Pkm Gt 11 Unnes Farida d Limonene Product Multifungsi
-
Upload
farida-nur-aziza -
Category
Documents
-
view
145 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Pkm Gt 11 Unnes Farida d Limonene Product Multifungsi

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
D-LIMONENE PRODUCT MULTIFUNGSI (DPM) DEGRADATOR CAIR STYROFOM VERSI 2 SEBAGAI
IMPLEMENTASI RESTORASI LIMBAH SINTETIK
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan Oleh :
1. Farida Nur Aziza (4311409068)/2009
2. Annisa Nur Sholihah (4101408035) /2008
3. Ervina Nurhayati (4311409063)/2009
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2011

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT
1. Judul Kegiatan : D-LIMONENE PRODUCT MULTIFUNGSI (DPM) DEGRADATOR CAIR STYROFOM VERSI 2 SEBAGAI IMPLEMENTASI RESTORASI LIMBAH SINTETIK
2. Bidang Ilmu : ( ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
1. Nama Lengkap : Farida Nur Aziza2. NIM : 43114090683. Jurusan : kimia4. Universitas : Universitas negeri Semarang5. Alamat Rumah : Ds. Rawoh RT 02/03 kec. Karangrayung, kab.
Grobogan6. Telp / Hp : 085640381051
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Sri Mantini RS, M. Si
b. NIP : 195010171976032001
c. Alamat Rumah : JalanTanggul Mas I/280 Tanah Mas
d. Telp/HP : 08156596292
Menyetujui , Semarang, 5 Maret 2011
Ketua Jurusan Matematika FMIPA Ketua Pelaksana Kegiatan
Universitas Negeri Semarang
Drs. Sigit Priatmoko, M. Si Farida Nur Aziza
NIP. 196504291991031001 NIM 431140968
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan
Universitas Negeri Semarang
Drs. Masruki,M.Pd Dra. Sri Mantini RS, M. Si
NIP 196025081988031002 NIP195010171976032001

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena limpahan rahmat, karunia,
hidayah, inayah dan magfirah-Nya, karya tulis berjudul “D-LIMONENE PRODUCT
MULTIFUNGSI (DPM) DEGRADATOR CAIR STYROFOM VERSI 2 SEBAGAI
IMPLEMENTASI RESTORASI LIMBAH SINTETIK ” ini dapat kami selesaikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa dan support
dalam pengerjaan makalah ini.
2. Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam memahami dan
menyusun tulisan ini.
3. Ketua jurusan kimia dan segenap bapak/ibu dosen serta kakak tingkat di
jurusan Kimia yang telah memberikan inspirasi, membantu dan
mengarahkan penulis.
4. Temen-temen yang mendukung penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ini.
5. Semua pihak yang telah membantu Penulisan karya tulis ini.
Kami merasa dalam pembuatan karya tulis ini sangat jauh dari sempurna,
sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk karya tulis ini.
Dan semoga gagasan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Semarang, 5 Maret 2011
Tim Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..….ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….......iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………...………...iv
RINGKASAN….……………………………………………………………… . 1
PEDAHULUAN.………………………………………………………………...1
Latar Belakang………………………………………………………….................2
Tujuan………………………………………………………………………..........3
Manfaat……………………………………………………………………............3
GAGASAN………………………………………………………………………..4
Kondisi kekinian Ikhwal Limbah styrofom………………………………..……...4
Solusi yang Pernah di Tawarkan…………………………………………………..5
Kondisi Kekinian DPM, Profil dan Manfaatnya……………………………….…...5
Pihak-pihak Pelaksana program….………………………………………... ..........7
Langkah-Langkah Strategis Yang Dilakukan……………………………………..8
KESIMPULAN …………….…………………………………………………....9
DAFTARPUSTAKA……………………………………………………………10
LAMPIRAN……………………………………………………………………..11

