Pkn SD
-
Upload
oemar-bakrie -
Category
Documents
-
view
473 -
download
2
description
Transcript of Pkn SD
Model Pembelajaran PKn SD Kelas 1, 2, 3 (kelas rendah)
Pendekatan Induktif/Deduktif
A. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Induktif
Pendekatan ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki
penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak
mungkin.
Langkah-langkah pembelajaran dengan model pendekatan induktif :
1. Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan
induktif.
2. Guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang
memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam
contoh.
3. Guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau
mengangkat perkiraan.
4. Guru menyusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti
berdasarkan langkah-langkah terdahulu.
5. Menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian
disimpulkan dari contoh tersebut serta tindak lanjut.
Pendekatan induktif menurut Makmun (2003), dapat dikombinasikan dengan
yang lain, disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, tujuan serta kondisi
siswa.
Contoh :
Kelas I semester 1
Standar Kompetensi
1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
Indikator
1. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa.
2. Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah.
1
Langkah-langkah pembelajarannya
1. Guru bercerita tentang penerapan hidup rukun dalam perbedaan jenis
kelamin, agama dan suku bangsa.
2. Guru mulai menceritakan gambar yang ada di papan tulis tentang kerukunan
dalam menjalankan ibadah. Guru menunjuk gambar orang yang saling
berdatangan ke tempat orang yang beragama lain untuk mengucapkan
selamat hari raya, gambar anak laki-laki sedang berjabat tangan dengan anak
perempuan saat mengucapkan hari ulang tahun.
3. Setelah selesai guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang nama-
nama tempat ibadah sesuai dengan gambar yang ada di papan tulis. Tempat
ibadah orang Islam, Kristen, Budha, dan Hindu yang didukung oleh media
kaset dan radio.
4. Guru memeberikan pertanyaan apakah anak perempuan dan laki-laki boleh
datang kerumah teman yang sedang merayakan hari bear agamanya? Agar
lebih meresap ke dalam pikiran anak guru memberikan tugas untuk
mewarnai gambar tempat ibadah.
5. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama-sama bahwa anak perempuan
boleh datang kerumah teman laki-laki dan sebaliknya untuk mengucapkan
selamat pada waktu perayaan hari besar agamanya, ini menunjukan bahwa
anak laki-laki dan perempuan harus hidup rukun. Sebagai tindak lanjut, guru
memberikan pr.
B. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang mengutamakan penalaran
dari umum ke khusus.
Langkah-langkah model pembelajaran dengan pendekatan deduktif :
1. Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan.
2. Guru menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum, lengkap dengan
definisi dan contoh-contohnya.
2
3. Guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun
hubungan antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang
didukung oleh media yang cocok.
4. Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan
bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.
Menurut Peagat, cara pembelajaran deduktif kurang tepat diberlakukan kepada
anak SD. Tingkat perkembangan intelaktual anak SD masih pada tahap berfikir
konkrit. Dalam memahami suatu konsep, anak SD perlu diperkenalkan contoh-
contoh yang bersifat nyata terlebih dahulu.
Purwanto (2002) menyatakan bahwa kebenaran kesimpulan yang disusun
secara induktif ini ditentukan oleh tepat tidaknya contoh yang dipilih. Semakin
banyak contoh yang dipilih, semakin besar pula tingkat kebenaran
kesimpulannya.
C. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Model Ekspositori
Pendekatan ekspositori merupakan sutau pendekatan yang menekankan pada
interaksi guru dengan siswa. Dalam pendekatan ini terjadi komunikasi satu arah
yaitu dari guru ke siswa sehingga guru jauh lebih aktif dari pada siswa. Guru
banyak bicara untuk meninformasikan bahan ajar kepada siswa, sementara
siswa sebagi objek.
Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ekspositori :
1. Guru menyampaikan materi dan perlengkapan lain yang akan diajarkan.
2. Apersepsi dengan sedikit mengulangi pelajaran yang telah lalu.
3. Guru menyampaikan konsep-konsep materi.
4. Guru yang kreatif akan menyiapkan perlengkapan yang mendukung seperti
gambar, kaset, dan yang lain sesuai dengan kondisi dan situasi.
