PETUNJUK TEKNIS PENY ELENGGARAAN DIKLAT PIMPEMDAGR I DI ... filePembukaan Undang-Undang Dasar Negara...
Transcript of PETUNJUK TEKNIS PENY ELENGGARAAN DIKLAT PIMPEMDAGR I DI ... filePembukaan Undang-Undang Dasar Negara...
Pusat Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan Manajemen Kepemimpinan BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI Jl. TMP. Kalibata 8, Jakarta Selatan
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DIKLAT PIMPEMDAGRI DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI DAN PEMDA
JABATAN ADMINISTRATOR
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam rangka merealisasikan tujuan pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial maka perlu
dilakukan serangkaian upaya berkesinambungan mencakup berbagai aspek baik politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah
dan terpadu, bertahap dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan upaya berkesinambungan
tersebut maka diperlukan sosok pemerintahan yang kuat, bersih dan professional yang
ditopang oleh aparatur pemerintahannya yang kompeten.
Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan bidang aparatur pemerintahan mempunyai
peranan strategis guna terwujudnya efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di berbagai
bidang, dimana birokrasi dengan tatakelola yang baik dan berkualitas memiliki korelasi
signifikan bagi keberhasilan pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya
penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan akuntabel, terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien, serta meningkatnya kualitas
pelayanan publik.
Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan sebagaimana tersebut di atas
adalah melalui pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara yang
berintegritas, profesional, netral, dan mempunyai kompetensi tinggi sebagai pendorong dan
penggerak reformasi birokrasi dan pembangunan, serta perekat dan pemersatu bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Selanjutnya, pembangunan daerah dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi
daerah juga merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang pada
hakikatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintah
daerah dalam mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan, sehingga tercipta suatu
kemampuan yang handal dan profesional dalam memberikan pelayanan pada
masyarakat, serta kemampuan untuk mengelola sumberdaya ekonomi daerah
2 secara berdayaguna dan berhasilguna untuk kemajuan perekonomian daerah dan
kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan Undang-undang 23 Tahun 2014 Pasal 233 tentang Pemerintah Daerah, dalam
mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan selain memiliki kompetensi managerial,
teknis, dan sosial kultural setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menduduki
JABATAN ADMINISTRATORdi bawah kepala Perangkat Daerah harus memenuhi
kompetensi pemerintahan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
terkait dengan Kebijakan Desentralisasi, Hubungan Pemerintah Pusat dengan Daerah,
Pemerintahan Umum, Pengelolaan Keuangan Daerah, Urusan Pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Daerah, Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD dan Etika
Pemerintahan.
Tujuh aspek kompetensi pemerintahan dimaksud dapat dimiliki oleh setiap pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN) antara lain melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Hal ini
diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pasal 6 Ayat (1) bahwa “Pendidikan
dan pelatihan diselenggarakan dalam rangka pengembangan kompetensi penyelenggara
Pemerintahan Daerah”. Salah satu pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) yang disebutkan pada ayat (2) Huruf b antara lain adalah “Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri” dan ditindak lanjuti melalui
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 85 Tahun 2017 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Dalam Negeri.
Sehubungan dengan hal tersebut, guna mendukung penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri JABATAN ADMINISTRATOR dan
menindaklanjuti ketentuan Pasal 12 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 85
Tahun 2017 tentang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri
yang mengamanatkan pengaturan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Pemerintahan Dalam Negeri Jabatan Administratorperlu disusun secara teknis untuk
ditetapkan sebagai pedoman penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Pemerintahan Dalam Negeri Jabatan Pimpinan Tinggi Administrator(Diklat Pimpemdagri).
3 B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinanan Pemerintahan Dalam Negeri (Diklat
Pimpemdagri) Jabatan Administrator bertujuan:
a. Meningkatkan kompetensi pemerintahan sesuai Karakteristik kepemimpinan dan
penyelenggaraan praktik teknis pemerintahan dalam negeri;
b. Meningkatkan kompetensi pemerintahan berdasarkan nilai-nilai ASN,
kepamongprajaan dan etika pemerintahan;
c. Menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pelaksanaan tugas;
dan
d. Meningkatkan kompetensi pemerintahandalam memimpin pelaksanaan tugas, fungsi
dan wewenang dalamkegiatan pelayanan publik, administrasi pemerintahan dan
pembangunan sesuai dengan jenjang jabatan.
2. Sasaran
Sasaran Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri (Diklat
Pimpemdagri) JABATAN ADMINISTRATOR, adalah terwujudnya Aparatur Sipil Negara
yang memiliki kompetensi kepemimpinan pemerintahan dalam negeri pada Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratamadalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri.
C. Kompetensi Setelah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri
(Diklat Pimpemdagri) JABATAN ADMINISTRATORpeserta diharapkan mampu:
1. Melaksanakan Kebijakan Desentralisasi;
2. Mengidentifikasi Hubungan Pusat dan Daerah;
3. Memimpin Penyelenggaraan Pemerintahan Umum;
4. Menyusun Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Melaksanakan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah;
6. Memfasilitasi Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD;
7. Mengimplementasikan Etika Pemerintahan.
4 BAB II
KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum Untuk mencapai kompetensi kepemimpinan pemerintahan, disusun struktur kurikulum Diklat
Pimpemdagri terbagi lima tahapan pembelajaran yakni:
1. TahapanDefine a Problem
Pada Tahap Define a Problem merupakan tahapan pertama dalam pelaksanaan
Diklat Pimpemdagri. Dalam tahap ini peserta diharapkan dapat mengidentifikasi
permasalahan instansi yang dilakukan melalui seminar danbrainstormingkepada peserta
dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta.
Adapun kebutuhan peserta tersebut diklasifikasi untuk menentukan bahasan prioritas
untuk melanjutkan pada tahap berikutnya.
2. Tahapan Penguatan Teori dan Kebijakan
Pada Tahapini merupakan penguatan aspek Explicit Knowledgeyang merupakan
tahapan kedua dalam pelaksanaan Diklat Pimpemdagri. Dalam tahapan ini peserta
mendapatkan pembekalan sejumlah kebijakan dan teori tentang Kepemimpinan
Pemerintahan Dalam Negeri Jabatan Administrator yang meliputi: Kebijakan
Desentralisasi: Konsep Peta Keterkaitan Kewenangan Dan Hubungan Antar
Kelembagaan; Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah: Konsep Peta Keterkaitan
Kewenangan Dan Hubungan Antar Kelembagaan ; Pemerintahan Umum: Identifikasi Pemangku Kepentingan;Pengelolaan Keuangan Daerah: Penyusunan Kebijakan APBD; Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah: Penerapan Standar
Pelayanan Dalam Proses Pelayanan Pemerintah;Hubungan Pemerintah Daerah dengan
DPRD: Penyusunan Rencana Kinerja SKPD;dan Etika Pemerintahan: Etos Kerja Pelayanan Publik.
3. Tahapan Comparative Study
Pada tahapanComparative Study ini peserta dapat melihat/mengamati dan
mengalami secara langsung praktek pemerintahan (best practices) yang relevan dengan
penyelarasan antara teori yang diperoleh di kelas dan pengalaman peserta di tempat
kerja dengan implementasi nyata hasil di lokasi tempat obyek comparative study.
