Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

download Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

of 33

Transcript of Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    1/33

    SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

     A.  PENDAHULUAN

    Keberadaan hukum internasional dalam tata pergaulan internasional,sesungguhnya merupakan konsekuensi dari adanya hubungan internasional yang telah dipraktikan oleh negara-negara selama ini. Hubunganinternasional yang merupakan hubungan antar negara, pada dasarnyaadalah ”hubungan hukum”. Ini berarti dalam hubungan internasionaltelah melahirkan hak dan kewajiban antar subyek hukum (negara) yangsaling berhubungan baik dalam bentuk hubungan bilateral, regionalmaupun multilateral.

    Hukum internasional mutlak diperlukan dalam rangka menjamin

    kelancaran tata pergaulan internasional. Hukum internasional menjadipedoman dalam menciptakan suasana kerukunan dan kerjasama yangsaling menguntungkan. Hukum internasional bertujuan untuk mengaturmasalah-masalah bersama yang penting dalam hubungan antara subjek-subjek hukum internasional.

    erkembangan dunia global yang sudah melintasi batas-batas wilayahteritorial negara lain, sangat membutuhkan aturan yang jelas dan tegas. !turan tersebut, bertujuan agar tercipta suasana kerukunan dan kerja sama yang saling menguntungkan. Kerja sama dalam hubungan antar bangsa,memerlukan aturan hukum yang bersi"at internasional. #umber hukum

    internatsional berupa perjanjian internasional, kebiasaan internasional dansebagainya, mempunyai peranan penting dalam mengatur masalah-masalahbersama antara subyek-subyek hukum internasional.

    Istilah lain untuk hukum internasional adalah $hukum bangsa-bangsa”.%unculnya sengketa-sengketa internasional yang banyak terjadi, lebihsering disebabkan oleh ulah segelintir negara (terutama yang memilikikekuatan tertentu) yang mengabaikan aturan-aturan internasional yangtelah disepakati bersama. &leh sebab itu, dihormati atau tidaknya hukuminternasional sangat tergantung dari komitmen setiap negara dalammemandang dan menghargai bangsa atau negara-negara lain. 'an tidak 

    kalah pentingnya adalah bagaimana peranan erserikatan angsa angsamelalui 'ewan Keamanan yang sesuai tugasnya adalah memeliharaperdamaian dan keamanan internasional di atas kepentingan negara-negaratertentu. Karena sampai dengan sekarang masalah-masalah sengketainternasional masih sulit untuk diselesaikan melalui engadilanInternasional, manakala sudah melibatkan negara-negara adikuasa.

    1 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    2/33

    B.  SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

    1.  Sistm Hukum Int!nasi"na#

    'alam berbagai kesempatan kita sering mendengar kata $sistem”. Ketikaberbicara hukum, maka orang akan bertanya pentingnya sistem hukum,demikian juga ketika orang berbicara tentang hukum internasional, orangakan bertanya bagaimana sistem hukum internasionalnya dan sebagainya.Kata $sistem” dalam Kamus Umum Bahasa In$"nsia mengandung artisusunan kesatuan-kesatuan yang masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi ber"ungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan.engertian sistem dalam penerapannya, tidak seluruhnya berasal dari suatudisiplin ilmu yang mandiri, karena dapat pula hanya berasal daripengetahuan, seni maupun kebiasaan seperti sistem mata pencaharian,sistem tarian, sistem perkawinan, sistem pemerintahan, sistem hukum dansebagainya.

    ertolak dari pengertian sistem yang telah dikemukakan di atas, makasistm hukum int!nasi"na# dimaksudkan adalah satu kesatuan hukum yang berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-negara didunia) yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap negara. #istem hukuminternasional juga merupakan aturan-aturan yang telah diciptakan bersamaoleh negara-negara anggota yang melintasi batas-batas negara. Kepatuhanterhadap sistem hukum internasional tersebut, adakalanya karena negaratersebut terlibat langsung dalam proses pembuatan dan tidak sedikit juga yang tinggal merati*kasinya.

    %.  Png!tian Hukum Int!nasi"na#

    Hug" $ &!""t (+rotius) dalam bukunya De Jure Belli ac Pacis (erihalerang dan 'amai) mengemukakan, bahwa hukum dan hubunganinternasional didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan beberapaatau semua negara. Ini ditujukan demi kepentingan bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya. #edangkan Sam Suha$i berpendapatbahwa hukum internasional merupakan himpunan aturan-aturan, norma-norma dan asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakatInternasional.

    'alam pengertian umum, Hukum int!nasi"na# adalah bagian hukum yang mengatur aktiitas entitas berskala internasional. ada awalnya,Hukum Internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional  yangsemakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga hukuminternasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasionaldan, pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan indiidu.

    2 | P a g e

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hubungan_internasional&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasionalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hubungan_internasional&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    3/33

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Perserikatan_Bangsa-Bangsa )eberapa sarjana lain menyatakan pendapatnya tentang hukum

    internasional adalah sebagai berikut a.   '.&. Sta!k

    Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum (body of law) yangsebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalamhubungan antar negara.

    b.   (i!)"n" P!"$)"$ik"!"Hukum internasional, adalah hukum yang mengatur perhubungan hukumantara berbagai bangsa di berbagai negara.

    *.  M"*hta! Kusumaatma$)aHukum internasional, adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yangmengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negaraantara

      negara dan negara

      negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukannegara satu sama lain.

    +.   Asa# Mu#a Hukum Int!nasi"na#

    angsa omawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun /#%. Hukum tersebut lebih dikenal dengan us !i"ile (hukum sipil) dan us#entiu$ (hukum antar bangsa). us !i"ile merupakan hukum nasional yangberlaku bagi warga omawi di manapun mereka berada. Ius +entium yangkemudian berkembang menjadi  us nter #entiu$  ialah hukum yangmerupakan bagian dari hukum omawi dan diterapkan bagi kaula negara(orang asing) yang bukan orang omawi, yaitu orang-orang jajahan atauorang-orang asing.

    Hukum ini kemudian berkembang menjadi %olkernrecht  (bahasa 0erman),  Droit des #ens  (bahasa rancis) dan  &aw of 'ations  atau nternational &aw  (ahasa Inggis). engertian %olkernrecht  dan  us#entiu$ sebenarnya tidak sama karena dalam hukum omawi, istilah  us#entu$ mempunyai pengertian berikut ini.

    a. Hukum yang mengatur hubungan antara dua orang warga kota oma danorang asing (orang yang bukan warga kota oma).

    b. Hukum yang diturunkan dari tata tertib alam yang mengatur masyarakatsegala bangsa, yaitu hukum alam (natuurecht). %enjadi dasarperkembangan hukum internasional di 1ropa pada abad ke-23 sampai abadke-2/.

    3 | P a g e

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Perserikatan_Bangsa-Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Perserikatan_Bangsa-Bangsa

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    4/33

    'alam perkembangan berikutnya, pemahaman tentang hukuminternasional dapat dibedakan dalam 4 (dua) hal, yaitu

    a. (uku$ perdata nternasional, yaitu hukum internasional yang mengaturhubungan hukum antar warga negara suatu negara dan warga negara darinegara lain (antar bangsa).

    b. (uku$ Publik nternasional, yaitu hukum internasional yang mengaturnegara yang satu dan negara yang lain dalam hubungan internasional(hukum antar negara).

    ,.  Hukum Int!nasi"na# Da#am A!ti M"$!n

    5erwujudnya Hukum Internasional yang kita kenal sekarang merupakanhasil kerja keras para pakar hukum dunia yang mengadakan kon"erensi di6ina tahun 2/7/ atas prakarsa . Hasil kon"erensi tersebut menyepakatisebuah naskah hukum internasional, baik yang menyangkut lapanganHukum erdata Internasional maupun Hukum ublik Internasional.