5. Guru mulai mengadakan pembelajaran, model ini yang aktif guru. Lebih-
lebih untuk siswa SD kelas 1 atau 2 dimana anak masih malu dan takut.
3
6. Guru menyimpulkan, menegaskan, dan menyetel kaset yang sesuai dan
memberikan tindak lanjut.
Model pembelajaran ekspositori sangat releven jika dipadukan dengan teori
belajar Thorndike. Sebagai contoh, untuk menanamkansikap disiplin kepada
anak, dapat dimotivasi dengan memberikan hadiah, misalnya permen.
Thorndike berpendapat bahwa seseorang akan mengerjakan pekerjaannya
dengan sungguh-sungguh apabila dirangsang dengan sesautu yang
menyenangkan. Siswa akan senang jika diberi motivasi hadiah, karena siswa
masih belum memiliki kesadarn untuk berbuat disiplin.
Gambar model pembelajaran ekspositori (guru aktif siswa pasif)
4
D. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah suatu pembelajaran yang mengaitkan tema-tema
yang over laping untuk dikemas menjadi satu tema besar kemudian dibahas
dalam suatu pelajaran.
Jenis-jenis pembelajaran terpadu :
1. Pembelajarn Terpadu Model Conenected
Dalam model pembelajaran connected guru perlu memiliki keterampilan
untuk memilih topik yang cenderung sama atau over laping dalam satu mata
pelajaran, misal PKn dengan materi atau tema PKn lain. Model
pembelajaran cennected hanya memadukan topik-topik yang hampir sama
dalam satu mata pelajaran saja.
Langkah-langkah model pembelajaran connected :
1. Guru menentukan tema-tema yang dipilih dari silabus.
2. Guru mencari tema yang hampir sama dengan tema-tema yang lain.
3. Tema-tema tersebut diorganisasikan pada tema induk.
4. Guru menjelaskan materi yang terdiri dari beberapa tema.
5. Guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang diajarkan.
6. Dengan bimbingan guru, siswa membentuk kelompok kecil.
7. Dengan bimbingan guru juga siswa diminta untuk mengerjakan soal
yang telah disiapkan dan mengerjakan tugas kelompok.
8. Guru memberikan kesimpilan, penegasan, evaluasi secara tertulis dan
memberikan tindak lanjut dengan menugaskan siswa menyusun
portofolio.
5
PKnKelas IV
Semester 1 SK 1Memahami sistem peperintahan desa dan
kecamatan
Mengenal sistem pemerintahan pusat
Memahami sistem pemerintahan RI
Demokrasi
Memahami sistem pemerintahan pusat dan daerah
Mendiskripsikan fungsi dan tugan pemerintah pusat dan daerah
Gambar jalinan konsep model Connected
2. Pembelajaran Terpadu model webbed
Dalam model pembelajaran ini guru memilih tema yang sama atau hampir
sama dari beberapa standar kompetensi dengan lintas mata pelajaran atau
pada bidang studi yang berbeda. Misalnya PKn dengan IPS, Bahasa
Indonesia, Matematika dll.
Langkah-langkah dalam model pembelajaran webbed (jaring laba-laba) :
1. Guru menyiapkan tema utama seperi nilai juang dalam perumusan
Pancasila, dan teme yang lain yang telah dipilih dari beberapa SK lintas
mata pelajaran.
6
Tema IPS Tema tema B. Indonesia
Tema-temaNilai juang dalam
perumusan pancasila kelas 6
Tema temaBahasa Indonesia/
Bahasa daerahTema-tema
IPS
2. Guru menyiapkan tema-tema yang telah terpilih, misalnya Bahasa
Indonesia, kesenian yang sesuai dengan tema Nilai juang dalam proses
perumusan pancasila.
3. Guru menjelaskan tema-tema terkait sehingga materinya lebih luas.
4. Guru memilih konsep atau informasi yang dapat mendorong belajar
siswa dengan pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-
prinsip pembelajaran terpadu.
