ALAT MUSIK TRADISIONIL Chen Huimin Pauline Guo …07)/PP.pdf · Indonesia, tarian Indonesia, alat...

63
ALAT MUSIK TRADISIONIL Chen Huimin Pauline Guo Xiaohan Lim LI Ying, Amanda Ng Zi Xuan Ong Mei Sin, Jen Ong Yong Sung, Juliana Seah Siew Yong By : Chen Huimin Pauline Bagian 1: Pengenalan Semester ini, kursus Bahasa Indonesia 2 kami tambah menarik karena guru-guru kami mengorganisir acara “Indonesia Cultural Night” untuk semua mahasisiwa. Pada malam itu, kami akan ada enam presentasi tentang budaya Indonesia seperti tempat menarik di Indonesia, tarian Indonesia, alat musik tradisional Indonesia, jamu, pesta pernikahan orang Indonesia dan permainan tradisional Indonesia. Semua mahasiswa harus mengikuti presentatsi group yang paling cocok untuk dia, lalu membuat presentasi mengenai topiknya. Saya memilih mengikuti group alat musik Indonesia. Teman-teman yang bersama group dengan saya adalah Amanda, Juliana, Siew Yong, Xiao Han, Zi Xuan dan Jen. Kebetulan, kami bertujuh semua dari kelas TB yang sama jadi semua sudah kenal. Bagian 2: Rapat Kesatu Pada 20 th September, group kami bertemu pertama kali. Kami mendiskusikan tentang apa yang harus dilakukan untuk proyek kami. Karena kami jarang dengar alat musik tradisional Indonesia, kami tidak bisa membayangkan bunyi alat musik Indonesia seperti apa. Untung sekali, Ibu Fanny bilang dia akan membawa kami mengunjungi “Singapore Indonesian School” pada liburan kami supaya kami bisa belajar sedikit tentang alat musik Indonesia dari guru sekolahnya. Wah, kami semua asyik sekali! Kebetulan, sekolah itu berada di Siglap Road, dekat sekali dari rumah saya, jadi saya tidak usah repot-repot naik MRT pergi ke sana! Bagian 3: Sanggar Budaya Indonesia Di “Singapore Indonesia School”, gurunya memberitahu kami sekolahnya baru meresmikan “Sanggar Budaya Indonesia” pada bulan Maret, tahun ini. Dia juga menceritakan tentang latar belakang alat musik tradisional Indonesia seperti arumba dan gamelan. Sesudah itu dia mengajar kami kira-kira setengah jam, kami sudah bisa memakai alat musik Indonesia bermain satu lagu. Hebat sekali ya? Bermain gamelan dan arumba rupanya mudah tetapi sebenarnya agak sulit karena harus banyak konsentrasi. Selain belajar alat musik tradisional, di “Sanggar Budaya Indonesia”, kami juga bisa belajar menari, menyanyi dan serta sejarah

Transcript of ALAT MUSIK TRADISIONIL Chen Huimin Pauline Guo …07)/PP.pdf · Indonesia, tarian Indonesia, alat...

ALAT MUSIK TRADISIONIL Chen Huimin Pauline Guo Xiaohan Lim LI Ying, Amanda Ng Zi Xuan Ong Mei Sin, Jen Ong Yong Sung, Juliana Seah Siew Yong

By : Chen Huimin Pauline Bagian 1: Pengenalan Semester ini, kursus Bahasa Indonesia 2 kami tambah menarik karena guru-guru kami mengorganisir acara “Indonesia Cultural Night” untuk semua mahasisiwa. Pada malam itu, kami akan ada enam presentasi tentang budaya Indonesia seperti tempat menarik di Indonesia, tarian Indonesia, alat musik tradisional Indonesia, jamu, pesta pernikahan orang Indonesia dan permainan tradisional Indonesia. Semua mahasiswa harus mengikuti presentatsi group yang paling cocok untuk dia, lalu membuat presentasi mengenai topiknya. Saya memilih mengikuti group alat musik Indonesia. Teman-teman yang bersama group dengan saya adalah Amanda, Juliana, Siew Yong, Xiao Han, Zi Xuan dan Jen. Kebetulan, kami bertujuh semua dari kelas TB yang sama jadi semua sudah kenal. Bagian 2: Rapat Kesatu Pada 20th September, group kami bertemu pertama kali. Kami mendiskusikan tentang apa yang harus dilakukan untuk proyek kami. Karena kami jarang dengar alat musik tradisional Indonesia, kami tidak bisa membayangkan bunyi alat musik Indonesia seperti apa. Untung sekali, Ibu Fanny bilang dia akan membawa kami mengunjungi “Singapore Indonesian School” pada liburan kami supaya kami bisa belajar sedikit tentang alat musik Indonesia dari guru sekolahnya. Wah, kami semua asyik sekali! Kebetulan, sekolah itu berada di Siglap Road, dekat sekali dari rumah saya, jadi saya tidak usah repot-repot naik MRT pergi ke sana!

Bagian 3: Sanggar Budaya Indonesia Di “Singapore Indonesia School”, gurunya memberitahu kami sekolahnya baru meresmikan “Sanggar Budaya Indonesia” pada bulan Maret, tahun ini. Dia juga menceritakan tentang latar belakang alat musik tradisional Indonesia seperti arumba dan gamelan. Sesudah itu dia mengajar kami kira-kira setengah jam, kami sudah bisa memakai alat musik Indonesia bermain satu

lagu. Hebat sekali ya? Bermain gamelan dan arumba rupanya mudah tetapi sebenarnya agak sulit karena harus banyak konsentrasi. Selain belajar alat musik tradisional, di “Sanggar Budaya Indonesia”, kami juga bisa belajar menari, menyanyi dan serta sejarah

budaya Indonesia. Yang paling penting, sekarang mereka sedang ada promosi, semua kelas gratis! Wah, waktu liburan saya pasti mengajak teman-teman saya mengikuti saya pergi ke “Sanggar Budaya Indonesia”! Bagian 4: “Indonesia Cultural Night”

Cepat sekali, satu bulan lewat. Pada malam “Indonesia Cultural Night”, semua mahasiswa harus presentasi. Mula-mula, group tarian presentasi dulu. Tarian kelihatannya benar-benar sulit sekali, harus banyak koordinasi dengan teman-teman yang lain dan badannya harus fleksibel. Habis itu, giliran group jamu. Dari presentasi mereka, saya belajar banyak tentang kehidupan orang Indonesia. Lain kali, kalau saya ada penyakit yang tidak sembuh sembuh, saya pasti mencoba berobat jamu! Barangkali, itu akan cocok untuk saya. Kemudian, kami melihat pesta pernikahan orang Indonesia. Kalau dibandingan dengan pesta pernikahan orang Cina, pesta pernikahan orang Indonesia sepertinya lebih repot karena ada lebih banyak adat. Tetapi, kalau menurut saya, pesta pernikahan orang Indonesia lebih keren dan ramai sedangkan pesta pernikahan orang Cina lebih sederhana! Lalu, giliran group kami. Wah, kami semua agak gugup, takut sekali kalau presentasi kami ada masalah. Untung sekali, presentasi kami sukses! Akhirnya, kami menonton video mengenai tempat menarik di Indonesia. Videonya menarik dan lucu sekali. Habis menonton video itu, saya ingin sekali berkunjung ke Indonesia waktu liburan. Saya mau melihat Borobudur, tidak mau hanya melihat gambar!

Sesudah semua presentasi, sudah jam delapan, waktu makan! Wah, makanannya sepertinya enak sekali, variasinya juga banyak sekali, ada bakso, sayur lodeh, kari ayam, perkedel, tempeh dan juga ada nasi tumpeng. Meskipun saya sudah makan lemper yang dibuat Ibu Fanny, saya masih makan banyak sekali karena makanannya benar-benar sedap sekali! Makanan favorit saya pada malam itu adalah semur. Kata pegawai restoran yang melayani makanannya, semur itu harus di masak hampir empat jam! Rupanya masak makanan Indonesia sulit sekali ya?

Bagian 5: Penghabisan Malam “Indonesia Cultural Night”, semua mahasiswa gembira sekali karena kami mendapat banyak informasi tentang budaya Indonesia, berkenalan banyak teman-teman baru dan juga memcoba makanan Indonesia yang enak sekali!

By. Juliana Ong Di Oktober 26, mahasiswa dari kelas Bahasa Indonesia II ada Malam Proyek Bahasa Indonesia II. Semua mahasiswa ada satu topik dan kami harus memberi presentasi tentang topik itu pada malam itu. Sebelum kami bisa memberi presentasi, kami perlu banyak riset dan persiapan.

Topik saya adalah Alat Musik Tradisionil Indonesia. Wah, sebelum pergi ke rapat pertama, saya takut karena saya tidak pernah bermain alat musik. Saya kira saya harus bermain alat musik Indonesia! Di rapat, Ibu Fanny mengatakan group saya kami tidak perlu bermain alat musik untuk Malam Proyek tetapi kami bisa belajar sedikit bermain alat musik Indonesia di Sanggar Budaya Indonesia (SBI). SBI itu baru diresmikan bulan Maret tahun ini oleh Bapak Dubes Indonesia. SBI yang berada di Sekolah Indonesia Singapura. Karena sedang promosi, di sana semua kursusnya gratis! Wah, asyik sekali!

Di SIS, teman teman saya dan Ibu Fanny bertemu Bapak. Di sana ada bermacam

alat musik Indonesia, ada yang mahal, dan ada yang sederhana. Bapak memperkenalkan dua alat musik tradisionil: Gamelan dan Arumba. Gamelan itu alat musik yang paling mahal, kalau lengkap itu harganya mahal sekali, kira-kira $50 000! Saya belajar bermain gong ageng. Wah, (stick) gong ageng berat sekali, sesudah bermain lima minit, tanggan saya capai sekali! Bapak juga mengajar kami bermain Arumba. Saya lebih senang bermain Arumba karena kalau dibandingkan dengan belajar bermain Arumba, belajar bermain Gamelan lebih susah. Di foto 1, Bapak sedang mengajar Siew Yong dan saya bermain Arumba. Bapak baik sekali, sabar dan sudah berpengalaman mengajar alat

musik Indonesia. Ibu Fanny membantu kami record video waktu kami bermain Gamelan dan Arumba, supaya bisa kami perlihatkan ke teman sekelas pada Malam Proyek.

Malam Proyek itu menarik sekali!

Group yang lain juga ada presentasi, semua hebat sekali. Saya belajar banyak tentang budaya Indonesia dari mereka. Sesudah presentasi, kami coba macam-macam makanan Indonesian.

Kelihatan di foto 2, makanan bagus

dan banyak. Semua makanan enak sekali!

Foto 3 adalah semua teman teman saya dengan Ibu Fanny. Saya senang bekerja dengan teman teman saya. Terima kasih banyak Ibu Fanny karena Anda sudah membantu kami banyak.

By. Ng Zi Xuan Sebulan lebih yang baru lalu, saya dan tiga teman berkunjung ke Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Kami bertemu dengan tiga perempuan dalam grup yang sama. Ibu Fanny juga bertemu kami di SIS. Kami harus mengumpulkan informasi tentang alat musik tradisionil dan juga harus mengambil video untuk proyek itu. Di SIS, Bapak Budi dan Bapak Alam mengajar kami bermain alat musik. Mereka gurunya di SIS. Mereka adalah guru di SIS. Meskipun saya pertama kali bermain alat musik tradisionil, tapi saya menikmati bermain alat musik itu. Pada waktu kami bermain alat musik, Ibu Fanny membantu kami mengambil video. Kami juga bertanya pada Bapak Budi untuk informasi tentang alat musik tradisional di Indonesia. Kami tinggal di SIS untuk sekitar tiga jam.

Sesudah kunjungan ke SIS, Kami ada beberapa rapat untuk membicarakan dan menyiapkan presentasi itu. Mula mula kami harus membicarakan tentang rencana kami. Habis itu, kami menulis dialog dan informasi yang mau diceritakan pada waktu presentasi. Kemudian kami membagikan perkejaan itu. Saya adalah orang yang bercerita. Presentasi diselesaikan oleh Jenn. Teman yang lain bermain peran. Lalu kami harus menghafalkan dialog kami. Sesudah beberapa latihan presentasi itu dengan Ibu Fanny, akhirnya hari "Malam Proyek" sudah tiba. Waktu proyek itu, teman-teman saya takut sekali. Karena mereka takut lupa dialog mereka. Saya kira pada waktu presentasi saya tidak akan takut, tapi ternyata saya masih takut juga. Untung presentasi kami berhasil baik. Sesudah proyek itu selesai ada bufet untuk semua orang. Makanan bufet enak sekali. Saya senang makan kue-kue. Di universitas, saya ada banyak proyek. Tapi satu satunya proyek yang saya paling senang adalah proyek 'Bahasa Indonesia'. Saya ingat, setahun yang lalu, kami juga ada pengalaman 'Malam Proyek' yang asyik sekali. Saya dengar proyek untuk mahasiswa BI3 asyik sekali, karena bisa berkunjung ke Indonesia. Jadi saya sangat mengharapkan kepada proyek itu! Saya juga mau sampaikan terima kasih kepada semua ibu. Karena ibu-ibu membantu kami untuk proyek itu dan menyiapkan makanan untuk kami. Ibu-ibu baik sekali! ** Di bawah ada tiga foto yang diambil waktu kami di SIS Foto: Sekolah Indonesia Singapura.

Bersama Bapak Budi bermain ARUMBA

By. Seah Siew Yong

Proyek saya tentang alat musik tradisionil. Pada bulan September, kami harus

mandaf ari

ami ada

Di Sekolah Indonesia Singapura adalah tempat kami bisa belajar main alat musik

nyanyi,

anya

n kami main

ali,

Akhirnya, sesudah 3 minggu kami selesai persiapan untuk malam presentasi.

