Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan...

16
Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani 62

Transcript of Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan...

Page 1: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani62

Page 2: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 63

PeternakanPengembangan peternakan berperan penting dalam pencapaiankedaulatan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendorongpengembangan komoditas peternakan, Balitbangtan telah menghasilkangalur unggul harapan ternak didukung inovasi teknologi pakan, budidaya, veteriner, serta rekomendasi kebijakan pengembangan peternakandan veteriner.

Page 3: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani64

Isu Kebijakan dalam MengakselerasiPengembangan Usaha IntegrasiSawit-Sapi

Pemerintah bertekad untuk meningkatkan produksidaging sapi dalam negeri melalui peningkatanpopulasi dan produktivitas. Salah satu upayanya ialahmengembangkan sapi secara terintegrasi denganperkebunan kelapa sawit. Dengan luas perkebunankelapa sawit yang mencapai lebih dari 10 juta hadan masih akan terus berkembang, kawasan tersebutberpotensi menghasilkan biomassa yang sangat besarsebagai sumber pakan sapi.

Pada tanggal 27 Mei 2015 telah dilaksanakanroundtable meeting di Bogor untuk merumuskanalternatif saran kebijakan yang konstruktif danimplementatif bagi upaya peningkatan populasi sapipotong dalam sistem integrasi sawit-sapi. Pertemuandihadiri 40 peserta dari lingkup KementerianPertanian, perguruan tinggi (Unpad, IPB), DinasPeternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi/Kabupaten(Banten, Jawa Barat, Bogor), swasta, dan organisasiprofesi (ISPI dan PDHI). Narasumber adalah DirekturTanaman Tahunan, Ditjen Perkebunan; DirekturPakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan;Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Riau; serta konsultan PT Sulung Ranch,Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Kebijakan pengembangan sapi secara ter-integrasi (sawit-sapi) harus dipandang sebagaiprogram bersama dari Kementerian Pertanian. Olehkarena itu, Ditjen Perkebunan serta Ditjen Peternakandan Kesehatan Hewan harus bersinergi sejakperencanaan sampai pelaksanaan di lapangan. Tidakmenutup kemungkinan pengembangan integrasisawit-sapi justru berasal dari pengusaha sawit,seperti di PT Agricinal di Bengkulu dan PT SulungRanch di Kalimantan Tengah. Oleh karena itu,diperlukan instrumen kebijakan berupa insentif agarperkebunan mau mengadopsi integrasi sawit-sapi.

Peningkatan populasi melalui pengadaan sapiindukan lebih tepat menggunakan sapi lokal yangsudah adaptif dan mudah penanganannya. Beberapaalternatifnya adalah: (1) redistribusi sapi dari daerahpadat ternak dan terbatas sumber pakan (seperti NTTdan NTB), (2) pemanfaatan sapi hasil penyelamatansapi betina produktif (SBP) dari wilayah NTT/NTB dandaerah padat ternak lainnya (sekitar 50–200 ribu ekor/tahun), dan (3) dukungan modal lunak atau bantuanternak bagi wilayah penerima sapi, dan insentif bagiwilayah penyedia SBP untuk menjaga kelestarianternak.

Keterbatasan sapi indukan lokal untuk programterobosan ini mengharuskan impor sapi BX dariAustralia karena pengadaan 30 ribu ekor induk sapidari dalam negeri mengalami kesulitan. Pengadaansapi impor BX perlu memerhatikan aspek teknis yakni

Pemeliharaansapi secaraterintegrasi

dengankelapa sawit.

Page 4: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 65

sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani,armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewansementara, dan adaptasi pakan selama 30 hari.Penentuan calon petani penerima bantuan sapi BXmenjadi salah satu titik kritis dalam program ini.

Pengembangan sapi di perkebunan kelapa sawitsebaiknya dilakukan oleh pekebun atau pegawaikebun yang berminat memelihara sapi denganmengikuti peraturan dan persyaratan dari pihakperkebunan. Pelaksanaannya perlu dilakukan secarabertahap agar pekebun yang baru mengenal sapidapat dengan mudah beradaptasi. Sapi lokal lebihtepat dibandingkan dengan sapi impor. Namun untukmempercepat penambahan populasi, penggunaansapi BX pada tahap awal dapat dilakukan denganpersiapan yang matang, terutama ketersediaanpakan.

Daya dukung pakan merupakan kunci utamadalam mengembangkan usaha ini. Sumber pakanutama adalah rerumputan atau cover crops, daunsawit, dan limbah/hasil samping pabrik pengolahansawit. Penggunaan pakan tambahan yang bukanberasal dari sumber daya setempat harus dibatasi,kecuali untuk usaha penggemukan.

Pengelolaan sumber daya pakan dalam bentukpelepah dan daun kelapa sawit memerlukanpengadaan alat mesin (penyerut, pencacah) yangsesuai dengan kebutuhan, misalnya pencacah buatanPPKS dan perusahaan di Riau. Pengadaan alsin ber-SNI perlu ditinjau kembali serta sistem E-katalog untukternak dan sarana alat perlu dikembangkan untukmemudahkan pengadaannya.

