PHYLUM Cordata

12

Click here to load reader

Transcript of PHYLUM Cordata

Page 1: PHYLUM Cordata

PHYLUM CHORDATA

Hewan yang termasuk chordata adalah semua hewan yang memiliki penyokong tubuh

dalam, mulai dari tingkat sederhana berbentuk seperti cacing (Tunicata), ikan lancelet sampai

mamalia

Sifat yang ada pada hewan-hewan yang dimasukkan ke dalam phylum ialah:

1. Adanya chorda dorsalis, pada keadaan embrio, larva atau seumur hidup, chorda dorsalis

terjadi dari entoderm primer.

2. Pada dinding pharynx ada sulci pada keadaan embrio, atau lubang-lubang pada keadaan

larva atau seumur hidup. Lubang-lubang ini ialah celah-celah insang.

3. Di dalam pusat susunan saraf ada rongga, seumur hidup atau hanya pada keadaan larva.

Rongga ini disebut neuroceia.

Di dalam tubuh chordata terdapat celom. Mesoderm yang merupakan dinding celom tersebut

berasal dari entoderm primer, sehingga chordata termasuk Enterocelomata bersama

Echinedermata. Phylum chordata ini dibagi atas 4 sub phylum yaitu:

1. Sub Phylum Hemichordata (hemi = setengah)

2. Sub Phylum Urochordata (oura = ekor)

3. Sub Phylum Chepalochordata (Chepale = kepala)

4. Sub Phylum Vertebrata

1. Asal-Usul Chordata

Teori-teori tentang asal usul Chordata disusun berdasarkan karakteristik invertebrata dan kordata

rendah. Ada 3 teori yang dapat dikemukakan mengenai asal usul Phylum Chordata yaitu:

1. Teori Anelid

Baik anelida maupun Chordata bersifat bilateral simetris dan bersegmen. Organ-organ ekskresi

bersegmen, selom tumbuh baik, ada korda saraf di pembuluh-pembuluh darah longitudinal.

Apabila pada anelida kita menempatkan korda sarafnya di sebelah dorsal saluran pencernaan,

Page 2: PHYLUM Cordata

maka tipe aliran darahnya akan sama dengan yang terdapat pada chordata. Namun, namun mulut

anelida itu lalu ada di sebelah dorsal, tidak seperti pada chordata yang mulutnya di sebelah

ventral. Demikian pula berbagai hubungan dorsoventral akan berubah. Lebih-lebih lagi, annelida

itu tidak mempunyai struktur yang serupa dengan notokorda atau celah-celah insang.

2. Teori Araknid

Persamaanya adalah pada eurypterid (artropoda zaman Paleozoik) dan ostracoderm (chordata

pada zaman purba), yaitu adanya eksoskeleton dorsal, namun demikian, kordata tidak

mempunyai apendiks-apendiks seperti pada artopoda, dan korda sarafnya terletak sebelah dorsal.

Sedangkan pada artopoda, korda sarafnya ada di sebelah ventral.

3. Teori Ekinodermika

Larva tornaria dari cacing lidah Soccoglossus sp. (anak filum Hemichordata) tdan larva

bipinnaria dari echinodermata, semuanya ransparan, bersilia eksternal, dengn ruang selom, dan

mempunyai porus dorsal. Dahulu memang terjadi kekeliruan, yaitu larva cacing lidah itu

diidentifikasi sebagai Asterius sp. Sebuah hipotesis pernah dikemukakahn, bahwa larva

echinodermata→larva hemichordata→larva tunikata→amfioksus→ostracoderm. Jika hipotesis

itu benar, maka tidak ada lagi kemungkinan akan ditemukan fosil chordata purba.

1. SUB PHYLUM HEMICHORDATA (setengah chordata)

Kedudukan Hemichordata dalam phylum Chordata sulit untuk dibedakan, karena dalam sub

phylum ini terdapat beberapa jenis binatang yang mempunyai bentuk seperti cacing.. oleh karena

ini dan lain faktor, hemichordates diperlakukan sebagai famili dari echinodermata dan chordata.

