philosophy

3
Modern Analytical and Normative Jurisprudence Istilah Modern Analytical dan Normative Jurisprudence diperkenalkan oleh pemikir positivis asal Inggris John Austin. Austin memperkenalkan teori Analytical Jurisprudence atau rechtsdogmatiek yang menyatakan bahwa hukum merupakan sekumpulan peraturan yang kedudukan serta keberadaannya berdasarkan atau bergantung pada manusia yang merupakan otoritas atas hal ini. Aspek positif ajaran Austin adalah pemisahan secara kaku antara hukum dan moral. Yurisprudensi analitis adalah sebuah metode studi hukum yang menfokuskan pemikirannya pada struktur logika dari hukum, makna dan penggunaan dari konsep hukum tersebut, serta istilah-istilah formal dan cara penggunaanya. Pada dasarnya hukum analitis memerhatikan fakta-fakta mendasar dari hukum, asal-usulnya, keberadaan dan konsep yang melatarinya. Yurisprudensi normatif cenderung membuat atau menetapkan tolak ukur suatu kebenaran dari anjuran yang terdapat dalam aturan- aturan, serta lebih bersifat evaluatif daripada deskriptif , Yurisprudensi Normatif memfokuskan diri pada pertanyaan tentang kebaikan dan keburukan dari hukum yang ada. Unsur penting dalam hukum adalah perintah, sanksi, dan kedaulatan. Hukum merupakan perintah (command) baik langsung ataupun tidak langsung, dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya yang merupakan masyarakat politik yang independen,

description

philosophy

Transcript of philosophy

Modern Analytical and Normative JurisprudenceIstilah Modern Analytical dan Normative Jurisprudence diperkenalkan oleh pemikir positivis asal Inggris John Austin. Austin memperkenalkan teori Analytical Jurisprudence atau rechtsdogmatiek yang menyatakan bahwa hukum merupakan sekumpulan peraturan yang kedudukan serta keberadaannya berdasarkan atau bergantung pada manusia yang merupakan otoritas atas hal ini. Aspek positif ajaran Austin adalah pemisahan secara kaku antara hukum dan moral.Yurisprudensi analitis adalah sebuah metode studi hukum yang menfokuskan pemikirannya pada struktur logika dari hukum, makna dan penggunaan dari konsep hukum tersebut, serta istilah-istilah formal dan cara penggunaanya. Pada dasarnya hukum analitis memerhatikan fakta-fakta mendasar dari hukum, asal-usulnya, keberadaan dan konsep yang melatarinya. Yurisprudensi normatif cenderung membuat atau menetapkan tolak ukur suatu kebenaran dari anjuran yang terdapat dalam aturan-aturan, serta lebih bersifat evaluatif daripada deskriptif , Yurisprudensi Normatif memfokuskan diri pada pertanyaan tentang kebaikan dan keburukan dari hukum yang ada.Unsur penting dalam hukum adalah perintah, sanksi, dan kedaulatan. Hukum merupakan perintah (command) baik langsung ataupun tidak langsung, dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya yang merupakan masyarakat politik yang independen, dimana otoritasnya (pihak yang berkuasa) merupakan otoritas yang tertinggi. Karena hal tersebut, hukum berkaitan dengan Sovereighnty (Daulat).Austin menganggap hukum sebagai suatu sistem yang logis, tetap, dan bersifat tertutup, hukum secara tegas dipisahkan dari keadilan dan tidak didasarkan pada nilai-nilai yang baik atau buruk. Austin membagi hukum itu atas:1. Hukum yang diciptakan oleh Tuhan untuk manusia2. Hukum yang disusun dan dibuat oleh manusiaa. Hukum dalam arti yang sebenernya merupakan hukum yang dibuat oleh penguasa yaitu peraturan perundang-undangan dan hukum yang dibuat oleh rakyat secara individual.b. Hukum dalam arti yang tidak sebenarnya adalah hukum yang pada dasarnya dibuat oleh manusia tetapi secara politik tidak memiliki otoritas. Hukum yang ada karena adanya analogi yang menyangkut mengenai keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu.Pokok ajaran Analytical Jurisprudence adalah ajaranya tidak berkaitan dengan soal atau penilaian baik dan buruk, adanya hukum moral secara yuridis tidak penting bagi hukum, dan ajaran Austin bertolak belakang dengan mahzab hukum Alam. Kekurangan ajaran Austin adalah elemen pembentuk teori seperti ide mengenai tatanan, kepatuhan, kebiasaan, dan ancaman , tidak dibahas, dan Austin hanya memandang hukum sebagai command, Sanction, serta Sovereighnty, tidak memandang hukum yang hidup dalam masyarakat. Kekurangan inilah yang menimbulkan pendapat dari banyak kalangan akan mematikan minat untuk berfilsafat hukum.