pks3

18

Click here to load reader

Transcript of pks3

Page 1: pks3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 STATION STERILIZER

Stasiun Strilizer adalah stasiun untuk merebus Tandan Buah Segar (TBS) yang

akan diproses untuk mendapatkan minyak sawit. Peralatan yang utama pada stasiun ini

adalah Ketel rebusan TBS. Disamping itu juga peralatan Bantu, untuk membantu proses

perebusan TBS dan peralatan kontrol untuk mengontrol jalannya proses agar selama

proses berlangsung dengan baik (sempurna).

Adapun peralatan Sterilizer di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dapat dituliskan data teknisnya

sebagai berikut :

Bentuk/model : Silinder memanjang horizontal

Diameter Silinder bagian dalam : 2.100 mm (210 cm)

Panjang Sterilizer : 3.150 cm

Kapasitas : 25 ton (10 lori @ 2,5 ton TBS)

Tekanan kerja : 2,5 s/d 3 kg/cm

Temperatur uap : 125

2 0C – 1350

Waktu perebusan : 82 – 90 menit

C

Peralatan Sterilizer ini dilengkapi dengan :

1. Panel Sterilizer

Untuk pengoperasian, pengontrolan dan pemograman Sterilizer.

Pengoperasian dimaksudkan untuk menjalankan/pengoperasian Sterilizer sesuai

dengan step-step yang ada selama proses berlangsung.

Pengontrolan, untuk mengetahui unjuk kerja peralatan dapat bekerja sesuai

dengan system yang diprogram atau tidak dengan cara melihat indicator baik

berupa lampu atau grafik.

Pemograman, untuk menentukan lamanya (waktu yang digunakan) proses untuk

setiap stepnya. Pemograman ini didasarkan dengan mutu TBS yang akan direbus.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: pks3

2. Peralatan Kontrol

Peralatan ini dipasangkan untuk tujuan pengontrolan kerja system macam-macam

antara lain :

Inlet Valve

Untuk pengontrolan/pengaturan masuknya uap ruang Sterilizer.

Exhaust Valve

Untuk pengaturan keluaran steam dari ruang Sterilizer

Daerate Valve

Untuk pengaturan keluaran kondensat dan ruang Sterilizer

Safety Device

Untuk mengontrol posisi pintu Sterilizer pada saat tertutup

Manometer untuk mengontrol terhadap tekanan didalam ruang Sterilizer

Kontrol uap pada saat akan membuka pintu Sterilizer

3. Pintu Sterilizer, Packing dan Pengguna

Pada Pintu Sterilizer dilengkapi dengan packing dan pengunci pada saat menutup

ruang Sterilizer.

Pintu untuk jalan masuk dan keluarnya Lori yang berisi TBS kedalam/keluar

Sterilizer

Packing untuk menutup celah-celah pada sambungan body Sterilizer dengan

pintunya pada saat tertutup agar rapat tidak terjadi kebocoran uap lewat pintu

(sambungan)

Pengunci untuk mengunci pintu pada keadaan tertutup selama proses perebusan

berlangsung

4. Linier Plate (Plate Aus)

Plate aus ini dipasang pada sisi bawah dan dinding Sterilizer bagian dalam. Fungsinya

untuk melindungi sebagian shell (dinding) dan Sterlizer terhadap aktivitas zat asam

tersebut menyebabkan dinding Sterilizer cepat korosi. Plate ini dapat dilakukan

penggantian apabila rusak, bocor (habis).

5. Onfice Plate

Onfice plate (plate onfice) ini dipasang pada bahagian atas dari dinding Sterilizer.

Bentuknya segi empat memanjang dengan lubang-lubang kecil berbentuk lingkaran

Universitas Sumatera Utara

Page 3: pks3

pada sisi bawah onfice plate dan lubang berbentuk segi empat (persegi panjang) pada

sisi kanan kiri dari onfice plate.

Fungsi onfice plate untuk mengatur penyebaran uap agar dapat merata kesuluruh

permukaan dari TBS.

6. Roller (Batang Silinder Pejal)

Roller ini dipasang bebas dibawah kaki Sterilizer dan diatas landasan (pondasi).

