pkn athg demokrasi

21
AGHT dalam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia A. Konsep AGHT Ancaman merupakan sesuatu yang aktif dari eksternal. Ancaman ini jelas keberadaannya. Ancaman ini datang dari musuh, musuh yang akan kita hadapi atau musuh yang menghalangi. Gangguan merupakan sesuatu yang pasif dari internal. Gangguan ini amplitudonya lebih rendah dibandingkan ancaman. Gangguan ini laten, bila dibiarkan maka akan menjadi ancaman. Hambatan merupakan sesuatu yang tidak menyerang tapi mempengaruhi pencapaian tujuan. Hambatan ini bisa jadi hal- hal yang tidak mendukung tujuan kita tetapi malah mempersulit tercapainya tujuan. Tantangan merupakan sesuatu yang tidak membahayakan, pasif, tapi harus dilakukan untuk menjaga kestabilan. Jika tidak dilakukan tidak masalah, tetapi jika dilakukan akan jauh lebih baik. B. AGHT dalam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia B.1 Ancaman Hampir 15 tahun sesudah Orde Baru berlalu, sebagian besar Orde Reformasi dinilai gagal. Indonesia berhasil mewujudkan struktur-struktur demokratis, mengurangi terjadinya pelanggaran hak-hak asasi manusia, dan

description

hasjdhj

Transcript of pkn athg demokrasi

Page 1: pkn athg demokrasi

AGHT dalam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

A. Konsep AGHT

Ancaman merupakan sesuatu yang aktif dari eksternal. Ancaman ini jelas

keberadaannya. Ancaman ini datang dari musuh, musuh yang akan kita hadapi atau

musuh yang menghalangi.

Gangguan merupakan sesuatu yang pasif dari internal. Gangguan ini

amplitudonya lebih rendah dibandingkan ancaman. Gangguan ini laten, bila dibiarkan

maka akan menjadi ancaman.

Hambatan merupakan sesuatu yang tidak menyerang tapi mempengaruhi

pencapaian tujuan. Hambatan ini bisa jadi hal-hal yang tidak mendukung tujuan kita

tetapi malah mempersulit tercapainya tujuan.

Tantangan merupakan sesuatu yang tidak membahayakan, pasif, tapi harus

dilakukan untuk menjaga kestabilan. Jika tidak dilakukan tidak masalah, tetapi jika

dilakukan akan jauh lebih baik.

B. AGHT dalam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

B.1 Ancaman

Hampir 15 tahun sesudah Orde Baru berlalu, sebagian besar Orde Reformasi

dinilai gagal. Indonesia berhasil mewujudkan struktur-struktur demokratis,

mengurangi terjadinya pelanggaran hak-hak asasi manusia, dan memajukan

perekonomian. Namun tujuan untuk memberantas KKN (Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme) masih dianggap gagal.

Bahkan Indonesia, dalam pandangan Prof. Dr. Franz Magnis Suseno bak

situasi tidak menentu. Penilaian luar negeri memberi kesan Indonesia lebih positif

terhadap indonesia, terbukti Indonesia diterima dalam Kelompok 20 dan dipuji

sebagai negara demokratis terbesar ketiga di dunia. Namun, kita sebagai warganya

tahu bahwa indonesia tidak seindah yang mereka pikirkan. Bahwa keburukan-

keburukan yang terjadi semakin menjadi nyata terlihat. Republik ini diguncang krisis-

krisis kecil dan skandal-skandal, tak ada dobrakan apapun yang dapat dibanggakan.

Page 2: pkn athg demokrasi

Pertumbuhan ekonomis sebagian besar hanya berasal dari penjualan hasil bumi,

bukan hasil dari perindustrian dan efisiensi kerja yang meningkat.

Keberhasilan-keberhasilan tersebut, hanya karena Indonesia menjadi juara

dunia ekspor minyak sawit bukan dalam hal ekspor udang. Sedangkan tahun 1955,

pemerintah memutuskan indonesia untuk menganut sistem demokrasi terpimpin

yang berakhir dengan kehancuran ekonomi dan tragedi 1965-1966. Begitulah

pandangan �franz Magnis, di Balai Senat UGM, Sabtu (23/20) saat menjadi pembicara

pada Lokakarya Refleksi Kebangsaan Kembali ke Jati Diri Manusia Indonesia.

