Pir Siswa Tentang Matos

download Pir Siswa Tentang Matos

If you can't read please download the document

description

Laporan KIR siswa

Transcript of Pir Siswa Tentang Matos

DAMPAK PEMBUKAAN RETAILER BESAR HYPERMART MATOS TERHADAP OMZET PENJUALAN PEDAGANG TRADISIONAL DAN RETAILER KECIL

MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MENGIKUTI LPIR 2005 BIDANG EKONOMI TINGKAT SMP/MTS SE-KOTA MALANG

OLEH ALPHA AGATHON

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG I JUNI 2005ABSTRAK Agathon Alpha, 2005. Dampak Penjualan Retailer Besar Hypermart MATOS Terhadap Omzet Penjualan Pedagang Tradisioanal dan Retailer Kecil. Saat ini kota Malang menjadi pusat industri dan pendidikan. Dengan keadan itu, Malang menjadi kota yang ramai dan sibuk. Pusat-pusat perbelanjaan bermunculan untuk memenuhi kebutuhan warga kota Malang. Pada tahun 2005 ini, telah berdiri pusat perbelanjaan modern, yaitu MATOS (Malang Town Square). Di MATOS dibuka pusat perbelanjaan modern yang bernama Hypermart. Hypermart merupakan pusat

1

perbelanjaan yang di dukung oleh modal dan jaringan yang kuat. Hypermart menyediakan hampir seluruh kebutuhan rumah tangga dengan harga yang sangat murah. Pendirian Hypermart itu di duga akan mempengaruhi pedagang tradisional dan retailer kecil. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Dampak Penjualan Retailer Besar Hypermart MATOS Terhadap Omzet Penjualan Pedagang Tradisional dan Retailer Kecil Masalah umum penelitian ini adalah bagaimanakah dampak penjualan retailer besar Hypermart MATOS terhadap omzet penjualan pedagang tradisional dan retailer kecil? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak hypermart MATOS pada omzet penjualan pedagang kcil. Penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk penelitian survei dengan memberikan gambaran yang ada di lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang tradisional dan retailer kecil yang berada di kota Malang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa pedagang tradisional dan beberapa retailer kecil di pasar Oro-oro Dowo. Pedagang yang kami survei adalah sebagai berikut: pedagang sayuran, pedagang daging, pedagang ikan, pedagang ayam, pedagang buah, pedagang peracangan, dan pedagang sembako. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 71,43% dari seluruh pedagang tidak setuju dengan adanya Malang Town Square. Sebanyak 28,57% dari dari seluruh pedagang biasa saja dengan adanya Malang Town Square. Persentase penurunan dari seluruh pedagang: sebanyak 71,43% dari seluruh pedagang di pasar Dinoyo dan pasar Oro-oro Dowo persentase penurunan omzetnya 10% sampai dengan 50%. Sebanyak 28,57% dari seluruh pedagang di pasar Dinoyo dan pasar Oro-oro Dowo persentase penurunan omzetnya sebesar 0%.

DAFTAR ISI

ABSTRAK DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah

ii iii 1

2

2

C. Tujuan 2 D. Manfaat 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Malang Sebagai Kota Pendidikan dan Industri 4 a. Malang Town Square 4 BAB III METODE PENELITIAN a. Desain Penelitian b. Populasi dan Sampel 6 c. Cara Pengambilan Data 6 D. Teknik Penelitian 6 E. Jadwal Kegiatan 6 8 8 2. Pembahasan 9 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan 10 1. Saran 10 DAFTAR PUSTAKA 11 10 6 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Hasil Survei

3

BAB I PENDAHULUANB. Latar Belakang Sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, Malang tumbuh menjadi kota metropolitan. Saat ini jumlah penduduk kota Malang mendekati satu juta jiwa. Sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan bahwa penduduk kota Malang sebagaian besar adalah pendatang. Mereka itu umumnya para pelajar dan mahasiswa yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Saat ini kota Malang menjadi pusat industri dan pendidikan. Industri yang ada di Malang antara lain otomotif, pakaian, dan kimia. Pariwisata juga berkembang. Malang menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara. Sebagai kota pendidikan, Malang terkenal dengan kampuskampus besar. Kampus besar itu antara lain Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Muhammadyah Malang. Para mahasiswa banyak yang datang dari seluruh Indonesia. Dengan keadan itu, Malang menjadi kota yang ramai dan sibuk. Pusat-pusat perbelanjaan bermunculan untuk memenuhi kebutuhan warga kota Malang. Di Malang ada pasar-pasar tradisional, pusat pertokoan, dan supermarket. Supermarket yang ada di Malang, yang sudah terkenal antara lain Mitra, Hero, Alfa, dan matahari. Semua menyediakan kebutuhan warga Malang. Pada tahun 2005 ini, telah berdiri pusat perbelanjaan modern, yaitu MATOS (Malang Town Square). Di MATOS dibuka pusat perbelanjaan modern yang bernama Hypermart. Hypermart merupakan pusat perbelanjaan yang di dukung oleh modal dan jaringan yang kuat. Hypermart menyediakan hampir seluruh kebutuhan rumah tangga dengan harga yang sangat murah. Pendirian Hypermart itu di duga akan mempengaruhi pedagang tradisional dan retailer kecil. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Dampak Pembukaan Retailer Besar Hypermart MATOS Terhadap Omzet