    Bonus Info Kewarganegaraan

    P!)an)ian ti$ak t!tu#is  tidak sama dengan perjanjianinternasional lisan. erjanjian internasional lisan hanya merupakansalah satu bagian dari perjanjian internasional tak tertulis. 'alamhubungan antar negara satu dengan lainnya, negara-negara akanbertindak sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan internasional dansopan santun internasional. Hubungan itu dapat menimbulkan suatukebiasaan internasional yang lama kelamaan menjadi hukumkbiasaan int!nasi"na#.

    8egara-negara yang mengadakan hubungan internasionaldiwakili oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh serta bertindak untuk dan atas nama wewenang umum atau wewenang yang diwakili olehpresiden, menteri luar negeri, perdana menteri, atau wewenangkhusus yang diwakili oleh %enteri-menteri yang bertindak sesuaidengan departemennya. #ebagai wakil yang sah, apa yang dilakukandan diucapkan oleh mereka dalam "orum resmi dapat dijadikanukuran untuk melihat dan mengetahui pandangan setiap negaratersebut sehingga merupakan janji. 0ika negara itu ingkar janji, makanegara yang merasa dirugikan dapat mengklaimnya.

    6alaupun !)an)ian int!nasi"na# ti$ak t!tu#is, namun

    akibat hukum ang timbu# ti$ak )auh b!b$a $ngan!)an)ian int!nasi"na# t!tu#is. erjanjian internasional tak tertulis berperan sebagai pendamping perjanjian internasional dalammenampung dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pergaulaninternasional. #etiap pejabat tinggi suatu negara harus hati-hatidalam bertindak mewakili negaranya karena pernyataan danperilakunya akan selalu dijadikan pegangan bagi negara lain.#eandainya terjadi pergantian pemerintah baik secara konstitusional

    4 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    5/33

    maupun inkonstitusional, pemerintah yang baru harus tetap terikatpada pernyataan (state$ent) dari wakil-wakil atau pejabatpemerintah lama.

    /.   Asas-Asas Hukum Int!nasi"na#

    'alam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara harusmemperhatikan asas-asas hukum internasional, yaitu

     

     Asas T!it"!ia# !sas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. %enurut asasini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yangada di wilayahnya. 0adi terhadap semua barang atau orang yang berada diluar wilayah tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.

     

     Asas Kbangsaan

     !sas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya.%enurut asas ini, setiap negara di manapun dia berada, tetap mendapatkanperlakuan hukum dari negaranya. !sas ini mempunyai kekuatane9teritorial. !rtinya hukum di negara tersebut tetap berlaku juga bagiwarga negaranya, walaupun berada di negara asing.

     

     Asas Kntingan Umum !sas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi danmengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat. 'alam hal ini, negaradapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yangbersangkut paut dengan kepentingan umum. 0adi, hukum tidak terikat padabatas-batas wilayah suatu negara.

     !pabila ketiga asas ini tidak diperhatikan, akan timbul kekacauanhukum dalam hubungan antar bangsa. &leh sebab itu, antara satu negaradan negara lain perlu ada hubungan yang teratur dan tertib dalam bentuk hukum internasional.

    Bonus Info Kewarganegaraan

    'alam rangka pelaksanaan hukum internasional sebagai bagian darihubungan internasional, dikenal beberapa asas lain sebagai berikut

    ).   P*!+* ,'+ ,%*'D*#etiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakan.

     0.   #*&+1 #(+,ihak yang saling mengadakan hubungan itu berkedudukan sama.

    2.   !P3,+*,

    5 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    6/33

    5indakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal,baik tindakan yang bersi"at negati" maupun positi".

     4.  !3+,1  !sas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara.

    5. 

     #(+ ,# ,+*'+B, !sas yang dapat digunakan terhadap perubahan yangmendasar:"undamental dalam keadaan yang bertalian denganperjanjian itu.

    0.  Sumb! Hukum Int!nasi"na#

    Sumb!-sumb! hukum int!nasi"na#, adalah sumber-sumber yangdigunakan oleh %ahkamah Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubungan internasional. #umber hukum internasional, menurutM"*hta! Kusumaatma$)a dalam buku 6(uku$ nternasional (u$aniter6,

    dapat dibedakan antara sumber hukum dalam arti material dan sumberhukum dalam arti "ormal.

    Da#am a!ti mat!ia#  bahwa, hukum internasional tidak dapatdipaksakan seperti hukum nasional, karena masyarakat internasionalbukanlah suatu negara dunia yang memiliki badan kekuasaan ataupemerintahan tertentu seperti halnya sebuah negara. %asyarakatinternasional adalah masyarakat negara-negara atau bangsa-bangsa yanganggotanya didasarkan atas kesukarelaan dan kesadaran, sedangkankedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi tetap berada di negara masing-masing.

    %eskipun demikian, dalam kenyataannya kaidah-kaidah hukuminternasional juga ditaati oleh sebagian besar negara-negara anggotamasyarakat bangsa-bangsa yang berarti juga mengikat. %engenai hal ini,ada dua aliran yang memiliki pendapat yang berbeda. Kedua aliran ituadalah sebagai berikut

    a.   A#i!an Natu!a#is !liran ini bersandar pada hak asasi atau hak-hak alamiah. !liran iniberpendapat bahwa kekuatan mengikat dari hukum internasionaldidasarkan pada hukum alam yang berasal dari 5uhan. %enurut teori inidasar mengikatnya hukum internasional, karena hukum internasionaladalah hukum alam, sehingga kedudukannya dianggap lebih tinggi daripadahukum nasional. encetus teori ini adalah &!"tius  ( (ugo de #root) yangkemudian diikuti dan disempurnakan oleh Emm!i*h attl, ahli hukumdan diplomat #wiss.

    b.   A#i!an P"siti2ism !liran ini mendasarkan berlakunya hukum internasional pada persetujuanbersama dari negara-negara ditambah dengan asas pacta sunt ser"anda

    6 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    7/33

     yang dianut oleh mad;hab 6ina dengan pellopornya Hans K#sn.%enurut Hans Kelsen a*ta sunt s!2an$a merupakan kaidah dasar pasal47 K"n2nsi (ina  tentang Hukum erjanjian (%iena !on"ention of +he &aw of +reaties7 tahun 2/7/.

    Da#am a!ti 3"!ma#, merupakan sumber hukum yang digunakan oleh%ahkamah Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubunganinternasional. %enurut B!i!# , sumber hukum internasional dalam arti"ormal merupakan sumber hukum paling utama dan memiliki otoritastertinggi dan otentik yang dapat dipergunakan oleh %ahkamahInternasional di dalam memutuskan suatu sengketa internasional adalahasal

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    8/33

    internasional.

    4. TahtaSu*i

    5ahta #uci (>atikan)merupakan suatu contoh darisubjek hukum internasionalselain negara. Hal ini

    merupakan peninggalansejarah sejak ;aman dahuluketika paus bukan hanyamerupakan kepala gerejaoma tetapi memiliki pulakekuasaan duniawi.

    5ahta #ucimewakiliperwakilandiplomatik di

    banyak ibukotanegara.

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    9/33

    memung-kinkan orangperorangan mengajukanperkara ke hadapan%ahkamah !rbitrasiInternasional. %isalnya ada

    penuntutan terhadap bekaspara pemimpin perang 0ermandan 0epang, yang dituntutuntuk orang perseorangan(indiidu) dalam perbuatan yang dikuali*kasikan sebagai kejahatan terhadapperdamaian, kejaha-tanterhadap manusia, penjahatperang oleh %ahkamahInternasional.

    para wakilolahraga, dansebagainya.

    7. Pmb!"ntak $anPihak$a#amSngkta

    %enurut hukum perangBpemberontak dapatmemperoleh kedudukan danhak sebagai pihak yangbersengketa dalam beberapahal tertentu.

    ara pemberontak di-anggap sebagaisalah satu subjek hukum inter-nasional yangmemiliki beberapaalasan, misal-nyamerekapunmemiliki hak yangsama untuk

      %enentukannasibnya sendiri B

      Hak secara bebasmemilih sistemeko-nomi, politik,sosial sendiriB dan

      Hak menguasaisum-ber kekayaanalam di wilayahdari wilayah yangdidudukinya.

