Photo Dosen Perekonomian Terpimpin (1957-1965) · bidang politik sejak Dekrit Presiden Soekarno...
Transcript of Photo Dosen Perekonomian Terpimpin (1957-1965) · bidang politik sejak Dekrit Presiden Soekarno...
1
Praktek Bisnis di Indonesia (PBI)
PerekonomianTerpimpin
(1957-1965)
(Syarifuddin)
Program Study Adminstrasi Bisnis
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Week-1
Photo Dosen
2
DAFTAR ISI
3
PENGERTIAN :
Sistem ekonomi terpimpin atau komando adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dari sitem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sanusi (2000)
Dalam sistem ekonomi terpimpin, perilaku ekonomi ditentukan oleh pemerintah yang mengambil keputusan atas sebagian besar masalah ekonomi tentang apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksinya, dan siapa yang mengonsumsinya.
3
Definis Perekonomian Terpimpin
4
PEREKONOMIAN TERPIMPIN
1) Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
2) Hak milik perorangan tidak diakui
4) Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
3) Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian.
CIRI-CIRI
5
KELEBIHAN EKONOMI TERPIMPIN
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
Jarang terjadi krisis ekonomi
6
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
6
KELEMAHAN PREKONOMIAN TERPIMPIN
Mematikan inisiatif individu untuk maju
7
• Sistem ekonomi terpimpin atau komando ini sempat populer dan banyak
dianut oleh negara-negara di dunia. Misalnya seperti negara-negara
Eropa Timur, seperti Rusia, Rumania, dan Polandia. Akan tetapi, sistem
ekonomi ini dianggap tidak mampu memberikan kemakmuran seperti
yang diharapkan.
• Karenanya, sistem ekonomi komando akhirnya direformasi atau
diperbarui secara besar-besaran.
Lanjutan
8
➢ Konsep mengenai Demokrasi Terpimpin yang mulai diaplikasikan di bidang politik sejak Dekrit Presiden Soekarno tanggal 5 Juli 1959 dan TAP MPRS No.VIII / MPRS / 1959, juga diaplikasikan dalam sistem perekonomian, yaitu Ekonomi Terpimpin.
➢ Sistem tersebut pada intinya bagaimana peran penting pemerintahan pusat mengatur perekonomian nasional, melalui kebijakan-kebijakan dan komando yang tegas terhadap sektor-sektor ekonomi utama.
KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEREKONOMIAN TERPIMPIN
9
LANJUTAN
➢Konsep dari sistem perekonomian ini dari terpuruknya sistem perekonomian pada
periode sebelumya 1950-1959, yaitu Perekonomian Parlementer.
➢Ketimpangan tingkatan perekonomian antara pusat dan daerah pada masa
perekonomian parlementer.
➢Kondisi sosial masyarakat Indonesia pada saat itu tidak jauh berbeda dengan kondisi
pra-kemerdekaan.
10
Kebijakan-kebijakan pemerintah pusat ekonomi terpimpin
A.Pembentukan Dewan Perancang Pembangunan Nasional (Depernas) pada 15 Agustus 1959 dalam waktu satu tahun berhasil menyusun Rancangan Dasar Undang-Undang Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan tahun 1961 - 1969 yang disetujui oleh MPRS dengan Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960. Pada tahun 1963, berubah menjadi Bappenas (Badan Perancang Pembangunan Nasional) yang memiliki tugas :
1) Menyusun rencana pembangunan jangka pendek / panjang.
2) Mengawasi pelaksanaan pembangunan.
3) Menilai kerja mandataris MPRS.
11
B.Devaluasi (penurunan nilai uang), pada 25 Agustus 1950 pemerintah mengumumkan kebijakan ini antara lain :
1)Uang kertas pecahan nilai Rp500,00 menjadi Rp50,00.
2)Uang kertas pecahan nilai Rp1000,00 menjadi Rp100,00.
3)Semua simpanan di bank yang bernilai > Rp25.000,00 dibekukan.
C.Deklarasi Ekonomi (Dekon), yang dikeluarkan oleh
pemerintah pada 28 Maret 1963 untuk memulihkan dan
memperbaiki keadaan perekonomian secara menyeluruh.