D-LIMONENE PRODUCT MULTIFUNGSI (DPM) DEGRADATOR CAIR STYROFOM VERSI 2 SEBAGAI IMPLEMENTASI RESTORASI
LIMBAH SINTETIK
Farida nur Aziza, Annisa Nur Sholihah, dan Ervina Nurhidayati
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
RINGKASAN
Sampah (limbah) merupakan polemik terstruktur di masyarakat yang masih meninggalkan PR ( pekerjaan rumah) bagi pemerintah. Penelitian dan gagasan tentang sampah dan penanganannya pun telah banyak di lakukan di berbagai lembaga Pendidikan, riset ataupun pemerintahan. Namun, hasil yang di capai hampir stagnan, tanpa penyelesaian yang jelas dan tuntas. Apalagi masalah sampah non degradabel seperti sampah plastik, styrofom, hingga saat ini masyarakat di bingungkan antara dua dilema besar antara kelebihan dan bahaya yang di timbulkannya. Solusi pun muncul, dengan keberhasilan eksperimen penghancuran styrofom dengan ekstrak kulit jeruk yang mengandung D-Limonene. Meskipun begitu, hingga saat ini masyarakat tetap resah dan tidak tahu menahu mengenai adanya solusi untuk sampah styrofom karena kultur budaya masyarakat sekarang cenderung kurang tanggap terhadap ilmu pengetahuan baru. Sosialisasi harus di lakukan dengan inovasi-inovasi terbaru guna menciptakan ketertarikan masyarakat untuk peduli terhadap penanganan limbah dengan cara green chemistry ( Ramah Lingkungan). Inovasi tersebut yaitu dengan membuat produk dari berbagai jenis kulit jeruk yang memiliki kandungan D-limonene sehingga mampu menginovasi limbah berupa kulit jeruk untuk mengatasi limbah ( Styrofom).
Dengan D-Limonene product multifungsi (DPM), restorasi Limbah sintetik ( styrofom) dapat di percepat, dan masyarakat dapat mengetahui mengenai cara penanganan limbah dengan produk jadi yang ekonomis ( karena terbuat dari limbah sisa kulit jeruk), aman (berasal dari bahan alami dari alam) dan praktis. Dengan kelebihannya tersebut di harapkan D-Limonene product multifungsi (DPM) mampu menjadi solusi restorasi lingkungan yang mudah dan menarik minat masyarakat untuk mendayagunakan produk sebagai upaya penghancuran styrofom agar tidak menjadi pencemar tanah.
Dengan DPM di harapkan mampu menjadi indicator keberhasilan yang di capai banyak pihak antara lain : Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui sosialisasi hasil penelitian mengenai pendegradasian styrofom; Melakukan kerjasama dengan petani jeruk di Indonesia ( seperti sekitar daerah Kintamani), sehingga petani mampu memanfaatkan dan mendayagunakan limbah kulit jeruk menjadi lebih bernilai ekonomis; ; D-Limonene product multifungsi (DPM) yang ekonomis, mudah dan praktis,memungkinkan pemakaian DPM sebagai produk restorasi lingkungan yang stategis dan menjanjikan. Hal ini karena basic masyarakat Indonesia yang menyukai produk yang simple dan berharga ekonomis ;Melalui produk ini, di harapkan terciptanya masyarakat peduli lingkungan, sehingga dapat di galakkan upaya restorasi lingkungan secara luas dan menyeluruh. Bantuan berbagai pihak pun di harapkan guna memperlancar DPM sebagai solusi mudah dan praktis guna mempertinggi dan memperluas ketertarikan masyarakat memakai DPM sebagai cairan degradator styrofom. Pihak-pihak tersebut antara lain dukungan pemerintah ( sebagai sentral ekonomi ), petani jeruk (sebagai produsen ), dan masyarakat (sebagai konsumen).

D-LIMONENE PRODUCT MULTIFUNGSI (DPM) DEGRADATOR CAIR STYROFOM VERSI 2 SEBAGAI IMPLEMENTASI RESTORASI
LIMBAH SINTETIK
Farida nur Aziza, Annisa Nur Sholihah, dan Ervina Nurhidayati
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Styrofoam merupakan sampah yang paling sulit terdegradasi oleh tanah dan juga
bisa menjadi media untuk timbulnya penyakit.
Sayangnya, sampai saat ini angka pemakaian bahan buatan Dow Chemical
Company ini makin terus membengkak di Indonesia (www.chemist.com).
Bahkan, pemakaian styrofoam bukan hanya mendominasi kalangan industri besar
saja. Banyak industri kaki lima saat ini sudah menggunakan Styrofoam sebagai
pembungku sproduk.
Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan buruk
ini. Bisa dimulai dari mengurangi membeli bahan-bahan perlengkapan kehidupan
yang menggunakan styrofoam. Bila sulit membedakan jenisnya, bisa dilihat dari
kode yang biasanya distempel pada produk. Apabila kode bahan daur ulang yang
ditandai dengan tanda panah berbentuk segitiga ada kode angka enam, berarti
polystyrene yang merupakan bahan utama styrofoam ada di produk tersebut
(http://www.scribt.com)
Polystyrene adalah sebuah dengan monomer, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat
secara komersial dari minyak bumi pada suhu ruangan, polistirena biasanya
bersifat padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong
senyawa aromatik. Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik
sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga
yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.(
www.fafakeren.blogspot.com)

