Peta Pergerakan Islam Di Indonesia Abad 21
Transcript of Peta Pergerakan Islam Di Indonesia Abad 21
-
8/14/2019 Peta Pergerakan Islam Di Indonesia Abad 21
1/5
Sumber : http://oase.trunojoyo.ac.id/index.php/aboutus/139-pergerakanislam?format=pdf
Peta PergerakanIslam di Indonesia
Abad 21
Ditulis oleh BangOne
Jumat, 31 Juli 2009 09:21
Dalam usaha menemukan jati dirinya, ditubuh umat islam di indonesia telah tumbuh dan
berkembang beragam pergerakan islam sebagai usaha melakukan perubahan dan menentukan masa
depannya. Perbedaan organisasi ataupun pergerakan islam berubah dari sekedar perbedaan madzab
ataupun furuiyah dalam ibadah menjadi perbedaan pada metode ataupun orientasinya. Dengan
menelaah ulang konteks kesejarahan pergerakan islam Indonesia pada awal abad 20, dapat
dikatagorikan dalam dua kelompok besar yaitu kelompokskeptifdanprogresif.
Dari kacamata penulis kelompok skeptif adalah kelompok yang enggan melakukan
perubahan sosial dan keagamaan, tidak melakukan transformatif ataupun ijtihad, dan memegang
kuat tradisi budaya yang dalam hal ini bisa dinisbatkan pada Organisasi Islam yang mencerminkan
akar rumput tradisi masyarakat Indonesia yaitu Nahdhlatul Ulama. Sedangkan disisi yang lain
kelompok progresif diwakili kelompok yang menghendaki perubahan dalam tataran sosial, politik,
pendidikan ataupun ijtihad keagamaan yang hal ini bisa diwakili Muhammadiyah, Persis, Syarikat
Islam dan Al Irsyad. Walaupun terdiri atas beragam organisasi namun bisa dikatakan secara garis
besar platform maupun ketokohan keempat organisasi tersebut masih saling beririsan secara
signifikan.
Dalam usaha menemukan jati dirinya, ditubuh umat islam di indonesia telah tumbuh dan
berkembang beragam pergerakan islam sebagai usaha melakukan perubahan dan menentukan masa
depannya. Perbedaan organisasi ataupun pergerakan islam berubah dari sekedar perbedaan madzab
ataupun furuiyah dalam ibadah menjadi perbedaan pada metode ataupun orientasinya. Dengan
menelaah ulang konteks kesejarahan pergerakan islam Indonesia pada awal abad 20, dapat
dikatagorikan dalam dua kelompok besar yaitu kelompokskeptifdanprogresif.
Dari kacamata penulis kelompok skeptif adalah kelompok yang enggan melakukan
perubahan sosial dan keagamaan, tidak melakukan transformatif ataupun ijtihad, dan memegang
kuat tradisi budaya yang dalam hal ini bisa dinisbatkan pada Organisasi Islam yang mencerminkan
akar rumput tradisi masyarakat Indonesia yaitu Nahdhlatul Ulama. Sedangkan disisi yang lain
kelompok progresif diwakili kelompok yang menghendaki perubahan dalam tataran sosial, politik,
pendidikan ataupun ijtihad keagamaan yang hal ini bisa diwakili Muhammadiyah, Persis, Syarikat
Islam dan Al Irsyad. Walaupun terdiri atas beragam organisasi namun bisa dikatakan secara garis
besar platform maupun ketokohan keempat organisasi tersebut masih saling beririsan secara
signifikan.
Namun dipenghujung abad 20 dan memasuki abad 21, pengaruh globalisasi juga
memberikan warna tersendiri pada dinamika organisasi dan pergerakan islam di Indonesia.Organisasi islam yang telah mapan secara kultural, struktural maupun institusional yaitu
Nahdhlatul Ulama dan Muhammadiyah harus siap bersaing dengan dinamika pergerakan islam
-
8/14/2019 Peta Pergerakan Islam Di Indonesia Abad 21
2/5
Sumber : http://oase.trunojoyo.ac.id/index.php/aboutus/139-pergerakanislam?format=pdf
yang semakin berkembang dengan tumbuhnya pergerakan islam yang mengadopsi atapun
menyatakan sebagai bagian ataupun cabang dari organisasi islam dari luar Indonesia. Diantaranya
Hizbut Tahrir, Salafiyah, Jamaah Tabligh, Tarbiyah, ataupun gerakan bawah tanah Jamaah Jihad
walaupun kurang menunjukkan eksistensinya dipermukaan.