Bentuk Roller adalah batang baja silinder pejal dan panjang. Fungsi dari Roller

adalah untuk mengimbangi proses ekspansi pada stemiuser agar konstruksi Sterilizer

stabil dan proses ekspansi dapat berjalan sempurna.

Proses ekspansi ini timbul karena pemanasan di dalam ruang Sterilizer. Bahan yang

kena panas akan mengalami muai panjang dan penyusutan pada saat kembali menuju

keadaan (dingin). Disamping itu karena ruang Sterilizer keadaannya tertutup rapat,

maka mungkin terjadi pula muai ruang, sehingga konstruksi Sterilizer akan terangkat

(mengembang) karena hal tersebut maka Roll ini dipasang bebas diantara Sterilizer

dan landasan (pondasi).

7. Pompa kompresor

Pompa kompresor ini digunakan untuk proses-proses Sterilizer dan mengendalikan

proses kerja panel Sterilizer. Kompresor dijalankan secara otomatik dengan sebuah

relay yang dikontrol berdasarkan tekanan. Apabila tekanan udara didalam silinder

kompresor kurang dari 6 kg/cm2, maka relay ‘ON’, arus masuk dan motor beroperasi

menggerakkan torak, sehingga tekanan naik (dalam silinder tangki) mencapai 8

kg/cm2

8. Saluran kontrol kebocoran

, maka relay ‘OFF’ dan motor mati.

Saluran ini dimasukkan untuk mengetahui adanya kebocoran/kerusakan (aus) dan

plate aus didalam ruang Sterilizer. Bocoran ini ditandai dengan adanya kondensate

keluar Sterilizer lewat saluran kontrol kebocoran.

9. Peredam Suara

Alat ini dignakan untuk mengurangi suara (meredam) pada saat pembuangan uap

(steam ke udara). Agar tidak terlalau berisi/keras suaranya.

10. Blow Down Chamber

Universitas Sumatera Utara

Page 4: pks3

Alat ini untuk memisahkan campuran uap dan air (kondensate) yang keluar dari

Sterilizer. Uapnya dibuang keudara dan air kondensasinya dialirkan ke recovery tank.

2.2 FUNGSI STERILIZER

Pada dasarnya, keberhasilan dalam proses perebusan ini akan mendukung

kemudahan-kemudahan dalam proses selanjutnya, baik di stasiun Thressing, Press,

Digester dan lain-lain. Adapun fungsi dari Sterilizer adalah untuk melakukan proses

Sterilisasi buah TBS sebelum di proses menjadi minyak. Proses sterilisasi TBS bertujuan

diantaranya untuk :

2.2.1 Menghentikan Aktivitas Enzim

Bauh yang dipanen mengandung enzim upase oksidase yang tetap bekerja di

dalam buah sebelum enzim tersebut dihentikan. Enzim Lipase bertindak sebagai

katalisator dalam pembentukan asam lemak bebas (ALB) sedangkan enzim oksidasi

berperan dalam pembentukan peroksida yang kemudian berubah menjadi gugus aldehide

dan kation. Senyawa tersebut bila teroksidasi akan terbentuk asam lemak bebas. Jadi

asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak sawit merupakan hasil kerja enzim lipase

dan oksidase.

Aktifitas enzim semakin tinggi apabila buah TBS mengalami kememaran (luka).

Enzim umumnya tidak aktif lagi bila dipanaskan sampai suhu >500C. Maka perebusan

dengan suhu >1200C sekaligus menghentikan kegiatan enzim.

