PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

18
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM POTENSI EKSTRAK RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Schum.) SEBAGAI ALTERNATIF ANTIDISLIPIDEMIA: UPAYA PENURUN ANGKA KEMATIAN AKIBAT JANTUNG KORONER BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKM P) Diusulkan oleh : Zora Almira (102210101027) Angkatan (2010) Imas Rifki Sahara (102210101097) Angkatan (2010) Andika Dewi Ramadhani (102210101032) Angkatan (2010) Farichatul Izzah (122210101022) Angkatan (2012) UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2012

Transcript of PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

Page 1: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

POTENSI EKSTRAK RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Schum.) SEBAGAI

ALTERNATIF ANTIDISLIPIDEMIA: UPAYA PENURUN ANGKA KEMATIAN

AKIBAT JANTUNG KORONER

BIDANG KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

(PKM P)

Diusulkan oleh :

Zora Almira (102210101027) Angkatan (2010)

Imas Rifki Sahara (102210101097) Angkatan (2010)

Andika Dewi Ramadhani (102210101032) Angkatan (2010)

Farichatul Izzah (122210101022) Angkatan (2012)

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2012

Page 2: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

ii

Page 3: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

iii

C. DAFTAR ISI

A. HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i

B. HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. ii

C. DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv

D. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1

E. PERUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 2

F. TUJUAN ................................................................................................................................... 2

G. LUARAN YANG DIHARAPKAN ......................................................................................... 3

H. KEGUNAAN ........................................................................................................................... 3

I. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 3

Pengertian Dislipidemia……….................................................................................................3

J. METODE PELAKSANAAN .................................................................................................... 8

Alat dan Bahan……………………………………………………………………………......5

Cara Penelitian…………………………………………………………………………..…....6

Subjek Penelitian…………………………………………………………………………......6

Variabel Penelitian…………………………………………………………………………...6.

Preparasi hewan uji…………………………………………………………………………...7

Perlakuan hewan uji ………………………………………………………………………....7

Uji Imunohistologi …………………………………………………………………………...8

Analisis Data……………………………………………………………………………….....8

K. JADWAL KEGIATAN ........................................................................................................... 9

L. RANCANGAN BIAYA ........................................................................................................... 9

M. LAMPIRAN .......................................................................................................................... 12

Page 4: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

1

D. LATAR BELAKANG MASALAH

Penyakit kardiovaskuler (PKV) terutama penyakit jantung koroner menjadi pembunuh

utama di dunia. Berdasarkan data statistik American Heart Association (2009), kematian

akibat jantung koroner pada tahun 2005 adalah 445.687 dengan rata-rata 1 kematian setiap 37

detik perhari. Seseorang diperkirakan terserang penyakit jantung koroner setiap 25 detik dan

akan mati akibat jantung koroner setiap menit pada tahun 2009. Dua puluh dua persen dari

45% angka kematian akibat jantung koroner di antaranya disebabkan oleh hiperlipidemia.

Setengah dari orang-orang tersebut juga mengalami penyakit hiperkolesterolemia (WHO,

2012). Adanya reaksi inflamasi dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan dan

pengembangan plak arteri pada penyakit jantung koroner (Sinantra et al., 2008). Oleh karena

itu, hiperlipidemia dianggap berperan secara langsung terhadap 7,5 juta angka kematian dari

total seluruh kematian global dan kolesterol (American Heart Association, 2002).

Faktor risiko penyakit jantung koroner ditemukan pada pasien dengan kardiometabolik

seperti hipertensi dan hiperinsulinemia (Brunzell et al., 2008), serta pada pasien yang

memiliki penyakit dislipidemia dimana terdapat peningkatan jumlah lipoprotein aterogenik

seperti penurunan HDL-C (high density lipoprotein cholesterol), tingginya kadar trigliserida,

dan peningkatan LDL-C (low density lipoprotein cholesterol) dari batas normal (Kathiresan et

al., 2005). Pengaturan farmakologis dianjurkan untuk mengurangi peningkatan LDL dengan

sejumlah agen penurun lipid sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner

(Vijayaraghavan, 2010).

