PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

27
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KEMAMPUAN REGENERASI SIRIP EKOR IKAN NILEM (Osteochilus hasselti C.V) PADA BERBAGAI TARAF PEMOTONGAN DENGAN PEMBERIAN KADAR PROTEIN PAKAN YANG BERBEDA BIDANG KEGIATAN : PKM-P Diusulkan oleh : Bima Ade Setiawan B1J010034 (Angkatan 2010) Ari Dwi Nurasih BIJ010104 (Angkatan 2010) Muhimatul Umami BIJ009017 (Angkatan 2009) Devi Olivia Muliawati BIJ009088 (Angkatan 2009)

Transcript of PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

Page 1: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

ii

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

KEMAMPUAN REGENERASI SIRIP EKOR IKAN NILEM

(Osteochilus hasselti C.V) PADA BERBAGAI TARAF PEMOTONGAN

DENGAN PEMBERIAN KADAR PROTEIN PAKAN YANG BERBEDA

BIDANG KEGIATAN :PKM-P

Diusulkan oleh :

Bima Ade Setiawan B1J010034 (Angkatan 2010)

Ari Dwi Nurasih BIJ010104 (Angkatan 2010)

Muhimatul Umami BIJ009017 (Angkatan 2009)

Devi Olivia Muliawati BIJ009088 (Angkatan 2009)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2013

Page 2: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PKM-P1. Judul Kegiatan : Kemampuan Regenerasi Sirip Ekor Ikan Nilem

(Osteochilus hasselti C.V) Pada Berbagai Taraf Pemotongan dengan Pemberian Kadar Protein Pakan yang Berbeda

2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC (Pilih salah satu) ( ) PKM-T ( ) PKM-M3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian (Pilih salah satu) (√) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utamaa. Nama Lengkap : Bima Ade Setiawanb. NIM : B1J010034c. Jurusan : Biologid. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jenderal Soedirmane. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Raya Cindaga-Kebasen No. 30 B

Rt03/08 , Kebasen, Banyumas 53172087 737 125 693

f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang6. Dosen Pendamping

a.Nama Lengkap dan Gelar : Gratiana E. Wijayanti, MRepSc.Ph.Db.NIDN : 0024026305c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Raden Patah Gang MM Ibrahim No 3

Dukuhwaluh RT01 RW02 Kec Kembaran, Kab. Banyumas. Jawa Tengah. 081 226 750 85

7. Biaya Kegiatan Total :a. Dikti : Rp 4.552.000

8.Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulanPurwokerto, 5 Mei 2013

Menyetujui,

Pembantu Dekan III Ketua PelaksanaFakultas Biologi Unsoed

(Dr.Agus Nuryanto,S.Si, M.Si) (Bima Ade Setiawan) NIP. 19690825 199702 1 001 NIM. B1J010034

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping

(Prof. Dr. Imam Santosa, M S i ) Gratiana E. Wijayanti, M.RepSc., PhDNIP. 19611001 198803 1 001 NIDN. 0024026305

Page 3: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

1

A. JUDUL

Kemampuan Regenerasi Sirip Ekor Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V) pada

berbagai taraf pemotongan dengan Pemberian Kadar Protein Pakan yang Berbeda

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Regenerasi merupakan proses pembentukan kembali jaringan dan organ

yang hilang setelah proses perkembangan tubuh dan diferensiasi sel-sel telah

selesai (Nakatani et al., 2008). Ada tiga tipe regenerasi yaitu regenerasi

morfolaksis, intermediet, dan epimorfosis. Regenerasi epimorfosis merupakan

salah satu tipe regenerasi yang melibatkan dediferensiasi struktur dewasa untuk

membentuk masa sel yang belum terdiferensiasi. Masa sel tersebut dikenal dengan

blastema. Blastema akan direspisifikasi membentuk struktur baru untuk

menggantikan struktur yang hilang. Regenerasi epimorfosis terjadi pada

penggantian membra (alat gerak) contohnya kaki dan sirip. Kemampuan

regenerasi jaringan atau organ, berbeda-beda tergantung spesies. Hewan

vertebrata pada umumnya memiliki kemampuan regenerasi rendah, sedangkan

hewan avertebrata memiliki kemampuan regenerasi tinggi (Tanaka dan Reddien,

2011). Pada avertebrata seperti hydra, planaria, dan arthropoda proses regenerasi

telah banyak diteliti (Akimenko et al., 2003; Slack, 2003; Keating, 2004). Namun,

pada vertebrata, hanya urodela dan ikan yang memiliki kemampuan untuk

beregenerasi (Cristen et al., 2010).