Menurutnya terdapat ancaman serius bisa membawa Indonesia pada

kehancuran demokrasi saat ini. Ancaman tersebut adalah:

1. kegagalan otonomi daerah

Ini semua terjadi karena distribusi kekuasaan (otonomi daerah) dipahami

sepenuhnya sebagai tujuan, bukan jalan atau cara untuk mendekatkan negara

pada masyarakat. "Otonomi daerah menjadi bacaan politik elit di daerah untuk

melanggengkan kepentingan kekuasaannya,"kata Pengamat Politik UIN Syarif

Hidayatullah, A Bakir Ihsan, Rabu(31/10/2012). Menurut Bakir, orientasi

kekuasaan yang dioperasikan oleh partai politik menyebabkan tergerusnya

kepentingan lokal (kearifan lokal) yang sejatinya terepresentasi oleh pemerintah

daerah seiring penerapan otonomi daerah. Pada titik ini, otonomi daerah belum

menjadi jalan keluar dari masalah yang selama ini disebabkan oleh kekuasaan

yang berpusat di Jakarta, tapi justru menjadi bagian dari masalah di daerah itu

sendiri.

2. Ketidakadilan keadilan sosial

Dari perspektif keadilan sosial, keadilan hukum belum tentu adil.

Misalnya menurut hukum setiap orang adalah sama, tetapi jika tidak ada

keadilan sosial maka ketentuan ini bisa menimbulkan ketidakadilan. Misalnya,

karena asas persamaan setiap warganegara setiap orang mendapatkan

pelayanan listrik dengan harga yang sama. Tetapi karena adanya sistem kelas

dalam masyarakat, orang kaya yang lebih bisa menikmatinya karena ia punya

uang yang cukup untuk membayar, sedangkan orang miskin tidak atau sedikit

sekali menikmatinya.

Page 3: pkn athg demokrasi

3. Tenggelamnya kelas politik dalam balutan money poltics dan korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Lembaga Transparency

International Indonesia (TII) tahun 2013 Indonesia berada pada empat negara

dengan tingkat korupsi tertinggi dari 118 negara. Korupsi yang terjadi di

Indonesia sudah merambah pada semua sektor mulai dari bidang pendidikan,

kehutanan hingga tataran ketahanan pangan. Dampak dari korupsi itu bisa

dirasakan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Mc Mullan (1961)

menyatakan bahwa akibat korupsi adalah ketidak efisienan, ketidakadilan,

rakyat tidak mempercayai pemerintah, memboroskan sumber-sumber negara,

tidak mendorong perusahaan untuk berusaha terutama perusahaan asing,

ketidakstabilan politik, pembatasan dalam kebijaksanaan pemerintah dan tidak

represif.

4. Semakin bebas merajalelanya ideologi agamis radikalis, fundamentalis, ekstremis

yang dapat mengancam sistem demokrasi.

Kebanyakan negara-negara barat dan amerika termasuk indonesia,

mengganggap bahwa para teroris adalah orang yang terpinggirkan secara

ekonomi. Namun lebih dari pada itu, mereka sesungguhnya, bukan karena

miskin, tetapi karena merasa geram dengan “penindasan” yang dilakukan

negara maju terhadap negara berkembang.

Yang lebih mengkawatirkan lagi, berkembangnya kelompok-kelompok

yang mengklaim demokrasi sebagai kemenangan kaum mayoritas. Karena dalam

demokrasi adalah mengutamakan aspirasi masyarakat banyak. Maka dari itu

menurut pandangan mereka, umat islam adalah yang terbanyak, maka dari itu

harus diterapkan syariat islam dan mengubah negara indonesia menjadi negara

islam. Inilah tantangan terberat demokrasi indonesia kedepannya.