Styrofoam, di samping bermanfaat juga dapat menimbulkan kerugian yang sangat
merugikan bagi manusia dan alam. Bila ditinjau dari faktor alam atau lingkungan,
styrofoam sangat berbahaya karena bila sampahnya terus menumpuk dan tidak
ada upaya untuk mendaur maka akan dapat menimbulkan timbunan sampah yang
sulit untuk diurai. Walaupun faktanya sudah banyak pengrajin yang menggunakan
styrofoam sebagai bahan utamanya untuk diolah lebih lanjut tetapi jumlah sampah
styrofoam tetap saja masih meningkat setiap harinya. Peningkatan tersebut, harus
di tanggulangi segera dengan melakukan berbagai upaya. Salah satu upaya yang
harus di lakukan yaitu dengan pembuatan produk D-Limonene product
multifungsi (DPM). Produk ini di buat dengan memakai limbah sisa kulit jeruk,
sehingga mampu memberikan banyak manfaat antara lain:
a. Petani jeruk di untungkan karena limbah sisa jeruk dapat bernilai
ekonomis
b. Styrofom dapat di urai dengan memakai sampah, dengan demikian
dengan sampah dapat menghancurkan sampah.
c. Harga produk sangat ekonomis, karena biaya produksi produk yang
memanfaatkan limbah sisa yang herbal dan ramah lingkungan.
d. Program pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah dapat
terselesaikan.
Tujuan
Tujuan Penulisan Program ini antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui sosialisasi hasil
penelitian mengenai pendegradasian styrofom, sehingga masyarakat
mengetahui dan selanjutnya dapat peduli terhadap dampak styrofom
bagi lingkungan.
b. Melakukan kerjasama dengan petani jeruk di Indonesia ( seperti sekitar
daerah Kintamani), sehingga petani mampu memanfaatkan dan
mendayagunakan limbah kulit jeruk menjadi lebih bernilai ekonomis.

c. D-Limonene product multifungsi (DPM) yang ekonomis, mudah dan praktis,
memungkinkan pemakaian DPM sebagai produk restorasi lingkungan yang
stategis dan menjanjikan. Hal ini karena basic masyarakat Indonesia yang
menyukai produk yang simple dan berharga ekonomis.
d. Melalui produk ini, di harapkan terciptanya masyarakat peduli lingkungan,
sehingga dapat di galakkan upaya restorasi lingkungan secara luas dan
menyeluruh, sehingga limbah-limbah (terutama limbah styrofom) mampu di
tanggulangi secara baik oleh masyarat dengan perantara DPM melalui
kepeduliannya pada lingkungan.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini, antara lain:
a. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak styrofom
bagi manusia dan lingkungan.
b. Tersosialisasinya upaya penanggulangan styrofom hasil penelitian,
sehingga manfaat hasil penelitian tidak hanya di rasakan oleh golongan
tertentu.
c. Petani jeruk di untungkan karena limbah sisa jeruk dapat bernilai
ekonomis
d. Program pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah dapat
terselesaikan.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Ikhwal Limbah Styrofom
Sampah (limbah) merupakan polemik terstruktur di masyarakat yang masih
meninggalkan PR ( pekerjaan rumah) bagi pemerintah. Limbah terbagi atas
beberapa jenis seperti limbah buangan rumah tangga, limbah buang industri,
limbah cair, limbah padat, maupun limbah tak terdegradasi. Limbah-limbah
tersebut tiap hari makin bertambah dan pada titik tertentu limbah-limbah tersebut
tidak mampu lagi di tampung oleh lingkungan sehingga menimbulkan masalah
baru. Masalah-masalah tersebut antara lain banjir, kemacetan saluran drainase air,