Kelembagaan kelompok peternak perlumendapat pembinaan dan pendampingan.Keikutsertaan perusahaan (pabrik) minyak sawitdalam bentuk corporate social responsibility (CSR)dapat berupa pemberian hasil samping (sepertibungkil inti sawit) sebagai bahan pakan. Revisiperaturan pemerintah yang berkaitan dengan usahaperkebunan perlu dilakukan sehingga dapatmemberikan kemudahan bagi pengusaha perkebunanuntuk menjalankan usaha integrasi sawit-sapi.

Tanaman pakan ternak (legum dan rumput) yangtahan naungan perlu dikembangkan di kawasanperkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan dayatampung ternak sapi. Masalah penyakit Jembrana

perlu mendapatkan perhatian mengingat sebagianbesar rumpun sapi yang dipelihara adalah sapi Bali.Perlu pula pengkajian ekonomi untuk meyakinkanpihak perkebunan bahwa usaha integrasi sawit-sapidapat memberikan manfaat ekonomi maupun sosial.

Perlu pemikiran lebih lanjut mengenai kebijakankhusus dalam bentuk “Instruksi Presiden” dalampelaksanaan usaha integrasi sawit-sapi agar sebagianbesar kawasan perkebunan kelapa sawit dapatdimanfaatkan untuk meningkatkan populasi sapi danproduksi daging sapi dalam negeri. Namun, aspirasipengusaha dan pekebun harus diperhatikan dan perludukungan kemudahan dan insentif yang tepat.

Saran dan Kebijakan MenyikapiPengembangan Sapi Wagyudi Indonesia

Daging sapi wagyu dikenal memiliki kualitas yang baikkarena marbling (pola marmer, perlemakan antarotot)sangat baik sehingga menghasilkan daging dengancita rasa berkualitas. Proses terjadinya marbling inidipengaruhi oleh faktor genetik, selain manajemenpakan. Belum banyak hasil penelitian terkait hal ini,seperti seberapa besar faktor genetik dan pakanmaupun interaksinya terhadap proses marbling.

Pada umumnya daging wagyu dijual dalambentuk steak dengan pangsa pasar kelas menengahke atas. Adanya peluang pasar ini menimbulkanpemikiran tentang pengembangan sapi wagyu secaramasif di Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal3 Juli 2015 telah dilaksanakan focus group discussiondi Bogor untuk merumuskan alternatif saran kebijakanpengembangan sapi Wagyu di Indonesia. Pertemuandihadiri oleh 40 peserta dari lingkup Ditjen Peternakandan Kesehatan Hewan, perguruan tinggi (IPB),Balitbangtan, Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Jawa Tengah, dan BUMN. Narasumber adalahDirektur Budidaya Ditjen Peternakan dan KesehatanHewan, Direktur PT Santosa Agrindo, dan DirekturPT Tossa Agri.

Berdasarkan hasil diskusi, pengembangan sapiWagyu bukan untuk peternak tradisional karena

Page 5: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani66

manajemen pemeliharaannya intensif dan biayapakan sangat mahal. Pangsa pasar daging sapiWagyu juga tergolong kecil sehingga pengembangansapi Wagyu cukup dilakukan oleh perusahaan swasta.Usaha peternakan sapi potong tradisional tetapmemanfaatkan rumpun-rumpun sapi lokal untukmeningkatkan populasi dan produksi daging sapi.

Pada saat ini perusahaan yang berinvestasidalam memproduksi daging sapi Wagyu menjalankanbisnis dengan sistem tertutup, artinya bibit dan anakanhasil perkembangbiakan sepenuhnya dimanfaatkanuntuk usaha penggemukan dan pemotongan sendiri.Pemerintah perlu mempertahankan status inimengingat terbatasnya pangsa pasar dan mahalnyabiaya produksi.

Pemerintah perlu segera menetapkan kebijakanpemasukan bibit sapi baru agar tidak terjadipersilangan dengan plasma nutfah Indonesia, antaralain melalui penetapan pewilayahan sumber bibitbaru. Perlu pula melakukan pengawasan agar inovasieksklusif ini tidak menarik peternak tradisional untukmengusahakan sapi Wagyu.

Karena umumnya dijual dalam bentuk steak,daging sapi Wagyu bukan merupakan menu harianmasyarakat Indonesia. Daging sapi (apalagi dagingsapi Wagyu) merupakan komoditas yang bersifat highincome elastic. Skor marbling di atas 3 tidak sesuaidengan pendapatan masyarakat Indonesia pada

umumnya, atau hanya ada sebagian kecil masyarakatyang mengonsumsi daging Wagyu. Untuk itu,pemerintah dapat mendorong pengusaha sapi Wagyuuntuk melakukan ekspor karena daging WagyuIndonesia satu-satunya yang halal di dunia.

Seleksi Galur Ayam Sensi (SentulSeleksi) dan Gaosi (Gaok Seleksi)

Setelah flu burung berjangkit pada tahun 2006,pemeliharaan ayam lokal dengan diumbar di halamanmenurun drastis. Saat ini pasokan daging ayam lokalberasal dari peternakan intensif atau dikandangkan.

