Pikiran Rakyat -...

2
Pikiran Rakyat K~biasaan Saat-PuOSOI Pemicu Kegemukan A DA empat kebiasaan yang berubah di masyarakat saat bulan puasa tiba, yaitu pola makan, pola tidur, aktivitas fisik, dan rnakanan sehari-hari. Setiap tahun, sekitar satu milyar pen- duduk muslim di seluruh dunia men- jalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Selain bermakna spiritual yang tinggi, puasa Ramadhan merniliki efek yang baik bagi kesehatan, salah satunya menurunkan berat badan. Tidak heran, banyak orang yang memanfaatkan momentum bulan Ramadhan untuk menjadi lebih ramp- ing. Sayangnya, pada akhir puasa, keluhan berat badan naik justru semakin meningkat. Hal ini rnenun- jukkan bahwa terdapat sesuatu yang salah dengan pola makan yang di gunakan selama ini. Oleh karena itu, ada baiknva mengetahui kebutuhan tubuh agar tidak salah dalam berstrate- gi. Secara etimologi, puasa dalam bahasa Arab disebut shiyam atau shaum, artinya menahan. Sedangkan secara terminologi, shaum adalah menahan dari hal-hal yang rnembatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Tentunya puasa yang baik tak hanya sekedar rnenahan lapar dan haus, agar tidak batal. Diperlukan kesabaran lebih agar pemaknaannya tak hilang. Misalnya sabar dalam beribadah, men- gendalikan amarah, hingga menahan emosi untuk menyantap makanan secara berlebihan saat sahur maupun berbuka puasa. Penelitian Abed Bakhotmah dari Universita King Abdul Azis men ye- butkan, terdapat empat kebiasaan yang berubah di masvarakat saat bulan puasa tiba. Perubahan tersebut adalah po la makan, pola tidur, aktivitas fisik, serta jenis makanan yang dikonsumsi. Berdasarkan penelitian, keempat hal ini temyata memiliki andil yang cukup besar dalam akan menentukan berat badan di akhir puasa nanti. Apakah be rat badan akan turun, tetap, atau jus- tru naik. Mengenal Suinber Energi Tubuh Secara urnum, tubuh kita terdiri atas empat komponen, yaitu ea iran, masa otot, lemak, dan organ tubuh. J ika salah satu komponen tersebut berku- rang, otomatis berat badan pun akan berkurang. Tentunya modifikasi yang paling sehat untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengeliminasi kelebihan lemak. Lernak berperan utama dalam pern- bentukan sel. Selain itu, juga berfungsi untuk penyimpanan vitamin, menyusun hormon seksualitas, meregu- lasi sistern pertahanan tubuh, dan cadangan energi. Di dalam tubuh, lemak berasal dari sumber makanan seperti lemak hewani dan nabati, atau terbentuk dari kelebihan kalori di dalam tubuh. Kebutuhan kalori sebagai sumber energi salah satunya direntukan oleh indeks massa tubuh. lndeks tersebut didapat dari perhitungan antara berat badan dan tinggi badan. Ada tiga sum- ber kalori yang diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Setiap gram karbohidrat dan protein setara dengan 4 kilokalori, sedangkan lemak 9 kilokalori. Setiap harinya, 1(lIplnl HumilS Unpild 2012

Transcript of Pikiran Rakyat -...

Pikiran Rakyat

K~biasaan Saat-PuOSOIPemicu Kegemukan

A DA empat kebiasaan yangberubah di masyarakat saatbulan puasa tiba, yaitu pola

makan, pola tidur, aktivitas fisik, danrnakanan sehari-hari.

Setiap tahun, sekitar satu milyar pen-duduk muslim di seluruh dunia men-jalankan ibadah puasa di bulanRamadhan, Selain bermakna spiritualyang tinggi, puasa Ramadhan mernilikiefek yang baik bagi kesehatan, salahsatunya menurunkan berat badan.Tidak heran, banyak orang yangmemanfaatkan momentum bulanRamadhan untuk menjadi lebih ramp-ing.

Sayangnya, pada akhir puasa,keluhan berat badan naik justrusemakin meningkat. Hal ini rnenun-jukkan bahwa terdapat sesuatu yangsalah dengan pola makan yang digunakan selama ini. Oleh karena itu,ada baiknva mengetahui kebutuhantubuh agar tidak salah dalam berstrate-gi.

Secara etimologi, puasa dalam bahasaArab disebut shiyam atau shaum,artinya menahan. Sedangkan secaraterminologi, shaum adalah menahandari hal-hal yang rnembatalkan puasadengan disertai niat berpuasa.Tentunya puasa yang baik tak hanyasekedar rnenahan lapar dan haus, agartidak batal. Diperlukan kesabaranlebih agar pemaknaannya tak hilang.Misalnya sabar dalam beribadah, men-gendalikan amarah, hingga menahanemosi untuk menyantap makanansecara berlebihan saat sahur maupunberbuka puasa.