12
Beberapa perusahaan-perusahaan milik Belanda yang sebelumnya pernah atau sempat
beroperasi di Indonesia di-nasionalisasikan (diakuisisi) oleh Indonesia sebagai bentuk dari upaya
yang ditempuh Indonesia untuk memenuhi konsep Indonesia Berdikari sebagai istilah lain sistem
perekonomian ini sesuai penjabaran UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1), Ayat (2) dan Ayat (3).
➢Perusahaan kereta api negara (Staatsspoorwegen) maupun swasta, perusahaan penerbangan
(KLM), perusahaan pelayaran (KPM), perusahaan-perusahaan perkebunan, industri, perusahaan
dagang milik Belanda dinasionalisasi ke institusi badan usaha milik negara (BUMN).
Sedikit jurnal sejarah perbisnisan Indonesia yang mencatat tentang bisnis yang muncul di era
ekonomi terpimpin, karena sistem perekonomian yang terpusat dan diatur oleh pemerintah
serta berbagai hal yang membuat perbisnisan pada era itu tidak berkembang pesat.
MARI SIMAK ULASAN BERIKUT INI
BISNIS YANG TIMBUL PADA MASA PEREKONOMIAN TERPIMPIN
13
➢ Pemerintah Indonesia hanya mampu mengakuisisi perusahaan-perusahaan
tersebut hanya dari segi fisik, seperti sarana dan prasarana namun tidak untuk
sahamnya. Karena pemegang saham perusahaan-perusahaan tersebut ada di
pemerintahan pusat Belanda, maka untuk memulai jalannya roda perbisnisan
lumpuh dan mengandalkan dana dari pemerintah dalam bentuk APBN dan
bantuan dari militer.
➢ Para pemimpin/pemangku kebijakan BUMN kebanyakan dari kalangan militer
dengan doktrin pemberlakuan UU Darurat Perang ke lingkungan usaha, maka
laba yang diperoleh sedikit masuk ke kas negara, selebihnya digunakan untuk
konsentrasi kampanye perang.
Masalah yang timbul
14
• Februari 1957: Pesiden soekarno mencetuskan Konsepsi Presiden yg intinya mengusulkan Sistem Kabinet Presidensial yang bertanggung jawab kepada suatu Dewan Nasional
• Maret 1957: Kabinet Ali Sastroamidjo menyerahkan kembali mandatnya
• April 1957 :President Soekarno membentuk Kabinet Karya
• Juli 1959 : Dekrit Presiden memberlakukan kembali UU 1945
• Maret 1960: Kabinet Presidensial dibentuk, parlemen dibubarkan dan diganti dengan Dewan Nasional
MASA KEMUNDURAN PERKONOMIAN TERPIMPIN PADA ORDE LAMA
15
Dalam Ekonomi Indonesia (Prof.Dr.Boediono hal.101), sekitar tahun 1961 terjadi perubahan dari inflasi biasa menuju hiperinflasi, ditandai dengan laju inflasi diatas 50% (sekitar 100% bahkan lebih). Beredarnya uang di masyarakat pada saat itu begitu cepat, karena sekali seseorang menerima uang, maka ia segera belanjakan untuk mendapatkan barang untuk menghindari kerugian besar sebagai akibat dari nilai uang yang merosot tajam yang kemudian dinyatakan dalam rumus “V” (velocity of circulation of money).
HIPERINFLASI
16
Merujuk kepada sektor-sektor utama penggerak roda perekonomian Indonesia mengalami stagnan (mandeg atau mundur).
Penyebab :
• Investor terhenti karena suasana politik yang tegang
• Penurunan efisiensi dan produktivitas pada perusahaan - perusahaan
• Infrastruktur yang tidak terpelihara
• Kelangkaan bahan baku
• Kelangkaan liquiditas rupiah
STAGNASI
17
Adapun sebab-sebab pokok kegagalan ekonomi terpimpin yang berlandaskan Deklarasi Ekonomi adalah :
1. Penanganan masalah ekonomi tidak rasional, lebih bersifat politis dan tidak
ada kontrol.
2. Tidak adanya ukuran yang obyektif di dalam menilai sesuatu usaha atau
hasil orang.
18