BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi...

9
BPTPNEWS 16 APRIL 2019 Kegiatan penentuan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Kajian Peningkatan Produksi Pala Spesifik Lokasi dilaksanakan di Desa Kaitetu dan Desa Seith, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah pada tanggal 12 – 14 April 2019. Diawali dengan melakukan koordinasi dengan Pejabat Desa Seith dan Sekretaris Desa Kaitetu, kemudian dilanjutkan dengan survei lapangan. Kebun pala di Desa Kaitetu rata – rata memiliki kemiringan 30 – 40% dengan ketinggian 55 – 105 mdpl dengan topografi lahan yang berbukit sedangkan desa Seith rata – rata memiliki kemiringan lahan 0-3% dan ketinggian 15 – 20 mdpl dengan topografi lahan plato namun juga terdapat salah satu lahan petani kooperator di desa seith yang memiliki kemiringan lahan 43% dengan ketinggian 56 mdpl. Berdasarkan hasil pemantauan tim, kondisi perkebunan pala di desa Kaitetu yang terserang busuk buah rata – rata: 5 – 6 pohon. Kondisi keparahan penyakit lebih luas di desa Seith dengan kondisi pala yang terserang busuk buah rata – rata: 8 – 17 pohon. Jarak tanam yang digunakan oleh petani kooperator diantaranya: jarak tanam yang kecil 3,3 m x 4,4 m dan jarak tanam yang luas 9 m x 9,2 m. Kondisi tanaman yang terserang busuk buah dengan keparahan yang tinggi memiliki ranting dan batang yang telah ditumbuhi lumut dan daun sudah mulai meranggas hingga mengurangi kerimbunan pada daun. Jika tanaman dibagi menjadi 3 strata ( atas, tengah dan bawah ) dapat dilihat bahwa hanya pada strata atas yang masih rimbun dengan warna daun masih hijau segar dan berbeda pada strata tengah dan strata bawah dengan kondisi daun yang mulai hijau terang dan kurang rimbun. Tanaman yang mengalami busuk buah dengan keparahan yang cukup tinggi ditemukan pada kondisi lahan yang kurang naungan. Sementara pada kebun yang cukup rimbun dengan banyak vegetasi kondisi busuk buah yang ditemukan sedikit. Beberapa vegetasi yang ditemukan pada lahan pala milik petani seperti : kayu titi, kayu linggua, gondal, kelapa,langsa, durian, Kenari, pisang, cacao dan rambutan. Kondisi tanaman sudah menghasilkan dan siap panen 2 minggu kedepan EDISI: 8 16 APRIL 2019 KOORDINASI,SURVEI, CPCL , FGD,SOSIALISASI DAN PERSIAPAN LAHAN (PLOTING AREA) UNTUK KEGIATAN PEMUPUKAN DAN PENGENDALIAN BUSUK BUAH PADA KEGIATAN KAJIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PALA SPESIFIK MALUKU. Maluku www.bptpnews.id HALAMAN 1 DARI 9

Transcript of BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi...

Page 1: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

BPTPNEWS16 APRIL 2019

Kegiatan penentuan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Kajian Peningkatan ProduksiPala Spesifik Lokasi dilaksanakan di Desa Kaitetu dan Desa Seith, Kecamatan LeihituKabupaten Maluku Tengah pada tanggal 12 – 14 April 2019. Diawali denganmelakukan koordinasi dengan Pejabat Desa Seith dan Sekretaris Desa Kaitetu,kemudian dilanjutkan dengan survei lapangan.Kebun pala di Desa Kaitetu rata – rata memiliki kemiringan 30 – 40% denganketinggian 55 – 105 mdpl dengan topografi lahan yang berbukit sedangkan desa Seithrata – rata memiliki kemiringan lahan 0-3% dan ketinggian 15 – 20 mdpl dengantopografi lahan plato namun juga terdapat salah satu lahan petani kooperator di desaseith yang memiliki kemiringan lahan 43% dengan ketinggian 56 mdpl. Berdasarkanhasil pemantauan tim, kondisi perkebunan pala di desa Kaitetu yang terserang busukbuah rata – rata: 5 – 6 pohon. Kondisi keparahan penyakit lebih luas di desa Seithdengan kondisi pala yang terserang busuk buah rata – rata: 8 – 17 pohon.