Interaksi umat islam Indonesia dengan wacana keagamaan dan dinamikanya tidak mungkindipisahkan dengan dinamika di luar negeri khususnya Timur Tengah. Karena bagaimanapun
organisasi islam yang telah mapan seperti Nahdhlatul Ulama maupun Muhammadiyah pun
terinspirasi dan bisa dikatakan mengadopsi perkembangan wacana keagamaan yang berkembang
disana. Dalam tubuh Nahdhlatul Ulama sendiri pengaruh gerakan-gerakan Tarekat yang
mengadopsi dari luar negeriseperti Naqsabandiyah dan Tijaniyah yang berpusat dan berkembang di
Syiriah dan Mesir cukup signifikan, begitu pula pergerakan islam Al-Haramain dengan tokohnya
Syaikh Muhammad Maliki yang berkembang di Nejd menjadi rujukan utama para ulama di
Nahdhliyin. Sedangkan Muhammadiyah pada awal-awal berdirinya tidak terlepas mengadopsi ide-
ide pembaharuan islam moderat yang dipelopori Syaikh Muhammad Abduh, Rasyid Ridha,
Muhammad Abdul Wahab, hingga Jamaludin Al-Afghani ataupun Muhammad Iqbal. Dan dari
perkembangannya Muhammadiyah sendiri sebenarnya telah cukup berkembang dan berpengaruh di
negara-negara Jiran seperti Malaysia dan Singapura.
Karena itu terlalu dipaksakan apabila terkesan adanya pemisahan antara pergerakan islam
Nasional dan Transnasional, dengan memaksakan pandangan yang berhak hidup dan berkembang
di Indonesia dan dapat diterimat umat islam Indonesia adalah Ormas islam Asli Indonesia,
sedangkan yang lainnya yang berbau TransNasional tidak layak untuk mengembangkan
keorganisasian ataupun pengaruhnya di Indonesia. Apalagi Negara ini memberikan sepenuhnya hak
kemerdekaan dalam berorganisasi dan menyampaikan pendapat bagi siapapun dan kelompokmanapun selama masih dalam batas-batas mengakui Negara Kesatuan Indonesia dan tidak
melakukan tindakan-tindakan destruktif yang merusak kepentingan nasional serta kehidupan
masyarakatnya.
Selanjutnya bagaimana perkembangan Ormas-ormas ataupun pergerakan islam di Indonesia
saat ini. Dalam kacamata penulis, untuk mengklasifikasikan peta pergerakan islam tidak ada
salahnya mengadopsi pemetaan dinamika pergerakan islam berdasarkan model teori-teori
perubahan sosial yang bersifat kemasyrakatan atau dalam paradigma sosiologi. Teori paradigma
perubahan sosial dicetuskan pertama kali oleh seorang sosiolog pendidikan Brasil Paulo Freirepada era 70-an, yang kemudian berkembang dalam tataran peta paradigma sosiologi ideologis yang
dikembangkan Burnell Morgan diera 80-an. Dari para analis sosiologi ini madzab perubahan sosial
akan memetakan bagaimana karakter secara ideologis, metode serta sasaran yang hendak
diwujudkan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menghendaki perubahan sosial, yang
kemudian bisa dibagi kedalam 3 madzab.
