Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil...

16
Kegiatan 3 Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan A. PENGANTAR Perkembangan zaman ternyata banyak mempengaruhi istilah- istilah yang digunakan untuk menyebutkan nama sasaran pendidikan, namun demikian semuanya mengarah pada maksud yang sama. Berarti dalam bagian ini tidak mengganggu makna yang melekat dalam istilah itu. Peserta didik adalah satu diantara faktor pendidikan yang paling kompleks dibahas dalam ilmu pendidikan , maka dalam kegiatan 3 ini berisikan empat pokok bahasan, yaitu (A) Pengertian peserta didik, (B) Karakter manusia sebagai peserta didik, (c) Batas awal dan akhir pendidikan. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat 1. Pengertian peserta didik, 2. Karakter manusia sebagai peserta didik, 3. Batas awal dan akhir pendidikan. B. URAIAN 1. Pengertian Peserta Didik Dulu, semua orang yang belajar di sekolah disebut pelajar, siswa, murid. Selain itu dikenal juga sebutan santri, warga belajar dan mahasiswa, setelah keluar Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional semua panggilan itu distandarkan menjadi peserta didik, yaitu anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (pendidikan formal dan informal), jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Baik untuk pendidikan formal maupun non formal. Perubahan istilah ini sebenarnya tidak mempengaruhi makna yang melekat pada istilah yang telah melidah itu. Di dalam bahasa Inggris istilah peserta didik disepadankan dengan student. Kata student secara etimologis diperoleh melalui Bahasa Inggris, yang diambil dari bahasa Latin pada abad pertengahan yaitu studere konjugasi kata kerja, yang berarti "to langsung semangat seseorang at"; sehingga student dapat digambarkan sebagai "orang yang mengarahkan semangat pada subjek". Ini berarti bahwa penggunaan yang paling luas, student (peserta didik) digunakan untuk siapa saja yang belajar. 1 Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Transcript of Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil...

Page 1: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

Kegiatan 3

Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan

A. PENGANTAR

Perkembangan zaman ternyata banyak mempengaruhi istilah-istilah yang digunakan untuk menyebutkan nama sasaran pendidikan,namun demikian semuanya mengarah pada maksud yang sama.Berarti dalam bagian ini tidak mengganggu makna yang melekatdalam istilah itu. Peserta didik adalah satu diantara faktor pendidikanyang paling kompleks dibahas dalam ilmu pendidikan , maka dalamkegiatan 3 ini berisikan empat pokok bahasan, yaitu (A) Pengertianpeserta didik, (B) Karakter manusia sebagai peserta didik, (c) Batasawal dan akhir pendidikan. Setelah mempelajari materi ini diharapkanmahasiswa dapat1. Pengertian peserta didik, 2. Karakter manusia sebagai peserta didik, 3. Batas awal dan akhir pendidikan.

B. URAIAN

1. Pengertian Peserta Didik

Dulu, semua orang yang belajar disekolah disebut pelajar, siswa, murid. Selainitu dikenal juga sebutan santri, warga belajardan mahasiswa, setelah keluar Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasionalsemua panggilan itu distandarkan menjadipeserta didik, yaitu anggota masyarakat yangberusaha mengembangkan potensi dirimelalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur (pendidikan formal dan informal), jenjang, dan jenispendidikan tertentu. Baik untuk pendidikan formal maupun nonformal.

Perubahan istilah ini sebenarnya tidak mempengaruhi maknayang melekat pada istilah yang telah melidah itu. Di dalam bahasaInggris istilah peserta didik disepadankan dengan student. Katastudent secara etimologis diperoleh melalui Bahasa Inggris, yangdiambil dari bahasa Latin pada abad pertengahan yaitu studerekonjugasi kata kerja, yang berarti "to langsung semangat seseorang at"; sehingga student dapat digambarkan sebagai "orang yangmengarahkan semangat pada subjek". Ini berarti bahwa penggunaanyang paling luas, student (peserta didik) digunakan untuk siapa sajayang belajar.

1Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 2: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

Sebutan Santri adalah pesertadidik belajar pada jalur pendidikannon formal, khususnya pesantrenatau sekolah-sekolah salafiyah,sementara warga belajar adalahistilah bagi peserta didik pada jalurpendidikan nonformal seperti PusatKegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),baik Paket-A, Paket-B, Paket-C.Sebutan mahasiswa adalah peserta

didik yang belajar di perguruan tinggi.Khusus dalam modul ini hanya dibahas peserta didik dalam

kontek pendidikan formal, khususnya persekolahan. Di Indonesia,jenjang pendidikan persekolahan terdiri atas pendidikan dasar, yaituSekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah MenengahPertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah, selanjutnya pendidikan mene-ngah, yaitu jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah MenengahKejurusan (SMK)/ Madrasah Aliah (MA)/Madrasah Aliah Kejuruan(MAK).

Dalam Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional 2003disebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikanberhak:a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang

dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,

minat, dan kemampuannya;c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang

tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya

tidak mampu membiayai pendidikannya;e. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan

lain yang setara; f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan

belajar masing-masing dan tidak menyimpang dariketentuan batas waktu yang ditetapkan.Sedangkan setiap peserta didik berkewajiban:

a. Memenjaga norma-norma pendidikan untuk menjaminkeberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan;

b. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecualibagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebutsesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan

pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban pesertadidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

2Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 3: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

2. Karakter Manusia Sebagai Peserta Didik

Dalam kegiatan 1 sudah banyak dibahastentang hakekat manusia sebagai subjekpendidikan secara sempit, maka dalam bagian iniakan dibahas lebih luas. Peserta didik sebagaimanusia pada umumnya terikat oleh manusia itusebagai mahluk Tuhan yang memiliki karakteristiktersendiri. Karakteristik manusia dapat dilihat dariberbagai sudut, seperti secara agama, filsafat, danllmu. Dalam modul ini tidak semua pandangan

diuraikan, tetapi hanya sebatas pada manusia sebagai subjekpendidikan.

Siapa sebenarnya manusia yang disebut perserta didik itu?Jawabannya sangat bermakna bagi seorang calon dan tenagakependidikan agar memiliki pandangan yang khas, apa yang diker-jakannnya di sekolah tidak mengalami banyak hambatan sehinggadapat memepermudah pencapaian tujuan pendidikan.

Peserta didik sebagai manusia memiliki ciri khas – yang secaraprinsip berbeda dari hewan. Ciri – ciri manusia yang membedakanyadari hewan adalah: terbentuk dari gumpalan yang terpadu (integ-rated) dari apa yang disebut hakekat manusai. Alasan kedua mengapagambaran yang benar dan jelas, karena dengan adanya per-kembangan yang sangat pesat dewasa ini dan masa datang akandatang.

Perlu diningat bahwa semua uraian terdahulu mengarahkan kitabahwa manusia sangat membutuhan pendidikan, dengan cacatanpara ahli jangan dianggap sebagai sebuah botol kosong yang harusdiisi semaunya atau orang dewasa dalam ukuran kecil, yang harustuntuk dengan hukum formal, karena pada masa sekolah pesertadidik adalah anak manusia yang masih dalam proses pertumbuhandan perkembangan. Oleh karena itu untuk memahami manusiasebagai peserta didik harus memakai kajian ilmu pengeyahuan, yaituPsikologi – yang akan memberikan gambaran bahwa manusia ituhidup melalui proses yang relatif sama – antara satu dengan yanglain. Atas dasar itu maka proses pendidikan berjenjang berdasarkanfase-fase pertumbuhan dan perkembangan itu.

Apa makna pertumbuhan dan perkembangan itu berbeda atausama? Ternyata kedua istilah ibarat dua sisi mata uang. Kalauperkembangan menggunakan padanan development, makapertumbuhan adalah growth. Kata growth atau pertumbuhan jugamengandung arti sebagai pola perubahan yang dialami oleh individu,namun titik berat mungkin yang berbeda. Secara umum sulitmembedakannya, tetapi dengan bantuan ilmu pengetahuan kita akanmenemukannya.

