu puisi epik tersebut dapat dikatakan bahwa

penyair menceritakan hal-hal diluar dirinya.

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa dalam puisi epik, penyair

menceritakan hal yang belum atau tidak akan pernah dialami. Dalam

pembuatan puisi jenis ini dapat bersumber dari cerita orang lain atau dari

membaca buku. Di Indonesia puisi yang termasuk jenis ini disebut syair

dan balada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

15

2) Puisi lirik merupakan puisi yang bersifat subyektif dan personal. Artinya

penyair menceritakan masalah-masalah yang bersumber dari dirinya. Puisi

ini bentuknya agak pendek dan biasanya menggunakan kata ganti orang

pertama. Isinya tentang cinta, kematian, masalah muda dan tua. Adapun

yang termasuk puisi lirik antara lain sonata, eligi, ode, dan himne.

3) Puisi dramatik, puisi jenis ini bersifat objektif dan subyektif. Dalam hal ini

seolah-olah penyair keluar dari dirinya dan berbicara melalui tokoh lain.

Dengan kata lain dalam puisi ini penyair menyampaikan secara langsung

pengalaman yang ingin diungkapkan tetapi menyampaikan melalui tokoh

lain sehingga tampaknya seperti sebuah dialog.

Menurut Suharianto (1981:29), berdasarkan kata-kata dalam pembentukan puisi,

puisi dibagi menjadi dua yaitu.

1) Puisi Prismatis adalah puisi-puisi yang menggunakan kata-kata sebagai

lambang atau kiasan. Dalam puisi ini pengarang dalam menggunakan kata-

kata sulit dipahami bagi yang belum menguasai benar teori puisi.

Misalnya ketika penyair ingin menggambarkan suatu keadaan maka

menggunakan simbol tersendiri, sehingga ketika pembaca ingin

memahaminya harus benar-benar mencermati dan dirasakan.

2) Puisi diaphan adalah puisi yang kata-katanya sangat terbuka, tidak

mengandung pelambang-pelambang atau kiasan-kiasan. Dalam puisi

diaphan mengarang menggunakan bahasa yang mudah dipahami atau

dapat dikatakan bahwa kata yang digunakan adalah kata-kata yang

diungkapkan dalam sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

16

c. Unsur-unsur Puisi

Secara sederhana puisi terbentuk dari berbagai unsur yang disebut kata,larik,

bait, bunyi, dan makna. Unsur tersebut saling mempengaruhi bagi terciptanya

keutuhan sebuah karya puisi.

Puisi juga mempunyai bentuk dan memiliki unsur-unsur didalamnya seperti

menurut Waluyo (1995:26-27) dalam puisi terdapat struktur fisik dan struktur

batin. Struktur fisik terdiri atas unsur-unsur kata, bahasa kiasan, citraan, gaya

bahasa, dan sasaran rektorik. Sementara itu, menurut Badrun (1993:54) unsur-

unsur puisi antara lain yaitu diksi, imajiner, bahasa kiasan, sarana retorik, bunyi,

irama, tipografi, tema, dan makna.

I.A. Richard (dalam Situmorang 1980:12) membedakan dua hal yang

membangun puisi, yaitu the nature of poetry (hakekat puisi) dan the method of

poetry (metode puisi). Hakekat puisi sebagai unsur yang membangun struktur

dalam puisi terdiri atas tema (sense), nada (tone), perasaan (feeling), amanat

(atention). Selanjutnya, unsur metode puisi membangun struktur luar dari puisi

terdiri atas diction (diksi), imagery (pencitraan), the concrete word (kata-kata

konkret), figurative language (majas), rhythm and rime (ritme dan rima).

Metode puisi yang membangun struktur luar puisi tersebut akan diuraikan

sebagai berikut:

a) Diksi (diction)

Diksi berarti “pilihan yang tepat dan selaras” (dalam

penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga terbentuk

efek tertentu (sesuai yang diharapkan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

17

Diksi dalam teks puisi/lirik ikut menentukan keberhasilan

maupun kegagalan penyair.

Diksi merupakan pemilihan kata dari penyair untuk

menyampaikan gagasannya sehingga dapat membangkitkan suasana

tertentu. Selain itu diksi dalam puisi mencerminkan kemampuan dan

keluasan wawasan pengarang dalam pemilihan dan penggunaan kata-

kata yang tepat, sehingga diksi dapat menentukan pesan suatu teks

puisi sehingga dapat diterima atau tidak oleh masyarakat (Hermintoto,

2003:23).

Meyer ( dalam Badrun 1989:9) membagi diksi dalam tiga hal

yaitu :

1.1) Diksi formal adalah bermatabat, inpersonal dan

menggunakan bahasa tinggi.

1.2) Diksi pertengahan, diksi ini agak sedikit tidak formal dan

biasanya kata-kata yang digunakan adalah yang dipakai

oleh kebanyakan orang yang berpendidikan.

1.3) Diksi informal, mencakup dua bahasa sehari-hari yang

dalam hal ini termasuk slang, dan dialek yang meliputi

dialek geografis dan sosial.

b) Pencitraan (imagery)

“Imagery atau pencitraan adalah daya bayang” (situmorang,

1974:20). Pencitraan di dalam puisi merupakan ungkapan daya bayang

yang berupa pengalaman indrawi. Cuddon (dalam situmorang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

18

1989:15) mengungkapkan imagery sebagai istilah yang umum

menunjuk pada penggunaan bahasa untuk menampilkan objek-objek,

tindakan, perasaan, pemikiran, ide, pernyataan pemikiran dan

pengalaman-pengalaman yang bersifat indra atau bukan indra”.

Pengimajian dapat dibatasi dengan pengertian, kata, atau

susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoriosa,

seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris atau bait puisi

seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda yang nampak

(imaji visual), atau sesuatu yang dapat kita raba, rasakan, dan sentuh

(imaji taktil). Pengimajian ditandai dengan penggunaan kata yang

konkret dan khas (Waluyo 1995:79)

c) Kata-kata konkret

Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk

menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan

maksud untuk membangkitkan imaji pembaca.

Misalnya saja penyair melukiskan seorang gadis yang benar-benar

pengemis gembel, penyair menggunakan kata-kata gadis berkaleng

kecil. Dengan penggunaan kata-kata konkret dalam puisi dapat

memudahkan pembaca mengimajinasikan dalam bentuk yang jelas dan

bermakna.

Kata-kata konkret digunakan penyair untuk mengungkapkan

dengan tepat keinginannya melukiskan suatu keadaan, membayangkan

dengan tepat akan apa yang hendak dikemukankannya. Jadi penyair

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

19

memilih kata-kata yang konkret untuk melukiskan atau mengatakan

sesuatu itu dengan setepat-tepatnya, secermat-cermatnya dan

sekonkrit-konkritnya. (Situmorang, 1980:22)

Waluyo (1995:78) ada hubungan erat antara diksi, pengimajian,

dan kata konkret. Diksi harus menghasilkan dorongan pengimajian dan

karena itu kata-kata menjadi lebih konkret seperti yang diungkapkan.

Penggunaan kata-kata konkret dalam puisi dimaksudkan untuk

memberikan kesan seadanya mengenai suatu hal, peristiwa dan

keadaan yang dilihat penyair.

d) Bahasa kiasan (figurative language)

Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk

meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta

memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau

hal lain yang lebih umum. Ada berbagai macam gaya bahasa. Pada

penulisan puisi, gaya bahasa kiasan yang sering dipergunakan penyair

untuk memberikan efek indah pada puisi.

Bahasa Kiasan (figurative language) adalah figura bahasa atau

gaya bahasa. Badrun (1989:26) mengungkapkan bahasa kiasan sebagai

salah satu alat kepuitisan berfungsi agar sesuatu yang digambarkan

dalam puisi menjadi jelas, hidup, intensif dan menarik.

Bahasa kiasan dipergunakan penyair mendukung pencitraan untuk

membantu penyair menyampaikan amanat atau maksud dengan baik.

“Yang dimaksud dengan figurative language ialah cara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

20

dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan

imagery dengan mempergunakan gaya bahasa, gaya perbandingan,

gaya kiasan, gaya pelambang sehingga makin jelas makna atau lukisan

yang hendak dikemukakan” (Situmorang, 1980:23). Gaya bahasa

kiasan yang sering digunakan penyair dalam puisi diantaranya adalah

metafora, simile, fersonifikasi, sinekdoki, metonimia, simbol dan

allegori.

e) Rima

Di dalam puisi terdapat pengulangan-pengulang bunyi berpola di

akhir kalimat puisi yang menimbulkan rima. “Rima adalah persamaan

bunyi di akhir kalimat” (Taum, 2004:59). Rima dalam puisi erat

hubungannya dengan unsur batin puisi yang terdapat dalam hakekat

puisi yaitu sense. Rima dalam penulisan puisi mempunyai pola

diantaranya A-A-A-A, A-A-B-B, A-B-A-B, dan A-B-B-A.