banjir rob, dan pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran tanah, udara,
dan air. Pada akhirnya limbah-limbah tersebut di olah dan di upayakan
penyelesaiaannya. Namun, pada proses tersebut di ketahui bahwa terdapat limbah
non degradable yang tidak dapat terurai oleh tanah dan bersifat karsinogen
terhadap lingkungan. Salah satu contoh limbah non degradable yaitu styrofom.
Styrofoam terbuat dari bahan kopolimer styrene yang Berasal dari foamed
polysterene (FPS) yang diproses menggunakan Benzena dan pembuatannya ditiup
dengan memakai gas chlorofluoro carbon (CFC) dan untuk memperkuat
Styrofoam, ditambahkan pula zat butadiene yaitu sejenis karet sintetis, sehingga
mampu merubah warna dari putih jernih menjadi putih susu (www.scribt.com).
Agar styrofoam lentur dan awet, ditambahkan pula dengan zat plasticer seperti
dioktiptalat (DOP) dan butyl hidroksi tolune (BHT) (www.chemist.com). Dari
pembuatannya pun bisa kita perhatikan bahwa bahan – bahan yang digunakan
sangat berbahaya bagi kesehatan kita seperti: Styrene berbahaya bagi ibu hamil
karena styrene juga bisa berpengaruh pada janin yang dikandungnya, dampak
jangka panjang dari menumpuknya styrene di dalam tubuh adalah gejala saraf
seperti kelelahan; dan bahaya – bahaya lain yang ditimbulkan adalah :nervous,
sulit tidur, badan menjadi gemetaran, menjadi mudah gelisah, pada anak akan
menyebabkan kanker, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak
sedap yang dapat mengganggu pernapasan, styrene juga menyerang sistem
reproduksinya. Kesuburan menurun, bahkan mandul, Anak yang terbiasa
mengkonsumsi styrene juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif, benzena dapat
menimbulkan penyakit pada kelenjar tyroid; dibeberapa kasus yang ada, benzena
bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian; jika Benzena masuk
kedalam sel - sel darah maka lama- kelamaan akan merusak sumsum tulang
belakang. dan akibatnya adalah produksi sel darah merah berkurang dan timbullah
penyakit anemia; sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi
penyakit; Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan
mengancam kehamilan; untuk wanita zat ini dapat menyebabkan kanker payudara
dan kanker prostat.(www.scribt.com)
Itu adalah sebagian dari bahaya yang ditimbulkan akibat menggunakan
Styrofoam, karena jika makanan atau minuman yang panas atau dingin dimasukan

kedalam bungkusan Styrofoam otomatis makanan atau minuman yang kita makan
akan tercampur dengan bahan – bahan yang ada pada Styrofoam.
Dan beberapa survei yang dilakukan terhadap Styrofoam :
Menurut hasil survey yang dilakukan pada tahun 1986 di Amerika, ditemukan 100
persen jaringan lemak orang Amerika mengandung styrene yang berasal dari
Styrofoam. Bahkan pada penelitian 2 tahun berikutnya, kandungan styrene sudah
mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan pada saraf.
(www.kompas.com).
Karena sangat berbahaya, Styrofoam Dinegara – negara maju seperti Jepang dan
negara Eropa penggunaan Styrofoam untuk pembungkus makanan ini sudah
dilarang, sedangkan di Cina masih menjadi polemik. Dan anehnya di Indonesia
pengemas jenis ini justru mulai ramai digunakan oleh produsen makanan. Mereka
beralasan bahwa bahan ini lebih menjanjikan keuntungan finansial lebih karena
sifatnya yang ringan, mudah dan murah, meskipun tak mampu terdegradabel oleh
tanah.
Pemikiran produsen tersebut merupakan problem yang cukup sulit karena
produsen tentu mempertimbangkan motif ekonomi dan laba pendapatan. Mereka
berfikir bahwa dengan penggunaan styrofom pengeluaran dapat di tekan, selain itu
bahannya yang ringan, bagus, rapi, dan mudah merupakan banyak kelebihan
styrofom yang belum dapat tergantikan dengan produk lain. Penyelesaian yang
tepat untuk menanggulangi limbah non degradabel tersebut yaitu dengan
menemukan produk lain yang murah, mudah, dapat di degradasi dengan tanah.
Namun, dalam bahasan penanganan limbah, hal yang menjadi perhatian adalah
bagaimana cara menguraikan sampah styrofom dengan cepat dan mudah.
Solusi yang pernah di tawarkan
Sebenarnya masyarakat telah menemukan cara mudah menghancurkan limbah
tersebut dengan pembakaran. Namun, masyarakat tidak mengetahui bahwa cara
tersebut menimbulkan masalah baru yakni hasil pembakarannya tidak sempurna