Hal yang dapat mengatasi ancaman berupa

1. Reorientasi politik yang harus dimotori oleh partai politik dan dikawal oleh

berbagai elemen masyarakat di tingkat daerah, agar kekuasaan betul-betul

untuk kepentingan rakyat. Penguatan otonomi daerah yang menghargai

terhadap potensi-potensi (kearifan) lokal, akan menjadi landasan kuat bagi

Page 4: pkn athg demokrasi

demokrasi sekaligus akan menutup celah munculnya konflik-konflik sosial yang

tidak perlu. mendekatkan negara pada rakyatnya. Hal senada disampaikan

Pengamat Politik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, I

Nyoman Subanda yang melihat masih belum maksimalnya implementasi tujuan

utama otonomi daerah, yaitu. Otonomi daerah tak lebih perebutan kekuasaan di

tingkat daerah dan masyarakat tak juga merasakan manfaatnya yang maksimal.

Hal ini juga terkait dengan peran pemerintah pusat untuk secara optimal

mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kebijakan pusat sehingga daerah

betul-betul mampu memahami dan mengimplementasikannya di tingkat daerah.

"Sehingga perlu monitoring dan advice yang intes dari pusat agar kerja-kerja di

tingkat daerah bisa maksimal dan tidak selalu melemparkan masalah di daerah

pada pusat, terlebih pada Presiden SBY. Di sinilah perlunya sinergisitas antara

pusat dan daerah," katanya.

2. Setiap orang berhak atas “kebutuhan manusia yang mendasar” tanpa

memandang perbedaan “buatan manusia” seperti ekonomi, kelas, ras, etnis,

agama, umur, dan sebagainya. Untuk mencapai itu antara lain harus dilakukan

penghapusan kemiskinan secara mendasar, pemberantasan butahuruf,

pembuatan kebijakan lingkungan yang baik, dan kesamaan kesempatan bagi

perkembangan pribadi dan sosial. Inilah tugas yang harus dilaksanakan

pemerintah.

3. Perlu adanya penanganan khusus terhadap ideologi agama yang radikalis. Dalam

hal ini pemerintah bersama tokoh agama terkemuka harus dapat lebih

merangkul umatnya agar tidak terjadi perpecahan dan perselisihan. Hal ini agar

demokrasi sebagai sistem pemerintahan tetap terjaga dengan baik dan tidak

menimbulkan konflik agama. Sebagai warga negara dan sebagai orang yang

beragama kita wajib menaati peraturan yang telah dibuat oleh pemimpin kita.

Adapaun ketidak puasan serta aspirasi yang mereka sampaikan haruslah

didengar oleh pemerintah.

4. Dalam menangani korupsi pemerintah harus bekerjasama agar korupsi bisa

diberantas hingga ke akarnya. Penegakan hukum yang adil dan tegas dibutuhkan

agar para pelaku jera dan mencegah para anggota lain melakukan hal yang sama.

Transparansi kasus korupsi pun dibutuhkan agar masyarakat dapat turut

Page 5: pkn athg demokrasi

mengawasi sehingga para dewan mengingat bahwa setiap yang ia lakukan akan

mendapatkan sanksi tidak hanya dari hukum tetapi dari masyarakat dan

kehidupan sosia.

B.2 Tantangan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan demokrasi di Indonesia

menghadapi tiga tantangan yang membutuhkan optimisme sehingga dapat

mewujudkan bangsa yang sejahtera, adil, dan maju.

1. Demokrasi yang multi partai yang rentan dengan instabilitas.

Banyaknya parpol, menjadikan banyaknya kepentingan pihak partai

semata. partai politik telah menjadi aktor utama dalam perpolitikan nasional

menggantikan militer dan birokrasi sipil sebagaimana di masa Orde Baru.

Ditambah lagi dengan diabsahkannya partai sebagai organisasi politik

yang paling berhak mencalonkan presiden dan wakilnya di tingkat pusat, dan

calon kepala daerah dan wakilnya di tingkat daerah. Ini berarti pemerintahan

selanjutkan diserahkan kepada partai pemenang pemilu. Sebagai akibatnya,

jumlah partai akan semakin sulit dibatasi. Dalam setiap pemilu akan lahir partai

baru yang hendak mengadu nasib. "Bisa diduga bahwa harga kursi akan semakin

mahal," katanya.