2.2.2 Melepaskan Buah dari Tandannya

Minyak dari inti sawit terdapat dalam buah, maka untuk mempermudah prosesnya

ekstraksi minyak, buah perlu dipisahkan dari tandannya. Pelepasan buah dan Spikht

karena adanya hidrolisa pectin yang terjadi dipangkal buah. Jadi Hidrolisa pectin ini telah

terjadi secara alam dilapangan yang menyebabkan buah membrondol. Hidrolisa pectin

dapat terjadi pula didalam ketel rebusan, dengan adanya reaksi yang dipercepat oleh

pemanasan. Panas dan uap didalam ketel akan meresap ke dalam buah karena adanya

tekanan Hidrolisa pectin dalam tangkai tidak seluruhnya menyebabkan pelepasan buah,

oleh karena itu perlu dilakukan proses perontokan buah didalam mesin Tressing.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: pks3

Tekanan uap

(kg/cm2)

Waktu (dt)

2.2.3 Menurunkan Kadar Air

Proses Sterilisasi buah dpat menyebabkan penurunan kadar air buah dan inti, yaitu

dengan cara penguapan baik dari dalam saat direbus maupun saat sebelum dimasukkan ke

Tressing. Interaksi penurunan kadar air dan panas dalam buah akan menyebabkan minyak

sawitdari antara sell dapat bersatu dan mempunyai viskositas yang rendah sehingga

mudah dikeluarkan dalam proses pengempaan (proses ekstraksi minyak).

2.2.4 Melunakkan Buah Sawit

Pericarp (kulit buah) yang mendapatkan perlakuan panas dan tekanan akan

menunjukkan sifat, serat yang mudah lepas antara serat yang satu dengan yang lain. Hal

ini akan mempermudah proses didalam Digester dan Depericarper/Polishing. Karena

adanya panas dan tekanan tersebut maka air yang terkandung dalam inti akan menguap

lewat mata biji sehingga proses pemecahan biji lebih mudah (dalam Rippel Mill).

2.3 JENIS STERILIZER

Pengelompokkan jenis Sterilizer ini didasarkan menurut system dan

perebusannya. Pemilihan system perebusan selalu dengan kemempuan Boiler

memproduksi uap, untuk sasaran bahwa tujuan perebusan dapat tercapai.

Berdasarkan system perebusan tersebut, Sterilizer dapat dikelompokkan kedalam

3 jenis yaitu : Single peak, Double peak dan Tripple peak.

2.3.1 Sterilizer Single peak

Yaitu Sterilizer dengan proses perebusan yang hanya satu tahap proses perebusan.

Uap masuk sesuai dengan waktu yang ditentukan, sampai mencapai tekanan konstannya

dan kemudian turun, pembuangan uap dari ruang perebusan.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: pks3

Tekanan uap

(kg/cm2)

Waktu (dt)

Sistem Perebusan Single Peak (SPSP)

2.3.2 Sterilizer Double Peak

Yaitu Sterilizer dengan system perebusan dua tahap pemasukan uap dan tahap

pembuangan kondensat (uap air) dapat digambarkan sebagai berikut.

Sistem perebusan Double Peak (SPDP)

2.3.3 Sterilizer Triple Peak

Yaitu Sterilizer dengan tiga tahap perebusan/pemasukan uap ke dalam ruang

Sterilizer sebanyak 3 kali (tiga tahap). Dapat dibedakan dalam 3 bentuk siklus yakni :

Sistem perebusan Triple Peak (SPTP)

Sistem perebusan Tripple Peak Datar (SPTPD)

Sistem perebusan Tripple Peak bertahap (SPTPB)

Sistem perebusan triple peak ini banyak digunakan, karena disamping adanya

tindakan fisika juga dapat terjadi proses mekanik, yaitu adanya goncangan yang

disebabkan oleh perubahan tekananyang cepat. Keberhasilan system perebusan triple

peak ini dipengaruhi oleh

Kapasitas Ketel rebusan

Bahan Baku

Lamanya Perebusan.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: pks3

Tekanan uap

(kg/cm2)

Waktu (dt)

Tekanan uap

(kg/cm2)

Waktu (dt)

Sistem Perebusan Tripple Peak (SPTP)

Sistem Perebusan Tripple Peak bertahap (SPTPB)

Dari uraian diatas, terlihat bahwa system perebusan Sterilizer PKS adalah system

perebusan triple peak (SPTP). Dimana di PKS untuk satu cycle penuh terbagi dalam 9

step.