Present an

tar untuk proyek. Ibu bilang yang penting kami senang topiknya dan bisa ikut h

pertemuan, diskusi dan latihannya. Sebenarnya teman-teman saya ingin mendaftarkan

untuk proyek tarian tradisionil karena kami dengar topik itu asyik sekali, tetapi tempat

terbatas dan waktu mendaftar proyek tempat sudah penuh. Jadi kami hanya bisa

mendaftar untuk proyek alat musik tradisionil. Sesudah kami mendaftar proyek, k

pertemuan pertama dengan Ibu Fanny dan orang-orang yang lain dalam group proyek.

Proyek kami ada 7 orang, semua cewek. Ibu Fanny berkata, kami akan pergi ke Sekolah

Indonesia Singapura mengumpulkan informasi tentang alat musik tradisionil.

tradisionil. Tempat itu namanya Sanggar Budaya Indonesia. Di Sanggar Budaya

Indonesia, selain belajar alat musik tradisionil, kami juga bisa belajar menari, me

dan belajar sejarah serta budaya Indonesia. Ada 2 bapak mengajar kami bagaimana main

Arumba dan gamelan. Gamelan, alat musik yang paling komplek, kalau lengkap

harganya mahal sekali. Arumba, alat musik yang semua dari bambu. Arumba nam

sesuai dari bahannya, alunan, rumpun, bambu, namanya bagus sekali. Kalau

dibandingkan gamelan dengan Arumba, Arumba lebih mudah main. Meskipu

2 lagu yang sederhana, saya masih tidak bisa membayangkan kami benar-beanar bisa

belajar main alat musik dengan sedikit waktu. Main alat musik tradisionil menarik sek

mudah-mudahan kami akan datang lagi ke Sanggar Budaya. Di sana bisa belajar banyak

tentang budaya Indonesia, bisa membantu kami untuk belajar bahaha Indonesia juga.

asi itu sukses sekali. Mula-mula, kami pikir alat musik tradisionil membosank

sekali karena kami tidak pernah main alat musik tradisionil tetapi saya insyaf alat musik

sebenarnya asyik sekali. Kebetulan malam presentasi dan ulang tahun saya sama waktu,

kami bisa merayakan ulang tahun dengan teman-teman baik. Kami bersenang-senang

mengerjakan presentasi dan juga berteman teman baru.

Belajar main gamelan & Belajar main Arumba. Asyik sekali!

Nasi Kuning dengan banyak makanan yang

lain. Cantik sekali!

By: Guo XiaoHan Proyek saya adalah tentang alat musik Indonesia. Sebenarnya, saya mau memilih tarian tradisionil karena satu-satunya aktifitas yang saya sukai adalah tarian. Tetapi, waktu saya mau mendaftar untuk tarian itu sudah penuh. Jadi, saya mendaftar untuk alat musik Indonesia. Dulu, saya kuatir tentang mendapat alat musik itu, karena saya tidak ada pengalaman dalam musik. Tapi ternyata membuat proyek pada alat musik tidak susah. Memang, saya menikmati membuat proyek itu. Proyek saya ada tujuh orang-orang, kebetulan kami dari sama TB kelas, begini lebih baik dan lebih mudah untuk rapat. Untuk proyek, kami harus mengunjungi Sekolah Indonesia Singapura supaya kami bisa mendapat informasi tentang alat musik. Kami pergi ke Sanggar Budaya Indonesia dalam sekolah itu, di sana Bapak mengenalkan macam-macam alat musik kepada kami. Kami belajar bermain dua macam alat musik, Arumba dan gamelan. Saya gemar bermain alta-alat musik itu. Menurut saya, bermain Arumba lebih sulit daripada gamelan. Karena saya ada masalah ikut instruksi dari Bapak waktu bermain Arumba. Saya benar takut Bapak akan marah dengan saya. Tapi, sayang sekali kami bisa hanya tinggal di sana selama dua jam karena saya ingin belajar bermain alat musiknya lebih lama.

Kami bermain Arumba Kami bermain Gamelan Sesusah kunjungan itu, kami harus menyiapkan untuk presentasi. Jadi, kami atur mencari informasi tentang alat musik supaya kami bisa diskusikan pada rapat. Agar kami bisa membuat proyek lebih menarik, kami membuat skit untuk presentasi. Waktu presentasi pada 26 Oktober, saya gugup sekali. Saya takut saya akan lupa dialog saya. Kami latihan banyak waktu supaya presentasi berhasil. Akhirnya, saya memang lupa dialog saya. Meskipun saya lupa, saya masih ada banyak kegembiraan membuat proyek dengan teman-teman saya. Selesai presentasi, kami mengambil foto dengan Ibu Fanny dan makan makanan Indonesia. Makanan Indonesia dipesan oleh Ibunya.

Saya mencoba mie bakso dan nasi kuning, makanan itu enak sekali. Saya juga mengambil foto untuk nasi kuning. Wa, nasi kuning indah sekali saya tidak sampai hati makan nasi itu. Nasi kuning Saya akan selalu ingat proyek ini.

By: Lim Li Ying Amanda

Proyek saya namanya “Alat Musik Traditional”. Sebelum membuat proyek, saya tidak tahu tentang alat musik traditional, tapi sesudah selesai membuat projek, saya lebih tahu tentang alat musik traditional, dan juga senang bermain alat musik traditional. Untuk proyek ini, saya dan teman teman harus pergi ke “Sanggar Budaya” di Jalan Siglap. Di sana, kami belejar bermain alat musik traditional seperti Arumba dan Gamelan. Di satu gambar adalah saya bermain Arumba. Bapak kami mengajar kami bermain Arumba, dia orangnya pandai dan ramah sekali. Jadi, kami senang sekali belejar dari Bapak di sana. Di sana, kami juga belajar gamelan, asyik sekali. Sebenarnya, kami mau belajar lebih banyak alat musik traditional, tapi, kami tidak ada cukup waktu, sayang sekali! Gamelan harganya mahal sekali, tapi di sana kami bisa bermain untuk gratis, bagus sekali. Kalau bisa, saya dan teman teman mau pergi ke sana lagi, karena di sana bisa belajar banyak alat musik traditional dan belajar tentang budaya Indonesia.

Minggu yang lalu, kami ada ‘Malam Bahasa Indonesia”. Pada malam itu, saya dan teman teman presentasi skit dan perkenalkan tentang alat musik traditional untuk siswa yang lain. Saya belajar banyak tentang Indonesia pada malam itu, seperti, obat, tempat menarik dan juga ada hari raya tradiosionil, menarik sekali. Semua siswa siswa menyenangkan waktu “ Bahasa Indonesia Malam” Malam itu juga ada banyak makanan. Sesudah presentasi selesai, kami makanan malam. Di sana ada makanan enak, seperti, mee bakso dan estella. Saya senang sekali estella karena itu manis dan enak! Di gambar dua ini ada makanan banyak yang lain. Teman teman saya juga senang makanan karena benar bagus. Saya rasanya bahagia karena proyek saya biar saya berteman banyak orang orang, dan juga belajar banyak tentang budaya Indonesia. Pengalaman proyek saya menarik dan asyik, jadi, kalau bisa, saya mau belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia.

Meskipun proyek ini ada banyak keja, saya masih senang karena bisa belejar lebih banyak dan juga ada pengelaman bagus. Di gambar 3 ada teman teman saya dan Ibu Fanny. Karena mereka, jadi saya ada pengelaman bagus, saya mau bilang, “Terima Kasih!”

By: Ong Mei Sin, Jenn Saya sangat senang proyek itu. Karena itu saya berkenalan dengan tiga teman baru dari kelompok itu. Selain itu kami juga mengunjungi Sanggar Budaya Indonesia (SBI) yang berada di Sekolah Indonesia Singapura di jalan Siglap dengan Ibu Fanny. SBI ini baru diresmikan bulan Maret tahun ini oleh Bapak Dubes Indonesia. Di sana ada banyak alat alat musik tradisional. Kami pergi ke sana belajar bermain alat alat musik seperti gamelan dan arumba. Di sana, Bapak Budi dan Bapak Alam melatih kami dengan serius. Kami dengar dari Bapak Budi, gamelan, alat musik yang paling komplek, kalau lengkap itu harganya mahal sekali. Arumba, semuanya dari bambu dan namanya juga sesuai dari bahannya yaitu: Alunan Rumpun Bambu. Bermain alat alat musik itu asyik sekali karena itu adalah pertama kali buat kami. Saya merasa bermain arumba lebih susah daripada bermain gamelan. Tetapi, saya lebih senang bermain arumba karena musik itu lebih baik. Sebenarnya, kami hanya memakai kira-kira dua jam belajar bermain alat alat musik di SBI. Jadi, saya merasa kami bermain lumayan untuk alat alat musik itu. Kalau kami sering pergi ke sana belajar bermain alat alat musik, saya kira kami bisa bermain lebih baik. Lagipula, belajar bermain alat alat musik gratis di sana karena sekarang sedang promosi. Saya kira pengalaman itu hebat sekali jadi saya akan memberitahu teman teman saya. Kami juga lebih tahu informasi tentang alat musik Indonesia. Mudah-mudahan, kalau ada waktu, kami akan berkunjung lagi. Selain belajar alat musik tradisionil, di SBI kita juga bisa belajar menari, menyanyi, dan belajar sejarah serta budaya Indonesia. Jadi, itu semua akan membantu kami untuk belajar BI kita. Menjelang 26 Oktober Malam Indonesia, kami praktek bersama-sama untuk presentasi kami. Saya mengerjakan powerpoint presentasi sambil mereka main peran. Sesusah presentasi kami selesai, kami mengambil foto dengan makanan seperti nasi kuning. Itu adalah pertama kali saya melihat nasi kuning dan saya kira semuanya enak sekali.

Foto: Sekolah Indonesia Singapura. Foto: di ruang atas SBI sambil kami bermain arumba. Foto : kami bermain gamelan.

JAMU

Cheen Mcvin Tea Yi Ling Tong Wei Xiang Wong Chiki Wan Shi Xuan, Sarah By: Wong Chiki

Proyek dalam Bahasa Indonesia 1 saya menyenangkan. Semester ini, saya mengikuti

proyek “Jamu”. Proyek ini hanya ada 5 mahasiswa dan Ibu Lucy. Saya memilih proyek “Jamu”

karena saya sering minum obat tradisional dari Cina waktu saya sakit. Jadi saya mau belajar

lebih banyak tentang jamu.

Rupanya jamu sama seperti obat tradisional dari Cina. Mereka dibuat dari tumbuh-

tumbahan, jadi tidak ada efek samping. Dulu, orang-orang harus menggodok jamu sebelum

jamunya bisa diminum. Tapi sekarang jamu dan obat tradisional dari Cina yang dijual juga ada

pil, kapsul dan cairan.

Satu-satunya yang tidak sama antara jamu dan

obat tradisional dari Cina, yaitu obat Cina hanya

dijual di toko-toko, tidak ada ibu tukang jamu yang

memjual jamu sepanjang jalan. Saya tidak bisa

membayangkan bagaimana ibu tukang jamu berjalan

kaki dengan keranjang yang berat. Saya kira mereka

capai sekali. Tapi saya dengar sekarang ibu tukang

jamu juga sudah jarang kelihatan di Indonesia.

Satu hari waktu saya berjalan-jalan di

Clementi, saya tiba-tiba melihat toko jamu di sana.

Saya senang sekali dan pergi ke dalam toko jamu

itu. Saya melihat banyak macam-macam jamu dan

bertanya pada yang punya toko jamu. Dia bilang

beberapa jamu dari Indonesia dan beberapa dari

Malaysia. Waktu saya bertemu dengan teman-

teman proyek, saya menceritakan ada toku jamu di Clementi. Mereka juga senang sekali dan

mau mewawancai yang punya toko jamu.

2 skit kami mainkan. Skit nomo 1 lucu sekali. Skit nomo 2 menceritakan tentang

bedanya jamu dengan obat western. saya bermain sebagai Ibu dalam skit itu. Mula-mula sulit

sekali, karena saya harus bercerita lama. Akhirnya, sesudah latihan saya bisa bercerita lebih

bagus. Teman-teman dari proyek yang lain bilang presentasi kami asyik dan bagus sekali. Mula-

mula saya kira presentasinya membosankan, tapi ternyata ibu-ibu dan teman-teman senang

presentasi kami.

Pada malam presentasi proyek BI2, semua orang berkumpul pagi-pagi untuk menyiapkan

presentasi. Saya ada kelas malam pada jam 8 malam, karena itu saya harus pergi pagi-pagi.

Sayang sekali, saya hanya melihat 2 presentasi yang lain. Saya kira presentasi mereka juga bagus

sekali. Saya dengar minumannya enak sekali. Mudah-mudah saya bisa mencobanya lain kali.