Istilah pertumbuhan adalah growth menurut Wetherington danHurlock (dalam Wahab dan Soelehuddin, 1998) adalah suatu proses

3Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 4: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

perubahan dalam aspekjasmaniah (fisik), sepertistruktur tulang, tinggi danberat badan, proporsib a d a n , s e m a k i nsempurnanya jaringansyarat dan sejenisnya.Coba Anda ingat apakahada contoh lain selain yangdisebutkan? Ya, termasukgigi, kumis, ya apa lagi?Dengan k a t a l a i npengertian pertumbuhanitu lebih bersifat kuantitatif

(ukuran dan jumlah) dan terbatas pada pola perubahan fisik yangdialami seseorang sebagai suatu hasil dari proses pematangan. Dalamarti yang lain, para ahli mengatakan bahwa pertumbuhan dapat pulamencakup perubahan secara psikis kalau perubahan tersebutmunculnya sesuatu fungsi yang baru! Apa pula ini? Misalnya munculkemampuan berfikir simbolik, berfikir abstrak bukan saja berartibertambah besarnya otak tetapi juga bagaimana kemampuan itusetiap waktu direorganisir sehingga tampil lebih beda, misalnya mula-mula adik Anda belum bisa membedakan mana yang baik mana yangburuk, maka secara pelan-pelan ia mulai paham.

Terjadi pula perubahan dalam aktivitas yang secara inherenlainnya yang memunculkan keterampilan bergerak, reaksi emosionaldan perubahan sejenis lainnya. Selain itu akan munculnya perasanberahi terhadap lawan jenis adalah akibat pertumbuhan kelenjarAdrenal yang menghasilkan hormon Androgen pada anak laki-laki danpertumbuhan kelenjar Testes yang menghasilkan hormon Testoteron pada anak wanita. Nanti dulu, mari Anda mengingat kembali apa yangpernah Anda alami masa-masa anak-anak dulu? Misalnya bagi laki-lakiyang mimpi pertama mengeluarkan sperma dan anak wanita yangmengeluarkan darah kotor/ darah haid. Tahukan Anda tanda-tandaapa itu? Ya, benar itu berarti hormon Tiroksin dan Testoteron telahberfungsi.

Kecepatan pertumbuhan ternyata juga merupakan sifat yangditurunkan. Hasil penelitian beberapa penelitian menunjukkan padakembar identik memperlihatkan bahwa haid pertama yang dialamikembar identik perempuan terjadi pada usia yang sama. Demikianpula pada perempuan kakak beradik, tetapi tidak pada anakperempuan yang tidak sekeluarga. Penelitian mengenai pertumbuhangigi-geligi maupun ossifikasi tulang juga memperlihatkan pola yangsama, hal mana menunjukkan bahwa saat terjadinya suatu pertumbuhan secara umum dipengaruhi oleh faktor keturunan yangbersifat khas.

Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi perkembangan

4Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 5: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

psikologis, demikian juga sebaliknya faktor psikologis dapatmempengaruhi pertumbuhan fisik. Manusia akan mengalamiperubahan terus menerus sampai akhir hanyatnya, hal inilah yangdisebut dengan perkembangan, namun tidak setiap perubahan adalahperkembangan, karena perubahan yang dimakud denganperkembangan harus memenuhi syarat-syarat, yaitu terpola, teratur,terorganisir dan dapat diprediksi.

Perubahan dalam arti perkembangan terjadi bertahap dan dalamjangka waktu relatif lama dan berlangsung seumur hidup. Perubahandalam arti perkembangan tidak mencakup proses pertumbuhan,pematangan, dan penyempurnaan, melainkan mencakup prosespenurunan dan perusakan. Perkembangan seseorang tidak selalustabil/ sama dengan perkembangan kawan sekelompoknya. Hal inisering disebut dengan kestabilan dan ketidakstabilan posisi seseorangterhadap kelompok. Kestabilan tidak pula bersifat absolut (tetap), dimana seseorang dapat kembalipada posisinya, hal inilah yangdisebut dengan ketidakstabilan.Konsep kestabilan dan ketidakstabilan ini harus dipadukandengan konsep kesinambungandan ketidaksibambungan.

