Teori Dan Contohnya Cross Sectional

24
CROSS SECTIONAL STUDY CROSS SECTIONAL STUDY

description

bahan presentasi cross sectional

Transcript of Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Page 1: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

CROSS SECTIONAL STUDY CROSS SECTIONAL STUDY

Page 2: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Definisi Definisi

Adalah studi Epidemiologi yang Adalah studi Epidemiologi yang mempelajari Prevalensi, Distribusi, mempelajari Prevalensi, Distribusi, maupun hubungan penyakit dan maupun hubungan penyakit dan paparan dengan cara mengamati paparan dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau status paparan, penyakit, atau karakteristik secara serentak pada karakteristik secara serentak pada individu dari populasi pada satu saat.individu dari populasi pada satu saat.

Page 3: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Pencuplikan ( Random, Fixed Eksposure atau

Fixed disease)

TerpaparBerpenyakit(E+D+)

TerpaparTak Berpenyakit(E+D-)

Tak TerpaparBerpenyakit(E-D+)

Tak Terpapar,Tak Berpenyakit(E-D-)

Populasi

Page 4: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

• Arah StudiArah Studi

Dilakukan serentak pada saat yang Dilakukan serentak pada saat yang sama: Non Directionalsama: Non Directional

• Timing Pengumpulan DataTiming Pengumpulan Data

Pengukuran paparan dan status Pengukuran paparan dan status penyakit yang dilakukan serentak penyakit yang dilakukan serentak dapat berlangsung saat ini dapat berlangsung saat ini (Concurent) atau waktu yang lalu (Concurent) atau waktu yang lalu (Historis)(Historis)

Page 5: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

•Desain PencuplikanDesain Pencuplikan

Menentukan Populasi yang akan Menentukan Populasi yang akan diteliti, kemudian melakukan diteliti, kemudian melakukan Pencuplikan Random, Fixed Pencuplikan Random, Fixed Exposure atau Fixed DiseaseExposure atau Fixed Disease

Page 6: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Jenis StudyJenis Study

• Studi Cross-Sectional DeskriptifStudi Cross-Sectional Deskriptif

• Studi Cross-Sectional Analitik Studi Cross-Sectional Analitik

Page 7: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Studi Cross-Sectional DeskriptifStudi Cross-Sectional Deskriptif • Meneliti Prevalensi Penyakit, atau Meneliti Prevalensi Penyakit, atau

Paparan atau KeduanyaPaparan atau Keduanya

• Prevalensi adalah suatu Proporsi Prevalensi adalah suatu Proporsi Kasus (Individu-individu Berpenyakit)Kasus (Individu-individu Berpenyakit)

• Disebut: Point Prevalence Disebut: Point Prevalence (Pengukuran satu saat)(Pengukuran satu saat)

Prevalensi = Kasus / Populasi Prevalensi = Kasus / Populasi TotalTotal

Page 8: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Contoh :Contoh :Prevalensi PJK diantara Kel.Terpapar Prevalensi PJK diantara Kel.Terpapar (Orang yg Tidak Aktif OR) dan Kel. Tak (Orang yg Tidak Aktif OR) dan Kel. Tak Terpapar (Yg Aktif)Terpapar (Yg Aktif)

Olahraga Olahraga PJK +PJK + PJK -PJK - Total Total

Aktif Aktif 50 (a)50 (a) 200 (b)200 (b) 250 (a+b)250 (a+b)

Tdk aktifTdk aktif 50 (c)50 (c) 700 (d)700 (d) 750 (c+d)750 (c+d)

Total Total 100100 900900 10001000

Page 9: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

• Prevalens 1 Prevalens 1 = a / (a+b) = 50 / 250 = a / (a+b) = 50 / 250 = 20% = 20%

adalah proporsi PJK diantara orang2 adalah proporsi PJK diantara orang2 yg aktif ORyg aktif OR

• Prevalens 2Prevalens 2= c / (c+d) = 50 / 750= c / (c+d) = 50 / 750= 6,7%= 6,7%

adalah proporsi PJK diantara orang2 adalah proporsi PJK diantara orang2 yg tidak aktif ORyg tidak aktif OR

Page 10: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Dapat dilakukan pada Dapat dilakukan pada peristiwa :peristiwa :

• Memasuki Perguruan TinggiMemasuki Perguruan Tinggi

• Pemeriksaan Kesehatan Pegawai Pemeriksaan Kesehatan Pegawai barubaru

• Menjelang PensiunMenjelang Pensiun

Page 11: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

•Tidak melakukan Follow up Tidak melakukan Follow up pengaruh paparan pengaruh paparan terhadap terhadap penyakit dapat meneliti pada penyakit dapat meneliti pada periode waktu : Period Prevalenceperiode waktu : Period Prevalence