2.4 Operasi Sterilizer Programer

Berdasarkan system perebusannya Sterlizer di PKS yang sering digunakan “Tripple

Peak”. Untuk mengoperasikan dpat dilakukan dengan cara manual dan cara automatic.

Dari mulai perebusan sampai selesai mengalami tiga tahapan perebusan yang terbagi

dalam satu step (tahap), dimana waktu yang diperlukan untuk masing-masing step dapat

diprogram sebelumnya sesuai kondisi (mutu) TBS operasi Sterilizer programmer dapat

diuraikan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 8: pks3

Condensate /Dearation valve

Inlet Valve Exchaus Valve

Door switch

Steam Pressure

In kg/cm2

3 2 1

Step Of Sterilizer Cycle

STEPS

Timer at each step indicates time in minutes

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5 10 5 5 3 2 31 12 12

Universitas Sumatera Utara

Page 9: pks3

Sebelum kita menjalankan/mengoperasikan Sterilizer langkah persiapan yang

dilakukan adalah memasukkan Lori-lori TBS kedalam Sterilizer kemudian penutupan

pintu Sterilizer dengan pelaksanaannya sebagai berikut:

a.

1.Pintu Sterilizer dalam keadaan terbuka,power kita “ON” kan, kompressor kita start ± 2

menit baru kemudian power pada panel Sterilizer kita hidupkan dengan cara memutar

regulator power keposisi “ON” pada keadaan ini lampu “Door Swite” menyala.

Persiapan Operasi Sterilizer

2.Lori yang telah berisi TBS kita masukkan kedalam ruang Sterilizer sebanyak 10 Lori,

kemudian pintu ditutup rapat.

3.Cara kita menutup pintu Sterilizer

Tekan kunci pengikat (tuas pengunci) kebawah, maka pengunci pintu akan berputar

keatas dan berhenti bila riing pengunci sudah sejajar dengan riing pintu (berhimpit).

Run/IP Inlet

Valve on Door shut

Power on

Exhaust Valve on

Cycle compote

Condensat valve on

Riset Emergency stop Stop Manual Inlet

Manual Exhaust

Manual Condensat

OFF

ON

OFF

AUTO MAN

Universitas Sumatera Utara

Page 10: pks3

Bersamaan dengan itu “100 step savity device” turun kebawah secara gravity

menahan riing pengunci supaya tidak terbuka.

Gerakan tuas (handle lever) ke samping dinding Sterilizer melintang di bawah

“thoust plate” sehingga “steam device” dalam keadaan bebas.

Tutup “steam injector device” sehingga riing pengunci sudah tidak dapat

digerakkan lagi.

Kita check kembali apakah posisi pintu telah terkunci dengan benar.

4. Kemudian kita pasangkan kertas grafik penunjuk tekanan dan suhu steam pada panel

dan mengatur posisi jarum pada kedudukan skala nol.

b.

1. Kita set terlebih dahulu waktu yang diperlukan untuk masing-masing step disesuaikan

dengan kondisi mutu TBS yang kita rebus.

Pengoperasiaan Programer Sterilizer

2. Setelah semua dalam keadaan siap maka program kita jalankan dengan memutar

regulator operasi “automatik” baru kita start dengan menekan tombol “Run/LP Wait”

pada panel.

3. Program akan bekerja secara automatik dari step sampai sebagai berikut :

Step Pertama/Pembuangan Udara

Pada tahap ini merupakan tahap pembuangan udara dingin yang terdapat didalam

ruang Sterilizer. Berlangsung 5 menit Inlet valve terbuka, condensat/daeration

valve terbuka dan exchaust valve tertutup. Apablia udara dingin tidak dibuang

maka akan terjadi campuran antara udara dingin dan steam sehingga akan

mengakibatkan temperatur steam turun dan timbul kondensasi yang banyak maka

TBS akan menjadi basah sehingga waktu perebusan semakin bertambah dan

pemanasan uap menjadi tidak efektif. Tekanan didalam ruang Sterilizer 0,7

kg/cm2

Step Kedua/Pengisian Steam Pertama

.

Inlet valve tetap terbuka, exhaust valve dan condensat/daeration valve tertutup.