2. Demokrasi atau politik kita baru menuju ke tingkat kematangannya sehingga

wajar jika masih ada konflik, pertentangan, dan sebagainya. Hal ini disampaikan

oleh Presiden SBY saat memberikan sambutan dalam buka bersama dengan

forum koordinasi pimpinan daerah, alim ulama dan tyokoh masyarakat Jawa

Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

3. Demokrasi multi budaya sebagai implikasi masyarakat Indonesia yang majemuk

dengan berbagai suku, ras, dan agama.

Menurut Robert W Hefner (2012), demokrasi multikultural harus

disepadankan dengan agama mayoritas maupun minoritas sebagai jalan menuju

pengakuan kemajemukan diantara masyarakat dunia. Indonesia pun menjadi

lahan besar nan subur untuk memberikan kontribusi positif dalam menciptakan

tatanan perdamaian di seluruh dunia dengan ciri khas gaya multikulturnya yang

Page 6: pkn athg demokrasi

unik sehingga dapat menjadi contoh bagi negara lainnya seperti eropa, AS, dan

Timur Tengah.

4. Ketidak Adilan

Ketidak adilan akan selalu menjadi faktor utama penghalang demokrasi.

Pertama, Ketidakadilan dalam bidang ekonomi berkaitan erat dengan

kesenjangan sosial. Kesenjangan yang begitu jauh akan menimbulkan

pemberontakan dari masyarakat yang terpinggirkan, sehingga melahirkan

kekacauan dalam masyarakat.

Kedua, ketidak adilan dalam bidang politik, orang pandai belum tentu bisa

menjadi seorang pemimpin, karena akses terhadap partai politik itu sangat sulit.

Selain itu, lahirnya separatisme atau dalam lingkup kecil seperti pemekaran

daerah karena dipengaruhi oleh para intelektual yang tidak mendapatkan posisi

dalam pemerintahan pusat dimana ia berada.

5. Menurunnya kepercayaan publik terhadap intitusi-intitusi yang ada.

Dalam praktek demokrasi selama ini, meskipun masih relatif baru, ternyata

menimbulkan minimnya kepercayaan publik terhadap institusi-institusi, baik

pemerintahan ataupun partai politik. Seperti independensi pers, penegak hukum,

partai politik, lembaga perwakilan, bahkan pemimpin.

6. Globalisasi.

Pemerintahan dalam negri tidak mungkin lepas dari pengaruh global.

Dengan kebebasan mengakses media, mudah mengetahui permasalahan yang

dialami negara lain, dan masalah di negara lain itupun turut mempengaruhi politik

dalam negri.

keberhasilan negara lain dalam menolak demokrasi akan mempengaruhi

sistem pemerintahan di dalam negri, seperti misalnya, Venusiela menolak

demokrasi dan itu berhasil. Maka masyarakat indonesia akan terinspirasi oleh

keberhasilan tersebut, sehingga menimbulkan pemberontakan dalam masyarakat

Hal yang dapat mengatasi tantangan berupa

1. Perlu lebih selektif lagi mengenai jumlah partai politik. Perlu diadakan uji kualitas

terhadap kader-kadernya. Jika jumlah partai tidak terlalu banyak dan kualitasnya

baik hal ini dapat mengurangi paradigma partai sebagai ajang mengadu nasib

Page 7: pkn athg demokrasi

demi keuntungan finansial semata. Sehingga dapat menurunkan jumlah wakil

rakyat yang korupsi.

2. Karena demokrasi di Indonesia masih belum masuk ke titik kematangan maka

banyak terjadi pertentangan dan konflik. Untuk mengatasi ini sebaiknya

masyarakat diberi pengetahuan mengenai bagaimana menjalankan sistem

demokrasi yang baik. Perbedaan pendapat dalam mengatasi masalah pasti

muncul. Namun bagaimana masyarakat menghadapinya dengan bijak itu yang

terpenting.

3. Demokrasi multi budaya sebagai implikasi masyarakat Indonesia yang majemuk

dengan berbagai suku, ras, dan agama. Untuk itu, dalam masyarakat majemuk

harus dipupuk dan dikembangakan sikap saling menghormati, menghargai,

toleransi dan saling mengasihi. Selain itu perlunya membangun kekuatan baru

dengan kesamaan visi baik secara ideologi politik, agama, ekonomi maupun

budaya sehingga demokrasi dan agama dalam proses perbedaan tersebut dapat

saling mengisi satu sama lain atas spirit bersama membangun perdamaian dunia.