yang menghasilkan CFC dan CO2 sebagai hasil sampingnya. CFC dan CO2 inilah
yang menimbulkan kerusakan pada ozon karena satu molekul CFC mampu
merusak 100.000 molekul ozon, sedangkan CO2 lah yang berperan dalam
pemanasan suhu bumi (Global warming).
Salah satu alternatif yang tepat dan sistematis telah mampu ditemukan oleh siswa
SMA dengan memakai ekstrak kulit buah jeruk untuk menghancurkan Styrofoam
(www.fafakeren.blogspot.com).
Kondisi Kekinian DPM, Profil dan Manfaatnya
Meskipun upaya penanggulangan telah di lakukan, masih saja permasalahan
sampah styrofom menjadi polemik. Sehingga diperlukan upaya pasti dan mudah,
guna mensosialisasikan hasil eksperimen tersebut di masyarakat dengan kemasan
yang ekonomis, mudah, dan praktis. Inovasi-inovasi pun di lakukan dengan
memanfaatkan berbagai jenis kulit jeruk , dengan kandungan D-Limone yang
sama. Dengan demikian mampu di capai diversifikasi produk secara seimbang di
berbagai wilayah nusantara. Hal ini mengingat produsen Jeruk tersebar di setiap
wilayah Indonesia, yang memungkinkan produksi di setiap wilayah dengan
program Blokade masing-masing, yang memberikan solusi memperkecil biaya
distribusi sehingga biaya total produk ke konsumen lebih murah.
Produk ini memiliki kualifikasi memadai dengan perimbangan bahan mentah yang
merupakan limbah (sampah), sehingga mampu menciptakan logo” mengatasi
sampah dengan sampah”. Manfaat tersebut merupakan point plus yang mampu
mendorong degradasi kepercayaan masyarakat terhadap produk, sehingga di
harapkan mampu menimbulkan daya dorong masyarakat untuk lebih menghargai
sampah dan lingkungan. Selain itu, dengan produk ini pula masyarakat masih
dapat menggunakan styrofom tanpa takut limbahnya yang tidak dapat terdegradasi
oleh tanah dengan degradator ramah lingkungan.

Pihak-pihak pelaksana program
Bantuan berbagai pihak di harapkan guna memperlancar DPM sebagai solusi
mudah dan praktis guna mempertinggi dan memperluas ketertarikan masyarakat
memakai DPM sebagai cairan degradator styrofom. Pihak-pihak tersebut antara
lain dukungan pemerintah ( sebagai sentral ekonomi ), petani jeruk (sebagai
produsen ), dan masyarakat (sebagai konsumen).
Langkah Strategis yang di Lakukan (Teknik Implementasi Program)
Mekanisme perintisan DPM melalui beberapa tahap, antara lain meliputi tahap
persiapan, tapan perincian program, tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan dan
evaluasi , dan tahap pengembangan.
Pada tahap persiapan, di lakukan perancangan program, dan di lakukan upaya-
upaya kerjasama antara dinas pertanian dengan petani buah jeruk. Setelah tahap
ini, di lakukan tahap Perincian Program, pada tahap ini di lakukan perancangan
program kerja, sasaran, dan rencana awal pelaksanaan program.
Tahap Sosialisasi, di lakukan kerjasama dan pembekalan kepada petani jeruk
supaya memanfaatkan limbah sisa kulit jeruk yang biasanya hanya di buang dan
menjadi Limbah. Dengan demikian, petani dapat memperoleh pendapatan
tambahan dengan melaksanakan program ini.
Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan dan evaluasi, pada tahap ini, program
telah di jalankan dengan berdasar ketentuan dan rancangan kerja (program kerja)
yang telah di buat. Evaluasi terus di lakukan beriringan dengan pelaksanaan
program, agar di peroleh hasil dan kinerja prima bagi kepentingan masyarakat
terutama petani.
Tahap pengembangan, merupakan tahapan terakhir program, di mana telah di
capai hasil berupa petani yang memiliki skill dan potensi pengembangan bisnis.
Pada tahap ini, terus di lakukan upaya agar program dapat terus berjalan,