3. Pendekatan Kontekstual

a. Pengertian

Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa indonesia diperlukan

dalam kegiatan menciptakan suatu karya puisi, karena diharapkan mampu

menghasilkan gambaran yang jelas terhadap objek konkrit dalam lingkungan

siswa sehari-hari. Pendekatan Kontesktual merupakan suatu proses pendidikan

yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi

pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

21

kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga

siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan

(ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks lainnya.

Menurut Nurhadi (dalam Sugiyanto, 2009: 14), pembelajaran kontekstual

merupakan konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara

materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.

Konsep pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat membantu guru

mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan

mendorong pembelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.

b. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Wina Sanjaya (2005 : 110) terdapat 5 karakteristik penting dalam

proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL :

1. Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan

yang sudah ada (activiting knowledge), artinya apa yang akan dipelajari

tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari,dengan demikian

pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh

yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

2. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka

memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge).

Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

22

pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan,

kemudian memperhatikan detailnya.

3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya

pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami

dan diyakini,misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain

tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan

tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.

4. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying

knowledge) artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya

harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak

perubahan perilaku siswa.

5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi

pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik

untuk proses perbaikan dan penyambungan strategi.

Berdasarkan karakteristik pembelajaran kontekstual tersebut peneliti

mengarahkan/mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya mengenai

puisi berdasarkan sumber pengetahuan langsung. Pengalaman siswa diperoleh

dari pengamatan terhadap lingkungan siswa sehari-hari dan mempraktikan untuk

menuangkan perasaan dan pemikirannya dalam karya puisi.

c. Komponen-komponen Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual menurut Wina Sanjaya (2005: 118), melibatkan

tujuh komponen utama pembelajaran. Sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

23

a) Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Ilmu

pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta yang siap diambil dan diingat oleh

siswa, tetapi harus dikonstruksi melalui pengalaman-pengalaman nyata siswa.

Dalam konstruktivisme proses lebih utama dari pada hasil.

Dalam pembelajaran ini. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan dibenak

mereka sendiri. Siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan terlibat secara aktif

dalam proses belajar mengajar, siswa menjadi pusat kegiatan dalam pembelajaran,

siswa diharapkan berkembang melalui pengalaman yang diperolehnya.

b) Bertanya

Bertanya adalah cerminan berpikir. Dengan bertanya jendela ilmu

pengetahuan menjadi terbuka, karena dengan bertanya bisa melakukan bimbingan,

dorongan, evaluasi atau konfirmasi. Di samping itu dengan bertanya dapat

mencairkan ketegangan, menambah pengetahuan, menggali informasi,

meningkatkan motivasi dan memfokuskan perhatian.

c) Menemukan (Inkuiri)

Menemukan adalah proses yang penting dalam pembelajaran. Proses

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir

secara sistematis. Sehingga terjadi proses perpindahan dari pengamatan menjadi

pemahaman Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis.

d) Masyarakat belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

24

Konsep masyarakat belajar dalam kontekstual menyarankan agar hasil

pembelajaran diperoleh melalui kerja sama dengan orang baik melalui perorangan

maupun kelompok, dari dalam kelas, sekitar kelas, diluar kelas, lingkungan rumah

dan di lingkungan yang lebih luas. Dalam pendekatan kontekstual guru disarankan

membentuk kelompok belajar yang heterogen agar terbentuk masyarakat belajar

untuk saling berbagi, membantu,mendorong, dan menghargai.

e) Pemodelan (modeling)

Suatu pemodelan akan lebih mengefektifkan pelaksanaan kontekstual untuk

ditiru, diadaptasi, atau dimodifikasi. Dengan adanya model untuk dicontoh

biasanya konsep akan lebih mudah dipahami atau bahkan dapat menimbulkan ide

baru. Pemodelan dalam matematika misalnya mempelajari contoh penyelesaian

soal, penggunaan alat peraga.

f) Refleksi

Refleksi adalah berpikir kembali tentang materi yang baru saja dipelajari,

merenungkan kembali aktivitas yang telah dilakukan, atau mengevaluasi kembali

bagaimana belajar yang telah dilakukan.

Refleksi berguna untuk evaluasi diri, koreksi, perbaikan, atau peningkatan

diri. Membuat rangkuman, meneliti dan memperbaiki kegagalan, mencari

alternatif lain cara belajar dan membuat jurnal pembelajaran adalah contoh

membuat refleksi.

g) Penilaian Nyata/Sebenarnya (Assesmen otentik)

Penilaian otentik seharusnya dilakukan dari berbagai aspek dan metode

sehingga obyektif,misalnya membuat catatan harian melalui observasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

25

menilai aktivitas dan motivasi, wawancara atau angket untuk menilai aspek

afektif, portofolio untuk menilai seluruh hasil kerja siswa, tes untuk menilai

tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahan ajar. Penilaian ini dilakukan

secara terus-menerus selama kegiatan berlangsung.

Melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual tersebut peneliti

mengarahkan siswa agar dapat berfikir kritis terhadap pengalaman

dilingkungannya dan membagun pengetahuannya sendiri terhadap materi melalui

kegiatan pengamatan, peroses berfikir secara individu maupun kelompok,

pertanyaan-pertanyaaan yang diajukan serta dengan melihat contoh karya puisi

sebagai gambaran puisi yang akan ditulis.

4. Media Pembelajaran

Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”,

yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam

Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang”

sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau

meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima

pesan. Berikut ini pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang

pengertian media yaitu :

Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

26

sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai

dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan media pembelajaran

adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru

dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan

pengajaran yang telah dicita-citakan.

Penggunaan media pelajaran dalam penelitian ini untuk membantu siswa

mengaktualisasi pemikiran dan perasaan siswa.

5. Media Audiovisual

Alat–alat audio-visual adalah alat-alat yang “audible” artinya dapat didengar

dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Menurut Suleiman (1981:11)

Media audiovisual dapat menghadirkan satu objek secara konkret pada suatu

pembelajaran yang dapat dinikmati bersama-sama atau terdapat keseragaman

pengamatan, namun siswa/pengamat mempunyai presepsi yang berbeda mengenai

objek pengamatan tersebut karena, setiap individu pengamat memiliki

pengalaman berbeda-beda terhadap peristiwa atau objek tertentu.

Media audio visual merupakan suatu bentuk media alat untuk

menyampaikan pesan komunikasi yang diharapkan mampu menimbulkan

kegemaran terhadap suatu materi, karena di kemas melalui tayangan video dan

siswa dapat fokus menyimaknya agar, informasi yang terkandung dalam video

tersebut dapat diserap melalui secara efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

27

Peneliti memilih menggunakan media audio visual untuk kegiatan menulis

karena dianggap mampu menciptakan imajinasi yang berkembang dari objek yang

di simaknya. Siswa dapat menggunakan media pelajaran audiovisual ini sebagai

sarana untuk lebih memahami objek pengamatan, melalui media audiovisual

siswa dapat melihat dan mendengarkan hal-hal yang ditayangkan.

6. Uraian Materi Pelajaran

Menulis puisi merupakan hal yang sulit dilakukan jika penulis tidak

memeahami unsur-unsur karya puisi. Untuk itu dalam materi menulis puisi,

siswadiberikan penjelasan mengenai unsur-unsur fisik puisi yang terdiri dari diksi,

pilihan kata, kata konkret, dan gaya bahasa.

Puisi yang ditulis siswa merupakan ungkapkan pikiran dan perasaan siswa

itu sendiri terhadap suatu objek, peristiwa dan dirasakan sendiri oleh siswa. untuk

merangsang munculnya perasaan dan pemikiran siswa, maka pembelajaran

menulis puisi perlu di kemas dengan semenarik mungkin sehingga siswa dapat

memperoleh gambaran, pemahaman yang jelas mengenai puisi yang akan

ditulisnya.