5
4. Tahapan Gladi Manajemen Pemerintahan
Pada tahapan ini peserta melakukan simulasi terhadap kasus dan skenario
berdasarkan unit kompetensi jabatan. Peserta diharapkan berperan sebagai tokoh yang
diperankan sesuai dengan permasalahan/kasus yang dihadapi, selanjutnya peserta
diminta untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
5. TahapanBack Home Action Plan (BHAP)
Pada tahapanBack Home Action Plan (BHAP) peserta dituntut membuat rencana
aksi (project) yang akan dilakukan di organisasi masing-masing. Rencana aksi (project)
tersebut merupakan dokumen program kerja yang berisi rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam tiap tahapan waktu disertai dengan indikasi biaya pelaksanaan
kegiatan. Project disusun dengan prinsip Specific - Measurable – Achievable - Relevant –
Timely (SMART) dan inovatif.
Selain lima tahapan dimaksud, dalam penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri
terdapat Orientasi Pelaksanaan Diklat. Pada saat Orientasi Pelaksanaan Diklat peserta
dibekali informasi kebijakan umum yang berkaitan dengan rencana keberlangsungan
penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri yang meliputi: strategi dan kebijakan
pengembangan kompetensi pemerintahan, tinjauan kebijakan penyelenggaraan diklat
pimpemdagri, collective leadership building, pra uji kompetensi, dan uji kompetensi.
B. Mata Diklat Struktur kurikulum Diklat Pimpemdagri dijabarkan melalui mata Diklat sesuai lima
tahapan pembelajaran, yakni:
1. Define a Problem
2. Penguatan teori dan kebijakan sebagai berikut:
a. Sistem Pemerintahan Indonesia;
b. Kebijakan Desentralisasi: Melakukan diagnosis organisasi; c. Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah: Membuat konsep peta keterkaitan kewenangan
dan hubungan antar kelembagaan; d. Pemerintahan Umum: Merumuskan program pemerintah berbasis budaya lokal; e. Pengelolaan Keuangan Daerah: Menyusun Kebijakan APBD;
6 f. Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah: Melakukan penerapan
standar pelayanan dalam proses pelayanan pemerintah;
g. Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD: Menyusun rencana kinerja SKPD; h. Etika Pemerintahan: Menerapkan etos kerja pelayanan publik.
3. Comparative Study.
4. Geladi Manajemen Pemerintahan dan olah kepemimpinan.
5. Back Home Action Plan(BHAP).
Selain Mata Diklat diatas terdapat mata diklat yang terangkum dalam Orientasi
Pelaksanaan Diklat diantaranya sebagai berikut:
1. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi Pemerintahan;
2. Tinjauan Kebijakan Penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri;
3. Collective Leadership Building;
4. Pra Uji Kompetensi; dan
5. Uji Kompetensi.
7 C. Ringkasan Mata Diklat
Pada ringkasan materi Diklat Pimpemdagri ini memuat tentang uraian jabaran, kesimpulan
Mata Diklat Pimpemdagri yakni:
1. Define a Problem
a. Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengidentifikasi
permasalahan/ isu strategis instansi melalui seminar dan brainstorming terkait dengan
7 (tujuh)Unit Kompetensi Pemerintahan pada penyelenggaraan urusan Pemerintahan
untuk menemukan core issueyang kemudian menjadi dasar pembahasan proses
pembelajaran pada tahap berikutnya.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu mengidentifikasi,
menemukan core issue, dan mengimplementasikan strategi dalam menemukan
pemecahan masalah dengan cara yang tepat.
c. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampumensimulasikan:
(1) Mengidentifikasi permasalahan instansi;
(2) Menemukan Core Issue permasalahan instansi; dan
(3) Mengimplementasikan strategi pemecahan masalah.
d. Materi Pokok
(1) Mengidentifikasi permasalahan instansi;
(2) Menemukan Core Issue permasalahan instansi; dan
(3) Strategi pemecahan masalah
e. Waktu
Alokasi Waktu: (20 JP)
8 2. Penguatan teori dan kebijakan sebagai berikut:
a. Sistem Pemerintahan Indonesia
(1) Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini membekali peserta tentang Sistem Pemerintahan Indonesia
yang meliputi:
a. Hubungan Antar Lembaga Pemerintah (Lembaga Tinggi Negara,
Kementerian/Lembaga);
b. Hubungan Antar Pusat dan Daerah; dan
c. Struktur Pemerintahan Pusat dan Daerah.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan Sistem Pemerintahan Indonesia yang meliputi Hubungan
Antar Lembaga Pemerintah (Lembaga Tinggi Negara,
Kementerian/Lembaga), Hubungan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah,
dan Struktur Pemerintahan Pusat dan Daerah.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu mensimulasikan:
a. Menjelaskan Sistem Pemerintahan Indonesia
b. Mengkonkritkan Sistem Pemerintahan Indonesia yang meliputi Hubungan
Antar Lembaga Pemerintah (Lembaga Tinggi Negara,
Kementerian/Lembaga), Hubungan Antar Pusat dan Daerah, dan Struktur
Pemerintahan Pusat dan Daerah.
(4) Materi Pokok
a. Sistem Pemerintahan Negara kesatuan Republik Indonesia;
b. Hubungan antar Pemerintah Pusat Dan Daerah;
c. Hubungan antar lembaga (lembaga pemerintah) dan lembaga negara;
d. Struktur Pemerintahan Pusat dengan Daerah;
e. Kompetensi Pemerintahan dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
(5) Waktu
Alokasi Waktu: 6 sesi (18 JP)
9 b. Kebijakan Desentralisasi: Diagnosis Organisasi
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta tentang Kebijakan Desentralisasi:
Diagnosis Organisasi yang meliputi:
a. Menganalisis situasi organisasi;
b. menganalisis masalah organisasi;
c. menganalisis keputusan; dan
d. menganalisa masalah potensil.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan Menganalisis situasi organisasi, menganalisis masalah
organisasi, menganalisis keputusan, dan menganalisa masalah potensil.
(2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. Menganalisis situasi organisasi;
b. menganalisis masalah organisasi;
c. menganalisis keputusan; dan
d. menganalisa masalah potensil.
(3) Materi Pokok
a. Menganalisis situasi organisasi;
b. menganalisis masalah organisasi;
c. menganalisis keputusan; dan
d. menganalisa masalah potensil.
(4) Waktu
Alokasi Waktu: 6 sesi (18 JP)
10 c. Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah: Konsep peta keterkaitan kewenangan dan
hubungan antar kelembagaan (1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta tentang Hubungan Pemerintah Pusat dan
Daerah: Konsep peta keterkaitan kewenangan dan hubungan antar kelembagaan
Sama yang meliputi:
a. Mengidentifikasi potensi kewenangan;
b. menyusun peta jejaring kerjasama; dan
c. Mengusulkan penetapan peta keterkaitan kewenangan.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan Mengidentifikasi potensi kewenangan, menyusun peta
jejaring kerjasama, dan Mengusulkan penetapan peta keterkaitan
kewenangan.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. Mengidentifikasi potensi kewenangan;
b. menyusun peta jejaring kerjasama; dan
c. Mengusulkan penetapan peta keterkaitan kewenangan.
(4) Materi Pokok
a. Mengidentifikasi potensi kewenangan;
b. menyusun peta jejaring kerjasama; dan
c. Mengusulkan penetapan peta keterkaitan kewenangan.
(5) Waktu
Alokasi Waktu: 6 sesi (18 JP)
11 d. Pemerintahan Umum: Program pemerintah berbasis budaya lokal
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta tentang Pemerintahan Umum: Program
pemerintah berbasis budaya lokal yang meliputi:
a. Mengidentifikasi nilai-nilai dan identitas budaya komunitas setempat;
b. Mengidentifikasi penerapan kebijakan eksisting; dan
c. Menentukan kebutuhan program pemerintah di daerah setempat.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan Mengidentifikasi nilai-nilai dan identitas budaya komunitas
setempat, Mengidentifikasi penerapan kebijakan eksisting, dan Menentukan
kebutuhan program pemerintah di daerah setempat.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. Mengidentifikasi nilai-nilai dan identitas budaya komunitas setempat;
b. Mengidentifikasi penerapan kebijakan eksisting; dan
c. Menentukan kebutuhan program pemerintah di daerah setempat.
(4) Materi Pokok
a. Mengidentifikasi nilai-nilai dan identitas budaya komunitas setempat;
b. Mengidentifikasi penerapan kebijakan eksisting; dan
c. Menentukan kebutuhan program pemerintah di daerah setempat.
(5) Waktu
Alokasi Waktu: 6 sesi (18 JP)
12 e. Pengelolaan Keuangan Daerah: Kebijakan APBD;
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta tentang Pengelolaan Keuangan Daerah:
Menyusun Kebijakan APBD yang meliputi :
a. Menyusun kebijakan umum anggaran tingkat SKPD;
b. Menyusun Perencanaan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) SKPD; dan
c. Melakukan Pengesahan PPAS kepada TPAD.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan Menyusun kebijakan umum anggaran tingkat SKPD,
Menyusun Perencanaan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) SKPD, dan
Melakukan Pengesahan PPAS kepada TPAD.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. Menyusun kebijakan umum anggaran tingkat SKPD;
b. Menyusun Perencanaan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) SKPD; dan
c. Melakukan Pengesahan PPAS kepada TPAD.
(4) Materi Pokok
a. Menyusun kebijakan umum anggaran tingkat SKPD;
b. Menyusun Perencanaan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) SKPD; dan
c. Melakukan Pengesahan PPAS kepada TPAD.
(5) Waktu
Alokasi Waktu: 6 sesi (18 JP)
13 f. Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah: Penerapan standar
pelayanan dalam proses pelayanan pemerintah;
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta tentang Urusan Pemerintahan yang
menjadi Kewenangan Daerah: Penerapan standar pelayanan dalam proses
pelayanan pemerintah yang meliputi :
a. Menganalisa penerapan standar pelayanan;
b. Menerapkan sistem pelayanan dalam pelaksanaan tugas; dan
c. Mengembangkan kelompok kerja dalam tugas pelayanan.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan Menganalisa penerapan standar pelayanan, Menerapkan
sistem pelayanan dalam pelaksanaan tugas, dan Mengembangkan kelompok
kerja dalam tugas pelayanan.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. Menganalisa penerapan standar pelayanan;
b. Menerapkan sistem pelayanan dalam pelaksanaan tugas; dan
c. Mengembangkan kelompok kerja dalam tugas pelayanan.
(4) Materi Pokok
a. Menganalisa penerapan standar pelayanan;
b. Menerapkan sistem pelayanan dalam pelaksanaan tugas; dan
c. Mengembangkan kelompok kerja dalam tugas pelayanan.
(5) Waktu
Alokasi Waktu: 6 sesi (18 JP)
14 g. Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD: Penyusunan Rencana Kinerja
SKPD;
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta tentang Hubungan Pemerintah Daerah
dengan DPRD: Penyusunan Rencana Kinerja SKPD yang meliputi :
a. Menyusun daftar sinkronisasi rencana kinerja;
b. Menyusun indikator kinerja utama;
c. Menyusun angka indikatif anggaran; dan
d. Menyusun rencana kerja.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan Menyusun daftar sinkronisasi rencana kinerja, Menyusun
indikator kinerja utama, Menyusun angka indikatif anggaran, dan Menyusun
rencana kerja.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. Menyusun daftar sinkronisasi rencana kinerja;
b. Menyusun indikator kinerja utama;
c. Menyusun angka indikatif anggaran; dan
d. Menyusun rencana kerja.
(4) Materi Pokok
a. Menyusun daftar sinkronisasi rencana kinerja;
b. Menyusun indikator kinerja utama;
c. Menyusun angka indikatif anggaran; dan
d. Menyusun rencana kerja.
(5) Waktu
Alokasi Waktu : 6 sesi (18 JP)
15 h. Etika Pemerintahan: Menerapkan etos kerja pelayanan publik;
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta tentang Etika Pemerintahan: Menerapkan
etos kerja pelayanan publik yang meliputi :
a. Menerapkan standar etika;
b. Melaksanakan standar etika;
c. Melakukan pendampingan pada situasi konflik kepentingan; dan
d. Mengembangkan model etos kerja.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengkonkritkan
a. Menerapkan standar etika;
b. Melaksanakan standar etika;
c. Melakukan pendampingan pada situasi konflik kepentingan; dan
d. Mengembangkan model etos kerja.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. Menerapkan standar etika;
b. Melaksanakan standar etika;
c. Melakukan pendampingan pada situasi konflik kepentingan; dan
d. Mengembangkan model etos kerja.
(4) Materi Pokok
a. Menerapkan standar etika;
b. Melaksanakan standar etika;
c. Melakukan pendampingan pada situasi konflik kepentingan; dan
d. Mengembangkan model etos kerja.
(5) Waktu
Alokasi Waktu : 6 sesi (18 JP)
16 i. Geladi Manajemen Pemerintahan dan Olah Kepemimpinan
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini memberikan kemampuan bagi peserta melalui praktek langsung
dalam identifikasi isu, menyusun alternatif tindakan, mengkomunikasikan
dengan stakeholder, membangun kolaborasi untuk menciptakan sinergi dalam
mengambil keputusan.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengidentifikasi isu, menyusun alternatif tindakan, mengkomunikasikan
dengan stakeholder, membangun kolaborasi untuk menciptakan sinergi dalam
mengambil keputusan.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mensimulasikan:
a. mengidentifikasi isu;
b. menyusun alternatif tindakan;
c. mengkomunikasikan dengan stakeholder;
d. membangun kolaborasi untuk menciptakan sinergi dalam mengambil
keputusan.
(4) Materi Pokok
a. mengidentifikasi isu;
b. menyusun alternatif tindakan;
c. mengkomunikasikan dengan stakeholder;
d. membangun kolaborasi untuk menciptakan sinergi dalam mengambil
keputusan.
(5) Waktu
Alokasi Waktu : 20 JP
17 j. Mata Diklat Back Home Action Plan
1. Back Home Action Plan
(1) Deskripsi Singkat
Mata diklat ini memberikan kemampuan dalam menyusun strategi
kebijakan program kegiatan, output dan outcome sebagai penyelesaian
terhadap isu organisasi yang telah dirumuskan sebelumnya.
(2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu Menyusun
dan Mempresentasikan strategi kebijakan program kegiatan, output dan
outcome sebagai penyelesaian terhadap isu organisasi yang telah
dirumuskan sebelumnya.
(3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu Menyusun
dan Mempresentasikan strategi kebijakan program kegiatan, output dan
outcome sebagai penyelesaian terhadap isu organisasi yang telah
dirumuskan sebelumnya.
(4) Materi Pokok
a. Menyusun dan Mempresentasikan strategi kebijakan program
kegiatan; dan
b. Menyusun dan Mempresentasikan output dan outcome sebagai
penyelesaian terhadap isu organisasi yang telah dirumuskan
sebelumnya.
(5) Waktu
Alokasi Waktu : 20 JP
18 D. Pengalaman Belajar
1. Agenda Orientasi Pelaksanaan Diklat
Hasil belajar pada masing-masing mata Diklat Pimpemdagri diperoleh melalui
serangkaian pengalaman belajar, yaitu mulai dari mendengar dan berdiskusi, menonton
film pendek, outbond, dan melakukan kegiatan di luar kelas yang mengandung unsur
pembelajaran terkait substansi mata pelatihan, di penghujung pembelajaran peserta
menunjukan pemahaman umum terkait tujuan Diklat Pimpemdagri, dan uji
kompetensi/sertifikasi.
2. Agenda Define A Problem
Hasil belajar pada Agenda Define a Problem mata Diklat Pimpemdagri diperoleh melalui
serangkaian pengalaman belajar, yaitu mulai dari mempresentasikan isu isu organisasi,
mendiskusikan dan mengaitkan dengan isu isu nasional, merumuskan kedalam isu isu
problematik atau krusial, merumuskan isu utama/ core issue sebagai fokus pembahasan
bagi tahap pembelajaran berikutnya.
3. Agenda Penguatan Aspek Explicit Knowledge
Hasil belajar pada masing-masing mata Diklat diperoleh melalui serangkaian
pengalaman belajar yaitu mendengarkan ceramah, membaca materi Diklat, melakukan
diskusi, melakukan pembelajaran pada lokus dimana core issue terjadi (on the spot
learning) yang terkait dengan Kebijakan Desentralisasi, Hubungan Pemerintah Pusat
dengan Daerah, Pemerintahan Umum, Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah, Hubungan Antara Pemerintah Daerah dengan
DPRD, Etika Pemerintahan.
4. Agenda Penguatan Aspek Tacit Knowledge terdiri dari:
a. Tahapan Comparative Study
Hasil belajar pada mata pelatihan ini diperoleh melalui serangkaian pengalaman
belajar, yaitu mensintesakan substansi mata Diklat ke dalam instrumen pengumpulan
data studi lapangan melakukan kegiatan studi lapangan yang mengandung unsur
pembelajaran tentang substansi mata Diklat, mengamati, mendengar dan berdiskusi,
dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar pada lokus praktek terbaik/ best-
practice terhadap core issue yang telah ditentukan.Pengumpulan dan analisis data
19 dilakukan melalui diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) di lokus dengan
melibatkan berbagai narasumber yang terkait dengan core issue.
b. Tahapan Geladi Manajemen Pemerintahan.
Hasil belajar pada mata pelatihan ini peserta dapat :
1. Mengidentifikasi isu utama
2. Mengidentifikasi akar masalah atau penyebab isu utama
3. Menyusun langkah-langkah penyusunan tindakan
4. Mengidentifikasi stakeholder yang terlibat.
5. Menyusun skenario simulasi
6. Mempraktekkan skenario simulasi
7. Mengavaluasi pelaksanaan pembelajaran Geladi
c. Tahapan Back Home Action Plan
Hasil belajar pada mata Diklat ini peserta dapat memberikan kemampuan dalam
menyusun strategi kebijakan program kegiatan, output dan outcome sebagai
penyelesaian terhadap isu organisasi yang telah dirumuskan sebelumnya.
20 Tahapan tersebut secara komprehensi dapat digambarkan dalam skema sebagai
berikut:
DEFINEAPROB- LEM
CLASICAL LEARNING
S T A N D K OM P P E M
ONTHESPOT LEARNING
COMPARATIVE STUDY
MANAJEMENPEMERINTAH
AN
OLAHKEPEMIMPINA
N
GELAD I
BACKHOME ACTIONPLAN
UJI KOMPETENSI
PENGUATANDARIASPEKPOLICYFRAMEW
ORK
PENGUATANDARIASPEK
TEORETIS
PENGUATANPADAASPEKTACITKNOWLEDGE
PENGUATAN
PADAASPEK
EXPLICITKNOWLEDGE
EXPECTINGPERFORMANCE EXISTING
PERFORMANCE
PERFORMANCEGAP
DIKLAT
BERBASISKINERJA/ PERFORMANCE-BASED
TRAINING
Tahap Pembelajaran
an I
Tahap Pembelajaran
II
Tahap Pembelajaran III
Tahap Pembelajar
an IV
Tahap Pembelajar
an V
21 E. Media Pembelajaran
1. Agenda Orientasi
Media pembelajaran yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
a. Bahan ajar
b. Bahan tayang
2. Agenda Define A Problem
Media pembelajaran yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
a. Bahan ajar
b. Bahan tayang
c. Isu Organisasi Terkini
3. Agenda Penguatan Aspek Explicit Knowledge
a. Bahan ajar
b. Bahan tayang
c. Core issue terpilih
d. Film pendek
4. Agenda Penguatan Aspek Tacit Knowledge
a. Bahan ajar
b. Bahan tayang
c. Core issue terpilih
22 BAB III
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN DIKLAT
A. Ruang Lingkup Manajemen Penyelenggaraan Diklat Ruang lingkup penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri yang meliputi:
1. perencanaan pelaksanaan Diklat Pimpemdagri meliputi mekanisme perencanaan,
kepesertaan, tenaga pengajar, tenaga penyelenggara, fasilitas dan pembiayaan;
2. pelaksanaan Diklat Pimpemdagri yang meliputi lembaga pelaksana, waktu pelaksanaan,
jadwal, kode sikap perilaku peserta, evaluasi, uji kompetensi, kode registrasi alumni
pelatihan, surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP), surat keterangan,
piagam penghargaan, dan sertifikat kompetensi; dan
3. pengawasan dan pengendalian Diklat Pimpemdagri yang meliputi monitoring dan evaluasi, laporan pelaksanaan, dan evaluasi pasca pelatihan.
B. Perencanaan 1. Mekanisme Perencanaan Diklat
Mekanisme Perencanaan Diklat Pimpemdagri diatur sebagai berikut:
a. Lembaga yang membidangi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintahan
melakukan registrasi peserta yang telah diusulkan sebagai calon peserta Diklat
Pimpemdagri oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Instansi melalui proses
pendataan dan verifikasi kelengkapan persyaratan calon peserta Diklat Pimpemdagri;
b. Lembaga yang membidangi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintahan
menyusun jadwal pelatihan, membentuk tim penyelenggara dan tim pengajar dengan
penugasan masing-masing termasuk pemantauan, penilaian, dan pembimbingan
terhadap peserta Diklat Pimpemdagri, serta mempersiapkan sarana dan prasarana
Diklat Pimpemdagri yang diperlukan;
c. Pimpinan yang membidangi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintahan
menetapkan Penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri dimaksud dalam keputusan dan
menyampaikan surat pemberitahuan penyelenggaraan Diklat dengan melampirkan
keputusan tersebut bersama perencanaan Diklat kepada Instansi Pembina Diklat
Pimpemdagri/BPSDM Kemendagri selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum
Diklat dilaksanakan;
23 d. Pimpinan Lembaga yang membidangi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintahan melakukan pemanggilan calon peserta melalui PPK Instansi peserta
dengan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan; dan
e. Pimpinan Lembaga yang membidangi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintahan melakukan pemantauan perencanaan pelaksanaan Diklat Pimpemdagri
sebagaimana tercantum pada Formulir 1.
2. Peserta Diklat a. Persyaratan Peserta Diklat Pimpemdagri
(1) Persyaratan peserta yang belum duduk dalam Jabatan Administrator:
− Pejabat Pengawas di utamakan yang telah memiliki sertifikat kompetensi
pemerintahan level pengawas yang potensial menduduki Jabatan
Administrator.
− Pangkat dan golongan minimal Penata (III/c);
− Melampirkan bukti portofolio jabatan peserta dengan pengesahan PPK atau
pejabat yang berwenang;
− Pernyataan melaksanakan tugas dari PPK atau pejabat yang berwenang
Instansi peserta;
− Keterangan sehat dari Dokter Pemerintah;
− Penugasan dari PPK atau pejabat yang berwenang Instansi peserta; dan
− Pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam
penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri dengan menggunakan Formulir 2.
(2) Persyaratan peserta yang duduk dalam Jabatan Administrator: − menduduki Jabatan Administrator di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri
dengan persetujuan Menteri Dalam Negeri melalui Sekretaris Jenderal;
− Jabatan Administrator di lingkungan pemerintah Provinsi dengan Persetujuan
Gubernur;
− Jabatan Administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
persetujuan Bupati/ Wali kota;
− melampirkan bukti portofolio peserta dengan pengesahan PPK atau pejabat
yang berwenang;
24 − pernyataan melaksanakan tugas dari PPK atau pejabat yang berwenang
Instansi peserta;
− keterangan sehat dari Dokter Pemerintah;
− penugasan dari PPK atau pejabat yang berwenang Instansi peserta; dan
− pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam
penyelenggaraan Pelatihan Diklat Pimpemdagri dengan menggunakan Formulir
2.
b. Pencalonan dan Penetapan Peserta
Mekanisme pencalonan dan penetapan peserta Diklat Pimpemdagri diatur sebagai
berikut:
1) Pimpinan BPSDM Kemendagri dapat menerima usulan nama calon peserta Diklat
Pimpemdagri yang berasal dari Pemerintah Daerah setelah menerima
rekomendasi tertulis dari Lembaga yang membidangi Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi asal peserta;
2) Calon Peserta telah diseleksi administrasi dan dibuktikan dengan Keputusan
tentang Penetapan Peserta Diklat Pimpemdagri;
3) Kepala BPSDM atau dengan sebutan lainyang membidangi Pengembangan
Sumber Daya Manusia menerima calon peserta Diklat Pimpemdagri yang
diusulkan oleh PPK atau pejabat yang berwenang Instansi Peserta;
4) Kepala BPSDM atau dengan sebutan yang membidangi Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pemerintahan Provinsi dapat menerima usulan nama calon peserta
Diklat Pimpemdagri yang berasal dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota lingkup
Provinsi yang sama;
5) Kepala BPSDM atau dengan sebutan yang membidangi Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pemerintahan Provinsi dapat menerima usulan nama calon peserta
Diklat Pimpemdagri yang berasal dari luar Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota setelah menerima rekomendasi tertulis dari Lembaga
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi asal peserta;
6) Kepala BPSDM atau dengan sebutan yang membidangi Pengembangan Sumber
Daya Manusia menetapkan jumlah dan nama calon peserta dalam satu kelas per
angkatanyang akan mengikuti Diklat Pimpemdagri pada satu tahun berjalan; dan
25 7) Kepala BPSDM atau dengan sebutan yang membidangi Pengembangan Sumber
Daya Manusia menetapkan Peserta Diklat Pimpemdagridalam bentuk surat
keputusan.
c. Penugasan
Penugasan Peserta Diklat Pimpemdagri dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang
di instansinya masing-masing dengan mempertimbangkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku:
1) Jabatan Administrator di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan
persetujuan Menteri Dalam Negeri melalui Sekretaris Jenderal;
2) Pejabat Administrator di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan
persetujuan Sekretaris Jenderal;
3) Jabatan Administrator di lingkungan Pemerintah Provinsi ditugaskan oleh
Gubernur.
4) Pejabat Administrator di lingkungan Pemerintah Provinsi ditugaskan oleh
Sekretaris Daerah Provinsi.
5) Jabatan Administrator di lingkungan Kabupaten/Kota ditugaskan oleh Bupati/ Wali
kota.
6) Pejabat Administrator di lingkungan Kabupaten/Kota ditugaskan oleh Sekretaris
Daerah Kabupaten.
d. Jumlah
Jumlah peserta Diklat Pimpemdagri Jabatan Administrator paling banyak 40 orang
dalam satu kelas efektif per angkatan.
26 3. Tenaga Diklat
a. Tenaga Diklat Pimpemdagri Jabatan Administrator.
1) Jenis Tenaga Diklat
a) Widyaiswara adalah orang yang memberikan informasi dan pengetahuan dan
memfasilitasi peserta dalam suatu kegiatan pembelajaran yang diutamakan
memiliki kompetensi substansi dan kompetensi metodologi pembelajaran
materi tertentu yang dibuktikan dengan sertifikatTraining of Trainers
Pimpemdagri;
b) Penceramah/Narasumber adalah pakar/praktisi yang berasal dari lingkup
pejabat struktural, pejabat, fungsional, pakar/praktisi setingkat Jabatan
Administrator atau yang lebih tinggi dengan memberikan wawasan
pengetahuan dan/atau berbagi pengalaman sesuai dengan keahliannya
kepada peserta Diklat Pimpemdagridalam proses pembelajaran;
c) Fasilitator adalah tenaga pengajar yang membantu suatu proses pembelajaran
tertentu sesuai kemampuan, keahlian dan pengalamannya;
d) Pengelola dan Penyelenggara adalah BPSDM atau dengan sebutan lain.
2) Persyaratan Tenaga Diklat Pimpemdagri
a) Widyaiswara
(1) Pengampu materi
Memiliki pengetahuan dan memfasilitasi peserta dalam suatu kegiatan
pembelajaran yang diutamakan memiliki kompetensi substansi dan
kompetensi metodologi pembelajaran materi tertentu yang dibuktikan
dengan sertifikat Training of Trainers Pimpemdagri;
(2) Penguji
Penguji adalah pengajar yang memiliki kompetensi untuk:
− menyiapkan, mengawasi, dan memberikan penilaian pada evaluasi
akademik; dan
− memberikan penilaian rancangan Back Home Ation Plan (BHAP).
(3) Pembimbing
Pembimbing adalah pengajar yang memiliki kompetensi untuk
memfasilitasi pembelajaran agenda comparative studi, visitasi,
penyusunan BHAP, dan Geladi Manajemen Pemerintahan
27
b) Penceramah/Narasumber
Penceramah pada Diklat Pimpemdagri memiliki:
(1) kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran yang diindikasikan dengan
kualifikasi, pengalaman, dan keahlian pada program Diklat Pimpemdagri;
(2) kemampuan dalam penguasaan substansi mata Diklat Pimpemdagri yang
diajarkan yang diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian
mengajar pada Diklat Pimpemdagri.
c) Fasilitator harus memiliki kemampuan, keahlian dan pengalamannya pada
bidangnya;
d) Pengelola dan Penyelenggara yang membidangi Pengembangan Sumber
Daya Manusia
Pengelola dan penyelenggara memiliki kemampuan dalam mengelola dan
menyelenggarakan Diklat Pimpemdagri yang dibuktikan dengan:
(1) sertifikat PelatihanManagement of Training bagi pengelola Diklat; dan
(2) sertifikatTraining Officer Course bagi penyelenggara Diklat.;
.
3) Penugasan Tenaga Diklat
a) Tenaga Diklat yang terdiri dari Pengajar, pembimbing, Penguji, Pengelola dan
Penyelenggara, ditugaskan oleh Pimpinan BPSDM atau dengan sebutan lain;
b) Penceramah/Narasumber ditugaskan oleh pimpinan instansi dengan
memperhatikan kompetensi dan kualifikasi yang sesuai dengan keahliannya.
4. Fasilitas Diklat Pimpemdagri menggunakan sarana dan prasarana sebagai berikut: .
a. Prasarana yang diperlukan dalam Diklat Pimpemdagrimeliputi: 1) aula;
2) ruang kelas;
3) ruang diskusi;
4) ruang seminar;
5) ruang kantor;
6) ruang kebugaran atau olah raga;
28 7) ruang komputer;
8) asrama bagi peserta;
9) perpustakaan;
10) ruang makan;
11) fasilitas rekreasi;
12) unit kesehatan; dan
13) tempat ibadah.
b. Sarana yang diperlukan dalam Diklat Pimpemdagrimeliputi:
1) papan tulis;
2) standing Flipchart;
3) board marker;
4) sound system;
5) TV dan video player;
6) kaset dan/atau compact disc;
7) perekam;
8) komputer/laptop;
9) LCD Projector;
10) jaringan Wireless fidelity (Wi-fi);
11) buku referensi;
12) modul/bahan ajar;
13) bank kasus; dan
14) teknologi multimedia.
29 Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan mudah dan dinamis, maka
layout atau tata letak ruangan kelas disesuiakan dengan tujuan pembelajaran salah
satunya berbentuk islands atau kelompok-kelompok yang terdiri atas 5 orang,
dengan standing flipchart pada masing-masing kelompok. Detail layout ruangan
kelas antara lain seperti gambar di bawah ini:
5. Pembiayaan Pembiayaan penyelenggaraan DiklatPimpemdagri JPT Madya, JPT Pratama, Jabatan
Administrator, dan Jabatan Pengawas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintahan Daerah, bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi; dan
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
C. Penyelenggaraan 1. Lembaga Penyelenggara Diklat
a. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
menyelenggarakan DiklatPimpemdagri JPT Madya, JPT Pratama, Jabatan
Administrator, dan Jabatan Pengawas lingkup kementerian dalam negeri, antar
provinsi, dan antar kabupaten/kota.
b. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi atau sebutan lain dapat
menyelenggarakan Diklat Pimpemdagri JPT Pratama, Jabatan Administrator, dan
30 Jabatan Pengawas dengan melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri.
c. Diklat pimpemdagri JPT Pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
lingkup antar provinsi dan antar kabupaten/kota dalam wilayah provinsi.
d. Diklat Pimpemdagri Jabatan Administrator, dan Jabatan Pengawas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan lingkup antar provinsi dan antar kabupaten/kota
dalam wilayah provinsi.
2. Waktu Penyelenggaraan Diklat
Diklat Pimpemdagri JPT Pratama dilaksanakan selama 27 (dua puluh tujuh) hari kerja
atau setara dengan 246 Jam Pelajaran (JP). Rincian alokasi waktu adapun sebagai
berikut:
NO. MATA DIKLAT JP
1. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi Pemerintahan 3 JP
2. Tinjauan kebijakan penyelenggaraan diklat Pimpemdagri 6 JP 3. Collective Leadership Building 10 JP 4. Pra Uji Kompetensi 3 JP 5. Define a Problem 20 JP 6. Sistem Pemerintahan Indonesia (SPI) 9 JP 7. Kepemimpinan Berbasis Pelayanan Publik 9 JP 8. High Performance Team 9 JP 9. Kebijakan Desentralisasi: Diagnosis Organisasi 18 JP
10. Pemeirntahan Umum: Perumusan Program Pemerintah Berbasis Budaya Lokal
9 JP
11. Pengelolaan Keuangan Daerah: Penyusunan Kebijakan APBD 18 JP 12. Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD: Penyusunan
Rencana Kinerja SKPD 18 JP
13. Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Daerah: Penerapan Standar Pelayanan dalam Proses Pelayanan Pemerintah
9 JP
14. Etika Pemerintahan: Penerapan Etos Kerja Pelayanan Publik 9 JP 15. Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah: Konsep Peta
Keterkaiatan Kewenangan dan Hubungan Antar Kelembagaan 9 JP
16. Visitasi 10 JP 17. Comparative Study 27 JP
31 18. Gladi Manajemen Pemerintahan 18 JP 19. Penyusunan Back Home Action Plan (BHAP) 9 JP 20. Presentasi Back Home Action Plan (BHAP) 10 JP 21. Uji Kompetensi 10 JP 22. Evaluasi 3 JP
JUMLAH
246 JP
Dengan Sekuen Jadwal Pembelajaran sebagai berikut:
SEKUENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN
PEMERINTAHAN DALAM NEGERI BAGI JABATAN ADMINISTRATOR
HARI KE-I HARI KE-II HARI KE-III HARI KE-IV
Pembukaan Strategi dan Kebijakan Pengembangan kompetensi Pemerintahan (3 JP) Tinjauan Kebijakan Penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri (6 JP)
Collective Leadership Building( 10 JP) (out bound)
Defining a Problem (10 JP) (belanja masalah)
Defining a Problem (10 JP) (belanja masalah)
HARI KE- V HARI KE-VI HARI KE-VII HARI KE-VIII Sistem Pemerintahan Indonesia (9 JP) Pra Uji Kompetensi ( 3 JP)
Kepemimpinan Berbasis Pelayanan Publik (9 JP)
High Performance Team (9 JP)
Kebijakan Desentralisasi: Diagnosis Organisasi (9 JP)
HARI KE- IX HARI KE-X HARI KE-XI HARI KE-XII
Kebijakan Desentralisasi: Diagnosis Organisasi (9 JP)
Pemeirntahan Umum: Perumusan Program Pemerintah Berbasis Budaya Lokal (9 JP)
Pengelolaan Keuangan Daerah: Penyusunan Kebijakan APBD (9 JP)
Pengelolaan Keuangan Daerah: Penyusunan Kebijakan APBD (9 JP)
HARI KE-XIII HARI KE-XIV HARI KE-XV HARI KE-XVI Visitasi (10 JP)
Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD: Penyusunan Rencana Kinerja SKPD (9 JP)
Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD: Penyusunan Rencana Kinerja SKPD (9 JP)
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Daerah: Penerapan Standar Pelayanan dalam Proses Pelayanan Pemerintah ( 9 JP)
32 HARI KE-XVII HARI KE-XVIII HARI KE-XIX HARI KE-XX
Etika Pemerintahan: Penerapan Etos Kerja Pelayanan Publik ( 9 JP)
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah: Konsep Peta Keterkaiatan Kewenangan dan Hubungan Antar Kelembagaan ( 9 JP)
Comparative Study ( 9 JP)
Comparative Study ( 9 JP)
HARI KE- XXI HARI KE-XXII HARI KE-XXIII HARI KE-XXIV Comparative Study ( 9 JP)
Gladi Manajemen Pemerintahan (9 JP)
Gladi Manajemen Pemerintahan (9 JP)
Penyusunan Back Home Action Plan (BHAP) (9 JP)
HARI KE-XXV HARI XXVI
Presentasi Back Home Action Plan (BHAP (10)
Uji Sertifikasi Kompetensi (10 JP)
Evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri (3) Penutupan
3. Kode Sikap Perilaku Peserta
Kodesikap perilaku Peserta adalah pedoman berperilaku peserta selama mengikuti Diklat
Pimpemdagri adalah sebagai berikut:
a. hadir tepat waktu mengikuti kegiatan pembelajaran tidak kurang dari 95 persen;
b. mengikuti setiap tahapan pembelajaran mulai dari define a problem sampai dengan
BHAP;
c. menghormati tenaga pengajar, penyelenggara, dan sesama peserta lainnya;
d. menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh penceramah/narasumber,
widyaiswara, dan fasilitator setiap tahapan pembelajaran sebagai portofolio tambahan
dalam uji kompetensi;
e. berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan Diklat;
f. berperilaku peduli dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan Diklat.
g. tidak merokok selama pembelajaran berlangsung;
h. tidak membawa senjata tajam yang dilarang sesuai peraturan yang berlaku ke dalam
tempat Diklat;
i. tidak melakukan pelanggaran norma, hukum, moral dan susila selama mengikuti
Diklat; dan
33 j. tidak membawa dan mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan zat-zat adiktif
lainnya di dalam tempat Diklat.
Pelanggaran terhadap kode sikap perilaku akan mendapatkan sanksi apabila:
a. Teguran lisan jika peserta terbukti secara sah melakukan pelanggaran sampai
dengan 2 kali pelanggaran.
b. Teguran tertulisjika peserta terbukti secara sah melakukan pelanggaran sampai
dengan 3 kali pelanggaran.
c. Pengembalian jika peserta terbukti secara sah melakukan pelanggaran lebih dari 3
kali pelanggaran.
Disamping kode sikap perilaku di atas, setiap BPSDM atau sebutan lainnya dapat
menyusun dan memberlakukan tata tertib khusus sesuai dengan lingkungan masing-
masing guna menambah kelancaran penyelenggaraan Diklat Pimpemdagri.
4. Evaluasi Evaluasi Diklat Pimpemdagri dilakukan melalui EvaluasiPeserta, Tenaga Pengajar, dan
Penyelenggaraan.
a. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap Peserta meliputievaluasi pada tahapan: Define a problem, Penguatan
pada aspek Teori dan Kebijakan, Comparative Study, Geladi Manajemen Pemerintahan dan
Geladi Olah Kepemimpinan dan Back Home Action Planserta evaluasi akhir.
1) Evaluasi pada Tahap Define a Problem
Penilaian pada Define a Problem diberikan kepada peserta dengan bobot 20% melalui
presentasi dengan indikator sebagai berikut:
No. Aspek Bobot
(20%)
1. Kemampuan memetakan permasalahan organisasi 4%
2. Kemampuan mengidentifikasi penyebab masalah organisasi 4%
3. Kemampuan Menentukan Prioritas Masalah Organisasi 4%
4. Kemampuan Menyajikan data pendukung permasalahan 4%
34 5. Kemampuan Memetakan stakeholder yang akan diibatkan 4%
Jumlah 20%
Penilaian Define a problem menggunakan Formulir 3.
2) Evaluasi Penguatan Teori dan Kebijakan
Penilaian pada Penguatan Teori dan Kebijakan dilakukan pada setiap materi
Pembelajaran pada 7 (tujuh) Unit Kompetensi Pemerintahan yang dilakukan oleh
masing-masing pemberi materi. Adapun indikator penilaian pada Penguatan Teori
dan Kebijakan dan bobot sebagai berikut:
No. Indikator Bobot (30%)
1. Kemampuan memahami Materi Pembelajaran 10%
2. Kemampuan mengidentifikasi kesesuaian antara materi
pembelajaran dengan permasalahan organisasi 10%
3. Kemampuan mengidentifikasi kemanfaatan pada organisasi 10%
Jumlah 30%
PenilaianPenguatan Teori dan Kebijakan menggunakan Formulir 4.
35 3) Evaluasi pada Tahap Comparative Study
Pada tahap Comparative Study penilaian dilakukan pada saat peserta
melaksanakan pembelajaran Comparative Study dengan memperhatikan aktivitas
peserta di lokus maupun pada saat proses Focus Group Discussion (FGD) dengan
indikator sebagai berikut:
Penilaian pada tahap comparative study menggunakan Formulir 5.
4) Evaluasi pada Tahap Geladi Manajemen Pemerintahan dan Olah Kepemimpinan.
Penilaian pada tahap Geladi Manajemen Pemerintahan dan Olah Kepemimpinan
dilakukan dengan memperhatikan indikator sebagai berikut:
Penilaian pada tahap Geladi Manajemen Pemerintahan dan Olah Kepemimpinan
menggunakan menggunakan Formulir 6.
1) Evaluasi pada TahapBack Home Action Plan (BHAP).
No. Indikator Bobot
(10%)
1. Kemampuan Memetakan Fokus Pembelajaran di locus 2%
2. Kemampuan Mengidentifikasi data yang relevan 3%
3. Kemampuan berkomunikasi dengan Stakeholder 3%
4. Kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi keberhasilan/inovasi
2%
Jumlah 10%
No. Indikator Bobot
(20%)
1. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan 4%
2. Kemampuan berkoordinasi dengan stakeholder 2% 3. Kemampuan merumuskan strategi pemecahan masalah 4%
4. Kemampuan menggerakkan kinerja tim 5% 5. Kemampuan mensimulasikan peran dalam skenario Geladi 5%
Jumlah 20%
36 Penilaian pada tahap Back Home Action Plan dilakukan dengan memperhatikan
indikator sebagai berikut:
Penilaian pada tahap tahap Back Home Action Plan menggunakan menggunakan
Formulir 7.
1) Evaluasi Akhir
Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta Pendidikan
dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri oleh Tim yang ditetapkan
oleh BPSDM atau sebutan lainnya. Susunan Tim adalah sebagai berikut:
a) Pimpinan yang menyelenggarakan Diklat;
b) Penanggung jawab Evaluasi Program;
c) Widyaiswara;
d) Penyelenggara sebagai anggota.
Evaluasi akhir dilakukan dengan melakukan rekapitulasi hasil evaluasi tahap define a
problem, Penguatan pada aspek Teori dan Kebijakan, Comparative Study, Geladi
Manajemen Pemerintahan dan Geladi Olah Kepemimpinan dan Back Home Action
Plansesuai pembobotan masing-masing, sehingga menghasilkan nilai akhir.Dalam
menetapkan nilai akhir, Timmempertimbangkanpenilaian pada aspek kode sikap
perilaku.
Batas nilai kelulusan akhir (passing grade) adalah di atas 70 (tujuh puluh).
