Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Udang Vannamei

6
PETUNJUK PELAKSANAAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) (Sumino : 0310060911) I. PENDAHULUAN Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan seperti tahan penyakit, pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari), sintasan selama pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan (FCR-nya) rendah (1:1,3). Namun dimikian pembudidaya udang yang modalnya terbatas masih menggangap bahwa udang vannamei hanya dapat dibudidayakan secara intensif. Anggapan tersebut ternyata tidaklah sepenuhnya benar, karena hasil kajian menunjukan bahwa udang vannamei juga dapat diproduksi dengan pola tradisional. Bahkan dengan pola tradisional petambak dapat menghasilkan ukuran panen yang lebih besar sehingga harga per kilo gramnya menjadi lebih mahal. Teknologi yang tersedia saat ini masih untuk pola intensif dan semi intensif, pada hal luas areal pertambakan di Indonesia yang mencapai sekitar 360.000 ha, 80% digarap oleh petambak yang kurang mampu. Informasi teknologi pola tradisional plus untuk budi daya udang vannamei sampai saat ini masih sangat terbatas. Diharapkan dengan adanya brosur ini dapat menambah wawasan pengguna dalam mengembangkanbudi daya udang vannamei pola tradisional plus. II. PERSIAPAN TAMBAK

description

Petunjuk pelaksanaan budidaya udang vannamei

Transcript of Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Udang Vannamei

Page 1: Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Udang Vannamei

PETUNJUK PELAKSANAAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei)

(Sumino : 0310060911)

  

I. PENDAHULUAN

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang introduksi

yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan seperti tahan penyakit,

pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari), sintasan selama pemeliharaan tinggi

dan nilai konversi pakan (FCR-nya) rendah (1:1,3). Namun dimikian pembudidaya udang yang

modalnya terbatas masih menggangap bahwa udang vannamei hanya dapat dibudidayakan secara

intensif. Anggapan tersebut ternyata tidaklah sepenuhnya benar, karena hasil kajian menunjukan

bahwa udang vannamei juga dapat diproduksi dengan pola tradisional. Bahkan dengan pola

tradisional petambak dapat menghasilkan ukuran panen yang lebih besar sehingga harga per kilo

gramnya menjadi lebih mahal. Teknologi yang tersedia saat ini masih untuk pola intensif dan

semi intensif, pada hal luas areal pertambakan di Indonesia yang mencapai sekitar 360.000 ha,

80% digarap oleh petambak yang kurang mampu. Informasi teknologi pola tradisional plus untuk

budi daya udang vannamei sampai saat ini masih sangat terbatas. Diharapkan dengan adanya

brosur ini dapat menambah wawasan pengguna dalam mengembangkanbudi daya udang

vannamei pola tradisional plus.

  

II. PERSIAPAN TAMBAK

1. Pengeringan/ pengolahan tanah dasar

Air dalam tambak dibuang, ikan-ikan liar diberantas dengan saponin, genangaan air

yang masih tersisa dibeberapa tempat harus di pompa keluar. Selanjutnya tambak

dikeringkan sampai retak-retak kalau perlu di balik dangan cara ditraktor sehingga H2S

menghilang karena teroksidasi. Pengeringan secara sempurna juga dapat membunuh

bakteri patogen yang yang ada di pelataran tambak.

 

2. Pemberantasan hama

Pemberantasan ikan-ikan dengan saponion 15-20 ppm (7,5-10 kg/ ha) dengan tinggi

air tembak 5 cm.

 

Page 2: Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Udang Vannamei

3. Pengapungan dan pemupukan

Untuk menunjang perbaikan kualitas tanah dan air dilakukan pemberian kapur bakar

(CaO) 1000 kg/ ha, dan kapur pertanian sebanyak 320 kg/ ha. Selanjutnya masukkan air

ketambak sehingga tambak menjadi macak-macak kemudian dilakukan pemupukan dengan

pupuk urea (150 kg/ ha), pupuk kandang (2000 kg/ ha).

 

4. Pengisian air

Pengisian air dilakukan setelah seluruh persiapan dasar tambak telah rampung dan air

dimasukkan ke dalam tambak secara bertahap. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam

tambak selama 2-3 minggu sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benih udang. tinggi

air di petak pembesaran diupayakan ≥ 1,0 m.

  

III. PENEBARAN

Penebaran benur udang vannamei dilakukan setelah plankton tumbuh baik (7-10 hari)

sesudah penumpukan. Benur vanname yang digunakan adalah PL 10 - PL 12 berat awal

0,001g/ekor diperoleh dari hatchery yang telah mendapatkan rekomendasi bebas patogen,

Spesific Pathogen Free (SPF). Kriteria benur vannamei yang baik adalah mencapai ukuran PL -

10 atau organ insangnya telah sempurna, seragam atau rata, tubuh benih dan usus terlihat jelas,

berenang melawan arus.

Sebelum benuh di tebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi terhadap suhu dengan cara

mengapungkan kantong yang berisi benuh ditambak dan menyiram dengan perlahan-lahan.