Dengan mengunakan pendekatan kontekstual dan media audiovisual pada

pembelajaran menulis puisi, materi dikemas dengan menarik untuk merangsang

kesenangan dan menimbulkan ketertarikan siswa, sehingga mampu menggugah

imajinasi, ide, dan kemauan untuk menyalurkan/menuangkan dalam kegiatan

menulis puisi sehingga, menjadi apresiasi sastra sebagai media untuk

mengungkapkan perasaan dan pikiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

28

B. Kerangka Berfikir

Dari uraian kepustakaan yang telah dirincikan di atas, dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa kemampuan menulis puisi atau karya sastra perlu diberikan

perhatian. Khususnya untuk kegiatan menulis puisi dan untuk menumbuhkan

minat serta meningkatkan keterampilan menulis puisi diperlukan dukungan suatu

model pembelajaran yang dapat memicu timbulnya kesenangan menulis, sehingga

mudah mendapatkan ide dan gagasan untuk selanjutnya dipergunakan untuk

menulis puisi dan siswa mempunyai sumber inspirasi yang konkrit.

Menulis sastra (khususnya puisi) seringkali dihadapkan pada kondisi

pemikiran siswa yang kurang mampu memunculkan buah pikiran dan perasaan

kedalam tulisan sehingga tidak dapat menghasilkan sebuah karya puisi.

Berdasarkan pembelajaran kontekstual dan media audiovisual yang akan

digunakan akan diketahui apakah ada perbedaan dengan metode pembelajaran

ceramah, bila dilihat dari aspek yang akan diukur yakni keterampilan menulis

puisi yang meliputi kesesuaian judul dan isi, diksi, bait, dan gaya bahasa.

C. Hipotesis Tindakan

Dari penjelasan dan hasil pemikiran yang diperoleh dari kerangka berpikir

maka diperoleh hipotesis: “Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual

dan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada

siswa kelas IV SDN Cancangan, Cangkringan, Sleman”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & Mc.Taggart. Konsep Pokok

dalam model Penelitian ini terdiri dari empat komponen yaitu : Perencanaan

(Planning), tindakan (Acting), Pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting),

kemudian hubungan keempat komponen tersebut disebut dengan siklus. Siklus

kegiatan model Kemmis & Mc.Taggart adalah sebagai berikut :

Gambar.1

Siklus PTK model Kemmis & Mc.Taggart

Pada siklus I target tingkat keberhasilan adalah 60 % dari 23 siswa dapat

menulis puisi dengan baik, sehingga terjadi peningkatan dari kondisi awal sebesar

15%. Selanjutnya pada siklus II diharapkan tingkat keberhasilan menulis puisi

adalah 75 % dari 23 siswa kelas V SDN Cancangan, sehingga terjadi kenaikan

sebesar 15% setelah dilakukan penelitian pada siklus I.

REFLEKSI TINDAKAN

PENGAMATAN

SIKLUS II

PERENCANAAN

REFLEKSI TINDAKAN

PENGAMATAN

SIKLUS I

PERENCANAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

30

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilakukan di SD Negeri Cancangan, Dusun Gatak,

Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan. Subyek Penelitian adalah siswa kelas

V dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Penelitian dilakukan pada mata

pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas V semester 2, dengan sub materi pokok

menulis puisi dan penelitian ini bertujuan untuk dapat meningkatkan keterampilan

menulis puisi. Penelitian ini dilakukan pada semester genap, di bulan Juni,Tahun

pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan empat kali pertemuan, masing-masing

pertemuan dilakukan dalam 3 jam pelajaran atau alokasi waktu tiap pertemuan 3

x 35 menit.

C. Rencanaan Tindakan

1. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti melakukan persiapan

tindakan dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Permohonan ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas V atau guru

bidang studi bahasa Indonesia serta guru-guru lainya di sekolah yang

bersangkutan.

b. Menyusun rencana pembelajaran bahasa Indonesia dengan

pendekatan kontekstual dan menggunakan media audiovisual.

c. Menyiapkan instrumen pengumpul data untuk digunakan dalam

pelaksanaan tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

31

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada saat pelaksanaan tindakan peneliti menerapkan pembelajaran bahasa

Indonesia materi menulis puisi dengan mengunakan pembelajaran kontekstual

serta menggunakan media audio visual.

Pertemuan ke-1, pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran kontekstual dengan rangkaian kegiatan pembelajaran dimulai

dengan kegiatan awal. Peneliti melakukan apresepsi mengajukan pertanyaan yang

berkaitan dengan puisi pada kegiatan awal tersebut.

Kegiatan selanjutnya kegiatan inti, kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap

yaitu kegiatan pra-menulis berupa mendengarkan penjelasan guru mengenai

unsur-unsur puisi. Tahap menulis, siswa diarahkan untuk melihat dan

menyaksikan secara langsung keadaan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari siwa

melalui pengamatan dilingkungan sekolah, peneliti merekam kejadian peristiwa

dan obyek pengamatan dalam bentuk video, selain melakukan pengamatan siswa

juga ditugaskan untuk menulis hasil pengamatan, kejadian-kejadian, peristiwa dan

gambaran lingkungan yang diamatinya. Selanjutnya siswa di bentuk menjadi

kelompok-kelompok dengan jumlah anggota 4-6 siswa pada tiap kelompoknya

dalam kelompok tersebut siswa di beri waktu untuk berdiskusi mengenai hasil

pengamatannya, setelah dirasa cukup waktu untuk berdiskusi, siswa diberikan

tugas mencari sinonim dari kata-kata yang dituliskanya melalui diskusi.

Siswa menuliskan kata-kata dan sinonimnya di papan tulis kemudian

peneliti mengoreksi kebenaran kata dengan sinonimnya. Berdasarkan kata-kata

yang dituliskan masing-masing siswa, melalui pengamatan siswa menulis puisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

32

kemudian dikumpulkan untuk diperiksa peneliti dan guru. Peneliti dan siswa

membuat refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, selanjutnya

peneliti menganalisa hasil karya puisi siswa serta hasil observasi terhadap kinerja

sisw. Analisa nilai tersebut dilakukan untuk mengetahui, apakah tindakan

pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi,

serta tindakan observasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan

pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke-2, kegiatan pembelajaran dimulai dari kegiatan awal yaitu

peneliti melakukan apresepsi mengingatkan kembali pembelajran sebelumnya

(pertemuan ke-1) dan menyerahkan hasil puisi siswa, kemudian dilanjutkan pada

kegitan inti siswa melihat kembali puisi yang ditulisnya, setelah kegiatan tersebut

selasai siswa diajak untuk menyaksikan video dengan media audiovisual

mengenai rekaman kegiatan pengamatan pada pertemuan ke-1, dan siswa

ditugaskan kembali untuk menulis dan memperbaiki karya puisi yang telah

ditulisnya, selanjutnya hasil puisi di kumpulkan untuk periksa peneliti dan guru.

Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Kemudian dari data nilai karya puisi siswa dilakukan analisa

untuk menentukan apakah hasil yang dicapai siswa telah memenuhi target

penelitian atau perlu dilanjutkan untuk siklus selanjutnya untuk memperoleh

target yang ditentukan. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengetahui

kegiatan pembelajaran yang dilakukan perlu diadakan pembenahan atau tidak

untuk pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

33

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini keterampilan menulis puisi bebas siswa, melalui

pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dan media audiovisual

merupakan hal yang akan diteliti. Kondisi awal keterampilan menulis puisi siswa

diperoleh melalui pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, di mana nilai

mengarang siswa kelas V SDN Cancangan dikumpulkan kemudian dilakukan

analisis dengan mendata dan mencari prosentase banyaknya siswa yang nilainya

mencapai KKM yakni 65.

Nilai siswa merupakan indikator dari keterampilan menulis puisi siswa.

Apabila nilai siswa baik, maka keterampilan menulis puisi bebas siswa dapat

dikatakan baik, begitu pula sebaliknya. Peran pembelajaran yang akan diterapkan

pada penelitian ini sangat mendukung tercapainya tujuan penelitian ini, untuk itu

diperlukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui pembelajaran tersebut

dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk mencapai keterampilan menulis puisi

yang diharapkan.

Untuk mengetahui hal tersebut maka, diperlukan tes menulis puisi bebas

dengan instrumen yang baik sehingga nilai yang didapat merupakan nilai yang

benar-benar mencerminkan keterampilan menulis siswa yang sebenarnya dan juga

observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.

1. Jenis Data

Jenis data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

berupa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

34

a. Puisi siswa yang dinyatakan/direpresentasikan dalam bentuk skor /nilai.

b. Proses pembelajaran yang ditentukan oleh lembar observasi dan

dinyatakan dalam bentuk skor.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Kondisi Awal

Data kondisi awal keterampilan menulis puisi siswa diperoleh melalui

pengumpulan data dengan teknik dokumentasi di mana nilai menulis puisi

siswa kelas V SD N Cancangan Tahun Pelajaran 2009/2010,dikumpulkan

kemudian dilakukan analisis dengan mencari nilai yang mencapai KKM dan

ditentukan dalam prosentase.