Proses yang menentukanperkembangan seseorang, iniberkesinambungan tidak selalum e n g a n d u n g m a k n ak e s t a b i l a n , d a nketidakkesinambungan tidakselalu berarti ketidakstabilan.Pertumbuhan fisik yang merupakan bagian perkembangan manusiasangat penting dibicarakan, karena proses pertumbuhan memegangperanan dalam memahami perilaku manusia. Peranan pertumbuhansebagai lingkungan pembatas bagi kemampuan seseorang, kapasitas(kemampuan) fisik akan membatasi apa yan dapat dilakukan olehseorang anak. Keterbatasan pengalaman juga akan membatasiperkembangan kognitif dan sosial anak. Percepatan pertumbuhan fisikakan mempercepat pertumbuhan mental pula. Pertumbuhan fisik akanmempengaruhi penampilan seseorang dan juga akan mempengaruhipendapat orang lain terhadap seseorang. Anak-anak yang gendut ditaman kanak-kanak dinilai sebagai anak yang agresif dan berani olehgurunya. Pertumbuhan fisik akan mempengaruhi cara seseorangmemandang dirinya sendiri. Pertumbuhan tinggi badan ternyatamemiliki berbagai pola. Ternyata pola pertumbuhan tinggi badan anaklaki-laki dan anak perempuan sejak lahir hingga dewasa berbeda.

5Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 6: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

Pertumbuhan yang amatcepat pada masa remaja initerjadi lebih dahulu padar e m a j a p e r e m p u a ndibandingkan pada remajalaki-laki. Tulang-tulang akantumbuh dan berkembangsecara berkelanjutan baikdalam keadaan jumlah,ukuran dan kekerasannya.Pertumbuhan tulang yangpaling mencolok adalahtulang-tulang panjang,terutama di pergelangan dantungkai. Tulang-tulang iniakan terus tumbuh sampai masa remaja. Pada waktu lahir, beberapatulang berbentuk tulang rawan yang relatif lunak yang akanmenegeras nantinya melalui proses penulangan atau ossifikasi. Otot-otot pada tubuh seseorang bayi yang baru lahir sudah lengkapserabut-serabutnya. Dalam proses pertumbuhan, otot pun mengalamiperubahan. Pertumbuhan ini juga akan mengalami lonjakan padamasa remaja. Sebelum masa remaja, antara otot anak laki-lakidengan perempuan sudah tampak perbedaan. Pertumbuhan sistemsyaraf belum selesai pada waktu bayi dilahirkan. Alat-alat tubuh yanglain seperti paru-paru dan sistem peredaran darah sudah bekerjapenuh walaupun belum sempurna benar, sementara sistem syarafjelas masih rendah taraf pertumbuhannya.

Hormon mengatur pertumbuhan dan perubahan tubuh melaluiberbagai cara. Hormon ,yang paling penting bagi perkembangan ialahyang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa yang terletak ditengah-tengahmassa otak. Ia merupakan pelatuk. Pertumbuhan fisik dipengaruhijuga oleh faktor-faktor kematangan, faktor keturunan, danfaktor-faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pertumbuhan fisikseseorang seperti kondisi sebelum, sewaktu dan sesudah lahir, nutrisi, penyakit dan faktor psikologis.

Para ahli memperingatkan bahwa pertumbuhan otak anak palingpesat terjadi pada usia 0-2 tahun, dimana volume otak akan mencapai80 %. Akan tetapi tidak berarti bahwa perkembangan otak berhentihanya sampai disitu saja. Volume otak anak terus berjalan hingga usia12 tahun. Hal ini membuat pemberian nutrisi dan stimulasi bagiperkembangan otak masih tetap sangat dibutuhkan, bahkan setelahusia 12 tahun. Perlu pro aktif orang tua dalam membentukperkembangan otak kiri dan kanan secara seimbang. Untukkecerdasan yang optimal sehingga menjadi kuat untuk sekolah.

Menurut Dryden dan Jeannette (2000) bahwa otak manusiadapat terus belajar sejak lahir sampai akhir hayat. Otak memiliki satu

6Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 7: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

trilium sel, termasuk 100miliar syaraf aktif atauneuron dan 900 milyar sella in yang merekatpadanya. Setiap 100milyar neoron dapatberkembang h ingga20.000. Otak kiri bersifatakademis dan otak kananbersifat kreatif. Denganberfungsinya otak makamanusia dapat berjalant e g a k , m a m p umenutupkan jempol dantelunjuk, mampu menulisdan berbicara, mampumemahami pembicaraandan mampu membaca.

Maka apabila satu diantara fungsi isi otak rusak maka akan adamanusia kehilangan satu diantara kemampuan itu.

