Pkn SD

14
Model Pembelajaran PKn SD Kelas 1, 2, 3 (kelas rendah) Pendekatan Induktif/Deduktif A. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Induktif Pendekatan ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Langkah-langkah pembelajaran dengan model pendekatan induktif : 1. Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif. 2. Guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh. 3. Guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau mengangkat perkiraan. 4. Guru menyusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah terdahulu. 5. Menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh tersebut serta tindak lanjut. Pendekatan induktif menurut Makmun (2003), dapat dikombinasikan dengan yang lain, disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, tujuan serta kondisi siswa. 1

description

Deduktif dan Induktif

Transcript of Pkn SD

Page 1: Pkn SD

Model Pembelajaran PKn SD Kelas 1, 2, 3 (kelas rendah)

Pendekatan Induktif/Deduktif

A. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Induktif

Pendekatan ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki

penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak

mungkin.

Langkah-langkah pembelajaran dengan model pendekatan induktif :

1. Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan

induktif.

2. Guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang

memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam

contoh.

3. Guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau

mengangkat perkiraan.

4. Guru menyusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti

berdasarkan langkah-langkah terdahulu.

5. Menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian

disimpulkan dari contoh tersebut serta tindak lanjut.

Pendekatan induktif menurut Makmun (2003), dapat dikombinasikan dengan

yang lain, disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, tujuan serta kondisi

siswa.

Contoh :

Kelas I semester 1

Standar Kompetensi

1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan

Indikator

1. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa.

2. Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah.

1

Page 2: Pkn SD

Langkah-langkah pembelajarannya

1. Guru bercerita tentang penerapan hidup rukun dalam perbedaan jenis

kelamin, agama dan suku bangsa.

2. Guru mulai menceritakan gambar yang ada di papan tulis tentang kerukunan

dalam menjalankan ibadah. Guru menunjuk gambar orang yang saling

berdatangan ke tempat orang yang beragama lain untuk mengucapkan

selamat hari raya, gambar anak laki-laki sedang berjabat tangan dengan anak

perempuan saat mengucapkan hari ulang tahun.

3. Setelah selesai guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang nama-

nama tempat ibadah sesuai dengan gambar yang ada di papan tulis. Tempat

ibadah orang Islam, Kristen, Budha, dan Hindu yang didukung oleh media

kaset dan radio.

4. Guru memeberikan pertanyaan apakah anak perempuan dan laki-laki boleh

datang kerumah teman yang sedang merayakan hari bear agamanya? Agar

lebih meresap ke dalam pikiran anak guru memberikan tugas untuk

mewarnai gambar tempat ibadah.

5. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama-sama bahwa anak perempuan

boleh datang kerumah teman laki-laki dan sebaliknya untuk mengucapkan

selamat pada waktu perayaan hari besar agamanya, ini menunjukan bahwa

anak laki-laki dan perempuan harus hidup rukun. Sebagai tindak lanjut, guru

memberikan pr.

B. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang mengutamakan penalaran

dari umum ke khusus.

Langkah-langkah model pembelajaran dengan pendekatan deduktif :

1. Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan.

2. Guru menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum, lengkap dengan

definisi dan contoh-contohnya.

2

Page 3: Pkn SD

3. Guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun

hubungan antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang

didukung oleh media yang cocok.

4. Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan

bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.

Menurut Peagat, cara pembelajaran deduktif kurang tepat diberlakukan kepada

anak SD. Tingkat perkembangan intelaktual anak SD masih pada tahap berfikir

konkrit. Dalam memahami suatu konsep, anak SD perlu diperkenalkan contoh-

contoh yang bersifat nyata terlebih dahulu.

Purwanto (2002) menyatakan bahwa kebenaran kesimpulan yang disusun

secara induktif ini ditentukan oleh tepat tidaknya contoh yang dipilih. Semakin

banyak contoh yang dipilih, semakin besar pula tingkat kebenaran

kesimpulannya.

C. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Model Ekspositori

Pendekatan ekspositori merupakan sutau pendekatan yang menekankan pada

interaksi guru dengan siswa. Dalam pendekatan ini terjadi komunikasi satu arah

yaitu dari guru ke siswa sehingga guru jauh lebih aktif dari pada siswa. Guru

banyak bicara untuk meninformasikan bahan ajar kepada siswa, sementara

siswa sebagi objek.

Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ekspositori :

1. Guru menyampaikan materi dan perlengkapan lain yang akan diajarkan.

2. Apersepsi dengan sedikit mengulangi pelajaran yang telah lalu.

3. Guru menyampaikan konsep-konsep materi.

4. Guru yang kreatif akan menyiapkan perlengkapan yang mendukung seperti

gambar, kaset, dan yang lain sesuai dengan kondisi dan situasi.

5. Guru mulai mengadakan pembelajaran, model ini yang aktif guru. Lebih-

lebih untuk siswa SD kelas 1 atau 2 dimana anak masih malu dan takut.

3

Page 4: Pkn SD

6. Guru menyimpulkan, menegaskan, dan menyetel kaset yang sesuai dan

memberikan tindak lanjut.

Model pembelajaran ekspositori sangat releven jika dipadukan dengan teori

belajar Thorndike. Sebagai contoh, untuk menanamkansikap disiplin kepada

anak, dapat dimotivasi dengan memberikan hadiah, misalnya permen.

Thorndike berpendapat bahwa seseorang akan mengerjakan pekerjaannya

dengan sungguh-sungguh apabila dirangsang dengan sesautu yang

menyenangkan. Siswa akan senang jika diberi motivasi hadiah, karena siswa

masih belum memiliki kesadarn untuk berbuat disiplin.

Gambar model pembelajaran ekspositori (guru aktif siswa pasif)

4

Page 5: Pkn SD

D. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu adalah suatu pembelajaran yang mengaitkan tema-tema

yang over laping untuk dikemas menjadi satu tema besar kemudian dibahas

dalam suatu pelajaran.

Jenis-jenis pembelajaran terpadu :

1. Pembelajarn Terpadu Model Conenected

Dalam model pembelajaran connected guru perlu memiliki keterampilan

untuk memilih topik yang cenderung sama atau over laping dalam satu mata

pelajaran, misal PKn dengan materi atau tema PKn lain. Model

pembelajaran cennected hanya memadukan topik-topik yang hampir sama

dalam satu mata pelajaran saja.

Langkah-langkah model pembelajaran connected :

1. Guru menentukan tema-tema yang dipilih dari silabus.

2. Guru mencari tema yang hampir sama dengan tema-tema yang lain.

3. Tema-tema tersebut diorganisasikan pada tema induk.

4. Guru menjelaskan materi yang terdiri dari beberapa tema.

5. Guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang diajarkan.

6. Dengan bimbingan guru, siswa membentuk kelompok kecil.

7. Dengan bimbingan guru juga siswa diminta untuk mengerjakan soal

yang telah disiapkan dan mengerjakan tugas kelompok.

8. Guru memberikan kesimpilan, penegasan, evaluasi secara tertulis dan

memberikan tindak lanjut dengan menugaskan siswa menyusun

portofolio.

5

Page 6: Pkn SD

PKnKelas IV

Semester 1 SK 1Memahami sistem peperintahan desa dan

kecamatan

Mengenal sistem pemerintahan pusat

Memahami sistem pemerintahan RI

Demokrasi

Memahami sistem pemerintahan pusat dan daerah

Mendiskripsikan fungsi dan tugan pemerintah pusat dan daerah

Gambar jalinan konsep model Connected

2. Pembelajaran Terpadu model webbed

Dalam model pembelajaran ini guru memilih tema yang sama atau hampir

sama dari beberapa standar kompetensi dengan lintas mata pelajaran atau

pada bidang studi yang berbeda. Misalnya PKn dengan IPS, Bahasa

Indonesia, Matematika dll.

Langkah-langkah dalam model pembelajaran webbed (jaring laba-laba) :

1. Guru menyiapkan tema utama seperi nilai juang dalam perumusan

Pancasila, dan teme yang lain yang telah dipilih dari beberapa SK lintas

mata pelajaran.

6

Page 7: Pkn SD

Tema IPS Tema tema B. Indonesia

Tema-temaNilai juang dalam

perumusan pancasila kelas 6

Tema temaBahasa Indonesia/

Bahasa daerahTema-tema

IPS

2. Guru menyiapkan tema-tema yang telah terpilih, misalnya Bahasa

Indonesia, kesenian yang sesuai dengan tema Nilai juang dalam proses

perumusan pancasila.