2) Kualifikasi Kelulusan
No. Indikator Bobot
(20%)
1. Kemampuan mengidentifikasi Tujuan 5%
2. Kemampuan mengidentifikasi hasil 5%
3. Kemampuan mengidentifikasi manfaat organisasi 5%
4. Kemampuan menyampaikan kejelasan kegiatan
5%
Jumlah 20%
37 Kualifikasi kelulusan peserta Diklat Pimpemdagri ditetapkan sebagai berikut:
a) Sangat Memuaskan (skor 90,01 – 100);
b) Memuaskan (skor 80,01 – 90,0);
c) Cukup memuaskan (skor 70,01 – 80,0);
d) Kurang memuaskan (skor 60,01 – 70,0);
e) Tidak Memuaskan (skor ≤60).
Peserta Diklat Pimpemdagri yang memperoleh kualifikasi Tidak Memuaskan atau
jumlah ketidakhadiran peserta melebihi95%, dinyatakan Tidak Lulus. Peserta Diklat
yang memperoleh kualifikasi Kurang Memuaskan dinyatakan Ditunda
Kelulusannya dan peserta Diklat dimaksud wajib mengikuti pembelajaran remedial
untuk memenuhi syarat kelulusan terhadap komponen penilaian yang
kurang.Pembelajaran remedial dilakukan maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
Diklat berakhir dengan memperhatikan komponen penilaian yang kurang.Tim
melakukan evaluasi akhir ulang terhadap peserta yang ditunda kelulusannya untuk
menetapkan hasil akhir kelulusan.
b. Evaluasi Penceramah/Narasumber
Evaluasi penceramah dilakukan oleh peserta dengan aspek yang dinilai adalah:
1) penguasaan materi;
2) cara penyajian materi;
3) cara menjawab pertanyaan dari peserta;
4) sikap dan perilaku dalam berinteraksi dengan peserta;
5) pemberian motivasi dan inspirasi kepada peserta.
Penilaian terhadap penceramah oleh peserta dan Tim Evaluator Widyaiswara
menggunakan Formulir ….
c. Evaluasi Pengajar
1) Pengampu Materi
Evaluasi pengampu materi dilakukan oleh peserta dan Tim Evaluator Widyaiswara.
Aspek yang dinilai oleh peserta adalah:
a) penguasaan materi;
b) sistematika dan cara penyajian;
38 c) ketepatan waktu dan kehadiran;
d) penggunaan metode dan sarana Pelatihan;
e) sikap dan perilaku;
f) kerapihan berpakaian;
g) cara menjawab pertanyaan dari peserta;
h) penggunaan bahasa;
i) pemberian motivasi kepada peserta;dan
j) kerjasama antar widyaiswara (dalam tim).
Penilaian terhadap pengampu materi yang dilakukan oleh peserta menggunakan
Formulir …………
Adapun aspek yang dinilai oleh Tim Evaluator Widyaiswara adalah
Penilaian terhadap penceramah/Narasumber danWidyaiswara/pengampu materi
direkapitulasi dan diolah oleh Penyelenggarara atau tim evaluator sebagai laporan yang
disampaikan kepada Pimpinan BPSDM atau sebutan lainnya dan ditembuskan kepada
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri. Hasil
Evaluasi sebagai masukan untuk peningkatan kualitas pengajaran pada masa
mendatang.
d. Evaluasi Penyelenggaraan
Aspek yang dinilai dari penyelenggaraan adalah .
Hasil penilaian diolah dan disampaikan oleh Tim Evaluator kepada Pimpinan Lembaga
Pelatihan Pemerintah Terakreditasi dan panitia penyelenggara bersangkutan sebagai
masukan untuk peningkatan kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan pada masa
mendatang.
1. Nomor Registrasi
39 Untuk keperluan pengendalian dan Database Alumni Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri secara nasional, bagi Peserta yang lulus
diberikan Nomor Registrasi Alumni.
Prosedur untuk memperoleh Nomor Registrasi Alumni adalah sebagai berikut:
a. BPSDM atau sebutan lainnya sebagai Penyelenggara/Penanggung jawab program
menyampaikan surat permohonan kepada Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kementerian Dalam Negeri Cq. Pusat Pengembangan Kompetensi
Kepamongprajaan dan Manajemen Kepemimpinan atau Pimpinan unit yang
membidangi, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum diklat berakhir;
b. BPSDM atau sebutan lainnya/Penanggung jawab program menyampaikan data calon
alumni dan bertanggungjawab terhadap keabsahan data calon alumni tersebut;
c. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
memberikan Nomor Registrasi Alumnisesuai daftar yang sah/diajukan; dan
d. Apabila berdasarkan rapat evaluasi akhir terdapat peserta yang dinyatakan tidak lulus,
maka Nomor Registrasi Alumniuntuk peserta tersebut harus dilaporkan pada Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri.
2. Surat Keterangan Pendidikan dan Pelatihan dan Piagam Penghargaan
b. Surat Keterangan Pendidikan dan Pelatihan
1) Kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam
Negeri Jabatan Administrator yang telah menyelesaikan seluruh program dengan
baik dan dinyatakan lulus, diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP). Jenis dan bentuk, serta ukuran STTPP ditetapkan ……………….
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam
Negeri yang dinyatakan tidak lulus diberikan Surat Keterangan yang
ditandatangani oleh Kepala BPSDM atau sebutan lainnya/Pimpinan
Penyelenggara.Bentuk surat keterangan dapat menggunakan contoh
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Piagam Penghargaan
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri yang
dinyatakan Lulus dan memperoleh 3 (tiga) peringkat nilai terbaik dengan kualifikasi
40 minimal memuaskan diberikan Piagam Penghargaan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. Pengawasan dan Pengendalian 1. Monitoring dan Evaluasi
Pembinaan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam
Negeri Jabatan Administrator oleh BPSDM atau sebutan lainnya dilakukan Kementerian
Dalam Negeri melalui Badan Pengengembangan Sumber Daya Manusia dan Inspektorat
Jenderal melalui monitoring dan evaluasi.
2. Laporan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pimpinan BPSDM atau sebutan lainnya menyampaikan laporan setiap pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri Jabatan
Administrator kepada Badan Pengengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah diklat ditutup dengan menggunakan Formulir
......
3. Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan
Evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan dilakukan dengan menggunakan mekanisme dan
prosedur sebagai berikut:
a. Evaluasi pasca Pendidikan dan Pelatihan dilakukan antara 6 (enam) sampai dengan 12
(dua belas) bulan setelah penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan berakhir dengan
tujuan untuk mengetahui dan mengukur manfaat diklat dan kontribusi diklat terhadap
kinerja alumni dan di tempat kerja;
b. Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh Tim Evaluator yang
ditetapkan Pimpinan BPSDM atau sebutan lainnyabekerjasama dengan unit pengelola
ASN instansi, dan/atau dapat melibatkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemendagri dengan menggunakan Formulir ....;
c. Hasil Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan disampaikan kepada PPK dan Pimpinan
Instansi Alumni, BPSDM Kemendagri; dan
41 d. BPSDM Kemendagri menggunakan hasil evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan
sebagai masukan untuk penyempurnaan program Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri pada penyelenggaraan selanjutnya.
42 BAB IV
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut dalam panduan/petunjuk
teknis tersendiri.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal November 2017
KEPALA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
TEGUH SETYABUDI