Berlangsung selama 10 menit, tekanan 0,7-22 kg/cm2 karena exchaust valve dan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: pks3

condensat valve tertutup maka kondensat yang timbul tertampung dibagian bawah

Sterilizer dan tekanan uap semakin bertambah 0,7-22 kg/cm2

Step Ketiga/Pembuangan Kondensat Pertama

.

Inlet valve dan exchaust valve tertutup sedangkan condensat/daeration valve

terbuka. Proses ini berlangsung selama 5 menit, tekanan turun dari 2,2 kg/cm2

menjadi 0,25 kg/cm2

Step Keempat/Pengisian Steam Kedua

.

Tahap ini bertujuan untuk membuang kondensat yang terjadi selama

berlangsungnya step kedua.

Inlet valve terbuka, exhaust valve tetap terbuka dan condensat/daeration valve

tertutup. Proses ini berlangsung selama 12 menit, tekanan steam didalam

Sterilizer naik dari 0,25-25 kg/cm2 .

Step Kelima/Pembuangan Kondensat Kedua

Adapun penurunan pada step ketiga maka

suhu uap turun sehingga timbul rongga diantara buah pada tandanan. Dengan

pemasukan steam dapat menembus ke bagian tengah tandan akibatnya buah yang

berada dibagian tengah ini bias mendapatkan pemanasan dari steam.

Inlet valve, exhaust valve tertutup dan condensat/daeration valve terbuka.

Proses ini berlangsung selama 5 menit, tekanan steam didalam ruang

Sterilizer turun dari 2,5 kg/cm2 menjadi tekanan 0,5 kg/cm2

Tujuan tahap ini adalah untuk membuang kondensat yang terjadi selama

step keempat dan untuk memberi kesempatan TBS yang memuai

(mengembang) akibat perebusan mengalami penyusutan dengan adanya

penurunan tekanan (penurunan temperatur)

.

Pada tahap ini akan terjadi ruang sela diantara TBS yang menyusut

tersebut sehingga uap diharapkan lebih mudah untuk melakukan

pemanasan TBS dibagian paling dalam dan tandan

Step Keenam/Pengisian Steam Ketiga

Inlet valve terbuka, exhaust valve dan condensat/daeration valve tertutup.

Proses ini berlangsung selama 12 menit, tekanan uap di dalam ruang

sterilizer naik dari 0,5 kg/cm2 menjadi 2,8 kg/cm2.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: pks3

Tujuan tahap ini adalah untuk proses pemanasan/perebusan TBS yang

berada di bagian dalam dari tandan agar kadar air turun.

Pada step kelima, timbul lubang (sela-sela) antara TBS, maka steam yang

dialirkan masuk keruang Sterilizer akan memanasi TBS yang terdapat

dibagian dalam dari tandan.

Step Ketujuh/Pemasakan Perebusan TBS

Inlet valve terbuka, exhaust valve dan condensat/daeration valve tertutup.

Proses ini berlangsung 30 menit, tekanan berkisar antara 2,8 kg/cm2

Tujuan tahap ini adalah agar proses masaknya TBS didalam Sterilizer

benar-benar sempurna, yakni bagian luar, daging dan cangkang/inti dari

buah bias mendapatkan panas secara uniform.

.

Pada proses ini perebusan sebelumnya diharapkan sudah ada TBS yang

matang sempurna. Namun untuk meyakinkan dilakukan proses perebusan

yang waktunya relatif lama (30 menit) dibandingkan waktu untuk step

yang lain dan berlangsung pada tekanan maksimal (konstan).

Pada tahap ketujuh ini terjadi proses pembuangan kondensat selama 1

menit. Hal ini dikarenakan TBS sudah dua kali mengalami pemanasan

(perebusan) distep kedua, keempat dan keenam sehingga total kondensat

yang terjadi pada step ketujuh tidak terlalu banyak, maka waktu

buangannya singkat.