•Period Prevalens biasanya untuk Period Prevalens biasanya untuk penyakit-penyakit kronis yang penyakit-penyakit kronis yang gejalanya intermittengejalanya intermitten

Page 12: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Studi Cross-Sectional AnalitikStudi Cross-Sectional Analitik

• Tujuan perbandingan perbedaan-Tujuan perbandingan perbedaan-perbedaan penyakit antara kelompok perbedaan penyakit antara kelompok terpapar dan kelompk tidak terpaparterpapar dan kelompk tidak terpapar

• Meneliti Hubungan antara paparan Meneliti Hubungan antara paparan dan penyakitdan penyakit

• Membandingkan proporsi orang2 Membandingkan proporsi orang2 terpapar mengalami penyakit terpapar mengalami penyakit (a/(a+b)) dengan proporsi orang2 (a/(a+b)) dengan proporsi orang2 tidak terpapar yg mengalami tidak terpapar yg mengalami penyakit ( c/(c+d))penyakit ( c/(c+d))

Page 13: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

PEMILIHAN SAMPELPEMILIHAN SAMPEL

• Diajurkan Random Sampling agar Diajurkan Random Sampling agar deskripsi dalam sample mewakili deskripsi dalam sample mewakili (Representatif) populasi sasaran(Representatif) populasi sasaran

• Mekanisme :Mekanisme :

1. Pencuplikan Random Sederhana 1. Pencuplikan Random Sederhana

= (Simpel Random Sampling):= (Simpel Random Sampling):

Anggota populasi mempunyai Anggota populasi mempunyai probabilitas yang sama. probabilitas yang sama.

Page 14: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

SIMPLE RANDOM SIMPLE RANDOM SAMPLINGSAMPLING

POPULASIPOPULASI

SAMPELSAMPEL

LOTRE/ BIL. RANDOM

LOTRE/ BIL. RANDOM

* * * *

* * * * * *

* * * * * * * *

* * * * * * * *

* * * * * * * *

* * * * * *

* * *

* * * *

* * * * * *

* * * * * * * *

* * * * * * * *

* * * * * * * *

* * * * * *

* * *

* * *

* * *

*

* * *

* * *

*

Page 15: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

LanjutanLanjutan MekanismeMekanisme

•Disebut : Non Fixed Sampling, karena Disebut : Non Fixed Sampling, karena mencuplik sample random dari mencuplik sample random dari populasi pada satu titik waktu, sehingga populasi pada satu titik waktu, sehingga paparan dan status penyakit bervariasipaparan dan status penyakit bervariasi

•Tepat untuk frekuensi paparan maupun Tepat untuk frekuensi paparan maupun penyakit cukup tinggipenyakit cukup tinggi

• Tidak tepat untuk frekuensi paparan Tidak tepat untuk frekuensi paparan maupun penyakit yang rendahmaupun penyakit yang rendah

Page 16: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

LanjutanLanjutan MekanismeMekanisme

2.2. Pencuplikan Random Kompleks.Pencuplikan Random Kompleks.• Pencuplikan Random Berstrata Pencuplikan Random Berstrata

(Stratified Random Sampling) (Stratified Random Sampling) Dimulai dari pembagian populasi Dimulai dari pembagian populasi menurut strata, kmdn pencuplikan menurut strata, kmdn pencuplikan sample random dari masing-masing sample random dari masing-masing stratastrata

• Pencuplikan Random Kluster (Cluster Pencuplikan Random Kluster (Cluster Random Sampling)Random Sampling)Dimulai dengan penentuan kluster Dimulai dengan penentuan kluster sebagai unit pencuplikan, kmdn sebagai unit pencuplikan, kmdn mencuplik kluster-kluster secara randommencuplik kluster-kluster secara random