Jarak tanam yang digunakan oleh petani kooperator diantaranya: jarak tanam yangkecil 3,3 m x 4,4 m dan jarak tanam yang luas 9 m x 9,2 m. Kondisi tanaman yangterserang busuk buah dengan keparahan yang tinggi memiliki ranting dan batangyang telah ditumbuhi lumut dan daun sudah mulai meranggas hingga mengurangikerimbunan pada daun. Jika tanaman dibagi menjadi 3 strata ( atas, tengah dan

bawah ) dapat dilihat bahwa hanya pada strata atas yang masih rimbun dengan warna daun masih hijau segar dan berbeda pada strata tengah dan stratabawah dengan kondisi daun yang mulai hijau terang dan kurang rimbun. Tanaman yang mengalami busuk buah dengan keparahan yang cukup tinggiditemukan pada kondisi lahan yang kurang naungan. Sementara pada kebun yang cukup rimbun dengan banyak vegetasi kondisi busuk buah yangditemukan sedikit. Beberapa vegetasi yang ditemukan pada lahan pala milik petani seperti : kayu titi, kayu linggua, gondal, kelapa,langsa, durian, Kenari,pisang, cacao dan rambutan. Kondisi tanaman sudah menghasilkan dan siap panen 2 minggu kedepan

EDISI: 816 APRIL 2019

KOORDINASI,SURVEI, CPCL , FGD,SOSIALISASI DAN PERSIAPAN LAHAN (PLOTING AREA)UNTUK KEGIATAN PEMUPUKAN DAN PENGENDALIAN BUSUK BUAH PADA KEGIATAN

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PALA SPESIFIK MALUKU.Maluku

www.bptpnews.id

HALAMAN 1 DARI 9

Page 2: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

www.bptpnews.id

HALAMAN 2 DARI 9

Page 3: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

TEBO - Kegiatan UPBS Kedelai 51 ton SS penanaman tahap I MT Januari 2019seluas 15 ha dilaksanakan di Desa Suosuo, Kec. Sumay, Kab. Tebo.

Kondisi pertanaman cukup baik dan saat ini (12/4) tanaman berumur 75 HST,diperkirakan sebagian sudah dapat dipanen pada akhir April 2019.

Diharapkan dari lokasi ini diperoleh benih sebanyak 15 ton.

BPTP Jambi melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap petanipenangkar terutama dalam menghadapi panen.

Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik,menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu tanaman kedelai masakfisiologis), cara prosesing dan pasca panen (cara pengemasan benih danpenyimpanan benih yang baik)

Penanaman tahap II seluas 26 ha dilakukan di 2 lokasi yaitu di Desa Dusun Baru Kec. VII Koto seluas 10 ha dan Desa Suosuo Kec. Sumay seluas 16 ha.

Di Desa Dusun Baru tanam sudah dilakukan seluas 6 ha, sisanya disepakati dengan petani akan selesai minggu ke-3 April 2019.

Penanaman di Desa Suosuo sudah dilakukan seluas 13 ha dan sisanya akan diselesaikan pertengahan April 2019.

Sebagian pertanaman sudah dilakukan pemupukan dengan 200 kg NPK + 50 kg Urea/ha, dengan pertumbuhan tanaman dalam keadaan baik, rata-ratapersentase tumbuh 85%.

Kendala yang dihadapi adalah tingginya curah hujan yang berakibat terganggunya waktu penanaman sehingga waktu tanam dilakukan bertahap.

Dalam rangka persiapan Gelar Teknologi pada kegiatan Pekan Daerah (PEDA)Provinsi Sumsel di Kabupaten Musi Banyuasin pada Bulan Juni 2019 nanti, BPTP

HADAPI PANEN, PENANGKAR KEDELAI DI TEBO MENDAPAT PEMBINAAN DARI BPTPJAMBI

Jambi

GELTEK PEDA MUBA, BPTP TERAPKAN JARWO 2:1Sumatera Selatan

www.bptpnews.id

HALAMAN 3 DARI 9

Page 4: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

Balitbangtan Sumsel bersama Dinas Pertanian Kabupaten Musi Banyuasin mulaimelakukan pertanaman.

Tim Teknis BPTP Balitbangtan Sumsel Yanto Pandu APH, SP dan Juwedi pada tanggal11-12 April 2019 melaksanakan pendampingan penanaman padi sawah. Kegiatanpertanaman kali ini merupakan tanam yang kedua.

Penanaman menerapkan sistem jajar legowo 2:1, dengan menggunakan enamvarietas Inpari 6, 30, 33, 34, Situ bagendit dan Inpara 3.