Data kondisi awal proses pembelajaran diperoleh dari hasil observasi

terhadap proses pembelajaran sebelum dilakukan penelitian.

b. Data Penelitian

Data keterampilan menulis puisi diperoleh pada setiap akhir siklus dalam

penelitian berupa karya puisi siswa yang dinilai berdasarkan rubrik

penilaian.

Observasi terhadap proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk

prosentase untuk menentukan kegiatan pembelajaran disetiap pertemuan.

Peneliti menggunakan validitas isi (content validity) untuk menguji validitas

dari hasil tes, validitas tipe ini dimaknai sebagai proses penentuan seberapa jauh

suatu alat tes menunjukkan kerelevansian dan keterwakilan terhadap ranah tugas

yang diukur. Gronlund (Burhan, 2010:155).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

35

3. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Tes

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas V,

SD N Cancangan, dilakukan tes menulis puisi kemudian dinilai menggunakan

rubrik penilaian. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai hasil tes

menulis puisi adalah rubrik yang disusun sedemikian rupa dan mencakup aspek-

aspek yang akan dinilai dari karya puisi siswa, aspek-aspek tersebut meliputi

bentuk fisik puisi. Rubrik penilain yang akan digunakan merupakan hasil

modifikasi dari rubrik penilaian tugas menulis puisi/sastra yang diambil dari

sumber : (Burhan Nurgiyantoro. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta :

BPFE (2010:487)). Rubrik penilaian yang dimaksud dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel.1Rubrik Penilaian Tugas Menulis Puisi

No Aspek Bobot Skor Kriteria Totalskor

NilaiAkhir

1 2 3 4 5 6 71 Kesesuaian

juduldengan isi

3 4 Jika keseluruhan isimencerminkan judul

3 Jika ada 2 larik dari isi yangtidak mempunyai kaitandengan judul

2 Jika ada 3 larik dari isi yangtidak mempunyai kaitandengan judul

1 Jika ada bait yang tidakmencerminkan atauberkaitan dengan judul

2 Pilihan kata(diksi)

3 4 Jika ada 5 pilihan kata yangtepat

3 Jika ada 4 pilihan kata yangtepat

2 Jika ada 3 pilihan kata yangtepat

1 Jika pilihan kata tidak tepat

3 Bait 2 4 Semuan larik dalam bait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

36

saling terkait

3 Ada 1 larik dalam bait yangtidak terkait

2 Ada 2 larik dalam bait yangtidak terkait

1 Semua larik tidak salingterkait

4 Gayabahasa

2 4 Semua gaya bahasa yangdigunakan tepat

3 Ada 2 gaya bahasa yangdigunakan tidak tepat

2 Menggunakan gaya bahasanamun tidak tepat

1 Tidak menggunakan gayabahasa

Bobot total 10 Total skor (bobot x skor)

Nilai = skor yang diperoleh siswa x 100Skor maksimal

b. Intrumen observasi

Observasi ini dilakukan peneliti dengan pedoman intrumen pengamatan.

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung, peneliti menggunakan

instrumen observasi ini untuk mengukur proses pembelajaran mampu

mengarahkan siswa pada tujuan penelitian.

Dan yang bertindak sebagai observer adalah rekan peneliti dalam hal ini

guru kelas V. Bentuk observasi yang dibuat dimodifikasi dari (sumber:

Sriyono.Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.(1992:

75)). Lembar observasi yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel. 2Lembar Observasi Siswa

No. Nama Kriteria yang diamati Total

SkorA B C D E F

1

2

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

37

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Keterangan kriteria adalah sebagai berikut.

A = Siswa memperhatikan penjelasan guru

B = Siswa aktif menjawab pertanyaan guru

C = Siswa bertanya kepada guru mengenai materi

D = Siswa dapat bekerja sama dengan teman kelompok

E = Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk guru

F = Siswa memberi tanggapan atas pendapat guru/ teman prentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

38

Nilai = skor yang diperoleh siswa x 100

Skor maksimal

1) Bobot skor

1 = jika siswa tidak merespon tindakan yang termasuk dalam kriteria

2 = jika tindakan siswa sering tidak sesuai dengan kriteria

3 = jika tindakan siswa kadang sesuai dengan kriteria

4 = jika tindakan siswa sesuai dengan kriteria

E. Analisis data

1. Analisis Data Tes Menulis Puisi

Kondisi awal keterampilan menulis puisi siswa dan kondisi akhir yang

diharapkan adalah sebagai berikut:

Tabel.3Target Pencapaian Per Siklus

No Peubah IndikatorKondisi

Awal

Kondisi pada Akhir

Siklus

Siklus I Siklus II

1 Keterampilan

menulis puisi

siswa.

Nilai siswa

yang

mencapai

KKM ( % )

45 % 60 % 75 %

Peningkatan keterampilan menulis puisi bebas siswa kelas V SDN

Cancangan Cangkringan, Sleman, diuji dengan langkah-langkah berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

39

a. Menentukan jumlah seluruh skor setiap siswa pada siklus I dan II

Rumus : 100xXmaks

XN

Keterangan :

N = Skor akhir yang diperoleh setiap siswa

X = Jumlah skor akhir yang diperoleh setiap siswa

Xmaks = Skor maksimal ideal dari tes

100 = Bilangan tetap

b. Menentukan skor rata-rata kelas dalam %

X =)(

...21

XmaksY

XnXX x100% = .... %

Keterangan :

X1+X2+...+Xn = Jumlah skor akhir yang diperoleh semua siswa

Y = Jumlah siswa

Xmaks = Skor maksimal ideal dari tes

c. Menentukan jumlah siswa yang mencapai KKM dalam %

%100xY

XN = … %

Keterangan :

N = Jumlah siswa yang mencapai KKM dalam %

X = Jumlah siswa yang mencapai KKM

Y = Jumlah seluruh siswa

d. Membandingkan skor rata-rata kelas (%) dengan kondisi awal dan target

akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

40

e. Menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau tidak dan apakah sikus

perlu dilanjutkan atau tidak.

2. Analisis Data Observasi.

Perbandingan kondisi awal proses pembelajaran menulis puisi siswa dan

kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:

Tabel.4Target Pencapaian Obserasi Pembelajaran

No Peubah IndikatorKondisi Awal

(rata-rata)

Tindakan penelitian

Siklus I Siklus II

1 2 1 2

1 Proses

pembelajaran

menulis puisi

Respon

siswa

terhadap

pembelajaran

40 50 70 80 90

a. Menentukan rentang skor respon siswa terhadap proses pembelajaran dari

skor maksimal 100, rentang skor yang dimaksud sebagai berikut.

0-20 kurang

21-50 cukup

51-70 baik

71-100 sangat baik

b. Menentukan rata-rata skor yang diperoleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

41

Perolehan skor siswa selanjutnya diambil rata-rata, jika skor rata-rata

menunjuk pada rentang skor kurang atau cukup maka diperlukan perubahan

komponen untuk proses pembelajaran selanjutnya. Namun apabila skor rata-rata

menunjuk pada rentang skor baik atau sangat baik pembelajaran dipertahankan

pada pertemuan berikutnya.

Hasil dari pengumpulan data pada lembar observasi ini selanjutnya digunakan

untuk menentukan rencana pembelajaran dari setiap pertemuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “ Penggunaan Pendekatan

Kontekstual dan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Puisi Siswa Kelas V Semester II SD N Cancangan Tahun Ajaran 2010/2011”

dilaksanakan selama dua minggu. Penelitian ini dimulai pada tanggal 15 Juni

2011 sampai dengan 24 Juni 2011.

1. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran (3 X 35 menit) yang dilaksanakan

selama satu minggu yaitu pada tanggal 15 Juni 2011 dan 17 Juni 2011, yang

diikuti oleh siswa kelas V SDN Cancangan sebanyak 23 siswa.

Dalam penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang

melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan Pembelajaran

kontekstual dan media audiovisual. Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan

dalam siklus I adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun

2006 kelas V mata pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis puisi dan dengan

menggunakan langkah-langkah pembelajaran kontekstual serta menggunakan

media audiovisual antara lain adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

43

1) Memilih standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang sesuai

dengan menulis puisi pada kelas V.

Alasan pemilihan kompetensi dasar dan indikator tersebut adalah:

(1) Kompetensi dasar dan indikator menulis puisi sulit untuk dikuasai

karena siswa menemui berbagai kesulitan yang berarti.

(2) Kompetensi dasar dan indikator menulis puisi tersebut merupakan

salah satu kemampuan berbahasa yang harus dituntaskan siswa

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, sehingga nantinya akan

berguna dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan menulis puisi

siswa dapat menanamkan rasa apresiasi terhadap suatu karya baik

karyanya sendiri maupun karya orang lain di dalam kehidupan,

dengan rasa apresiasi yang dimiliki tersebut secara tidak langsung

akan menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap sesama.