berlanjut, berkembang dan memberikan kontribusi yang nyata terutama bagi dunia
pertanian.
Metode kerja D-LIMONENE PRODUCT MULTIFUNGSI (DPM) :
Alat dan bahan : Blender, penyaring, pengawet, pengaduk kaca, limbah kulit jeruk, dan
botol kemasan.
Cara pembuatan :
a. Pertama, ambil limbah kulit jeruk lalu bersihkan dengan air hingga bersih
b. Setelah itu, haluskan limbah kulit jeruk dengan menggunakan blender, lalu
ambil dan peras sari tersebut untuk di ambil ekstraknya. Ekstrak tersebut
tamping dalam wadah lalu di campurkan dengan pengawet dengan
perbandingan ekstrak : pengawet, 3:1. Pemakaian pengawet ini di lakukan
agar cairan tahan lama, dan tidak mudah terkontaminasi bakteri. Pemakaian
pengawet ini juga tidak berbahaya, karena ekstrak ini nantinya akan di pakai
dan di gunakan untuk degradator limbah bukan bekerja pada tubuh manusia.
c. Kemas cairan DPM tersebut ke dalam wadah-wadah botol kemasan produk.
Produk siap di gunakan.
KESIMPULAN
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa D-Limonene product multifungsi
(DPM) sebagai implementasi restorasi Limbah sintetik ( styrofom layak dan bermanfaat
bagi masyarakat dan lingkungan.
Teknik Implikasi yang di lakukan yakni dengan cara pembuatan produk oleh petani jeruk
dengan pemanfaatan limbah jeruk berbagai jenis yang mengandung D-Limonene, dengan
mengambil ekstraknya lalu di kemas dalam bentuk cairan. Dengan cairan inilah styrofom
dapat terdegradasi. Dengan cara inilah akan di dapatkan banyak manfaat antara lain:
a. .Petani jeruk di untungkan karena limbah sisa jeruk dapat bernilai
ekonomis
b. Tersosialisasinya upaya penanggulangan styrofom hasil penelitian,
sehingga manfaat hasil penelitian tidak hanya di rasakan oleh golongan
tertentu.

c. Styrofom dapat di urai dengan memakai sampah, dengan demikian
dengan sampah dapat menghancurkan sampah.
d. Harga produk sangat ekonomis, karena biaya produksi produk yang
memanfaatkan limbah sisa yang herbal dan ramah lingkungan.
e. Program pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah dapat
terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
www.wilkipedia.com. Tentang pengertian dan Bahaya styrofom.2008.Jakarta
www.scribt.com. Tentang styrofom dan Bahayanya.2010.Jakarta
www.chemist.com. Tentang sumber-sumber styrofom.2009. Jakarta
www.kompas.com. Penelitian bahaya styrofom. 2009.jakarta
www.fafakeren.blogspot.com. Tugas PLH. 2010.Semarang

Lampiran
RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama : Farida nur Aziza
NIM : 4311409068
Tempat/Tanggal Lahir : Grobogan, 7 Januari 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Rawoh RT 02/03 kecamatan Karangrayung, kab. Grobogan
E-mail : [email protected]
Pendidikan Formal:
SD Negeri 02 Rawoh 1997-2003
SMP Negeri 1 Karangrayung 2003-2006
SMA Negeri 1 Purwodadi 2006-2009
Kimia S1 Universitas Negeri Semarang 2009-sekarang
Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa
Institusi Jabatan Periode Kerja
Student Scientific Center(SSC )
Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMAMIA)
Sekretaris Umum
Sekretaris Departemen Pengabdian Masyarakat
2009 –sekarang
2009 –sekarang
Semarang, 5 Maret 2011 Yang menyatakan,
Farida Nur Aziza
NIM 4311409068
1. Anggota Pelaksana I
Nama : Ervina Nurhayati
NIM : 4311409063
Tempat/Tanggal Lahir : Pati, 20 september 1991

Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pager harjo RT 02/03, wedarijaksa, Pati
E-mail : [email protected]
Pendidikan Formal :
MI Bustanul Ulum 1996-2002
Mts Bustanul Ulum 2002-2005
MA Bustanul Ulum 2005-2008
Kimia UNNES 2009-sekarang
Semarang, 5 Maret 2011 Yang menyatakan,
Ervina Nurhayati
NIM 4311409063
3. Anggota Pelaksana II
Nama : Annisa Nur Sholihah
NIM : 4101408035
Tempat/Tanggal Lahir : kebumen, 3 juni 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : jalan Ampera No. 31 Kebumen 54311
E-mail : [email protected]
Pendidikan Formal:
SD Negeri 2 Kebumen 1997-2003
SMP Negeri 1 Kebumen 2004-2006
SMA Negeri 2 Kebumen 2007-2009
Matematika S1 Universitas Negeri Semarang 2009-sekarang
Semarang, 5 Maret 2011 Yang menyatakan,
Annisa Nur S.
NIM .410140803