Anatomi

Badan ialah lunak dan berbentuk silinder seperti cacing. Dataran badan dilapisi epidermis yang

terdiri atas satu lapis sel yang mempunyai cilia. Pada badan dapat dibedakan:

Proboscis, yang berbentuk seperti conus

Collare, yang berbentuk sebagai leher baju dan menglilingi colum dan basis proboscis.

Page 3: PHYLUM Cordata

Truncus, yang panjang agak pipih.

Sistem cardiovasculer terdiri atas sinus dorsalis, truncus longitudinalis dorsalis, truncus

longitudinalis ventralis, glomerolus, dan plexus. Tidak mempunyai alat-alat indera. Tetapi

beberapa sel epidermis pada beberapa tempat pada proboscis dan pada tepi cranial collare

rupanya bersifat sel-sel sensoris.

Dinding badan terdiri atas jaringan otot. Di dalam proboscis terdapat satu celom yang bermuara

keluar melalui satu lubang, ialah porus proboseis. Di dalam collare terdapat dua celom yang

dipisah satu dari yang lain oleh suatu sekat median ialah mesenterium dorsale dan menseterium

entrale. Juga celom ini bermuara keluar masing-masing melalui porus collare. Celom di dalam

proboscis dan di dalam collare dilalui oleh fasciculi jaringan pengikat. Cellom itu dapat diisi

dengan air laut melalui pori.

Fisiologi

Cellom proboscis dan cellom collare diduga dapat diisi dengan air laut sehingga mengembang

dan mengeras. Oleh karenanya dan dengan bantuan gerakan otot tuncus, hewan dapat masuk ke

dalam lumpur. Mulut tetap terbuka, sehingga air dan lumpur yang mengandung sisa-sisa organis

masuk ke dalam mulut. Air kemudian keluar melalui lubang-lubang, kandung-kandung, celah-

celah insang, sisa-sisa organis merupakan makanan dan tanah, dikeluarkan melalui anus.

Embryo

Pada Balanoglossusterdapat amphigoni terdapat amphigoni dan gonochorisme. Ovaria dan testes

berbentuk sebagai kandung-kandung yang tersusun dalam dua baris. Mereka terdapat di dalam

cristae genitales. Mereka bermuara keluar dengan baris pori yang terdapat pada tepi crista

genetalis.

Fertilisasi berlangsung ex tern. Perkembangan dapat langsung atau dengan metamorphosis. Pada

perkembangan langsung seperti halnya pada Saccoglossus, terjadi pembelahan secara holoblastis

dan equal, sehingga terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula berubah menjadi bentuk grastula

dengan cara invaginasi. Gastroporus kemudian menutup dan entoderm memisah dari ectoderm.

Page 4: PHYLUM Cordata

Embrio memanjang dan suatu salcus memanjang melingkar terjadi sebagai invaginasi di dalam

sulcus. Anus terjadi pada tempat gastroporus.

Sub Phylum Hemichordata dibagi menjadi dua klas dan dua ordo yaitu:

Class : Enteropneuta, contoh Balanoglossus sp.

Class : Peterobranchia

Ordo : Cephalodiscoides, contoh Cephalodiscus sp.

Ordo : Rhabdopleuridea, contoh : Rhabdopleura, sp.

1. SUB PHYLUM UROCHORDATA

Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai kedalaman 4.803 m.

Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah masa larva yang hidup bebas.

Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa larva saja. Bentuk hewan ini

bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup secara soliter bererapa hidup

secara koloni.

Anatomi

Salah satu contoh dari sub phylum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai silinder atau

bulat memanjang. Pada satu ujung ia melekat pada sesuatu. Tubuhnya ditutup oleh tunica yang

dibuat dari cellulose atau tunicin. Ia dibuat oleh cel-cel mesoderm. Tunica melapisi pallium,

ialah suatu lapisan yang tersusun dari ectoderm, jaringan pengikat dan serabut-serabut otot, yang

terutama berjalan melingkar.

Pada ujung yang bebas terdapat satu lubang yng disebut lubang oral. Pada satu sisi dekat ujung

bebas terdapat lubang lain adalah lubang atrul. Pada tepi lubang tersebut pallium berhubungan

dengan tunica. Di keliling lubang-lubang tersebut di dalam pallium ada otot spinecter yang kuat.

Oral dari crista peripharyngealis yang oral, terdapat suatu lingkaran tenrakel-tentakel kecil.