Selain penanaman, Tim juga memantau tanaman yang telah ditanam pada minggusebelumnya. Seperti yang disampaikan Yanto Pandu, bahwa tanaman berada padakondisi baik dan selanjutnya pemeliharaan tanaman secara intensif akan dikoordiniroleh Dinas Pertanian Kabupaten Musi Banyuasin.

Kegiatan dilaksanakan di Kebun Pala Marikurubu Ternate dan di Jaya,Tidore pada 12-14 April 2019. Aplikasi pemupukan yang dilakukan sesuaidengan perlakuan yaitu 75, 100, dan 125% dosis rekomendasi, dengan dosispemupukan untuk unsur NPK 300:300:960 gram/pohon. Jenis pupuk yangdigunakan adalah NPK Mutiara 16:16:16 dan KCl.

Untuk menghindari kerontokan dan memacu pembungaan dialikasikanpupuk pelengkap cair (PPC) yang pemberianya disiram, tanpa perbedaandosis. Perlakuan berikutnya adalah cara pemupukan yaitu: (1) dimasukan kedalam rorak, (2) ditugal, dan (ditabur). Waktu pemupukan dilakukan padabulan April-Mei, diawal musim penghujan sebanyak 1/3 dan 2/3 dosis diakhirmusim penghujan. Dalam pelaksanaan pemupukan, tim produktivitas pala,dibantu oleh petani kooperator, dan mahasiswa Fakultas Pertanian UMMUsebagai media praktikum matakuliah budidaya tanaman tahunan.

Perjuangan team SDG Balitbangtan BPTP Jateng Agroinovasi BalitbangtanKementan dalam eksplorasi SDG lokal potensial Jateng tidak pernah terhenti. Setelah13 varietas buah lokal Kabupaten Blora memperoleh sertifikat kepemilikandari Pusat PVTPP Kementerian Pertanian, team SDG bersama Dinas Pertanian danKetahanan Pangan Kab. Blora masih hunting buah lokal potensial lagi di Kab. Blora,diantar pemuda milenial blusukan ke lokasi, dan menemukan tiga jenis buah durianmrico, sawo bestari, dan mangga golek mustika.

Sementara team SDG yang lain meluncur ke Kabupaten Karanganyar untukeksplorasi dan karakterisasi varietas padi lokal hitam mutiara di DesaGintung Kecamatan Mojogedang Kab. Karanganyar, yang sudah 18 tahundikembangkan oleh masyarakat setempat namun belum didaftarkan statuskepemilikannya.

Informasi lainnya silahkan klikwww.jateng.litbang.pertanian.go.idKunjungi dan subscribe video portal kami diwww.youtube.com/BPTPJateng

APLIKASI PEMUPUKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PALAMaluku Utara

PERJUANGAN UNTUK EKSPLORASI SDGLOKAL POTENSIAL JAWA TENGAH

Jawa Tengah

PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI PENANGKARBENIH KRISAN DI KOTA TOMOHON

Sulawesi Utara

www.bptpnews.id

HALAMAN 4 DARI 9

Page 5: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

Tomohon 12 April 2019---Bunga krisan mempunyai prospek yang sangat baikdi Kota Tomohon, terutama mendukung event nasional maupuninternasional bunga di Kota Tomohon sudah menjadi agenda rutin tahunan.Kota Tomohon sudah mencanangkan sebagai “Kota Bunga” dan menggelarberbagai event atau acara diantaranya TIFF yang dilakukan setiap tahun.Balitbangtan melalui Balithi dan BPTP Sulawesi Utara bekerja sama denganKelompok Tani Penangkar Benih Krisan “Matuari” telah mengembangkanvarietas Jayani, Asmarini, Cayapati, Irana, Yulita, Dahayu, Awlani, Sintanur,Harianti, Arasuko, dan Cintia. Sebagai tindak lanjut kegiatan pembinaanKelompok Tani Penangkar Benih Krisan yang dilaksanakan pada tanggal 10Desember 2018 di Show Window Dinas Pertanian Kota Tomohon, menurutKetua Kelompok Tani Matuari Bapak Indra Salam bahwa Kelompok Tani Matuari telah memproduksi dan menyalurkan benih krisan hingga saat ini sudahmencapai 40.000 stek. Namun benih yang disalurkan belum memenuhi kebutuhan semua petani krisan, apalagi untuk memenuhi kebutuhan dalam rangkakegiatan TIFF bulan Agustus 2019 mendatang. Keberadaan penangkar benih krisan di Kota Tomohon sangat penting, dimana ketersediaan benih krisan di KotaTomohon petani dapat memperoleh benih krisan yang segar sehingga tingkat mortalitas benih rendah dibandingkan dengan benih yang didatangkan dari luardaerah. Disamping itu kelebihan dari ketersediaan benih di Kota Tomohon, petani dapat mengatur jumlah pesanan benih dan diambil secara bertahap sesuaikesiapan lahan dan tenaga kerja yang tersedia. Masih menurut Ketua Kelompok Matuari, jika dilihat dari harga benih krisan yang dibeli dari kelompokpenangkar di Kota Tomohon yaitu Rp 400/stek lebih murah dibandingkan dengan benih dari luar daerah dengan harga Rp 475/stek. Selain kelompok taniMatuari terdapat 3 kelompok tani lain yang dikukuhkan sebagai kelompok tani penangkar benih krisan yaitu Kelompok Tani Kerklely, Suka Maju danRanoantangkor. Namun ketiga kelompok tani tersebut masih dalam proses pemeliharaan mother plant, dimana menurut Kabid Hortikultura Dinas PertanianKota Tomohon masing-masing kelompok mendapatkan benih krisan sebagai mother plant dari Balithi sebanyak 5.000 stek. Dengan adanya beberapakelompok penangkar benih krisan diharapkan dapat menunjang ketersediaan benih yang dibutuhkan petani terutama menjelang kegiatan TIFF.(*HumasPPID)Sumber: Laporan Kunjungan Petani oleh Louise A. Matindas dan Sudarti.

