Pharyngeal Flap Makalah

8
PHARYNGEAL FLAP Latar Belakang Palatum sekunder tersusun dari palatum keras (bertulang) anterior dan palatum lunak atau velum posterior. Dalam palatum lunak, otot levator velii palatine membetuk dynamic sling yang meninggikan velum ke dinding faringeal posterior selama menghasilkan sejumlah suara. Kelompok otot lainnya di dalam velum, regio tonsillar pillar dan dinding faring juga mempengaruhi kualitas resonansi selama pembentukan suara (tabel 1). Kombinasi palatum lunak dan hubungan otot dinding faringeal menghasilkan apa yang disebut sebagai mekanisme velofaringeal (velopharingeal/VP) (gambar 1). Fungsi mekanisme VP sebagai sphincter valve untuk meregulasi lairan udara antara kavitas oral dan nasal dan menghasilkan kombinasi suara dari mulut dan hidung. Tabel 1 Kelompok-kelompok Otot Yang Berperan Dalam Mekanisme Velopharyngeal Otot Letak Asal Fungsi Otot Uvulus Membran mukosa palatum Palatum aponeurosis Tekanan Velar

description

manipulasi pharynk pada kasus cacat bawaan

Transcript of Pharyngeal Flap Makalah

PHARYNGEAL FLAP

Latar BelakangPalatum sekunder tersusun dari palatum keras (bertulang) anterior dan palatum lunak atau velum posterior. Dalam palatum lunak, otot levator velii palatine membetuk dynamic sling yang meninggikan velum ke dinding faringeal posterior selama menghasilkan sejumlah suara. Kelompok otot lainnya di dalam velum, regio tonsillar pillar dan dinding faring juga mempengaruhi kualitas resonansi selama pembentukan suara (tabel 1). Kombinasi palatum lunak dan hubungan otot dinding faringeal menghasilkan apa yang disebut sebagai mekanisme velofaringeal (velopharingeal/VP) (gambar 1). Fungsi mekanisme VP sebagai sphincter valve untuk meregulasi lairan udara antara kavitas oral dan nasal dan menghasilkan kombinasi suara dari mulut dan hidung.Tabel 1 Kelompok-kelompok Otot Yang Berperan Dalam Mekanisme Velopharyngeal

Otot Letak Asal Fungsi

Otot Uvulus Membran mukosa palatum Palatum aponeurosis Tekanan Velar LunakTersor velii palatine Palatum lunak dan keras Medial Pterygoid plate Membuka saluran PendengaranSalpingopharyngeus Palatopharyngeal Torus tubarius Pergerakan dinding aponeurosis lateralSuperior constrictor Raphe pharyngeal media Velum; Posterior&lateral Medial pterygoid plate wall sphincteringLevator veli palatine Palatum lunak Tulang temporal Elevasi dari velum

Otot Letak Asal Fungsi

Palatopharyngeous Palatum lunak aponeurosis Dinding pharyngeal Aduksi tiang Sphinctering velumPalatoglossus Lidah Palatum lunak Retraksi lidah; Antagonis levator Selama berbicara

Gambar 1Anatomi dari mekanisme velopharyngeal. A .Anatomi normal. B. Distorsi anatomi berhubungan dengan complete cleft pada palatum primer dan sekunder. Perhatikan insersi abnormal otot elevator veli palatine disepanjang tepi anterior dari palatum keras.