Sirip kaudal mengalami proses regenerasi tercepat kemungkinan

dikarenakan peranannya yang sangat vital yaitu sebagai pendorong utama ketika

ikan berenang maju. Sirip anal bersama sirip ventral dan sirip dorsal berperan dalam

pergerakan memutar (rolling) dan bergerak kekanan-kiri (yawing), sedangkan sirip

pektoral dan pelviks berperan memperlambat gerakan ikan (Machean dan

Machean, 2012). Mengingat bahwa ikan nilem adalah ikan yang selalu bergerak

aktif maka dapat dimengerti bahwa regenerasi sirip kaudal berlangsung dalam

waktu yang cepat; sementara bagian sirip yang lain berregenerasi lebih

lambat.Menurut Patriono et al. (2009) pemotongan sirip ventral dan dorsal tidak

berpengaruh terghadap pergerakan ikan.

Penelitian mengenai regenerasi pada sirip ikan telah dilakukan pada

beberapa spesies ikan antara lain ikan medaka (Oryzias latipes), grass carp

Page 4: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

2

(Ctenopharyngodon idella), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan zebra (Danio rerio)

(Nakatani et al., 2008; Shao et al, 2009; Cristen et al., 2010). Hingga saat ini,

belum diketahui batas maksimal untuk memungkinkan berlangsungnya regenerasi

sirip ekor ikan Nilem sehingga penelitian ini perlu dilakukan.

Pakan merupakan salah satu faktor yang mendukung budidaya ikan secara

intensif. Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung gizi lengkap meliputi

protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin (Izquierdo et al., 2001). Protein

merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini

disamping berfungsi sebagai bahan pembakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai

zat pembangun dan pengatur (Budiyanto, 2002). Menurut Martoharsono (1988),

protein mempunyai beberapa fungsi, diantaranya sebagai biokatalisator (enzim),

protein cadangan, biomol pentranspor bahan, struktural dan protektif. Umumnya,

kebutuhan protein untuk ikan berkisar pada 30-40 % (Hepher, 1988). Regenerasi

dibutuhkan nutrisi yang cukup, salah satunya protein. Namun, belum diketahui

kadar protein pakan ikan yang efektif dan efisien yang dibutuhkan untuk

berlangasungnya proses regenerasi.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Berapakah batas minimal pemotongan sirip ekor yang harus disisakan untuk

memungkinkan terjadi regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti)?

2. Bagaimana pengaruh pemberian kadar protein pakan yang berbeda terhadap

kemampuan regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti)?

D. TUJUAN

Penulisan Karya Tulis Mahasiswa ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui batas minimal pemotongan sirip ekor yang harus disisakan untuk

memungkinkan terjadi regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti).

2. Mengetahui pengaruh pemberian kadar protein pakan yang berbeda terhadap

kemampuan regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti).

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Target luaran yang ingin dicapai dari program kegiatan PKM ini adalah

hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa artikel

Page 5: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

3

ilmiah mengenai pengaruh pemberian kadar protein pakan yang berbeda terhadap

kemampuan regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti).

F. KEGUNAAN

1. Mengembangkan minat mahasiswa peserta PKMP agar kritis dalam melihat

permasalahan-permasalahan yang terbaru di masyarakat berkaitan dengan

bidang keahliannya.

2. Mengetahui pengaruh protein pakan dalam proses regenerasi sirip ekor ikan.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Regenerasi Ikan

Regenerasi pada sirip ikan digolongkan sebagai regenerasi epomorfosis.