Pulau Payung – Sebagai bagian dari wilayah Proviinsi DKI Jakarta, Kepulauan Seribumerupakan salah satu bagian wilayah kerja BPTP Jakarta. Pada kegiatan Kerja samaPenelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Pertanian Strategis (KP4S), BPTP Jakartamemilih Pulau Payung sebagai lokasi kegiatannya. Alasannya, selain memiliki lahanyang luas, Pulau Payung juga memiliki air yang tidak asin sama sekali. Lahan yangdigarap pada kegiatan ini seluas 1 ha.

Jumat (12/04/2019), para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani PayungSejahtera mulai menikmati hasil garapannya. Anggota poktan yang awalnya bermatapencaharian nelayan tersebut, melakukan panen perdana bawang merah. Sebanyak9 bedengan bawang merah seluas 90m2 menghasilkan 81kg bawang merah.

“Baru kali ini kami bisa panen bawang sendiri” ujar Subur salah satu anggota poktansumringah.

“Biasanya kami beli sayuran dari darat, sekarang kami sudah bisa menghasilkansendiri”, sambung Sunenah gembira sambil mengumpulkan bawang merah hasilpanen.

Selama ini, masyarakat di Kepulauan Seribu selalu mengimport bahan makanan dari daratan. Kini, masyarakat Pulau Payung mulai bisa menghasilkanproduk pangannya sendiri. Tanaman yang ditanam cenderung mengikuti selera pasar masyarakat Pulau Payung, “seperti terong, cabe, bawang, timun suri,timun lalap, kunyit, lengkuas, jahe, “ ucap Abdurrahman, “hasilnya ya Alhamdulillah... saya banyak-banyak terima kasih sama BPTP dikasih pekerjaan sepertiini” lanjutnya sambil sesekali menyeka peluh di dahinya.

Sedikit demi sedikit tantangan berbudidaya di lahan berpasir mulai terjawab. Berbagai inovasi teknologi, pakar, dan tenaga telah dikerahkan oleh parapeneliti dan penyuluh BPTP Jakarta serta UPT Lingkup Balitbangtan, seperti Balitklimat, Balitnak, Balitsa, BB Pasca Panen, BBP2TP, dan Dinas KPKP ProvinsiDKI Jakarta. Semoga ke depan masyakarat akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Maju terus pertanian Indonesia.

#SapaMalam #SobaTani...Dalam rangka peningkatan produksi padi di kelomopok tani Sumber Agung,Dusun Semanu Selatan, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, KabupatenGunungkidul, DIY, BPTP Balitbangtan Yogyakarta mengembangkan teknologiLARGO (Larikan Padi Gogo) SUPER untuk mewakili zona selatanGunungkidul. Zona selatan meliputi Kecamatan Semanu,Rongkop,Tanjungsari, Girisubo, Tepus, Panggang danPurwosari. Pengembangan budidaya padi gogo dengan teknologi Largo