Untuk meningkatkan produktivitas ayam lokal,Balitbangtan telah melakukan penelitian denganmenyeleksi rumpun ayam yang ada di Indonesia.Penelitian untuk meningkatkan produksi telur rumpunayam kampung telah dilaksanakan sejak tahun 1998dan sudah mendekati hasil akhir. Oleh karena itu,pembentukan galur murni ini sekaligus dapat diman-faatkan sebagai galur pejantan ayam lokal pedagingunggul, sedangkan galur ayam kampung unggulpenghasil telur dijadikan sebagai galur induk.

Berdasarkan hubungan kekerabatan rumpun dangalur ayam yang ada di Indonesia, dipilih ayam Sentulyang berasal dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, danrumpun ayam Gaok dari Kabupaten Bangkalan diMadura untuk pembentukan ayam lokal pedaging. Cirikhas ayam Sentul adalah warna bulu abu-abu, namunada pula yang berwarna kuning, putih, atau merah.Oleh karena itu, rumpun ayam Sentul mempunyaibeberapa nama sesuai dengan warna bulunya.

Ayam Gaok mempunyai karakteristik tipemedium dengan jengger single comb pada jantandan betina, dengan bulu khas hitam putih. Warnabulu dan jengger yang seragam diturunkan hampir100%, meskipun dapat ditemukan pula bulu dengancorak yang sama. Warna shank dan warna kulit terang(putih atau kuning) sehingga untuk tampilan luar tidakperlu dilakukan penyeragaman karena warna bulusudah spesifik, ditambah postur tubuh yang relatifbesar. Galur ini merupakan salah satu galur pejantanuntuk pembangunan grand parent untuk menghasil-kan ayam niaga (final stock, FS) lokal pedaging.

Sapi Wagyu memiliki kualitas daging yangbaik.

Page 6: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 67

Kriteria utama seleksi rumpun ayam Sentul samadengan ayam Gaok, yaitu bobot tubuh jantan umur10 minggu. Kriteria seleksi ini didasarkan padapermintaan pasar, yaitu bobot rata-rata ayam siappotong berkisar antara 700–1.000 g/ekor pada umur10–12 minggu dengan tekstur dan rasa khas ayamlokal. Oleh karena itu, seleksi hanya dilakukan padaayam jantan dengan intensitas seleksi 25%. Sebelummelakukan seleksi bobot tubuh, seleksi warna buluabu-abu dan bentuk jengger pea diaplikasikanterlebih dulu untuk menyeragamkan tampilan galur.

Warna bulu abu-abu dan warna bulu putih bercak30% hitam mempunyai frekuensi tertinggi dibandingwarna bulu lainnya (kuning, cokelat, hitam). Begitupula dengan jengger yang dominan adalah bentukjengger pea.

Hasil seleksi ayam Gaok menunjukkan bahwapada generasi kedua, bobot badan ayam pada umur10 minggu rata-rata 794 g/ekor. Bobot badan yangstabil pada umur 10 minggu, yaitu antara 700–1.000g/ekor, diharapkan dapat dicapai pada generasikelima atau keenam seperti halnya ayam Sentul.

Ayam Sentul abu milik salah satu anggota kelompok peternak di Cigembor, Ciamis, Jawa Barat.

Tampilan ayam Gaok dewasa dan muda.

Page 7: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani68

Upaya pemuliaan ayam lokal untuk menghasilkangalur tetua penghasil bibit unggul pedaging sudahmengarah pada tujuan akhir, yaitu bobot badan sesuaidengan permintaan pasar. Pada tahun 2016, galurSensi Abu dan Sensi Putih akan diusulkan untukmendapatkan pengakuan resmi sebagai galur ayamlokal pedaging.

Pembaruan Darah Domba CompassAgrinak dan Persiapan PelepasanDomba Barbados Blackbelly Crossdan Komposit Garut

Persilangan merupakan prosedur yang efektif dalammemanfaatkan nilai komersial domba. Daripersilangan tersebut dapat dibentuk rumpunkomposit. Rumpun komposit dikembangkan dengan

menggabungkan beragam rumpun dengankarakteristik sifat yang berlawanan untukmendapatkan keturunan yang memiliki keunggulandari masing-masing tetuanya. Penggabungan sifat-sifat kesuburan, pertumbuhan, karkas, dan wolsecara bersamaan bertujuan untuk meningkatkanefisiensi produksi.

Di Indonesia, penelitian pembentukan dombakomposit Sumatera telah dimulai sejak tahun 1986.Domba komposit Sumatera (komposisi genetik 50%domba lokal Sumatera, 25% St. Croix, 25% BarbadosBlackbelly) telah dilepas pada tahun 2014 yang diberinama domba Compass Agrinak. Selain dombakomposit Sumatera, Balitbangtan juga menghasilkandomba komposit Garut dengan komposisi genetik50% domba lokal Garut, 25% St. Croix, dan 25%Moulton Charollais. Domba komposit Garutmempunyai pertumbuhan cepat dan lebih sesuaidipelihara secara intensif.

Ayam SenSi Putih dewasa dan muda.

Ayam SenSi Abu dewasa dan muda.