By: Sarah Semester yang lalu, proyek saya untuk Bahasa Indonesia Satu adalah Angklung, alat musik tradisional. Semester ini, proyek saya adalah Jamu/Obat tradisional. Kalau dibandingkan dengan proyek kedua, proyek pertama lebih mudah dan menarik. Meskipun proyek kedua sulit sekali, kami masih merasa berterima kasih karena kami masih bisa menyelesaikan semua dan presentasi kami sukses! Lagipula Ibu Lucy selalu membantu kami kalau kami ada masahlah dengan proyek. Sesudah proyek, saya tahu bagaimana mengkonsumsi Jamu, di mana bisa membeli Jamu di Singapura, bagaimana memakai keranjang, dan kegunaan Jamu (contohnya Jamu untuk melangsingkan badan, Jamu untuk membuat badan sehat dan segar, Jamu untuk membersihkan sisa darah sesudah melahirkan), dan yang lain! Memang proyek kedua lebih sulit daripada Bahasa Indonesia Satu, tapi proyek Bahasa Indonesia Dua juga menarik dan asyik. Bagaimana kami mengerjakan proyek? Mula-mula kami akan membicarakan isi-isi yang mau kami presentasikan pada rapat pertama untuk proyek. Contohnya “sejarah Jamu”, “komposisi Jamu”, “fungsi macam-macam Jamu”, “proses membuat Jamu”, “apa bedanya dengan obat Barat (western)”, “mewawancarai yang punya toko Jamu di Clementi” dan isi yang lain. Habis itu, kami bertemu kedua kali untuk mengumpulkan data-data dan membicarakan bagaimana kami harus mempersiapkan slides untuk presentasi di malam presentasi proyek. Saya kira proses ini sulit sekali karena kami harus mengetik (type) data-data dalam Bahasa Indonesia, dan juga presentasi dalam Bahasa Indonesia, rupanya. Dulu kami mengetik semua

dalam Bahasa Inggris di komputer kemudian kami akan menerjemahkan isinya dalam Bahasa Indonesia. Kami juga harus pikir bagaimana seharus kami presentasi karena kami tidak mau presentasi kami menjadi bosan sekali. Jadi kami kira pikiran ini baik, kami mengadakan skit dalam presentasi kami. Kami memutuskan dua skit, satu skit bercerita tentang seorang perempuan mengeluh badan pacar kurang gagah dan mau putus dengan dia. Pacar dia sedih sekali dan mau mencoba Jamu waktu dia melihat Ibu Tukang Jamu menjual macam-macam Kamu di sana, dia cepat menjadi gagah dan tampan sesudah minum

Jamu Pria Perkasa. Lalu, dia tidak mau pacarnya lagi. Skit yang satu lagi bercerita tentang perbedaan Jamu dengan obat western. Lalu, Kami harus memilih orang-orang yang bermain peran untuk skit. Saya akan bekerja menjadi Ibu tukang Jamu (seperti gambar di kanan) dan saya harus melatih bagaimana memakai Keranjang. Jadi kami bisa memulai latihan untuk presentasi kami. Ibu Lucy berkata presentasi kami hanya ada waktu selama 10 menit, tetapi kami punya banyak keterangan yang dipresentasikan. Jadi kami harus berbicara lebih cepat supaya kami bisa menyelesaikan presentasi pada waktunya. Lagipula kami harus berbicara lebih lancar juga. Sesudah semua pekerjaannya selesai, akhirnya kami harus presentasi pada tangggal 26 Oktober!!! Pada hari malam itu, semua presentasi proyek fantastis dan bagus sekali. Meskipun saya tidak bisa makan pedas, tapi saya masih kira makanan buffet enak sekali, terutama “es-teler”.

Sesudah banyak pengalaman proyek Jamu, saya sudah tahu macam-macam Jamu saya bisa membeli dan mencoba. Kacang-kacang, saya ingin mencoba Jamu untuk melangsingkan badan sesudah ujian karena saya kira badanya gemuk sekali. Jamu harganya lebih murah dan Jamu tidak ada efek samping kalau dibandingkan dengan obat western. Lagipula saya sudah menyarankan Jamu ini kepada teman-teman saya dan mereka ingin mencobanya juga! ☺

PERKAWINAN JAWA Cheng Ka Wing Hong Junjie Lim Hwa Chuan Li, Si Xiu Tiang Chuanwen Ting Yen Mei

By :Cheng Ka Wing Dua minggu yang lalu, kami ada presentasi proyek Indonesia. Topik grup kami adalah hari raya dalam Indonesia. Kami memilih perkawinan Javanese sebagai topik kami. Sebelum presentasi, kami harus bertemu setiap Selasa selama tiga minggu. Kami ada enam orang dalam grup kami. Untuk presentasi, kami harus memakai pakaian perkawinan Jawa. Saya memerankan pengantin laki-laki. Si xiu

bermain sebagai istri saya. Pakaian kami cantik sekali.Warnanya hitam dengan corak emas. Sebelum mulai presentasi, guru juga merias Si Xiu. Pada malam itu, dia cantik sekali. Yen Mei dan Jun Jie sebagai orang tua Si Xiu, sedangkan Daniel dan Hwa Chuan sebagai orang tua saya. Hwa Chuan dan Daniel juga membantu kami membawa barang-barang selama presentasi. Inderjeet mempresentasikan dalam bahasa Indonesian selama kami bermain. Wa, bahasa Indonesia dia baik dan lancar sekali. Sesudah presentasi, kami mengambil gambar bersama. Kami senang sekali selama membuat projek ini dan mengetahui banyak informasi tentang perkawinan

Jawa. Banyak teman-teman juga yg kami kenal selama projek ini. Terlepas dari pelajaran perkawinan Jawa, kami juga mengetahui banyak informasi tentang Indonesia. Kami bisa belajar tentang tempat menarik di Indonesia, permainan tradisionil, tarian, jamu dan alat musik. Acara di malam itu menarik sekali.

Sesudah semua presentasi, kami makan makanan Indonesian. Di sana ada gunnung kuning = tumpeng. Sebelum makan itu, Ibu memotong tumpeng. Wah, makanan Indonesian memang enak sekali. Saya makan banyak makanan sampai benar-benar kenyang. Saya pertama kali makan makanan pencuci mulut Indonesia. Walaupun rasanya manis sekali, saya senang sekali makan makanan pencuci mulut Indonesia. Kebetulan makanan di sana juga tidak pedas, jadi saya bisa makan banyak banyak, karena saya tidak bisa makan makanan yang rasanya pedas. Walaupun kami sudah makan banyak makanan, masih banyak makanan sisa. Jadi kami bisa membawa pulang banyak makanan ke rumah. Saya tidak membawa pulang makanan ke rumah padahal saya senang sekali makananya , karena saya sudah kenyang sekali. By:Hong Junjie Proyek saya untuk Bahasa Indonesia 2 adalah Hari Raya. Kultur Indonesia ada banyak ‘Hari Raya’, jadi susah memustukan apa hari raya apa yang mau dibuat. Akhirnya kami memustukan proyek kami akan tentang pernikahan Jawa. Pengalaman proyeknya hebat sekali dan saya senang sekali. Meskipun group saya hanya ada 7 orang, pengalamannya menarik sekali karena ada Tommy dalam group itu dan dia lucu sekali. Karena kami dari fakultas yang berbeda, susah janji untuk rapat. Saya ingin rabu untuk rapatnya, tapi hanya kalau semua orang setuju, karena kalau hari rabu saya bisa pergi ke rapat selasai kuliah saya tetapi hari yang lain saya tidak ada waktu dan hari selasa adalah hari bebas saya. Akihrnya rapat kami adalah setiap hari selasa, jadi saya pergi ke universitas dari rumah saya setiap selasa sore. Di rapatnya, diskusi kami biasanya mulai dari jam 6 sore sampai jam 7 malam. Mula-mula kami diskusikan presentasi mau membuat apa, habis itu kami setuju kami akan membuat pernikahan itu. Kemudian kami diskusi siapa akan menjadi pengantin perempuan, pengantin laki-laki dan orang yang lain. Lalu kami akan berlatih untuk presentasinya. Sesudah semua selasai, akhirnya kami membuat powerpoint untuk presentasi itu. Kami juga harus memakai batik dan pakaian tradisionil untuk presentasi itu dan saya kira memakai batik menarik sekali karena saya tidak pernah mencoba sebelumnya. Pakaian pengantinnya juga cantik sekali tetapi kalau memakai itu, repot sekali. Pernikahan Jawa juga repot sekali karena ada banyak acara dan harus mengolah banyak makanan. Sesudah presentasi itu, saya bahagia sekali saya memilih proyek itu karena saya bisa kenal teman yang baru. Meskipun kami dari kelas yang berbeda, kami masih cepat kenal satu sama lain. Presentasi itu juga menarik karena kami bisa belajar tentang kebudayaan Indonesia di luar kelas. Akhirnya, saya rasa semua orang berpikir makanan di akhir

presentasi itu adalah bagian yang paling baik karena semua orang lapar sekali dan makanan itu enak sekali! Ditulis Oleh: Lim Hwa Chuan

Waktu saya mulai kelas BI 2, saya tahu kalau ada proyek pada kuliah ini. Saya kira proyek ini akan sama dengan proyet dalam kelas BI 1, tapi waktu ibu mengatakan topik, saya akan senang membuat proyet ini. Ada lima topic yang bisa dipilih siswa, saya menmilih “Hari Raya”.

Sebelum saya bertemu dengan teman proyek dan Ibu Yenti, saya kira proyek mungkin tentang bagaimana Orang Indonesia merayakan Liburan ini. Di Singapura, ada Orang Melayu yang juga merayakan leberan ini. Mungkin proyek ini tidak perlu sibuk sekali untuk mebuat riset.

Waktu bertemu pertama, saya terlembat karena sebelum bertemu, saya ada practical di Science. Waktu practical selesai, saya sudah terlambat untuk pertemuan. Ah masa kalau tidak pergi ke pertemuan pertama. Kebetulan, teman saya menelpon saya bilang kami akan bertemu pada besok sore.

Waktu pada bertemu pertama, Ibu Yenty bilang kami tidak perlu membuat proyek tentang Hari Raya. Teman- teman dalam proyek berbicara mebuat tentang apa untuk proyek. Ibu Yenty mengatakan kami bisa membuat proyek tentamg perkawinan dalam Indonesia. Kami memutuskan akan membuat proyek tentang Pakawinan Javanese.

Dalam liburan setengah semester, kami mencari informasi untuk pakawinan di internet. Sesudah liburan, kami bertemu untuk diskusi tetang bagaimana presentasi ke siswa di kelas. Kami mau main peran untuk presentasi karena dibaandingkan meceritakan tentang pesta pakawinan, main peran lebih enak. Lalu, kami memutuskan siapa mian peran sebaga pengantin laki- laki dan perumpuan dan peran yang lain. Tapi, group kami kurang orang perumpuan, supaya orang laki-laki harus memerankan sabagai wanita. Saya main peran sebagai ibu pengatin laki- laki.

Sebelum hari proyek presentasi, kami ada latihan tiga kali. Waktu rehearsal, kami melihat masih harus apa perlu perbaikan. Ada banyak barang barang masih harus kami beli dan cari. Barang props untuk main peran.

Waktu pada hari proyek presentasi, saya bisa menonton presentasi oleh group yang lain. Saya belarjar banyak tentang budaya Indonesia pada malam itu. Sesudah presnetasi, ada makan besar yang dipesan oleh Ibu Fanny. Ada banyak makanan Indonesia untuk makan pada malam itu. Semua makanan pernah dipelajari di kelas, sekarang bisa melihat barangnya.

Saya mau terima kasih banyak ke Ibu Yenty dan teman- teman saya untuk membuat pengalaman proyet enak sekali. Setiap proyek, saya berlajar banyak dari semua teman dan tentang pakawinan Javanese. Mudah- mudahan kami akan senang pengalaman ini.

Tommy dan Si Xiu. Mereka

seperti suami dan istru yah. Mereka main peran sebagai pengantin perepuampuan dan laki-laki. pengantin perempuan dan pengantin laki akan duduk di pangkuan (lap) ayah pengantin perempuan. Si Xiu dan Tommy ringan sekali. Kalau mereka berat, “bapak” akan sakit kaki.

Ini, semua siswa untuk proyek ini. Wa, kami senang membuat proyek ini.

By. Lim Si Xiu

Proyek saya adalah perkawinan Jawa. Grup saya ada 6 orang. Saya pertama kali menjadi pengantin perempuan. Sebelum presentasi, kami harus mencari info tentang perkawinan Jawa melalui internet untuk mempersembahkan perkawinan Jawa pada Malam Proyek BI2.

Pada setiap hari selasa sore, kami berkumpul untuk berlatih. Dulu, kami

merasa tidak biasa dengan lakon kami. Dalam latihan, kami selalu bergurau dengan satu sama lain. Kami juga mengambil banyak foto yang lucu. Lama kelamaan kami bertambah senang dengan lakon kami.

Pada Malam Proyek BI2, kami datang awal untuk melakukan persiapan-persiapan terakhir. Kami membuat dan membeli barang-barang untuk perkawinan Jawa. Waktu saya bersiap sedia, ibu-ibu membantu saya memakai pakaian pengantin perempuan. Mereka juga membantu saya mengikat rambut dan memakai alat-alat kecantikan. • Mula-mula saya berdiri di tempat sejarak 3 meter dari pengantin laki-laki, kami

harus saling melempar 7 buntelan kecil yang berisi daun pinang dengan limau yang diikat dengan benang putih.

<- berjarak 3 meter ->

• Habis itu, pengantin laki-laki menginjak telur dengan kaki kanannya dan saya harus membilas kakinya.

WIJI DADI

• Kemudian, ibu pengantin laki-laki menaruh Sindur di atas pundak kedua-dua pengantin.

• Lalu, saya dan pengantin laki-laki duduk di pangkuan ayah saya. Ayah saya berkata, dia akan mencintai kami dengan adil.

• Setelah itu, kami menukar cincin perkawinan sebagai tanda cinta.

• Lalu, saya menerima kacang tanah,

Akhirnya, kami meminta restu ibu

atu-satunya upacara dalam perkawinan Jawa yang paling saya sukai adalah Wij

Saya tidak bisa mebayangkan saya bisa menjadi pengantin perempuan dan ada

nasi padi dan banyak makanan yang enak dalam kain putih dari pengantin laki-laki.

dan ayah kami sambil berlutut di depan mereka.