PANEN BAWANG MERAH PERDANA MAYARAKAT PULAU PAYUNGDKI Jakarta

PENGEMBANGAN BUDIDAYA PADI GOGO DENGAN TEKNOLOGI LARGO SUPER DIGUNUNGKIDUL

DI Yogyakarta

www.bptpnews.id

HALAMAN 5 DARI 9

Page 6: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

Purwosari. Pengembangan budidaya padi gogo dengan teknologi Largomerupakan kerjasama antara BPTP Yogyakarta dengan Dinas Pertanian danPangan Gunungkidul, BPP dan kelompok tani sumber Agung Dusun Semanuselatan Desa semanu kecamatan semanu kabupaten Gunungkiduk DIYdengan luas 10 ha pada musim tanam MH II.Varitas yang digunakan adalahInpari 42,43 dan Inpago 9 dan 10. Kata kunci percepatan tanammenggunakan atabela yang mencirikan alat tanam larikan GOGO 2:1 (Std-9/04/19).

Kamis, 11 April 2019, BPTP Jabar menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek)terkait program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja). Bimtek inidiselenggarakan di Desa Kelapasawit, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis dan diikuti 124 RTM penerima manfaat program Bekerja.

Pada Bimtek ini, penerima manfaat program Bekerja mendapatkan materi pelatihanterkait Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) serta penggunaan sarana produksipeternakan.

Didampingi Peneliti BPTP Jabar, Taemi Fahmi, S.PT, Pendamping RTM, Bpk. Carta,dan Bendahara UPKK, Bpk Nanang, Kepala Desa Tambaksari, Bpk Taryan,menyampaikan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan. Selain itu beliaujuga berharap para penerima manfaat dapat menjalankan program Bekerja secaraserius dan memelihara ayam dengan baik sehingga dapat berproduksi dengan baikpula, sehingga mampu memberikan tambahan pendapatan bagi penerima manfaat.Beliau juga bersikap sangat optimis, dengan menyampaikan bahwa jika saat inipenerima manfaat hanya menjadi penerima bantuan, tetapi dikemudian haridiharapkan dengan program ini kelak dapat memberikan bantuan kepada yangmembutuhkan.

Selain mendapatkan Bimtek, dihari yang sama BPTP Jabar juga mendistribusikan Sarana Produksi Peternakan (Sapronak).

#SobaTani dan #SeperadikTani limbah perikanan seperti cangkang kepiting,kerang, tulang ikan sudah saatnya kita manfaatkan sebagai pupuk organik,selain mampu menekan biaya usahatani juga mengandung hara cukup tinggibagi tanaman, setelah melalui proses pengolahan.

Untuk mendiseminasikan hal tersebut dilkasanakan kegiatan bimtek diGapoktan Suka Maju Desa Tiram kecamatan Tukak Sadai Kabupaten BangkaSelatan atas dasar inisiatif dari pengurus gapoktan sukamaju dan pihakpemerintahan desa tiram. Acara dihadiri oleh sekitar 30 orang yang terdiridari unsur pemuka masyarakat, babinsa, pengurus dan anggota kelompoktani dari desa tiram dan dari desa tetangga yaitu desa tukak.Terselenggaranyaa bimtek ini didorong oleh tingginya minat para petani didesa tiram untuk membudidayakan lada dengan menetapkan teknologi yangdapat membantu dalam peningkatan kuantitas dan kualitas produksi. Ketuagapoktan suka maju mulyanto mengatakan bahwa rata-rata petani didesatiram masih menjalankan usaha taninya secara tradisional danpengetahuannya didapatkan turun temurun dari orang tua mereka. Sehinggatidak ada perkembangan dalam usaha taninya.

Saat ini geliat tanaman lada dirasa sangat kurang, hal ini disebabkanbeberapa faktor diantaranya yaitu rendahnya harga jual lada sementarabiaya produksi semakin tinggi, rendahnya produktivitas tanaman lada, dan serangan hama penyakit yang semakin meningkat. Untuk mengatasi dilematersebut diperlukan beberapa tekhnologi tepat guna yang bisa menjadi solusi yang dapat menekan biaya produksi tetapi dapat meningkatkan kuantitas dankualitas lada yang dihasilkan.