Diduga bahwa pada tentakel-tentakel ini ada sel-sel indra yang berfungsi sebagai chemore\

eseptor. Esophagus mulai dari dasar saccus branchialis dan bermuara ke dalam ventriculus yang

Page 5: PHYLUM Cordata

melebar. Ventriculus melanjutkan diri ke dalam intestinum. Intestinum bermuara melalui anus ke

dalam atrium dekat lubang atrist.

Pada Ascidia ada hermaproditisme protogyni. Ovarium dan testis berlekatan, dikelilingi oleh

intestinum. Oviduct dan ductus deferens berjalan mengikuti intestinum dan bermuara ke dalam

atrium dekat anus.

Fisiologi

Makanan berupa plankton-plankton kecil masuk ke dalam pharynx. Plankton ini terjerat oleh

getah yang pekat yang berasal dari sel-sel kelanjar yang berasal dari endostyle, dan dialirkan

oleh gerakan silia pada endostyle, cristae epicaryngeales dan lamina dorsalis ke lubang

esophagus, lalu mengalir melalui stigmata di mana terjadi pertukaran gas antara darah dan air.

Kontraksi cor ialah secara peristaltik dengan arah yang berganti-ganti, sehingga aliran darah juga

berganti-ganti.

Kelompok sel-sel besar dengan gelembung-gelembung besar yang mengandung asam urat

diduga berfungsi sebagai alat exskresi. Juga diduga bahwa grandula neurelaris berhubungan

dengan exkresi. Pada tentakel di dalam lubang mulut diduga ada sel-sel yang berfungsi sebagai

chemoreceptor. Juga diduga bahwa tuberculum dorsale merupakan suatu alat indera. Pada

keadaan protogyni, ovarium berfungsi dulu, kemudian testis. Oleh karenanya dapat terjadi

autofertilisasi.

Embryo

Fertilisasi berlangsung extern. Pembelahan terjadi sampai terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula

ialah pipih dengan sel-sel, yang membentuk ectoderm yang agak cembung di atas dan sel-sel

yang embentuk entoderm yang agak cekung di bawah. Sel-sel ectoderm memperbanyak diri

lebih cepat, sehingga mereka lebih kecil. Bentuk gastrula terjadi kebanyakan dengan cara

invanigasi epibolis. Pada cara ini sel-sel ectoderm terus memperbanyak diri lebih cepat, sehingga

entoderm makin lama makin cekung dan ectoderm meluas menutupi entoderm. Blastocela

menghilang dengan mendalamnya cekung terjadilah bentuk gastrula dengan archenteron dan

gastoporus. Gastoporus kemudian mengecil dan terletak pada ujung caudal sebelah dorsal atau

Page 6: PHYLUM Cordata

atas. Embryo kemudian memanjang, sebelah atau lebih mendata, padahal sebelah bawah atau

ventral tetap cembung.

Pada tahap metamorphosis, jumlah stigmata (lubang insang) bertambah, ekor serta chordata

dorsalis dan bagian caudal medulla spinalis menghilang. Bangunan-bangunan yang dipandang

mata dan otocyt serta kandungan alat indera menghilang, bagian cranial medulla spinalis menjadi

suatu ganglion dan dan gonades serta saluran mereka terjadi antara ventriculus dan intestenum

dari mesoderm.

Bagian tubuh antara bagian yang melekat dan mulut tumbuh cepat sehingga tubuh memutar

mencapai 1800 dengan mulut dan lubang atrial terdapat pada ujung yang bebas. Akhirnya

papillae adhesivae menghilang dan seluruh tubuh dikelilingi oleh tunica.

Subphylum Urochordata dibagi dalam classes dan ordines sebagai berikut:

Class Larvaceae, contoh: Appendicularis sp.

Class Ascidiaceae, contoh: Ascidiaceae sp

Class Thalliaceae, contoh: Thalliaceae sp.

