Peternak Sapi Perah Belgia Bagikan Pengalaman pada ... fileProses pemerahan susu di€Fam...

2
Peternak Sapi Perah Belgia Bagikan Pengalaman pada Mahasiswa Fapet Dikirim oleh dietodita pada 24 Februari 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 3394 Peternak Sapi Perah Belgia Bagikan Pengalaman pada Mahasiswa Fapet Jan Versteynen dan Elisabeth de Bont, sepasang suami istri asal Belgia memiliki peternakan sapi perah yang didukung peralatan modern serba canggih. Bersama anak laki-lakinya, mereka mengelola peternakan keluarga Fam Versteynen yang memiliki 400 ekor sapi. Berbekal pengalaman dalam mengelola ratusan ternak dengan minimnya sumber daya manusia, Jan beserta istri membagikan ilmunya kepada mahasiswa peternakan, Jumat (19/2/2016). Mereka berkunjung ke Fakultas Peternakan dan meluangkan waktu untuk bercerita tentang sistem peternakan di Fam Versteynen. Pada kesempatan tersebut Elisabeth menjelaskan sistem beternak yang mereka gunakan mulai dari pembangunan kandang. Kandang khusus untuk induk yang akan melahirkan, campuran makanan hingga proses pemerahan susu. Berbeda dengan peternakan di Indonesia yang diangon di dalam kandang, disana mereka menerapkan sistem peternakan inside dan outside. Artinya ternak akan dilepaskan di alam bebas saat summer agar ternak bisa menikmati rumput segar secara langsung. Lebih jauh, Elis juga memaparkan tentang campuran pakan ternak yang terdiri dari kedelai, rumput dan tetes tebu untuk menghasilkan pakan yang mengandung protein dan sumber energi. Proses pemerahan susu di Fam Versteynen dilakukan 3-4 kali sehari yang menggunakan alat pemerah khusus. Dijalankan dengan mesin robotik otomatis yang dilengkapi kamera pengontrol dan detektor penyakit. Operator hanya mengawasi dari kejauhan proses pemerahan tanpa harus turun tangan langsung. Alat pendeteksi penyakit akan otomatis menangkap sinyal penyakit jika ada sapi yang terinfeksi penyakit atau virus, sehingga bisa ditangani sejak dini dengan diberikan suntikan antibiotik. Selain detektor penyakit, mesin tersebut juga dilengkapi dengan pembersih otomatis yang akan membersihkan alat tersebut sebelum dan sesudah pemerahan. Sehingga kualitas susu dan kebersihan di peternakan tersebut sudah terjamin. Susu hasil pemerahan di peternakan Fam Versteynen dikirim ke perusahaan besar seperti Frisian Flag dan Campina. [Dita/Humas UB] Artikel terkait Maba Program Magister dan Doktor Fapet UB Ikuti Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan Wawasan Kebangsaan sebagai Tameng Provokatif

Transcript of Peternak Sapi Perah Belgia Bagikan Pengalaman pada ... fileProses pemerahan susu di€Fam...

Peternak Sapi Perah Belgia Bagikan Pengalaman pada Mahasiswa Fapet

Dikirim oleh dietodita pada 24 Februari 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 3394

Peternak Sapi Perah Belgia Bagikan Pengalaman pada

Mahasiswa Fapet

Jan Versteynen dan Elisabeth de Bont, sepasang suami istri asal Belgia memiliki peternakan sapi perah yang didukung peralatan modern serba canggih. Bersama anak laki-lakinya, mereka mengelola peternakan keluarga Fam Versteynen yang memiliki 400 ekor sapi. Berbekal pengalaman dalam mengelola ratusan ternak dengan minimnya sumber daya manusia, Jan beserta istri membagikan ilmunya kepada mahasiswa peternakan, Jumat (19/2/2016). Mereka berkunjung ke Fakultas Peternakan dan meluangkan waktu untuk bercerita tentang sistem peternakan di Fam Versteynen.

Pada kesempatan tersebut Elisabeth menjelaskan sistem beternak yang mereka gunakan mulai dari pembangunan kandang. Kandang khusus untuk induk yang akan melahirkan, campuran makanan hingga proses pemerahan susu. Berbeda dengan peternakan di Indonesia yang diangon di dalam kandang, disana mereka menerapkan sistem peternakan inside dan outside. Artinya ternak akan dilepaskan di alam bebas saat summer agar ternak bisa menikmati rumput segar secara langsung.

Lebih jauh, Elis juga memaparkan tentang campuran pakan ternak yang terdiri dari kedelai, rumput dan tetes tebu untuk menghasilkan pakan yang mengandung protein dan sumber energi.

Proses pemerahan susu di Fam Versteynen dilakukan 3-4 kali sehari yang menggunakan alat pemerah khusus. Dijalankan dengan mesin robotik otomatis yang dilengkapi kamera pengontrol dan detektor penyakit. Operator hanya mengawasi dari kejauhan proses pemerahan tanpa harus turun tangan langsung. Alat pendeteksi penyakit akan otomatis menangkap sinyal penyakit jika ada sapi yang terinfeksi penyakit atau virus, sehingga bisa ditangani sejak dini dengan diberikan suntikan antibiotik. Selain detektor penyakit, mesin tersebut juga dilengkapi dengan pembersih otomatis yang akan membersihkan alat tersebut sebelum dan sesudah pemerahan. Sehingga kualitas susu dan kebersihan di peternakan tersebut sudah terjamin. Susu hasil pemerahan di peternakan Fam Versteynen

 dikirim ke perusahaan besar seperti Frisian Flag dan Campina. [Dita/Humas UB]

 Artikel terkait

Maba Program Magister dan Doktor Fapet UB Ikuti Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan Wawasan Kebangsaan sebagai Tameng Provokatif