Sedangkan aklimatisasi terhadap salinitas dilakukan dengan membuka kantong dan diberi sedikit

demi sedikit air tambak selama 15-20 menit. Selanjutnya kantong benur dimiringkan dan

perlahan-lahan benur vannamei akan keluar dengan sendirinya. Penebaran benur vannamei

dilakukan pada saat siang hari.

Padat penebaran untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan

pupuk susulan 10% dari pupuk awal adalah 1-7 ekor/m². Sedangkan apabila menggunakan pakan

tambahan pada bulan ke dua pemeliharaan, maka disarankan dengan padat tebar 8-10 ekor/m².

 

 

Page 3: Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Udang Vannamei

IV. PEMELIHARAAN 

Selama pemeliharaan, dilakukan monitoring kualitas air meliputi: suhu, salinitas,

transparasi, pH dan kedalaman air dan oksigen setiap hari. Selain itu, juga dilakukan pemberian

pemupukan urea dan TPS susulan setiap 1 minggu sebanyak 5-10% dari pupuk awal. (urea

150kg/ha) dan hasil fermentasi probiotik yang diberikan seminggu sekali guna menjaga

kestabilan plangton dalam tambak. Pengapuran susulan dengan dolomit super dilakukan apabila

pH berfluktuasi. Pakan diberikan pada hari ke-70 dimana pada saat itu dukungan pakan alami

(plangton) sudah berkurang atau pertumbuhan udang mulai lambat. Dosis pakan yang di berikan

5-2% dari biomassa udang dengan frekuensi pemberian 3kali/hari yakni 30% pada jam 7.00 dan

16.00 serta 40% pada jam 22.00. Pergantian air yang pertama kali dilakukan setelah udang

berumur > 60 hari dengan volume pergantian 10% dari volume total, sedangkan pada bukan

berikutnya hingga panen, volume pergantian air ditingkatkan mencapai 15-20% pada setiap

periode pasang. Sebelum umur pemeliharaan mencapai 60 hari hanya dilakukan penambahan air

sebanyak yang hilang akibat penguapan atau rembesan. Kualitas air yang layak untuk

pembesaran vannamei adalah salinitas optimal 10-25 ppt (toleransi 50 ppt), suhu 28-310C,

oksigen > 4 ppm, amoniak < 0,1 ppm, pH 7,5-8,2 dan H2S < 0,003 ppm.

 

V. PANEN

Panen harus mempertimbangkan aspek harga, pertumbuhan dan kesehatan udang. Panen

dilakukan setelah umur pemeliharaan 100-110 hari. Perlakukan sebelum panen adalah pemberian

kapur dolomit sebanyak 80 kg/ha (tinggi air tambak 1 m), dan mempertahankan ketinggian air

(tidak ada pergantian air) selama 2-4 hari yang bertujuan agar udang tidak mengalami molting

(ganti kulit) pada saat panen. Selain itu disiapkan peralatan panen berupa keranjang panen, jaring

yang dipasang di puntu air, jala lempar, stiroform, ember, baskom, dan lampu penerangan

dilakukan dengan menurunkan volume air secara gravitasi dan di bantu pengeringan dengan

pompa.

Bersamaan dengan aktifitas tersebut juga dilakukan  penangkapan udang dengan jala.

Sebaiknya panen dilakukan pada malam hari yang bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan

mutu udang, karena udang hasil panen sangat peka terhadap sinar matahari. Udang hasil

tangkapan juga harus di cuci kemudian direndam es, selanjutnya dibawa ke cold storage. Dengan

Page 4: Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Udang Vannamei

pola tradisional plus produksi udang vannamei 835-1050 kg/ha/musim tanam dengan sintasan

60-96%, ukuran panen antara 55-65 ekor/kg

Tabel. Analisis ekonomi usaha budi daya udang vannamei pola tradisional plus dilahan tambak

1ha, padat penebaran 80000 ekor/ha, dan lama pemeliharaan 105 hari

 

No Uraian Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)

 A   

InvestasiPompa air (unit)Sewa tambak (ha/tahun)

 1 1

 4.500.0002.500.000

  4.500.0002.500.000

  Sub total      7.000.000

 B           

Biaya OperasionalBenur udang vannamei (ekor)Pakan (kg)Pupuk organik (kg)Pupuk anorganik (kg)Dolomit (kg)Saponin (kg)Solar (L)Pemeliharaan tambak (paket)Pemeliharaan peralatan (paket)Lain-lain (paket)Bunga modal (Rp 11 juta+Rp 7 juta/musim)

 80.000

4506.000

2501.00200

1111-

 40

8.000 110

2.960 500

2.000 4.500

600.000 400.000 200.000

1.350.000

  3.200.000  3.600.000

 660.000  740.000  500.000  200.000  900.000  600.000  400.000  200.000

 1.350.000

  Sub total      12.350.000

 C  

Penyesutan investigasiPompa (6 musim)Sewa tambak/musim

   

 750.000

1.250.000

  750.000

 1.250.000

  Sub total      2.000.000

 D    

Biaya total/musimPenjaulan udang (kg/musim) Upah penjaga (20%)KeuntunganKeuntungan/Ha/musim

  1

 835 1 1

 14.350.000

29.5002.057.000 8.288.000

 14.350.000 24.632.500 2.057.000  8.225.500