4. Perlu adanya regulasi yang tepat dari pemerintah mengenai kesenjangan

ekonomi ini. Pemerintah tidak hanya memperhatikan usaha baik makro maupun

mikro. Pemerintah dapat membantu usaha kecil menengah untuk mendapatkan

modal dan mengembangkan usahanya. Selain itu juga turut mendukung usaha

makro untuk dapat memperluas pasar dengan mempermudah kebijakan.

Pemerintah juga mengawasi tidak hanya BUMN tetapi usaha swasta yang sangat

berpengaruh banyak terhadap perekonomian negara. Selain itu diperlukan

pendidikan yang tepat bagi para pemegang usaha. Seminar-seminar dan

peyuluhan akan sangat bermanfaat bagi kemajuan masyarakat dalam perannya

sebagai penggerak ekonomi negara.

Dalam bidang politik perlu adanya seleksi lebih ketat dalam bidang politik. Meski

semua rakyat berhak berpolitik, jika pemerintah dapat menyeleksi secara tepat

orang-orng yang memiliki intelektualitas tinggi untuk masuk kedalam

pemerintahan maka akan membantu kemajuan serta adanya solusi-solusi yang

cermat bagi permasalahan bangsa. Msyarakat juga berhak untuk mendapat

informasi yang sama mengenai perkembangan politik. Pemerintah dapat

Page 8: pkn athg demokrasi

memfasilitasi daerah-daerah pedesaan agar perkembangan pengetahuan

mengenai politiknya tidak jauh dengan perkotaan.

5. Jika institusi yang ada lebih menggiatkan kerjanya dan meningkatkan kualitasnya

maka rakyat akan merasakan manfaat yang besar dan mulai mempercayai

mereka. Peningkatan kualitas ini tentunya tidak hanya dalam pelaksanaan

program kerja yang tepat dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat

tetapi juga pemenuhan janji-janji yang diucapkan ketika seorang calon pemimpin

meminta rakyat untuk memilihnya. Kesamarataan perlakuan dengan tidak

megenal status sosial, profesi, gender dan faktor lainnya juga dapat

menumbuhkan kembali kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.

6. Perlu adanya wawasan yang luas dalam menghadapi masalah globalisasi ini.

Dalam menanggapi suatu isu global perlu dibahas mengenai aspek positif da

negatifnya. Bagi masryarakat yang berwawasan sempit, maka dapat salah

menginterpretasikan suatu isu dan membuatnya menjadi bagian dari

permasalahan di indonesia seperti pada kasus pemberontkan pada sistem

demokrasi. Jika masyarakat sudah memiliki informasi yang sama mengenai suatu

isu maka akan lebih mudah untuk menyaring pengaruh global yang ada tanpa

menyebabkan perpecahan.

B.3 HAMBATAN

Banyak orang Indonesia menghendaki demokrasi sejak ada pergerakan

kebangsaan pada permulaan Abad ke 20 dan semenjak orang indonesia mengalami

pendidikan formal. Akan tetapi, tumbuhnya demokrasi di Indonesia terus mengalami

hambatan yang tidak sedikit. Dalam zaman penjajahan hambatan itu datang dari

pihak penjajah, sebab demokrasi membuat penjajah harus memberikan banyak

kebebasan kepada rakyat Indonesia. Setelah menjadi bangsa merdeka pun

hambatan itu tidak berkurang. Sekarang Indonesia sudah lebih dari 50 tahun

merdeka dan mempunyai Dasar Negara yang menetapkan adanya demokrasi di

Indonesia, tetapi dalam kenyataan demokrasi masih terus belum lancar

pertumbuhannya.

Page 9: pkn athg demokrasi

Hambatan itu disebabkan oleh banyak hal. Sebab utama terletak pada

manusia Indonesia yang sifatnya dipengaruhi oleh berbagai faktor:

1. Kurangnya pendidikan umum yang cukup bermutu yang dapat menimbulkan

pandangan yang lebih luas tentang kehidupan serta kesadaran tentang demokrasi.

Karena pandangan kurang luas maka orang cenderung untuk memperhatikan

dirinya dan kepentingannya sendiri dan kelompoknya. Hal ini mempersulit

timbulnya sifat untuk menghargai perbedaan dan pendapat orang lain, terutama

dari kelompok lain.