Salah satu alternatif untuk mengurangi risiko jantung koroner adalah meminimalkan

faktor risiko lipid dan lipoprotein. Antara lain dengan menurunkan kadar kolesterol LDL yang

merupakan komponen penting risiko jantung koroner dan stroke atau dengan cara

meningkatkan kolesterol HDL melalui modifikasi jalur kolesterol (Brunzell et al., 2008).

Pemanfaatan kandungan zat aktif pada tumbuhan di sekitar kita yang dapat berkhasiat dalam

modifikasi jalur kolesterol dapat menjadi jalan alternatif tersebut. Saponin merupakan salah

satu kandungan aktif dari tumbuhan yang dapat memicu penurunan kolesterol hati dan kadar

trigliserida serta peningkatan ekskresi tinja kolesterol. Mekanisme aktivitas

antihiperkolesterolemia saponin diperantarai dengan hambatan penyerapan kolesterol dalam

usus (Matsui et al., 2009).

Page 5: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

2

Tumbuhan yang kaya akan saponin di antaranya adalah rumput gajah (Pennisetum

purpureum Schum.). Tumbuhan ini mudah ditemukan di sekitar kita, terutama tumbuh liar di

tanah-tanah kosong. Rumput gajah selama ini cenderung dimanfaatkan sebagai pakan hewan

ternak mamalia dan sebagai bahan pangan terapi diet untuk gorila (Okaraonye dan Ikewuchi,

2009). Padahal tumbuhan ini memiliki potensi sebagai antidislipidemia. Oleh karena itu perlu

ditelusuri lebih lanjut khasiat rumput gajah sebagai antidislipidemia melalui penurunan kadar

kolesterol total, kadar LDL, dan peningkatan kadar HDL. Sehingga diharapkan dapat menjadi

alternatif dalam terapi dislipidemia karena mampu menurunkan risiko aterosklerosis dan

mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung koroner.

E. PERUMUSAN MASALAH

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pemberian ekstrak rumput gajah dapat menurunkan kadar kolesterol total pada

tikus yang dikondisikan dislipidemia?

2. Apakah pemberian ekstrak rumput gajah dapat meningkatkan kadar HDL pada tikus yang

dikondisikan dislipidemia?

3. Apakah pemberian ekstrak rumput gajah dapat menurunkan kadar LDL pada tikus yang

dikondisikan dislipidemia?

4. Apakah pemberian ekstrak rumput gajah dapat menekan aterosklerosis pada pemeriksaan

imunohistokimia arteri karotid tikus yang dikondisikan dislipidemia?

F. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penurunan kadar kolesterol total pada tikus yang dikondisikan dislipidemia

dengan pemberian ekstrak rumput gajah.

2. Mengetahui peningkatan kadar HDL pada tikus yang dikondisikan dislipidemia dengan

pemberian ekstrak rumput gajah.

3. Mengetahui penurunan kadar LDL pada tikus yang dikondisikan dislipidemia dengan

pemberian ekstrak rumput gajah.

4. Mengetahui efek penekan aterosklerosis pada pemeriksaan imunohistokimia arteri karotid

tikus yang dikondisikan dislipidemia dengan pemberian ekstrak rumput gajah.

Page 6: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

3

G. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dari penelitian ini akan diperoleh informasi dan bukti ilmiah mengenai efek ekstrak

rumput gajah sebagai alternatif antidislipidemia dalam menurunkan angka kematian akibat

jantung koroner tanpa efek samping. Selain itu hasil penelitian ini dapat dipublikasikan dalam

jurnal ilmiah.

H. KEGUNAAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan

masyarakat pada umumnya. Mahasiswa memperoleh informasi tentang penggunaan bahan-

bahan alam sebagai sumber obat yang berkhasiat untuk menurunkan angka kematian akibat

jantung koroner sehingga peneliti dapat mengembangkan pada tahap selanjutnya. Kegunaan

penelitian ini bagi masyarakat adalah adanya informasi mengenai alternatif obat

antidislipidemia tanpa efek samping.