Si Dadi, karena upacara itu ada arti yang besar. Saya harus membilas kaki

pengantin laki-laki. Artinya saya mesti melayani suami saya dengan baik pada waktu depan.

kesempatan memakai pakaian pengantin perempuan dalam proyek ini. Persahabatan antara teman-teman dalam grup saya bertambah mesra. Pengalaman yang manis ini pasti menjadi satu pengalaman yang saya tidak bisa lupai. Saya merasa berterima kasih kepada Ibu Yenty dan teman-teman dalam grup saya. Saya juga merasa gembira karena saya bisa belajar banyak tentang budaya orang Jawa.

By. Tiang Chuanwen Saya belajar Bahasa Indonesia II semester ini di Universitas Singapura. Module ini ada proyek tetap, menarik sekali. Dua minggu yang lalu, kami ada “Malam Indonesia” di Universitas untuk proyek itu. Sebulan sebelum pengenalan, semua mahasiswa harus memutuskan satu pokok pembicaraan dari tempat menarik di Indonesia, hari raya, obat tradisionil, alat musik tradisional atau permainian tradisionil. Teman-baik saya mau menyarankan tarian tradisionil karena pokok pembicaraan itu lebih menarik dari pada pokok pembicaraan yang lain. Tapi ternyata saya sibuk sekali, saya takut saya tidak ada waktu karena saya dengar tarian tradisionil makan banyak waktu untuk latihan. Saya kira pokok pembicaraan hari raya susah sekali, tapi ternyata pokok pembicaraan hari raya mudah dan juga menarik. Sedangkan proyek hari raya juga menarik dan tidak ada makan banyak waktu dan tidak usah repot-repot ke tempat lain. Jadi saya memutuskan proyek hari raya. Untuk proyek ini, kami riset pernikahan Java dari hari raya yang lain. Pesta kawin itu mempunyai beberapa upacara yang bervarasi. Sebelum pesta kawin, Ibu dan Ayah pengatin laki minta tangan pengantin perempuan dari Ibu dan Ayahnya. Hari pesta kawin, mula-mula musik gamelan akan dimainkan waktu pengantin laki-laki dan saudara-saudaranya pergi ke rumah pengatin. Pengatin keluar rumahnya dengan 2 perempuan tua berjalan di depan dan 2 perempuan muda berjalan di belakang dai. Habis itu, pengatin laki-laki dan perempuan harus berdiri dengan jarak 3 meters dan akan saling melempar 7 buntelah kecil yang berisi daun pinang dengan limau yang diikat dengan benang putih (gambar #1). Kemudian pengantin laki menginjak telur dengan kaki kanannya dan pengantin perempuan akan membilas kaki pengatin laki (gambar #2). Lalu pengantin perempuan dan pengantin laki akan duduk di pangkuan Ayah pengantin perempuan (gambar #3). Ayahnya harus berkata berat mereka sama. Sesudah semua upacara selasai, akhirnya mereka menukar cincin pekawinan tanda cinta (gambar #4). Beberapa upacara bervarasi untuk pesta kawin Java menarik sekali. Di “Malam Indonesia” itu, saya mempelajari banyak informasi dari Indonesia seperti tempat menarik di Indonesia, obat tradisionil,tarian dan alat musik tradisionil dari Indonesia. Sesudah semua pengenalan, kami makan malam di Universitas. Ibu memesan makanan untuk “Malam Indonesia” itu dari satu restoran di Far East Plaza atau Lucky Plaza. Semua makanan diantar ke Universitas hari itu enak sekali. Kalau tidak salah, restoran itu juga melayani rantangan ke rumah setiap hari. Sebenarnya projek itu memang makan banyak waktu, tapi semua mahasiswa masih senang sekali. Saya tidak bisa membayangkan proyek itu tanpa membantukan dari semua Ibu dan teman-teman. Mari kita pasti masih belajar Bahasa Indonesia III semester yang akan datang kan module itu lebih menarik sekali.

Gambar #1 Gambar #2 Gambar #3

Gambar #4

PERMAINAN TRADISIONIL

Ang Sherlyn; Kaiyin; Tan Yi Hui; Cheryl; Sumitra

Ibu Fanny yang manis,

Apa Kabar? Kabar saya baik. Saya mau bercerita pengalaman proyek yang menarik sekali kepada anda. Saya belajar bahasa Indonesia sudah selama sepuluh bulan. Belajar bahasa Indonesia ini menarik karena ibu-ibunya kreatif sekali. Kami ada kelas bahasa Indonesia, juga ada proyek yang membantu kami belajar bahasa Indonesia lebih cepat. Kami ada proyek tentang tempat menarik di Indonesia, alat musik tradisionil, permainan tradisionil dan masih banyak lagi. Saya memilih permainan tradisionil itu karena saya kira kami akan bermain-main olah raga Indonesia, tapi ternyata, kami harus riset untuk permainan dan mengajar teman-teman pelajarnya main permainan itu dalam bahasa Indonesia. Lucu sekali ya? Jadi, hari Jumat yang lalu, semua siswa-siswanya harus menunjukkan proyek mereka kepada ibu-ibu dan siswa-siswa yang lain. Biar saya menunjukkan gambar dalam malam itu kepada anda:

Ini kelompok saya, orang yang memakai baju tradisionil Indonesia itu ibu Yenty. Saya bertemu dengan dia pertema kali waktu anda tidak bisa datang ke kelas. Kalau tidak salah,

ibu harus mengantar ibunya ke rumah sakit. Saya senang membuat proyek dengan teman-teman karena setiap kali waktu kami ada rapat,

ibu Yenty akan membawa makanan yang enak untuk kami. Dia baik sekali ya? Malam itu, dia memakai baju berwana merah sendangkan kami harus memakai baju

berwana putih, siapa paling cantik? Nasi kunning di depan kami indah sekali ya? Yang paling penting saya belajar tentang

makanan Indonesia dalam malam ini, jangan makan nasi kunning itu sebelum nasi dipotong, karena nasi kuning itu harus diberikan ke orang yang paling dihormati sebelum dimakan

orang lain. Wah, kebudayaan Indonesia baik ya?

Wah, bakso itu enak sekali!

Apa ibu ingat kita belajar

tentang bakso itu dari buku

bahasa Indonesia semester

yang lalu? Sejak waktu itu,

saya ingin sekali memcoba

makanan itu! Senang sekali

saya bisa makan bakso dan

banyank makanan yang

enak pada malam ini.

Meskipun ini bukan kelompok

saya, saya senang sekali

mereka karena pagelaran

mereka menarik dan lucu

sekali! Mereka memainkan

tentang jamu, obat tradisionil

Indonesia yang efektif sekali

untuk macam-macam sakit.

Mereka memberitahu pada

kami, jamu itu juga dibeli di

Singapura. Jadi, kalau sakit,

tidak usah repot-repot ke

Indonesia!

Muda-mudahan, saya bisa bekunjung ke tempat-tempat menarik di Indonesiayang ditunjukkan teman-teman. Barangkali, saya bisa bertamu ke ibu waktu saya ke sana ya?

Salam hangat,

Kaiyin ☺

By: Tan Yi Hui

Proyeknya asyik sekali. Awalnya saya mau bergabung group Tarian Tradisionil tetapi sesi latihan Tarian

Tradisionil tidak cocok dengan jadwal saya. Akhirnya, saya harus mencari proyek group yang lain.

Selain Tarian Tradisionil, saya lebih senang permainan tradisionil daripada proyek group yang lain.

Group Proyek saya terdiri dari lima anggota. Mereka adalah Cheryl, Sherlyn, Sumitra, Kaiyin dan saya.

Meskipun kita punya pengalaman bekerja yang asyik, tapi ada satu anggota yang merepotkan. Jadwal

dia tidak cocok dengan jadwal anggota yang lain. Setelah sekian lama, akhirnya kita mulai latihan.

Saya belajar banyak dari proyek ini. Saya belajar tentang

permainan tradisional yang terkenal – dakon, pingsut, gasing

dan kelereng. Saya belajar bahwa pingsut agak sama dengan

‘Scissors, Paper, Stone’. Dari proyek ini, saya juga belajar

tentang variasi bermain kelereng. Untuk mengerti

permainan kelereng lebih baik, saya membuat sampel

seperti yang asli, mengambil beberapa gambar dan bermain kelereng dengan teman saya.

Malam presentasi proyek BI2 menarik sekali. Semua proyeknya memberi banyak informasi. Saya senang

presentasinya group tarian tradisionil. Saya belajar banyak dari semua presentasinya. Dari semua

presentasinya, yang paling menarik dan lucu adalah Jamu Tradisionil. Saya juga mengambil gambar

dengan teman saya yang memakai kostum tradisionil dan gambar makanan Indonesia yang terkenal.

Sesudah presentasi, guru-guru kami memesan banyak

makanan Indonesia yang terkenal. ‘Buffet’ ada mee bakso,

kerupuk, rendang dan es teler. Es teler enak sekali. Saya

belajar banyak dari proyek ini, dari tradisionil adat istiadat

kepada kebiasaan makan. Kalau dibandingkan dengan

bahasa yang lain, bahasa Indonesia lebih berguna untuk

pekerjaan saya sebagai pegawai bank. Proses belajar ini

tidak mudah karena saya belajar BI1 dua tahun yang lalu jadi saya perlu kerja keras. Mudah-mudahan

saya bisa melanjutkan belajar BI3 semester yang akan datang.

By Cheryl

Kelompok kami menyiapkan permainan tradisionil. Kelompok kami ada Sherlyn, Felicia, Kai Yin dan Sumitra. Kami menyiapkan Pingsut, Dakon, Kelereng dan Gasing untuk presentasi. Ibu Yenty adalah ibu yang in-charge.

Kelompok kami waktu rapat biasanya setiap Kamis untuk tiga minggu. Kami akan bertemu dari jam empat sampai jam enam. Tetapi, kami sering bertemu di hari Senin karena Felicia tidak mau mennuggu untuk waktu lama. Sumitra juga tidak bisa datang di jam empat. Dia hanya datang pada jam setengah enam.

Meskipun kami berganti hari rapat projek, Sumitra tidak datang karena dia ada kelas. Jadi, dia bertemu Ibu Yenty kalau dia bebas.

Permainan kami bagi. Saya membuat Pingsut. Pingsut adalah mirip dengan scissors, paper, stone dan populer di antara anak-anak. Permainan ini ada semut, orang dan gajah. Kalau semut dengan gajah, semut menang karena semut bisa merangkak ke telinganya dan merintanginya. Kalau orang degan semut, orang menang karena orang bisa memencet semut. Kalau gajah dengan orang, gajah menang karena gajah bisa menginjak-injaknya.

Pada waktu hari presentasi, Kai Yin datang terlambat. Jadi, Sherlyn, Felicia, Sumitra, Ibu Yenty dan saya berfoto dulu dan waktu Kai Yin datang. Kami melihat banyak makanan Indonesia, ada sop bakso, nasi kuning, daging sapi dan lain-lain. Sebulum presentasi, saya sudah lapar karena saya tidak makan banyak selama makan siang.

Selama presentasi, saya senang dengan alat musik tradisionil dan Lagu Daerah karena saya bisa melihat mereka berlatih banyak. Pertunjukan yang paling lucu adalah kelompok Jamu. Saya memang percaya Jamu. Obat tradisionil ini bisa menyembuhkan banyak sakit.

Sesudah presentasi, kami makan makanan Indonesia. Makanan itu enak sekali. Saya suka buncis dengan cabe dan nasi kuning. Saya tidak suka makanan rasa manis apalagi rasa nangka. Saya tidak suka nangka dan baunya.

Sesudah kita makan, masih banyak makanan tidak habis. Jadi, kita membungkus makanan dibawa pulang untuk kerluarga kami.