    0.  Hubungan Hukum Int!nasi"na# $ngan Hukum Nasi"na#

    'alam kenyataan kehidupan sehari-hari, praktik-praktik penyelenggaraan negara pada suatu negara antara hukum internasionaldengan hukum nasional tidak dapat dipisahkan. Hal ini, karena hukumnasional menjadi dasar pembentukkan hukum internasional. !danya

    9 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    10/33

    hubungan antara hukum internasional dengan hukum nasional ternyatamenarik para ahli hukum untuk menganalisis lebih jauh. 5erdapat 4 (dua)aliran yang mencoba memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antarahukum internasional dengan hukum nasional, yaitu sebagai berikut

      A#i!an M"n"ism 'engan tokohnya Han4 K#sn dan &"!gs S*##. %enurut aliran inisemua hukum merupakan satu sistem kesatuan hukum yang mengikatindiidu-indiidu dalam suatu negara ataupun terhadap negara-negaradalam masyarakat internasional. %enurut aliran monoisme antara hukuminternasional dan hukum nasional merupakan satu kesatuan. Hal inidisebabkan

    a. 

    6alaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah yang berbeda, tetapisubjek hukumnya tetap sama, yaitu indiidu-indiidu yang terdapat dalamsuatu negara.

    b. 

    #ama-sama mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Hukum tidak 

    mungkin untuk dibantah. Hukum internasional dan hukum nasionalmerupakan bagian dari satu kesatuan ilmu hukum dan karena itu keduaperangkat hukum tersebut sama-sama mempunyai kekuatan mengikatapakah terhadap indiidu-indiidu maupun negara.

      A#i!an Dua#ism 'engan tokohnya T!i# dan An4i#"tti, !liran ini beranggapan bahwa

    hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua sistem terpisah yang berbeda satu sama lain. %enurut aliran dualisme perbedaan keduahukum tersebut disebabkan pada

    a.   Perbedaan ,u$ber (uku$Hukum nasional bersumber pada hukum kebiasaan dan hukum tertulissuatu negara, sedangkan hukum internasional berdasarkan pada hukumkebiasaan dan hukum yang dilahirkan atas kehendak bersama negara-negara dalam masyarakat internasional.

    b.   Perbedaan 9engenai ,ubek#ubjek hukum nasional adalah indiidu-indiidu yang terdapat dalam suatunegara, sedangkan subjek hukum hukum internasional adalah negara-negara anggota masyarakat internasional

    c.   Perbedaan 9engenai Kekuatan (uku$

    Hukum nasional mempunyai kekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika dibandingkan dengan hukum internasional yang lebih banyak bersi"atmengatur hubungan negara-negara secara hori;ontal.

    5.  P!"ss Rati6kasi Hukum Int!nasi"na# mn)a$i HukumNasi"na#

    10 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    11/33

    a.  P!"ss Rati6kasi Hukum Int!nasi"na# mnu!ut UU N". %, tahun%777 tntang P!)an)ian Int!nasi"na#.

    'alam CC 8o. 4? tahun 4=== tentang erjanjian Internasional, bahwadalam pembuatan perjanjian internasional harus didasarkan pada !insi-!insi  !samaan, sa#ing mnguntungkan  dan mm!hatikan

    hukum nasi"na# atau hukum int!nasi"na# ang b!#aku . @ebih lanjutpada pasal 3, disebutkan bahwa pembuatan perjanjian harus didahuluidengan k"nsu#tasi dan k""!$inasi dengan menteri luar negeri dan posisipemerintah harus dituangkan dalam suatu pedoman delegasi.

    embuatan perjanjian dapat dilakukan dengan surat kuasa penuh. #uratkuasa diperlukan bagi seseorang yang mewakili pemerintah untuk menerima atau menandatangani suatu naskah, sedangkan presiden danmenteri tidak memerlukan dokumen tersebut. #urat kuasa dikeluarkan olehmenteri luar negeri sesuai dengan praktik internasional yang telahdikukuhkan dalam konensi 6ina tahun 2/7/. 'i samping itu, ada pula

    dokumen lain, yaitu surat kepercayaan yang dikeluarkan menteri luarnegeri untuk menghadiri, merundingkan, atau menerima hasil akhir suatupertemuan internasional.

    #urat kuasa tidak diperlukan jika penandatanganan suatu perjanjianinternasional hanya bersi"at kerjasama teknis sebagai pelaksanaanperjanjian yang sudah berlaku. #elain itu, undang-undang tentangperjanjian internasional pun berisi ketentuan mengenai persyaratan ataupernyataan terhadap suatu perjanjian internasional yang dapat dilakukanpada saat penandatanganan perjanjian, kemudian ditugaskan pada waktudilakukannya pengesahan. ersyaratan dan pengesahan dapat ditarik 

    kembali setiap saat melalui pernyataan tertulis.

    engesahan perjanjian internasional merupakan tahap yang sangatpenting dalam proses pembuatan perjanjian internasional karena padatahap tersebut suatu negara menyatakan diri untuk terikat secara de;nitif .5entang pengesahan perjanjian internasional, dapat dibedakan antarapengesahan dengan undang-undang dan pengesahan dengan keputusanpresiden.

    #elanjutnya, setiap undang-undang atau keputusan presiden tentangpengesahan perjanjian internasional ditempatkan dalam @embaran 8egara

    epublik Indonesia. emberlakuan perjanjian internasional yang tidak disahkan dengan undang-undang atau keputusan presiden, langsungberlaku setelah penandatanganan atau pertukaran dokumen perjanjian ataunota diplo$atik ataupun melalui cara-cara lain sebagaimana disepakati olehpara pihak terkait.

     !dapun yang termasuk kategori perjanjian yang langsung berlaku iniantara lain adalah perjanjian yang secara teknis mengatur kerjasama di

    11 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    12/33

    bidang pendidikan, sosial budaya, pariwisata, penerangan, kesehatan dankeluarga berencana, lingkungan hidup, pertanian, kehutanan, sertakerjasama persaudaraan antara proinsi dan kota. #elanjutnya jugaterdapat kemungkinan bagi Indonesia untuk melakukan perubahan atasketentuan suatu perjanjian Internasional berdasarkan kesepakatan para

    pihak terkait melalui tata cara yang ditetapkan dalam perjanjian dandisahkan dengan peraturan perundang-undangan yang setingkat.

    enyimpanan perjanjian internasional merujuk pada tanggung jawabmenteri luar negri untuk menyimpan dan memelihara naskah asli perjanjianinternasional, serta menyampaikan salinan naskah resmi dari setiapperjanjian internasional kepada lembaga negara, lembaga pemerintah, dankepada sekretariat organisasi nasional. #uatu perjanjian internasional dapatberakhir apabila

    a. 

    5erdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan dalamperjanjianB

    b.  5ujuan perjanjian tersebut telah dicapaiB

    c. 

    5erdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjianB

    d.  #alah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalamperjanjianB

    e. 

    'ibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lamaB

    ".  %unculnya norma-norma baru dalam dalam hukum internasionalB

    g. 

    Hilangnya objek perjanjian

    h. 

    5erdapat hal-hal yang merugikan kepentingan nasional.

    #elanjutnya, pasal 2/ menegaskan pula bahwa perjanjian internasional yang berakhir sebelum waktunya berdasarkan kesepakatan para pihak terkait, tidak mempengaruhi penyelesaian setiap pengaturan yang menjadibagian perjanjian dan belum dilaksanakan secara penuh pada saatberakhirnya perjanjian tersebut.

    b.  P!"ss Rati6kasi P!)an)ian Int!nasi"na# Mnu!ut Pasa# 11 UUD18,/.

      Png!tian Rati6kasi

    'alam K"n2nsi (ina  tahun 2/7/ tentang Hukum (perjanjian)internasional, disebutkan bahwa dalam pembuatan hukum (perjanjian) baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap erundingan ( 'egotiation), enandatanganan (,ignature), dan engesahan( ati;cation).