I. TINJAUAN PUSTAKA

1. Dislipidemia

Dislipidemia adalah suatu keadaan yang mengarah pada terganggunya proses

metabolisme lipid di dalam tubuh. Penyakit ini diitandai dengan adanya peningkatan kadar

kolesterol, trigliserida, LDL (lipoprotein densitas rendah), dan penurunan kadar HDL

(lipoprotein densitas tinggi). Keadaan dislipidemia yang berkaitan dengan metabolisme lipid

menjadikannya sebagai faktor risiko aterosklerosis dan jantung koroner. Pada manusia,

keseimbangan lipid diatur dengan baik oleh mekanisme penyerapan dalam usus, metabolism

dan sintesis endogen, transport lipoprotein, dan ekskresi empedu (Bei et al., 2012). Dua faktor

utama penyebab dislipidemia adalah tingkat HDL dan LDL seseorang (National Institute of

Health, 2002)

HDL mempunyai kandungan protein dan fosfolipid yang paling besar: 20%

kolesterol, 5% trigliserdia, dan 50% protein. HDL penting untuk membersihkan trigliserida

dan kolesterol serta untuk transport dan metabolism ester kolesterol dalam plasma. HDL akan

menurun pada penderita dislipidemia, perokok, penderita diabetes yang tidak terkontrol dan

pemakai kombinasi esterogen dan progestin (National Institute of Health, 2002).

LDL terdiri dari hampir 50% kolesterol dan kurang dari 10 % trigliserida. LDL

berfungsi membawa kolesterol ke jaringan hati dan perifer. Kadar LDL plasma bergantung

dari banyak faktor termasuk kolesterol dalam makanan asupan lemak jenuh serta kecepatan

Page 7: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

4

produksi dan eliminasi LDL dan VDL (Very Low Density Lipoprotein) (National Institute of

Health, 2002).

Aterosklerosis merupakan suatu proses inflamasi kronis yang salah satu penyebabnya

adalah oksidasi LDL (Sarbini et al., 2007). Aterosklerosis merupakan kelainan pada pembuluh

darah yang ditandai timbulnya lesi intimal dengan atheromas (juga disebut atheromatus atau

plak aterosklerosis) yang menonjol ke pembuluh lumen (Chambless et al., 1997)

Aterosklerosis berawal dari penumpukan kolesterol terutama ester kolesterol-LDL di dinding

arteri. LDL secara normal dapat masuk dan keluar dari dinding arteri lewat endotel. Masuknya

lipoprotein ke lapisan dalam dinding pembuluh darah meningkat seiring tingginya jumlah

lipoprotein dalam plasma (hiperlipidemia), ukuran lipoprotein dan tekanan darah (hipertensi).

Peningkatan semua itu akan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah, sehingga

lipoprotein dan ester kolesterol mengendap di dinding arteri. Gangguan fungsi lapisan dinding

pembuluh darah ini menjadi awal proses aterosklerosis dan mendorong mekanisme inflamasi

serta infeksi (Hellings et al., 2012).

Ateroklerosis merupakan proses pembentukan plak pada pembuluh darah, hal ini

akan menyebabkan terganggunya aliran darah sepanjang tubuh. Bila pembentukan plak terjadi

pada pembuluh darah jantung, maka hal ini bisa menyebabkan jantung koroner. Adanya plak

pada pembuluh darah dapat diuji dengan menggunakan uji imunohistologi. Kadar LDL

merupakan faktor penting dalam terjadinya atherosklerosis. (Kathiresan et al, 2005)

Abnormalitas metabolisme lipid merupakan faktor utama terjadinya atherosklerosis

dan jantung koroner. Sehingga jika kita ingin meminimalisir terjadinya resiko tersebut, kita

harus mengkondisikan metabolisme lipid senormal mungkin. Kondisi abnormalitas

metabolisme lipid berkaitan erat dengan peningkatan berat badan pada tubuh seseorang.

Kondisi berat badan yang tidak seimbang juga menunjukkan adanya abnormalitas

metabolisme lipid. HDL atau yang biasa dikenal sebagai lemak baik memberikan kontribusi

pada proses metabolisme lipid. Kadar HDL yang tinggi di dalam tubuh dapat mengalahkan

kadar LDL yang merupakan faktor utama aterosklerosis. Hal ini akan mengurangi resiko

aterosklerosis, karena HDL mampu membersihkan trigliserida dan kolesterol dalam pembuluh

darah (Brunzell et al., 2008). Alternatif lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan saponin

yang telah diketahui dapat mencegah penyerapan lemak di dalam tubuh. (Matsui et al, 2009)

2. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schum.)