Paham yang paling tua tentang pentahapan perkembanganmanusia dari sudut biologi adalah dikemukakan oleh Aristoteles,seorang filosof Yunani (384-322) yang membagi pentahapanperkembangan manusia dalam tiga tahap, yang masing- masinglamanya tujuh tahun:

Tahap I : dari 0;0 sampai 7;0 : masa anak kecil atau masa bermain.Tahap II : dari 7:0 sampai 14;0 masa anak, masa belajar, atau masa

sekolah rendah.Tahap III : dari 14;0 sampai 21;0 : masa remaja atau pubertas; masa

peralihan dari anak menjadi orang dewasa

Para ahli yang lain menyebutkan bahwa pada anak perempuan sekitarkelas 6 SD, sudah mencapai puncak lonjakan tinggi badan pada umur(10,5 13,5) tahun dan sudah mulai menstruasi umur (10,5 15,5)tahun. Sementara itu pada anak laki laki puncak lonjakan tinggi badantercapai (12,515,5) tahun serta mereka juga sudah dewasa pada alatreproduksinya pada umur (12 16) tahun yaitu dengan ditandainyapenyemburan pertama air mani.

Karakteristik peserta didik adalah keseluruhan kelakuan dankemampuan yang ada pada peserta didik sebagai hasil daripembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan polaaktivitas dalam meraih cita-cintanya. Dengan demikian, penentuantujuan belajar itu sebenarnya harus dikaitkan atau disesuaikan dengankeadaan atau karakteristik peserta didik itu sendiri.

7Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 8: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

Ada tiga hal yang perlu diperhatikandalam karakteristik peserta didik yaitu:1. Karakteristik atau keadaan yang

berkenaan dengan kemampuan awalatau Prerequisite skills, sepertimisalnya kemampuan intelektual,kemampuan berfikir,mengucapkanhal-hal yang berkaitan dengan aspekpsikomotor dan lainnya;

2. Karakteristik yang berhungan denganlatar belakang dan status sosial (socioculture);

3. Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaankepribadian seperti sikap, perasaan, minat dan lain-lain.Pengetahuan mengenai karakteristik peserta didik ini memiliki

arti yang cukup penting dalam interaksi belajar mengajar. Terutamabagi guru, informasi mengenai karakteristik peserta didik senantiasaakan sangat berguna dalam memilih dan menentukan pola-polapengajaranyang lebih baik, yang dapat menjamin kemudahanbelajarbagi setiap peserta didik.

Adapun karakteristik peserta didik yang mempengaruhi kegiatanbelajar peserta didik antara lain: a) kondidi fisik, b) latar belakangpengetahuan dan taraf pengetahuan, c) gaya belajar; d) usia, e)Tingkat kematangan, f) ruang lingkup minat dan bakat, g) lingkungansosial ekonomi dan budaya, h) faktor emosional, i) faktor komunikasi,k) intelegensia, l) keselaran dan attitude, m) prestasi belajar, n)motivasi dan lain-lain.

Teori Piaget, mengatakan ada empat tingkat perkembangankognitif, anak, yaitu (1) Sensori motor (usia 0 - 2 tahun), (2) Praoperasional (usia 2 - 7 tahun), (3) Operasional kongkrit (usia 7 - 11tahun), (4) Operasi formal (usia 11 tahun hingga dewasa). Secararinci pandangan Piaget ini adalah1. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)

Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruhdalam diri anak. Keinginan terbesarnya adalah keinginan untukmenyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untukmengetahui reaksi dari perbuatannya.Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan

senjata terbesarnya adalah 'menangis'.Menyampaikan cerita/berita Injil padaanak usia ini tidak dapat hanya sekedardengan menggunakan gambar sebagaialat peraga, melainkan harus dengansesuatu yang bergerak (panggungboneka akan sangat membantu).

2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)

8Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 9: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan'pelit', karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang oranglain. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk meniruorang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6 -7 tahunmereka sudah mulai mengerti motivasi, namun mereka tidakmengerti cara berpikir yang sistematis - rumit. Dalammenyampaikan cerita harus ada alat peraga.

3. Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapatbermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (bekerjasama). Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-hal yangsistematis. Namun dalam menyampaikan berita Injil harusdiperhatikan penggunaan bahasa. Misalnya: Analogi 'hidupkekal' - diangkat menjadianak-anak Tuhan dengankonsep keluarga yangmampu mereka pahami.