3. Guru menjelaskan tema-tema terkait sehingga materinya lebih luas.

4. Guru memilih konsep atau informasi yang dapat mendorong belajar

siswa dengan pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-

prinsip pembelajaran terpadu.

Gambar Model Pembelajaran Jaring Laba-laba

7

Page 8: Pkn SD

Contoh :

Tema : Ulang Tahun

Sub Tema I : Pesta Ulang Tahun (PKn kls I/I). Indikator :

melaksanakan hidup rukun dalam pesta ulang tahun.

Sub Tema II : Kue Ulang Tahun (Mtk kls I/I). Indikattor : Bentuk-

bentuk kue ulang tahun (bidang datar).

Sub Tema III : Merayakan Ulang Tahun ( Bhs Ind kls I/1)

Indikator : Membaca wacana merayakan ulang tahun.

3. Pembelajaran Terpadu Model Integrated

Dalam model pembelajaran ini guru memadukan tema-tema yang sama

atau hampir sama dengan mata pelajaran yang lain. Model pembelajaran ini

tidak jauh berbeda dengan model webbed.

Langkah-langkah pembelajaran model integrated ;

1. Guru menentukan salah satu tema dari mata pelajaran PKn yang akan

dipadukan dengan tema-tema pada mata pelajaran yang lain.

2. Guru mencari tema-tema dari mata pelajaran lain yang memiliki makna

yang sama.

3. Guru memadukan tema-tema dari beberapa mata pelajaran yang

dikemas menjadi tema besar.

4. Guru menyusun RPP yang terdiri dari gabungan konsep-konsep

beberapa mata pelajaran.

5. Guru menentuksn olokasi waktu karena biasanya untuk mata pelajaran

ini memerlukan waktu lebih dari satu kali pertemuan.

Contoh pengembangn tema model integrated.

Tema : Suasana di Rumahku

Sub tema I : Gotong royong di rumahku (PKn kla I/II).

Indikator : saling membantu antar anggota keluarga.

8

Page 9: Pkn SD

Sub Tema II : Hemat, cermat di rumahku ( Mtk Kls I/II)

Indikator : Mengurangi baya hidup

Sub Tema III : Keburuhan hidup di rumahku (IPS kls I/II)

indikator : Menyebutkan kebutuhan hidup dirumah.

9

Page 10: Pkn SD

Analisis Pengembangan Kurikulum PKn SD Kelas 1, 2, 3

sebagai Bahan Masukan Menyusun RPP

Dalam Simulasi PKn SD

Analasisis pengembengan kurikulum PKn SD meliputi analisis materi dari muatan

kognitif, afektif, dan psikomotor, serta pemilihan metode, media dan alatpenilaian yang

cocok untuk mencapai tujuan.

Cara menganalisis pengembangan kurikulum PKn adalah :

1. Menyiapkan materi PKn yang ada di dalam kurikulum, standar kompetensi yang

akan di sampaikan pada siswa.

2. Menganalisa kandungan kognitif, afektif dan psikomotor dari standar

kompetensi yang akan di sampaikan.

3. Memilih metode apa yang cocok dan membuat siswa senang.

4. Menentukan media yang akan digunakan.

5. Menentukan cara penilaiannya yang sesuai.

Contoh :

SKURAIAN

Metode Media PenilaianKognitif Afektif Psikomotor

Kls 1

Semester 1

Menerapkan

hidup rukun

dalam

perbedaan

Mengenal arti

kerukunan

dalam kondisi

yang berbeda.

Menghayati

sikap rukun

dalam kondisi

yang berbeda.

Membiasakan

diri untuk hidup

rukun dengan

siapapun.

Ceramah,

cerita, tanya

jawab,

penugasan.

Gambar,

kaset, lagu

“holibis

kuntul

baris”

Proses : lisan,

tertulis.

Hasil : tertulis,

tugas.

Kls III

Semester 2

Memiliki

harga diri

sebagi

individu.

Mengenal

perlunya

memiliki sikap

harga diri

sebagai

individu.

Membiasakan

menempatkan

diri sebagai

individu

dalam

masyarakat.

Mengakui

kelebihan dan

kekurangan

dirinya sebagai

individu.

Ceramah,

simulasi,

diskusi,

tanya

jawab.

Gambar,

kaset vidio.

Proses:

kinerja, tes

tertulis,

pengamatan,

porto folio.

10

Page 11: Pkn SD

11