Page 8: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

5

P. purpureum (Schumach), yang biasa dikenal dengan nama rumput gajah atau

rumput Napier, termasuk family Poaceae (alt. Graminae) (ITIS, 2009). Rumput gajah

merupakan tumbuhan jenis rumput – rumputan yang tumbuh liar di daerah tropis Benua

Afrika, Asia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Bentuk daun rumput gajah lebar dengan

panjang cabang – cabang kecil yang mencapai 3 cm. Sistem perakarannya cukup dalam

menembus tanah dan permukaannya kedap air (Premaratne, 2006).

Menurut Syarifudin (tanpa tahun), rumput gajah rata- rata memiliki kandungan zat

gizi, seperti protein kasar 9,66%, serat kasar 30,86%, lemak 2,24%, dan abu 15,96%. Hasil

skrining fitokimia yang dilakukan oleh Okaraonye et al. (2009) menunjukkan bahwa pada

rumput gajah mengandung senyawa – senyawa sekunder penting, yaitu alkaloid, glikosida

sianogenik, oksalat, saponin, dan tanin.

Saponin merupakan salah satu senyawa yang memiliki potensi dalam kontrol

kolesterol. Senyawa ini termasuk senyawa glikosida kompleks dengan berat molekul tinggi

yang sering ditemukan dalam tumbuhan tingkat tinggi. Ditinjau dari strukturnya, saponin

mengandung gugus – gugus gula terutama glukosa, galaktosa, xylose, rhamnosa, atau

metilpentosa yang berikatan dengan suatu triterpen atau aglikon steroid (Wiessman et al.,

2003). Tumbuhan yang mengandung saponin sering digunakan sebagai obat tradisional oleh

masyarakat Asia (Nandkumar, 2011). Saponin diketahui berfungsi sebagai antimikroba yang

potensial (Okaraonye et al. 2009), sekaligus bermanfaat untuk mencegah absorbsi kolesterol

dan lemak pada usus penderita dislipidemia (efek hipokolesterol) (Matsui et al., 2009)

J. METODE PELAKSANAAN

1. Alat dan Bahan

Bahan penelitian yang digunakan adalah tumbuhan rumput gajah, etanol 96%,

Makanan Diet Lemak Tinggi (MDLT) berupa campuran lemak kambing dan minyak (1:5),

Na2SO4 anhidrat, H2SO4 pekat, aquadest, kloroform, reagen Fluitest®

HDL-D, reagen

Fluitest® LDL-CHOL, bufer normal formalin (BNF) 10%, alkohol (70%, 80%, 90%, 96%,

dan absolut), xilol, parafin, dan pewarna Haematoxylin-Eosin. Alat yang digunakan berupa

oven, maserator, rotary evaporator, seperangkat alat gelas, timbangan untuk berat badan

tikus, sonde, lempeng KLT dan TLC chamber, haematology analyzer, seperangkat alat uji

imunohistokimia.

Page 9: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

6

Subjek Penelitian

Tikus jantan galur Wistar dengan bobot 180-220 gram berumur kurang lebih 8-10

minggu. Tikus dipelihara di kandang plastik berukuran 47 x 34 x 18 cm3 dengan serbuk

gergaji (diganti setiap 48 jam) dan memiliki akses bebas ke makanan dan air. Ditempatkan

pada ruangan yang bersuhu 23-25° C (Mandukhail et al., 2010)

Variabel Penelitian

a. Variabel bebas: dosis ekstrak rumput gajah yang diberikan

b. Variabel terikat: kolesterol total, kadar LDL dan HDL serta profil pembentukan plak

aterosklerosis setelah perlakuan.

c. Variabel terkendali: galur, umur, dan jenis kelamin hewan uji, makanan lemak yang

diberikan, waktu dan lama perlakuan, pemeliharaan dan perlakuan tehadap tikus.