Gambar Model Pembelajaran Jaring Laba-laba
7
Contoh :
Tema : Ulang Tahun
Sub Tema I : Pesta Ulang Tahun (PKn kls I/I). Indikator :
melaksanakan hidup rukun dalam pesta ulang tahun.
Sub Tema II : Kue Ulang Tahun (Mtk kls I/I). Indikattor : Bentuk-
bentuk kue ulang tahun (bidang datar).
Sub Tema III : Merayakan Ulang Tahun ( Bhs Ind kls I/1)
Indikator : Membaca wacana merayakan ulang tahun.
3. Pembelajaran Terpadu Model Integrated
Dalam model pembelajaran ini guru memadukan tema-tema yang sama
atau hampir sama dengan mata pelajaran yang lain. Model pembelajaran ini
tidak jauh berbeda dengan model webbed.
Langkah-langkah pembelajaran model integrated ;
1. Guru menentukan salah satu tema dari mata pelajaran PKn yang akan
dipadukan dengan tema-tema pada mata pelajaran yang lain.
2. Guru mencari tema-tema dari mata pelajaran lain yang memiliki makna
yang sama.
3. Guru memadukan tema-tema dari beberapa mata pelajaran yang
dikemas menjadi tema besar.
4. Guru menyusun RPP yang terdiri dari gabungan konsep-konsep
beberapa mata pelajaran.
5. Guru menentuksn olokasi waktu karena biasanya untuk mata pelajaran
ini memerlukan waktu lebih dari satu kali pertemuan.
Contoh pengembangn tema model integrated.
Tema : Suasana di Rumahku
Sub tema I : Gotong royong di rumahku (PKn kla I/II).
Indikator : saling membantu antar anggota keluarga.
8
Sub Tema II : Hemat, cermat di rumahku ( Mtk Kls I/II)
Indikator : Mengurangi baya hidup
Sub Tema III : Keburuhan hidup di rumahku (IPS kls I/II)
indikator : Menyebutkan kebutuhan hidup dirumah.
9
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn SD Kelas 1, 2, 3
sebagai Bahan Masukan Menyusun RPP
Dalam Simulasi PKn SD
Analasisis pengembengan kurikulum PKn SD meliputi analisis materi dari muatan
kognitif, afektif, dan psikomotor, serta pemilihan metode, media dan alatpenilaian yang
cocok untuk mencapai tujuan.
Cara menganalisis pengembangan kurikulum PKn adalah :
1. Menyiapkan materi PKn yang ada di dalam kurikulum, standar kompetensi yang
akan di sampaikan pada siswa.
2. Menganalisa kandungan kognitif, afektif dan psikomotor dari standar
kompetensi yang akan di sampaikan.
3. Memilih metode apa yang cocok dan membuat siswa senang.
4. Menentukan media yang akan digunakan.
5. Menentukan cara penilaiannya yang sesuai.
Contoh :
SKURAIAN
Metode Media PenilaianKognitif Afektif Psikomotor
Kls 1
Semester 1
Menerapkan
hidup rukun
dalam
perbedaan
Mengenal arti
kerukunan
dalam kondisi
yang berbeda.
Menghayati
sikap rukun
dalam kondisi
yang berbeda.
Membiasakan
diri untuk hidup
rukun dengan
siapapun.
Ceramah,
cerita, tanya
jawab,
penugasan.
Gambar,
kaset, lagu
“holibis
kuntul
baris”
Proses : lisan,
tertulis.
Hasil : tertulis,
tugas.
Kls III
Semester 2
Memiliki
harga diri
sebagi
individu.
Mengenal
perlunya
memiliki sikap
harga diri
sebagai
individu.
Membiasakan
menempatkan
diri sebagai
individu
dalam
masyarakat.
Mengakui
kelebihan dan
kekurangan
dirinya sebagai
individu.
Ceramah,
simulasi,
diskusi,
tanya
jawab.
Gambar,
kaset vidio.
Proses:
kinerja, tes
tertulis,
pengamatan,
porto folio.
10
11