Page 8: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 69

Domba hasil penelitian pemuliaan lain sebagaidomba “antara” dalam pembentukan domba kompositSumatera adalah domba Barbados Blackbelly cross(BC) dengan komposisi genetik 50% lokal Sumateradan 50% Barbados Blackbelly. Di kandang percobaanmaupun di lapangan pada uji multilokasi, domba hasilpemuliaan tersebut memperlihatkan produktivitasyang lebih tinggi dibandingkan dengan domba lokaldan produktivitasnya relatif seragam sehingga siapdilepas sebagai rumpun baru. Domba BarbadosBlackbelly cross maupun domba komposit Garut padatahun 2016 akan diusulkan untuk dilepas oleh MenteriPertanian sehingga dapat disebarkan kepadapengguna dalam upaya meningkatkan produktivitasusaha ternak domba rakyat.

Populasi domba komposit Sumatera saat ini masihterbatas. Dalam populasi yang tertutup dan terbatas,meskipun perkawinan dalam populasi tersebutdilakukan secara random, tidak dapat dihindariterjadinya inbreeding. Setiap peningkatan 10%koefisien inbreeding akan menurunkan bobot sapih 4%dan bobot dewasa 7%. Untuk mempertahankan danmeningkatkan produktivitas dan menurunkan derajadinbreeding populasi domba komposit Sumatera yangdibentuk sebelumnya, sejak tahun 2014 dilakukanpembentukan populasi rumpun domba kompositSumatera yang baru. Pada tahun 2018 diharapkanpopulasi domba komposit Sumatera yang baru dapatdigunakan untuk menurunkan derajad inbreedingpopulasi domba komposit Sumatera yang dibentuksebelumnya.

Rumpun domba Barbados Blackbelly cross jantan (kiri) dan betina (kanan).

Rumpun domba komposit Garut jantan (kiri) dan betina (kanan).

Page 9: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani70

Perbaikan mutu genetik domba CompassAgrinak, selain melalui pembaruan darah jugadilakukan dalam bentuk Open Nucleus BreedingSystem (ONBS). Pada pola ONBS, sebagai inti adalahpopulasi domba yang berada dalam kegiatan pene-litian pemuliaan atau plasma nutfah, sedangkanpopulasi plasma berada di Unit Perbanyakan BibitSumber (UPBS). Populasi inti dipertahankan hanya50 ekor induk dan 20 ekor pejantan setiap rumpun,sedangkan keturunan dari hasil penelitian setiaprumpun domba diserahkan ke UPBS atau disebarkankepada pengguna.

Induk yang memiliki produksi terbaik dalampopulasi UPBS dan melebihi produktivitas induk dalampopulasi inti dapat dipindahkan masuk ke dalampopulasi inti. Sementara itu, pejantan terbaik dalampopulasi inti dapat mengawini betina dalam populasiUPBS. Agar sistem tersebut dapat berjalan, kegiatanUPBS juga melakukan pencatatan data individu danpenimbangan bobot badan sebagaimana dilakukandalam kegiatan penelitian (inti). Pencatatan dalamUPBS, selain bermanfaat untuk mengetahuiproduktivitas induk yang terbaik, juga dapat menjadipertimbangan dalam menentukan ternak yang akandikeluarkan dari UPBS untuk disebarkan ke peternak.

Rumput Gajah Kerdil danIdentifikasi Sumber Daya GenetikTanaman Pakan Lokal

Rumput gajah kerdil (RGK), dalam bahasa Latinnyadisebut Pennisetum purpureum cv. Mott, sangatmudah dibudidayakan dan disukai ternak kambing.

Rumput ini hampir mirip dengan rumput gajah yangsudah umum dikenal masyarakat, perbedaannyaadalah daunnya lebih lemas dan tidak gatal karenabulu daun halus, serta pertumbuhannya sangat cepat.Penanaman RGK dapat menjadi salah satu solusi untukmenjamin ketersediaan hijauan pakan bagi ternakruminansia.

Rumput gajah kerdil yang ditanam dengan jaraktanam 50 cm x 100 cm dan dipanen pada umur 30hari di daerah dataran rendah Sei Putih menghasilkanproduksi hijauan segar 190 t/ha, sementara di daerahdataran tinggi Siborong-borong produksi hijauansegar sebesar 128,5 t/ha. Selain produksinya cukupbaik, hijauan RGK juga disukai kambing. KambingBoerka sedang tumbuh dengan bobot hidup 10 kgdapat mengonsumsi RGK 1,7 kg atau 45% dari jumlahpakan yang dikonsumsi per hari, dan menghasilkanpertambahan berat badan 60–65 g/hari.

RGK yang difermentasi secara anaerob disukaioleh ternak dengan tingkat konsumsi sama denganRGK dalam bentuk segar. RGK dalam bentuk keringkurang disukai ternak meskipun telah difermentasidengan menggunakan probion. RGK yang difermentasidapat disimpan dalam waktu cukup lama untukmengantisipasi kekurangan pakan pada musimkemarau.