2. Cara Penelitian

a) Pembuatan Ekstrak Rumput Gajah. (Penanggung jawab: Imas Rifki Sahara)

1) Perolehan Bahan

Rumput gajah diperoleh dari daerah Jember, Jawa Timur. Rumput yang digunakan

dipilih yang berumur tua karena diperkirakan kandungan dan saponinnya tinggi.

2) Pembuatan Ekstrak Rumput Gajah dengan Maserasi

Rumput gajah disortir, dicuci, dan dikeringkan dengan diangin-anginkan.

kemudian dihaluskan. Serbuk kemudian diayak, ditimbang sebanyak 250 gram dan

dimasukkan ke dalam gelas beker serta dibasahi etanol 96% terlebih dahulu. Serbuk

selanjutnya dimasukkan ke dalam maserator. Simplisia direndam 24 jam dan disaring.

Ekstrak cair etanolik rumput gajah yang diperoleh dikentalkan dengan rotary

evaporator.

3) Identifikasi Saponin dengan Uji Forth dan KLT

a. Uji Forth

Uji saponin dilakukan dengan metode Forth yaitu dengan cara memasukkan 2

mL sampel ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 10 mL aquadest lalu

dikocok selama 30 detik. Apabila terbentuk busa yang mantap (tidak hilang selama

Page 10: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

7

30 detik) maka identifikasi menunjukkan adanya saponin. Uji penegasan saponin

dilakukan dengan menguapkan sampel sampai kering kemudian mencucinya dengan

heksana sampai filtrat jernih. Residu yang tertinggal ditambahkan kloroform, diaduk

5 menit, kemudian ditambahkan Na2SO4 anhidrat dan disaring, ditambah H2SO4

pekat dan diaduk perlahan. Terbentuknya cincin merah sampai coklat menunjukkan

adanya saponin (Suryanti, et al., 2005).

b. Uji KLT

Ekstrak ditambah dengan HCl 2M, diaduk, direfluks 6 jam di atas waterbath,

kemudian didinginkan. Setelah itu dinetralkan dengan amonia, diuapkan di atas

waterbath, ditambah n-heksana kemudian disaring. Filtrat selanjutnya diuapkan di

atas waterbath, ditambah 5 tetes kloroform, dan ditotolkan pada lempeng silika gel

G60. Elusi dilakukan dengan kloroform : aseton = 4 : 1. Lempeng dikeringkan dan

diamati pada cahaya tampak, UV 254 nm dan 366 nm. Kemudian lempeng disemprot

dengan SbCl3, dipanaskan pada suhu 110oC selama 10 menit, dan diamati pada

cahaya tampak, UV 254 nm dan 366 nm (Suryanti, et al., 2005).

b) Preparasi hewan uji (Penanggung jawab: Farichatul Izzah)

1) Adaptasi Hewan Uji

Tikus dibagi menjadi 5 kelompok, diberikan makanan pelet, minum air ad libitum

serta ditempatkan pada kondisi cahaya dan temperatur yang sesuai selama satu

minggu (Mandukhail et al., 2010).

2) Pembagian Kelompok

Hewan uji di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan 6 tikus jantan setiap satu

kelompok.

Kelompok 1: hewan uji tanpa induksi dislipidemia dengan diberi pakan biasa (pelet),

tanpa perlakuan ekstrak etanolik rumput gajah.

Kelompok 2: hewan uji dengan induksi dislipidemia (diberi pakan tinggi lemak)

tanpa perlakuan ekstrak etanolik rumput gajah.

Kelompok 3: hewan uji dengan induksi dislipidemia (diberi pakan tinggi lemak)

dengan perlakuan esktrak etanolik rumput gajah dengan dosis 50 mg/mL.

Kelompok 4: hewan uji dengan induksi dislipidemia (diberi pakan tinggi lemak)

dengan perlakuan ekstrak etanolik rumput gajah dengan dosis 200 mg/mL.

Page 11: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

8

Kelompok 5: hewan uji dengan induksi dislipidemia (diberi pakan tinggi lemak)

dengan perlakuan ekstrak etanolik rumput gajah dengan dosis 500 mg/mL.