By. Ang Sherlyn

Kelompok TEMPAT MENARIK : Aeron Chang Chua Yirong Gan Siew Cheng Guo Xuangao Lin Shuhui, Lydia Nurulain By. Aeron Kelompok proyek saya ditugaskan topik Tempat Menarik di Indonesia. Kelompok proyek saya ada tujuh mahasiswa, tapi hanya ada dua orang laki-laki. Saya belum pernah pergi ke Indonesia, tapi, saya ingin sekali pergi ke sana, karena teman-teman saya dari Indonesia, dan guru-guru Bahasa Indonesia selalu menceritakan tempat menarik di sana. Pertama kali kelompok saya rapat, kami mau cepat-cepat memilih tiga tempat menarik di Indonesia untuk proyek kami. Kami minta saran dari Ibu Fanny karena dia suka sekali berjalan-jalan dan sudah pernah pergi ke banyak tempat menarik di Indonesia. Dia bilang semester yang lalu, ada kelompok yang hanya menceritakan (present on) dimana adanya tempat-tempat menarik di Indonesia. Sesudah mendengar saran dari Ibu Fanny, kami memilih tiga tempat yang menururt kami menarik di Indonesia. Tiga tempat yang kami pilih adalah Kalimantan, Yogyakarta, dan Irian Jaya. Pada rapat kedua, kami membicarakan bagaimana cara menyampaikan informasi dan gambar-gambar tentang tiga tempat itu. Saya mau membuat video karena video akan lebih menarik daripada skit, dan juga, dua orang teman saya, Yi rong dan Lydia, tidak bisa ikut ke presentasi. Kelompok saya juga setuju dengan membuat video dan kami memutuskan untuk membuat video itu seperti dokumentasi berita Indonesia. Karena itu, saya ditugaskan membuat video itu, dan merekam teman-teman yang lain. Mereka akan berdua riset tentang salah satu tempat dan membuat dialog tentang tempat itu. Kami juga dibantu oleh Ibu Fanny, dan harus latihan dialog itu. Tapi, latihan itu menarik sekali! Waktu merekam untuk video, ada banyak sekali kesalahan dan hal-hal yang lucu! Sesudah selesai merekam, saya memulai membuat video dengan memotong bagian yang kurang bagus dan memasukkan efek untuk membuat video itu lebih menarik. Saya ada sedikit pengalaman membuat video, karena dulu, saya juga harus membuat video untuk mata kuliah yang lain. Saya mencari klip dari TVRI dan teman-teman kelompok saya juga memberikan saya gambar-gambar tentang tiga tempat itu sebelum saya bisa selesai membuat video. Sebenarnya, membuat video itu tidak mudah, dan makan waktu yang banyak sekali, tapi saya masih senang karena pada akhirnya, video itu menarik dan asyik sekali! Kelompok saya juga senang dengan video itu. Kata Ibu Fanny , dia juga merasa senang dengan video kami! Saya juga ada di dalam video itu, karena Ibu Fanny dan kelompok saya mau saya melakukan jurnalis untuk introduksi dokumentasi kami. Ibu Fanny mencarikan saya baju tradisional Indonesia. Dia bilang, saya betul-betul seperti orang Indonesia dan lucu sekali, tapi suara saya dalam video itu kurang jelas. Karena itu, saya akan melakukan introduksi ‘live’ pada hari proyek presentasi. Hari itu, saya pagi-pagi pergi ke AS7, untuk tes video di kamar seminar itu. Sesudah itu, saya membantu Ibu

Fanny membawa video kamera dan mempersiapkan peralatan untuk untuk merekam presentasi kelas nanti. Ya.. saya menonton presentasi sambil merekam video. Untung sekali, teman saya, Maverick baik sekali, dia membantu saya merekam, jadi saya juga bisa beristirahat. Ada beberapa presentasi lucu sekali, tapi saya dan Maverick tidak bisa tertawa, karena kami terlalu dekat dengan video kamera. Kalau kami tertawa, suara bicara dan tawa kami bisa terekam! Video kami dimainkan paling terakhir. Kata teman-teman dan guru-guru saya, video kami bagus sekali! Sebelum semua mahasiswa pulang, kami makan banyak makanan Indonesia. Wah.. rasa makanannya semua enak! Saya suka sekali dengan mi bakso, dan nasi kuning itu! Mi bakso itu ditaruh cabai rasanya jadi lebih pedas, tapi saya kira rasanya lebih pedas, lebih enak! Sebelum saya pulang, saya membantu membereskan dan membersihkan kamar seminar, sambil menunggu Yirong dan Lydia mencari saya untuk mengambil makanan yang saya bungkuskan. Mereka ada kuliah sampai jam sembilan lebih. Karena itu, mereka tidak bisa pergi ke proyek presentasi dan makan malam bersama. Saya belum pernah merasa senang seperti ini dalam membuat proyek. Saya rasa mengambil Bahasa Indonesia sudah menambah informasi saya tentang Indonesia dan yang paling penting, saya mendapat banyak pengalaman yang saya tidak akan lupa. Di bawah ada beberapa gambar-gambar tentang proyek saya:

Dalam gambar ini ada dua orang teman-teman kelompok saya, Deborah, dan Maverick (reporters di Kalimantan), dan Ibu Fanny dengan saya. Dalam gambar ini ada Deborah (dia juga MC pada Hari Presentasi) dengan saya.

Dalam gambar ini, ada teman kelompok saya yang lain, Siew Cheng. Dia adalah reporter di Yogyakarta. Saya lucu sekali ya, seperti orang Indonesia.

Dalam gambar ini, ada Yirong dan Lydia. Sayang sekali hari presentasi, mereka tidak bisa datang. Mereka adalah turist di Irian Jaya.

Dalam gambar ini, kita bisa melihat makanan yang enak sebelum kami makan malam!

By. Chua Yirong

Proyek saya adalah tentang “Tempat Menarik di Indonesia”. Orang di dalam kelompok proyek saya adalah Aeron, Deborah, Maverick, Siew Cheng, Nurulain dan Lydia.

Sejak awal, saya hanya kenal

Lydia dan Aeron karena Lydia juga belajar mata kuliah yang sama dengan saya, dan Aeron pernah sekolah di JC yang sama dengan saya. Setelah proyek ini, saya senang sekali karena sekarang saya kenal lebih banyak teman!

Waktu rapat pertama, kami

bertemu dengan ibu Fanny di ruang rapat di dekat kantor ibu Fanny. Kami membicarakan tempat apa saja yang mau kami perkenalkan pada mahasiswa yang lain. Ibu Fanny membawa banyak poster dan brosur mengenai tempat-tempat di Indonesia

untuk kami pilih dan diskusikan. Akhirnya, kami memilih tiga tempat untuk proyek kami. Tempat yang dipilih adalah Kalimantan, Yogyakarta, dan Irian Jaya. Kami memilih tempat ini karena kami pikir tempat-tempat ini lebih menarik dari pada tempat yang lain.

Saya dan Lydia memilih Irian Jaya. Karena itu, kami harus

riset tentang tempat itu. Sesudah riset, saya menyadari kalau di Irian Jaya, ada pemandangan yang paling indah! Masih alami sekali! Di sana juga ada banyak burung yang istimewa seperti burung Cendrawasih yang hanya ada di Irian Jaya.

Saya baru tahu Irian Jaya merupakan tempat pilihan terbaik

kalau kami mau menyelam ke laut karena di sana ada banyak batu karang yang cantik sekali! Satu hal lagi yang khusus di Irian Jaya adalah pedesaannya yang masih primitif. Saya terbelalak ketika saya tahu penduduk di sana tidak memakai pakaian dan pria di sana bisa membeli istri dengan empat ekor babi! Saya merasa benuntung sekali saya tidak lahir di sana!

Sayang sekali! Lydia dan saya ada kelas saat presentasi

proyek kami, jadi, kami memutuskan untuk merekam bagian kami sebelumnya supaya kami tidak perlu absen untuk kelas pada malam presentasi. Selama rekaman, saya dan Lydia berakting sebagai turis di Irian Jaya. Kami ada banyak NGs, lucu sekali!

Saya ingin sekali melihat seluruh presentasi,

terutama Tari Saman karena saya dengar tarian itu menarik sekali, jadi saya masih sendih karena tidak bisa pergi untuk presentasi proyek. Mudah-mudahan ada video untuk seluruh presentasi! Secara keseluruhan, meskipun saya melewatkan presentasi itu, saya masih senang saya dapat belajar banyak selama proyek itu.

By. Lin Shuhui Lydia Kira-kira sebulan yang lalu, saya memulai proyek “Tempat Menarik di Indonesia” dengan teman-teman saya. Proyek kelompok ada 7 orang, ada Ibu Fanny mengawasi kami. Diskusi pertama, kami diskusi tentang tempat menarik di Indonesia kami harus riset. Akhirnya, kami memutuskan Kalimantan, Yogyakarta dan Irian Jaya. Sesudah itu, kami berkelompok untuk riset. Bagian proyek saya dan Yirong adalah riset Irian Jaya. Kami mengumpulkan keterangan tentang tempat menarik dari Internet dan buku-buku. Diskusi kedua, kami membicarakan bagaimana kami mau mengerjakan proyek dan bagaimana menampilkannya. Akhirnya, kami memutuskan membuat siaran gambar. Sesudah itu, waktu kami pulang, kami harus menyiapkan kalimat untuk siaran gambar dan mencari gambar dari Internet. Waktu kami sudah selesai membuat ceritanya, kami harus cek dengan Ibu apakah informasi kami lengkap dan tepat? Betul atau salah? Kalau informasi kami salah, kami harus membetulkan dan Ibu akan cek lagi. Diskusi ketiga, kami memfilmkan penerimaan gambar di ruang kelas. Meskipun membuat film susah, tetapi kami harus menghafal kalimat kami. Kepala sakit ya! Waktu itu, saya dan Yirong ada banyak kejadian yang lucu, karena itu pertama kali kami bertindak, kami sebagai turis di Irian Jaya. Lagi pula, orang lain juga ada banyak kejadian yang lucu! Kami sering lupa kami mau berbicara apa atau kami akan tertawa karena kami demam panggung dan takut malu! Kelompok kami inovatif sekali! Karena kami tidak bisa pergi ke tempat menarik di Indonesia, jadi kami menggunakan komputer untuk membuat pemandangan dan mempertunjukkannya di layar. Kami hanya ada 5 menit untuk seluruh siaran gambar, jadi kami harus berbicara cepat-cepat, tetapi waktu kami berbicara cepat-cepat, kami akan tertawa. Sayang sekali, waktu “Malam Indonesia” saya tidak pergi karena saya ada kelas. Mudah-mudahan siaran gambar efek bagus dan kelompak yang lain tertarik untuk menonton . Saya senang membuat proyek itu karena asyik mempelajari tempat menarik di Indonesia dan mengetahui tentang kebudayaan dan peradaban di Indonesia.

Ini kelompok saya. Saya senang mengerjakan proyek dengan kalian karena kalian adalah orang yang bagus!

Kami menggunakan komputer untuk membuat pemandangan dan mempertunjukkan dinding. Pemandangan di latar belakang bisa ganti dengan komputer.

Ini makanan-makanan pada “Malam Indonesia”. Saya ada kelas pada waktu itu, jadi saya tidak makan, tetapi saya untung sekali, karena Aeron membungkus makanan untuk saya, jadi waktu saya selesai kelas, saya bertemu dia untuk mengambil makanan. By. Gan Siew Cheng

Satu bulan lebih yang lalu, saya masuk proyek group Tempat Menarik . Saya memilih proyek topik Tempat Menarik karena saya senang riset tentang tempat menarik di Negara-negara. Di masa depan, kalau saya ada uang dan waktu, saya mau berpergian ke luar negari. Sesudah selesai proyek ini, saya lebih ingin pergi berkunjung ke Indonesia, terutama Yogyakarta. Karena di sana ada banyak tempat menarik yang indah dan lebih istimewa. Pada 21 September, saya bertemu teman-teman saya dari proyek group saya. Itu kami rapat pertama. Ibu fanny juga ada datang ke sana. Dia membawa banyak informasi tentang Tempat Menarik di Indonesia. Ada poster dan juga ada brosur. Mula-mula, kami memilih satu memimpin. Habis itu, kami harus memilih mau mengenalkan berapa tempat untuk teman-teman di kelas Indonesia. Kemudian, kami memilih 3 tempat, yaitu Yogyakarta, Irian Jaya dan Sumatra. Lalu, kami medistribusikan topik- dua orang pertempat. Akhirnya, kami memilih mitra untuk kerja bersama-sama. Selama rapat ke dua, kami berpikir mau membuat apa untuk presentasi di Malam Proyek BI 2. Wah susah sekali waktu memikirkan membuat apa. Memang membuat video menarik sekali, tapi mau membuat video apa? Akhirnya, kami tahu mau membuat video apa. Membuat SIARAN BERITA di televisi. Kalau dibandingkan dengan video lain, itu menarik sekali dan juga tidak ada group yang lalu membuat itu. Meskipun membuat video makan waktu, tidak tahu apakah kami ada cukup waktu atau tidak kalau mau menyelasaikan video, tapi kami masih mau membuat. Saya bahagia sekali bisa membuat video. Karena ini pertama kali saya menjadi penyiar warta berita. Sesudah riset, kami menulis dialogue untuk video. Habis itu, Ibu Fanny menolong kami mengoreksi tulisan itu. Wah sulit sekali harus mengingatnya. Hari filming, saya takut sekali. Karena saya takut nanti saya lupa mau mengatakan apa. Selama filming, kami ada banyak NG karena selalu lupa dialogue. Lucu sekali, lihat kami membuat video itu.

Filming dengan Nurulain untuk laporan Yogyakarta-Borobudor.

Di malam Proyek , kami menunjukkan video itu ke pada teman-teman di BI 2.Kalau di bandingkan dengan siaran berita di televisi Indonesia yang sesungguhnya, video kami lebih menarik. Saya bahagia sekali menonton video kami di malam itu.

Dengan Maverick pada Malam BI2 Dengan Maverick dan Deborah-Malam BI2

Sesudah presentasi, kami pergi makan makanan Indonesia. Makanan Indonesia enak sekali. Dessert itu rasanya manis sekali dan sos cabai untuk mee rasanya pedas sekali. Karena itu, saya harus minum banyak air. Saya bahagia sekali waktu melakukan proyek ini. Karena saya bisa tahu lebih banyak tentang berbagai tempat di Indonesia. Di masa depan, saya mesti mau pergi jalan-jalan ke Indonesia. By NURULAIN BTE HJ. SHAIK ALI

Semester ini, saya mengambil kursus Bahasa Indonesia 2. Saya senang sekali

karena saya ada banyak teman baru di kelas saya. Ibu-ibu saya juga baik sekali. Mereka selalu tolong saya dengan pekerjaan rumah saya.

Untuk kursus ini, kami harus membuat sesuatu proyek. Grup saya membuat

proyek tentang tempat-tempat yang menarik sekali. Kita membuat riset tentang tiga tempat yang kami kurang tahu. Kami memilih Yogyakarta, Kalimantan dan Irian Jaya. Sesudah saya menyelesaikan riset ini, saya belajar banyak informasi tentang Indonesia. Negera ini menarik sekali dan di sana ada banyak tempat-tempat yang indah juga. Waktu saya membuat riset, saya belajar tempat-tempat di Indonesia banyak sekali. Di sana, ada banyak tempat yang ada pemandangan yang cantik sekali juga. Kalau saya bisa mengumpulkan uang, saya mau pergi ke Indonesia.