    12 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    13/33

    ati*kasi merupakan suatu cara yang sudah melembaga dalam kegiatanhukum (perjanjian) internasional. Hal ini menumbuhkan keyakinan padalembaga-lembaga perwakilan rakyat bahwa wakil yang menandatanganisuatu perjanjian tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengankepentingan umum. ati*kasi dapat dibedakan sebagai berikut

    a.  ati*kasi oleh badan eksekuti". #istem ini biasa dilakukan oleh raja-rajaabsolut dan pemerintah otoriter.

    b.  ati*kasi oleh badan legislati". #istem ini jarang digunakan.

    c. 

    ati*kasi campuran (' dan emerintah). #istem ini paling banyak digunakan karena peranan legislati" dan eksekuti" sama-sama menentukandalam proses rati*kasi suatu perjanjian.

     

      P!"ss Rati6kasi

    #uatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabilatelah disahkan oleh badan yang berwenang di negaranya. enandatangananatas perjanjian hanya bersi"at sementara dan masih harus dikuatkandengan pengesahan atau penguatan. ersetujuan untuk merati*kasi(mengikatkan diri) tersebut, dapat diberikan dengan berbagai cara,tergantung pada persetujuan mereka. %isalnya, dengan penandatanganan,rati*kasi, pernyataan turut serta (accession), ataupun pernyataan menerima(acceptance) dan dapat juga dengan cara pertukaran naskah yang sudahditandatangani.

    erikut ini ada beberapa contoh proses rati*kasi dari hukum (perjanjian)

    internasional menjadi hukum nasional.a.   Persetuuan  ndonesia < Belanda mengenai penyerahan Irian arat (apua) yang ditandatangani di 8ew Dork (23 0anuari 2/74), disebut  *gree$ent. !kan tetapi, karena pentingnya materi yang diatur di dalam agree$enttersebut maka dianggap sama dengan treaty . #ebagai konsekuensinya,presiden memerlukan persetujuan ' dalam bentuk $pernyataanpendapat”.

    b.   Peranian  antara  ndonesia < *ustralia  mengenai garis batas wilayahantara Indonesia dengan apua 8ew +uinea yang ditandatangani di 0akarta,24 Aebruari 2/E< dalam bentuk agree$ent. 8amun, karerna pentingnyamateri yang diatur dalam agree$ent  tersebut, maka pengesahannya

    memerlukan persetujuan ' dan dituangkan ke dalam bentuk Cndang-undang, yaitu CC 8o. 7 5ahun 2/E

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    14/33

      P!"ss Rati6kasi Mnu!ut UUD 18,/

    asal 22 CC' 2/?3 menyatakan bahwa $ Presiden dengan persetuuan Dewan Perwakilan akyat $enyatakan perang= $e$buat perda$aian= danperanian dengan negara lain”. Cntuk menjamin kelancaran dalam

    pelaksanaan kerjasama antara 1ksekuti" (residen) dengan @egislati" ('ewan erwakilan akyat), harus memperhatikan hal-hal berikut.

    2) 

    residen dengan persetujuan 'ewan erwakilan akyat menyatakanperang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.

    4)  residen dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang dapatmenimbulkan akibat luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkaitdengan beban keuangan negara, dan:atau mengharuskan perubahan ataupembentukkan undang-undang harus dengan persetujuan 'ewanerwakilan akyat.

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    15/33

    $e$buat perda$aian= dan $e$buat peranian dengan negara lain”.%engenai kata perjanjian tersebut, masih bersi"at umum dan didalam enjelasan CC' 2/?3 juga tidak ditemukan kriterianya (hanyadisebutkan kedudukan presiden sebagai kepala negara). Cntuk itu,pada tanggal 44 !gustus 2/7=, residen #oekarno mengirim #urat

    8omor 447 HK:7=, perihal pembuatan perjanjian dengan negaralain kepada '. Inti surat tersebut adalah bahwa surat perjanjianakan meminta persetujuan ', jika hal itu bersi"at penting. !kantetapi, jika perjanjian mengandung materi lain, cukup diberitahukankepada ' saja.

    raktik-praktik demikian telah la;im dilaksanakan di Indonesiadan disebut dengan ”sistem campuran”. #istem ini biasanya dibuatuntuk perjanjian, seperti treaties= agree$ent tertentu atau protocol(protokol). 'alam bentuk protokol yang dirati*kasi ' (27 0uli4==?), misalnya P!"t"k"# 9a!tagna  tentang Kamanan Haati ( Protocol on Biosefety to the !on"ention on Biological Di"ersity )

    merupakan bentuk kesepakatan antara berbagai pihak yangmengatur tata cara gerakan lintas batas suatu organisme hidup yangdihasilkan oleh bioteknologi modern dari satu negara ke negara lainoleh seseorang atau badan.

    :.  P!a$i#an Int!nasi"na#

    eradilan Internanasional, dilaksanakan oleh %ahkamah Internasional yang

    merupakan salah satu organ perlengkapan yang berkedudukan di 'enHaag (elanda). ara anggotanya terdiri terdiri atas ahli hukum terkemuka, yakni 23 orang hakim yang dipilih dari 23 negara berdasarkankecakapannya dalam hukum. %asa jabatan mereka / (sembilan) tahun,sedangkan tugasnya antara lain selain memberi nasihat tentang persoalanhukum kepada %ajelis Cmum dan 'ewan Keamanan, juga memeriksaperselisihan atau sengketa antara negara-negara anggota yangdiserahkan kepada %ahkamah Internasional.

    %ahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman padaperjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan

    internasional) sebagai sumber-sumber hukum. Keputusan %ahkamahInternasional, merupakan keputusan terakhir walaupun dapat dimintabanding. 'i samping pengadilan %ahkamah Internasional, terdapat jugapengadilan arbitrasi internasional.  A!bit!asi int!nasi"na#  hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkanperaturan hukum.

    15 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    16/33

    'alam hukum internasional dikenal juga istilah  *dudication, yaitu suatuteknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan internasional denganmenyerahkan putusan kepada lembaga peradilan. !djudikasi berbeda dariarbitrasi, karena adjudikasi mencakup proses kelembagaan yang dilakukanoleh lembaga peradilan tetap, sementara arbitrasi dilakukan melalui

    prosedur ad hoc. @embaga peradilan internasional pertama yang berkaitandengan adjudikasi adalah permanen Court of International Justice (F0I) yang ber"ungsi sebagai bagian dari sistem @ mulai tahun 2/4= hingga2/?7. F0I dilanjutkan dengan kehadiran International Court of Justice(IF0), suatu organ pokok .

    Bonus Info Kewarganegaraan

    Pnga$i#an Int!nasi"na#untuk Bkas ;ug"s#a2ia

    Pnga$i#an Int!nasi"na# untuk Bkas ;ug"s#a2ia (bahasa Inggris nternational !ri$inal +ribunal for the for$er 1ugosla"ia  (IF5D)) adalahsebuah badan erserikatan angsa-angsa  () yang didirikan untuk mengadili para penjahat perang di Dugoslaia. engadilan atau tribunal iniber"ungsi sebagai sebuah pengadilan ad-hoc yang merdeka dan terletak di'en Haag, elanda.

    adan ini didirikan oleh esolusi 4E dari 'ewan Keamanan , yangdiluncurkan pada tanggal 43 %ei  2//onis terakhirdijatuhkan pada 23 %aret  4==?. adan ini memiliki tujuan untuk mengakhiri semua sidang pada akhir 4== dan semua kasus banding pada4=2=.