3) Induksi Dislipidemia

Induksi dislipidemia dilakukan dengan pemberian makanan diet lemak tinggi

(MDLT) yang terdiri dari campuran lemak kambing dan minyak (1:5) kecuali

kelompok 1 selama satu minggu. Cara pembuatan MDLT: lemak ditimbang sesuai

dengan yang dibutuhkan lalu dicampurkan dengan minyak dan dipanaskan. MDLT

diberikan per oral sebanyak 2% berat badan selama dua bulan (Dachriyanus et al.,

2007).

c) Perlakuan hewan uji (Penanggung jawab: Zora Almira dan Andika Dewi Ramadhani)

Semua hewan uji diambil darah dari vena mata untuk diuji kadar kolesterol total,

LDL, dan HDL awal. Kemudian semua hewan uji diberi pakan MDLT selama satu

minggu. Selanjutnya setiap hari semua hewan diberi MDLT selama dua bulan secara oral

kecuali kelompok satu diberi pakan pelet biasa dan ekstrak etanolik rumput gajah untuk

kelompok uji (kelompok 3,4,5) selama dua bulan. Setiap hari dilakukan penimbangan.

Pada akhir perlakuan, semua tikus diambil kembali darahnya melalui pembuluh vena mata

untuk diukur kadar kolesterol total, LDL, dan HDL akhir. Semua hewan uji selanjutnya

dibunuh dan diambil pembuluh darah arteri karotid pada jantung untuk diuji

imunohistokimia.

d) Uji Imunohistologi

Arteri karotid jantung difiksasi dalam bufer normal formalin (BNF) 10%. Setelah

melalui proses dehidrasi dan clearing, sediaan di-embedding dalam paraffin. Selanjutnya

dipotong setebal ± 5 µm dan diwarnai dengan Mayers HE (Haematoxyllin Eosin)

(Suryana., 2001).

Sediaan yang telah diperoleh kemudian diwarnai dengan menggunakan pewarnaan

Haematoxylin Eosin (HE) dengan urutan xilol (2 kali pada larutan yang berbeda) dan

alkohol absolut masing-masing 2 menit. Kemudian dicuci dengan alkohol 95%, alkohol

80%, dan air kran masing-masing selama 1 menit. Lalu dilakukan pencucian

haematoxylin Eosin (HE) dengan air kran masing-masing selama 30 detik, litium karbonat

selama 15-30 detik, dan eosin selama 2-3 menit. Setelah proses pewarnaan selesai kaca

preparat dikeringkan dan ditetesi dengan zat perekat albumin:gliserin (1:1), selanjutnya

Page 12: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

9

ditutup dengan kaca objek. Preparat diberi label dan siap untuk diamati di bawah

mikroskop cahaya (Permata., 2006).

Analisis Data

Data diperoleh dari hasil pengukuran berat badan tikus yang dilakukan setiap hari

sebagai parameter kualitatif adanya penambahan kolesterol dalam tubuh. Analisis juga

dilakukan dengan menghitung selisih antara kadar kolesterol awal dengan kadar kolesterol

akhir, kadar LDL awal dengan kadar LDL akhir, serta kadar HDL awal dengan kadar HDL

akhir dengan rumus:

Perubahan kadar kolesterol total, kadar LDL, dan kadar HDL antar kelompok

selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan metode Anova (Analysis of Varians).

Jumlah pembuluh darah yang ditemukan pada irisan jaringan di atas objek gelas dihitung,

kemudian dilakukan penghitungan pembuluh darah yang mempunyai kelainan di dindingnya.

Persentase pembuluh darah dengan endapan sel lemak dihitung dan hasil pengamatan

dianalisa secara statistik menggunakan metode Anova (Analysis of Varians).

K. Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan Ke-

1 2 3 4 5

1 Pembuatan Ekstrak

2 Preparasi Hewan Uji

3 Perlakuan Hewan Uji

4 Evaluasi

5 Laporan

L. Rancangan Biaya

Anggaran dana yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

No. Bahan dan Alat Satuan Harga Harga total

1. Tikus 30 ekor Rp 35.000 Rp 1.050.000

Tikus optimasi 10 ekor Rp 35.000 Rp 350.000

2. Rumput gajah 4 ikat Rp 25.000 Rp 100.000

3. Etanol 6 liter Rp 50.000 Rp 300.000

Δ = kadar akhir – kadar awal

Page 13: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

10

4. Aquadest 10 liter Rp 5000 Rp 50.000

5. Lemak sapi 2 kg Rp 35.000 Rp 70.000

6. Minyak goring 5 kg Rp 15.000 Rp 75.000

7. Reagen Fluitest® HDL-D 10 ml Rp 250.000 Rp 2.500.000

8. Reagen Fluitest® LDL-CHOL. 10 ml Rp 250.000 Rp 2.500.000

9. Sewa Maserator 3 bulan Rp 25.000/bln Rp 75.000

10. Sewa rotary evaporator 3 bulan Rp 120.000/bln Rp 360.000

11. Sewa Biolyzer Clinical

Chemistry Lab.

2 bulan Rp 70.000/bln Rp 140.000

12. Sonde 10 buah Rp 15.000 Rp 150.000

13. Pipa kapiler 1 kotak Rp 100.000 Rp 100.000

14. Alumunium voil 1 buah Rp 15.000 Rp 15.000

15. Masker 1 kotak Rp 35.000 Rp 35.000

16. Sarung tangan 1 kotak Rp 50.000 Rp 50.000

17. Spuit injeksi 5 buah Rp 15.000 Rp 75.000

18. Vial 2 buah Rp 7.500 Rp 15.000

19. Clinical tube 50 buah Rp 1.000 Rp 50.000

20. Pemeriksaan sampel 35 sampel Rp 50.000 Rp 1.750.000

21. Sewa laboratorium Biologi

Farmasi

1 ruang Rp 100.000 Rp 100.000

22. Sewa laboratorium Biomedik 3 bulan Rp 100.000/bln Rp 300.000

23. Biaya perawatan hewan uji 4 kotak/bulan Rp 35.000/bln Rp 140.000

24. Sewa Laboratorium Histologi

(optimasi)

1 bulan Rp 100.000/bln Rp 100.000

Sewa Laboratorium Histologi

(pengujian)

2 bulan Rp 125.000/bln Rp 250.000

25. Uji Kolesterol 1 kali Rp 500.000 Rp 500.000

26. Bahan-bahan uji

Imunohistokimia

3 kali pakai Rp 200.000/1x

pakai

Rp 600.000

27. Laporan 5 buah Rp 10.000/bln Rp 50.000

28. Penggandaan Laporan 5 buah Rp 25.000 Rp 125.000

29. Transportasi Rp 350.000

30. Studi literature Rp 150.000

TOTAL Rp 12.475.000

M.DAFTAR PUSTAKA

AHA Statistical Update., 2009, Disease and Stroke Statistics 2009 Update A Report From the

American Heart Association Statistics Committee and Stroke Statistics

Subcommittee, Circulation Heart, 119: e21-e181.

Brunzell JD, Davidson M, Furberg CD, Goldberg RB, Howard BV, Stein JH, Witztum JL., 2008,

Lipoprotein Management in Patients with Cardiometabolic Risk: Consensus Statement

from the American Diabetes Association and the American College of Cardiology

Foundation, Diabetes Care, 31 (4): 811-822.

Page 14: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

11

Brunzell, John D. 2008. Lipoprotein Management in Patients With Cardiometabolic Risk.

Dibetes Care. 31 (4): 811-822.

Chambless, Llyold E. Heiss, Gerardo. Folsom, Aaron. Rosamond, Wayne. Szklo. Clegg, Limin

X. 1997. Association of Coronary Heart Disease Incidence with Carotid Arterial Wall

Thickness and Major Risk Factors: The Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC)

Study, 1987-1993. American Journal of Epidemiology. 6: 483-494.

Dachriyanus K., Delpa U., Oktaria R., Ernas O., Mukhtar MH., 2007, Uji Efek A-Mangostin

terhadap Kadar Kolesterol Total, Trigliserida, Kolesterol HDL, dan Kolesterol LDL

Darah Mencit Putih Jantan serta Penentuan Lethal Dosis 50 (Ld50

), Jurnal Sains

Teknologi, 12(2):64–72

Hellings, Willem E. 2010. Composition of Carotid Atherosclerotic Plaque is Associated With

Cardiovascular Outcome: A Prognostic Study. American Heart Association. 121:

1941-1950.