Hampir sebagian besar anak-anak yang berhasil menjalani perbaikan celah palatal sewaktu bayi (9 sampai 18 bulan) akan mengalami perkembangan berbicara secara normal atau memperlihatkan abnormalitas berbicara yang dapat diperbaiki dengan penanganan terapi berbicara. Pada segmen yang lebih kecil pada populasi pasien ini, mekanisme velopharingeal tidak akan memperlihatkan fungsi normal walaupun dengan bedah penutupan palatum. Velopharingeal insufficiency (VPI) didefenisikan sebagai penutupan yang tidak adekuat pada sisi jalan nafas nasofaringeal sewaktu produksi suaraSuara udara nasal yang terperangkap dengan resultan hipernasal yang berhubungan dengan VPI merupakan akibat yang paling merugikan dari malformasi celah palatal. Sekitar 20% anak-anak dengan VPI setelah palatoplasty akan memerlukan penanganan yang melibatkan bedah palatal tambahan. Bila tidak dirawat, terperangkapnya udara pada rongga hidung yang berhubungan dengan masalah resonansi akan menyebabkan abnormalitas berbicara lainnya, yang disebut abnormal compensatory articulator.Penanganan bedah kontemporer dari VPI secara umum melibatkan penggunaan salah satu dari dua tipe prosedur ini. Flap pharyngeal superior dan sphincter pharyngoplasty. Penggunaan implant autogenus dan alloplastic untuk augmentasi dinding faringeal posterior telah dijelaskan, namun hal ini bukanlah prosedur yang umum.

Teknik operasi :Flap phryngeal superior Masih menjadi pendekatan standar untuk penanganan bedah VPI setelah perbaikan palatal.Prosedu ini awalnya diperkenalkan oleh Schoenborn pada tahun 1876. Manuver bedah diarahkan pada jaringan yang diperoleh dengan melakukan flap jaringan lunak superior dari dinding faringeal posterior (gambar 44-6) palatum lunak kemudian dibagi sepanjang daratan migsagital dari daerah pertemuan palatum keras dan lunak sampai uvula dan flap dari diding faringeal posterior disisipkan ke dalam lapisan nasal pada palatum lunak.Hasilnya,pembukaan nasofaringeal yang besar yang tidak dapat ditutup secara sempurna oleh mekanisme VP pasien dimasukkan kedalam dua( kanan dan kiri) port faringeal lateral.Penutupan daerah ini lebih mudah untuk pasien untuk mendapatkan gerakan dinding faringeal lateral yang adekuat.sewaktu penggunaannya diacak dengan pasien VPI, prosedur flap faringeal superior memiliki ke efektifan 80% terhadap waktu. Ketika Flap digunakan dengan menggunakan evaluasi objektif pra operasi yang hati-hati,tingkat keberhasilan meningkat menjadi 95% sampai 97% seperti yang telah dilaporkan Sphrintaen dkk yang menyarankan adanya kesesuaian lebar dan posisi flap faringeal menurut karakteristik khusus pada setiap pasien seperti yang terlihat pada nasopharyngoscopy.Tingkat keberhasilan yang tinggi dan fleksibilitas mengenai desain dimensi dan posisi sendiri merupakan kelebihan dari prosedur flap faringeal superior. Kekerangan prosedur flap faringeal utamanya berhubungan dengan kemungkinan terjadinya obstruksi nasal dalam mucous trapping dan obstructive sleep apnea pasca operasi.

Flap phryngeal inferiorFlap faringeal inferior untuk penanganan VPI jarang digunakan laporan sebelumnya mencatat pertambhan morbiditas tanpa hasil berbicara yang lebih baik yang berhubungan dengan flap inferior cendrung menyebabkan tarikan kebawah pada palatum setelah penyembuhan dan pengkerutan pada flap.Hasilnya dapat berupa gangguan pada palatum dengan menurunnya kemampuan utnuk bertambah selam pembentukan suara untuk berbicara.

Gambar 2Ilustrasi prosedur operasi flap pharyngeal superior. A.Pembuatan flap superior pada dinding jaringan lunak flap posterior diperluas dan dielevasi dari prevertebral fascia palatum lunak dibagi kedalam insisi midline dari uvula sampai pertemuan palatum keras dan lunak. B. Palatum oral lunak, nasal dan lapisan mucosal dipotong untuk persiapan penyisipan flap. Jalan nafas nhasopharyngeal ditempatkan untuk membantu setiap ukuran dari port pharyngeal lateral. C. Flap dijahit ke dalam daerah nasal pada palatum lunak sebelum daerah nasal dikembalikan dan mukosa oral serta otot yang ada diperbaiki. D. Gambaran sagital menunjukkan level vertical yang sesuai dengan penyisipan flap