(3) Pemilihan kompetensi dasar dan indikator tersebut didasarkan

pada kurikukum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil

belajar yang diperoleh siswa.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I

sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang

telah dipilih. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I ini

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan masing-masing pertemuan 3 jam

pelajaran dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juli 2011 dan Jum’at 17 Juli

2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

44

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut mencakup: SK,

KD, indikator, tujuan pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran,

metode pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran,

evaluasi, dan format penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan pendekatan kontekstual, materi menulis puisi pada siklus I

ini mengambil objek tentang alam seperti pemandangan atau tumbuh-

tumbuhan. Mengenai susunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dan langkah-langkahnya semua tercakup di dalam lampiran.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan mengarahkan siswa

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang disusun pada RPP.

4) Membuat lembar observasi untuk mengetahui kondisi pembelajaran

ketika menggunakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Kontekstual dan media audio visual pada pembelajaran menulis puisi.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang sangat berperan dalam

proses pembelajaran menulis puisi. Adapun sarana dan prasarana yang

digunakan dalam pembelajaran menulis puisi adalah sebagai berikut:

(1) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang sama

digunakan untuk pembelajaran setiap harinya, diatur sedemikian

rupa tempat sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.

(2) Media Audiovisual

Perangkat audiovisual (laptop, sound, viewer) digunakan untuk

menayangkan tulisan, gambar, dan video dari laptop yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

45

berkaitan dengan materi menulis puisi. Dengan menggunakan

perangkat tersebut hal yang ditayangkan akan lebih jelas, dan lebih

besar sehingga semua siswa di dalam ruang kelas dapat

melihatnya. Dengan penggunaan media audiovisual ini siswa akan

lebih tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran

menulis puisi.

(3) Buku Pelajaran

Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia digunakan sebagai

acuan belajar. Di dalam proses pembelajaran menulis puisi peneliti

menggunakan buku acuan yang menjadi buku pegangan siswa,

adapun buku pelajaran yang digunakan adalah buku karangan Edi

Warsidi dan Farika tahun 2008 yang berjudul Bahasa Indonesia

Membuatku Cerdas Kelas V, buku tersebut merupakan Buku

Sekolah Elektronik (BSE).

b. Pelaksanaan Tindakan

Setelah rencana tindakan dibuat, peneliti segera melakukan tindakan

penelitian dengan melaksanakan proses pembelajaran bahasa Indonesia

materi menulis puisi, menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

pendekatan kontekstual yang telah dibuat untuk meningkatkan kemampuan dan

hasil belajar siswa.

Siklus I yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan diuraikan sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

46

1) Pertemuan 1 ( Siklus I )

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juni 2011 selama 3

jam pelajaran atau sekitar 105 menit.

Pada pertemuan pertama, indikator pembelajarannya adalah siswa dapat

mengetahui unsur-unsur puisi. Peneliti menjelaskan tentang pengertian puisi,

unsur-unsur puisi, dengan pembelajaran sebagai berikut : melalui tanya jawab

siswa dapat mengetahui unsur-unsur puisi, melalui pengamatan objek siswa

dapat menemukan tema puisi dengan tepat, dan melalui diskusi siswa dapat

membangun gagasan puisi berdasarkan tema.

Adapun materi yang diajarkan sesuai dengan tujuan tersebut meliputi

hakikat puisi (pengertian, unsur-unsur). Dengan menggunakan pembelajaran

pendekatan kontekstual siswa diarahkan untuk menentukan tema berdasarkan

objek yang diamati, serta dapat menentukan/memilih kata yang akan disusun

menjadi puisi. Berikut ini dipaparkan kondisi nyata yang dialami selama proses

pembelajaran berlangsung.

(1) kegiatan awal

Peneliti membuka pelajaran dengan doa bersama dan absensi siswa serta

mempersiapkan media atau alat peraga yang dibutuhkan. Selanjutnya guru

mengkondisikan siswa untuk mengetahui materi dengan memberikan apersepsi

melalui pertanyaan yang dikaitkan pada pengalaman siswa dalam kehidupan

sehari-hari yang berhubungan dengan puisi. Misalnya, siapa yang suka menulis

puisi?, Siapa yang pernah mengikuti lomba baca puisi?, dan sebagainya. Siswa

masih terlihat malu-malu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

47

masih belum begitu berani mengungkapkan pendapat maka peneliti memberikan

motivasi kepada siswa agar siswa tetap tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

(2) Kegiatan Inti

Peneliti memberikan materi tentang pengertian dan unsur-unsur puisi,

kemudian melalui tanya jawab dengan siswa peneliti memberikan penjelasan

tentang langkah-langkah menulis puisi secara umum yang terdiri dari

menentukan tema/ide, menentukan pilihan kata dan mengembangkan pilihan kata

tersebut. Kemudian setelah materi tentang puisi diberikan pada siswa, peneliti

memberikan contoh puisi dan siswa mengisi beberapa pertanyaan tentang contoh

puisi pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibagikan sebelumnya. Pada

kegiatan ini peneliti membagi siswa ke dalam 4 kelompok yang beranggotakan

5-6 siswa untuk mendiskusikan puisi atau hasil pengamatan terhadap puisi

tersebut. Kemudian perwakilan siswa dari masing- masing kelompok maju

untuk membacakan hasil diskusi mereka. Kegiatan selanjutnya siswa diberikan

tugas mengamati lingkungan sekitar bersama masing-masing kelompoknya dan

peneliti menugaskan siswa untuk menulis tema puisi.

Peneliti merekam objek pengamatan siswa dan akan ditayangkan kembali

di kelas. Setelah selesai/cukup melakukan pengamatan di lingkungan, siswa

kembali ke kelas dan diminta untuk mengamati video yang ditampilkan, siswa

mulai menuliskan puisi mengenai/berdasarkan objek yang diamati secara

langsung maupun melalui video.

Setelah selesai menulis puisi, siswa mengumpulkan puisi yang ditulisnya

diakhir pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

48

(3) Kegiatan Penutup

Peneliti mempersilakan siswa untuk bertanya mengenai materi yang baru

dipelajari, peneliti memberikan tindak lanjut dengan menjelaskan kembali

hal-hal yang ditanyakan siswa.

2) Pertemuan 2 ( Siklus I )

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 17 Juni 2011 selama 3

jam pelajaran atau sekitar 105 menit.

Pada pertemuan ini, indikator yang ditekankan adalah siswa dapat menulis

puisi dengan pilihan kata yang tepat dan siswa dapat mengetahui jenis atau

ciri gaya bahasa yang terdapat pada sebuah puisi. Siswa dapat mengetahui gaya

bahasa melalui pengamatan puisi.

(1) Kegiatan awal

Peneliti mempersiapkan media atau alat peraga yang digunakan.

Selanjutnya guru mengkondisikan siswa lalu mengadakan apersepsi tentang

materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan tujuan

memberikan penguatan dan mengingat kembali pada pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

(2) Kegaiatan inti

Siswa melakukan kegiatan pengamatan terhadap puisi yang diberikan

peneliti dan selanjutnya siswa mencari kata-kata sukar dalam puisi yang diamati.

Kemudian siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa untuk

mendiskusikan kata-kata sukar yang ditemukan dalam puisi yang diamati,

kemudian peneliti dan siswa melakukan pembahasan mengenai kata-kata sukar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

49

yang ditemukan dalam puisi tersebut. Setelah dilakukan penjelasan meneganai

sinonim kata dan gaya bahasa siswa diberikan tugas mengamati lingkungan

sekitar.

Kegiatan selanjutnya siswa secara individu diberikan tugas untuk menulis

puisi berdasarkan obyek yang diamati dan sesuai dengan imajinasi terhadap

objek tersebut. siswa diarahkan kembali ke dalam kelas di dalam kelas setelah

dirasa cukup melakukan pengamatan. Didalam kelas siswa diberi kesempatan

untuk melihat tayangan video dan membaca kembali karya puisi masing-masing.

Setelah siswa menyelesaikan tugas menulis puisi kemudian siswa mengumpulkan

hasil puisi tersebut kepada peneliti. Peneliti bersama-sama dengan siswa

melakukan tanya jawab untuk memperdalam pengetahuan seputar materi menulis

puisi.