Tipe regenerasi ini ditandai dengan pembentukan epidermis penutup luka,

pembentukan blastema pluripoten, diferensiasi blastema, sintesis dan deposisi

matriks ekstra seluler dan pertumbuhan serta restorasi morfologi (Nakatani et

al., 2008; Shao et al., 2009). Ketika sirip mengalami luka atau dipotong, sel-

sel epidermis lateral yang tidak mengalami kerusakan bermigrasi ke bagian

yang terpotong dan dengan cepat menutupi daerah tersebut. Akibat proses

tersebut, sel-sel epidermis bagian basal mengalami perubahan bentuk dari

kuboid menjadi silindris (Suresh et al., 2010; Böckelmann et al., 2010).

Rangkaian proses regenerasi melibatkan aktivitas berbagai gen beberapa

diantaranya adalah -catenin, Wnt danFgf, Pada ikan zebra, gen -catenin

diekspresikan pada sel-sel epidermis segera setelah pemotongan sirip dan

terus dipertahankan selama regenerasi berlangsung (Poss et al., 2000). -

catenin diduga berperan penting dalam mempertahankan interaksi seluler dan

memfasilitasi migrasi sel-sek epidermis serta mempertahankan sel-sel tersebut

(Poss et al., 2003). Wnt diekspresikan pada sek-sel epidermis dan diduga

berperan dalam pembentukan blastema (Poss et al., 2000). Fgf diekspresikan

pada sel-sel epidermis yang menutupi blastema distal. Gen ini diduga

berperan dalam pemolaan regenerasi sirip dan pertumbuhan sirip kea rah distal

dengan memacu pembelahan sel pada blastema (Poss et al., 2003).

Sirip ikan memiliki struktur relatif sederhana dan simetris dengan jumlah

sel relatif terbatas. Ketika mengalami luka ataupun dipotong, sirip memiliki

kemampuan untuk meregenerasi struktur yang hilang dengan cepat. Pada

Page 6: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

4

penelitian ini, sirip pectoral, abdominal, anal dan sirip kaudal ikan nilem dapat

berregenerasi dengan baik. Laju regenerasi rata-rata tercepat terjadi pada sirip

kaudalcagak atas diikuti sirip sirip anal, abdomen, sirip pektoral dan sirip

kaudal cagak bawah. Perbedaan laju regenerasi pada masing-masing sirip

tersebut diduga berkaitan dengan peranan sirip terdebut dalam memfasilitasi

pergerakan ikan.

2. Protein

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh,

karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan pembakar dalam tubuh juga

berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur (Budiyanto, 2002). Menurut

Martoharsono (1988), protein mempunyai beberapa fungsi, diantaranya

sebagai biokatalisator (enzim), protein cadangan, biomol pentranspor bahan,

struktural dan protektif. Umumnya, kebutuhan protein untuk ikan berkisar

pada 30-40 % (Hepher, 1988).

Pakan yang dikonsumsi pertama kali digunakan untuk aktivitas dan

pemeliharaan tubuh misalnya penggantian sel-sel yang rusak dan kelebihannya

digunakan untuk pertumbuhan ikan. Apabila jumlah pakan yang dikonsumsi

sedikit maka pertumbuhan ikan akan lambat karena alokasi nutrisi untuk

pertumbuhan sedikit (Klaodatus dan Apostolopus, 1986; Djajasewaka, 1990).

Djajasewaka (1990), menyatakan bahwa nutrisi yang dibutuhkan ikan adalah

protein (dengan kandungan asam amino essensial antara 20-60%), lemak

(dengan kandungan asam lemak essensial antara 4-8%), karbohidrat (30%),

vitamin dan mineral. Penelitian Samsudin et al. (2010), menunjukkan bahwa

pemberian pakan buatan dengan kandungan protein pakan sebesar 20%

memberikan laju pertumbuhan, konversi pakan, retensi lemak, retensi protein

terbaik bagi pemeliharaan larva ikan Nilem. Pakan berkualitas dengan strategi

atau program pemberian pakan yang tepat dapat mencegah atau

meminimalisasi resiko penyakit dan kematian.