Madzab pertama adalah perubahan pasif dan dominatif. Kerangka pola fikir dalam
golongan ini adalah lebih dekat dengan pola gerakan salafiyah dalam pergerakan islam. Sedangkan
dalam tataran metode kesadaran sosial disebut dengan kesadaran magis. Penganut madzab ini lebih
dekat dengan kelompok islam yang hanya menyandarkan orientasi gerak dibidang ubudiyah dan
ansih dengan dinamika politik dan sosial. Dalam pandangan ini perubahan sosial tidak mampu
-
8/14/2019 Peta Pergerakan Islam Di Indonesia Abad 21
3/5
Sumber : http://oase.trunojoyo.ac.id/index.php/aboutus/139-pergerakanislam?format=pdf
mengetahui hubungan atau kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya untuk melakukan
perubahan sosial secara humanis maupun struktural untuk mewujudkan perubahan tatanan sosial
secara global.
Organisasi islam akar rumput seperti Nahdhlatul Ulama dan kalangan tradisional serta
derivatnya cukup dominan mewakili madzab ini. Karena kerangka orientasi model organisasiseperti ini adalah lebih pada upaya mempertahankan dominasi kultur dan tradisi yang telah mapan
dan dianut masyarakat Indonesia, begitu pula dalam keagamaan. Sedangkan pengembangan
lembaga politik, sosial ataupun pendidikan dalam naungan Ormas ini lebih pada figuritas dan
kepunyaan pribadi ketimbang kekuatan usaha Ormasnya. Sedangkan perubahan sosial yang
dikehendaki masih belum kelihatan, baik secara falsafah maupun konsepnya sehingga perubahan
sosial dalam pandangan ini mengikuti perubahan yang terjadi berdasarkan faktor-faktor eksternal,
natural ataupun magical.
Madzab ini juga sangat dominan dianut oleh kelompok Salafiyah atau Wahabiyah yang
mengadopsi madzab keagamaan dari Arab Saudi, karena pola kemasyarakatan yang pasif dan
masih didominasi Kerajaan dalam politik, sehingga tidak menuntut adanya dinamika sosial politik.
Selain itu Jamaah Tabligh yang begitu tradisional dalam penerapan faham keagamaan juga secara
dominan mengikuti cara pandang ini.
Madzab kedua adalah perubahan Reformatif. Dalam pandangan yang kedua ini perubahan
sosial lebih dititik beratkan pada perubahan humanis, yaitu untuk membangun kesadaran individu
dalam aspek manusiawi sebagai akar dari perubahan sosial yang hendak diwujudkan, sehingga juga
disebut dengan perubahan sosial dengan kesadaran naif. Man power developmentmenjadi sesuatu
yang diharapkan untuk mewujudkan perubahan. Sedangkan secara struktural, mereka akanmengikuti pola dan struktur yang sudah ada dan dianggap sebagai sesuatu yang sudah baik, mapan
dan benar dan akan berubah sesuai dengan karakter perubahan manusianya. Sehingga pandangan
ini akan mengusahakan perubahan sosial secara reformatif.
Dalam pandangan madzab ini model pergerakan islam modern seperti Muhammadiyah dan
derivatnya cukup mewakili. Dengan program pendidikan dan amal islam yang terkelolah dengan
baik dan dikembangkan secara progressif, organisasi ini berusaha untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan masyarakat dalam usahanya merealisasikan perubahan kehidupan sosial,
ekomnomi, pendidikan, politik yang lebih baik. Ini dibuktikan dengan kontribusi besar para
tokohnya dalam usahanya ikut serta menentukan pondasi negara ini walaupun dalam tataran
nasionalisme. Sebut saja Ki Bagus Hadi Kusumo dan Kasman Singodimejo merupakan perwakilan
dari kelompok islam modern, yang menjadi founding fatherIndonesia, ataupun Panglima besar
Jenderal Soedirman yang menjadi pelopor pendirian dan pemimpin TNI, serta tokoh-tokohnya
yang berhasil melakukan reformasi bidang pendidikan di negara ini.