Beberapa solusi tersebut antara lain menekan biaya produksi dengan pemakaian pupuk murah (organik) nmaun berkualitas, memakai tajar hidup, membuatbibit sendiri, menggunakan mekanisasi pertanian, melakukan monitoring dan mencegah penyakit.Salah satu teknologi pupuk cair yang diberikan pada bimtek adalah pembuatan pupuk cair dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang banyak

BPTP JABAR GELAR BIMTEK DANDISTRIBUSI SAPRONAK UNTUK 124 RTM

DI LABOK, KAB. CIAMISJawa Barat

PEMANFAATAN LIMBAH PERIKANAN SEBAGAI PUPUK ORGANIKKep. Bangka Belitung

www.bptpnews.id

HALAMAN 6 DARI 9

Page 7: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

Salah satu teknologi pupuk cair yang diberikan pada bimtek adalah pembuatan pupuk cair dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang banyaktersedia. Yaitu pupuk cair dari cangkang kepiting, karena limbah kulit kepiting yang merupakan limbah dan biasa dbuang begitu saja bahkan aromnayamengganggu lingkungan bisa dimanfaatkan untuk pupuk cair. Disamping mendapatkan sumber bahan organik yang murah untuk tanaman teknologi ini jugadapat menyelamatkan lingkungan sekitar dari pencemaran.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Dr. Sofian A. Djalil, SH, MA,M.ALD. beserta rombongan tiba di KP. Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh (Kamis,11/04/2019) untuk melihat tanaman kopi arabika varietas Gayo 1 dan Gayo 2 yangsudah mendunia dan beliau sangat terkesan dengan teknik pemangkasan danpengelolaan hara tanaman kopi arabika. Beliau berharap agar peran aktif penelitianoleh BPTP Aceh terus dilakukan secara berkelanjutan seperti teknologi pemupukanbio-kompos dan bio-urin yang telah dilakukan dan segera mendiseminasikan kepetani agar cara pengelolaan kebun yang baik dan benar dapat diadopsi olehpetani pekebun lainnya.

Kunjungan dilanjutkan ke kebun kopi milik bapak Maisir, tempat pohon induktanaman Gayo 2 berada. Kebun ini memiliki produktivitas 3-6 ton/ha/tahun.Penggelolaan kebunnya sangat baik, mulai dari cara pemangkasan hinggapemupukan yang benar.

Harapan Bapak Menteri kalau semua petani di kabupaten Bener Meriah sepertibapak Maisir, maka sudah pasti peningkatan kesejahteraan petani tercapai.

Plt. Bupati Bener Meriah, Tgk H. Sarkawi, menyampaikan program PemerintahDaerah ke depan yang akan memberdayakan penyuluh guna mendampingi petani di setiap desa dalam pengelolaan kebun dan melakukan pelatihan-pelatihan di KP. Gayo BPTP Aceh. Sarkawi menambahkan kopi arabika di dataran tinggi Gayo menganut kaidah organik. Problem sekarang bagaimana upayakita semua agar petani mau dan mampu menggelola kebunnya dengan baik dan benar. "Saat ini produktivitas kopi arabika di kabupaten kita hanya 850 kggreen bean/ha/tahun, ini masih sangat rendah dibandingkan potensinya, untuk itu perlu penggelolaan hara secara intensif baik berasal dari sisa gulma kopiyang dibersihkan, kulit gelondong merah, kulit tanduk dan pupuk kompos", jelasnya.

Ikut hadir pula Plt. Sekda Bener Meriah, Khairun Aksa, SE, MM. beserta rombongan dari Kabupaten Bener Meriah, juga didampingi penyuluh dan teknisipegawai KP. Gayo (Ishar/ Ramlan/F)

Bandar Sribawono, 8-10 April 2019. Tim kegiatan Kajian Inovasi TeknologiLargo Super untuk Mendukung Peningkatan Produksi Padi Gogo di Lampung,melakukan koordinasi dengan Korluh Kecamatan Bandar Sribawono(Sutrisna, SP) dan survei lokasi didampingi oleh 3 orang PPL setempat.Analisis usahatani Padi Gogo dilaksanakan dengan peserta 80 orang petanidari 4 Desa (Desa Sadar Sri Wijaya, Desa Sri Menanti, Desa Bandar Agung,Desa Sri Pendowo) masing-masing 20 orang petani yg telah menerapkaninovasi teknologi Largo Super dan Non Largo Super di Kecamatan BandarSribawono, Kabupaten Lampung Timur. Pelaksanaan kegiatanmenggunakan metode wawancara terstruktur (pengisian kuisioner). Tujuanpengisian kuisioner ini adalah untuk mendapatkan data sosial ekonomiusahatani padi gogo menggunakan inovasi teknologi Largo Super dan usahatani eksisting.