Nirmana (1997), menyatakan bahwa kebutuhan protein ikan tergantung

dari kualitas protein, ukuran tubuh ikan dan sumber protein. Menurut

Anggorodi (1985), kualitas protein pakan ditentukan oleh kandungan asam

amino essensialnya. Kandungan protein dengan asam amino essensial lengkap

Page 7: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

5

pada pakan dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Penelitian Wijaya (2003),

menunjukkan bahwa penambahan multi asam amino essensial ke dalam media

kultur dapat meningkatkan sintasan, pertambahan panjang dan bobot tubuh

larva ikan Nilem. Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) berukuran 0,27 g

membutuhkan 43,29% protein dan yang berukuran antara 27-31 g

membutuhkan 32% protein (Suprayudi et al., 1994). Ikan-ikan omnivora

seperti ikan Nila (Oreochromis niloticus) berukuran juvenil membutuhkan

protein 35% (Shimeno et al., 1995). Pemberian pakan berkualitas diharapkan

dapat mengningkatkan kemampuan regenerasi pada ikan sehingga dapat

menambah informasi mengenai perkembangan ikan Nilem.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Objek penelitian

Objek penelitian adalah Sirip ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V).

2. Bahan dan Alat

a. Bahan

Bahan penelitian yang digunakan adalah ikan nilem (O. hasselti)

dengan panjang tubuh 13 cm dan pellet ikan komersial dengan kandungan

protein 30%, 33% dan 35%.

b. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium kaca

dengan ukuran 35x25x20 cm3, aerator beserta perlengkapannya, gunting,

seser, milimeter blok dan tissue.

3. Lokasi dan Waktu Penilitian

Tempat dilakukannya penelitian adalah di Laboratorium Struktur

Perkembangan Hewan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman,

Purwokerto. Waktu penilitian akan dilaksanakan selama empat bulan yaitu

dari bulan Maret sampai Juni 2014, dimulai dengan tahapan persiapan yaitu

persiapan bahan dan peralatan, dilanjutkan dengan tahap penelitian dan

penyusunan laporan.

4. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama berupa batas

Page 8: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

6

pemotongan sirip ekor ikan Nilem yaitu total sirip ekor, setegah sirip ekor

dan sebagian sirip ekor ikan. Faktor kedua berupa kadar protein pakan yang

terdiri atas tiga taraf yaitu 30%, 33% dan 35%. Setiap kombinasi perlakuan

diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 36 unit percobaan.

5. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah batas pemotongan sirip ekor ikan

dan kadar protein pakan.

2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah laju regenerasi sirip ekor ikan

Nilem.

3. Variabel luar

a. Terkendali: pakan, umur, berat badan dan hormonal.

b. Tidak terkendali : Stres dan faktor lingkungan.

6. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Alat dan Bahan

Akuarium dibersihkan terlebih dahulu kemudian diisi air sebanyak 12 L

dan diberi aerasi untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam air.

Disiapkan Ikan nilem sehat sebanyak 36 ekor dengan ciri-ciri: tanggap

terhadap rangsang, gerakan lincah, nafsu makan baik, sisik lengkap dan

tampak mengkilat, seluruh sirip lengkap dan dalam keadaan utuh.

2. Pemotongan Sirip ekor ikan

Panjang tubuh total dan sirip kaudal diukur menggunakan milimeter blok.

Bagian distal sirip dipotong sesuai perlakuan menggunakan gunting. Sirip

kaudal ikan yang sudah dipotong diukur untuk mengetahui panjang sirip yang

tersisa. Ikan dipelihara selama 6 minggu, setiap seminggu sekali diukur untuk

mengetahui pertumbuhannya.