    ,u$ber :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_nternasional_untuk_Bekas_1ugosla"ia

    16 | P a g e

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yugoslaviahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ad-hoc&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Den_Haaghttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewan_Keamanan_PBB_Resolusi_827&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Keamanan_PBBhttp://id.wikipedia.org/wiki/25_Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/1993http://id.wikipedia.org/wiki/1991http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konvensi_Jenewa&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/1949http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Undang-undang_perang&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Undang-undang_perang&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Genosidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_terhadap_kemanusiaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_terhadap_kemanusiaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penjarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penjara_seumur_hidup&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/15_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/2008http://id.wikipedia.org/wiki/2010http://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_Internasional_untuk_Bekas_Yugoslaviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yugoslaviahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ad-hoc&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Den_Haaghttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewan_Keamanan_PBB_Resolusi_827&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Keamanan_PBBhttp://id.wikipedia.org/wiki/25_Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/1993http://id.wikipedia.org/wiki/1991http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konvensi_Jenewa&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/1949http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Undang-undang_perang&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Genosidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_terhadap_kemanusiaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_terhadap_kemanusiaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penjarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penjara_seumur_hidup&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/15_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/2008http://id.wikipedia.org/wiki/2010http://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_Internasional_untuk_Bekas_Yugoslavia

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    17/33

    9.  PEN;EBAB TIMBULN;A SEN&KETA INTERNASIONALDAN 9ARA PEN;ELESAIAN OLEH MAHKAMAHINTERNASIONAL

    1.  Sngkta Int!nasi"na# $an =akt"! Pnbab.

    #engketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadiantar negara baik yang berupa masalah wilayah, warganegara, hak asasimanusia, maupun masalah yang bersi"at pelik, yaitu masalah terorisme.'alam mengatasi perselisihan atau sengketa antar bangsa, keberadaanhukum internasional dapat berperan untuk mengatur batas negara,mengatur hubungan diplomasi, membuat, melaksanakan dan menghapustraktat. #elain itu mengatur masalah kepentingan bersama dalam bidangekonomi, sosial, budaya, hukum dan hankam.

    #elain hukum internasional peran hukum damai pun tidak dapatdiabaikan. Hukum damai mengatur cara memecahkan perselisihan dengan jalan damai, seperti perundingan diplomatik dan mediasi dengan memintapihak ketiga menjadi perantara atau penengah dalam menyelesaikansengketa internasional yang terjadi. Aaktor-"aktor penyebab timbulnyasengketa internasional sangat kompleks. 8amun demikian, dapatdisebutkan antara lain

    N"

    =akt"! Pnbab

    U!aian Kt!angan

    2. Sgi P"#itis( *danya Pakta Pertahananatau Pakta Perda$aian)

    asca perang dunia kedua(2/?3) muncul dua blok kekuatan besar, barat (liberalmembentuk paktapertahanan 8!5&) di bawahpimpinan !merika dan timur(komunis membentuk paktapertahanan 6arsawa)dipimpin Cni #oiet. Keduablok tersebut, saling berebut

    pengaruh dibidang idielogidan ekonomi serta salingberlomba memperkuatsenjata. !kibatnya seringterjadi konGik (sengketa)diberbagai negara yangmenjadi korban

    Krisis Kuba dankrisis semenanjungIndocina yangberakibat Koreaterbagi menjadiKorea Ctara(komunis) danKorea #elatan(liberal), Kamboja, >ietnam, dan

    sebagainya.

    17 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    18/33

    4. Hak AtasSuatu

     (i#aahT!it"!ia#

    6ilayah teritorial menjadisangat kompleks, manakalawilayah tersebut menjadisengketa ”saling mengklaim”antar negara yang berbeda

      %asalahkepulauanSia$an - Ligitanan-tara pemerintahIndo-nesia dengan

    %alaysia. Dangakhirnya berda-sarkan penetapan%ahkamahInterna-sionalkedua pulautersebut menjadimilik %alaysia.

      KonGik alestina Israel yangmerupakan konGik 

    klasik antarabangsa !rab danbangsa Dahudi.

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    19/33

    (!"ganistan) pimpinanOsama bin La$n.

    sarang teroris).

    3. Kti$akuasan T!ha$aR4im ;ang

    B!kuasa.

    emerintah dalammelaksanakan kekua-saannya, dirasakan kurang

    adil oleh sebagianmasyarakat atau daerahsehingga menuntut adanyaotonomi lebih luas atauseparatis (pemisahan untuk merdeka).

      Kasus kelompok mi-noritas muslim%oro di Ailipina

     yang me-nuntutpemerintahanotonomi.

      Kasus +erakan !ceh %erdeka(+!%) diIndonesia yangme-nuntutkemerdekaan.

    7.  A$ana

    Hgm"ni>nga!uhkkuatan?

     Am!ika.

    asca perang dingin,

    kekuatan dunia telah menjadimonopolar (satu kekuatan) yaitu !merika dan sekutunya.Hal ini berakibat dominasi !merika di berbagai wilayahnegara sering melakukantindakan unilateral (sepihak) yang sering melanggarkaidah-kaidah hukuminternasional.

      enyerarangan

    terhadap negara !"ghanistan, Irak,dan #omalia yangtanpa minta restu'ewan Keamanan.

       !merika hampirsela-lu menutupmata ter-hadapapa yang dila-kukan Israel di

    kawa-san 5imur5engah dalamkonGik denganalestina.

    %.  P!an Mahkamah Int!nasi"na# $a#am Mn#saikanSngkta Int!nasi"na#

    %ahkamah internasional adalah badan yang berkedudukan di 'enHaag (elanda) %ahkamah dapat bersidang di tempat lain kalau dianggap

    perlu. %asa bersidang diadakan setiap tahun kecuali waktu-waktu libur.#idang-sidang lengkap pada prinsipnya dihadiri oleh 23 anggota, tetapiJuorum dengan / anggota sudah cukup untuk mengadili suatu perkara.iasanya mahkamah bersidang dengan 22 anggota tidak termasuk hakim-hakim ad hoc.

    %ahkamah memilih ketua dan wakil ketua untuk masa jabatan tiga tahundan dapat dipilih kembali. %ahkamah juga mengangkat panitera dan

    19 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    20/33

    pegawai-pegawai lain yang dianggap perlu. !dapun bahasa-bahsa resmi yang digunakan menurut pasal

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    21/33

    e Inter-nasional meliputisemua perkara yangdiajukan pihak-pihak  yang bersengketakepadanya, teruta-ma

     yang terdapat dalampiagam atau dalamperjanjian-perjanjiandan konesi-konensi yang berlaku. 6alaupunasal

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    22/33

    'i samping itu, ada pula perjanjian-perjanjian umum bilateral danmultilateral, yaitu perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh negara-negara yang khusus bertujuan menyelesaikan secara damai sengketa-sengketahukum mereka di masa datang di muka mahkamah. erlu diingat bahwakeharusan untuk menerima wewenang wajib mahkamah hanya terbatas

    pada sengketa-sengketa hukum.

    %?  K#ausu#a Osi"na#asal

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    23/33

    merupakan jalan keluar bagi organisasi internasional yang diperbolehkanmengajukan sengketa ke mahkamah dengan keputusan yang mengikat.

    'engan demikian, pendapat-pendapat mahkamah tidak mempunyaikekuatan hukum dan jika pihak-pihak yang bersengketa menerimanya,

    semata-mata disebabkan kekuatan moral pendapat-pendapat itu sendiri.ada umumnya, organ-organ yang meminta pendapat dan negara-negara yang bersangkutan menerima pendapat-pendapat mahkamah dan jarangsekali pendapat mahkamah itu dilaksanakan.

    %?  P!mintaan Pn$aat Mahkamah Int!nasi"na#asal /7 dan pasal 73 statuta menyatakan bahwa mahkamah dapat

    memberikan pendapat mengenai semua persoalan hukum. erbeda denganmahkamah yang dulu, mahkamah yang sekarang dapat dimintapendapatnya untuk semua persoalan hukum, baik yang bersi"at konkritmaupun yang abstrak, sedangkan mahkamah yang dulu hanya dapat

    ditanya tentang sengketa-sengketa hukum yang konkrit.a?  Ba$an ang $aat mminta n$aat mahkamah

    Kebalikan dari prosedur wajib, prosedur konsultati" hanya terbuka bagiorganisasi-organisasi internasional dan bukan bagi negara-negara. %enurutpasal /7 ayat 2, %ajelis Cmum dan 'ewan Keamanan dapat mintaad"isori opinion  mengenai masalah hukum ke mahkamah. #elanjutnya,menurut ayat 4 pasal tersebut, hak untuk meminta pendapat mahkamah ini juga dapat diberikan kepada organ-organ lain dan badan-badan khususdengan syarat bahwa semua harus mendapat otoritas terlebih dahulu dari%ajelis Cmum.

    b?  Pmb!ian n$aat "#h mahkamah#ecara teoritis, mahkamah tidak diwajibkan untuk menjawab. 8amun,dalam praktiknya, mahkamah tidak pernah lalai dalam melakukan tugasnya,bahkan mahkamah harus berpegang teguh pada pendapat mahkamahbahwa sebagai organ hukum , kewajiban memberikan pendapat-pendapat kalau diminta, untuk membantu lancarnya tugas .