Sumber: Tim Largo Super dan Tim Humas BPTP Lampung

RILIS.ID, Pandeglang— BPTP Balitbangtan Banten melaksanakan Bimbingan Teknis(Bimtek) Teknologi Budidaya Ayam Kampung untuk mendukung suksesnyapelaksanaan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Bekerja Kementerian Pertanian di Provinsi Banten.

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG KUNJUNGI KP. GAYOAceh

KOORDINASI DAN SURVEY KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI LARGO SUPERLampung

DUKUNG BERANTAS KEMISKINAN BANTEN,KEMENTAN AJAK MASYARAKAT BUDIDAYA AYAM KUB

Banten

www.bptpnews.id

HALAMAN 7 DARI 9

Page 8: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

Program Bekerja merupakan program pertanian yang berkontribusi nyata untukmengentaskan kemiskinan, khususnya masyarakat yang berada di kategori prasejahtera. Untuk wilayah Banten, bantuan Program Bekerja berada di 3 kecamatandi Kab. Pandeglang, yaitu Kec. Saketi, Kec. Cipeucang, dan Kec. Keroncong yangmeliputi 35 desa dengan total 2254 Rumah Tangga Miskin (RTM). Setiap RTMmendapat bantuan 50 ekor ayam beserta paket kandang, pakan berikut vaksin danobat-obatan. Selain itu, RTM juga mendapat bantuan tanaman hortikultura danperkebunan.

imtek Teknologi Budidaya Ayam Kampung dilaksanakan di kantor BPP Cipeucangyang dihadiri oleh 65 peserta, terdiri dari pendamping teknis di lapangan,pendamping KUBE, Tim Keswan, Dinas Pertanian Kab. Pandeglang dan peneliti -penyuluh BPTP Banten.

Kepala Dinas Pertanian Kab. Pandeglang, H. Budi S Januardi, SPt, MM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BPTP Banten.

"Saya menyampaikan apresiasi terhadap BPTP Banten yang sangat konsen dengan Pembangunan Pertanian di Kab. Pandeglang, seperti upaya pengembanganRumah Pintar Petani (RPP) dan dukungan untuk pelaksanaan Program #Bekerja" jelas H. Budi.

H. Budi juga berpesan kepada para peserta yang merupakan pendamping kegiatan di lapangan agar berbagi peran dan fokus terhadap tugasnya, sertameminta agar kegiatan dikawal dengan baik sehingga memberikan dampak keberlanjutan. "Kita bersyukur dengan adanya bantuan Program #Bekerja, danrasa syukur tersebut diwujudkan dalam bentuk bantuan dipelihara dengan baik" imbuh H. Budi.

Kepala BPTP Banten yang diwakili oleh Kasi KSPP, ST. Rukmini, SP, M.Si mengharapkan para peserta dapat memanfaatkan kesempatan bimtek untuk menggaliilmu dari narasumber serta mengharapkan ilmu yg ditularkan pada Bimtek ini dapat diaplikasikan di lapangan.

Bimtek menghadirkan dua narasumber yang merupakan peneliti di bidang peternakan, yaitu drh. Eko Kardiyanto dan Ivan Mambaul Munir, SPt. MateriTeknologi Budidaya Ayam Kampung dan Manajemen Kesehatan Unggas (Ayam) disampaikan oleh drh. Eko, sementara Ivan menyampaikan Penyediaan PakanAyam Kampung dan Kandungan Gizinya.

Bogor, 4 April 2019, bertempat di Balai Besar Pengkajian dan PengembanganTeknologi Pertanian Bogor dilaksanakan Workshop Peningkatan Komunikasi,Koordinasi dan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian dan PeningkatanKapasitas Penyuluh Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPertanian. Adapun peserta workshop terdiri dari perwakilan penyuluh BPTPSe Indonesia termasuk salah satunya penyuluh BPTP Balitbangtan NTT.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian Dr.Muhammad Prama Yufdy didampingi oleh Kepala BBP2TP (Dr. Ir. HarrisSyahbuddin, DEA) .

Workshop ini dilaksanakan tanggal 4 s.d 6 April 2019 dengan tujuan untukmemantapkan pelaksanaan kegiatan Komunikasi,Koordinasi dan DiseminasiInovasi Teknologi Pertanian Tahun Anggaran 2019 dan Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Balitbangtan mendukung diseminasi hasil inovasiteknologi dan peningkatan ekonomi pertanian.