Page 9: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

1 cm

Panjang awal

Panjang sisa + Panjang akhir x 100%Capaian (%) =

7

Gambar 1. Morfologi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) 1= sirip dorsal, 2 = sirip pectoral, 3 = sirip abdominal, 4 = sirip anal, 5 = sirip caudal

Keterangan : a, b dan c merupakan batas pemotongan

3. Pemeliharaan ikan

Ikan yang telah dipotong siripnya, dipelihara selama enam minggu. Selama

pemeliharaan ikan diberi pakan berupa pellet dengan kadar protein sesuai

perlakuan, diberikan setiap hari (pagi dan sore) sebanyak 5 % dari berat ikan.

Kualitas air pemeliharaan dijaga melalui penyiponan (pembersihan) setiap 3

hari sekali diikuti penggantian air sebanyak 30%.

4. Pengambilan Data dan Analisis

Pengukuran pertambahan panjang pada masing-masing bagian sirip dilakukan

satu minggu sekali dengan cara menghitung selisih( ) antara panjang sirip

dari pangkal hingga titik amputasi ( ) dengan panjang sirip dari pangkal

hingga ujung sirip pada saat pengukuran ( ).

Capaian regenerasi pada masing-masing sirip dihitung dengan runus seperti di

atas. Disamping pengukuran panjang sirip juga diamati morfologi sirip yang

beregenerasi meliputi bentuk dan pigmentasi sirip. Data kuantitatif ditabulasi

dan perubahan morfologi didokumentasikan dalam bentuk foto. Data laju

regenerasi ikan dianalisis menggunakan ANNOVA dua arah, sedangkan untuk

bentuk sirip dan pigmentasi sirip dianalisis secara deskriptif.

c

ba

2

3

2

4

2

1 2

5

Page 10: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

8

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No KegiatanBulan ke-

1 2 3 41

234

Persiapana. Pencarian bahanb. Persiapan alatAnalisis PendahuluanPenelitian LaboratoriumAnalisis Data dan Pembuatan Laporan

J. RANCANGAN BIAYA

No SpesifikasiJumlah

Satuan

Harga Satuan

(Rp. ….,00)

Harga Satuan

(Rp. ….,00)

1. Bahan Habis Pakai

a. Ikan Nilem 36 ekor 4.000 144.000

b. Pellet komersial 7 kg 14.000 98.000

c. Sabun cuci 1 bungkus 10.000 10.000

Jumlah 252.000

2. Peralatan

a. Sewa laboratorium dan

alat-alat lab

1 lab/bulan 150.000 600.000

b. Akuarium 12 buah 100.000 1.200.000

c. Aerator 12 buah 40.000 480.000

d. Selang aerator 12 meter 2.000 24.000

e. Batu aerasi 12 buah 3.000 36.000

f. Gunting 5 buah 8.000 40.000

g. Seser 6 buah 5.000 30.000

h.Buku milimeter blok A3 1 buah 7.000 7.000

i.Loop 4 buah 100.000 400.000

j. Label 5 bungkus 3.000 15.000

k. Tissue 7 roll 6.000 42.000

l. Buku 2 buah 13.000 26.000

Page 11: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

9

Jumlah 2.900.000

3. Pembuatan Proposal dan Laporan

a. Draft Laporan 1 set 200.000 200.000

b. Draft Proposal 5 buah 30.000 150.000

c. Pengetikan 100 Lembar 1.000 100.000

d. Dokumentasi 100.000 100.000

e. Penggandaan 5 eks 30.000 150.000

f. Literatur 300.000

Jumlah 1.000.000

4. Transportasi

Transportasi 4 orang 100.000 400.000

Jumlah 400.000

Jumlah Total Biaya 4.552.000

K. DAFTAR PUSTAKA

Akimenko, M. A., Marí-Beffa, M., Becerra, J. and Géraudie, J. 2003. Old questions, new tools, and some answers to the mystery of fin regeneration. Dev. Dyn. 226 : 190–201.

Böxkelmann, P.K. Ochandio, B.S. and Bechara, I.J. 2010. Histological study of the dynamics in epidermis regeneration of the carp tail fin (Cyprinus carpio, Linnaeus, 1758). Braz. J. Biol 70(1): 217-223.

Budiyanto. K. A. M. H. 2002. Dasar-dasar Ilmu Gizi. UMM Press. Malang.