Kathiresan S, Otvos JD, Sullivan LM, Keyes MJ, Schaefer EJ, Wilson PW, D'Agostino

RB, Vasan RS, Robins SJ., 2005, Circulation Increased, Small Low-Density

Lipoprotein Particle Number: A Prominent Feature of The Metabolic Syndrome in the

Framingham Heart Study, 113 (1): 1524-4539.

Mandukhail, S R., Nauman A., Anwarul H G., 2010, Studies on Antidyslipidemic Effects of

Morinda citrifolia (Noni) Fruit, Leaves and Root Extracts, BioMed Central : Lipids in

Health and Disease, 9: 88

Matsui Y, Kobayashi K, Masuda H, Kigoshi H, Akao M, Sakurai H, Kumagai H., 2009,

Quantitative Analysis of Saponins in a Tea-Leaf Extract and Their

Antihypercholesterolemic Activity, Biosci Biotechnol Biochem, 73 (7): 1513-1522.

National Institute of Health. 2002. High Blood Cholesterol. National Heart and Blood Institute.

NIH Publication : No 02-5215

Okaraonye C.C. and Ikewuchi J.C., 2009, Nutritional and Antinutritional Components of

Pennisetum purpureum (Schumach), Pakistan Journal of Nutrition, 8 (1): 32-34.

Permata, D A., 2006, Potensi Rebusan Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Perbaikan

Pankreas Tikus Putih Hiperglikemia, Institut Pertanian Bogor

Premaratne, S. & Premalal, G., 2006. Hybrid Napier (Pennisetum perpureum X Pennisetum

americarnum) Var. Co-3: A Resourceful Fodder Grass For Dairy Development In Sri

Lanka.

Sarbini, Dwi. Sargowo, Djanggan. Rohman, M,Saifur. 2007.The Effect Of Red Rosella Tea

(Hibiscus sabdariffa Linn) on the Inhibition of NF-κB Activation, TNF-α and ICAM-1-

Protein Expressions Following Treatment with Ox-LDL in HUVECs. Journal

Kardiologi Indonesia. 28: 133-141.

Page 15: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

12

Sinatra, M.D. Stephen T., Roberts, M.D. James C, Zucker M., 2008, America: Health Book

Summaries.com, Reverse Heart Disease Now.

Suryana, Y., 2001, Kajian Gambaran Histopatologi Pembuluh Darah pada Tikus Strain Wistar

dengan Hiperlipidemia Pasca Pemberian Ekstrak Air Daun Jati Belanda (Guazuma

ulmifolia Lamk.) dan Ekstrak Jamur Kuping (Auricularia polytricha), Institut Pertanian

Bogor

Suryanti V., Soerya D M., Dwik K., 2005, Komponen Kimia Buah Pare Belut (Trichosanthes

anguina L.), J. Alchemy, [4] (2), 28-34

Syarifuddin, Andi Nursyam.2002. Nilai Gizi Rumput Gajah Sebelum dan Setelah Ensilase pada

Berbagai Umur Pemotongan. PS. ProduksiTernak, Fakultas Pertanian Unlam.

Kalimantan Scientia 22 (63): 36. 2002.

The Journal of Agricultural Science 2 (1): 22-33,2006.

Vijayaraghavan, Krishnaswami., 2010, Treatment of dislipidemia in patients with type 2 diabetes

Lipids in Health and Disease, BioMed Central, 9 (144): 2-12.

Wiesman, Z. &Chapagain, B.P., 2003.Laboratory evaluation of natural saponin as a bioactive

agent against Aedesaegypti and Culexpipiens.Dengue Bulletin, 27, pp.168–173.

WHO. 2012. World Health Statistic. Switzerland : WHO.

Vijayaraghavan, Krishnaswami., 2010, Treatment of dislipidemia in patients with type 2 diabetes

Lipids in Health and Disease, BioMed Central, 9 (144): 2-12.

Page 16: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

13

Page 17: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

14

Page 18: PKM-P-Potensi Ekstrak Rumput Gajah

15