Untuk mengidentifikasi sumber daya genetiktanaman pakan lokal, telah dilakukan survei diKabupaten Tapanuli Utara, Tobasa, Padang LawasUtara, dan Samosir. Dari 11 spesies tanaman hasilsurvei yang ditanam di kebun koleksi, empatspesies menunjukkan pertumbuhan dan nilai nutrisiyang baik serta disukai ternak. Keempat spesiestanaman tersebut adalah bunga hirang, bunga putih,

Tanaman rumput gajah kerdil dan persiapan pembuatan silase.

Page 10: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 71

NN, dan kembang sepatu. Dari keempat spesiestersebut, bunga hirang (Tithonia diversifolia) memilikipertumbuhan terbaik. Hal ini terl ihat daripertambahan tinggi tanaman, jumlah cabang,panjang dan lebar daun maupun diameter batang.Produksi hijauan tanaman bunga hirang juga tertinggi(1,8 kg segar/tanaman), diikuti bunga putih (665 g/tanaman), dan yang terendah adalah tanaman NN.

Pembentukan Kambing UnggulBoerka

Kambing lokal Indonesia seperti halnya kambingkacang memiliki daya adaptasi yang baik terhadappakan rumput berkualitas rendah, tingkat kelahirankembar cukup baik, namun produktivitas danpertumbuhannya rendah. Salah satu metode untukmemperbaiki mutu kambing lokal Indonesia adalahmelalui persilangan dengan kambing unggul, sepertikambing Boer, kambing potong unggul yang memilikibentuk tubuh besar, bobot badan dewasa mencapai60 kg. Persilangan kambing jantan Boer dengan betinaKacang telah dilakukan sejak lama untukmenghasilkan kambing Boerka, dengan komposisidarah 50% Boer dan 50% Kacang. Boerka jikadisilangkan dengan Boer akan menghasilkan keturunandengan komposisi darah 75% Boerka dan 25%Kacang. Semakin tinggi komposisi darah Boer,keturunan yang dihasilkan akan semakin mendekatisifat-sifat Boer dan semakin hilang sifat-sifat kambinglokalnya.

Kambing Boerka memiliki daya adaptasi yangbaik terhadap kondisi alam dan cocok dikembangkanoleh petani dengan pemeliharaan yang sederhana.Keturunan kambing Boerka masih memiliki sifat yangbervariasi apabila dilakukan kawin sebangsa, misalnyaBoerka disilangkan dengan Boerka. Hal ini terlihat daribentuk dan warna yang mirip kambing Kacang sertabobot hidup dewasa belum seragam. Bobot hidupdewasa kambing jantan Boerka 50%B;50%K berkisarantara 30–50 kg.

Populasi kambing Boerka pada tahun 2015mencapai 874 ekor. Namun, yang sudah disebarkanke pengguna baru 39 ekor yaitu ke Provinsi SumateraUtara, Jambi, Bangka Belitung, Kepulauan Riau,Bengkulu, dan Aceh. Jumlah kambing Boerka yangdisebarkan masih terbatas dan diupayakan akan terusbertambah seiring dengan penambahan populasidasar setiap tahun.

Penggunaan Leguminosa sebagaiPakan Sapi Peranakan OngoleBunting Tua - Menyusui

Sapi bunting tua hingga menyusui memerlukan nutrisiyang cukup untuk meningkatkan pertambahan bobotbadan harian (PBBH) pedet prasapih, menekanpenurunan bobot badan (BB) induk akibat menyusui,dan memperpendek periode berahi kembali setelahberanak. Namun, harga pakan hasil ikutanagroindustri pertanian/perkebunan yang merupakansumber energi dan protein meningkat cukup tinggi,

Empat spesies tanaman pakan yang memiliki nutrisi baik dan disukai ternak.

Bunga hirang Bunga putih NN Kembang sepatu

Page 11: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani72

sementara harga pakan sumber serat berupatanaman pakan maupun hasil ikutan tanamanpertanian/perkebunan relatif tetap. Oleh karena itu,diperlukan teknologi optimalisasi penggunaanleguminosa sebagai pakan sapi induk menyusui untukmempercepat berahi kembali setelah beranak danmeningkatkan PBBH pedet prasapih lebih dari 0,4 kg.

Penelitian menggunakan 28 ekor sapi indukbunting 7–8 bulan. Sapi-sapi tersebut dibagi menjadiempat kelompok dan setiap kelompok mendapatpakan yang berbeda, yaitu rumput gajah 100% sertasubstitusi rumput gajah dengan lamtoro sebanyak12,5%, 25%, dan 37,5% dari total bahan kering (BK)hijauan. Konsentrat diberikan 30% dari total konsumsiBK ransum. Rasio hijauan dan konsentrat 70 : 30.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatansubstitusi rumput gajah dengan lamtoro belum dapatmeningkatkan kualitas ransum karena protein kasarrumput gajah dan lamtoro relatif sama, masing-masing 8,4% dan 9,1% BK. Hal ini karena proporsibatang lamtoro cukup tinggi sehingga protein kasarlamtoro jauh lebih rendah dibandingkan protein kasarharapan yaitu 18,6%.

Konsumsi bahan kering ransum telah sesuaidengan harapan, yaitu 3,2–3,3% dari bobot badan(11,28–12,01 kg bahan kering/ekor/hari). Hal ini

mengindikasikan palatabilitas pakan sangat baiksehingga ternak dapat mengonsumsi bahan keringpakan lebih dari 3% bobot badan.