Christen, B., V. Robles, M. Raya, I. Paramonov, and J. C. I. Belmonte. 2010. Regeneration and Reprogramming Compared. BMC biology, 8 : 1-14.

Djajasewaka, H. 1990. Pakan Ikan. Cetakan I. CV Yasaguna. Jakarta.

Hepher B. 1988. Nutrition of Pond Fishes. Cambridge University Press. New York.

Izquerdo, M. S., H. F. Palacios. and A. G. J. Tacon. 2001. Effect of Broodstook Nutrition on Reproductive Performance of Fish. Aquaculture, 197 : 25-42.

Keating, M. T. 2004. Genetic approaches to disease and regeneration. Phil. Trans. R. Soc. Lond. B. 359 : 795–798.

Page 12: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

10

Klaodatus, S. and J. Apostolopus. 1986. Food Intake, Growth, Maintenance and Food Conversion Efficiency in Gilthead Sea Bream (Spraus auratus). Aquaculture. 51:217-224.

Mackean, D.G. and Mackean, I. 2013. Fish Structure and Function. http://www.biology-resources.com/fish-01.html. Diakses 29 April 2013.

Martoharsono. S. 1988. Biokimia Jilid I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Nakatani, Y., M. Nishidate, M. Fujita, A. Kawakami, and A. Kudo. 2008. Migration of Mesenchymal Cell Fated to Blastema is Necessary for Fish Fin Regereration. Develop. Growth Differ, 50 : 71–83.

Nirmana. 1997. Pakan ikan. Badan Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian. Bogor.

Patriono, E., E. Junaidi, dan Asri Setiorini. 2009. Pengaruh Pemotongan Sirip Terhadap Pertumbuhan PanjangTubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Jurnal Penelitian Sains, 9 (13) : 63-66.

Poss, K.D., Shen, J., Nechiporuk, A., McMahon, G., Thisse, B., Thisse, C., and Keating, M.T. 2000. Roles forFgf signaling during Zebrafish fin regeneration. Developmental Biology 222: 347-358

Poss, KD., Keating, MT. and Nechiporuk, A., 2003. Tales of Regeneration in Zebrafish. Developmental Dynamics, 226(2): 202-210.

Samsudin, R., N. Suhenda, dan Suhli. 2010. Evaluasi Penggunaan Pakan dengan Kadar Protein yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nilem (Osteochilus hasselti). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Bogor. Halaman 697-701.

Shao, J.H., Xiao, J.Q., Cheng, X.Z., and Zeng, L.X. 2009. fin Regeneration From Tail Segment With Musculature, Endoskeleton, and Scales. Journal of Experimental Zoology (Mol Dev Evol) 312B.

Slack, J. M. W. 2003. Regeneration research today. Dev. Dyn. 226 : 162–166.

Suresh, B., Yadaw, M., and Desai, I. 2010. Influence of FGF-2 on The Antioxidant Status in Tissues during Various Stages of Tail Regeneration in The Northern House Gecko, Hemidactylus flaviviridis. Journal of Cell and Tissue Research 10(1) 2091-2100

Tanaka, E. M. and P. W. Reddien. 2011. The Cellular Basis for Animal Regeneration. Developmental Cell, 21 : 172-185

Wijaya, R. 2003. Penggunaan Asam amino Essensial Sebagai Ekonutrien Pada Pemeliharaan Larva Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.). Sains Akuatik,11 (1): 75-84.

Page 13: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

11

LAMPIRAN

1. BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK

a. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama Lengkap : BIMA ADE SETIAWAN

NIM : BIJ010034

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 21 Agustus 1992

Alamat: Jl. Raya Cindaga-Kebasen No. 30 B. Rt 03/08 ,

Kebasen , Banyumas 53172

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman

Riwayat Pendidikan : 1. SD N 02 Cindaga 1998-2004

2. SMP N 1 Rawalo 2004-2007

3. SMA N 1 Sampang 2007-2010

4.Fakultas Biologi-UNSOED, 2010-sekarang

Riwayat Organisasi : 1. Pimpinan Umum LPM BIOMA Fabio Unsoed

Purwokerto, 5 Mei 2013

Bima Ade SetiawanNIM. B1J010034

b. Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama Lengkap : ARI DWI NURASIH