Penelitian Abed Bakhotmah dariUniversita King Abdul Azis men ye-

butkan, terdapat empat kebiasaan yangberubah di masvarakat saat bulan puasatiba. Perubahan tersebut adalah po lamakan, pola tidur, aktivitas fisik, sertajenis makanan yang dikonsumsi.Berdasarkan penelitian, keempat halini temyata memiliki andil yang cukupbesar dalam akan menentukan beratbadan di akhir puasa nanti. Apakahbe rat badan akan turun, tetap, atau jus-tru naik.

Mengenal Suinber Energi TubuhSecara urnum, tubuh kita terdiri atas

empat komponen, yaitu ea iran, masaotot, lemak, dan organ tubuh. J ikasalah satu komponen tersebut berku-rang, otomatis berat badan pun akanberkurang. Tentunya modifikasi yangpaling sehat untuk menurunkan beratbadan adalah dengan mengeliminasikelebihan lemak.

Lernak berperan utama dalam pern-bentukan sel. Selain itu, juga berfungsiuntuk penyimpanan vitamin,menyusun hormon seksualitas, meregu-lasi sistern pertahanan tubuh, dancadangan energi. Di dalam tubuh,lemak berasal dari sumber makananseperti lemak hewani dan nabati, atauterbentuk dari kelebihan kalori didalam tubuh.

Kebutuhan kalori sebagai sumberenergi salah satunya direntukan olehindeks massa tubuh. lndeks tersebutdidapat dari perhitungan antara beratbadan dan tinggi badan. Ada tiga sum-ber kalori yang diperlukan oleh tubuh,yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.Setiap gram karbohidrat dan proteinsetara dengan 4 kilokalori, sedangkanlemak 9 kilokalori. Setiap harinya,

1(lIplnl HumilS Unpild 2012

tubuh kita memerlukan sumber energidari karbohidrat sebanyak 55-65%, pro-tein 12-15%, dan lemak 20-30%.Ketiga sumber kalori ini akan diubah

menjadi energi dalam bentuk glukosa.Zat utama pembuat glukosa'adalah kar-bohidrat. Saat makanan yang mengan-dung karbohidrat diubah menjadiglukosa, sebagian akan digunakan seba-gai energi. Sebagian lainnya disimpan .sebagai cadangan glukosa di dalam hatidan OWt. Cadangan ini disebut gliko-gen. Inilah yang menjelaskan mengapaketika kita berpuasa, saat siang hariterasa lemas, tetapi tidak lama kernudi-an bugar kembali. Saat glukosa dalamdarah habis, tubuh akan memecahglikogen. ]ika glikogen telah habis,tubuh akan memecah cadangan lemakmenjadi glukosa kem~dian protein.Se lain indeks massatubuh, usia dan

aktivitas juga mempengaruhi asupanyang diperlukan tubuh. Misalnya pad aremaja yang sedang tumbuh, kebutuhan .kalorinya jelas lebih ban yak dibandingorang dewasa dengan postur sarna.

Aktivitas Fisik clan Pola MakanDalam kondisi tidak puasa, kebu-

tuhan rata-rata energi sehari sebesar2000 kilokalori, sementara saat puasacenderung menurun. Ketika puasa, jad-wal makan berubah menjadi malamhari, yakni selepas magrib dan sebelumsubuh. Ada kecenderungan makananyang dikonsumsi saat berbuka adalahyang berkalori tinggi, sementara saatsahur justru berkalori rendah.Setiap berbuka puasa, biasanya kolak

menjadi makanan pembuka utama,Makanan ini diolah dari pisang, kadangdicampur dengan kolang-kaling dan

labu siam, yang disajikan dengan san-tan d~n gula aren. Sedap memangrasanya. Akan tetapi, satu menu kolakterse but setara dengan kurang lebih 300Kkal. Belum lagi makanan utama yanghampir tidak bisa tanpa nasi, disertaicemilan antara berbuka dan sahur.Makanan yang dikonsumsi pun biasa-nya mengandung kalori yang tinggi.Aktivitas fisik saat puasa pada

umumnya menurun. Contohnyabertambahnya jam tidur. Selepas sahurtidur, siang hari tidur lagi, malam puntidur lebih awal. Berolahraga punjarang dilakukan. Padahal saat tidur,tubuh akan menganggap kebutuhanenergi sebatas untuk tidur. Akibatnya,sumber energi yang tidak terpakai akandisimpan, Bisa dibayangkan berapaban yak kalori yang ditimbun setiapharinya.Selain dapat rnenaikkan berat

badan,timbunan kaloriberupa lemakberpotensi menimbulkan penyakit.Setidaknya ada tiga faktor yang seringmuncul dan dapat mempercepat tim-bulnya penyakit, yaitu tingginyatekanan darah, kadar lemak, dan kadargula. Maka wajar bila di akhir bulanRamadhan, kebanyakan orang men-geluh berat badannya naik, bahkanmenjadi mudah sakit. Padahal denganpola makan yang normal dan sesuaidengan kebutuhan, hal tersebutseharusnya bisa dihindari. (AlmahiraAz Zahra, Dokter Muda Rumah SakitHasan Sadikin, Mahasiswi FakultasKedokteran Universitas Padjadjaran)

Almahira Az Zahra, Dokter MudaRumah Sakit Hasan Sadikin/ FakultasKedokteran Universitas Padjadjaran