(3) Kegiatan penutup

Peneliti dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan dan selanjutnya membuat kesimpulan tentang materi

pembelajaran. Pada akhir kegiatan ini peneliti juga memberikan penguatan dan

motivasi kepada siswa untuk tidak takut menuangkan ide-ide, gagasan,

pemikiran dalam sebuah puisi.

c. Observasi Siklus I

Observasi dilaksanakan peneliti dengan bantuan wali kelas IV sebagai

mitra peneliti pada saat pembelajaran berlangsung, dari observasi tersebut

didapatkan hasil sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

50

Tabel.5

Hasil Observasi Siklus I Pertemuan ke-1dan 2

No. Nama Hasil skor

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Yu 63 71

2 Ag 46 50

3 Al 63 83

4 An 54 88

5 Ang 63 79

6 Ap 63 79

7 At 54 71

8 Ba 58 83

9 Dw 58 67

10 Gu 54 58

11 Ke 58 75

12 Mi 50 67

13 Ra 63 75

14 Re 63 79

15 Ri 63 75

16 Si 54 83

17 Su 58 79

18 We 58 67

19 Ye 50 75

20 Dw 58 75

21 Be 50 54

22 Ya 58 71

23 Ri 38 50

Rata-rata skor 56 72

Berdasarkan hasil rata-rata skor respon siswa terhadap proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

51

pada tabel tersebut sudah memenuhi target rata-rata yang diinginkan untuk

siklus I disetiap pertemuan, namun perlu diadakan perhatian khusus pada

pembagian siswa ke dalam kelompok. Hal teresebut perlu dilakukan karena

dalam diskusi kelompok ada beberapa kelompok yang merasa tidak cocok/

senang dengan anggota kelompoknya sehingga kerja kelompok kurang maksimal.

Pada proses pembelajaran yang dilaksanakan tersebut, siswa merasa senang

saat menulis puisi dengan pengamatan objek secara langsung.

pada pembelajaran selanjutnya perlu diadakan pembenahan pada sistem

pembagian kelompok dan menambah komponen pembelajaran yang merangsang

siswa untuk bertanya agar proses pelajaran yang diinginkan dapat tercapai pada

siklus dan pertemuan selanjutnya.

d. Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan tindakan pada siklus I peneliti melakukan refleksi

untuk lebih menghayati kekurangan dan kelebihan pada siklus ini. Bahan

refleksi peneliti didapat dari observasi dan dari hasil tes menulis puisi. Observasi

dilakukan ketika pembelajaran berlangsung dan tes menulis puisi dilakukan di

akhir pembelajaran pertemuan II siklus I. Hal-hal yang ditemukan selama proses

pembelajaran sebagai berikut.

1) Alokasi waktu yang diberikan pada materi menulis puisi dengan

melakukan pengamatan objek langsung masih dirasa terlalu singkat

atau kurang mencukupi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

52

2) Pada pelaksanaan siklus I hasil yang diperoleh dari tes mengarang

terdapat peningkatan dari kondisi awal.

3) Nilai rata-rata puisi siswa belum mencapai KKM 65 meskipun ada

peningkatan dari kondisi awal.

Kendala-kendala yang dialami pada pembelajaran siklus pertama

digunakan sebagai bahan pertimbangan pada pembelajaran yang akan dilakukan

pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Memilih standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang sesuai

dengan menulis puisi pada kelas V.

1) Alasan pemilihan kompetensi dasar dan indikator tersebut adalah:

(1) Kompetensi dasar dan indikator menulis puisi tersebut merupakan

salah satu kemampuan berbahasa yang harus dituntaskan siswa

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Sehingga dengan rasa

apresiasi yang dimiliki tersebut secara tidak langsung akan

menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap sesama.

(2) Pemilihan kompetensi dasar dan indikator tersebut didasarkan

pada kurikukum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil

belajar yang diperoleh siswa.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II ini dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

53

dalam 2 kali pertemuan masing-masing pertemuan 3 jam pelajaran atau

sekitar 105 menit, yang dilaksanakan dalam kurun waktu satu

minggu yaitu pada hari Rabu dan Jum’at.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan mengarahkan siswa

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang disusun pada RPP.

4) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang berperan dalam proses

pembelajaran menulis puisi. Adapun sarana dan prasarana yang digunakan

dalam pembelajaran menulis puisi adalah sebagai berikut:

(1) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang sama

digunakan untuk pembelajaran setiap harinya. Sedangkan

pengaturan ruangan termasuk tempat duduk siswa dibuat

sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.

(2) Media Audiovisual

Perangkat audiovisual (laptop, sound, viewer) digunakan untuk

menayangkan tulisan, gambar, dan video dari laptop yang

berkaitan dengan materi menulis puisi. Dengan menggunakan

perangkat tersebut hal yang ditayangkan akan lebih jelas, dan lebih

besar sehingga semua siswa di dalam ruang kelas dapat

melihatnya. Dengan penggunaan media audiovisual ini siswa akan

lebih tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran

menulis puisi.

(3) Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

54

acuan belajar. Buku yang digunakan adalah buku karangan Edi

Warsidi dan Farika. Tahun 2008 yang berjudul Bahasa Indonesia

Membuatku Cerdas Kelas V

.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas siklus II, dilaksanakan pada hari Rabu tanggal,

22 Juni 2011 dan Jum’at tanggal, 24 Juni. Pembelajaran berlangsung sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu dengan menerapkan

pendekatan kontekstual dan media audiovisual yang dirancang oleh peneliti. Pada

pertemuan ke-1 siklus II ini, dilakukan tes menulis puisi untuk mengetahui

perkembangan keterampilan menulis puisi siswa.

Berikut ini merupakan rician kegiatan siklus II pada setiap pertemuan.

1) Pertemuan 1 ( siklus II )

Pelaksanaan siklus II pada pertemuan ke-1 indikator pembelajarannya

adalah siswa dapat mengetahui langkah-langkah menulis puisi.

(1) Kegiatan Awal

Pembelajaran diawali dengan berdoa, kemudian dilanjutkan dengan

mengabsensi siswa. Untuk memantapkan dan mengingat kembali pembelajaran

sebelumnya, peneliti melakukan apresepsi dengan pertanyaan, Apakah kalian

menyukai puisi?, Hal apa yang kalian sukai saat menulis puisi?, dan siswa

diberikan kesempatan bertanya mengenai materi/unit yang akan dipelajari.

(2) Kegiatan Inti

Peneliti mengajak siswa untuk mengamai objek secara langsung yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

55

pengamatan lingkungan siswa, dimulai dengan membagikan Lembar Kerja Siswa

(LKS) peneliti mengarahkan siswa untuk memgamati objek yang ditentukan dan

menuliskan ide, gagasan puisi berdasarkan objek yang diamatinya tersebut dan

kegiatan ini dilakukan secara individu. Setelah siswa melakukan pengamatan,

siswa menulis puisi berdasarkan objek pengamatan dengan arahan peneliti, siswa

kembali kedalam ruang kelas didalam kelas pembelajaran dilanjutkan dengan

melihat tayangan video yang direkam peneliti waktu di lokasi pengamatan objek.

Dari video tersebut peneliti menugaskan siswa untuk mengamati objek sekali lagi,

mengigat kembali dan mengaktualkan dalam bentuk menulis puisi. Setelah siswa

selesai menulis puisi selanjutnya hasil karya puisi tersebut diserahkan pada

peneliti.

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi dan kendala-

kendala yang dialami pada pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.

(3) Kegiatan Akhir

Peneliti bersama siswa melakukan tanya jawab seputar kesulitan yang

dialami dalam proses pembelajaran. Peneliti membuat kesimpulan menegenai

materi yang telah dipelajari.

2. Pertemuan 2 ( Siklus II )

Pertemuan ke-2 pada siklus II, dilaksanakan pada hari jum’at tanggal, 24

Juni 2011 dan diikuti oleh siswa kelas V SDN Cancangan yang terdiri dari 23

siswa. Kegiatan pembelajaran pada siklus II memiliki indikator siswa dapat

menulis puisi dengan gaya bahasa dan pilihan kata yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

56

(1) Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa, mengabsen siswa untuk

mengetahui jumlah siswa yang hadir. Selanjutnya peneliti memberikan motivasi

kepada siswa berkenaan dengan hasil puisi pada pertemuan sebelumnya dengan

kalimat pujian seperti, puisi yang kalian tulis sudah terlihat bagus, untuk

selanjutnya apakah kalian siap untuk membuat puisi yang lebih bagus dari yang

kemarin?. Disamping itu siswa juga diberikan kesempatan untuk

mengungkapkan pendapatnya mengenai pembelajaran menulis puisi dan

memilih obyek pengamatan.