Dalam arahanya Prama Yufdy menyampaikan bahwa Keberadaan penyuluhdi Balitbangtan sangat penting dan merupakan suatu keharusan. PenyuluhBalitbangtan yang berada di BPTP di tiap provinsi diharapkan dapatbersinergi, bekerjasama dan membina penyuluh yang berada di daerahsampai ditingkat BPP, dikarenakan BPTP merupakan salah satu agen perubahan di daerah khususnya dalam hal inovasi teknologi pertanian dan peternakan.

Disampaikan juga bahwa dalam proses akselerasi diseminasi inovasi teknologi penyuluh harus mampu menyesuaikan metode penyuluhan yang digunakandengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era industri 4.0, diantaranya dengan memanfaatkan media elektronik dan media sosial seiringdengan perkembangan zaman di era milenial.

Untuk itu penyuluh diharapkan selalu meng-update-kan diri melalui peningkatan kapasitas seiring dengan perkembangan zaman.

Terakhir, dalam sambutannya Prama Yufdy berpesan bahwa setelah mengikuti workshop tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyataterhadap percepatan hilirisasi hasil inovasi dan teknologi pertanian terkini kepada stakeholder terkait. Selain itu, diharapkan agar penyuluh BPTP harusadaptif terjadap kemajuan teknologi dan bisa menjadi penyuluh yang handal di era industri 4.0, bukan saja sebagai pengajar tetapi diharapkan dapat menjadipelaku/enterpreuner. Salam inovasi ( DP)

SEBUTAN PENYULUH “ENTERPREUNER” DIHARAPKAN MELEKAT DENGAN PENYULUHBPTP-BALITBANGTAN NTT

Nusa Tenggara Timur

PENANAMAN JAGUNG KOMPOSIT DI KEBUN KAKAO YANG SUDAH TIDAK PRODUKTIF

www.bptpnews.id

HALAMAN 8 DARI 9

Page 9: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1555386478.pdf · Petani diberikan informasi teknologi tentang cara panen yang baik, menentukan waktu panen yang tepat (pada waktu

Minggu, 7 April 2019, Tepatnya di Desa Bulili Kecamatan Nokilalaki Kabupaten SigiProvinsi Sulawesi Tengah, telah dilakukan penanaman jagung komposit seluas 2 ha.Hadir pada acara tersebut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian SulawesiTengah ( Dr Andi Baso Lompengeng Ishak, SPt MP) sekaligus melakukan arahankepada petani sebelum dilakukan penanaman.

Kepala BPTP berpesan kepada semua petani yang hadir mengatakan bahwa salahsatu faktor yang paling penting dalam usahatani jagung adalah agar petani betul-betul menerapan teknologi sesuai dengan petunjuk teknis yang dianjurkan, hadirpula pada kesempatan ini peneliti dan penyuluh dari BPTP, disamping itu hadir pulakepala desa Bulili, Ketua Gapoktan, Pembina Gapoktan, tokoh masyarakat lainnyadan anggota kelompok tani (30 Orang). Respon petani dengan adanya kegiatandukungan perbenihan program strategis Kementrian Pertanian (Benih SumberJagung) dilokasi ini sangat baik karena mereka sangat berharap adanyapendampingan dari sisi inovasi teknologi secara langsung dilapangan.

Koordinasi dengan BPP Bahagia selaku tuan rumah telah dilakukan dan bahkandalam penentuan lokasi kegiatan diserahkan kepada PPL, sehingga harapan kitadalam menghasilkan benih sumber terjadi sinergisitas dan kerja sama yang baik

untuk mendampingi petani dilapangan. Dalam penggunaan lahan untuk pertanaman jagung kecenderungan petani menggunakan lahan kebun kakao yangtidak produktif lagi untuk menanam jagung. Alasan petani menebang pohon kakaonya karena lebih banyak mengeluarkan biaya pemeliharaannya dari padahasil yang mereka peroleh. Potensi lahan yang dimiliki petani didaerah ini cukup luas sehingga manakala kegiatan ini berhasil dan harga jagung bisa stabilmaka petani kecenderungan beralih fungsi menanam jagung. Budaya lokal nampak pada lokasi ini yaitu sifat gotong royong sesama anggota mulai persiapanlahan sampai panen sehingga tentunya mudah diarahkan dan dibina dalam mentransfer teknologi karna budaya atau sifat gotong royong dalam kelompokdibidang usahatani masih sangat baik sehingga harapan kita untuk meningkatkan produksi dan produktivitas jagung bisa terwujud. Jayalah PertanianIndonesia.

Sulawesi Tengah

www.bptpnews.id

HALAMAN 9 DARI 9