    #ebaliknya, mahkamah dapat menolak permintaan pendapat kalaudianggap terdapat ketidak normalan dalam permintaan tersebut. #elain itu,mahkamah memeriksa apakah pertanyaan yang diajukan suatu organisasiinternasional betul-betul berada di bawah wewenang organisasi tersebut,serta apakah organisasi-organisasi mempunyai wewenang khusus. 0ugadilihat dari prakteknya mahkamah menolak memberikan pendapat terhadapsoal-soal politik atau soal-soal yang berada di bawah wewenang nasionalsuatu negara.

    %engenai kegiatan mahkamah dari tahun 2/44-2/?=, mahkamah tetapinternasional telah mengeluarkan

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    24/33

    ordonasi. &leh karena itu, kegiatan-kegiatan mahkamah tetap tidak mengecewakan, sedangkan tentang mahkamah internasional yang sekarangdari tahun 2/?7-2//< telah memutuskan ?? perkara dan telah memberikan42 pendapat (ad"isory opinion). %ahkamah Internasional dewasa inibukanlah merupakan satu-satunya peradilan tetap, tetapi terdapat pula

    mahkamah-mahkamah lain yang mempunyai wewenang yang terbatas.

    Bonus Info Kewarganegaraan

    erikut beberapa istilah penting yang berhubungan denganupaya-upaya penyelesaian Internasional.

    2. 

     A$2is"! Oini"n#uatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan dalam melarasipermasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang. roseduropini petunjuk (!disory &pinion) berbeda dari proses peradilan

     yang penuh perdebatan karena di dalam pembentukan opinipetunjuk tidak ada satu pihak pun yang dianggap sebagaipenggugat atau tergugat.

    4.  9"m!"mis#uatu kesepakatan awal di anatara pihak yang bersengketa yangmenetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang akandiselesaikan. !o$pro$is menetapkan batasan jurisdiksimengenai peradilan arbitrase melalui a)  enetapan ihwal persengketaan,b)

     

    %enetapkan prinsip untuk memandu peradilan, danc)

     

    %embuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam

    menentukan kasus.#uatu putusan dapat bersi"at nihil bila peradilan melampauiotoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang bersangkutandalam co$pro$is.

    ?. E@ Au" Et B"n"asas untuk menetapkan keputusan oleh pengadilan internasionalatas dasar keadilan dan keterbukaan. Konsep ini dicantumkandalam asal

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    25/33

    statuta memberikan wewenang kepada mahkamah untuk membuat aturan-aturan tata tertib guna melengkapi ab III tersebut. 0adi, jika statutamerupakan suatu konensi, aturan prosedural tadi merupakan satuperbuatan unilateral  mahkamah yang mengikat negara-negara yangbersengketa. 'i sini teknik internasional identik dengan teknik intern suatu

    negara.

    %engenai isi ketentuan-ketentuan prosedural dicatat bahwa proses didepan mahkamah mempunyai banyak kesamaan dengan  yuridiksi internsuatu negara, yaitu

    a. rosedur tertulis dan perdebatan lisan diatur sedemikian rupa untuk menjamin setiap pihak dalam dalam mengemukakan pendapatnyaB

    b. #idang-sidang mahkamah terbuka untuk umum, sedang sidang-sidangarbitrasi tertutup. 5entu saja rapat hakim-hakim mahkamah diadakan dalamsidang tertutup.

    #elanjutnya, sesuai pasal 47 statuta, mahkamah dari waktu kewaktudapat membentuk satu atau beberapa kamar yang terdiri atas tiga hakimatau lebih untuk memeriksa kategori tertentu kasus-kasus sepertiperburuhan atau masalah-masalah yang berkaitan dengan transit dankomunikasi. Kemungkinan ini telah digunakan beberapakali olehmahkamah. #engketa internasional dapat diselesaikan oleh %ahkamahInternasional melalui prosedur berikut

    #anksi dapat dijatuhkan bila terbukti bahwa suatu pemerintahan atauindiidu yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran terhadap traktatatau konensi-konensi internasional berkaitan dengan pelanggaran H!%atau kejahatan humaniter. 'alam hal ini, sesungguhnya pemerintah:indiidu

    mempunyai wewenang untuk mencegah terjadinya pelanggaran tersebut,tetapi tidak dilakukan dan tidak melakukan apa-apa untuk mencegahterjdinya perbuatan tersebut.

    erikut ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan prosedurpenyelesaian sengketa internasional melalui %ahkamah Internasional.

    a.   (

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    26/33

    2/? menetapkan tindakan-tindakan sementara agar hak 8ikaragua ataskedaulatan dan kemerdekaan politiknya tidakdiancam oleh kegiatan-kegiatan militer !merika #erikat. #elanjutnya, selama berlangsungnyaproses, mahkamah dapat membuat angket, melakukan pemeriksaan-pemeriksaan oleh para ahli, berkunjung ke tempat sumber sengketa untuk 

    keperluan pengumpulan bukti.

    b.  Pn"#akan Ha$i! $i Mahkamah#ehubungan dengan ketidakhadiran salah satu pihak yang bersengketa

    di mahkamah, pasal 3< statuta menyatakan bahwa sikap salah satu pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat meminta mahkamah mengambil keputusan untuk mendukungtuntutannya. %asalah ketidakhadiran salah satu pihak dalam perkara dimahkamah pernah terjadi pada waktu mahkamah tetap dan dalam sistemmahkamah sekarang. #ebagai contoh dapat diambil ketidakhadiran A#baniadalam peristiwa S#at 9"!3u  (keputusan mahkamah 23 'esember 2/?/),

    ketidak hadiran Islandia dalam peristiwa wewenang dibidang penangkapanikan (keputusan 43 0uli 2/E?), rancis 4= 'esember 2/E? dalam peristiwauji coba nuklir, 5urki dalam peristiwa landas kontinen laut 1gie (2/'esember 2/E), Iran dalam peristiwa personel diplomatik, dan konsulat !sdi 5eheran tanggal 42 %ei 2/=, serta tanggal 42 %ei 2/=, serta tanggal4E 0uni2/7 dalam aktiitas militer kontra- 8ikaragua.

    8egara bersengketa yang tidak hadir di mahkamah tidak menghalangiorgan tersebut untuk mengambil keputusan dengan syarat sepertitercantum dalam pasal 3< ayat 4 statuta. asal tersebut menjelaskan bahwasebelum menjatuhkan keputusan kepada pihak yang tidak hadir ,

    mahkamah harus yakin bahwa ia bukan saja mempunyai wewenang,melainkan juga keputusannya betul-betul didasarkan atas "akta dan hukum.'engan demikian, pihak yang dihukum, walaupun tidak hadir padaprinsipnya tidak dapat menolak keputusan yang telah ditetapkan olehmahkamah.

    ,.  Kutusan Mahkamah Int!nasi"na# $a#am Mn#saikanSngkta Int!nasi"na#

    Keputusan mahkamah internasional diambil dengan suara mayoritas dari

    hakim-hakim yang hadir. 0ika suara seimbang, suara ketua atau wakilnya yang menentukan. Keputusan mahkamah terdiri dari < bagian. agianpertama berisikan komposisi mahkamah, in"ormasi mengenai pihak-pihak  yang bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai "akta-"akta, danargumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa. agian kledua berisikanpenjelasan mengenai motiasi mahkamah.