2. Sedangkan masih lemahnya disiplin menyebabkan hukum kurang berjalan dalam

masyarakat. Orang sadar akan keadilan, tetapi lebih diorientasikan kepada dirinya

dan kelompoknya dan kurang kepada kepentingan umum.

3. Sisa-sisa feodalisme.

Kuatnya feodalisme di masa lalu membuat orang enggan untuk

mengeluarkan pendapat atau pikiran yang mungkin berbeda, apalagi

bertentangan, dengan pikiran orang yang dianggap lebih tinggi kedudukannya.

Sebaliknya, orang mengabaikan pendapat dan pikiran orang lain yang berada

dalam posisi yang dinilai lebih rendah dari posisinya sendiri.

4. Faktor kultural.

Ada orang berpendapat bahwa masyarakat Barat yang melahirkan demokrasi

mempunyai budaya yang berbeda dari budaya Indonesia. Ini dipakai alasan oleh

orang Indonesia yang tidak setuju dengan perkembangan demokrasi di Indonesia.

Bahwa budaya berpengaruh terhadap pelaksanaan demokrasi adalah benar. Akan

tetapi dalam setiap budaya dapat dikembangkan demokrasi. Memang kemudian

demokrasi tidak akan presis sama di lingkungan budaya yang berbeda.. Demokrasi

di Jepang tidak sepenuhnya sama dengan yang ada di Amerika Serikat karena

budaya Jepang dan Amerika berbeda. Jangankan antara budaya Timur dan Barat

seperti itu, demokrasi di Perancis dan Inggeris saja berbeda padahal sama–sama

bangsa Barat. Namun dalam semua perbedaan yang ditimbulkan oleh perbedaan

budaya tetap inti demokrasi selalu ada, yaitu bahwa yang berdaulat di negara itu

adalah rakyat.

Page 10: pkn athg demokrasi

5. Di beberapa negara, Amerika Serikat misalnya , tingkat partisipasi masyarakat

telah menurun.

Ini dapat dimakanai sebagai memudarnya daya tarik demokrasi dimata warga

negara. Munculnya rasa skeptis ini terjadi karena dalam pemahaman mereka, elit

politik yang dipilih melalui pemilihan umum lebih cenderung memperjuangkan

kepentingannya sendiri dan kelompoknya dibandingkan dengan memperjuangkan

kepentingan masyarakat luas. Akibatnya mereka tidak begitu peduli dengan

pemilihan umum yang memilih pejabat eksekutif atau wakil-wakil mereka di

parlemen

6. Undang-undang serta berbagai aturan pelaksana yang dilahirkannya, tidak

mampu mengakomodasi tuntutan perubahan yang ada. muncul pro dan kontra

yang sangat keras dalam masyarakat. Dilihat dari aktornya, demokratisasi di

Indonesia masih belum secara kualitatif menunjukkan adanya praktik kesetaraan

dan kemajemukan.

7. Rendahnya apresiasi terhadap perwakilan berkualitas. Hal ini membuat para wakil

rakyat kurang terpacu semangatnya dalam melaksanakan tugas dan meraih

pencapaian.

Hal yang dapat mengatasi hambatan :

1. Untuk mengurangi hambatan bagi demokrasi adalah perbaikan pendidikan umum

dalam kuantitas maupun kualitasnya. Tidak hanya pendidikan di daerah kota dengan

perkembangan yang cepat, tetapi daerah pedesaan juga. Setiap warga negara

berhak memiliki pengetahuan yang sama. Negara harus dapat mengatur dana agar

pendidikan dapat berjalan optimal. Selain itu perlu adanya evaluasi menyeluruh

terhadap pendidikan indonesia agar dapat memperbaiki kekurangan yang ada. Dapat

diadakan kunjungan terhadap negara dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan

mengambil hal positif untuk diterapkan dinegara kita.

Dengan begitu pandangan masyarakat dapat menjadi lebih luas dan mulai

terbuka untuk berpartisipasi sebagai warga negara yang baik. Hal ini akan

meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap negara dan mendukung terpenuhinya

aspirasi mereka sebab mereka turut berperan. Orang akan mampu menghargai

Page 11: pkn athg demokrasi

kebebasan berpendapat bagi semua pihak serta menyadari pluralitas sebagai

kenyataan dalam kehidupan bangsa dan umat manusia.

2. Dengan pendidikan yang baik diharapkan manusia Indonesia berpandangan luas dan

menyadari pentingnya disiplin. Dengan begitu hukum dapat berjalan dan Indonesia

menjadi negara hukum.

3. Dengan Pendidikan juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi rakyat. Dengan

begitu rakyat akan lebih percaya diri dan feodalisme makin dapat dihilangkan.

Dengan pendidikan yang setara dan merata, masyarakat akan lebih percaya diri

dalam mengemukakan pendapat meski kepada orang yang lebih tinggi

kedudukannya. Hal ini lambat laun akan mengurangi sisa-sisa feodalisme.

4. Pendidikan yang baik juga akan menghasilkan kualitas SDM yang baik. Hal ini sangat

berguna sebab untuk mengadakan demokrasi yang sesuai dengan budaya di

indonesia perlu pandangan luas akan budaya dan pikiran kritis dalam membuat

kebijakan serta mengatur pemerintahan agar terjadi penurunan konflik di dalam

negri.

5. Adanya sosialisasi yang jelas dalam pemilihan umum. Pastikan rakyat benar-benar

berpartisipasi dalam pemilu. Adakan diskusi sosial didaerah-daerah mengenai calon-

calon perwakilan rakyat agar aspirai bisa disampaikan dan masyarakat merasa

bahwa perannya penting. Hal ini dapat menurunkan tingkat apatis masyarakat

6. Memperketat pelaksanaan hukum. Hal ini agar masyarakat patuh hukum dan merasa

diperlakuka adil oleh hukum. Hal ini dapat meningkatkan apresiasi rakyat terhadap

kinerja pemerintah. Hal ini berdampak baik terhadap ketahanan serta dapat memicu

peningkatan peran masyarakat sebagai warga negara yan baik.

7. Perlu adannya informasi terhadap rakyat mengenai wakil mereka yang berprestasi.

Hal ini sebagai penghargaan atas kerja keras yang telah mereka lakukan sehingga

para elitpolitik bersaing untuk dapat berprestasi dalam hal positif yang

menguntungkan rakyat. Bukan bersaing mengenai kekayaan semata.

Orang suka mengatakan bahwa yang penting adalah membangun sistem politik

demokratis. Kalau ada sistem orang harus menyesuaikan hidup dan langkahnya dengan

sistem itu. Akan tetapi dalam kenyataan pandangan demikian menghadapi dua persoalan

pertama. Persoalan pertama adalah bahwa sistem politik demokratis merupakan hasil

Page 12: pkn athg demokrasi

buatan orang, khususnya orang-orang yang mempunyai wewenang membangun sistem

politik negara. Kalau sifat orangnya kurang cocok dengan demokrasi akan sukar terwujud

sistem demokratis, sekalipun ada niat untuk itu. Hal itu terjadi di masa Orde Lama dan

Orde Baru. Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto mengatakan bahwa mereka

membangun demokrasi melalui Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila, namun

dalam kenyataan tidak ada demokrasi di Indonesia selama itu. Persoalan kedua adalah

bahwa sekalipun ada sistem politik demokratis tetapi para pelaku politik kurang bersifat

demokratis, maka tidak akan ada kondisi masyarakat yang demokratis. Hal itu dapat

dilihat di Indonesia sekarang.

B.4 GANGGUAN

1. Timbulnya konflik berkepanjangan akibat perbedaan pendapat atau prinsip.

Demokrasi memang menghalalkan setiap penganutnya untuk menyatakan

pendapat tetapi ada nilai yang harus dipenuhi. Jika masing-masing hanya

mementingkan kepentingan sendiri tanpa mengindahkan nilai yang ada, perpecahan

dan konflik akan terus terjadi dan mengurangi rasa persatuan. Baik konflik antar

partai politik maupun antar warga negara dan pemerintah.

2. Kegagalan demokrasi representatif.

Dibanyak negara, seringkali para wakil rakyat yang duduk di senat atau

dewan perwakilan rakyat membuat keputusan yang melawan kehendak mayoritas.