4. Operasional Formal (usia11 tahun ke atas)Pengajaran pada anakpra-remaja ini menjadisedikit lebih mudah, karenamereka sudah mengertikonsep dan dapat berpikir,baik secara konkrit maupunabstrak, sehingga tidakperlu menggunakan alat peraga. Namun kesulitan baru yangdihadapi guru adalah harus menyediakan waktu untuk dapatmemahami pergumulan yang sedang mereka hadapi ketikamemasuki usia pubertas.

Sementara Erick Erickson dari Psikososial membagi 8 (delapan)tahap perkembangan psikososial, yaitu: * Trust vs mistrust ( 0 - 1 tahun ) * autonomy vs shame and doubt ( 1 - 3 tahun ) * Initiative vs guilty ( 3 -5 tahun / pra sekolah ) * industry vs inferiority ( 6 - 11 tahun / masa sekolah ) * Identity vs identity confusion ( 12 - 18 / masa remaja ) * Intimacy vs isolation ( 18 - 40 / masa dewasa dini ) * generativity vs stagnan ( 40 - 60 tahun / masa dewasa madya ) * Ego integrity vs despair ( > 60 th / dewasa lanjut )

Lebih rincin Erick Erickson menjelaskan demikian:1. Trust >< Mistrust (usia 0-1 tahun) Tahap pertama adalah tahap

pengembangan rasa percaya diri. Fokus terletak pada PancaIndera, sehingga mereka sangat memerlukan sentuhan danpelukan.

9Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 10: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

2. Otonomi/Mandiri >< Malu/Ragu-ragu (usia 2-3 tahun)Tahap ini bisa dikatakan sebagai masa pemberontakan anakatau masa 'nakal'-nya. sebagai contoh langsung yang terlihatadalah mereka akan sering berlari-lari di sekolah. Namunkenakalannya itu tidak bisa dicegah begitu saja, karena iniadalah tahap dimana anak sedang mengembangkankemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif), sehingga yangdiperlukan justru mendorong dan memberikan tempat untukmengembangkan motorik dan mentalnya.Pada saat ini anak sangat terpengaruh oleh orang-orang pentingdi sekitarnya.

3. Inisiatif >< Rasa Bersalah (usia 4-5 tahun)Dalam tahap ini anak akan banyak bertanya dalam segala hal,sehingga berkesan cerewet. Pada usia ini juga merekamengalami pengembangan inisiatif/ide, sampai pada hal-halyang berbau fantasi. Mereka sudah lebih bisa tenang dalammendengarkan ceramah.

4. Industri/Rajin >< Inferioriti (usia 6-11 tahun)Anak usia ini sudah mengerjakan tugas-tugas sekolah –termotivasi untuk belajar. Namun masih memilikikecenderungan untuk kurang hati-hati dan menuntut perhatian.Berdasarkan pemikiran di atas, maka karakteristik peserta didik

dibagi berjenjang berdasarkan pertumbuhan dan perkembangandimaksud, atau dengan kata lain setiap jenjang pendidikan harussesuai dengan karateristik peserta didik dalam hal pertumbuhan danperkembangan mereka, sehingga jelas batas awal dan akhir seseorangyang bersekolah.

10Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 11: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

3. Batas Awal dan Akhir Pendidikan

Dalam konsep yang umum sebenarnya tidakada batas awal dan akhir sesesorang dalam me-nerima pendidikan, karena pada prinsipnya pen-didikan berlangsung seumur hidup, namun kalausudah kita berbicara persekolahan, maka akanterikat oleh waktu dan tempat seseorang itu untukmenempuh pendidikan.

Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementaramenurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya dibeberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun. RuangLingkup Pendidikan Anak Usia Dini, dengan rincian Infant (0-1 tahun),Toddler (2-3 tahun), Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun),dan Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun).

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjangpendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atauinformal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formalberbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuklain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikannonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak(TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini padajalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga ataupendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahunyang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untukmembantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agaranak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Anak yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajibmengikuti pendidikan dasar (SD dan SMP sederajat). Pendidikanmenengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan dasaradalah jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertamamasa sekolah anak-anak. Pendidikan dasar menjadi dasar bagijenjang pendidikan menengah. Periode pendidikan dasar ini adalahselama 6 tahun. Di akhir masa pendidikan dasar, para siswadiharuskan mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional (UN). Kelulusan UNmenjadi syarat untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkatselanjutnya (SMP/MTs).

Pendidikan menengah terdiriatas pendidikan menengah umum danp e n d i d i k a n m e n e n g a hkejuruan. Pendidikan menengahberbentuk sekolah menengah atas(SMA), madrasah aliyah (MA), sekolahmenengah kejuruan (SMK), danmadrasah aliyah kejuruan (MAK), atau

11Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 12: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

bentuk lain yang sederajat. Ketentuan mengenai pendidikanmenengah.

Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan oleh sekolahmenengah kejuruan (SMK) atau madrasah aliyah kejuruan (MAK).Pendidikan menengah kejuruan dikelompokkan dalam bidang kejuruandidasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan/atau seni, dunia industri/dunia usaha, ketenagakerjaan baiksecara nasional, regional maupun global, kecuali untuk programkejuruan yang terkait dengan upaya-upaya pelestarian warisanbudaya. Pendidikan menengah kejuruan terdiri atas 3 (tiga) tingkat,dapat juga terdiri atas 4 (empat) tingkat sesuai dengan tuntutan duniakerja.

Pendidikan t inggim e r u p a k a n j e n j a n gpendidikan setelah pendidikanmenengah yang mencakupprogram pendidikan diploma,sarjana, magister, spesialis,dan doktor yang diselengga-rakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi dise-lenggarakan dengan sistemterbuka. Perguruan tinggi da-pat berbentuk akademi,politeknik, sekolah tinggi,

institut, atau universitas. Perguruan tinggi berkewajibanmenyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepadamasyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan programakademik, profesi, dan atau vokasi.

C. RANGKUMAN

1. Pada mulannya semua orang yang belajar di sekolah disebutpelajar, siswa, murid. Selain itu dikenal juiga sebutan santri,warga belajar dan mahasiswa, setelah keluar Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional semua panggilan itu distandarkan menjadipeserta didik.

2. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusahamengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yangtersedia pada jalur (pendidikan formal dan informal), jenjang,dan jenis pendidikan tertentu. Baik untuk pendidikan formalmaupun non formal.

3. Di dalam bahasa Inggris istilah peserta didik disepadankandengan student. Kata student secara etimologis diperolehmelalui Bahasa Inggris, yang diambil dari bahasa Latin padaabad pertengahan uyaitu studere konjugasi kata kerja, yangberarti "to langsung semangat seseorang at"; sehingga student

12Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 13: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

dapat digambarkan sebagai "orang yang mengarahkansemangat pada subjek".

3. Santri adalah peserta didik belajar pada jalur pendidikan nonformal, khususnya pesantren atau sekolah-sekolah salafiyah.

4. Rarga belajar adalah istilah bagi peserta didik pada jalurpendidikan nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM), baik Paket-A, Paket-B, Paket-C. Sebutan mahasiswaadalah peserta didik yang belajar di perguruan tinggi.

5. Peserta didik sebagai manusia pada umumnya terikat olehmanusia itu sebagai mahluk Tuhan yang memiliki karakteristiktersendiri.

6. Karakteristik manusia dapat dilihat dari berbagai sudut, sepertisecara agama, filsafat, dan llmu, peserta didik sebagai manusia memiliki ciri khas – yang secara prinsip berbeda dari hewan. Ciri– ciri manusia yang membedakanya dari hewan

7. Manusia sangat membutuhan pendidikan, tetapi jangandianggap sebagai sebuah botol kosong yang harus diisisemaunya atau orang dewasa dalam ukuran kecil, yang harustuntuk dengan hukum formal, karena pada masa sekolahpeserta didik adalah anak manusia yang masih dalam prosespertumbuhan dan perkembangan.

8. Psikologi menyebutkan bahwa manusia itu hidup melalui prosesyang relatif sama – antara satu dengan yang lain. Atas dasar itumaka proses pendidikan berjenjang berdasarkan fase-fasepertumbuhan dan perkembangan

9. Pengertian pertumbuhan itu lebih bersifat kuantitatif (ukurandan jumlah) dan terbatas pada pola perubahan fisik yang dialamiseseorang sebagai suatu hasil dari proses pematangan.

10. Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi perkembanganpsikologis, demikian juga sebaliknya faktor psikologis dapatmempengaruhi pertumbuhan fisik, dan akan mengalamai perubahan terus menerus sampai akhir hanyatnya, hal inilahyang disebut dengan perkembangan.

11. Tidak setiap perubahan adalah perkembangan, karenaperubahan yang dimakud dengan perkembangan harusmemenuhi syarat-syarat, yaitu terpola, teratur, terorganisir dandapat diprediksi.

12. Perubahan dalam arti perkembangan terjadi bertahap dan dalamjangka waktu relatif lama dan berlangsung seumur hidup.

13. Perkembangan seseorang tidak selalu stabil/ sama denganperkembangan kawan sekelompoknya. Hal ini sering disebutdengan kestabilan dan ketidakstabilan.

14. Pertumbuhan otak anak paling pesat terjadi pada usia 0-2tahun, dimana volume otak akan mencapai 80 %.

15. Paham yang paling tua tentang pentahapan perkembanganmanusia dari sudut biologi adalah dikemukakan oleh Aristoteles, seorang filosof Yunani (384-322) yang membagi

13Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 14: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

pentahapan perkembangan manusia dalam tiga tahap, yangmasing- masing lamanya tujuh, sedangkan ieori Piaget,mengatakan ada empat tingkat perkembangan kognitif, danErick Erickson dari Psikososial membagi 8 (delapan) tahapperkembangan psikososial,

16. Karakteristik peserta didik dibagi berjenjang berdasarkanpertumbuhan dan perkembangan dimaksud,

17. Dalam konsep yang umum sebenarnya tidak ada batas awal danakhir sesesorang dalam menerima pendidikan, karena padaprinsipnya pendidikan berlangsung seumur hidup.

18. Batas usia pendidikan akan digunakan apabila sudah berkaitandengan sistem pendidikan formal atau persekolahan.

19. Rentangan anak usia dini sejak usia 0-8 tahun, dengan rincian Infant (0-1 tahun), Toddler (2-3 tahun), Preschool/ Kindergartenchildren (3-6 tahun), dan Early Primary School (SD Kelas Awal)(6-8 tahun).

20. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjangpendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal, nonformal,dan/atau informal.

21. Anak yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajibmengikuti pendidikan dasar (SD dan SMP sederajat).

22. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan awal selama 9(sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak. Pendidikandasar menjadi dasar bagi jenjang pendidikan menengah. Periodependidikan dasar ini adalah selama 6 tahun.

23. Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA),madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), danmadrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yangsederajat.

24. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelahpendidikan menengah yang mencakup program pendidikandiploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yangdiselenggarakan oleh pendidikan tinggi.

D. TUGAS

1. Sebutkan masing-masing lima ciri-ciri khas yang dijumpai padaanak usia anak-anak;

2. Sebutkan masing-masing lima ciri-ciri khas yang dijumpai padaanak usia Tanak Kanak_kanak

3 Sebutkan masing-masing lima ciri-ciri khas yang dijumpai padaanak usia SD.

4. Sebutkan masing-masing lima ciri-ciri khas yang dijumpai padaanak usia SMP

5. Sebutkan masing-masing lima ciri-ciri khas yang dijumpai padaanak usia SMA.

14Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 15: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Nur Uhbiyati. (1991). Ilmu Pendidikan. Semarang:Renika Cipta.

Dryden dan Jeannete. (2000).Revolusi Cara Belajar. Jakarta: MizanMedia Utama.

Hasbullah. (1999). Dasar-Dasar Imu Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGRapindo Persada.

http://en.wikipedia.org/wiki/Student).Zadam, Saputa http://one.indoskripsi.comhttp://dikdas.blogspot.com/2008/09/hakekat-manusia.html by zulfikarchaniago, http:// zoel. web.id/2009/ 11/ makalah- peserta- didik Rachmat, Wahab dan M. Solehuddin. 1998/1999. Perkembangan dan

Belajar Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang

Sistem Pendidikan Nasional

15Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.

Page 16: Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan - Said Suhil Achmadsaidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Kegiatan_3 PP.pdf · trilium sel, termasuk 100 miliar syaraf aktif atau neuron dan

DAFTAR ISI

Kegiatan 3

Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan . . . . . . . . . . . . . 1A. PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1B. URAIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1. Pengertian Peserta Didik . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12. Karakter Manusia Sebagai Peserta Didik . . . . . . . 33. Batas Awal dan Akhir Pendidikan . . . . . . . . . . . . 11

C. RANGKUMAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12D. TUGAS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

Said Suhil Achmad, Pengantar Pendidikan, Kegiatan 3.