NIM : B1J010104

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 1 Januari 1993

Alamat: Jl. Senopati RT 03/V Arcawinangun, Purwokerto

Timur 53113

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman

Page 14: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

12

Riwayat Pendidikan :5. SD N 3 Arcawinangun 1998-2004

6. SMP N 6 Purwokerto 2004-2007

7. SMA N 4 Purwokerto 2007-2010

8. Fakultas Biologi-UNSOED, 2010-sekarang

Riwayat Organisasi : 2. Anggota Biosport Fakultas Biologi-Unsoed

3. Anggota UKM Futsal Unsoed

Purwokerto, 5 Mei 2013

Ari Dwi NurasihNIM. B1J010104

c. Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama Lengkap : MUHIMATUL UMAMI

NIM : B1J009017

Tempat, tanggal lahir : Tegal, 17 Mei 1992

Alamat: Bogares Kidul RT: 25/04 Kec. Pangkah Kab.

Tegal- Jawa Tengah

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman

Riwayat Pendidikan : 1. MI Islamiyah Bogares Kidul 1997-2003

2. MTs N Slawi 2003-2006

3. SMA N 3 Slawi 2006-2009

4. Fakultas Biologi-UNSOED, 2009-sekarang

Riwayat Organisasi : 1.Anggota UPI Fakultas Biologi UNSOED

2. Anggota UKMI Fakultas Biologi UNSOED

Purwokerto, 5 Mei 2013

Muhimatul UmamiNIM. B1J009017

d. Anggota Pelaksana Kegiatan

Page 15: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

13

Nama Lengkap : DEVI OLIVIA MULIAWATI

NIM : B1J009088

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 15 Oktober 1990

Alamat : Desa Kecila RT. 04 RW. 07 Kec. Kemranjen

Kab. Banyumas 53194 Jawa Tengah

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman

Riwayat Pendidikan : 1. SD N Sibrama 2 Kemranjen 1996-2002

2. SMP N 1 Kemranjen 2002-2005

3. SMA Ma’arif NU 1 Kemranjen 2005-2008

4. Fakultas Biologi-UNSOED, 2009-sekarang

Riwayat Organisasi : 1. Anggota UPI Fakultas Biologi UNSOED

Purwokerto, 5 Mei 2013

Devi Olivia MuliawatiNIM. B1J009088

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Page 16: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

14

Nama lengkap dan gelar : Gratiana E. Wijayanti, MRepSc.PhD

Golongan pangkat dan NIP : IVa/ 19630224 198803 2 001

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Fakultas/Program studi : Biologi

Perguruan tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

Bidang Keahlian : Biologi Perkembangan dan Reproduksi Hewan

Matahuliah yang diajarkan : a. Struktur dan Perkembangan Hewan (S1) b. Kultur Jaringan Hewan (S1)

c. Endokrinologi (S1)d. Bioetika (S1)e. Biologi Perkembangan Hewan Tropis (S2)f. Kultur Jaringan Hewan (S2)g. Endokrinologi (S2)

Riwayat Pendidikan

No Tempat Pendidikan Kota/Negara Tahun lulus

Bidang Studi

1 Fakultas Biologi Universitas Jenderal

Soedirman

Purwokerto/Indonesia

1987 Zoologi, Biologi Perkembangan

2 Faculty of Medicine, Monash University

Melbourne, Australia

1994 Reproduction and Developmental Biology

3 Faculty of Science, The University of Melbourne

Melbourne, Australia

2005 Reproduction and Developmental Biology

Pengalaman Penelitian

Tahun Judul Penelitian

2012 Peningkatan Produksi Ikan Nilem di Kabupaten Banyumas Melalui Peberapan Bioteknologi Reproduksi (tahun II)

2011 Peningkatan Produksi Ikan Nilem di Kabupaten Banyumas Melalui Peberapan Bioteknologi Reproduksi (tahun I)

2011 Performa Reproduksi Ikan Sungai yang Tertangkap di Perairan yang Tercemar Limbah Cair Batik

2009 Karakterisasi Germ cell dan Pembentukan Germ Cell Line menuju peningkatan Kualitas Gurami

2008 Aktivitas Poros Hipotalamus-Hipofisis-Gonad dan Regulasinya Selama Gametogenesis, Ovulasi dan Pemijahan Pada ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac) (Tahun II)