Kami membuat video untuk memperkenalkan proyek kami. Meskipun sulit

sekali mau mengafal dialog, saya puas hati karena saya bisa belajar banyak informasi tentang Indonesia. Saya juga bisa berbahasa Bahasa Indonesia sedikit lancar.

Pada 26 Oktober, Malam Indonesia diadakan di sekolah saya. Kami

memperkenalkan proyek kami. Saya belajar tentang kebudayaan orang Indonesia. Di Malam Indonesia, ada banyak grup yang memperkenalkan proyek-proyek mereka. Hari itu, saya baru tahu bagaimana pesta perkawinan orang Indonesia diadakan. Pesta perkawinan Indonesia menarik sekali dan pakain juga cantik. Saya juga belajar banyak tentang fungsi jamu yang diperkenalkan oleh lain grup. Lain grup berikan kami informasi tentang alatan muzik tradisional Indonesia juga. Lagipula, ada suatu grup menari untuk kami. Saya senang menonton mereka menari. Sesudah semua grup selesai memperkenalkan proyek mereka, kami pergi makan makanan Indonesia. Saya makan Mee Bakso dan Nasi Kuning. Saya makan makanan Indonesia pertama kali. Makanan di sana lebih enak daripada Sinagpura. Ini semua makanan tradisional Indonesia juga. Kami mengambil banyak foto hari itu. Saya sedikit sedih sekarang karena kursus saya mau selesai. Saya mau mengambil kursus Bahasa Indonesia lagi semester yang akan datang juga.

TARIAN SAMAN Cai Ziqin Kris Lin ShiJinChan QingRu MichellChew Pei Yu Poh Shing Yuan Cecile Cuijpers Lim Seow Joo Kumar ThomasTeo Yee Ching Vivien Woo Xu Rujia

Minggu lalu, saya ada proyek dengan tema “Ayo! Berkenalan”. Saya memilih Tari Saman karena sejak kecil, saya suka menari. Saya kira saya bisa belajar Tari Saman dengan mudah, tapi ternyata susah sekali untuk belajar karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, jadi para penari perlu untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Selama latihan, saya sering diketukan oleh teman yang di sebelah saya. Wah, menyakitkan sekali! Tapi, sesudah saya mahir menari tari ini, saya merasa puas.

By: Lim Seow Joo

Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar tanpa menggunakan alat musik pengiring. Sesudah latihan, kami selalu capai sekali dan sakit kaki, tapi kami tidak mempedulikannya karena kami menyukai tarian ini. Kami juga sangat dijaga oleh Ibu Lucy dan Ibu Yenty. Mereka selalu membawa makanan untuk kami karena mereka takut kami lapar dan membawa “Yoga mat” untuk kami karena mereka tahu kalau tidak ada “Yoga mat”, kami sering sakit kaki sesudah latihan. Wah, Ibu memang baik sekali ya. Kami benar berterima kasih kepada Ibu kami.

Saya masih bisa ingat pada hari proyek, Ibu Lucy, Iby Yenty dan Ibu Fanny tiba pagi-pagi untuk mempercantik kami dan membantu kami berbaju. Kalau Ibu tidak menolong kami, barangkali kami akan terlambat untuk peristiwanya. Saya gembira sekali pada hari itu karena saya bisa memakai baju yang indah dan bisa menari di depan banyak orang. Meskipun kami latihan banyak, tapi kami masih tidak sempurna, ada banyak kekeliruan selama pertunjukan. Saya sedih karena saya mengeluarkan banyak waktu untuk latihan. Lain kali kalau saya ada peluang lagi, saya akan latihan lebih. Tapi saya dengar BI3 akan pergi ke Batam atau Bintan, tidak ada hari proyek lagi, sayang sekali ya.

Saya benar suka proyek ini karena saya bisa belajar tentang kebudayaan Indonesia dan mengenal banyak teman. Mudah-mudahan perkawanan kami akan bertahan lama lama.

Banyak sekali memori yang kalian meninggalkan yang tidak akan saya lupakan!!!

Tersenyum!! Kami cantik sekali memakai baju yang tradisional.

Kami benar berterima kasih kepada Ibu kami.

By: Tay Ho Kiat, Thomas

Setiap Jumat di bulan Oktober, teman-teman saya dan saya akan latihan menari “Tari Saman”.

Pada 26 Okt 2007, teman-teman dan saya akan menari “Tari Saman”untuk semua teman-teman

kita dari BI2. Sebenarnya, saya tidak mau mengikuti grup “Tari Saman” rupanya saya kira

menari bukan untuk laki-laki tetapi untuk perempuan. Kebetulan, dalam klass Ibu Lucy

menumumkan “Tari Saman” bukan hanya perempuan bisa mengikuti tapi laki-laki juga bisa

mengikuti. bedanya grup “Tari Saman” dengan grup yang lain, menari lebih menarik dan lebih

asyik.

Kita memulai latihan untuk tari kita pada 5th Okt. Mula-mula, Ibu Lucy dan Ibu Yenty akan

memainkan video “Tari Saman” untuk kita tonton. Habis itu, kita akan latihan belahan per

belahan. Kemudian, sesudah dua latihan, kita sudah tahu semua tari. Lalu, di latihan tari 3, kita

memakai topi yang harus kita pakai di “Malam Proyek BI2”. Akhirnya kita akan menari “Tari

Saman” untuk kelas kita. Saya tidak bisa membayangkan kita bisa belajar semua tari kalau tidak

ada Ibu-ibu dan juga belajar tarian semua di dalam 10 jam! Belajar tarian itu sulit sekali, karena

itu kita latihan berkali-kali sampai kaki kita sakit. Kaki Ibu Lucy juga sakit, dia selalu berkata

“Wah, Ibu sudah tua”. Meskipun kaki kita sakit sekali, kita masih latihan karena kita sangat

senang tari ini.

Saya sangat senang pengalaman proyek karena bisa berkenalan dengan banyak teman yang

menarik. Dalam gambar 3, sesudah malam proyek teman saya mengambil foto untuk Cecil dan

saya. Cecil berasal dari Switzerland, dia tinggal di Singapura baru 3 bulan lebih. Di Switzerland,

dia sudah belajar insinyur listrik untuk 3 tahun. Sesudah dia lulusan, Cecil ingin menjadi dosen

dalam universitas. Saya senang Cecil karena kita ada macam-macam topik yang bisa kita

bicarakan.

Dua jam sebelum malam proyek kita harus menyiapkan banyak. Kita harus memakai celana

panjang dan baju lengan panjang yang warnanya hitam. Kita juga harus memakai sarung

warnanya emas untuk setengah orang dan merah untuk setengah yang lain. Sesudah selesai, kita

harus cepat-cepat latihan dalam pakaian dan cepat-cepat pergi ke tempat malam proyek. Wah,

sesudah malam ini, kita capai sekali tetapi kita bahagia!

Gambar 1 Kumar di depan gambar

Gambar 2 Kita menari “Tari Saman”

Gambar 3 Sesudah “Malam Proyek BI2”. Cecil dan saya.

Dibuat oleh: Xu Rujia

Kali ini saya belajar bahasa Indonesia, saya ingin mengerti kebudayaan Indonesia dengan lebih baik. Karena itu, saya daftar untuk tari saman dengan teman-teman saya yang juga belajar BI2. Saya kira, tarian itu akan asyik sekali dan paling cocok untuk saya.

Tari saman berasal dari Aceh, Sumatra. Nama yang satu lagi adalah “Dance of a thousand hands”. Tari itu membuatkan untuk merayakan ulang tahun Allah dan bilang tetang pengajaran Allah. Ada seorang teman proyek akan menyanyi sambil orang yang lain menari. Akhirnya, kepala proyek kami dipilihkan untuk menyanyi. Dia pandai menyanyi dan suaranya keras sekali, jadi cocok untuk menyanikan lagunya. Latihan kami setiap Jumat sejak sebulan sebelum penyelengaraan. Kami berlatih dari jam enam sore sampai jam tujuh lebih. Meskipun kami selalu harus berlulut di lantai sampai sakit lulut, kami masih rajin dengan latihan supaya bisa memberi penyelengaraan yang paling baik. Setiap kali sesudah selesai dan pulang, sudah malam dan badannya capai. Kalau saya ada waktu, saya juga melatih sendiran di rumah saya karena masih ada beberapa perbuatan yang saya tidak bisa. Waktu menjelang penyelengaraan, kami sudah bisa menari tarian itu dari mulai sampai selesai. Kami bahagia sekali dan bilang, mudah-mudahan penyelengaraannya akan sukses.

Akhirnya hari penyelengaraan dan hari proyek BI2 datang. Kami bertemu pagi-pagi untuk persiapkan. Sarung kuning dan topi dipakai orang yang menari sebagai laki-laki sedangkan sarung merah dan ikat kepala dipakai orang yang menari sebagai perempuan. Ternyata, sayang sekali! Rupanya kami terlalu tergugup-gugup sampai salah menari! Tarian kami memang ada banyak masahlah, tapi teman-teman yang melihat penyelengaraan masih menepuk tangan. Meskipun teman-teman bilang bagus, saya masih sedikit sedih. Mereka pasti kira kami berlatih tidak lama, padahal kami sudah berlatih lima kali dan bisa lengkap tarian itu. Jadi saya hanya bisa bilang pada diri sendiri tidak apa apa la.

Untung-untung, masih ada presentasi yang lain yang menarik dan juga ada makan malam yang sedap sekali. Ada salah satu makanan yang seperti gunung yang dibuat memakai nasi kuning. Makanan itu cantik sekali dan banyak siswa-siswa mau mengambil fotonya. Kalau dibangdinkan dengan makanan di proyek BI1, makanan di proyek BI2 lebih enak tapi juga lebih mahal, karena setiap teman kuliah harus membayar.

Waktu pulang, saya sudah capai sekali dan tidur secepatnya, tetapi saya sangat bahagia dan tidak akan lupa pengalaman proyek itu untuk selama lamanya.

Dalam foto ini: Qingru, saya dan Ziqin di latihan di AS7** Ini sebelum pentas

Dalam foto ini: Thomas dan Kumar di latihan di AS7

Dalam foto ini: Ziqing dan Qingru sebelum pentas

Sayang sekali! Tidak ada foto dengan semua teman kuliah di proyek saya!

Mungkin teman kuliah yang lain punya.

By. Chew Pei Yu, Celine Saya menikmati proyek ini karena proyek ini asyik sekali. Saya belajar banyak tentang

kebudayaan Indonesia seperti tari saman, jamu, perkawinan, alat musik, permainan tradisional

dan tempat menarik di Indonesia. Saya memilih tarian karena saya berpikir belajar menari akan

menarik dan asyik. Memang proyek tari saya asyik sekali, tetapi sedikit capai karena tarian

memerlukan banyak gerak-gerik tangan dan badan. Meskipun proyek saya capai sedikit, saya

masih senang. Saya dikesankan oleh tarian dari NTU sewaktu kami menonton video tarian untuk

pertama kalinya. Mula-mula, memang agak susah menarikan tarian karena lagu menjadi lebih

cepat. Tetapi, sesudah beberapa kali berlatih di rumah dan di universitas, saya bisa menari tarian.

Ibu membawakan mat untuk kami karena kami harus berlulut di lantai jadi lulut kami sakit sekali.

Bagian tarian yang paling sulit adalah bagian koordinasi karena setiap orang harus berpindah

sekaligus. Kami berlatih sangat lama untuk koordinasi supaya kami tidak memukul orang lain.

Pada akhirnya sesudah berlatih 5 kali, kami bisa menari tarian dengan baik.

Menyanyi lagu sulit sekali karena orang perlu menyanyi lebih cepat dan harus ingat lyrik. Kami

mau menolong dengan menyanyikan beberapa bagian lagu tetapi kami tidak bisa menari sambil

menyanyi. Ibu Lucy dan Ibu Yenti bagus sekali dan sabar sewaktu mengajar tarian pada kami.

Mereka membawa beberapa makanan yang enak sekali untuk kami. Saya kira mereka takut kami

akan lapar karena latihan selesai sangat terlambat, sampai 20:00. Saya senang memakai pakaian

tari karena sangat indah. Pada hari proyek, tari kami tidak berhasil. Saya agak kecewakan karena

kami berlatih banyak kali. Saya berpikir mungkin kami terlalu tegang. Meskipun saya

kecewakan sesudah tarian kami, saya masih menikmati presentasi yang dilakukan oleh grup lain.

Presentasi mereka bagus sekali dan menarik. Saya senang makan semua makanan di sana karena

enak sekali. Satu-satunya makanan yang saya senangi adalah dessert yang saya rasa ada kelapa,

nangka dan buah avokat. Kalau dibandingkan dengan proyek menyanyi untuk BI1, proyek tari

untuk BI2 lebih menarik karena saya tidak pernah menari jadi saya belajar sesuatu baru.