Bobot badan induk pada saat bunting 8 bulanpada perlakuan substitusi lamtoro 0%, 12,5%, dan25% relatif sama, yaitu 337 kg, namun ternak yangmendapat substitusi lamtoro 37,5% bobot badannyalebih tinggi, yaitu 354 kg. Substitusi lamtoro 37,5%juga menghasilkan bobot badan paling tinggi padasaat induk beranak maupun 12 minggu setelahmelahirkan, masing-masing 356 dan 361 kg.

Pertambahan bobot badan harian (PBBH) induknegatif pada dua minggu setelah beranak dan positifpada 4 minggu setelah beranak. PBBH induk yangmendapat substitusi lamtoro 37,5% sebelum dansetelah beranak lebih tinggi dibandingkan induk yangtidak mendapat lamtoro dan substitusi lamtoro hingga25%. PBBH induk secara kumulatif sejak 8 minggusebelum melahirkan hingga 12 minggu setelahmelahirkan paling tinggi untuk pakan rumput gajahdengan substitusi lamtoro 37,5%, yaitu 0,04 kg/ekor/hari.

Pola PBBH pedet pada semua perlakuan pakanrelatif sama. PBBH pedet sejak lahir sampai umur 12minggu pada perlakuan rumput gajah 100% palingrendah, yaitu 0,55 kg, sedangkan pedet yang

Kambing Boer (kiri) dan Boerka (50% Boer, 50% Kacang) lepas sapih (kanan).

Page 12: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 73

mendapat rumput gajah dengan substitusi lamtoro12,5%, 25%, dan 37,5% memiliki PBBH masing-masing 0,66, 0,62, dan 0,67 kg. Pemberianleguminosa diduga dapat meningkatkan produksi danlemak susu sehingga berdampak positif terhadappertumbuhan anak. PBBH anak telah melebihi targetpertumbuhan yang diharapkan yaitu 0,4 kg. DenganPBBH tersebut akan diperoleh bobot badan pedet lepassapih lebih dari 145 kg.

Periode berahi kembali setelah beranakterpendek (35 hari) diperoleh dengan memberikanpakan rumput gajah 100%, rumput gajah dengansubstitusi lamtoro 50% (47,83 hari), substitusilamtoro 37,5% (58,14 hari), dan terlama dengansubstitusi lamtoro 12,5% (77,80 hari). SKT pada saatberahi pertama setelah beranak sekitar 4,5–5,5.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapeningkatan konsumsi bahan kering pakan berkualiasrendah dapat memperbaiki tampilan produktivitasdan reproduktivitas sapi PO induk. Substitusi rumputgajah dengan lamtoro 37,5% mampu meningkatkanPBBH induk sebelum dan setelah beranak serta PBBHpedet. Lama periode berahi kembali setelah beranakpada berbagai substitusi lamtoro sangat baik, yaitukurang dari 90 hari.

Pengelolaan dan Pemanfaatan BibitSumber Sapi Potong

Dalam rangka mendukung ketahanan pangannasional, dengan target produksi daging dalam negeri

Pedet sapi PO dari induk yang diberi pakan rumput gajah dan lamtoro dengan komposisi yang berbeda.

Pakan 87,5% rumput gajah dan 12,5% lamtoro Pakan 62,5% rumput gajah dan 37,5% lamtoro

Pakan rumput gajah 100% Pakan 75% rumput gajah dan 25% lamtoro

Page 13: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani74

90–95% dari kebutuhan, sapi potong lokal dari usahapeternakan rakyat mempunyai peranan pentingsebagai penyedia bibit dan bakalan. Namun,terbatasnya bibit sapi potong (induk dan pejantan)masih menjadi kendala dalam usaha pembibitan.Selain itu, pejantan berkualitas rendah masih banyakdigunakan karena terbatasnya ketersediaan pejantanyang baik.

Di sisi lain, pengembangbiakan sapi potongbanyak menggunakan turunan persilangan sebagaiindukan karena mempunyai performa produksi yanglebih baik sebagai ternak potong, namun kinerjareproduksinya rendah, ditandai kawin berulang danpendeknya masa estrus. Ketersediaan pejantan dapatmembantu pendeteksian berahi sapi Brahman crosssehingga performa reproduksinya dapat ditingkatkan.

Untuk menyiapkan bibit dan pejantan sapi potongtelah dilakukan penelitian pemuliaan denganmenggunakan 76 ekor sapi PO (kelahiran tahun 2012dan 2013) dan tujuh ekor sapi Madura. Ternakdipelihara dalam kandang kelompok untuk sapi betinamuda (dara) dan jantan muda, serta kandang individuuntuk calon pejantan.

Pakan diberikan >3% dari bobot badan denganperbandingan pakan hijauan 30–40% dan pakanpenguat 60–70% serta kandungan protein kasar12%, serat kasar 14–20%, TDN 50–60%, dan abukurang dari 10%. Untuk pakan penguat digunakanpakan komersial atau pakan yang disusun dari hasil

ikutan pertanian dan perkebunan (dedak padi, onggokkering, kulit kopi, bungkil sawit, bungkil kopra, tumpijagung, dll) ditambah mineral (kapur dan garam).

