Pkmrs Bblr Fixed

40
HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa: Nama : Leonard Tatukude Judul PKMRS: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar, 5 October 2015 Pembimbing I Coass Pediatri dr. Merlyn Meta Astari Leonard Tatukude Supervisor

description

bayi berat lahir rendah refarat

Transcript of Pkmrs Bblr Fixed

Page 1: Pkmrs Bblr Fixed

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa

Nama Leonard Tatukude

Judul PKMRS Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan

Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar 5 October 2015

Pembimbing I Coass Pediatri

dr Merlyn Meta Astari Leonard Tatukude

Supervisor

dr A Dwi Bahagia Febriani PhD SpA(K)

BAB I

PENDAHULUAN

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat 2500 gram atau

kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1 Sejak tahun 1961 World Health Organisation

(WHO) telah mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat lahir rendah karena disadari

tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi

prematur Bayi berat lahir rendah dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu prematuritas

murni dan dismaturitas23

BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di

seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan berat

lahir rendah Menurut WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir

rendah dan 19 juta di antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden

antara 11 sampai 31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan

nutrisi dalam kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang

dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4

Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut Survei

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR

Masalah yang sering timbul akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia

hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan minum4 Infeksi parah yang terjadi pada bayi

dengan BBLR dapat berkembang menjadi komplikasi yang mengancam nyawa seperti sepsis

Jika komplikasi yang terjadi tidak ditangani dengan segera dan tepat hal ini dapat

mengakibatkan kematian5

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I DEFINISI

Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah

lahir6Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI BBLR ialah bayi yang lahir dengan

berat 2500 gram atau kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1

IIEPIDEMIOLOGI

BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di

seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan

berat lahir rendah4

BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak

negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi Menurut

WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir rendah dan 19 juta di

antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden antara 11 sampai

31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam

kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat

berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4

Kejadian BBLR tidak dapat dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan

kematian perinatal dan neonatal Menurut Depkes sekitar 57 kematian bayi terjadi pada

bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh gangguan selama perinatal

dan bayi berat lahir rendah Bayi dengan berat lahir rendah cenderung mengalami

perkembangan kognitif yang lambat kelemahan syaraf dan mempunyai prestasi yang

buruk pada proses pendidikannya Bahkan BBLR mempunyai dampak yang kompleks

2

sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes

gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat

meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4

Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT

tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul

akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan

minum4

III ETIOLOGI

Faktor Ibu 78

1 Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya

toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan

psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit

jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor

etiologi prematuritas dan BBLR

2 Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20

tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat

Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga

sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga

35 tahun

3

3 Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah

Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan

pengawasan antenatal yang kurang

Faktor Anak78

1 Kehamilan Ganda

Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau

lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang

2 Volume Amnion

Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan

intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20

minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion

IV KLASIFIKASI

Klasifikasi BBLR yaitu9

a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram

b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499

gram

c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000

gram

Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat

lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco

untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau

tidak10

4

Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat

keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1

A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu

B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu

C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu

Gambar 1 Kurva Lubchenco11

Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan

masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil

untuk masa kehamilan11

5

Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat

digolongkan sebagai berikut 12

1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin

2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat

badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin

3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

6

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 2: Pkmrs Bblr Fixed

BAB I

PENDAHULUAN

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat 2500 gram atau

kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1 Sejak tahun 1961 World Health Organisation

(WHO) telah mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat lahir rendah karena disadari

tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi

prematur Bayi berat lahir rendah dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu prematuritas

murni dan dismaturitas23

BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di

seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan berat

lahir rendah Menurut WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir

rendah dan 19 juta di antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden

antara 11 sampai 31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan

nutrisi dalam kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang

dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4

Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut Survei

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR

Masalah yang sering timbul akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia

hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan minum4 Infeksi parah yang terjadi pada bayi

dengan BBLR dapat berkembang menjadi komplikasi yang mengancam nyawa seperti sepsis