Rakyat bukan saja tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, tetapi juga

seringkali terjadi kebijakan yang menentukan hajat hidup orang banyak tidak

didiskusikan dalam debat publik yang matang

3. Pihak yang mementingkan kepentinganya semata.

Pihak yang sebenarnya tidak menghendaki demokrasi , tetapi memanfaatkan

demokrasi untuk memperoleh posisi yang kuat dan pada saat berkuasa justru

menyingkirkan demokrasi. Itu telah dilakukan Hitler di Jerman dan di masa lalu

merupakan taktik kaum komunis di Indonesia.

4. Apa yang dimaksud dengan kebebasan dan persamaan di era sekarang ini telah

tereduksi sedemikian rupa.

Ketidaksamaan ekonomi pada perkembangannya mendorong terjadinya

ketidaksamaan politik sehingga akses warga negara dalam mempengaruhi kebijakan

Page 13: pkn athg demokrasi

publik yang menentukan kehidupan mereka juga terbatas. Pada akhirnya, demokrasi

representatif yang merupaka alternatif terbaik dalam kondisi politik modern dewasa

ini telah gagal.

Hal yang dapat mengatasi gangguan

1. Demokrasi harus didesain sebagai mekanisme dalam ruang politik untuk

menciptakan keseimbangan kehidupan manusia. Karena itulah, demokrasi harus

tetap tumbuh mencari bentuk idealnya dengan tetap menjamin terpeliharanya nilai-

nilai kemanusiaan sejagad dalam pelaksanaan berdemokrasi. Meningkatkan daya

supremasi sistem demokrasi. Dalam ranah ini partai politik sebagai institusi sekaligus

variabel penting berjalannya sistem politik yang demokratis harus menyediakan

ruang lebih terbuka bagi regenerasi kepemimpinan. Bukan penerusan generasi

berdasarkan hubungan keluarga atau kerabat.

2. Peningkatan keja anggota DPR dengan terlibatnya masyarakat dalam pembuatan

kebijakan. Perlu adanya evaluasi terhadap kerja dewan agar kebijakan yang dibuat

benar-benar merupakan cerminan dari aspirasi rakyat agar rakyat tidak menjadi

apatis dan merasa acuh terhadap pemerintahan sebab merasa aspirasinya tidak

bermakna. Rakyatpun akan lebih menghargai pemerintah sebab kepentingan yang

diutamakan adalah kepentingan umum bukan kepentingan kaum elit politik semata.

3. Perlu adanya kepemimpinan nasional yang mampu menjalankan manajemen

nasional yang baik, sehingga kondisi obyektif dalam masyarakat dapat menjadi

landasan perbaikan demokrasi. Kualifikasi seorang pemimpin besertapara wakil

rakyat perlu diuji agar mereka tidak menyalah gunakan kekuasaan demi kepentingan

pribadi. Pengawasan dari yudikatif juga sangat mempengaruhi.

4. Menyamaratakan perkembangan ekonomi di tiap daerah. Hal ini akan mendukung

perkembangan tiap daerah sehingga saat ada kebijakan baru, semua daerah dapat

dengan mudah mendapat fasilitas dan informasi mengenai kebijakan tersebut.

Page 14: pkn athg demokrasi

Daftar pustaka

Dra. ERIKA REVIDA, MS. KORUPSI DI INDONESIA: MASALAH DAN SOLUSINYA. Fakultas Ilmu

Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Tim dosen UNJ. 2012. pendidikan kewarganegaraan. Jakarta

Dahl. Dilemma of Pluralist Democracy

Dewi Rachmat Kusuma. SBY Bicara 3 Tantangan yang Dihadapi Indonesia. Web: detikNews

Jumat, 02/08/2013 19:03 WIB

Rusdianto. DEMOKRASI MULTIKULTURAL. Web ://www.mitranews.com/

Kuliah Pendidikan Anti Korupsi : Komitmen ITB Berantas Korupsi di Indonesia. Web :www.itb.ac.id/news/3996.xhtml

http://sayidiman.suryohadiprojo.com/?p=1098

http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=5340

id.wikipedia.org/wiki/Keadilan_sosial