Bibit sumber sapi PO jantan kelahiran tahun 2012atau berumur 31–35 bulan memiliki bobot badan rata-rata 302,7 kg dan tinggi badan 129,1 cm. Untuk sapiPO betina dengan umur yang sama, bobot badan rata-rata 256,9 kg dan tinggi badan 125,8 cm. Untuk bibitsumber sapi PO jantan kelahiran tahun 2013 atauberumur 23–28 minggu, bobot badan jantan rata-rata290,3 kg dan tinggi badan 127,8 cm, sedangkan sapibetina memiliki bobot badan rata-rata 212,4 kg dantinggi badan 119,1 cm.

Jumlah calon pejantan sebar sapi PO pada tahun2015 sebanyak 11 ekor dengan rata-rata bobot badan448,5 kg dan tinggi badan 141,6 cm. Calon pejantansebar tersebut kemudian dilakukan pelatihan secaraberkala dan uji libido serta penampungan semen segar.Hasil uji semen segar calon pejantan menunjukkanbahwa tiga ekor ternak (nomor 11/69, 12/66 dan 11/25) dapat ditampung semennya denganmenggunakan betina pemacing dan spermaberkualitas baik. Tujuh ekor ternak lainnya dilakukanpenampungan menggunakan alat elektro ejakulator.

Dari 83 ekor bibit sapi potong hasil penelitianpemuliaan, 22 ekor (2 ekor pejantan, 4 ekor calonpejantan, dan 16 sapi calon induk) telah disebarkanke pengguna. Bibit disebarkan ke STPP Malang JawaTimur (betina 8 ekor, jantan 2 ekor), BPTP Sumatera

Pemeliharaan sapi PO dalam kandang kelompok dan kandang individu.

Page 14: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 75

Selatan (betina 8 ekor, jantan 2 ekor), dan kelompoktani/ternak di Kabupaten Tuban Jawa Timur (2 ekorpejantan).

Pengembangan PerangkatDiagnosis untuk Deteksi Antiboditerhadap Penyakit IBD

Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) telahbanyak digunakan untuk mendeteksi antiboditerhadap infectious bursal disease (IBD). Di Indonesia,kit ELISA Ab IBD yang digunakan umumnya berasaldari luar negeri. Oleh karena itu, Balitbangtanmengembangkan kit ELISA Ab IBD berbasis isolat IBDasal Indonesia. Kit ELISA Ab IBD yang dikembangkankemudian dibandingkan dengan kit komersial dandivalidasi dengan melihat repeatability danreproducibility-nya. Hasilnya menunjukkan bahwaprototipe ELISA Ab IBD memiliki sensitivitas danspesifisitas yang cukup tinggi dan nilai kesesuaiannyatermasuk baik bila dibandingkan dengan ELISA AbIBD komersial. Dengan demikian, kit ELISA Ab IBDyang dikembangkan Balitbangtan memberikan hasilyang hampir sama dengan kit ELISA Ab IBD komersialyang umum digunakan di Indonesia, dan mempunyaiangka kesesuaian yang baik dengan kit komersial yangada.

Penguatan Teknologi FELISAVETuntuk Deteksi Penyakit BVDpada Sapi

Upaya peningkatan populasi sapi di Indonesia antaralain ditempuh dengan memperbaiki efisiensireproduksinya. Salah satu penyakit reproduksi pentingpada sapi adalah bovine viral diarrhea (BVD). Penyakitreproduksi menjadi salah satu kendala dalampeningkatan populasi sapi di Indonesia.

Mengingat pentingnya penyakit BVD, deteksicepat dalam rangka skrining penyakit reproduksi padasapi perlu dilakukan sejak dini. Hal demikian dapatterwujud apabila tersedia perangkat diagnosis yangcepat yang akurat dan mampu mendeteksi beberapapenyakit reproduksi sekaligus sehingga efisien darisegi waktu. Salah satu perangkat diagnosis tersebutadalah Field ELISA (FELISAVET) yang digunakan untukmendeteksi antibodi terhadap virus BVD. FELISA yangdikembangkan Balitbangtan memiliki kesesuaian yangcukup baik dengan uji ELISA dan dapat digunakanuntuk mendeteksi penyakit BVD pada sapi.

Pengembangan Vaksin Hog Cholera

Hog cholera merupakan salah satu penyakit yangmasuk dalam daftar penyakit hewan menular strategis(PHMS) sehingga penanggulangannya mendapat

Prototipe kit ELISA untuk mendeteksi antibodiinfectious bursal disease.

Kegiatan pelatihan dan penampungan semencalon pejantan sebar sapi PO.

Page 15: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani76

prioritas berdasarkan Keputusan Menteri PertanianNomor 4026/Kpts./OT.140/3/2013. Upayapemberantasan penyakit ini telah dilakukan dibeberapa provinsi, antara lain di Sumatera Utara,Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat untuk membukakembali peluang ekspor, selain sebagai sumberpenyediaan bibit babi di dalam negeri. Untukmemenuhi kebutuhan babi potong bagi daerah-daerahtertentu di dalam negeri, Pemerintah Pusat (DirektoratJenderal Peternakan dan Keswan) bersamaPemerintah Provinsi memprioritaskan upayapemberantasan antara lain di Jawa Tengah(Kabupaten Karanganyar) dan Nusa Tenggara Timur(Kabupaten Alor).