Jika komplikasi yang terjadi tidak ditangani dengan segera dan tepat hal ini dapat

mengakibatkan kematian5

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I DEFINISI

Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah

lahir6Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI BBLR ialah bayi yang lahir dengan

berat 2500 gram atau kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1

IIEPIDEMIOLOGI

BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di

seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan

berat lahir rendah4

BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak

negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi Menurut

WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir rendah dan 19 juta di

antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden antara 11 sampai

31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam

kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat

berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4

Kejadian BBLR tidak dapat dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan

kematian perinatal dan neonatal Menurut Depkes sekitar 57 kematian bayi terjadi pada

bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh gangguan selama perinatal

dan bayi berat lahir rendah Bayi dengan berat lahir rendah cenderung mengalami

perkembangan kognitif yang lambat kelemahan syaraf dan mempunyai prestasi yang

buruk pada proses pendidikannya Bahkan BBLR mempunyai dampak yang kompleks

2

sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes

gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat

meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4

Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT

tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul

akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan

minum4

III ETIOLOGI

Faktor Ibu 78

1 Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya

toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan

psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit

jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor

etiologi prematuritas dan BBLR

2 Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20

tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat

Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga

sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga

35 tahun

3

3 Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah

Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan

pengawasan antenatal yang kurang

Faktor Anak78

1 Kehamilan Ganda

Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau

lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang

2 Volume Amnion

Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan

intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20

minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion

IV KLASIFIKASI

Klasifikasi BBLR yaitu9

a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram

b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499

gram

c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000

gram

Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat

lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco

untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau

tidak10

4

Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat

keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1

A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu

B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu

C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu

Gambar 1 Kurva Lubchenco11

Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan

masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil

untuk masa kehamilan11

5

Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat

digolongkan sebagai berikut 12

1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin

2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat

badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin

3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

6

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 3: Pkmrs Bblr Fixed

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I DEFINISI

Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah

lahir6Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI BBLR ialah bayi yang lahir dengan

berat 2500 gram atau kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1

IIEPIDEMIOLOGI

BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di

seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan

berat lahir rendah4

BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak

negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi Menurut

WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir rendah dan 19 juta di

antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden antara 11 sampai

31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam

kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat

berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4

Kejadian BBLR tidak dapat dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan

kematian perinatal dan neonatal Menurut Depkes sekitar 57 kematian bayi terjadi pada

bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh gangguan selama perinatal