Step Kedelapan/Pembuangan Kondensat Terakhir

Inlet valve tertutup, exhaust valve tertutup dan condensat/daeration valve

terbuka. Proses ini berlangsung selama 3 menit, tekanan steam turun dari

2,8 kg/cm2 menjadi 1,7 kg/cm2

Tujuan untuk membuang kondensat yang masih terjadi pada proses

ditahap/step ketujuh dan sekaligus membuang kondensat yang ada

didalam ruang Sterilizer.

.

Step Kesembilan/Pembuangan Steam

Inlet valve tertutup, exhaust valve dan condensat/daeration valve terbuka.

Proses ini berlangsung selama 2 menit, tekanan uap beranggusr turun dari

1,7 kg/cm2.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: pks3

Tujuan tahap ini adalah untuk pembuangan uap dan penurunan tekanan

agar pada waktu pembukaan pintu untuk mengeluarkan Lori tidak terjadi

pancaran steam lewat pintu Sterilizer.

4. Setelah siklus/step perebusan selesai, mka sirine dan lampu “cycle comple” pada

panel akan menyala, hal ini menandakan bahwa proses perebusan telah komplet dari

Lori TBS dapat dikeluarkan untuk dilakukan proses selanjutnya.

5. Membuka pintu Sterilizer, dengan cara sebagai berikut :

Bila tekanan telah turun sampai nol maka “Steam enjector device” dibuka dengan

menggerakkan tuasnya ke atas tanpa menyentuh two step safety catch lever.

Angkat lever handle keatas dan luas pengunci digerakkan keatas secara terus

menerus sampai riing pengunci terlepas kebawah dan terhenti pada posisi semula.

Two step safety divice dinaikkan keatas bahu riing kemudian jepitan dilepas

dengan menggerakkan tuas pengunci (main lever) dan pintu terbuka. Pintu jangan

dibuka bila masih ada enjecting steam pada safety device ini akan berbahaya.

2.5 OPERASI PROSEDUR PEMBUANGAN TEKANAN STEAM

2.5.2 Prosedur Pembuangan Udara

Tahap ini berlangsung pada awal dari proses perebusan (step pertama)

Cara operasinya adalah sebagai berikut :

Inlet valve terbuka, aliran steam masuk keruang Serelizer, dimana masih terdapat

udara dingin. Karena berat jenis udara dingin lebih berat dibandingkan uap kering

maka udara tersebut berada dibagian bawah dari sterilizer. Sementara itu

condensat valve dalam keadaan terbuka, karena uap yang dialirkan kedalam ruang

Sterelizer adalah uap yang bertekanan maka adanya tekanan uap tersebut udara

dingin terdorong keluar ruang Sterilizer melalui pipa condensat.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: pks3

Proses pembuangan ini jangan terlalu lama sehingga tidak banyak steam yang ikut

terbuang.

Mekanisme Pembukaan Valve pada Inlet Steam

Pembukaan valve dilakukan secara automatik yang sesuai dengan program pada

panel. Kontrol pembukaan dan penutupan valve ini digunakan peralatan

pneumatic yang kerjanya berdasarkan perbedaan tekanan. Pada saat awal inlet

valve pada posisi tertutup. Peralatan kontrol peunmatic tersebut dialiri udara yang

bertekanan dari kompressor yang dimonitor didalam panel. Sedemikian rupa

sehingga tekanan didalam tabung as dan valve. As dan valve akan berputar

sebesar 900

Mekanisme Pembukaan Valve pada Condensat/Daeration Valve

maka kedudukan valve akan sejajar dengan dinding pipa inlet

sehingga aliran terbuka dan steam dapat mengalir masuk. Untuk mempertahankan

posisi ini maka tekanan pada tabung diafragma tetap dipertahankan agar

diafragma tetap mengembang.

Pada saat awal kondensat valve dalam keadaan tertutup. Posisi ini dipertahankan

adanya udara didalam tabung diafragma sehingga diafragma tetap dalam keadaan

mengembang.

Untuk pembukaan valve, udara yang bertekanan didalam ruang Seterilizer lebih

besar maka valve akan tertekan dan berputar 900

2.5.3 Prosedur Pembuangan Kondensat

. Diafragma akan terdorong

batang penghubung, juga terhisap udara didalam tabung akibat kevacuman

tersebut sedemikian rupa sehingga katup pada pipa kondensat terbuka.