Page 17: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

CLUSTER/AREA CLUSTER/AREA RANDOM SAMPLINGRANDOM SAMPLING- + * + * -

- * * - + - +

- + * + * -

- * * - + - +

- - - + + + *

* * - + * - +

- - - + + + *

* * - + * - +

11

22

* * + - + -

+ * * - + -

* * + - + -

+ * * - + -

+ + - - - + *

* * * + + - -

+ + - - - + *

* * * + + - -

33

44

+ * * - - +

+ - - + * +

+ * * - - +

+ - - + * +

+ + - - + -

* * + - + *

+ + - - + -

* * + - + *

+ - - + * * +

- - + + * *

+ - - + * * +

- - + + * *

+ - - - * * +

+ * * - - + -

+ - - - * * +

+ * * - - + -

55

66

77

88

- - - + + + *

* * - + * - +

- - - + + + *

* * - + * - ++ - - - * * +

+ * * - - + -

+ - - - * * +

+ * * - - + -

22

88

+ + - - * * - * + - *

+ + - - * * - * + - *

RANDOMISASI CLUSTER

RANDOMISASI CLUSTER

RANDOMISASI UNIT SAMPELRANDOMISASI UNIT SAMPEL

SAMPELSAMPEL

Page 18: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

STRATIFIED RANDOM STRATIFIED RANDOM SAMPLINGSAMPLING

- + * - + *

* * - + + - *

* - - * + + -

+ + + * - * -

* - - *

- + * - + *

* * - + + - *

* - - * + + -

+ + + * - * -

* - - *

* * *

* * *

* * *

* * *

- - -

- - - -

- - -

- - - -

+ + +

+ + + +

+ + +

+ + + +

+ - +

* * - - * + + - -

+ - +

* * - - * + + - -

stratifikasistratifikasi randomisasirandomisasi

Page 19: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Alternatif Lain, Dapat melakukan Alternatif Lain, Dapat melakukan Pencuplikan Sampel berdasar status Pencuplikan Sampel berdasar status paparan atau status Penyakit :paparan atau status Penyakit :

• Fixed –exposure samplingFixed –exposure sampling

Status paparan diperlakukan fixed, status Status paparan diperlakukan fixed, status penyakit bervariasipenyakit bervariasi

Terutama digunakan pada paparan langkaTerutama digunakan pada paparan langka

• Fixed – disease sampling Fixed – disease sampling

Cara pemilihan sample berdasarkan status Cara pemilihan sample berdasarkan status penyakitpenyakitTerutama digunakan pada penyakitTerutama digunakan pada penyakit langkalangka

Page 20: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Kekuatan Kekuatan

• Mudah dilakukan dan murah, karena Mudah dilakukan dan murah, karena tidak perlu Follow Uptidak perlu Follow Up

• Effisien untuk mendeskripsikan distribusi Effisien untuk mendeskripsikan distribusi penyakit dihubungkan dengan penyakit dihubungkan dengan karakteristik populasikarakteristik populasi

• Sering digunakan Administrator Sering digunakan Administrator Kesehatan untuk merencanakan fasilitas, Kesehatan untuk merencanakan fasilitas, pelayanan, maupun program kesehatanpelayanan, maupun program kesehatan

Page 21: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Kekuatan Kekuatan 22

• Bermanfaat untuk menformulasikan Bermanfaat untuk menformulasikan hipotesis hubungan kausal yang hipotesis hubungan kausal yang akan diuji pada studi yang lainakan diuji pada studi yang lain

• Tidak memaksa subyek mengalami Tidak memaksa subyek mengalami faktor risikofaktor risiko

• Tidak ada subyek yang kebetulan Tidak ada subyek yang kebetulan sebagai kontrol untuk kehilangan sebagai kontrol untuk kehilangan kesempatan mendapatkan therapi kesempatan mendapatkan therapi

Page 22: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Kelemahan Kelemahan

• Analisis hubungan kausal paparan Analisis hubungan kausal paparan dan penyakit terbatasdan penyakit terbatas

• Ketidakpastian mana yang lebih dulu Ketidakpastian mana yang lebih dulu muncul, paparan atau penyakitmuncul, paparan atau penyakit

• Dapat digunakan sebagai data Dapat digunakan sebagai data perantara yang baik bagi studi perantara yang baik bagi studi Longitudinal Longitudinal

Page 23: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

• Kelemahan dalam Penggunaan data Kelemahan dalam Penggunaan data Prevalensi, menyebabkan terjadinya :Prevalensi, menyebabkan terjadinya :

1. Kelangsungan hidup selektif (Selective 1. Kelangsungan hidup selektif (Selective Survival)Survival)

Artinya: Sebagian besar yang sakit tidak Artinya: Sebagian besar yang sakit tidak mati tetapi tetap sakit pada saat penelitian mati tetapi tetap sakit pada saat penelitian ( Px.DM) shg yang diamati akan lebih banyak ( Px.DM) shg yang diamati akan lebih banyak mskpn Insidens tidak berubah.mskpn Insidens tidak berubah.

2. Selective Mortality2. Selective Mortality

Artinya: Yang sakit banyak yang segera mati Artinya: Yang sakit banyak yang segera mati sebelum diteliti (Px. Ca. Pancreas), shg yang sebelum diteliti (Px. Ca. Pancreas), shg yang diamati akan lebih sedikit mskpn Insidens diamati akan lebih sedikit mskpn Insidens tidak berubah.tidak berubah.

Page 24: Teori Dan Contohnya Cross Sectional

Terima kasihTerima kasih