Ordo Enterogona, contoh: Ascidia intestinalis

Ordo Pleurogona, contoh: Botryllus violaceus

Ordo Doliolida, contoh : Doliolum denticulatum

Ordo Salpida, contoh: Salpa

Ordo Pyrosomida, contoh: Pyrosoma giganteum

Berikut ini adalah contoh-contoh dari anggota subphylum Urochordata:

Botryllus schlosseri

Appendicularis Didemnum commune

Tunnicate Cyclosalpa affinis

Page 7: PHYLUM Cordata

D. SUBPHYLUM CHEPALOCHORDATA

Bentuk seperti ikan dan meliputi 30 species dan diantara yang terkenal adalah AMPHIOXUS

dan LANCELET. Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang bersih di dasar tepi

laut yang aman dengan mencuatkan bagian anteriornya. Di dalam air biasanya berenang lincah

sekali. Sebutan Lancelet disebabkan ujung akhir tubuh runcing. Ciri Chordata pada

chepalochordata jelas sekali bila dibandingkan dengan Sub Phylum Hemichordata dan Tunicata.

Anatomi

Badan panjangnya tidak melebihi 5,8 cm. Ia adalah runcing pada kedua ujung. Ujung cranial

disebut rostum. Pada tepi dorsal terdapat suatu lipatan median longitudinal, ialah sirip dorsal

yang melanjutkan diri ke caudal sebagai sirip caudal yang kemudian melanjtkan diri ke venral

cranial sampai dimana penampang melintang badan menjadi segitiga, sebagai sirip ventral. Ada

2/3 bagian cranial badan tidak ada sirip ventral tetapi pada batas antara dataran lateral dan

dataran ventral terdapat suatu lipatan yang disebut metapleura.

Ada 100 celah-celah insang atau lebih. Mereka ialah memanjang ke arah entrodorsal atau agak

miring. Septa interbranchiala yang memisahkan celah-celah insang satu dari yang lain, disebelah

dalam dilapisi oleh sel-sel ephitelium pendek dan tidak bercilia yang berasal dari ectodermal.

Pembuluh-pembuluh darah Amphioxus ialah semua dari satu macam, tetapi oleh kaena ada

homologinya pada pembuluh-pembuluh darah craniata, beberapa dari mereka disebut arteriae

dan beberapa venae.

Pada Amphioxus terdapat gonochorisme, tetap bentuk hewan jantan dan hewan betina ialah sama,

sehingga tidak ada dimorphisme. Gonades berbentuk sebagai kandung-kandung sejumlah 26

pasang yang tersusun antara dinding badan dan dinding lateral atrium, di daerah pharyngeal dan

post-pharyngeal. Gonades tidak mempunyai saluran keluar. Bila sel-sel kelamin masak, sel-sel

tersebut menembus dinding lateral aerom dan datang di dalam atrium untuk kemudian keluar

melalui actoporus.

Page 8: PHYLUM Cordata

Fisiologi

Interaksi satu myomer, menyebabkan badan membengkok pada tempat myomer itu. Bila

kontraksi myomer-myomer itu terjadi berturut-turut dari canial ke caudal dan berganti-ganti

kanan dan kiri, terjadi gerakan mengelombang dari tubuh cranial ke caudal.

Embryologi

Fertilisasi berlangsung extern. Pembelahan melalui meridional, kemudian sampir equatorial,

sehingga terjadi micromer dan macromer dan terjadi bentuk morula. Kemudian terjadi bentuk

blastula disusul oleh bentuk glastula. Bentuk glastrula terjadi oleh karena adanya invaginasi

secara epiboli. Bentuk gastrula semula berbentuk seperti piring, tetapi kemudian archenteron

mendalam dan gastoporus mengecil dan terdapat pada ujung yang akan menjadi ujung caudal, di

datran yang akan menjdi dataran dorsal. Dataran ini mendatar padahal dataran yang akan

menjadi dataran ventral tetap melengkung. Pada sel-sel ectoderm terdapat cilia. Kemudian

seperti halnya pada Urochordata, ectoderm di sebelah dorsal, cranial dan gastropopus, menjadi

lamina medullaris.

Sub Phylum Chepalochordata hanya terdiri atas satu class, ialah:

Class: Cephalochordata

Klasifikasi selanjutnya ialah sebagai berikut:

Ordo : Branchiostomidae

Familia : Branchiostomidae

Contoh : Amphioxus lanceolatus

Ordo : Amphioxidia

Famili : Amphioxididiae

Contoh : Amphioxides sp.