(2) Kegiatan Inti

Siswa ditugaskan untuk menulis langkah-langkah apa saja yang dilakukan

untuk memulai menulis puisi. Setelah itu siswa bersama dengan peneliti menuju

lokasi pengamatan yang telah disetujui, sesampainya dilokasi pengamatan siswa

mulai mencatat hal-hal yang dianggap penting selama pengamatan untuk ditulis

dalam puisi, setelah dirasa cukup melakukan pengamatan langsung, siswa

kembali ke dalam kelas kegiatan selanjutnya mulai memilih kata-kata yang

tepat untuk ditulis dalam puisi dengan memperhatikan pemakaian gaya bahasa.

Dalam kelas siswa diajak untuk megamati video dan menulis kembali

puisi yang dibuatnya setelah menggabungkan pengalaman yang didapat dari

pengamatan langsung dan pengamatan pada media audiovisual.

Siswa mengumpulkan hasil karya puisinya untuk dinilai oleh peneliti

dengan menggunakan instrument penilaian yang telah disusun peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

57

(3) Kegiatan Akhir

Peneliti bertanya jawab dengan siswa mengenai materi menulis puisi yang

telah dipelajari.

c. Observasi Siklus II

Observasi dilaksanakan peneliti dengan bantuan wali kelas V pada saat

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Data hasil observasi disajikan dalam

tabel berikut.

Tabel.6

Hasil Observasi Siklus II Pertemuan ke-1dan 2

No. Nama Hasil skor

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Yu 88 100

2 Ag 67 75

3 Al 88 92

4 An 92 100

5 Ang 88 92

6 Ap 79 96

7 At 79 96

8 Ba 92 88

9 Dw 79 92

10 Gu 75 92

11 Ke 83 96

12 Mi 71 83

13 Ra 83 88

14 Re 92 96

15 Ri 83 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

58

16 Si 92 92

17 Su 88 92

18 We 79 96

19 Ye 79 83

20 Dw 79 96

21 Be 67 71

22 Ya 79 96

23 Ri 63 79

Rata-rata skor 81 91

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran

dapat diikuti siswa dengan baik. Siswa bersemangat dalam melakukan kegiatan

pengamatan disekitar sekolah dan sudah terlihat terbiasa dengan kegiatan

pembelajaran diluar kelas.

d. Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan tindakan pada siklus I peneliti melakukan refleksi

untuk lebih menghayati kekurangan dan kelebihan pada siklus ini, bahan refleksi

peneliti didapat dari observasi dan dari hasil tes menulis puisi. Observasi

dilakukan ketika pembelajaran berlangsung sedangkan tes menulis puisi

dilakukan di akhir pembelajaran pertemuan II. Hal-hal yang ditemukan selama

proses pembelajaran berlangsung, antara lain :

1) Semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik ketika menyelesaikan

tugas individu maupun kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

59

2) Pada pelaksanaan siklus II diperoleh hasil nilai puisi mencapai target

yakni 78,26% dari target 75% jumlah siswa kelas V SDN Cancangan,

nilainya telah memenuhi KKM.

B. Pembahasan

Peneliti memperoleh nilai kondisi awal menulis puisi siswa kelas V SDN

Cancangan dari guru bahasa Indonesia sebagai mitra peneliti.

Data awal tersebut menunjukan bahwa nilai menulis puisi pada pelajaran

bahasa Indonesia dari 20 siswa 55% diantaranya belum mencapai KKM 65 dan

dapat diketahui bahwa baru sekitar 45% mencapai KKM 65. Berdasarkan

masalah tersebut peneliti melaksanakan penelitian pada pembelajaran menulis

Puisi dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan media audiovisual

dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi.

Observasi awal pada proses pembelajaran menulis puisi dengan metode

ceramah dan penugasan dilakukan pada tahap awal sebelum penelitian

menunjukkan hasil bahwa, peran siswa terhadap pembelajaran kurang aktif atau

minat siswa rendah. Pada pelaksanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan

pendekatan kontekstual dan media audiovisual, mampu menumbuhkan minat

siswa terhadap pelajaran puisi, hal tersebut ditunjukkan oleh data hasil lembar

obserasi yang dilakukan disetiap pertemuan. Terjadi peningkatan keaktifan

sehingga menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia

khususnya materi menulis puisi, siswa dapat dengan leluasa menuliskan hal–hal

yang berkaitan dengan kondisi lingkungan siswa ke dalam sebuah puisi melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

60

pembelajaran tersebut.

Nilai siswa juga mengalami peningkatan yang sesuai dengan harapan pada

setiap siklus yang dilakukan. Berikut rincian perolehan nilai siswa dalam setiap

siklus penelitian yang dilakukan.

1. Hasil KeterampilanMenulis Puisi Siklus I

Hasil yang didapatkan pada akhir siklus I menunjukan seberapa besar

peningkatan keterampilan menulis puisi bebas dengan pembelajaran

menggunakan pendekatan kontekstual dan media audiovisual.

Dari hasil tes menulis puisi bebas pada siklus I diperoleh data nilai siswa

yang menunjukkan peningkatan sebesar 15,86%, sementara untuk target

pencapaian siklus I adalah 15% meningkat dari kondisi awal, atau hasil yang

diharapkan 60% dari jumlah 23 siswa nilainya dapat mencapai KKM.

Rincian nilai keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN

Cancangan dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel. 7Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Pada Siklus I

NO.URUT Nama

Aspek yang dinilai Keterangan

Judul& Isi Diksi Bait

GayaBahasa Nilai

KKM MencapaiKKM

1 Yu 12 6 8 2 58,3 65 Tidak tercapai

2 Ag 9 6 8 2 52,1 65 Tidak tercapai

3 Al 12 9 8 6 72,9 65 Tercapai

4 An 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

5 Ang 12 6 8 2 58,3 65 Tidak tercapai

6 Ap 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

7 At 12 6 8 2 58,3 65 Tidak tercapai

8 Ba 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

61

9 Dw 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

10 Gu 12 6 6 2 54,2 65 Tidak tercapai

11 Ke 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

12 Mi 9 6 8 2 52,1 65 Tidak tercapai

13 Ra 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

14 Re 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

15 Ri 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

16 Si 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

17 Su 9 6 8 2 52,1 65 Tidak tercapai

18 We 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

19 Ye 12 6 8 6 66,7 65 Tercapai

20 Dw 12 9 8 6 72,9 65 Tercapai

21 Be 9 6 8 2 52,1 65 Tidak tercapai

22 Ya 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

23 Ri 9 6 4 2 43,8 65 Tidak tercapai

Rata-rata 11,35 7,7 7,74 3,48 63Skor Pencapaian dari

skor maks. ( % ) 94,6 64,1 96,7 43,5

Prosentase pencapaian KKM

%100xY

XN = … % -------- N = 14 / 23 x 100 % = 60.86%

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus pertama

telah mencapai target peningkatan yang diharapkan yakni peningkatan sebesar

15% dari Kondisi awal 45%, jadi pada siklus I ini telah dicapai 60.86% dari

jumlah 23 siswa kelas V SDN Cancangan yang nilainya telah mencapai nilai

KKM untuk pelajaran bahasa Indonesia yakni 65.

Namun untuk dapat mencapai target peningkatan yang telah ditentukan

untuk hasil akhir penelitian ini yakni 75 % maka penelitian ini perlu dilanjutkan

pada siklus selanjutnya (siklus II).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

62

2. Hasil Keterampilan Menulis Puisi Pada Siklus II

Pada siklus ke II ini diperoleh hasil yang memuaskan karena target

pencapaian nilai pada penelitian ini terpenuhi dari target peningkatan jumlah

siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 30% dari kondisi awal, pada siklus ini

peningkatan yang terjadi sebesar 33,26% dari kondisi awal.

Meningkatnya nilai pada pembelajaran menulis puisi bebas dengan

menggunakan pendekatan kontekstual dan media audiovisual ini karena siswa

mulai mengenal pembelajaran tersebut pada siklus I, sehingga dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus II siswa tidak begitu mengalami kendala yang berarti, siswa

juga bersungguh-sunguh dalam melakukan pengamatan objek baik secara

langsung maupun melalui media yang disediakan oleh peneliti. Pembelajaran

pada siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan masing-masing pertemuan 3

jam pelajaran. Penilaian hasil tes menulis puisi pada siklus II diperoleh hasil tes

dalam tabel berikut.