Adapun pergerakan islam lain yang juga condong menggunakan pendekatan paradigma
perubahan perubahan sosial model ini adalah pergerakan islam Tarbiyah. Gerakan ini memiliki
orientasi utama untuk membangun konsep dan struktur berdasarkan islam dalam semua bidang
dengan jargonnya AlIslam huwal Hal dan dengan cakupan global, yang mereka sebut denganUstadziatul Alam. Namun dalam tataran geraknya mereka menggunakan tahapan-tahapan
-
8/14/2019 Peta Pergerakan Islam Di Indonesia Abad 21
4/5
Sumber : http://oase.trunojoyo.ac.id/index.php/aboutus/139-pergerakanislam?format=pdf
perubahan yang disebut dengan Mihwar. Sehingga gerakan ini cenderung untuk melakukan
perubahan secara humanis dan reformatif islam.
Pergerakan islam ini cukup menarik untuk dicermati karena pengaruhnya yang
berkembang secara signifikan. Dalam tatanan reformasi politik pergerakan ini membangun sayap
politiknya melalui Partai Keadilan yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera,yang sekarang memiliki kemampuan politik yang cukup signifikan sebagai kekuatan partai islam
terbesar. Begitu pula dalam pengembangan amal islam keagamaan, pendidikan, kesehatan dan
bidang sosial lainnya dengan pendirian Pesantren, Sekolah Islam, Lembaga Sosial dan Zakat serta
berbagai misi sosial dan kesehatan ataupun budaya yang cukup mewarnai. Dalam pembangunan
SDM, pergerakan islam ini juga cukup dominan memberikan warna keislaman di lembaga-lembaga
pusat pendidikan tinggi serta lembaga riset IPTEK nasional.
Sedangkan Madzab ketiga adalah perubahan transformatif. Dalam pandangan ini perubahan
sosial dibangun dengan kesadaran kritis revolusioner. Dalam paradigma kesadaran kritis, inti
permasalahan dan perubahan sosial adalah pada struktural dalam sistem tatanan sosial, politik,
ekonomi, budaya dan bidang lainnya. Sehingga perubahan sosial dapat diwujudkan melalui
dialektika thesa dan antithesa untuk membangun struktur yang secara fundamen baru dan terlepas
dari struktur yang ada yang dianggap rusak dan penyebab ketidakadilan.
Untuk saat ini meskipun masih belum signifikan pengaruhnya tetapi pergerakan islam
revolusioner seperti Jamaah Jihadyang dalam hal ini bisa terwakili oleh Majelis Mujahidin dan
Ansharuttauhidbisa mewakili cara pandang perubahan sosial dalam paradigma ini. Jika kita tengok
dalam sejarah panjang pergerakan islam nasional, pergerakan islam dengan model ini sebenarnya
memiliki akar sejarah yang cukup signifikan di Indonesia. Dengan latar belakang Gerakan DarulIslam DI/TII yang didirikan KartoSuwiryo pada tahun 1947, yang mampu memberikan perlawanan
dengan pemberontakan yang terbesar dan terlama dalam masa-masa revolusi. Selain di sebagian
Jawa Tengah dan Jawa Barat, gerakan ini juga berkembang derivatnya dengan NII yang
berkembang di Aceh, Sulawesi Selatan dan Tenggara serta Kalimantan Selatan, sehingga
pemberontakan untuk mendirikan Negara Islam untuk melawan pemerintahan RI dan
menggantikan bentuk Negara nasionalis NKRI ini mampu bertahan tidak kurang dari 15 tahun.
Dalam bentuk perlawanan yang lebih dapat dipandang vandalisme saat ini, sisa-sisa NII
yang mengatas namakan JIataupunAl-Qaedah Indonesia, dengan pengaruh organisasi Jihad luar
negeri mereka seolah-olah mendapatkan ruh baru. Dengan mengadopsi pemikiran fundamentalisme
ideologis Jamaah Islamiyah yang berkembang di Mesir yang kemudian melakukan tranformasi
kedalam jaringan Al-Qaedah, sempalan pergerakan organisasi jihad internasional ini ingin
menunjukkan eksistensinya dengan berbagai serangan teror terhadap kepentingan-kepentingan
asing di negeri ini. Selain itu dalam pandangan mereka pemerintahan yang tidak berdasarkan
ideologis dan hukum islam adalah wajib dihancurkan dan diperangi.