dan bayi berat lahir rendah Bayi dengan berat lahir rendah cenderung mengalami

perkembangan kognitif yang lambat kelemahan syaraf dan mempunyai prestasi yang

buruk pada proses pendidikannya Bahkan BBLR mempunyai dampak yang kompleks

2

sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes

gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat

meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4

Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT

tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul

akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan

minum4

III ETIOLOGI

Faktor Ibu 78

1 Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya

toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan

psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit

jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor

etiologi prematuritas dan BBLR

2 Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20

tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat

Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga

sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga

35 tahun

3

3 Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah

Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan

pengawasan antenatal yang kurang

Faktor Anak78

1 Kehamilan Ganda

Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau

lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang

2 Volume Amnion

Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan

intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20

minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion

IV KLASIFIKASI

Klasifikasi BBLR yaitu9

a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram

b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499

gram

c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000

gram

Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat

lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco

untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau

tidak10

4

Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat

keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1

A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu

B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu

C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu

Gambar 1 Kurva Lubchenco11

Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan

masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil

untuk masa kehamilan11

5

Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat

digolongkan sebagai berikut 12

1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin

2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat

badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin

3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

6

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 4: Pkmrs Bblr Fixed

sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes

gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat

meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4

Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT

tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul

akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan

minum4

III ETIOLOGI

Faktor Ibu 78

1 Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya

toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan

psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit

jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor

etiologi prematuritas dan BBLR

2 Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20

tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat

Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga

sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga

35 tahun

3

3 Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah

Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan

pengawasan antenatal yang kurang

Faktor Anak78

1 Kehamilan Ganda

Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau

lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang

2 Volume Amnion

Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan

intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20

minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion

IV KLASIFIKASI

Klasifikasi BBLR yaitu9

a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram

b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499

gram

c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000

gram

Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat

lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco

untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau

tidak10

4

Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat

keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1

A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu

B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu

C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu

Gambar 1 Kurva Lubchenco11

Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan

masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil

untuk masa kehamilan11

5

Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat

digolongkan sebagai berikut 12

1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin

2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat

badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin

3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

6

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 5: Pkmrs Bblr Fixed

3 Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah

Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan

pengawasan antenatal yang kurang

Faktor Anak78

1 Kehamilan Ganda

Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau

lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang

2 Volume Amnion

Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan

intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20

minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion

IV KLASIFIKASI

Klasifikasi BBLR yaitu9

a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram

b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499

gram

c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000

gram

Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat

lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco

untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau

tidak10

4

Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat

keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1

A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu

B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu

C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu

Gambar 1 Kurva Lubchenco11

Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan

masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil

untuk masa kehamilan11

5

Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat

digolongkan sebagai berikut 12

1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin

2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat

badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin

3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

6

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 6: Pkmrs Bblr Fixed

Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat

keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1

A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu

B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu

C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu

Gambar 1 Kurva Lubchenco11

Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan

masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil

untuk masa kehamilan11

5

Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat

digolongkan sebagai berikut 12

1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin

2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat

badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin

3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

6

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 7: Pkmrs Bblr Fixed

Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat

digolongkan sebagai berikut 12

1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin

2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat

badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin

3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan

diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

6

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 8: Pkmrs Bblr Fixed

Terdapat dua jenis KMK yaitu

1) Simetris

Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan

pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-

bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi

keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar

Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena

retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan

lemak

2) Asimetris

Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada

keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan

tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi

tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan

lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan sangat kurus

7

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 9: Pkmrs Bblr Fixed

Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik

KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik

genetic teratogenik infeksi

intrauterine

Hanya ekstrinsik Insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20-30 70-80

Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR

simetris mempengaruhi semua

system organ secara seimbang

Kingkar perut kecil kelaian

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan

lingkar kepala dan diameter

biparietal juga berkurang Berat

lahir panjang lahir timushati

jantung otak Rasio otak

dengan liver 61(kepala lebih

bersar dari perut)

Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang

Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal

8

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 10: Pkmrs Bblr Fixed

V PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan

dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk

memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-

faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14

Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan

kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan

janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio

plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat

menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14

Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma

urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis

Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan

amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur

Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal

yang dapat menyebabkan ruptur membran14

VI DIAGNOSIS

a Anamnesis1

Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir

9

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 11: Pkmrs Bblr Fixed

mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin

yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat

sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum

dan perdarahan antepartum

b Pemeriksaan fisik15

Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain

1) Berat badan lt2500 gram

2) Pemeriksaan skor Ballard

Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil

penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria

pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula

kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan

maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan

kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa

gestasinya

Cara menilai aktivitas neuromuskular1617

o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan

tenang

o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu

jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara

hypothenar emirence dengan forearm

o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik

kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat

kembalinya ke posisi fleksi

o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang

10

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 12: Pkmrs Bblr Fixed

sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest

position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah

ukurlah sudut di bawah lutut tersebut

o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu

lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai

leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan

geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di

mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah

kesisi lain

o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke

telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak

mencapai telinga dan ekstensi lutut

Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18

11

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 13: Pkmrs Bblr Fixed

Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18

Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler

dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil

penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan

(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam

minggu1617

12

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 14: Pkmrs Bblr Fixed

VII KOMPLIKASI

Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang

dapat terjadi yaitu

a Respirasi 5

1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)

Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir

sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS

mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang

berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru

2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)

MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit

yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru

13

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 15: Pkmrs Bblr Fixed

lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau

setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi

sebelum menelan air susu ibu

3) Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir

yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat

menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida

yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

DD RDS MAS ASFIKSIA

TANDA

DAN

GEJAL

A

a Distress pernapasan

b Takipneu laju napas

gt60xm

c Sianosis

d Retraksicekungan pada

sternum dan costa pada

saat inspirasi

e Grunting suara merintih

saat ekspirasi

f Cairan ketuban

berwarna kehijauan

g Kulit bayi tampak

kehijauan

h Ketika lahir bayi

tampak lemaslemah

i Takipneu

j Tanda post

maturitas(berat badan

kurang kulit

mengelupas)

k DJ gt 100xm atau

kurang dari100xm tdk

teratur

l Tonus otot menurun

karna kekurangan

oksigen pada otakotot

dan organ lain

m Depresi pernapasan

karna otak kekurangan

oksigen

n Takipneu

o Sianosis

p pucat

b Kranial5

14

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 16: Pkmrs Bblr Fixed

1) Perdarahan intrakranial

Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang

tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di

sekeliling otak

c Kardiovaskular19

1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi

prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus

arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi

Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat

mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus

tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal

jantung

d Hematologi 5

1) Hiperbilirubinemia

Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa

sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar

bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir

prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk

hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin

Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu

sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah

2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis

Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi

pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh

15

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 17: Pkmrs Bblr Fixed

bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan

oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah

yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik

e Gastrointestinal 5

1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)

NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua

sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan

kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya

f Mata 5

1) Retinopathy of Prematurity (ROP)

ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di

mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini

terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu

kehamilan

g Metabolisme tubuh 5

1) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah

normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -

375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang

disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum

berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih

luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi

2) Hipoglikemik

Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa

16

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 18: Pkmrs Bblr Fixed

darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada

BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes

melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada

janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat

lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga

terjadi hipoglikemi

VIII PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan

kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi

baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi

pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program

STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun

waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan

program STABLE adalah20

a Sugar and Safe Care

Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus

Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl

Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah

pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan

17

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 19: Pkmrs Bblr Fixed

nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di

perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak

Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu

1) Cadangan glikogen terbatas

2) Hiperinsulinemia

3) Peningkatan penggunaan glukosa

b Temperature

Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika

suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu

antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan

hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat

bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak

berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang

mempunyai risiko hipotermia adalah

1) BBLR

2) Bayi sakit berat

3) Bayi dengan resusitasi lama

4) Bayi dengan kelainan congenital

Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh

darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan

tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme

dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan

meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian

suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu

juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut

18

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 20: Pkmrs Bblr Fixed

berperan pada hipotermi

c Airway

Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang

mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat

resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi

alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas

dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan

pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu

penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan

Skor Downe

Tabel 1 Skor Downe20

0 1 2

Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak

sianosis dengan O2

Sianosis (+)

dengan O2

Udara masuk (+)Udara masuk

berkurang

Tidak ada udara

masuk

Merintih Tidak merintihTerdengar melalui

stetoskop

Terdengar tanpa

menggunakan

peralatan

Interpretasi skor Downe

1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan

2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang

3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat

Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan

19

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 21: Pkmrs Bblr Fixed

adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan

sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive

airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat

penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk

membantu pasien bernapas

d Blood Pressure

Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ

Ada tiga jenis syok yaitu

1) Hipovolemi

2) Kardiogenik

3) Septik

Penyebab tersering pada neonatus adalah

1) Kehilangan darah saat intrauterin

2) Kehilangan darah saat lahir

3) Dehidrasi

Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok

Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah

menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung

usia gestasi

e Laboratorium Works

Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang

dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus

Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu

20

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 22: Pkmrs Bblr Fixed

dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis

Faktor risiko tersering adalah

1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam

2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis

3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare

suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan

riwayat gawat janin

Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan

antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk

f Emotional Support

Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap

bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila

kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat

bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri

dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu

(ASI) kepada bayi

Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan

metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan

melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga

lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur

suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik

lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang

21

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 23: Pkmrs Bblr Fixed

durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat

bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan

anak2122

PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324

a PMK intermiten

Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan

intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin

memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak

diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu

mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di

inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara

terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK

intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK

kontinu

b PMK kontinu

Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi

harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan

untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan

persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan

melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya

sehingga meningkatkan asupan ASI

Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu

kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen

22

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 24: Pkmrs Bblr Fixed

nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu

dini2122

Gambar 4 Kangaroo Position22

IX KONTROL DAN PENCEGAHAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah

memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang

terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera

dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga

pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25

X PROGNOSIS

Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya

23

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 25: Pkmrs Bblr Fixed

berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan

neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat

perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya

lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang

jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang

intensif2613

DAFTAR PUSTAKA

1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan

Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39

2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005

3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The

Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012

4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They

Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of

Perinatology 2005 2572-81

5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J

FamPrac201362(4)1-8

24

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 26: Pkmrs Bblr Fixed

6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara

Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang

Universitas Diponegoro 2013

7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation

Dan Med2014 61(4)1-4

8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014

December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom

9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17

Jakarta Widya Medika 2002

10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last

modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from

httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems

overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509

11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA

editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company

1986 used with permission

12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis

Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004

13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of

14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63

14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu

Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002

H771-784

15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi

Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012

25

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26

Page 27: Pkmrs Bblr Fixed

16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available

from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp

17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]

Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc

18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely

Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with

permission of the CV Mosby Company

19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality

From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP

2011127(293)293-9

20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick

Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006

21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003

22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008

23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I

Pediatric200845(1)17-23

24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization

GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003

25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan

Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 2009 12127-132

26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA

Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational

Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09

26