Tahap ini dimaksudkan untuk membuang steam yang telah menjadi kondensat

agar tidak terjadi genangan kondensat didalam ruang sterilizer. Air yang terdapat

di sterilizer ini akan mengasobasi panas yang diberikan oleh uap sehingga akan

menurunkan temperatur perebusan.

Selama proses perebusan jumlah kondensat yang terjadi tidak diimbangi spin

(pengeluaran air kondensat) akan memperlambat usaha mencapai tekanan puncak.

Dengan adanya pembuangan kondensat ini akan terjadi penurunan tekanan kerja

Sterilizer dan pada saat pemasukan steam terjadi kenaikan tekanan kerja

Universitas Sumatera Utara

Page 15: pks3

Sterilizer. Proses penurunan ini untuk memberikan kejutan-kejutan pada saat inlet

steam sehingga TBS mudah membrondol.

2.5.4 Prosedur Pembuangan Uap

Tahapan pembuangan uap terjadi pada step kesembilan dari system perebusan.

Disamping pada saat pembuangan kondensat mungkin ada sebagian uap yang

terbawa keluar bersama kondensat.

Proses pembuangan uap ini terjadi berdasarkan perbedaan tekanan antara tekanan

didalam Sterilizer dengan tekanan udara luar. Pada step ketujuh tekanan kerja

diruang Sterilizer berkisar 2,8 kg/cm2 sedangkan tekanan udara luar 1.034 kg/cm2

2.6 PERAWATAN DAN PEMBERSIHAN

,

sehingga timbul aliran uap dari dalam ruang Sterilizer ke udara.

Akibat aliran tersebut maka tekanan didalam Sterilizer turun sampai mendekati

sama dengan tekanan udara luar. Akan tetapi gas yang berada didalam ruang

Sterilizer berupa uap kering yang mempunyai berat jenis yang lebih ringan

dibandingkan dengan udara maka uap tersebut tetap keluar lewat cerobong sampai

uap didalam Sterilizer habis.

Pembuangan uap ini dimasudkan untuk menurunkan tekanan uap sehingga tidak

terjadi semburan sewaktu pembukaan pintu Sterilizer. Pada akhir perebusan

system triple peak pembuangan uap bersama dengan pembuangan air kondensat,

dimana kondensat dibuang terlebih dahulu sehingga buah yang direbus kering dan

mudah untuk dirontokkan pada proses distasiun Thressing.

2.6.2 Perawatan Sterilizer

Macam perawatan pada Sterilizer antara lain :

1. Checking dan penggantian packing pintu (door packing)

Apabila packing pintu rusak tidak segera diganti akan menimbulkan kerugian-

kerugian misalnya :

Pemakaian uap yang boros, karena tekanan dalam ketel lambat kenaikannya,

sehingga proses perebusannya membutuhkan waktu yang lama.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: pks3

Material pada bibir dan pintu lama-kelamaan jadi aus, akibat dari

singgungan/gesekan yang bertekanan tinggi.

Membahayakan lingkungan kerja dan keselamatan kerja.

2. Pemeriksaan adanya kebocoran-kebocoran las-lasan pada plat aus (sambungan las

antara plat ketel dengan plat aus). Pengecekannya dapat dilakukan dengan

pemompaan air dengan memakai pompa tangan keruang antar plat aus dengan plat

badan ketel. Jika terjadi kebocoran pada las-lasan maka yang bocor tersebut dilas

dengan setelah bekas las yang lama dibuka dengan cara digrinda/dipahat terlebih

dahulu.

3. Pemeriksaan dan penguatan Bolt dan Nut dari pintu ketel.

4. Penguatan mur-mur pondasi, kemungkinan renggang akibat expansi ketel.

5. Pemeriksaan sambungan-sambungan pipa pada exhaust valve, inlet valve, Pipa

kondensat.

6. Checking dan penggantian packing, membran (diafragma) pada peralatan kontrol dan

checking katup-katup (valve) kemungkinan aus atau bocor.

