pkm-alabio.hulusungaiutarakab.go.idpkm-alabio.hulusungaiutarakab.go.id/wp-content/uploads/... ·...
Transcript of pkm-alabio.hulusungaiutarakab.go.idpkm-alabio.hulusungaiutarakab.go.id/wp-content/uploads/... ·...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat ( PIS ) merupakan satu program dari agenda Nawa Cita,
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program
sektoral lainnya, seperti Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program
Indonesia Sejahtera. Program Indonesia selanjutnya menjadi program utama
pembangunan kesehatan, yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Stategi Kementrian Kesehatan 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MenKes/52/2015.
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga didukung oleh upaya
bersama antara pemerintah dan masyarakat sesuai inpres nomor 1 tahun 2017 tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS ) antara lain, 1.) Melakukan aktivitas fisik, 2.)
Mengkonsumsi sayur, buah, dan ikan, 3.) Memeriksa kesehatan secara rutin, 4.) Tidak
merokok, 5.) Tidak mengkonsumsi alkohol, 6.) Melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat ( PHBS ), 7.) Membersihkan lingkungan.
Cakupan Data keluarga sehat pada tahun 2018, 1.) Anggota Keluarga Tidak
Merokok sebesar 44.0%, 2.) Keluarga memiliki akses/menggunakn sarana Air Bersih
94.9%, 3.) Keluarga sudah menjadi anggota JKN 48,6%, 4.) Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban keluarga 88.8%, 5.) Keluarga mengikuti KB 49.4%, 6.) Ibu
bersalin di fasilitas kesehatan 86.5%, 7.) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 91.6%,
8.) Bayi diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan 80.1%, 9.) Pertumbuhan Balita dipantau setiap
bulan 87.1%, 10.) Penderita TB Paru berobat sesuai standar 35.3%, 11.) Penderita
Hipertensi berbat teratur 25.9%, 12.) Penderita gangguan jiwa berat, di obati dan tidak
ditelantarkan 37.5%.
Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan terintegrasi Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang didasari oleh data dan
informasi profil kesehatan keluarga melalui kunjungan rumah. Pendekatan keluarga
mengintegrasikan pelayanan UKP dan UKM secara berkesinambungan dengan target
keluarga diharapkan dapat meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan
yang komperehensif. Dengan pendekatan keluarga tersebut setiap keluarga dapat
menerapkan perilaku hidup sehat untuk mencegah terjadinya masalah gizi dan kesehatan
dalam keluarga.
Menjelang berakhirnya periode RPJMN 2015-2019, Indonesia mengalami perbaikan
dalam hal prevalensi masalah gizi khususnya prevalensi gizi kurang dan stunting.
Berdasarkan riskesdas 2013-2018, meskipun prevalensinya masih tinggi dan di atas
ambang batas WHO masalah kesehatan masyarakat, prevalensi gizi kurang dan stunting
menurun berturut-turut dari 19.6 % menjadi 17.7 % dan dari 37.2% menjadi 30.8%.
Melihat perkembangan pencapaian target RPJMN untuk perbaikan gizi dan
pengalaman pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat, terdapat beberapa
tantangan khususnya koordinasi dan penguatan intervensi sensitive serta konvergensi dan
berkelanjutan program.
Arah kebijakan pembangunan kesehatan ke depan akan lebih dititikberatkan pada
upaya preventif dan promotif melalui Program Indonesia Sehat yang difokuskan pada 4
program prioritas yaitu, percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi, perbaikan
gizi khususnya stunting, penurunan prevalensi penyakit menular dan penyakit tidak
menular, diimplementasikan melalui pendekatan keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS) sebagai strategi untuk perubahan perilaku keluarga dan masyarakat
khususnya dalam pengenalan diri terhadap resiko penyakit.
B. TUJUAN1. Tujuan Umum
Menurunkan permasalahan kesehatan di indonesia dengan meningkatkan
kerjasama menuju bangsa sehat berprestasi.
2. Tujuan Khususa. Meningkatkan kerjasama dan komitmen dengan lintas sektor
b. Meningkatkan cakupan keluarga sehat dalam bidang gizi
c. Meningkatkan keterampilan, Keahlian dan pengembangan inovasi oleh petugas
Gizi
BAB IIDATA PERMASALAHAN KESEHATAN , KARYA INOVASI DAN HASIL
KEGIATAN INOVASI.