Tabel. 8

Data Hasil Nilai Keterampilan Menulis Siklus II

No Nama

Aspek yang dinilai KeteranganJudul& Isi Diksi Bait Gaya

Bahasa Nilai KKMMencapai KKM

1 Yu 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

2 Ag 12 6 8 4 62,5 65 Tidak tercapai

3 Al 12 9 8 8 77,1 65 Tercapai

4 An 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

5 Ang 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

6 Ap 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

7 At 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

8 Ba 12 9 8 6 72,9 65 Tercapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

63

9 Dw 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

10 Gu 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

11 Ke 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

12 Mi 12 6 8 4 62,5 65 Tidak tercapai

13 Ra 12 9 8 6 72,9 65 Tercapai

14 Re 12 9 8 6 72,9 65 Tercapai

15 Ri 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

16 Si 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

17 Su 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

18 We 12 9 8 6 72,9 65 Tercapai

19 Ye 12 6 8 6 66,7 65 Tercapai

20 Dw 12 9 8 8 77,1 65 Tercapai

21 Be 12 9 8 2 64,6 65 Tidak tercapai

22 Ya 12 9 8 4 68,8 65 Tercapai

23 Ri 12 6 6 2 54,2 65 Tidak tercapai

Rata-rata 12,000 8,478 7,913 4,609 68,750Skor Pencapaian dariskor maksimal ( % ) 100 68,5 98,9 57,6

Prosentase pencapaian KKM

%100xY

XN = … % ----------------N = 18 / 23 x 100 % = 78.26%

Dari data tersebut diperoleh nilai menulis puisi yang mencapai KKM

sebanyak 18 siswa, dengan kata lain 78.26% dari jumlah seluruh siswa kelas V

SDN Cancangan telah mencapai KKM bahasa Indonesia yakni 65. Sehingga

target pencapaian nilai sebesar 75% telah dicapai pada siklus ke II ini serta nilai

rata-rata kelas juga mengalami peningkatan yang semula dibawah nilai KKM

pada akhir siklus pada penelitian ini nilai rata-rata kelas diatas KKM yang

ditentukan yakni 65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

64

Tabel. 9

Data Perbandingan Nilai Puisi Siswa

No.

Responden

KONDISI

AWAL

No.

Responden

NILAI

SIKLUS I

NILAI

SIKLUS II

1 64 1 58,3 68,82 52 2 52,1 62,53 48 3 72,9 77,14 75 4 68,8 68,85 65 5 58,3 68,86 46 6 68,8 68,87 60 7 58,3 68,89 69 8 68,8 72,910 68 9 68,8 68,811 70 10 54,2 68,812 71 11 68,8 68,813 70 12 52,1 62,514 62 13 68,8 72,915 70 14 68,8 72,916 66 15 68,8 68,817 59 16 68,8 68,818 53 17 52,1 68,819 52 18 68,8 72,920 63 19 66,7 66,7

20 72,9 77,1

21 52,1 64,6

22 68,8 68,8

23 43,8 54,2

Hasil pada tabel diatas menunjukkan peningkatan keterampilan menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

65

puisi yang diukur dan dinyatakan dalam nilai/angka, selanjutnya sebagai

pendukung terjadinya peningkatan tersebut, berikut ini disajikan tabel hasil

observasi terhadap proses pembelajaran pada kondisi awal dan kondisi

pembelajaran disetiap pertemuan per siklus yang dinyatakan dalam skor/angka.

Tabel yang dimaksud yakni sebagai berikut.

Tabel. 10

Skor Hasil Lembar Observasi Pembelajaran

No. Nama Kondisi Siklus I Siklus II

Awal Pertemuan1

Pertemuan2

Pertemuan1

Pertemuan2

1 Yu 46 63 71 88 100

2 Ag 33 46 50 67 75

3 Al 46 63 83 88 92

4 An 46 54 88 92 100

5 Ang 42 63 79 88 92

6 Ap 38 63 79 79 96

7 At 38 54 71 79 96

8 Ba 38 58 83 92 88

9 Dw 38 58 67 79 92

10 Gu 38 54 58 75 92

11 Ke 42 58 75 83 96

12 Mi 33 50 67 71 83

13 Ra 42 63 75 83 88

14 Re 46 63 79 92 96

15 Ri 42 63 75 83 96

16 Si 42 54 83 92 92

17 Su 42 58 79 88 92

18 We 42 58 67 79 96

19 Ye 33 50 75 79 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

66

20 Dw 50 58 75 79 96

21 Be 38 50 54 67 71

22 Ya 42 58 71 79 96

23 Ri 33 38 50 63 79

Rata-rata Skor 40 56 72 81 91

Berdasarkan pada keseluruhan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan

bahwa hipotesis “pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual

dan media audiovisual dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada

pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V, semester 2, SD N Cancangan,

Cangkringan, Tahun Pelajaran 2010/2011” diterima. Hipotesis terbukti dengan

melihat dari perbedaan rata-rata nilai kondisi awal yang lebih rendah atau tidak

mencapai KKM dan nilai siswa yang mencapi KKM hanya sebesar 45%,

dibandingkan dengan nilai akhir siklus II yang mencapai atau melampaui KKM

65 sebesar 78,26% dari jumlah 23 siswa dan rata-rata kelas yang diperoleh adalah

68.47 sehingga lebih besar dari KKM 65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pambahasan hasil penelitian berupa data nilai karya menulis

puisi dan didukung data hasil observasi pembelajaran dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan kontekstual

dan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa

kelas V, Semester 2, SD N Cancangan, Cangkringan, Tahun Pelajaran

2010/2011.

Hal ini terbukti dengan meningkatnya keterampilan menulis puisi jika

dilihat dari nilai yang diperoleh masing-masing siswa. Nilai siswa pada kondisi

awal yang mencapai KKM 65 sebanyak 45% dari jumlah seluruh siswa,

meningkat menjadi 60.86% pada siklus I. Sedangkan pada siklus II menjadi

78.26% dari jumlah seluruh siswa.

B. Saran

Beberapa saran yang ingin disampaikan peneliti kepada pihak-pihak yang

berada dalam dunia pendidikan atau pun pihak yang ingin meneliti masalah yang

serupa diantaranya:

1. Pendekatan kontekstual dan media audiovisual dapat membantu

meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

68

Oleh sebab itu, hendaknya guru bahasa Indonesia menerapkan

pendekatan kontekstual dan dengan dukungan media audiovisual

dalam pembelajaran tersebut

2. Dalam pembelajaran menulis puisi mengunakan pendekatan

kontekstual dan audiovisual, guru hendaknya tidak terlalu tegas dalam

memberikan batasan waktu pada siswa hal ini mengingat siswa

melakukan pengamatan objek langsung (dilakukan diluar kelas),

pemberian batas waktu pelajaran hendaknya juga memperhatikan

aktivitas siswa dalam pengamatan dan kondisi objek pengamatan.

3. Dalam menggunakan pendekatan kontekstual guru hendaknya

memilih konteks yang sesuai antara materi pembelajaran dengan

kondisi lingkungan siswa saat itu.

4. Dalam menerapkan pendekatan kontekstual, guru disarankan

melaksanakan seluruh prinsip yang ada pada pendekatan ini sehingga

hasil yang dicapai memuaskan.

5. Perangkat media audiovisual hendaknya dimiliki oleh setiap sekolah,

sehingga dapat di manfaatkan sebagai media penyampaian materi

pelajaran yang dapat mencakup perhatian seluruh siswa di dalam

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

69

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan.2003. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Buku Obor.

Badrun, Ahmad. 1989.Teori Puisi. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas. 2003.Kurikulum 2004.Jakarta.

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual learning and teaching).

Jakarta : Depdiknas.

Nurgiyantoro,Burhan. 2010 (ed. Ke-1). Penilaian Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta: BPFE.

Kamisa. 1997.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Kasihani , Kasbolah.ES. 2001. Penelitian Tindakan Kelas.Malang, UM

Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT. Raja Grafindo

Persada.

Situmorang.1980. Puisi dan Metodologi Pengajaran. Ende Flores: Arnoladus.

Situmorang.1981. Puisi Teori Apresiasi Bentuk dan Struktur. Ende Flores:

Arnoladus.

Sriyono.1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta

Slamet.St Y. 2008. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:

LPP UNS dan UNS press

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2009. Media Pelajaran.Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · menulis puisi. Sebelum penelitian, diperoleh data nilai yang menunjukkan 45% dari 20 siswa yang mampu memenuhi standar KKM. Pada

70

Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:Yuma

Pressindo.

Suharianto, S. 1981. Pengantar Teori Puisi. Surakarta: Widya Duta.

Sulaiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio-Visual untuk Pengajaran dan

Penyuluhan. Jakarta: Gramedia.

Tarigan, Henri Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Taum, Yoseph Yapi. 2004. Telaah Puisi Indonesia I. Yogyakarta: Fakultas Sastra

Program Studi Sastra Indonesia

Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Wina Sanjaya. 2006 (Ed.1, Cet.2). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum

Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI