Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

19
Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Petunjuk Teknis Pencairan Dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) Angkatan 2012-2014 (On-Going/Sedang Berjalan) Tahun Anggaran 2015

description

Petunjuk-Teknis-Pencairan-Dana-BPP-LN_2015-final-version-06022015.pdf

Transcript of Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

Page 1: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

1

Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Petunjuk Teknis Pencairan Dana Beasiswa Pendidikan

Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) Angkatan 2012-2014

(On-Going/Sedang Berjalan)

Tahun Anggaran 2015

Page 2: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................ 2

DESKRIPSI BEASISWA ................................................................................... 3

RENTANG WAKTU STUDI ............................................................................. 3

KOMPONEN PEMBIAYAAN ........................................................................... 3

PERAN SEMUA PIHAK .................................................................................... 4

A. PERAN KARYASISWA ............................................................................................ 4 B. PERAN INSTITUSI ASAL ........................................................................................ 5 C. PERAN DITJEN DIKTI ............................................................................................ 6

DASAR PENYALURAN BEASISWA .............................................................. 7

A. SURAT JAMINAN BIAYA (GUARANTEE LETTER) ............................................. 7 B. KONTRAK BEASISWA ............................................................................................ 7 C. REKENING BANK LUAR NEGERI ......................................................................... 7

TATA CARA PENCAIRAN DANA BPP-LN ................................................... 9

A. PERIODE PENCAIRAN DANA ............................................................................... 9 B. KETENTUAN PENCAIRAN DANA BEASISWA ..................................................... 9

PINDAH UNIVERSITAS & NEGARA TEMPAT BELAJAR ..................... 12

PERPANJANGAN ........................................................................................... 13

A. SYARAT UMUM ................................................................................................... 13 B. SYARAT KHUSUS ................................................................................................. 14

MEKANISME EVALUASI DAN PELAPORAN ........................................... 15

A. MEKANISME EVALUASI ..................................................................................... 15 B. MEKANISME PELAPORAN ................................................................................. 16

PROSEDUR KEPULANGAN ......................................................................... 16

KETAATAN AZAS .......................................................................................... 18

SANKSI ............................................................................................................. 18

Page 3: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

3

DESKRIPSI BEASISWA

Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) yang disediakan oleh Ditjen Dikti berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan diperuntukkan bagi:

1. Dosen tetap pada perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud; 2. Dosen/calon dosen pada program kerjasama Ditjen Dikti

dan/atau perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud dengan mitra luar negeri yang telah disetujui oleh Ditjen Dikti;

3. Tenaga kependidikan tetap pada Perguruan Tinggi Negeri, dan/atau Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan/atau Kantor Kopertis Wilayah.

BPP-LN tidak boleh digabung dengan beasiswa dari sumber lain (double funding), kecuali seizin Ditjen Dikti, serta tidak untuk membiayai ujian masuk (entrance examination), dan/atau masa penyesuaian (research student stage).

RENTANG WAKTU STUDI

Rentang waktu studi yang dibiayai oleh BPP-LN untuk menempuh program pendidikan S3 adalah 36 bulan, dan dapat diperpanjang maksimum 12 bulan (dipertimbangkan kasus per kasus), sedangkan untuk program pendidikan S2 maksimum 24 bulan.

KOMPONEN PEMBIAYAAN

Komponen BPP-LN yang ditanggung meliputi:

1. Uang kuliah (tuition fee), bersifat at cost; 2. Biaya hidup untuk karyasiswa, sesuai standar Ditjen Dikti

menurut negara tujuan; 3. Tunjangan biaya hidup untuk keluarga inti yang menyertai

karyasiswa, diberikan sesuai standar Ditjen Dikti mulai semester ketiga (hanya berlaku untuk karyasiswa angkatan 2014 ke atas);

Page 4: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

4

4. Tiket pesawat disediakan oleh Ditjen Dikti untuk 1 kali keberangkatan ke tempat tujuan dan 1 kali kepulangan setelah selesai studi (hanya untuk karyasiswa yang bersangkutan);

5. Asuransi kesehatan sesuai standar perguruan tinggi tujuan untuk karyasiswa yang bersangkutan saja;

6. Biaya buku per semester sesuai standar Ditjen Dikti; 7. Biaya kedatangan (penyesuaian) di negara tujuan (settling-in

allowance), sebanyak satu bulan biaya hidup sesuai standar Ditjen Dikti;

8. Bantuan biaya program khusus/special allowance (satu kali mengikuti konferensi/seminar di negara tempat studi dan diberikan di tahun terakhir beasiswa) sesuai standar Ditjen Dikti;

9. Bantuan biaya penulisan tugas akhir/thesis/disertasi sesuai standar Ditjen Dikti (diberikan di tahun terakhir beasiswa);

10. Biaya pendaftaran ke universitas (admission fee) untuk negara-negara tertentu, seperti yang tercantum dalam Letter of Acceptance (LoA) atau Letter of Offer (LoO).

BPP-LN tidak menyediakan komponen biaya untuk mengikuti konferensi/seminar internasional ke negara lain di luar negara tempat studi, dan tidak ada komponen biaya penelitian (research fee).

PERAN SEMUA PIHAK

Keberhasilan pengelolaan BPP-LN ini sangat bergantung pada kerjasama antara karyasiswa, institusi asal, dan Ditjen Dikti. Untuk itu diperlukan rambu-rambu tentang bagaimana peran masing-masing pihak dalam pengelolaan beasiswa ini.

A. Peran Karyasiswa

Posisi karyasiswa dalam pengelolaan BPP-LN bersifat ganda, yaitu sebagai objek dan subjek. Sebagai objek, karyasiswa akan menerima hak pembiayaan selama masa studi yang dibiayai. Sedangkan sebagai subjek, karyasiswa harus ikut menyukseskan pengelolaan beasiswa ini dengan tugas:

Page 5: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

5

1. Mengisi dengan cermat dan cepat serta melaporkan borang-borang administrasi yang dibutuhkan dalam proses keberangkatan ke luar negeri maupun selama tinggal di luar negeri;

2. Melaporkan diri kepada perwakilan pemerintah Republik Indonesia yang ada, seperti KBRI atau Konsulat Jenderal (Konjen) di kota tempat studi;

3. Mengumpulkan berkas - berkas keberangkatan luar negeri (SPPD dari KBRI/perwakilan Pemerintah RI, boarding pass, fotokopi Surat Penugasan dari Sekretariat Negara, paspor, visa, curriculum vitae, dan berkas lain yang disyaratkan oleh Ditjen Dikti);

4. Mengirimkan kembali secara tepat waktu bukti - bukti pembayaran tuition fee dan asuransi kesehatan;

5. Melaporkan kepada perguruan tinggi asal apabila ada perubahan-perubahan yang tidak sesuai dengan isi kontrak;

6. Membuat laporan ke Ditjen Dikti dan perguruan tinggi asal perihal kemajuan studi setiap semester;

7. Mengikuti dan/atau melakukan komunikasi aktif, beretika, kondusif, serta bertanggung jawab dengan Ditjen Dikti, dan/atau dengan para karyasiswa Ditjen Dikti melalui forum komunikasi yang disediakan oleh Ditjen Dikti di laman http://studi.dikti.go.id.

B. Peran Institusi Asal

Institusi asal karyasiswa BPP-LN mempunyai peran yang sangat penting dalam pengelolaan BPP-LN ini. Peran pemimpin institusi asal karyasiswa meliputi:

1. Melakukan pemutakhiran (update) data karyasiswa pada laman http://studi.dikti.go.id mengenai status karyasiswa (aktif/lulus/mengundurkan diri/dll.).

2. Melakukan monitoring internal setiap semester melalui progress report karyasiswa BPP-LN yang disampaikan setiap semester;

3. Ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan beasiswa luar negeri;

Page 6: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

6

4. Membantu penyelesaian studi karyasiswa setelah durasi BPP-LN berakhir (setelah bulan ke-36 untuk S3 dan setelah bulan ke-24 untuk S2);

5. Menugaskan kembali karyasiswa BPP-LN setelah menyelesaikan program pendidikannya;

6. Mengimplementasikan pelaksanaan kewajiban ikatan dinas 2n+1 bagi karyasiswa setelah selesai program pendidikannya;

7. Memanggil pulang karyasiswa pada kesempatan pertama setelah dinyatakan selesai (submitted dan/atau lulus ujian akhir);

8. Memanggil pulang karyasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya selama-lamanya 4 (empat) tahun untuk program pendidikan S3 dan selama-lamanya 3 (tiga) tahun untuk program pendidikan S2; dan

9. Mengimplementasikan Keputusan Menteri Pertama No. 224/MP/1961 dan Permendiknas No. 48 Tahun 2009 apabila karyasiswa BBP-LN tidak dapat menyelesaikan studinya karena kelalaian.

C. Peran Ditjen Dikti

Ditjen Dikti dalam pemberian BPP-LN ini berperan tidak hanya sebagai penyedia dana dan penjamin beasiswa, tetapi juga berperan sebagai berikut:

1. Menentukan perguruan tinggi tujuan berdasarkan pertimbangan prioritas program dan kebijakan pemerintah dan kondisi terbaru;

2. Melaksanakan proses seleksi calon dan menetapkan karyasiswa BPP-LN;

3. Menerbitkan kontrak antara Ditjen Dikti dengan karyasiswa BPP-LN;

4. Menerbitkan surat jaminan pembiayaan studi atau keterangan sponsorship kepada karyasiswa BPP-LN;

5. Menyiapkan dokumen - dokumen yang berada di bawah yurisdiksi Ditjen Dikti tentang keberangkatan karyasiswa BPP-LN;

6. Merevisi isi kontrak BPP-LN bagi karyasiswa yang disetujui untuk melakukan aktivitas yang akan mengubah isi kontrak; dan

7. Membuat pangkalan data (database) karyasiswa BPP-LN.

Page 7: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

7

DASAR PENYALURAN BEASISWA

A. Surat Jaminan Biaya (Guarantee Letter)

Setiap karyasiswa dapat mengajukan surat jaminan biaya (guarantee letter) dari Ditjen Dikti setelah dinyatakan lolos seleksi beasiswa. Surat jaminan biaya tersebut digunakan sebagai dasar penghitungan nilai beasiswa yang di terima oleh setiap karyasiswa.

B. Kontrak Beasiswa

Sebagai penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri Ditjen Pendidikan Tinggi, karyasiswa wajib menandatangani kontrak Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri dengan Ditjen Dikti. Penandatanganan kontrak dilakukan di Ditjen Dikti saat karyasiswa hendak melaporkan keberangkatan.

C. Rekening Bank Luar Negeri

Pembayaran beasiswa dikirim langsung ke rekening karyasiswa di luar negeri dalam bentuk valuta asing. Adapun data rekening bank yang diperlukan untuk keperluan proses transfer dana beasiswa sebagaimana dimaksud di atas meliputi:

a) Nomor rekening; b) Nama pemilik rekening; c) Nama bank; d) Alamat bank; e) Kode Bank sebagai berikut :

Bank Identifier Code (BIC) atau SWIFTCODE di seluruh negara; International Bank Account Number (IBAN) untuk Korea

Selatan, negara - negara di Eropa dan Timur Tengah; Bank State Branch (BSB) untuk Australia dan New Zealand; dan Kode Kliring untuk negara - negara di Amerika.

Untuk efektifitas pengiriman dana beasiswa melalui transfer valas, mohon diperhatikan hal - hal sebagai berikut:

a) Bank yang digunakan oleh karyasiswa harus termasuk dalam jaringan internasional SWIFT (Society for Worldwide Interbank

Page 8: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

8

Financial Telecommunication) dan memiliki Bank Identifier Code (BIC) atau SWIFTCODE.

BIC/SWIFTCODE terdiri dari 11 digit dengan format:

Kode Bank

(4 karakter)

INDO

Kode Negara

(2 karakter)

ID

Kode Lokasi

(2 karakter)

JA

Kode Cabang

(3 karakter)

XXX

b) Bagi karyasiswa yang studi di negara - negara Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara, selain BIC/SWIFTCODE, rekening Bank juga harus disertai dengan International Bank Account Number (IBAN). Perintah transfer tanpa IBAN akan dikenakan biaya tambahan.

IBAN terdiri dari maksimal 14 digit dengan format:

Negara Kode Negara + Check Digits

Kode Bank Kode Cabang+No. Rekening

Belanda : NL44 RABO 0123 4567 89

Belgia : BE62 5100 0754 7061

c) Bagi karyasiswa yang studi di negara - negara di bawah ini, harus menyertakan kode kliring sebagai berikut:

Negara Kode Kliring Digit

Amerika Serikat FW (FedWire) 9

Australia & New Zealand BSB (Bank State Branch) 6

Inggris SC (Sort Code) 6

d) Kebanyakan negara - negara di Asia Pasifik, Afrika dan Amerika Selatan yang memiliki jenis valuta “eksotis”, seperti CNY, MYR, PHP, THB, ZAR, dan MXN, memiliki kebijakan bahwa warga negara

Page 9: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

9

asing tidak dapat menerima dana dalam mata uang negara tersebut, sehingga dana beasiswa yang dikirimkan harus dikonversi dalam bentuk USD.

e) Jika nama karyasiswa termasuk dalam daftar Office of Foreign Assets Control (OFAC) dan Specially Designated Nationals (SDN), maka data - data pribadi karyasiswa harus dikirimkan ke Bank Indonesia melalui bank mitra koresponden yang digunakan, yang meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, nomor paspor, alamat lengkap di Indonesia dan di negara tempat studi, serta aktifitas karyasiswa di luar negeri.

TATA CARA PENCAIRAN DANA BPP-LN

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengelola BPP-LN pada Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah dalam mencairkan dana beasiswa adalah sebagai berikut:

A. Periode Pencairan Dana

Pencairan dana BPP-LN sebaiknya diproses per semester, kecuali untuk asuransi kesehatan dibayarkan per tahun dan tuition fee disesuaikan dengan durasi tagihan dari perguruan tinggi tempat karyasiswa studi (annually, semester/semi-annually, quarterly, dsb.). Untuk mengantisipasi keterlambatan pencairan DIPA di awal tahun, pencairan dana BPP-LN tahun anggaran 2015 dilakukan dengan jadwal berikut:

Semester 1 untuk periode Maret s.d. Agustus 2015 Semester 2 untuk periode September 2015 s.d. Februari 2016

B. Ketentuan Pencairan Dana Beasiswa

Pembayaran beasiswa hanya dilakukan setelah karyasiswa menyampaikan:

Page 10: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

10

a) laporan kemajuan studi (progress report) semester sebelumnya yang diketahui oleh pembimbing (supervisor) karyasiswa;

b) tagihan (invoice) biaya penyelenggaraan pendidikan (tuition) dari perguruan tinggi tempat karyasiswa studi untuk semester yang akan datang (semester yang harus dibayarkan); dan

c) tagihan (invoice) asuransi kesehatan.

Uang kuliah (tuition fee) bersifat at cost dan diberikan sesuai dengan nominal yang tertera pada tagihan (invoice) semester berjalan dalam valuta asing untuk masing - masing karyasiswa. Dana beasiswa yang telah dialokasikan ke dalam DIPA sudah memperhitungkan kemungkinan kenaikan tuition fee sebesar 15% dari nilai tuition fee semester terakhir. Alokasi dana cadangan tersebut tidak boleh dicairkan jika tuition fee karyasiswa tidak mengalami kenaikan.

Biaya hidup (living allowance) untuk karyasiswa diberikan sesuai dengan standar Ditjen Dikti menurut kota dan/atau negara tempat karyasiswa studi. Apabila karyasiswa melakukan penelitian di Indonesia lebih dari 2 (dua) bulan, maka selama di Indonesia, besaran beasiswa akan disesuaikan dengan standar Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN), dan untuk sementara BPP-LN dihentikan. Besaran beasiswa kemudian kembali disesuaikan setelah karyasiswa kembali ke negara tempat studinya.

Tunjangan biaya hidup keluarga diberikan untuk keluarga inti yang menyertai karyasiswa dan hanya untuk angkatan 2014 ke atas. Tunjangan keluarga diperhitungkan mulai semester 3 dan seterusnya, yaitu sebesar 25% dari standar living allowance untuk 1 (satu) anggota keluarga yang menyertai dan maksimal tunjangan keluarga diberikan untuk 2 (dua) anggota keluarga atau total 50% dari living allowance masing-masing karyasiswa. Prosedur dan syarat pengajuan tunjangan keluarga akan diumumkan kemudian melalui pemimpin Perguruan Tinggi dan Kopertis Wilayah serta laman DIKTI (www.dikti.go.id).

Tiket pesawat disediakan oleh Ditjen Dikti untuk 1 kali keberangkatan ke tempat tujuan dan 1 kali kepulangan setelah selesai studi, dan hanya untuk karyasiswa yang bersangkutan. Dana

Page 11: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

11

perjalanan diberikan ke karyasiswa pada saat lapor diri keberangkatan di kantor Ditjen Dikti. Prosedur operasional standar tiket kepulangan sesuai dengan edaran Ditjen Dikti nomor 1513/E4.4/2014 tanggal 1 September 2014 sebagaimana pada lampiran.

Asuransi kesehatan diberikan per tahun sesuai dengan standar perguruan tinggi tujuan dan hanya untuk karyasiswa yang bersangkutan saja.

Biaya buku diberikan per semester sesuai standar Ditjen Dikti di negara tujuan.

Biaya program khusus (satu kali mengikuti konferensi/seminar di negara tempat studi) dan Bantuan biaya penulisan tugas akhir/thesis/disertasi (special dan thesis allowance) diberikan pada semester terakhir masa studi sebesar Rp6.000.000 untuk masing-masing biaya (allowance) atau total sebesar Rp12.000.000 sesuai dengan standar Ditjen Dikti.

Kurs yang digunakan pada saat pengalokasian dana BPP-LN ke DIPA satuan kerja merupakan kurs jual Bank Indonesia per tanggal 29 September 2014, ditambah dengan perkiraan kenaikan (fluktuasi) kurs sebesar 2% dari kurs per tanggal tersebut di atas. Namun pada saat pencairan dana beasiswa ke karyasiswa, kurs yang digunakan adalah kurs jual Bank Indonesia (atau bank dalam negeri bagi pengelola di PTN/Kopertis Wilayah) per hari saat pencairan diproses.

Kolom kelebihan/kekurangan pada rincian alokasi dana BPP-LN ke DIPA satuan kerja Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah adalah jumlah dana yang masih harus diberikan atau dikurangi dari nilai beasiswa dikarenakan lebih bayar atau kurang bayar pada tahun anggaran 2014 yang dikompensasikan pada Tahun Anggaran 2015.

Pengelola BPP-LN di PTN dan Kopertis Wilayah dapat mencairkan dana beasiswa dengan cara mengambil TUP dari DIPA PTN/Kopertis Wilayah terkait melalui KPPN setempat. Penarikan TUP tersebut dalam mata uang rupiah, dimana kurs yang dipakai adalah kurs jual Bank Indonesia pada saat penarikan TUP tersebut, ditambah 5%

Page 12: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

12

untuk mengantisipasi kenaikan kurs valas pada saat akan mentransfer ke rekening karyasiswa di luar negeri.

Dana BPP-LN yang dikelola oleh PTN/Kopertis Wilayah harus ditransfer langsung ke rekening karyasiswa di luar negeri dalam bentuk valuta asing. Biaya transfer dibebankan ke DIPA Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah, sedangkan biaya pemotongan yang terjadi di bank penerima di luar negeri menjadi tanggungan karyasiswa.

Apabila terdapat kekurangan atau kelebihan dana beasiswa yang telah dialokasikan untuk masing-masing karyasiswa, maka PTN/Kopertis dapat melakukan subsidi silang.

PINDAH UNIVERSITAS & NEGARA TEMPAT BELAJAR

Karyasiswa BPP-LN sangat dianjurkan untuk tidak melakukan pindah perguruan tinggi tempat studi, terlebih lagi jika perguruan tinggi yang baru berada di negara yang berbeda. Kondisi ini akan menyulitkan proses pendanaan, karena akan mengubah isi dan nilai kontrak (seperti biaya hidup, tuition fee, dan asuransi kesehatan). Masa pembiayaan BPP-LN tetap dihitung dari sejak karyasiswa BPP-LN memulai studi di perguruan tinggi pertamanya (tidak dikategorikan sebagai mahasiswa baru). Perlu diingat bahwa perubahan tempat studi akan memerlukan proses yang panjang.

Jika sangat terpaksa harus pindah universitas, maka mekanismenya adalah sebagai berikut:

a) Karyasiswa BPP-LN yang bersangkutan harus melaporkan rencana kepindahan dan alasan kepindahan yang kuat, disertai dengan lampiran dokumen-dokumen penunjangnya, kepada pemimpin perguruan tinggi asal, dan telah mendapatkan perguruan tinggi baru yang bersedia menerima tanpa syarat (unconditional) sesuai waktu beasiswa yang tersisa;

b) Jika pemimpin perguruan tinggi asal setuju dengan keinginan dari karyasiswa tersebut, dan berpendapat bahwa yang bersangkutan dapat menyelesaikan studinya tepat waktu, serta akan menanggung kekurangan dana yang ditimbulkan (baik karena

Page 13: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

13

perbedaan biaya studi maupun karena waktu yang diperlukan menjadi lebih lama dari yang diberikan oleh BPP-LN, yang dikuatkan dengan surat pernyataan bermaterai), maka pemimpin perguruan tinggi/institusi asal bersurat ke Direktur Diktendik untuk mendapatkan persetujuan dari Ditjen Dikti selaku penyandang dana beasiswa;

c) Bagi perguruan tinggi swasta, surat persetujuan tersebut dikeluarkan oleh Koordinator Kopertis Wilayah. Dengan demikian Kopertis Wilayah, dapat mengantisipasi sedini mungkin hal-hal yang terkait dengan perpindahan karyasiswa BPP-LN tersebut;

d) Direktorat Diktendik kemudian akan memutuskan apakah permohonan tersebut dapat disetujui atau ditolak, setelah mempertimbangkan dengan seksama kondisi - kondisi dari karyasiswa;

e) Setelah mendapat persetujuan dari Ditjen Dikti, barulah karyasiswa BPP-LN terkait dapat diperbolehkan untuk melakukan pindah perguruan tinggi dan telah secara resmi mengundurkan diri dari perguruan tinggi yang ditinggalkan.

PERPANJANGAN

BPP-LN dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun atau 2 (dua) semester, dan harus diajukan setiap semester dan minimal 6 (enam) bulan sebelum masa beasiswa berakhir. Permohonan pengajuan perpanjangan beasiswa tersebut kemudian akan dievaluasi oleh tim BPP-LN perpanjangan Ditjen Dikti.

A. Syarat Umum

Syarat pengajuan perpanjangan adalah:

a) Pelamar adalah penerima beasiswa DIKTI untuk program S3; b) Pelamar berada di semester ke-enam dari studi S3-nya; c) Pelamar masih terdaftar sebagai mahasiswa penuh-waktu dan

aktif di perguruan tinggi tempat studi S3-nya; d) Mempunyai rekam jejak kemajuan studi yang baik, yang

dikukuhkan oleh surat keterangan dari promotor utama atau supervisor;

Page 14: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

14

e) Telah mengirimkan laporan kemajuan studi setiap semester kepada PT asal di Indonesia dan DIKTI secara teratur. Laporan kemajuan studi tersebut harus diketahui dan disetujui oleh promotor utama atau supervisor;

f) Mempunyai rencana kerja akademik yang rinci, dan jadwal waktu yang diperlukan hingga selesai studi. Rencana kerja ini harus diketahui dan disetujui oleh promotor utama atau supervisor;

g) Mendapat rekomendasi dari promotor utama secara tertulis yang berisi alasan mengapa pelamar memerlukan perpanjangan, berapa lama perpanjangan dibutuhkan (dalam skala waktu bulan), serta jaminan tentang waktu penyelesaian studi dari pelamar;

h) Memperoleh izin dari pimpinan perguruan tinggi asal di Indonesia untuk memperpanjang studi, dan bagi dosen dari Perguruan Tinggi Swasta ditambah dengan izin dari pimpinan Kopertis Wilayah.

Seluruh dokumen diunggah di laman http://studi.dikti.go.id menggunakan akun masing - masing dan hardcopy disampaikan ke:

Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Gedung D lt. 5 Kompleks Kemdikbud Jln. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat 10270

Perpanjangan beasiswa Dikti tidak dapat diberikan kepada karyasiswa dengan kondisi sebagai berikut:

a) Mengalami penurunan strata studi (down-grade); b) Kemajuan studi tidak memuaskan; dan c) Pindah universitas dan negara tempat belajar tanpa persetujuan

tertulis dari Ditjen Dikti.

B. Syarat Khusus

Pada tahun anggaran 2015, perpanjangan BPP-LN hanya dapat diajukan oleh karyasiswa angkatan 2011 dan 2012, dimana:

Page 15: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

15

a) Perpanjangan beasiswa untuk angkatan 2011 ditentukan oleh kemajuan studi pada semester sebelumnya dan diberikan maksimal untuk 1 (satu) semester dalam bentuk tunjangan untuk tuition fee, biaya hidup dan asuransi kesehatan;

b) Beasiswa untuk karyasiswa angkatan 2012 bisa diperpanjang hingga maksimal 12 bulan (dua semester), tetapi diajukan dan dievaluasi setiap semester. Perpanjangan untuk semester berikutnya ditentukan oleh kemajuan studi pada semester sebelumnya. Jika pernah mendapat perpanjangan studi dari Ditjen Dikti sebelumnya, pelamar hanya bisa memperoleh perpanjangan beasiswa maksimal 6 (enam) bulan saja.

MEKANISME EVALUASI DAN PELAPORAN

Kegiatan evaluasi merupakan komponen dari pengelolaan suatu program yang penting untuk mengetahui kemajuan dan kendala yang terjadi dalam implementasi program. Tujuan dari kegiatan evaluasi kegiatan pengelolaan dan penyaluran BPP-LN adalah: (a) untuk mengetahui kemajuan studi dari para karyasiswa BPP-LN; (b) untuk mengetahui secara langsung permasalahan dan kesulitan yang dihadapi para karyasiswa BPP-LN, serta memberikan jalan keluar sejauh memungkinkan; (c) untuk memperbaiki sistem pengelolaan BPP-LN di tahun berikutnya, agar implementasinya menjadi berlangsung dengan lebih baik; dan (d) untuk memperbaiki data dasar tentang status dan perkembangan studi karyasiswa BPP-LN, yang akan digunakan untuk proses evaluasi dan perbaikan pengelolaan serta penyaluran BPP-LN.

A. Mekanisme Evaluasi

Mekanisme evaluasi BPP-LN adalah sebagai berikut:

a) Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah melakukan evaluasi secara berkala tentang perkembangan studi dari para karyasiswa.

b) Evaluasi yang dilakukan meliputi aspek - aspek sebagai berikut.

Page 16: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

16

Aspek administrasi, seperti: perubahan tempat dan jenjang studi.

Aspek finansial, seperti: bukti pembayaran tuition dan admission fees serta asuransi kesehatan.

Aspek akademik, seperti: tahapan dan kemajuan studi yang ditunjukkan lewat laporan kemajuan studi yang diketahui oleh dosen pembimbing.

B. Mekanisme Pelaporan

Mekanisme pelaporan BPP-LN adalah sebagai berikut:

a) Karyasiswa BPP-LN wajib melaporkan kemajuan studi per semester, menyampaikan bukti pembayaran tuition fee dan asuransi kesehatan.

b) Pelaporan dokumen yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu dapat memengaruhi pencairan BPP-LN periode berjalan.

PROSEDUR KEPULANGAN

Karyasiswa dapat mengajukan permohonan kepulangan dari negara tempat studi ke Indonesia paling lambat 1 (satu) bulan setelah dinyatakan selesai studi.

Pemesanan tiket pesawat kepulangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu memesan melalui pengelola beasiswa Ditjen Dikti atau membeli sendiri, dengan ketentuan tiket yang dipesan adalah kelas ekonomi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Permenkeu tentang Standar Biaya Masukan untuk tahun anggaran berkenaan).

Permohonan kepulangan harus disampaikan ke Ditjen Dikti paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum kepulangan ke Indonesia melalui email ke [email protected] dengan disertai dokumen berikut:

a) Formulir Permohonan Tiket Kepulangan (bagi yang memesan melalui Dikti);

b) Biodata karyasiswa; c) Fotokopi paspor lengkap (semua halaman); d) Fotokopi visa;

Page 17: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

17

e) SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) kepulangan yang sudah disahkan (pada sudut kanan atas) oleh pejabat kantor perwakilan resmi pemerintah RI di kota terdekat di negara tempat studi;

f) Fotokopi ijasah atau surat tanda lulus yang didapat; g) Surat pernyataan sudah selesai studi; h) Fotokopi tiket kepulangan yang telah dipesan (bagi yang membeli

tiket sendiri); dan i) Fotokopi rekening bank dalam negeri untuk transfer

reimbursement (bagi yang membeli tiket sendiri).

Bagi yang memesan tiket kepulangan sendiri, Ditjen Dikti hanya membayar kembali tiket kelas ekonomi untuk penerbangan langsung atau dengan transit (bukan stop-over) dari tempat belajar ke Jakarta, serta tiket domestik dari Jakarta ke kota asal karyasiswa (PT asal), dengan catatan tiket domestik harus terpisah dari tiket internasional.

Setelah tiba di Indonesia, setiap karyasiswa harus melaporkan kepulangan dan wajib menyerahkan boarding pass (asli), tiket kepulangan internasional (asli), dan SPPD (asli) ke:

Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Gedung D Lt. 5 Kompleks Kemdikbud Jln. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat

Pada saat lapor kepulangan, karyasiswa yang melakukan pemesanan tiket melalui pengelola beasiswa Ditjen Dikti juga akan mendapat tiket kepulangan domestik dari Jakarta ke kota asal (kota PT asal dari karyasiswa).

Ditjen Dikti hanya akan memproses permohonan kepulangan yang dikirim melalui email dan melampirkan dokumen lengkap, serta hanya atas nama karyasiswa yang bersangkutan (tidak untuk keluarga yang menyertai karyasiswa). Biaya atas kelebihan/tambahan bagasi menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. Tidak ada penggantian (reimbursement) tiket kepulangan yang dibeli secara pribadi setelah lewat tahun anggaran yang berkenaan.

Page 18: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

18

KETAATAN AZAS

Peraturan dan ketentuan terkait dengan BPP-LN Ditjen Dikti mengacu pada dasar hukum sebagai berikut:

a) Keputusan Menteri Pertama No. 224/MP/1961 b) Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009 c) Permendikbud Nomor 17 Tahun 2011

Karyasiswa wajib menjalankan semua ketentuan yang ditetapkan pada peraturan tersebut di atas.

Ketidaktaatan dan pemanfaatan dana beasiswa yang tidak disalurkan sesuai peruntukan akan berakibat pada hilangnya hak karyasiswa sebagai penerima beasiswa dan sanksi finansial berupa pengembalian dana yang telah disalurkan ditambah denda 100%.

SANKSI

Jika karena suatu hal, karyasiswa BPP-LN tidak dapat menyelesaikan studinya karena kelalaian seperti tercantum pada Bab III KepMen Pertama No. 224/MP/1961, dan Permendiknas No. 48 tahun 2009, maka karyasiswa BPP-LN tersebut HARUS mengembalikan seluruh biaya studi yang telah diterimanya ditambah dengan denda 100%.

Kelalaian yang dimaksud meliputi:

a) Karyasiswa di kemudian hari terbukti tidak memenuhi syarat mendapatkan BPP-LN;

b) Karyasiswa membatalkan keberangkatan atau tidak berangkat ke negara tujuan studi sesuai jadwal yang telah ditentukan;

c) Karyasiswa tidak melaporkan perkembangan studinya atau tidak mendapat hasil yang sewajarnya dalam waktu yang ditetapkan;

d) Karyasiswa mengundurkan diri di rentang waktu studi; e) Karyasiswa dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat,

serta diberhentikan dari jabatannya atau berhenti dari jabatannya atas permintaan sendiri;

f) Karyasiswa tidak kembali ke perguruan tinggi asalnya atau tidak melaksanakan ikatan dinas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan;

Page 19: Petunjuk Teknis Pencairan Dana BPP LN 2015 Final Version 06022015

19

g) Karyasiswa menerima beasiswa lain selain beasiswa Ditjen Dikti pada waktu bersamaan.

Jika dana yang harus dikembalikan masih terutang, maka dana terutang tersebut dikenai bunga sebesar 6% setahun selama pelunasan belum selesai. Dasar hukum yang mendasari ketentuan di atas adalah Peraturan Presiden RI No.12/1961, dan peraturan pelaksanaannya, yaitu Keputusan Menteri Pertama No. 224/MP/1961.