A. PERMASALAHANCapaian target indikator program gizi pada UPT Puskesmas Rawat Inap
Alabio adalah :
a. Cakupan N/D masih rendah.
Berdasarkan hasil cakupan program gizi pada tahun 2017, data cakupan N/D hanya
48.72% dan pada tahun 2018 cakupannya 52.36%.
b. Cakupan ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil cakupan program gizi pada tahun 2017, data cakupan ASI
Eksklusif hanya 54.22% dan pada tahun 2018 cakupannya 56.44%.
c. Sebagian besar balita gizi kurang dan sangat kurang yang dikonsultasi diruang
gizi jarang makan buah dan sayur.
d. Masyarakat masih belum sadar akan pentingnya pemberian ASI eksklusif
B. PEMECAHAN MASALAHa. Untuk meningkatkan cakupan N/D maka kami buat inovasi yaitu penambahan
pemberian buah pada menu PMT posyandu. Diharapkan pada saat itu balita dapat
mengkonsumsi buah dan membiasakan nya dihari-hari selanjutnya. Ini juga dapat
meningkatkan cakupan D/S karena selain mendapat PMT pada saat posyandu juga
mendapat tambahan buah.
b. Untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif, inovasi yang kami buat adalah
penyuluhan ASI Eksklusif pada tingkat sekolah SMA/MA. Kegiatan ini sudah di
jalankan dari tahun 2017. Kami memilih melakukan penyuluhan di SMA karena kami
telah melakukan penyuluhan ke 33 desa selama tahun 2016 dan hasilnya tidak
terlalu sesuai harapan. Karena sewaktu penyuluhan di desa yang menghadiri
penyuluhan hanya para ibu balita, sedangkan untuk pencapaian keberhasilan ASI
Ekslusif juga perlu dukungan dari suami. Selain itu juga penyuluhan di desa menurut
kami sudah terlambat. Maka dari itu dari tahun 2017 kami fokuskan penyuluhan ASI
Eksklusif ke sekolah untuk pembekalan dini pengetahuan tentang ASI baik bagi siswi
calon pejuang ASI, maupun bagi siswa calon ayah ASI
C. KARYA INOVASIAMANAH( AlabioMAri makaN buAH )
Sayur dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat
pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh
serta mencegah kerusakan sel. Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan
dan dapat menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
Konsumsi sayur dan buah yang cukup akan menurunkan risiko sulit buang air
besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayur
dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak
menular kronik.
Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) mengajak masyarakat untuk
mengkonsumsi sayur dan buah terutama sayur dan buah lokal. Konsumsi sayuran
dan buah-buahan yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi
seimbang.
Mengkonsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat dalam
memenuhi menu gizi seimbang. Sayur dan buah merupakan makanan penting yang
harus selalu dikonsumsi setiap kali makan. Tidak hanya bagi orang dewasa,
mengkonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk dikonsumsi sejak usia anak-
anak. Dengan diet tinggi sayur dan buah baik untuk melindungi kesehatan tubuh,
termasuk dalam menjaga berat badan (Mitchell, 2012). Membiasakan anak untuk
mengkonsumsi sayur dan buah sejak dini sangat penting karena pola diet yang
diterapkan pada usia anak-anak akan mempengaruhi pola diet ketika dewasa (Horne
dkk, 2010), jika ketika masih anak-anak memiliki pola diet yang buruk maka hingga
dewasa pun akan tetap buruk (Mitchell, 2012) dan akan mempengaruhi
kesehatannya (Friedman dkk, 2010). Begitu pula dengan mengkonsumsi sayur dan
buah yang dibiasakan sejak dini agar menjadi suatu kebiasaan baik hingga dewasa.
Akan tetapi, pada kenyataannya anak masih sulit untuk mengkonsumsi buah dan
sayur dalam jumlah yang memadai.
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang gizi, khususnya
pengetahuan buah dan sayur dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan gizi.