2008 Penggalian potensi genetik ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac) dalam upaya peningkatan produksi perikanan tawar (Tahun II)

Page 17: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

15

2007 Aktivitas Poros Hipotalamus-Hipofisis-Gonad dan Regulasinya Selama Gametogenesis, Ovulasi dan Pemijahan Pada ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac) (Tahun I)

2007 Penggalian potensi genetik ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac) dalam upaya peningkatan produksi perikanan tawar (Tahun I)

2007 Optimalisasi reproduksi pada ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) melalui manipulasi fotoperiode

Publikasi Ilmiah

Habibah, A.N., I.Sulistyo, and G.E. Wijayanti. 2011. Early In vitro Oogenesis in the Giant Gouramy (Osphronemous gouramy lac). Proceeding of the International Seminar: Advance Technology on Veterinary and Life Science. Faculty of Veterinary Medicine, Gajah Mada University Yogyakarta March 12, 2011

Wijayanti, G. E., S. B.I. Simanjuntak, Soeminto. 2010. Gurami: Banyumas di atas. Trubus 484:136-137

Wijayanti, G.E. 2010. Understanding Gametogenesis: The First Step Toward Conservation. Proceeding of International Conference on

Wijayanti, G.E., S. B.I. Simanjuntak, Soeminto. 2010. Induksi maturasi oosit dan spermiasi pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.) menggunakan GnRH analog dan progesteron. Prosiding Seminar Basic Science VII Vol III hal 180-187

Wulandari, A., Soeminto, and G.E. Wijayanti. 2009. The dynamic of testicular activity of the hard-lipped barb (Osteochilus hasselti C.V.) under extended photoperiod. Biosfera 26(3):

Racine, C., A.J. Pask, G.E. Wijayanti, N. di Clemente, J.-Y Picard, G. Shaw, M.B. Renfree, and N. Josso. 2009. Early Expression of the Androgen Receptor in the Sertoli Cells of a Marsupial Coincides with Downregulation of Anti-Müllerian Hormone at the Time of Urogenital Virilization. Sexual Development 3(6):317-325

Renfree, M.B., J. Fenelton, G.E. Wijayanti, J.D. Wilson, and G. Shaw. 2009. Wolffian duct differentiation by physiological concentration of androgen delivered systemically. Developmental Biology 334: 429-436

Wijayanti, G.E., S.B.I. Simanjuntak, Soeminto. 2009. Profil hormon reproduksi dan gametogenesis pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.) betina. Jurnal Akuakultur Indonesia 8(1), 77-89

Prayogo, N.A., I. Sulistryo, G. E. Wijayanti. 2008. The dynamic of ovarian activity of the hard-lipped barb (Osteochilus hasselti C.V.) under different photoperiod regime. Biosfera 25(3): 141-148

Hadisuwarno, P., P. Sukardi, G. E. Wijayanti. 2008. Perkembangan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) Pasca perendaman hormon tiroksin. Aquacultura Indonesia 9(2):103-110

Page 18: PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print

16

Wijayanti, G.E. dan S.B.I. Simanjuntak. 2006. Viabilitas sperma ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) setelah penyimpanan jangka pendek dalam larutan Ringer. Jurnal Perikanan VIII (2): 207-214

Wijayanti, G.E.dan Sugiharto. 2006. Aktivitas testis ikan nilem selama satu siklus pamijahan. Omni Akuatika 2(1): 37-43.

Purwokerto, 5 Mei 2013 Yang bersangkutan,

Gratiana E.Wijayanti, MRepSc, Ph.DNIDN. 0024026305