4

Penjualan Pedagang Tradisional dan Retailer Kecil

B. Rumusan Masalah Masalah umum penelitian ini adalah bagaimanakah dampak penjualan retailer besar Hypermart MATOS terhadap omzet penjualan pedagang tradisional dan retailer kecil? Masalah khusus penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah keadaan omzet pedagang tradisional penjualan sebelum Hypermart MATOS dibuka? 2. Bagaimanakah dampak pembukaan Hypermart MATOS pada omzet penjualan pedagang tradisional? 3. Bagaimanakah pendapat dari para pedagang tradisional dan retailer kecil terhadap adanya Hypermart MATOS? 4. Bagaimanakah persentase penurunan omzet penjualan? 5. Barang apa sajakah yang terpengaruh langsung dari adanya Hypermart MATOS? C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 2. Untuk mengetahui omzet penjualan edagang tradisional sebelum Hypermart MATOS dibuka. 3. Untuk mengetahui dampak Hypermart MATOS pada omzet penjualan sesudah dibuka. 4. Untuk mengetahui pendapat dari para pedagang tradisional dan retailer kecil terhadap adanya Hypermart MATOS. 5. Untuk mengetahui persentase penurunan omzet penjualan. 6. Untuk mengetahui barang-barang yang terpengaruh langsung dari adanya Hypermart MATOS.

D. Manfaat

5

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Dapat mengetahui dampak Hypermart MATOS pada omzet penjualan sebelum dibuka. 2. Dapat mengetahui dampak hypermart MATOS pada omzet penjualan sesudah dibuka. 3. Dapat mengetahui pendapat pedagang tradisional dan retailer kecil terhadap adanya Hypermart MATOS. 4. Dapat mengetahui persentase penurunan omzet penjualan. 5. Dapat mengetahui barang-barang yang terpengaruh langsung dari adanya Hypermart MATOS.

BAB II

6

TINJAUAN PUSTAKAB. Malang Sebagai Kota Pendidikan dan Industri Malang adalah kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah kota Surabaya. Seperti halnya kota-kota lain di Indonesia, kota Malang pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Kota Malang saat ini sedang berkembang pesat. Dapat ditinjau dari pendapatannya, kota Malang pendapatanya sudah mulai lebih baik. Penduduk malang hidup dari perdagangan dan industri. Industri yang ada di Malang terdiri dari industri jasa dan non jasa. Industri nonjasa antara lain industri otomotif, industri rokok, industri kimia, dan industri pakaian. Sedangkan industri jasa berupa industri pendidikan dan pariwisata. Untuk memenuhi kebutuan kota Malang terdapat sejumlah pasar tradisional yaitu antara lain pasar dinoyo, pasar Oro-oro Dowo, pasar Besar, pasar Belimbing, pasar Sukun, pasar Gadang, dan pasar Comboran. Di pasarpasar itulah ribuan pedagang menggantungkan hidupnya. Para pedagang itu modalnya kecil. Mereka adalah yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Selain pasar tradisional di Malang juga terdapat retailer besar seperti Hero, Matahari, Mitra, Sarina, alfa, dan lain lain. C. Malang Town Square Pada akhir-akhir ini penduduk kota Malang semakin bertambah sarana perbelanjaan pun mulai bermunculan guna mencukupi kebutuhan hidup masyarakat kota Malang. Telah banyak sarana perbelanjaan yang didirikan, namun pada tanggal 26 Mei 2005 telah berdiri sebuah pusat perbelanjaan yang terbesar di kota Malang, yang bernama Malang Town Square. Kata Town Square dalam bahasa Indonesia memiliki arti Alun-alun atau tepatnya pusat kota. Dengan kata lain Malang Town Square mempunyai arti Alun-alun Kota Malang.

7

Setelah didirikannya Matos(Malang Town Squqre) banyak terjadi pro dan kontra di lingkup Matos. Pada hari pertama buka Matos sudah disuguhi demo dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Masalahnya tempat dimana Matos itu berada termasuk lokasi pendidikan. Di tempat Matos itu berada, terdapat universitas dan beberapa sekolah seperti : universitas Malang, universitas Brawijaya, SMP 4, SMA 8, MTs N 1, MIN 1, dan sebagainya. Pendirian Matos ini diduga berdampak buruk pada mental para pelajar dan mahasiswa, karena para pelajar bisa pergi ke Matos dengan berdalih pergi kesekolah. Selain pro dan kontra karena lokasinya, Matos juga dapat mempengaruhi omzet para pedagang kecil. Karena di Matos didirikan Hypermart. Hypermart adalah sebuah pusat perbelanjaan yang sangat lengkap, hypermart termasuk kelompok usaha Matahari dengan modal yang sangat besar, menegement yang bagus dan efisien. Dengan kemampuan seperti itu Hypermart dapat menyediakan barang yang sangat lengkap dan dengan harga yang sangat murah. Dengan harga yang sangat murah dan dibawah harga rata-rata pedagang kecil tersebut, diduga Hypermart dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar terhadap pedagang tradisional dan retailer kecil.