Untuk mendukung pemberantasan hog choleradi daerah tertular diperlukan beberapa strategipengendalian penyakit, di antaranya ketersediaanperangkat diagnosis yang memadai dan vaksin yangberasal dari isolat lokal. Vaksin komersial hog cholerayang beredar di Indonesia masih diimpor sehinggagalur vaksin memiliki perbedaan keganasan dengangalur hog cholera yang ada di Indonesia (isolat lokal).Masalah ini dapat menyebabkan perbedaan klinissehingga vaksinasi menjadi kurang efektif. Olehkarena itu, Balitbangtan mengembangkan vaksin aktifhog cholera dengan menggunakan isolat lokal besertaperangkat diagnosisnya untuk mendeteksi keberadaanvirus hog cholera. Pada tahun 2015 telah diperolehisolat lokal virus hog cholera untuk digunakan dalampengembangan vaksin.

Pengembangan Bahan DiagnostikBerbasis Teknologi Phage DisplayAntibodi Monoklonal untuk AvianInfluenza

Penyakit avian influenza (AI) H5N1 merupakanpenyakit penting di Indonesia dan di banyak negaraAsia lainnya. Oleh karena itu, penanggulanganpenyakit ini menjadi prioritas. Ada dua komponenterpenting dalam penanggulangan setiap penyakit.Pertama, ketersediaan sarana untuk pencegahan danpenanggulangan. Untuk AI, sarana tersebut meliputivaksin dan sarana biosekuriti. Kedua, sarana untukmengenali keberadaan penyakit secara cepat dantepat. Keberhasilan penanggulangan sangatbergantung pada ketersediaan sarana untukmengenali penyakit secara cepat dan tepat.

Peranan alat imunodiagnosis dalam pembe-rantasan dan pengendalian penyakit influenza padamanusia, hewan maupun unggas sangat vital.Komponen utama dan penentu akurasi alatimunodiagnosis adalah antibodi spesifik. Pemakaianalat imunodiagnosis untuk pengendalian AI H5N1 diIndonesia sangat tinggi, tetapi alat tesebut masihdiimpor. Oleh karena itu, Balitbangtan mengembang-

FELISA kit untuk mendeteksi antibodi terhadapbovine viral diarrhea.

Paru-paru normal (a), paru-paru ternakpenderita pneumonia (b), histologi bronchusternak penderita bronkitis (c), histologi paru-paru ternak yang mengalami fibrosis. Tandapanah menunjukkan jaringan fibrosis (d).

Page 16: Peternakan - Kementerian Pertanian...Peternakan 65 sifat liar yang kemungkinan akan menyulitkan petani, armada pengangkutan sapi, instalasi karantina hewan sementara, dan adaptasi

Peternakan 77

kan perangkat diagnosis dengan memproduksimonoklonal antibodi virus H5N1 menggunakan phagedisplay technology. Hasil penelitian tahun 2015memberi harapan karena phagemid phage yangmengenali nukleoprotein influenza-A berhasil diisolasidari IA-scFv library dengan biopanning. Hasil yangdiperoleh menjadi bahan yang sangat bermanfaatdalam mengembangkan dan meningkatkan kualitassarana pengenal untuk diagnosis penyakit AI.

Karakterisasi Molekuler Bacillusanthracis Isolat Lapang denganMultilocus Variable Number RepeatTandem Analysis

Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh Bacillusanthracis. Penyakit ini menyerang hewan domestikmaupun hewan liar, terutama hewan herbivora sepertisapi, domba, dan kambing, serta dapat menyerangmanusia (zoonosis) dan beberapa spesies unggas.Virulensi B. anthracis ditentukan oleh dua faktor, yaitukapsul poly-D-glutamic acid dan toksin.

Bacillus anthracis yang dikoleksi Balitbangtanmerupakan isolat lapang yang diisolasi dari berbagaiwilayah di Indonesia. Bakteri B. anthracis bersifathighly monomorphics, dan untuk mengidentifikasi danmengkarakterisasinya secara molekular dapatdigunakan metode multilocus variable number repeattandem analysis (MLVA-VNTR). Metode analisis MLVA-VNTR menggunakan amplifikasi PCR dan ukuranfragmen untuk mendeteksi panjang polimorfisme di

Morfologi koloni Bacillus anthracis pada mediaagar darah.

Hasil multipleks PCR Bacillus anthracis dariwilayah Indonesia bagian timur.

beberapa daerah VNTR. MLVA sangat baik untuk mem-bedakan isolat-isolat B. anthracis untuk menentukankluster dan kekerabatannya pada kasus wabahmaupun bioterorisme. Data MLVA-VNTR dapatdigunakan untuk menentukan peta epidemiologi B.anthracis isolat Indonesia. Selain itu, data ini dapatdigunakan untuk mengetahui sifat potensial isolattersebut untuk bahan diagnosis atau vaksin.