Selain model revolusi dengan kekerasan, pergerakan islam lain yang tidak menggunakan
jalur kekerasan fisik tetapi dengan revolusi pemikiran yang bisa dikatagorikan menganut
paradigma perubahan transformatif revolusioner ini adalah Hizbut Tahrir. Sebagai pergerakanislam yang mengklaim sebagai partai politik internasional yang berpusat di Yordania dan diisukan
-
8/14/2019 Peta Pergerakan Islam Di Indonesia Abad 21
5/5
Sumber : http://oase.trunojoyo.ac.id/index.php/aboutus/139-pergerakanislam?format=pdf
hijrah ke Inggris sebagai markas pusatnya ini menunjukkan geliatnya di negara-negara demokratis
Eropa, sebagian Asia Tengah serta Indonesia. Wacana dan doktrin revolusi pemikiran pergerakan
islam ini dibangun dengan diskusi-diskusi, buku, booklet, ataupun selebaran-selebaran dialogis
untuk memberikan pengaruh dan menanamkan keyakinannya kepada umat islam untuk mengikuti
pola pikir yang mereka anut, terutama dari golongan terdidik.
Metode revolusioner dalam mewujudkan perubahan sosial yang ditempuh Hizbut Tahrir
dapat dikategorikan dalam dua jalan utama. Jalan pertama untuk melakukan revolusi struktural
adalah dengan merebut kepemimpinan yang mereka sebut dengan Thulabun Nusroh, atau pencarian
perlindungan. Dengan jalan lobi-lobi dan diskusi politik dengan pemimpin-pemimpin negara,
masyarakat ataupun keagamaan mereka berusaha memberikan pengaruh pemikiran, sehingga
diantara para pemimpin itu bersedia untuk menempuh jalan dan cara pandang mereka untuk
bersama-sama mereka mewujudkan terbentuknya daulah islam Khilafah Islamiyah dan tegaknya
syariat islam. Sedangkan jalan yang kedua adalah dengan Ash-Shira ul-Fikr untuk melakukan
revolusi sosial, yaitu dengan memberikan pengaruh pemikiran secara luas kepada masyarakat
bawah dengan cara menghancurkan wibawa pemerintahan, dan mempertontonkan kekurangan,
kegagalan ataupun kebobrokan-kebobrokan kepemimpinan negara serta menganggap seluruh
pemerintahan negeri-negeri islam saat ini adalah Darul Kufr alias dianggap Negara Kafir. Hal
tersebut bertujuan untuk menghilangkan kepercayaan masyarakat pada pemimpin-pemimpin
pemerintahan terutama negeri-negeri islam, sehingga pada akhirnya akan mampu menggerakkan
masyarakat untuk bersedia bergerak bersama HT melakukan revolusi terhadap rezim yang
berkuasa.
Dari ketiga klasifikasi madzab perubahan sosial ini tidak berdasarkan nilai-nilai dogmatis
keagamaan bahwasanya madzab yang yang satu lebih benar ketimbang madzab lainnya, namunlebih berdasarkan metode dan mekanisme transfer nilai yang ditawarkan dan dikembangkan
masing-masing madzab. Madzab-madzab ini akan menentukan bagaimana platform pergerakan
islam, kepemimpinan, serta pola fikir yang dianut pengikutnya yang menjadi nilai idealisme yang
diperjuangkan untuk melakukan perubahan sosial.
Demikian mungkin sedikit gambaran peta pergerakan islam di Indonesia yang ada dari
sudut pandang kacamata penulis, yang pasti silahkan pilih gerbong yang sesuai dengan hati nurani,
fastabiqul khairatdan marilah berusaha introspeksi untuk senantiasa melakukan perbaikan dalam
diri kita pribadi, dan menjauhkan diri dari keyakinan dan pemikiran destruktif yang justrumenjauhkan islam menuju kebangkitannya, dan menghilangkan jati dirinya sebagai Rahmatan lil
alamin. Adapun jika ada kesalahan yang tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan yang dianut
masing-masing pergerakan islam yang ada, penulis minta maaf dan siap untuk mengkoreksi dan
merevisi tulisan singkat ini.
Attention its just my opinion bro!,forgive me if theres something is false.. Ok, bangOne