Perlu dipahami pula bahwa tidak efektifnya pendidikan gizi pada anak semenjak usia
dini berdampak pada pengetahuan yang kurang tentang pola konsumsi makanan
yang sehatdan seimbang saat dewasa, sehingga menyebabkan perilaku yang salah
(Kementrian Kesehatan RI, 2011). Masalah tersebut dapat berakibat buruk bagi
tumbuh kembang anak. Anak dapat mempunyai peluang besar untuk menderita
kurang gizi karena makanan yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit sehingga tidak
memenuhi kebutuhan nutrisinya (Fitriani, 2009). Selain itu, anak dapat mengalami
Stunting atau menjadi balita pendek. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pendidikan
gizi sejak usia dini guna meningkatkan pengetahuan buah dan sayur pada anak.
Upaya tersebut diharapkan dapat memotivasi anak untuk mengkonsumsi buah dan
sayur dalam jumlah yang memadai.
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya konsumsi buah dan sayur
pada anak-anak adalah rendahnya pengetahuan mereka tentang gizi. Sediaoetama
(2008) mengemukakanbahwa pengetahuan gizi berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam memilih makanan. Pengetahuan gizi yang baik diharapkan
mempengaruhi konsumsi makanan yang baik sehingga dapat menuju status gizi
yang baik pula. Kurang cukupnya pengetahuan tentang gizi dan kesalahan dalam
memilih makanan akan berpengaruh terhadap status gizi (Sediaoetama, 2008).
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah memberikan
pendidikan gizi pada anak.
Dalam Al Qur’an juga terdapat beberapa ayat yang menganjurkan kepada
manusia agar mengkonsumsi buah-buahan. Seperti dalam QS Al Mu’minun:19 yang
artinya “ Dengan itu KAMI tumbuhkan bagimu kebun-kebun kurma dan anggur,
didalamnya terdapat buah-buahan yang banyak untuk kamu dan dari buah-buahan
itu sebagian kamu makan”.
Ditinjau dari segi ilmiah, buah-buahan adalah sumber vitamin dan mineral.
Sama halnya dengan sayuran, sebenarnya buah mengandung makronutrien yang
lengkap, yaitu protein, lemak dan karbohidrat, walaupun relative dalam jumlah kecil
bila dibandingkan dengan kandungan vitamin dan mineralnya. Kadar Karbohidrat
dalam buah umumnya lebih tinggi dari pada sayuran, terutaman pada buah yang
manis. Yang memberikan rasa manis pada buah bukan glukosa melainkan fruktosa.
Mineral yang terdapat dalam buah serba lengkap yaitu kalsium, fosfor, zat besi,
natrium, kalium, magnesium. Vitamin dalam buah juga lengkap yaitu vitamin A,
vitamin B, vitamin C dan vitamin E.
Disamping kandungan nutrient yang serba lengkap buah juga mengandung
serat makanan. Manfaat serat makanan adalah memberi isi atau volume didalam
lambung sehingga menimbulkan rasa kenyang. Disamping itu serat makanan
memperlancar buang air besar, sehingga mencegah terjadinya sembelit.
( Tirtawinata, 2006)
PEJUANG ASIASI eksklusif menurut World Health Organization ( WHO,2011) adalah
hanya memberikan ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada
bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan
berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentihan, akan tetapi tetap
diberikan kepada bayi sampai bayi berumur 2 tahun.
ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, bersifat
ilmiah. ASI eksklusif adalah bayi hanya diber ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air the, dan air putih serta tambahan
makanan padat seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim kecuali
witamin, mireral dan obat (Prasetyono, 2009).
ASI merupakan makanan terbaik yang diberikan ibu kepada bayinya.
Komposisi ASI berubah menurut stadium penyusuan ( kolostrom, susu peralihan,
susu matur) yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada stadium itu, dan tidak dapat
ditiru dengan pemberian susu formula. Komposisi yang terkandung dalam ASI
adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat gizi dan
pemberian kekebalan buat bayi hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara lain putih telur,
lemak, protein, kerbohidrat, vitamin, mineral, hormone pertumbuhan, berbagai enzim
dan kekebalan.
Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi ibu, keluarga dan Negara. Manfaat
pemberian ASI antara lain, mencegah pendarahan pasca persalinan, mengurangi
resiko terjadinya anemia, mengurangirisiko kanker ovarium dan payudara,
memperkuat ikatan batin seorang ibu dengan bayi yang dilahirkan, sebagai salah
satu metode KB sementara. Manfaat ASI bagi keluarga antara lain, mudah
pemberiannya seperti tidak mencuci botol dan mensterilkan sebelum digunakan,
menghemat biaya, bayi sehat dan jarang sakit sehingga menghemat pengeluaran
keluarha. Manfaat ASI bagi Negara antara lain, menurunkan angka kesakitan dan
kematian anak, mengurangi subsidi untuk rumah sakit, mengurangi devisa untuk
membeli susu formula, meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa ( Astutik,
2014 )
ASI merupakan imunitas pertama, dan sekaligus dapat memberikan
perlindungan terhadap diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan serta
beberapa masalah kesehatan lainnya. Pemberian ASI membantu ibu dan bayi
membentuk hubungan kasih saying yang sangat erat, sebuah proses yang disebut
ikatan batin. Hubungan yang erat membantu bayi merasa aman dan dicintai, yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
D. HASIL KEGIATAN KARYA INOVASIAMANAH( AlabioMAri makaN buAH )
KegiatanAlabio MAri makaN buAHsudah dimulai sejak bulan mei 2018.
Setiap desa sudah melakukan penambahan buah pada PMT posyandu untuk
mensukseskan program pemerintas ( Germas ) yang salah satunya anjuran untuk
makan buah dan sayur. Diharapkan dengan pemberian contoh buah pada PMT
posyandu dapat menjadikan anak gemar / suka makan buah dihari-hari
selanjutnya setelah hari posyandu.
Contoh – contoh pemberian buah + PMT
PEJUANG ASIASI eksklusif merupakan salah satu dari indicator cakupan Keluarga Sehat.
Selain itu juga ASI Eksklusif masuk dalam tahapan 100 Hari Pertama Kehidupan
yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada tahun 2016 melalui Dana DAK Non Fisik kami melakukan penyuluhan
ASI eksklusif ke 33 desa yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap
Alabio. Dari kegiatan yang kami lakukan, cakupan hasilnya masih kurang dari
yang diharapakan. Selama penyuluhan sebagian besar yang hadir hanya ibu-ibu
nya saja, selain itu peserta yang hadir rata-rata sudah mempunyai balita, sangat
jarang yang hadir calon-calon ibu yang akan menjadi pejuang ASI.
Pada tahun 2017 masih dengan menggunakan dana DAK Non Fisik, kami
mengubah sasaran kami menjadi ke sekolah-sekolah. Siswa-siswi yang diberi
penyuluhan adalah kelas IIX dengan jumlah 300 siswa-siswi. Maret yang
diberikan pada waktu penyuluhan meliputi, 1.) Pengertian ASI Eksklusif, 2.) Dasar
Hukum Pemberian ASI Eksklusif, 3.) Keuntungan Menyusui, 4.) Kandungan ASI,
5.) Perbedaan ASI & Susu Formula, 6.) Cara menyimpan dan memompa ASI, 7.)
Posisi menyusui dan cara pelekatan yang baik 8.) Tanda-tanda bayi tidak cukup
ASI, 9.) Puasa Bagi Ibu Menyusui, 10.) Mitos seputar menyusui, 11.) Peran Ayah
ASI
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi siswa-siswi yang akan
menjadi calon ayah dan ibu untuk lebih percaya diri dan tidak bingung tentang
bagaimana memberikan ASI eksklusif dan dapat mengatasi masalah-masalah
yang berhubungan seputar menyusui. Mungkin kegiatan ini tidak dapat diukur
dalam waktu dekat, tp kami harapkan kedepannya 2-3 tahun lagi generasi
penerus yang sudah mendapatkan penyuluhan ini dapat mensukseskan program
pemerintah dalam hal pemberian ASI Eksklusif.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULANAdanya inovasi dalam program gizi berupa AMANAH( AlabioMAri makaN
buAH ) dan pembentukan Pejuang ASI diharapkan dapat meningkatkan cakupan
indikator program gizi pada wilayah Kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Alabio, serta
mensukseskan GERMAS yang dicanangkan oleh Pemerintah.
B. SARANKegiatan inovasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi tenaga kesehatan
khususnya nutrisionis UPT Puskesmas Rawat Inap Alabio agar selalu
meningkatkan kinerja, kreatifitas, profesionalisme, dan lebih berinovasi lagi
dibidangnya, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai yaitu meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Mungkin kedepannya perlu
dilakukan :
1. Masalah kesehatan / masalah gizi sebaiknya dimulai dari “ hulu “
yaitu dengan memberikan segala macam bentuk penyuluhan /
sosialisasi pada remaja yang akan menjadi penerus generasi
selanjutnya.