7. Pemeriksaan alat-alat ukur antara lain : thermometer, pressure gauge, combined

pressure/temperature recording.

8. Control/checking system kerja panel, kompressor dan lain-lain.

9. Pemeriksaan alat-alat pengaman, safety valve, expansion joint, blow over valve dan

lain-lain.

10. Checing keadaan rel didalam ruang Sterilizer kemungkinan pecah atau retak las-

lasan.

11. Pelumasan bearing/roll dan gigi-gigi pada pengunci pintu dan ring pintu.

2.6.3 Pembersihan Sterilizer

Pembersihan yang perlu dilaksanakan antara lain

1. Pembersihan akibat korosi air kondensat pada plat aus, dinding sterilizer, pintu,

rell, pipa-pipa dan lain-lain.

2. Pembersihan lubang-lubang keluaran air kondensat yang tumpet akibat

berondolan yang jatuh didalam Sterilizer.

3. Pembersihan Blow Down Chamber dan Lumpur (tanah) atau berondolan yang

terikut kondensat.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: pks3

4. Pembersihan lantai disekitar pintu sterilizer, akibat adanya tumpukan atau kotoran

kondensat agar tidak licin dan keselamatan kerja terjamin.

5. Pembersihan dinding Sterilizer bagian luar tampak bersih.

2.7 Saran-saran

1. Safety divice pintu Sterilizer harus tetap pada posisi sempurna pada saat Sterilizer

beroperasi.

2. Katup pengaman harus dapat berfungsi dengan baik, sebab bila tekanan steam

melebihi batas maksimum (maks 3 kg/cm2

3. Posisi Lori didalam Sterilizer usahakan tepat dibawah orifice plate, agar distribusi

uap sempurna.

) katup harus dapat bekerja secara

automatis.

4. Perlu penambhan lubang keluaran kondensat, agar pembuangannya lebih cepat

dan sedikitnya menanggulangi kemungkinan tumpet.

5. Semua valve harus dapat beroperasi dengan baik, tidak bocor pada saat Sterilizer

beroperasi.

6. Perlu diadakan analisis pada kondensat untuk bias menentukan lamanya proses

perebusan yang sesuai dengan keadaan mutu buah. Kandungan minyak dalam

kondensat pada keadaan kosong (on dry matter ± 15%). Bila lebih kecil dari 15%,

ada beberapa yang perlu diperhatikan:

Mungkin TBS banyak yang mentah atau waktu perebusannya kurang.

Untuk buah dalam keadaan normal (masak) berarti perebusannya telah

selesai.

7. Penyusutan berat TBS setelah proses sterilizer ± 14,29%, jika lebih berarti kalau

kering mungkin suhu uap terlalu tinggi atau perebusan terlalu lama banyak

minyak yang terbuang dalam kondensat.

8. Perlu sekali pengontrolan suhu uap Selama sterilisasi beroperasi supaya dapat

dibandingkan pengaruh suhu dan tekanan kerja dari Sterilizer, sehingga selama ini

yang dipantau dalam grafik recorder hanya bertekenan steam.

9. Perhitungan sequencing time sbb :

Example :

Universitas Sumatera Utara

Page 18: pks3

Cage weight = 3,7 Tons

No. of Cages/Sterilizer = 7 units

Sequencing Time = ThroughputMill

minutes60xlizercage/SteriNo.ofxweightCage

= ton/time60

60minx7unitsxtons3,7

= 25,9 minutes

10. Waktu buka pintu dan tutup pintu rebusan harus seminimal mungkin. Biasanya

dibawah 15 menit.

11. Program pengoperasian Sterilizer harus otomatis atau minimal semi otomatis.

12. Sebelum membuka pintu Sterilizer operator harus memastikan :

Kelistrikan panel sudah dimatikan

Kondisi tabung Sterilizer sudah tidak bertekanan lagi.

Pembacaan Pressure gaige pada angka nol.

13. Sterilizer recorder charts harus dikumpulkan diakhiri Processing dan dianalisa

oleh Assisten Processing dan diketahui Factory Manager.

Universitas Sumatera Utara