    26 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    27/33

    emberian motiasi keputusan mahkamah merupakan suatu kaeharusankarena penyelesaian yuridiksional sering merupakan salah satu unsur daripenyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijagasensibilitas  pihak-pihak yang bersengketa. agian ketiga berisi dispositif . Dispositif  ini berisikan keputusan mahkamah yang mengikat negara-negara

     yang bersengketa.

    #eperti halnya dengan praktik peradilan intern negara-negara !nglo#a9on, pernyataan pendapat yang terpisah diperbolehkan. %aksudpendapat terpisah ialah jika suatu keputusan tidak mewakili seluruh atauhanya sebagian dari pendapat bulat para hakim, hakim-hakim yang lainberhak memberikan pendapat secara terpisah (pasal 3E #tatuta). 0adipendapat terpisah ini disebut  Jissenting 3pinion (pendapat seorang hakim yang tidak menyetujui suatu keputusan dan menyatakan keberatanterhadap moti"-moti" yang diberikan dalam keputusan tersebut). 'engankata lain, pendapat terpisah adalah pendapat hakim yang tidak setuju

    dengan keputusan yang diambil oleh kebanyakan hakim. engaturan resmipendapat terpisah akan melemahkan kekuatan keputusan mahkamah,walaupun di lain pihak akan menyebabkan hakim-hakim mayoritas berhati-hati dalam memberikan moti" keputusan mereka.

    asal 2< Pakta Liga Bangsa-Bangsa  telah menegaskan jika suatukeputusan peradilan tidak dilaksanakan, dewan dapat mengusulkantindakan-tindakan yang akan menjamin pelaksanaan keputusan tersebut.#elain itu iagam dalam pasal /? menjelaskan hal-hal berikut.

    a. 5iap-tiap negara anggota harus melaksanakan keputusan mahkamahinternasional dalam sengketa.

    b. 0ika negara yang bersengketa tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh mahkamah kepadanya, negara pihak lain dapatmengajukan persoalannya kepada 'ewan Keamanan. Kalau perlu, dapatmembuat rekomendasi-rekomendasi atau memutuskan tindakan-tindakan yang akan diambil supaya keputusan tersebut dilaksanakan.

    Bonus Info Kewarganegaraan

    9OMPULSOR; 'URISDI9TION

    %erupakan kekusaan peradilan internasional untuk mendengar dan

    memutuskan kategori tertentu mengenai suatu kasus tanpamemerlukan kesepakatan terlebih dahulu dari pihak yang terlibatuntuk menerima ketentuan hukum dalam kasus tersebut. StatutaMahkamah Int!nasi"na#  dilengkapi dengan kekuasaan hukum yang tercantum dalam ”aturan tambahan” pasal

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    28/33

     facto tanpa persetujuan khusus, dan pihak negara lainnya menerimakewajiban serupa. Kekuasaan hukum mahkamah internasionalmencakup seluruh permasalahan hukum dalam ihwal 2) ena"siranperjanjian, b) #etiap permasalahan hukum internasional, c) Keadaan yang dianggap melanggar kewajiban internasional, d) #i"at dan

    peringkat ganti rugi yang harus dikenakan bagi pelanggaranterhadap kewajiban internasional.

    ,u$ber : Jack !. Plano dan oy 3lton dala$ ?Ka$us (ubungan nternasiona6

    /.  P!anan Hukum Int!nasi"na# Da#am Mn)agaP!$amaian Dunia

    ermasalahan yang terjadi antara satu negara dan negara lain atau satu

    negara dan banyak negara akan dapat menimbulkan konGik danpertentangan, baik dalam kaitannya dengan hak suatu negara atau banyak negara, maupun dengan kebiasaan seorang kepala negara, diplomatik atauduta besar.

    Kesemua subjek ini mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, yangdalam pelaksanaannya harus mengikuti permainan internasional danmengikuti aturan yang telah disepakati secara bersama atau secarainternasional. #uatu negara yang telah membina hubungan kerja dengannegara lain, haruslah mempunyai korps diplomatik pada negara yangbersangkutan. #eorang diplomat harus tunduk pada hukum diplomatik yang

    telah ditentukan secara internasional.

    erikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan hukum internasional(berdasarkan sumber-sumbernya) dalam menjaga perdamaian dunia.

    a. 

    erjanjian peman"aatan enua !ntartika secara damai ( *ntartika+reaty7pada tahun 2/3/.

    b. 

    erjanjian peman"aatan nuklir untuk kepentingan perdamaian ( 'on- Proliferation +reaty7 pada tahun 2/7.

    c.  erjanjian damai 'ayton (&hio- !#) pada tahun 2//3 yang mengharuskanpihak #erbia, %uslim osnia, dan Kroasia untuk mematuhinya.untuk mengatasi perjanjian tersebut, 8!5& menempatkan pasukannya guna

    meneggakkan hukum internasional yang telah disepakati.

    0.  P!insi Hi$u B!$amingan S*a!a Damai B!$asa!kanP!samaan D!a)at

    28 | P a g e

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    29/33

    'alam penyelesaian sengketa internasional, diupayakan melalui cara-cara damai dan pelarangan akan penggunaan kekerasan. Keharusan untuk menyelesaikan sengketa secara damai ini, pada mulanya dicantumkandalam asal 2 konensi mengenai penyelesaian sengketa-sengketa secaradamai yang ditandatangani di 'en Haag pada tanggal 2 &ktober 2/=E,

    kemudian dikukuhkan oleh pasal 4 ayat < iagam , selanjutnya olehdeklarasi prinsip-prinsip hukum internasional mengenai hubunganbersahabat dan kerjasama antar negara yang diterima oleh %ajelis Cmum pada tanggal 4? &ktober 2/E=. 'eklarasi tersebut meminta agarsemua negara menyelesaikan sengketa mereka dengan cara damai agarperdamaian, keamanan internasional, dan keadilan tidak sampai terganggu.

    'engan demikian, pelarangan penggunaan kekerasan dan penyelesaiansengketa secara damai merupakan norma-norma imperati" dalam pergaulanantarbangsa. &leh karena itu, hukum internasional telah menyusunberbagai cara penyelesaian sengketa secara damai dan menyumbangkannya

    kepada masyarakat dunia demi terpeliharanya perdamaian dan keamananserta terciptanya pergaulan antarbangsa yang serasi.

    rinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai didasarkanpada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku secara uniersal.Hal tersebut dimuat dalam deklarasi mengenai hubungan bersahabat dankerjasama antarnegara tanggal 4? &ktober 2/E= (!:1#:4743:>), sertadeklarasi %anila tanggal 23 8oember 2/4 (!:1#:

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    30/33

    lembaga ini bertugas memutuskan hukum antar negara dan memberikanpendapat hukum bagi dan lembaga-lembaganya tentang hukuminternasional.

    #eluruh anggota secara otomatis menjadi anggota %ahkamah

    Internasional. &leh sebab itu, jika terjadi sengketa maka sudah menjadiketentuan bagi negara-negara anggota untuk menggunakan haknya bilamerasa dirugikan oleh negara lain. !kan tetapi sebaliknya, jika suatukeputusan %ahkamah Internasional telah diputuskan maka dengan segalakonsekuensi yang ada harus mau menerimanya. Hal tersebut mengingatbahwa apa yang menjadi keputusan %ahkamah Internasional merupakankeputusan terakhir walaupun dapat dimintakan banding.

    erikut ini adalah beberapa contoh negara-negara dan orang-perorang yang karena ketaatannya terhadap ketentuan hukum internasional, makamau menerima proses penyelesaian sengketa internasional sebagai wujud

    penghargaan terhadap keputusan %ahkamah Internasional.