BAB III METODE PENELITIAN

8

B. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk penelitian survei dengan memberikan gambaran yang ada di lapangan. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang tradisional dan retailer kecil yang berada di kota Malang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa pedagang tradisional dan beberapa retailer kecil di pasar Oro-oro Dowo. D. Cara Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan dengan metode penyebaran angket.Angket disebarkan kedua lokasi yaitu pasar Dinoyo dan pasr Oro-oro Dowo. Angket diisi oleh pedagang yang menjadi sampel penelitian ini. Pertanyaan yang diberikan berkenaan dengan keaadaan penjualan setelah MATOS didirikan. Angket diisi sendiri oleh sampel secara jujur. E. Teknik Penelitian Sejalan dengan masalahnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Secara garis besar, penelitian ini mengikuti prosedur sebagai berikiut a. Mengkaji literatur kota Malang untuk mendapatkan gambaran mengnai kondisi dan situasi kota Malang. b. Mengkaji mengenai pusat-pusat perbelanjaan di Malang. E. Jadwal Kegiatan Penelitian ini rencananya dilaksanakan dengan mengikuti jadwal sebagai berikut. a. Merencanakan : 3 juni 2005 b. Menyusun proposal : 4 Juni 2005 sd. 8 Juni 2005 c. Instrumen penelitian : Angket dan wawancara d. Pengambilan Data : 7 Juni 2005

9

e. Mengolah data : 8 Juni 2005 f. Membuat laporan : 8 Juni 2005

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

10

B. DATA HASIL SURVEI Pedagang yang kami survei adalah sebagai berikut.

Pedagang sayuran Pedagang daging Pedagang ikan Pedagang ayam Pedagang buah Pedagang peracangan Pedagang sembako

Pasar yang kami survei

Pasar oro-oro dowo Pasar dinoyo

Pendapat pedagang tentang adanya Matos :

Sebanyak 71,43% dari seluruh pedagang tidak setuju dengan adanya Malang Town Square. Sebanyak 28,57% dari dari seluruh pedagang biasa saja dengan adanya Malang Town Square.

Persentase penurunan dari seluruh pedagang :

Sebanyak 71,43% dari seluruh pedagang di pasar Dinoyo dan pasar Oro-oro Dowo persentase penurunan omzetnya 10% sampai dengan 50%.

Sebanyak 28,57% dari seluruh pedagang di pasar Dinoyo dan pasar Oro-oro Dowo persentase penurunan omzetnya sebesar 0%.

Dalam hasil survei adapun barang-barang yang terpengaruh

11

langsung yaitu :

Daging sapi Daging ayam Ikan Buah Sayur Sembako

C. Pembahasan Pedagang yang kami survei adalah sebagai berikut: pedagang sayuran, pedagang daging, pedagang ikan, pedagang ayam, pedagang buah, pedagang peracangan, dan pedagang sembako. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 71,43% dari seluruh pedagang tidak setuju dengan adanya Malang Town Square. Sebanyak 28,57% dari dari seluruh pedagang biasa saja dengan adanya Malang Town Square. Persentase penurunan dari seluruh pedagang: sebanyak 71,43% dari seluruh pedagang di pasar Dinoyo dan pasar Oro-oro Dowo persentase penurunan omzetnya 10% sampai dengan 50%. Sebanyak 28,57% dari seluruh pedagang di pasar Dinoyo dan pasar Oro-oro Dowo persentase penurunan omzetnya sebesar 0%. Adapun barang-barang yang terpengaruh secara langsung yaitu, daging sapi, daging ayam, ikan, sembako, buah, dan sayur.

12

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan 1. Pembukaan Hypermart MATOS mempengaruhi secara tidak langsung para pedagang yang ada di sekitar Matos. 2. Para pedagang yang terpenngaruh antara lain, pedagang sayur, 3. pengaruh itu berupa penurunan omzet rata-rata 10%-50%. 4. pedagang yang terpengaruh cukup besar adalah pedagang sayur. B. Saran Saran dari kami agar Hypermart tidak membanting harga terutama untuk kebutuhan pokok. Karena hal itu dapat mematikan usaha para pedagang tradisional dan retailer kecil. Bagi Hypermart jangan menjual barang dibawah harga pasar.

13

DAFTAR PUSTAKAArikunto, S. 1991. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Demo.(online). ( 7 Juni 2005 Malang town square. (online).(http://www.malangtownsquare.com, diakses 7 Juni 2005Marzuki. 2001. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII. Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press.

14