2. Perlu adanya peningkatan kerjasama antar program dan lintas
sektor.
3. Penyuluhan / sosialisasi bisa berkolaborasi pada kegiatan
Pramuka / Saka Bakti Husada.
BAB IVPENUTUP
Demikian makalah ini dibuat, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahun dan referensi mengenai bahasan makalah ini.
Penulis berharap apa yang ada dalam makalah ini dapat dipahami bersama
sehingga memberikan pelajaran dimasa yang akan dating untuk menjadi lebih baik lagi. Hal
ini tidak terlepas dari dukungan oleh semua pihak yang telah membantu dari teman-teman
UPT puskesmas Rawat Inap Alabio dan kerjasama lintas sektor.
Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata-kata dan
kalimat yang kurang jelas di mengerti, karena penulis hanyalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Demilkian yang dapat penulis sampaikan, ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya dan semoga makalah ini dapat diterima serta bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADINama Lengkap : Astuti Rahmayanti, S.Gz
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Teluk Sinar, 18 Agustus 1985
Status : Kawin
Anak Ke : 1 ( satu )
Alamat : Desa Rantau Karau Hilir RT 01 No 45
Kecamatan Sungai Pandan
Kabupaten Hulu Sungai Utara 71455
No HP : 085233009909
Email : [email protected]
B. PENDIDIKANPendididkan yang pernah ditempuh :
1. 1989 – 1990 : TK Aisyiah Hambuku Tengah
2. 1991 – 1997 : SDN Rantau Karau Hilir
3. 1998 – 2000 : SMPN 1 Sungai Pandan
4. 2001 – 2003 : SMAN 1 Sungai Pandan
5. 2004 – 2006 : DIII Gizi Poltekkes Depkes Banjarmasin
6. 2006 – 2008 : S1 Ilmu Gizi Kesehatan Universitas Brawijaya
C. PENGALAMAN KERJA1. Tenaga Magang di Dinas Kesehatan Kab. HSU tahun 2008 ( april – desember)
2. PNS di UPT Puskesmas Rawat Inap Alabio dari tahun 2009 – sekarang
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahuata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga pelaksannan dan penyusunan makalah ini dapat selesai dengan judul AMANAH “ Alabio Mari Makan Buah “.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan dan selalu mendukung penyelesaian makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dan selalu mendukung penyelesaian makalah ini khususnya kepada :
1. Bapak H. Mohammad Iqbal, S.Sos selaku Camat Sungai Pandan.2. Ibu dr. Hj. Norsalihah selaku Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Alabio yang telah
memberi motivasi dan dukungan.3. Seluruh Nutrisionis Puskesmas Alabio 4. Seluruh kepala Desa di wilayah kecamatan Sungai Pandan5. Seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan do’a.6. Semua Pihak yang telah berpartisipasi.
Saya menyadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
Alabio, Maret 2019
Penulis
Astuti Rahmayanti, S.Gz
NIP 19850818 200904 2 005
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..……… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..……… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..……… iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………..……… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..……… v
BAB I. PENDAHILUAN……………………………………………………………..……… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………..……… 1B. Tujuan ……………………………………………………………..……… 2
BAB II. PERMASALAHAN MASALAH, PEMECAHAN MASALAH,
KARYA INOVASI DAN HASIL INOVASI ………………………………………… 3
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………….. 8
BAB I. PENUTUP ……………………………………………………………..……… 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..……… 10
LAMPIRAN ……………………………………………………………..……… 11
MAKALAH
KINERJA NUTRISIONIS UNTUK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN KESEHATAAN MASYARAKAT
DALAM MENDUKUNG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
AMANAH( AlabioMAri makaN buAH )
&
PEJUANG ASI
Oleh :ASTUTI RAHMAYANTI, S.GzNIP 19850818 200904 2 005
DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP ALABIOJL. ISTIRAHAT NO 037 KEC. SUNGAI PANDAN, ALABIO 71455
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARAPROVINSI KALIMANTAN SELATAN