Peta Konsep Revisi
-
Upload
ferdi-fajrian -
Category
Documents
-
view
49 -
download
4
description
Transcript of Peta Konsep Revisi
batas
minimal
memiliki
fungsi
diatasi dengan
Ruang Terbuka Hijau
Area yang
penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman
UU No. 25
Tahun 2007
30% dari Luas
Wilayah Kota Fungsi Sosial
Budaya
Fungsi Ekologis
Fungsi
Arsitektural
Fungsi Ekonomi
Jakarta
Hanya 9,8% dari
Luas Wilayah Sengketa Tanah
Warga Tidak Mau
Menjual Tanah Miliknya
UU No. 2
Tahun2012
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan
Umum
Pemerintah Daerah Tidak
Dapat Membebaskan
Lahan
Beberapa Peran
Penting
Menurunkan keamanan kota
Menurunkan kenyamanan
kota
Menurunkan keindahan alami kota
Menurunkan tingkat
kesejahteraan
masyarakat
Masyarakat Pemerintah
Mengisi Seoptimal
Mungkin Lahan
Pekarangan
Turut Serta Dalam
Meningkatkan
Kualitas Lingkungan di
Perumahan
Memanfaatkan Lahan Kosong
Untuk Membangun RTH
adalah
men
uru
t
yang ada
seluas
men
yebab
kan
diseb
abkan
oleh
yaitu
yaitu
tentan
g
menyebabkan
RUANG TERBUKA HIJAU
DEFINISI
Ruang Terbuka Hijau
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Menteri PU
No.05/PRT/M/2008tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan disebutkan
bahwa pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Dalam UU No. 26 Tahun 2007, secara khusus mengamanatkan perlunya penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau,
yang proporsi luasannya ditetapkan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
PERAN MASYARAKAT
Peran masyarakat pada RTH privat, meliputi:
1. Memberikan penyuluhan tentang peranan RTH dalam peningkatan kualitas lingkungan;
2. Turut serta dalam meningkatkan kualitas lingkungan di perumahan dalam hal penanaman tanaman, pembuatan sumur
resapan (bagi daerah yang memungkinkan) dan pengelolaan sampah;
3. Mengisi seoptimal mungkin lahan pekarangan, berm dan lahan kosong lainnya dengan berbagai jenis tanaman, baik ditanam
langsung maupun ditanam dalam pot; dan
4. Turut serta secara aktif dalam komunitas masyarakat pecinta RTH.
AKIBAT RUANG TERBUKA HJAU YANG SEDIKIT
Menurunnya kualitas ini bisa berupa RTH yang hanya sedikit atau tidak ada, ada RTH tetapi tidak fungsional, dan berkurangnya
RTH karena maraknya alih guna dan fungsi lahan. Hal ini selanjutnya memberikan dampak yang cukup berarti tehadap
kesinambungan kota. Diantaranya adalah:
a. Menurunkan kenyamanan kota: penurunan kapasitas dan daya dukung wilayah (pencemaran meningkat, ketersediaan
airtanah menurun, suhu kota meningkat, dll).
b. Menurunkan keamanan kota: hal ini bisa terjadi karena ruang-ruang untuk interaksi antar penduduk berkurang sehingga
satu sama lain tidak saling mengenal dan mudah terjadi gesekan-gesekan.
c. Menurunkan keindahan alami kota (natural amenities) dan artifak alami sejarah yang bernilai kultural tinggi.
d. Menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat (menurunnya kesehatan masyarakat secara fisik dan psikis).
PENGHAMBAT PERTUMBUHAN RTH DI JAKARTA
a. Adanya sengketa tanah
b. Warga tidak mau menjual tanah yang telah mereka miliki kepada pemerintah untuk dijadikan Ruang Terbuka Hijau
c. Adanya UU No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Melalui
peraturan itu, pemerintah daerah tidak dapat lagi membebaskan lahan. Pihak yang dapat membebaskan lahan adalah
Badan Pertanahan Nasional.