    N"Pihak-Pihak 

     ;angT!#ibat

    U!aian Kasus atau K)a$ian Kt!angan

    2.  Am!ikaS!ikat $i=i#iinaIn$" 9hinaC 'ang

      5ahun 2/=7, tentara !merika telahmelakukan kejahatan perang denganmembunuh warga Ailipina ($oro$assacre), pada waktu itu detasemen

     !merika menyerang sebuah desa%oro dan membunuh lebih dari 7==rakyat desa itu, membakar sawah

    beserta rumah-rumahnya.  5ahun 2/7, peristiwa yang lebih

    dikenal dengan  9y &ai 9assacre,sebuah kompi !merika menyapuwarga desa dengan senjata otomatishingga menewaskan sekitar 3==korban.

      ada tahun 2/?3, lebih dari ?=.===rakyat 0epang yang tidak berdosatelah terpanggang dengandijatuhkannya bom atom di Hirosimadan 8agasaki (0epang). Hal ini belum

    termasuk dampak kelainan genetis yang dialami korban cedera danketurunanya.

    ara pelakukejaha-tanperang telahdiajukan kepeng-adilanmiliter, na-muntidak lama

    kemudianbanyak yangdibebaskan.( 9ahka$ahinter-nasionalbelu$ dapatberbuatbanyak).

    4.  '!man C 'ang$a#amaksina $iE!"a $an

      eeriode antara tahun 2/

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    31/33

     Asia. terhadap negara !ustria, olandiadan Fekoslowakia dengan cara-cara

     yang sangat biadab (holocaust).  'emikian juga asukan 0epang baik 

    di Indonesia, Korea maupun di Fhina yang sangat kejam selama

    pendudukan di nagara-negaratersebut. 'i Indonesia, selamapendudukan 0epang yang dikenaldengan R"musha telah memaksarakyat Indonesia menjadi budak dandiperlakukan sangat kejam. 5idak kurang dari 2=.=== rakyat Indonesiahilang dan tidak pernah kembaliselama berlangsungnya romushatersebut.

    korban tidak tersentuh. arusete-lah sekutumembukaPnga$i#anNu-!mb!g

    (2/?3-2/?7)untuk 8a;i dan

     0epang, dimu-lailah prosespelem-bagaanuntuk keja-hatan perangmela-lui empatK"n2nsi&n2a tahun2/?/.

    < S!bia $iK!"asia $anB"sniaH!4g"2ina>;ug"s#a2ia?

      Kurun waktu antara tahun 2//4-2//3, pasukan #erbia telahmelakukan pemmbersihan etnik (etnic cleansing7  terutama terhadapwarga sipil muslim osnia (di#arajeo) dan daerah-daerah lainserta di Kroasia yang inginmelepaskan diri dari #erbia setelahbubarnya negara "ederasi Dugoslaia.5idak kurang E==.=== warga sipiltelah disiksa dan dibunuh dengankejam. eberapa nama yang harus

    bertanggungjawab atas perbuatankejahatan perang tersebut antara lain Stanis#a2 &a#i* &")k" 'ank"2i* 'an*" 'an)i* D!ag"n #n"2i*Ka!a$4i* M#a$i*, dan lain-lain.

    5ahun 2//?penga-dilanterhadap parapenjahat peragtelah terbukti'en Haag(elanda).rosespengadilanterusberlangsung,namun hasilnya

    belum sesuaiharapan.anyak yangmasih gagalditangkap.

    ? Pm!intahR

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    32/33

    penjahat perang semakin menjadi penting dengan disetujuinya oleh /2negara sebuah Statuta R"ma 188: sebuah langkah untuk membentuk IFF( nternational !ri$inal !ourt7  yang permanen. 8amun, banyak pengamatmengkritik pengadilan di 'en Haag saja, lebih banyak gagal daripadasuksesnya, apalagi model IFF.

    Fontoh lain dalam penyelesaian sengketa internasional selain kejahatanperang, yaitu 5imor-5imur yang akhirnya diselesaikan secara Internasionaldengan cara re"erandum dan sejak tahun 2///, 5imor-5imur berdiri sendirimenjadi sebuah negara epublik 5imor @orosae. 'emikian juga perselisihanantara Indonesia dengan %alaysia tentang status pulau #ipadan dan@igitan. Karena kedua negara tersebut tidak mampu menyelesaikan denganhukum nasionalnya, akhirnya diserahkan kepada %ahkamah Internasional.ada tahun 4==4, keluar keputusan %ahkamah Internasional yangmemenangkan %alaysia sebagai pemilik sah kedua pulau tersebut.

    %eskipun bangsa Indonesia sangat menyesalkan hilangnya pulau#ipadan dan @igitan dari peta wilayah kedaulatan republik Indonesia,namun demi penghormatan terhadap keputusan %ahkamah Internasionalmaka dengan besar hati (legowo) keputusan tersebut dapat dipahami.erikut adalah pernyataan resmi dari %enteri @uar 8egeri atas namaemerintah epublik Indonesia.

    KESIMPULAN

    2. 

    Hukum internasional, disebut juga sebagai hukum bangsa-bangsa yangdilakukan oleh suatu negara atau bangsa dalam mengadakan hubungandengan negara lain agar terjalin kerja sama yang baik dan salingmenguntungkan.

    4. 

    %enurut para ahli, bahwa penekanan tentang hukum internasional adalahterletak pada kaidah-kaidah yang mengatur hubungan atau yang melintasibatas-batas negara lain. 'engan demikian dalam hukum internasional dapatdibedakan antara hukum perdata internasional dan hukum publik internasional. !sas-asas yang digunakan dalam membina hubungan dengan

    negara lain adalah asas teritorial, asas kebangsaan, dan asas kepentinganumum.

  • 8/17/2019 Pkn Xi.smstr 2 Uhb 2 Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    33/33

    ?. 

    ahwa dalam praktik penyelenggaraan negara, penerapan antara hukumnasional dan hukum internasional tidak dapat dipisahkan. Hal ini karenahukum nasional menjadi dasar pembentukan hukum internasional. Cntuk lebih memahami tentang hubungan tersebut, terdapat aliran monoisme danaliran dualisme.

    3.  ati*kasi merupakan proses penandatanganan yang dilakukan olehpemerintah dengan lembaga perwakilan rakyat. 'alam prakteknya,rati*kasi dapat dibedakan antara lain B rati"kasi oleh badan eksekuti",rati*kasi oleh badan legislati", dan rati*kasi campuran (pemerintah danparlemen). ati"kasi campuran, merupakan rati"kasi yang paling banyak diterapkan.

    7.  eberapa penyebab timbulnya sengketa internasional antara lain adalahdapat dilihat dari segi politis, misalnya persaingan antar negara-negara yang tergabung dalam blok pertahan 8!5& (pimpinan !merika #erikat) danblok pertahanan 6arsawa (pimpinan Cni #oiet).

    E.  'alam menyelesaikan masalah-masalah internasional, %ahkamahInternasional mempunyai peranan penting dalam upaya penyelesesaianberbagai sengketa atau konGik-konGik baik bilateral, regional maupuninternasional. %isalnya upaya penyelesaian mengadili para penjahat perangdi kawasan alkan.

    .  rinsip hidup berdampingan secara damai, merupakan dambaan semuabangsa-bangsa beradab dimuka bumi ini. &leh sebab itu, yang dibentuk untuk menjaga ketertiban dan perdamaian dunia memiliki organ 'ewanKeamanan yang salah satu "ungsinya adalah untuk menyelesaikan berbagaisengketa internasional secara damai.

    /.  'alam upaya pelaksanaan penyelesaian sengketa internasional, adabeberapa istilah yang perlu kita pahami bersama, antara lain ad;sory opinion= co$pro$is= co$pulsory urisdiction= e@ aeAuo et bono= dan lain-lain.

    2=.  #ebagai bangsa yang beradab dan bagian tidak terpisahkan dari anggotamasyarakat dunia, bangsa Indonesia mau tunduk dan patuh kepadaketentuan-ketentuan internasional yang telah disepakati bersama. &lehsebab itu, apapun keputusan dari organ utama yaitu %ahkamahInternasional tentang sengketa-sengketa internasional dengan negara lainharus dihormati dan dijunjung tinggi.