Sebelum presentasi, kami mengambil foto grup

Tarian kami baru mulai

Tarian sudah selesai tetapi

tidak berhasil

By. Michell Untuk proyek ini, saya mengambil bagian dalam Tari Saman. Saya memilih untuk belajar Tari Saman karena saya dengar ini asyik sekali, jadi saya mau mencobanya. Setiap minggu, saya dan teman teman berlatih Tari Saman untuk kira kira dua jam. Tari Saman memerlukan dua belas orang. Jadi, kalau dibandingkan dengan aktifitas yang lain, Tari Saman memerlukan lebih banyak orang. Pada mulanya, saya merasa Tari Saman susah untuk dipelajari karena gerakannya yang cepat. Tetapi lama-kelamaan, ini menjadi lebih mudah. Laporan pengalaman proyek saya bagus sekali. Saya menikmatinya karena sangat menyenangkan melihat teman-teman saya membuat pertunjukan. Saya juga belajar banyak tentang budaya lokal Indonesia. Sebagai contoh, saya tidak tahu di Indonesia juga ada banyak macam-macam jenis obat! Tetapi setelah mendengarkan teman saya memperkenalkan tantang obat di Indonesia, saya mengetahui bahwa sebenarnya, obat obatan di Indonesia juga bagus sekali! Sebenarnya, saya mengetahui kota bernama Yogyakarta waktu saya belajar Bahasa Indonesia semester lalu, tetapi saya tidak tahu banyak tentang kota ini. Sesudah proyek ini, saya berpendapat bahwa kota Yogyakarta asyik sekali. Kalau saya ada kesempatan, saya ingin berkunjung ke sana. Saya dengar di sana ada gunung yang tinggi dan pemandangannya juga sangat indah.

Picture 2: Nasi Kuning enak sekali ya!

Proyek presentasi memang asysik sekali, tetapi bagian yang paling menyenangkan buat saya adalah makan malamnya! Wah, malam itu, saya makan banyak makanan Indonesia. Saya suka makan makanan pedas, jadi saya senang makanan Indonesia. Makanan favourit saya di sana adalah Es Teler. Saya suka Es Teler karena itu manis sekali dan ada buah-buahan. Sayang sekali, saya tidak tahu bagaimana cara membuat Es Teler. Dalam proyek ini, saya tidak hanya belajar lebih banyak tentang budaya lokal Indonesia, tetapi saya juga kenal lebih banyak teman baru. Jadi, pengalaman proyek saya bagus sekali!

By. Vivien Woo

Untuk proyek BI2, saya dalam group Tarian Tradisionil. Dari semula, saya ingin sekali menjadi anggota group Jamu karena saya meyukai belajar macam-macam obat dari semua negeri. Tapi, saya tidak boleh masuk group jamu karena group jamu itu sudah penuh dan group Tarian Tradisionil juga kurang satu orang. Sayang sekali ya! Meskipun, saya tidak masuk group saya mau dari semula, saya belajar Tari Saman yang asyik sekali dan menikmati proyek saya. Penari Tari Saman seharusnya tepuk bagian tubuh dan lantai dengan tangan sambil ganti pola dengan lagu yang dinyanyikan. Belajar Tari Saman memang susah, terutama untuk saya karena saya absen dari latihan pertama. Mula-mula, saya benar-benar bingung tentang aturan tarian. Jadi, sesudah latihan kedua, saya sedih sekali karena saya kira saya memang jelek sekali.dari pada anggota yang lain. Untung saya menjadi lebih baik pada latihan ketiga. Karena saya diam-diam praktek tarian ini di kamar tidur saya. Jadi, saya mulai menyukai tarian ini lebih banyak dan menikmati juga tarian ini. Tapi dengan lebih banyak latihan, aturan tarian menjadi jauh lebih susah sampai saya akan tepuk teman duduk sebelah saya. Biarpun rasanya sedikit sakit tapi lucu sekali!

Pada hari pagelaran, saya dan penari yang lain tiba pagi-pagi di AS4 untuk presiapan. Kami harus memakai baju tradisionil dan kosmetik. Lihat foto di bawah! Warna baju tradisionil yang dipakai oleh teman saya dan saya terang sekali. Teman saya memakai topi kuning karena dia seharusnya memainkan laki-laki untuk tari samam. Tapi, saya pikir dia semua tidak seperti laki-laki!

Bisa lihat saya dalam foto di kanan. Saya sedang konsentrasi pada tarian itu. Tapi waktu pagelaran, saya takut sekali saya akan lupa aturan tarian. Rupanya saya benar gugup sekali, sampai saya benar membuat satu salah perbuatan. Untung saya ingat perbuatan yang lain, jadi bisa membetulkan perbuatan saya cepat-

capat. Tapi, dari foto ini, saya kira perbuatan kami tidak teratur. Mudah-mudahan penonton tidak penah pikir kami jelek sekali.

Sesudah semua presentasi

selasai, semua orang pergi ke luar untuk makan. Semua makanan enak sekali! Salah satu makanan adalah “gunung kuning” dalam foto di kiri. Nasi itu enak sekali, rasanya seperti “glutinous rice”! Saya kira makanan favourit saya pada hari itu adalah daging sapi. Wah, daging sapi itu benar-benar lembut sekali, sampai saya membungkus beberapa pulang ke rumah!

Pengalaman proyek saya

memang baik sekali karena belajar lebih banyak tentang gaya hidup di Indonesia. Mudah-mudahan, saya akan punya kesempatan mengikuti proyek bersama itu lagi!

By: Chan QingRu Satu bulan lebih yang lalu, semua mahasiswa BI2 mulai mempersiapkan untuk hari proyek. Saya

memilih proyek tarian traditionil. Di proyek tarian itu, ada 11 orang menari sedangkan 1 orang

menyanyi. Praktik tarian makan waktu 5 minggu. Kami praktik 1 kali seminggu. Pada

permulaannya, kami tidak mengenal satu sama lain. Tapi, sesudah praktik pertama, saya

membuat banyak teman baru. Setiap praktik memang capai dan lulut saya sakit. Karena itu, Ibu

Lucy dan Ibu Yenty membawa mat dan makanan yang enak untuk kami. Tanpa mat, pasti lutut

sakit sekali, kan lantai keras sekali. Pada praktik kedua, kami mencari informasi tentang tari

saman. Sesudah mengetahui tari saman, saya lebih menghargai tarinya. Saya kira tari saman sulit

sekali, tapi ternyata, tarinya mudah dan menarik sekali. Lama kelamaan, saya juga suka

nyanyiannya dan saya selalu menyanyi nyanyian tari saman di rumah saya. Tari saman ada 3

bagian, saya paling suka bagian ketiga karena asyik dan giat sekali. Badan saya bisa menjadi

lebih langsing! Meskipun waktu praktik ada banyak masalah, praktiknya lucu sekali terutama

kalau topi-topi kami jatuh.

Pada hari proyek, kelompok tari saman tiba di AS7 satu jam sebelum proyek mulai. Kami

bersiap di kantor guru, kami memakai baju hitam dan sarong merah atau kuning. Saya juga harus

memakai topi kuning yang tinggi. Kebetulan, sarong itu saya pakai sama dengan sarong yang

saya pakai waktu proyek BI 1. Sebelum pertunjukannya, saya takut sekali karena saya belum

pernah menari di panggung. Saya tidak bisa membayangkan saya akan menari di depan banyak

orang.

Acaranya mulai dari jam 7.30 sampai jam 9.00 malam. Mula-mula adalah tari saman. Sayang

sekali tarian kami tidak koordinasi. Mudah-mudahan teman dan guru senang tarinya. Habis itu

adalah presentasi Jamu. Kemudian, adalah perkawinan presentasi. Lalu, adalah alat musik

tradisionil presentasi. Habis itu, adalah permaian tradisionil presentasi. Akhirnya, adalah tempat

menarik di Indonesia presentasi. Wah, semua proyek menarik sekali! Sayang sekali saya tidak

mengerti suatu presentasi.

Pada jam 8.30 malam, setiap orang haus dan lapar sekali. Untunglah ada makanan besar.

Makanan banyak dan enak sekali, ada nasi spesial, lontong, ayam opor dan mie bakso. Makanan

favorit saya adalah makanan pencuci mulut, saya minum 2 mangkok! Kami makan sampai

kenyang sekali, tapi masih ada beberapa makanan yang harus dihabiskan. Karena itu, saya

membungkusnya untuk keluarga saya coba.

Saya senang sekali proyek BI 2! Kalau dibandingkan dengan proyek BI 1, proyek BI 2 lebih sulit,

tapi lebih banyak keterangan dan ada lebih banyak makanan enak!

Kapan-kapan, saya mengharapkan teman BI 2 akan bertemu lagi.

Foto-foto: 1. Waktu berlatih dengan Mbak Rujia dan Mbak Ziqin( foto bawah

2. Waktu persiapan

3.Sebelum pertunjukan

By: Kris Lin ShiJin Proyek saya adalah Tari Saman. Tari Saman berasal dari Gayo Aceh, tari itu

sering disebut dengan istilah ”Dance of a Thousand Hands”. Di proyek saya ada

12 penari, semua penari berlutut di depan stage. Kami tepuk tangan kami

menurut irama musik. Mula-mula, masih ada beberapa aturan tarian yang harus

kami pelajari. Sesudah kami tahu sedikit tentang tarian, tarian menjadi lebih

mudah. Lutut kami sakit sekali sesudah berlatih untuk satu jam, karena kami

harus berlutut selama tarian ini. Jadi, Ibu bilang dia akan membawa tikar untuk

kami. Akhirnya, kami pulang dengan sakit lutut. Tarian ini perlu banyak

konsentrasi dari penari, karena itu kami latihan untuk sebulan sebelum kami

presentasi proyek kami.

Di

proyek kelas saya, mahasiswa selalu

menikmati waktunya. Kadang-kadang,

Ibu Yenti juga membawa makanan untuk kami. Untuk proyek ini, kami kuatir

pakaianan tradisional akan jatuh, tapi Ibu Lucy bilang, ”Bagaimana kalau anda

membawa pins”. Dia juga bilang sebelum kami pulang, “Jangan lupa membawa

pins!” Saya tidak bisa menbayangkan presentasi kami tanpa Ibu Lucy dan Ibu

Yenti.

Hari proyek, kami menyenangkan sekali karena kami

pikir presentasi penting sekali. Proyek presentasi mulai

dari jam tujuh sampai jam setengah sembilan. Kelihatan

semua mahasiswa senang makan ‘buffet’ indonesia

karena makanan ini memang enak sekali. Tapi ternyata

makanan lebih banyak untuk kami, jadi beberapa

mahasiswa membungkusnya pulang. Saya kira, dessert

adalah yang paling enak karena rasanya manis sekali.

Saya sudah minum tiga mangkok dessert itu!

Saya tahu lebih banyak tentang kesopanan Bahasa Indonesia, sesudah hari

proyek. Saya kira kalau dibandingkan dengan proyek Bahasa Indoesia 1

semester yang lalu, proyek ini lebih bagus. Satu-satunya presentasi yang saya

senangi adalah proyek tentang obat, karena role-play mereka lucu sekali.

Meskipun saya capai sekali, saya masih rasa senang tentang proyek itu! Saya

pasti saya akan memikirkan project ini, kan saya menikmati sekali presentasi

dan makanan. Hari proyek asyik sekali!

By: Poh Shing Yuan Pada 26th ocktober, kami ada BI proyek, namanya Ayo Berkenalan 5. Sebelum hari proyek, kami harus memilih apa proyek yang mau kami buat. Saya memilih Tari Saman karena saya senang menari dan proyek yang lain saya tidak bisa pergi. Tari saman ada 12 orang, hanya ada 2 laki-laki. Group saya bertemu setiap jumat malam dan ibu lucy akan mengajar kami tarian itu dengan video dari NTU. Tarian itu lebih susah karena kami harus berlulut di lantai dan menari bersama-sama, kami selalu sakit kaki sesudah menari. Meskipun itu, saya masih senang tarian itu karena bisa omong-omong dan bergembira dengan teman-teman, tarian itu juga menarik sekali. Pada malam proyek, group saya bertemu pagi-pagi menyiapkan untuk tarian. Saya harus memakai kemeja lengan panjang dan celana panjang, semua warna hitam. Lalu, kain panjang yang warna merah harus dipakai di pinggang dan dada saya.

Foto itu adalah saya dan teman-teman memakai pakaian untuk tarian. Laki-laki harus memakai topi tinggi tapi kalau perempuan, tidak harus, Sesudah menyiapkan semuanya, kami pergi ke kamar yang lain untuk berlatih lagi. Kumar, teman saya, akan menyanyi dan saya menari degan

teman-teman yang lain. Tarian kami sudah baik, tetapi masih ada sedikit yang salah. Sesudah itu, kami pergi ke AS7 untuk malam proyek. Kami adalah group yang pertama jadi waktu kami tiba di sana, kami cepat-cepat bersiap. Waktu saya tidak bisa mendengarkan lagu tarian dan menari sedikit salah. Pada akhinya, tarian kami lebih kurang baik daripada hari yang lain. Saya sedikit tidak senang tetapi tarian sudah selasai dan saya tidak mau pikir lagi. Sesudah tarian kami adalah group yang lain seperti Jamu, tempat menarik di Indonesia, alat musik tradisionil, permain tradisionil dan perkawinan Java.

Sesudah semua group menyelesaikan presentasi, kami mengambil foto dan makan bersama-sama. Foto ini diambil waktu semua group sudah selesai. Di luar kamar proyek, Ibu memesan banyak makanan seperti nasi kuning, bakso dan ayam. Enak sekali! Di sana juga ada nasi TUMPENG dan ibu Fanny berkata itu hanya dipesan pada ulang tahun atau ada perayaan. Cantik sekali! Di depan nasi tumpeng itu kami berfoto, di bawah ini adalah nasi itu.

Saya benar-benar suka sekali malam proyek karena proyek itu menarik sekali dan saya bisa lebih mengenal Indonesia!

By: Cai Ziqin Semester ini, saya mengambil tarian saman sebagai proyek Bahasa Indonesia saya. Sebenarnya saya ingin ikut kelompok Jamu, tetapi semua teman saya membujuk saya supaya saya bisa ikut mereka. Mereka mengatakan tarian ini akan sangat asyik. Akhirnya, saya dibujuk oleh mereka. Meskipun saya senang menonton pagelaran tarian, saya takut menari karena saya belum pernah menari dan saya tahu saya bukan pelajar cerdas. Jadi, saya belajar menari untuk pertama kali. Tarian ini tidak mudah, memang susah sekali, karena harus menari bersama-sama nyanyian saman. Irama lagu sangat cepat meskipun nyanyian ini merdu sekali. Untuk tarian ini, kami harus memakai badan dan tangan dan gerakan kami seharusnya cocok dengan gerakan teman yang lain. Kami berlatih tarian ini setiap hari Jumat dan kami berlatih selama lima kali. Ibu lucy dan lbu yenty mengajarkan kami tarian saman. Mereka bagus sekali karena mereka membawakan kami makanan karena mereka takut kami akan lapar. Pada waktu menari, kami harus berlulut , karena itu mereka juga membawakan kami permadani, tetapi lulut kami juga sedikit sakit. Saya ingat pada waktu latihan tarian ini, asyik sekali padahal capai sekali. Mula-mula, kami menonton film tarian saman dan mendengarkan lagu tarian ini. Sesudah melihat film itu, saya kira saya tidak bisa ikut karena gerakan cepat sekali, tetapi ternyata saya bisa ikut sedikit. Habis itu, kami mencoba beberapa gerakan tanpa lagu. Kemudian, kami menari dengan lagu. Lalu, kami menari sedangkan nyanyian ini dinyanyi oleh Mas Kumar. Akhirnya, sesudah berlatih selama lima kali dan berlatih di rumah kalau punya waktu, kami bisa ikut dengan nyanyian dan gerakan kami cocok dengan semuanya. Pada proyek hari, kami menari di depan kelas bahasa Indonesia. Saya kira presentasi ini akan sangat bagus, tetapi ternyata kurang bagus. Saya tidak tahu siapa yang ada salah, barangkali beberapa gerakan salah saya buat. Waduh, sayang sekali. Tetapi saya lupakan hal ini waktu saya mendengarkan presentasi yang lain. Saya pikir proyek hari ini bagus sekali karena proyek hari ini seperti ‘Indonesian cultural night’ kecil. Sesudah semua presentasi selesai, kami makan makanan Indonesian. Makanan enak sekali ya, saya masih ingat rasanya makanan. Malam ini, saya makan banyak, jadi kenyang sekali dan sebelum saya pulang, saya membungkuskan ibu makanan. Kata dia makanan itu enak sekali. Sekarang saya pikir saya tidak mau pergi ke restoran Thailand lagi, tapi kalau ke restoran Indonesia, saya mau. Saya menyukai proyek ini karena saya bisa tahu tentang kebudayaan di Indonesia. Saya juga bisa berteman dengan mahasiswa yang belajar di fakultas yang lain. Kebetulan, Mas Thomas adalah pacar teman saya. Kota ini kan kecil sekali. Sesudah semester ini, saya tidak bisa mengambil mata kuliah ini lagi. Saya tidak bisa membayangkan hidup di NUS tanpa mata kuliah ini. Kehidupan pasti kan membosankan. Satu-satunya yang saya ingin pelajari adalah mata kuliah ini karena paling asyik daripada mata kuliah yang lain.

Cheryl Teo Proyek yang saya ikuti adalah Tari Saman. Waktu saya berumur sepuluh tahun, saya ada les balet. Karena itu, salah satu aktifitas favorit saya adalah dansa jadi saya mau ikut dalam group ini. Setelah membuat riset tentang tarian ini, ternyata Tari Saman dan balet ada banyak bedanya. Kalau dibandingkan dengan balet, Tari Saman adalah salah satu jenis tarian dari Gayo Aceh sedangkan balet berasal dari Italy. Tari Saman biasanya ditampilkan untuk memperingati acara khusus juga untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad sedangkan orang-orang biasanya berdansa balet sebagai aktifitas santai atau karena dansa adalah minat mereka. Meskipun Tari Saman sangat berbeda dengan balet, saya masih ada banyak kegembiraan waktu latihan untuk tarian ini.

Setiap hari jumat mulai dari 21 September sampai 25 Oktober, grup saya akan latihan tarian ini mulai dari jam 6 sampai 8 malam di salah satu kamar kelas untuk pertunjukan kami. Grup saya ada tiga belas orang. Dua belas orang adalah penari dan kami akan duduk berlutut di lantai dan menari sedangkan satu orang akan menyanyi lagu untuk tariani ini. Setiap latihan, Ibu Lucy dan Ibu Yenty akan ke latihan kami untuk membantu kami mempelajari tarian ini. Waktu latihan, lutut kami selalu rasa sakit karena kami harus duduk berlutut. Meskipun lutut kami memang sakit sekali sesudah setiap latihan, kami selalu menikmati latihan untuk proyek ini. Semuanya, kami ada lima latihan untuk pertunjukan pada 26 Oktober. Pada hari untuk malam presentasi, grup saya harus bertemu sebelum pertunjukan untuk memakai pakaian yang perlu dipakai untuk Tari Saman dan latihan beberapa kali. Orang yang perempuan juga harus memakai kosmetika.

Malam presentasi mulai pada jam 7 malam. Mula-mula adalah Tari Saman oleh grup saya. Banyak orang bertepuk tangan sesudah kami selesai. Mudah-mudahan semua orang gembira waktu melihat tarian yang kami bawakan. Habis itu, grup dari “Jamu” mengajar semua orang tentang jamu di Indonesia. Kemudian, kami ada presentasi tentang perkawinan dan alat musik di Indonesia. Lalu, grup dari “Permainan Tradisional” mengajar kami bagaimana bermain dengan permainan tradisional di Indonesia. Akhirnya, sesudah grup dari “tempat menarik” mengenalkan banyak macam-macam tempat menarik di Indonesia, kami semuanya pergi keluar kamar untuk makan malam.

Kami semuanya harus membayar $10 untuk makan malam. Makanan mahal

sedikit, tetapi enak sekali dan ada banyak macam-macam yang bisa kami coba. Saya rasa proyek ini bagus sekali karena proyek ini mengekenalkan kami lebih

banyak mengenai budaya di Indonesia dan saya juga bertemu banyak teman. Saya juga boleh mencoba makanan di Indonesia. Saya senang proyek ini!

Waktu malam presentasi, kami mengambil banyak foto. Di bahwa ada 3 foto yang saya ambil dan diskripsi untuk foto. Di foto ini menunjukkan dua belas penari untuk tarian ini. Kami semuanya posisi duduk berlutut dalam satu garis dan bersiap menunggu lagu mulai supaya kami boleh mulai menari.

Foto ini menunjukkan pakaian yang kami pakai untuk Tari Saman. Kami perlu memakai celana panjang dan kemeja lengan panjang yang warna hitam. Orang perempuan akan memakai sarung yang warna merah sedangkan orang laki-laki akan memakai sarung yang warna kuning. Orang laki-laki juga harus memakai topi .

Foto di atas menunjukkan grup saya dan empat ibu yang mengajar kami untuk Bahasa Indonesia 2. Kami mengambil foto dengan makanan untuk makan malam. Makanan itu adalah makanan yang khusus di Indonesia. Sajian itu ada nasi yang berbentuk kerucut dan banyak macam-macam daging~lauk-pauk.

Cecile Cuijpers Sebagian dari isi proyek Behasa Indonesia 2. Topik-topik projek 2:

• Tempat menarik di Indonesia • Perkawinan • Jamu/obat Tradisionil • Tarian Tradisionil • Alat Musik Tradisionil • Permain Tradisionil

Saya dan teman teman sekelas harus ikut serta di salah satu pokok. Saya tidak tahu mau memilih apa ? Saya belum pernah ikut serta project di Bahasa Indonesia, ini pertama kali, saya kira semua topik menarik jadi saya memilih kelas apa? Informasi internet bisa memberi sedikit data kepada saya. Jadi saya mau melihat. Sesudah saya melihat data data, saya kira saya akan memilih kelas Tarian Tradisionil atau Musik tradisionil atau obat tradisionil. Karena tanggal itu penting, saya memilih project Tarian Tradisionil. Pelajaran satu, kita menonton film Tarian Tradisionil. Sesudah menonton film kita mulai menari tarian itu. Kita duduk dari orang yang paling kecil sampai orang yang paling besar. Saya tidak enak rasanya, karena kaki kaki saya sakit. Teman sekelas bertanya pada saya “ Lho memangnya kenapa?” Saya menjawab dia: “saya tidak senang duduk di lantai dengan kaki terlipat, saya tidak biasa!” Untunglah, kami bisa istirahat. Kaki kaki saya cepat sembuh. Tetapi, tariannya lucu dan sulit, karena kita sering lupa banyak gerakannya. Ibu Lucy membawa makanan kecil ke kelas untuk kami. Dia memasak lemper dan kue di rumah dia, makanannya enak sekali! Bertemu dua, saya bolos kuliah, jadi saya harus belajar di rumah saya. Saya beruntung, karena dua orang teman saya membantu saya, mereka mahir sekali dan saya bisa menari tarian lebih baik. Satu orang menyanyi lagu sambil menari tarian. Rupanya kami harus mendengarkan dia dengan lebih baik, supaya bisa menari bersama; sekarang kami belum bisa menari sama sama. Sebelum presentasi untuk orang lain, kami kira tarian tradisionil saharusnya sudah baik. Karena, kami berlatih tarian banyak sekali. Kami merasa puas. Saya dan teman teman sekelas membawa baju-baju hitam dan Ibu Lucy membawa baju-baju tradisionil: sarung dan topi. Kami cantik sekali! Tapi ternyata waktu presentasi Tariannya kurang baik, tetapi presentasi group yang lain cukup menarik sekali! Saya senang mendengar presentasi mereka. Ibu Fanny memesan makanan besar, jadi sesudah presentasi kami makan makanan enak!

The End~*

LAB2201 - Bahasa Indonesia II Homework 5

Pengalaman Proyek Saya

Karena waktu berkumpulan tidak cocok untuk saya, saya tidak bisa memilih aktivitas

menari semester yang lalu untuk BI-1. Semester ini, saya bisa mendapat aktivitas menari dan

saya sangat senang. Tapi sayang sekali hanya ada dua orang laki-laki dan sepuluh perumpuan di

grup kami. Tarian yang kami harus dikerjakan bernama �Tari Saman�, tarian seratus tangan.

Untuk keperluan presentasi kami, harus ada satu orang yang menyanyi dan yang lain

akan berlutut dalam satu garis dan akan menari bersama. Karena teman laki-laki saya di grup

kami tidak senang menyanyi, saya setuju untuk menyanyi lagunya. Saya memang pandai

menyanyi, tapi lagu yang harus saya nyanyi sangat sulit. Pertamanya, saya kurang mengerti arti

kata-kata di lagunya, lalu lagunya harus dinyanyikan cepat-cepat.

Waktu saya menyanyi lagu itu untuk pertama kalinya, saya tidak bisa membayangkan

menyanyi lagunya tanpa kertas pada malam presentasi nanti. Tapi sesudah berulang-ulang

menyanyi beberapa kali, saya sudah bisa ingat kata-katanya. Kebetulan, selain saya, semunanya

juga harus menyanyi bagian kecil dari lagunya sendangkan menari. Tetapi tariannya juga sulit

sekali, karena itu dua-duanya tidak bisa dikerjakan bersama-sama.

Grup kita berkumpul seminggu sekali untuk dua jam untuk mengerjakan tariannya. Ibu

Lucy memotong tiga bagian dari lagu originalnya dan Kami harus kerjakannya satu-persatu.

Meskipun saya tidak menari, saya juga harus berlulut di samping teman-teman saya. Ibu Yenti

dan seorang perempuan, yang melakukan tariannya semester yang lalu, juga datang untuk

membantu kami belajar tariannya. Ibu-Ibunya juga membuat makanan istimewa seperti kue

dan gorengan untuk dimakan waktu kami beristirahat.

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Fanny
Cross-Out
Fanny
Inserted Text
harus
Fanny
Cross-Out
Fanny
Cross-Out
Fanny
Inserted Text
ribu
Fanny
Cross-Out
Fanny
Inserted Text
kan
Fanny
Inserted Text
kan
Fanny
Inserted Text
se
Fanny
Inserted Text
sambil
Fanny
Cross-Out
Fanny
Inserted Text
berlatih

Sesudah empat minggu berlatihan, kami semua sudah siap untuk malam presentasi yang

direncanakan pada 26th Oktober. Hari itu, acaranya mulai dari jam tujuh sore sampai jam

sembilan malam tetapi kami disuruh datang ke tempatnya jam lima sore untuk memakai baju-

baju tradisional untuk tariannya. Semua mahasiswa BI-2 sudah berkumpul di tempatnya pada

jam setengah enam. Presentasi kami adalah acara yang pertama dan kami semua sangat gugup.

Sesudah presentasinya selesai, semuanya menepuk tangannya keras sekali. Saya juga diinterviu

oleh pengatur acara tentang pengelaman bernyanyian saya. Kemudian, grup-grup lain juga

melanjutkan presentasi topik yang mereka siapkan. Akhirnya, kami semua mendapat

kesempataan untuk menikmati makanan Indonesia yang lezat sekali.

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Fanny
Inserted Text
a
Fanny
Cross-Out
Fanny
Cross-Out

Bahasa Indonesia adalah mata kuliah satu-satunya yang sangat menarik di universitas.

Alasan terutama karena saya lanjut ke BI-2 adalah pengelaman proyek saya di BI-1. Aktivitas

macam-macam ini sangat menyenangkan dan juga memberi pengetahuan kebudayaan

Indonesia. Pengalaman proyek ini juga sama dan saya pasti akan mengambil BI-3 di semester

depan kalau saya masih ada waktu.

Kumar Shalabh - U058933Y

pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!